analisis pembentukan portofolio pada perusahaan real estate dan

advertisement
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
`ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN
REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BEI
Selly Uli Siregar
[email protected]
Sasi Agustin
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out and to analyze of how to create both effective and efficient investment in
risk and return by using portfolio analysis so that it gains the maximum profit level expectation with the minimum
risk level. The population in this research is the company in Real Estate and Property with the sample collection
technique of purposive sampling therefore, there are 4 companies as samples. Based on the investor preference, for the
risk averter investor with the proportion of 50%:50% and 70%:30% able to purchase stock at PT Agung Podomoro,
Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk. For the investor which is neutral to the risk (neutral risk) is able to purchase
stock at PT. Alam Sutera Realty, Tbk and PT Ciputra Development. On the other hand, the risk seeker investor in
the proportion 50%:50% is able to purchase stock at PT Bumi Sepong Damai, Tbk with PT Ciputra Development,
Tbk. In the proportion 70%:30% investors can buyshares combination between PT Alam Sutera Realty, Tbk and PT
Bumi Serpong Damai, Tbk.
Keywords: Stock Return, Stock Risk, Portfolio Creation.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis bagaimanakah membentuk investasi yang
efektif dan efisien dalam risk dan return dengan menggunakan analisis portofolio sehingga mendapatkan
tingkat keuntungan yang diharapkan secara maksimal dengan tingkat risiko yang minimal. Populasi
yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pada Real Estate dan
property dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling sehingga didapat 4 perusahaan yang
dijadikan sampel. Jika dilihat berdasarkan preferensi investor, bagi investor yang tidak menyukai risiko
(risk averter) pada proporsi 50%:50% dan 70%:30% dapat membeli saham PT Agung Podomoro, Tbk dan
PT Ciputra Development, Tbk. Bagi investor yang netral terhadap risiko (neutral risk) dapat membeli
saham PT. Alam Sutera Realty, Tbk dan PT Ciputra Development. Sedangkan investor yang (risk seeker)
pada Proporsi 50%:50% dapat membeli saham PT Bumi Sepong Damai, Tbk dengan PT Ciputra
Development, Tbk. Pada proporsi 70%:30% investor dapat membeli saham PT Alam Sutera Realty, Tbk
dengan PT Bumi Serpong Damai, Tbk.
Kata kunci : Return Saham, Risiko Saham, Pembentukan Portofolio.
PENDAHULUAN
Investasi merupakan kegiatan penanaman modal, baik secara langsung maupun tidak
langsung dan kegiatan investasi tidak hanya dilakukan oleh perorangan namun juga oleh
lembaga – lembaga sebagai suatu organisasi. Dengan harapan pada waktunya nanti pemilik
modal mendapat sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut.
Dalam penelitian ini perusahaan real estate dan property sebagai obyek perusahaan yang
diteliti karena fenomena meningkatnya pembangunan apartemen dan perumahan mewah yang
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
2
berkembang saat ini menimbulkan banyaknya investor yang ingin berinvestasi pada
perusahaan real estate dan property di BEI.
Oleh karena itu sebelum menginvestasikan dananya, sebaiknya membentuk portofolio
terlebih dahulu, dalam artian investor tidak menginvestasikan seluruh dana mereka pada suatu
saham melainkan kombinasi dari beberapa saham. Hal ini dimaksudkan jika salah satu saham
nilainya jatuh sedanglan nilai saham lainnya naik, maka keuntungan dan kerugian ini bisa
saling mengkompensir.
Namun dalam pemilihan saham-saham yang akan dimasukkan dalam portofolio tersebut,
sebaiknya menghindari naluri spekulasi melainkan lebih bersifat analistis dan mengutamakan
faktor perhitungan, salah satunya analisis terhadap expected return dan risiko saham. Expected
return pada dasarnya merupakan rata-rata tertimbang dari beberapa return historis dengan
probabilitas masing-masing return sebagai faktor penimbangnya. Sedangkan risiko diukur
dengan besarnya varian atau standar deviasi dari expected return. Semakin besar tingkat
penyebaran (varian) maka investasi makin berisiko.Pembentukan portofolio ialah yang nantinya
akan dapat memberikan kombinasi tingkat pengembalian dan risiko yang optimum atau
portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang memberikan expected return yang besar dengan
risiko yang sama atau memberikan tingkat risiko yang kecil dengan expected return yang sama.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membentuk portofolio yang efektif
dan efisien dalam risk dan expected return saham perusahaan real estate dan property di Bursa
Efek Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
bagaimanakah membentuk investasi yang efektif dan efisien dalam risk dan return dengan
menggunakan analisis portofolio sehingga mendapatkan tingkat keuntungan yang diharapkan
secara maksimal dengan tingkat risiko yang minimal
TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
Pasar Modal
Menurut Husnan (2009:3) secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar
untuk berbagai instrument keuangan atau sekuritas jangka panjangyang dapat diperjual
belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah
maupun swasta.
