193 - PT Timah

advertisement
Daftar Isi
Contents
2 Tema
Theme
3 Wilayah Operasional
Operational Area
5
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
Composition of The Boards
17
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
6
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
23
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
8
Sekilas Timah
Timah at Glance
33
Tonggak Sejarah
Milestones
WHO
WE
ARE
10
Profil Perusahaan
dan Laporan Manajemen
Kronologi Pencatatan Saham
Chronological Share Listing
11
Informasi Pemegang Saham Timah
Timah’s Shareholders’ Information
39
Peristiwa Penting
Event Highlights
55
Tinjauan Operasional dan Bisnis
Operational and Business Review
41
Penghargaan
Awards
73
Anak Perusahaan
Subsidiaries
43
Strategi, Sasaran dan Pencapaian
Strategy, Objectives and Achievements
81
Analisa Kinerja Keuangan
Analysis of Financial Performance
45
Proyek Timah Terkini
Timah’s Existing Projects
98
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
49
Perkiraan Cadangan dan Sumber Daya
Estimation of Reserves and Resources
105
Inovasi Teknologi
Technology Innovation
52
Tinjauan Industri
Industry Review
112
Manajemen Risiko
Risk Management
WHAT
WE
DID
IN 2009
9
34
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
35
Analisa dan Pembahasan Manajemen
WHAT
WE
PLAN
Prospek dan Strategi
118
Prospek Usaha Timah
Timah’s Business Prospect
120
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resource Development
121
Inovasi Teknologi
Technology Innovation
Struktur Organisasi Perusahaan
Company’s Organization Structure
Kontribusi Timah bagi Masyarakat
Timah’s Contribution to Society
HOW
WE
BUILD
TRUST
125
Visi, Misi, dan Nilai
Vision, Mission, and Value
170
Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement of Goods and Services
126
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Corporate Governance
171
Shares Option
Shares Option
Tata Kelola Perusahaan
129
171
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Structure of Corporate Governance
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
147
Komite-Komite di Bawah
Dewan Komisaris
Committees Under the Board
of Commissioners
172
Perkara Penting yang Dihadapi
Perusahaan
Important Cases Faced by
the Company
156
Komite di Bawah Direksi
Committee Under the Board of Directors
173
Pedoman Perilaku
Code of Conduct
160
Sekretaris Korporat
Corporate Secretary
174
Nilai-Nilai dan Budaya Kerja Perusahaan
Company's Culture and Values
163
Satuan Pengawasan Internal
Internal Control System
176
Self-Assessment terhadap Penerapan
GCG
Self-Assessment towards GCG
Implementation
176
Rencana Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Plan
178
Komitmen Perusahaan terhadap CSR
Company’s Commitment for CSR
179
Program Kemitraan
Partnership Program
181
Program Bina Lingkungan
Environmental Development Program
184
Aktivitas Sosial Lainnya
Other Social Activities
186
Program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
Work Safety and Health Program
168
168
Audit Eksternal
External Audit
Data Perusahaan dan Akses Informasi
Corporate Data and Access to Information
HOW
WE
CONTRIBUTE
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
196 Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Responsibility of Annual Reporting
197 Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Peraturan
BAPPEPAM-LK mengenai Format Laporan AR
Annual Report Reference with Regulation from BAPPEPAM-LK
regarding Annual Report Format
190
Peningkatan Pelayanan
kepada Pelanggan
Customer Service Improvement
193
Tanggung Jawab Sosial
yang Berkelanjutan
Sustainability of CSR
193
Anggaran CSR 2009
CSR Budget 2009
194
Rencana ke Depan
Future Outlook
199 Glosarium
Glossary
202 Informasi Perusahaan
Corporate’s Information
204 Laporan Keuangan Audit
Audited Financial Report
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
1
Membangun Kemandirian
Di Tengah Krisis
Building Self Reliance in Times of Crisis
Situasi yang penuh ketidakpastian sepanjang
tahun 2009 akibat krisis ekonomi global
menjadi pemicu semangat PT Timah untuk
membangun kemandirian melalui upaya
peningkatan kompetensi SDM, inovasi
teknologi, dan pengembangan produk hilir.
Dengan memanfaatkan momentum dari
eksternal dan internal, Perusahaan berharap
akan meraih pertumbuhan berkelanjutan
di tahun mendatang.
The uncertain situation all along 2009 resulting from the global economic crisis has
triggered the spirit of PT Timah to build self-reliance by enhancing the competency
of its human resources, technology innovation, and development of downstream
products. By leveraging our internal and external momentum, the Company expects
to achieve sustainable growth in the coming year.
2
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Wilayah Operasional
Operational Area
Penambangan Timah
• Unit Tambang Darat
• Unit Operasi Kapal Keruk
• Unit Metalurgi
Kapasitas : 60.000 Ton/Tahun
Tin Mining
• Inland Mining Unit
• Dredges Operation Unit
• Metallurgy Unit
Capacity : 60,000 Tons/Year
Pabrik Gravel Pack Sand - Riau
Kapasitas : 300.000 Ton/Tahun
Gravel Pack Sand - Riau Plant
Capacity : 300,000 Tons/Year
Usaha Jasa Pengerukan Johor
Kapasitas : 3 Juta M3/ Tahun
Johor Dredging Service Business
Capacity : 3 Million M3/ Year
Proyek Eksplorasi Bijih Besi Belitung
Iron Ore Exploration Project Belitung
Proyek Pengembangan Usaha
Batubara
Coal Development Business
Project
Proyek Eksplorasi Nikel
Sulawesi Tenggara
Nickel Exploration Project
South East Sulawesi
Proyek Pengolahan Aspal - Buton
Sumber Daya: 10 Juta Ton
Cadangan : 6 Juta Ton/ Tahun
Kapasitas
: 120.000 Ton/ Tahun
PT Tanjung Alam Jaya Tambang
Batubara
Sumber Daya : 9 Juta Ton
Produksi
: 1,5 Juta Ton/ Tahun
Asphalt Refinery Project - Buton
Resources : 10 Million Tons
Reserves : 6 Million Tons/ Year
Capacity : 120,000 Tons/Year
PT Tanjung Alam Jaya Coal Mine
Resources
: 9 Million Tons
Production : 1.5 Million Tons/ Year
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
3
WHO
WE
ARE
Profil Perusahaan dan Laporan Manajemen
4
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
Composition of The Boards
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Insmerda Lebang Wimpy S. Tjetjep
Fachry Ali MA
Boni Siahaan ME
Marwansyah Lobo Balia
Bingrosalto L. Tobing
: Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent)
: Komisaris Commissioner
: Komisaris (Independen) Commissioner (Independent)
: Komisaris Commissioner
: Komisaris Commissioner
: Komisaris (Independen) Commissioner (Independent)
Dewan Direksi
Board of Directors
Wachid Usman
Setyo Sardjono
M. Krishna Syarif
Surawardi
Gatut Hari Prasetyo
: Direktur Utama President Director
: Direktur Operasi Director of Operation
: Direktur Keuangan Director of Finance
: Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Director of HR and General Affairs
: Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha Director of Commerce and Business Development
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
5
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
dalam jutaan Rp
in million Rp
Ikhtisar Keuangan
2009
2008
2007
2006
Pendapatan Bersih
7,709,856 9.053.082
7.709.856
9,053,082 8.542.393
8,542,393 4.076.434
4,076,434 3.396.150
3,396,150
Laba Kotor
1,152,987 2.718.630
1.152.987
2,718,630 3.176.045
3,176,045
Financial
FinancialHighlights
Highlights
Net
NetRevenue
Revenue
665,073
665.073
479,265
479.265
Gross
GrossProfit
Profit
Biaya Penjualan, Umum dan Administratif
464,443
464.443
443,404
443.404
283,850
283.850
265,707
265.707
Sales
Sales&&General
General
Administrative
AdministrativeExpenses
Expenses
Laba Usaha
688,544 2.070.204
688.544
2,070,204 2.732.641
2,732,641
381,223
381.223
213,558
213.558
IncomeOperating
from Operations
Profit
Laba Sebelum Pajak
549,163 2.108.929
549.163
2,108,929 2.653.922
2,653,922
347,472
347.472
204,612
204.612
Profit
Profitbefore
beforeIncome
IncomeTax
Tax
313,751 1.342.358
313.751
1,342,358 1.784.594
1,784,594
Laba Bersih
Jumlah saham beredar
5,033,020 5.033.020
5.033.020
5,033,020
503,302
503.302
(ribu lembar)
208.147
208,147
503,302
503.302
107,499
107.499
Net
NetIncome
Income
503,302
503.302
Total
Ttl Outstanding
OutstandingShares
Shares
(in
(in'000
1000ofofshares)
shares)
414
214
Earnings
Earningsper
pershare
share
(in
(inRupiah)
Rupiah)- basic
- basic
Dividen (Rupiah/ Saham)
Saham)
-
133
1.773
207
Beban bunga (net)
42,544
42.544
(1,412)
(1.412)
26,006
26.006
47,248
47.248
101
Dividend
Dividend(Rp/Share)
(Rp/Share)
23,388
23.388
Interest
Interestexpense
expense(net)
(net)
Laba Bersih per saham
dasar (Rupiah)
(rupiah)
Depresiasi & Amortisasi
62
250,117
250.117
648,426
648.426
267
177,577
177.577
355
163,068
163.068
157,154
157.154
Jumlah Aktiva
Depreciation&&Amortization
Amortization
127,652 Depreciation
127.652
355,652
355.652
Earning
Earningbefore
beforeInterest,
Interest,
Taxes
TaxesDepreciation
Depreciationand
and
Amortization
Amortization(EBITDA)
(EBITDA)
742,530
742.530
Net
NetWorking
WorkingCapital
Capital
4,885,712 5.785.003
4.885.712
5,785,003 5.032.712
5,032,712 3.462.222
3,462,222 2.748.332
2,748,332
Total
TotalAssets
Assets
Penghasilan sebelum
841,824 2.285.094
841.824
2,285,094 2.842.996
2,842,996 551.874
551,874
bunga, pajak, penyusutan
dan amortisasi (EBITDA)
Modal Kerja Bersih
2,141,401 2.665.000
2.141.401
2,665,000 2.572.721
2,572,721 738.312
738,312
105,604
105.604
Investments
Investments
Jumlah Kewajiban
1,425,361 1.964.156
1.425.361
1,964,156 1.673.393
1,673,393 1.785.322
1,785,322 1.214.000
1,214,000
Total
TotalLiabiities
Liabilities
Jumlah Ekuitas
3,430,064 3.820.581
3.430.064
3,820,581 3.359.046
3,359,046 1.676.629
1,676,629 1.534.033
1,534,033
Total
TotalEquity
Equity
Jumlah Investasi
125,270
125.270
131,524
131.524
65,860
65.860
92,772
92.772
Pembelanjaan Modal
634,886
634.886
575,676
575.676
324,949
324.949
366,533
366.533
410,993
410.993
Equity
EquityCapital
Capital
Hutang Bank
364,318
364.318
365,700
365.700
0
692,377
692.377
508,352
508.352
Bank
BankLoan
Loan
1,103,074 1.640.906
1.103.074
1,640,906 1.350.230
1,350,230 1.488.816
1,488,816
896,153
896.153
Current
CurrentLiabilities
Liabilities
Lancar
AktivalLancar
Aktiva
3,224,475 4.305.906
3.224.475
4,305,906 3.922.951
3,922,951 2.227.128
2,227,128 1.638.683
1,638,683
Rasio-rasio Keuangan
Marjin Laba Kotor
15%
30.0%
30,0%
37.2%
37,2%
0
14.1%
14,1%
Current
CurrentAssets
Assets
Hutang Lancar
Financial
FinancialRatio
Ratio
Profit
Profitmargin
Margin
Marjin Laba Usaha
9%
22.9%
22,9%
32.0%
32,0%
9.4%
9,4%
6.3%
6,3%
Operational
Operationalmargin
Margin
Marjin Laba Bersih
4%
14.8%
14,8%
20.9%
20,9%
5.1%
5,1%
3.2%
3,2%
Net-profit
Net-profitmargin
Margin
11%
25.2%
25,2%
33.3%
33,3%
13.5%
13,5%
10.5%
10,5%
EBITDA
EBITDAmargin
Margin
Rasio Laba Thd Ekuitas
9%
35.1%
35,1%
53.1%
53,1%
12.4%
12,4%
7.0%
7,0%
Return
ReturntotoEquity
Equity
LabaThd
ThdTotal
TotalAktiva
Aktiva
Rasio Laba
6%
23.2%
23,2%
35.5%
35,5%
6.0%
6,0%
3.9%
3,9%
Return
ReturntotoAssets
Assets
292%
262%
291%
150%
183%
Current
Currentratio
Ratio
Rasio Hutang
HutangBank
BankThd
ThdEkuitas
Ekuitas
11%
9.6%
9,6%
0.0%
0,0%
41.3%
41,3%
33.1%
33,1%
Rentability
Rentability
Rasio Kewajiban
KewajibanThd
ThdEkuitas
Ekuitas
42%
51.4%
51,4%
49.8%
49,8%
106.5%
106,5%
79.1%
79,1%
Debt
Debttotoequity
Equity
Kewajiban Thd Aktiva
Rasio Kewajinan
29%
34.0%
34,0%
33.3%
33,3%
51.6%
51,6%
44.2%
44,2%
Debt
Debttotoassets
Assets
6%
7.16%
7,16%
5.19%
5,19%
6.96%
6,96%
7.82%
7,82%
Sales
SalestotoSGA
SGA
85.05%
85,05%
69.97%
69,97%
62.82%
62,82%
83.68%
83,68%
85.89%
85,89%
Rasio
RatioCOGS
COGSToToSales
Sales
Marjin EBITDA
Rasio Lancar
Rasio SGA To Sales
Rasio COGS To Sales
6
2005
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
Pendapatan Bersih
Laba Usaha dan Laba Bersih
(dalam jutaan Rp)
(in million Rp)
(dalam jutaan Rp)
(in million Rp)
Net Revenue
Income from Operations and Net Income
9,053,082
9.053.082
2,732,641
2.732.641
8,542,393
8.542.393
1,784,594
1.784.594
7,709,856
7.709.856
2,070,204
2.070.204
1,342,358
1.342.358
4,076,434
4.076.434
3,396,150
3.396.150
688,544
688.544
313,751
313.751
2009 2008 2007 2006 2005
2009
381,223
381.223
2008
2007
208,147 213.558
208.147
213,558
2006
107,499
107.499
2005
Laba
LabaUsaha/
Usaha/Income
Operating
fromProfit
Operations
Laba Bersih/ Net Income
Laba Bersih per Saham
EBITDA
Earnings per Share
(dalam jutaan Rp)
(in million Rp)
(dalam Rp)
(in Rp)
2,842,996
2.842.996
414
414
355
355
2,285,094
2.285.094
267
267
214
214
841,824
841.824
551,874
551.874
62
355,652
355.652
2009 2008 2007 2006 2005
2009 2008*) 2007 2006 2005
*) 2008 : Stock split (ratio 1:10)
Volume Penjualan Logam Timah 2009
Refined Tin Sales Volume 2009
49.240
mton
Harga Jual Rata-rata 2009
Volume Produksi Logam Timah 2009
13.558 USD/mton
45.086 mton
Average Selling Price 2009
Refined Tin Production 2009
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
7
Sekilas PT Timah
Timah at Glance
Kegiatan pertambangan
PT Timah telah dilakukan
sejak abad ke-18, dan
pada 1976 dibentuklah
Perusahaan Terbatas dengan
nama PT Tambang Timah
(Persero).
The Company’s mining activities has been
carried out since the 18th century, and in
1976, a new Limited Liability Company was
formed under the name of PT Tambang
Timah (Persero).
8
PT Timah (Persero) Tbk telah mengukir sejarah panjang
dalam usaha pertambangan timah di Indonesia. Kegiatan
pertambangan Perusahaan telah dilakukan sejak abad
ke-18, baru pada 1976 dibentuklah Perusahaan
Terbatas dengan nama PT Tambang Timah (Persero).
Seiring dengan pertumbuhan Perusahaan, pada
19 Oktober 1995, Perusahaan mencatatkan saham perdana
di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten TINS. Saat
ini besaran saham Perusahaan yakni 65% dimiliki oleh
pemerintah Indonesia dan sisanya 35% milik masyarakat
baik dalam maupun luar negeri.
PT Timah (Persero) Tbk has carved a long history in the tin
industry in Indonesia. The Company has been working in
the mining sector since the 18th century, and in 1976, a new
Limited Liability Company was formed under the name of
PT Tambang Timah (Persero). Along with the growth of
the Company, on 19 October 1995, the Company listed its
initial shares on Indonesia Stock Exchange under the code
TINS. At this moment, 65% of the Company’s shares are
owned by the Indonesian government and the remaining
35% are owned by public both within and outside
the country.
Sebagai produsen timah kedua terbesar di dunia, PT Timah
telah mengoperasikan kegiatan penambangan timah
yang terintegrasi mulai dari eksplorasi, penambangan,
peleburan hingga pemasaran produk ke luar negeri. Untuk
menunjang kegiatan usahanya tersebut, Perusahaan
sebagai perusahaan induk memiliki tujuh anak perusahaan.
Di antaranya PT Tambang Timah, PT Timah Industri,
PT Timah Eksplomin, PT Timah Investasi Mineral, PT Dok &
Perkapalan Air Kantung, Indometal London Limited (Ltd)
dan PT Tanjung Alam Jaya (TAJ).
As the second largest tin producer in the world, PT
Timah specializes in integrated tin mining activities,
from exploration, mining and smelting to marketing
products to foreign countries. To support these business
activities, the Company, as the holding company, has
seven subsidiaries: PT Tambang Timah, PT Timah Industri,
PT Timah Eksplomin, PT Timah Investasi Mineral, PT Dok &
Perkapalan Air Kantung, Indometal London Limited (Ltd)
and PT Tanjung Alam Jaya (TAJ).
Selain itu, Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha
melalui pembangunan Pabrik Tin Chemical di Cilegon
dan Tin Solder di Kundur. Melalui anak perusahaan
ini, Perusahaan berupaya untuk memperluas lingkup
usahanya mencakup penambangan, industri manufaktur,
jasa keteknikan dan perdagangan serta industri hilir timah.
Kegiatan pertambangan timah Perusahaan berlokasi di
daratan sepanjang pesisir Timur Sumatra yang disebut
Indonesia Tin Belt.
In addition, the Company diversified its business through
the development of a Tin Chemical Plant in Cilegon and
a Tin Solder Plant in Kundur. Through these subsidiaries,
the Company is aiming to widen its business scope to
include mining, manufacturing, engineering services,
trade, and downstream industries. The Company’s mining
activities are located along the eastern coast of Sumatra,
more commonly known as the Indonesian Tin Belt.
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
2009
Tertinggi (Rp)
Highest (Rp)
Terendah (Rp) Lowest (Rp)
Harga Penutupan (Rp)
Closing (Rp)
Volume Transaksi (Lembar Saham)
Transaction Volume (Shares)
January
1.191
1.123
1.157
31.018.553
February
1.095
1.063
1.063
14.424.825
March
1.066
1.032
1.045
13.315.000
April
1.320
1.249
1.285
75.830.525
May
1.903
1.769
1.843
90.609.225
June
2.232
2.097
2.172
76.164.432
July
2.007
1.922
1.963
54.991.619
August
2.234
2.131
2.186
51.402.450
September
2.136
2.066
2.110
16.091.139
October
2.201
2.124
2.162
25.484.523
November
1.975
1.916
1.941
11.136.150
December
1.924
1.881
1.904
9.558.132
Kinerja Saham PT Timah di Bursa Efek Indonesia
Stock Performance of PT Timah on the Indonesian Stock Exchange
Harga Penutupan Closing Price (Rp)
80.000.000
2.000
60.000.000
40.000.000
1.500
Volume Transaksi (Lembar Saham)
Transaction Volume (Shares)
100.000.000
2.500
20.000.000
1.000
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Kuartal Pertama
First Quarter
Oct
Nov
0
Dec
= Volume Transaksi Transaction Volume
= Harga Penutupan Closing Price
2009
Sep
Kuartal Kedua
Second Quarter
Kuartal Ketiga
Third Quarter
Kuartal Keempat
Fourth Quarter
Volume - juta (million)
1.144
5.004
2.473
965
Tertinggi Highest (Rp)
1.330
2.450
2.400
2.300
Terendah Lowest (Rp)
990
1.050
1.730
1.760
1.060
2.025
2.150
2.000
Penutupan Closing (Rp)
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
9
Kronologi Pencatatan Saham
Chronological Share Listing
Tipe Pencatatan
Recording Type
Penawaran Saham Perdana
(Saham biasa seri B)
Tanggal Pencatatan
Recording Date
Jumlah Saham milik Publik (35%)
Number of Shares owned by Public (35%)
Total Saham
Total Shares
19 Oktober 1995
176.155.000
503.302.000
8 Agustus 2008
1.761.550.000
5.033.020.000.000
Initial Public Offering
(Stock B Class)
Pemecahan Nominal Saham
dengan rasio 1 : 10
Stock Split with Ratio 1 : 10
Saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI) terdiri dari 1 saham Seri A dan 503.301.999 saham
seri B pada tanggal 19 Oktober 1995. Setelah stock split
yakni pada 8 Agustus 2008 menjadi 1 saham seri A dan
5.033.019.999 saham seri B.
10
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
The Company's share listed on Indonesia Stock Exchange
(IDX) consists of 1 share of Series A and 503,301,999 shares
of Series B on October 19, 1995, and became into 1 share
of Series A and 5,033,019,999 shares of Series B after the
stock split on August 8, 2008.
WHO
WE
ARE
Informasi Pemegang Saham Timah
Timah's Shareholders' Information
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
dan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa
Annual General Meeting and Extraordinary
General Meeting of Shareholders
Hasil Keputusan RUPS Tahunan
Result of the Annual GMS's Decision
Selama tahun 2009, Perusahaan menyelenggarakan
RUPS Tahunan bersamaan dengan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilakukan
sekaligus pada 20 Mei 2009, dan menghasilkan
keputusan sebagai berikut:
1. a. Menyetujui Laporan Tahunan mengenai keadaan
dan jalannya Perusahaan tahun buku 2008.
b. Menyetujui Laporan Kegiatan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2008.
In 2009, the Company convened Annual General Meeting
of Shareholders (GMS) as well as an Extraordinary General
Meeting of Shareholders (EGMS) on 20 May 2009, which
resulted in the following decisions:
2. a. Mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian
Perusahaan tahun buku 2008 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio
& Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche
Tohmatsu sebagaimana dinyatakan dalam
Laporannya No. GA109 0133 TMH ALH tertanggal
20 Maret 2009 dengan pendapat ”Wajar Tanpa
Pengecualian”, serta memberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(volledig acquit et decharge) kepada Direksi dan
Dewan Komisaris Perusahaan atas pengurusan
dan pengawasan yang telah dijalankan selama
tahun buku 2008, sepanjang tindakan tersebut
tercatat pada laporan keuangan Perusahaan dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
2.a.Ratified the Consolidated Financial Report of the
Company for financial year 2008 which was audited
by Public Accountant Office Osman Bing Satrio &
Partners affiliated with Deloitte Touche Tohmatsu,
as stated in report No. GA109 0133 TMH ALH dated
March 20, 2009. It it resulted in “Unqualified Opinions”
and settled and released full responsibility (volledig
aquit et decharge) of the Board of Directors and the
Board of Commissioners of the Company regarding
the control and supervision, which was done during
financial year 2008, as long as the action is stated on
the financial report of the Company and does not
contradict the prevailing rules and regulations.
b. Mengesahkan Laporan Keuangan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun
buku 2008 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik S. Mannan, Wahjudi & Rekan
sesuai Laporannya No. LAP.016/MW.05.A/III/2009
tanggal 14 Maret 2009 dengan penilaian kinerja
efektivitas penyaluran dana kemitraan 55,27%,
serta memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et
decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris
atas tindakan pengurusan dan pengawasan
yang telah dilakukan selama tahun buku 2008,
sepanjang tindakan tersebut tercatat pada
Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan, serta tidak bertentangan dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
b.Ratified the Financial Report of the Partnership
Program and Local Community Development
Program for financial year 2008, which was
audited by Public Accountant Office Public S.
Mannan, Wahjudi & Partners according to Report
No. LAP.016/MW.05.A/III/2009 on March 14, 2009,
rating the effectivity of performance appraisal
disbursements for the partnership fund (55.27%),
as well as settling and releasing (volledig aquit et
decharge) the Board of Directors and the Board of
Commissioners regarding the control and supervision
which was done during the financial year 2008, as
long as the actions are stated in the Financial Report
of the Partnership Program and Local Community
Development Program and do not contradict the prevailing
rules and regulations.
Penetapan penggunaan laba bersih Perusahaan
Tahun Buku 2008 sebesar Rp 1.342.358.000.000,dengan pembagian sebagai berikut :
• Dividen sebesar 50% atau Rp 671.179.000.000,-,
atau sebesar Rp 133 per saham
3. Stipulated the use of net profits of the Company's
net income for the financial year 2008 amounting to
Rp 1,342,358,000,000, as allocated below:
• 50% is allocated for dividends amounting of
Rp 671,179,000,000 or Rp 133 per share
3.
1. a.Approved the Annual Report regarding the situation
and running of business for financial year 2008.
b.Approved the Report on the Partnership Program and
Local Community Development Program for financial
year 2008.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
11
Kegiatan
Tanggal
Date
Pelaksanaan RUPS Tahunan
20 Mei 2009
Implementation of Annual General Meeting of Shareholders
Surat Lapor Hasil RUPS Tahunan
25 Mei 2009
Letter of the Result of Annual GMS
Pengumuman di Lantai Bursa
26 Mei 2009
Announcement on the Trading Floor
• Dana Program Kemitraan sebesar 1% dari laba
bersih atau Rp 13.423.580.000,• Cadangan sebesar Rp 657.755.420.000,Keterangan:
Dividen sebesar Rp 671.179.000.000,- dibagikan
kepada Pemerintah RI sebesar 65% atau sebesar
Rp 436.266.350.000,- dan kepada pemegang
saham publik sebesar 35% atau sebesar
Rp 234.912.650.000 ,-
• 1% of the net income is allocated for the Partnership
Program Fund, amounting to Rp 13,423,580,000
• Reserve for the amount of Rp 657,755,420,000
Information:
Dividends amounting to Rp 671,179,000,000 were
divided into 65% (Rp 436,266,350,000) for the
Government of the Republic of Indonesia and 35%
(Rp 234,912,650,000) for public shareholders.
4. Pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk
mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pembagian dividen sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
4. Granted authority to the Company's Board of Directors
to further regulate the enforcement of dividend
allocation according to the rules and regulation.
5. Menetapkan komposisi tantiem dan gaji Dewan
Komisaris dan Direksi per 1 Januari 2009 seperti di
bawah ini :
a. Penetapan besarnya tantiem tahun buku 2008
bagi Direktur Utama sebesar Rp 1.601.410.000,-
5. Determined the tantiem composition and salary of the
Board of Commissioners and the Board of Directors
as of January 1, 2009 as stated below:
a. Tantiem arrangement for the President Director
amounting to Rp 1,601,410,000 for financial year
2008
b. Tantiem for Directors, President Commissioner
and Commissioner is allocated as follows: 90%,
50% and 40% respectively from the tantiem of
President Director
c. Salary for the President Director amounting to Rp
107,510,000 per month for financial year 2009
b. Komposisi besarnya tantiem bagi Direktur,
Komisaris Utama dan Komisaris masing-masing
adalah sebesar 90%, 50% dan 40% dari tantiem
Direktur Utama
c. Penetapan besarnya gaji tahun buku 2009 bagi
Direktur Utama sebesar Rp 107.510.000,- per
bulan
d. Gaji Direktur Rp 96.760.000,e. Gaji Komisaris Utama Rp 53.330.000,f. Gaji Komisaris Rp 42.670.000,g. Penetapan jenis dan besarnya fasilitas dan
tunjangan lainnya bagi Direksi dan Dewan
Komisaris dilimpahkan kepada pemegang saham
seri A sesuai ketentuan yang berlaku
Catatan:
a. Gaji Direksi/ honorarium Dewan Komisaris berlaku
sejak Januari 2009.
b. Direksi bersama Dewan Komisaris telah
mencadangkan jasa produksi bagi karyawan
untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 116 miliar
yang akan dibayarkan secara bertahap mulai
bulan Mei s/d Desember 2009.
