PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA MANAJER INVESTASI TERHADAP INVESTOR YANG DIRUGIKAN DALAM REKSA DANA SAHAM SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum OLEH : JONA AGUSMEN 050200232 DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN Program kekhususan BW FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum. Adapun skripsi ini berjudul Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor yang Dirugikan dalam Reksa Dana Saham. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kebaikan di kemudian hari. Adapun skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis tidak terlepas dari semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan serta semangat kepada penulis. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M. Hum sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H, M. Hum sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 3. Bapak Syarifuddin Hasibuan, S.H, DFM, M.H sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai dosen wali penulis selama perkuliahan, 4. Bapak Muhammad Husni, S.H, M.H. sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 5. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, SH. MS sebagai Ketua Departemen Hukum Keperdataan dan sekaligus sebagai dosen pembimbing I, 6. Bapak Ramli Siregar, SH, M. Hum sebagai dosen pembimbing II atas segala didikan yang diberikan bagi penulis selama masa perkuliahan dan penyusunan skripsi, 7. Bapak Asmin Nasution, SH, M. Hum, yang sangat banyak mendukung, membantu dan memberikan semangat kepada penulis selama masa perkuliahan 8. Seluruh Dosen dan Pegawai Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang teramat besar kepada ayahanda D. Sihotang dan ibunda N br Sagala orangtua yang sangat luar biasa yang begitu banyak memberikan dukungan serta kasih sayangnya kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada adik-adikku dan Siswita Agusriani Ginting serta adikku Friendly Redianta Ginting, yang memberikan dorongan, motivasi, serta inspirasi bagi penulis untuk tetap berkarya dan memberikan yang terbaik. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca dan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Medan, Maret 2009 Hormat saya, JONA AGUSMEN Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 ABSTRAK Manajer Investasi merupakan pihak yang mengelola Reksa Dana baik yang berbentuk Perseroaan maupun yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Salah satu produk Reksa Dana adalah Reksa Dana Saham. Manajer Investasi dalam mengelola Reksa Dana Saham melakukan kegiatan portofolio baik portofolio efek maupun portofolio investasi kolektif. Portofolio dimaksudkan untuk meminimalisirkan risiko yang terjadi ketika mengelola investasi. Dengan adanya portofolio, diharapkan tingkat pengembalian yang diharapkan investor dapat tercapai secara maksimal.Dalam melakukan pengurusan Reksa Dana Saham tidak pernah luput dari kesalahan. Kesalahan Manajer Investasi tersebut dapat menyebabkan kerugian di pihak investor. Adapun yang menjadi permasalahan adalah mengenai apa saja perbuatan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan portofolio saham yang dapat merugikan investor dalam reksa dana saham, bagaimana pertanggungjawaban perdata Manajer Investasi terhadap investor yang dirugikan dalam Reksa Dana Saham, dan kemana para investor dapat mengajukan pengaduan terhadap perbuatan Manajer Investasi yang merugikan investor. Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian kepustakaan, yaitu kegiatan mengumpulkan data-data dan ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat, baik peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia serta peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK. Selain itu juga data-data dikumpulkan dari bukubuku dan media internet. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa: Perbuatan-perbuatan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan portofolio saham yang dapat merugikan investor dalam Reksa Dana Saham meliputi perbuatan yang dilarang bagi Manajer Investasi yang diatur pada Pasal 35, Pasal 41, dan Pasal 42 Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Selain diatur pada UndangUndang Pasar Modal, perbuatan yang dilarang bagi Manajer Investasi diatur juga pada Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. A. 4 butir 12 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Perseroan dan Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 butir 14 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, apabila Manajer Investasi terbukti melakukan perbuatan yang dapat menyebabkan kerugian pada investor maka Manajer Investasi bertanggung jawab untuk mengganti kerugian tersebut, dan apabila Manajer Investai tidak mau mengganti kerugian tersebut, maka investor dapat mengajukan pengaduan kepada BAPEPAM-LK atau dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri. Diharapkan kepada investor sebelum investor melakukan investasi pada suatu Reksa Dana sebaiknya investor tersebut mengetahui terlebih dahulu visi dan misi Manajer Investasi yang melakukan pengelolaan Reksa Dana tersebut, termasuk jiwa, spirit, dan juga karakteristik Wakil Manajer Investasi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan operasional pengelolaan Reksa Dana tersebut, termasuk penyusunan portofolio Efek yang menjadi dasar eksistensi Reksa Dana tersebut. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. i ABSTRAK ................................................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................................................ v BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah........................................................................... 6 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................................... 6 D. Keaslian Penulisan ............................................................................ 8 E. Tinjauan Kepustakaan ....................................................................... 8 F. Metode Penelitian.............................................................................. 11 G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 12 BAB II MANAJER INVESTASI DALAM REKSA DANA SAHAM .......... 15 A. Pengertian Manajer Investasi, Pengertian Saham, dan Pengertian Reksa Dana Saham .......................................................... 15 B. Perizinan Manajer Investasi ............................................................... 20 C. Pedoman Perilaku Manajer Investasi ................................................. 22 D. Kegiatan Portofolio Saham ................................................................ 28 BAB III INVESTOR DALAM REKSA DANA SAHAM ............................. 34 A. Arti Investasi dan Tujuan Investor Berinvestasi ................................. 34 B. Investor Domestik dan Investor Asing ............................................... 40 C. Hal-hal yang Menyebabkan Investor Merugi Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 dalam Reksa Dana Saham ................................................................. 47 D. Perlindungan Hukum Bagi Investor ................................................... 49 BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA MANAJER INVESTASI TERHADAP INVESTOR YANG DIRUGIKAN DALAM REKSA DANA SAHAM......................... 52 A. Perilaku yang Dilarang Bagi Manajer Investasi ................................. 52 B. Perbuatan Manajer Investasi yang Dapat Merugikan Investor dalam Reksa Dana Saham ................................................................. 59 C. Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor yang Dirugikan dalam Reksa Dana Saham ........................... 61 D. Gugatan Pihak yang Dirugikan Akibat Perbuatan Manajer Investasi .............................................................................. 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 66 B. Saran ................................................................................................. 67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa tujuan pasar modal adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pasar modal mempunyai peran strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha, termasuk usaha menengah dan kecil untuk pembangunan usahanya, sedangkan disisi lain pasar modal juga merupakan wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. Hal ini sesuai dengan tujuan dasar rencana pembangunan berkelanjutan yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan, mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan rakyat. Secara umum, pasar modal mendukung pengembangan ekonomi melalui pembiayaan kegiatan usaha. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian kesempatan kepada masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Tujuan pengembangan pasar modal akan semakin luas dan menyebar seiring dengan semakin berkembangnya aktivitas pasar modal Indonesia. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Salah satu peran pasar modal adalah berperan penting sebagai sumber pembiayaan bagi dunia usaha menengah dan kecil untuk membangun dunia usaha serta sebagai wahana investasi bagi pemodal. Untuk mendukung peran tersebut, pasar modal perlu didukung oleh unsur: 1. Infrastruktur yang memadai, yang telah dilengkapi dengan unsure pengawasan (market surveillance), Self Regulatory Organization (SRO), kliring, penyelesaian, dan penyimpanan yang baik. 2. Kerangka Hukum yang kokoh, apabila telah mempunyai landasan hukum yang baik berupa undang-undang maupun peraturan pelaksananya yang mengatur seluruh aspek kegiatan pasar modal itu sendiri dan penegakan hukum yang semakin dipercaya. 3. Sikap professional dari pelaku pasar modal, yang memiliki kemampuan teknis yang diperlukan dan menjunjung tinggi etika profesinya masing-masing. 1 Peranan ketiga unsur pendukung tersebut akan menciptakan suatu sistem perdagangan yang teratur, wajar, efisien, yang pada gilirannya akan menghasilkan kepercayaan diri pasar dan efisiensi pasar modal itu sendiri. Semua itu bermuara pada satu tujuan akhir, yaitu terciptanya pasar modal Indonesia yang kompetitif, aman, dan menarik dalam memenangkan persaingan di pasar modal. 2 Pasar modal di Indonesia masih tergolong baru sebagaimana umumnya pasar modal di negara yang sedang berkembang terutama apabila dibandingkan dengan pasar modal di negara-negara yang sudah maju. Jumlah investor domestik Indonesia juga masih terhitung sedikit. Masyarakat Indonesia belum mengenal manfaat melakukan investasi dalam pasar modal, meskipun pasar modal seharusnya menjadi alternatif utama dalam investasi. I Putu Gede Ary Suta menyebutkan bahwa salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan pasar modal suatu negara terletak pada tingkat variasi instrumen investasi yang tersedia. Semakin maju pasar modal, semakin bervariasai instrumen pasar modal dan semakin bervariasi instrumen pasar yang diperdagangkan 1 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia cetakan ke-4, (Jakarta: Kencana, 2007),, hal. 32 2 Ibid., hal. 33 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 di bursa. Semakin banyak instrumen yang ditawarkan akan membuat banyak pilihan bagi pelaku pasar dan kemungkinan pasar semakin diminati investor, baik lokal maupun asing. 3 Pasar modal akan menjembatani hubungan antara pemilik dana atau investor dengan yang akan menggunakan dana atau Emiten (perusahaan). Investor akan menggunakan instrumen pasar modal untuk keperluan investasi portofolionya dengan tujuan untuk memaksimalkan penghasilan. Instrumen pasar modal terbagi atas dua kelompok besar, yaitu instrumen kepemilikan seperti saham, dan instrumen utang seperti obligasi. Di samping saham dan obligasi, pasar modal juga memiliki instrumen lain seperti Reksa Dana, Sekuritas Kredit, dan Waran. Pasar modal tidak berdiri sendiri, melainkan dijalankan oleh berbagai pihak. Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pasar modal antara lain 4: 1. Otoritas pasar modal, yaitu Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut BAPEPAM-LK) yang berada di bawah naungan Departemen Keuangan/Menteri Keuangan; 2. Bursa Efek; 3. Emiten; 4. Perusahaan Efek yang terdiri dari underwriter Penjamin Emisi Efek (PEE), broker atau Perantara Pedagang Efek (PPE), dan Manajer Investasi (MI); 5. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP); 6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP); 7. Lembaga Penunjang Pasar Modal (LPPM), yang terdiri dari Kustodian, Wali Amanat, dan Biro Administrasi Efek (BAE); 8. Profesi Penunjanng Pasar Modal (PPPM), antara lain akuntan publik, konsultan hukum, notaris, dan perusahaan penilai (appraisal); 9. Investor, yang terdiri dari investor perorangan atau individual dan investor institusi atau lembaga. Investasi dalam pasar modal dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dapat dilakukan melalui investasi portofolio, yaitu dengan membeli 3 I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern. (Jakarta: Yayasan Sad Satria Bhakti,. 2000), hal. 255 4 Gunawan Widjaja, Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung JawabManajer Investasi dalam Pasar Modal, (Jakarta; Prenada Media Group, 2006). hal. 2 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 instrumen-instrumen di pasar modal. Dalam hal ini investor tidak berkepentingan untuk menjalankan usaha dari perusahaan dimana ia menanam modalnya dalam bentuk saham atau obligasi, tapi lebih berkepentingan kepada laba dan dividen dari saham tesebut atau bunga obligasi. Selain investasi portofolio juga ada investasi langsung, yaitu investor terlibat dalam pendirian suatu perusahaan. Dalam hal ini, investor berkepentingan dalam menguasai dan menjalankan langsung usaha investasinya. Reksa dana merupakan suatu alternatif baru bagi para investor dalam berinvestasi. Reksa dana PT dan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) mulai Pasal 18 sampai dengan Pasal 29. 5 Pasal 21 UUPM Menyebutkan bahwa, Pengelolaan Reksa Dana, baik yang berbentuk perseroan maupun yang berbentuk kontrak investasi kolektif, dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak. Reksa Dana mulai dikenal pertama kali di Belgia pada tahun1822, yang berbentuk Reksa Dana tertutup (closed end fund). Reksa Dana tersebut diciptakan untuk para investor kaya yang ingin berpartisipasi dalam portofolio utang-utang pemerintah yang ingin memiliki keuntungan tinggi. 6 5 Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun 1995, T.L.N. No. 3608. 6 Munir Fuady, Pasar Modal Modern, (Bandung; PT Citra Aditya Bakti, 1996), hal. 106 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Pada Tahun 1860, Reksa Dana mulai menyebar ke Inggris dan Skotlandia dalam bentuk Unit Investment Trusts dan pada tahun 1920 mulai dikenal di Amerika Serikat dengan Mutual Fund. 7 Sebagai salah satu jenis efek dalam berinvestasi, reksa dana mempunyai cirriciri yang unik apabila dibandingkan dengan jenis-jenis investasi lainnya. Dalam reksa dana para investor membeli penyertaan atas kumpulan-kumpulan efek yang dikelola oleh manajer investasi yang sudah ahli, dengan tujuan mendapat keuntungan. Dana investor digunakan oleh manajer investasi untuk mengelola portofolio investasi efek, untuk memperoleh keuntungan yang kemudian hasil keuntungan tersebut didistribusikan kembali kepada investor. Namun, manajer investasi yang diberi kewenangan untuk mengelola dana hanya dapat menginvestasikan kembali dana-dana tersebut dalam bentuk portofolio efek yang telah disepakati sebelumnya dan diizinkan oleh BAPEPAM-LK. Jadi, disini Manajer Investasi adalah sebagai pengelola sekuritas, yaitu membeli dan menjual efek-efek yang diterbitkan perusahaan lain guna kepentingan investor. Manajer Investasi adalah pihak yang mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajer Investasi adalah bagian dari kegiatan perusahaan efek yang dapat dilaksanakan secara terpisah maupun bersama dengan kegiatan lainnya, yaitu 7 Victor Purba, Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era AFTA 2003, (Jakarta; Badan Penerbit fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000). Hal. 8 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek. Peranan manajer investasi sangat penting dalam mengelola reksa dana di pasar modal dan merupakan perusahaan efek yang memberikan jasa pengelolaan portofolio efek nasabah dengan memperoleh imbalan dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai dana yang dikelolanya. Di dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Pasar Modal menyebutkan tentang fiduciary duty Manajer Investasi, yaitu wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan Reksa Dana. Manajer Investasi sebagai pengelola portofolio investasi para investor diharapkan bekerja sebaik mungkin sesuai dengan peraturan yang terdapat pada Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan-peraturan dari BAPEPAM-LK untuk menghindari kecurangan yang dilakukan Manajer Investasi yang akan merugikan investor. B. Perumusan Masalah Berdasarkan judul skripsi ini, yaitu “Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham” maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu : 1. Apa saja perbuatan Manajer Investasi (MI) dalam melakukan kegiatan portofolio saham yang dapat merugikan investor dalam reksa dana? 2. Bagaimana pertanggungjawaban Manajer Investasi (MI) terhadap investor yang dirugikan dalam reksa dana? Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 3. Kemanakah para Investor mengajukan pengaduan terhadap perbuatan Manajer Investasi (MI) yang merugikan Investor? C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Adapun yang menjadi tujuan pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perbuatan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan portofolio saham yang dapat merugikan Investor dalam Reksa Dana Saham sehingga para Investor dapat berhati-hati terhadap tindakan tersebut dan melaporkan kepada yang berwewenang apabila terjadi tindakan tersebut. 2. Untuk mengetahui pertanggungjawaban Manajer Investasi terhadap Investor yang dirugikan dalam Reksa Dana Saham sehingga Investor dapat mengetahui pertanggungjawaban yang bagaimana yang dapat mereka tuntut dari Manajer Investasi. 3. Untuk mengetahui kemana Investor dapat mengajukan pengaduan ketika mereka dirugikan oleh Manajer Investasi. Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoretis Memberikan pemahaman kepada para Investor baru yang akan memulai berinvestasi saham pada pasar modal ataupun kepada Investor yang sudah berinvestasi saham tentang tindakan Manajer Investasi yang dapat merugikan mereka. Sehingga para Investor dapat melakukan pengawasan terhadap investasi mereka yang Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 dikelola oleh Manajer Investasi. Secara teori juga akan membantu para investor untuk mengetahui perlindungan hukum apa yang mereka dapatkan ketika berinvestasi saham di pasar modal. 2. Secara Praktis Penulisan skripsi ini dapat menjadi masukan dan menambah wawasan para investor yang berinvestasi dalam saham di pasar modal tentang perlindungan hukum yang akan mereka mendapatkan ketika berinvestasi pada pasar modal. Secara praktis para Investor dapat mengetahui kemana mengajukan pengaduan apabila menemukan kecurangan-kecurangan yang dilakukan Manajer Investasi. D. Keaslian Penulisan “Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana” yang diangkat menjadi judul skripsi ini belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan skripsi ini adalah asli karya sendiri, bukan jiplakan dan bukan pula diambil dari skripsi orang lain. Penulisan skripsi ini dengan menggunakan referensi buku-buku, media cetak dan elektronik, bahan makalah dan bantuan dari berbagai pihak. E. Tinjauan Kepustakaan Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Dari judul skripsi “Pertanggungjawaban Manajer Investasi Terhadap Investor yang Dirugikan dalam Reksa Dana Saham” dapat ditinjau dari segi kepustakaan yang dipakai yaitu: Menurut Kamus Istilah Keuangan dan Investasi digunakan istilah investasi (investment) yang mempunyai arti: “penanaman modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupaun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko yang dirancang untuk mendapatkan modal. Investasi dapat pula berarti menunjuk ke suatu investasi keuangan (dimana investor menempatkan uang ke dalam suatu sarana) atau menunjuk ke investasi suatu usaha atau waktu seseorang yang ingin memetik keuntungan dari keberhasilan pekerjaannya.” 8 Menurut Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, dijelaskan istilah Investment atau investasi, penanaman modal digunakan untuk: “Penggunaan atau pemakaian sumber-sumber ekonomi untuk produksi barang-barang produsen atau barang-barang konsumen. Dalam arti semata-mata yang bercorak keuangaan, investment mungkin berarti penempatan dana-dana kapital dalam suatu perusahaan selama jangka waktu yang relatif panjang, supaya memperoleh suatu hasil yang teratur dengan maksimun keamanan.” 9 Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 angka 11 disebutkan bahwa : Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengertian investor dapat kita tinjau dari kutipan beberapa pengertian investor, diantaranya: 8 John Downes dan Jordan Elliot Goodman. Kamus Istilah Keuangan dan Investasi. (Jakarta: Elex Media Komputindo, 1994), hal. 300 9 A. Abdurrachman. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan. (Jakarta: Pradnya Paramita, 1991. Cet. Ke 6), hal. 340 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 a. Menurut Siswanto Sudomo, investor adalah individu atau unit ekonomi yang menanamkan tabungannya dalam bentuk aset dengan harapan memperoleh hasil atau return di masa yang akan datang. 10 b. Menurut M. Irsan Nasarudin Investor adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek perusahaan tertentu.11 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. 12 Pozen menyatakan bahwa “A mutual Fund is an investment company that pools money from share-holders and invests in a diversified of securities.” 13 Dengan kata lain Reksa Dana adalah perusahaan sekuritas yang menghimpun dana dari pemegang saham dan menginvestasikannya ke dalam diversifikasi sekuritas. Menurut Peraturan BAPEPAM-LK No.IV.C.3 Reksa Dana Saham adalah reksa dana yang portofolionya minimum 80 persen dari total aset diinvestasikan pada saham. 10 Siswanto Sudomo, Perkembangan Pasar Modal di Indonesia Dampaknya Bagi Para Investor, (Semarang: P3E, 1990), hal. 5 11 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 165 12 Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun 1995, T.L.N. No. 3608, Pasal 1 butir 27 13 Adler Haymans Manurung, Reksa Dana Investasiku, (Jakarta: Kompas, 2008), hal. 2 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Menurut pendapat M. Irsan Nasrudin, Reksa Dana Saham adalah reksa dana yang melakukan investasi minimal 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas (saham). 14 Sedangkan menurut Adler Haymans Manurung, Reksa Dana Saham adalah Reksa Dana yang dananya hamper seluruhnya diinvestasikan pada saham dan sekitar 5 persen sampai 10 persen menginvestasikan pada kas atau pasar uang untuk menjaga adanya penarikan dari investor. 15 Pertanggungjawaban hukum ada tiga yaitu pertanggungjawaban pidana, pertanggungjawaban perdata, dan pertanggungjawaban administratif. Dapat diambil suatu pengertian secara umum bahawa dalam pertanggungjawaban perdata ada unsur meminta ganti kerugian atas perbuatan seseorang yang dilakukan karena wanprestasi atau karena perbuatan tersebut melawan hukum. Jadi dari berbagai pengertian di atas dapat diambil garis besar bahwa dalam skripsi berjudul “Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham” berisikan bagaimana investor meminta ganti kerugian kepada Manajer Investasi yang telah merugikan investor karena perbuatannya yang wanprestasi ataupun karena perbuatannya yang melawan hukum. Investor dapat mengajukan gugatan ganti kerugian tersebut kepada Manajer Investasi apabila investor dapat membuktikan bahwa Manajer Investasi telah melakukan perbuatan yang wanprestasi ataupun perbuatan yang melawan hukum. 14 15 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 164 Adler Haymans Manurung, Op. Cit., hal. 7 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 F. Metode Penelitian 1. Spesifikasi Penelitian Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis yang menggambarkan secara sistematis data mengenai masalah yang akan dibahas. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara sistematis sehingga dapat ditarik kesimpulan dari keseluruhan penelitian. 2. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder, berupa hukum positif dan bagaimana penerapannya dalam praktik Indonesia. 3. Tahap Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan, yaitu kegiatan mengumpulkan data-data sekunder yang terdiri dari: a) Bahan hukum primer yaitu ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Perundang-Undangan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat, yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Bahan hukum primer tersebut adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. b) Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan hukum yang erat kaitannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan memahami bahan hukum primer. Banah hukum primer tersebut yaitu Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK yang terkait dengan judul skripsi ini. Misalnya, Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. A. 4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Perseroan dan Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif c) Bahan hukum tertier yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan informasi dan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum tertier ini berupa dokumen prospektus Reksa Dana. 4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap peraturan perundang-undangan serta bukubuku literatur yang erat kaitannya dengan Manajer Investasi dalam Reksa Dana Saham. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. 5. Analisis Data Metode analisis yang dipergunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis normatif kualitatif yaitu metode yang menganalisis peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan dokumen G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa tahapan yang disebut dengan bab, dimana pada masing-masing bab diuraikan permasalahannya secara Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 tersendiri, namun masih dalam konteks yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Secara sistematis penulisan skripsi ini, materi pembahasan keseluruhannya dimuat ke dalam 5 (lima) bab dan masing-masing bab dibagi lagi ke dalam sub bagian sesuai dengan kepentingan pembahasan yang terperinci sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada Bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang penulis memilih judul “Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana” sebagai judul skripsi. Dalam bab ini juga akan berisi rumusan masalah dari skripsi ini, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : MANAJER INVESTASI DALAM REKSA DANA SAHAM Pada Bab ini akan dibahas mengenai pengertian Manajer investasi, penegrtian saham, dan pengertian Reksa Dana Saham, bagaimana perizinan suatu Manajer Investasi, pedoman Perilaku Manajer Investasi, dan kegiatan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan portofolio saham. BAB III : INVESTOR DALAM REKSA DANA Pada Bab ini akan dibahas mengenai arti dari investasi dan tujuan investor berinvestasi, bagaimana cirri-ciri dari Investor lokal dan Investor asing. Pada Bab ini juga akan dibahas mengenai hal-hal yang Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 menyebabkan Investor merugi dalam Reksa Dana Saham, dan perlindungan hukum bagi Investor. BAB IV : PERTANGGUNGJAWABAN MANAJER INVESTASI TERHADAP INVESTOR YANG DIRUGIKAN DALAM REKSA DANA SAHAM Pada Bab ini akan dibahas bagaimana perilaku Manajer Investasi yang dilarang, perbuatan Manajer Investasi yang dapat merugikan Investor dalam Reksa Dana Saham, pertanggungjawaban perdata Manajer Investasi terhadap Investor yang dirugikan dalam Reksa Dana Saham, dan gugatan pihak yang dirugikan akibat perbuatan Manajer Investasi. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini akan berisi mengenai rangkuman kesimpulan mengenai skripsi yang sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Pada Bab ini juga akan diberikan saran. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 BAB II MANAJER INVESTASI DALAM REKSA DANA SAHAM A. Pengertian Manajer Investasi, Pengertian Saham, dan Pengertian Reksa Dana Saham. 1. Pengertian Manajer Investasi Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 angka 11 disebutkan bahwa : Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengelolaan Reksa Dana, baik yang berbentuk Perseroan maupun yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, dilakukan oleh Manajer Investasi berdasarkan kontrak. Manajer Investasi ini dapat diperhatikan dari dua sisi yaitu sebagai lembaga dan sebagai perorangan. Sebagai lembaga harus mempunyai izin perusahaan untuk Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 mengelola dana, dimana izin tersebut diperoleh dari BAPEPAM-LK bagi perusahaan yang bergerak dan berusaha di Indonesia. Sebagai perorangan, perusahaan tersebut dapat mempunyai izin mengelola Reksa Dana harus mempunyai orang yang mempunyai izin sebagai pengelola dana. Masalah perizinan ini merupakan hal yang penting sehingga BAPEPAM-LK dapat melakukan pemantauan terhadap setiap Manajer Investasi yang bermain di bursa saham. Masyarakat sebagai investor juga harus mengetahui hal perizinan Manajer Investasi ini supaya mendapat perlindungan hukum yang kuat dari Pemerintah. 2. Pengertian Saham Untuk mengetahui pengertian saham berikut dikutip beberapa pendapat sarjana yaitu: a) menurut M. Irsan Nasarudin, saham merupakan instrumen penyertaan modal seseorang atau lembaga dalam suatu perusahaan. 16 b) Menurut Mohamad Samsul, saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder) 17 Dari kedua pengertian di atas dapat dikatakan bahwa saham tersebut menjadi tanda bukti bahwa seseorang atau lembaga sebagai pemilik modal dalam suatu perusahaan atau dapat juga dikatakan memiliki perusahaan tersebut. Pemilik saham disebut juga sebagai pemegang saham. 16 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 188 Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), hal 45 17 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut Daftar Pemegang Saham. Pada umumnya, Daftar Pemegang Saham disajikan beberapa hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan dan setiap pihak dapat melihat daftar tersebut. Bukti bahwa seseorang adalah Pemegang Saham juga dapat dilihat pada halaman belakang lembar saham apakah namanya sudah diregistrasi oleh perusahaan atau belum. 18 Saham menurut pandangan KUH Perdata Pasal 511 merupakan benda bergerak yang tidak berwujud. 19 Terhadap benda yang termasuk dalam Pasal 511 KUH Perdata, yang merupakan milik bersama yang bebas, para pemegang saham suatu Reksa Dana Perseroan berhak untuk melakukan perbuatan hukum secara bebas. Atas milik bersama yang bebas tersebut para pemegang saham dapat membebaninya dengan hak kebendaan yang terbatas maupun untuk menyerahkan ataupun mengalihkannya kepada pihak lain. 3. Pengertian Reksa Dana Saham Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. 20 Pozen menyatakan bahwa “A mutual Fund is an investment company that pools money from share-holders and invests in a diversified of securities.” 21 Dengan 18 Ibid., Gunawan Widjaja, Penitipan Kolektif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hal. 27 20 Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun 1995, T.L.N. No. 3608, pasal 1 butir 27 21 Adler Haymans Manurung, Op. Cit, hal. 2 19 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 kata lain Reksa Dana adalah perusahaan sekuritas yang menghimpun dana dari pemegang saham dan menginvestasikannya ke dalam diversifikasi sekuritas. Menurut Peraturan BAPEPAM-LK No.IV.C.3 Reksa Dana Saham adalah reksa dana yang portofolionya minimum 80 persen dari total aset diinvestasikan pada saham. Menurut pendapat M. Irsan Nasrudin, Reksa Dana Saham adalah reksa dana yang melakukan investasi minimal 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas (saham). 22 Sedangkan menurut Adler Haymans Manurung, Reksa Dana Saham adalah Reksa Dana yang dananya hamper seluruhnya diinvestasikan pada saham dan sekitar 5 persen sampai 10 persen menginvestasikan pada kas atau pasar uang untuk menjaga adanya penarikan dari investor. 23 Dari berbagai pengertian mengenai Reksa Dana Saham diatas, dapat diketahui bahwa Manajer Investasi ketika mendaftarkan bentuk reksa dana yang dikeloanya adalah Reksa Dana Saham tidak boleh menempatkan seluruh dana investasi ke dalam saham. Hal ini untuk meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi tingakat pengembalian yang diaharapkan investor. Menurut Adler Haymans Manurung, “Secara logika sebenarnya, Reksa Dana Saham harus seluruhnya berisikan saham tetapi peraturan yang dikeluarkan Bapepam-LK tersebut merupakan klasifikasi awal karena investor di Indonesia belum banyak pengetahuan dalam berinvestasi dalam saham. Artinya, Manajer Investasi mempunyai ruang untuk melakukan investasi pada instrumen berpendapatan tetap untuk mendukung tidak turunnya nilai aktiva bersih (NAB) bila pasar saham mengalami penurunan tajam”. 24 Manajer Investasi yang melakukan pembelian pada instrumen saham ini biasanya selalu melakukan seleksi pada saham “blue chip” (saham unggulan) dan 22 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 164 Adler Haymans Manurung, Op. Cit., hal. 7 24 Ibid., hal. 32 23 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 pada jenis saham yang likuid. Agar sifat investasi Reksa Dana Saham lebih konservatif, maka pemilihan saham dilakukan dengan analisis pertimbangan investasi yang sangat ketat dan penuh kehati-hatian. 25 Investor yang membeli Reksa Dana Saham akan mendapatkan hasil keuntungan yang berbentuk dividen dan capital gain. Keuntungan yang berbentuk dividen didapatkan ketika Emiten membagikan sebagian laba bersihnya untuk pembayaran dividen kepada pemegang saham. 