Fungsi Pasar Modal
Fungsi pasar modal adalah sebagai sarana menyediakan fasilitas untuk memindahkan
dana dari pihak lender ke borrower dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki.
Lender mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari pihak
borrower tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa
harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan (Husnan, 2009:4).
Ada beberapa daya tarik pasar modal. Pertama, diharapkan pasar modal ini akan bisa
menjadi alternatif penghimpun dana selain sistem perbankan. Pasar modal memungkinkan
perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat
tanda kepemilikan (saham). Dengan demikian, perusahaan ini bisa menghindarkan diri dari
kondisi debt to equity ratio yang terlalu tinggi sehingga justru membuat cost of capital of the firm
tidak lagi minimal.
Kedua, pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi
yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Denganadanya pasar modal, para pemodal
memungkinkan melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio (yaitu gabungan dari
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
3
berbagai investasi) sesuai dengan risiko yang mereka bersedia tanggung dan keuntungan yang
mereka harapkan. Disamping itu investasi pada sekuritas mempunyai daya tarik lain, yaitu
likuiditasnya. Sehubungan dengan itu maka pasar modal memungkinkan terjadinya alokasi
dana yang efisien (Husnan, 2009:4)..
Teori Investasi
Menurut Tandelilin (2010:2) investasi adalah komitmen atau sejumlah dana atau sumber
daya lainnya yang digunakan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
di masa dating.
Investasi merupakan penenaman untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya
memiliki jangka waktu dengan harapan akan mendapatkeuntungan dimasa-masa yang akan
datang (Sunariyah, 2006:4).
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan
penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dalam bentuk aktiva keuangan
atau aktiva riil baik secara langsung, yang dimasa yang akan dating akan mempunyai nilai
tambah atas nilai yang dikorbankan dengan mengharapkan mendapatkan keuntungan.
Tujuan Investasi
Menurut Tandelilin (2010:7) pada dasarnya tiap investor yang melakukan investasi saham
memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan. Tetapi tidak sederhana itu dalam
arti lebih luas tujuan investasi adalah meningkatkan kesejahteraan investor. Sumber dana untuk
investasi bisa berasal dari asset-aset yang dimiliki saat ini, ada beberapa alasan mengapa
seseorang melakukan investor antara lain:
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.Seseorang yang bijaksana
akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau
setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada
sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
2. Mengurangi tingkat inflasi.
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat
menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya
pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak.
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong investasi
di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan
investasi pada bidang – bidang usaha tertentu.
Teori Portofolio
Teori portofolio dipelopori oleh Harry Markowitz pada tahun 1956 yang merupakan aspek
terpenting dalam investasi. Portofolio menggambarkan kepemilikan dari pada instrument
investasi yang disusun dengan perencanaanyang matang untuk pencapaian hasil yang optimal
melalui penyebaran risiko. Portofolio dipilih atas dasar structural penilaian investasi dan tujuan
investasi. Suatu portofolio dibentuk guna memanfaatkan secara optimal situasi dan kondisi
yang didasarkan pada pertimbangan risiko dan keuntungan. Portofolio mempunyai beberapa
alternatif variasi dengan pertimbangan investor haarus melihat risiko dan tingkat keuntungan
yang bergerak positif didalam portofolio. Portofolio merupakan sekumpulan investasi yang
menyangkut identifikasi saham-saham yang mana akan dipilih dan menentukan proporsi dana
yang ditanamkan pada masing-masing saham tersebut (Husnan, 2009:47).
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
4
Pembentukan Portofolio
Portofolio yang optimal memberikan return ekspektasi terbesar dengan tingkat risiko yang
terkecil (Jogiyanto, 2010:309-318). Dalam melakukan pembentukan portofolio yang optimal
dapat ditempuh berdasarkan model-model berikut ini :
1. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz
Memberikan nilai portofolio dengan risiko terkecil untuk return ekspektasi yang tertentu.
2. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
Tiap-tiap investor akan mempunyai tanggapan terhadap risiko (risk averter, neutral risk dan
risk seeker). Sehingga investor akan memilih portofolio berbeda dengan investor lain selama
portofolio tersebut merupakan portofolio efisien.
3. Portofolio optimal dengan aktivitas bebas risiko
Sebagai suatu aktivitas bebas risiko dapat didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai
return ekspektasi tertentu dengan risiko yang sama dengan nol.
4. Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko. Maksudnya
investor dapat memasukkan aktiva bebas risiko ke dalam portofolio berisiko dalam bentuk
simpanan (lending), berarti membeli aktiva berisiko dan memasukkannya ke portofolio yang
efisien aktiva yang berisiko dan dalam bentuk pinjaman (borrowing) berarti meminjam
sejumlah dana dengan tingkat bunga bebas risiko dan menggunakan dana itu untuk
menambah proporsi di portofolio efisien aktiva berisiko.
