Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) `ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BEI Selly Uli Siregar [email protected] Sasi Agustin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out and to analyze of how to create both effective and efficient investment in risk and return by using portfolio analysis so that it gains the maximum profit level expectation with the minimum risk level. The population in this research is the company in Real Estate and Property with the sample collection technique of purposive sampling therefore, there are 4 companies as samples. Based on the investor preference, for the risk averter investor with the proportion of 50%:50% and 70%:30% able to purchase stock at PT Agung Podomoro, Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk. For the investor which is neutral to the risk (neutral risk) is able to purchase stock at PT. Alam Sutera Realty, Tbk and PT Ciputra Development. On the other hand, the risk seeker investor in the proportion 50%:50% is able to purchase stock at PT Bumi Sepong Damai, Tbk with PT Ciputra Development, Tbk. In the proportion 70%:30% investors can buyshares combination between PT Alam Sutera Realty, Tbk and PT Bumi Serpong Damai, Tbk. Keywords: Stock Return, Stock Risk, Portfolio Creation. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis bagaimanakah membentuk investasi yang efektif dan efisien dalam risk dan return dengan menggunakan analisis portofolio sehingga mendapatkan tingkat keuntungan yang diharapkan secara maksimal dengan tingkat risiko yang minimal. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pada Real Estate dan property dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling sehingga didapat 4 perusahaan yang dijadikan sampel. Jika dilihat berdasarkan preferensi investor, bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) pada proporsi 50%:50% dan 70%:30% dapat membeli saham PT Agung Podomoro, Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk. Bagi investor yang netral terhadap risiko (neutral risk) dapat membeli saham PT. Alam Sutera Realty, Tbk dan PT Ciputra Development. Sedangkan investor yang (risk seeker) pada Proporsi 50%:50% dapat membeli saham PT Bumi Sepong Damai, Tbk dengan PT Ciputra Development, Tbk. Pada proporsi 70%:30% investor dapat membeli saham PT Alam Sutera Realty, Tbk dengan PT Bumi Serpong Damai, Tbk. Kata kunci : Return Saham, Risiko Saham, Pembentukan Portofolio. PENDAHULUAN Investasi merupakan kegiatan penanaman modal, baik secara langsung maupun tidak langsung dan kegiatan investasi tidak hanya dilakukan oleh perorangan namun juga oleh lembaga – lembaga sebagai suatu organisasi. Dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal mendapat sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. Dalam penelitian ini perusahaan real estate dan property sebagai obyek perusahaan yang diteliti karena fenomena meningkatnya pembangunan apartemen dan perumahan mewah yang Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 2 berkembang saat ini menimbulkan banyaknya investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan real estate dan property di BEI. Oleh karena itu sebelum menginvestasikan dananya, sebaiknya membentuk portofolio terlebih dahulu, dalam artian investor tidak menginvestasikan seluruh dana mereka pada suatu saham melainkan kombinasi dari beberapa saham. Hal ini dimaksudkan jika salah satu saham nilainya jatuh sedanglan nilai saham lainnya naik, maka keuntungan dan kerugian ini bisa saling mengkompensir. Namun dalam pemilihan saham-saham yang akan dimasukkan dalam portofolio tersebut, sebaiknya menghindari naluri spekulasi melainkan lebih bersifat analistis dan mengutamakan faktor perhitungan, salah satunya analisis terhadap expected return dan risiko saham. Expected return pada dasarnya merupakan rata-rata tertimbang dari beberapa return historis dengan probabilitas masing-masing return sebagai faktor penimbangnya. Sedangkan risiko diukur dengan besarnya varian atau standar deviasi dari expected return. Semakin besar tingkat penyebaran (varian) maka investasi makin berisiko.Pembentukan portofolio ialah yang nantinya akan dapat memberikan kombinasi tingkat pengembalian dan risiko yang optimum atau portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang memberikan expected return yang besar dengan risiko yang sama atau memberikan tingkat risiko yang kecil dengan expected return yang