BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan pada Bank Syariah Mandiri pada
tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank Syariah Mandiri pada tahun
2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010 sebesar 12,56%; 12,43%; 12,66%; 12,39 dan
10,60% ≥ 10% dikategorikan dalam kelompok SANGAT SEHAT.
2. a. Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Bank Syariah Mandiri pada tahun
2006 sebesar 6,08% dimana masuk ke dalam peringkat 4 dengan predikat
KURANG SEHAT. Pada tahun 2007, 2008 dan 2009 rasio KAP sebesar 5,21%;
4,77% dan 4,41%; dimana rasio-rasio tersebut dikategorikan dalam kelompok
CUKUP SEHAT karena termasuk dalam rasio 3% < KAP ≤ 6%. Dan pada tahun
2010 rasio KAP sebesar 2,90% dikategorikan ke dalam kelompok SEHAT.
Adanya penurunan rasio KAP dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa rasio
KAP Bank Syariah Mandiri semakin baik, yang artinya aktiva produktif yang
bermasalah pada bank tersebut relatif kecil.
b. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Bank Syariah Mandiri pada
tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009 sebesar 101,33%; 100,11%; 100,34 dan 100,97;
dimana rasio tersebut termasuk ke dalam peringkat ke 3 dan dikelompokkan ke
dalam kategori CUKUP SEHAT. Dan pada tahun 2010, rasio PPAP masuk ke
dalam kategori SEHAT dengan rasio 106,99%.
86
87
3. a. Rasio Return On Assets (ROA) Bank Syariah Mandiri pada tahun 2006
samapai tahun 2010 terus mengalami peningkatan, namun pada tahun 2006 rasio
ROA termasuk kecil yaitu sebesar 1,10% dan termasuk ke dalam kategori
CUKUP SEHAT. Namun pada tahun 2007 sampai tahun 2010 terjadi peningkatan
nilai rasio ROA, yaitu pada tahun 2007 rasio ROA sebesar 1,53%; pada tahun
2008 sebesar 1,83%; pada tahun 2009 sebesar 2,23% dan tahun 2010 mengalami
penurunan menjadi 2,21%. Namun untuk rasio tahun 2007 sampai tahun 2010
semuanya masuk ke dalam peringkat 1 dengan kategori SANGAT SEHAT.
b. Rasio Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO) Bank
Syariah Mandiri pada tahun 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010 sebesar 83,84%;
81,34%; 78,1%; 73,76% dan 74,97%% ≤ 94% dikategorikan dalam kelompok
SANGAT SEHAT. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri mampu
membiayai
seluruh
kegiatan
operasionalnya
dengan
pendapatan
yang
diperolehnya.
4. Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Syariah Mandiri pada tahun 2006,
2007, 2008, sebesar 90,21%; 92,96%; 89,12% dimana masuk ke dalam peringkat
ke 3 dengan kategori CUKUP SEHAT karena 85% < FDR ≤ 100%.
Untuk tahun 2009 dan 2010, rasio FDR sebesar 83,07% dan 82,54% dimana 75%
< FDR ≤ 85% dan dikategorikan ke dalam kelompok SEHAT.
5.2
Keterbatasan Penulis
Berbagai kekurangan dan keterbatasan yang penulis temui selama jalannya
penelitian adalah:
1. Birokrasi yang cukup rumit membuat penulis sulit untuk mendapatkan data
dan melakukan penelitian di Bank Syariah Mandiri.
2. Adanya beberapa data keuangan dari Bank Syariah Mandiri yang kurang
lengkap.
88
3. Tidak menggunakan metode Management dan Sensitivity to Market Risk,
dikarenakan tidak memperoleh angket yang ditetapkan oleh BI.
4. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya dari penulis.
5.3
Saran
Dengan adanya berbagai kekurangan dan keterbatasan yang penulis alami
selama jalannya penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

Bagi Bank Syariah Mandiri
1. Hampir sebagian besar rasio keuangan pada Bank Syariah Mandiri termasuk
dalam kategori sehat, untuk itu diharapkan Bank Syariah Mandiri dapat lebih
meningkatkan kinerjanya, walaupun secara umum kondisi kinerja Bank
Syariah Mandiri dilihat dari aspek Capital, Asset, Earning dan Liquidity
dalam keadaan baik, namun sebaiknya bank tetap meningkatkan modal,
karena modal adalah kunci utama dalam meningktakan usaha suatu
perbankan. Untuk itu, manajemen harus dapat mengelola modal bank dengan
baik,
2. Ada beberapa rasio keuangan yang dikategorikan dalam kelompok kurang
sehat dan cukup sehat, sebaiknya Bank Syariah Mandiri dapat lebih
memperhatikan kinerjanya agar di tahun selanjutnya tidak terjadi lagi.
3. Banyaknya faktor eksternal perusahaan yang berpengaruh terhadap kinerja
keuangan seperti faktor politik pemerintah, sebaiknya juga lebih diperhatikan
untuk dapat meningkatkan kinerja keuangan.

Bagi peneliti selanjutnya
Karena penelitian ini hanya menggunakan enam rasio dalam mengukur
kinerja perbankan (CAR, KAP, PPAP, ROA, BOPO dan FDR), maka sebaiknya
peneliti yang akan datang dapat menggunakan lebih banyak rasio untuk mengukur
89
kinerja keuangannya. Selain itu, sebaiknya peneliti selanjutnya juga dapat
memperbanyak sampelnya dan mengambil rentan waktu periode penelitian lebih lama
agar hasilnya lebih tergeneralisasi.
Download