Portofolio Yang Efisien
Untuk membentuk portofolio yang efisien, kita harus berpegang pada asumsi tentang
bagaimana perilaku investor dalam pembuatan keputusan investasi yang paling penting adalah
bahwa semua investor tidak menyukai risiko (Tandelilin, 2010:157). Suatu portofolio
dikategorikan sebagai portofolio efisien apabila portofolio tersebut terletak pada permukaan
yang efisien (efficient frontier). Efficient frontier adalah kurva yang menghubungkan efisiensi
portofolio yang memiliki deviasi standar terendah dengan efisien portofolio yang memiliki
expected return tinggi. Sedangkan portofolio efisien adalah bila dibandingkan dengan
portofolio lainnya, portofolio ini memenuhi kondisi berikut: (a) Memberikan expected return
terbesar dengan risiko yang sama, (b) Memberikan risiko terkecil dengan expected return yang
sama.
Portofolio Optimal
Menurut Tandelilin (2010:157) portofolio yang optimal merupakan portofolio yang dipilih
seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien.
Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi
investor yang bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia
ditanggungnya.
Pengembangan Hipotesis
Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2011:108) Hipotesis adalah dugaan sememtara
mengenai suatu hal atau permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya dengan
menggunakan data atau fakta atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang valid
dan relibel dengan menggunakan cara yang sudah ditentukan. Pada penelitian ini, peneliti tidak
menggunakan hipotesis karena jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu jenis penelitian yang
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
5
menggambarkan obyek yang diteliti, dimana data dikumpulkan, dipelajari, diolah kemudian
dianalisis.
Model Penelitian
Harga saham individu,
pembagian dividen
masing-masing
Emiten (Perusahaan)
a. Return saham kecil, maka
risiko ahamnya kecil
b. Return saham besar, maka
risiko sahamnya besar
a. Return E(R)
b. Risiko (σ)
Proporsi dana
50% : 50%
Pembentukan portofolio yang
terdiri dari dua saham C(r, n)
Proporsi dana
70% :30%
Menentukan E(Rp) tertinggi dan
terendah tiap masing-masing proporsi
dana
Menghitung korelasi dua
saham risiko portofolio
Menggabungkan E(Rp) dan σp tiap portofolio pada
masing-masing proporsi dana
Portofolio yang yang dipilih sesuai dengan preferensi
investor
Gambar 1
Model Penelitian
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
6
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan real estate dan property yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2012. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah
sebagai berikut: (1)Perusahaan yang masuk 50 saham teraktif menurut volume perdagangan di
Bursa Efek Indonesia. (2)Perusahaan yang aktif membagikan dividen pada tahun 2012.
(3)Harga penutupan Close Price setiap bulan pada tahun 2012.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Independen
1. Expected Return dan Risiko Portofolio
a. Pendapatan yang diharapkan dari suatu portofolio adalah merupakan rata-rata
tertimbang dari keuntungan yang diharapkan dari sekuritas- sekuritas (saham-saham)
yang membentuknya dengan proporsi dana yang diinvestasikan pada sekuritas sebagai
faktor penimbang. Satuan pengukuran dari expected return portofolio adalah presentase
(%).
b. Risiko saham dari portofolio didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan.
Salah satu pengukuran risiko adalah deviasi standar. Satuan pengukuran risiko adalah
presentase (%).
2. Return Saham Individu dan Risiko Saham Individu
a. Return Saham Individu
Return dalam penelitian ini adalah pendapatan suatu saham pada periode tertentu
adalah jumlah dari perubahan harga ditambah dividen yang diterima kemudian dibagi
dengan harga awal periode. Satian return adalah presentase (%).
b. Risiko Saham Individual
Untuk mengukur risiko suatu investasi yang terdapat pada saham individu maka
digunakan varian. Varian adalah kuadran dari standar deviasi. Satuan standar deviasi
adalah presentase (%).
Variabel Dependen
Portofolio
Portofolio merupakan kombinasi kepemilikan dari dua saham perusahaan yang berbeda
agar investor bisa meraih return optimal sekaligus dapat memperkecil risiko melalui
diversifikasi. Satuan pengukuran portofolio ini dinyatakan dalm bentuk presentase (%).
Teknik Analisis Data
Menghitung Return Realisasi Aktiva Tunggal
Dalam konteks manajemen investasi return merupakan imbalan dari investasi.pendapatan
saham periode tertentu adalah jumlah dari perubahan harga ditambah dividen yang kemudian
dibagi dengan harga awal periode. Bentuk rumusnya adalah sebagai berikut (Husnan, 2009:51):
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
7
Dimana:
Rit
: Tingkat keuntungan saham I pada tahun periode t
Pit
: Harga saham i pada periode t
Pit-1 : Harga saham periode sebelumnya
Dit
: Dividen saham periode akhir
Menghitung Return Ekspektasi Aktiva Tunggal
Setelah diperoleh return periode tertentu, maka dapat dihitung expected return. Tingkat
keuntungan yang diharapkan adalah rata-rata teertimbang dari berbagai return historisnya.
