BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan teori dan data

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan teori dan data yang mendukung penulisan Tugas Akhir
yang berjudul ”Perancangan Desain Furnitur dan Aksesoris pada Hotel Budget di
Jakarta”, yang terbagi atas dua bagian yaitu Tinjauan Umum yang berisikan teori dan
data secara umum, serta Tinjauan Khusus yang berisikan teori dan data yang
diperoleh dari hasil observasi.
2.1
Tinjauan Umum
Pada subbab tinjauan umum dijelaskan teori-teori yang berisi pengetahuan
umum yang berkaitan dengan penelitian dan perancangan Hotel Budget di Jakarta
dalam rangka menambah wawasan sebagai pedoman perancangan.
2.1.1 Definisi Hotel dan Klasifikasinya
Pada subbab berikut dijelaskan pengertian hotel secara umum dan klasifikasi
hotel berdasarkan bintang, lokasi, tarif, tamu, durasi inap, ukuran atau kapasitas,
struktur bangunan, serta jenis fasilitas yang ditawarkan.
2.1.1.1 Pengertian Hotel
Definisi hotel adalah sebuah penyedia layanan dan jasa dalam bentuk
akomodasi yang dikelola secara komersil dan diperuntukkan bagi masyarakat umum
yang ingin bermalam ataupun masyarakat umum yang hanya mempergunakan
fasilitas tertentu yang dimiliki hotel tersebut.
Kata Hotel itu sendiri berasal dari bahasa Perancis pengejaan kata “hostel”
yang memiliki arti tempat menginap bagi pendatang atau bangunan yang
menyediakan kamar dan makanan untuk masyarakat umum. Berikut pengertian hotel
menurut beberapa sumber, diantaranya:
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai
tempat untuk menginap dan tempat untuk makan bagi orang yang sedang
dalam perjalanan, dalam bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil,
9
10
yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan,
makan, dan minum.
2. Menurut Kamus Oxford
Hotel is a building where rooms and usually meals are provided for
people in return for payment.
Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut, bangunan yang berisikan
kamar serta menyediakan makanan sebagai timbal balik dari pembayaran.
3. Menurut keputusan Menteri Parpostel no KM 94/HK103/MPPT 1987
Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian
atau seluruh bangunannya untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan,
makan, dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan didalam
keputusan pemerintah.
4. Menurut SK.MenHub. RI. No. PM 10/PW.391/Phb-77
Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,
yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan
termasuk makan dan minum di dalamnya.
5. Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA)
Dikutip oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be defined as an
establishment whose primary business is providing lodging facilities for the
general public and which furnishes one or more of the following services:
food and beverage service, room attendant service, uniformed service,
laundering of linens and use of furnitur and fixtures.
Yang dapat diartikan sebagai berikut, sebuah hotel dapat didefinisikan
sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara bisnis yang menyediakan
fasilitas inap untuk umum serta yang menyajikan fasilitas-fasilitas lainnya,
sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan
barang bawaan, pencucian pakaian, dan penggunaan fasilitas atau hiasanhiasan yang ada didalamnya.
6. Budi, P., Agung. (2013). Manajemen Marketing Perhotelan. Yogyakarta:
ANDI
Hotel adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa untuk mencari
keuntungan melalui suatu pelayanan kepada para tamunya yang menginap
11
seperti pelayanan resepsionis, tata graha, makan dan minum, MICE (Meeting,
Incentive, Conferencing , and Exhibition), serta rekreasi.
7. Hayes, David K. (2007). Hotel Operations Management. Amerika
“Full service hotel is a lodging property that offers complete food and
beverage products and services.”
Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut layanan hotel secara penuh
dapat diartikan sebagai sebuah properti yang menawarkan penginapan
lengkap makanan dan minuman serta pelayanan.
2.1.1.2 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Bintang
Bintang merupakan simbol yang menunjukkan kelas dan kualitas pada hotel.
Pembagian hotel berdasarkan bintang dibedakan atas rentangnya, bintang satu
sebagai kelas paling rendah sedangkan bintang lima sebagai kelas paling tinggi.
Untuk hotel berbintang memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Hotel Bintang Satu (*)
Hotel bintang satu merupakan jenis hotel yang berukuran tergolong
kecil karena dikelola oleh pemiliknya secara langsung. Biasanya Hotel
bintang satu terletak di kawasan yang ramai dan memiliki transportasi umum
yang dekat serta hiburan dengan harga yang terjangkau. Persyaratan Hotel
bintang satu antara lain:
•
Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar
•
Kamar mandi di dalam
•
Luas kamar standar, minimum 20 m persegi
2. Hotel Bintang Dua (**)
Hotel bintang dua biasanya terletak dilokasi yang mudah dicapai atau
akses menuju lokasi hotel tersebut dikatakan mudah. Bangunannya umumnya
lebih terawat, bersih, dan rapi serta lokasinya bebas polusi. Persyaratan Hotel
bintang dua antara lain :
•
Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar
•
Kamar suite minimum 1 kamar
•
Kamar mandi di dalam
•
kamar memiliki telepon dan televisi
•
Luas kamar standar, minimum 22 m2
12
•
Luas kamar suite, minimum 44 m2
•
Pintu kamar dilengkapi pengaman
•
Harus memiliki lobi
•
Tata udara dengan AC/ventilasi
•
Kapasitas penerangan minimum 150 lux
•
Terdapat sarana olahraga dan rekreasi
•
Ruangan dilengkapi dengan tata udara dengan pengatur udara
•
Memiliki bar
3. Hotel Bintang Tiga (***)
Sementara itu untuk hotel bintang tiga biasanya lokasinya dekat tol,
pusat bisnis dan daerah perbelanjaan, dengan menawarkan pelayanan terbaik,
kamar yang luas dan lobi yang penuh dekorasi. Para karyawan hotel yang
bertugas telihat rapi dan profesional. Berikut kriterianya :
•
Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar
•
Terdapat minimum 2 kamar suite
•
Kamar mandi di dalam
•
Luas kamar standar, minimum 24 m2
•
Luas kamar suite, minimum 48 m2
•
Memiliki sarana rekereasi dan olahraga
•
Kamar dilengkapi dengan pengatur udara mekanik (AC) dengan suhu
Standar 24 0C
•
Tersedia Restoran yang menawarkan hidangan diatas rata-rata pada
saat sarapan, makan siang dan makan malam.
•
Memiliki vallet parking
4. Hotel Bintang Empat (****)
Hotel bintang empat sudah termasuk hotel yang cukup berkelas
dengan para karyawan dan staff yang lebih profesional dalam melayani tamu
yang datang. Mereka juga dibekali informasi mengenai pariwisata di sekitar
hotel. Hotel bintang empat memiliki bangunan yang cukup besar dekat
dengan pusat perbelanjaan, restoran dan hiburan. Pelayan hotel bintang empat
juga diatas rata rata sehingga tamu akan puas bila menginap. Berikut
kriterinya :
•
Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar
13
•
Memiliki minimum 3 kamar suite
•
Kamar mandi di dalam
•
Luas kamar standar, minimum 24 m2
•
Luas kamar suite, minimum 48 m2
•
Memiliki lobi dengan luas minimum 100 m2
•
Memiliki bar
•
Memiliki sarana rekereasi dan olahraga
•
Kamar mandi dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin
•
Memiliki toilet yang dipergunakan bagi umum
5. Hotel Bintang Lima (*****)
Terakhir hotel berbintang lima. Hotel ini merupakan hotel termewah
dengan berbagai fasilitas tambahan serta pelayanan multibahasa yang
tersedia. Hotel bintang lima memegang prinsip bahwa tamu didahulukan
nomor satu sehingga ketika tamu datang disambut dipintu masuk hotel,
umumnya diberikan welcome drink dan ketika di kamar diberikan daftar
anggur yang bisa dipilih. Adapun kriteria hotel ini yaitu :
•
Jumlah kamar standar, minimum 100 kamar
•
Terdapat minimum 4 kamar suite
•
Memiliki kamar mandi pribadi didalam kamar
•
Luas kamar standar, minimum 26 m2
•
Luas kamar suite, minimum 52 m2
•
Tempat tidur dan perabot didalam kamar kualitas satu
•
Terdapat restoran dengan layanan antar ke kamar selama 24 jam
dalam seminggu.
•
Terdapat pusat kebugaran, vallet parking, dan service dari concierge
dengan pengalaman pelayanan matang.