12
Activity
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
d. Salary of Directors is Rp 96,760,000
e. Salary of the President Commissioner is Rp
53,330,000
f. Salary of Commissioners is Rp 42,670,000
g. Allocation of type and number of facilities and
other allowances for the Board of Directors and
the Board of Commissioners delegated to the
class A shareholders, according to regulations
Notes:
a. The Board of Directors' salary and The Board of
Commissioners’ royalties are valid as of January
2009.
b. The Board of Directors and the Board of
Commissioners has allocated the production
benefits for employees, amounting to Rp 116
billion for financial year 2008, which will be
distributed gradually from May to December
2009.
WHO
WE
ARE
c. Besaran honorarium, tantiem dan fasilitas bagi
Sekretaris Dewan Komisaris ditentukan oleh
Rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan dan
peraturan.
d. Tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris tahun
buku 2008 dibayarkan secara proporsional sesuai
dengan masa aktif yang bersangkutan.
c. The amount of royalties, tantiem, and facilities
for the Board of Commissioners' Secretary is
determined by the Board of Commissioners
Meeting according to the rules and regulation.
d. The tantiem for the Board of Directors and the
Board of Commissioners for financial year 2008
will be paid proportionally according to the
active period of the individual.
Pajak atas pembagian tantiem bagi Direksi dan Dewan
Komisaris ditanggung oleh yang bersangkutan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Tax incured from the tantiem for the Board of
Directors and Board of Commissioners is borne by the
individual according to the rules and regulations.
6. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman
Bing Satrio & Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte
Touche Tohmatsu sebagai Kantor Akuntan Publik yang
akan mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk
tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2009.
6. Approved the appointment of Public Accountant
Office Osman Bing Satrio & Partners, affiliated with
Deloitte Touche Tohmatsu, as Public Accountant
Office that audits the Company's Financial Report for
financial year ending 31 December 2009.
7. Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris
Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik
Pengganti termasuk menetapkan kondisi, persyaratan
penunjukan dan honorariumnya apabila Kantor
Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan yang
berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu tidak
dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya
karena sebab apapun berdasarkan ketentuan dan
peraturan pasar modal.
7. Delegated authority to the Board of Commissioners
to appoint a Substitute Public Accountant Office
including specifying the conditions, appointment
requirements and royalties if the Public Accountant
Office Osman Bing Satrio & Partners which affiliated
with Deloitte Touche Tohmatsu was not able to
continue or carry out tasks for any reason according
to the rules and regulations of the capital markets.
8. Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris
Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik
yang akan mengaudit Laporan Keuangan Program
Kemitraan Tahun Buku 2009, termasuk menetapkan
kondisi, persyaratan penunjukan dan honorariumnya
8. Delegated authority to the Board of Commissioners
to appoint the Public Accountant Office to audit the
Financial Report of Partnership Program for financial
year 2009, including specifying the conditions,
appointment conditions and royalties.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
13
Hasil Keputusan RUPS Luar Biasa
The Result of the Extraordinary GMS's Decision
Hasil RUPS Luar Biasa telah mengeluarkan beberapa
keputusan antara lain :
The result of the Extraordinary GMS issues some decisions
as follow:
•
•
•
•
Mengukuhkan pemberlakuan Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-05/MBU/2008 tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang
dan Jasa Badan Usaha Milik Negara sebagai
pedoman
pelaksanaan
pengadaan
barang
dan jasa Perusahaan.
Memberhentikan dengan hormat R. Sukhyar sebagai
anggota Dewan Komisaris Perusahaan terhitung
sejak ditutupnya RUPS Luar Biasa ini, dengan ucapan
terimakasih atas sumbangan tenaga dan pikirannya
selama masa bakti sebagai anggota Dewan Komisaris
Perusahaan.
Mengangkat Marwansyah Lobo Balia sebagai
Komisaris dan Bingrosalto L. Tobing sebagai Komisaris
Independen terhitung sejak ditutupnya RUPS Luar
Biasa ini untuk masa jabatan 5 (lima) tahun berikutnya
dan akan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang
kelima setelah tanggal pengangkatannya.
•
•
Confirmed the application of State Owned Enterprise
Ministerial Regulation No. PER-05/MBU/2008 on
General Guidelines of State Owned Enterprises and
Implementation of Goods and Services as guidelines
for the implementation of the Company's goods and
services.
Dismissed R. Sukhyar with honour as a member of
the Board of Commissioners, valid at the closing
of the Extraordinary GMS with appreciation for the
efforts and inputs during his terms of service with the
Company.
Appoint Marwansyah Lobo Balia as a Commissioner,
and Bingrosalto L.Tobing as an Independent
Commissioner starting after the closure of
Extraordinary GMS for serving period of five (5)
years, and will end on the fifth year of Annual
GMS closure.
Direktur dan Komisaris yang Memiliki Saham
Emiten/ Perusahaan Publik
Directors and Commissioners Owning Shares
Listed/ Public Companies
•
•
14
Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak ada anggota
Dewan Komisaris maupun Direksi Perusahaan yang
memiliki saham Perusahaan, selain yang dimiliki oleh
Wachid Usman, Direktur Utama Perusahaan dan Gatut
Hari Prasetyo, Direktur Niaga dan Pengembangan
Usaha, masing-masing 10.000 lembar saham yang
diperoleh pada saat Penawaran saham Perdana
kepada publik.
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
On December 31, 2009, no member of the
Board of Commissioners or the Board of
Directors own Company's shares, other than
those owned by Wachid Usman, the President Director
and Gatut Hari Prasetyo, Director of Marketing and
Business Development, who acquired 10,000 shares
each during the Initial Public Offering.
WHO
WE
ARE
Daftar Pemegang Saham PT Timah per 31 Desember 2009
PT Timah's Shareholders' List as of 31 December 2009
0,07%
11,93%
Pemerintah RI Government of RI
Perorangan Indonesia Indonesian Individual
13,37%
65%
Perseroan Terbatas Limited Liabilities
Perorangan Asing Foreign Individuals
9,63%
Badan Usaha Asing Foreign Corporate Entities
Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih
Saham Emiten/Perusahaan Publik
Shareholders Owning 5% or More Shares of the
Issuer / Public Companies
Pemegang Saham di atas 5% per 31 Desember 2009 di
PT Timah (Persero) Tbk hanya Pemerintah Republik
Indonesia sebanyak 65%.
As of 31 December 2009, only the Goverment of the
Republic of Indonesia has own more than 5% of share in
PT Tmah (Persero) Tbk, with a total of 65%.
Pembagian Dividen
Dividend Payout
Di tahun fiskal 2008, kebijakan dividen Perusahaan adalah
menetapkan dividen atas laba yang dihasilkan yang
merupakan hak pemegang saham. Kebijakan dividen
Perusahaan pertama kali disampaikan pada saat penawaran
umum perdana tahun 1995, dan tertulis dalam prospektus.
Kebijakan tersebut menyatakan bahwa kebijakan dividen
tunai adalah sebesar 30% dari laba bersih. Dalam dua
tahun terakhir berturut-turut, yaitu tahun buku 2007 dan
2008, RUPS menetapkan besarnya dividen sebesar 50%
dari laba bersih yang dapat dibagikan. Jumlah dividen per
tahun buku dan dividen tunai per saham serta tanggal
pembayarannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
In fiscal year of 2008, the Company's dividend policy
determines dividends based on income generated, which
is the rights of the shareholders. The dividend policy of the
Company was established for the Initial Public Offering in
1995, and written in the prospectus. The cash dividend
amounts to 30% of net income. In the last two years, from
2007 to 2008, GMS stated that dividends to be distributed
must amount to at least 50% of the net income. The total
dividends per financial year and cash dividends per share
and the payment date can be found on table below:
Keterangan
Laba Bersih (miliar Rp)
Dividen (miliar Rp)
Payout Ratio (%)
Dividen Per Saham (Rp/ Saham)
Tahun Buku Year Book
2008
Remarks
2007
1.342.358
1.784.592
Net Profit (billion Rp)
671.179
892.296
Dividend (billion Rp)
50
50
133
1.773
Tanggal RUPS
20 Mei 2009
12 Juni 2008
Tanggal Pembayaran
16 Juli 2009
06 Agustus 2008
Payout Ratio (%)
Dividend per Share (Rp/ Share)
Date of GMS
Payment Date
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
15
Pada tahun 2008 diputuskan membagi dividen
Rp 671.179.000.000 kepada Pemerintah RI
65% atau sebesar Rp 436.266.350.000 dan
pemegang saham publik sebesar 35% atau
Rp 234.912.650.000.
sebesar
sebesar
kepada
sebesar
In 2008, Rp 671,179,000,000 was distributed in dividends,
of which 65%, or Rp 436,266,350,000, was given
to the Indonesian
Government,
and 35%, or
Rp 234,912,650,000, was distributed to public shareholders.
Schedule of Dividend Payout for Year Book 2008
Jadwal Pembagian Dividen Tahun Buku 2008
Jumlah dividen tunai per saham
Rp 133,-
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi
29 Juni 2009
Cum dividend in regular market & negotiation
Eks-dividen di pasar reguler dan negosiasi
30 Juni 2009
Ex-dividend in regular market & negotiation
Cum dividen di pasar tunai
2 Juli 2009
Cum dividend in cash market
Eks-dividen di pasar tunai
3 Juli 2009
Ex-dividend in cash market
Recording date untuk yang berhak atas dividen
2 Juli 2009
Recording date for people who has dividend rights
Pembayaran dividen tunai
16
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
16 Juli 2009
Total number of cash dividend per share
Cash dividend payment
WHO
WE
ARE
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Perusahaan memiliki upaya konsisten
untuk mewujudkan keberlanjutan
bisnis ke depan dengan menerapkan
strategi diversifikasi usaha.
The Company maintains consistent efforts to achieve the
sustainability of the business towards future by
implementing the business diversification strategy.
Insmerda Lebang
Komisaris Utama (Independent)
President Commissioner (Independent)
Menutup tahun 2009 ini, kita patut bersyukur karena di
tengah tantangan situasi perekonomian global yang tidak
menentu, Perusahaan masih membuktikan mampu berdiri
dengan tegak. Melalui berbagai rintangan, kami belajar
untuk mengokohkan landasan bisnis dengan yakin pada
kemampuan untuk terus bertumbuh.
At the end of 2009, we are thankful that we have been
able to weather the challenge of the unstable global
economy, and emerged standing strong. Through the
various challenges the Company faced, we learned how
to strengthen our business base with the confidence to
grow sustainably.
Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan beberapa
pencapaian yang diraih Perusahaan pada 2009 melalui
penganugerahan penghargaan Top Ten Best CEO 2009 dan
Primaniyarta Award 2009 untuk kategori Pembangunan
Merek Global. Penghargaan ini terdiri dari tiga kategori
yaitu kategori eksportir berkinerja, pembangun merek
global, dan UKM ekspor yang diberikan oleh Badan
Pengembangan
Ekspor
Nasional
Departemen
Perdagangan RI kepada eksportir-eksportir berprestasi.
Our ability to grow is illustrated by the awards the
Company received in 2009, which were Top Ten Best CEO
2009 and Primaniyarta Award 2009 for Best Global Brand,
which consists of three categories: Performing Exporter,
Global Brand Developer, and Export of Small and Medium
Enterprises (SME), and is given out by the National Export
Development Agency Department of Commerce Republic
of Indonesia to achievers exporters.
Prestasi tersebut tidak membuat Perusahaan untuk
cepat berpuas diri karena masih ada visi misi ke depan
yang belum dituntaskan. Dalam menjalankan usahanya,
Perusahaan berpijak pada visi dan misi yang telah disusun
yakni menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan
pemimpin pasar timah global.
Our achievements have not made the Company
complacent, as we have not yet reached our vision
and mission for the future. In running it's business, the
Company's vision and mission are the stepping stones
towards building the Company into a leading world-class
tin company and global market leader in tin.
Pengejawantahan visi misi tersebut terdapat pada strategi
induk perusahaan yang dijabarkan pada Roadmap
2008-2012. Pada tahun sebelumnya, menurut Roadmap
tersebut, Perusahaan berfokus pada penguatan basis
usaha mengingat semakin banyaknya kompetitor dalam
industri ini baik di tingkat regional maupun global.
Our vision and mission can be found in our main strategy,
which is outlined in the Roadmap 2008-2012. According
to the Roadmap from the previous year, the Company is
focused on strengthening its business base, considering
the increase in the number of competitors in this industry
both globally and regionally.
Tahun ini, Perusahaan menitikberatkan upayanya pada
peningkatan kapasitas melalui langkah penataan atau
pengamanan cadangan dan mineral, pembangunan dan
penambahan Kapal Isap Produksi (KIP) untuk optimalisasi
produksi. Selain optimalisasi produksi, Perusahaan
juga telah menerapkan berbagai upaya efisiensi baik
This year, the Company is emphasizing capacity
improvements through structured steps and securing
minerals and reserves, development and the addition
of cutter suction dredges (KIP) to optimize production.
The Company has also increased its operational and
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
17
dari kegiatan operasional hingga kegiatan manajerial
yang memberikan hasil yang cukup signifikan dalam
kinerja Perusahaan secara umum. Strategi lain dalam
bidang pengembangan sumber daya manusia melalui
peningkatan teknisi dan manajerial. Di bidang pemasaran,
Perusahaan menerapkan Management Information System
(MIS) “Supply Chain Management” dan pengembangan
usaha melalui peningkatan produksi Tin Solder, dan
galangan kapal.
managerial efficiency, to support better results in the
Company’s general performance. We also plan to develop
our human resources through managerial and technical
improvements. In the marketing sector, the Company has
implemented a Management Information System (MIS),
“Supply Chain Management” and business development
through production increases in tin solder and dockyards.
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
Report on Supervision by the Board of
Commissioners
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris
menilai bahwa jajaran Direksi PT Timah (Persero) Tbk,
sudah menunjukkan kinerja yang cukup baik meski
kondisi makro ekonomi kita mengalami penurunan.
Sepanjang 2009, Perusahaan telah mampu bertahan di
tengah dampak lanjutan krisis perekonomian global yang
berdampak pada turunnya permintaan logam timah yang
mengakibatkan penurunan harga timah di pasaran dunia.
In its supervision function, the Board of Commissioners
found that the Board of Directors of PT Timah (Persero) Tbk
has shown great performance, despite the downturn in
the macroeconomic condition. During 2009, the Company
was able to survive in the midst of the global economic
crisis, which resulted in low demand for tin and the
reduction of world tin price.
Turunnya harga timah tersebut juga mempengaruhi
kinerja keuangan Perusahaan selama 2009, yang
mencatatkan pendapatan bersih pada akhir 2009 sebesar
Rp 7.709,9 miliar lebih rendah 13,51% dari periode yang
sama tahun sebelumnya Rp 9.053 miliar. Sedangkan perolehan
laba bersih pada 2009 mencapai Rp 313,8 miliar atau sebesar
23,38% dari tahun 2008 sebesar Rp 1.342 miliar.
The decline in the tin price also affected the financial
performance of the Company in 2009, which recorded
net income of Rp 7,709.9 billion by the end of 2009, a
decrease of 13.51% from the same period during the
previous year Rp 9,053 billion, while net income reached
Rp 313.8 billion, 23.38% of the net income recorded in
2008, of Rp 1,342 billion.
Untuk menghadapi ketidakstabilan harga timah
dunia, Perusahaan telah melakukan langkah untuk
mengatasinya dengan menyusun strategi. Strategi
optimalisasi produksi melalui penggunaan teknologi
pertambangan yang lebih canggih dan penguatan
sektor hilir diharapkan mampu menjadi langkah
yang cukup akomodatif.
The Company took a number of strategic steps to respond
to the unstable world tin price. Production optimization
strategy through the use of more sophisticated mining
technology and strengthening of the downstream sector is
hoped to be able an accomodative step for the Company.
Berdasarkan Strategi Perusahaan 2009, optimalisasi
produksi menjadi pendorong kestabilan landasan usaha
Perusahaan. Untuk memantapkan langkah optimalisasi
produksi tersebut, Perusahaan menitikberatkan upayanya
pada peningkatan teknologi pertambangan.
In accordance with the Company’s Strategy for 2009,
production optimization has supported stability of
the Company's foundation. To optimize production,
the Company is focusing on improvements in mining
technology.
Di antaranya dengan rencana pengembangan teknologi
pertambangan laut menggunakan Bucket Wheel Dredges
(BWD) untuk kegiatan penambangan pada kedalaman laut
lebih dari 60 meter dan penambahan infrastruktur Kapal
Isap Produksi (KIP). Melalui penerapan teknologi tersebut,
Perusahaan akan mengalihkan porsi produksi lebih besar
dari tambang darat ke tambang laut secara proporsional.
Some improvements to mining technology include
the development of a Bucket Wheel Dredger (BWD) for
offshore mining activities up to a depth of 60 metres, and
the addition of Cutter Suction Dredges (KIP). Through the
implementation of this technology, the Company shifted
a larger portion of production from onshore mining to
offshore mining.
Pola ini dilakukan mengingat cadangan timah di daratan
semakin menipis dengan adanya penambangan liar dan
dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pertambangan
darat. Upaya untuk melakukan peralihan komposisi basis
pertambangan darat dan laut masing-masing 50% juga
didukung oleh semua lini usaha dan anak perusahaan.
This shift was implemented due to the decline
in onshore tin reserves in line with the increase
in illegal mining activities and the environmental
impact caused by onshore mining activities. The
attempt to make the transition to 50% onshore and
offshore has been fully supported by every business line
and subsidiary.
18
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
Selain itu, kami melihat Perusahaan memiliki upaya
konsisten untuk mewujudkan keberlanjutan bisnis ke
depan dengan menerapkan strategi diversifikasi usaha.
Kami menilai diversifikasi usaha untuk mempercepat
pertumbuhan vertikal maupun horisontal telah dilakukan
dengan maksimal sepanjang 2009.
The Company has made consistent efforts to achieve the
business sustainability for the future by implementing a
business diversification strategy. Business diversification
was executed with maximum effort during 2009 to support
vertical and horizontal growth.
Di antaranya melalui diversifikasi vertikal melalui
pengembangan produk yang dapat dilihat dari
penyelesaian pembangunan pabrik Tin Solder di
Pulau Kundur dan Tin Chemical. Keduanya diharapkan
berpengaruh pada peningkatan kapasitas produksi
sektor hilir agar terjadi kestabilan harga dan Perusahaan
dapat menjadi pemimpin harga timah di pasaran dunia.
Sedangkan diversifikasi horisontal dilaksanakan dengan
fokus pada bisnis utama Perusahaan yakni pertambangan.
Di antaranya melalui pengembangan kapasitas usaha
pertambangan batubara, galangan kapal, dan pengolahan
aspal Buton.
One aspect of vertical diversification is product
development, which can be seen from the completion of
the tin solder plant in Kundur Island and the tin chemical
plant. The Company hopes that adding these two plants
will improve its capacity in the downstream sector,
which will support price stabilization. By doing this, the
Company can become the price leader in the tin world
market. Horizontal diversification focuses on our main
business: the mining business. Some areas of horizontal
diversification include developing the capacity of our coal
business, dockyards and asphalt processing in Buton.
Secara keseluruhan, kami mencermati kinerja
Direksi beserta jajarannya menunjukkan peningkatan
dalam hal menentukan strategi yang tepat untuk
mengatasi kendala dan tantangan yang dihadapi.
Niscaya, dengan segenap kerja keras, komitmen
dan kerjasama seluruh karyawan PT Timah,
Perusahaan dapat mewujudkan visi untuk
menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan
pemimpin pasar timah global.
Overall, we support the performance of the Board
of Directors, as they have shown improvements in
strategic decision making to handle the constraints and
challenges faced by the Company. Hopefully, with hard
work, commitment and team work of all employees of
PT Timah, the Company will be able to achieve its vision
of becoming a world-class mining company and leader
of the global tin market.
Menerapkan Standar Tertinggi
Tata Kelola Perusahaan
Implementing the Highest Standards
in Good Corporate Governance
Dalam menjalankan usaha, sebagai perusahaan publik,
Perusahaan berpijak pada aturan dan rambu-rambu
baik peraturan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia,
Undang-Undang
Keuangan
Negara,
Keputusan
Kementerian BUMN, Anggaran Dasar Perusahaan, hasilhasil RUPS, Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang
diterbitkan oleh PT Timah dan aturan lainnya.
As a public company, the Company must comply with the
rules and regulations issued by Bapepam-LK, Indonesia Stock
Exchange, Indonesian Financial Regulation, State Ministry
of State-owned Enterprises, the Company's budget, results
of the GMS, and Implementation of Good Corporate
Governance (GCG), published by PT Timah, as well as other
rules and regulations.
Bagi Perusahaan, penerapan praktik GCG tidak hanya
dimaksudkan sebagai pemenuhan kewajiban setiap
perusahaan publik saja. Namun kami meyakini bahwa
perusahaan yang dikelola dengan menerapkan prinsipprinsip dasar GCG tentunya berproses dalam penciptaan
nilai dalam setiap lini usaha.
For the Company, the implementation of GCG practices
is not merely an obligation as a public company. We are
confident that by implementing GCG practices will create
value in every business line of the Company.
Karena itulah, Perusahaan berkomitmen penuh untuk
menerapkan standar tertinggi penerapan prinsip GCG
baik pada perusahaan induk maupun anak usaha tanpa
terkecuali. Dengan pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan secara konsisten, Perusahaan berharap bahwa
manfaat dan nilai bagi kemajuan bisnis yang berkelanjutan
dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan.
Because of this, the Company is fully commited to
implementing the highest standards of GCG in the
holding company and its subsidiaries, without exception.
By doing this with consistency, the Company hopes that
the benefits and value for business improvement will be
felt by the stakeholders.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
19
Penerapan tata kelola perusahaan disusun dalam
bentuk buku Petunjuk Pedoman Pelaksanaan GCG yang
diharapkan dapat menjadi pedoman yang baku dalam
implementasi GCG kepada seluruh karyawan. Buku
pedoman GCG ini mengatur hubungan secara lebih
detil antara Dewan Komisaris dengan Direksi, termasuk
hubungan antara Direksi dengan Komite-komite
di bawahnya.
The application of GCG has been prepared in the
Guidelines of Implementation of GCG, which standardizes
implementation of GCG by all employees. Our GCG
Guidelines control the relationship between the Board of
Commissioners and the Board of Directors, including their
relationship with other committees.
Salah satu proses untuk memenuhi prinsip GCG tersebut,
tahun ini, adalah perubahan struktur Dewan Komisaris,
pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
20 Mei 2009 yakni R. Sukhyar yang tidak lagi menjabat
sebagai Komisaris karena tidak meneruskan masa
jabatan. Posisi R. Sukhyar digantikan oleh Marwansyah
Lobo Balia selaku Komisaris dan mengangkat
Bingrosalto L. Tobing selaku Komisaris Independen.
One of the processes to fulfill our priority on GCG is the
amendment to the Board of Commissioners structure,
which was approved in the Extraordinary GMS on 20 May
2009. The decision stated that R Sukhyar would no longer
serve as a Commissioner with the Company, and would be
replaced by Marwansyah Lobo Balia as Commissioner and
Bingrosalto L. Tobing as Independent Commissioner.
Kami menilai sepanjang tahun 2009 seluruh Komite di
bawah Dewan Komisaris antara lain Komite Audit, Komite
Nominasi dan Remunerasi, dan Pengembangan SDM telah
menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya dengan
baik hingga Perusahaan lebih siap dalam menghadapi
tantangan tata kelola berikutnya.
During 2009, all the committees under the Board of
Commissioners, which include the Audit, Nomination,
Remuneration and Human Resource Development
Committees, have carried out their duties and
responsibilities with maximum efforts, preparing the
Company to face other corporate governance challenges.
Tujuan Kami, Memberi Nilai Tambah bagi
Lingkungan
Our Goal, to Give Additional Value
for the Environment
Sejak awal berdirinya, Perusahaan telah menjalankan
tanggung jawab sosial bagi masyarakat sekitar kegiatan
operasional kami. Bagi kami, tanggung jawab sosial
kepada masyarakat dan lingkungan sudah menjadi
denyut nadi bagi Perusahaan untuk bertumbuh secara
berkesinambungan.
Since its establishment, the Company has carried out
the corporate social responsibility programs for the
communities in its areas of operation. For us, corporate
social responsibility programs supporting the community
and environment is the pulse of sustainable growth.
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dibagi
menjadi dua fungsi utama yakni upaya pemberdayaan
sosial ekonomi dan lingkungan dengan menjadikan
kegiatan
pengembangan
masyarakat
sebagai
landasannya. Kegiatan sosial yang telah dilakukan selama
2009 mencakup bantuan untuk pembangunan sarana
dan prasarana umum, rumah ibadah, fasilitas pendidikan
dan kesehatan; perbaikan fasilitas umum; dan bantuan
korban bencana alam.
Our Corporate Social Responsibility program is divided into
two main functions: social-economic and environmental
empowerment through social development. Social
activities conducted in 2009 include the support for public
facilities, places of worship, education and health facilities,
refurbishment of public places, and extending aid to
natural disaster victims.
Meningkatkan kemampuan masyarakat sekitar, menurut
kami, adalah juga melihat bagaimana kemajuan
bersama dalam segala aspek dapat dinikmati bersama.
Melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat
di lingkungan kerja, Perusahaan berupaya membangun
bersama masyarakat demi kemajuan. Adapun kegiatan itu
terwujud dalam bentuk Program Kemitraan, Perusahaan
menyalurkan dana pinjaman bergulir untuk kalangan
usaha kecil menengah (UKM) dan Koperasi.
For us, improving a the community’s ability means seeing
improvements in the community that benefit everyone.
Through the economic empowerment of communities
program in our working environment, the Company
attempts to develop communities to support the progress
of the Company. The Company gives loans to small and
medium enterprises through the Partnership Program.
Sedangkan untuk pengelolaan lingkungan di sekitar
wilayah pertambangan, Perusahaan menerapkan
berbagai program seperti reklamasi lahan bekas tambang,
penanaman pohon dalam program Green Babel. Upaya
For environmental management in the areas surrounding
the Company's mining activities, the Company implements
programs supporting land reclamation for mined areas
and tree planting through the Green Babel Program. This
20
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
ini dilakukan melalui program penghijauan kembali dan
peningkatan produktivitas lahan tersebut sehingga memiliki
nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar area pertambangan.
program revegetates and increases productivity of mined
land to add economic value for surrounding communities
in our mining areas.
Menyongsong Harapan
Facing the Future
Tahun 2010, Dewan Komisaris menilai situasi eksternal
masih diwarnai oleh berbagai gejolak ekonomi, politik,
sosial dan pertahanan keamanan. Tetapi kita perlu optimis
bahwa dampak krisis global sudah mulai mereda dan
tentunya mempengaruhi kondisi perekonomian yang
menuju ke kondisi lebih baik.
In 2010, the Board of Commissioners feels the external
situation still faces economic, political, social and security
challenges. However, we need to optimize the fact that
the impact of global crisis has slowed , and influence the
economic condition in a positive way.
Kami yakin Direksi telah menyiapkan langkah-langkah
strategis untuk mengatasi ketidakpastian situasi harga
timah dunia dan kondisi regional serta global. Hal yang
perlu dipertimbangkan bagi jajaran Direksi adalah
berhati-hati dalam menjalankan bisnis, antara lain dengan
menyiapkan strategi yang jitu, mengingat faktor kondisi
harga timah yang fluktuatif, mengoptimalkan produksi,
pengembangan strategi pemasaran dan kemantapan
diversifikasi usaha termasuk kinerja anak perusahaan.