sama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membentuk portofolio yang efektif dan efisien dalam risk dan expected return saham perusahaan real estate dan property di Bursa Efek Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimanakah membentuk investasi yang efektif dan efisien dalam risk dan return dengan menggunakan analisis portofolio sehingga mendapatkan tingkat keuntungan yang diharapkan secara maksimal dengan tingkat risiko yang minimal TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Pasar Modal Menurut Husnan (2009:3) secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan atau sekuritas jangka panjangyang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah maupun swasta. Fungsi Pasar Modal Fungsi pasar modal adalah sebagai sarana menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak lender ke borrower dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki. Lender mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari pihak borrower tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan (Husnan, 2009:4). Ada beberapa daya tarik pasar modal. Pertama, diharapkan pasar modal ini akan bisa menjadi alternatif penghimpun dana selain sistem perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham). Dengan demikian, perusahaan ini bisa menghindarkan diri dari kondisi debt to equity ratio yang terlalu tinggi sehingga justru membuat cost of capital of the firm tidak lagi minimal. Kedua, pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Denganadanya pasar modal, para pemodal memungkinkan melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio (yaitu gabungan dari Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 3 berbagai investasi) sesuai dengan risiko yang mereka bersedia tanggung dan keuntungan yang mereka harapkan. Disamping itu investasi pada sekuritas mempunyai daya tarik lain, yaitu likuiditasnya. Sehubungan dengan itu maka pasar modal memungkinkan terjadinya alokasi dana yang efisien (Husnan, 2009:4).. Teori Investasi Menurut Tandelilin (2010:2) investasi adalah komitmen atau sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang digunakan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa dating. Investasi merupakan penenaman untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya memiliki jangka waktu dengan harapan akan mendapatkeuntungan dimasa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2006:4). Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dalam bentuk aktiva keuangan atau aktiva riil baik secara langsung, yang dimasa yang akan dating akan mempunyai nilai tambah atas nilai yang dikorbankan dengan mengharapkan mendapatkan keuntungan. Tujuan Investasi Menurut Tandelilin (2010:7) pada dasarnya tiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan. Tetapi tidak sederhana itu dalam arti lebih luas tujuan investasi adalah meningkatkan kesejahteraan investor. Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari asset-aset yang dimiliki saat ini, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investor antara lain: 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang. 2. Mengurangi tingkat inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang – bidang usaha tertentu. Teori Portofolio Teori portofolio dipelopori oleh Harry Markowitz pada tahun 1956 yang merupakan aspek terpenting dalam investasi. Portofolio menggambarkan kepemilikan dari pada instrument investasi yang disusun dengan perencanaanyang matang untuk pencapaian hasil yang optimal melalui penyebaran risiko. Portofolio dipilih atas dasar structural penilaian investasi dan tujuan investasi. Suatu portofolio dibentuk guna memanfaatkan secara optimal situasi dan kondisi yang didasarkan pada pertimbangan risiko dan keuntungan. Portofolio mempunyai beberapa alternatif variasi dengan pertimbangan investor haarus melihat risiko dan tingkat keuntungan yang bergerak positif didalam portofolio. Portofolio merupakan sekumpulan investasi yang menyangkut identifikasi saham-saham yang mana akan dipilih dan menentukan proporsi dana yang ditanamkan pada masing-masing saham tersebut (Husnan, 2009:47). Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 4 Pembentukan Portofolio Portofolio yang optimal memberikan return ekspektasi terbesar dengan tingkat risiko yang terkecil (Jogiyanto, 2010:309-318). Dalam melakukan pembentukan portofolio yang optimal dapat ditempuh berdasarkan model-model berikut ini : 1. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz Memberikan nilai portofolio dengan risiko terkecil untuk return ekspektasi yang tertentu. 2. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor Tiap-tiap investor akan mempunyai tanggapan terhadap risiko (risk averter, neutral risk dan risk seeker). Sehingga investor akan memilih portofolio berbeda dengan investor lain selama portofolio tersebut merupakan portofolio efisien. 3. Portofolio optimal dengan aktivitas bebas risiko Sebagai suatu aktivitas bebas risiko dapat didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan risiko yang sama dengan nol. 4. Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko. Maksudnya investor dapat memasukkan aktiva bebas risiko ke dalam portofolio berisiko dalam bentuk simpanan (lending), berarti membeli aktiva berisiko dan memasukkannya ke portofolio yang efisien aktiva yang berisiko dan dalam bentuk pinjaman (borrowing) berarti meminjam sejumlah dana dengan tingkat bunga bebas risiko dan menggunakan dana itu untuk menambah proporsi di portofolio efisien aktiva berisiko. Portofolio Yang Efisien Untuk membentuk portofolio yang efisien, kita harus berpegang pada asumsi tentang bagaimana perilaku investor dalam pembuatan keputusan investasi yang paling penting adalah bahwa semua investor tidak menyukai risiko (Tandelilin, 2010:157). Suatu portofolio dikategorikan sebagai portofolio efisien apabila portofolio tersebut terletak pada permukaan yang efisien (efficient frontier). Efficient frontier adalah kurva yang menghubungkan efisiensi portofolio yang memiliki deviasi standar terendah dengan efisien portofolio yang memiliki expected return tinggi. Sedangkan portofolio efisien adalah bila dibandingkan dengan portofolio lainnya, portofolio ini memenuhi kondisi berikut: (a) Memberikan expected return terbesar dengan risiko yang sama, (b) Memberikan risiko terkecil dengan expected return yang sama. Portofolio Optimal Menurut Tandelilin (2010:157) portofolio yang optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor yang bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya. Pengembangan Hipotesis Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2011:108) Hipotesis adalah dugaan sememtara mengenai suatu hal atau permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data atau fakta atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang valid dan relibel dengan menggunakan cara yang sudah ditentukan. Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan hipotesis karena jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu jenis penelitian yang Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 5 menggambarkan obyek yang diteliti, dimana data dikumpulkan, dipelajari, diolah kemudian dianalisis. Model Penelitian Harga saham individu, pembagian dividen masing-masing Emiten (Perusahaan) a. Return saham kecil, maka risiko ahamnya kecil b. Return saham besar, maka risiko sahamnya besar a. Return E(R) b. Risiko (σ) Proporsi dana 50% : 50% Pembentukan portofolio yang terdiri dari dua saham C(r, n) Proporsi dana 70% :30% Menentukan E(Rp) tertinggi dan terendah tiap masing-masing proporsi dana Menghitung korelasi dua saham risiko portofolio Menggabungkan E(Rp) dan σp tiap portofolio pada masing-masing proporsi dana Portofolio yang yang dipilih sesuai dengan preferensi investor Gambar 1 Model Penelitian Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 6 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan real estate dan property yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: (1)Perusahaan yang masuk 50 saham teraktif menurut volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia. (2)Perusahaan yang aktif membagikan dividen pada tahun 2012. (3)Harga penutupan Close Price setiap bulan pada tahun 2012. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen 1. Expected Return dan Risiko Portofolio a. Pendapatan yang diharapkan dari suatu portofolio adalah merupakan rata-rata tertimbang dari keuntungan yang diharapkan dari sekuritas- sekuritas (saham-saham) yang membentuknya dengan proporsi dana yang diinvestasikan pada sekuritas sebagai faktor penimbang. Satuan pengukuran dari expected return portofolio adalah presentase (%). b. Risiko saham dari portofolio didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan. Salah satu pengukuran risiko adalah deviasi standar. Satuan pengukuran risiko adalah presentase (%). 