pertanggungjawaban perdata manajer investasi terhadap investor

advertisement
PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA MANAJER INVESTASI
TERHADAP INVESTOR YANG DIRUGIKAN
DALAM REKSA DANA SAHAM
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Hukum
OLEH :
JONA AGUSMEN
050200232
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN
Program kekhususan BW
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum. Adapun skripsi ini
berjudul Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor
yang Dirugikan dalam Reksa Dana Saham.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran-saran dan
kritikan yang bersifat membangun demi kebaikan di kemudian hari. Adapun skripsi
ini dapat diselesaikan oleh penulis tidak terlepas dari semua pihak yang telah
memberikan bantuan, dukungan serta semangat kepada penulis. Oleh karena itu
penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M. Hum sebagai Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara,
2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H, M. Hum sebagai Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara,
3. Bapak Syarifuddin Hasibuan, S.H, DFM, M.H sebagai Pembantu Dekan II
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai dosen wali penulis
selama perkuliahan,
4. Bapak Muhammad Husni, S.H, M.H. sebagai Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara,
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
5. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, SH. MS sebagai Ketua Departemen Hukum
Keperdataan dan sekaligus sebagai dosen pembimbing I,
6. Bapak Ramli Siregar, SH, M. Hum sebagai dosen pembimbing II atas segala
didikan yang diberikan bagi penulis selama masa perkuliahan dan penyusunan
skripsi,
7. Bapak Asmin Nasution, SH, M. Hum, yang sangat banyak mendukung,
membantu dan memberikan semangat kepada penulis selama masa perkuliahan
8. Seluruh Dosen dan Pegawai Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang teramat besar kepada ayahanda
D. Sihotang dan ibunda N br Sagala orangtua yang sangat luar biasa yang begitu
banyak memberikan dukungan serta kasih sayangnya kepada penulis. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada adik-adikku dan Siswita Agusriani Ginting serta
adikku Friendly Redianta Ginting, yang memberikan dorongan, motivasi, serta
inspirasi bagi penulis untuk tetap berkarya dan memberikan yang terbaik.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
pembaca dan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Medan, Maret 2009
Hormat saya,
JONA AGUSMEN
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Manajer Investasi merupakan pihak yang mengelola Reksa Dana baik yang
berbentuk Perseroaan maupun yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Salah satu
produk Reksa Dana adalah Reksa Dana Saham. Manajer Investasi dalam mengelola
Reksa Dana Saham melakukan kegiatan portofolio baik portofolio efek maupun
portofolio investasi kolektif. Portofolio dimaksudkan untuk meminimalisirkan risiko
yang terjadi ketika mengelola investasi. Dengan adanya portofolio, diharapkan
tingkat pengembalian yang diharapkan investor dapat tercapai secara
maksimal.Dalam melakukan pengurusan Reksa Dana Saham tidak pernah luput dari
kesalahan. Kesalahan Manajer Investasi tersebut dapat menyebabkan kerugian di
pihak investor. Adapun yang menjadi permasalahan adalah mengenai apa saja
perbuatan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan portofolio saham yang dapat
merugikan investor dalam reksa dana saham, bagaimana pertanggungjawaban perdata
Manajer Investasi terhadap investor yang dirugikan dalam Reksa Dana Saham, dan
kemana para investor dapat mengajukan pengaduan terhadap perbuatan Manajer
Investasi yang merugikan investor.
Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian kepustakaan,
yaitu kegiatan mengumpulkan data-data dan ketentuan-ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat, baik peraturan
yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia serta peraturan-peraturan yang
dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK. Selain itu juga data-data dikumpulkan dari bukubuku dan media internet.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa:
Perbuatan-perbuatan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan portofolio saham
yang dapat merugikan investor dalam Reksa Dana Saham meliputi perbuatan yang
dilarang bagi Manajer Investasi yang diatur pada Pasal 35, Pasal 41, dan Pasal 42
Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Selain diatur pada UndangUndang Pasar Modal, perbuatan yang dilarang bagi Manajer Investasi diatur juga
pada Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. A. 4 butir 12 tentang Pedoman Pengelolaan
Reksa Dana Perseroan dan Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 butir 14 tentang
Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, apabila
Manajer Investasi terbukti melakukan perbuatan yang dapat menyebabkan kerugian
pada investor maka Manajer Investasi bertanggung jawab untuk mengganti kerugian
tersebut, dan apabila Manajer Investai tidak mau mengganti kerugian tersebut, maka
investor dapat mengajukan pengaduan kepada BAPEPAM-LK atau dapat
mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri.
Diharapkan kepada investor sebelum investor melakukan investasi pada suatu
Reksa Dana sebaiknya investor tersebut mengetahui terlebih dahulu visi dan misi
Manajer Investasi yang melakukan pengelolaan Reksa Dana tersebut, termasuk jiwa,
spirit, dan juga karakteristik Wakil Manajer Investasi yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan operasional pengelolaan Reksa
Dana tersebut, termasuk penyusunan portofolio Efek yang menjadi dasar eksistensi
Reksa Dana tersebut.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah........................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................................... 6
D. Keaslian Penulisan ............................................................................ 8
E. Tinjauan Kepustakaan ....................................................................... 8
F. Metode Penelitian.............................................................................. 11
G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 12
BAB II MANAJER INVESTASI DALAM REKSA DANA SAHAM .......... 15
A. Pengertian Manajer Investasi, Pengertian Saham, dan
Pengertian Reksa Dana Saham .......................................................... 15
B. Perizinan Manajer Investasi ............................................................... 20
C. Pedoman Perilaku Manajer Investasi ................................................. 22
D. Kegiatan Portofolio Saham ................................................................ 28
BAB III INVESTOR DALAM REKSA DANA SAHAM ............................. 34
A. Arti Investasi dan Tujuan Investor Berinvestasi ................................. 34
B. Investor Domestik dan Investor Asing ............................................... 40
C. Hal-hal yang Menyebabkan Investor Merugi
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
dalam Reksa Dana Saham ................................................................. 47
D. Perlindungan Hukum Bagi Investor ................................................... 49
BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA MANAJER
INVESTASI TERHADAP INVESTOR YANG
DIRUGIKAN DALAM REKSA DANA SAHAM......................... 52
A. Perilaku yang Dilarang Bagi Manajer Investasi ................................. 52
B. Perbuatan Manajer Investasi yang Dapat Merugikan Investor
dalam Reksa Dana Saham ................................................................. 59
C. Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap
Investor yang Dirugikan dalam Reksa Dana Saham ........................... 61
D. Gugatan Pihak yang Dirugikan Akibat Perbuatan
Manajer Investasi .............................................................................. 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal disebutkan bahwa tujuan pasar modal adalah menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan
stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam rangka
mencapai tujuan tersebut, pasar modal mempunyai peran strategis sebagai salah satu
sumber pembiayaan bagi dunia usaha, termasuk usaha menengah dan kecil untuk
pembangunan usahanya, sedangkan disisi lain pasar modal juga merupakan wahana
investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah.
Hal ini sesuai dengan tujuan dasar rencana pembangunan berkelanjutan yaitu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan, mengembangkan
perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi demi kesejahteraan rakyat.
Secara umum, pasar modal mendukung pengembangan ekonomi melalui
pembiayaan kegiatan usaha. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian kesempatan
kepada masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
Tujuan pengembangan pasar modal akan semakin luas dan menyebar seiring dengan
semakin berkembangnya aktivitas pasar modal Indonesia.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Salah satu peran pasar modal adalah berperan penting sebagai sumber
pembiayaan bagi dunia usaha menengah dan kecil untuk membangun dunia usaha
serta sebagai wahana investasi bagi pemodal. Untuk mendukung peran tersebut, pasar
modal perlu didukung oleh unsur:
1. Infrastruktur yang memadai, yang telah dilengkapi dengan unsure pengawasan
(market surveillance), Self Regulatory Organization (SRO), kliring,
penyelesaian, dan penyimpanan yang baik.
2. Kerangka Hukum yang kokoh, apabila telah mempunyai landasan hukum yang
baik berupa undang-undang maupun peraturan pelaksananya yang mengatur
seluruh aspek kegiatan pasar modal itu sendiri dan penegakan hukum yang
semakin dipercaya.
3. Sikap professional dari pelaku pasar modal, yang memiliki kemampuan teknis
yang diperlukan dan menjunjung tinggi etika profesinya masing-masing. 1
Peranan ketiga unsur pendukung tersebut akan menciptakan suatu sistem
perdagangan yang teratur, wajar, efisien, yang pada gilirannya akan menghasilkan
kepercayaan diri pasar dan efisiensi pasar modal itu sendiri. Semua itu bermuara pada
satu tujuan akhir, yaitu terciptanya pasar modal Indonesia yang kompetitif, aman, dan
menarik dalam memenangkan persaingan di pasar modal. 2
Pasar modal di Indonesia masih tergolong baru sebagaimana umumnya pasar
modal di negara yang sedang berkembang terutama apabila dibandingkan dengan
pasar modal di negara-negara yang sudah maju. Jumlah investor domestik Indonesia
juga masih terhitung sedikit. Masyarakat Indonesia belum mengenal manfaat
melakukan investasi dalam pasar modal, meskipun pasar modal seharusnya menjadi
alternatif utama dalam investasi.
I Putu Gede Ary Suta menyebutkan bahwa salah satu indikator untuk
mengukur tingkat kemajuan pasar modal suatu negara terletak pada tingkat variasi
instrumen investasi yang tersedia. Semakin maju pasar modal, semakin bervariasai
instrumen pasar modal dan semakin bervariasi instrumen pasar yang diperdagangkan
1
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia cetakan ke-4,
(Jakarta: Kencana, 2007),, hal. 32
2
Ibid., hal. 33
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
di bursa. Semakin banyak instrumen yang ditawarkan akan membuat banyak pilihan
bagi pelaku pasar dan kemungkinan pasar semakin diminati investor, baik lokal
maupun asing. 3
Pasar modal akan menjembatani hubungan antara pemilik dana atau investor
dengan yang akan menggunakan dana atau Emiten (perusahaan). Investor akan
menggunakan instrumen pasar modal untuk keperluan investasi portofolionya dengan
tujuan untuk memaksimalkan penghasilan. Instrumen pasar modal terbagi atas dua
kelompok besar, yaitu instrumen kepemilikan seperti saham, dan instrumen utang
seperti obligasi. Di samping saham dan obligasi, pasar modal juga memiliki
instrumen lain seperti Reksa Dana, Sekuritas Kredit, dan Waran.
Pasar modal tidak berdiri sendiri, melainkan dijalankan oleh berbagai pihak.
Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pasar modal antara lain 4:
1. Otoritas pasar modal, yaitu Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga
Keuangan (selanjutnya disebut BAPEPAM-LK) yang berada di bawah
naungan Departemen Keuangan/Menteri Keuangan;
2. Bursa Efek;
3. Emiten;
4. Perusahaan Efek yang terdiri dari underwriter Penjamin Emisi Efek (PEE),
broker atau Perantara Pedagang Efek (PPE), dan Manajer Investasi (MI);
5. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP);
6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP);
7. Lembaga Penunjang Pasar Modal (LPPM), yang terdiri dari Kustodian, Wali
Amanat, dan Biro Administrasi Efek (BAE);
8. Profesi Penunjanng Pasar Modal (PPPM), antara lain akuntan publik,
konsultan hukum, notaris, dan perusahaan penilai (appraisal);
9. Investor, yang terdiri dari investor perorangan atau individual dan investor
institusi atau lembaga.
Investasi dalam pasar modal dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah
satunya dapat dilakukan melalui investasi portofolio, yaitu dengan membeli
3
I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern. (Jakarta: Yayasan Sad Satria Bhakti,.
2000), hal. 255
4
Gunawan Widjaja, Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung JawabManajer Investasi dalam
Pasar Modal, (Jakarta; Prenada Media Group, 2006). hal. 2
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
instrumen-instrumen di pasar modal. Dalam hal ini investor tidak berkepentingan
untuk menjalankan usaha dari perusahaan dimana ia menanam modalnya dalam
bentuk saham atau obligasi, tapi lebih berkepentingan kepada laba dan dividen dari
saham tesebut atau bunga obligasi. Selain investasi portofolio juga ada investasi
langsung, yaitu investor terlibat dalam pendirian suatu perusahaan. Dalam hal ini,
investor berkepentingan dalam menguasai dan menjalankan langsung usaha
investasinya.
Reksa dana merupakan suatu alternatif baru bagi para investor dalam
berinvestasi. Reksa dana PT dan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) diatur dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) mulai Pasal 18
sampai dengan Pasal 29. 5
Pasal 21 UUPM Menyebutkan bahwa,
Pengelolaan Reksa Dana, baik yang berbentuk perseroan maupun yang
berbentuk kontrak investasi kolektif, dilakukan oleh manajer investasi
berdasarkan kontrak.
Reksa Dana mulai dikenal pertama kali di Belgia pada tahun1822, yang
berbentuk Reksa Dana tertutup (closed end fund). Reksa Dana tersebut diciptakan
untuk para investor kaya yang ingin berpartisipasi dalam portofolio utang-utang
pemerintah yang ingin memiliki keuntungan tinggi. 6
5
Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun 1995,
T.L.N. No. 3608.
6
Munir Fuady, Pasar Modal Modern, (Bandung; PT Citra Aditya Bakti, 1996), hal. 106
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Pada Tahun 1860, Reksa Dana mulai menyebar ke Inggris dan Skotlandia
dalam bentuk Unit Investment Trusts dan pada tahun 1920 mulai dikenal di Amerika
Serikat dengan Mutual Fund. 7
Sebagai salah satu jenis efek dalam berinvestasi, reksa dana mempunyai cirriciri yang unik apabila dibandingkan dengan jenis-jenis investasi lainnya. Dalam reksa
dana para investor membeli penyertaan atas kumpulan-kumpulan efek yang dikelola
oleh manajer investasi yang sudah ahli, dengan tujuan mendapat keuntungan. Dana
investor digunakan oleh manajer investasi untuk mengelola portofolio investasi efek,
untuk
memperoleh keuntungan yang kemudian hasil keuntungan tersebut
didistribusikan kembali kepada investor. Namun, manajer investasi yang diberi
kewenangan untuk mengelola dana hanya dapat menginvestasikan kembali dana-dana
tersebut dalam bentuk portofolio efek yang telah disepakati sebelumnya dan
diizinkan oleh BAPEPAM-LK. Jadi, disini Manajer Investasi adalah sebagai
pengelola sekuritas, yaitu membeli dan menjual efek-efek yang diterbitkan
perusahaan lain guna kepentingan investor.
Manajer Investasi adalah pihak yang mengelola portofolio efek untuk para
nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah,
kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri
kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Manajer Investasi adalah bagian dari kegiatan perusahaan efek yang dapat
dilaksanakan secara terpisah maupun bersama dengan kegiatan lainnya, yaitu
7
Victor Purba, Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era AFTA 2003,
(Jakarta; Badan Penerbit fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000). Hal. 8
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek. Peranan manajer investasi sangat
penting dalam mengelola reksa dana di pasar modal dan merupakan perusahaan efek
yang memberikan jasa pengelolaan portofolio efek nasabah dengan memperoleh
imbalan dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai dana yang dikelolanya.
Di dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Pasar Modal menyebutkan
tentang fiduciary duty Manajer Investasi, yaitu wajib dengan iktikad baik dan penuh
tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan
Reksa Dana. Manajer Investasi sebagai pengelola portofolio investasi para investor
diharapkan bekerja sebaik mungkin sesuai dengan peraturan yang terdapat pada
Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan-peraturan dari BAPEPAM-LK untuk
menghindari kecurangan yang dilakukan Manajer Investasi yang akan merugikan
investor.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan judul skripsi ini, yaitu “Pertanggungjawaban Perdata Manajer
Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham” maka perlu
dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu :
1. Apa saja perbuatan Manajer Investasi (MI) dalam melakukan kegiatan
portofolio saham yang dapat merugikan investor dalam reksa dana?
2. Bagaimana pertanggungjawaban Manajer Investasi (MI) terhadap investor
yang dirugikan dalam reksa dana?
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
3. Kemanakah para Investor mengajukan pengaduan terhadap perbuatan Manajer
Investasi (MI) yang merugikan Investor?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbuatan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan
portofolio saham yang dapat merugikan Investor dalam Reksa Dana Saham
sehingga para Investor dapat berhati-hati terhadap tindakan tersebut dan
melaporkan kepada yang berwewenang apabila terjadi tindakan tersebut.
2. Untuk mengetahui pertanggungjawaban Manajer Investasi terhadap Investor
yang dirugikan dalam Reksa Dana Saham sehingga Investor dapat mengetahui
pertanggungjawaban yang bagaimana yang dapat mereka tuntut dari Manajer
Investasi.
3. Untuk mengetahui kemana Investor dapat mengajukan pengaduan ketika
mereka dirugikan oleh Manajer Investasi.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara Teoretis
Memberikan pemahaman kepada para Investor baru yang akan memulai
berinvestasi saham pada pasar modal ataupun kepada Investor yang sudah
berinvestasi saham tentang tindakan Manajer Investasi yang dapat merugikan mereka.
Sehingga para Investor dapat melakukan pengawasan terhadap investasi mereka yang
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
dikelola oleh Manajer Investasi. Secara teori juga akan membantu para investor untuk
mengetahui perlindungan hukum apa yang mereka dapatkan ketika berinvestasi
saham di pasar modal.