We are sure that the Board of Directors has prepared
strategic steps to anticipate the uncertainty of the world
tin price and the global and regional conditions. The
Board of Directors needs to consider these factors in its
strategies for running the business, including preparing
the right strategy, recalling the fluctuating tin prices,
optimizing production, developing the market strategy,
and stabilizing business diversification, including
the performance of subsidiaries.
Ke depan, Perusahaan akan tetap memegang komitmen
untuk melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan
melalui keberlanjutan penerapan GCG di lingkungan
perusahaan. Perusahaan tetap melanjutkan implementasi
berbagai program untuk memperbaiki, memperkuat dan
menyempurnakan pelaksanaan praktik GCG di seluruh
jajaran organisasi.
Moving ahead, the Company will continue to uphold
its commitment to carrying out the principles of Good
Corporate Governance through the implementation
of the GCG in Company and implement programs to
improve, strengthen, and perfect the implementation of
GCG practices in all organisations.
Selain itu, Perusahaan juga berkomitmen melakukan
upaya perbaikan diantaranya melalui penyusunan dan
pelaksanaan review atas berbagai kebijakan dan prosedur
internal agar tetap selaras dan memenuhi ketentuan dari
pemerintah selaku pembuat kebijakan.
The Company is also committed to improving the GCG
by reviewing and reorganising its internal policies and
procedures to ensure consistency and compliance with
government regulations.
Dewan Komisaris menggarisbawahi agar dalam
menghadapi tantangan pada tahun 2010 agar lebih
memperhatikan permasalahan penambangan liar,
peningkatan produktifitas Kapal Keruk, Kapal Isap Produksi
dan Tambang Darat, peningkatan efisiensi biaya serta
peningkatan kinerja Sumber Daya Manusia.
The Board of Commissioners is confident that, in facing
the challenges in 2010, the Company will be more focused
on illegal mining problems; increasing the productivity
of dredges, cutter suction dredges and onshore mining;
improvement of cost efficiency; and performance
improvements in human resource development.
Akhir kata, Dewan Komisaris pada kesempatan ini juga
menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
segenap jajaran karyawan dan Direksi Perusahaan serta
para pemangku kepentingan yang telah memberikan
dukungan dan kepercayaan selama ini.
Last but not least, the Board of Commissioners would like
to thank all the people involved in making our business
a success, including our employees and the Board of
Directors, as well as the stakeholders, who have fully
supported and trusted the Company.
Jakarta, 31 Desember 2009
Atas Nama Dewan Komisaris,
On Behalf of the Board of Commissioners,
Insmerda Lebang
Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent)
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
21
2
6
22
3
4
1
5
1.
Insmerda Lebang
Komisaris Utama (Independen)
President Commissioner (Independent)
2.
Bingrosalto L.Tobing
Komisaris (Independen)
Commissioner (Independent)
3.
Fachry Ali
Komisaris (Independen)
Commissioner (Independent)
4.
M. Lobo Balia
Komisaris
Commissioner
5.
Wimpy S. Tjetjep
Komisaris
Commissioner
6.
Boni Siahaan
Komisaris
Commissioner
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
Program internal Perusahaan diwujudkan
dalam bentuk melakukan pengamanan
wilayah dan cadangan mineral untuk
menjamin rencana jangka panjang, dengan
didukung oleh peningkatan kompetensi
dan teknologi, memperluas pasar dan
pengembangan usaha.
The Company's internal program embodied in the form of
securing the area and mineral reserves to ensure
long-term plan, supported by increasing competence and
technology, expanding markets and business development.
Wachid Usman
Direktur Utama
President Director
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia yang dilimpahkan kepada kita semua sehingga
dapat melewati tahun 2009 dengan selamat di tengah
gejolak krisis ekonomi global. Kita juga patut bersyukur
bahwa dalam situasi yang penuh ketidakpastian sejak
awal tahun 2009, seluruh rencana kerja dan anggaran
perusahaan tahun 2009 dengan motto “Membangun
Kemandirian dalam Situasi Krisis” dapat terlaksana dan
pada akhir tahun 2009 mampu mencatat laba, meskipun
tidak optimal sebagaimana yang diharapkan.
We would like to give thanks to God Almighty for all the
gifts bestowed on us throughout 2009, which allowed us
to continue safely amid the global economic crisis. We are
also grateful that in a situation full of uncertainty, since
the beginning of 2009, we have been able to accomplish
our entire working plan and budget for 2009, with the
motto “Building Independency in the Crisis Situation”,
and were able to record a profit, although not as optimal
as expected.
Sejak Oktober 2008, seluruh dunia mengalami krisis
ekonomi yang maha hebat akibat bangkrutnya Lehman
Brothers, suatu lembaga keuangan besar di Amerika
Serikat, yang kemudian diikuti dengan meningkatnya suku
bunga bank, menurunnya daya beli masyarakat dan harga
berbagai komoditas (termasuk timah) serta melemahnya
pertumbuhan ekonomi di seluruh belahan dunia. Pada
awal tahun 2009, dampak krisis ekonomi global tersebut
masih sangat terasa dan tidak dapat diramalkan sampai
kapan krisis tersebut akan berakhir.
Since October 2008, the entire world experienced a severe
economic crisis, due to the bankruptcy of Lehman Brothers,
a large financial institution in the United States, followed
by rising interest rates, declining consumer purchasing
power and many commodity prices (including tin), and the
weakening of economic growth in all parts of the world. In
early 2009, the global economic crisis was still deeply felt,
and the length of the crisis could not be predicted.
Harga timah di LME (London Metal Exchange) mencapai
puncaknya Juni 2008 sebesar USD 25.000/ ton, akibat
krisis menurun sampai USD 10.000/ ton pada Januari
2009, kemudian mulai bergerak naik pada bulan Mei 2009
dan relatif stabil pada semester kedua 2009 pada kisaran
USD 15.000/ ton. Sebaliknya stok logam timah di LME,
akibat menurunnya permintaan sejak krisis global,
meningkat dari 5.000 ton pada akhir tahun 2008 menjadi
26.000 ton pada akhir tahun 2009.
The price of tin on the LME (London Metal Exchange)
reached a peak in June 2008, amounting to
25,000 USD/ton. However, due to the crisis, it decreased
to 10,000 USD/ ton in January 2009, beginning to move up
again in May 2009, and resting at a relatively stable level in
the second semester of 2009 at around USD 15,000/ ton.
Tin stock on the LME increased from 5,000 tons at the end
of 2008 to 26,000 tons by the end of 2009 due to slowing
demand resulting from the global crisis.
Sepanjang tahun 2009, permintaan komoditas logam
timah di pasar global sekitar 290.000 ton atau penurunan
10% dari tahun 2008 yang mencapai 320.000 ton,
sedangkan harga timah di pasar global menurun 26%
yaitu dari rata-rata USD 18.512/ ton pada tahun 2008
menjadi USD 13.608/ ton pada tahun 2009.
During 2009, the demand for tin commodities on the
global market was around 290,000 tons, a 10% decrease
from 2008, which reached 320,000 tons, while the price of
tin on the global market declined 26%, from an average of
18,512 USD/ ton in 2008 to 13,608 USD/ton in 2009.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
23
/09
/09
/08
/09
/09
/09
/09
/09
/08
/08
/08
/09
/08 2/08 3/08
/09
/09
/08
/09
/09
/08
/08
/08
/08
/12
/12 2/01
/09
/04
/02 2/03
/10 2/11
/09
/04
/05
/07 2/08
/0
/10 2/11
/06
/0
/05
/07 2/08
/06
02
0
02
02
0
02
02
02
02
0
02
0
02
02
02
02
02
02
0
02
02
02
0
/01
02
2008
Jan
Mar
Apr
May
June
July
Aug
Sept
Oct
Nov
Dec
Stock (Ton)
11.884 11.050
Feb
9.608
8.305
7.589
7.166
5.974
5.703
5.806
4.997
3.646
6.086
LME Cash (USD/Ton)
16.337 17.210
19.780
21.659
23.990
22.229
23.131
20.111
18.369
14.397
13.644
11.240
2009
Jan
Feb
Mar
Apr
May
June
July
Aug
Sept
Oct
Nov
Dec
Stock (Ton)
8.429
8.842
10.016
11.958
13.477
16.287
17.912
19.269
22.489
26.305
26.758
26.602
11.373 11.039
10.676
11.744
13.793
14.986
14.039
14.870
14.869
15.021
14.934
15.547
LME Cash (USD/Ton)
Di sisi lain, kegiatan penambangan timah di darat maupun
laut masih mengalami gangguan tambang ilegal dan
kolektor bijih timah yang belum dapat ditertibkan. Upaya
penambahan kapasitas tambang laut telah berhasil
meningkatkan produksi bijih timah sebesar 33% dari
tahun lalu 13.640 ton menjadi 18.208 ton. Namun, produksi
dari tambang darat mengalami penurunan sebesar 58%
dari tahun lalu 33.234 ton menjadi 19.493 ton, sehingga
total produksi bijih timah menurun 20% dari tahun lalu
47.074 ton menjadi 37.701 ton.
On the other hand, tin mining activities on land and sea
remain susceptible to interference, illegal mining and ore
collectors that cannot be regimented. Therefore, efforts
to increase the capacity of offshore mines have increased
ore production by 33% from last year’s 13,640 tons to
18,208 tons. However, the production of inland mines
has decreased by 58% from last year’s 33,234 tons to
19,493 tons, bringing total ore production down 20% from
last year’s of 47,074 tons to 37,701 tons.
Untuk memenuhi komitmen penjualan logam timah
tahun 2009, upaya peningkatan produksi logam timah
dilakukan dengan melebur persediaan bijih timah dan
terak timah secara maksimal, sehingga produksi logam
timah mencapai 45.085 ton. Walaupun produksi logam
timah tahun ini 18% lebih rendah dibanding tahun lalu
sebesar 49.029 ton, namun dengan adanya persediaan
logam timah awal tahun yang cukup besar, penjualan
logam timah tahun ini meningkat 6% dari tahun lalu
sebesar 46.438 ton menjadi 49.240 ton.
To meet our sales commitments for tin in 2009, efforts
to increase the production of tin metal were undertaken
through maximal melting of tin ore and slag inventory,
which brought production of tin to 45,085 tons. Although
tin production in 2009 was 18% lower than the previous
year, which was amounted to 49,029 tons, due to the quite
large amount of tin inventory at the beginning of the year,
the sales of tin metal this year rose 6% from 46,438 tons to
49,240 tons.
Pendapatan Perusahaan tahun 2009 sebagian besar
berasal dari hasil penjualan logam timah, yaitu sekitar
89%. Meskipun pendapatan dari usaha batubara dapat
ditingkatkan 10% dan pendapatan jasa naik 10%, namun
menurunnya harga timah sebesar 26% berdampak pada
turunnya pendapatan dari penjualan timah sebesar 17%.
Dengan demikian, total pendapatan Perusahaan menurun
15% dibanding tahun lalu.
The Company's revenue in 2009 was mainly derived
from the sale of tin, which contributed about 89% to
total revenues. Although income from coal operations
improved by 10% and service revenue rose 10%, the 26%
decline in the tin price has caused a 17% decrease in tin
sales revenue. As a result, the Company’s total revenue
was down by 15% compared to last year.
24
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
(jutaan Rp)
(million Rp)
Jasa Service
Batubara Coal
Logam Timah Tin
Jumlah Total
2009
2008
25.318
741.958
8.285.806
9.053.082
27.937
803.922
6.877.997
7.709.8566
Manajemen telah mengantisipasi menurunnya harga
timah dengan melakukan pengetatan biaya operasional
maupun fasilitas penunjangnya.
The management reacted to this decline in the tin price
by tightening the Company’s operational costs and
supporting facilities.
Biaya produksi turun 28% dan beban usaha turun 28%,
tetapi beban pokok penjualan naik 4% karena nilai
persediaan masih terpengaruh harga timah tahun lalu
yang lebih tinggi dibanding tahun ini.
Production costs fell by 28% and operating expenses
decreased by 28%, but the cost of goods sold increased by
4%, as the value of inventory was still affected by last year’s
higher tin price compared to this year.
Ikhtisar Beban Biaya (jutaan Rp)
2009
2008
%
Expenses Summary (million Rp)
Biaya Produksi Production Cost
4.738.822
6.551.062
72
Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold
6.556.869
6.334.452
104
Beban Usaha Operating Expenses
464.443
648.426
72
Beban (Hasil) Lain-Lain Other Expenses
123.081
(30.773)
400
7.144.393
6.952.105
103
Jumlah Beban Total Expenses
Ikhtisar Laba Rugi (jutaan Rp)
2009
2008
%
Income Statement (million Rp)
Pendapatan Income
7.709.856
9.053.082
85
Laba Kotor Gross Profit
1.152.987
2.718.630
42
Laba Usaha Operating Profit
688.544
2.070.204
33
Laba Sebelum Pajak Profit Before Tax
549.163
2.108.929
26
Laba Bersih Net Profit
313.751
1.342.358
23
Selain itu perubahan nilai tukar mata uang juga
menimbulkan rugi selisih kurs (beban lain-lain) yang
cukup besar. Sebagai dampak penurunan pendapatan
sebesar 15% dari Rp 9,05 triliun menjadi Rp 7,71 triliun
serta kenaikan beban biaya di luar kendali manajemen,
maka laba bersih tahun 2009 hanya mencapai 23,38% dari
pencapaian tahun lalu, atau sebesar Rp 313,8 miliar.
In addition, changes in the value of exchange rates also
caused substantial losses in foreign exchange (other
expenses). Due to the 15% decrease in revenues, from
Rp 9.05 trillion to Rp 7.71 trillion, as well as rising costs
that were beyond the control of the management, the net
income in 2009 was only 23.38% of last year’s net income,
or Rp 313.8 billion.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
25
Membangun Kemandirian dalam Situasi Krisis
Building Independency in the Crisis Situation
Krisis ekonomi global yang melanda hampir seluruh
penjuru dunia sejak Oktober 2008 telah menimbulkan
situasi usaha yang tidak menentu, harga komoditas logam
timah menurun drastis, suku bunga pinjaman meningkat
dan sumber pendanaan semakin ketat. Namun, semangat
dan daya juang tidak boleh kendor, kepercayaan investor
dan seluruh pihak berkepentingan perlu dipelihara. Oleh
karena seluruh karyawan dan jajaran manajemen terus
berupaya meningkatkan kinerjanya.
The global economic crisis, which has hit virtually the entire
world since October 2008, has led to an uncertain business
situation: commodity tin prices plummeted, interest rates
increased and financing sources tightened. However, the
passion and fighting spirit cannot be let go; investor and
stakeholder confidence needs to be maintained. Therefore,
all Timah employees and management are continuing
their efforts to improve the Company’s performance.
Dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian pada
sepanjang tahun 2009, Perusahaan berhasil mengukir
prestasi melalui berbagai penghargaan, antara lain
“Primaniyarta Award 2009” dalam katagori pembangunan
merk global dari Badan Pengembangan Ekspor Nasional
– Departemen Perdagangan RI. Kemudian diperoleh
penghargaan Pemenang Pertama “E Company Award
2009” kategori Industri Pertambangan, Minyak dan Gas.
Laboratorium IT Governance – Universitas Indonesia
memberikan penghargaan “Tata Kelola IT dalam
Implementasi Enterprise di BUMN”. Selain itu, Perusahaan
juga menerima penghargaan “Top Ten Best CEO” dari
Majalah SWA dan “Anugerah Business Review 2009” untuk
kategori Keuangan, Pemasaran, Korporasi dan Good
Corporate Governance, serta “ISRA Award 2009” untuk
pengelolaan lingkungan.
Amidst the uncertain situation throughout 2009, the
Company was able to achieve numerous awards and
recognition, such as the “Primaniyarta Award 2009” for
global brand development from the National Export
Development Agency (Badan Pengembangan Expor
Nasional) – Indonesian Ministry of Trade. The Company
also received first place in “E-Company Award 2009” for the
Mining, Oil and Gas Industry. The IT Governance Laboratory
at the University of Indonesia also gave the Company
the “IT Governance for Enterprise Implementation in
State Owned Enterprises (SOE)” award. In addition, the
Company received the “Top Ten Best CEOs” award from
SWA magazine and “Business Review Award 2009” in
the Finance, Marketing, Corporate and Good Corporate
Governance category, as well as “ISRA Award 2009” for its
environmental management.
Secara umum penghargaan yang diperoleh tahun ini
mengalami peningkatan, tentunya penghargaan tersebut
akan menambah rasa percaya diri dan merupakan landasan
yang kokoh bagi seluruh karyawan dan jajaran manajemen
untuk terus maju dalam menghadapi persaingan usaha
yang semakin ketat di masa mendatang.
Overall, the Company received more awards this year.
We hope that these awards will add to our confidence
and serve as a solid foundation for all employees and the
management to keep moving forward in the face of tighter
business competition in the future.
Strategi dan Langkah Aksi Perusahaan
The Company’s Strategy and Action Plan
Saat ini PT Timah merupakan penghasil timah terbesar
kedua di dunia dengan rata-rata kapasitas produksi
50.000 Mton per tahun atau menguasai sekitar 16% pangsa
pasar timah dunia. Dengan kondisi tersebut, Perusahaan
terus berupaya meningkatkan kapasitas dan sumber
daya untuk terus bersaing dan mewujudkan visi menjadi
perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar
timah global.
Currently, PT Timah is the second largest tin producer
in the world, with an average production capacity of
50,000 Mtons per year, or holding around a 16% of the
global tin market share. Under these conditions, the
Company continues to improve its capacity and resources
to compete and achieve its vision of becoming a world class
mining company and leader of the global tin market.
Untuk mencapai visi dan misi, Perusahaan menetapkan
Strategi Induk yang meliputi optimalisasi produksi dan
pemasaran, serta diversifikasi usaha.
To achieve this vision and mission, the Company has
established its Main Strategy, which covers the optimization
of production and marketing, and business diversification.
Perusahaan meyakini bahwa menjalankan strategi tak
hanya sekedar untuk memperoleh profitabilitas tetapi
bagaimana memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku
kepentingan.
The Company believes that implementing this strategy is
not only about achieving profitability, but also about how
to provide value to all stakeholders.
Faktor kunci keberhasilan untuk menjalankan strategi
tersebut dijabarkan dalam Program Induk Perusahaan
The key success factor for implementing this strategy has
been outlined in the Company’s Main Program for 2009,
26
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
2009 meliputi program internal dan eksternal. Adapun
program internal mencakup upaya Perusahaan untuk
melakukan pengamanan wilayah dan cadangan
mineral untuk menjamin rencana jangka panjang;
meningkatkan kompetensi dan teknologi; memperluas
pasar dan pengembangan usaha. Sedangkan program
eksternal menitikberatkan pada upaya Perusahaan
mewujudkan
harmonisasi
hubungan
dengan
pihak-pihak berkepentingan.
which includes internal and external programs. Internal
programs include the Company’s efforts to secure mining
areas and mineral reserves to ensure the achievement of our
long-term plans; increasing competence and technology;
and expanding our markets and business development.
External programs focus on efforts to harmonize the
Company’s relationship with its stakeholders.
Pengamanan Wilayah dan Cadangan Mineral
Security of Areas and Mineral Reserves
Keberhasilan Perusahaan dalam jangka panjang sangat
bergantung pada kondisi keamanan wilayah dan
cadangan mineral.
The long-term success of the Company relies heavily on
regional security conditions and mineral reserves.
Pada tahun 2008, Perusahaan telah melakukan verifikasi
cadangan mineral timah yang dilaksanakan oleh
“Micromine”, konsultan independen dari Australia. Hasil
verifikasi tersebut memberikan data sumber daya mineral
timah sebesar 1,06 juta ton yang berarti mencukupi
untuk operasi penambangan lebih dari 10 tahun.
Akan tetapi sebagian dari cadangan timah tersebut
mengalami kerusakan akibat gangguan tambang liar
dan wilayah operasi penambangan di darat maupun laut
masih terancam oleh penambang liar maupun kolektor
bijih timah. Oleh karena itu, pengamanan wilayah dan
cadangan mineral di darat maupun laut perlu mendapat
perhatian yang serius.
In 2008, the Company verified reserves of tin minerals
carried out by "Micromine", an independent consultant
from Australia. The data resulting from the verification
process conclude that Timah’s tin mineral resources total
1.06 million tons, which is sufficient for more than 10
years of mining operations. However, some of these tin
reserves were damaged by illegal mining, and our mining
operations area onshore and offshore were still threatened
by illegal miners and ore collectors. Therefore, securing
the mining territory and mineral deposits both onshore
and offshore should be given serious attention.
Pengamanan wilayah dan cadangan mineral timah
telah diperkuat sejak tahun lalu, di samping menambah
personel Pengawas Tambang dan Satuan Pengamanan
juga dilakukan pembuatan blok-blok tambang darat
secara sistematis yang disebut “Block System”. Tujuan
dari Block System tersebut adalah untuk memperjelas
lokasi penambangan, mempermudah pengawasan
dan pengamanan tambang-tambang di dalamnya,
mempermudah pembinaan tambang skala kecil (TSK),
mencegah pencemaran lingkungan dan mempermudah
persiapan reklamasi lahan bekas tambang.
The act of securing mining areas and tin mineral reserves
has been strengthened since last year, by adding more
Mine Supervisory and Security Unit personnel and
creating inland blocks in a systematic way, called the
“Block System”. The purpose of the Block System is to
clarify mine locations, facilitate monitoring and securing
the mines inside the block, facilitate the development of
small-scale mining (TSK), prevent environmental pollution
and facilitate the preparation of mined land reclamation.
Tahun 2009 telah diselesaikan sebanyak 62 blok tambang
darat yang menampung sekitar 1.800 Tambang Skala Kecil
(TSK), namun masih terdapat sekitar 1.700 TSK di luar
blok tambang.
By the end of 2009, as many as 62 blocks of mines had
been completed, with around 1,800 small-scale mine
(TSK), but there are still approximately 1,700 TSK outside
the mining blocks.
Pembuatan Block System juga dilengkapi dengan
fasilitas Pos Pengamanan Terpadu, Gudang Bijih Timah
Sementara, Kendaraan Pengangkut Bijih Timah dan
Bor Uji untuk meningkatkan confidence level cadangan
timah guna menjamin keberhasilan produksi. Demikian
pula pada tambang laut, peningkatan pengamanan dan
pengawasan dilakukan dengan menambah kapal patrol
dan kapal pengangkut bijih timah.
The creation of the Block System is also equipped with an
Integrated Security Post, Temporary Tin Ore Warehouse,
Tin Ore Carrier Vehicle, and Test Drilling to increase
confidence in tin reserves and ensure the success of the
production. Similarly, for offshore mining, security and
surveillance improvements were carried out by adding
patrol ships and tin ore vessels.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
27
Peningkatan Kompetensi dan Teknologi
Competency and Technology Improvements
Manajemen menyadari bahwa faktor kekuatan sumber
daya manusia merupakan kunci keberhasilan Perusahaan
dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat
dan harga timah yang sangat berfluktuasi. Dengan kondisi
sumber daya manusia yang sebagian besar mendekati
usia pensiun dan tingkat pendidikan yang relatif rendah,
apalagi dengan kondisi peralatan produksi yang juga
berteknologi rendah, maka peningkatan efisiensi maupun
pengembangan usaha akan sulit dijalankan. Oleh karena
itu, peningkatan kompetensi dan teknologi menjadi
perhatian utama pada tahun kerja 2009.
The management realizes that the strength of its human
resources is key to its success in facing increasingly tighter
competition and ever-fluctuating tin prices. With the
current condition of the Company’s human resources,
many of whom are approaching retirement age and have
relatively low levels of education, especially those working
in low technology production equipments, it will be hard
for the Company to improve its efficiency and develop
its business. Hence, competency and technological
improvements were our main focus in 2009.
Rekrutmen tenaga kerja terus dilakukan untuk
mengimbangi personel yang memasuki usia pensiun.
Tahun 2009 diangkat sebanyak 500 karyawan baru yang
berasal dari tenaga harian atau kontrakan yang telah
bekerja di perusahaan minimum 2 tahun, dan manajemen
mewajibkan setiap karyawan untuk mengikuti pelatihan
sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun.
Active employee recruitment continues to be carried out
to offset the retiring employees. In 2009, 500 employees
were recruited, including day workers or contract workers
who have worked with the Company for a minimum of
two years. Additionally, management requires that every
employee participates in trainings at least once a year.
Selain pelatihan teknis, pada tahun ini mulai dilakukan
pelatihan manajemen yang disebut “Allen Management
System” atau disingkat AMS. Sampai akhir tahun 2009,
sebanyak 3.700 karyawan telah mengikuti pelatihan teknis
dan kejuruan, dan sebanyak 45 orang manajer senior telah
mengikuti pelatihan AMS. Setelah mengikuti pelatihan
AMS, setiap manajer senior memiliki kemampuan untuk
merumuskan tujuan dan sasaran masing-masing satuan
kerjanya serta mampu mengukur tingkat keberhasilannya.
In addition to technical trainings, the Company has
started a management training called "Allen Management
System", or AMS. By the end of 2009, as many as 3,700 staff
had participated in our technical and vocational trainings,
and as many as 45 senior managers had joined the AMS
training. After attending the AMS training, each senior
manager has the ability to formulate goals and objectives
for their working unit and measure their level of success.
Pada sisi teknologi, pada tahun 2009 telah dibangun
7 unit kapal isap produksi atau KIP, yaitu jenis “cutter
suction dredge” yang mampu menggali lapisan timah pada
kedalaman sampai 35 meter di bawah permukaan air laut.
On the technology side, during 2009, the Company built
seven cutter suction dredges, which are able to dig tin
layers at a depth of up to 35 meters below sea level.
Selain itu, pada tahun 2009 juga telah diselesaikan studi
kelayakan dan “Detail Engineering Design” (DED) untuk
pembangunan Bucket Wheel Dredge (BWD), jenis kapal
keruk berukuran besar dengan teknologi terbaru. Dengan
selesainya studi kelayakan dan DED tersebut, mulai tahun
2010 akan dilakukan modifikasi kapal keruk menjadi BWD
ataupun pembangunan BWD baru untuk menggantikan
kapal keruk “tua” yang beroperasi secara bertahap.
Also in 2009, the Company finished its feasiblity study and
“Detail Engineering Design” (DED) for the development
of “Bucket Wheel Dredges” (BWD), a much larger type of
dredger with newer technology. With the completion
of the feasibility study and DED, starting in 2010, the
Company started modifying its dredgers to be replaced
with BWD, and developed new BWD to replace the old
dredgers, which will be operating gradually.
Selain lebih efisien, BWD yang akan dibangun pada tahuntahun mendatang juga mampu menggali endapan timah
sampai kedalaman 70 meter di bawah permukaan air laut,
lebih dalam dari kapal keruk yang saat ini hanya mampu
menggali endapan timah kedalaman 50 meter.
Besides being more efficient, the BWD that will be built in
the future are also able to explore tin deposits up to 70
meters below sea level, deeper than the dredgers that are
currently only able to dig up to 50 meters.
Perluasan Pasar dan Pengembangan Usaha
Market Expansion and Business Development
Dalam upaya menumbuhkembangkan perusahaan,
manajemen telah menetapkan kebijakan diversifikasi
usaha secara vertikal maupun horisontal. Diversifikasi
In an effort to foster the development of the Company, the
management has set a policy for vertical and horizontal
business diversification. Vertical business diversification is
28
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
usaha vertikal dimaksudkan sebagai peningkatan nilai
tambah produk timah dengan membuat produk-produk
turunan timah yang dapat memberikan kepuasan
lebih bagi para pengguna timah. Jenis produk yang
dikembangkan pada tahun 2009, selain produk standar
berupa balok timah (tin ingot), adalah tin anode, tin shot,
tin ball dan tin solder.
intended to provide value added tin products by creating
derivative products that can provide more satisfaction for
tin users. Besides the standard products such as tin ingot,
some other types of products developed in 2009 include
tin anode, tin shots, tin balls, and tin solder.