2. Return Saham Individu dan Risiko Saham Individu a. Return Saham Individu Return dalam penelitian ini adalah pendapatan suatu saham pada periode tertentu adalah jumlah dari perubahan harga ditambah dividen yang diterima kemudian dibagi dengan harga awal periode. Satian return adalah presentase (%). b. Risiko Saham Individual Untuk mengukur risiko suatu investasi yang terdapat pada saham individu maka digunakan varian. Varian adalah kuadran dari standar deviasi. Satuan standar deviasi adalah presentase (%). Variabel Dependen Portofolio Portofolio merupakan kombinasi kepemilikan dari dua saham perusahaan yang berbeda agar investor bisa meraih return optimal sekaligus dapat memperkecil risiko melalui diversifikasi. Satuan pengukuran portofolio ini dinyatakan dalm bentuk presentase (%). Teknik Analisis Data Menghitung Return Realisasi Aktiva Tunggal Dalam konteks manajemen investasi return merupakan imbalan dari investasi.pendapatan saham periode tertentu adalah jumlah dari perubahan harga ditambah dividen yang kemudian dibagi dengan harga awal periode. Bentuk rumusnya adalah sebagai berikut (Husnan, 2009:51): Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 7 Dimana: Rit : Tingkat keuntungan saham I pada tahun periode t Pit : Harga saham i pada periode t Pit-1 : Harga saham periode sebelumnya Dit : Dividen saham periode akhir Menghitung Return Ekspektasi Aktiva Tunggal Setelah diperoleh return periode tertentu, maka dapat dihitung expected return. Tingkat keuntungan yang diharapkan adalah rata-rata teertimbang dari berbagai return historisnya. Bentuk rumusnya adalah sebagai berikut (Husnan, 2009:51): Dimana: E(Ri) : Tingkat keuntungan yang diharapkan saham i Rij : Tingkat keuntungan saham i pada periode j n : Periode Menghitung risiko (standart deviasi) saham individual Menghitung varian dengan rumus Risiko dapat dinyatakan dalam bentuk varian. Selain varian, untuk menghitung risiko dapat menggunakan deviasi standar. Deviasi standar merupakan akar kuadrat dari varian Rumus dari varian dapat ditulis sebagai berikut (Husnan, 2009:53) Dimana: σ2 i : Variant saham i Rit : Tingkat keuntungan saham i pada periode t E(Ri) : Tingkat keuntungan saham yang di harapkan pada saham i n : Periode σ2i : variasi saham i Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 8 Pembentukan portofolio Untuk menentukan jumlah portofolio yang akan dibentuk, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagi berikut (Halim, 2005:51): dimana: C(r.n) : Kombinasi tingkat r dan n obyek n! : Faktorial jumlah obyek saham r! : Faktorial jumlah saham yang dikombinasikan Menghitung return ekspektasi (expected return) dari portofolio Return ekspektasi portofolio (Portofolio expected) merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal didalam portofolio dapat dinyatakan sebagai berikut (Husnan, 2009: 7): Dimana : E(Rp) : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio XA,XB : Proporsi dana yang di investasikan pada saham A dan B E(Ri) : Tingkat keuntungan saham yang diharapkan dari saham individu Menghitung korelasi tingkat keuntungan saham portofolio Koefisien korelasi dapat menjelaskan besarnya diversifikasi yang dicapai oleh portofolio. Rumus koefisien korelasi dapat ditulis sebagai berikut (Husnan, 2009:66): Dimana: : Koefisien korelasi saham portofolio n : Jumlah observasi x : Tingkat keuntungan saham x y : Tingkat keuntungan saham y Hasil perhitungan koefisien korelasi antar return saham akan menunjukkan keeratan hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Joefisien korelasi berkisar antara -1 sampai +1. Koefisien korelasi yang negatif berarti bahwa jika nilai suatu varian naik, maka varian yang lain akan turun. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 9 Menghitung Risiko saham Portofolio Risiko portofolio dapat diukur dengan besarnya deviasi standar atau varian dari nilai-nilai sekuritas tunggal yang ada didalamnya. Dengan demikian varian return portofolio yang merupakan risiko portofolio dapat dituliskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2010:266) Dimana σρ : Standart deviasi portofolio σA,σB : Standart deviasi saham A,B a,b : Proporsi dana yang di investasikan pada saham Adan B ρAB : Koefisien korelasi saham A dan B Penentuan Koefisien Variasi Koefisien variasi (coeficient of variation) dapat digunakan untuk mempertimbangkan dua faktor tersebut bersamaan .sehingga semakin kecil nilai CV semakin baik aktiva tersebut. Semakin kecil CV mrnunjukkan semakin kecil risiko aktiva dan semakin besar return