Bentuk rumusnya adalah sebagai berikut (Husnan, 2009:51):
Dimana:
E(Ri) : Tingkat keuntungan yang diharapkan saham i
Rij
: Tingkat keuntungan saham i pada periode j
n
: Periode
Menghitung risiko (standart deviasi) saham individual
Menghitung varian dengan rumus
Risiko dapat dinyatakan dalam bentuk varian. Selain varian, untuk menghitung risiko
dapat menggunakan deviasi standar. Deviasi standar merupakan akar kuadrat dari varian
Rumus dari varian dapat ditulis sebagai berikut (Husnan, 2009:53)
Dimana:
σ2 i
: Variant saham i
Rit
: Tingkat keuntungan saham i pada periode t
E(Ri) : Tingkat keuntungan saham yang di harapkan pada saham i
n
: Periode
σ2i
: variasi saham i
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
8
Pembentukan portofolio
Untuk menentukan jumlah portofolio yang akan dibentuk, dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagi berikut (Halim, 2005:51):
dimana:
C(r.n) : Kombinasi tingkat r dan n obyek
n!
: Faktorial jumlah obyek saham
r!
: Faktorial jumlah saham yang dikombinasikan
Menghitung return ekspektasi (expected return) dari portofolio
Return ekspektasi portofolio (Portofolio expected) merupakan rata-rata tertimbang dari
return-return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal didalam portofolio dapat dinyatakan
sebagai berikut (Husnan, 2009: 7):
Dimana :
E(Rp) : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio
XA,XB : Proporsi dana yang di investasikan pada saham A dan B
E(Ri) : Tingkat keuntungan saham yang diharapkan dari saham individu
Menghitung korelasi tingkat keuntungan saham portofolio
Koefisien korelasi dapat menjelaskan besarnya diversifikasi yang dicapai oleh portofolio.
Rumus koefisien korelasi dapat ditulis sebagai berikut (Husnan, 2009:66):
Dimana:
: Koefisien korelasi saham portofolio
n
: Jumlah observasi
x
: Tingkat keuntungan saham x
y
: Tingkat keuntungan saham y
Hasil perhitungan koefisien korelasi antar return saham akan menunjukkan keeratan
hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Joefisien korelasi berkisar antara -1 sampai +1.
Koefisien korelasi yang negatif berarti bahwa jika nilai suatu varian naik, maka varian yang lain
akan turun.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
9
Menghitung Risiko saham Portofolio
Risiko portofolio dapat diukur dengan besarnya deviasi standar atau varian dari nilai-nilai
sekuritas tunggal yang ada didalamnya. Dengan demikian varian return portofolio yang
merupakan risiko portofolio dapat dituliskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2010:266)
Dimana
σρ
: Standart deviasi portofolio
σA,σB : Standart deviasi saham A,B
a,b
: Proporsi dana yang di investasikan pada saham Adan B
ρAB : Koefisien korelasi saham A dan B
Penentuan Koefisien Variasi
Koefisien variasi (coeficient of variation) dapat digunakan untuk mempertimbangkan dua
faktor tersebut bersamaan .sehingga semakin kecil nilai CV semakin baik aktiva tersebut.
Semakin kecil CV mrnunjukkan semakin kecil risiko aktiva dan semakin besar return
ekspektasinya. Rumus koefisien variasi adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2010 :232):
Dimana :
CV
: Coefficient of variation (koefisien variasi)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Return Realisasi Saham Individual
Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nop
Des
∑ Rij
Tabel 1
Return Realisasi Saham Individual Tahun 2012
(Di Sajikan dalam Bentuk Persen)
Saham Perusahaan
PT Agung Podomoro
PT Alam Sutera
PT Bumi Serpong
Land
Realty
Damai
-9,86
5,71
7,27
6,51
17,78
9,64
4,63
8,99
12,28
7,29
-3,02
10,95
-13,20
-9,79
-16,00
6,31
-9,03
-1,56
0,14
-5,87
-2,44
-7,10
-4,08
-12,93
9,53
12,78
13,13
4,43
17,42
9,85
0,14
5,39
-2,32
1,51
-1,43
-8,16
10,32
34,86
19,71
PT Ciputra
Development
5,74
12,46
12,66
5,69
-7,76
-7,00
0,15
-4,46
14,68
-4,08
14,85
2,69
45,61
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
10
Return realisasi saham individual berfkutuasi tergantung pada naik turunnya harga saham
dan besarnya pembagian deviden untuk tiap bulannya. Tingkat keuntungan saham yang positif
berarti saham tersebut dapat memberikan keuntungan bagi pemilik saham, sedagnkan tingkat
keuntungan yang negatif akan memberikan kerugian yang disebabkan oleh turunnya harga
saham.
Perhitungan return realisasi saham individual tabel 1 diatas menunjukkan pada bulan
Januari tingkat keuntungan saham tertinggi terjadi pada saham PT Bumi Serpong Damai, Tbk
sebesar 7,27%. Kondisi ini menunjukkan jika investor menginvestasikan uangnya sebesar Rp
100.- maka tingkat keuntungan saham sebesar Rp. 727.-. Tingkat keuntungan saham terendah
terjadi pada saham PT Agung Podomoro Land, Tbk sebesar -9,86%. Kondisi ini menunjukkan
jika investormenginvestasikan uangnya sebesar Rp 100.- maka mengalami kerugian atas
investasi saham sebesar Rp. -986.-.