Pada tahun 2009 juga mulai dibangun pabrik tin chemical
yang diharapkan mulai produksi pertengahan tahun 2010.
In 2009, the Company started building a tin chemical factory,
which will hopefully be able to start production in mid-2010.
Produk-produk turunan timah tersebut mulai masuk pasar
pada pertengahan tahun 2009, namun dalam jumlah
yang masih relatif kecil, yaitu sekitar 5% dari keseluruhan
produksi. Tantangan yang dihadapi Perusahaan adalah
perluasan jaringan pasar, agar produk-produk tersebut
dapat diserap pasar sekurang-kurangnya 50% dari
keseluruhan produksi dalam 5 tahun mendatang.
The tin derivative products started entering the tin market
in mid-2009, however, they still represent a relatively small
amount of total production, reaching approximately 5%. One
of the changes faced by the Company is the expansion of our
market networks so that at least 50% of total production can
be absorbed by the market within the next five years.
Diversifikasi usaha secara horisontal adalah pengembangan
usaha yang didasarkan atas kompetensi yang dikuasai
Perusahaan. Selain batubara yang telah memberikan
kontribusi pendapatan Perusahaan, pengolahan aspal
alam di Pulau Buton dan jasa perkapalan merupakan jenis
usaha baru yang sedang dikembangkan. Pada tahun 2009,
produk aspal alam dengan merek Lawele Granular Asphalt
(LGA) dan Ready Mix Asphalt (RMA) memasuki tahap
pengenalan pasar, namun masih dalam skala minimum.
Sementara itu peningkatan kapasitas galangan kapal di
Sungailiat, Bangka (di bawah bendera PT Dok & Perkapalan
Air Kantung atau PT DAK) telah berhasil membangun
7 unit KIP dan 1 unit kapal eksplorasi (Geo Tin II).
Horizontal business diversification is business
development based on the competencies already found
in the Company. Besides coal, which has contributed
revenues of the Company, the processing of natural asphalt
on Buton Island and shipping services are other types of
new businesses that are being developed. In 2009, Lawele
Granular Asphalt (LGA) and Ready Mix Asphalt (RMA)
natural asphalt products entered the market introduction
phase, but still on a very small scale. Meanwhile, capacity
building at the shipyard in Sungailiat, Bangka (under the
management of PT Dok and Perkapalan Air Kantung or
PT DAK) enabled construction of seven cutter suction
dredges and one exploration vessel (Geo Tin II).
Dalam rangka peningkatan teknologi dan perluasan
jaringan pasar, PT DAK juga telah melakukan kerjasama
dengan PT PAL (salah satu industri strategis badan usaha
milik Negara) untuk pembangunan chemical tanker yang
berteknologi tinggi.
In order to improve its technology and market expansion,
PT DAK also entered a joint venture with PT PAL
(an industrial state-owned enterprise) to develop
high-tech chemical tankers.
Harmonisasi Hubungan dengan Stakeholders
Harmonizing Relationships with Stakeholders
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga
perusahaan publik, PT Timah (Persero) Tbk tidak hanya
bertujuan untuk mencari keuntungan dan menghasilkan
devisa bagi Negara Republik Indonesia, tetapi juga
mempunyai kewajiban untuk membantu pertumbuhan
ekonomi masyarakat sekitar daerah operasi Perusahaan.
Dan keberhasilan untuk mencapai visi dan misi Perusahaan
juga tidak akan terwujud tanpa hubungan yang harmonis
dengan pemangku kepentingan (stakeholders).
As a State Owned Enterprise (SOE) and a public company,
PT Timah (Persero) Tbk not only aims to seek profit and
generate foreign exchange for the Republic of Indonesia,
but also has an obligation to assist in the economic
growth of communities around the Company’s areas of
operation. Our success in achieving the vision and mission
of the Company also would not be possible without a
harmonious relationship with our stakeholders.
Pada tahun 2009, Perusahaan mengalokasikan dana
program Corporate Social Responsibility (CSR) sekitar
Rp 28 miliar untuk membantu masyarakat di bidang
pendidikan, pelatihan kerja, keagamaan, percontohan
budidaya pertanian peternakan dan juga membantu
masyarakat yang mengalami musibah akibat bencana alam.
In 2009, the Company is allocating Rp 28 billion in funds for
its Corporate Social Responsibility (CSR) programs to help
communities through education, professional trainings,
religion, agricultural pilots and animal husbandary, as
well as helping communities affected by natural disasters.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
29
Dalam bidang pendidikan secara rutin, Perusahaan
memberikan dana sebesar Rp 5 miliar untuk biaya
operasional Politeknik Manufaktur dan Sekolah Unggulan
di Kabupaten Bangka, pembangunan 2 lokal senilai
Rp 8 miliar untuk Universitas Bangka Belitung. Dalam
bidang pelatihan kerja, setiap tahun diberikan bantuan
kepada 40 orang pemuda siap kerja untuk menambah
keterampilannya dalam bidang pengelasan dan
permesinan. Selain itu, Perusahaan juga menyalurkan
dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
sebesar Rp 16 miliar, dana tersebut merupakan titipan
pemegang saham untuk membantu modal kerja bagi
pengusaha kecil dan koperasi.
In the education sector, the Company provided Rp 5 billion
in funds for the operational costs of the Manufacturing
Polytechnic School District in Bangka, and the construction
of two local campuses for the University of Bangka
Belitung, worth USD 8 billion. The Company provided
assistance through annual vocational trainings for 40 young
people about to enter the workforce, to increase their skills
in welding and machinery. The Company also channeled
Rp 16 billion in funds deposited from shareholders for the
Partnership and Environmental Development, to be used
as fund capital for small enterprises and cooperation.
Pelaksanaan program CSR dan PKBL tersebut melibatkan
pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat,
sehingga seluruh kegiatan program-program tersebut
dapat diselaraskan dengan program pemerintah daerah
sebagai pihak yang paling mengetahui kebutuhan
masyarakat setempat.
The implementation of our CSR and Business Partnership
programs involves local governments and local community
leaders, to ensure that all activities can be aligned with
local government programs, which have the best insight
into the needs of local communities.
Dalam upaya membina hubungan yang harmonis dengan
instansi terkait, para pemasok dan pelanggan perusahaan,
setiap tahun Perusahaan melakukan stakeholders
gathering, customer gathering dan customer visit. Selain
itu, Perusahaan juga mengikuti kegiatan penting ditingkat
internasional, baik dalam bentuk seminar, pameran
maupun tin conference yang diadakan oleh International
Tin Research setiap tahun.
To foster harmonious relations with related institutions,
distributors and customers, the Company holds a
stakeholder gathering, customer gathering, and customer
visits every year. The Company has also made contributions
at the international level, through seminars, exhibitions,
and the tin conference held every year by the Internatonal
Tin Research.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance
Sebagai perusahaan publik, dalam implementasi langkah
strategis Perusahaan tidak lepas dari prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan (Good Corporate Governance/ GCG).
Perusahaan berkomitmen penuh untuk menerapkan
standar tertinggi penerapan prinsip GCG baik pada
perusahaan induk maupun anak usaha tanpa terkecuali.
As a public company, the implementation of the Company’s
strategy cannot be separated from the principles of
good corporate governance (GCG). The Company is
fully committed to applying the highest standards in
implementing GCG, both in the parent company and its
subsidiaries without exception.
Memahami pentingnya pelaksanaan GCG, maka Dewan
Komisaris dan Direksi Perusahaan telah menjadikan GCG
sebagai bagian dari pengelolaan Perusahaan melalui
penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsipprinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab,
independensi dan kewajaran.
Understanding the importance of the implementation
of GCG, the Board of Commissioners and the Board
of Directors have entrenched GCG in the Company’s
management through the introduction of a system that
reflects the principles of transprancy, accountability,
responsibility, independence and fairness.
Perusahaan juga telah menyusun buku Petunjuk Pedoman
Pelaksanaan GCG untuk memberikan sosialisasi mengenai
penerapan GCG. Buku pedoman GCG ini juga mengatur
hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi, termasuk
hubungan antara Direksi dengan Komite-komite di
bawahnya seperti Komite Audit, Komite Remunerasi,
Komite Manajemen Risiko, dan Sekretaris Perusahaan.
Selain itu, manajemen Perusahaan senantiasa menjaga
keseimbangan kepentingan internal dan eksternal dalam
mengelola perusahaan dengan berpedoman pada GCG.
The Company has also developed the Guidelines for GCG
Implementation to socialize the application of GCG. The
GCG Guidelines also govern the relationship between the
Board of Commissioners, the Board of Directors, including
the relationship between the Board of Directors and
the committees under it, namely the Audit Committee,
Remuneration Committee, Risk Management Committee,
and Corporate Secretary. The Company’s management has
also maintained a balance between internal and external
interests in managing the Company based on GCG.
30
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
Pada tahun 2009, Perusahaan juga melanjutkan kewajiban
program reklamasi lahan bekas tambang seluas 1.600 ha
di Bangka dan Belitung. Untuk mendukung program
pemerintah, Perusahaan melakukan Program Green Babel
yakni penanaman Pohon BUMN sebanyak 500.000 pohon
di sekitar Pulau Bangka, Belitung, dan Pulau Kundur
melalui Program Penghijauan (One Man One Tree).
In 2009, the Company was obliged to run the reclamation
program for mined land for a 1,600 ha area in Bangka and
Belitung. The Company is also supporting the Green Babel
Program, a government program to plant 500,000 “SOE
Trees” around Bangka Island, Belitung and Kundur Islands
through the One Man, One Tree initiative.
Menatap ke Depan
Moving Towards the Future
Perusahaan juga menerapkan strategi pada 2010 yang
menitikberatkan pada peningkatan kualitas, bukan
hanya kualitas produk tetapi lebih penting dan mendasar
adalah kualitas sumber daya manusia, kualitas sistem
informasi, kualitas peralatan dan teknologi dan kualitas
sumber daya mineral.
The Company is implementing a strategy in 2010 focused
on improving quality. This strategy focuses not only on
product quality, but more importantly, on the the quality
of human resources, quality of information systems,
quality equipment and technology, and quality of mineral
resources.
Adapun upaya untuk mewujudkan strategi tersebut
melalui peningkatan confidence level cadangan mineral
dan batubara, penggantian infrastruktur produksi Kapal
Keruk (KK) menjadi BWD, peningkatan kompetensi inti,
peningkatan efisiensi teknologi pengolahan mineral
halus, pembesaran kapasitas produk tin solder, produk
tin chemical, dan jasa perkapalan. Dengan berbekal
sumber daya manusia dan permodalan yang kokoh dan
strategi perusahaan yang kuat, Perusahaan yakin mampu
untuk meningkatkan profitabilitas guna menunjang
pertumbuhan yang berlanjut.
To realize this strategy, the Company aims to increase
confidence levels in its mineral and coal reserves; replace
production infrastructure from dredgers to BWD; increase
core competencies; increase the efficiency of fine mineral
processing technology; and enlarge the production
capacity of tin solder, tin chemical products, and shipping
services. With the support of strong human resources
and capital, as well as a strong Company strategy, the
Company believes it will be able to improve its profitability
to support sustainable growth.
Sebagai warga korporat yang baik, Perusahaan juga
bertekad untuk memberi nilai tambah bagi karyawan,
mitra bisnis, komunitas, lingkungan dan bangsa. Dengan
slogan “Semangat – Kebersamaan – Kreativitas”, seluruh
karyawan dan jajaran manajemen Perusahaan yakin akan
dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada seluruh
pemangku kepentingan.
As a good corporate citizen, the Company is also
committed to provide added value for its employees,
business partners, communities, the environment and the
nation. With our slogan “Spirit – Togetherness – Creativity”,
all of the Company’s employees and management believe
they can contribute more to our stakeholders.
Segenap jajaran manajemen dan Direksi juga
mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang
telah memberikan arahan, bimbingan dan masukan serta
kepercayaan sehingga kami dapat memberikan kinerja
terbaik di setiap tahunnya.
The Board of Directors, and all of Timah’s management,
would like to thank the Board of Commissioners, who have
provided direction, guidance, input and trust so that we
can put forward the best performance each year.
Penghargaan sedalam-dalamnya juga kami berikan bagi
seluruh jajaran karyawan PT Timah (Persero) Tbk dan
anak perusahaannya karena telah memberikan kerja
keras, prestasi dan pengabdian pada masing-masing
bidang dengan tetap menjaga kesolidan kerjasama.
Ke depan, kami yakin dengan dukungan seluruh pemangku
kepentingan, kami dapat membangun kemandirian meski
di tengah kondisi ketidakpastian.
We would also like to extend our deepest appreciation
to all employees of PT Timah (Persero) Tbk and its
subsidiaries for their hard work, achievements, dedication
and teamwork in their respective fields. In the future, we
believe that with the support from all of our stakeholders,
we will be able to build our business independent from
uncertain conditions.
Jakarta, 31 Desember 2009
Atas Nama Direksi,
On Behalf of the Board of Directors,
Wachid Usman
Direktur Utama President Director
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
31
2
3
32
4
1
5
1.
Wachid Usman
Direktur Utama
President Director
4.
Surawardi
Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia
Director of HR & General Affairs
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
2.
3.
M. Krishna Syarif
Direktur Keuangan
Director of Finance
5.
Setyo Sardjono
Direktur Operasi
Director of Operation
Gatut Hari Prasetyo
Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha
Director of Commerce & Bussiness Development
WHO
WE
ARE
Tonggak Sejarah
Milestones
1953-1958
Three tin mining companies in The Netherlands, “Banka Tin
Winning Bedrijhf” (BTW) “Gemeenschappelijke Mijnbouw
Maatschappij Biliton (GMB) and NV. Singkep Tin Exploitatie
Maatschappij” (NV. SITEM), are nationalized to be PN Tambang
Timah Bangka, PN Tambang Timah Belitung, PN Tambang
Timah Singkep.
Dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan TambangTambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah) untuk
mengkoordinasi ketiga perusahaan tersebut.
1961
Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambang-Tambang Timah
Negara (BPU PN Tambang Timah) is established to coordinate
the three companies.
Ketiga perusahaan tersebut digabung menjadi satu yaitu
Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.
1968
The three companies are combined to be one State Corporation
(PN) Tambang Timah.
1976
The status of PT Tambang Timah and Mentok Tin Smelting
Project is changed to a Public Company, which is fully owned
by the Indonesian Government, and then changes its name to
PT Tambang Timah (Persero).
Pada 19 Oktober 1995, Tambang Timah (Persero) mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya dan
London Stock Exchange dan namanya berubah menjadi
PT Timah (Persero) Tbk.
1995
On 19 October 1995, Tambang Timah (Persero) recordes its
stock on the Jakarta Stock Exchange, Surabaya Stock Exchange,
and London Stock Exchange and then changes its name to
PT Timah (Persero) Tbk.
PT Timah (Persero) Tbk memisahkan operasi perusahaan ke
dalam 3 (tiga) anak perusahaan, yaitu PT Timah Eksplomin,
PT Tambang Timah, dan PT Timah Industri.
1998
PT Timah (Persero) separates its business operations betweeen
three subsidiaries: PT Timah Explomin, PT Tambang Timah, and
PT Timah Industri.
Peluncuran produk baru, rounded Tin Shot ke pasar
internasional.
2003
The Company launches rounded Tin Shot on the international
market.
Perusahaan melakukan penyertaan sebesar 100% pada Tanjung
Alam Jaya, sebuah perusahaan yang telah menandatangani
Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) dan telah
beroperasi secara komersial.
2004
The Company acquires 100% of Tanjung Alam Jaya, a company
that has signed a Coal Exploitation Work Agreement (PKP2B)
and has been operating commercially.
Peluncuran ekspor perdana 6.500 Mton logam timah produksi
smelter baru di Kundur dihadiri oleh 4 Menteri Kabinet
Indonesia Bersatu.
2005
Perusahaan mengadakan pereklamasian kembali lahan bekas
tambang yang sejak tahun 2001 terhenti akibat maraknya
penambangan timah ilegal.
2006
Tiga Perusahaan Tambang Timah Belanda “Banka Tin Winning
Bedrijhf” (BTW) “Gemeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij
Biliton (GMB) dan NV. Singkep Tin Exploitatie Maatschappij” (NV.
SITEM) dinasionalisasikan menjadi PN Tambang Timah Bangka,
PN Tambang Timah Belitung, PN Tambang Timah Singkep.
Status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok
diubah menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang
seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan
namanya diubah menjadi PT Tambang Timah (Persero).
Perusahaan menerima penghargaan Indonesia Sustainability
Reporting Award (ISRA) 2007 untuk kategori Commendation
for Sustanability Reporting, First Time Sustainability Report
2006, yang diberikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia,
Kompartemen Akuntan.
2007
Perusahaan mencapai prestasi yang sangat memuaskan dan
membukukan pendapatan bersih sebanyak Rp 9,1 triliun dan
laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun.
2008
Perusahaan mulai mengembangkan industri hilir dengan
membangun pabrik pengolahan Tin Solder dan Tin Chemical
pada 2009 dan mulai memasarkannya.
2009
The Company launches 6,500 Mton tin production of new
smelter in Kundur attended by 4 Indonesian Ministers.
The Company begins land reclamation again after stopping in
2001 due to the illegal miners.
The Company receives Indonesia Sustainability Reporting
Award (ISRA) for the category of Commendation for
Sustainability Reporting, First Time Sustainability Report 2006,
from the Indonesian Institute of Accountants, Accountant
Compartment.
The Company posts net revenue of Rp 9.1 trillion and net
income of Rp 1.3 trillion, a great achievement.
The Company starts to expand into downstream industry by
building a Tin Solder and Tin Chemical processing plant in
2009, and starts marketing them.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
33
Struktur Organisasi Perusahaan
Company’s Organization Structure
WACHID USMAN
DIREKTUR UTAMA
PRESIDENT DIRECTOR
Setyo Sardjono
Direktur Operasi
Director OF Operation
Syafril Emran C
Kepala Penelitian
& Pengembangan
Teknologi
Head of Research
& Technology
Development
M.Subuh Wibisono
Kepala K3LH
Head of Health,
Safety, & Environment
Kamiyat Siswoyo
Kepala CSR
Head of Corporate
Social Responsibility
Gatut Hari Prasetyo
Direktur Niaga &
Pengembangan Usaha
Director OF Commerce &
Business DeVeLOPMENT
M.Krishna Syarif
Direktur Keuangan
Director OF Finance
Lily Harlina
Kepala Pemasaran
Yennita
Kepala Akuntansi
Head of Marketing
Head of Accounting
PT Timah Investasi Mineral
PT Timah Eksplomin
Ria Pawan
Kepala Perdagangan
Sudhiarto Soedjono
Kepala Keuangan
Head of Trading
Head of Finance
Tagor Tampubolon
Kepala Logistik
Alwin Albar
Kepala Sistem Infomasi
Manajemen
Head of Logistic
Head of Information
Management System
Hatta Amir Fatah
Kepala Pengelola Aset
Alwin Albar
Kepala Pengembangan
Usaha
Head of Assets
Management
Head of Business
Development
Marnoto
Kepala Divisi Pengamanan
Head of Security Division
/unit
Eko Purwantoro
Kepala Perencanaan &
Pengembangan SDM
Head of HR Planning &
Development
Hasudungan
Kepala Administrasi &
Kesejahteraan SDM
Head of HR Wealth &
Administration
Joni A. Rahman
Kepala Perwakilan
Jakarta (Perwaja)
Doddy Setiabudi
Kepala Satuan
Pengawasan Intern
Head of Internal
Supervision Unit
Abrun Abubakar
Sekretaris Korporat
Corporate Secretary
Supervision Unit
Agus Hendrotomo
Badan Hukum Korporat
Corporate Lawyer
Head of Jakarta
Representative Office
Employees Composition Year 2009 (person)
2
13
82
PT Timah Industri
384
3.537
PT Tambang Timah
PT Timah (Persero) Tbk
34
Anhar Ramli
Kepala Administrasi
Perusahaan
Head of Administration
Komposisi Karyawan Tahun 2009 (orang)/
PT Tanjung Alam Jaya
Surawardi
Direktur SDM &
Umum
Director OF HR &
General Affairs
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
541
WHO
WE
ARE
Kontribusi Timah bagi Masyarakat
Timah’s Contribution to Society
Timah memiliki peran yang penting dan tidak tergantikan
dalam kehidupan sehari-hari. Sifatnya yang ramah
lingkungan, tidak berbau, tidak mudah berkarat dan
penampilan yang menarik membuat posisi timah tak
dapat digantikan logam lain. Salah satu contohnya, timah
dapat menggantikan timbal dalam penggunaan bahan
pembuat cat, peluru, solder, penyimpan makanan, dan
lain-lain.
Tin plays an important and irreplaceable role in daily
life. Its environmentally friendly, odorless, does not rust
easily and attractive appearance makes the position of tin
cannot be replaced by other metal. For example, tin can
replace lead in the use of paint preservative, bullet, solder,
food container, etc.
Pada dasarnya, logam timah memiliki sifat yang unik
dibanding logam lainnya. Titik lebur timah yang mencapai
231,9 derajat Celcius membuatnya mudah bereaksi
dengan logam lain dan tidak beracun. Sifat inilah yang
menempatkan fungsi logam tersebut tidak tergantikan
untuk beberapa kebutuhan. Selama ini logam timah
digunakan untuk pelapis kemasan makanan dan untuk
solder barang-barang elektronik.
Basically, tin has a unique characteristic compared to
other metals. Melting point of tin that reach 231.9 degrees
Celcius has made it easier to react with other metals and
it is not poisonous. This characteristic has placed the
function of the metal irreplacable for some human needs.
Up until this point, tin is used to coat food containers, for
solder, and other electronic devices.
Sebagai perusahaan penghasil timah terbesar kedua
di dunia, PT Timah (Persero) Tbk sebagai perusahaan
tambang yang terintegrasi mengoperasikan kegiatan
eksplorasi, penambangan, peleburan hingga pemasaran
dan penjualan berbagai produk logam timah. Timah
adalah produk utama Perusahaan yang diproduksi sekitar
45.000 ton per tahun yang memberikan kontribusi kepada
Negara sebesar Rp 1.241 miliar pada tahun 2009 dan
sebesar Rp 2.242 miliar pada tahun 2008 dalam bentuk
pajak, dividen dan royalti.
As the second largest tin producer in the world, PT Timah
(Persero) Tbk, as an integrated mining company, operates
exploration activities, mining, smelting, until sales and
marketing various tin products. Tin has been the main
product of the Company that produced approximately
45,000 tons per year, which contributes to the State
amounted to Rp 1,241 billion in 2009 and Rp 2,242 billion
in 2008 in the form of taxes, dividends, and royalties.
Kontribusi PT Timah bagi Negara 2009
PT Timah's Contribution for the Nation in 2009
Kontribusi PT Timah bagi Negara 2009 (dalam jutaan Rp)
PT Timah's Contribution for the State in 2009 (in million Rp )
PPh Badan Institution PPh
PPh Karyawan Employee PPh
PPh 23/26 PPh 23/26
PBB Land and Building Tax
Jumlah Pajak Langsung Amount of Direct Tax
PPN VAT
Bea Materai Revenue Stamp
Pajak Ekspor Export Tax
Jumlah Pajak Tak Langsung Amount of Indirect Tax
Bukan Pajak Non Taxes
Bea Masuk Barang Impor Import Duty of Imported Goods
Iuran Tetap Fixed Fee
Iuran Produksi (Royalti) Production Fee (Royalty)
Iuran Hasil Hutan Fees of Forest Output
Iuran Bawah Tanah Underground Fee
Kontribusi Produksi Production of Contribution Jumlah bukan pajak Amount of Non Tax
Dividen Dividend
Iuran Produksi (Royalti) Production Fee (Royalty)
Jumlah Penerimaan Negara
Amount of State Revenue
2009
2008
436.547 45.689 1.186.282
104.937
30.152 48.743 561.132 47.566
19.852
1.358.636
6.903 -
30 6.933
6.845
6.845
2.466
13.124 628
13.522
-
1.886 20.079 37.555 378
25.134
39.662
436.267 199.117
1.241.004
579.992
257.194
2.242.329
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
35
Sumber Foto: www.wikipedia.org; www.flickr.com
Source : www.wikipedia.org; www.flickr.com
36
Produk logam timah yang dihasilkan Perusahaan dapat
dibedakan berdasarkan tingkat kualitas kandungan Sn
content-nya yaitu Banka Tin, Mentok Tin, Banka Four Nine
dan Banka Low Lead. Banka Tin dan Mentok Tin telah
diperdagangkan di Bursa Logam London (London Metal
Exchange/ LME).
Metal tin products that are produced by the Company can
be differentiated based on the quality of the Sn content
level are Banka Tin, Mentok Tin, Banka Four Nine, and
Banka Low Lead. Banka Tin and Mentok Tin have been
traded on London metal Exchange (LME).
Produk Banka Low Lead yang tinggi kualitasnya
merupakan bahan baku dari lead free solder. Selain itu,
PT Timah juga melayani pemesanan produk dengan
bentuk dan spesifikasi khusus seperti tin anode, tin
plate, tin shot, tin pellet, tin pyramid, serta tin alloy yang
merupakan produk paduan yang berbahan baku timah.
Banka Low Lead product that has high quality is the raw
material from free solder. Besides that, PT Timah also
serves product order in special form and specifications,
such as tin anode, tin plate, tin shot, tin pallet, tin pyramid,
as well as tin alloy, which is a product of raw material
Kegunaan Timah
The Usage of Tin
Seperti kita ketahui, timah banyak dijadikan berbagai
macam produk, dari produk rumah tangga sampai dengan
barang elektronika.
As we have known, tin is used to make many kind of
products, from household products to electronics goods.
1. Pelat Timah
1. Tin Plate
Sebagian besar pembuat minuman di pasar Barat telah
menggunakan kaleng pelat timah yang sangat tipis.
Dengan menggunakan teknologi yang efisien, pelat
timah tersebut dapat diolah dengan mudah, dan juga,
untuk menanggapi masalah lingkungan di Eropa, kaleng
pelat timah tersebut juga dapat di daur ulang. Timah juga
digunakan sebagai alat penyimpan makanan kaleng.
Timah sangatlah bagus sebagai penyimpan makanan
karena sifatnya yang tidak karatan dan tidak beracun.
Most of the beverage producers in Western has been using
tin plates which is very thin in nature for the making of
tin cans. By using efficient technology, the tin plates can
be processed easily, and to respond to the environmental
problem in Europe, the tin plate can also be recycled. Tin
is also used as food containers. Tin is very good as a food
container as it is not corrosive and not poisonous.
2. Pelapis Logam Lain
2. Coating for Other Metals
Timah mempunyai karakteristik mudah bereaksi dengan
metal lain. Maka tak heran, timah banyak digunakan
untuk melapisi seng dan baja supaya tidak berkarat.
Dalam teknik listrik, timah berfungsi untuk melindungi
kabel listrik yang terletak di bawah tanah maupun kabel
listrik yang berada di dasar lautan. Kabel berlapis timah
lebih awet saat digunakan di laut karena sifatnya yang
tahan air dan air garam.
Tin has the characteristic that is able to react with other
metals. Therefore, it is commonly seen that tin is used
to coat zinc and steel to prevent rusting. In electronic
engineering, tin is used to protect electrical cables located
beneath the ground and power cables at the bottom of
the ocean. Cables that are coated with tin is more durable
when used in the sea, as tin is waterproof and saltwaterproof.
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHO
WE
ARE
PT Timah selalu menyediakan produk
timah yang berkualitas untuk berbagai
macam industri sekunder dan tertier untuk
menghasilkan produk konsumen dan industri.