2.1.1.3 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lokasi
Berikut klasifikasi hotel berdasarkan lokasi hotel:
1. Resort Hotel, yaitu hotel yang berlokasi tidak jauh dari tempat rekreasi alam.
Biasanya Resort Hotel terlrtak di pegungungan, pantai, ataupun hutan. Tamu
dapat menikmati waktu liburannya untuk bersantai. Resort Hotel biasanya
14
menyediakan fasilitas seperti ruang meeting untuk bisnis dan grup, fasilitas
olahraga dan rekreasi, spa, dan lainnya.
2. City Hotel, yaitu hotel yang lokasinya berdekatan dengan perkotaan, area
rekreasi, dan juga area bisnis. Hotel ini dapat digunakan masyarakat umum
pada kelas mewah, kelas menengah, kelas bisnis, kelas suite, kelas ekonomi,
atau kelas residensial. City Hotel juga menawarkan beberapa pelayanan
hiburan.
3. Highway Hotel atau Motel. Highway Hotel adalah hotel yang berlokasi ditepi
jalan bebas hambatan, biasanya terletak di perbatasan antar kota. Sedangkan
Motel singkatan dari motor hotel yang artinya hotel bagi pengendara
kendaraan bermotor.
Highway Hotel atau Motel bertujuan menyediakan
akomodasi bagi penguna jalan untuk beristirahat dari perjalanan jauh.
4. Airport Hotel, yaitu hotel yang berlokasi dekat dengan lapangan terbang.
Tamu Airport Hotel yang datang biasanya wisatawan, yang dikarenakan
penundaan penerbangan, penukaran penerbangan, juga wisatawan yang baru
tiba.
2.1.1.4 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Tarif
Berikut klasifikasi hotel berdasarkan tarif hotel:
1. Economy atau Budget Hotel, yaitu hotel dengan tarif yang relatif murah
2. First Class Hotel, yaitu hotel dengan tarif sedang
3. Deluxe Hotel, yaitu hotel dengan tarif mahal
2.1.1.5 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Tamu
Berikut klasifikasi hotel berdasarkan tamu:
1. Family hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya terdiri dari keluarga.
2. Business hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya merupakan orangorang yang sedang melakukan tugas atau usaha bisnis.
3. Tourist hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah wisatawan.
4. Transit hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah mereka yang
akan melanjutkan perjalanan. Transit Hotel hanya sebagai tempat
persinggahan sementara saja.
5. Cure Hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah dengan tujuan
pengobatan.
15
2.1.1.6 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Durasi Menginap
Berikut klasifikasi hotel berdasarkan durasi menginap:
1. Transit Hotel, yaitu hotel dimana para tamunya rata-rata menginap hanya
untuk satu atau dua malam.
2. Semi Residential Hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menginap lebih dari
dua malam sampai satu minggu.
3. Residential Hotel, yaitu hotel dima para tamunya menginap untuk jangka
waktu lama, lebih dari satu minggu.
2.1.1.7 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Ukuran dan Kapasitas
Berikut klasifikasi hotel berdasarkan ukuran, kapasitas, atau jumlah kamar:
1. Hotel kecil, yaitu hotel dengan jumlah kamar sampai dengan 25 kamar.
2. Hotel menengah, yaitu hotel dengan jumlah kamar antara 25 sampai 100
kamar.
3. Hotel sedang, yaitu hotel dengan jumlah kamar antara 100 sampai 300 kamar.
4. Hotel besar, yaitu hotel dengan jumlah kamar diatas 300 kamar.
2.1.1.8 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Struktur bangunan
Berikut klasifikasi hotel berdasarkan struktur bangunan hotel:
1. Conventional Hotel, yaitu hotel yang bentuknya gedung tinggi bertingkat
menjulang ke atas.
2. Bungalows, yaitu hotel yang bentuknya tidak bertingkat melainkan bangunanbangunan yang berlokasi menyebar satu dengan yang lain.
3. Motel atau Motor Hotel, yaitu hotel yang mempunyai garasi pada masingmasing kamar atau kelompok kamar untuk menempatkan kendaraan. Motor
Hotel biasanya terletak di pinggir jalan.
2.1.1.9 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Fasilitas yang Diawarkan
1. Casino Hotel
Casino Hotels merupakan hotel yang berdekatan atau menyediakan tempat
rekreasi kasino. Sebagai tempat perisirahatan para tamu pengunjung kasino
juga tamu yang sekedar ingin menginap pada hotel ini.
2. Convention Hotel
16
Convention Hotel merupakan hotel yang menyediakan fasilitas dan
kebutuhan kelompok yang akan menghadiri ruang konvensi atau ruang rapat
sebagai fasilitas utama. Biasanya hotel ini memiliki kapasitas besar sekitar
500 kamar dan juga area publik yang besar serta akomodasi untuk ratusan
orang dalam waktu yang bersamaan.
3. Butik Hotel
Butik hotel merupakan hotel menawarkan fasilitas dengan konsep hotel yang
berbeda atau pengalaman yang berbeda. Butik hotel memiliki seni arsitektur,
gaya, dekorasi, ukuran, yang unik. Biasanya Butik Hotel berkapasitas
menegah sekitar 25 sampai 125 kamar dengan sentuhan desain yang khas.
2.1.2 Definisi Hotel Budget
Pada subbab berikut berisi penjelasan mengenai pengertian budget dan
manfaatnya, pengertian Hotel Budget, sejarah dan perkembangan Hotel Budget,
perbedaan antara Hostel, Losmen, dan Hotel Budget, sistem dan karakteristik Hotel
Budget, pengunjung Hotel Budget, fasilitas minimal Hotel Budget, serta
pertimbangan dalam merancang Hotel Budget.
2.1.2.1 Pengertian Budget dan Manfaatnya
Pengertian kata budget atau anggaran secara umum adalah prediksi finansial
yang menguraikan pendapatan dan pengeluaran secara sistematis dari suatu rencana
atau kegiatan yang sedang berlangsung. Budget juga dapat diartikan sebagai sesuatu
yang berhubungan dengan sifat hemat, berorientasi keuntungan, serta ekonomis.
Manfaat budget secara umum yaitu:
1. Sebagai pedoman pelaksanaan kerja
Budget berfungsi sebagai sarana yang memberikan arahan, koordinasi,
sekaligus memberikan target yang harus dicapai oleh suatu kegiatan. Dengan
demikian kelancaran jalannya suatu kegiatan lebih terjamin.
2. Sebagai pengawasan pelaksanaan kerja
Budget berfungsi sebagai sarana pengawasan jalannya suatu kegiatan untuk
menghindari terjadinya kesalahan atau kecurangan.
3. Sebagai acuan pembanding rencana kerja
17
Budget berfungsi juga sebagai tolak ukur atau sarana pembanding dalam
mengevaluasi realisasi kegiatan di masa datang. Dengan membandingkan
pelaksana dan perencana dapat menilai apakah kegiatan telah terlaksana
dengan lancar.
2.1.2.2 Pengertian Hotel Budget
Hotel Budget atau hotel kelas ekonomi adalah sebuah penyedia layanan dan
jasa penginapan dengan tarif relatif terjangkau. Oleh karena ketatnya anggaran, Hotel
Budget dirancang dengan kebutuhan seminimal mungkin dan sefungsional mungkin
dalam operasinya. Hotel Budget tidak memiliki fasilitas selengkap ataupun semewah
hotel internasional pada umumnya. Hotel Budget biasanya hanya dilengkapi fasilitas
untuk menginap dan sarapan. Tetapi ada pula Hotel Budget yang tidak memiliki
restoran atau area makan didalamnya karena pihak hotel hanya menghidangkan
sarapan pagi untuk tamu di kamar masing-masing.
Berdasarkan penjelasan diatas, terdapat dua pokok pikiran dalam pemahaman
Hotel Budget diantarnya berupa:
1. Pelayanan berupa akomodasi dan sarapan
Hotel Budget memberikan pelayanan berupa tempat untuk menginap serta
layanan makanan dan minuman. Fasilitas minimal dalam memenuhi
kebutuhan ini adalah kamar berisikan tempat tidur, tempat untuk
membersihkan diri, serta area untuk makan dan minum.