Return Ekspektasi Saham Individual
Tingkat expected return saham individual masing-masing perusahaan tahun 2012 dapat
dilihat pada table 2 berikut :
Tabel 2
Expected Return Saham Individual Tahun 2012
No
Nama Perusahaan
Rij
(%)
E(Ri)
1
PT Agung Podomoro Land, Tbk
10,32
0,86
2
PT. Alam Sutera Realty, Tbk
34,86
2,90
3
PT. Bumi Serpong Damai, Tbk
19,71
1,64
4
PT. Ciputra Development, Tbk
45,61
3,80
Dari hasil expected return seperti tampak pada tabel 2 diatas, terlihat saham yang memiliki
tingkat keuntungan yang diharapkan tertinggi yang dapat memberikan keuntungan pada
pemegang sahamnya terjadi pada PT Ciputra Development, Tbk sebesar 3,80%. Kondisi
menggambarkan jika investor menginvestasikan uangnya sebesar Rp 100.- maka tingkat
pengembalian yangdiharapkan sebesar Rp 380.-. Sedangkan tingkat keuntungan yang
diharapkan terendah terjadi pada PT Agung Podomoro Land,Tbk sebesar 0,86%. Kondisi
menggambarkan jika investor menginvestasikan uangnya sebesar Rp 100.- maka tingkat
pengembalian yangdiharapkan sebesar Rp 86.-. Tingkat keuntungan yang diharapkan bernilai
rendah diperkirakan mendatangkan kerugian bagi pemegang sahamnya.
Deviasi Standard (Risiko) Saham Individual
Risiko tersebut diukur dari penyebaran nilai tingkat keuntungan yang diharapkan.
Ukuran penyebaran ini disebut deviasi standar atau apabila dinyatakan dalam bentuk kuadrat
sebagai varian.
No
Tabel 3
Expected Return dan Deviasi Standar Saham Individual
E (Ri)
Nama Perusahaan
(%)
SD
(σρ)
1
PT Agung Podomoro Land, Tbk
0,860
0,070
2
PT. Alam Sutera Realty, Tbk
2,905
0,094
3
PT. Bumi Serpong Damai, Tbk
1,642
0,098
4
PT. Ciputra Development, Tbk
3,801
0,081
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
11
Saham yang memiliki deviasi standar yang tinggi memiliki risiko yang tinggi dan
kemungkinan memperoleh keuntungan yang tinggi pula. Sebaliknya saham yang memiliki
deviasi standar yang rendah memiliki risiko yang rendah pula.
Dari hasil perhitungan deviasi standar individual seperti tampak pada tabel 3 diatas,
terlihat saham yang memiliki deviasi standar individual tertinggi yang dapat memberikan
keuntungan pada pemegang sahamnya terjadi pada PT Bumi Serpong Damai, Tbk sebesar
0,09819 atau 9,819%.
Pembentukan Portofolio
Berdasarkan perhitungan diatas dengan 4 sampel saham dapat diperoleh 6 kombinasi sebagai
berikut :
Tabel 4
Kombinasi Portofolio
Portofolio
Kombinasi Saham
1
PT Agung Podomoro Land, Tbk – PT Alam Sutera Realty, Tbk
2
PT Agung Podomoro Land, Tbk – PT Bumi Serpong Damai, Tbk
3
PT Agung Podomoro Land, Tbk – PT Ciputra Development, Tbk
4
PT Alam Sutera Realty, Tbk – PT Bumi Serpong Damai, Tbk
5
PT Alam Sutera Realty, Tbk – PT Ciputra Development, Tbk
6
PT Bumi Serpong Damai, Tbk – PT Ciputra Development, Tbk
Tingkat Keuntungan Portofolio
Dari kombinasi portofolio pada tabel 4 diatas, selanjutnya akan ditentukan keuntungan
portofolio dengan proporsi sama (50% : 50%) dan portofolio dengan proporsi berbeda (70% :
30%) yang tampak pada tabel 5 dan 6.
Tabel 5
Tingkat Keuntungan Portofolio dengan Keuntungan sama (50%:50%)
Portofolio
XA
XB
E(RA)
E(RB)
E(RP)
1
2
3
4
5
6
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,0086
0,0086
0,0086
0,0290
0,0290
0,0164
0,0290
0,0164
0,0380
0,0164
0,0380
0,0380
0,01882
0,01251
0,02331
0,02273
0,03353
0,02722
Tabel 6
Tingkat Keuntungan Portofolio dengan Proporsi Beda (70%:30%)
Portofolio
XA
XB
E(RA)
E(RB)
E(RP)
1
2
3
4
5
6
0,70
0,70
0,70
0,70
0,70
0,70
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,0086
0,0086
0,0086
0,0290
0,0290
0,0164
0,0290
0,0164
0,0380
0,0164
0,0380
0,0380
0,01473
0,01095
0,01742
0,02526
0,03174
0,02290
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
12
Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa dengan proposi saham yang sama (50%:50%) tingkat
keuntungan portofolio saham tertinggi adalah portofolio 5 yaitu kombinasi antara PT Alam
Sutera Realty, Tbk dengan PT Ciputra Development, Tbk sebesar 0,033353 atau sebesar 3,34%.