PT Timah always provides good
quality of products for various secondary
and tertiary industries to produce
consumers and industrial products.
3. Timah Patri
3. Tin Solder
Timah patri, yang berbentuk seperti kawat, banyak dijual
di toko-toko elektronik. Kegunaan timah patri ini adalah
untuk keperluan barang-barang elektronik. Bahan patri
yang baik digunakan untuk komponen elektronik adalah
sejenis alloy yang terbuat dari campuran bahan perak
(60%) dan timah (40%). Timah patri ini mempunyai titik
leleh pada suhu 190 derajat Celcius, sehingga banyak
digunakan untuk patri komponen elektronik. Sedangkan
timah patri 50/50 yang mempunyai titik leleh 235 derajat
Celcius jarang digunakan untuk komponen elektronik,
melainkan untuk mematri barang-barang yang tahan
panas.
Tin solder, that has a wire shape, is widely sold in electronic
shops. The use of this tin solder is for electronic components.
Good tin solders used for electronic components is the
alloy material made from the mixture of silver (60%) and
tin (40%). The tin solder has the melting point of 190
degrees Celcius, so that it is widely used for electronic
solder components. Whereas, tin solder with composition
of 50/50 has melting point of 235 degrees Celcius, and not
widely used for electronic components, but for soldering
heat-proof objects.
4. Timah dalam Kimia
4. Tin in Chemical
Industri kimia adalah konsumen timah yang paling cepat
berkembang. Permintaan Timah sangat besar untuk
memenuhi kebutuhan industri peralatan rumah tangga,
cat industri, dan plastik. Contoh aplikasi komersil adalah
pelapisan timah pada kawat dan kabel tembaga dan
pembuatan bentuk-bentuk timah tempa.
The chemical industry is the fastest growing tin consumer.
Very strong demand for domestic appliances and industrial
paints, and plastics. Examples of commercial applications
are tin plating on copper wires, cables and manufacture of
tin wrought forms.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
37
WHAT
WE
DID
IN 2009
Analisa dan Pembahasan Manajemen
38
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Peristiwa Penting 2009
2009 Event Highlights
January
February
Peluncuran Kapal Isap Produksi Timah 1
Starting the operation of Cutter Suction Dredges Timah 1
Peletakan batu pertama pembangunan Pabrik
Tin Chemical di Cilegon
The first placement of brick for the building of tin
chemical plant in cilegon
March
April
Program penanaman bibit BUMN
Planting seeds program of State Owned Enterprises
Penyerahan aset PT Timah sebagai komitmen
untuk pendidikan Bangka Belitung
PT Timah's asset submission as committment for
Bangka Belitung education
May
June
Go Live ! SAP tahap II untuk memperkuat sistem
informasi manajemen yang akurat dan terpadu
Go Live ! SAP phase II to strengthen accurate and
integrated management information system
Customer Gathering
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
39
July
August
Ekspor perdana tin solder
Initial tin solder export
Bulan Bakti PT Timah dalam rangka memperingati
HUT PT Timah
PT Timah's "Month of Serving" (Bulan Bakti) in
order to commemorate PT Timah's anniversary
September
October
Pembukaan kembali penambangan PT Timah
Primer pada Open Pit, Pemali
Re-opening of PT Timah primary Open Pit mine at
Pemali
Misi kemanusiaan PT Timah untuk memberi
bantuan bencana alam Sumatera Barat
PT Timah's humanitarian mission in distributing
help relief for West Sumatera natural disaster
victims
November
December
Peresmian operasi 5 unit KIP buatan PT DAK (anak
perusahaan PT Timah)
The operational inauguration of five Cutter Suction
Dredges made by PT DAK (subsidiary of PT Timah)
Paparan Kinerja Perusahaan
The Company's Public Expose
40
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Penghargaan
Awards
Kemampuan Perusahaan ditunjukkan dengan
beberapa pencapaian yang diraih pada tahun
2009 melalui penganugerahan penghargaan
Top Ten Best CEO 2009 dan Primaniyarta Award
2009 untuk kategori Pembangunan
Merek Global.
The ability to grow is shown by the awards
received by the Company during 2009, such as
Top Ten Best CEO 2009 and Primaniyarta Award
2009 for the category of Building Global Brand.
1 Terbaik
pertama kategori Mining, Oil
dan Gas e-Company Award oleh Warta
Ekonomi
Dewan Juri e-Company Award 2009
menetapkan PT Timah (Persero) Tbk, sebagai
peringkat pertama kategori Mining, Oil, and
Gas.
Best category of Mining, Oil and Gas
e-Company Award by Warta Ekonomi
2 Best IT Execution Award dari Laboratorium
Best IT Execution Award from IT Governance
Laboratorium, Faculty of Computer Science, UI
PT Timah (Persero) Tbk mendapat juara
pertama dalam Best IT Execution Award 2009
yang diselenggarakan oleh Laboratorium
IT Governance Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia. Penghargaan ini
dinilai berdasarkan pelaksanaan program
terkait Teknologi Informasi (TI) yang
berskala besar (enterprise) yang ditinjau
dari kacamata IT Governance terutama di
Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
PT Timah (Persero) Tbk won the first place in Best
IT Execution Award 2009 which was held by the IT
Governance Laboratorium, Faculty of Computer
Science, University of Indonesia. This award is
assessed according to the implementation of
Information Technology program at enterprise
level based on the principles of IT Governance
especially in State Owned Companies.
IT Governance Fakultas Ilmu Komputer UI
3 Anugerah
Business Review Peringkat
ketiga kategori Keuangan, peringkat
kelima kategori Marketing
PT Timah (Persero) Tbk kembali meraih
penghargaan dalam Anugerah Business
Review 2009. Penghargaan yang kali ini diraih
antara lain yaitu peringkat ketiga kategori
keuangan, dan peringkat kelima kategori
pemasaran.
The jury of e-Company Award 2009 stated
PT Timah (Persero) Tbk, as the best Company in
the Mining, Oil, and Gas category.
Anugrah Business Review, third place for the
category of Finance, fifth place for category
of Marketing
PT Timah (Persero) Tbk achieved another
award in Anugrah Business Review 2009. The
achievements are for finance category in the
third place and for marketing category in the
fifth place.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
41
4
5
6
42
Primaniyarta Award 2009
Primaniyarta Award 2009
PT Timah termasuk dalam penerima
penghargaan Primaniyarta 2009 kategori
Pembangunan Merek Global. Penghargaan
yang terdiri dari 3 kategori, yaitu kategori
eksportir berkinerja, pembangun merek
global, dan UKM ekspor ini diberikan oleh
Badan Pengembangan Ekspor Nasional
Departemen Perdagangan RI kepada
Eksportir-Eksportir berprestasi.
PT Timah won the Primaniyarta 2009 Award for
the category of Global Brand Development.
The award consists of 3 category which are;
performing exporter, development of global
brand, and SME export, are given by the National
Export Development Agency, Indonesian Trade
Department for highly achiever exporters.
PT TAJ Meraih 5 Penghargaan Lingkungan
PT TAJ Received Environmental Award
PT TAJ (anak usaha PT Timah) dianugerahi
Penghargaan Lingkungan Pratama Perunggu
dari Direktorat Teknik dan Lingkungan
Mineral Batubara dan Panas Bumi.
PT TAJ (subsidiary of PT Timah) won the Pratama
Perunggu Environmental Award from Directorate
of Technique and the Environment of Mineral
Coal and Geothermal.
Top Ten Best CEO versi majalah SWA
Top Ten Best CEO SWA magazine version
CEO PT Timah adalah salah satu dari
beberapa CEO lainnya yang termasuk dalam
Top Ten Best CEO 2009 versi majalah SWA
dengan indeks angka yang mencapai 92,15
yang mana indeks tersebut diperoleh dari
fungsi kepemimpinan dan indeks komitmen
karyawan.
PT Timah CEO included among the Top Ten Best
CEO by SWA magazine, with index reached to
92.15. The index was received from the leadership
function and employees commitment index.
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Strategi, Sasaran dan Pencapaian
Strategy, Objectives and Achievements
Mengacu pada visi dan misi, Perusahaan telah
menyusun strategi yang dirumuskan dalam Roadmap
PT Timah (Persero) Tbk 2008-2012 yang digambarkan pada
bagan di bawah ini:
Program
Eksternal
External
Program
Strategi
Strategy
Program
Internal
Internal
Program
Based on our vision and mission, the Company has
developed the following strategy in PT Timah Roadmap
for 2008-2012 as pictured below:
Harmonisasi
Hubungan Kelembagaan
Harmonisasi
Hubungan Kemasyarakatan
Harmonisasi
Hubungan Internasional
Harmonization of
Institutional Relations
Harmonization of
Community Relations
Harmonization of
International Relations
OPTIMALISASI
PRODUKSI
OPTIMALISASI
PEMASARAN
PRODUCTION OPTIMALIZATION
Pengamanan Wilayah
Cadangan Mineral Batubara
Securing Mineral &
Coal Reserves Area
DIVERSIFIKASI
USAHA
MARKETING OPTIMALIZATION
Pengembangan
Kompetensi & Teknologi
Development of
Competency & Technology
NILAI
PERUSAHAAN
MAKSIMAL
MARKET
LEADER
BUSINESS DIVERSIFICATION
Perluasan Pasar &
Pengembangan Usaha
Market Expansion &
Business Development
MAXIMUM
CORPORATE VALUE
KEY PERFORMANCE
INDICATOR
•
•
•
•
Aspek Keuangan Financial Aspect
Aspek Pelanggan Customer Aspect
Aspek Operasi Operation Aspect
Aspek Pembelajaran Learning Aspect
Perusahaan menetapkan Strategi Induk yang meliputi
optimalisasi produksi, optimalisasi pemasaran dan
diversifikasi usaha. Perusahaan meyakini bahwa
menjalankan strategi tidak hanya sekedar untuk
memperoleh profitabilitas tetapi bagaimana memberi
nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
The Company has established its Core Strategy to include
production optimization, marketing optimization, and
business diversification. The Company believes that
by implementing this strategy it is not only a way to
grow profits, but will also deliver added value to all
stakeholders.
Berdasarkan Strategi Perusahaan 2009 tersebut, optimalisasi
produksi menjadi pendorong kestabilan landasan usaha
Perusahaan. Dari sisi internal, optimalisasi produksi dilakukan
Perusahaan melalui langkah pengamanan wilayah dan
cadangan mineral dan batubara.
Based on the Company's strategy for 2009, production
optimization drove the stability of the Company’s business.
Internally, the optimization of production is implemented
by the Company through area, coal and mineral reserves
security measures.
Langkah lain yang diterapkan pada bidang operasional
yakni peningkatan porsi produksi penambangan laut
daripada darat. Pencapaian itu terlihat pada peningkatan
volume produksi dari kapal keruk per 31 Desember 2009
mencapai 7.173 ton Sn dari tahun sebelumnya sebesar
6.396 ton Sn. Sedangkan hasil produksi bijih dari Kapal
Isap Produksi (KIP) mencapai 11.035 ton Sn.
Another measure adopted in the operational sector
is increasing the production ratio of off-shore mining
to onshore mining. This achievement is indicated in
the increase of production volume from the dredgers
which reached 7,173 tons Sn as of 31 December 2009
compared to 6,396 tons Sn in the previous year. Whereas,
ore production from cutter suction dredges reached
11,035 tons Sn.
Selain itu, langkah pengamanan cadangan mineral
diterapkan melalui peningkatan confidence level cadangan
dan memperbesar cadangan layak tambang. Adapun
peningkatan sumber daya terindikasi menjadi sumber
daya terukur pada tahun 2008 dan 2009 di wilayah
pertambangan Perusahaan adalah masing-masing
sebesar 15.978 ton pada tahun 2008 dan 23.736 ton pada
tahun ini.
Security measure for mineral reserves were applied
through the improvement of reserve confidence level and
enlarging mineable reserves. The increase of indicated
resources to measured resources in 2008 and 2009 in the
Company's mining area was 15,978 tons and 23,736 tons
respectively.
Untuk mewujudkan strategi optimalisasi pemasaran,
Perusahaan berhasil meningkatkan kompetensi sumber
daya manusia dalam hal pemasaran terlihat pada kontribusi
To achieve the marketing optimization strategy, the
Company increased the competency of its human
resources in marketing, which can be seen from the
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
43
kinerja keuangan melalui kenaikan angka
penjualan. Pencapaian sepanjang 2009,
Perusahaan mencatatkan kenaikan pada
angka penjualan logam timah sebesar
6,03% yakni 49.240 Mton dari periode
yang sama tahun sebelumnya sebesar
46.438 Mton.
increase in the contribution of sales to
the Company's financial performance. In
2009, the Company recorded an increase
in sales of 6.03%, 49,240 Mton higher
than the same period in the previous
year, which reached 46,438 Mton.
Sedangkan
dalam
hal
strategi
diversifikasi usaha, Perusahaan berupaya
mempercepat pertumbuhan vertikal
dan horisontal melalui pengembangan
produk hilir dan pengembangan usaha
berbasis bisnis inti yakni pertambangan.
Pencapaian
pada
pengembangan
produk hilir melalui target penyelesaian
pembangunan pabrik Tin Solder di Pulau
Kundur, Riau dan pabrik Tin Chemical di
Cilegon, Jawa Barat. Sedangkan sektor
pertambangan mineral lain seperti
pertambangan batubara, dan pengolahan
aspal buton bekerjasama dengan
PT Sarana Karya (SAKA), serta galangan
kapal untuk sektor jasa pengedokan.
In terms of business diversification
strategy, the Company sought to
accelerate vertical and horizontal growth
through the development of downstream
products and business development
based on its core busines which is mining.
Achievements in downstream product
development include the completion
of construction of a Tin Solder plant on
Kundur Island, Riau, and a Tin Chemical
factory in Cilegon, West Java. While for
mineral mining sectors such as coal
mining, as well as asphalt processing is
done through the cooperation with PT
Sarana Karya (SAKA) and shipyards for
docking services sector.
Every strategic move implemented
by the Company has led to further
achievements. The role of both employees
and management is important to achieve
future growth.
Tiap langkah strategis yang diupayakan
Perusahaan membuahkan pencapaian
sepanjang tahun ini. Peran karyawan
hingga manajemen menjadi signifikan
untuk meraih pertumbuhan ke depan.
Untuk meningkatkan kinerja karyawan
dari level yang paling bawah hingga
manajemen, Perusahaan berupaya untuk
mencanangkan sistem Key Performance
Indicator (KPI) ke depan. KPI tersebut
dilengkapi dengan sistem penilaian
kinerja perorangan mulai dari karyawan
tingkat bawah hingga manajemen atau
Performance Appraisal Person to Person
(P3). Perusahaan juga mencanangkan
Business Accountability Charter (BAC) bagi
setiap pejabat senior guna mempertegas
tugas, wewenang dan tanggung jawab
masing-masing sehingga dapat dilakukan
pengukuran atas kinerja setiap karyawan
senior. Sementara itu, pihak Direksi
berkomitmen untuk menyusun konsep
reward terhadap pencapaian KPI yang
akan direalisasikan tahun 2010.
44
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
To improve employee performance from
the lowest level up to management,
the Company has launched a Key
Performance Indicator (KPI) system. KPI is
equipped with the individual performance
appraisal system ranging from lower-level
employees to management or Person to
Person Performance Appraisal (P3). The
Company also launched the Business
Accountability Charter (BAC) for all senior
officials in order to reinforce their duties,
authority, and responsibilities so that
each measurement can be made for the
performance of each senior employee.
Meanwhile, the Board of Directors are
committed in developing a reward
system to recognize the achievement of
KPIs in 2010.
Perusahaan meyakini
bahwa menjalankan
strategi tidak
hanya sekedar
untuk memperoleh
profitabilitas tetapi
bagaimana memberi
nilai tambah bagi
seluruh pemangku
kepentingan.
The Company believes
that implementing a
strategy is not only a way
to grow profits, but will also
deliver added value to all
stakeholders.
Proyek Timah Terkini
Timah’s Existing Projects
WHAT
WE
DID
IN 2009
Pembangunan Kapal Keruk dan Kapal Isap Produksi
The Construction of Dredgers and Cutter Suction Dredges
PT Tambang Timah merencanakan investasi untuk pembuatan Kapal
Keruk (KK) dalam bentuk Bucket Wheel Dredge (BWD) dan Kapal Isap
Produksi (KIP). Kapal BWD akan dibangun bekerjasama dengan IHC
Holland, sedangkan KIP dibuat sendiri bekerjasama dengan Lapi ITB & Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI). Pembangunan KIP dilaksanakan oleh PT DAK,
PT Timah Industri dan PT TIM. Nilai proyek yang telah dibiayakan pada tahun
2009 adalah sekitar Rp 159 miliar. Total nilai proyek diperkirakan berjumlah
Rp 381 miliar dan proyek ini diprediksikan akan selesai pada akhir 2011.
PT Tambang Timah is planning to invest in the construction of Dredgers (KK)
in the form of Bucket Wheel Dredge (BWD) and Cutter Suction Dredges (KIP).
BWDs are being made in cooperation with IHC Holland, while KIPs are being
made by the Company with the help of Lapi ITB & Indonesia Classification
Bureau (BKI). The Cutter Suction Dredges or KIP are being built by PT DAK,
PT Timah Industri and PT TIM. The project value that has been expensed
in 2009 was approximately Rp 159 billion. The total value of the project is
approximately Rp 381 billion, and this project is predicted to be finished by
the end of 2011.
Kapal Keruk Riau
Riau Dredges
Pembangunan Kapal Bor Produksi
The Construction of Production-Drill Ship
Pada tahun 2009, PT Timah Eksplomin merencanakan belanja modal terbesar dalam pembangunan Kapal
Bor Produksi yang mencapai Rp 60 miliar. Kapal Bor Produksi ini tidak terealisasi dikarenakan Kapal Bor dan
survey Geotin II belum selesai dan direncanakan selesai bulan Mei 2010. PT Timah Eksplomin pada tahun 2010
merencanakan belanja modal (capex) untuk membuat 1 unit kapal bor yang direncanakan akan selesai pada
akhir tahun 2010. Kapal Bor Produksi ini akan digunakan untuk memaksimalkan cadangan eksplorasi timah.
In 2009, PT Timah Eksplomin has planned the largest Capex investment in the development of Production
Drilling Ship for Rp 60 billion. This project has not yet been realised because the drilling ship and Geotin II
survey has not finished and are planned to be completed in May 2010. In 2010, PT Timah Explomin is planning
to allocate capital expenditures for building one unit of drill ship which is planned to be finished in 2010. This
will be used to maximise the exploration of tin reserves.
Proyek Galangan Kapal
Shipyard Project
Dana Investasi Capex yang dianggarkan oleh PT DAK pada RKAP 2009 adalah
untuk pembesaran kapasitas galangan kapal senilai Rp 36,75 miliar. Pada
tahun 2009, PT DAK mengakuisisi sebuah perusahaan galangan kapal di
Bangka yaitu PT Dwi Jasa Mitra dalam rangka perluasan kapasitas dan fasilitas
galangan serta peningkatan produktivitas perusahaan.
Capex investments by PT DAK in the Company’s Financial Plan and Budget
2009 for the expansion of dockyard totaled Rp 36.75 billion. In 2009, PT DAK
acquired a dockyard in Bangka, PT Dwi Jasa Mitra to expand the capacity and
facilities of its shipyard and increase the productivity of the Company.
Galangan Kapal
Shipyard
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
45
Proyek Tin Chemical
Tin Chemical Project
Proyek Tin Chemical ini merupakan proyek dengan investasi terbesar yang dilaksanakan oleh PT Timah Industri
dan tercatat pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2009. Proyek ini merupakan industri hilir dari
PT Timah yang merupakan diversifikasi usaha yang diupayakan untuk memberikan nilai tambah pada produk
dan pendapatan. Proyek yang akan berlangsung sampai dengan tahun 2010 ini mempunyai total nilai proyek
Rp 179,96 miliar. Untuk fokus produksi end product (RE dan TGA Stabilizer) pembangunan pabrik Tin Chemical
dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
1. Tahap I terdiri dari Pabrik RE dan Pabrik TGA, Laboratory dan Utility
2. Tahap II terdiri dari Pabrik MET, EHTG, Stannic Chloride, Intermediate, MeCl, Waste Water Treatment Plant (WWTP)
Sampai dengan akhir tahun 2009, untuk Tahap 1, progress pekerjaan sudah mencapai 62,4% dari 81,98% dan akan
diteruskan pada tahun 2010.
The Tin Chemical project was the largest investment project for PT Timah Industri and was recorded in the
Company's Work Plan and Budget (RKAP) for 2009. This project was a downstream industry of PT Timah and served
as a business diversification to provide added value for the Company's product and revenue. This project will be
taken place through 2010 and has a total value of Rp 179.96 billion. To focus on the end product production (RE
and TGA Stabilizer), the development of the tin chemical plant is divided into two phases :
1. Phase 1 consists of the RE and TGA plants, laboratory and utilities.
2. Phase 2 consists of the MET plant, EHTG, Stannic Chloride, Intermediate, MeCI and a Waste Water Treatment
Plant (WWTP)
By the end of 2009, Phase 1 had reached 62.4% completion, from a targeted 81.98%, and will be continued in 2010.
Proyek Litbang
Research and Technology Project
Proyek Litbang mempunyai alokasi dana sebanyak Rp 20 miliar dari total investasi PT Timah (Persero) Tbk.
Proyek ini meliputi kajian ekspansi penambangan batubara, kajian dockyard, kajian kawasan industri Mentok,
ekspansi nikel resource, dan laboratorium super conductor.
The Research and Technology project has a fund allocation of Rp 20 billion from PT Timah total investment.
This project includes studies in coal mining expansion, shipyard, Mentok industry’s location, nickel resources
expansion, and a super conductor laboratorium.
Proyek Aspal Buton
Buton Asphalt Project
Salah satu investasi lain yang dilakukan oleh PT Timah adalah proyek aspal
Buton. Dana sebesar Rp 40 miliar telah dialokasikan untuk pembangunan
pabrik aspal ekstraksi pada tahun 2009. Total nilai proyek mencapai
Rp 289 miliar dan akan berlangsung sampai dengan tahun 2011. Namun
untuk pabrik aspal buton (ekstraksi) belum dapat direalisasikan dengan
pertimbangan teknologi proses masih dalam tahap penyempurnaan.
Other investment made by PT Timah is the Buton asphalt project. In 2009,
Rp 40 billion was allocated for the construction of asphalt extraction plant.
Total value of the project, planned for completion in 2011 was Rp 289 billion.
However, the plant has not been realized as the process technology is still
being improved.
46
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Aspal Buton
Buton Asphalt
WHAT
WE
DID
IN 2009
Proyek Pembesaran Kapasitas Tanur
Furnace Capacity Enlargement Project
Anggaran yang ditetapkan oleh PT Tambang Timah untuk proyek
pembangunan Kapasitas Tanur bernilai Rp 18,43 miliar. Pembesaran kapasitas
dilaksanakan dengan pembangunan 1 unit tanur dengan kapasitas produksi
50 ton per hari di Kundur, Riau. Sampai dengan tanggal 31 Desember
2009, proyek ini telah mencapai 69,40% dari total pekerjaannya. Proyek
ini mengalami sedikit hambatan dalam pekerjaan pondasi bangunan dan
konstruksi baja, sehingga terlambat dari jadwal yang sudah ditetapkan.
Budget set by PT Tambang Timah for furnace capacity enlargement project
is amounted to Rp 18.43 billion. The expansion of the capacity is done by
developing one unit of furnace with production capacity of 50 tons per day
in Kundur, Riau. By 31 December 2009, this project had reached 69.40%
completion. This project encountered obstacles in building the foundation and
steel construction, which has delayed the schedule.
Unit Metalurgi
Metalurgy Unit
Proyek Pembukaan Tambang
Mine Opening Project
PT Tambang Timah juga telah menganggarkan biaya investasi sebesar
Rp 17,5 miliar untuk pembukaan tambang darat baru di beberapa
wilayah produksi yaitu 3 unit tambang mekanis di Bangka dan
1 unit di Belitung. Tetapi pada periode pelaksanaan, kegiatan pembukaan
tambang tersebut mengalami perubahan yang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti :
• Daerah Air Lempuyang, dimana pembukaan tambang diganti menjadi
blok sistem karena pada lokasi tersebut sudah ada bekas penambangan
ilegal sehingga tidak ekonomis untuk rencana tambang besar.
• Daerah Air Nudur Hilir, dilakukan redesain dan digabung dengan Tambang
Nudur 3 dan Nudur 4.
• Daerah Air Terabik, timbul konflik lahan dengan masyarakat yang
belum selesai.
PT Tambang Timah budgeted Rp 17.5 billion to open new onshore mines in
various production areas including three mechanic mines unit in Bangka and
one unit in Belitung. However, a few changes have been made to these plans,
for the following reasons:
• In Air Lempuyang the opening of a mine has been changed to a block
system, as the location has been mined by illegal miners, and is therefore
not economic for larger mining activities.
• In Air Nudur Hilir area, the plans were redesigned and combined with
Nudur 3 and Nudur 4 mines.
• In Air Terabik area, conflict with the community has arisen, and resolution
remains unsolved.
Tambang Darat
Onshore Mine
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
47
Proyek Eksplorasi
Exploration Project
Untuk proyek eksplorasi, PT Timah merencanakan untuk mengekplorasi bijih
timah di daerah Laut Pulau Bangka, Pulau Belitung dan Kepulauan Kundur/
Karimun. Dalam tahun kerja 2009 didapatkan endapan bijih timah sebesar
23.000 ton (JORC) dengan kadar 0,8 kilogram per meter kubik. Pelaksanaan
eksplorasi ini dilakukan dari bulan April sampai dengan Desember 2009. Dana
yang terpakai untuk eksplorasi pada tahun 2009 sebesar Rp 51.112 miliar.
For exploration project, PT Timah is planning to explore new offshore mining
area in Bangka Island, Belitung Island, and Kundur/Karimun Islands. In 2009,
the Company found tin ore deposits of 23,000 ton (JORC) with a composition
of 0.8 kilograms per cubic meter. The Exploration implementation is done
from April until December 2009. Fund used for this exploration in 2009 is
Rp 51,112 billion.
Eksplorasi
Exploration
Proyek Konversi BBM dari HSD menjadi MFO dan Coal Gasifikasi
Conversion of Fuel Oil to Medium Fuel Oil (MFO) and Coal Gasification
Perusahaan pada tahun 2009, mulai melakukan kajian gasifikasi batubara sebagai energi alternatif untuk
substitusi Medium Fuel Oil (MFO) pada tanur peleburan timah dengan tujuan untuk efisiensi energi bahan
bakar. Berdasarkan kajian dengan menggunakan gas batubara, PT Timah dapat melakukan energy cost saving
sebesar USD 1.337.472/tahun (17%). Dengan adanya cost saving yang cukup signifikan, aplikasi subsitusi
energi gas batubara akan dikaji untuk penggunaan di tanur lebur dan engine lainnya (Gas engine).
In 2009, the Company started to study about coal gasification as an alternative energy to substitute Medium
Fuel Oil (MFO) for smelting furnaces as well as to improve fuel efficiency. According to the studies on coal gas,
PT Timah can save up to USD 1,337,472 per year (17%). With these significant cost savings, the substitution of
coal gas energy will be studied for use in other Smelting Furnaces and Gas Engines.
48
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Perkiraan Cadangan dan Sumber Daya
Estimation of Reserves and Resources
WHAT
WE
DID
IN 2009
Kegiatan penambangan timah di Indonesia sudah
berlangsung selama lebih dari 200 tahun dengan jumlah
cadangan timah yang cukup besar. Cadangan ini terletak
pada bentangan wilayah seluas lebih dari 800 kilometer
yang disebut The Indonesian Tin Belt.
Tin mining activities in Indonesia has been taken place for
more than 200 years with large amount of reserves. These
reserves are located in the total areas of more than 800
kilometers long, that is called the Indonesian Tin Belt.