2. Secara Praktis
Penulisan skripsi ini dapat menjadi masukan dan menambah wawasan para
investor yang berinvestasi dalam saham di pasar modal tentang perlindungan hukum
yang akan mereka mendapatkan ketika berinvestasi pada pasar modal. Secara praktis
para Investor dapat mengetahui kemana mengajukan pengaduan apabila menemukan
kecurangan-kecurangan yang dilakukan Manajer Investasi.
D. Keaslian Penulisan
“Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang
Dirugikan Dalam Reksa Dana” yang diangkat menjadi judul skripsi ini belum pernah
ditulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan skripsi ini adalah asli
karya sendiri, bukan jiplakan dan bukan pula diambil dari skripsi orang lain.
Penulisan skripsi ini dengan menggunakan referensi buku-buku, media cetak dan
elektronik, bahan makalah dan bantuan dari berbagai pihak.
E. Tinjauan Kepustakaan
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Dari judul skripsi “Pertanggungjawaban Manajer Investasi Terhadap Investor
yang Dirugikan dalam Reksa Dana Saham” dapat ditinjau dari segi kepustakaan yang
dipakai yaitu:
Menurut Kamus Istilah Keuangan dan Investasi digunakan istilah investasi
(investment) yang mempunyai arti:
“penanaman modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang
menghasilkan pendapatan maupaun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko
yang dirancang untuk mendapatkan modal. Investasi dapat pula berarti menunjuk ke
suatu investasi keuangan (dimana investor menempatkan uang ke dalam suatu sarana)
atau menunjuk ke investasi suatu usaha atau waktu seseorang yang ingin memetik
keuntungan dari keberhasilan pekerjaannya.” 8
Menurut Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, dijelaskan istilah
Investment atau investasi, penanaman modal digunakan untuk:
“Penggunaan atau pemakaian sumber-sumber ekonomi untuk produksi
barang-barang produsen atau barang-barang konsumen. Dalam arti semata-mata yang
bercorak keuangaan, investment mungkin berarti penempatan dana-dana kapital
dalam suatu perusahaan selama jangka waktu yang relatif panjang, supaya
memperoleh suatu hasil yang teratur dengan maksimun keamanan.” 9
Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 angka
11 disebutkan bahwa :
Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio
efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang
melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pengertian investor dapat kita tinjau dari kutipan beberapa pengertian
investor, diantaranya:
8
John Downes dan Jordan Elliot Goodman. Kamus Istilah Keuangan dan Investasi. (Jakarta:
Elex Media Komputindo, 1994), hal. 300
9
A. Abdurrachman. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan. (Jakarta: Pradnya
Paramita, 1991. Cet. Ke 6), hal. 340
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
a. Menurut Siswanto Sudomo, investor adalah individu atau unit ekonomi yang
menanamkan tabungannya dalam bentuk aset dengan harapan memperoleh hasil
atau return di masa yang akan datang. 10
b. Menurut M. Irsan Nasarudin Investor adalah perorangan atau lembaga yang
menanamkan dananya dalam efek perusahaan tertentu.11
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan
bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
Manajer Investasi. 12
Pozen menyatakan bahwa “A mutual Fund is an investment company that
pools money from share-holders and invests in a diversified of securities.” 13 Dengan
kata lain Reksa Dana adalah perusahaan sekuritas yang menghimpun dana dari
pemegang saham dan menginvestasikannya ke dalam diversifikasi sekuritas.
Menurut Peraturan BAPEPAM-LK No.IV.C.3 Reksa Dana Saham adalah
reksa dana yang portofolionya minimum 80 persen dari total aset diinvestasikan pada
saham.
10
Siswanto Sudomo, Perkembangan Pasar Modal di Indonesia Dampaknya Bagi Para
Investor, (Semarang: P3E, 1990), hal. 5
11
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 165
12
Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun
1995, T.L.N. No. 3608, Pasal 1 butir 27
13
Adler Haymans Manurung, Reksa Dana Investasiku, (Jakarta: Kompas, 2008), hal. 2
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut pendapat M. Irsan Nasrudin, Reksa Dana Saham adalah reksa dana
yang melakukan investasi minimal 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek
bersifat ekuitas (saham). 14
Sedangkan menurut Adler Haymans Manurung, Reksa Dana Saham adalah
Reksa Dana yang dananya hamper seluruhnya diinvestasikan pada saham dan sekitar
5 persen sampai 10 persen menginvestasikan pada kas atau pasar uang untuk menjaga
adanya penarikan dari investor. 15
Pertanggungjawaban hukum ada tiga yaitu pertanggungjawaban pidana,
pertanggungjawaban perdata, dan pertanggungjawaban administratif. Dapat diambil
suatu pengertian secara umum bahawa dalam pertanggungjawaban perdata ada unsur
meminta ganti kerugian atas perbuatan seseorang yang dilakukan karena wanprestasi
atau karena perbuatan tersebut melawan hukum.
Jadi dari berbagai pengertian di atas dapat diambil garis besar bahwa dalam
skripsi berjudul “Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor
Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana Saham” berisikan bagaimana investor meminta
ganti kerugian kepada Manajer Investasi yang telah merugikan investor karena
perbuatannya yang wanprestasi ataupun karena perbuatannya yang melawan hukum.
Investor dapat mengajukan gugatan ganti kerugian tersebut kepada Manajer Investasi
apabila investor dapat membuktikan bahwa Manajer Investasi telah melakukan
perbuatan yang wanprestasi ataupun perbuatan yang melawan hukum.
14
15
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 164
Adler Haymans Manurung, Op. Cit., hal. 7
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
F. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis yang
menggambarkan secara sistematis data mengenai masalah yang akan dibahas.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara sistematis sehingga dapat
ditarik kesimpulan dari keseluruhan penelitian.
2. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah yuridis
normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka
atau data sekunder, berupa hukum positif dan bagaimana penerapannya dalam
praktik Indonesia.
3. Tahap Penelitian
Tahapan penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan, yaitu
kegiatan mengumpulkan data-data sekunder yang terdiri dari:
a) Bahan hukum primer yaitu ketentuan-ketentuan dalam Peraturan
Perundang-Undangan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat, yang
dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Bahan hukum primer
tersebut adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal.
b) Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan hukum yang erat kaitannya
dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan
memahami bahan hukum primer. Banah hukum primer tersebut yaitu
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK yang terkait
dengan judul skripsi ini. Misalnya, Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. A. 4
tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Perseroan dan Peraturan
BAPEPAM-LK No. IV. B. tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
c) Bahan hukum tertier yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan
informasi dan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan sekunder.
Bahan hukum tertier ini berupa dokumen prospektus Reksa Dana.
4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan, yaitu
penelitian yang dilakukan terhadap peraturan perundang-undangan serta bukubuku literatur yang erat kaitannya dengan Manajer Investasi dalam Reksa
Dana Saham. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah studi
kepustakaan.
5. Analisis Data
Metode analisis yang dipergunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode analisis normatif kualitatif yaitu metode yang menganalisis peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan dokumen
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa tahapan yang disebut
dengan bab, dimana pada masing-masing bab diuraikan permasalahannya secara
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
tersendiri, namun masih dalam konteks yang saling berkaitan antara satu dengan yang
lainnya. Secara sistematis penulisan skripsi ini, materi pembahasan keseluruhannya
dimuat ke dalam 5 (lima) bab dan masing-masing bab dibagi lagi ke dalam sub
bagian sesuai dengan kepentingan pembahasan yang terperinci sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
Pada Bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang penulis memilih
judul “Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor
Yang Dirugikan Dalam Reksa Dana” sebagai judul skripsi. Dalam bab
ini juga akan berisi rumusan masalah dari skripsi ini, tujuan dan manfaat
penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II
: MANAJER INVESTASI DALAM REKSA DANA SAHAM
Pada Bab ini akan dibahas mengenai pengertian Manajer investasi,
penegrtian saham, dan pengertian Reksa Dana Saham, bagaimana
perizinan suatu Manajer Investasi, pedoman Perilaku Manajer Investasi,
dan kegiatan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan portofolio
saham.
BAB III
: INVESTOR DALAM REKSA DANA
Pada Bab ini akan dibahas mengenai arti dari investasi dan tujuan
investor berinvestasi, bagaimana cirri-ciri dari Investor lokal dan Investor
asing. Pada Bab ini juga akan dibahas mengenai hal-hal yang
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
menyebabkan Investor merugi dalam Reksa Dana Saham, dan
perlindungan hukum bagi Investor.
BAB IV
: PERTANGGUNGJAWABAN MANAJER INVESTASI TERHADAP
INVESTOR YANG DIRUGIKAN DALAM REKSA DANA SAHAM
Pada Bab ini akan dibahas bagaimana perilaku Manajer Investasi yang
dilarang, perbuatan Manajer Investasi yang dapat merugikan Investor
dalam Reksa Dana Saham, pertanggungjawaban perdata Manajer
Investasi terhadap Investor yang dirugikan dalam Reksa Dana Saham,
dan gugatan pihak yang dirugikan akibat perbuatan Manajer Investasi.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab ini akan berisi mengenai rangkuman kesimpulan mengenai
skripsi yang sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Pada Bab ini juga
akan diberikan saran.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
MANAJER INVESTASI DALAM REKSA DANA SAHAM
A. Pengertian Manajer Investasi, Pengertian Saham, dan Pengertian Reksa
Dana Saham.
1. Pengertian Manajer Investasi
Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 angka
11 disebutkan bahwa :
Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio
efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang
melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pengelolaan Reksa Dana, baik yang berbentuk Perseroan maupun yang
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, dilakukan oleh Manajer Investasi berdasarkan
kontrak. Manajer Investasi ini dapat diperhatikan dari dua sisi yaitu sebagai lembaga
dan sebagai perorangan. Sebagai lembaga harus mempunyai izin perusahaan untuk
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
mengelola dana, dimana izin tersebut diperoleh dari BAPEPAM-LK bagi perusahaan
yang bergerak dan berusaha di Indonesia. Sebagai perorangan, perusahaan tersebut
dapat mempunyai izin mengelola Reksa Dana harus mempunyai orang yang
mempunyai izin sebagai pengelola dana. Masalah perizinan ini merupakan hal yang
penting sehingga BAPEPAM-LK dapat melakukan pemantauan terhadap setiap
Manajer Investasi yang bermain di bursa saham. Masyarakat sebagai investor juga
harus mengetahui hal perizinan Manajer Investasi ini supaya mendapat perlindungan
hukum yang kuat dari Pemerintah.
2. Pengertian Saham
Untuk mengetahui pengertian saham berikut dikutip beberapa pendapat
sarjana yaitu:
a) menurut M. Irsan Nasarudin, saham merupakan instrumen penyertaan modal
seseorang atau lembaga dalam suatu perusahaan. 16
b) Menurut Mohamad Samsul, saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan
dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder atau
stockholder) 17
Dari kedua pengertian di atas dapat dikatakan bahwa saham tersebut menjadi
tanda bukti bahwa seseorang atau lembaga sebagai pemilik modal dalam suatu
perusahaan atau dapat juga dikatakan memiliki perusahaan tersebut. Pemilik saham
disebut juga sebagai pemegang saham.
16
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 188
Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2007), hal 45
17
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap sebagai pemegang
saham adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam buku
yang disebut Daftar Pemegang Saham. Pada umumnya, Daftar Pemegang Saham
disajikan beberapa hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan dan
setiap pihak dapat melihat daftar tersebut. Bukti bahwa seseorang adalah Pemegang
Saham juga dapat dilihat pada halaman belakang lembar saham apakah namanya
sudah diregistrasi oleh perusahaan atau belum. 18
Saham menurut pandangan KUH Perdata Pasal 511 merupakan benda
bergerak yang tidak berwujud. 19 Terhadap benda yang termasuk dalam Pasal 511
KUH Perdata, yang merupakan milik bersama yang bebas, para pemegang saham
suatu Reksa Dana Perseroan berhak untuk melakukan perbuatan hukum secara bebas.
Atas milik bersama yang bebas tersebut para pemegang saham dapat membebaninya
dengan hak kebendaan yang terbatas maupun untuk menyerahkan ataupun
mengalihkannya kepada pihak lain.
3. Pengertian Reksa Dana Saham
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan
bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
Manajer Investasi. 20
Pozen menyatakan bahwa “A mutual Fund is an investment company that
pools money from share-holders and invests in a diversified of securities.” 21 Dengan
18
Ibid.,
Gunawan Widjaja, Penitipan Kolektif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hal. 27
20
Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun
1995, T.L.N. No. 3608, pasal 1 butir 27
21
Adler Haymans Manurung, Op. Cit, hal. 2
19
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
kata lain Reksa Dana adalah perusahaan sekuritas yang menghimpun dana dari
pemegang saham dan menginvestasikannya ke dalam diversifikasi sekuritas.
Menurut Peraturan BAPEPAM-LK No.IV.C.3 Reksa Dana Saham adalah
reksa dana yang portofolionya minimum 80 persen dari total aset diinvestasikan pada
saham. Menurut pendapat M. Irsan Nasrudin, Reksa Dana Saham adalah reksa dana
yang melakukan investasi minimal 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek
bersifat ekuitas (saham). 22 Sedangkan menurut Adler Haymans Manurung, Reksa
Dana Saham adalah Reksa Dana yang dananya hamper seluruhnya diinvestasikan
pada saham dan sekitar 5 persen sampai 10 persen menginvestasikan pada kas atau
pasar uang untuk menjaga adanya penarikan dari investor. 23
Dari berbagai pengertian mengenai Reksa Dana Saham diatas, dapat diketahui
bahwa Manajer Investasi ketika mendaftarkan bentuk reksa dana yang dikeloanya
adalah Reksa Dana Saham tidak boleh menempatkan seluruh dana investasi ke dalam
saham. Hal ini untuk meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi tingakat
pengembalian yang diaharapkan investor.
Menurut Adler Haymans Manurung, “Secara logika sebenarnya, Reksa Dana
Saham harus seluruhnya berisikan saham tetapi peraturan yang dikeluarkan
Bapepam-LK tersebut merupakan klasifikasi awal karena investor di Indonesia belum
banyak pengetahuan dalam berinvestasi dalam saham. Artinya, Manajer Investasi
mempunyai ruang untuk melakukan investasi pada instrumen berpendapatan tetap
untuk mendukung tidak turunnya nilai aktiva bersih (NAB) bila pasar saham
mengalami penurunan tajam”. 24
Manajer Investasi yang melakukan pembelian pada instrumen saham ini
biasanya selalu melakukan seleksi pada saham “blue chip” (saham unggulan) dan
22
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 164
Adler Haymans Manurung, Op. Cit., hal. 7
24
Ibid., hal. 32
23
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
pada jenis saham yang likuid. Agar sifat investasi Reksa Dana Saham lebih
konservatif, maka pemilihan saham dilakukan dengan analisis pertimbangan investasi
yang sangat ketat dan penuh kehati-hatian. 25
Investor yang membeli Reksa Dana Saham akan mendapatkan hasil
keuntungan yang berbentuk dividen dan capital gain. Keuntungan yang berbentuk
dividen didapatkan ketika Emiten membagikan sebagian laba bersihnya untuk
pembayaran dividen kepada pemegang saham. 26 Manajer Investasi yang profesional
biasanya selalu memilih saham dari perusahaan yang konsisten membagikan
dividennya. Capital gain dapat terealisasi apabila Manajer Investasi melakukan
penjualan saham yang harganya mengalami kenaikan dari harga beli sebelumnya. 27
Reksa Dana Saham memiliki tingkat risiko yang paling tinggi dibanding
dengan reksa dana lain. Hal ini disebabkan karena saham mempunyai kecenderungan
selalu berfluktuasi, tetapi untuk jangka panjang Reksa Dana Saham memberikan
keuntungan yang tinggi. 28
Reksa Dana dapat bersifat terbuka (open-end) dan bersifat tertutup (closedopen). Saham pada reksa dana bersifat terbuka dan terutup memiliki beberapa
perbedaan, antara lain:
a. Saham pada Reksa Dana bersifat terbuka (open-end)
25
Sapto Rahardjo, Panduan Investasi Reksa Dana, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2004), hal. 16
26
Ibid., hal. 137
27
Ibid., hal. 138
28
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit. hal. 164
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Reksa Dana yang bersifat terbuka dapat menjual sahamnya secara terusmenerus sepanjang ada investor yang membeli. Saham pada Reksa Dana
terbuka berbentuk perseroan diterbitkan tanpa nilai nominal. 29 Hal
tersebut karena investor membeli atau menjual saham Reksa Dana sesuai
dengan Nilai Aktiva Bersih per saham. Baik pada pertama kali didirikan
maupun setelah beroperasi, harga saham Reksa Dana selalu sama dengan
Nilai Aktiva Bersih per saham, hanya saja Nilai Aktiva Bersih per saham
itu selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan nilai portofolionya.
Para pemegang saham pada Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan
dapat
menjual
kembali
sahamnya
kepada
Reksa
Dana
yang
bersangkutan. 30 Dalam hal ini Reksa Dana Terbuka wajib membeli
saham-saham tersebut.31
Pengecualian terhadap ketentuan tersebut hanya terjadi apabila:
a. Bursa Efek dimana sebagian besar Portofolio Efek Reksa Dana
diperdagangkan ditutup;
b. Perdagangan Efek atas sebagian besar Portofolio Efek Reksa Dana di
Bursa Efek dihentikan;
c. Keadaan darurat;
d. Terdapat hal-hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan
investasi setelah mendapat persetujuan BAPEPAM-LK. 32
b. Saham pada Reksa Dana bersifat Tertutup
Reksa Dana bersifat tertutup menjual sahamnya pada penawaran umum
perdana sampai batas modal dasar, tetapi dapat menerbitkan saham baru
29
Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun
1995, T.L.N. No. 3608. Pasal 28 Ayat (1)
30
Ibid., Pasal 19 Ayat (1).
