Analisis Masalah 1. Tn. Jonowi, 59 tahun,seorang manajer senior bank swasta, dibawa ke IGD RS karena mengeluh nyeri dada sejak 6 jam yang lalu setelah marah-marah saat rapat. Nyeri dirasakan di dada tengah seperti tertimpa benda berat, keringat membasahi bajunya, mual muntah. a. Sistem apa yang terlibat dalam kasus ini? b. Bagaimana anatomi, fisiologi dan histologi dari sistem yang terlibat? (Jantung, pembuluh darah, aliran darah ke jantung, sistem sensoris ) c. Bagaimana hubungan nyeri dada dengan marah-marah setelah rapat? Bagaimana tepatnya amarah memberikan kontribusi dalam lahirnya penyakit jantung mungkin tidak secara pasti dapat diketahui saat ini, tapi kita tahu bahwa amarah menghasilkan efek langsung pada jantung dan arteri. emosi seperti kemarahan dan kekerasan dengan spontan mengaktifkan mekanisme “fight or flight” – melawan atau lari, di mana hormon-hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, mempercepat denyut jantung dan pernapasan, serta memberikan Anda ledakan energi seketika. Tekanan darah meningkat beserta dengan menyempitnya pembuluh darah anda. Respons stres ini diaktifkan bagi Anda untuk menghadapi situasi yang darurat, tapi jika diaktifkan berulang kali atau terlalu sering bisa jadi berbahaya bagi Anda sendiri. Karena saat Anda marah, salah satu peneliti berkata bahwa kadar adrenalin dan kortisol yang tinggi bersifat kardiotoksik – menyebabkan jantung dan sistem kardiovaskular mengalami “keausan”. Amarah yang sering bisa mempercepat proses aterosklerosis, di mana plak lemak mulai menempel di dinding arteri. Jantung memompa lebih keras, pembuluh darah menyempit dan tekanan darah melonjak, serta meningkatkan kadar glukosa/gula darah dan terdapat lebih banyak glubola/gelembung lemak di dalam pembuluh darah. Semua hal ini, sebagaimana dipercaya para ilmuwan, dapat memberikan kontribusi bagi kerusakan dinding pembuluh darah Menurut temuan dan analisis dari 44 penelitian yang diterbitkan tahun lalu dalamJournal of the American College of Cardiology, terdapat bukti yang mendukung hubungan antara emosi dan penyakit jantung. Untuk lebih spesifik, kemarahan dan sikap permusuhan secara signifikan lebih terkait dengan masalah penyakit jantung pada awalnya pada orang sehat, serta dengan hasil yang lebih buruk pada pasien yang telah didiagnosis dengan penyakit jantung. d. Apa hubungan usia dengan jenis kelamin dengan keluhan? Pada usia 59 tahun termasuk dalam usia deneratif. pada proses degenerative maka sel-sel endotelnya terjadi pengerasan dan tidak elastic sehingga semua baahan yang dibawa oleh darah akan terkumpul dan menjadi sampah, karena elastisitasnya kurang maka mudah tersangkut seperti didinding pembuluh darah, maka lama kelamaan akan menumpuk dan lumen menjadi kecil dengan pengerasan arteri dan pembentukan plak dan aliran darah terhambat sehingga tidak dapat mengalir secara efektif keseluruh tubuh hal ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan kematian sehingga dikenal dengan proses aterosklerosis. biasanya ateroskerosis meningkat pada usia diatas 40 tahun dan jauh lebih sering atau umum pada pria dibandingkan wanita, perbedaan ini kemungkinan karena efek protektif dari estrogen, dan secara progresif menghilang setelah menopause pada wanita. (Aaronson, 2010) e. Apa etiologi nyeri dada? Sistem Organ Jantung Penyebab PJK, Penyakit katup aorta, hipertensi pulmonal, prolapse katup Akut Pulmonal Vaskuler mitral, perikarditis Emboli paru, pneumonia Diseksi aorta Spasme esophagus : amat mirip dengan angina tetapi lebih lama dan tidak terkait dengan aktivitas fisik Diseksi aorta thorakalis : biasanya dirasakan interskalpular Pneumonia : biasanya pleuritik tetapi nyeri dapat lebih difus Pneumotoraks : local,intens dan pleuritik Emboli paru : nyeri pleuritik dan local atau rasa tidak nyaman tumpul sentral Kronis Kostokondritis (sindrom Tietze) : local dan nyeri tekan di dinding dada Ulkus peptikum Penyakit kantung empedu : Biasanya disertai gejala abdominal Penyakit pancreas Penyakit tulang belakang servikalis atau thorakalis : berkaitan dengan gerakan. (Gray