ekspektasinya. Rumus koefisien variasi adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2010 :232): Dimana : CV : Coefficient of variation (koefisien variasi) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Return Realisasi Saham Individual Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des ∑ Rij Tabel 1 Return Realisasi Saham Individual Tahun 2012 (Di Sajikan dalam Bentuk Persen) Saham Perusahaan PT Agung Podomoro PT Alam Sutera PT Bumi Serpong Land Realty Damai -9,86 5,71 7,27 6,51 17,78 9,64 4,63 8,99 12,28 7,29 -3,02 10,95 -13,20 -9,79 -16,00 6,31 -9,03 -1,56 0,14 -5,87 -2,44 -7,10 -4,08 -12,93 9,53 12,78 13,13 4,43 17,42 9,85 0,14 5,39 -2,32 1,51 -1,43 -8,16 10,32 34,86 19,71 PT Ciputra Development 5,74 12,46 12,66 5,69 -7,76 -7,00 0,15 -4,46 14,68 -4,08 14,85 2,69 45,61 Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 10 Return realisasi saham individual berfkutuasi tergantung pada naik turunnya harga saham dan besarnya pembagian deviden untuk tiap bulannya. Tingkat keuntungan saham yang positif berarti saham tersebut dapat memberikan keuntungan bagi pemilik saham, sedagnkan tingkat keuntungan yang negatif akan memberikan kerugian yang disebabkan oleh turunnya harga saham. Perhitungan return realisasi saham individual tabel 1 diatas menunjukkan pada bulan Januari tingkat keuntungan saham tertinggi terjadi pada saham PT Bumi Serpong Damai, Tbk sebesar 7,27%. Kondisi ini menunjukkan jika investor menginvestasikan uangnya sebesar Rp 100.- maka tingkat keuntungan saham sebesar Rp. 727.-. Tingkat keuntungan saham terendah terjadi pada saham PT Agung Podomoro Land, Tbk sebesar -9,86%. Kondisi ini menunjukkan jika investormenginvestasikan uangnya sebesar Rp 100.- maka mengalami kerugian atas investasi saham sebesar Rp. -986.-. Return Ekspektasi Saham Individual Tingkat expected return saham individual masing-masing perusahaan tahun 2012 dapat dilihat pada table 2 berikut : Tabel 2 Expected Return Saham Individual Tahun 2012 No Nama Perusahaan Rij (%) E(Ri) 1 PT Agung Podomoro Land, Tbk 10,32 0,86 2 PT. Alam Sutera Realty, Tbk 34,86 2,90 3 PT. Bumi Serpong Damai, Tbk 19,71 1,64 4 PT. Ciputra Development, Tbk 45,61 3,80 Dari hasil expected return seperti tampak pada tabel 2 diatas, terlihat saham yang memiliki tingkat keuntungan yang diharapkan tertinggi yang dapat memberikan keuntungan pada pemegang sahamnya terjadi pada PT Ciputra Development, Tbk sebesar 3,80%. Kondisi menggambarkan jika investor menginvestasikan uangnya sebesar Rp 100.- maka tingkat pengembalian yangdiharapkan sebesar Rp 380.-. Sedangkan tingkat keuntungan yang diharapkan terendah terjadi pada PT Agung Podomoro Land,Tbk sebesar 0,86%. Kondisi menggambarkan jika investor menginvestasikan uangnya sebesar Rp 100.- maka tingkat pengembalian yangdiharapkan sebesar Rp 86.-. Tingkat keuntungan yang diharapkan bernilai rendah diperkirakan mendatangkan kerugian bagi pemegang sahamnya. Deviasi Standard (Risiko) Saham Individual Risiko tersebut diukur dari penyebaran nilai tingkat keuntungan yang diharapkan. Ukuran penyebaran ini disebut deviasi standar atau apabila dinyatakan dalam bentuk kuadrat sebagai varian. No Tabel 3 Expected Return dan Deviasi Standar Saham Individual E (Ri) Nama Perusahaan (%) SD (σρ) 1 PT Agung Podomoro Land, Tbk 0,860 0,070 2 PT. Alam Sutera Realty, Tbk 2,905 0,094 3 PT. Bumi Serpong Damai, Tbk 1,642 0,098 4 PT. Ciputra Development, Tbk 3,801 0,081 Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 11 Saham yang memiliki deviasi standar yang tinggi memiliki risiko yang tinggi dan kemungkinan memperoleh keuntungan yang tinggi pula. Sebaliknya saham yang memiliki deviasi standar yang rendah memiliki risiko yang rendah pula. Dari hasil perhitungan deviasi standar individual seperti tampak pada tabel 3 diatas, terlihat saham yang memiliki deviasi standar individual tertinggi yang dapat memberikan keuntungan pada pemegang sahamnya terjadi pada PT Bumi Serpong Damai, Tbk sebesar 0,09819 atau 9,819%. Pembentukan Portofolio Berdasarkan perhitungan diatas dengan 4 sampel saham dapat diperoleh 6 kombinasi sebagai berikut : Tabel 4 Kombinasi Portofolio Portofolio Kombinasi Saham 1 PT Agung Podomoro Land, Tbk – PT Alam Sutera Realty, Tbk 2 PT Agung Podomoro Land, Tbk – PT Bumi Serpong Damai, Tbk 3 PT Agung Podomoro Land, Tbk – PT Ciputra Development, Tbk 4 PT Alam Sutera Realty, Tbk – PT Bumi Serpong Damai, Tbk 5 PT Alam Sutera Realty, Tbk – PT Ciputra Development, Tbk 6 PT Bumi