26 Manajer Investasi yang profesional biasanya selalu memilih saham dari perusahaan yang konsisten membagikan dividennya. Capital gain dapat terealisasi apabila Manajer Investasi melakukan penjualan saham yang harganya mengalami kenaikan dari harga beli sebelumnya. 27 Reksa Dana Saham memiliki tingkat risiko yang paling tinggi dibanding dengan reksa dana lain. Hal ini disebabkan karena saham mempunyai kecenderungan selalu berfluktuasi, tetapi untuk jangka panjang Reksa Dana Saham memberikan keuntungan yang tinggi. 28 Reksa Dana dapat bersifat terbuka (open-end) dan bersifat tertutup (closedopen). Saham pada reksa dana bersifat terbuka dan terutup memiliki beberapa perbedaan, antara lain: a. Saham pada Reksa Dana bersifat terbuka (open-end) 25 Sapto Rahardjo, Panduan Investasi Reksa Dana, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), hal. 16 26 Ibid., hal. 137 27 Ibid., hal. 138 28 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit. hal. 164 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Reksa Dana yang bersifat terbuka dapat menjual sahamnya secara terusmenerus sepanjang ada investor yang membeli. Saham pada Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan diterbitkan tanpa nilai nominal. 29 Hal tersebut karena investor membeli atau menjual saham Reksa Dana sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih per saham. Baik pada pertama kali didirikan maupun setelah beroperasi, harga saham Reksa Dana selalu sama dengan Nilai Aktiva Bersih per saham, hanya saja Nilai Aktiva Bersih per saham itu selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan nilai portofolionya. Para pemegang saham pada Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan dapat menjual kembali sahamnya kepada Reksa Dana yang bersangkutan. 30 Dalam hal ini Reksa Dana Terbuka wajib membeli saham-saham tersebut.31 Pengecualian terhadap ketentuan tersebut hanya terjadi apabila: a. Bursa Efek dimana sebagian besar Portofolio Efek Reksa Dana diperdagangkan ditutup; b. Perdagangan Efek atas sebagian besar Portofolio Efek Reksa Dana di Bursa Efek dihentikan; c. Keadaan darurat; d. Terdapat hal-hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan investasi setelah mendapat persetujuan BAPEPAM-LK. 32 b. Saham pada Reksa Dana bersifat Tertutup Reksa Dana bersifat tertutup menjual sahamnya pada penawaran umum perdana sampai batas modal dasar, tetapi dapat menerbitkan saham baru 29 Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun 1995, T.L.N. No. 3608. Pasal 28 Ayat (1) 30 Ibid., Pasal 19 Ayat (1). 31 Ibid., Pasal 19 Ayat (2). 32 Ibid., Pasal 19 Ayat (3.) Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 melalui right issue. 33 Penentuan penerbitan harga saham pada Reksa Dana tertutup digunakan aturan dalam pasal 49 Ayat (2) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyebut secara jelas bahwa, “saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan”. 34 B. Perizinan Manajer Investasi Pada Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 30 ayat (1) dan (2): 1. Yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Perusahaan Efek adalah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam. 2. Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek, perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi serta kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam. 35 Mengenai pentingnya pengaturan perizinan Manajer Investasi dapat dilihat dari dua artikel di bawah ini: 1. Otoritas pasar modal mengancam mencabut izin 14 manajer investasi (MI) yang dalam dua tahun berturut-turut tidak menjalankan fungsinya.” Data otoritas pasar modal menunjukkan pada Januari 2008 terdapat 14 manajer investasi yang tidak memiliki dana kelolaan dan tidak memiliki nasabah. Menurut Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Djoko Hendratto, manajer investasi yang tidak memiliki dana kelolaan dan nasabah berarti tidak menjalankan 33 Right Issue yaitu hak pemegang saham lama untuk membeli saham baru dengan harga tertentu selama masa periode tertentu, yang kurang dari 6 bulan. 34 Gunawan Widjaja, Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung JawabManajer Investasi dalam Pasar Modal, (Jakarta; Prenada Media Group, 2006). hal. 78. 35 Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun 1995, T.L.N. No. 3608 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 fungsinya. Karena selama dua tahun berturut-turut tidak menjalan kan fungsinya, maka mereka dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No.V. A. 1 tentang Perizinan Perusahaan Efek. Ke-14 manajer investasi tersebut adalah PT United Asia Securities yang dibuka pada 2002 dan tidak memiliki nasabah dan dana kelolaan. Selanjutnya, PT Aim Trust yang izin usahanya diperoleh pada 2006. Selain itu ada PT AmCapital Indonesia, PT Aim Investment Management, PT Asia Kapitalindo Securities, dan PT Brahma Capital. Kemudian PT Danpac Asset Management, PT Falcon Asia Resources Management, PT Lippo Securities Tbk, PT Masindo Artha Securities. Selain itu juga PT Credit Suisse Investment Management Indonesia, PT Mega Global Investama, PT Platinum Investama dan PT Pentasena Arthatama. Hingga saat ini total nilai aset yang dikelola manajer investasi mencapai Rp136,76 triliun dengan jumlah nasabah 3.732. Ketua Bapepam-LK A. Fuad Rahmany berjanji mengubah laporan kegiatan manajer investasi dari bulanan menjadi harian. Hal itu dilakukan agar Bapepam-LK dimudahkan dalam melakukan pengawasan terhadap industri reksadana. Pengawasan itu dilakukan antara lain terkait dengan penempatan dana investor di portofolio. Semula Bapepam-LK mengharapkan agar investor yang mengawasi secara langsung penempatan dana investasi mereka, namun ternyata banyak investor yang percaya begitu saja kepada manajer investasi. 36 2. Gunakanlah Jasa Manajer Investasi yang Berizin Kepala Biro Pengelola Investasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) Djoko Hendratto menyatakan, sebelum memutuskan menggunakan jasa salah satu manajer investasi (MI), harus dilihat kelengkapan perizinan dari lembaga tersebut. Kelengkapan dari lembaga-lembaga itu terdiri atas Bapepam, Bank Indonesia, Badan Pelaksana Bursa Komoditi (Bapebti). Apabila MI sudah memiliki perizinan lengkap dari ketiga lembaga tersebut, bisa dikatakan dia layak untuk beroperasi. “Harus dilihat dulu kelengkapan perizinannya. Sebab, kami memberikan izin tentu banyak proses yang harus dilalui oleh MI, apakah dia layak untuk beroperasi atau tidak,” ujarnya kepada SINDO. Perizinan yang dikeluarkan Bapepam biasanya melalui uji kelayakan (fit and proper test), pengalaman dari MI hingga observasi lapangan itu untuk membuktikan apakah MI tersebut layak digunakan jasanya oleh masyarakat. Menurut Djoko, MI yang dianggap tidak layak, tidak akan dengan mudah diberi izin beroperasi. Djoko mengimbau masyarakat untuk benar-benar mengenal MI yang akan digunakan jasanya,baik dari latar belakang berdiri, pengelola, maupun track recordnya. Selain itu, masyarakat yang ingin menjadi investor bisa menelusurinya melalui Bapepam-LK. “Benar-benar kenalilah MI yang akan digunakan.Dengan cara itu bisa menghindari perusahaan investasi bodong,”tandasnya. 36 Diakses dari www.inilah.com. “INILAH.COM, Jakarta - Otoritas pasar modal mengancam mencabut izin 14 manajer investasi (MI) yang dalam dua tahun berturut-turut tidak menjalankan fungsinya.” Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Djoko mengakui, membaiknya industri reksadana disebabkan turunnya suku bunga. Meskipun, di sisi lain––dalam evaluasi akhir 2007 lalu––Bapepam-LK memang berniat menaikkan standar kualifikasi pelaku pasar modal terutama bagi Perusahaan Efek (PE) dan MI. Untuk perbaikan MI,memang Bapepam-LK telah menggelar evaluasi besar-besaran terhadap 109 MI yang hasilnya akan selesai awal 2008. Bukan tanpa alasan evaluasi ini dilatarbelakangi fakta bahwa dari seluruh MI yang ada, yang benarbenar melakukan operational bussines hanya 20 MI. Sebanyak 92% dana kelola reksadana hanya dikuasai 20 MI,sedangkan 10 MI menguasai 70% dana kelola reksadana. “Kita tahu, pengalaman buruk dengan redemption besar-besaran reksadana pada 2005 tentunya membuat otoritas pasar modal itu harus menata agar pengalaman serupa tidak terjadi lagi,”ujarnya. Dia menambahkan, industri reksadana meliputi beberapa hal, yaitu landasan yang baik,profesionalisme MI yang menjadi pijakan untuk industri reksadana ke depan. Selain itu,profesionalisme pada penjualan produk perlu ditopang dengan sosialisasi, kepiawaian dari penjual memahami produknya, serta penjual yang memahami karakteristik investornya. Terakhir, kepiawaian dalam mendesain produknya sendiri agar menarik. 37 Berdasarkan artikel di atas maka dapat disimpulkan bahwa BAPEPAM-LK dalam memberikan perlindungan kepada para investor bertindak tegas kepada para Manajer Investasi yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik sebagai pengelola dana investasi para investor. BAPEPAM-LK dapat mencabut izin Manajer Investasi yang tidak melaksanakan fungsinya sesuai dengan izin operasional yang telah dikeluarkan BAPEPAM-LK. Tindakan tegas tersebut diambil untuk memperketat perizinan Manajer Investasi karena masih banyak investor yang belum memiliki wawasan mengenai pentingnya perizinan Manajer Investasi. Masalah perizinan Manajer Investasi harus diatur secara jelas untuk menghindari munculnya Manajer Investasi “gadungan” yang tidak mempunyai izin dari Bapepam-LK. Hal ini dikarenakan Manajer Investasi yang mengelola dana yang 37 Diakses dari http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/ragam/gunakanlah-jasa-manajerinvestasi-yang-berizin-3.html Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 dihimpun oleh Reksa Dana dari masyarakat. Nasib dana investasi para investor tergantung pada pengelolaan yang dilakukan Manajer Investasi apakah akan memberikan tingkat pengembalian yang tinggi atau rendah atau bahkan mengurangi jumlah modal awal. Dengan adanya perizinan terhadap Manajer Investasi, maka akan mempermudah Bapepam-LK untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja Manajer Investasi. Manajer Investasi yang telah mengantongi izin dari BAPEPAM-LK akan terdaftar di BAPEPAM-LK. Karena telah terdaftar, BAPEPAM-LK dapat dengan mudah melakukan pemantauan kegiatan operasional Manajer Investasi. Dengan adanya perizinan tersebut, investor akan mendapatkan perlindungan hukum yang kuat dari BAPEPAM-LK. Investor dapat mengajukan pengaduan kepada BAPEPAM-LK perbuatan Manajer Investasi yang dinilai suadah keluar dari perjanjian yang disepakati ataupun perbuatan yang melanggar ketentuan peraturan perundangundangan. BAPEPAM-LK dapat dengan langsung menindak tegas Manajer Investasi yang melakukan perbuatan yang merugikan investor. C. Pedoman Perilaku Manajer Investasi Manajer Investasi dalam melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada dan sesuai dengan isi dari perjanjian kerja dengan direksi reksa dana. Kewajiban Manajer Investasi yang Tertulis dalam Peraturan perundangundangan Pasar Modal diantaranya: 1. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa: Manajer Investasi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan Reksa Dana. Isi dari pasal ini merupakan fiduciary duty Manajer Investasi 2. Peraturan Bapepam-LK a. Untuk Reksa Dana Perseroan 1) Peraturan BAPEPAM-LK No. IV.A.3 butir 1 huruf (g) disebutkan bahwa: “Reksa Dana berbentuk perseroan yang telah mendapat izin usaha wajib memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut, yaitu Manajer Investasi wajib menyampaikan kepada direksi semua laporan, catatan dan informasi material dan relevan lainnya, serta wajib memberikan informasi lain yang berhubungan dengan pengelolaan Reksa Dana yang diminta oleh direksi untuk menilai Kontrak Pengelolaan Reksa Dana”. 2) Peraturan BAPEPAM-LK No.IV.A.3 butir 11 menyatakan bahwa: “Manajer Investasi wajib memelihara semua catatan penting yang berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan Reksa Dana sebagaimana ditetapkan oleh BAPEPAM-LK”. b. Untuk Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif 1) Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 butir 7 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif menyebutkan bahwa: “Manajer Investasi wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan untuk kepentingan Reksa Dana. Jika dalam hal Manajer Investasi tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana termaksud, Manajer Investasi tersebut wajib bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul karena tindakannya”. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 2) Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 2 butir 3 menjelaskan mengenai kewajiban dan tanggung jawab dari Manajer Investasi yang sekurangkurangnya memuat hal-hal sebagai berikut: a) Ketentuan pembukuan dan pelaporan; b) Tata cara pemutusan kontrak; c) Larangan penghentian pengelolaan Reksa Dana sebelum ditunjuk Manajer Investasi yang pengganti; d) Pemisahan harta Reksa Dana dan Manajer Investasi; e) Menyusun tata cara penjualan Unit Penyertaan; f) Menyusun tata cara pembelian kembali (pelunasan) Unit Penyertaan; g) Menetapkan setiap hari Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio dan menyampaikannya segera kepada Banak Kustodian; h) Kewenangan untuk menunjuk Bank Kustodian pengganti bila diperlukan; i) Melakukan kontrak investasi sesuai dengan komposisi investasi yang telah ditetapkan dalam kontrak; j) Kewajiban membeli kembali Unit Penyertaan untuk kepentingan rekening Reksa Dana atau rekening sendiri; k) Membuat dan menyampaikan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan kepada Pemegang Unit Penyertaan dan BAPEPAM; l) Penerbitan pembaruan prospektus yang disertai laporan keuangan terakhir yang wajib disampikan kepada BAPEPAM. Tugas dan kewajiban lain dari Manajer Investasi yaitu: 1) Mengelola Portofolio termaksud menurut kebijakan investasi yang dicantumkan dalam kontrak dan prospectus; 2) Menyusun tata cara dan memastikan bahwa semua uang para calon pemegang Unit Penyertaan disampaikan kepada Bank Kustodian selambatlambatnya pada akhir kerja berikutnya; 3) Melakukan pembelian kembali Unit Penyertaan; 4) Memelihara semua catatan penting yang berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan Reksa Dana sebagaimana ditetapkan oleh BAPEPAM-LK. 38 3. Perjanjian Kewajiban dan tanggung jawab Manajer Investasi sebagai pengelola portofolio menurut Kontrak Investasi Kolektif adalah sebagai berikut: 39 38 Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 butir 8 huruf (a) Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 a. Wajib denga iktikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin dengan semata-mata untuk kepentingan Reksa Dana. Jika Manajer Investasi tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kontrak, prospektus dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Manajer Investasi tersebut wajib bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul karena tindakannya. b. Menetapkan Nili Pasar Wajar dari setiap efek dalam portofolio Reksa Dana pada setiap hari bursa dan menyampaikannya selambat-lambatnya kepada Bank Kustodian. c. Menyusun tata cara penjualan dan pembelian kembali (pelunasan) Unit Penyertaan. Penjualan dapat dilakukan oleh Manajer Investasi dan agen penjualan yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (agen penjualan), sedangkan penerimaan uang penjualan Unit Penyertaan dan pembayaran kembali (pelunasan) tersebut wajib dilakukan oleh Bank Kustodian. d. Membeli kembali Unit Penyertaan untuk kepentingan Reksa Dana atau Rekening Manajer Investasi sendiri. e. Atas beban dan tanggungan sendiri membayar imbalan jasa konsultan hukum, akuntan public, notaris serta pihak ketiga dalam hal Reksa Dana dibubarkan. f. Tetap mengelola kekayaan sampai adanya Manajer Investasi pengganti baik dalam hal Manajer Investasi diakhiri tugasnya oleh BAPEPAM atau oleh karena pengunduran dirinya dari kontrak, kecuali dalam hal Manajer Investasi dilikuidasi. g. Mewakili pemegang Unit Penyertaan di dalam dan di luar pengadilan termasuk dalam menghadiri dan mengeluarkan suara pada setiap rapat umum para pemegang efek yang termasuk dalam portofolio. Kewajiban dan tanggung jawab Manajer Investasi sebagai penata usaha portofolio menurut Kontrak Investasi Kolektif adalah sebagai berikut: 40 a. Menyimpan dan memelihara pembukuan dan catatan-catatan mengenai pengelolaan portofolio investasi, dimana pembukuan dan catatan tersebut harus terpisah dari pembukuan dan catatan atas harta Manajer Investasi dan/atau nasabah lainnya. b. Mendaftarkan Reksa Dana sebagai subjek pajak di kantor pajak yang berwewenang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Memisahkan harta Reksa Dana dari harta Manajer Investasi dan/atau nasabah lainnya. 