2. Pelayanan dengan tarif rendah
Sebagai daya tarik tarif Hotel Budget relatif rendah. Oleh karena itu fasilitas
yang disediakan juga relatif terbatas, dimana fasilitas tidak semewah atau
selengkap dengan fasilitas hotel pada umumnya. Tarif Hotel Budget biasanya
berkisar di rentangan harga Rp200.000,00 sampai dengan Rp400.000,00, ada
pula yang memasang tarif dibawah itu. Oleh karena itu, setiap manajemen
Hotel Budget menyusun strategi masing-masing dalam menekan biaya
operasional maupun biaya perawatan.
2.1.2.3 Sejarah dan Perkembangan Hotel Budget
Perkembangan bisnis Hotel Budget di Indonesia mulai terjadi pada saat
perkembangan bisnis maskapai penerbangan, khususnya maskapai berbiaya rendah
18
marak di tanah air sekitar tahun 2000-an. Berawal dari berkembangnya bisnis
tersebut peluang permintaan akan kebutuhan Hotel Budget meningkat cukup besar.
Wisatawan yang bepergian menggunakan maskapai murah biasanya
cenderung memilih hotel yang juga bertarif murah untuk akomodasinya. Oleh karena
itu, pasar Hotel Budget mengimbangi pertumbuhan maskapai berbiaya rendah.
Semakin banyak penumpang maskapai berbiaya rendah, maka semakin terbuka
peluang bisnis Hotel Budget.
Disamping itu, trend pertumbuhan ekonomi pada masyarakat kelas menegah
ke bawah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan
perjalanan mendorong kebutuhan hotel yang ramah anggaran. Dengan demikian
Hotel Budget kian berkembang yang tersedia layanan sederhana namun
berkecukupan dalam beristirahat serta melakukan aktivitas seperti bisnis dan wisata.
Persentase okupansi pada Hotel Budget juga relatif tinggi dibanding dengan
hotel-hotel lain. Menurut Wakil Ketua Association of the Indonesia Tour and Travel
Agencies, Rudiana, tingkat okupansi Hotel Budget sepanjang tahun 2011-2014
mencapai di atas 70%. Bahkan, saat high season dan long weekend tingkat okupansi
mencapai 80%-90%.
Rendahnya investasi serta perhitungan balik modal yang relatif cepat
dibanding investasi bisnis hotel berbintang, mendorong Hotel Budget kian menjamur
di Indonesia.
2.1.2.4 Perbedaan Antara Hostel, Losmen, dan Hotel Budget
Hostel, Losmen, dan Hotel Budget pada intinya merupakan suatu bentuk
pelayanan penyedia akomodasi yang dipergunakan untuk beristirahat atau menginap
dengan tarif yang terjankau. Walaupun memiliki jangkauan tarif yang hampir sama,
Hostel, Losmen, dan Hotel Budget memiliki banyak perbedaan yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Hostel
Hostel menawarkan akomodasi penginapan yang sangat menekan biaya.
Tempat penginapan biasanya terdiri atas tumpukan tempat tidur dalam satu
19
ruangan besar. Satu kamar hostel biasanya dapat menampung 5 sampai 15
orang. Konsep hostel tidak mengutamakan privasi sehingga setiap pengguna
hostel harus menyesuaikan diri dengan pengguna yang lain. Area makan dan
kamar mandi pun pada hostel biasanya dipergunakan secara bersama-sama.
(Gambar 2.1 Patong Backpacker Hostel, Phuket, Thailand)
Sumber : http://www.hostelworld.com
2. Losmen
Losmen menawarkan akomodasi penginapan yang berupa kamar-kamar
privat tetapi tidak berada dalam satu gedung. Biasanya kamar penginapan
memiliki pintu masuk yang menghadap langsung keluar atau langsung
menghadap ke halaman yang dapat dipergunakan bersama. Losmen biasanya
tidak memberikan layanan hidangan bagi tamunya, tetapi adapula beberapa
losmen yang menyediakan layanan hidangan dengan tambahan biaya.
20
(Gambar 2.2 Inada Losmen, Kuta, Bali)
Sumber : http://www.tripadvisor.com
3. Hotel Budget
Sedangkan Hotel Budget menawarkan akomodasi penginapan berupa kamar
privat dan restoran yang berada di dalam satu gedung. Biasanya kamar-kamar
hotel dihubungkan oleh sebuah koridor atau lorong. Setiap kamar merupakan
ruangan privat masing-masing tamu hotel. Hanya restoran, lobi, dan fasilitas
hiburan yang dipergunakan secara bersama-sama. Biasanya Hotel Budget
memberikan layanan satu paket dengan hidangan tetapi adapula Hotel Budget
yang tidak menawarkan layanan restoran.
(Gambar 2.3 Amaris Hotel Bandara, Benda, Tangerang)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
21
2.1.2.5 Sistem dan Karakteristik Hotel Budget
Trend baru pada pasar bisnis dan pariwisata di kalangan menengah ke bawah
adalah menciptakan Hotel Budget yang sesuai dengan kebutuhan. Hotel Budget
mereduksi fasilitas-fasilitas hotel yang dianggap tidak perlu atau berlebihan,
sehingga dapat menekan anggaran. Jadi, Hotel Budget hanya menyediakan fasilitas
kebutuhan dasar bagi para tamunya.
Beberapa karakteristik umum pada Hotel Budget diantaranya:
1. Tidak memiliki fasilitas kolam renang.
2. Tidak memiliki fasilitas olah kebugaran seperti gym, spa, pijat, dan sauna.
3. Tidak memiliki fasilitas bar, karoke, atau club malam.
4. Tidak memiliki fasilitas auditorium atau conference hall.
5. Area parkir terbatas, tidak memiliki layanan vallet, adapula yang dikenakan
tarif ekstra untuk parkir.
6. Area makan terbatas, adapula yang tidak memiliki area makan karena sarapan
antarkan ke kamar masing-masing.
7. Area lobi terbatas, tidak terlalu luas, adapula yang tidak dilengkapi area
tunggu pada lobi.
8. Kamar mandi di dalam dan biasanya menggunakan shower.
9. Peralatan kamar terbatas, adapula terdapat fasilitas yang dikenakan tarif
ekstra.
10. Layanan resepsionis terbatas, biasanya tidak 24 jam
11. Layanan hiburan seperti TV kabel dan Wifi terbatas, adapula yang tidak
memiliki layanan TV kabel dan Wifi.
12. Sirkulasi vertikal biasanya menggunakan tangga.
13. Luas kamar tidak terlalu besar kurang lebih 20 meter persegi.
14. Jumlah kamar tidak terlalu banyak minimal 15 kamar.
2.1.2.6 Pengunjung Hotel Budget di Jakarta
Target pasar Hotel Budget dengan fasilitas yang tidak selengkap atau
semewah hotel internasional umumnya diperuntukan bagi masyarakat pada kelas
ekonomi menengah ke bawah karena tarifnya yang relatif rendah. Akan tetapi, tidak
menutup kemungkinan bagi masyarakat kelas menengah ke atas yang ingin
22
melakukan penghematan maupun mencari suasana baru. Berdasarkan status dan
profesi pengunjung Hotel Budget dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Wisatawan asing dan wisatawan lokal
Jakarta sebagai kota yang memiliki banyak destinasi historis maupun hiburan
menjadi daya tarik bagi para wisatawan asing maupun lokal yang hanya
sekedar ingin mampir dan berlibur. Para petualang asing maupun lokal yang
memiliki keterbatasan dana tentu tidak perlu berkecil hati karena Hotel
Budget menyediakan pelayanan dengan tarif terjangkau. Wisatawan yang
datang mulai dari perorangan, pasangan, keluarga, maupun rombongan.
2. Pendatang dari desa
Jakarta sebagai pusat bisnis, ekonomi, dan infrastruktur menjadi lokasi favorit
bagi masyarakat pendatang dari desa dengan tujuan untuk mencari nafkah
ataupun berbisnis. Hotel Budget dapat menjadi akomodasi yang terjangkau
bagi pendatang yang ingin bermalam.
3. Karyawan
Jakarta merupakan lokasi pusat perkantoran yang memperkerjakan para
karyawan. Bagi karyawan yang pulang terlalu malam, atau tertinggal kereta,
bus, atau tranportasi lainnya, dapat bermalam di Hotel Budget dengan tarif
yang relatif terjangkau.
4. Pebisnis
Hotel Budget sangat cocok bagi para pebisnis yang ingin menjamu tamu atau
sekedar melakukan rapat atau meeting penting dengan tarif yang terjangkau.