Wilayah kaya cadangan bijih timah pada Indonesian
Tin Belt ini adalah bagian dari The Southeast Asia Tin
Belt yang terbentang kurang lebih 3.000 kilometer dari
Thailand, Semenanjung Malaysia hingga Indonesia.
Namun cadangan bijih timah di wilayah tersebut semakin
menipis karena timah termasuk sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui, terutama hasil timah dari
tambang darat.
The Indonesian Tin Belt, as a rich area with ore reserves,
is a part of the Southeast Asia Tin Belt that extends
approximately 3,000 kilometers from Thailand, Malaysian
Peninsula, up until Indonesia. However, the tin ore reserves
in those areas are decreasing as tin is one of natural
resources that cannot be renewed, especially the tin from
onshore mines.
Menurut survei dari US Geological (2009), cadangan
timah di seluruh dunia diperkirakan mencapai 11 juta
ton. Dari empat negara penghasil timah terbesar di dunia,
Indonesia mempunyai cadangan timah yang paling
sedikit, yaitu sekitar 0,9 juta ton. Sedangkan negara yang
mempunyai cadangan timah terbesar adalah Cina (3 juta
ton), disusul dengan Brasil (2,5 juta ton) dan Peru (1 juta
ton). Produsen atau para penghasil logam timah sebagian
besar berpusat di wilayah Asia Tenggara, Amerika Latin
dan Cina, disebabkan pabrik pengolahan logam timah
(peleburan timah) pada umumnya berada disekitar
wilayah pertambangan.
According to the survey from US Geological (2009), the
tin ore reserve worldwide reaches to 11 million tonnes.
Out of the four countries of world’s biggest tin producers,
Indonesia has the smallest amount of ore reserve, which
is around 0.9 million tonnes. Whereas, country that has
biggest tin ore reserve is China (3 million tons), followed
by Brazil (2.5 million tons) and Peru (1 million tons). Tin
producers are largely centered around the Southeast
Asia region, Latin America, and China, due to tin metal
processing company (smelters) are usually located around
the mining areas.
Kegiatan penambangan timah di Indonesia pada awalnya
hanya dilakukan oleh beberapa perusahaan besar termasuk
PT Timah, tetapi setelah Undang-undang Otonomi Daerah
disahkan dan terbitnya beberapa Peraturan Daerah yang
merupakan implementasi dari kebijakan otonomi daerah
dalam rangka mendorong pendapatan daerah yang
mandiri maka kegiatan Tambang Inkonvensional (TI)
mulai tumbuh dan berkembang baik yang bekerja sendiri
atau secara berkelompok.
Tin mining activities in Indonesia was initially done by very
few big companies, including PT Timah, however after the
approval of Local Autonomy Law and the publication of
several regional regulation, which is the implementation
of regional autonomy policy in order to encourage the
independent local income, the unconventional mining
(TI) activities began to grow and develop both in groups
or individually.
Kegiatan TI di wilayah Bangka dan Belitung mempunyai
potensi untuk merusak lingkungan, terutama dalam
areal Kuasa Pertambangan (KP) Perusahaan yang
merupakan wilayah cadangan produktif milik Perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam tahun 2007,
Perusahaan telah melakukan penertiban dan pembinaan
terhadap tambang-tambang inkonvensional yang bekerja
di dalam areal KP Perusahaan menjadi tambang-tambang
skala kecil di bawah koordinasi mitra Perusahaan yang
diikat dengan surat perjanjian oleh Perusahaan.
The TI activity in Bangka and Belitung has the potential
to damage the environment, especially in Mining Area of
the Company, where is the Company's productive reserve.
In this regard, during the year 2007, the Company has
conducted control and guidance to the unconventional
mines that working in the Company’s mining area and
breaks them into small-scale mines under the coordination
of company's partners bounded with agreement by the
Company.
Aktivitas TI sangat mempengaruhi situasi pasar timah
baik skala lokal maupun internasional. Faktor harga
logam timah dunia juga secara langsung mempengaruhi
aktivitas para penambang lokal atau TI, sehingga secara
langsung mempengaruhi persediaan bahan baku
Perusahaan diakibatkan adanya peluang yang dapat
dimanfaatkan oleh para penambang untuk memperoleh
TI activities are greatly affecting tin market situation
locally and internationally. The tin world-price factor is
also directly affecting the local miners’ activity and also
the unconventional miners, hance it is affecting the reserve
of raw material due to the existence of opportunities that can
be used by the miners to seek benefits at the time when
tin’s market price increases. The impact of TI continues as
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
49
keuntungan pada saat terjadinya kenaikan harga pasar
timah. Dampak lanjutan dari kegiatan TI adalah munculnya
penyeludupan bijih timah serta tumbuhnya pabrik-pabrik
peleburan timah swasta yang pada akhirnya tidak hanya
menyebabkan turunnya harga logam timah dunia sebagai
akibat ekspor logam dari Indonesia yang cukup besar
berasal dari pabrik peleburan swasta tersebut.
the smuggling of tin ores emerges as well as the growth
of private smelting companies. This ultimately cause a
decline in world tin price as a result of most of Indonesian
exporters are from the private companies.
Untuk
mengendalikan
dampak
yang
tidak
menguntungkan dari aktivitas TI dan pabrik peleburan
timah swasta serta dalam rangka optimalisasi peningkatan
pendapatan negara maka Pemerintah Pusat menerbitkan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 04/M-DAG/Per/
I/2007 tentang Eskportir Terdaftar Timah Batangan (ET),
yang efektif diberlakukan mulai 23 Februari 2007. Peraturan
penerbitan ET meliputi beberapa persyaratan penting,
antara lain pabrik peleburan swasta harus memiliki KP
pemurnian dan pengolahan atau kontrak karya. Selain
itu, ditetapkan kadar timah batangan minimal 99,85%.
Bahan bakunya yakni, pasir timah/ tin ore (pasir timah),
ditentukan harus berasal dari KP eksploitasi atau kerja
sama pemegang KP pemurnian dan pengolahan dengan
pemilik KP eksploitasi.
To control the unfavourable impact from the TI activities
and private smelting company, as well as to optimize
the increase of state revenue, therefore the Central
Government publishes regulation of Trade Minister
Number 04/M-DAG/Per/I/2007 regarding Registered
Exporter of Tin Bars (RE), which was effectively enforced
on 23 February 2007. Regulation of ET issuance covers
several important requirements, such as, private smelter
must have its own refining and processing mining permit
or contract of work. Besides that, the composition of tin
ingot must have the minimum of 99.85%. The raw material,
which is tin ingot (tin ore), needs to be derived from the
exploitation mining area or cooperation with the holders
of refining and processing mining permit with mining
permit holder.
Pada
akhirnya
peraturan
pemerintah
untuk
mengendalikan ekspor logam timah, diharapkan akan
dapat menaikkan harga logam timah di pasar internasional
dan mengembalikan keuntungan Perusahaan.
In the end, the government’s regulation for controlling
export of tin metal is expected to raise the price of
tin metal in international market and restore the
Company’s profit.
Berdasarkan analisis geologis internal Perusahaan dan
laporan validasi cadangan yang dilakukan oleh konsultan
independen pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
cadangan terbukti dan tereka masing-masing mencapai
347.502 ton dan 276.147 ton.
Based on an analysis made by the Company’s internal
geologist and reserves validation report by an independent
consultant, the proved and probable tin reserves at
December 31, 2009 and 2008 were 347,502 tons and
276,147 tons, respectively.
Untuk mengantisipasi penurunan cadangan timah,
Perusahaan melakukan berbagai kegiatan yang dapat
membantu meningkatkan jumlah cadangan timah untuk
tahun mendatang. Salah satu kegiatan yang dilakukan
oleh Perusahaan adalah kegiatan eksplorasi. Kegiatan
eksplorasi ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi
cadangan timah.
To anticipate the decrease of tin ore reserve, the Company
has done various activities that could help to increase the
amount of tin reserve. One of the activities carried out by
the Company is the exploration. This exploration activity
has the purpose to evaluate the potential tin reserve.
Kegiatan eksplorasi yang dilakukan Perusahaan meliputi
kegiatan pemboran laut dan darat. Kegiatan pemboran
laut memfokuskan pada sumber daya terindikasi (indicated
resources) menjadi sumber daya terukur (measured
resources). Sedangkan pemboran di darat dilakukan untuk
pemboran pemantapan untuk pemanduan penambangan
tambang darat.
The exploration activity will include drilling for both land
and sea. Land drilling activity focuses on the indicated
resources to be measured resources. Whereas the land
drilling is carried out for drilling stabilization as a guide of
land mining activity.
50
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Berikut adalah tabel peningkatan status sumber daya
terindikasi menjadi sumber daya terukur pada tahun 2008
dan 2009 di wilayah Bangka, Belitung dan Kundur:
The following table shows the increase of status from
indicated resources to become measured resources in
2008 and 2009 in Bangka, Belitung, and Kundur areas:
Peningkatan Cadangan Timah 2008 & 2009
Increase of Tin Reserves 2008 & 2009
Cadangan Reserve
Kekayaan Grade
Satuan
Item
Ton
Kg/m3
2009
2008
23.736
1,1
15.978
0,26
Adapun rencana kegiatan eksplorasi yang akan
diimplementasikan oleh Perusahaan pada tahun 2010
sebagai berikut:
1. Pemboran di laut untuk meningkatkan indicated/
infered resources menjadi measured resources
2. Pemboran di darat untuk memantapkan pemanduan
penambangan darat
3. Pemboran prospeksi dan survei geofisika
Some exploration activities that will be implemented by
the Company in 2010 are:
Selain kegiatan eksplorasi, Perusahaan juga melakukan
program validasi dan valuasi cadangan yang mempunyai
tujuan untuk mengetahui posisi sumber daya dan
cadangan timah. Dengan ini, tingkat kebenaran dan
akurasi data cadangan timah dapat diketahui. Namun,
pelaksanaan validasi cadangan juga mendapat kendala
terutama untuk cadangan di darat. Peningkatan confidence
level untuk cadangan darat juga belum dapat dilakukan
karena adanya masalah pada sebagian besar cadangan
darat yang tidak dapat diperhitungkan karena dalam
keadaan rusak berat akibat tambang inkonvensional.
In addition to exploration activities, the Company has also
carrying out reserve validation and valuation program,
purposing to locate the position of resources and reserves.
By doing this, the level of data reliability and accuracy of tin
reserve is known. However, the validation implementation
is also facing some constraints, especially for the land
reserves. Increase of confidence level for land reserve has
not yet been done as majority of land reserves cannot
be measured. It is because that the land is in damage
condition because of unconventional mining.
Untuk itu, PT Timah melakukan rencana pengamanan
wilayah dan cadangan mineral untuk tahun 2010 yang
merupakan salah satu program induk Perusahaan, yang
meliputi:
• Menyediakan cadangan layak tambang untuk
menjamin terlaksananya rencana penambangan
jangka panjang.
• Menggunakan Sistem Blok di seluruh kegiatan
penambangan darat yang digunakan untuk
memperjelas
wilayah
lokasi,
mempermudah
pengawasan,danpengamanankegiatanpenambangan
dan reklamasi lahan bekas tambang.
• Menyediakan sistem transportasi yang handal untuk
menjamin keamanan produksi bijih timah.
Menurut Direksi Perusahaan, persediaan cadangan timah
mempunyai nilai positif dan negatif bagi Perusahaan.
Berdasarkan laporan aktifitas eksplorasi, data cadangan
timah tahun 2009 lebih rendah dibanding tahun 2008,
dan luas KP tahun 2009 sebesar 519.352 ha, lebih kecil
dibandingkan tahun 2008 sebesar 522. 460 ha. Penurunan
data angka cadangan timah pada saat ini telah dijadikan
salah satu strategi Perusahaan untuk meningkatkan
keberlangsungan bisnis Perusahaan.
Therefore, PT Timah has planned to secure the areas and
mineral reserves for 2010, which is considered as one of
the programs of the Parent Company, that consists of:
1. Offshore drilling to increase indicated/inferred
resources to measured resources
2. Onshore drilling to stabilize onshore mining
guidance
3. Prospecting drilling and geophysics survey
•
Providing appropriate reserve to ensure
implementation of long-term mining plan.
the
•
Using the Block System in every land mining activity,
that can be used to clarify area of location, ease
supervision, and securing the mining activity and
reclamation of mined lands.
•
Providing reliable transportation system to ensure
the safety of ore production.
According to the Company’s Board of Directors, the tin
reserve inventory has positive and negative value for
the Company. Based on the exploration activity report,
the tin reserve in 2009 has been decreasing compare
to the previous year. Besides that, the mining area of
PT Timah has become smaller from 522,460 ha in 2008 to
519,352 ha in 2009. The current decline of tin inventory
value has become one of Company's strategies to improve
the business sustainability.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
51
Tinjauan Industri
Industry Review
Kondisi Pasaran Timah Dunia
Condition of The Global Tin Market
Industri timah dunia senantiasa dipengaruhi oleh faktor
fluktuasi harga timah yang tidak dapat diprediksi. Faktor
harga ditentukan oleh besarnya pasokan dan permintaan
(supply demand) timah di pasar dunia. Sebagai salah satu
komoditas yang diperdagangkan di pasar bursa komoditas
di London (London Metal Exchange), maka harga timah
dunia juga dipengaruhi oleh para pelaku pasar seperti
broker, fund manager dan investor komoditi. Faktor harga
tersebut tentunya berpengaruh pada besarnya permintaan
volume penjualan timah.
Tin industry in the world is always influenced by the
fluctuation of tin price, which is unpredictable. The price
factor is determined by the supply and demand of tin
in the world market. One of commodity traded on the
commodity exchange market in London (London Metal
Exchange), the price of tin is also influenced by market
traders, such as brokers, fund managers and commodity
investors. These price factors certainly influences the
demand for tin and the volume of sales.
Menurut survei ITRI (International Tin Research Institute),
selama kurun waktu akhir 2008 hingga kuartal pertama
2009, konsumsi timah dunia mengalami fluktuasi.
Penurunan cukup drastis terjadi pada kuartal pertama
2009 hingga menyentuh level 15.000 ton. Survei yang
dilakukan terhadap 147 perusahaan timah di seluruh
dunia tersebut telah menggunakan lebih dari 147.000 ton
timah olahan yang mewakili 43,6% penggunaan logam
timah dunia.
According to the survey by ITRI (International Tin Research
Institute), for the period of end 2008 until the first quarter
of 2009, the world tin consumption fluctuated. The drastic
decrease that hit the 15,000 tons level occured on the
first quarter of 2009. The survey involving around 147 tin
companies in the world utilizing 147,000 tons of processed
tin that represents 43.6% of tin metal that was used in the
world.
Grafik Krisis dan Dampak Turunnya Permintaan Timah
Crisis and Impact of Declining Tin Demand Chart
WBMS Monthly World Refined Tin Apparent Consumption Data
32,000
Trend Line
28,000
24,000
Global Financial crisis
accelerates from Sep '08.
20,000
Tin demands hits bottom in Feb
'09
16,000
J A
2003
52
J O
J A
2004
J O
J A J
2005
O J A J O J A J
2006
2007
O J A J O J A
2008
2009
J O
Adapun konsumsi timah dunia rata-rata tiap tahun
mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh faktor situasi
ekonomi secara global. Kondisi ini menjadi tantangan
Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
The average annual tin consumption is fluctuating by the
impact of the global economic condition. Such condition
is a challenge for the Company in running its business.
Dari segi regulasi, terjadi perubahan peraturan lingkungan
sebagai dampak dari semakin meningkatnya kepedulian
masyarakat internasional atas isu keselamatan lingkungan
terutama yang terkait penggunaan timah, berakibat pada
pemberlakuan regulasi produk tanpa timbal (lead free
From regulatory perspective, changes in environmental
regulations, resulting from rising international
community’s awareness toward environmental safety
issues, in particular with regards to the utilization of tin,
have led to the issuance of a regulation on lead-free
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
solder). Ketentuan ini juga melahirkan regulasi REACH
yaitu suatu ketentuan yang harus dipatuhi oleh para
eksportir logam timah, dimana harus ada jaminan dan
sertifikasi bahwa logam timah yang diperdagangkan
tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi
kesehatan dan lingkungan. Regulasi ini mendukung
peningkatan permintaan produk logam timah dengan
kualitas tinggi atau premium, seperti produk logam timah
dengan kadar timbal (lead) yang rendah.
solder. The provision also resulted the issuance of REACH
regulation, a ruling that must be complied by tin metal
exporters, which requires guarantees and certification
that traded tin metal products do not contain dangerous
materials that may pose health and environment threats.
The regulation supports an increase in demand for high
quality or premium tin products, such as those with low
lead content.
Pertumbuhan ekonomi di China dan di berbagai negara
Asia lainnya, terutama pada sektor industri elektronik
dan solder menjadikan permintaan timah lebih besar di
tahun mendatang. Pada tahun 2008, konsumsi timah di
Cina adalah sebesar 45,5% dari total konsumsi produk
timah dunia. Berdasarkan penggunaannya, produk timah
terbanyak digunakan oleh industri solder sebesar 53%
dari total konsumsi global, diikuti oleh industri pelat timah
sebesar 17% dan industri kimia sebesar 13%.
The economic growth in China and a number of other
countries in Asia, particularly in the electronics and solder
industries is expected to boost the demand for tin in the
coming years. In 2008, tin consumption in China reached
45.5% of the global consumption of tin products. Based on
utilization, tin products are mostly used by solder industry,
representing 53% of total global tin consumption, followed
by tin plate industry at 17% and chemical industry at 13%
of tin world consumption.
Posisi Perusahaan dalam Industri Timah Dunia
The Company’s Position In the Global Tin Industry
Saat ini Indonesia sebagai produsen timah terbesar kedua
di dunia setelah Cina menguasai pangsa pasar timah
dunia sebesar 20% atau sekitar 64.300 ton menurut data
yang dirilis oleh buletin internasional CRU Monitor. Tetapi
Indonesia merupakan negara eksportir timah nomor satu
di dunia dengan lebih dari 90% produksinya diekspor ke
mancanegara. Sedangkan Cina mengkonsumsi hampir
seluruh produksinya untuk kebutuhan domestik.
At present, Indonesia is the second largest tin producer
in the world after China, controlling 20% of tin market
share or around 64,300 tons, according to data released by
international bulletin CRU Monitor. However, Indonesia is
the world's top tin exporter, as 90% of its tin products are
exported to the international market. Meanwhile, China
consumes most of its tin products for domestic needs.
Melemahnya permintaan timah di pasar luar negeri
akibat krisis global telah menggerus kinerja ekspor timah
pada kuartal pertama 2009. Menurut data Departemen
Perdagangan mencatat volume ekspor timah pada
Januari 2009 hanya mencapai 6.185,74 ton dengan nilai
USD 66,7 juta. Jumlah tersebut turun signifikan bila
dibandingkan dengan kinerja pada Januari 2008 yang
mencapai 9.914 ton dengan nilai USD 156 juta.
The weaking of tin demand in overseas market due to
global economic crisis has reduced tin exports in the
first quarter of 2009. According to data from the Trade
Ministry, tin exports volume in January 2009 only reached
6,185.74 tons valued at USD 66.7 million. The amount was
significantly lower than the performance in January 2008,
that reached 9,914 tons valued at USD 156 million.
PT Timah (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan di
bidang pertambangan di Indonesia yang berpengalaman
selama 33 tahun telah menyiapkan strategi untuk
memperkuat bisnis inti yakni pertambangan timah
yang terintegrasi.
PT Timah (Persero) Tbk as an Indonesian mining company
with 33 years experiences has prepared strategies to
strengthen its core business, by developing integrated tin
mining.
Grafik Tiga Produsen Timah Terbesar di Dunia
Three Largest Global Tin Producers in the World Chart
55.898
53.371
45.086
dalam Mton
in Mton
49.029
37.960
33.920
China (Yunnan Tin)
Indonesia (PT Timah)
Peru (Minsur)
2009
2008
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
53
Di Tengah Persaingan Bisnis Timah Domestik
In the Midst of Domestic Tin Business Competition
Pasca
terbitnya
peraturan
pertambangan
UU No.4 tahun 2009 pada tanggal 12 Januari 2009
tentang Undang-Undang Pertambangan Mineral
dan Batubara menggantikan UU No.11/1967, turut
mempengaruhi kondisi bisnis pertimahan di Indonesia.
Perubahan-perubahan yang penting dari undang-undang
pertambangan yang baru tersebut antara lain meliputi:
After the issuance of the mining law No.4 Year 2009, dated
January 12, 2009 regarding Minerals and Coal Mining, that
amend Law No.11/1967, it has impacted the tin business
condition in Indonesia. The important changes in the new
mining law includes:
•
•
Mining licensing system has changed, from previously
in the form of contract to licensing system, i.e. Mining
Business License (IUP), which is undertaken through
tender, except for State-Owned Enterprises (SOEs);
•
An obligation for investors to process all mining
products into metal in Indonesia, either by establishing
its own smelting plant or using smelter plants owned
by other parties.
•
Sistem perijinan pertambangan berubah dari semula
berdasarkan kontrak menjadi sistem berdasarkan ijin,
yaitu Ijin Pertambangan (Ijin Usaha Pertambangan
– IUP) yang dilakukan melalui tender kecuali untuk
perusahaan pertambangan milik negara (BUMN);
Kewajiban bagi investor untuk memproses semua
produk pertambangan menjadi logam di Indonesia,
baik dengan mendirikan pabrik peleburan sendiri
atau menggunakan fasilitas peleburan pihak lain.
PT Timah telah memenuhi UU Minerba No.4/2009 melalui langkah aksi seperti melakukan penataan ulang organisasi terutama
pada segmen usaha pertambangan timah; melakukan kajian kerja sama pengolahan pemurnian logam antara induk perusahaan
dengan anak usahanya dan memperbaharui pola kerja sama dengan perusahaan jasa pertambangan; serta melakukan
penyesuaian administrasi dan sistem informasi manajemen organisasi baru
dan menyusun analisis risiko perubahan organisasi.
PT Timah has complied with UU Minerba No. 4/2009 through the action steps such as conduct organizational rearrangements, especially in
the mining business segments; to review cooperation the metal refining process between the holding company and subsidiaries and renew
its pattern of cooperation with service companies mining; and adjusting administrative and management information systems and devise a
new organizational risk analysis of organizational change.
PT Timah sebagai salah satu BUMN pertambangan yang
wajib memenuhi UU Minerba yang baru telah menetapkan
berbagai langkah-langkah kebijakan dan aksi untuk
disesuaikan dengan UU tersebut. Beberapa langkah aksi
yang akan dilakukan oleh Perusahaan antara lain adalah:
PT Timah as an SOE engaging in the mining industry
is obliged to apply the mining Law (UU Minerba), has
undertaken various policies and actions in response to the
law. Number of action steps that will be undertaken by
the Company are:
•
•
•
•
Melakukan penataan ulang organisasi (reorganisasi)
terutama pada segmen usaha pertambangan timah,
Melakukan kajian kerja sama pengolahan pemurnian
logam antara Induk perusahaan dengan anak
perusahaan dan memperbaharui pola kerja sama
dengan perusahaan jasa pertambangan,
Melakukan penyesuaian administrasi dan sistem
informasi manajemen organisasi baru serta menyusun
analisis risiko perubahan organisasi.
Perencanaan kebijakan dan rencana aksi tersebut
ditetapkan oleh Perusahaan agar kegiatan operasional
perusahaan tetap dapat berjalan dengan lancar melalui
tahap-tahap penyesuaian dengan Undang-Undang
Minerba yang baru tersebut dan tidak memberikan
dampak signifikan terhadap kelangsungan usaha
perusahaan dan PT Timah tetap dapat menjalankan usaha
penambangan secara sehat. Termasuk berkomitmen
memegang prinsip-prinsip pertambangan yang baik
(good mining practices) demi pertumbuhan Perusahaan.
54
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
•
•
Undertaking reorganization especially on the tin
mining business segment,
Undertaking studies for the cooperation of metal
purification processing between the parent company
and subsidiaries as well as amending the cooperation
scheme with other mining service companies,
Undertaking administrative adjustment and management
information system of the new organization as well as
carrying out risk analysis over the organization change.
The policy plans and action plans have been determined
by the Company to ensure that the Company’s operations
activities can run smoothly in accordance with the
adjustments required by the Mining Law and will not have
a significant impact on the sustainability of the company’s
business and PT Timah manages to continue its mining
business in a sound way. This includes commitment to
uphold good mining practices for the Company’s Growth.
WHAT
WE
DID
IN 2009
Tinjauan Operasional dan Bisnis
Operational and Business Review
Kemandirian Melalui Peningkatan Kapasitas
Self-Reliance through Enhanced Capacity
PT Timah (Persero) Tbk sebagai perusahaan pertambangan
dalam negeri telah mampu membuktikan eksistensi
selama lebih dari 40 tahun untuk berkontribusi bagi
negara. Di tengah situasi perekonomian dunia dan tidak
stabilnya harga pasaran timah di regional dan global,
Perusahaan masih menjalankan kegiatan pertambangan
yang terdiversifikasi dan terintegrasi berorientasi ekspor.
As a domestic mining company, PT Timah (Persero) Tbk has
never failed to contribute to the Nation since its inception
more than 40 years ago. The Company continued its
diversified, integrated and export-oriented mining
activities amid the unfavorable global economy and
unstable tin prices in the domestic and global markets.
Seiring dengan visi yang dicanangkan Perusahaan untuk
menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan
pemimpin pasar timah global. Mewujudkan visi tersebut,
Perusahaan membuktikannya melalui pelaksanaan
strategi peningkatan kapasitas selama tahun 2009.
Adapun peningkatan kapasitas tersebut dilakukan melalui
upaya optimalisasi produksi, optimalisasi pemasaran dan
diversifikasi usaha.
This is in line with the Company’s vision of becoming a
world-class mining company and a leader in the global
tin market. To meet the vision, the Company exercised a
capacity-enhancing strategy in 2009. The strategy included
production optimization, marketing optimization and
business diversification.
Di tengah dinamika industri pertimahan dunia,
Perusahaan tetap memiliki komitmen untuk bertahan
dengan menunjukkan kemampuan untuk mandiri melalui
pengembangan anak usaha. Adapun Perusahaan saat
ini memiliki kegiatan usaha yang dijalankan dan terbagi
dalam empat struktur bisnis antara lain :
• Penambangan timah, mencakup kegiatan-kegiatan
pertambangan timah dan mineral lainnya
• Pemasaran, terkait dengan kegiatan sebagai agen
pemasaran untuk wilayah Eropa dan Amerika
• Jasa keteknikan, meliputi jasa rekayasa teknik dan
fabrikasi dan jasa perbengkelan, galangan kapal dan
transportasi
• Usaha jasa dan penambangan di luar timah, terdiri
dari usaha pertambangan non timah dan pemasaran
batubara, serta jasa konsultasi eksplorasi dan
penelitian pertambangan.
Amid the current dynamics of the global tin industry,
the Company has maintained its commitment to survive
by showing self-reliance through the development of
its subsidiaries. The Company currently operates in four
primary business lines:
•
Tin Mining, includes mining of tin and other minerals
•
Marketing, related to the Company’s role as the tin
marketing agent for Europe and United States.
Technicality services, which include
technical
engineering service and manufacturing, repairing
and maintenance, docking and transportation
Non-tin mining activities and services, which comprise
of non-tin mining activities and coal marketing, as
well as exploration consultation and mining research
services.