H, et. al, 2005) f. Bagaimana perbedaan nyeri dada yang disebabkan karena gangguan kardiovaskular dan non kardiovaskular? Perbedaan nyeri dada akbiat penyakit kardiovaskuler dan nonkardiovaskuler. Nyeri dada yang berkaitan dengan penyakit paru biasanya disebabkan oleh terserangnya dinding dada atau pleura parietal. Serabut saraf banyak terdapat di daerah ini. Nyeri pleura adalah gejala umum peradangan pleura parietal. Nyeri ini dilukiskan sebagai nyeri tajam, seperti ditusuk- tusuk, yang biasanya terasa pada waktu inspirasi. Nyeri ini mungkin terlokalisasi pada salah satu sisi tubuh, dan pasiennya mungkin melakukan splinting (membuat otot-otot menjadi kaku untuk menghindari nyeri. Dilatasi aku arteri pulmonalis utama dapat pula menimbulkan sensasi tekanan tumpul, seringkali tidak dapat dibedakan dengan angina pectoris. Ini disebabkan oleh ujung saraf yang berespon terhadap peregangan arteri pulmonalis utama. Nyeri dada mungkin merupakan gejala penyakit jantung paling penting. Tetapi ia tidak patognomonik untuk penyakit jantung. Telah diketahui bahwa nyeri dada dapat disebabkan oleh gangguan paru-paru, usus, kandung empedu, dan musculoskeletal. g. Bagaimana patofisiologi nyeri dada? Adanya trombus pada arteri koronaria menyempit lumen pembuluh darah pengantar oksigen dan nutrisi ke otot jantung yang di vaskularisasi arteri koronaria terhambat Di IPAD, SCRIBD iskemia otot jantung nyeri dada. (Guyton, 2007) h. Apa makna nyeri dada dirasakan di dada tengah seperti tertimpa benda berat, keringat dan mual muntah? Angina pectoris unstable i. Bagaimana tingkatan nyeri dada? Klasifikasi menurut Canadian Cardiovascular Society, yaitu: Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Angina hanya terjadi saat aktivitas berat atau lama Keterbatasan ringan akibat angina pada aktivitas normal Keterbatasan berat akibat angina pada aktivitas biasa Tidak mampu melakukan aktivitas fisik.terjadi angina pada waktu istirahat Berdasarkan NYHA dan CCS dapat disimpulkan bahwa nyeri dada pada kasus sudah nyeri dada klasifikasi IV dengan onset lebih dari >30 menit diduga menderita infark miokard. (Sudoyo, 2009) 2. Pasien tidak langsung dibawake RS te tapi dibawa pulang ke rumah, digosok dengan minyak angin dan dikerok serta diberi promaag. Namun keluhan tidak berkurang melainkan semakin bertambah berat dan menjadi sesak nafas. a. Apa pertolongan pertama pada pasien yang mengalami nyeri dada? 1. Buka baju penderita, buka dasi dan benda2 yang menyempitkan jalan nafas. 2. Baringkan ditempat dengan udara bersih & sejuk, jangan dikerumuni, bawa masuk kedalam ruangan jika penderita berada diluar ruangan. Hindarkan panas matahari. 3. Ukur tekanan darahnya (jika memiliki tensimeter elektronik, mis merk Omron atau Terumo), ukur 2-3 x dengan interval 5 menit). 4. Jika tensi ≥ 100/60 mmHg, berikan asetosal minimal 160 mg (= aspillets 2 tablet @ 80 mg atau aspirin 1/2 tablet), isosorbid dinitrate / ISDN 5 mg (=Isordil, Isoket, Cedocard) digerus lalu ditaruh dibawah lidah. Jika penderita sebelumnya dengan “sakit maag” (sering mual, kembung, nyeri uluhati jika minum antalgin/ponstan atau alkohol) berikan Ranitidine tablet (150 mg), 5 menit sebelum atau bersamaan dengan pemberian aspillets dan cedocard 5. Dapat ditambahkan Simvastatin 20 mg pada penderita dengan atau tanpariwayat Dislipidemia / gangguan kadar lemak darah. 6. Pada penderita dengan riwayat hipertensi sebelumnya dan tidak diobati teratur, tambahkan diltiazem (= Herbesser 30 mg) 1 tablet. Jika denyut nadi tangan / leher sangat cepat dan teratur (> 100 x/menit) berikan Atenolol (Tenormin) ½ tablet (1 tablet = 50 mg) atau Bisoprolol Fumarate (Concor) 1/2 tablet (1 tablet = 5 mg). 7. Jika terdapat gejala muntah2 hebat, ujung2 kaki dan tangan terasa dingin,riwayat hipertensi yang tidak diketahui sebelumnya, tensi sulit diukur dandenyut nadi tangan/leher sangat tidak teratur / sulit diraba, maka diltiazemdan atenolol atau bisoprolol tak perlu diberikan. Cukup diberikanASPILLETS 2 tablet digerus & ditaruh dibawah lidah. 