Akan tetapi pada adapula Hotel Budget yang tidak memiliki ruang berkumpul
atau meeting.
5. Organisasi atau institusi
Organisasi atau institusi seperti pendidikan, ormas, dan lain-lain dalam grup
menengah atau kecil yang ingin melakukan acara gathering dengan
akomodasi terjangkau. Kendala yang biasa terjadi diantaranya adalah
kapasitas Hotel Budget yang relatif tidak terlalu besar memiliki kapasitas
yang terbatas.
6. Pengguna jalan
Jakarta terkenal sebagai kota rawan macet di jalan-jalan besar terutama pada
jam kerja atau jam pulang. Kemacetan yang terjadi berjam-jam tentu
mengakibatkan kelelahan dan stress. Bagi pengguna jalan yang ingin
23
menghindar dari kemacetan, beristirahat sejenak, ataupun mengginap dapat
mempergunakan akomodasi ini dengan tarif terjangkau.
7. Pengungsi bencana
Jakarta terkenal sebagai kota rawan banjir setiap tahunnya. Dengan bentuk
bangunan Hotel Budget yang umumnya berbentuk bangunan bertingkat,
Hotel Budget dapat dijadikan akomodasi pengungsi bencana sementara yang
terjangkau oleh masyarakat.
2.1.2.7 Fasilitas Minimal Hotel Budget
Fasilitas dan pelayanan minimal yang ditawarkan oleh Hotel Budget biasanya
fasilitas kebutuhan dasar bagi tamu hotel. Fasilitas sekunder seperti hiburan tidak
diperioritaskan atau bahkan ditiadakan dalam rangka menjaga tarif yang tetap
terjangkau. Berikut fasilitas standar yang minimal harus dimiliki oleh sebuah Hotel
Budget:
1. Pelayanan kamar
Kamar adalah fasilitas utama pada Hotel Budget. Di dalam kamar hotel minimal
terdapat matras untuk tempat tidur, serta sebuah meja dan kursi untuk duduk.
Beberapa kamar pada hotel budget memberikan fasilitas TV berlangganan, adapula
yang tidak.
2. Pelayanan kamar mandi dalam
Semua Hotel Budget wajib memiliki kamar mandi dalam kamar hotel. Kamar mandi
tersebut berisikan fasilitas kamar mandi pada umumnya yakni kakus, wastafel, dan
air pancuran. Biasanya Hotel Budget tidak menyediakan bathtub pada kamar
mandinya.
3. Pelayanan sarapan pagi
Beberapa tarif layanan Hotel Budget sudah termasuk dengan sarapan pagi. Tetapi
adapula yang tidak memberikan layanan sarapan pagi atau dikenakan biaya
tambahan untuk fasilitas tersebut.
4. Pelayanan resepsionis
Hotel Budget sebagaimana hotel umumnya wajib memiliki area resepsionis dalam
menyambut tamu, melakukan check-in, atau melakukan check-out.
5. Pelayanan housekeeping
Pelayanan housekeeping wajib diberikan kepada tamu hotel dalam beroperasinya
suatu hotel. Pelayan housekeeping bertugas melayani kebutuhan tamu, menjawab
24
pertanyaan, ataupun membersihkan fasilitas. Biasanya pelayanan housekeeping
termasuk dengan pelayanan laundry, tetapi adapula beberapa Hotel Budget yang
tidak memiliki atau dikenakan biaya tambahan untuk layanan tersebut.
6. Pelayanan area berkumpul
Meskipun luasan total Hotel Budget pada umumnya relatif sempit, Hotel Budget
minimal memberikan sedikit area untuk berkumpul bagi para tamu hotel. Area
berkumpul ini biasanya berupa area terbuka yang difungsikan sekaligus sebagai area
merokok.
7. Pelayanan area parkir
Meskipun luasan total Hotel Budget pada umumnya relatif sempit, Hotel Budget
minimal memberikan sedikit area parkir bagi para tamu hotel yang membawa
kendaraannya.
2.1.2.8 Pertimbangan Dalam Merancang Hotel Budget
Dalam perancangan suatu Hotel Budget seorang desainer perlu dibekali oleh
pengetahuan umum maupun khusus mengenai hotel mulai dari sistem, operasional,
fasilitas dan aktivitas, pengunjung, karyawan, dan sebagainya. Terdapat enam
elemen penting yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan Hotel Budget
diantaranya:
1. Dana atau anggaran
Alokasi anggaran dalam merancang desain Hotel Budget harus dilaksanakan
seefisien mungkin dan seminimal mungkin dalam mencapai tarif terjangkau.
Oleh karena itu desainer Hotel Budget harus mengaplikasikan fasilitas
berbiaya rendah dalam pembuatan maupun perawatan disamping memenuhi
kebutuhan konsumen.
2. Rencana keuntungan
Tujuan komersil dari suatu hotel adalah mendapatkan keuntungan. Pada Hotel
Budget target atau rencana untuk mendapatkan keuntungan menjadi sangat
penting dan harus sistematis karena persaingan harga antar bisnis perhotelan
sangat ketat. Promo dan diskon sering diterapkan dalam rencana keuntungan.
3. Permintaan Pasar
Hotel Budget harus dirancang sedemikian rupa menyesuaikan dengan
permintaan pasar terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Kebutuhan pasar pada Hotel Budget mengutamakan fungsionalitas dan
25
kuantitas sebagai kebutuhan primer, kemudian diringi kualitas sebagai
kebutuhan sekunder.
4. Sistem operasional
Dalam operasional, sebuah hotel akan mengeluarkan sejumlah dana untuk
biaya wajib dari pemasukan kotor seperti biaya gaji karyawan, biaya energi
seperti listrik dan gas, penyusutan aset, biaya perawatan, serta pajak.
5. Jangka waktu
Beberapa Hotel Budget menerapkan sistem fast-moving, maksudnya apabila
keuntungan hotel sudah mencapai target maka hotel tersebut dapat
diberhentikan operasionalnya atau dialih fungsikan karena aset telah
mencapai jatuh tempo penyusutan.
6. Kondisi moneter
Kondisi moneter seperti nilai juga mempengaruhi penetapan harga atau tarif
hotel terutama bagi wisatawan asing yang biasanya membawa mata uang
asing ke dalam negeri.
7. Keterbatasan lahan
Lahan, tanah, maupun bangunan Hotel Budget biasanya terbatas, tidak seluas
hotel pada umumnya. Sebuah Hotel Budget harus mampu memenuhi
kebutuhan tamu hotel dalam keterbatasan lahan.
2.1.3 Desain, Ergonomi, dan Estetika
Pada subbab berikut ini diuraikan pengertian desain interior dan desain
furnitur, pengertian ergonomi, aplikasi ergonomi pada Hotel Budget, pengertian
estetika, serta aplikasi estetika pada Hotel Budget.
2.1.3.1 Pengertian Desain Interior dan Desain Furnitur
Desain interior adalah cabang ilmu yang mempelajari proses perencanaan atau
perancangan ruang dalam suatu bangunan yang saling berinteraksi satu sama lain.
Interaksi tersebut meliputi interaksi antara manusia dengan objek desain, manusia
dengan lingkungan, maupun objek desain dengan lingkungan sekitar.
Desain furnitur adalah cabang ilmu yang mempelajari proses perencanaan atau
perancangan perlengkapan ruangan dalam suatu bangunan dengan tujuan
26
mempermudah, memfasilitasi, maupun memecahkan masalah aktivitas pengguna
ruang.
Tujuan dari desain baik desain interior maupun desain furniur adalah untuk
mengubah
pola
pikir
atau
trend,
mempermudah,
memperindah,
maupun
memecahkan permasalahan bagi para pengguna ruang. Desain interior dan desain
furnitur sangat berkaitan erat dalam membangun keharmonisan ruang, perlengakapan
dan manusia penggunanya.
2.1.3.2 Pengertian Dasar Ergonomi
Kata “ergonomi” berasal dari kata Yunani, ergo yaitu kerja, nomos yaitu
peraturan. Ergonomi merupakan cabang ilmu desain yang mempelajari tentang
ukuran tubuh manusia secara rata-rata dengan objek desain seperti bangunan, mesin,
furnitur, dan sebagainya. Prinsip ergonomi tercapai apabila desain tersebut dapat
berfungsi secara nyaman efisien di tangan manusia universal. Tujuan dari ergonomic
tersebut adalah efektifitas dalam bekerja atau beraktivitas.