31
Ibid., Pasal 19 Ayat (2).
32
Ibid., Pasal 19 Ayat (3.)
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
melalui right issue. 33 Penentuan penerbitan harga saham pada Reksa
Dana tertutup digunakan aturan dalam pasal 49 Ayat (2) UU No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyebut secara jelas
bahwa, “saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan”. 34
B.
Perizinan Manajer Investasi
Pada Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 30
ayat (1) dan (2):
1.
Yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Perusahaan Efek adalah
perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam.
2.
Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dapat melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek,
perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi serta kegiatan lain
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam. 35
Mengenai pentingnya pengaturan perizinan Manajer Investasi dapat
dilihat dari dua artikel di bawah ini:
1. Otoritas pasar modal mengancam mencabut izin 14 manajer investasi (MI)
yang dalam dua tahun berturut-turut tidak menjalankan fungsinya.”
Data otoritas pasar modal menunjukkan pada Januari 2008 terdapat 14
manajer investasi yang tidak memiliki dana kelolaan dan tidak memiliki nasabah.
Menurut Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Djoko Hendratto, manajer
investasi yang tidak memiliki dana kelolaan dan nasabah berarti tidak menjalankan
33
Right Issue yaitu hak pemegang saham lama untuk membeli saham baru dengan harga
tertentu selama masa periode tertentu, yang kurang dari 6 bulan.
34
Gunawan Widjaja, Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung JawabManajer Investasi dalam
Pasar Modal, (Jakarta; Prenada Media Group, 2006). hal. 78.
35
Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun
1995, T.L.N. No. 3608
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
fungsinya. Karena selama dua tahun berturut-turut tidak menjalan kan fungsinya,
maka mereka dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No.V. A. 1
tentang Perizinan Perusahaan Efek.
Ke-14 manajer investasi tersebut adalah PT United Asia Securities yang
dibuka pada 2002 dan tidak memiliki nasabah dan dana kelolaan. Selanjutnya, PT
Aim Trust yang izin usahanya diperoleh pada 2006. Selain itu ada PT AmCapital
Indonesia, PT Aim Investment Management, PT Asia Kapitalindo Securities, dan PT
Brahma Capital. Kemudian PT Danpac Asset Management, PT Falcon Asia
Resources Management, PT Lippo Securities Tbk, PT Masindo Artha Securities.
Selain itu juga PT Credit Suisse Investment Management Indonesia, PT Mega Global
Investama, PT Platinum Investama dan PT Pentasena Arthatama.
Hingga saat ini total nilai aset yang dikelola manajer investasi mencapai Rp136,76
triliun dengan jumlah nasabah 3.732.
Ketua Bapepam-LK A. Fuad Rahmany berjanji mengubah laporan kegiatan
manajer investasi dari bulanan menjadi harian. Hal itu dilakukan agar Bapepam-LK
dimudahkan dalam melakukan pengawasan terhadap industri reksadana. Pengawasan
itu dilakukan antara lain terkait dengan penempatan dana investor di portofolio.
Semula Bapepam-LK mengharapkan agar investor yang mengawasi secara
langsung penempatan dana investasi mereka, namun ternyata banyak investor yang
percaya begitu saja kepada manajer investasi. 36
2. Gunakanlah Jasa Manajer Investasi yang Berizin
Kepala Biro Pengelola Investasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam- LK) Djoko Hendratto menyatakan, sebelum memutuskan
menggunakan jasa salah satu manajer investasi (MI), harus dilihat kelengkapan
perizinan dari lembaga tersebut. Kelengkapan dari lembaga-lembaga itu terdiri atas
Bapepam, Bank Indonesia, Badan Pelaksana Bursa Komoditi (Bapebti).
Apabila MI sudah memiliki perizinan lengkap dari ketiga lembaga tersebut,
bisa dikatakan dia layak untuk beroperasi. “Harus dilihat dulu kelengkapan
perizinannya. Sebab, kami memberikan izin tentu banyak proses yang harus dilalui
oleh MI, apakah dia layak untuk beroperasi atau tidak,” ujarnya kepada SINDO.
Perizinan yang dikeluarkan Bapepam biasanya melalui uji kelayakan (fit and
proper test), pengalaman dari MI hingga observasi lapangan itu untuk membuktikan
apakah MI tersebut layak digunakan jasanya oleh masyarakat. Menurut Djoko, MI
yang dianggap tidak layak, tidak akan dengan mudah diberi izin beroperasi.
Djoko mengimbau masyarakat untuk benar-benar mengenal MI yang akan
digunakan jasanya,baik dari latar belakang berdiri, pengelola, maupun track recordnya. Selain itu, masyarakat yang ingin menjadi investor bisa menelusurinya melalui
Bapepam-LK. “Benar-benar kenalilah MI yang akan digunakan.Dengan cara itu bisa
menghindari perusahaan investasi bodong,”tandasnya.
36
Diakses dari www.inilah.com. “INILAH.COM, Jakarta - Otoritas pasar modal mengancam
mencabut izin 14 manajer investasi (MI) yang dalam dua tahun berturut-turut tidak menjalankan
fungsinya.”
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Djoko mengakui, membaiknya industri reksadana disebabkan turunnya suku
bunga. Meskipun, di sisi lain––dalam evaluasi akhir 2007 lalu––Bapepam-LK
memang berniat menaikkan standar kualifikasi pelaku pasar modal terutama bagi
Perusahaan Efek (PE) dan MI. Untuk perbaikan MI,memang Bapepam-LK telah
menggelar evaluasi besar-besaran terhadap 109 MI yang hasilnya akan selesai awal
2008.
Bukan tanpa alasan evaluasi ini dilatarbelakangi fakta bahwa dari seluruh MI
yang ada, yang benarbenar melakukan operational bussines hanya 20 MI. Sebanyak
92% dana kelola reksadana hanya dikuasai 20 MI,sedangkan 10 MI menguasai 70%
dana kelola reksadana.
“Kita tahu, pengalaman buruk dengan redemption besar-besaran reksadana
pada 2005 tentunya membuat otoritas pasar modal itu harus menata agar pengalaman
serupa tidak terjadi lagi,”ujarnya.
Dia menambahkan, industri reksadana meliputi beberapa hal, yaitu landasan yang
baik,profesionalisme MI yang menjadi pijakan untuk industri reksadana ke depan.
Selain itu,profesionalisme pada penjualan produk perlu ditopang dengan sosialisasi,
kepiawaian dari penjual memahami produknya, serta penjual yang memahami
karakteristik investornya. Terakhir, kepiawaian dalam mendesain produknya sendiri
agar menarik. 37
Berdasarkan artikel di atas maka dapat disimpulkan bahwa BAPEPAM-LK
dalam memberikan perlindungan kepada para investor bertindak tegas kepada para
Manajer Investasi yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik sebagai pengelola
dana investasi para investor. BAPEPAM-LK dapat mencabut izin Manajer Investasi
yang tidak melaksanakan fungsinya sesuai dengan izin operasional yang telah
dikeluarkan BAPEPAM-LK. Tindakan tegas tersebut diambil untuk memperketat
perizinan Manajer Investasi karena masih banyak investor yang belum memiliki
wawasan mengenai pentingnya perizinan Manajer Investasi.
Masalah perizinan Manajer Investasi harus diatur secara jelas untuk
menghindari munculnya Manajer Investasi “gadungan” yang tidak mempunyai izin
dari Bapepam-LK. Hal ini dikarenakan Manajer Investasi yang mengelola dana yang
37
Diakses dari http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/ragam/gunakanlah-jasa-manajerinvestasi-yang-berizin-3.html
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
dihimpun oleh Reksa Dana dari masyarakat. Nasib dana investasi para investor
tergantung pada pengelolaan yang dilakukan Manajer Investasi apakah akan
memberikan tingkat pengembalian yang tinggi atau rendah atau bahkan mengurangi
jumlah modal awal. Dengan adanya perizinan terhadap Manajer Investasi, maka akan
mempermudah Bapepam-LK untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja Manajer
Investasi.
Manajer Investasi yang telah mengantongi izin dari BAPEPAM-LK akan
terdaftar di BAPEPAM-LK. Karena telah terdaftar, BAPEPAM-LK dapat dengan
mudah melakukan pemantauan kegiatan operasional Manajer Investasi. Dengan
adanya perizinan tersebut, investor akan mendapatkan perlindungan hukum yang kuat
dari BAPEPAM-LK. Investor dapat mengajukan pengaduan kepada BAPEPAM-LK
perbuatan Manajer Investasi yang dinilai suadah keluar dari perjanjian yang
disepakati ataupun perbuatan yang melanggar ketentuan peraturan perundangundangan. BAPEPAM-LK dapat dengan langsung menindak tegas Manajer Investasi
yang melakukan perbuatan yang merugikan investor.
C. Pedoman Perilaku Manajer Investasi
Manajer Investasi dalam melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang ada dan sesuai dengan isi dari perjanjian kerja
dengan direksi reksa dana.
Kewajiban Manajer Investasi yang Tertulis dalam Peraturan perundangundangan Pasar Modal diantaranya:
1. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
menyebutkan bahwa:
Manajer Investasi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan Reksa
Dana.
Isi dari pasal ini merupakan fiduciary duty Manajer Investasi
2. Peraturan Bapepam-LK
a. Untuk Reksa Dana Perseroan
1) Peraturan BAPEPAM-LK No. IV.A.3 butir 1 huruf (g) disebutkan bahwa:
“Reksa Dana berbentuk perseroan yang telah mendapat izin usaha wajib
memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut, yaitu Manajer Investasi
wajib menyampaikan kepada direksi semua laporan, catatan dan informasi
material dan relevan lainnya, serta wajib memberikan informasi lain yang
berhubungan dengan pengelolaan Reksa Dana yang diminta oleh direksi
untuk menilai Kontrak Pengelolaan Reksa Dana”.
2) Peraturan BAPEPAM-LK No.IV.A.3 butir 11 menyatakan bahwa:
“Manajer Investasi wajib memelihara semua catatan penting yang berkaitan
dengan laporan keuangan dan pengelolaan Reksa Dana sebagaimana
ditetapkan oleh BAPEPAM-LK”.
b. Untuk Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif
1) Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 butir 7 tentang Pedoman Pengelolaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif menyebutkan bahwa:
“Manajer Investasi wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan untuk
kepentingan Reksa Dana. Jika dalam hal Manajer Investasi tidak
melaksanakan kewajibannya sebagaimana termaksud, Manajer Investasi
tersebut wajib bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul karena
tindakannya”.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
2) Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 2 butir 3 menjelaskan mengenai
kewajiban dan tanggung jawab dari Manajer Investasi yang sekurangkurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:
a) Ketentuan pembukuan dan pelaporan;
b) Tata cara pemutusan kontrak;
c) Larangan penghentian pengelolaan Reksa Dana sebelum ditunjuk
Manajer Investasi yang pengganti;
d) Pemisahan harta Reksa Dana dan Manajer Investasi;
e) Menyusun tata cara penjualan Unit Penyertaan;
f) Menyusun tata cara pembelian kembali (pelunasan) Unit Penyertaan;
g) Menetapkan setiap hari Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio dan
menyampaikannya segera kepada Banak Kustodian;
h) Kewenangan untuk menunjuk Bank Kustodian pengganti bila diperlukan;
i) Melakukan kontrak investasi sesuai dengan komposisi investasi yang
telah ditetapkan dalam kontrak;
j) Kewajiban membeli kembali Unit Penyertaan untuk kepentingan
rekening Reksa Dana atau rekening sendiri;
k) Membuat dan menyampaikan laporan keuangan tengah tahunan dan
tahunan kepada Pemegang Unit Penyertaan dan BAPEPAM;
l) Penerbitan pembaruan prospektus yang disertai laporan keuangan
terakhir yang wajib disampikan kepada BAPEPAM.
Tugas dan kewajiban lain dari Manajer Investasi yaitu:
1) Mengelola Portofolio termaksud menurut kebijakan investasi yang
dicantumkan dalam kontrak dan prospectus;
2) Menyusun tata cara dan memastikan bahwa semua uang para calon
pemegang Unit Penyertaan disampaikan kepada Bank Kustodian selambatlambatnya pada akhir kerja berikutnya;
3) Melakukan pembelian kembali Unit Penyertaan;
4) Memelihara semua catatan penting yang berkaitan dengan laporan keuangan
dan pengelolaan Reksa Dana sebagaimana ditetapkan oleh BAPEPAM-LK.
38
3. Perjanjian
Kewajiban dan tanggung jawab Manajer Investasi sebagai pengelola
portofolio menurut Kontrak Investasi Kolektif adalah sebagai berikut: 39
38
Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 butir 8 huruf (a)
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
a. Wajib denga iktikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas
sebaik mungkin dengan semata-mata untuk kepentingan Reksa Dana. Jika
Manajer Investasi tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kontrak,
prospektus dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Manajer
Investasi tersebut wajib bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul
karena tindakannya.
b. Menetapkan Nili Pasar Wajar dari setiap efek dalam portofolio Reksa Dana
pada setiap hari bursa dan menyampaikannya selambat-lambatnya kepada
Bank Kustodian.
c. Menyusun tata cara penjualan dan pembelian kembali (pelunasan) Unit
Penyertaan. Penjualan dapat dilakukan oleh Manajer Investasi dan agen
penjualan yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (agen penjualan), sedangkan
penerimaan uang penjualan Unit Penyertaan dan pembayaran kembali
(pelunasan) tersebut wajib dilakukan oleh Bank Kustodian.
d. Membeli kembali Unit Penyertaan untuk kepentingan Reksa Dana atau
Rekening Manajer Investasi sendiri.
e. Atas beban dan tanggungan sendiri membayar imbalan jasa konsultan hukum,
akuntan public, notaris serta pihak ketiga dalam hal Reksa Dana dibubarkan.
f. Tetap mengelola kekayaan sampai adanya Manajer Investasi pengganti baik
dalam hal Manajer Investasi diakhiri tugasnya oleh BAPEPAM atau oleh
karena pengunduran dirinya dari kontrak, kecuali dalam hal Manajer Investasi
dilikuidasi.
g. Mewakili pemegang Unit Penyertaan di dalam dan di luar pengadilan
termasuk dalam menghadiri dan mengeluarkan suara pada setiap rapat umum
para pemegang efek yang termasuk dalam portofolio.
Kewajiban dan tanggung jawab Manajer Investasi sebagai penata usaha
portofolio menurut Kontrak Investasi Kolektif adalah sebagai berikut: 40
a. Menyimpan dan memelihara pembukuan dan catatan-catatan mengenai
pengelolaan portofolio investasi, dimana pembukuan dan catatan tersebut
harus terpisah dari pembukuan dan catatan atas harta Manajer Investasi
dan/atau nasabah lainnya.
b. Mendaftarkan Reksa Dana sebagai subjek pajak di kantor pajak yang
berwewenang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Memisahkan harta Reksa Dana dari harta Manajer Investasi dan/atau nasabah
lainnya.
39
Gunawan Widjaja. Op. Cit., hal 98, yang dikutip dari pasal 7, “Kontrak Investasi Kolektif
Citireksadana Rupiah antara PT Citicorp Securities Indonesia dengan Deutsche Bank AG,” yang
dibuat di hadapan Notaris Djedjem Widjaja, Akta Notaris No. 99, tanggal 26 Juni 1997
40
Ibid., hal 99
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
d. Membuat laporan keuangan tahunan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
menyampaikannya kepada Pemegang Unit Penyertaan dan BAPEPAM.
e. Pemberitahuan secara tertulis kepada BAPEPAM dan Bank Kustodian setiap
perubahan susunan pemegang saham Manajer Investasi.
f. Menerbitkan perubahan atau pembaruan prospektus paling lama kurang dari 6
(enam) bulan sekali.
Secara umum, tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Manajer
Investasi selaku pihak yang melakukan fungsi pengurusan dan perwakilan antara lain
meliputi hal-hal berikut: 41
1. Mengelola investasi Reksa Dana dan melakukan kegiatan lain yang diperlukan
untuk menunjang fungsinya sebagai Manajer Investasi, berdasarkan syarat yang
tercantum dalam perjanjian, dengan memerhatikan maksud dan tujuan Anggaran
Dasar Reksa Dana dan dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban Manajer Investasi
untuk kepentingan Reksa Dana dan para pemegang saham Reksa Dana, dengan
penuh tanggung jawab dan bekerja sebaik-baiknya serta wajib bertindak secara
bijaksana, teliti, dan efisien semata-mata demi kepentingan para pemegang saham
Reksa Dana.
2. Mengelola portofolio Efek Reksa Dana semata-mata demi kepentingan para
pemegang saham Reksa Dana.
3. Mengadakan, menyimpan dan memelihara pembukuan/catatan-catatan secara
terpisah, benar dan mutakhir atas pengelolaan investasi oleh Manajer Investasi
untuk kepentingan Reksa Dana.
4. Menyampaikan kepada Direksi Reksa Dana semua laporan, catatan, informasi
yang penting dan relevan lainnya, termasuk perhitungan Nilai Aktiva Bersih
(NAB) dalam laporan mingguan NAB dari Reksa Dana. Manajer Investasi juga
akan menyampaikan informasi lain yang sesuai dengan permintaan dari Direksi
Reksa Dana, termasuk juga rencana investasi untuk minggu berikutnya.