Serpong Damai, Tbk – PT Ciputra Development, Tbk Tingkat Keuntungan Portofolio Dari kombinasi portofolio pada tabel 4 diatas, selanjutnya akan ditentukan keuntungan portofolio dengan proporsi sama (50% : 50%) dan portofolio dengan proporsi berbeda (70% : 30%) yang tampak pada tabel 5 dan 6. Tabel 5 Tingkat Keuntungan Portofolio dengan Keuntungan sama (50%:50%) Portofolio XA XB E(RA) E(RB) E(RP) 1 2 3 4 5 6 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,0086 0,0086 0,0086 0,0290 0,0290 0,0164 0,0290 0,0164 0,0380 0,0164 0,0380 0,0380 0,01882 0,01251 0,02331 0,02273 0,03353 0,02722 Tabel 6 Tingkat Keuntungan Portofolio dengan Proporsi Beda (70%:30%) Portofolio XA XB E(RA) E(RB) E(RP) 1 2 3 4 5 6 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,0086 0,0086 0,0086 0,0290 0,0290 0,0164 0,0290 0,0164 0,0380 0,0164 0,0380 0,0380 0,01473 0,01095 0,01742 0,02526 0,03174 0,02290 Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 12 Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa dengan proposi saham yang sama (50%:50%) tingkat keuntungan portofolio saham tertinggi adalah portofolio 5 yaitu kombinasi antara PT Alam Sutera Realty, Tbk dengan PT Ciputra Development, Tbk sebesar 0,033353 atau sebesar 3,34%. Sedangkan tingkat keuntungan portofolio saham terendah adalah portofolio 2 yaitu kombinasi antara PT Agung Podomoro Land, Tbk dengan PT Bumi Serpong Damai, Tbk sebesar 0, 0,1251 atau sebesar 1,25%. Koefisien Korelasi Portofolio akan lebih efisien jika mempunyai korelasi yang bernilai negatif, dan mendekati -1 berarti korelasinya semakin rendah sehingga dapat mengurangi atau meminimumkan deviasi standard (risiko) portofolio. Tabel 7 Koefisien Korelasi Antar Saham Correlation Agung Alam Pearson Correlation 1 ,441 Sig. (2-tailed) ,151 N 12 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Agung Alam Bumi Ciputra Bumi ,682 ,015 12 ,729 ,007 12 1 Ciputra ,445 ,147 12 ,617 ,033 12 ,618 ,032 12 1 Deviasi Standar Portofolio Dengan melihat hasil perhitungan pada 5 dan Tabel 7 maka deviasi standar bisa dihitung seperti tampak pada tabel 8 dan 9 untuk proporsi sama (50%:50%) dan proporsi beda (70%:30%). Hasil deviasi standar portofolio tampak pada tabel berikut: Tabel 8 Deviasi Standar Portofolio dengan Proporsi Sama (50%:50%) Dalam Desimal a b a2 b2 σA σB σA2 σB2 ρAB σP 0,50 0,50 0,25000 0,25000 0,06966 0,09417 0,00485 0,00887 0,441 0,0698 0,50 0,50 0,25000 0,25000 0,06966 0,09819 0,00485 0,00964 0,682 0,0772 0,50 0,50 0,25000 0,25000 0,06966 0,08147 0,00485 0,00664 0,445 0,0643 0,50 0,50 0,25000 0,25000 0,09417 0,09819 0,00887 0,00964 0,729 0,0894 0,50 0,50 0,25000 0,25000 0,09417 0,08147 0,00887 0,00664 0,617 0,0790 0,50 0,50 0,25000 0,25000 0,09819 0,08147 0,00964 0,00664 0,618 0,0809 Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 13 Tabel 9 Deviasi Standar Portofolio dengan Proporsi Sama (70%:30%) Dalam Desimal a2 b2 σA σB σA2 σB2 ρAB a b 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,49000 0,49000 0,49000 0,49000 0,49000 0,49000 0,09000 0,09000 0,09000 0,09000 0,09000 0,09000 0,06966 0,06966 0,06966 0,09417 0,09417 0,09819 0,09417 0,09819 0,08147 0,09819 0,08147 0,08147 0,00485 0,00485 0,00485 0,00887 0,00887 0,00964 0,00887 0,00964 0,00664 0,00964 0,00664 0,00664 0,441 0,682 0,445 0,729 0,617 0,618 σP 0,0663 0,0721 0,0635 0,0897 0,0832 0,0860 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa standar deviasi baik dengan proporsi sama maupun dengan proporsi berbeda yang mempunyai standar deviasi tertinggi adalah portofolio 4, yaitu kombinasi antara PT Alam Sutera Realty, Tbk dengan PT Bumi Serpong Damai, Tbk. Sedangkan yang mempunyai standar deviasi terendah adalah portofolio 3 yaitu kombinasi antara PT. Agung Podomoro Land, Tbk dengan PT Ciputra Development, Tbk. Portofolio Efisien Dalam tabel 10 dan 11 berikut akan ditunjukkan keuntungan portofolio beserta deviasi standar portofolio dan dalam gambar 2 dan 3 akan ditunjukkan hubungan antara tingkat keuntungan portofolio dan risiko portofolio. Tabel 10 Tingkat Keuntungan dan Deviasi Standar Portofolio Dengan Proporsi Sama (50%:50%) Portofolio E(Rp) σP 1 1,882 6,98 2 1,251 7,72 3 2,331 6,43 4 2,273 8,94 5 3,353 7,90 6 2,722 8,09 Dari tabel 10 diatas terlihat bahwa kombinasi saham yang terbentuk memiliki tingkat keuntungan dan risiko yang berfluktuasi. Risiko yang ditanggungpun bervariasi tergantung dari tingkat keuntungan yang didapat dan koefisien korelasi yang dimiliki setiap portofolio. Koefisien