2.1.3.3 Aplikasi Ergonomi pada Kamar Hotel Budget
Berikut data dan gambaran ergonomi pada kamar Hotel Budget dengan fasilitas
minimal standar:
1. Ergonomi pada Kursi
Di dalam suatu kamar hotel biasanya diletakan sebuah sarana duduk
untuk melakukan aktivitas menulis, mengetik, makan, berhias dan
sebagainya. Standar ergonomi dalam desain tempat duduk sangat penting.
Data-data ergonomi harus dijadikan pedoman dasar dalam perancangan kursi
untuk mencapai fungsi dan kenyamanan yang maksimal. Bagian ergonomi
terpenting dalam perancangan kursi adalah sudut kemiringan kursi. Ukuran
standar kemiringan kursi menurut ilmu ergonomi adalah 95-105°. Jika kurang
dari batas tersebut, kursi terlalu tegak dan tidak akan nyaman diduduki.
Sebaliknya jika kemiringan melebihi batas tersebut, harus disesuaikan dengan
kegunaannya.
27
(Gambar 2.4 Ergonomi Pada Kursi Penggunaan Umum)
Sumber : Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.127.
Jakarta:Erlangga
2. Ergonomi pada Tempat Tidur
Tempat tidur merupakan fasilitas utama untuk beristirahat dan
menginap pada kamar hotel. Ergonomi pada tempat tidur yang paling utama
adalah ukuran matras dengan panjang matras yang harus lebih besar dari pada
tinggi manusia, serta lebar matras sesuai dengan lebar tubuh manusia. Ukuran
matras standar juga sudah ditetapkan sesuai dengan jumlah manusia yang
berbaring di atasnya. Berikut beberapa ukuran matras menurut standar
internasional:
(Gambar 2.5 Jenis dan Ukuran Standar Pada Matras)
Sumber : http://www.thebedroomcentre.com
28
Hubungan antara garis pandang terhadap jendela juga menjadi
pertimbangan efisiensi aktivitas manusia. Hal tersebut berhubungan antara
tinggi matras dengan lantai. Tinggi matras ideal dari lantai adalah sekitar 4045cm.
(Gambar 2.6 Garis Pandang Pada Kamar Tidur)
Sumber : Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.150.
Jakarta:Erlangga
3. Ergonomi pada Meja Rias atau Meja Tulis
Di dalam kamar suatu hotel biasanya ditempatkan minimal sebuah
meja untuk meletakan barang bawaan, yang dapat berupa meja rias atau meja
tulis. Ergonomi terpenting dalam desain meja rias atau meja tulis adalah
ukuran meja dan sirkulasi bersih agar tercapai pergerakan yang ideal. Area
sirkulasi yang ideal berikut dengan area aktivitas pengguna meja sekitar 100
cm. Berikut merupakan gambaran mengenai area sirkulasi dan area aktivitas
pada meja di dalam hotel:
29
(Gambar 2.7 Ergonomi Pada Meja Rias atau Meja Tulis)
Sumber: Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.153.
Jakarta : Erlangga
4. Ergonomi pada Kamar Mandi
Kamar mandi pada hotel umumnya berada di dalam kamar. Ergonomi
pada kamar mandi meliputi banyak elemen pendukung didalamnya seperti
tinggi wastafel, sirkulasi kakus, serta tinggi standar untuk shower. Berikut
data ergonomi pada wastafel, kakus, serta shower pada kamar mandi hotel:
30
(Gambar 2.8 Ergonomi Pada Lavatory)
Sumber : Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.165.
Jakarta:Erlangga
(Gambar 2.9 Ergonomi dan Jangkauan Pada Shower)
Sumber : Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.167.
Jakarta:Erlangga
31
(Gambar 2.10 Ergonomi Pada Bidet atau Kakus)
Sumber : Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.166.
Jakarta:Erlangga
2.1.3.4 Pengertian Estetika
Estetika adalah cabang ilmu yang mempelajari suatu keindahan, seni, dan cita
rasa dari suatu objek, kreasi, atau karya sebagai bentuk apresiasi. Keindahan yang
dimaksud tidak memiliki definisi pasti melainkan berdasarkan kemampuan penilai
mengapresiasi atau kemampuan menerima karya, ataupun berdasarkan dampak karya
terhadap kehidupan manusia.
Dalam menciptakan estetika perancangan yang lebih baik dan menarik, prinsipprinsip desain perlu untuk dipelajari dan diterapkan dalam rancangan. Prinsip-prinsip
desain itu diantaranya :
1. Harmoni
Harmoni adalah prinsip desain yang menimbulkan kesan selaras
dalam pemilihan atau penyusunan objek serta kesan yang sesuai antara
elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu bidang atau ruang.
2. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan dimensi antara bagian yang satu dengan
bagian yang lain, yang dipadukan menjadi suatu desain bentuk. Untuk
mendapatkan suatu desain bentuk yang ideal atau proposional perlu diketahui
perhitungan jarak, perbandingan ukuran objek, serta penerapan skala.
3. Balance
32
Balance atau keseimbangan adalah hubungan yang menyatakan
keseimbangan antar bagian-bagian dalam suatu elemen desain sehingga
menghasilkan susunan yang estetis. Terdapat dua jenis balance dalam
estetika, diantaranya:
a. Keseimbangan simetris yaitu cerminan yang sama antara bagian kiri
dan kanan dengan karakteristik desain yang sama. Keseimbangan ini
dapat memberikan rasa tenang, rapi, agung, dan abadi.
b. Keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan yang diciptakan dengan
cara menyusun beberapa objek yang tidak serupa tapi mempunyai
jumlah perhatian yang sama. Objek ini dapat diletakkan pada jarak
yang berbeda dari pusat perhatian. Keseimbangan ini lebih halus dan
lembut serta menghasilkan variasi yang lebih banyak dalam
susunannya.
4. Irama
Irama dalam desain adalah kesan yang membawa rasa dinamis atau
saling kontinu dari bagian yang satu ke bagian yang lain pada suatu objek
desain, sehingga akan membentuk persepsi. Irama dapat diciptakan melalui :
a. Pengulangan bentuk secara teratur
b. Perubahan atau peralihan ukuran
c. Melalui pancaran atau radiasi
5. Aksen
Aksen merupakan pusat perhatian, yang pertama kali menjadi objek
pandang dalam suatu rancangan. Aksen menonjol secara inividual di antara
objek-objek desain untuk menunjukan kesan penting yang terdapat di dalam
aksen tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menempatkan aksen :
a. Apa yang akan di jadikan aksen
b. Bagaimana menciptakan aksen
c. Berapa banyak aksen yang dibutuhkan
d. Dimana aksen ditempatkan
6. Unity
Unity merupakan kesan kesatuan setiap elemen desain. Hal ini
tergantung pada bagiamana suatu elemen menunjang elemen yang lain secara
33
selaras atau berkarakter menyerupai sehingga terlihat seperti sebuah benda
yang utuh dan tidak terpisah pisah.
2.1.3.5 Aplikasi Estetika pada Hotel Budget
Hotel
Budget
umumnya
tidak
mementingkan
keindahan
sebagai
pertimbangan utama. Fungsi dan kebutuhan menjadi fokus dalam perancangan suatu
Hotel Budget. Estetika dan dekorasi dipenuhi, setelah kebutuhan utama konsumen
atau tamu hotel terpenuhi.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi Hotel Budget yang
mengutamakan estetika hotel sebagai sarana strategi yang memiliki daya tarik bagi
konsumen.
2.2 Tinjauan Khusus
Pada subbab tinjauan khusus dijelaskan mengenai hasil survei maupun hasil
wawancara beserta dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian dan perancangan
Hotel Budget di Jakarta dalam rangka menambah wawasan sebagai pedoman
perancangan.
2.2.1 Studi Banding
Studi banding yang dilakukan berupa kegiatan melakukan wawancara dan
observasi pada beberapa lokasi dalam mencari data dan informasi yang dapat
dipergunakan sebagai pedoman dalam perancangan.
2.2.1.1 Studi Banding Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta dipilih sebagai studi banding
disebabkan memiliki konsep Hotel Budget pada hotel tersebut.