Sedangkan tingkat keuntungan portofolio saham terendah adalah portofolio 2 yaitu kombinasi
antara PT Agung Podomoro Land, Tbk dengan PT Bumi Serpong Damai, Tbk sebesar 0, 0,1251
atau sebesar 1,25%.
Koefisien Korelasi
Portofolio akan lebih efisien jika mempunyai korelasi yang bernilai negatif, dan mendekati
-1 berarti korelasinya semakin rendah sehingga dapat mengurangi atau meminimumkan deviasi
standard (risiko) portofolio.
Tabel 7
Koefisien Korelasi Antar Saham
Correlation
Agung
Alam
Pearson Correlation
1
,441
Sig. (2-tailed)
,151
N
12
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Agung
Alam
Bumi
Ciputra
Bumi
,682
,015
12
,729
,007
12
1
Ciputra
,445
,147
12
,617
,033
12
,618
,032
12
1
Deviasi Standar Portofolio
Dengan melihat hasil perhitungan pada 5 dan Tabel 7 maka deviasi standar bisa dihitung
seperti tampak pada tabel 8 dan 9 untuk proporsi sama (50%:50%) dan proporsi beda
(70%:30%). Hasil deviasi standar portofolio tampak pada tabel berikut:
Tabel 8
Deviasi Standar Portofolio dengan Proporsi Sama (50%:50%)
Dalam Desimal
a
b
a2
b2
σA
σB
σA2
σB2
ρAB
σP
0,50
0,50
0,25000
0,25000
0,06966
0,09417
0,00485
0,00887
0,441
0,0698
0,50
0,50
0,25000
0,25000
0,06966
0,09819
0,00485
0,00964
0,682
0,0772
0,50
0,50
0,25000
0,25000
0,06966
0,08147
0,00485
0,00664
0,445
0,0643
0,50
0,50
0,25000
0,25000
0,09417
0,09819
0,00887
0,00964
0,729
0,0894
0,50
0,50
0,25000
0,25000
0,09417
0,08147
0,00887
0,00664
0,617
0,0790
0,50
0,50
0,25000
0,25000
0,09819
0,08147
0,00964
0,00664
0,618
0,0809
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
13
Tabel 9
Deviasi Standar Portofolio dengan Proporsi Sama (70%:30%)
Dalam Desimal
a2
b2
σA
σB
σA2
σB2
ρAB
a
b
0,70
0,70
0,70
0,70
0,70
0,70
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,49000
0,49000
0,49000
0,49000
0,49000
0,49000
0,09000
0,09000
0,09000
0,09000
0,09000
0,09000
0,06966
0,06966
0,06966
0,09417
0,09417
0,09819
0,09417
0,09819
0,08147
0,09819
0,08147
0,08147
0,00485
0,00485
0,00485
0,00887
0,00887
0,00964
0,00887
0,00964
0,00664
0,00964
0,00664
0,00664
0,441
0,682
0,445
0,729
0,617
0,618
σP
0,0663
0,0721
0,0635
0,0897
0,0832
0,0860
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa standar deviasi baik dengan proporsi
sama maupun dengan proporsi berbeda yang mempunyai standar deviasi tertinggi adalah
portofolio 4, yaitu kombinasi antara PT Alam Sutera Realty, Tbk dengan PT Bumi Serpong
Damai, Tbk. Sedangkan yang mempunyai standar deviasi terendah adalah portofolio 3 yaitu
kombinasi antara PT. Agung Podomoro Land, Tbk dengan PT Ciputra Development, Tbk.
Portofolio Efisien
Dalam tabel 10 dan 11 berikut akan ditunjukkan keuntungan portofolio beserta deviasi
standar portofolio dan dalam gambar 2 dan 3 akan ditunjukkan hubungan antara tingkat
keuntungan portofolio dan risiko portofolio.
Tabel 10
Tingkat Keuntungan dan Deviasi Standar Portofolio
Dengan Proporsi Sama (50%:50%)
Portofolio
E(Rp)
σP
1
1,882
6,98
2
1,251
7,72
3
2,331
6,43
4
2,273
8,94
5
3,353
7,90
6
2,722
8,09
Dari tabel 10 diatas terlihat bahwa kombinasi saham yang terbentuk memiliki tingkat
keuntungan dan risiko yang berfluktuasi. Risiko yang ditanggungpun bervariasi tergantung
dari tingkat keuntungan yang didapat dan koefisien korelasi yang dimiliki setiap portofolio.
Koefisien korelasi terendah dapat menurunkan tingkat risiko pada portofolio.
Berdasarkan tabel 10 diatas akan dilakukan pemeringkatan portofolio berdasarkan nilai
Coeficcient of Variation(CV) terkecil.