39 Gunawan Widjaja. Op. Cit., hal 98, yang dikutip dari pasal 7, “Kontrak Investasi Kolektif Citireksadana Rupiah antara PT Citicorp Securities Indonesia dengan Deutsche Bank AG,” yang dibuat di hadapan Notaris Djedjem Widjaja, Akta Notaris No. 99, tanggal 26 Juni 1997 40 Ibid., hal 99 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 d. Membuat laporan keuangan tahunan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menyampaikannya kepada Pemegang Unit Penyertaan dan BAPEPAM. e. Pemberitahuan secara tertulis kepada BAPEPAM dan Bank Kustodian setiap perubahan susunan pemegang saham Manajer Investasi. f. Menerbitkan perubahan atau pembaruan prospektus paling lama kurang dari 6 (enam) bulan sekali. Secara umum, tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Manajer Investasi selaku pihak yang melakukan fungsi pengurusan dan perwakilan antara lain meliputi hal-hal berikut: 41 1. Mengelola investasi Reksa Dana dan melakukan kegiatan lain yang diperlukan untuk menunjang fungsinya sebagai Manajer Investasi, berdasarkan syarat yang tercantum dalam perjanjian, dengan memerhatikan maksud dan tujuan Anggaran Dasar Reksa Dana dan dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban Manajer Investasi untuk kepentingan Reksa Dana dan para pemegang saham Reksa Dana, dengan penuh tanggung jawab dan bekerja sebaik-baiknya serta wajib bertindak secara bijaksana, teliti, dan efisien semata-mata demi kepentingan para pemegang saham Reksa Dana. 2. Mengelola portofolio Efek Reksa Dana semata-mata demi kepentingan para pemegang saham Reksa Dana. 3. Mengadakan, menyimpan dan memelihara pembukuan/catatan-catatan secara terpisah, benar dan mutakhir atas pengelolaan investasi oleh Manajer Investasi untuk kepentingan Reksa Dana. 4. Menyampaikan kepada Direksi Reksa Dana semua laporan, catatan, informasi yang penting dan relevan lainnya, termasuk perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dalam laporan mingguan NAB dari Reksa Dana. Manajer Investasi juga akan menyampaikan informasi lain yang sesuai dengan permintaan dari Direksi Reksa Dana, termasuk juga rencana investasi untuk minggu berikutnya. 5. Mengirimkan laporan tertulis secara rinci kepada Reksa Dana mengenai pengelolaan investasi, sekurang-kurangnya sebulan sekali. 6. Menyusun dan menyampaikan kepada Direksi Reksa Dana laporan keuangan Reksa Dana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Menyimpan atau menitipkan pada Tempat Penitipan Harta yang ditunjuk oleh reksa dana, semua Efek, uang, dan instrumen pasar uang serta kekayaan lainnya yang dimiliki dan/atau menjadi hak Reksa Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi. 41 Ibid., hal. 86 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 8. Memberi informasi lain yang berhubungan dengan pengelolaan investasi Reksa Dana serta memberikan semua keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Direksi Reksa Dana dan BAPEPAM-LK mengenai pelaksanaan tugasnya. 9. Bertanggung jawab kepada Reksa Dana untuk setiap kerugian yang diderita akibat dari kelalaian, kecerobohannya atau tindakan yang disebabkan dengan adanya pertentangan kepentingan dalam hubungannya dengan tugas sebagai Manajer Investasi. 10. Menjamin bahwa harta kekayaan Reksa Dana telah diasuransikan oleh Tempat Penitipan Harta pada perusahaan asuransi yang telah disepakati oleh Tempat Penitipan Harta dan Direksi Reksa Dana. 11. Atas nama Reksa Dana wajib memelihara semua catatan penting yang berkaitan dengan laporan keuangan dan pengolalaan Reksa Dana sebagaimana ditetapkan oleh Ketua BAPEPAM-LK. 12. Menyimpan catatan penting sehubungan dengan tugas Manajer Investasi, terutama catatan yang berisikan dasar dari setiap keputusan investasi. 13. Memerhatikan keadaan keuangan dan maksud investasi Reksa Dana. 14. Segera memerhatikan secara tertulis kepada Reksa Dana tentang setiap perubahaan dalam sifat dan/atau lingkup perusahaan Manajer Investasi dan tentang setiap kejadian dan keadaan yang dapat mendatangkan pengaruh penting atau buruk atas usaha-usaha atau operasi perusahaan Manajer Investasi yang ada kaitannya dengan pelaksanaan kewajiban Manajer Investasi berdasarkan perjanjian. 15. Memberitahukan secara tertulis kepada Reksa Dana dan BAPEPAM-LK setiap pengubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris serta susunan pemegang saham Manajer Investasi atau bilamana Manajer Investasi dilikuidasi sebelum perjanjian berakhir, maka Manajer Investasi wajib menunjuk Manajer Investasi lainnya dengan persetujuan terlebih dulu Reksa Dana, setelah Manajer Investasi terlebih dahulu menyelesaikan pertanggungjawabannya kepada Reksa Dana . 16. Memberi izin kepada Reksa Dana dan BAPEPAM-LK untuk memasuki gedung, tempat dan kantor yang dikuasai oleh Manajer Investasi guna memeriksa buku, faktur, rekening, dan dokumen lain yang berhubungan dengan kewajiban Manajer Investasi terhadap Reksa Dana berdasarkan perjanjian, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. 17. Manajer Investasi wajib memberitahukan secara tertulis kepada Reksa Dana dan tempat penitipan harta tentang pejabat yang berwenang yang mewakili Manajer Investasi disertai contoh tanda tangan mereka. D. Kegiatan Portofolio Saham 1. Teori dan Prinsip dalam Portofolio Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Ali Arifin mengemukakan teori dalam portofolio yaitu “don’t put all your eggs in one basket”. 42 Maksud dari teori ini adalah untuk tidak menempatkan seluruh dana investasi kita kedalam satu jens investasi saja. Hal ini untuk mencegah supaya kita tidak mengalami kerugian yang besar apabila investasi kita tidak berhasil memberikan keuntungan. Bagi-bagikanlah seluruh dana investasi kita ke dalam berbagai jenis investasi, misalnya 50% untuk membuka usaha, 25% untuk bermain dalam bursa saham, dan sisanya 25% untuk deposito. Kalau misalnya kita mengalami kerugian dalam bermain saham, keuntungan masih bisa kita dapat dari sektor usaha dan dari deposito. Prinsip portofolio, selain untuk menghindari atau meminimalkan risiko, juga untuk memaksimalkan hasil. Didalam dunia saham, tidak ada satu pun investasi yang tidak berisiko. Alasannya, setajam apapun analisis Manajer Investasi, sedekat apapun informasi mereka dengan sumbernya, seaman apapun strategi portofolio yang mereka jalankan, sebuah investasi tetap berisiko. 43 Manajer Investasi yang professional akan menjelaskan kepada investornya atau memberi gambaran secara umum risiko-risiko apa saja yang bakal dialami investor ketika memilih suatu produk investasi sehingga investor bisa mengetahui dari awal risiko yang akan dihadapi ketika memilih suatu produk investasi. Hal ini yang akan menajdi pertimbangan investor di awal ketika akan memilih suatu produk investasi. Dan menjadi tugas Manajer Investasi untuk berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalkan atau menghindari risiko tersebut sekaligus memaksimalkan hasil investasi investor. 2. Jenis-jenis Risiko Investasi Risiko dalam dunia investasi sering dibedakan menjadi risiko potensial dan non-potensial. Yang dimaksud risiko potensial adalah risiko yang jelas-jelas bakal anda alami yang berkaitan dengan kerugian yang berbentuk fisik atau materi jika investasi tersebut gagal. Misalnya ketika membuka bengkel maka risiko potensialnya adalah rugi, bangkrut, terbakar, dan sebagainya. Intinya adalah menyebabkan pengeluaran tambahan uang berkaitan dengan risiko tersebut. Jika bermain saham 42 43 Ali Arifin, Membaca Saham, (Yogyakarta; Penerbit Andi, 2007), hal. 16 Ibid., hal. 17 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 maka risiko potensialnya adalah berkurangnya nilai modal dan tidak mendapatkan deviden. Sedangkan risiko non-potensial adalah risiko yang dapat dialami tetapi boleh jadi tidaklah begitu berarti dan tidak menyebabkan kerugian materi. Misalnya risiko psikologis seperti stress, bosan, gelisah, waktu yang terbuang percuma dan sebagainya. 44 Disamping kedua macam risiko tersebut, menurut Mohammad Samsul dunia investasi juga mengenal apa yang disebut dengan risiko sistematik dan risiko nonsistematik. Risiko sistematik adalah risiko yang dapat terjadi dan dialami oleh setiap investor dimana faktor-faktor pencetus risiko tersebut berada diluar lingkungan intern perusahaan bahkan berada di luar jangkauan investor. Apabila risiko sistematik muncul dan terjadi, maka semua jenis saham akan terkena dampaknya sehingga investasi dalam 1 jenis saham atau lebih tidak dapat mengurangi kerugian. Contoh risiko ini adalah bencana alam, penetapan kurs devisa, suku bunga, dan sebagainya. Sedangkan risiko non-sistematik adalah risiko yang dapat dialami oleh investor dimana faktor-faktor pencetusnya berada di lingkungan intern perusahaan itu sendiri atau berada dalam jangkauan investor. Risiko-risiko ini seperti risiko akibat konflik intern perusahaan, ulah para pesaing, perilaku konsumen, dan sebagainya. 45 3. Strategi Portofolio Strategi portofolio yang sering dikenal yaitu Pengelolaan Portofolio Aktif dan Pengelolaan Portofolio Pasif. Adapun penjelasannya sebagai berikut: b. Strategi Pengelolaan Portofolio Aktif Dalam strategi portofolio aktif, periode pengelolaan sangatlah temporer dimana manajer investasi sering kali mengganti saham untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi. Dalam hal ini Manajer Investasi tidak merasa rugi bila melakukan pelepasan saham secara rugi jika ada saham lain yang menjanjikan tingkat pengembalian yang tinggi dibandingkan dengan saham yang dimiliki saat ini. Menurut Russel J. Morrison yang dikutip oleh Adler Haymans Manurung, bahwa ada dua pandangan penting untuk dapat sukses dalam mengelola portofolio aktif yaitu harus mempunyai ide yang bagus bagaimana pandangan alternatif investasi yang lain dan harus tidak setuju dengan konsensus atau tidak setuju terhadap gelombang pergerakan harga. Pengelolaan portofolio aktif selalu berkonsentrasi pada jumlah 44 45 Ibid., hal. 10 Mohamad Samsul, Op. Cit, hal. 285 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 saham yang kecil dikenal dengan pemilihan saham dan melakukan perubahan keluar atau masuk dengan terdiversifikasinya portofolio dikenal dengan pendekatan kondisi pasar. Oleh karenanya, pekerjaan Manajer Investasi bukanlah meramalkan tingkat pengembalian secara akurat tetapi meramalkannya secara akurat dibandingkan dengan tingkat pengembalian pasar. 46 c. Strategi Pengelolaan Portofolio Pasif Strategi pengelolaan pasif merupakan lawan dari strategi pengelolaan aktif. Dalam strategi ini diasumsikan bahwa pasar sangatlah efisien dan akibatnya Manajer Investasi tidak akan dapat sukses dalam mengelola portofolio dengan menggunakan pendekatan kondisi pasar dan pemilihan saham. Oleh karenanya portofolio haruslah sangat terdiversifikasi dengan tingkat risiko yang ditentukan sebelumnya dan sahamsaham yang menjadi portofolio tidak banyak berubah untuk jangka panjang. Manajer Investasi dalam melakukan pengurusan dan perwakilan dalam Reksa Dana Saham, membuat suatu portofolio saham dan mengelola portofolio saham tersebut untuk kepentingan investor. Manajer Investasi menginvestasikan dana investasi investor ke dalam berbagai jenis saham. Jenis-jenis Saham Menurut cara peralihan terdapat dua jenis saham, yaitu: 47 1. Saham Atas Tunjuk (Bearer Stock) Saham Atas Tunjuk adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham tersebut. Dengan demikian saham ini sangat mudah untuk diperalihkan. Saham ini mirip dengan uang, gampang dialihkan. Siapa yang dapat menunjukkan sertifikat saham itu, maka ia dikatakan sebagai pemegang saham tersebut, kecuali dapat dibuktikan telah terjadi pelanggaran hukum dari peralihan tersebut. Barang siapa yang dapat menunjukkan sertifikat saham maka ia adalah pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sertifikat saham ini mirip uang, oleh karena itu sertifikat saham dibuat 46 47 Adler Haymans Manurung, Op. Cit,, hal. 104 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 189 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 dengan kertas yang berkualitas tinggi sebagaimana pada uang kertas untuk menghindari pemalsuan. Pemilik Saham Atas Tunjuk harus berhati-hati membawa dan menyimpannya, karena kalu sertifikat tersebut hilang, maka pemilik sertifikat tersebut tidak dapat meminta duplikat penggantinya. 2. Saham Atas Nama (Registered Stock) Saham Atas Nama adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya. Cara peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur tertentu. Cara peralihan saham ini harus melalui pencatatan dokumen peralihan. Nama pemilik baru dari saham atas nama harus dicatat dalam buku khusus yang memuat daftar pemegang saham perusahaan. Apabila serifikat saham ini hilang, maka pemilik dapat meminta pengganti sertifikat sahamnya, karena namanya ada dalam buku perusahaan. Saham-saham yang diperdagangkan di bursa dapat dikelompokkan ke dalam berbagai saham yaitu: 48 1. Growth Stocks adalah saham-saham yang memiliki pertumbuhan diatas pertumbuhan rata-rata. Saham ini mempunyai kecenderungan rasio harga saham dengan pendapatan per saham cukup tinggi dibandingkan dengan pasarnya. Investor yang mempunyai informasi yang biasanya melakukan investasi pada saham ini. 2. Cyclical Stocks adalah saham-saham yang pertumbuhan pendapatannya sama atau di bawah pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Operasi perusahaan yang sahamnya dianggap cyclical stocks sangat sensitif terhadap kondisi bisnis secara agregat. 3. Defensive Stocks adalah saham-saham yang secara umum bertumbuh pendapatannya pada rata-rata atau di bawah rata-rata tetapi tidak sangat sensitif atau sangat sedikit dipengaruhi oleh kondisi bisnis. 4. Value Stocks adalah saham-saham yang mempunyai harga pasar saham lebih kecil dari nilai bukunya. Artinya, rasio harga saham terhadap pendapatan sangat kecil dibandingkan dengan rasio pasar. Investor yang mempunyai informasi sangat menyukai saham ini karena kemungkinan mendapatkan capital gain cukup besar di masa mendatang. 5. Aggressive Stocks adalah saham-saham yang mempunyai risiko tinggi dimana saham ini mempunyai beta di atas satu. Artinya, saham ini akan mengalami kenaikan yang lebih tinggi dari kenaikan pasar bila pasar naik dan mengalami penurunan yang tajam bila pasar turun. Saham ini biasanya disukai oleh investor yang menyukai risiko atau berspekulasi. Cohen dan Jerome membedakan saham yang diperdagangkan di bursa ke dalam 7 jenis saham, yaitu: 49 48 Adler Haymans Manurung, Op. Cit., hal. 34 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 2. Income Stocks. Saham jenis ini memberikan dividen dalam nilai yang vrelatif besar tapi tidak teratur, dapat digunakan sebagai sarana untuk menghasilkan pendapatan tanp menjual saham. Kebanyakan saham ini dikategorikan sebagai income stocks. 3. Blue-chip stocks. Saham dari perusahaan yang solid dan terpercaya dengan sejarah panjang pertumbuhan dan stabilitas digolongkan sebagai saham blue-chip. Biasanya saham ini memberikan dividen kecil, tetapi teratur dan bertahan secara fair; harga yang mapan sekalipun pasar naik turun. 4. Growth stocks. Saham demikian diterbitkan oleh perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang lebih cepat daripada industrinya. Sekalipun perusahaan tidak mempunyai catatan, pertumbuhan saham lebih mengandung risiko daripada macam saham lain, tetapi menawarkan apresiasi harga yang potensial. 5. Cylical stocks. Perusahaan yang menerbitkan saham macam ini dengan mudah mempengaruhi tren ekonomi secara umum. Nilai dari saham demikian cenderung untuk turun selama masa resesi dan meningkat selama boom ekonomi. Contohnya perusahaan otomotif, alat berat, dan developer rumah. 6. Defensive stocks. Saham jenis ini merupakan kebalikan dari jenis saham siklus (cylical stocks). Saham ini mampu mempertahankan nilainya selama masa resesi. Perusahaan yang menerbitkan saham ini adalah perusahaan yang memproduksi makanan, minuman, obat-obatan, asuransi, dan kebutuhan sehari-hari. 7. Emerging growth stocks. Saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang relatif lebih kecil dan memiliki daya tahan yang luar kuat meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung. Harga saham jenis ini biasanya sangat spekulatif. 8. Speculative stocks. Pada prinsipnya semua saham biasa yang diperdagangkan di bursa efek dapat digolongkan sebagai speculative stocks. Investor tidak mendapatkan kepastian apakah saham yang dibelinya ini akan memberikan keuntungan atau malah turun harga ketika hendak dijual. Jadi, ke dalam jenis-jenis saham di atas Manajer Investasi melakukan portofolio investasi untuk meminimalkan ataupun menghindari risiko sehingga mendapatkan tingkat pengembalian yang maksimal. 49 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 191 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 BAB III INVESTOR DALAM REKSA DANA SAHAM B. Arti Investasi dan Tujuan Investor Berinvestasi 1. Arti Investasi Istilah investasi dan penanaman modal sebenarnya tidak memiliki perbedaan makna secara prinsipil. Dalam berbagai kepustakaan hukum ekonomi atau hukum bisnis, terminologi investasi dapat diartikan penanaman modal yang dilakukan secara langsung oleh investor lokal, investor asing, dan penanaman modal yang dilakukan secara tidak langsung oleh pihak asing. Untuk yang terakhir ini dikenal dengan istilah Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 penanaman modal dalam bentuk portofolio yakni pembelian efek lewat Lembaga Pasar Modal. Untuk membuktikan bahwa apakah ada perbedaan makna antara penanaman modal dengan investasi, berikut dikutip berbagai pengertian investasi antara lain: a. Dalam Kamus Istilah Keuangan dan Investasi digunakan istilah investment (investasi) yang mempunyai arti: “penanaman modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupaun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko yang dirancang untuk mendapatkan modal. Investasi dapat pula berarti menunjuk ke suatu investasi keuangan (dimana investor menempatkan uang ke dalam suatu sarana) atau menunjuk ke investasi suatu usaha atau waktu seseorang yang ingin memetik keuntungan dari keberhasilan pekerjaannya.” 