2.2.1.1.1 Data dan Profil Hotel
Berikut uraian data dan profil Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta:
•
Nama Hotel: Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta
•
Jenis Hotel: Hotel Budget, Hotel Transit, City Hotel
•
Kelas Hotel: Bintang Tiga
•
Alamat Hotel: Jalan Husein Sastranegara No.1
34
•
Kelurahan: Benda
•
Kecamatan: Tangerang
•
Kodepos: 15125
•
No. Telepon Hotel: (021) – 54365333
•
Jumlah Kamar: 118 kamar
•
Website: amarishotel.com
•
Logo Hotel:
(Gambar 2.11 Logo Amaris Hotel)
Sumber : http://www.amarishotel.com
(Gambar 2.12 Peta Lokasi Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : http://www.google.com > maps
35
Lokasi Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta terletak di sebelah jalan tol
Prof. Sedyatmo yang merupakan jalan tol utama menuju ke Bandara Soekarno-Hatta.
Jarak antara Amaris Hotel dengan Bandara International Soekarno-Hatta adalah
sekitar 2 km. Akses lain menuju hotel ini adalam melalui jalan belakang yaitu jalan
Husein Sastranegara.
2.2.1.1.2 Sejarah dan Latar Belakang
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta berdiri pada bulan Maret tahun 2010,
merupakan sebuah hotel yang dikelola dibawah PT. Grahawita Santika yang berdiri
pada tahun 1981, ketika Kompas-Gramedia Group, perusahaan media cetak terbesar
di Indonesia, mengembangkan bisnis ke sektor perhotelan.
2.2.1.1.3 Visi dan Misi
Visi Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:
‘’ Menjadi Hotel Budget pilihan masyarakat khusus di wilayah Tangerang ”
Sedangkan, misi Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:
“ Menciptakan keuntungan lebih bagi stakeholder dalam memberikan layanan bed
and breakfast yang profesional menjunjung tinggi nilai ramah-tamah sesuai dengan
standar Amaris service. ’’
2.2.1.1.4 Struktur Organisasi Hotel
Struktur organisasi pada Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai
berikut:
36
(Gambar 2.13 Stuktur Organisasi Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
Staff yang akan bekerja di Amaris Hotel akan dilatih di pusat selama 3 bulan
sebelum menjadi staff tetap. Tujuan dengan adanya pelatihan ini adalah menjaga
kualitas pelayanan serta memberikan informasi dan prosedur pelayanan. Setelah
mengalami pelatihan, calon staff akan ditempatkan sebagai operasional staff oleh
HRD Supervisor berdasarkan deskripsi tugas masing-masing.
2.2.1.1.5 Sistem Operasional Hotel
Sistem operasional Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:
•
Waktu Check-In Kamar: 14.00 WIB
•
Waktu Check-Out Kamar:12.00 WIB
•
Setiap kamar menggunakan akses masuk kartu.
•
Tidak melayani ekstrabed, setiap kamar hanya diperuntukan bagi dua orang
dewasa.
•
Servis rutin pada kamar setiap hari termasuk servis pendingin ruangan(AC)
untuk 5 kamar setiap harinya.
37
2.2.1.1.6 Konsep dan Desain Hotel
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta menerapkan konsep hotel smart
,efisien, serta berpedoman pada “form follow function”, yang artinya terapan setiap
bentuk furnitur maupun detail interior hotel memiliki tujuan dan fungsi masingmasing. Hotel ini dirancang secara praktis dan efisien yang bergaya modern, serta
berstandar internasional.
Hotel yang berkonsep cerdas dan efisien ini melayani
kebutuhan tamu tamu dengan fasilitas dasar sehingga mendapatkan kenyamanan saat
bermalam.
Tema yang dibawakan dalam elemen interior adalah warna-warna yang cerah
pada salah satu bagian dinding di setiap kamar secara seragam yang ditentukan
berdasarkan lantai, diantaranya pada lantai satu memiliki aksen warna merah, lantai
dua berwarna biru, lantai tiga berwarna hijau, serta lantai teratas berwarna kuning.
Pemilihan warna-warna tersebut merupakan warna-warna dasar dari standar Amaris
service. Panel-panel pada dinding yang di cat sesuai tema warna tiap lantai, memiliki
fungsi sebagai penutup saluran air. Pada sebagian besar dinding digunakan cat
berwarna putih sebagai warna dasar, agar terkesan bersih dan luas.
(Gambar 2.14 Fasilitas Kamar Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
Hampir seluruh elemen furnitur yang terdapat di dalam hotel bermaterial
plywood dengan finishing HPL glossy berwarna cerah. Kursi-kursi yang digunakan
pada area makan maupun kamar tidur yaitu kursi plastik berangka stainless yang
berkonsep mudah dalam penumpukan. Sedangkan kursi yang dipergunakan pada
38
area lobi dan lounge merupakan kursi memanjang (bench) yang terbuat dari material
besi dan stainless, dengan tujuan mudah dibersihkan.
Selain area kamar, seluruh area di hotel ini berlantai keramik yang berwarna
cerah kontras dengan warna keramik plint pada dinding. Fungsi dengan adanya plint
pada dinding adalah memudahkan pembersihan lantai. Lantai pada tiap kamar
menggunakan vinil sehingga memberikan kesan hangat pada ruangan.
2.2.1.1.7 Fasilitas dan Layanan Hotel
Berikut fasilitas dan layanan yang ditawarkan Amaris Hotel Bandara
Soekarno-Hatta, diantaranya:
1. Fasilitas kamar
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta memiliki 118 kamar yang terbagi pada
4 lantai dengan satu jenis tipe kamar yakni tipe Smart Room. Yang
membedakan hanya jenis tempat tidur untuk tipe kamar twin atau double.
Tipe kamar double difasilitasi sebuah kasur berukuran queen size, serta tipe
kamar twin difasilitasi dengan dua unit single bed.
2. Shuttle antar-jemput bandara
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta menerima layanan antar dan jemput
tamu hotel dari atau menuju Bandara Soekarno-Hatta. Layanan ini tanpa
dipungut biaya tambahan, serta difasilitasi dengan dua unit minibus yang
aktif dalam antar-jemput.
(Gambar 2.15 Fasilitas Shuttle Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
39
3. Lift
Sebagai Hotel Budget Amaris Hotel telah difasilitasi dengan lift sebagai akses
vertikal tiap-tiap lantai.
4. WiFi
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta telah tersedia layanan internet gratis
pada tiap-tiap kamar hotel, lobi, serta area lounge. Tamu hotel dapat
menanyakan kata kunci akses Wifi kepada petugas hotel.
5. Area parkir dan Vallet
Area parker untuk kendaraan tamu hotel tersedia untuk parker mobil dan
motor. Tersedia pula layanan vallet kendaraan.
6. Staff multibahasa
Sebagai hotel yang kerap dikunjungi oleh wisatawan asing, Amaris Hotel
Bandara Soekarno-Hatta memiliki staff ahli Bahasa dalam membantu
wisatawan asing dalam berkomunikasi.
7. Restoran
Amaris Hotel memiliki sebuah rumah makan padang sebagai restoran hotel
yang berlokasi terpisah aksesnya dengan gedung hotel. Sehingga tamu yang
datang harus keluar dari lobi hotel kemudian berjalan masuk ke pintu utama
restoran. Rumah makan padang tersebut terletak bersebelahan dengan gedung
hotel, yang terbagi menjadi 2 lantai, lantai dua sebagai area makan untuk
breakfast tamu hotel yang beroperasi pukul 06.00- 10.00 WIB, serta lantai
satu yang dibuka untuk umum dan beroperasi pukul 10.00- 24.00 WIB.
Kapasitas kedua lantai ini berkisar antara 40-50 kursi.
40
(Gambar 2.16 Rumah Makan Padang Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
8. Laundry
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan pencucian
pakaian para tamu hotel secara gratis.
9. Layanan TV kabel
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan TV berlanggan
bagi para tamu hotel secara gratis.
10. Lounge
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta memiliki sebuah lounge kecil pada
setiap lantai yang berkapasitas 6-8 orang sebagai ruang duduk tamu yang
sedang menunggu shuttle menuju bandara.
11. Brankas
Brankas ukuran kecil disediakan bagi para tamu hotel yang ingin menyimpan
barang berharga mereka sewaktu meninggalkan kamar hotel.
12. Area merokok
Ruangan khusus perokok pada Amaris Hotel berdekatan dengan ruang duduk
dengan atap yang terbuka.