8. Segera Hubungi Ambulans Jantung. b. Apa dampak tidak ditangani segera ? c. Apa makna keluhan tidak berkurang malahan bertambah berat dan menjadi sesak nafas setelah diberi minyak angin dan promaag? d. Apa penyebab sesak nafas pada kasus ini? e. Bagaimana mekanisme sesak nafas? 3. Riwayat darah tinggi sejak 3 tahun yang lalu, makan obat tidak teratur. Riwayat merokok kretek 14 batang sehari sejak 20 tahun yang lalu. Riwayat keluarga sakit jantung koroner tidak ada. Pasien main tenis setiap hari minggu. a. Apa hubungan hipertensi sejak 3 tahun lalu dan mengkonsumsi obat tidak teratur dengan keluhan? Pada penderita hipertensi seharusnya melakukan berobat dengan teratur. kita ketahui hipertensi adalah salah satu faktor resiko timbulnya infark miokard. pada kasus ini hipertensi sudah sejak 3 tahun yang lalu, pada seorang yang hipertensi lama dapat menyebabkaan perubahan pada arteri yang serupa dengan perubahan akibat penuaan. Perubahan ini mencakup kerusakan endotel dan plak atreosklerosis, suatu penebalan dan peningkatan kandungan jaringan ikat dinding artri .→ lumen pembuluh darah menyempit dan memudahkan terjadi oklusi (penyumbatan) pembuluh darah terutama pada arteri coronaria→aliran ke koroner tidak adekuat →iskemik miokard (Infark Miokard) →↓ perfusi jantung yang berakibat pada penurunan intake oksigen dan hasil metabolisme senyawa kimia “timbul karena suplai oksigen tidak adekuat” →sel-sel miokard mengkompensasikan dengan berespirasi anaerob sebagai produk sampingan dari asam laktat →PH sel ↓→ Perubahan metabolisme sel-sel miokard inilah yang menstimulasi reseptor nyeri melalui symphatetic afferent di area korteks sensoris primer (area 3,2,1 Broadman) yang menimbulkan nyeri di dada. (Aarason, 2010) b. Apa hubungan merokok 14 per hari, selama 20 tahun dengan keluhan? Hubungannya adalah bahwa kita ketahui didalam rokok terdapat suatu zat yaitu tembakau dan nikotin dimana zat tersebut dapat merusak jantung dan sirkulasi darah. Orang yang memiliki kebiasaan merokok dapat meningkatkan koagulabilitas darah dan merusak endotel sehingga memacu timbulnya proses aterosklerosis yang dapat meyebabkan sumbatan pada koroner dan terjadi iskemik di koroner yang bisa mengakibatkan timbulnya infark miokard dan nyeri dada. (Aarason, 2010) Nikotin masuk kedalam sirkulasi darah merangsang pengeluaran adrenalin dan noradrenalin vasokontriksi ad\rteri perifer tahanan di perifer meningkat jantungn berkerja lebih berat agar darah tetap cukup tekanan darah meningkat hipertensi SRIBD c. Apa hubungan olahraga tenis setiap hari minggu dengan keluhan? d. Apa golongan obat anti hipertensi? Golongan obat antihipertensi, dikelompokkan 5 kelompok obat lini pertama yang lazim digunakan untuk pengobatan awal hipertensi yaitu : Diuretik Penyekat reseptor beta adrenergik (beta blocker) Penghambat angiostesin-converting enzim (ACE- Inhibitor) Penghambat angiostesim (angiostesin receptor bloker , ARB) Antagonis calcium Selain itu dikenal juga 3 kelompok obat yang dianggap lini kedua yaitu : Penghambat saraf adrenargik Agonis alpha-2 sentral Vasodilator (Departemen Farmakologi dan Terapi, 2012) e. Apa makna riwayat penyakit jantung koroner dalam keluarga tidak ada? 4. Pemeriksaan fisik: Tanda vital : TD 170/100 mmHg, nadi 96x/menit, RR 28x/menit, T 36,6 oC, TB 173 cm, BB 92 kg. Visual Analog Scale (VAS) : 7 Kepala : Wajah Pucat (Pale), konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Leher: JVP 5-2 cm H2O Thoraks: Pulmo Inspeksi : Statis, dinamis, simetris kanan kiri Palpasi : Stem fremitus simetris kanan kiri Perkusi : Sonor kanan dan kiri Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, Ronki (+) di kedua basal paru, wheezing (-/-) Cor Inspeksi Palpasi : Iktus kordis tidak terlihat : Iktus kordis teraba di ICS VI satu jari lateral linea Perkusi midclavicularis sinistra. : Batas jantung kiri di ICS VI satu jari lateral linea midclavicularis sinistra, batas jantung kanan di linea parasternalis dekstra, batas jantung atas ICS II. Auskultasi : HR 96x/menit, regular, suara jantung I dan II muffle, murmur(-), gallop (-), Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba Ekstremitas : Edema tungkai tidak ada. a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik yang abnormal? b. Bagaimana mekanisme pemeriksaan fisik yang abnormal? Indeks Massa Tubuh Kerusakan endotel dan plak di pembuluh darah→ruptur plak →trombus →lumen pembuluh darah menyempit dan memudahkan terjadi oklusi (penyumbatan) pembuluh darah terutama pada arteri coronaria→aliran ke koroner tidak adekuat →iskemik miokard (Infark Miokard) → suplai O2 ke jantung↓ → penimbunan Trigliserida →↓HDL→Obesitas I Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) Kerusakan endotel dan plak di pembuluh darah→ruptur plak →trombus →lumen pembuluh darah menyempit dan memudahkan terjadi oklusi (penyumbatan) pembuluh darah terutama pada arteri coronaria→aliran ke koroner tidak adekuat →iskemik miokard (Infark Miokard) →kontraksi jantung ↑→ strok volume ↑→Cardiac output ↑→TD↑→Hipertensi Wajah pucat Kerusakan endotel dan plak di pembuluh darah→ruptur plak →trombus →lumen pembuluh darah menyempit dan memudahkan terjadi oklusi (penyumbatan) pembuluh darah terutama pada arteri coronaria→aliran ke koroner tidak adekuat →iskemik miokard (Infark Miokard) →Suplai O2 << → oksigen dipusatkan ke otak →Jarinhgan perifer kekurangan O2 →wajah pucat Ronki di kedua basal paru 5. Pemeriksaan tambahan : ECG: Irama sinus, axis normal, 96 x/m reguler, normal Q wave; ST elevation di I, aVL, a. b. c. 1) 2) V1-V6, ST depresi II, III, aVF. Foto thoraks: Kardiomegali dengan edeama paru Bagaimana interpretasi pemeriksaan tambahan yang abnormal? (EKG dan foto thorak) Bagaimana mekanisme pemeriksaan tambahan yang abnormal? Bagaimana cara pemeriksaan EKG? Atur Posisi Pasien, posisi pasien diatur terlentang datar Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien memakai jam tangan, gelang, logam lain agar dilepas 3) Bersihkan kotoran dengan menggunakan kapas pada daerah dada, kedua pergelangan tangan 4) 5) 6) 7) 8) dan kedua tungkai dilokasi manset elektroda. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai. Memasang arde. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram. Menyambungkan kabel Elektrokardiogram pada kedua tungkai pergelangan tangan dan kedua tungkai pergelangan kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas lead (Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF) dengan cara : Warna merah pada pergelangan tangan kanan Warna hijau pada kaki kiri Warna hitam pada kaki kanan Warna kuning pada pergelangan tangan kiri Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead V1 pada interkosta keempat garis sternum kanan V2 pada interkosta keempat garis sternum kiri V3 pada pertengahan V2 dan V4 V4 pada interkosta kelima garis pertengahan clavikula kiri V5 pada axila sebelah depan kiri V6 pada axila sebelah belakang kiri 9) Melakukan kalibrasi dengan kecepatan 25 mili/detik 10) Bila rekaman Elektrokardiogram telah lengkap terekam, semua elektroda yang melekat - ditubuh pasien dilepas dan dibersihkan seperti semula. d. Bagaimana cara pembacaan EKG? 6. Laboratorium : Hb 13,4 g/dL; Leukosit 9800/mm3; trombosit 215.000/mm3; BSS 145mg/dL, Total cholesterol 274 mg%, triglyceride 195 mg%, HDL 32 mg%, LDL 179 mg%; CK NAC 630 U/L, CKMB 198 U/L, Troponin I 0,3 ng/ml. a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium yang abnormal? b. Bagaimana mekanisme pemeriksaan laboratorium yang abnormal? c. Bagaimana hubungan hasil laboratorium yang abnormal dengan keluhan? 7. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ini ? 8. Apa DD pada kasus ini ? 9. Apa saja pemeriksaan penunjang pada kasus ini ? 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Apa WD pada kasus ini ? STEMI Akut Bagaimana etiologi pada kasus ini? Bagaimana epidemiologi pada kasus ini ? Bagaimana tatalaksana pada kasus ini ? Bagaimana komplikasi pada kasus ini ? Bagaimana prognosis pada kasus ini ? Bagaimana KDU pada kasus ini ? Infark Miokard Tingkat kemampuan 3B Gawat Darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis kinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah 17. kembali dari rujukan. Bagaimana NNI pada kasus ini ?