•
•
Bagan Struktur Bisnis PT Timah (Persero) Tbk
Business Structure Chart of PT Timah (Persero) Tbk
Republik Indonesia
Republic of Indonesia
Masyarakat
Public
65%
35%
PT Timah (Persero) Tbk
PT TambangTimah
Indometal (London)
Ltd
PT Timah Industri
99,99%
100%
99,99%
PT Asuransi Jiwa
Tugu Mandiri
29,30%
PT Timah Eksplomin
99,98%
Dak & Perkapalan
Air Kantung
Koba Tin
25%
90%
PT Kutaraja
Tembaga Raya
100%
Penambangan Timah
Tin Mining
PT Timah Investasi
Mineral
99,99%
Pemasaran
Marketing
Jasa Keteknikan
Engineering Services
PT Tanjung Alam
Jaya
50%
Usaha Jasa dan Pertambangan
di luar Penambangan Timah
Service and Mining Business
Non Tin Mining
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
55
Keempat lini bisnis tersebut memberi kontribusi bagi
pertumbuhan Perusahaan secara kontinyu dan melaporkan
kinerja operasional dan keuangan masing-masing yang
dapat dilihat pada sub bab Anak Perusahaan dan Laporan
Keuangan Terkonsolidasi yang berakhir tahun 2009.
The four business lines have continuously contributed
to the Company’s growth and they have reported their
respective operational and financial performances as
can be seen in Subsidiaries and Consolidated Financial
Statements chapter.
Dari keempat struktur bisnis tersebut, kontribusi
pendapatan terbesar bagi Perusahaan pada segmen
penambangan timah yakni sebesar 89,21% atau
Rp 6.878 miliar (termasuk tin solder). Segmen ini masih
menjadi penyumbang terbesar bagi penghasilan
Perusahaan mengingat bisnis inti yang dijalankan masih
dititikberatkan pada penambangan timah.
From the four business line, Tin Mining has the largest
contibution of revenue to the Company, accounting
for 89.21% or Rp 6,878 billion (including tin solder). This
segment, therefore, remains the major contributor to the
Company’s revenue given its core business focus on tin
mining.
Sedangkan penyumbang terbesar kedua yakni pada
segmen usaha jasa dan penambangan di luar timah
dengan kontribusi sebesar 10,66% atau Rp 821,54 miliar
(tidak termasuk tin solder) pada total pendapatan
Perusahaan. Menyusul segmen jasa keteknikan yang
menyumbang 0,13% atau Rp 10,32 miliar dari keseluruhan
pendapatan Perusahaan.
The second largest contributor is non-tin mining activities
and services, accounting for 10.66% or Rp 821.54 billion
(excluding tin solder) of the Company’s total revenue. This
is followed by technicality services that accounted for
0.13% or Rp 10.32 billion of the Company’s total revenue.
Kontribusi per Segmen pada PT Timah (Persero) Tbk 2009
Contribution based on Segment at PT Timah (Persero) Tbk 2009
0,13%
10,66%
89,21%
Penambangan Timah/ Tin Mining : 89,21%
Usaha Jasa dan Pertambangan di luar Timah/
Service and Mining Business Apart from Tin : 10,66%
Jasa Keteknikan/ Technicality Service : 0,13%
Segmen Penambangan Timah
Tin Mining Segment
Pada segmen penambangan timah, Perusahaan
beroperasi melalui anak perusahaan yakni PT Tambang
Timah (TT) yang memiliki hak penambangan timah atau
biasa disebut Kuasa Pertambangan (KP) di Pulau Bangka,
Belitung dan Pulau Kundur. Area penambangan timah
terbesar di Pulau Bangka yang dikuasai oleh PT TT seluas
519.325 ha pada tahun buku 2009 dan pada tahun buku
2008 tercatat sebesar 522.460 ha.
The Company, in its tin mining segment, operates through
its subsidiary PT Tambang Timah (TT) that holds the
Mining Concession (KP) on the islands of Bangka, Belitung
and Kundur. PT TT occupies the largest tin mining area
on Bangka Island (522,460 ha in the 2008 fiscal year and
519,325 ha in the 2009 fiscal year).
56
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Kegiatan penambangan anak perusahaan yang 99,9%
sahamnya dimiliki PT Timah ini menghasilkan timah dan
mineral ikutannya antara lain Zircon, Ilmenite, Monazite,
dan Xenotime.
The subsidiary, with 99.9% of its shares owned by
PT Timah, produces tin and associated minerals including
Zircon, Ilmenite, Monazite, and Xenotime.
Kegiatan penambangan timah Perusahaan bersifat
terintegrasi yang mencakup kegiatan eksplorasi,
penambangan, pengolahan, peleburan hingga pemasaran,
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu
dan berkelanjutan.
The Company’s tin mining activities include exploration,
mining, processing, smelting, and marketing, which are a
series of integrated and continued activities.
Berikut bagan aktivitas penambangan timah terpadu
Perusahaan:
The following is the chart of the Company’s integrated tin
mining activities:
Eksplorasi Exploration
Pertambangan Mining
Tambang Laut : Kapal Keruk
Offshore : Dredges
Tambang Darat : Gravel Pumps
Onshore Mine : Gravel Pumps
20-30% Sn (Wet)
20-30% Sn (Dry)
Pusat Pengolahan Bijih Timah
Central Washery
Pabrik Pencucian Bijih Timah
Washing Plants
74% Sn (Dry)
74% Sn (Dry)
Peleburan & Pemurnian
Smelting & Refining
Tin Metal > 99,85% Sn
Pemasaran
Marketing
Ekspor : Kurang Lebih 95%
Domestik : Kurang Lebih 5%
Export : Approximately 95%
Domestic : Approximately 5%
1. Kegiatan Eksplorasi dan Penambangan
1. Exploration and Mining Activities
Eksplorasi merupakan kegiatan kajian dan analisa sistematis
untuk mengetahui seberapa besar cadangan bijih timah
yang terkandung pada suatu wilayah. Kegiatan eksplorasi
ini melewati beberapa proses seperti pemetaan awal atau
surveyor, pengambilan sampel timah dengan teknik bor
tanah menggunakan alat bor, analisis laboratorium, hingga
pemetaan akhir geologis (geological map).
An Exploration is a study and analytical activity to figure
out how much tin ore an area contains. The exploration
is carried out in phases, including surveying, obtaining a
tin sample using an underground drilling technique, a lab
analysis, and geological mapping.
Proses penambangan timah yang dilakukan Perusahaan
mengenal dua jenis penambangan yakni tambang darat
dan tambang lepas pantai. Aktivitas penambangan
PT Tambang Timah sebagai anak perusahaan PT Timah
(Persero) Tbk pada tahun 2009 berfokus pada upaya
memperbesar komposisi produksi dari tambang laut
menjadi 55% dan tambang darat menjadi 45%.
The Company is engaged in onshore mining and Offshore
mining activities. PT Tambang Timah, a subsidiary of
PT Timah (Persero) Tbk targeted a 55% output growth in
its Offshore mining activities and a 45% output growth in
its land mining activities in 2009.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
57
•
•
Penambangan Darat
Onshore Mining
Aktivitas penambangan di darat meliputi Tambang
Semprot (TS) dan Tambang Ponton Isap Darat (TPID).
Tambang Semprot terdiri dari Tambang Besar (TB),
Tambang Mekanik (TM) dan Tambang Skala Kecil (TSK).
The onshore mining activities include Hydraulic Mine (TS)
and Tambang Ponton Isap Darat (TPID). Hydraulic Mine
comprises Large Mine, Mechanic Mine, and Small-Scale
Mine.
Kegiatan penambangan darat PT Tambang Timah (PT TT)
berada di wilayah daratan Pulau Bangka Belitung. Adapun
jumlah Kuasa Pertambangan (KP) yang dimiliki perusahaan
berkurang dari 114 area pada 2008 menjadi 110 area pada
akhir Desember 2009. Luas KP darat pada 2009 mencapai
330.864 ha yang turun dari tahun sebelumnya 332.605 ha.
The onshore mining activities of PT Tambang Timah (PT
TT) are carried out on the Islands of Bangka and Belitung.
The Mining Concession held by PT TT shrank to 110 by
the end of December 2009 from 114 in 2008, whereas its
onshore Mining Concession was reduced to 330,864 ha in
2009 from 332,605 ha in 2008.
Kuasa Pertambangan PT Tambang Timah 2009
Mining Concession of PT Tambang Timah in 2009
Kuasa Pertambangan (KP)
Mining Concession (KP)
2009
2008
110
114
KP Darat (ha) Inland KP (ha)
330.864
332.605
KP Laut (ha) Offshore KP (ha)
188.461
189.855
591.325
522.460
347.502
276.147
Jumlah KP (area) Number of KP (area)
Jumlah Total Cadangan Timah (Ton) Tin reserves (Ton)
Adapun dari wilayah kuasa pertambangan yang
beroperasi tersebut telah menghasilkan total produksi
bijih timah dari tambang darat hingga 31 Desember 2009
mencapai 19.493 ton Sn turun dari tahun sebelumnya
sebesar 33.234 ton Sn. Produksi bijih timah selama 2009
dari tambang darat berkontribusi 52.% dari total produksi
bijih timah perusahaan sebesar 37.701 ton Sn.
The KP’s onshore mining activities produced 19,493 ton Sn
of tin ore per December 31 2009 from 33,234 tons Sn in the
previous year. The land tin ore mining activities contributed
52% to the Company’s total tin ore output of 37,701 tons Sn
in 2009.
Peningkatan jumlah tambang darat yang berdampak
pada peningkatan volume pemindahan tanah sebesar
26% dan meningkatnya jam jalan operasional tambang
darat sebesar 9% pada tahun ini menjadi 50.391 jam dari
Higher number of onshore mines led to a 26 percent
increase in the volume of earth moving and a 9% increase
in the onshore’s operating hours to 50,391 hours this year
58
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
tahun sebelumnya 46.040 jam. Pembukaan tambang baru
merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan hasil
produksi demi mendorong performa kinerja produksi.
from 46,040 hours in previous year. New mine openings
were part of the Company’s efforts to booster production
outputs to improve production performance.
Produksi Bijih Timah Darat 2009
Inland Tin-in-Concentrate Production in 2009
Produksi Bijih Timah Darat
Inland Tin-in-Concentrate Production
Satuan
2009
2008
Item
Jumlah Tambang Darat Number of Inland Mines
Unit 30
20
50.391
46.040
Juta m3 Million m3
3,85
3,04
Kekayaan Cadangan Rata-rata Average Grade
Kg/m 0,299
0,292
Produksi Bijih Timah Tin-in-Concentrate Production Ton Sn
19.493
33.234
Jam Jalan Operating Hours
Volume Pemindahan Tanah Volume Mined
Jam Hour
3
Untuk mengoperasionalkan kegiatan penambangan darat
pada wilayah KP, PT TT bekerjasama dengan kontraktor
swasta yang merupakan mitra usaha berdasarkan atas
kontrak kerja bersama. Selaku pemegang KP, PT TT
memberikan perencanaan berdasarkan peta cadangan
pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan
tersebut. Kegiatan penambangan timah tersebut
menghasilkan bijih pasir timah dengan kadar tertentu.
To operate onshore mining activities in its KP, PT TT is
collaborating with a private contractor which is the
Company’s business partner based on a joint contract of
work. As a KP holder, PT TT provides its mining plan to its
partner based on a drilling reserve map to figure out how
much tin the reserve contains. The tin mining activities
produce a certain grade of tin sand concentrate.
Sistem pencucian di tambang menggunakan prinsip
gravitasi dengan air sebagai media. Hasil akhir proses
pencucian berupa konsentrat bijih timah dengan kadar
20 -72% Sn. Timah hasil pencucian di lapangan selanjutnya
dibawa ke Pusat Pencucian Bijih Timah (PPBT).
The washing system in the mining site uses a gravity
principle using water as the media. The washing results in
a 20-72% Sn grade of tin concentrate. The tin generated
from such a washing is then taken to the Washing Plant
(PPBT).
Selain itu, PT TT mengarahkan kontraktor swasta tersebut
agar bekerja sesuai dengan pedoman atau prosedur
pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di
lapangan. PT TT membeli hasil produksi dari mitra usaha
sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian
Kerja Sama (SPK).
Furthermore, PT TT directs private contractors to work
according to the guidelines or procedures of environmental
management and field work safety. PT TT purchases the
product mined by the business partners at an agreed price
stipulated in the Cooperation Agreement (SPK).
Pada 2009, baik pertambangan darat maupun laut terus
didorong oleh Perusahaan untuk berkembang melalui
strategi optimalisasi produksi. Berdasarkan strategi
tersebut, dari sisi internal, Perusahaan menerapkan
optimalisasi produksi melalui langkah pengamanan
wilayah dan cadangan mineral.
In 2009, the Company spurred the growth of both onshore
and Offshore mining activities through a production
optimization strategy. Based on the strategy, the Company
has optimized production through measures that ensure
area and mineral reserve safety.
Perusahaan menerapkan langkah pengamanan wilayah
melalui Sistem Blok (Block System) yaitu sistem satu blok
tambang darat meliputi Tambang Besar, Tambang Mekanis,
Tambang Semprot maupun sekelompok Tambang Kecil.
Sistem blok ini akan diberlakukan pada pertambangan
darat dengan membuat parit di sekeliling areal tambang
seluas 20 hingga 50 ha.
The Company took an area safety measure through the
Block System. The system utilizes a single block system for
onshore mining activities that includes the Large Mine,
the Mechanical Mine, the Hydraulic Mine and a group of
Small Mine. The block system will be applied to the inland
mining activities by setting up trenches around the mining
area as wide as 20 to 50 ha.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
59
60
Tujuan pembuatan sistem blok tersebut untuk
memperjelas batas wilayah penambangan dan asal bijih
timah, memudahkan pengamanan dan pengawasan,
mencegah pencemaran lingkungan dan mempermudah
rehabilitasi lingkungan bekas tambang. Selain itu, langkah
pengamanan cadangan mineral diterapkan melalui
peningkatan confidence level cadangan dan memperbesar
cadangan layak tambang.
The purpose of the block system is to clearly demarcate
the mining area and locate the mine from which the tin
ore is obtained, to allow for easier protection, inspection
and monitoring, to prevent pollution to the environment
and to allow for easier rehabilitation of former mining
sites. Moreover, a measure was taken to safeguard
mineral reserves by boosting reserve confidence level and
increasing mineable reserves.
•
•
Penambangan Lepas Pantai (Laut)
Offshore Mining Activities
Prinsip kerja penambangan lepas pantai atau laut
hampir sama dengan proses penambangan darat. Pada
proses penambangan ini ada beberapa infrastruktur
yang digunakan yakni Kapal Keruk (KK), Kapal Isap
Stripping (KIS), Kapal Isap Produksi (KIP) dan Bucket
Wheel Dredge (BWD).
The principle that regulates the Offshore mining activities
is nearly similar to that of onshore mining activities. The
Offshore mining activities use such infrastructure as
Dredges (KK), Stripping Suction Dredges (KIS), Cutter
Suction Dredges (KIP) and Bucket Wheel Dredges (BWD).
Proses penambangan laut ini dimulai dengan kegiatan
pengerukan lapisan atas hingga kedalaman sekitar
20 meter dengan menggunakan KIS. Tujuan KIS
dioperasionalkan terlebih dulu untuk memperlancar kerja
KK yang akan melakukan pengerukan dan lebih efisien
dari segi biaya operasional.
The Offshore mining activities begin with dredging the
upper layer as deep as about 20 meters using a KIS. The
KIS is used first to pave the way for a KK and this also allows
for more efficient operating cost.
Per 31 Desember 2009, PT TT mengoperasikan 5 unit
kapal stripping yang terdiri dari 4 unit kapal isap
stripping dan 1 unit kapal keruk stripping. Kapal stripping
tersebut berada di lokasi sesuai dengan KK yang dimiliki
Perusahaan. Hingga saat ini, KK yang beroperasi di
perairan Bangka mencapai 7 unit.
As of 31 December 2009, PT TT operated 5 units of stripping
ships, comprising 4 units of stripping suction dredge and
a unit of stripping dredge. The stripping ships are in the
same location with the Company’s KKs. Up to now, 7 units
of KKs are operating along Bangka waters.
Sedangkan untuk KIP yang merupakan gabungan dua
mekanisme kerja KIS dan KK per akhir Desember 2009
berjumlah sekitar 41 KIP yang beroperasi di perairan
laut dangkal Bangka yang terdiri dari 6 unit KIP milik
Perusahaan dan 35 unit KIP milik mitra.
KIP is a combined mechanism of KIS and KK. There were
41 KIPs operating along Bangka shallow waters per
late December 2009, 6 units of the KIPs belong to the
Company, while the remaining 35 units are owned by
business partners.
Jenis kapal yang menggunakan teknologi paling modern
adalah BWD yang sebenarnya memiliki sistem kerja
seperti KK tetapi dimodifikasi sedemikian rupa demi
The BWD is technologically the most advanced. While
its system works similar to that of a KK’s, it has been
extensively modified for efficiency and effectiveness. The
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
efisiensi dan efektivitas kinerja. Tahun lalu, Perusahaan
mulai melakukan tahap rekayasa engineering sistem BWD
ini dan tahun 2009 dilakukan kajian teknis dan feasibility
study. Targetnya pada 2010, ada dua sistem BWD yang
telah siap beroperasi pada kedalaman lebih dari 60 meter
di bawah laut. Yang merupakan modifikasi unit KK yaitu
KK Kundur 1 dan KK Kebiang.
Company launched BWD system engineering last year,
while technical and feasibility studies were conducted in
2009. It is targeted that by 2010 two BWD systems will
have operated 60 meters sea depth. This is a modification
of the KK Kundur 1 and the KK Kebiang.
Jumlah Kuasa Pertambangan (KP) laut yang dimiliki oleh
Perusahaan adalah tercatat sebesar 189.855 ha pada akhir
tahun 2008 dan menjadi 188.461 ha tahun ini. Adapun
dari kuasa pertambangan yang beroperasi tersebut
telah menghasilkan total produksi bijih timah sebesar
18.208 ton Sn yang terdiri dari 7.173 ton Sn dari Kapal
Keruk dan 11.035 ton Sn dari Kapal Isap Produksi.
Total produksi bijih timah dari tambang laut tersebut
mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 43,68%
dari tahun sebelumnya 13.840 ton Sn.
The Company held as wide as 189,855 ha of Mining
Concession (KP) in 2008. It has shrunk to 188,461 ha this
year. The Mining Concession has generated a total of
18,208 tons Sn of tin ore output, 7,173 tons Sn from KKs
and 11,035 tons Sn from KIPs. Therefore, the Company
posted a significant growth of 43.68% in its Offshore
mining activities this year from 13,840 tons Sn last year.
Pencapaian tersebut seiring dengan upaya Perusahaan
untuk menitikberatkan pada semangat kerja perusahaan
“Go Offshore Go Deeper” yang bertujuan untuk
meningkatkan produksi tambang laut. Pada tahun ini,
Perusahaan berhasil meningkatkan prosentase produksi
pertambangan laut menjadi 48% dari sebelumnya yang
hanya 29%.
This achievement is in line with the Company’s “Go
Offshore Go Deeper” ethos aimed at boostering
its offshore mining output. The Company this year
succeeded in increasing its offshore mining output to
48% from 29%.
Sementara itu, volume produksi dari kapal keruk per
31 Desember 2009 mencapai 7.173 ton Sn naik dari
tahun sebelumnya sebesar 6.396 ton Sn. Sedangkan hasil
produksi bijih dari Kapal Isap Produksi (KIP) mencapai
11.035 ton Sn. Produksi bijih timah dari tambang laut
selama 2009 telah memberi kontribusi 48% dari total
produksi bijih timah perusahaan sebesar 37.701 ton Sn.
Keterangan rincian volume produksi bijih timah dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Furthermore, production volume generated from dredges
as of December 31 2009 amounting to 7,173 tons Sn,
higher than last year’s 6,396 tons Sn. In addition, tin ore
output generated by Cutter Suction Dredges (KIP) reached
11,035 tons Sn. Thus, the 2009 offshore tin ore output
contributed 48% to the Company’s total tin ore output
of 37,701 tons Sn. The details of the tin ore production
volume are shown in the table below:
Volume Produksi dan Penjualan Timah 2009
Tin Production Volume and Sales in 2009
Volume Produksi & Penjualan Timah
Tin Production Volume and Sales
Satuan
Item
2009
2008
Penjualan Logam Timah Tin Metal Sales
Mton
49.240
46.438
Produksi Logam Timah Tin Metal Production Mton
45.086
49.029
Kapal Keruk Dredges
Ton Sn
7.173
6.936
Kapal Isap Produksi Cutter Suction Dredges
Ton Sn
11.035
6.904
Tambang Darat Inland Mine
Ton Sn
19.493
33.234
Ton Sn
37.701
47.074
Produksi Bijih Timah Tin Ore Production
Jumlah Produksi Bijih Timah Amount of Tin Ore Production
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
61
Dari tabel di atas, dapat dilihat produksi logam timah
sepanjang 2009 mencapai 45.086 Mton turun 8% dari
periode yang sama tahun lalu 49.029 Mton. Sedangkan
besaran penjualan logam timah justru mencapai
49.240 Mton hingga akhir Desember 2009 yang mengalami
kenaikan 28,02% dari tahun sebelumnya 46.439 Mton.
Penjualan ini menjadi pencapaian tersendiri bagi
Perusahaan dan diharapkan ke depan dengan semakin
membaiknya harga logam timah di pasaran dunia akan
semakin memperkuat profitabilitas perusahaan.
The table above shows that tin metal production in 2009
reached 45,086 Mton, down 8% from 49,029 Mton in the
same period the year before. Tin metal sales, however,
amounted to 49,240 Mton at the end of December 2009, up
28.02% from 46,439 Mton the previous year. The Company
regarded the higher sales as an exceptional achievement.
It is expected that the Company will have more robust
profitability as tin prices in the global market improve.
2. Pengolahan
2. Processing
Proses selanjutnya setelah aktivitas eksplorasi dan
penambangan maka memasuki fase pengolahan. Pada
tahap ini, produksi bijih timah dari tambang darat dan
laut diproses di instalasi pencucian demi memperoleh
kadar minimal 30% Sn. Setelah selesai proses pencucian,
bijih timah akan diangkut dengan kapal tongkang untuk
memisahkan bijih timah dengan mineral ikutan lainnya ke
Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT). Di PPBT, bijih timah
juga dapat ditingkatkan kadarnya hingga mencapai
persyaratan peleburan yaitu minimal 70-74% Sn.
Exploration and mining activities are followed by a
processing phase. In this phase, tin ore obtained from
land and offshore mines is processed at the Washing
Plant to meet the required grade of at least 30% Sn. After
the washing, tin ore is carried by barges to the Tin Ore
processing Plant (PPBT) to set tin ore apart from other
associated minerals. It is at the PPBT that tin ore is upgraded
to a required minimum of 70-74% Sn before smelting.
Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal
dari penambangan di laut maupun di darat diperlukan
untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah
berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan
kandungan pengotor (impurities) yang rendah.
Such an upgrade of concentration of tin ore from
offshore and onshore mining is necessary to secure a
finished product of quality tin metal with high Sn yet low
impurities.
3. Peleburan
3. Smelting
Setelah dilakukan pengolahan melalui pencucian bijih
timah, proses selanjutnya adalah peleburan yakni
proses melebur bijih timah menjadi logam timah. Untuk
mendapatkan logam timah yang berkualitas, setelah
peleburan dilanjutkan dengan proses pemurnian dengan
menggunakan alat pemurnian yang dikenal dengan
crystallizer dan dilengkapi electrolytic refining. Kedua alat
tersebut berfungsi untuk meningkatkan kualitas logam
timah yang dihasilkan.
Having undergone the washing process, the tin ore is
smelted into tin metal. To obtain the best quality of tin
metal, the smelting process is followed by refining process
by using purifying device called crystallizer equipped with
electrolytic refining. Both devices are functioned to increas
the quality of tin metal produced.
Per 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki 2 unit
Pusat Peleburan Bijih Timah dan mengoperasikan
11 tanur peleburan bijih timah yang berlokasi di Mentok,
Pulau Bangka dan Kundur, Kepulauan Riau. Produksi
logam timah dari tanur yang beroperasi sepanjang 2009
mencapai 45.086 Mton, jumlah ini menurun dari tahun
sebelumnya sebesar 49.029 Mton.
As of December 31 2009, the Company has 2 units of Tin
Ore Smelting Plant and it operates 11 tin ore smelting
furnaces in Mentok, Bangka Island and Kundur, Riau Island.
The furnaces produced 45,086 Mton of tin metal output in
2009, lower than 49,029 Mton a year before.
62
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Produksi Logam Timah 2009
Tin Metal Output in 2009
Produksi Logam Timah
Tin Metal Production
Satuan
Item
2009
2008
Jumlah Tanur Number of Furnaces
Unit
11
11
Produksi Logam Timah Tin Metal Output
Mton
45.086
49.029
Logam timah yang dihasilkan dari proses peleburan ini
berbentuk balok atau batangan dengan berat 16-26
kilogram per batang. Selain itu, produk yang dihasilkan
dapat berbentuk sesuai permintaan pelanggan
(customized). Setelah dikemas sedemikian rupa, produk
logam timah Perusahaan telah siap dipasarkan karena
memiliki merek dagang yang terdaftar di London Metal
Exchange (LME).
The smelting generates bars of tin metal weigh between
16 and 26 kg each. Moreover, the products can be
customized to suit customer's needs. After being packed
up, the product is then ready for sales as its brand has
already listed in London Metal Exchange (LME).
Segmen Pemasaran
Marketing Segment
Setelah melalui serangkaian proses penambangan hingga
pengemasan, PT Timah melalui anak perusahaannya
Indometal London Limited (Ltd) siap memasarkan
produk-produk logam timah. Produk-produk Perusahaan
termasuk yang paling diminati oleh pasar karena dari ratarata kapasitas produksi 45.000 Mton per tahun, Perusahaan
masih menguasai 16% pangsa pasar timah dunia. Karena
Cina sebagai produsen timah terbesar menggunakan
hampir sebagian besar produknya untuk kebutuhan
industri dalam negeri, maka produk-produk Perusahaan
masih diperlukan untuk memenuhi permintaan timah
dunia yang semakin menunjukkan kenaikan ke depan.
Having undergone a series of processes from mining to
packaging, PT Timah through its subsidiary Indometal
London Limited (Ltd) is ready to market its tin metal
products. The Company’s products are among the most
sought-after tin metal in the world due to its control of 16%
global tin market share with annual production capacity of
45,000 Mton. Since China, world’s largest tin producer, has
used most of its tin production for its domestic industries,
the Company’s products come to fill the gap in everincreasing global demand for tin metal.
1. Penjualan Timah
1. Tin Sales
Pada tahun lalu, kondisi pasar timah dunia masih
menunjukkan dampak turunnya permintaan logam timah
akibat krisis perekonomian global. Begitu juga memasuki
tahun 2009, nilai penjualan logam timah Perusahaan di
pasaran dunia mencapai Rp 6.878 miliar yang mengalami
penurunan 14,07% dari periode yang sama tahun lalu
sebesar Rp 8.285 miliar. Penurunan nilai penjualan ini
disebabkan oleh dampak turunnya harga timah dunia yang
berpengaruh pada rendahnya harga jual produk timah.
Last year saw lower demand for tin products worldwide
owing to the global economic meltdown. Entering 2009,
the Company’s tin metal sales in the global market reached
Rp 6,878 billion, down 14.07% from Rp 8,285 billion in
the same period a year earlier. This decrease in sales was
driven by lower global tin prices that caused lower selling
prices of tin products.
Nilai Penjualan Timah 2009
Tin Sales Value for 2009
Nilai Penjualan Timah
Tin Sales value
Unit
2009
Unit
2008
Volume Penjualan Logam Timah Tin Metal Sales Volume
Mton
49.240
46.438
Harga Jual Rata-rata Invoice Invoice Average Selling Price
USD/Ton
13.558
18.692
Nilai Tukar Rata-rata Average Exchange Rate
Rp/USD
10.302
9.545
Miliar Rp Million Rp
6.878
8.285
Nilai Penjualan Logam Timah Tin Metal Sales Value
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
63
Sebagai agen penjualan untuk pasar Eropa dan
Amerika, Indometal London Limited (Ltd) melakukan
kegiatan distribusi dan pemasaran untuk wilayah
tersebut. Sedangkan kawasan Asia Pasifik dan domestik,
kegiatan pemasaran dan distribusi dilakukan secara
langsung di bawah perusahaan induk di kantor pusat
PT Timah (Persero) Tbk.