13. Pendingin ruangan(AC)
41
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta telah difasilitasi dengan sebuat unit
pendingin ruangan pada tiap kamar.
2.2.1.1.8 Tarif Hotel
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta tergolong hotel yang bertarif rendah
dengan pertimbangan fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Tarif satu malam di
Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta yaitu Rp 530.000,00, sudah termasuk
breakfast, Wifi, TV kabel, laundry, dan shuttle.
2.2.1.2 Studi Banding Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta
Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta dipilih sebagai studi banding disebabkan
memiliki konsep Hotel Budget pada hotel tersebut.
2.2.1.2.1 Data dan Profil Hotel
Berikut uraian data dan profil Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta:
•
Nama Hotel: Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta
•
Jenis Hotel: Hotel Budget, Hotel Transit, City Hotel
•
Kelas Hotel: Bintang Dua
•
Alamat Hotel: Jalan Raya Bandara No. 106
•
Kelurahan: Benda
•
Kecamatan: Tangerang
•
Kodepos: 15125
•
No. Telepon Hotel: (021) – 29405678
•
Jumlah Kamar: 150 kamar
•
Website: pophotels.com
•
Logo Hotel:
Gambar 2.17 Logo POP! Hotel
Sumber : http://www.pophotels.com
42
(Gambar 2.18 Peta Lokasi Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : http://www.pophotels.com
Letak POP! Hotel Bandara Soekarno-Hatta berada di tepi jalan tol Bandara
dan berjarak sekitar 3,23 km dari bandara Soekarno-Hatta. POP! Hotel tidak terletak
persis di depan jalan raya, namun gedung hotel 6 lantai ini dapat terlihat dengan jelas
dibalik rimbunnya pepohonan disekitarnya.
2.2.1.2.2 Sejarah dan Latar Belakang
Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta resmi dibuka pada tanggal 6 Maret 2013.
Pop! Hotel merupakan sebuah brand Hotel Budget yang berkembang dibawah
manajemen Tauzia Group yang berdiri sejak tahun 2001. Tauzia Hotel Management,
memiliki 81 jaringan hotel yang aktif beroperasi dibawah pengembangan brand
Worldhotels Master Franchise, diantaranya:
1. HARRIS Hotels yaitu hotel yang menyediakan layanan dengan gaya hidup
sehat bagi masyarakat berskala menengah
2. YELLO Hotels yaitu hotel yang menyediakan layanan ekonomis bagi para
pengguna internet
3. POP! Hotels yaitu hotel dengan budget terjangkau bagi para wisatawan
cerdas dan ramah lingkungan.
2.2.1.2.3 Visi dan Misi Hotel
Visi Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:
‘’ Menjadi Hotel Budjet terbaik dengan inovasi berkonsep eco-friendly.”
43
Visi Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:
“ Memberikan pelayanan dengan kualitas yang setara kelas atas dengan harga
yang terjangkau.’’
“Meningkatkan kepedulian lingkungan kepada seluruh tamu hotel.”
2.2.1.2.4 Struktur Organisasi Hotel
Berikut struktur organisasi pada Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta:
(Gambar 2.19 Struktur Organisasi Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
2.2.1.2.5 Sistem Operasional Hotel
Sistem operasional Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:
•
Waktu Check-In : 14.00 WIB
•
Waktu Check-Out :11.00 WIB
•
Hotel ini tidak melayani servis extrabed. Anak berumur dibawah 12 tahun
tidak dikenakan biaya karena danggap belum melewati batasan penghuni
kamar.
2.2.1.2.6 Konsep dan Desain Hotel
44
Konsep yang dibawakan pada POP! Hotel adalah konsep eco friendly atau
ramah lingkungan dan telah diterapkan di kelima hotel yang berlogo POP! Hotel di
Indonesia. Konsep bangunan Pop! Hotel yang ramah lingkungan difasilitasi panel
surya, serta mengurangi penggunaan pendingin udara di beberapa ruangan.
POP! Hotel memberi perhatian khusus mengenai pembuangan sampah.
Tempat sampah dibedakan menjadi 3 kategori berdasarkan warna, yaitu tempat
sampah organik, tempat sampah anorganik, dan tempat sampah recycle.
(Gambar 2.20 Tempat Sampah Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
Tema yang dibawa dalam elemen interior adalah aplikasi beberapa warna
mencolok dalam satu ruangan sehingga memperlihatkan nuansa yang cheerful dan
colourful. Permainan warna-warna primer yang dipadukan dengan bentuk-bentuk
geometris menjadi daya tarik pada hotel ini, terutama pada bagian kamar. Hotel ini
juga menerapkan desain kamar mandi yang berbeda. Kamar mandi yang umumnya
berbentuk bujursangkar dikreasikan menjadi kamar mandi setengah tabung.
Material yang dipergunakan pada sebagian besar furnitur adalah material
plywood dengan finishing HPL glossy berwarna cerah. Material kursi yang
digunakan pada area makan maupun kamar yaitu kursi plastik dengan aneka ragam
45
warna yang memiliki rangka stainless serta berkonsep mudah dalam penumpukan.
Sedangkan kursi di area lobi mengunakan kombinasi material fiberglass dan
plywood, berbentuk organik, serta diatasnya beralaskan bantalan berwarna kuning.
Seluruh area di hotel ini menggunakan lantai berkeramik berwarna putih,
hingga ke bagian dalam kamar. Oleh karena itu, pembagian fokus pada hotel ini
terdapat pada desain dinding dan langit-langit.
2.2.1.2.7 Fasilitas dan Layanan Hotel
Berikut fasilitas dan layanan yang ditawarkan Amaris Hotel Bandara SoekarnoHatta, diantaranya:
1. Fasilitas kamar
Pop! Hotel memiliki 150 kamar dengan akses kartu yang terbagi dalam 6
lantai. Pop! Hotel hanya memiliki satu tipe kamar bertarif sama dengan dua
pilihan twin atau double yang berkapasitas untuk 2 orang dewasa. Keunikan
dari kamar pada hotel ini adalah sofabed yang berintegrasi dengan tempat
tidur, sehingga menghemat tempat untuk aktivitas duduk maupun tidur.
(Gambar 2.21 Fasilitas Kamar Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
2. Shuttle antar-jemput bandara
Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta menerima layanan antar dan jemput tamu
hotel dari atau menuju Bandara Soekarno-Hatta. Layanan ini tanpa dipungut
46
biaya tambahan, serta difasilitasi dengan dua unit minibus yang aktif dalam
antar-jemput.
3. Lift
Sebagai Hotel Budget, Pop! Hotel telah difasilitasi dengan lift sebagai akses
vertikal tiap-tiap lantai.
4. WiFi
Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta telah tersedia layanan internet gratis pada
tiap-tiap kamar hotel, lobi, serta area lounge. Tamu hotel dapat menanyakan
kata kunci akses Wifi kepada petugas hotel.
5. Area parkir
Area parkir untuk kendaraan tamu hotel tersedia untuk parkir mobil dan
motor. Area parker terletak di lantai basement dan tergolong cukup luas.
6. Restoran
POP! Hotel memiliki sebuah restoran didalam gedung hotel yang menyajikan
menu ramah anggaran pada umumnya. Namum jadwal sarapan menyesuaikan
dengan jadwal penerbangan tamu, misalkan tamu memiliki jadwal
keberangkatan jam 5 pagi dapat melakukan permintaan agar sarapannya
disiapkan atau diantar pukul 4 pagi. Untuk kapasitas restoran POP! Hotel
yaitu berkisar antara 50-60 orang.
7. Laundry
Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan pencucian pakaian
para tamu hotel secara gratis.
8. Layanan TV kabel
Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan TV berlanggan
bagi para tamu hotel secara gratis.
9. Lounge
47
POP! Hotel memiliki area duduk yang cukup besar berkapasitas 15-20 orang
serta difasilitasi beberapa unit komputer untuk mengakses internet manupun
memudahkan tamu dalam memilih kamar bermetode visual tour.
10. Brankas
Brankas ukuran kecil disediakan bagi para tamu hotel yang ingin menyimpan
barang berharga mereka sewaktu meninggalkan kamar hotel.
11. Area merokok
Ruangan khusus perokok pada Amaris Hotel berdekatan dengan ruang duduk
dengan atap yang terbuka.
12. Pendingin ruangan(AC)
Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta telah difasilitasi dengan sebuat unit
pendingin ruangan pada tiap kamar.