No
1
2
3
4
5
6
Tabel 11
Peringkat Portofolio Efisien
Proporsi 50%:50%
Portofolio
E(RP)
5
3
6
1
4
2
3,353
2,331
2,722
1,882
2,273
1,251
σp
CV
7,90
6,43
8,09
6,98
8,94
7,72
2,356
2,760
2,972
3,710
3,934
6,169
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
14
Berdasarkan tabel diatas akan digambarkan dalam bentuk grafik hubungan antara tingkat
keuntungan dan risiko portofolio sebagai berikut :
Proporsi 50%:50%
E (Rp)
3.5000
5
3.0000
3
2.5000
6
1
2.0000
4
2
1.5000
1.0000
5.0000
p
6.0000
7.0000
8.0000
9.0000
10.0000
Gambar 2
Tingkat Keuntungan Portofolio dan risiko Portofolio
Dengan Proporsi sama (50%:50%)
Dari gambar 2 diatas dapat disimpulkan bahwa portofolio efisien terletak pada titik
portofolio 3, 5, dan 6. Karena efficient frontier adalah kurva yang menghubungkan portofolio
yang memiliki deviasi standar terendah dengan portofolio yang memiliki tingkat keuntungan
tertinggi. Sedangkan pada titik lain tersebut dinyatakan tidak efisien.
Tingkat keuntungan dan deviasi standar portofolio dengan proporsi berbeda (70% : 30%)
tampak pada tabel 12 sebagai berikut :
Tabel 12
Tingkat Keuntungan dan Deviasi Standar Portofolio
Dengan Proporsi Beda 70%:30%
Portofolio
E(Rp)
σP
1
1,473
6,63
2
1,095
7,21
3
1,742
6,35
4
2,526
8,97
5
3,174
8,32
6
2,290
8,60
Dari tabel 12 diatas terlihat bahwa kombinasi saham yang terbentuk memiliki tingkat
keuntungan dan risiko yang berfluktuasi. Risiko yang ditanggungpun bervariasi tergantung
dari tingkat keuntungan yang didapat dan koefisien korelasi yang dimiliki setiap portofolio.
Koefisien korelasi terendah dapat menurunkan tingkat risiko pada portofolio.
Berdasarkan tabel 12 diatas akan dilakukan pemeringkatan portofolio efisienberdasarkan
nilai Coeficcient of Variation (CV) terkecil.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
15
Tabel 13
Peringkat Portofolio Efisien
70%:30%
No
Portofolio
E(RP)
Σρ
CV
1
5
3,174
8,32
2,623
2
4
2,526
8,97
3,551
3
3
1,742
6,35
3,647
4
6
2,290
8,60
3,756
5
1
1,473
6,63
4,498
6
2
1,095
7,21
6,592
Berdasarkan tabel diatas akan digambarkan dalam bentuk grasik hubungan antara tingkat
keuntungan dan risiko portofolio sebagai berikut :
E (Rp)
Portofolio Proporsi (70% :30%)
3.500
5
3.000
4
2.500
2.000
3
6
1.500
2
1
1.000
0.500
0.000
σ
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
8.00
8.50
9.00
9.50
Gambar 3
Tingkat Keuntungan Portofolio dan risiko Portofolio
Dengan Proporsi sama (70%:30%)
Dari gambar 3 diatas dapat disimpulkan bahwa portofolio efisien terletak pada titik
portofolio 3, 5 dan 4. Karena efficient frontier adalah kurva yang menghubungkan portofolio
yang memiliki deviasi standar terendah dengan portofolio yang memiliki tingkat keuntungan
tertinggi. Sedangkan pada titik lain tersebut dinyatakan tidak efisien.
Tabel 14
Portofolio optimal
Proporsi (50%:50%)
Proporsi (70%:30%)
Portofolio
E (Rp )
Σp
Portofolio
E (Rp )
Σp
5
3,3530
7,901
5
3,174
8,324
3
2,3305
6,432
4
2,526
8,970
6
2,7217
8,088
3
1,742
6,354
Portofolio optimal adalah kondisi yang dibutuhkan oleh investor yang mana akan dipilih
oleh investor tergantung pada fungsi yang sesuai dengan preferensi investor yang bersangkutan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
16
terhadap tingkat keuntungan maupun risiko yang bersedia ditanggungnya. Fungsi utilitas jika
dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko dengan gambar 2 proporsi sama (50%:50%)
dan gambar 3 proporsi berbeda (70%:30%) menjadi tiga, yaitu :
1. Risk Averse (Sikap yang tidak menyukai risiko), yaitu investor yang lebih suka mengambil
investasi dengan risiko yang lebih rendah, biasanya cenderung mempertimbangkan
keputusan investasi secara matang dan terencana. Pada proporsi sama (50%:50%) terdapat
pada portofolio 3 yaitu kombinasi antara PT. Agung Podomoro Land, Tbk dan PT. Ciputra
Development, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,02331 atau 2,33% dan risiko
sebesar 0,0643 atau 6,43% sedangkan pada proporsi berbeda (70%:30%) terdapat pada
portofolio 3 merupakan kombinasi antara PT. Agung Podomoro Land, Tbk dan PT Ciputra
Development, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,01742 atau 1,74% dan tingkat risiko
sebesar 0,06354 atau 6,35%.