50 b. Dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, dijelaskan istilah Investment atau investasi, penanaman modal digunakan untuk: “Penggunaan atau pemakaian sumber-sumber ekonomi untuk produksi barang-barang produsen atau barang-barang konsumen. Dalam arti sematamata yang bercorak keuangaan, investment mungkin berarti penempatan danadana kapital dalam suatu perusahaan selama jangka waktu yang relatif panjang, supaya memperoleh suatu hasil yang teratur dengan maksimun keamanan.” 51 c. Dalam Kamus Ekonomi dikemukakan, Investment (investasi) mempunyai 2 makna yakni: “Pertama. Investasi berarti pembelian saham, obligasi, dan benda-benda tidak bergerak, setelah dilakukan analisa akan menjamin modal yang dilekatkan dan memberikan hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut yang membedakan investasi dengan spekulasi. Kedua. Dalam teori ekonomi investasi berarti pembelian alat produksi (termasuk di dalamnya benda-benda untuk dijual) dengan modal berupa uang.” 52 d. Dalam Kamus Hukum Ekonomi digunakan terminologi, Investment, penanaman modal, investasi yang berarti penanaman modal yang biasanya dilakukan untuk jangka panjang misalnya berupa pengadaan aktiva tetap perusahaan atau membeli sekuritas dengan maksud untuk memperoleh keuntungan. 53 e. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan, investasi berarti Pertama, penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk 50 John Downes dan Jordan Elliot Goodman. Op. Cit., hal. 300 A. Abdurrachman. Op. Cit., hal. 340 52 Winardi. Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia). (Bandung: Alumni, 1982. cet ke 8), hal. 190 53 A. F Elly Erawaty dan J. S. Badudu. Kamus Hukum Ekonomi Indonesia Inggris. (Jakarta: ELIPS, edisi pendahuluan, 1996), hal. 69 51 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 tujuan memperoleh keuntungan; Dan Kedua, jumlah uang atau modal yang ditanam. 54 f. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (UUPM) dikemukakan, Penanaman modal adalah segala bentuk kegitan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia. 55 Dari berbagai pengertian investasi seperti yang dikutip di atas, tampak bahwa tidak ada perbedaan yang prinsipil antara investasi dan penanaman modal. Makna dari investasi atau penanaman modal adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum, menyisihkan sebagian pendapatannya agar dapat digunakan untuk melakukan suatu usaha dengan harapan pada suatu waktu tertentu akan mendapatkan hasil (keuntungan). Dengan kata lain dapat juga dikatakan investasi adalah penggunaan modal untuk memperoleh tambahan pendapatan baik melalui investasi yang menghasilkan barang dan jasa maupun melalui penanaman modal tidak langsung yang menghasilkan capital gain. Sedangkan pengertian investor dapat kita tinjau dari kutipan beberapa pengertian investor, diantaranya: a. Menurut Siswanto Sudomo, investor adalah individu atau unit ekonomi yang menanamkan tabungannya dalam bentuk aset dengan harapan memperoleh hasil atau return di masa yang akan datang. 56 b. Menurut M. Irsan Nasarudin Investor adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek perusahaan tertentu. 57 54 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hal. 386 55 Indonesia, Undang-Undang Penanaman Modal, UU. No. 25 Tahun 2007, L.N. No. 67 Tahun 2007, T.L.N. No. 4724. pasal 1 angka 1 56 Siswanto Sudomo, Op. Cit, hal. 5 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Ada beberapa prinsip yang sangat mendasar yang patut diketahui dan dipertimbangkan ketika hendak melakukan sebuah investasi. Baik itu investasi dalam saham, tabungan, obligasi maupun membuka usaha. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: a. Keterlibatan pribadi dan modal yang diperlukan Jika ada dua jenis investasi yg nilai investasinya sama, di mana yang pertama menuntut tanggung jawab dan keterlibatan Anda secara penuh dan kontinyu, sedangkan yang satunya lagi tidak, maka sangat dianjurkan untuk memilih jebis investasi yang kedua. 58 b. Tingkat pengembalian hasil Setiap bentuk investasi yang baik selalu memberikan hasil atau keuntungan. Biasanya dinyatakan dalam hitungan persen per tahun. Semakin tinggi tingkat pengembalian hasil sebuah investasi maka semakin baik untuk dipilih. Meskipun demikian harus diperhatikan juga modal awal yang diinvestasikan. Jika modal investasinya sama maka yang dipilh yaitu investasi yang tingkat pengembaliannya lebih tinggi. Satu hal lagi, tidak cukup bila hanya melihat tingginya pengembalian hasil sebuah investasi, melainkan harus juga membandingkannya dengan pengembalian hasil dari investasi yang sejenis. 59 2. Tujuan Berinvestasi Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan yang 57 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 165 Ali Arifin. Op. Cit., hal. 5 59 Ibid., hal. 7 58 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 diperoleh investor dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi.dibandingkan nilai beli yang lebih rendah. 60 Apabila harga jual lebih rendah dari harga beli saham, maka investor akan menderita kerugian atau disebut capital loss. Sedangkan dividen adalah sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. 61 Selain memiliki tujuan yang sama, investor juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dan keuntungan jangka panjang. 62 Investor membeli pada pagi hari dan segera menjual pada hari yang sama atau dalam beberapa hari berikutnya. Investor semacam ini lebih tepat disebut spekulator atau day trader. Investor yang sebenarnya adalah yang membeli saham untuk jangka waktu yang panjang, yaitu untuk disimpan dan dijual setelah beberapa bulan. Tujuan investasi jangka pendek atau jangka panjang memiliki konsekuensi pada pemilihan analisis yang teknis yang berbeda. Tujuan investasi jangka pendek lebih tepat jika menggunakan analisis teknis sedangkan untuk tujuan jangka panjang lebih tepat menggunakan analisis fundamental. 63 a. Analisis Teknis Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya data yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik, atau program komputer. Dari grafik 60 Pandji Anoraga. Pengantar Pasar Modal. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001). hal . 60 61 Ibid. 62 Mohamad Samsul, Op. Cit., hal. 160 Ibid. 63 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 atau program komputer dapat diketahui bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas, atau masa depan komoditas yang akan dipilih dalam berinvestasi. 64 b. Analisis Fundamental Analisis ini sangat berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi mili investor. Apakah sehat atau tidak, apakah cukup menguntungkan atau tidak, dan sebagainya. Karena biasanya nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan. Hal ini penting karena nantinya akana berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi dan juga risiko yang harus ditanggung. 65 Bermain saham memerlukan analisis dan analisis yang baik membutuhkan informasi-informasi yang cepat dan akurat. Semakin cepat sebuah informasi maka semakin baik. Sumber-sumber informasi untuk analisis saham dapat diperoleh dari sesame investor, berita-berita di media massa baik cetak maupun elektronik. Para investor yang masuk ke pasar modal berasal dari bermacam-macam kalangan masyarakat, sedemikian banyak investor bermacam-macam pula tujuan mereka masuk bursa. Tujuan utama tentu ingin meraih keuntungan atau paling tidak mempertahankan kekayaan mereka. Apabila ditinjau dari tujuan mereka menjadi investor, maka dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok 66: 1. Kelompok yang bertujuan memperoleh dividen Kelompok ini memilih perusahaan-perusahaan yang sudah stabil. Keadaan perusahaan yang sedemikian menjamin kepastian adanya keuntungan yang relatif 64 Pandji Anoraga. Op. Cit., hal 108 Ibid., hal. 109 66 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit., hal. 170 65 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 stabil. Dari keuntungan yang stabil ini diharapkan pula adanya dividen yang stabil pula. Harapan utama kelompok ini adalah mendapatkan dividen yang cukup dan terjamin setiap tahun. Bagi kelompok investor ini pembagian dividen lebih penting daripada keinginan untuk mendapatkan kenaikan dari harga saham. Biasanya investor tipe ini adalah orang-orang atau lembaga-lembaga yang mengharapkan penghasilan tetap, seperti: pensiunan, pengelola dana pensiun, dan asuransi. Karena latar belakang yang demikian, maka investor kelompok ini tidak aktif dalam perdagangan saham di Bursa. 2. Kelompok dengan tujuan berdagang Biasanya di bursa terjadi fluktuasi harga saham. Dapat bergerak naik ataupun bergerak turun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Perubahan harga tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian kalangan investor untuk mengambil posisi sebagai pedagang dengan memperjualbelikan saham-saham di bursa. Kelompok ini membeli saham dengn tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan dari selisih positif harga beli dengan hrga jual. Pendapatan mereka bersumbet dari keuntungan jual beli saham tersebut. Mereka harus kuat dalam melakukan analisa, tidak hanya atas analisa ekonomi dan kondisi suatu perusahaan, tetapi juga pengaruh-pengaruh eksternal seperti politik, keamanan, sosial, dan peristiwa-peristiwa tertentu yang biasanya harga saham sangat sensitife pada hal-hal yang demikian. Mereka membeli pada saat harga saham sangat menurun dan melepas kembali pada saat harga meningkat. Aktivitas mereka membuat pasar bergairah. Hal ini berbeda dengan investor yang bertujuan memperoleh dividen. Mereka yang berjiwa pedagang itu dapat pergi secara individu atau membentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan efek. 3. Kelompok yang berkepentingan dalam pemilikan perusahaan Kelompok ini yang terpenting buat mereka adalah keikutsertaan mereka sebagai pemilik perusahaan dan mereka cenderung memilih saham perusahaan yang mempunyai reputasi yang telah teruji. Dan tidak terlalu tertarik dengan fluktuasi harga saham yang baik turun. Kelompok ini biasanya berasal dari golongan menengah yang kehidupannya sudah mapan dan tujuan utama mereka adalah investasi jangka panjang. 4. Kelompok Spekulator Kelompok ini lebih tertarik kepada perusahaan-perusahaan yang baru dan belum berkembang, tetapi diprediksi akan berkembang dengan baik. Pada setiap kegiatan pasar modal spekulator mempunyai peranan untuk meningkatkan aktivitas pasar dan meningkatkan likuiditas saham. Pada dasarnya spekulator dalam mengambil keputusan atas pertimbangan dan informasi-informasi dari berbagai aspek untuk memperhitungkan risiko yang dihadapi, sehingga terhindar dari keputusan tanpa perhitungan. Dalam hal ini memang diperlukan keberanian mengambil risiko. Kelompok ini cocok untuk orang muda yang dinamis dan cepat tanggap terhadap setiap perkembangan situasi. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 C. Investor Domestik dan Investor Asing Investor adalah pihak yang terpenting yang berperan di dalam kegiatan pasar modal. Bisa dikatakan salah satu indikator terpenting dalam pasar modal adalah keberadaan investor. Investor yang terlibat dalam pasar modal Indonesia adalah investor domestik dan asing, perorangan dan institusi yang mempunyai karakteristik masing-masing. Perkembangan pasar modal tidak lepas dari kebutuhan dan pengaruh dari investor. Saat ini investor asing lebih aktif memainkan peranannya untuk mengungkapkan kebutuhan dan kepentingannya, investor domestik lebih banyak bersikap pasif mengikuti investor asing. Semua pihak yang terlibat seyogyanya mampu mengkondisikan investor dengan informasi mengenai kebijakan dan penerbitan peraturan perundang-undangan. Secara universal, pasar modal bertumpu pada tiga hal yaitu pendapatan, likuditas, dan keamanan investasi. 67 Ototritas pasar modal dan para pihak yang terlibat dalam industri pasar modal bekerja sama untuk mewujudkan ketiga hal tersebut dalam pasar modal Indonesia, sehingga investor tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. 1. Investor Domestik Kehadiran investor domestik di pasar modal sangatlah diharapkan, karena hanya dengan investor domestik yang kuat akan mendukung pasar modal yang stabil dan tidak mudah dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu, seperti investor asing yang dengan mudah memindahkan investasinya. Perkembangan investor domestik di Indonesia belumlah dapat dibanggakan, karena masih jauh dari yang diharapkan. Dapat digambarkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 220 juta jiwa, tetapi yang terlibat berinvestasi di 67 Ibid., hal. 166 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 pasar modal kurang dari 1%. Dapat dibandingkan dengan Negara-negara tetangga di kawasan ASEAN. Contoh Malaysia, dengan penduduk 20 juta jiwa, jumlah pemodal domestiknya mencapai 7 juta orang, berarti 35%. Bayangkan jika investor domestik Indonesia cukup 20% saja, maka sudah menjadi kekuatan yang luar biasa. 68 Hal ini harus menjadi pemikiran semua pihak agar Pasar Modal Indonesia dapat sejajar dengan pasar modal lain. Tren di pasar modal di Negara-negara yang sudah maju ataupun sudah berkembang memiliki kecenderungan bahwa kegiatan industri sekuritas diarahkan kepada kegiatan bisnis yang mirip dengan perbankan yaitu penggarapan yang sangat sensitif atas pasar ritel melalui penyediaan jasa yang variatif dan kompetitif dan berkualitas tinggi serta ditunjang oleh jaminan keamanan investasi yang dapat dipercaya. Untuk menggarap lebih banyak pemodal domestik, industri efek perlu mengikuti langkah yang dilakukan oleh industri perbankan yaitu melalui perluasan jaringan bisnis (networking) dengan inovasi-inovasi produk yang menarik agar lebih banyak investor domestik mengalihkan investasinya ke pasar modal dengan tingkat profit yang lebih kompetitif. 69 Untuk itu perlu adanya terobosan-terobosan baru yang memungkinkan pasar lebih cepat berkembang dengan jalan: 70 1. Perlu diperoleh dukungan politik pemerintah untuk menciptakan pasar yang fair dan efisien melalui: a. Prioritas pengembangan pasar termasuk insentif bagi pemodal domestik. b. Pembendahan institusi pengawas pasar modal sehingga lebih independen dan disegani oleh pasar. c. Penerapan aturan hukum yang lebih baik, sejajar dengan Negara maju lainnya. 2. Mempercepat pembendahan industri perbankan. Karena kaitannya dengan paar modal sangat besar, maka masalah rusaknya sistem perbankan akan mempengaruhi integritas pasar. 3. Pembentukan Cooperate Governance, ini sangat vital kalau diinginkan adanya pasar terbuka dan memberikan perlindungan pada masyarakat. Sesuai dengan salah satu cita-cita yang sudah diikrarkan oleh pasar modal Indonesia adalah menjadikan pasar modal Indonesia yang terbesar di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2020 nanti. Semoga hal ini dapat tercapai dengan pengarahan dan sosialisasi yang luas tentang pasar modal. Dengan target mengiring investor domestik berduyun-duyun berinvestasi di pasar modal. 68 Ibid., hal. 167 I Putu Gede Ary Suta, Op. Cit., hal 331 70 Ibid., hal. 334 69 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 2. Investor Asing Masih banyaknya persoalan politik dan ekonomi yang terjadi di Indonesia, serta penegakan hukum yang lemah, tidak adanya jaminan keamanan (Country Risk) yang memadai membuat banyak sekali investor asing mundur dari pasar modal. Setiap negara yang ingin mencapai kemajuan seperti yang telah dialami oleh negara maju harus memahami cara-cara yang telah ditempuh oleh Negara maju. Setiap negara berkembang akan saling berlomba mendapatkan investor internasional untuk mencapai kemajuan yang diidamkan. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh investor internasional untuk melakukan investasi di suatu negara, yaitu pra-kondisi, adalah sebagai berikut: 71 1. Stabilitas politik 2. Konsistensi penegakan hukum 3. Sistem dan prospek ekonomi, dan 4. Keadilan sosial. 1. Stabilitas Politik a. b. c. d. e. Tolak ukur stabilitas politik bagi investor internasional antara lain: Pergantian pemimpin negara tanpa gejolak berdarah. 72 Pergantian pemimpin negara sesuai masa jabatan. Tidak terjadi konflik antara pemerintah dan lembaga wakil rakyat. Pemilihan Umum berjalan dengan aman. Tidak sering terjadi demonstrasi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi buruh atau mahasiswa terhadap pemerintah atau lembaga wakil rakyat. Suatu negara yang mengalami gejolak berdarah setiap kali terjadi pergantian pemimpin, mengalami pencopotan pemimpin negara sebelum waktu jabatan habis, mengalami konflik berkepanjangan antara pemerintah dan wakil rakyat, mengalami pemilihan umum yang kacau dan berdarah, serta mengalami demonstrasi yang sangat sering, merupakan cermin bahwa negara tersebut tidak stabil politiknya. 