13. Vending Machine
Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan penjualan
minuman bagi para tamunya. Jasa vending machine ini tentunya dikenakan
biaya tambahan di luar tarif hotel.
(Gambar 2.22 Vending Machine Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
48
14. Meeting Room
POP! Hotel memiliki dua ruangan yang dipergunakan sebagai meeting room.
Masing-masing ruangan tersebut dapat menampung sekitar 12-15 orang.
2.2.1.2.8 Tarif Hotel
Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta tergolong hotel yang bertarif rendah
dengan pertimbangan fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Tarif satu malam di
Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta yaitu Rp 448.000,00, sudah termasuk breakfast,
Wifi, TV kabel, laundry, dan shuttle.
2.2.2 Studi dan Bahasan
Berikut data dan informasi yang dikumpulkan dibeberapa lokasi yang
berhubungan dengan perancangan Hotel Budget sebagai pertimbangan dan
pembahasan:
2.2.2.1 Studi dan Bahasan Keterbatasan Lahan
Hotel Budget pada umumnya tidak memiliki luas bangunan yang sebesar
hotel lainnya karena Hotel Budget dari segi arsitektur telah dirancang sedemikian
rupa mengutamakan jumlah kamar yang maksimal dalam satu bangunan. Oleh
karena itu, biasanya kamar-kamar pada Hotel Budget relatif lebih sempit
dibandingkan hotel lainnya. Berikut beberapa desain dalam keterbatasan lahan Hotel
Budget yang diteliti:
1. Amaris Hotel
Pada kamar tipe double Amaris Hotel Bandara, letak wastafel berada di luar
kamar mandi atau dekat dengan tempat tidur. Hal ini disebabkan luasan kamar mandi
yang sempit sehingga tidak terdapat sirkulasi untuk wastafel dan cermin.
49
(Gambar 2.23 Wastafel dan Cermin Amaris Hotel Bandara, Benda, Tangerang)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
Pada kamar tipe double Amaris Hotel Bandara, letak kursi dan meja didesain
pada sudut ruangan untuk menghemat tempat, walaupun kurang memenuhi standar
ergonomi.
(Gambar 2.24 Meja Sudut Amaris Hotel Bandara, Benda, Tangerang)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
2. Pop! Hotel
Keunikan pada setiap kamar Pop! Hotel Bandara adalah sofabed yang
berintegrasi dengan tempat tidur. Hal ini disebabkan luas kamar yang cukup sempit
sehingga tidak terdapat kursi dan meja. Selain itu sofabed tersebut dapat digunakan
untuk tidur sehingga kapasitas kamar menjadi 3 orang.
50
(Gambar 2.25 Sofabed Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
Selain itu keunikan aksesori pada setiap kamar Pop! Hotel Bandara adalah
lampu baca yang sangat berdesain mini sehingga dapat menghemat tempat untuk
meletakan barang-barang lainnya.
(Gambar 2.26 Lampu Baca Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
2.2.2.2 Data dan Pertimbangan Hotel Budget yang Terjangkau
Penentuan tarif merupakan suatu keputusan yang sangat fundamental bagi
dunia bisnis di segala bidang termasuk perhotelan. Harga yang terlalu tinggi akan
membuat bisnis sangat sulit menarik minat konsumen. Sebaliknya, harga terlalu
rendah akan mengakibatkan keuntungan bisnis sulit mengimbangi biaya pengeluaran
usaha. Persaingan harga yang ketat antar sesama Hotel Budget mewajibkan
51
penentuan harga yang pantas dan wajar sesuai dengan layanan yang ditawarkan.
Berikut hasil survei tarif beberapa Hotel Budget di Jakarta:
(Tabel 2.1 Data Tarif Hotel Budget di Jakarta)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
52
2.2.3 Studi Aktivitas Manusia
Identitas manusia, aktivitas manusia, dan jumlah pengguna bangunan
mempengaruhi perancangan interior maupun furnitur di dalam suatu bangunan.
Dengan uraian hal-hal tersebut diperoleh gambaran kebutuhan akan interior dan
furnitur dalam perancangan.
Secara garis besar aktiivtas pengguna hotel dibedakan menjadi dua yaitu
tamu hotel dan karyawan yang bertugas menjalankan operasional hotel. Berikut
uraian aktivitas masing-masing pengguna hotel:
2.2.3.1 Aktivitas Tamu Hotel Budget
Tamu hotel adalah konsumen yang datang serta telah terdaftar untuk
menikmati pelayan dan menggunakan fasilitas hotel. Kebutuhan tamu hotel secara
garis besar adalah layanan tidur, makan, membersihkan diri, dan hiburan.
(T
abel 2.2 Aktivitas Tamu Hotel Secara Umum)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
Dalam memesan kamar, tamu hotel dapat melakukan pemesanan dengan dua
cara. Cara pemesanan kamar juga mempengaruhi sistem dan aktivitas tamu hotel itu
sendiri. Berikut dua macam cara pemesanan atau reservasi hotel:
1. Reservasi hotel secara konvensional
53
Yang dimaksud dengan pemesanan atau booking kamar hotel secara konvensional
adalah pesanan hotel dimana tamu secara langsung datang ke resepsionis untuk
melakukan pemesanan kamar. Berikut siklus kegiatan tamu hotel yang melakukan
reservasi hotel secara konvensional mulai dari check-in sampai check-out.
(Gambar 2.27 Aktivitas Tamu Hotel Reservasi Konvensional)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
2. Reservasi hotel secara online
Di era teknologi saat ini pemesanan hotel dapat dilakukan secara online atau melalui
telepon. Tamu yang melakukan pemesanan online memiliki keuntungan dimana
mereka tidak perlu menunggu untuk kamar yang sudah siap dipergunakan. Berikut
siklus kegiatan tamu hotel yang melakukan reservasi hotel secara online mulai dari
check-in sampai check-out.
(Gambar 2.28 Aktivitas Tamu Hotel Reservasi Online)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
2.2.3.2 Aktivitas Staff Hotel Budget
54
Staff hotel adalah para karyawan atau karyawati hotel yang memiliki deskripsi
tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam penyelenggaraan sebuah hotel,
diantaranya:
•
Resepsionis
Resepsionis hotel adalah para petugas yang berada di meja depan yang
memiliki kewajiban menyambut tamu, mendaftarkan tamu, memberikan salam,
serta membantu tamu selama tamu menginap. Resepsionis hotel juga dapat
disebut sebagai petugas meja.
Resepsionis juga bertugas menerima telepon ketika tamu melakukan
panggilan, menjawab pertanyaan, serta melayani pemesanan. Pelayanan dari
resepsionis mencerminkan keramahan dan citra hotel itu sendiri.
(Gambar 2.29 Aktivitas Resepsionis)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
•
Housekeeping
Housekeeping atau tata graha adalah bagian dari departemen yang mengatur
atau menata peralatan, menjaga kebersihan, melaporkan kerusakan, dan memberi
dekorasi dengan tujuan hotel tampak rapi, bersih, dan menarik bagi tamu.
Housekeeping juga mempersiapkan kamar tamu, membersihkan setiap area hotel
secara rutin, serta melayani pesanan tamu.
(Gambar 2.30 Aktivitas Housekeeping)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
•
Mekanikal dan Teknisi
55
Mekanikal dan teknisi adalah petugas hotel yang mengontrol, mengawasi,
serta memperbaiki apabila terjadi kerusakan pada teknis hotel meliputi listrik,
konstruksi, saluran air, gas, dan lain-lain.
(Gambar 2.31 Aktivitas Mekanikal dan Teknisi)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
•
Manajer
Manajer hotel adalah pemimpin hotel yang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan suatu hotel dan kinerja seluruh karyawan. Bersama dengan
asisten manajer, manajer bertugas memberikan rumusan atau arahan kepada staffstaff lainnya.
(Gambar 2.32 Aktivitas Supervisor atau Manajer)
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
2.2.3.3 Aktivitas Owner/Stakeholder Hotel Budget
Owner adalah pemilik hotel atau pemilik saham terbesar hotel. Sedangkan
stakeholder adalah pelaku yang memiliki kepentingan dalam perusahaan untuk
mencapai tujuan tertentu. Stakeholder juga merupakan pihak yang memberikan
dampak baik dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan. Berikut
aktivitas owner atau stakeholder:
56
Gambar 2.33 Aktivitas Owner/Stakeholder
Sumber : Mansell Mulyadi, 2015
Download