korelasi terendah dapat menurunkan tingkat risiko pada portofolio. Berdasarkan tabel 10 diatas akan dilakukan pemeringkatan portofolio berdasarkan nilai Coeficcient of Variation(CV) terkecil. No 1 2 3 4 5 6 Tabel 11 Peringkat Portofolio Efisien Proporsi 50%:50% Portofolio E(RP) 5 3 6 1 4 2 3,353 2,331 2,722 1,882 2,273 1,251 σp CV 7,90 6,43 8,09 6,98 8,94 7,72 2,356 2,760 2,972 3,710 3,934 6,169 Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 14 Berdasarkan tabel diatas akan digambarkan dalam bentuk grafik hubungan antara tingkat keuntungan dan risiko portofolio sebagai berikut : Proporsi 50%:50% E (Rp) 3.5000 5 3.0000 3 2.5000 6 1 2.0000 4 2 1.5000 1.0000 5.0000 p 6.0000 7.0000 8.0000 9.0000 10.0000 Gambar 2 Tingkat Keuntungan Portofolio dan risiko Portofolio Dengan Proporsi sama (50%:50%) Dari gambar 2 diatas dapat disimpulkan bahwa portofolio efisien terletak pada titik portofolio 3, 5, dan 6. Karena efficient frontier adalah kurva yang menghubungkan portofolio yang memiliki deviasi standar terendah dengan portofolio yang memiliki tingkat keuntungan tertinggi. Sedangkan pada titik lain tersebut dinyatakan tidak efisien. Tingkat keuntungan dan deviasi standar portofolio dengan proporsi berbeda (70% : 30%) tampak pada tabel 12 sebagai berikut : Tabel 12 Tingkat Keuntungan dan Deviasi Standar Portofolio Dengan Proporsi Beda 70%:30% Portofolio E(Rp) σP 1 1,473 6,63 2 1,095 7,21 3 1,742 6,35 4 2,526 8,97 5 3,174 8,32 6 2,290 8,60 Dari tabel 12 diatas terlihat bahwa kombinasi saham yang terbentuk memiliki tingkat keuntungan dan risiko yang berfluktuasi. Risiko yang ditanggungpun bervariasi tergantung dari tingkat keuntungan yang didapat dan koefisien korelasi yang dimiliki setiap portofolio. Koefisien korelasi terendah dapat menurunkan tingkat risiko pada portofolio. Berdasarkan tabel 12 diatas akan dilakukan pemeringkatan portofolio efisienberdasarkan nilai Coeficcient of Variation (CV) terkecil. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 15 Tabel 13 Peringkat Portofolio Efisien 70%:30% No Portofolio E(RP) Σρ CV 1 5 3,174 8,32 2,623 2 4 2,526 8,97 3,551 3 3 1,742 6,35 3,647 4 6 2,290 8,60 3,756 5 1 1,473 6,63 4,498 6 2 1,095 7,21 6,592 Berdasarkan tabel diatas akan digambarkan dalam bentuk grasik hubungan antara tingkat keuntungan dan risiko portofolio sebagai berikut : E (Rp) Portofolio Proporsi (70% :30%) 3.500 5 3.000 4 2.500 2.000 3 6 1.500 2 1 1.000 0.500 0.000 σ 4.00 4.50 5.00 5.50 6.00 6.50 7.00 7.50 8.00 8.50 9.00 9.50 Gambar 3 Tingkat Keuntungan Portofolio dan risiko Portofolio Dengan Proporsi sama (70%:30%) Dari gambar 3 diatas dapat disimpulkan bahwa portofolio efisien terletak pada titik portofolio 3, 5 dan 4. Karena efficient frontier adalah kurva yang menghubungkan portofolio yang memiliki deviasi standar terendah dengan portofolio yang memiliki tingkat keuntungan tertinggi. Sedangkan pada titik lain tersebut dinyatakan tidak efisien. Tabel 14 Portofolio optimal Proporsi (50%:50%) Proporsi (70%:30%) Portofolio E (Rp ) Σp Portofolio E (Rp ) Σp 5 3,3530 7,901 5 3,174 8,324 3 2,3305 6,432 4 2,526 8,970 6 2,7217 8,088 3 1,742 6,354 Portofolio optimal adalah kondisi yang dibutuhkan oleh investor yang mana akan dipilih oleh investor tergantung pada fungsi yang sesuai dengan preferensi investor yang bersangkutan Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 16 terhadap tingkat keuntungan maupun risiko yang bersedia ditanggungnya. Fungsi utilitas jika dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko dengan gambar 2 proporsi sama (50%:50%) dan gambar 3 proporsi berbeda (70%:30%) menjadi tiga, yaitu : 1. Risk Averse (Sikap yang tidak menyukai risiko), yaitu investor yang lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih rendah, biasanya cenderung mempertimbangkan keputusan investasi secara matang dan terencana. Pada proporsi sama (50%:50%) terdapat pada portofolio 3 yaitu kombinasi antara PT. Agung Podomoro Land, Tbk dan PT. Ciputra Development, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,02331 atau 2,33% dan risiko sebesar 0,0643 atau 6,43% sedangkan pada proporsi berbeda (70%:30%) terdapat pada portofolio 3 merupakan kombinasi antara PT. Agung Podomoro Land, Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,01742 atau 1,74% dan tingkat risiko sebesar 0,06354 atau 6,35%. 