2. Risk Neutral (Sikap yang netral terhadap risiko), dalam jenis ini cukup fleksibel dan bersikap
berhati-hati dalam mengambil keputusan. Investor akan meminta kenaikan tingkat
pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Dalam analisis kali ini dengan
proporsi sama (50%:50%) terdapat pada portofolio 5 yaitu kombinasi PT Alam Sutera
Realty, Tbk, dan PT Ciputra Development, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,03353
atau 3,35% dan risiko sebesar 0,0790 atau 7,90%, sedangkan pada proporsi (70%:30%)
terdapat pada portofolio 5 yaitu kombinasi PT Alam Sutera Realty, Tbk, dan PT Ciputra
Development, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,03174 atau 3,17% dan risiko sebesar
0,08324 atau 8,32%,.
3. Risk Seeker (Sikap yang menyukai risiko), Pada sikap ini ada dua pilihan investasi bagi
investor yang memberikan tingkat pengembalian sama dengan risiko berbeda, maka ia akan
lebih suka mengambil investasi dengan risiko lebih tinggi. Dalam analisi ini dengan
proporsi (50%:50%) terdapat pada portofolio 6 yaitu kombinasi antara PT Bumi Serpong
Damai, Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,02722
atau 2,72% dan risiko sebesar 0,08088 atau 8,09%, sedangkan pada proporsi (70%:30%)
terdapat pada portofolio 4 yaitu kombinasi antara PT Alam Sutera Realty, Tbk dan PT Bumi
Serpong Damai, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,02526 atau 2,53% dan risiko
sebesar 0,08970 atau 8,97%.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan dari 6 kombinasi saham yang
terbentuk dengan menggunakan proporsi sama (50%:50%) dan proporsi beda (70%:30%) saham
yang optimal adalah kombinasi saham PT. Alam Sutera Realty, Tbk dan PT Ciputra
Development, Tbk. Sedangkan yang tidak optimal adalah kombinasi saham PT Agung
Podomoro Land, Tbk dengan PT Bumi Sepong Damai, Tbk. Jika dilihat berdasarkan preferensi
investor, bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) pada proporsi 50%:50% dan
70%:30% dapat membeli saham PT Agung Podomoro, Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk.
Bagi investor yang netral terhadap risiko (neutral risk) dapat membeli saham PT. Alam Sutera
Realty, Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk. Sedangkan Investor yang risk seeker pada
Proporsi 50%:50% dapat membeli saham PT Bumi Sepong Damai, Tbk dengan PT Ciputra
Development, Tbk. Pada proporsi 70%:30% investor dapat membeli saham PT Alam Sitera
Realty, Tbk dengan PT Bumi Serpong Damai, Tbk
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014)
17
Saran
Dalam melakukan analisis investasi, harus melakukan proses manajemen portofolio
dengan cara melakukan perencanaan, eksekusi, umpan balik, serta melakukan evaluasi kinerja
portofolio yaitu melakukan penilaian terhadap portofolio apakah portofolio yang terbentuk
mampu memberikan tingkat return
yang relatif lebih tinggi di banding return portofolio lainnya dan return tersebut sesuai dengan
tingkat risiko yang ditanggung. Selain itu investor juga perlu mengetahui kinerja keuangan
perusahaan yang akan ditanamkan modalnya meliputi penilaian tentang posisi keuangan
perusahaan, tingkat pertumbuhan laba, tingkat pertumbuhan penjualan dan informasi lainnya
yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2005.Manajemen Penelitian Jakarta, Rineka Cipta.
Ardyan, dan V. Ariyani. 2013. Pembentukan Portofolio Pada Perusahaan Keuangan di BEI.
Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi (1):54-58.
Darmadji dan Fakhruddin. 2011. Pasar Modal Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta.
Husnan, S. 2009. Dasar-dasarTeori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta.
Jogianto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh, BPFE, Yogyakarta.
Markowitz, H.M. 1952. Portofolio selection, Journal of Finance. Pp 77-91.
Sedarmayanti, dan Hidayat. 2011. Metode Penelitian. Edisi Kedua. Mandar Maju. Bandung.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh, Penerbit CV ALFABETA,
Bandung.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima, UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Tandelilin, E. 2010. Analisis Investasidan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Tirtana, D. 2009. Analisis Portofolio Optimal Investasi Saham Pada Sektor Perbankan di Bursa
Efek Indonesia Studi Kasus 2006-2008. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma. Depok.
Veronika, Y. 2013. Analisis Return dan Risiko Saham untuk Membentuk Portofolio yang Efisien
Pada Perusahaan Sektor Industri dan Manufaktur yang Masuk Indeks LQ-45 yang Go
Public di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. STIESIA. Surabaya.
●●●
Download