73 71 Mohamad Samsul, Op. Cit, hal. 5 Ibid. 73 Ibid., hal.6 72 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Kelima indikator di atas dapat memberikan arah penilaian mengenai kondisi politik suatu Negara apakah tergolong stabil ataukah labil. Apabila investor menilai bahwa kondisi politik tidak stabil, maka rencana investasi tidak akan jadi dilaksanakan atau akan dipindahkan ke negara lain yang memiliki stabilitas politik lebih baik. 2. Konsistensi Penegakan Hukum Investor internasional sebelum masuk ke suatu negara akan terlebih dahulu mencari informasi melalui lembaga riset investasi internasional untuk mengetahui tentang pelaksanaan hukum di negara yang akan dituju. Informasi tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi di negara yang akan dituju atau tidak. Lembaga-lembaga seperti Political and Economic Risk Consultancy (PERC) di Hongkong atau Standard and Poor atau Moody’s di Amerika Serikat, adalah lembaga yang memberikan informasi tentang situasi hukum di suatu negara. 74 Beberapa indikator berikut ini mencerminkan penegakan hukum yang tidak konsisten: 75 a. Sering terjadi demonstrasi oleh LSM berlatar belakang hukum. b. Pergantian rezim pemerintahan dibarengi dengan pergantian undang-undang. c. Pemerintah baru membatalkan perjanjian yang dibuat oleh pemerintah sebelumnya. d. Membatalkan perjanjian internasional secara sepihak karena tekanan publik. e. Vonis hukum berkekuatan hukum tetap selalu melalui tahapan yang panjang dan peninjauan kembali tanpa batas waktu sehingga menjadi berkekuatan tidak tetap atau tidak ada kepastian hukum. f. Revisi undang-undang dilakukan dalam tempo yang singkat. 74 75 Ibid. Ibid. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Penegakan hukum yang tidak konsisten dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat investor secara luas melalui jaringan media komunikasi televisi atau internet diseluruh dunia. Masyarakat investor internasional enggan berinvestasi dalam suatu negara yang pelaksanaan penegakan hukumnya tidak konsisten, atau tidak pasti. Negara yang berhasil menegakkan hukum hukum secara adil, baik bagi warga domestik maupun warga asing, perusahaan dalam negeri maupun perusahaan patungan asing, akan menjadi pilihan utama bagi investor untuk memasuki negara tersebut guna melakukan investasi baik di sektor riil maupun keuangan. 3. Sistem dan Prospek Ekonomi Investor internasional akan menilai sistem dan prospek ekonomi dengan memperhatikan kekuatan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Investor juga akan menilai berbagai sistem seperti perbankan, teknologi informasi, komputerisasi, sistem komunikasi, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi, nilai rupiah terhadap valuta asing, pasar modal, pasar berjangka, kustodian sentral, dan setelman sentral. Investor akan memberikan perhatian khusus pada hal-hal berikut ini: a. Risiko Valuta Asing Nilai mata uang lokal yang selalu lemah terhadap valuta asing akan sangat merugikan investor asing. Negara yang selalu mendevaluasi mata uangnya mencerminkan lemahnya nilai mata uang lokal. Kekuasaan atau kelemahan nilai mata uang lokal bisa dnegan mudah diketahui dari daftar kurs yang dapat dipantau di seluruh dunia. Investor asing akan memasuki suatu negara dengan membawa mata uang yang bernilai kuat dan ketika kembali pulang, juga akan menghitung dengan nilai mata uang mereka. Investor yang berinvestasi di negara yang nilai mata uang lokalnya lemah akan menanggung risiko yang amat besar. b. Devisa Bebas Investor asing lebih menyukai system devisa bebas daripada pembatasan devisa. Dengan sistem devisa bebas investor dapat bebas memasukkan devisa ke dalam suatu negara dan mengirim keluar devisa dari negara tersebut tanpa harus meminta izin terlebih dahulu dari otoritas berwenang. Hasil investasi yang dilakukan oleh investor asing setiap tahun dapat ditransfer ke negaranya tanpa harus mengurus izin transfer. Indonesia termasuk negara yang menganut azas devisa bebas, sehingga merupakan salah satu poin yang menarik investor asing. c. Kualitas Pasar Modal Investor ingin mengetahui kelengkapan pasar modal yang ada di suatu Negara seperti: undang-undang pasar modal, mekanisme perdagangan, jenis efek yang Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 diperdagangkan kapitalisasi pasar, custodian sentral, dan setelmen sentral. Sementara itu, beberapa indikator pasar modal modern adalah: 76 (1) Mekanisme perdagangan sudah tanpa warkat (scripless trading). (2) Terdapat Pasar Kesatu, Pasar Kedua, Pasar Ketiga, dan Pasar Keempat. (3) Jumlah jenis saham dan obligasi yang diperdagangkan sangat banyak dan kapitalisasi pasar sangat besar. (4) Terdapat lembaga central custodian dan central clearing. (5) Efek yang disimpan di central custodian sudah atas nama investor bukan atas nama perusahaan broker (street name). (6) Tidak ada diskriminasi aturan dalam kepemilikan saham. Indonesia sampai saat ini memiliki karakteristik pasar modal modern, yaitu: scriples trading, remote trading, kliring penjaminan efek Indonesia (KPEI), custodian sentral efek (KSEI), dan lending borrowing. Scripless Trading berarti bahwa perdagangan dilakukan tanpa penyerahan fisik saham, melainkan hanya melalui proses pemindahbukuan rekening efek (book entry system) dari rekening efek penjual ke rekening efek pembeli. Remote Trading adalh perdagangan efek yang dapat dilakukan dari luar gedung bursa, karena sistem perdagangan sudah terintegrasi antara jaringan elektronik di kantor broker dan gedung Bursa Efek. Bahkan remote trading dapat dilakukan antar kota-kota besar tempat kantor broker berada. KPEI merupakan lembaga berbentuk Perseroan Terbatas yang bertugas menyelesaikan transaksi Anggota Bursa dan menjamin kepastian bahwa yang beli dapat saham dan yang jual dapat uang. KSEI juga merupakan lembaga berbentuk Perseroan Terbatas yang bertugas menyimpan efek dan mengurus penerimaan dividen tunai atau yang bersangkutan dengan corporate action yang dilakukan emiten. 77 d. Fasilitas hedging Berkaitan dengan risiko investasi yang dapat terjadi di pasar modal, sebagian investor memandang perlu untuk melakukan hedging (lindung nilai). Bagi investor internasional hedging meliputi: kerugian perdagangan efek dan kerugian valuta asing. Di negara-negara yang termasuk kategori negara berkembang, fasilitas hedging diselenggarakan oleh futures market atau options market yang memperdagangkan stock index dan valuta asing. Sementara negara yang tidak memiliki sarana futures market atau options market lebih sulit mengharapkan kedatangan investor internasional. 78 e. Sistem Ekonomi Negara harus menganut sistem ekonomi yang jelas, sistem ekonomi komunis ataukah sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi komunis adalah sistem ekonomi yang dimiliki, digerakkan, dan diatur oleh negara, sementara rakyat bekerja untuk negara. Sistem ekonomi kapitalis berarti bahwa pihak swasta berhak memiliki dan menggerakkan roda perekonomian, sedangkan negara bertindak sebagai penguasa yang memiliki kekuatan untuk mengatur sector swasta. Kekuasaan yang dimiliki 76 Ibid., hal. 7 Ibid., hal. 8 78 Ibid. 77 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 negara untuk mengatur peran pihak swasta bertujuan agar dapat menciptakan keadilan ekonomi guna mencapai kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat. Ketidakjelasan sistem ekonomi yang dianut akan menghambat perkembangan ekonomi itu sendiri, karena setiap kebijakan yang diambil pemerintah akan sering ditentang dan digoyang oleh lawan politiknya atau oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Sebagian masyarakat masih ada yang menentang sistem kapitalis walaupun masyarakat itu sendiri adalah kapitalis. Hal ini dapat terjadi karena masyarakat tidak dapat membedakan atara kapitalis dan kolonialis. Latar belakang sejara bangsa Indonesia sebagai bekas jajahan Belanda, yang telah menanamkan rasa benci mendalam terhadap kolonialis yang menganut sistem kapitalis, telah mengakibatkan sebagian rakyat Indonesia tidak dapat membedakan antara kolonialis dan kapitalis. Kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan yang miskin telah berakibat disalahkannya sistem kapitalis, padahal kesalahan tesebut merupakan kesalahan para pemimpin negara yang tidak dapat atau gagal menciptakan pemerataan kemakmuran. Penentangan system kapitalis tampak dalam bentuk demonstrasi missal yang dapat diliput oleh media elelktronika dan tersebar ke seluruh dunia. Tentu saja, kondisi ini tidak menarik investor internasional untuk memasuki negara yang sebagian rakyatnya masih menentang sistem ekonomi pasar yang sedang berlaku. 79 4. Keadilan Sosial Kesenjangan sosial anggota masyarakat yang kaya dan yang miskin sangat berpengaruh terhadap keamanan suatu negara. Apabila jurang perbedaan antara masyarakat yang kaya dan yang miskin terlalu jauh, maka akan timbul kecemburuan sosial yang berujung pada kerusuhan sosial dan pada akhirnya membuat investasi di negara tersebut menjadi tidak aman. Negara bertugas mengurangi jurang perbedaan tersebut dan wajib berusaha memeratakan kemakmuran dan keadilan sosial. Investor internasional lebih senang berinvestasi di negara yang rakyatnya mengalami kemakmuran merata, karena keamanan investasinya lebih terjamin. Indikator ketidakadilan sosial tampak jelas di masyarakat: maraknya perampokan, penodongan, pencurian, penipuan, perumahan kumuh semuanya mencerminkan bahwa kondisi sosial masyarakat sangat rendah. Sensus penduduk Indonesia yang dilakukan pada tahun 2000 menyatakan bahwa 80 persen rakyat Indonesia tidak tamat sekolah dasar, yang mencerminkan kondisi kemiskinan masyarakat secara luas. Tingkat pengangguran yang tinggi juga merupakan cerminan dari kemiskinan yang 79 Ibid. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 sedang terjadi. Kondisi sosial yang rendah merupakan bom waktu yang munculnya kerusuhan sosial yang lebih dashyat yang dapat menghancurkan nilai investasi dengan seketika. Investor internasional kurang tertarik memasuki suatu negara yang sebagian besar rakyatnya masih miskin. Investor lebih senang memasuki negara yang rakyatnya tidak menganggur, punya rumah, dapat membiayai sekolah anaknya, tidak ada penodongan, tidak ada perampokan, tidak ada pencurian, tidak ada penipuan, tidak ada kerusuhan, dan tidak ada demonstrasi. 80 D. Hal-hal yang Menyebabkan Investor Merugi dalam Reksa Dana Saham Selain keuntungan yang dapat diberikan kepada investor dalam investasi pada Reksa Dana Saham, juga ada beberapa risiko yang dapat mendatangkan kerugian bagi para investor tersebut. Karena, dalam melakukan setiap investasi akan selalu timbul risiko kerugian. Walaupun sudah melakukan strategi diversifikasi portofolio investasi dengan cara menyebarkan risiko secara berimbang, investasi di Reksa Dana Saham tetap menimbulkan potensi risiko kerugian. Risiko-risiko tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 81 1. Risiko menurunnya Nilai Aktiva Bersih/Net Asset Value (NAB/NAV) Saham. Penurunan NAB/NAV saham dapat disebabkan oleh harga pasar dari instrument investasi yang dimasukkan ke dalam portofolio Reksa Dana mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. 82 Pertumbuhan kinerja NAB/NAV Reksa Dana yang meningkat terus-menerus bukan jaminan bahwa nilai NAB Reksa Dana tidak akan mengalami penurunan atau kerugian di kemudian hari. 80 Ibid., hal. 9 Gunawan Widjaja, Op. Cit., hal. 21 82 Ibid., hal. 22 81 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Penyebab penurunan harga harga pasar portofolio investasi Reksa Dana dapat disebabkan oleh banyak hal, diantaranya akibat kinerja bursa yang memburuk, terjadinya kerugian Emiten, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya. 83 2. Risiko Likuiditas. Likuiditas merupakan salah satu syarat penting dalam melakukan investasi agar pengelolaan dana dapat dilakukan secara maksimal. Tanpa adanya likuiditas, investor dapat mengalami kesulitan dana dalam bentuk kerugian tunai akibat tidak dapat menjual portofolio investasinya. Pemilik Reksa Dana yang akan menjual kembali sahamnya diharapkan dapat menerima uang secepat mungkin. Potensi risiko likuiditas dapat terjadi apabila pemegang saham pada salah satu Manajer Investasi tertentu melakukan penarikan dana dalam jumlah besar pada hari dan waktu yang sama. Dengan kata lain, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas saham Reksa Dana. Penundaan pembayaran atau kesulitan likuiditas dapat dialami oleh pihak Manajer Investasi dan bank pembayar apabila belum terdapat dana yang cukup pada hari penarikan secara besar-besaran tersebut. Hal ini bisa terjadi apabila pemegang saham Reksa Dana melakukan penjualan kembali (redemption) kepada satu Manajer Investasi dalam jumlah yang cukup besar. 84 Situasi ini dapat terjadi bila terdapat faktor sentimen negatif yang luar biasa sehingga mempengaruhi nasabah Reksa Dana untuk melakukan penjualan kembali saham Reksa Dana. Faktor tersebut diantaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa Emiten publik yang saham atau obligasi yang menjadi portofolio Reksa Dana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai Pengelola Reksa Dana tersebut. 85 3. Risiko Pasar. Risiko pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Keadaan ini biasa disebut dengan kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. 86 83 Sapto Rahardjo. Panduan Investasi Reksa Dana. (Jakarta; PT Elex Media Komputindo, 2004). Hal 5. 84 Gunawan Widjaja, Op. Cit., hal 22 85 Sapto Rahardjo, Op. Cit., hal. 37 86 Gunawan Widjaja, Op. Cit., hal 23 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang ada pada saham Reksa Dana akan turut mengalami penurunan. 87 4. Risiko Default. Jenis risiko default ini merupakan kategori risiko yang paling fatal. Risiko default terjadi, misalnya jika pihak Manajer Investasi membeli obligasi yang Emitennya mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak mampu membayar bunga atau pokok obligasi tersebut.88 Untuk menghindari risiko default, pihak Manajer Investasi biasanya melakukan seleksi peringkat (rating) obligasi yang layak dijadikan portofolio investasi Reksa Dana mereka. Seleksi ini akan menghasilkan daftar jenis obligasi yang masuk dalam peringkat “investment grade” dan layak dijadikan portofolio Reksa Dana. 89 E. Perlindungan Hukum Bagi Investor Kepercayaan dan kredibilitas pasar merupakan hal utama yang harus tercermin dari keberpihakan sistem hukum pasar modal pada kepentingan investor dari perbuatan-perbuatan yang dapat menghancurkan kepercayaan investor. Selain itu, Undang-Undang Pasar Modal memberdayakan pemegang saham minoritas untuk tidak diabaikan kepentingan oleh siapa saja termasuk pemegang saham mayoritas. Keberpihakan hukum kepada pemegang saham dan investor dapat dilihat dari penegakan hukum pasar modal oleh otoritas pasar modal, yakni Bapepam-LK di dalam menangani kasus pelanggaran dan kejahatan. Dengan adanya penegakan 87 Sapto Rahardjo, Op. Cit., hal. 39 Gunawan Widjaja, Op. Cit. 89 Sapto Rahardjo, Op. Cit., hal. 41 88 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 hukum, kepastian hukum akan terjamin. Penegakan hukum tidak semata-mata bermakna secara yuridis, tetapi juga mengandung maksud pembinaan. Penegakan hukum yang konsisten terhadap emiten yang melakukan pelanggaran peraturan diharapkan menjadi pendorong bagi emiten untuk selalu mematuhi ketentuan dan mempertimbangkan kehati-hatian dalam melakukan usahanya. Hal ini juga diharapkan akan meningkatkan kredibilitas pasar modal di mata investor sekaligus merupakan tanggung jawab emiten sebagai perusahaan publik. 90 Penegakan hukum tidak boleh terlepas dari kerangka keadilan, karena kalau tidak penegakan hukum malah akan menjadi counter prodouctive, yang pada gilirannya akan menjadi boomerang bagi perkembangan pasar modal Indonesia. Bagi investor sebaiknya membekali dirinya dengan pemahaman yang mencukupi sebelum mengambil keputusan untuk melakukan transaksi efek. Prospectus dan laporan berkala dan insidentil menjadi pedoman bagi investor untuk dapat melihat dan mempertimbangkan pengambilan keputusannya. Selain itu, Bapepam-LK secara tidak langsung berupaya agar pemegang saham mengetahui dan mempergunakan hak di dalam melindungi kepentingannya menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Undang-undang Perseroan Terbatas mendorong pemegang dan investor untuk aktif memantau perkembangan dan kegiatan perseroan. Undang-undang Perseroan Terbatas pun memberikan perlindungan kepada pemegang saham minoritas seperti dalam Pasal 54 ayat (1), Pasal 55, Pasal 66 ayat (2), Pasal 67, Pasal 110 ayat (3), Pasal 117 ayat (1) huruf b. Pemegang saham minoritas berhak untuk mendapatkan harga saham yang sesuai dengan harga pasar jika ia tidak setuju dengan kebijakan perseroan, atau pemegang 90 Bapepam, Strategi Pengembangan Pelaku Pasar Modal: Cetak Biru Pasar Modal Indonesia 2000-2004, Bapepam, Jakarta, 2000. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 saham independen berhak untuk ikut menentukan kebijakan perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham berkenaan dengan transaksi yang mengandung benturan kepentingan tertentu. Undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksananya memotivasi pemegang saham untuk aktif dalam memantau, memutuskan kebijakan perseroan. Pelanggaran keterlambatan dan kelalaian meminta persetujuan pemegang saham diancam hukuman administratif dan denda yang cukup besar. Bapepam selalu berusaha untuk menyempurnakan dan mengejar perkembangan di pasar modal guna memberikan perlindungan kepada pemegang saham, namun begitu, pada akhirnya sumber daya manusialah yang menjadi faktor penentu tegak tidaknya peraturanperaturan yang ada. Kemampuan dan profesionalisme aparat Bapepam dalam menghadapi white collar crime sangat menentukan efektivitas penegakan hukum di bidang pasar modal. Koordinasi vertikal dengan sesama aparat penegak hukum maupun koordinasi horizontal dengan para pengambil keputusan tentu perlu ditingkatkan, sehingga dapat tercipta tekad dan persepsi yang sama dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam praktik. Kerja sama dengan sesama regulator adalah sesuatu yang penting untuk terus dijaga dan ditingkatkan. Kedewasaan dan kematangan para investor dalam melakukan aktivitas di bidang pasar modal terus-menerus dituntut, jangan terlalu rentan terhadap rumor dan isu yang diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, serta semakin terlatih dalam menganalisis risiko investasi dan membaca hal-hal yang semula tidak dapat diprediksi menjadi sesuatu yang dapat diolah dan mampu mengambil keputusan yang tepat dan aman. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA MANAJER INVESTASI TERHADAP INVESTOR YANG DIRUGIKAN DALAM REKSA DANA SAHAM A. Perilaku Yang Dilarang Bagi Manajer Investasi Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Pelangaran di bidang pasar modal dapat dibagi dalam dua kelompok dilihat dari sifat administratif. Mulai dari pasal 25 sampai pasal 29 Undang-Undang Pasar Modal berkaitan dengan kewajiban menyampaikan laporan atau dokemen tertentu kepada BAPEPAM dan atau masyarakat. Menurut peraturan X.K.1 laporan yang dimaksud adalah laporan berkala atau laporan yang bersifat insidentil yang berisikan informasi atau fakta material yang penting dan relevan mengenai peristiwa atau kejadian yang dapat mempengaruhi harga saham di bursa efek atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi dan atau fakta tersebut. Pelanggaran jenis kedua adalah pelanggaran yang bersifat teknis, yaitu menyangkut masalah perizinan, persetujuan dan pendaftaran di BAPEPAM-LK. Namun Undang-Undang Pasar Modal ini membagi pelanggaran yang bersifat teknis ini ke dalam dua jenis yaitu pelanggaran dan kejahatan. Yang termasuk dalam pelanggaran adalah: 91 1. wakil penjamin emisi efek, wakil perantara pedagang efek, atau wakil manajer investasi yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal tetapi tidak mempunyai izin dari BAPEPAM. 2. Manajer Investasi atau pihak terafiliasinya tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun baik langsung maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi Manajer Investasi yang bersangkutan atau membeli atau menjual efek untuk Reksa Dana. Ada tiga macam sanksi yang diterapkan oleh UUPM yaitu: 1. Sanksi Administratif Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan oleh BAPEPAM kepada pihak-pihak yang dianggap melanggar peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Pihak yang dapat dijatuhi sanksi adalah: 1. pihak yang memperoleh izin dari BAPEPAM. 2. pihak yang memperoleh persetujuan dari BAPEPAM. 91 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit., hal 274 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 3. pihak yang melakukan pendaftaran kepada BAPEPAM. Jenis sanksi administratif yang dapat dijatuhkan oleh Bapepam kepada pihakpihak tersebut diatas: a. Peringatan tertulis b. Denda (kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu) c. Pembatasan kegiatan usaha d. Pembekuan Kegiatan usaha e. Pencabutan izin usaha f. Pembatalan persetujuan; dan g. Pembatalan pendaftaran. Untuk sanksi denda UUPM Pasal 102 Ayat 3 menyatakan bahwa sanksi administratif diatur oleh peraturan pemerintah, yaitu PP No. 45 Tahun 1995. Besarnya jumlah sanksi denda bervariasi yaitu : a. Denda Rp. 500.000,00 (Lima Ratus Ribu Rupiah) per hari dengan maksimal Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah). b. Denda maksimal Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) untuk pihak yang bukan orang perseorangan. c. Denda maksimal Rp. 100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah) untuk orang perseorangan. 2. Sanksi Perdata Sanksi Perdata lebih banyak didasarkan pada UUPT di mana emiten atau perusahaan publik harus tunduk pula. UUPT dan UUPM menyediakan ketentuan yang memungkinkan pemegang saham untuk melakukan gugatan secara perdata kepada setiap pengelola atau komisaris perusahan yang tindakan atau keputusannya menyebabkan kerugian pada perusahaan. 1. Gugatan berdasarkan perbuatan melawan hukum (KUHPerdata Pasal 1365). UUPM Pasal 111 menyatakan bahwa setiap pihak secara sendiri atau bersama dengan pihak lain mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pihak yang bertanggungjawab atas pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Pasal ini bersemangat sama dengan KUH Perdata Pasal 1365 mengenai perbuatan melawan hukum. Dengan adanya UUPM Pasal 111 ini diharapkan setiap pihak yang mengelola perseoran dan yang melakukan kegiatan di pasar modal melakukan tugasnya secara professional dan bertanggung jawab, sehingga kehatihatian tidak diabaikan. 2. Gugatan berdasarkan adanya wanprestasi atas suatu perjanjian. Gugatan berdasarkan wanprestasi mensyaratkan adanya pelanggaran terhadap pasal-pasal perjanjian yang pernah dibuat oleh para pihak (baik secara lisan maupun tulisan). Adapun yang dimaksud wanprestasi adalah : a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya. b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan. c. Melakukan apa yang dijanjikan, tetapi terlambat; d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Gugatan berdasarkan UUPT Pasal 85 ayat 2 untuk direksi dan 98 ayat untuk komisaris perseoran terbuka. Dalam beberapa kasus, pelanggaran dapat saja dilakukan oleh pengelolaan perseoran, yaitu direksi dan komisaris. UUPT menganut system pertanggungjawaban pada perseoran karena ia merupakan badan hukum, tetapi kalau kerugian tersebut disebabkan oleh pengurus perseoran, direksi dan komisaris harus bertanggung jawab. Bapepam menjatuhkan sanksi kepada direksi dan komisaris dalam hal bertanggungjawab atas pelanggaran peraturan perundang-undangan di pasar modal. Dengan sanksi tersebut, diharapkan kontrol kepada pemegang saham atas pengurus perseoran di dalam menjalankan tugasnya akan berjalan. 3. Sanksi Pidana UUPM (Pasal 103-110) mengancam kepada setiap pihak yang terbukti melakukan tindak pidana di pasar modal diancam hukuman pidana penjara bervariasi antara 1 samapi dengan 10 tahun. Pada pasal 35, pasal 41, dan pasal 42 Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan beberapa perbuatan yang dilarang bagi Manajer Investasi yaitu: a) Pada Pasal 33 Undang-Undang Pasar Modal menyebutkan bahwa Perusahaan Efek atau Penasihat Investasi dilarang: a. menggunakan pengaruh atau mengadakan tekanan yang bertentangan dengan kepentingan nasabah; b. mengungkapkan nama atau kegiatan nasabah, kecuali diberi instruksi secara tertulis oleh nasabah atau diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan; c. mengemukakan secara tidak benar atau tidak mengemukakan fakta yang material kepada nasabah mengenai kemmapuan usaha atau keadaan keuangannya; d. merekomendasikan kepada nasabah untuk membeli atau menjual efek tanpa memberitahukan adanya kepentingan Perusahaan Efek dan penasihat Investasi dalam Efek tersebut; atau e. membeli atau memiliki efek untuk rekening Perusahaan Efek itu sendiri atau untuk rekening Pihak Terafiliasi jika terdapat kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum dalam hal Perusahaan Efek tersebut bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan, kecuali pesanan Pihak yang tidak terafiliasi telah terpenuhi seluruhnya. 92 92 Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun 1995, T.L.N. No. 3608. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 b) Pasal 41 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 menyebutkan bahwa: Dalam hal Perusahaan Efek bertindak sebagai Manajer Investasi dan juga sebagai Perantara Pedagang Efek atau Pihak terafiliasi dari Perusahaan Efek tersebut bertindak sebagai Perantara Pedagang Efek untuk Reksa Dana, Perusahaan Efek atau Pihak Terafiliasi dimaksud dilarang memungut komisi atau biaya dari Reksa Dana yang lebih tinggi dari komisi atau biaya yang dipungut oleh Perantara Pedagang Efek yang tidak terafiliasi. 93 c) Pasal 42 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 menyebutkan bahwa: Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Manajer Investasi atau Pihak terafiliasinya dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun, baik langsung maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi Manajer Investasi yang bersangkutan untuk membeli atau menjual Efek untuk Reksa Dana. 94 Selain termuat dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, perbuatan yang dilarang bagi Manajer Investasi juga tercantum dalam Peraturan BAPEPAM. Dalam Peraturan BAPEPAM tersebut, perilaku yang dilarang bagi Manajer Investasi tersebut dimuat ke dalam 2 peraturan BAPEPAM yaitu peraturan BAPEPAM-LK No. IV. A. 4 tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan dan peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. 1. Perilaku Yang Dilarang Bagi Manajer Investasi Yang Mengelola Reksa Dana Perseroan.bahwa Reksa Dana Perseroan dilarang melakukan, antara lain: 1. pembelian efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses melalui media masaa atau fasilitas internet yang tersedia. 2. Pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia lebih dari 15% (lima belas per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih. 93 94 Ibid., Ibid., Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 3. Pembelian Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima perseratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud. 4. Pembelian Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. 5. Penjualan saham Reksa Dana terbuka kepada setiap pemodal lebih dari 2% (dua per seratus) dari modal yang dikeluarkan, kecuali bagi Manajer Investasi Reksa Dana terbuka yang bersangkutan. 6. Pembelian Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dengan ketentuan bahwa setiap jenis Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana. 7. Pembelian Efek yang tidak melalui Penawaran Umum dan atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali Efek pasar uang, dan Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. 8. Pembelian Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi baik dengan Manajer Investasi maupun pemegang Unit Penyertaan lebih dari 20% (dua puluh perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal pemerintah. 9. Terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale). 10. Terlibat dalam pembelian efek secara margin. 11. Melakukan emisi obligasi atau sekuritas kredit. 12. Terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat pembelian. 13. Pembelian Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum dimana Manajer Investasi bertindak sebagai Penjamin Emisi dari efek dimaksud. 14. Terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau Pihak Afiliasinya. 15. Pembayaran dividen selain berasal dari laba. 16. Pembelian Efek Beragun Aset dimana Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi Reksa Dana dan atau terafiliasi dengan Kreditor Awal Efek Beragun Aset tersebut. 17. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak tercatat di Bursa Efek. 95 Ketentuan di atas dapat dikatakan sebagai fiduciary duty yaitu Duty of care and diligence dari Manajer Investasi Reksa Dana Perseroan. Dalam hal ini Manajer 95 Peraturan BAPEPAM No. IV. A. 4 butir 12 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Perseroan Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Investasi yang dipercaya untuk mengelola Reksa Dana Perseroan diharapkan dapat mengelola Reksa Dana hingga memberikan keuntungan bagi para pemegang saham Reksa Dana tersebut. Apabila Manajer Investasi melakukan tindakan yang dilarang seperti yang disebutkan dalam peraturan BAPEPAM No. IV. A. 4 butir 12, maka Manajer Investasi tidak melakukan fiduciary duty-nya. Hal ini membawa akibat hukum bahwa Manajer Investasi bertanggung jawab atas kerugian yang diderita investor sebagai akibat pelanggaran tersebut. Peraturan BAPEPAM No. IV. A. 3 butir 17 menyebutkan, “penjualan atau membeli kembali saham (pelunasan) Reksa Dana terbuka dapat dilakukan melalui Bank Kustodian atau agen penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.” Menurut Duty not to delegate the trusts, Manajer Investasi dilarang memberikan kewajiban yang dibebankan kepadanya kepada pihak lain kecuali diperintahkan oleh ketentuan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Manajer Investasi dapat memberikan delegasi namun hanya sepanjang sesuai dengan aturan tersebut dan dilakukan dengan iktikad baik, sebagai bagian dari Duty not to delegate the trusts. 96 2. Perilaku Yang Dilarang Bagi Manajer Investasi yang Mengelola Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bahwa Manajer Investasi Reksa Dana dilarang melakukan tindakan yang dapat menyebabkan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif, yang telah dinyatakan efektif melakukan tindakan sebagai berikut: 96 Ibid., butir 17 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 1. pembelian efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses melalui media masaa atau fasilitas internet yang tersedia. 2. Pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia lebih dari 15% (lima belas per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih. 3. Melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian efek yang diperdagangkan di Bursa Efek di Luar Negeri lebih besar dari nilai efek yang dibeli. 4. Pembelian Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima perseratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud. 5. Pembelian Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerinantah Republik Indonesia. 6. Menjual Unit Penyertaan kepada setiap pemodal lebih dari 2% dari jumlah Unit Penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak, kecuali: b) bagi Manajer Investasi, semata-mata untuk kepentingan sendiri dan bukan untuk kepentingan pihak lain. Pembelian tersebut guna menjamin pembayaran atas penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan oleh pemegang Unit Penyertaan; dan c) kelebihan kepemilikan unit penyertaan tersebut yang dimiliki oleh pemegang unit penyertaan yang berasal dari penanaman kembali pembagian keuntungan. 7. Penjualan saham Reksa Dana terbuka kepada setiap pemodal lebih dari 2% (dua per seratus) dari modal yang dikeluarkan, kecuali bagi Manajer Investasi Reksa Dana terbuka yang bersangkutan. 8. Pembelian Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dengan ketentuan bahwa setiap jenis Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana. 9. Pembelian Efek yang tidak melalui Penawaran Umum dan atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali Efek pasar uang, dan Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. 10. Pembelian Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi baik dengan Manajer Investasi maupun pemegang Unit Penyertaan lebih dari 20% (dua puluh perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal pemerintah. 11. Menempatkan dana investasi dalam kas atau secara kas kurang dari 2% (dua perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana. 12. Terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale). 13. Terlibat dalam pembelian efek secara margin. 14. Melakukan emisi obligasi atau sekuritas kredit. Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 15. Terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat pembelian. 16. Pembelian Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum dimana Manajer Investasi bertindak sebagai Penjamin Emisi dari efek dimaksud. 17. Terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau Pihak Afiliasinya. 18. Pembelian Efek Beragun Aset dimana Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi Reksa Dana dan atau terafiliasi dengan Kreditor Awal Efek Beragun Aset tersebut. 19. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak tercatat di Bursa Efek. 97 Hal-hal yang disebutkan diatas tersebut adalah fiduciary duty yang termasuk dalam Duty of diligence and care, yaitu Manajer Investasi sebagai pihak yang dipercaya untuk mengelola Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif diharapkan dapat selalu mendatangkan keuntungan bagi pemegang Unit Penyertaan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif dan tidak melakukan tindakan yang merugikan seperti tindakan yang dilarang dalam peraturan BAPEPAM No. IV. B. 1. butir 14 tersebut. B. Perbuatan Manajer Investasi yang Dapat Merugikan Investor Manajer Investasi sebagai pengelola Reksa Dana mempunyai tugas untuk mengelola investasi pada reksa dana sehingga diharapkan memberikan keuntungan bagi para pemegang saham. Dalam menjalankan tugasnya, BAPEPAM-LK telah mengeluarkan peraturan tentang perbuatan-perbuatan yang dilarang bagi Manajer Investasi. Hal ini untuk mencegah timbulnya risiko-risiko yang dapat merugikan investor. 