2. Risk Neutral (Sikap yang netral terhadap risiko), dalam jenis ini cukup fleksibel dan bersikap berhati-hati dalam mengambil keputusan. Investor akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Dalam analisis kali ini dengan proporsi sama (50%:50%) terdapat pada portofolio 5 yaitu kombinasi PT Alam Sutera Realty, Tbk, dan PT Ciputra Development, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,03353 atau 3,35% dan risiko sebesar 0,0790 atau 7,90%, sedangkan pada proporsi (70%:30%) terdapat pada portofolio 5 yaitu kombinasi PT Alam Sutera Realty, Tbk, dan PT Ciputra Development, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,03174 atau 3,17% dan risiko sebesar 0,08324 atau 8,32%,. 3. Risk Seeker (Sikap yang menyukai risiko), Pada sikap ini ada dua pilihan investasi bagi investor yang memberikan tingkat pengembalian sama dengan risiko berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko lebih tinggi. Dalam analisi ini dengan proporsi (50%:50%) terdapat pada portofolio 6 yaitu kombinasi antara PT Bumi Serpong Damai, Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,02722 atau 2,72% dan risiko sebesar 0,08088 atau 8,09%, sedangkan pada proporsi (70%:30%) terdapat pada portofolio 4 yaitu kombinasi antara PT Alam Sutera Realty, Tbk dan PT Bumi Serpong Damai, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,02526 atau 2,53% dan risiko sebesar 0,08970 atau 8,97%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan dari 6 kombinasi saham yang terbentuk dengan menggunakan proporsi sama (50%:50%) dan proporsi beda (70%:30%) saham yang optimal adalah kombinasi saham PT. Alam Sutera Realty, Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk. Sedangkan yang tidak optimal adalah kombinasi saham PT Agung Podomoro Land, Tbk dengan PT Bumi Sepong Damai, Tbk. Jika dilihat berdasarkan preferensi investor, bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) pada proporsi 50%:50% dan 70%:30% dapat membeli saham PT Agung Podomoro, Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk. Bagi investor yang netral terhadap risiko (neutral risk) dapat membeli saham PT. Alam Sutera Realty, Tbk dan PT Ciputra Development, Tbk. Sedangkan Investor yang risk seeker pada Proporsi 50%:50% dapat membeli saham PT Bumi Sepong Damai, Tbk dengan PT Ciputra Development, Tbk. Pada proporsi 70%:30% investor dapat membeli saham PT Alam Sitera Realty, Tbk dengan PT Bumi Serpong Damai, Tbk Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 5 (2014) 17 Saran Dalam melakukan analisis investasi, harus melakukan proses manajemen portofolio dengan cara melakukan perencanaan, eksekusi, umpan balik, serta melakukan evaluasi kinerja portofolio yaitu melakukan penilaian terhadap portofolio apakah portofolio yang terbentuk mampu memberikan tingkat return yang relatif lebih tinggi di banding return portofolio lainnya dan return tersebut sesuai dengan tingkat risiko yang ditanggung. Selain itu investor juga perlu mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang akan ditanamkan modalnya meliputi penilaian tentang posisi keuangan perusahaan, tingkat pertumbuhan laba, tingkat pertumbuhan penjualan dan informasi lainnya yang relevan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2005.Manajemen Penelitian Jakarta, Rineka Cipta. Ardyan, dan V. Ariyani. 2013. Pembentukan Portofolio Pada Perusahaan Keuangan di BEI. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi (1):54-58. Darmadji dan Fakhruddin. 2011. Pasar Modal Indonesia, Salemba Empat, Jakarta. Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta. Husnan, S. 2009. Dasar-dasarTeori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Jogianto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh, BPFE, Yogyakarta. Markowitz, H.M. 1952. Portofolio selection, Journal of Finance. Pp 77-91. Sedarmayanti, dan Hidayat. 2011. Metode Penelitian. Edisi Kedua. Mandar Maju. Bandung. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh, Penerbit CV ALFABETA, Bandung. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima, UPP AMP YKPN, Yogyakarta Tandelilin, E. 2010. Analisis Investasidan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Tirtana, D. 2009. Analisis Portofolio Optimal Investasi Saham Pada Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus 2006-2008. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Depok. Veronika, Y. 2013. Analisis Return dan Risiko Saham untuk Membentuk Portofolio yang Efisien Pada Perusahaan Sektor Industri dan Manufaktur yang Masuk Indeks LQ-45 yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. STIESIA. Surabaya. ●●●