5. Mengirimkan laporan tertulis secara rinci kepada Reksa Dana mengenai
pengelolaan investasi, sekurang-kurangnya sebulan sekali.
6. Menyusun dan menyampaikan kepada Direksi Reksa Dana laporan keuangan
Reksa Dana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Menyimpan atau menitipkan pada Tempat Penitipan Harta yang ditunjuk oleh
reksa dana, semua Efek, uang, dan instrumen pasar uang serta kekayaan lainnya
yang dimiliki dan/atau menjadi hak Reksa Dana yang dikelola oleh Manajer
Investasi.
41
Ibid., hal. 86
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
8. Memberi informasi lain yang berhubungan dengan pengelolaan investasi Reksa
Dana serta memberikan semua keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh
Direksi Reksa Dana dan BAPEPAM-LK mengenai pelaksanaan tugasnya.
9. Bertanggung jawab kepada Reksa Dana untuk setiap kerugian yang diderita
akibat dari kelalaian, kecerobohannya atau tindakan yang disebabkan dengan
adanya pertentangan kepentingan dalam hubungannya dengan tugas sebagai
Manajer Investasi.
10. Menjamin bahwa harta kekayaan Reksa Dana telah diasuransikan oleh Tempat
Penitipan Harta pada perusahaan asuransi yang telah disepakati oleh Tempat
Penitipan Harta dan Direksi Reksa Dana.
11. Atas nama Reksa Dana wajib memelihara semua catatan penting yang berkaitan
dengan laporan keuangan dan pengolalaan Reksa Dana sebagaimana ditetapkan
oleh Ketua BAPEPAM-LK.
12. Menyimpan catatan penting sehubungan dengan tugas Manajer Investasi,
terutama catatan yang berisikan dasar dari setiap keputusan investasi.
13. Memerhatikan keadaan keuangan dan maksud investasi Reksa Dana.
14. Segera memerhatikan secara tertulis kepada Reksa Dana tentang setiap
perubahaan dalam sifat dan/atau lingkup perusahaan Manajer Investasi dan
tentang setiap kejadian dan keadaan yang dapat mendatangkan pengaruh penting
atau buruk atas usaha-usaha atau operasi perusahaan Manajer Investasi yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan kewajiban Manajer Investasi berdasarkan
perjanjian.
15. Memberitahukan secara tertulis kepada Reksa Dana dan BAPEPAM-LK setiap
pengubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris serta susunan
pemegang saham Manajer Investasi atau bilamana Manajer Investasi dilikuidasi
sebelum perjanjian berakhir, maka Manajer Investasi wajib menunjuk Manajer
Investasi lainnya dengan persetujuan terlebih dulu Reksa Dana, setelah Manajer
Investasi terlebih dahulu menyelesaikan pertanggungjawabannya kepada Reksa
Dana .
16. Memberi izin kepada Reksa Dana dan BAPEPAM-LK untuk memasuki gedung,
tempat dan kantor yang dikuasai oleh Manajer Investasi guna memeriksa buku,
faktur, rekening, dan dokumen lain yang berhubungan dengan kewajiban Manajer
Investasi terhadap Reksa Dana berdasarkan perjanjian, sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
17. Manajer Investasi wajib memberitahukan secara tertulis kepada Reksa Dana dan
tempat penitipan harta tentang pejabat yang berwenang yang mewakili Manajer
Investasi disertai contoh tanda tangan mereka.
D. Kegiatan Portofolio Saham
1. Teori dan Prinsip dalam Portofolio
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Ali Arifin mengemukakan teori dalam portofolio yaitu “don’t put all your
eggs in one basket”. 42
Maksud dari teori ini adalah untuk tidak menempatkan seluruh dana investasi
kita kedalam satu jens investasi saja. Hal ini untuk mencegah supaya kita tidak
mengalami kerugian yang besar apabila investasi kita tidak berhasil memberikan
keuntungan. Bagi-bagikanlah seluruh dana investasi kita ke dalam berbagai jenis
investasi, misalnya 50% untuk membuka usaha, 25% untuk bermain dalam bursa
saham, dan sisanya 25% untuk deposito. Kalau misalnya kita mengalami kerugian
dalam bermain saham, keuntungan masih bisa kita dapat dari sektor usaha dan dari
deposito. Prinsip portofolio, selain untuk menghindari atau meminimalkan risiko,
juga untuk memaksimalkan hasil. Didalam dunia saham, tidak ada satu pun investasi
yang tidak berisiko. Alasannya, setajam apapun analisis Manajer Investasi, sedekat
apapun informasi mereka dengan sumbernya, seaman apapun strategi portofolio yang
mereka jalankan, sebuah investasi tetap berisiko. 43
Manajer Investasi yang professional akan menjelaskan kepada investornya
atau memberi gambaran secara umum risiko-risiko apa saja yang bakal dialami
investor ketika memilih suatu produk investasi sehingga investor bisa mengetahui
dari awal risiko yang akan dihadapi ketika memilih suatu produk investasi. Hal ini
yang akan menajdi pertimbangan investor di awal ketika akan memilih suatu produk
investasi. Dan menjadi tugas Manajer Investasi untuk berusaha semaksimal mungkin
untuk meminimalkan atau menghindari risiko tersebut sekaligus memaksimalkan
hasil investasi investor.
2. Jenis-jenis Risiko Investasi
Risiko dalam dunia investasi sering dibedakan menjadi risiko potensial dan
non-potensial. Yang dimaksud risiko potensial adalah risiko yang jelas-jelas bakal
anda alami yang berkaitan dengan kerugian yang berbentuk fisik atau materi jika
investasi tersebut gagal. Misalnya ketika membuka bengkel maka risiko potensialnya
adalah rugi, bangkrut, terbakar, dan sebagainya. Intinya adalah menyebabkan
pengeluaran tambahan uang berkaitan dengan risiko tersebut. Jika bermain saham
42
43
Ali Arifin, Membaca Saham, (Yogyakarta; Penerbit Andi, 2007), hal. 16
Ibid., hal. 17
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
maka risiko potensialnya adalah berkurangnya nilai modal dan tidak mendapatkan
deviden. Sedangkan risiko non-potensial adalah risiko yang dapat dialami tetapi boleh
jadi tidaklah begitu berarti dan tidak menyebabkan kerugian materi. Misalnya risiko
psikologis seperti stress, bosan, gelisah, waktu yang terbuang percuma dan
sebagainya. 44
Disamping kedua macam risiko tersebut, menurut Mohammad Samsul dunia
investasi juga mengenal apa yang disebut dengan risiko sistematik dan risiko nonsistematik. Risiko sistematik adalah risiko yang dapat terjadi dan dialami oleh setiap
investor dimana faktor-faktor pencetus risiko tersebut berada diluar lingkungan intern
perusahaan bahkan berada di luar jangkauan investor. Apabila risiko sistematik
muncul dan terjadi, maka semua jenis saham akan terkena dampaknya sehingga
investasi dalam 1 jenis saham atau lebih tidak dapat mengurangi kerugian. Contoh
risiko ini adalah bencana alam, penetapan kurs devisa, suku bunga, dan sebagainya.
Sedangkan risiko non-sistematik adalah risiko yang dapat dialami oleh investor
dimana faktor-faktor pencetusnya berada di lingkungan intern perusahaan itu sendiri
atau berada dalam jangkauan investor. Risiko-risiko ini seperti risiko akibat konflik
intern perusahaan, ulah para pesaing, perilaku konsumen, dan sebagainya. 45
3. Strategi Portofolio
Strategi portofolio yang sering dikenal yaitu Pengelolaan Portofolio Aktif dan
Pengelolaan Portofolio Pasif. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
b. Strategi Pengelolaan Portofolio Aktif
Dalam strategi portofolio aktif, periode pengelolaan sangatlah temporer
dimana manajer investasi sering kali mengganti saham untuk mendapatkan tingkat
pengembalian yang tinggi. Dalam hal ini Manajer Investasi tidak merasa rugi bila
melakukan pelepasan saham secara rugi jika ada saham lain yang menjanjikan tingkat
pengembalian yang tinggi dibandingkan dengan saham yang dimiliki saat ini.
Menurut Russel J. Morrison yang dikutip oleh Adler Haymans Manurung, bahwa ada
dua pandangan penting untuk dapat sukses dalam mengelola portofolio aktif yaitu
harus mempunyai ide yang bagus bagaimana pandangan alternatif investasi yang lain
dan harus tidak setuju dengan konsensus atau tidak setuju terhadap gelombang
pergerakan harga. Pengelolaan portofolio aktif selalu berkonsentrasi pada jumlah
44
45
Ibid., hal. 10
Mohamad Samsul, Op. Cit, hal. 285
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
saham yang kecil dikenal dengan pemilihan saham dan melakukan perubahan keluar
atau masuk dengan terdiversifikasinya portofolio dikenal dengan pendekatan kondisi
pasar. Oleh karenanya, pekerjaan Manajer Investasi bukanlah meramalkan tingkat
pengembalian secara akurat tetapi meramalkannya secara akurat dibandingkan
dengan tingkat pengembalian pasar. 46
c. Strategi Pengelolaan Portofolio Pasif
Strategi pengelolaan pasif merupakan lawan dari strategi pengelolaan aktif.
Dalam strategi ini diasumsikan bahwa pasar sangatlah efisien dan akibatnya Manajer
Investasi tidak akan dapat sukses dalam mengelola portofolio dengan menggunakan
pendekatan kondisi pasar dan pemilihan saham. Oleh karenanya portofolio haruslah
sangat terdiversifikasi dengan tingkat risiko yang ditentukan sebelumnya dan sahamsaham yang menjadi portofolio tidak banyak berubah untuk jangka panjang.
Manajer Investasi dalam melakukan pengurusan dan perwakilan dalam Reksa
Dana Saham, membuat suatu portofolio saham dan mengelola portofolio saham
tersebut untuk kepentingan investor. Manajer Investasi menginvestasikan dana
investasi investor ke dalam berbagai jenis saham.
Jenis-jenis Saham
Menurut cara peralihan terdapat dua jenis saham, yaitu: 47
1. Saham Atas Tunjuk (Bearer Stock)
Saham Atas Tunjuk adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham
tersebut. Dengan demikian saham ini sangat mudah untuk diperalihkan. Saham ini
mirip dengan uang, gampang dialihkan. Siapa yang dapat menunjukkan sertifikat
saham itu, maka ia dikatakan sebagai pemegang saham tersebut, kecuali dapat
dibuktikan telah terjadi pelanggaran hukum dari peralihan tersebut. Barang siapa
yang dapat menunjukkan sertifikat saham maka ia adalah pemiliknya dan berhak
untuk ikut hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Sertifikat saham ini mirip uang, oleh karena itu sertifikat saham dibuat
46
47
Adler Haymans Manurung, Op. Cit,, hal. 104
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 189
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
dengan kertas yang berkualitas tinggi sebagaimana pada uang kertas untuk
menghindari pemalsuan. Pemilik Saham Atas Tunjuk harus berhati-hati
membawa dan menyimpannya, karena kalu sertifikat tersebut hilang, maka
pemilik sertifikat tersebut tidak dapat meminta duplikat penggantinya.
2. Saham Atas Nama (Registered Stock)
Saham Atas Nama adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya. Cara
peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur tertentu. Cara peralihan
saham ini harus melalui pencatatan dokumen peralihan. Nama pemilik baru dari
saham atas nama harus dicatat dalam buku khusus yang memuat daftar pemegang
saham perusahaan. Apabila serifikat saham ini hilang, maka pemilik dapat
meminta pengganti sertifikat sahamnya, karena namanya ada dalam buku
perusahaan.
Saham-saham yang diperdagangkan di bursa dapat dikelompokkan ke dalam
berbagai saham yaitu: 48
1. Growth Stocks adalah saham-saham yang memiliki pertumbuhan diatas
pertumbuhan rata-rata. Saham ini mempunyai kecenderungan rasio harga saham
dengan pendapatan per saham cukup tinggi dibandingkan dengan pasarnya.
Investor yang mempunyai informasi yang biasanya melakukan investasi pada
saham ini.
2. Cyclical Stocks adalah saham-saham yang pertumbuhan pendapatannya sama atau
di bawah pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Operasi perusahaan yang
sahamnya dianggap cyclical stocks sangat sensitif terhadap kondisi bisnis secara
agregat.
3. Defensive Stocks adalah saham-saham yang secara umum bertumbuh
pendapatannya pada rata-rata atau di bawah rata-rata tetapi tidak sangat sensitif
atau sangat sedikit dipengaruhi oleh kondisi bisnis.
4. Value Stocks adalah saham-saham yang mempunyai harga pasar saham lebih kecil
dari nilai bukunya. Artinya, rasio harga saham terhadap pendapatan sangat kecil
dibandingkan dengan rasio pasar. Investor yang mempunyai informasi sangat
menyukai saham ini karena kemungkinan mendapatkan capital gain cukup besar
di masa mendatang.
5. Aggressive Stocks adalah saham-saham yang mempunyai risiko tinggi dimana
saham ini mempunyai beta di atas satu. Artinya, saham ini akan mengalami
kenaikan yang lebih tinggi dari kenaikan pasar bila pasar naik dan mengalami
penurunan yang tajam bila pasar turun. Saham ini biasanya disukai oleh investor
yang menyukai risiko atau berspekulasi.
Cohen dan Jerome membedakan saham yang diperdagangkan di bursa ke
dalam 7 jenis saham, yaitu: 49
48
Adler Haymans Manurung, Op. Cit., hal. 34
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
2. Income Stocks. Saham jenis ini memberikan dividen dalam nilai yang vrelatif
besar tapi tidak teratur, dapat digunakan sebagai sarana untuk menghasilkan
pendapatan tanp menjual saham. Kebanyakan saham ini dikategorikan sebagai
income stocks.
3. Blue-chip stocks. Saham dari perusahaan yang solid dan terpercaya dengan
sejarah panjang pertumbuhan dan stabilitas digolongkan sebagai saham blue-chip.
Biasanya saham ini memberikan dividen kecil, tetapi teratur dan bertahan secara
fair; harga yang mapan sekalipun pasar naik turun.
4. Growth stocks. Saham demikian diterbitkan oleh perusahaan yang mengalami
pertumbuhan yang lebih cepat daripada industrinya. Sekalipun perusahaan tidak
mempunyai catatan, pertumbuhan saham lebih mengandung risiko daripada
macam saham lain, tetapi menawarkan apresiasi harga yang potensial.
5. Cylical stocks. Perusahaan yang menerbitkan saham macam ini dengan mudah
mempengaruhi tren ekonomi secara umum. Nilai dari saham demikian cenderung
untuk turun selama masa resesi dan meningkat selama boom ekonomi. Contohnya
perusahaan otomotif, alat berat, dan developer rumah.
6. Defensive stocks. Saham jenis ini merupakan kebalikan dari jenis saham siklus
(cylical stocks). Saham ini mampu mempertahankan nilainya selama masa resesi.
Perusahaan yang menerbitkan saham ini adalah perusahaan yang memproduksi
makanan, minuman, obat-obatan, asuransi, dan kebutuhan sehari-hari.
7. Emerging growth stocks. Saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang relatif
lebih kecil dan memiliki daya tahan yang luar kuat meskipun dalam kondisi
ekonomi yang kurang mendukung. Harga saham jenis ini biasanya sangat
spekulatif.
8. Speculative stocks. Pada prinsipnya semua saham biasa yang diperdagangkan di
bursa efek dapat digolongkan sebagai speculative stocks. Investor tidak
mendapatkan kepastian apakah saham yang dibelinya ini akan memberikan
keuntungan atau malah turun harga ketika hendak dijual.
Jadi, ke dalam jenis-jenis saham di atas Manajer Investasi melakukan
portofolio investasi untuk meminimalkan ataupun menghindari risiko sehingga
mendapatkan tingkat pengembalian yang maksimal.
49
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 191
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III
INVESTOR DALAM REKSA DANA SAHAM
B. Arti Investasi dan Tujuan Investor Berinvestasi
1. Arti Investasi
Istilah investasi dan penanaman modal sebenarnya tidak memiliki perbedaan
makna secara prinsipil. Dalam berbagai kepustakaan hukum ekonomi atau hukum
bisnis, terminologi investasi dapat diartikan penanaman modal yang dilakukan secara
langsung oleh investor lokal, investor asing, dan penanaman modal yang dilakukan
secara tidak langsung oleh pihak asing. Untuk yang terakhir ini dikenal dengan istilah
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
penanaman modal dalam bentuk portofolio yakni pembelian efek lewat Lembaga
Pasar Modal.