97 Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 butir 14 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Selain perbuatan yang dilarang oleh BAPEPAM-LK tersebut, ada beberapa perbuatan manajer investasi yang dapat merugikan investor. Salah satunya adalah pemberian informasi yang menyesatkan investor. Para investor, khususnya investor professional dan investot institusional selalu aktif mengumpulkan berbagi informasi dan memanfaatkannya untuk memahami harga-harga saham yang ditawarkan dalam pasar perdana maupun pasar sekunder. Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang mengandung fakta material. 98 Informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. 99 Selanjutnya Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep 86/ PM/1996 dan Peraturan Nomor X.K1 menyatakan: Informasi atau fakta yang diperkirakan dapat mempengaruhi efek atau keputusan investasi pemodal, antara lain hal-hal sebagai berikut: a. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukan usaha patungan; b. Pemecahan saham atau pembagian deviden saham. c. Pendaptatan dari deviden yang luar biasa sifatnya. d. Perolehan atau kehilangan kontrak penting e. Produk atau penemuan baru yang berarti. f. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen. g. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat utang. h. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material jumlahnya. i. Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang material. j. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting. 98 Bismar Nasution. Keterbukaan Dalam Pasar Modal. (Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Program Pasca Sarjan, 2001), hal. 65 99 Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun 1995, T.L.N. No. 3608. Pasal 1 butir 7 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 k. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahan, dan tau direktur atau komisaris perusahan. l. Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahan lain. m. Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan. n. Penggantian wali amanat. o. Perusahaan tahun fiskal perusahaan. Selain pemberian fakta material yang menyesatkan yang dapat merugikan investor, kelalaian Manajer Investasi juga dapat merugikan investor. Disebut merugikan investor apabila kelalaian tersebut dapat menurunkan Nilai Aktiva Bersih Saham investor. Sehingga keuntungan yang diharapkan oleh investor menjadi hilang. Kelalaian Manajer Investasi tersebut dapat berupa kesalahan penghitungan NAB (Nilai Aktiva Bersih). Atau juga dapat dimisalkan, ada dana tunai yang masuk ke Reksa Dana dan Manajer Investasi sedang rapat seharian dan lupa melakukan penempatan dana sehingga tingakat pengembalian reksa Dana turun. C. Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor yang Dirugikan dalam Reksa Dana Saham Dalam setiap bentuk investasi tidak lepas dari risiko yang menyertainya. Lazimnya, semakin besar janji keuntungan, akan makin besar pula risikonya. Tidak ada satupun bentuk investasi yang kebal dari risiko kerugian, termasuk Reksa Dana. Fluktuasi nilai Reksa Dana akan sangat bergantung pada underlying asset-nya. Reksa Dana Saham misalnya, nilainya akan sangat bergantung dengan racikan portofolio saham yang dikelola oleh Manajer Investasi. Bisa jadi, walaupun indeks saham nilainya terus naik, tapi kebetulan portofolio saham yang dikoleksi Manajer Investasi Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 bukan termasuk golongan saham yang mendongkrak kenaikan indeks, maka kemungkinan nilai Reksa Dana justru menurun. Untuk meminimalisir risiko kerugian, sedapat mungkin investor dan pihak yang menjalankan investasi harus mengatur dan memahami hak dan kewajiban masing-masing. Untuk investasi di instrumen Reksa Dana, calon investor harus membaca dan memahami prospektus yang dimiliki oleh perusahaan yang mengelola Reksa Dana. Dalam prospektus biasanya dipaparkan pula mengenai risiko dalam berinvestasi di reksa dana. Isi prospektus harus mengacu pada Peraturan BAPEPAMLK No. IX.C.6 Keputusan Ketua Bapepam No.Kep22/PM/2004 tentang Pedoman dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana. Masalah risiko Reksa Dana juga diatur pada huruf k poin (1) Peraturan No.IX.C.6. Disebutkan, risiko yang diterima pemodal adalah berkurangnya nilai saham atau Unit Penyertaan disebabkan oleh kondisi makro ekonomi dan keamanan, wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana seperti bank, perusahaan lain penerbit instrumen pasar uang dan atau obligasi, dan perubahan nilai instrumen pasar uang sebagai akibat pergerakan suku bunga dan kurs mata uang secara signifikan. 100 Dalam pertanggungjawaban perdata, pihak yang dirugikan meminta pertanggungjawaban perdata dalam bentuk penggantian kerugian. Penggantian kerugian dapat dituntut menurut undang-undang. Penggantian kerugian diatur pada 100 Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.C.6 Keputusan Ketua Bapepam No.Kep22/PM/2004 tentang Pedoman dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana. Huruf k poin (1) Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Buku Ketiga bagian Keempat mulai dari pasal 1243-1252. Yang dimaksudkan kerugian yang dapat dimintakan penggantian itu, tidak hanya yang berupa biaya-biaya yang sungguh-sungguh telah dikeluarkan (kosten), atau kerugian yang sungguh-sungguh menimpa harta benda si berpiutang (schaden), tetapi juga yang berupa kehilangan keuntungan (interessen), yaitu keuntungan yang akan didapat seandainya si berhutang tidak lalai (winstderving). 101 Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab Manajer Investasi, tentu harus dilihat pedoman tugas dari Manajer Investasi. Yang jelas, prospektus juga harus memuat tanggung jawab Manajer Investasi. Beberapa peraturan yang mengatur tanggung jawab Manajer Investasi selain peraturan No.IX.C.6, juga peraturan No.IV.C.2 Keputusan Ketua Bapepam No.Kep24/PM/2004 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana, dan peraturan No.IV.B.1-Keputusan Ketua Bapepam No.Kep03/PM/2004 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Untuk menentukan ada tidaknya unsur kesalahan atau kelalaian Manajer Investasi yang mengakibatkan kerugian investor tentu tidak bisa dilakukan secara sepihak. Pengawasan segala kegiatan yang berhubungan dengan penerbitan Reksa Dana masuk ke dalam domain Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Fiduciary duty dari Manajer Invetasi yaitu wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik-baik mungkin semata-mata untuk kepentingan Reksa Dana. Dalam Pasal 27 ayat (2) disebutkan jika dalam hal Manajer Investasi tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), 101 Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, cet. Ke 29, (Jakarta: Intermasa, 2001), hal. 148 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Manajer Investasi tersebut wajib bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul karena tindakannya. Pertanggungjawaban yang dapat dimintakan kepada Manajer Investasi dapat berupa pertanggungjawaban secara administratif, secara perdata, dan secara pidana. Untuk pertanggungjawaban secara perdata, investor meminta pertanggungjawaban Manajer Investasi untuk mengganti segala kerugian yang diderita investor karena perbuatannya yang wanprestasi atau perbuatan yang melawan hukum. Selama Manajer Investasi melakukan pengurusan sesuai dengan perjanjian (Kontrak Investasi Kolektif), peraturan perundang-undangan sampai dengan peraturan BAPEPAM-LK, dan fiduciary duty-nya maka Manajer Investasi tidak bertanggung jawab secara pribadi. Manajer Investasi dapat bertanggung jawab secara pribadi apabila ia terbukti melakukan pelanggaran terhadap segala ketentuan dalam perjanjian (Kontrak Investasi Kolektif), peraturan perundang-undangan sampai dengan peraturan BAPEPAM-LK, dan fiduciary duty. 102 D. Gugatan Pihak yang Dirugikan Akibat Perbuatan Manajer Investasi. Pihak yang dirugikan akibat perbuatan Manajer Investasi adalah investor. Investor dapat mengajukan pengaduan kepada BAPEPAM-LK. Salah satu wewenang Bapepam, berdasarkan Pasal 5 huruf (e) UU No.8/1995 tentang Pasar Modal, adalah mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang ini dan atau 102 Gunawan Wijaya. Op. Cit., hal. 124 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 peraturan pelaksanaannya. Berdasarkan ketentuan tersebut, investor yang merasa Manajer Investasi melakukan kelalaian yang mengakibatkan kerugian, dapat mengadu ke Bapepam. Perlu disampaikan saat ini BAPEPAM-LK, tengah mengusut empat Manajer Investasi yang diduga melakukan sejumlah pelanggaran saat industri reksa dana diguncang penarikan besar-besaran (rush) beberapa waktu lalu. Keempat Manajer Investasi tersebut dicurigai tidak menggunakan harga referensi dalam menetapkan nilai aktiva bersihnya dan memberikan informasi tidak benar kepada investor. Hingga saat ini BAPEPAM-LK belum mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap empat Manajer Investasi tersebut.103 Alternatif lainnya, apabila laporan investor tidak direspon, atau tindakan BAPEPAM-LK terhadap Manajer Investasi yang terbukti merugikan investor tidak memadai, maka investor dapat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum dan wanprestasi melalui pengadilan negeri. Apabila memilih langkah ini, maka investor harus memiliki bukti-bukti yang cukup untuk membuktikan adanya kelalaian Manajer Investasi yang mengakibatkan kerugian. 1. Gugatan berdasarkan perbuatan melawan hukum (KUHPerdata Pasal 1365). Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 111 menyatakan bahwa setiap pihak secara sendiri atau bersama dengan pihak lain mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pihak yang bertanggungjawab atas pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. 104 Pasal ini bersemangat sama dengan KUH Perdata Pasal 1365 mengenai perbuatan melawan hukum. Dengan adanya Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 111 ini diharapkan setiap pihak yang mengelola perseoran dan yang melakukan kegiatan di pasar modal 103 Diakses dari www.hukumonline.com Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun 1995, T.L.N. No. 3608. pasal 111 104 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 melakukan tugasnya secara professional dan bertanggung jawab, sehingga kehatihatian tidak diabaikan. 2. Gugatan berdasarkan adanya wanprestasi atas suatu perjanjian. Gugatan berdasarkan wanprestasi mensyaratkan adanya pelanggaran terhadap pasal-pasal perjanjian yang pernah dibuat oleh para pihak (baik secara lisan maupun tulisan). Adapun yang dimaksud wanprestasi adalah : 105 a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya. b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan. c. Melakukan apa yang dijanjikan, tetapi terlambat; d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan. Gugatan tersebut dimaksudkan agar pengadilan dapat memerintahkan Manajer Investasi, dalam hal ini apabila investor dapat membuktikan bahwa Manajer Investasi terbukti melakukan perbuatan wanprestasi atau perbuatan melawan hukum sesuai gugatannya, mengganti kerugian yang diderita oleh investor. 105 M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op. Cit., hal. 276 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Kesimpulan dari penulisan skripsi ini untuk menjawab permasalahan adalah: 1. Perbuatan-perbuatan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan portofolio saham yang dapat merugikan investor dalam Reksa Dana Saham meliputi perbuatan yang dilarang bagi Manajer Investasi yang diatur pada Pasal 35, Pasal 41, dan Pasal 42 Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Selain diatur pada Undang-Undang Pasar Modal, perbuatan yang dilarang bagi Manajer Investasi diatur juga pada Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. A. 4 butir 12 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Perseroan dan Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 butir 14 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Kemudian perbuatan Manajer Investasi yang dapat merugikan Investor dapat berupa pemberian informasi yang berupa fakta material yang salah dan menyesatkan sehingga merugikan investor dalam mengambil keputusan. Selain itu dapat juga berupa kelalaian Manajer Investasi dalam mengelola portofolio investasi. 2. Pertanggungjawaban perdata Manajer Investasi terhadap Investor Yang dirugikan dalam Reksa Dana Saham yaitu apabila terbukti melakukan perbuatan yang dilarang dalam perjanjian (Kontrak Investasi Kolektif), peraturan perundang-undangan sampai dengan peraturan BAPEPAM-LK Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 sehingga menyebabkan kerugian pada Investor, maka Manajer Investasi bertanggung jawab atas segala kerugian yang diderita investor akibat pelanggaran yang dilakukannya. 3. Investor yang dirugikan dapat mengajukan pengaduan kepada BAPEPAMLK. Apabila laporan investor tidak direspon, atau tindakan BAPEPAM-LK terhadap Manajer Investasi yang terbukti merugikan investor tidak memadai, maka investor dapat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum dan wanprestasi melalui pengadilan negeri. B. SARAN Dari kesimpulan yang telah diberikan di atas dapat diketahui bahwa bagus tidaknya, menguntungkan tidaknya suatu Reksa Dana bagi Investor tertentu sangatlah ditentukan oleh karakteristik Manajer Investasi, yang diwakili oleh Wakil Manajer Investasi yang bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan Reksa Dana tersebut. Karaketristik Manajer Investasi tersebut terefleksi dari model portofolio Reksa Dana yang diperdagangkan. Sehingga saran penulis yaitu “sebelum investor melakukan investasi pada suatu Reksa Dana sebaiknya investor tersebut mengetahui terlebih dahulu visi dan misi Manajer Investasi yang melakukan pengelolaan Reksa Dana tersebut, termasuk jiwa, spirit, dan juga karakteristik Wakil Manajer Investasi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan operasional pengelolaan Reksa Dana tersebut, termasuk penyusunan portofolio Efek yang menjadi dasar eksistensi Reksa Dana tersebut.” Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 DAFTAR PUSTAKA Daftar Buku Abdurrachman. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, Cet. Ke 6. Pradnya Paramita, Jakarta. 1991 Anoraga, Pandji. Pengantar Pasar Modal. PT. Rineka Cipta, Jakarta 2001 Arifin, Ali. Membaca Saham. Penerbit Andi, Yogyakarta. 2007 Bapepam, Strategi Pengembangan Pelaku Pasar Modal: Cetak Biru Pasar Modal Indonesia 2000-2004, Bapepam, Jakarta, 2000 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Balai Pustaka, Jakarta 1995 Downes, John dan Jordan Elliot Goodman. Kamus Istilah Keuangan dan Investasi. Elex Media Komputindo, Jakarta. 1994 Erawaty, Elly dan J. S. Badudu. Kamus Hukum Ekonomi Indonesia Inggris. ELIPS, Jakarta. 1996 Fuady, Munir . Pasar Modal Modern. PT Citra Aditya Bakti, Bandung. 1996 Manurung, Adler Haymans. Reksa Dana Investasiku. Kompas, Jakarta 2008 Nasarudin, M. Irsan & Indra Surya. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. cetakan ke-4. Kencana. Jakarta, 2007 Nasution, Bismar. Keterbukaan Dalam Pasar Modal. Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Program Pasca Sarjana, Jakarta. 2001 Purba, Victor. Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era AFTA 2003. Badan Penerbit fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta. 2000 Rahardjo, Sapto. Panduan Investasi Reksa Dana. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 2004 Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 Samsul, Mohamad. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Penerbit Erlangga, Jakarta, 2007 Sudomo, Siswanto. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia Dampaknya Bagi Para Investor. P3E, Semarang. 1990 Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, cet. Ke 29, Intermasa, Jakarta, 2001 Suta, I Putu Gede Ary. Menuju Pasar Modal Modern. Yayasan Sad Satria Bhakti. Jakarta, 2000 Widjaja, Gunawan. Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal. Prenada Media Group, Jakarta. 2006 Widjaja, Gunawan. Penitipan Kolektif. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2006 Winardi. Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), cet ke 8. Alumni, Bandung. 1982 Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Peraturan BAPEPAM-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.C.6 Keputusan Ketua Bapepam No.Kep22/PM/2004 tentang Pedoman dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana. Internet Diakses dari www.inilah.com http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/ragam/gunakanlah-jasa-manajerinvestasi-yang-berizin-3.html Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009 www.hukumonline.com Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham, 2009. USU Repository © 2009