Untuk membuktikan bahwa apakah ada perbedaan makna antara penanaman
modal dengan investasi, berikut dikutip berbagai pengertian investasi antara lain:
a. Dalam Kamus Istilah Keuangan dan Investasi digunakan istilah investment
(investasi) yang mempunyai arti:
“penanaman modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang
menghasilkan pendapatan maupaun melalui ventura yang lebih berorientasi ke
risiko yang dirancang untuk mendapatkan modal. Investasi dapat pula berarti
menunjuk ke suatu investasi keuangan (dimana investor menempatkan uang
ke dalam suatu sarana) atau menunjuk ke investasi suatu usaha atau waktu
seseorang yang ingin memetik keuntungan dari keberhasilan pekerjaannya.” 50
b. Dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, dijelaskan istilah
Investment atau investasi, penanaman modal digunakan untuk:
“Penggunaan atau pemakaian sumber-sumber ekonomi untuk produksi
barang-barang produsen atau barang-barang konsumen. Dalam arti sematamata yang bercorak keuangaan, investment mungkin berarti penempatan danadana kapital dalam suatu perusahaan selama jangka waktu yang relatif
panjang, supaya memperoleh suatu hasil yang teratur dengan maksimun
keamanan.” 51
c. Dalam Kamus Ekonomi dikemukakan, Investment (investasi) mempunyai 2
makna yakni:
“Pertama. Investasi berarti pembelian saham, obligasi, dan benda-benda tidak
bergerak, setelah dilakukan analisa akan menjamin modal yang dilekatkan dan
memberikan hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut yang membedakan
investasi dengan spekulasi. Kedua. Dalam teori ekonomi investasi berarti
pembelian alat produksi (termasuk di dalamnya benda-benda untuk dijual)
dengan modal berupa uang.” 52
d. Dalam Kamus Hukum Ekonomi digunakan terminologi, Investment,
penanaman modal, investasi yang berarti penanaman modal yang biasanya
dilakukan untuk jangka panjang misalnya berupa pengadaan aktiva tetap
perusahaan atau membeli sekuritas dengan maksud untuk memperoleh
keuntungan. 53
e. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan, investasi berarti
Pertama, penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk
50
John Downes dan Jordan Elliot Goodman. Op. Cit., hal. 300
A. Abdurrachman. Op. Cit., hal. 340
52
Winardi. Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia). (Bandung: Alumni, 1982. cet ke 8), hal. 190
53
A. F Elly Erawaty dan J. S. Badudu. Kamus Hukum Ekonomi Indonesia Inggris. (Jakarta:
ELIPS, edisi pendahuluan, 1996), hal. 69
51
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
tujuan memperoleh keuntungan; Dan Kedua, jumlah uang atau modal yang
ditanam. 54
f. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
(UUPM) dikemukakan, Penanaman modal adalah segala bentuk kegitan
menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam
modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia. 55
Dari berbagai pengertian investasi seperti yang dikutip di atas, tampak bahwa
tidak ada perbedaan yang prinsipil antara investasi dan penanaman modal. Makna
dari investasi atau penanaman modal adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
atau badan hukum, menyisihkan sebagian pendapatannya agar dapat digunakan untuk
melakukan suatu usaha dengan harapan pada suatu waktu tertentu akan mendapatkan
hasil (keuntungan). Dengan kata lain dapat juga dikatakan investasi adalah
penggunaan modal untuk memperoleh tambahan pendapatan baik melalui investasi
yang menghasilkan barang dan jasa maupun melalui penanaman modal tidak
langsung yang menghasilkan capital gain.
Sedangkan pengertian investor dapat kita tinjau dari kutipan beberapa
pengertian investor, diantaranya:
a. Menurut Siswanto Sudomo, investor adalah individu atau unit ekonomi yang
menanamkan tabungannya dalam bentuk aset dengan harapan memperoleh hasil
atau return di masa yang akan datang. 56
b. Menurut M. Irsan Nasarudin Investor adalah perorangan atau lembaga yang
menanamkan dananya dalam efek perusahaan tertentu. 57
54
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hal. 386
55
Indonesia, Undang-Undang Penanaman Modal, UU. No. 25 Tahun 2007, L.N. No. 67
Tahun 2007, T.L.N. No. 4724. pasal 1 angka 1
56
Siswanto Sudomo, Op. Cit, hal. 5
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Ada beberapa prinsip yang sangat mendasar yang patut diketahui dan
dipertimbangkan ketika hendak melakukan sebuah investasi. Baik itu investasi dalam
saham, tabungan, obligasi maupun membuka usaha. Prinsip-prinsip tersebut antara
lain:
a. Keterlibatan pribadi dan modal yang diperlukan
Jika ada dua jenis investasi yg nilai investasinya sama, di mana yang pertama
menuntut tanggung jawab dan keterlibatan Anda secara penuh dan kontinyu,
sedangkan yang satunya lagi tidak, maka sangat dianjurkan untuk memilih jebis
investasi yang kedua. 58
b. Tingkat pengembalian hasil
Setiap bentuk investasi yang baik selalu memberikan hasil atau keuntungan.
Biasanya dinyatakan dalam hitungan persen per tahun. Semakin tinggi tingkat
pengembalian hasil sebuah investasi maka semakin baik untuk dipilih. Meskipun
demikian harus diperhatikan juga modal awal yang diinvestasikan. Jika modal
investasinya sama maka yang dipilh yaitu investasi yang tingkat pengembaliannya
lebih tinggi. Satu hal lagi, tidak cukup bila hanya melihat tingginya pengembalian
hasil sebuah investasi, melainkan harus juga membandingkannya dengan
pengembalian hasil dari investasi yang sejenis. 59
2. Tujuan Berinvestasi
Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama,
yaitu mendapatkan capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan yang
57
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit, hal. 165
Ali Arifin. Op. Cit., hal. 5
59
Ibid., hal. 7
58
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
diperoleh investor dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih
tinggi.dibandingkan nilai beli yang lebih rendah. 60 Apabila harga jual lebih rendah
dari harga beli saham, maka investor akan menderita kerugian atau disebut capital
loss. Sedangkan dividen adalah sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham. 61
Selain memiliki tujuan yang sama, investor juga memiliki tujuan investasi
yang berbeda, yaitu untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dan keuntungan
jangka panjang. 62 Investor membeli pada pagi hari dan segera menjual pada hari yang
sama atau dalam beberapa hari berikutnya. Investor semacam ini lebih tepat disebut
spekulator atau day trader. Investor yang sebenarnya adalah yang membeli saham
untuk jangka waktu yang panjang, yaitu untuk disimpan dan dijual setelah beberapa
bulan.
Tujuan investasi jangka pendek atau jangka panjang memiliki konsekuensi
pada pemilihan analisis yang teknis yang berbeda. Tujuan investasi jangka pendek
lebih tepat jika menggunakan analisis teknis sedangkan untuk tujuan jangka panjang
lebih tepat menggunakan analisis fundamental. 63
a. Analisis Teknis
Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya data yang
digunakan dalam analisis ini berupa grafik, atau program komputer. Dari grafik
60
Pandji Anoraga. Pengantar Pasar Modal. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001). hal . 60
61
Ibid.
62
Mohamad Samsul, Op. Cit., hal. 160
Ibid.
63
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
atau program komputer dapat diketahui bagaimana kecenderungan pasar,
sekuritas, atau masa depan komoditas yang akan dipilih dalam berinvestasi. 64
b. Analisis Fundamental
Analisis ini sangat berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan
analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional
dari perusahaan yang nantinya menjadi mili investor. Apakah sehat atau tidak,
apakah cukup menguntungkan atau tidak, dan sebagainya. Karena biasanya nilai
suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan.
Hal ini penting karena nantinya akana berhubungan dengan hasil yang akan
diperoleh dari investasi dan juga risiko yang harus ditanggung. 65
Bermain saham memerlukan analisis dan analisis yang baik membutuhkan
informasi-informasi yang cepat dan akurat. Semakin cepat sebuah informasi maka
semakin baik. Sumber-sumber informasi untuk analisis saham dapat diperoleh dari
sesame investor, berita-berita di media massa baik cetak maupun elektronik.
Para investor yang masuk ke pasar modal berasal dari bermacam-macam
kalangan masyarakat, sedemikian banyak investor bermacam-macam pula tujuan
mereka masuk bursa. Tujuan utama tentu ingin meraih keuntungan atau paling tidak
mempertahankan kekayaan mereka. Apabila ditinjau dari tujuan mereka menjadi
investor, maka dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok 66:
1. Kelompok yang bertujuan memperoleh dividen
Kelompok ini memilih perusahaan-perusahaan yang sudah stabil. Keadaan
perusahaan yang sedemikian menjamin kepastian adanya keuntungan yang relatif
64
Pandji Anoraga. Op. Cit., hal 108
Ibid., hal. 109
66
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit., hal. 170
65
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
stabil. Dari keuntungan yang stabil ini diharapkan pula adanya dividen yang stabil
pula. Harapan utama kelompok ini adalah mendapatkan dividen yang cukup dan
terjamin setiap tahun. Bagi kelompok investor ini pembagian dividen lebih
penting daripada keinginan untuk mendapatkan kenaikan dari harga saham.
Biasanya investor tipe ini adalah orang-orang atau lembaga-lembaga yang
mengharapkan penghasilan tetap, seperti: pensiunan, pengelola dana pensiun, dan
asuransi. Karena latar belakang yang demikian, maka investor kelompok ini tidak
aktif dalam perdagangan saham di Bursa.
2. Kelompok dengan tujuan berdagang
Biasanya di bursa terjadi fluktuasi harga saham. Dapat bergerak naik ataupun
bergerak turun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Perubahan
harga tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian kalangan investor untuk
mengambil posisi sebagai pedagang dengan memperjualbelikan saham-saham di
bursa. Kelompok ini membeli saham dengn tujuan utamanya untuk memperoleh
keuntungan dari selisih positif harga beli dengan hrga jual. Pendapatan mereka
bersumbet dari keuntungan jual beli saham tersebut.
Mereka harus kuat dalam melakukan analisa, tidak hanya atas analisa ekonomi
dan kondisi suatu perusahaan, tetapi juga pengaruh-pengaruh eksternal seperti
politik, keamanan, sosial, dan peristiwa-peristiwa tertentu yang biasanya harga
saham sangat sensitife pada hal-hal yang demikian. Mereka membeli pada saat
harga saham sangat menurun dan melepas kembali pada saat harga meningkat.
Aktivitas mereka membuat pasar bergairah. Hal ini berbeda dengan investor yang
bertujuan memperoleh dividen. Mereka yang berjiwa pedagang itu dapat pergi
secara individu atau membentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang
perdagangan efek.
3. Kelompok yang berkepentingan dalam pemilikan perusahaan
Kelompok ini yang terpenting buat mereka adalah keikutsertaan mereka sebagai
pemilik perusahaan dan mereka cenderung memilih saham perusahaan yang
mempunyai reputasi yang telah teruji. Dan tidak terlalu tertarik dengan fluktuasi
harga saham yang baik turun. Kelompok ini biasanya berasal dari golongan
menengah yang kehidupannya sudah mapan dan tujuan utama mereka adalah
investasi jangka panjang.
4. Kelompok Spekulator
Kelompok ini lebih tertarik kepada perusahaan-perusahaan yang baru dan belum
berkembang, tetapi diprediksi akan berkembang dengan baik. Pada setiap
kegiatan pasar modal spekulator mempunyai peranan untuk meningkatkan
aktivitas pasar dan meningkatkan likuiditas saham.
Pada dasarnya spekulator dalam mengambil keputusan atas pertimbangan dan
informasi-informasi dari berbagai aspek untuk memperhitungkan risiko yang
dihadapi, sehingga terhindar dari keputusan tanpa perhitungan. Dalam hal ini
memang diperlukan keberanian mengambil risiko. Kelompok ini cocok untuk
orang muda yang dinamis dan cepat tanggap terhadap setiap perkembangan
situasi.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
C. Investor Domestik dan Investor Asing
Investor adalah pihak yang terpenting yang berperan di dalam kegiatan pasar
modal. Bisa dikatakan salah satu indikator terpenting dalam pasar modal adalah
keberadaan investor. Investor yang terlibat dalam pasar modal Indonesia adalah
investor domestik dan asing, perorangan dan institusi yang mempunyai karakteristik
masing-masing. Perkembangan pasar modal tidak lepas dari kebutuhan dan pengaruh
dari investor.
Saat ini investor asing lebih aktif memainkan peranannya untuk
mengungkapkan kebutuhan dan kepentingannya, investor domestik lebih banyak
bersikap pasif mengikuti investor asing. Semua pihak yang terlibat seyogyanya
mampu mengkondisikan investor dengan informasi mengenai kebijakan dan
penerbitan peraturan perundang-undangan. Secara universal, pasar modal bertumpu
pada tiga hal yaitu pendapatan, likuditas, dan keamanan investasi. 67
Ototritas pasar modal dan para pihak yang terlibat dalam industri pasar modal
bekerja sama untuk mewujudkan ketiga hal tersebut dalam pasar modal Indonesia,
sehingga investor tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.
1. Investor Domestik
Kehadiran investor domestik di pasar modal sangatlah diharapkan, karena
hanya dengan investor domestik yang kuat akan mendukung pasar modal yang stabil
dan tidak mudah dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu, seperti investor asing yang
dengan mudah memindahkan investasinya.
Perkembangan investor domestik di Indonesia belumlah dapat dibanggakan,
karena masih jauh dari yang diharapkan. Dapat digambarkan dengan jumlah
penduduk Indonesia yang lebih dari 220 juta jiwa, tetapi yang terlibat berinvestasi di
67
Ibid., hal. 166
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
pasar modal kurang dari 1%. Dapat dibandingkan dengan Negara-negara tetangga di
kawasan ASEAN. Contoh Malaysia, dengan penduduk 20 juta jiwa, jumlah pemodal
domestiknya mencapai 7 juta orang, berarti 35%. Bayangkan jika investor domestik
Indonesia cukup 20% saja, maka sudah menjadi kekuatan yang luar biasa. 68
Hal ini harus menjadi pemikiran semua pihak agar Pasar Modal Indonesia
dapat sejajar dengan pasar modal lain. Tren di pasar modal di Negara-negara yang
sudah maju ataupun sudah berkembang memiliki kecenderungan bahwa kegiatan
industri sekuritas diarahkan kepada kegiatan bisnis yang mirip dengan perbankan
yaitu penggarapan yang sangat sensitif atas pasar ritel melalui penyediaan jasa yang
variatif dan kompetitif dan berkualitas tinggi serta ditunjang oleh jaminan keamanan
investasi yang dapat dipercaya. Untuk menggarap lebih banyak pemodal domestik,
industri efek perlu mengikuti langkah yang dilakukan oleh industri perbankan yaitu
melalui perluasan jaringan bisnis (networking) dengan inovasi-inovasi produk yang
menarik agar lebih banyak investor domestik mengalihkan investasinya ke pasar
modal dengan tingkat profit yang lebih kompetitif. 69
Untuk itu perlu adanya terobosan-terobosan baru yang memungkinkan pasar
lebih cepat berkembang dengan jalan: 70
1. Perlu diperoleh dukungan politik pemerintah untuk menciptakan pasar yang fair
dan efisien melalui:
a. Prioritas pengembangan pasar termasuk insentif bagi pemodal domestik.
b. Pembendahan institusi pengawas pasar modal sehingga lebih independen dan
disegani oleh pasar.
c. Penerapan aturan hukum yang lebih baik, sejajar dengan Negara maju lainnya.
2. Mempercepat pembendahan industri perbankan. Karena kaitannya dengan
paar modal sangat besar, maka masalah rusaknya sistem perbankan akan
mempengaruhi integritas pasar.
3. Pembentukan Cooperate Governance, ini sangat vital kalau diinginkan adanya
pasar terbuka dan memberikan perlindungan pada masyarakat.
Sesuai dengan salah satu cita-cita yang sudah diikrarkan oleh pasar modal
Indonesia adalah menjadikan pasar modal Indonesia yang terbesar di kawasan Asia
Tenggara pada tahun 2020 nanti. Semoga hal ini dapat tercapai dengan pengarahan
dan sosialisasi yang luas tentang pasar modal. Dengan target mengiring investor
domestik berduyun-duyun berinvestasi di pasar modal.
68
Ibid., hal. 167
I Putu Gede Ary Suta, Op. Cit., hal 331
70
Ibid., hal. 334
69
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
2. Investor Asing
Masih banyaknya persoalan politik dan ekonomi yang terjadi di Indonesia,
serta penegakan hukum yang lemah, tidak adanya jaminan keamanan (Country Risk)
yang memadai membuat banyak sekali investor asing mundur dari pasar modal.
Setiap negara yang ingin mencapai kemajuan seperti yang telah dialami oleh
negara maju harus memahami cara-cara yang telah ditempuh oleh Negara maju.
Setiap negara berkembang akan saling berlomba mendapatkan investor internasional
untuk mencapai kemajuan yang diidamkan.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh investor internasional untuk
melakukan investasi di suatu negara, yaitu pra-kondisi, adalah sebagai berikut: 71
1. Stabilitas politik
2. Konsistensi penegakan hukum
3. Sistem dan prospek ekonomi, dan
4. Keadilan sosial.
1. Stabilitas Politik
a.
b.
c.
d.
e.
Tolak ukur stabilitas politik bagi investor internasional antara lain:
Pergantian pemimpin negara tanpa gejolak berdarah. 72
Pergantian pemimpin negara sesuai masa jabatan.
Tidak terjadi konflik antara pemerintah dan lembaga wakil rakyat.
Pemilihan Umum berjalan dengan aman.
Tidak sering terjadi demonstrasi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
organisasi buruh atau mahasiswa terhadap pemerintah atau lembaga wakil rakyat.
Suatu negara yang mengalami gejolak berdarah setiap kali terjadi pergantian
pemimpin, mengalami pencopotan pemimpin negara sebelum waktu jabatan habis,
mengalami konflik berkepanjangan antara pemerintah dan wakil rakyat, mengalami
pemilihan umum yang kacau dan berdarah, serta mengalami demonstrasi yang sangat
sering, merupakan cermin bahwa negara tersebut tidak stabil politiknya. 73
71
Mohamad Samsul, Op. Cit, hal. 5
Ibid.
73
Ibid., hal.6
72
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Kelima indikator di atas dapat memberikan arah penilaian mengenai kondisi
politik suatu Negara apakah tergolong stabil ataukah labil. Apabila investor menilai
bahwa kondisi politik tidak stabil, maka rencana investasi tidak akan jadi
dilaksanakan atau akan dipindahkan ke negara lain yang memiliki stabilitas politik
lebih baik.
2. Konsistensi Penegakan Hukum
Investor internasional sebelum masuk ke suatu negara akan terlebih dahulu
mencari informasi melalui lembaga riset investasi internasional untuk mengetahui
tentang pelaksanaan hukum di negara yang akan dituju. Informasi tersebut menjadi
bahan pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi di
negara yang akan dituju atau tidak. Lembaga-lembaga seperti Political and Economic
Risk Consultancy (PERC) di Hongkong atau Standard and Poor atau Moody’s di
Amerika Serikat, adalah lembaga yang memberikan informasi tentang situasi hukum
di suatu negara. 74
Beberapa indikator berikut ini mencerminkan penegakan hukum yang tidak
konsisten: 75
a. Sering terjadi demonstrasi oleh LSM berlatar belakang hukum.
b. Pergantian rezim pemerintahan dibarengi dengan pergantian undang-undang.
c. Pemerintah baru membatalkan perjanjian yang dibuat oleh pemerintah
sebelumnya.
d. Membatalkan perjanjian internasional secara sepihak karena tekanan publik.
e. Vonis hukum berkekuatan hukum tetap selalu melalui tahapan yang panjang dan
peninjauan kembali tanpa batas waktu sehingga menjadi berkekuatan tidak tetap
atau tidak ada kepastian hukum.
f. Revisi undang-undang dilakukan dalam tempo yang singkat.
74
75
Ibid.
Ibid.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Penegakan hukum yang tidak konsisten dapat dengan mudah diketahui oleh
masyarakat investor secara luas melalui jaringan media komunikasi televisi atau
internet diseluruh dunia. Masyarakat investor internasional enggan berinvestasi dalam
suatu negara yang pelaksanaan penegakan hukumnya tidak konsisten, atau tidak pasti.
Negara yang berhasil menegakkan hukum hukum secara adil, baik bagi warga
domestik maupun warga asing, perusahaan dalam negeri maupun perusahaan
patungan asing, akan menjadi pilihan utama bagi investor untuk memasuki negara
tersebut guna melakukan investasi baik di sektor riil maupun keuangan.
3. Sistem dan Prospek Ekonomi
Investor internasional akan menilai sistem dan prospek ekonomi dengan
memperhatikan kekuatan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Investor juga
akan menilai berbagai sistem seperti perbankan, teknologi informasi, komputerisasi,
sistem komunikasi, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi, nilai
rupiah terhadap valuta asing, pasar modal, pasar berjangka, kustodian sentral, dan
setelman sentral. Investor akan memberikan perhatian khusus pada hal-hal berikut ini:
a. Risiko Valuta Asing
Nilai mata uang lokal yang selalu lemah terhadap valuta asing akan sangat
merugikan investor asing. Negara yang selalu mendevaluasi mata uangnya
mencerminkan lemahnya nilai mata uang lokal. Kekuasaan atau kelemahan nilai mata
uang lokal bisa dnegan mudah diketahui dari daftar kurs yang dapat dipantau di
seluruh dunia. Investor asing akan memasuki suatu negara dengan membawa mata
uang yang bernilai kuat dan ketika kembali pulang, juga akan menghitung dengan
nilai mata uang mereka. Investor yang berinvestasi di negara yang nilai mata uang
lokalnya lemah akan menanggung risiko yang amat besar.
b. Devisa Bebas
Investor asing lebih menyukai system devisa bebas daripada pembatasan
devisa. Dengan sistem devisa bebas investor dapat bebas memasukkan devisa ke
dalam suatu negara dan mengirim keluar devisa dari negara tersebut tanpa harus
meminta izin terlebih dahulu dari otoritas berwenang. Hasil investasi yang dilakukan
oleh investor asing setiap tahun dapat ditransfer ke negaranya tanpa harus mengurus
izin transfer. Indonesia termasuk negara yang menganut azas devisa bebas, sehingga
merupakan salah satu poin yang menarik investor asing.
c. Kualitas Pasar Modal
Investor ingin mengetahui kelengkapan pasar modal yang ada di suatu Negara
seperti: undang-undang pasar modal, mekanisme perdagangan, jenis efek yang
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
diperdagangkan kapitalisasi pasar, custodian sentral, dan setelmen sentral. Sementara
itu, beberapa indikator pasar modal modern adalah: 76
(1) Mekanisme perdagangan sudah tanpa warkat (scripless trading).
(2) Terdapat Pasar Kesatu, Pasar Kedua, Pasar Ketiga, dan Pasar Keempat.
(3) Jumlah jenis saham dan obligasi yang diperdagangkan sangat banyak dan
kapitalisasi pasar sangat besar.
(4) Terdapat lembaga central custodian dan central clearing.
(5) Efek yang disimpan di central custodian sudah atas nama investor bukan atas
nama perusahaan broker (street name).
(6) Tidak ada diskriminasi aturan dalam kepemilikan saham.
Indonesia sampai saat ini memiliki karakteristik pasar modal modern, yaitu:
scriples trading, remote trading, kliring penjaminan efek Indonesia (KPEI), custodian
sentral efek (KSEI), dan lending borrowing. Scripless Trading berarti bahwa
perdagangan dilakukan tanpa penyerahan fisik saham, melainkan hanya melalui
proses pemindahbukuan rekening efek (book entry system) dari rekening efek penjual
ke rekening efek pembeli. Remote Trading adalh perdagangan efek yang dapat
dilakukan dari luar gedung bursa, karena sistem perdagangan sudah terintegrasi
antara jaringan elektronik di kantor broker dan gedung Bursa Efek. Bahkan remote
trading dapat dilakukan antar kota-kota besar tempat kantor broker berada. KPEI
merupakan lembaga berbentuk Perseroan Terbatas yang bertugas menyelesaikan
transaksi Anggota Bursa dan menjamin kepastian bahwa yang beli dapat saham dan
yang jual dapat uang. KSEI juga merupakan lembaga berbentuk Perseroan Terbatas
yang bertugas menyimpan efek dan mengurus penerimaan dividen tunai atau yang
bersangkutan dengan corporate action yang dilakukan emiten. 77
d. Fasilitas hedging
Berkaitan dengan risiko investasi yang dapat terjadi di pasar modal, sebagian
investor memandang perlu untuk melakukan hedging (lindung nilai). Bagi investor
internasional hedging meliputi: kerugian perdagangan efek dan kerugian valuta asing.
Di negara-negara yang termasuk kategori negara berkembang, fasilitas hedging
diselenggarakan oleh futures market atau options market yang memperdagangkan
stock index dan valuta asing. Sementara negara yang tidak memiliki sarana futures
market atau options market lebih sulit mengharapkan kedatangan investor
internasional. 78
e. Sistem Ekonomi
Negara harus menganut sistem ekonomi yang jelas, sistem ekonomi komunis
ataukah sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi komunis adalah sistem ekonomi
yang dimiliki, digerakkan, dan diatur oleh negara, sementara rakyat bekerja untuk
negara. Sistem ekonomi kapitalis berarti bahwa pihak swasta berhak memiliki dan
menggerakkan roda perekonomian, sedangkan negara bertindak sebagai penguasa
yang memiliki kekuatan untuk mengatur sector swasta. Kekuasaan yang dimiliki
76
Ibid., hal. 7
Ibid., hal. 8
78
Ibid.
77
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
negara untuk mengatur peran pihak swasta bertujuan agar dapat menciptakan
keadilan ekonomi guna mencapai kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat.
Ketidakjelasan sistem ekonomi yang dianut akan menghambat perkembangan
ekonomi itu sendiri, karena setiap kebijakan yang diambil pemerintah akan sering
ditentang dan digoyang oleh lawan politiknya atau oleh Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM). Sebagian masyarakat masih ada yang menentang sistem kapitalis
walaupun masyarakat itu sendiri adalah kapitalis. Hal ini dapat terjadi karena
masyarakat tidak dapat membedakan atara kapitalis dan kolonialis. Latar belakang
sejara bangsa Indonesia sebagai bekas jajahan Belanda, yang telah menanamkan rasa
benci mendalam terhadap kolonialis yang menganut sistem kapitalis, telah
mengakibatkan sebagian rakyat Indonesia tidak dapat membedakan antara kolonialis
dan kapitalis. Kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan yang miskin telah
berakibat disalahkannya sistem kapitalis, padahal kesalahan tesebut merupakan
kesalahan para pemimpin negara yang tidak dapat atau gagal menciptakan
pemerataan kemakmuran. Penentangan system kapitalis tampak dalam bentuk
demonstrasi missal yang dapat diliput oleh media elelktronika dan tersebar ke seluruh
dunia. Tentu saja, kondisi ini tidak menarik investor internasional untuk memasuki
negara yang sebagian rakyatnya masih menentang sistem ekonomi pasar yang sedang
berlaku. 79
4. Keadilan Sosial
Kesenjangan sosial anggota masyarakat yang kaya dan yang miskin sangat
berpengaruh terhadap keamanan suatu negara. Apabila jurang perbedaan antara
masyarakat yang kaya dan yang miskin terlalu jauh, maka akan timbul kecemburuan
sosial yang berujung pada kerusuhan sosial dan pada akhirnya membuat investasi di
negara tersebut menjadi tidak aman. Negara bertugas mengurangi jurang perbedaan
tersebut dan wajib berusaha memeratakan kemakmuran dan keadilan sosial.
Investor internasional lebih senang berinvestasi di negara yang rakyatnya
mengalami kemakmuran merata, karena keamanan investasinya lebih terjamin.
Indikator ketidakadilan sosial tampak jelas di masyarakat: maraknya perampokan,
penodongan, pencurian, penipuan, perumahan kumuh semuanya mencerminkan
bahwa kondisi sosial masyarakat sangat rendah. Sensus penduduk Indonesia yang
dilakukan pada tahun 2000 menyatakan bahwa 80 persen rakyat Indonesia tidak tamat
sekolah dasar, yang mencerminkan kondisi kemiskinan masyarakat secara luas.
Tingkat pengangguran yang tinggi juga merupakan cerminan dari kemiskinan yang
79
Ibid.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
sedang terjadi. Kondisi sosial yang rendah merupakan bom waktu yang munculnya
kerusuhan sosial yang lebih dashyat yang dapat menghancurkan nilai investasi
dengan seketika. Investor internasional kurang tertarik memasuki suatu negara yang
sebagian besar rakyatnya masih miskin. Investor lebih senang memasuki negara yang
rakyatnya tidak menganggur, punya rumah, dapat membiayai sekolah anaknya, tidak
ada penodongan, tidak ada perampokan, tidak ada pencurian, tidak ada penipuan,
tidak ada kerusuhan, dan tidak ada demonstrasi. 80
D. Hal-hal yang Menyebabkan Investor Merugi dalam Reksa Dana Saham
Selain keuntungan yang dapat diberikan kepada investor dalam investasi pada
Reksa Dana Saham, juga ada beberapa risiko yang dapat mendatangkan kerugian bagi
para investor tersebut. Karena, dalam melakukan setiap investasi akan selalu timbul
risiko kerugian. Walaupun sudah melakukan strategi diversifikasi portofolio investasi
dengan cara menyebarkan risiko secara berimbang, investasi di Reksa Dana Saham
tetap menimbulkan potensi risiko kerugian.
Risiko-risiko tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 81
1. Risiko menurunnya Nilai Aktiva Bersih/Net Asset Value (NAB/NAV) Saham.
Penurunan NAB/NAV saham dapat disebabkan oleh harga pasar dari instrument
investasi yang dimasukkan ke dalam portofolio Reksa Dana mengalami
penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. 82
Pertumbuhan kinerja NAB/NAV Reksa Dana yang meningkat terus-menerus
bukan jaminan bahwa nilai NAB Reksa Dana tidak akan mengalami penurunan
atau kerugian di kemudian hari.
80
Ibid., hal. 9
Gunawan Widjaja, Op. Cit., hal. 21
82
Ibid., hal. 22
81
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Penyebab penurunan harga harga pasar portofolio investasi Reksa Dana dapat
disebabkan oleh banyak hal, diantaranya akibat kinerja bursa yang memburuk,
terjadinya kerugian Emiten, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan
masih banyak penyebab fundamental lainnya. 83
2. Risiko Likuiditas.
Likuiditas merupakan salah satu syarat penting dalam melakukan investasi agar
pengelolaan dana dapat dilakukan secara maksimal. Tanpa adanya likuiditas,
investor dapat mengalami kesulitan dana dalam bentuk kerugian tunai akibat tidak
dapat menjual portofolio investasinya.
Pemilik Reksa Dana yang akan menjual kembali sahamnya diharapkan dapat
menerima uang secepat mungkin. Potensi risiko likuiditas dapat terjadi apabila
pemegang saham pada salah satu Manajer Investasi tertentu melakukan penarikan
dana dalam jumlah besar pada hari dan waktu yang sama. Dengan kata lain,
Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran)
atas saham Reksa Dana.
Penundaan pembayaran atau kesulitan likuiditas dapat dialami oleh pihak Manajer
Investasi dan bank pembayar apabila belum terdapat dana yang cukup pada hari
penarikan secara besar-besaran tersebut. Hal ini bisa terjadi apabila pemegang
saham Reksa Dana melakukan penjualan kembali (redemption) kepada satu
Manajer Investasi dalam jumlah yang cukup besar. 84
Situasi ini dapat terjadi bila terdapat faktor sentimen negatif yang luar biasa
sehingga mempengaruhi nasabah Reksa Dana untuk melakukan penjualan
kembali saham Reksa Dana. Faktor tersebut diantaranya berupa situasi politik dan
ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa
Emiten publik yang saham atau obligasi yang menjadi portofolio Reksa Dana
tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai Pengelola
Reksa Dana tersebut. 85
3. Risiko Pasar.
Risiko pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan
yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara
drastis. Keadaan ini biasa disebut dengan kondisi bearish, yaitu harga-harga
saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat
drastis. 86
83
Sapto Rahardjo. Panduan Investasi Reksa Dana. (Jakarta; PT Elex Media Komputindo,
2004). Hal 5.
84
Gunawan Widjaja, Op. Cit., hal 22
85
Sapto Rahardjo, Op. Cit., hal. 37
86
Gunawan Widjaja, Op. Cit., hal 23
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan Nilai Aktiva
Bersih (NAB) yang ada pada saham Reksa Dana akan turut mengalami
penurunan. 87
4. Risiko Default.
Jenis risiko default ini merupakan kategori risiko yang paling fatal. Risiko default
terjadi, misalnya jika pihak Manajer Investasi membeli obligasi yang Emitennya
mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak mampu membayar bunga atau
pokok obligasi tersebut.88
Untuk menghindari risiko default, pihak Manajer Investasi biasanya melakukan
seleksi peringkat (rating) obligasi yang layak dijadikan portofolio investasi Reksa
Dana mereka. Seleksi ini akan menghasilkan daftar jenis obligasi yang masuk
dalam peringkat “investment grade” dan layak dijadikan portofolio Reksa
Dana. 89
E. Perlindungan Hukum Bagi Investor
Kepercayaan dan kredibilitas pasar merupakan hal utama yang harus
tercermin dari keberpihakan sistem hukum pasar modal pada kepentingan investor
dari perbuatan-perbuatan yang dapat menghancurkan kepercayaan investor. Selain
itu, Undang-Undang Pasar Modal memberdayakan pemegang saham minoritas untuk
tidak diabaikan kepentingan oleh siapa saja termasuk pemegang saham mayoritas.
Keberpihakan hukum kepada pemegang saham dan investor dapat dilihat dari
penegakan hukum pasar modal oleh otoritas pasar modal, yakni Bapepam-LK di
dalam menangani kasus pelanggaran dan kejahatan. Dengan adanya penegakan
87
Sapto Rahardjo, Op. Cit., hal. 39
Gunawan Widjaja, Op. Cit.
89
Sapto Rahardjo, Op. Cit., hal. 41
88
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
hukum, kepastian hukum akan terjamin. Penegakan hukum tidak semata-mata
bermakna secara yuridis, tetapi juga mengandung maksud pembinaan.
Penegakan hukum yang konsisten terhadap emiten yang melakukan
pelanggaran peraturan diharapkan menjadi pendorong bagi emiten untuk selalu
mematuhi ketentuan dan mempertimbangkan kehati-hatian dalam melakukan
usahanya. Hal ini juga diharapkan akan meningkatkan kredibilitas pasar modal di
mata investor sekaligus merupakan tanggung jawab emiten sebagai perusahaan
publik. 90
Penegakan hukum tidak boleh terlepas dari kerangka keadilan, karena kalau
tidak penegakan hukum malah akan menjadi counter prodouctive, yang pada
gilirannya akan menjadi boomerang bagi perkembangan pasar modal Indonesia. Bagi
investor sebaiknya membekali dirinya dengan pemahaman yang mencukupi sebelum
mengambil keputusan untuk melakukan transaksi efek. Prospectus dan laporan
berkala dan insidentil menjadi pedoman bagi investor untuk dapat melihat dan
mempertimbangkan pengambilan keputusannya.
Selain itu, Bapepam-LK secara tidak langsung berupaya agar pemegang
saham mengetahui dan mempergunakan hak di dalam melindungi kepentingannya
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Undang-undang Perseroan
Terbatas mendorong pemegang dan investor untuk aktif memantau perkembangan
dan kegiatan perseroan. Undang-undang Perseroan Terbatas pun memberikan
perlindungan kepada pemegang saham minoritas seperti dalam Pasal 54 ayat (1),
Pasal 55, Pasal 66 ayat (2), Pasal 67, Pasal 110 ayat (3), Pasal 117 ayat (1) huruf b.
Pemegang saham minoritas berhak untuk mendapatkan harga saham yang sesuai
dengan harga pasar jika ia tidak setuju dengan kebijakan perseroan, atau pemegang
90
Bapepam, Strategi Pengembangan Pelaku Pasar Modal: Cetak Biru Pasar Modal
Indonesia 2000-2004, Bapepam, Jakarta, 2000.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
saham independen berhak untuk ikut menentukan kebijakan perseroan melalui Rapat
Umum Pemegang Saham berkenaan dengan transaksi yang mengandung benturan
kepentingan tertentu. Undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksananya
memotivasi pemegang saham untuk aktif dalam memantau, memutuskan kebijakan
perseroan. Pelanggaran keterlambatan dan kelalaian meminta persetujuan pemegang
saham diancam hukuman administratif dan denda yang cukup besar. Bapepam selalu
berusaha untuk menyempurnakan dan mengejar perkembangan di pasar modal guna
memberikan perlindungan kepada pemegang saham, namun begitu, pada akhirnya
sumber daya manusialah yang menjadi faktor penentu tegak tidaknya peraturanperaturan yang ada. Kemampuan dan profesionalisme aparat Bapepam dalam
menghadapi white collar crime sangat menentukan efektivitas penegakan hukum di
bidang pasar modal. Koordinasi vertikal dengan sesama aparat penegak hukum
maupun koordinasi horizontal dengan para pengambil keputusan tentu perlu
ditingkatkan, sehingga dapat tercipta tekad dan persepsi yang sama dalam
menghadapi berbagai permasalahan dalam praktik. Kerja sama dengan sesama
regulator adalah sesuatu yang penting untuk terus dijaga dan ditingkatkan.
Kedewasaan dan kematangan para investor dalam melakukan aktivitas di
bidang pasar modal terus-menerus dituntut, jangan terlalu rentan terhadap rumor dan
isu yang diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, serta semakin
terlatih dalam menganalisis risiko investasi dan membaca hal-hal yang semula tidak
dapat diprediksi menjadi sesuatu yang dapat diolah dan mampu mengambil keputusan
yang tepat dan aman.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA MANAJER INVESTASI
TERHADAP INVESTOR YANG DIRUGIKAN DALAM REKSA DANA
SAHAM
A. Perilaku Yang Dilarang Bagi Manajer Investasi
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Pelangaran di bidang pasar modal dapat dibagi dalam dua kelompok dilihat
dari sifat administratif. Mulai dari pasal 25 sampai pasal 29 Undang-Undang Pasar
Modal berkaitan dengan kewajiban menyampaikan laporan atau dokemen tertentu
kepada BAPEPAM dan atau masyarakat. Menurut peraturan X.K.1 laporan yang
dimaksud adalah laporan berkala atau laporan yang bersifat insidentil yang berisikan
informasi atau fakta material yang penting dan relevan mengenai peristiwa atau
kejadian yang dapat mempengaruhi harga saham di bursa efek atau keputusan
pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi dan atau
fakta tersebut.
Pelanggaran jenis kedua adalah pelanggaran yang bersifat teknis, yaitu
menyangkut masalah perizinan, persetujuan dan pendaftaran di BAPEPAM-LK.
Namun Undang-Undang Pasar Modal ini membagi pelanggaran yang bersifat teknis
ini ke dalam dua jenis yaitu pelanggaran dan kejahatan.
Yang termasuk dalam pelanggaran adalah: 91
1. wakil penjamin emisi efek, wakil perantara pedagang efek, atau wakil manajer
investasi yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal tetapi tidak mempunyai
izin dari BAPEPAM.
2. Manajer Investasi atau pihak terafiliasinya tidak menerima imbalan dalam bentuk
apapun baik langsung maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi
Manajer Investasi yang bersangkutan atau membeli atau menjual efek untuk
Reksa Dana.
Ada tiga macam sanksi yang diterapkan oleh UUPM yaitu:
1. Sanksi Administratif
Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan oleh BAPEPAM kepada
pihak-pihak yang dianggap melanggar peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal. Pihak yang dapat dijatuhi sanksi adalah:
1. pihak yang memperoleh izin dari BAPEPAM.
2. pihak yang memperoleh persetujuan dari BAPEPAM.
91
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op.Cit., hal 274
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
3. pihak yang melakukan pendaftaran kepada BAPEPAM.
Jenis sanksi administratif yang dapat dijatuhkan oleh Bapepam kepada pihakpihak tersebut diatas:
a. Peringatan tertulis
b. Denda (kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu)
c. Pembatasan kegiatan usaha
d. Pembekuan Kegiatan usaha
e. Pencabutan izin usaha
f. Pembatalan persetujuan; dan
g. Pembatalan pendaftaran.
Untuk sanksi denda UUPM Pasal 102 Ayat 3 menyatakan bahwa sanksi
administratif diatur oleh peraturan pemerintah, yaitu PP No. 45 Tahun 1995.
Besarnya jumlah sanksi denda bervariasi yaitu :
a. Denda Rp. 500.000,00 (Lima Ratus Ribu Rupiah) per hari dengan maksimal
Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).
b. Denda maksimal Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) untuk pihak yang
bukan orang perseorangan.
c. Denda maksimal Rp. 100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah) untuk orang
perseorangan.
2. Sanksi Perdata
Sanksi Perdata lebih banyak didasarkan pada UUPT di mana emiten atau
perusahaan publik harus tunduk pula. UUPT dan UUPM menyediakan ketentuan
yang memungkinkan pemegang saham untuk melakukan gugatan secara perdata
kepada setiap pengelola atau komisaris perusahan yang tindakan atau keputusannya
menyebabkan kerugian pada perusahaan.
1. Gugatan berdasarkan perbuatan melawan hukum (KUHPerdata Pasal 1365).
UUPM Pasal 111 menyatakan bahwa setiap pihak secara sendiri atau bersama
dengan pihak lain mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pihak yang
bertanggungjawab atas pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal. Pasal ini bersemangat sama dengan KUH Perdata Pasal 1365 mengenai
perbuatan melawan hukum. Dengan adanya UUPM Pasal 111 ini diharapkan setiap
pihak yang mengelola perseoran dan yang melakukan kegiatan di pasar modal
melakukan tugasnya secara professional dan bertanggung jawab, sehingga kehatihatian tidak diabaikan.
2. Gugatan berdasarkan adanya wanprestasi atas suatu perjanjian.
Gugatan berdasarkan wanprestasi mensyaratkan adanya pelanggaran terhadap
pasal-pasal perjanjian yang pernah dibuat oleh para pihak (baik secara lisan maupun
tulisan). Adapun yang dimaksud wanprestasi adalah :
a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya.
b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana
dijanjikan.
c. Melakukan apa yang dijanjikan, tetapi terlambat;
d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Gugatan berdasarkan UUPT Pasal 85 ayat 2 untuk direksi dan 98 ayat untuk
komisaris perseoran terbuka.
Dalam beberapa kasus, pelanggaran dapat saja dilakukan oleh pengelolaan
perseoran, yaitu direksi dan komisaris. UUPT menganut system pertanggungjawaban
pada perseoran karena ia merupakan badan hukum, tetapi kalau kerugian tersebut
disebabkan oleh pengurus perseoran, direksi dan komisaris harus bertanggung jawab.
Bapepam menjatuhkan sanksi kepada direksi dan komisaris dalam hal
bertanggungjawab atas pelanggaran peraturan perundang-undangan di pasar modal.
Dengan sanksi tersebut, diharapkan kontrol kepada pemegang saham atas pengurus
perseoran di dalam menjalankan tugasnya akan berjalan.
3. Sanksi Pidana
UUPM (Pasal 103-110) mengancam kepada setiap pihak yang terbukti
melakukan tindak pidana di pasar modal diancam hukuman pidana penjara bervariasi
antara 1 samapi dengan 10 tahun.
Pada pasal 35, pasal 41, dan pasal 42 Undang-Undang No. 8 tahun 1995
tentang Pasar Modal menyebutkan beberapa perbuatan yang dilarang bagi Manajer
Investasi yaitu:
a) Pada Pasal 33 Undang-Undang Pasar Modal menyebutkan bahwa
Perusahaan Efek atau Penasihat Investasi dilarang:
a. menggunakan pengaruh atau mengadakan tekanan yang bertentangan dengan
kepentingan nasabah;
b. mengungkapkan nama atau kegiatan nasabah, kecuali diberi instruksi secara
tertulis oleh nasabah atau diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan;
c. mengemukakan secara tidak benar atau tidak mengemukakan fakta yang
material kepada nasabah mengenai kemmapuan usaha atau keadaan
keuangannya;
d. merekomendasikan kepada nasabah untuk membeli atau menjual efek tanpa
memberitahukan adanya kepentingan Perusahaan Efek dan penasihat Investasi
dalam Efek tersebut; atau
e. membeli atau memiliki efek untuk rekening Perusahaan Efek itu sendiri atau
untuk rekening Pihak Terafiliasi jika terdapat kelebihan permintaan beli dalam
Penawaran Umum dalam hal Perusahaan Efek tersebut bertindak sebagai
Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan, kecuali pesanan Pihak yang tidak
terafiliasi telah terpenuhi seluruhnya. 92
92
Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun
1995, T.L.N. No. 3608.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
b) Pasal 41 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 menyebutkan
bahwa:
Dalam hal Perusahaan Efek bertindak sebagai Manajer Investasi dan juga
sebagai Perantara Pedagang Efek atau Pihak terafiliasi dari Perusahaan Efek
tersebut bertindak sebagai Perantara Pedagang Efek untuk Reksa Dana,
Perusahaan Efek atau Pihak Terafiliasi dimaksud dilarang memungut komisi
atau biaya dari Reksa Dana yang lebih tinggi dari komisi atau biaya yang
dipungut oleh Perantara Pedagang Efek yang tidak terafiliasi. 93
c) Pasal 42 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 menyebutkan
bahwa:
Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Manajer Investasi atau Pihak
terafiliasinya dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun, baik langsung
maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi Manajer Investasi yang
bersangkutan untuk membeli atau menjual Efek untuk Reksa Dana. 94
Selain termuat dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995,
perbuatan yang dilarang bagi Manajer Investasi juga tercantum dalam Peraturan
BAPEPAM. Dalam Peraturan BAPEPAM tersebut, perilaku yang dilarang bagi
Manajer Investasi tersebut dimuat ke dalam 2 peraturan BAPEPAM yaitu peraturan
BAPEPAM-LK No. IV. A. 4 tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan dan peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
1. Perilaku Yang Dilarang Bagi Manajer Investasi Yang Mengelola Reksa Dana
Perseroan.bahwa Reksa Dana Perseroan dilarang melakukan, antara lain:
1. pembelian efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang
informasinya tidak dapat diakses melalui media masaa atau fasilitas internet
yang tersedia.
2. Pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang
informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang
tersedia lebih dari 15% (lima belas per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih.
93
94
Ibid.,
Ibid.,
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
3. Pembelian Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah
mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima
perseratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud.
4. Pembelian Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan lebih dari 10%
(sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat.
Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh
bank-bank tetapi tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang
diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
5. Penjualan saham Reksa Dana terbuka kepada setiap pemodal lebih dari 2%
(dua per seratus) dari modal yang dikeluarkan, kecuali bagi Manajer Investasi
Reksa Dana terbuka yang bersangkutan.
6. Pembelian Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana dengan ketentuan bahwa setiap jenis Efek Beragun
Aset tidak lebih dari 5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana.
7. Pembelian Efek yang tidak melalui Penawaran Umum dan atau tidak
dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali Efek pasar uang, dan
Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
8. Pembelian Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi baik dengan
Manajer Investasi maupun pemegang Unit Penyertaan lebih dari 20% (dua
puluh perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih, kecuali hubungan afiliasi yang
terjadi karena penyertaan modal pemerintah.
9. Terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale).
10. Terlibat dalam pembelian efek secara margin.
11. Melakukan emisi obligasi atau sekuritas kredit.
12. Terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek
yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tidak lebih dari
10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat
pembelian.
13. Pembelian Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum dimana
Manajer Investasi bertindak sebagai Penjamin Emisi dari efek dimaksud.
14. Terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer
Investasi atau Pihak Afiliasinya.
15. Pembayaran dividen selain berasal dari laba.
16. Pembelian Efek Beragun Aset dimana Manajer Investasinya sama dengan
Manajer Investasi Reksa Dana dan atau terafiliasi dengan Kreditor Awal Efek
Beragun Aset tersebut.
17. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak tercatat di Bursa Efek. 95
Ketentuan di atas dapat dikatakan sebagai fiduciary duty yaitu Duty of care
and diligence dari Manajer Investasi Reksa Dana Perseroan. Dalam hal ini Manajer
95
Peraturan BAPEPAM No. IV. A. 4 butir 12 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Perseroan
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Investasi yang dipercaya untuk mengelola Reksa Dana Perseroan diharapkan dapat
mengelola Reksa Dana hingga memberikan keuntungan bagi para pemegang saham
Reksa Dana tersebut. Apabila Manajer Investasi melakukan tindakan yang dilarang
seperti yang disebutkan dalam peraturan BAPEPAM No. IV. A. 4 butir 12, maka
Manajer Investasi tidak melakukan fiduciary duty-nya. Hal ini membawa akibat
hukum bahwa Manajer Investasi bertanggung jawab atas kerugian yang diderita
investor sebagai akibat pelanggaran tersebut.
Peraturan BAPEPAM No. IV. A. 3 butir 17 menyebutkan, “penjualan atau
membeli kembali saham (pelunasan) Reksa Dana terbuka dapat dilakukan melalui
Bank Kustodian atau agen penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.”
Menurut Duty not to delegate the trusts, Manajer Investasi dilarang
memberikan kewajiban yang dibebankan kepadanya kepada pihak lain kecuali
diperintahkan oleh ketentuan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Manajer
Investasi dapat memberikan delegasi namun hanya sepanjang sesuai dengan aturan
tersebut dan dilakukan dengan iktikad baik, sebagai bagian dari Duty not to delegate
the trusts. 96
2. Perilaku Yang Dilarang Bagi Manajer Investasi yang Mengelola Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bahwa Manajer Investasi Reksa Dana
dilarang melakukan tindakan yang dapat menyebabkan Reksa Dana Kontrak
Investasi Kolektif, yang telah dinyatakan efektif melakukan tindakan sebagai
berikut:
96
Ibid., butir 17
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
1. pembelian efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang
informasinya tidak dapat diakses melalui media masaa atau fasilitas internet
yang tersedia.
2. Pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang
informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang
tersedia lebih dari 15% (lima belas per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih.
3. Melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian efek yang diperdagangkan
di Bursa Efek di Luar Negeri lebih besar dari nilai efek yang dibeli.
4. Pembelian Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah
mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima
perseratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud.
5. Pembelian Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan lebih dari 10%
(sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat.
Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh
bank-bank tetapi tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang
diterbitkan oleh Pemerinantah Republik Indonesia.
6. Menjual Unit Penyertaan kepada setiap pemodal lebih dari 2% dari jumlah
Unit Penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak, kecuali:
b) bagi Manajer Investasi, semata-mata untuk kepentingan sendiri dan bukan
untuk kepentingan pihak lain. Pembelian tersebut guna menjamin pembayaran
atas penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan oleh pemegang Unit
Penyertaan; dan
c) kelebihan kepemilikan unit penyertaan tersebut yang dimiliki oleh pemegang
unit penyertaan yang berasal dari penanaman kembali pembagian keuntungan.
7. Penjualan saham Reksa Dana terbuka kepada setiap pemodal lebih dari 2%
(dua per seratus) dari modal yang dikeluarkan, kecuali bagi Manajer Investasi
Reksa Dana terbuka yang bersangkutan.
8. Pembelian Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana dengan ketentuan bahwa setiap jenis Efek Beragun
Aset tidak lebih dari 5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana.
9. Pembelian Efek yang tidak melalui Penawaran Umum dan atau tidak
dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali Efek pasar uang, dan
Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
10. Pembelian Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi baik dengan
Manajer Investasi maupun pemegang Unit Penyertaan lebih dari 20% (dua
puluh perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih, kecuali hubungan afiliasi yang
terjadi karena penyertaan modal pemerintah.
11. Menempatkan dana investasi dalam kas atau secara kas kurang dari 2% (dua
perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana.
12. Terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale).
13. Terlibat dalam pembelian efek secara margin.
14. Melakukan emisi obligasi atau sekuritas kredit.
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
15. Terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek
yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tidak lebih dari
10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat
pembelian.
16. Pembelian Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum dimana
Manajer Investasi bertindak sebagai Penjamin Emisi dari efek dimaksud.
17. Terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer
Investasi atau Pihak Afiliasinya.
18. Pembelian Efek Beragun Aset dimana Manajer Investasinya sama dengan
Manajer Investasi Reksa Dana dan atau terafiliasi dengan Kreditor Awal Efek
Beragun Aset tersebut.
19. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak tercatat di Bursa Efek. 97
Hal-hal yang disebutkan diatas tersebut adalah fiduciary duty yang termasuk
dalam Duty of diligence and care, yaitu Manajer Investasi sebagai pihak yang
dipercaya untuk mengelola Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif diharapkan dapat
selalu mendatangkan keuntungan bagi pemegang Unit Penyertaan Reksa Dana
Kontrak Investasi Kolektif dan tidak melakukan tindakan yang merugikan seperti
tindakan yang dilarang dalam peraturan BAPEPAM No. IV. B. 1. butir 14 tersebut.
B. Perbuatan Manajer Investasi yang Dapat Merugikan Investor
Manajer Investasi sebagai pengelola Reksa Dana mempunyai tugas untuk
mengelola investasi pada reksa dana sehingga diharapkan memberikan keuntungan
bagi para pemegang saham. Dalam menjalankan tugasnya, BAPEPAM-LK telah
mengeluarkan peraturan tentang perbuatan-perbuatan yang dilarang bagi Manajer
Investasi. Hal ini untuk mencegah timbulnya risiko-risiko yang dapat merugikan
investor.
97
Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 butir 14 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Selain perbuatan yang dilarang oleh BAPEPAM-LK tersebut, ada beberapa
perbuatan manajer investasi yang dapat merugikan investor. Salah satunya adalah
pemberian informasi yang menyesatkan investor. Para investor, khususnya investor
professional dan investot institusional selalu aktif mengumpulkan berbagi informasi
dan memanfaatkannya untuk memahami harga-harga saham yang ditawarkan dalam
pasar perdana maupun pasar sekunder. Informasi yang dikumpulkan adalah informasi
yang mengandung fakta material. 98
Informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan
mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada
bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang
berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. 99
Selanjutnya Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep 86/ PM/1996 dan
Peraturan Nomor X.K1 menyatakan:
Informasi atau fakta yang diperkirakan dapat mempengaruhi efek atau
keputusan investasi pemodal, antara lain hal-hal sebagai berikut:
a. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukan usaha
patungan;
b. Pemecahan saham atau pembagian deviden saham.
c. Pendaptatan dari deviden yang luar biasa sifatnya.
d. Perolehan atau kehilangan kontrak penting
e. Produk atau penemuan baru yang berarti.
f. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen.
g. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat utang.
h. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material
jumlahnya.
i. Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang material.
j. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting.
98
Bismar Nasution. Keterbukaan Dalam Pasar Modal. (Jakarta: Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, Program Pasca Sarjan, 2001), hal. 65
99
Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun
1995, T.L.N. No. 3608. Pasal 1 butir 7
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
k. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahan, dan tau direktur atau komisaris
perusahan.
l. Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahan lain.
m. Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan.
n. Penggantian wali amanat.
o. Perusahaan tahun fiskal perusahaan.
Selain pemberian fakta material yang menyesatkan yang dapat merugikan
investor, kelalaian Manajer Investasi juga dapat merugikan investor. Disebut
merugikan investor apabila kelalaian tersebut dapat menurunkan Nilai Aktiva Bersih
Saham investor. Sehingga keuntungan yang diharapkan oleh investor menjadi hilang.
Kelalaian Manajer Investasi tersebut dapat berupa kesalahan penghitungan NAB
(Nilai Aktiva Bersih). Atau juga dapat dimisalkan, ada dana tunai yang masuk ke
Reksa Dana dan Manajer Investasi sedang rapat seharian dan lupa melakukan
penempatan dana sehingga tingakat pengembalian reksa Dana turun.
C. Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor yang
Dirugikan dalam Reksa Dana Saham
Dalam setiap bentuk investasi tidak lepas dari risiko yang menyertainya.
Lazimnya, semakin besar janji keuntungan, akan makin besar pula risikonya. Tidak
ada satupun bentuk investasi yang kebal dari risiko kerugian, termasuk Reksa Dana.
Fluktuasi nilai Reksa Dana akan sangat bergantung pada underlying asset-nya. Reksa
Dana Saham misalnya, nilainya akan sangat bergantung dengan racikan portofolio
saham yang dikelola oleh Manajer Investasi. Bisa jadi, walaupun indeks saham
nilainya terus naik, tapi kebetulan portofolio saham yang dikoleksi Manajer Investasi
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
bukan termasuk golongan saham yang mendongkrak kenaikan indeks, maka
kemungkinan nilai Reksa Dana justru menurun.
Untuk meminimalisir risiko kerugian, sedapat mungkin investor dan pihak
yang menjalankan investasi harus mengatur dan memahami hak dan kewajiban
masing-masing. Untuk investasi di instrumen Reksa Dana, calon investor harus
membaca dan memahami prospektus yang dimiliki oleh perusahaan yang mengelola
Reksa Dana.
Dalam prospektus biasanya dipaparkan pula mengenai risiko dalam
berinvestasi di reksa dana. Isi prospektus harus mengacu pada Peraturan BAPEPAMLK No. IX.C.6 Keputusan Ketua Bapepam No.Kep22/PM/2004 tentang Pedoman dan
Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana.
Masalah risiko Reksa Dana juga diatur pada huruf k poin (1) Peraturan
No.IX.C.6. Disebutkan, risiko yang diterima pemodal adalah berkurangnya nilai
saham atau Unit Penyertaan disebabkan oleh kondisi makro ekonomi dan keamanan,
wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana seperti bank,
perusahaan lain penerbit instrumen pasar uang dan atau obligasi, dan perubahan nilai
instrumen pasar uang sebagai akibat pergerakan suku bunga dan kurs mata uang
secara signifikan. 100
Dalam pertanggungjawaban perdata, pihak yang dirugikan meminta
pertanggungjawaban perdata dalam bentuk penggantian kerugian. Penggantian
kerugian dapat dituntut menurut undang-undang. Penggantian kerugian diatur pada
100
Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.C.6 Keputusan Ketua Bapepam No.Kep22/PM/2004
tentang Pedoman dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana. Huruf k poin (1)
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Buku Ketiga bagian Keempat mulai dari
pasal 1243-1252.
Yang dimaksudkan kerugian yang dapat dimintakan penggantian itu, tidak
hanya yang berupa biaya-biaya yang sungguh-sungguh telah dikeluarkan (kosten),
atau kerugian yang sungguh-sungguh menimpa harta benda si berpiutang (schaden),
tetapi juga yang berupa kehilangan keuntungan (interessen), yaitu keuntungan yang
akan didapat seandainya si berhutang tidak lalai (winstderving). 101
Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab Manajer Investasi, tentu harus
dilihat pedoman tugas dari Manajer Investasi. Yang jelas, prospektus juga harus
memuat tanggung jawab Manajer Investasi. Beberapa peraturan yang mengatur
tanggung jawab Manajer Investasi selain peraturan No.IX.C.6, juga peraturan
No.IV.C.2 Keputusan Ketua Bapepam No.Kep24/PM/2004 tentang Nilai Pasar Wajar
Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana, dan peraturan No.IV.B.1-Keputusan Ketua
Bapepam No.Kep03/PM/2004 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.
Untuk menentukan ada tidaknya unsur kesalahan atau kelalaian Manajer
Investasi yang mengakibatkan kerugian investor tentu tidak bisa dilakukan secara
sepihak. Pengawasan segala kegiatan yang berhubungan dengan penerbitan Reksa
Dana masuk ke dalam domain Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).
Fiduciary duty dari Manajer Invetasi yaitu wajib dengan iktikad baik dan
penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik-baik mungkin semata-mata untuk
kepentingan Reksa Dana. Dalam Pasal 27 ayat (2) disebutkan jika dalam hal Manajer
Investasi tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
101
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, cet. Ke 29, (Jakarta: Intermasa, 2001), hal. 148
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Manajer Investasi tersebut wajib bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul
karena tindakannya.
Pertanggungjawaban yang dapat dimintakan kepada Manajer Investasi dapat
berupa pertanggungjawaban secara administratif, secara perdata, dan secara pidana.
Untuk pertanggungjawaban secara perdata, investor meminta pertanggungjawaban
Manajer Investasi untuk mengganti segala kerugian yang diderita investor karena
perbuatannya yang wanprestasi atau perbuatan yang melawan hukum.
Selama Manajer Investasi melakukan pengurusan sesuai dengan perjanjian
(Kontrak Investasi Kolektif), peraturan perundang-undangan sampai dengan
peraturan BAPEPAM-LK, dan fiduciary duty-nya maka Manajer Investasi tidak
bertanggung jawab secara pribadi. Manajer Investasi dapat bertanggung jawab secara
pribadi apabila ia terbukti melakukan pelanggaran terhadap segala ketentuan dalam
perjanjian (Kontrak Investasi Kolektif), peraturan perundang-undangan sampai
dengan peraturan BAPEPAM-LK, dan fiduciary duty. 102
D. Gugatan Pihak yang Dirugikan Akibat Perbuatan Manajer Investasi.
Pihak yang dirugikan akibat perbuatan Manajer Investasi adalah investor.
Investor dapat mengajukan pengaduan kepada BAPEPAM-LK. Salah satu wewenang
Bapepam, berdasarkan Pasal 5 huruf (e) UU No.8/1995 tentang Pasar Modal, adalah
mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak dalam hal terjadi
peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang ini dan atau
102
Gunawan Wijaya. Op. Cit., hal. 124
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
peraturan pelaksanaannya. Berdasarkan ketentuan tersebut, investor yang merasa
Manajer Investasi melakukan kelalaian yang mengakibatkan kerugian, dapat
mengadu ke Bapepam.
Perlu disampaikan saat ini BAPEPAM-LK, tengah mengusut empat Manajer
Investasi yang diduga melakukan sejumlah pelanggaran saat industri reksa dana
diguncang penarikan besar-besaran (rush) beberapa waktu lalu. Keempat Manajer
Investasi tersebut dicurigai tidak menggunakan harga referensi dalam menetapkan
nilai aktiva bersihnya dan memberikan informasi tidak benar kepada investor. Hingga
saat ini BAPEPAM-LK belum mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap empat
Manajer Investasi tersebut.103
Alternatif lainnya, apabila laporan investor tidak direspon, atau tindakan
BAPEPAM-LK terhadap Manajer Investasi yang terbukti merugikan investor tidak
memadai, maka investor dapat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum dan
wanprestasi melalui pengadilan negeri. Apabila memilih langkah ini, maka investor
harus memiliki bukti-bukti yang cukup untuk membuktikan adanya kelalaian Manajer
Investasi yang mengakibatkan kerugian.
1. Gugatan berdasarkan perbuatan melawan hukum (KUHPerdata Pasal 1365).
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 111 menyatakan
bahwa setiap pihak secara sendiri atau bersama dengan pihak lain mengajukan
tuntutan ganti rugi kepada pihak yang bertanggungjawab atas pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal. 104 Pasal ini bersemangat sama dengan
KUH Perdata Pasal 1365 mengenai perbuatan melawan hukum. Dengan adanya
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 111 ini diharapkan setiap
pihak yang mengelola perseoran dan yang melakukan kegiatan di pasar modal
103
Diakses dari www.hukumonline.com
Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU. No. 8 Tahun 1995, L.N. No. 64 Tahun
1995, T.L.N. No. 3608. pasal 111
104
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
melakukan tugasnya secara professional dan bertanggung jawab, sehingga kehatihatian tidak diabaikan.
2. Gugatan berdasarkan adanya wanprestasi atas suatu perjanjian.
Gugatan berdasarkan wanprestasi mensyaratkan adanya pelanggaran terhadap
pasal-pasal perjanjian yang pernah dibuat oleh para pihak (baik secara lisan maupun
tulisan). Adapun yang dimaksud wanprestasi adalah : 105
a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya.
b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana
dijanjikan.
c. Melakukan apa yang dijanjikan, tetapi terlambat;
d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
Gugatan tersebut dimaksudkan agar pengadilan dapat memerintahkan Manajer
Investasi, dalam hal ini apabila investor dapat membuktikan bahwa Manajer Investasi
terbukti melakukan perbuatan wanprestasi atau perbuatan melawan hukum sesuai
gugatannya, mengganti kerugian yang diderita oleh investor.
105
M. Irsan Nasarudin & Indra Surya, Op. Cit., hal. 276
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penulisan skripsi ini untuk menjawab permasalahan adalah:
1. Perbuatan-perbuatan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan portofolio
saham yang dapat merugikan investor dalam Reksa Dana Saham meliputi
perbuatan yang dilarang bagi Manajer Investasi yang diatur pada Pasal 35,
Pasal 41, dan Pasal 42 Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Selain diatur pada Undang-Undang Pasar Modal, perbuatan yang
dilarang bagi Manajer Investasi diatur juga pada Peraturan BAPEPAM-LK
No. IV. A. 4 butir 12 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Perseroan
dan Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 butir 14 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Kemudian
perbuatan Manajer Investasi yang dapat merugikan Investor dapat berupa
pemberian informasi yang berupa fakta material yang salah dan menyesatkan
sehingga merugikan investor dalam mengambil keputusan. Selain itu dapat
juga berupa kelalaian Manajer Investasi dalam mengelola portofolio investasi.
2. Pertanggungjawaban perdata Manajer Investasi terhadap Investor Yang
dirugikan dalam Reksa Dana Saham yaitu apabila terbukti melakukan
perbuatan yang dilarang dalam
perjanjian (Kontrak Investasi Kolektif),
peraturan perundang-undangan sampai dengan peraturan BAPEPAM-LK
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
sehingga menyebabkan kerugian pada Investor, maka Manajer Investasi
bertanggung jawab atas segala kerugian yang diderita investor akibat
pelanggaran yang dilakukannya.
3. Investor yang dirugikan dapat mengajukan pengaduan kepada BAPEPAMLK. Apabila laporan investor tidak direspon, atau tindakan BAPEPAM-LK
terhadap Manajer Investasi yang terbukti merugikan investor tidak memadai,
maka investor dapat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum dan
wanprestasi melalui pengadilan negeri.
B. SARAN
Dari kesimpulan yang telah diberikan di atas dapat diketahui bahwa bagus
tidaknya, menguntungkan tidaknya suatu Reksa Dana bagi Investor tertentu sangatlah
ditentukan oleh karakteristik Manajer Investasi, yang diwakili oleh Wakil Manajer
Investasi yang bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan Reksa Dana
tersebut. Karaketristik Manajer Investasi tersebut terefleksi dari model portofolio
Reksa Dana yang diperdagangkan. Sehingga saran penulis yaitu “sebelum investor
melakukan investasi pada suatu Reksa Dana sebaiknya investor tersebut mengetahui
terlebih dahulu visi dan misi Manajer Investasi yang melakukan pengelolaan Reksa
Dana tersebut, termasuk jiwa, spirit, dan juga karakteristik Wakil Manajer Investasi
yang ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan operasional
pengelolaan Reksa Dana tersebut, termasuk penyusunan portofolio Efek yang
menjadi dasar eksistensi Reksa Dana tersebut.”
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Buku
Abdurrachman. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, Cet. Ke 6. Pradnya
Paramita, Jakarta. 1991
Anoraga, Pandji. Pengantar Pasar Modal. PT. Rineka Cipta, Jakarta 2001
Arifin, Ali. Membaca Saham. Penerbit Andi, Yogyakarta. 2007
Bapepam, Strategi Pengembangan Pelaku Pasar Modal: Cetak Biru Pasar Modal
Indonesia 2000-2004, Bapepam, Jakarta, 2000
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI). Balai Pustaka, Jakarta 1995
Downes, John dan Jordan Elliot Goodman. Kamus Istilah Keuangan dan Investasi.
Elex Media Komputindo, Jakarta. 1994
Erawaty, Elly dan J. S. Badudu. Kamus Hukum Ekonomi Indonesia Inggris. ELIPS,
Jakarta. 1996
Fuady, Munir . Pasar Modal Modern. PT Citra Aditya Bakti, Bandung. 1996
Manurung, Adler Haymans. Reksa Dana Investasiku. Kompas, Jakarta 2008
Nasarudin, M. Irsan & Indra Surya. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. cetakan
ke-4. Kencana. Jakarta, 2007
Nasution, Bismar. Keterbukaan Dalam Pasar Modal. Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, Program Pasca Sarjana, Jakarta. 2001
Purba, Victor. Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era
AFTA 2003. Badan Penerbit fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta.
2000
Rahardjo, Sapto. Panduan Investasi Reksa Dana. PT Elex Media Komputindo,
Jakarta. 2004
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Samsul, Mohamad. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Penerbit Erlangga,
Jakarta, 2007
Sudomo, Siswanto. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia Dampaknya Bagi Para
Investor. P3E, Semarang. 1990
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, cet. Ke 29, Intermasa, Jakarta, 2001
Suta, I Putu Gede Ary. Menuju Pasar Modal Modern. Yayasan Sad Satria Bhakti.
Jakarta, 2000
Widjaja, Gunawan. Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung Jawab Manajer Investasi
dalam Pasar Modal. Prenada Media Group, Jakarta. 2006
Widjaja, Gunawan. Penitipan Kolektif. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2006
Winardi. Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), cet ke 8. Alumni, Bandung. 1982
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Peraturan BAPEPAM-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan
Peraturan BAPEPAM-LK No. IV. B. 1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Peraturan
BAPEPAM-LK
No.
IX.C.6
Keputusan
Ketua
Bapepam
No.Kep22/PM/2004 tentang Pedoman dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana.
Internet
Diakses dari www.inilah.com
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/ragam/gunakanlah-jasa-manajerinvestasi-yang-berizin-3.html
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
www.hukumonline.com
Jona Agusmen : Pertanggungjawaban Perdata Manajer Investasi Terhadap Investor Yang Dirugikan Dalam Reksa
Dana Saham, 2009.
USU Repository © 2009
Download