Indometal London Limited (Ltd), as the sales agent for
European and American markets, distributes and markets
the Company’s products in the regions. Sales in the AsiaPacific and domestic markets are carried out directly
by the parent company, PT Timah (Persero) Tbk from its
main office.
Volume Penjualan Timah per Wilayah Penjualan
Tin Sales Volume per Region of Sales in 2009
Volume Penjualan Timah
Tin Sales Volume
Satuan
Item
2009
2008
Domestik Domestic
Mton
1.324
1,267
Asia Asia
Mton
32.543
27.966
Eropa Europe
Mton
12.318
16.595
Amerika America
Mton
3.055
610
Jumlah Total
Mton
49.240
46.438
Besaran penjualan timah di pasaran Amerika mengalami
kenaikan hingga 24,45% dari 610 Mton menjadi 3.055
Mton. Sebelumnya, pasar Amerika telah menjadi bidikan
negara penghasil timah seperti Peru dan Brasil, tetapi
kenaikan penjualan di pasaran ini seharusnya menjadi
pendorong bagi penguatan pangsa pasar luar negeri.
The Company’s tin sales in the American market grew
24.45% from 610 Mton to 3,055 Mton. Tin-producing
countries, including Peru and Brazil, targeted the American
market for their products. Higher sales in this market should
help strengthen the Company’s foreign market share.
Data Penjualan Timah per Negara 2009 & 2008
Tin Sales Data per Country for 2009 & 2008
dalam Mton
in Mton
Indonesia
1.324
Asia
12.032
1.267
10.380
4.597
4.469 4.468
3.845
1.234
Japan
2009
64
2008
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
South Korea
Singapore
775
978
China
685
Taiwan
3.346 3.188
680
510
India
Others
WHAT
WE
DID
IN 2009
dalam Mton
in Mton
Amerika Serikat USA
Eropa Europe
9.200
3.055
3.760
4.119
3.697
3.390
610
1.905
780
270 358
UK
2009
3.270 3.645
2.120
T O T A L
2008
France
46.438
Germany
Luxemburg
979
685
37
Switzerland
Italy
Netherland
Others
49.240
Pada 2009, penjualan terbesar dilihat dari wilayah
pemasaran yakni wilayah Asia yang mencapai 32.543 Mton
atau 66% dari total penjualan, lalu pasar Eropa 12.318
Mton atau sebesar 25% dan konsumsi domestik sebesar
1.324 Mton serta pasar Amerika 3.055 Mton.
Based on marketing regions, 2009 saw Asia consumed
most of the Company’s tin products with 32,543 Mton or
66% of total sales, followed by the European market with
12,318 Mton of 25%, the domestic market with 1,324 Mton
and the American market with 3,055 Mton.
Grafik Penjualan Timah per Brand
Tin Sales per Brand Chart
dalam Mton
in Mton
49.240
46.438
27.069
22.683
11.278
9.568
12.040
6.852
3.225 2.885
Banka
Banka LL
Mentok
Kundur
2009
64
15
Lain-Lain (Other)
2008
Total
Dari semua produk timah yang dipasarkan di pasar regional
maupun internasional, produk yang terjual paling banyak
jenis Banka mencapai 22.683 Mton, disusul jenis Mentok
sebesar 12.040 Mton, Banka Low Lead (LL) 11.278 Mton
dan Kundur 3.225 Mton serta produk lain 15 Mton.
The Banka type sells better than other types regionally
and internationally with sales amounting to 22,683 Mton,
followed by the Mentok type with 12,040 Mton, the Banka
Low Lead (LL) 11,278 Mton, the Kundur 3,225 Mton and
other products 15 Mton.
2. Jenis Produk Timah
2. Types of Tin Products
Produk logam timah Perusahaan dapat dibedakan
berdasarkan tingkat kualitas kandungan Sn content-nya
yakni Banka tin dan Mentok tin yang telah terdaftar di
LME. Produk lain adalah Banka Low Lead yang digunakan
untuk bahan baku dari lead free solder dan Banka Four
Nine adalah timah berkualitas tinggi.
The Company’s tin metal products differ by their quality of
Sn content, namely the LME-listed Banka tin and the Mentok
tin. Other products include the Banka Low Lead used as the
raw material of lead free solder and the Banka Four Nine,
which is high quality tin.
Tin Ingot
Lead Free Solder
Solder Wire
Tin Pellet
Tin Shot
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
65
Selanjutnya, PT Timah juga melayani pemesanan produk
dengan dengan bentuk dan spesifikasi khusus seperti tin
anode, tin special plate, tin shot, tin pellet, tin pyramid, tin
cone serta tin alloy atau Babbit dan Pewter. Khusus Babbit
dan Pewter adalah merupakan produk paduan yang
berbahan baku timah.
Futher, PT Timah also makes products to order with special
shapes and specification, such as tin anode, tin special plate,
tin shot, tin pellet, tin pyramid, tin cone and tin alloy or
Babbit and Pewter. Babbit and Pewter are an alloy product
with tin as the raw material.
Jenis-jenis produk yang diproduksi oleh PT Tambang Timah
dibedakan atas kualitas dan bentuknya. Berdasarkan
kualitas produk dapat dibedakan atas Banka Tin (kadar
Sn 99,9%), Mentok Tin (kadar Sn 99,85%), Banka Low
Lead (Banka LL) dan Banka Four Nine (kadar Sn 99,99%).
Berdasarkan bentuk terdiri dari Banka Small Ingot, Banka
Tin Shot, Banka Pyramid dan Banka Anoda.
Products by PT Tambang Timah differ by quality and shape.
By quality, it ranges from the Banka Tin (99.9% of Sn), the
Mentok Tin (99.85% of Sn), to the Banka Low Lead (Banka
LL) and the Banka Four Nine (99.99% of Sn). By shape, it
ranges from the Banka Small Ingot, the Banka Tin Shot, the
Banka Pyramid and the Banka Anoda.
3. Bursa Perdagangan Timah
3.
Produk-produk timah yang merupakan produk komoditi
logam dasar (base metal) tersebut diperdagangkan di
bursa timah dunia yakni The Kuala Lumpur Tin Market
(KLTM) dan The London Metal Exchange (LME). Pada bursa
KLTM, pembeli dan penjual timah dapat bertransaksi
secara langsung. Sistem yang berlaku sebelumnya
mengadopsi sistem penjualan terbuka dimana pembeli
dan penjual bertransaksi bisnis secara langsung dengan
cara jual beli yang kompetitif.
The tin products, which are base metal commodity
products, trade on the global tin markets, namely The
Kuala Lumpur Tin Market (KLTM) and The London Metal
Exchange (LME). At the KLTM, buyers and sellers of tin
products used to make direct deals. This market adopted
an open trading system, where buyers and sellers meet in
persons to make competitive business deals.
Sejak 2001, KLTM telah berganti ke sistem perdagangan
elektronik online hingga sekarang. Pembukaan pasar
dilakukan setiap hari kerja pukul 10.30 waktu Malaysia.
Hanya anggota bursa komoditi yang dapat melakukan
transaksi perdagangan di KLTM dan pasar KLTM
merupakan pasar komoditi yang bersifat fisik atau ada
persyaratan penyerahan barangnya. Sedangkan di bursa
LME yang berkedudukan di London, Inggris logam
timah termasuk kelompok produk Non-Ferrous Metals
dan diperdagangkan dalam bentuk future atau options
contracts. Bursa LME membantu para pelaku industri yang
menggunakan logam secara fisik untuk memprediksi
harga logam di waktu mendatang juga menjadi pedoman
harga jual beli dalam transaksi perdagangan fisik di luar
LME.
Since 2001 onwards, the KLTM switched to an online
trading system. The market opens every weekday at
10.30 Malaysia (local) time. No non-commodity exchange
members are allowed to trade on the KLTM. The KLTM is
a physical commodity market, where delivery of goods is
required. In contrast, the London, United-Kingdom -based
LME trades tin metal, categorized as Non-Ferrous Metals
products, in futures or options contracts. The LME assists
industry participants using metals physically in predicting
future prices of metals. It also serves as price guidelines for
physical transactions outside of the LME.
4. Distribusi dan Pemasaran Timah
4. Distribution and Marketing of Tin Products
Dalam proses distribusi dan pemasaran, Perusahaan
tidak hanya memastikan produk dapat menghasilkan
profitabilitas. Tetapi bagaimana menjalankan kegiatan
pemasaran yang dapat memberi nilai tambah bagi para
pemangku kepentingan.
In the distribution and marketing of its products, not only
does the Company ensure that its products make profits,
but also design marketing activities that generate value
added for its stakeholders.
Bagi Perusahaan, kegiatan pemasaran meliputi kegiatan
penjualan dan pendistribusian logam timah. Logam
timah yang dihasilkan Perusahaan hampir 95% diekspor
ke luar negeri dan hanya 5% untuk memenuhi kebutuhan
pasar domestik. Adapun negara tujuan ekspor logam
tersebut antara lain meliputi wilayah Asia Pasifik, Eropa
dan Amerika.
To the Company, marketing means sales and distribution
of tin metal. The Company exports 95% of its tin metal to
the global market, while only 5% for the domestic market.
The tin metal is exported to, among others, the Asia-Pacific
region, Europe and the United States.
66
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Tin Commodity Exchange
WHAT
WE
DID
IN 2009
Jumlah pelanggan untuk wilayah Eropa mencapai 44
perusahaan pada 2009 yang meningkat dari tahun
sebelumnya sebanyak 23 perusahaan. Sedangkan
pasar Amerika, Perusahaan memiliki 8 pelanggan yang
sebelumnya hanya 5 pelanggan. Dan untuk wilayah
Asia, jumlah pelanggan pada tahun 2009 tercatat sebesar
39 perusahaan meningkat 34% dari jumlah pelanggan
tahun 2008 sejumlah 29 perusahaan. Pelanggan di
wilayah Domestik pada tahun 2009 tercatat sebesar
12 perusahaan.
In 2009, the Company has 44 customers of European
companies from previously 23. While in American market,
the Company has 8 companies from previously only 5
companies. Whereas, in the same year, there is 34% increase
of customers in Asian market from 29 to 39 companies.
Domestic customers reaches to 12 companies in 2009.
Negara tujuan ekspor di wilayah Asia Pasifik adalah
Jepang, Korea, Taiwan, Cina dan Singapura. Sedangkan
wilayah Eropa meliputi Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol
dan Italia serta Amerika dan Kanada.
Asia-Pacific countries to which the Company exports
its products include Japan, Korea, Taiwan, China and
Singapore. The European countries include the United
Kingdom, the Netherlands, France, Spain, and Italy. Others
are the United States and Canada.
Kegiatan distribusi Perusahaan untuk tujuan ekspor
dilakukan melalui pelabuhan di Singapura. Sedangkan
untuk permintaan timah domestik, distribusi dilakukan
dari gudang Perusahaan yang terletak di Jakarta untuk
didistribusikan langsung. Produk yang didistribusikan
tersebut dapat digunakan oleh konsumen baik secara
langsung dan tidak langsung. Perusahaan juga bekerja
sama dengan perusahaan pengelola pergudangan yang
telah diakui kompetensi dalam pengelolaan kegiatan
pergudangan, yaitu dengan PT Bhanda Ghara Reksa di
kawasan Kelapa Gading, Jakarta Timur untuk penyimpanan
produk logam yang akan di alokasikan bagi penjualan
dalam negeri serta C. Steinweg Warehousing (FE) Pte.
Ltd. Singapore untuk pengelolaan persediaan logam di
wilayah Asia, C. Steinweg Handelsveem BV di Rotterdam
untuk logam yang akan didistribusikan di wilayah Eropa
dan C Steinweg di Baltimore untuk barang yang akan
didistribusikan di wilayah Amerika.
The Company exports its products via a port in Singapore.
For domestic demand, the Company distributes products
directly from its Jakarta warehouse. The consumers may
use the distributed products directly or indirectly. The
Company is collaborating with warehousing companies
with established reputation, namely PT Bhanda Ghara
Reksa in Kelapa Gading, East Jakarta for storing its
products allocated for the domestic market, C. Steinweg
Warehousing (FE) Pte. Ltd. Singapore for the Asian
market, C. Steinweg Handelsveem BV in Rotterdam
for the European market and C. Steinweg in Baltimore
for the U.S. market.
Berdasarkan tipe konsumennya, logam timah Perusahaan
biasanya digunakan oleh pengguna langsung (end user)
seperti pabrikan pada industri solder, industri pelat timah,
dan pengguna lain yakni pedagang besar (trader) serta
merchant yaitu pembeli besar yang menggunakan sendiri
logam timah untuk pabrik yang dimiliki juga dijual kembali
kepada pembeli lain yang membutuhkan contohnya
adalah Mitsubishi untuk pembeli dari wilayah Asia yang
melakukan penjualan kembali di negara Jepang.
Based on types of consumers, the Company’s tin metal is
used by end users, including manufacturing in the solder
industry, the tin plate industry, while other users include
traders and merchants. The latter are wholebuyers that
use tin metal for their plants or resell it. Such an example is
Mitsubishi that buys metal tin and resells it in Japan.
Sebagai komoditi internasional dan terdaftar dalam pasar
bursa logam London Metal Exchange (LME) di London,
Inggris, kualitas setiap produk yang dihasilkan oleh
Perusahaan dijamin dengan sertifikat produk (weight and
analysis certificate) yang berstandar internasional dan
berpedoman kepada standar produk yang ditetapkan
oleh LME yaitu LME BS EN 610:1996 dan ASTM B 339-1995
sehingga merupakan produk yang terjamin dan dapat
dipertanggungjawabkan kualitas dan beratnya.
As an international commodity listed at the London Metal
Exchange (LME) in London, the united Kingdom, each of
the Company’s products is guaranteed by the weight and
analysis certificate of international standards and it is in
reference to product standards set by the LME, namely
LME BS EN 610:1996 and ASTM B 339-1995. This guarantees
the Company’s products, in that, their quality and weight
are well-examined and well-measured and accountable
to queries.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
67
Segmen Jasa Keteknikan
Technicality Service Segment
Pada segmen ini, PT Timah (Persero) Tbk selaku
perusahaan induk mempercayakan operasional dari sisi
bisnis jasa keteknikan pada dua anak usahanya yakni
PT Timah Industri (TI) dan PT Dok & Perkapalan Air
Kantung (DAK).
In this segment, PT Timah (Persero) Tbk as the parent
company entrusts its subsidiaries PT Timah Industri (TI) and
PT Dok & Perkapalan Air Kantung (DAK) with technicality
service aspects.
PT Timah Industri bergerak di bidang usaha keteknikan dan
re-engineering. Aktivitas bisnisnya meliputi perdagangan,
konsultasi, pengelolaan proyek, studi kelayakan dan
layanan terkait lainnya di bidang industri dan mekanik.
Sedangkan PT DAK memiliki bidang usaha jasa galangan
kapal dan transportasi serta keagenan material dan
perlengkapan yang berhubungan dengan pekerjaan
galangan kapal.
PT Timah Industri operates in the technicality service and
re-engineering segment. Its business activities include
trading, consultation, project management, feasibility
study and other related services in the industrial and
mechanical sectors. PT DAK, on the other hand, runs
docking and transportation services as well as material
and equipment agency related to the docking sector.
Bisnis inti PT Timah Industri adalah menghasilkan produk
cor bagi kebutuhan PT Tambang Timah. Sedangkan bagi
pengguna jasa dari luar perusahaan, PT Timah Industri
menyediakan jasa konstruksi, layanan, pembuatan
peralatan tambang pada khususnya sebagai bagian dari
optimalisasi kapasitas yang tersedia.
The core business of PT Timah Industri is producing
casting products for PT Tambang Timah. PT Timah Industri
provides external users with such services as construction,
assistance, and the making of mining equipment as part of
the Company’s capacity optimization.
Selama 2009, PT Timah Industri (PT TI) mengoperasikan
Balai Karya Las/Konstruksi, Pabrik Pengecoran Logam,
Pabrik Oksigen, Balai Karya Mesin, Balai Karya Listrik dan
PLTD dengan besaran produksi per 31 Desember 2009
sebagai berikut:
In 2009, PT Timah Industri (PT TI) operated the Welding/
Construction Work House (BKL/K), the Metal Casting Plant,
the Oxigen Plant, the Machinery Work House (BKM), the
Electricity Work House (BKL) and the Diesel-Powered Plant
(PLTD) with production volumes as of December 31, 2009
as follows:
Produksi PT TI 2009
Production of PT TI in 2009
No
Aktivitas Perusahaan
Company's Activity
Unit
2009
2008
1
Balai Karya Las/ Konstruksi Welding / Construction Work House Ton
3.286
3.383
2.
Pabrik Pengecoran Logam Metal Casting Plant
Ton
1.086
1.020
3
Pabrik Oksigen Oxygen Plant
000 Liter
147
162
4
Balai Kerja Mesin Machinery Work House
000 Jam
147
162
5
Balai Karya Listrik Electricity Work House
000 Jam
67
100
6
PLTD Diesel Powered Plant 000 Kwh
11.126
13.368
PT TI melalui Balai Karya Las/ Konstruksi mengerjakan
konstruksi dan pengelasan tujuannya untuk membuat
maupun memperbaiki konstruksi baja, peralatan untuk
operasional PT Tambang Timah (Kapal Keruk), Tambang
Darat dan Pusat Metalurgi untuk kegiatan operasional
maupun investasi.
PT TI through the Welding/Construction Work House,
carries out construction and welding activities such as
making and repairing steel constructions, operational
equipment of PT Tambang Timah (Dredges), Onshore Mine
and Metallurgy Center for operational and investment
purposes.
Selama 2009, pekerjaan yang terkait dengan kegiatan jasa
konstruksi dan pengelasan PT Tambang Timah berkurang,
hal ini mempengaruhi produksi Balai Karya Las/ Konstruksi
tahun 2009 menjadi lebih rendah 3% yakni 3.286 ton dari
tahun sebelumnya 3.383 ton.
Less demand for construction and welding works by
PT Tambang Timah in 2009 reduced the 2009 production
of the Welding/Construction Work House by 3% from
3,383 tons to 3,286 tons.
68
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Selain itu, pabrik pengecoran logam menghasilkan
produk cor untuk kebutuhan spare part kapal keruk baik
jenis ferrous (cast steel & cast iron) maupun non ferrous
(bronze & white metal/ babbith). Pada 2009, produksi cor
yang dihasilkan mencapai 1.086 ton atau 69% dari target
tahun ini. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya
mengalami kenaikan sebesar 6% karena telah dilakukan
pengadaan intensif melalui proses blanket order kepada
mitra usaha melalui logistik PT Timah.
Furthermore, the metal casting plant produces cast
products for the spare parts of ferrous (cast steel & cast
iron) and non-ferrous (bronze & white metal/babbith)
dredges. 2009 saw cast production reach 1,086 tons or
69% of this year’s target. This suggests a 6% increase from
that of last year due to intensive procurement through
a blanket order process to business partners using the
logistics of PT Timah.
Sedangkan pabrik oksigen menyediakan produk oksigen
yang akan dipergunakan internal PT Timah (Persero)
Tbk. Besaran produksi oksigen per 31 Desember 2009
mencapai 656.000 liter atau 114% dari target tahun 2009
sebesar 576.000 liter. Jika dibandingkan dengan tahun 2008
terjadi peningkatan sebesar 20%. Produksi zat asam tahun
2009, hanya 1 unit mesin yang beroperasi yakni 2 mesin
yang beroperasi rutin, 1 mesin yang telah dipersiapkan
pada pertengahan tahun tinggal kolom oksigen
1 masih diperbaiki.
The oxygen plant provides oxygen products used internally
by PT Timah (Persero) Tbk. Oxygen production volume
as of december 31 2009 amounted to 656,000 liters or a
114% increase from the 2009 target of 576,000 liters. This
suggests a 20 percent growth from that in 2008. For the
2009 acid production, 2 machines operate routinely while
another one that has been prepared in the middle of the
year is still under repair.
Untuk produksi Balai Karya Mesin selama 2009 mencapai
147.000 jam atau 8% lebih rendah dari RKAP sebesar
160.000 jam dan lebih rendah 9% dari tahun sebelumnya.
Produksi tersebut lebih rendah dibanding RKAP karena
perubahan dari sistem satuan ke sistem paket pekerjaan
dari PT Tambang Timah. Pada sistem paket ini nilai
pekerjaan tetap terpenuhi 100%, tetapi dinilai dari volume
satuan menjadi lebih rendah.
The 2009 production of the Machinery Work House reached
147,000 hours or 8% lower than the RKAP of 160,000 hours
and a 9% decrease from that of last year. These decreases
in production were the impact of a work switch from a
unit system to a package system applied by PT Tambang
Timah. While the package system fully accomplished the
work load available, it is lower seen from the unit volume.
Adapun kegiatan Balai Karya Mesin meliputi pekerjaan
bubut, frais, bor dan pekerjaan mekanik lain. Balai Karya
Mesin untuk kegiatan jasa perbaikan engine termasuk
pada operasional bagian usaha lain Balai tersebut.
The Machinery Work House is engaged in such activities
as lathing, milling, drilling, and other mechanical work. An
engine repair service is the Machinery Work House’s other
business line.
Sementara itu, untuk PLTD yang mulai beroperasi tahun
ini telah berproduksi mencapai 14.126.000 Kwh atau naik
104% dari RKAP sebesar 13.627.000 Kwh dan naik 106%
dari tahun sebelumnya. Dilihat dari sisi produksi, kinerja
yang diharapkan pada bagian PLTD ini sudah tercapai.
Tetapi menilik pada sistem operasional produksi dinilai
masih kurang dapat diandalkan dibanding standar pada
umumnya. Penyebabnya jaringan sistem proteksi berlapis
sebagian sudah tidak berfungsi dan posisi jaringan di
dalam jalur yang rentan terhadap gangguan alam.
The Diesel-Powered Plant (PLTD), which began its
production this year, generated 14,126,000 Kwh or a 104%
increase from the RKAP of 13,627,000 Kwh, and a 106%
increase from that of last year. While production wise the
PLTD has met the targeted performance, its production
operational system is lower than widely-accepted
standards. This is because the multi-layered protection
system is partly disfunctional and the network’s path is
prone to natural disturbances.
Segmen Usaha Jasa dan Penambangan di Luar
Timah
Service and Mining Business Segments Non
Tin Mining
Pada segmen ini, PT Timah (Persero) Tbk memiliki dua anak
perusahaan yang berada di bawahnya yakni PT Timah
Investasi Mineral (PT TIM), PT Timah Eksplomin (PT TE).
In these business segments, PT Timah (Persero) Tbk has
two subsidiaries PT Timah Investasi Mineral (PT TIM) and
PT Timah Eksplomin (PT TE).
1. Penambangan Batubara
1. Coal Mining
Melalui anak usaha PT TIM, Perusahaan mengembangkan
bisnis di bidang penambangan batubara hingga
Through its subsidiary PT TIM, the Company has developed
a coal mining and sales business line. Facilitated by a
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
69
penjualannya. Berbekal fasililitas crushing plant yang
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas produk
batubara, Perusahaan yakin upaya diversifikasi usaha
ini mampu menopang performa pertumbuhan yang
berkelanjutan. Hasil batubara PT TIM tersebut akan
diekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Korea, Filipina,
Malaysia, India dan beberapa negara di Eropa yang hingga
tahun ini jumlahnya terus meningkat hingga sekarang.
crushing plant that boosts the quality of coal products, the
Company is optimistic that the business diversification will
promote sustainable growth performance. The coal output
mined by PT TIM will be exported to such countries as
Japan, Korea, the Philippines, Malaysia, India and European
countries, and the number of exported countries continue
to increase.
Usaha di bidang batubara tetap memberikan kontribusi
berarti bagi Perusahaan. Pendapatan dari penjualan
batubara, baik yang dihasilkan oleh PT Tanjung Alam
Jaya maupun yang dibeli dari mitra usaha diperoleh naik
sebesar 8% dari Rp 741,9 miliar pada tahun 2008 menjadi
Rp 803,9 miliar pada akhir tahun 2009.
This coal business line has contributed significantly to the
Company. Income from coal sales, both obtained from
PT Tanjung Alam Raya and business partners, increased
8% from Rp 741.9 billion in 2008 to Rp 803.9 billion at the
end of 2009.
2. Penambangan Mineral Lain (Non Timah) dan Jasa
Eksplorasi
2. Mining of Other Minerals (Non Tin) and Exploration
Service
Selain itu, pada segmen ini juga termasuk operasionalisasi
eksplorasi dari PT Timah Eksplomin (PT TE) selaku anak
perusahaan PT Timah (Persero) Tbk. PT TE tersebut
mendukung operasional eksplorasi PT Tambang Timah,
usaha pabrik pasir Gravel Pack Sand, eksploitasi Bijih Besi
milik PT Tambang Timah di Belitung. Selain itu, PT TE juga
melakukan kegiatan eksplorasi non timah pada induk
perusahaan dan pihak eksternal.
This segment includes exploration operations by PT Timah
Eksplomin (PT TE) as the subidiary of PT Timah (Persero)Tbk.
PT TE supports exploration activities of PT Tambang
Timah, Gravel Pack Sand’s sand plant, Iron Ore exploitation
by PT Tambang Timah in Belitung. Moreover, PT TE is also
engaged in non-tin exploration for the Holding Company’s
expansion projects and for outside parties.
Selama tahun 2009, PT Timah Eksplomin telah melakukan
kegiatan eksplorasi dengan PT Tambang Timah
mencakup:
Exploration conducted by PT Timah Eksplomin and
PT Tambang Timah in 2009 included:
Kegiatan Eksplorasi PT Timah Eksplomin 2009
PT Timah's Mining Activity 2009
No
1
2.
3
4
5
6
Aktivitas Activity
Survei Geologi Geological Survey
Survei Geofisika Geophysical Survey
Pemboran Darat (Tailing) Tailing Drilling (Onshore)
Pemboran Prospeksi (Laut) Prospection Drilling (Offshore)
Pemboran Produksi (Laut) Production Drilling (Offshore)
Pemboran Konsolidasi (Laut) Consolidation Drilling (Offshore)
Unit
2009 Real
km2 km2
mtr mtr mtr mtr
374
999
36.551
147
54.841
1.615
%
93,50
99,90
162,45
84,85
91,40
53,83
Selama tahun 2009, realisasi kegiatan Survei Geologi
sebesar 374 kilometer persegi atau 93,50% dibanding
RKAP 2009 sebesar 400 kilometer persegi. Sementara
itu, terkait kegiatan Survei Geofisika sebesar
999 kilometer persegi atau 99,90% dibandingkan RKAP
2009 sebesar 1.000 kilometer persegi.
The Geological Survey in 2009 covered 374 kilometer
square or 93.50% of the 400 kilometer square planned
in the RKAP, while the Geophysical Survey covered
999 kilometers square or 99.90% of the 1,000 kilometer
square planned in the RKAP.
Selain itu, realisasi pemboran darat/ tailing tahun 2009
mencapai 36.551 meter atau sebesar 162,45% dari RKAP
2009 sebesar 22.500 meter. Pada realisasi Pemboran
Prospeksi di laut tercapai sebesar 13.364 meter atau
84,85% dari RKAP. Pemboran Produksi di laut tercapai
The land tailing drilling in 2009 covered 36,551 meters
or 162.45% of the 22,500 meters planned in the RKAP.
Offshore Prospection Drilling covered 13,364 meters
or 84.85% of the RKAP. Offshore Production Drilling
covered 54,841 meters or 91.40% of the RKAP and the
70
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
PT Timah (Persero) Tbk,
melalui anak
perusahaannya
PT Tambang
Timah melakukan
diversifikasi usaha ke
industri hilir timah
yaitu industri solder
untuk peningkatan
nilai tambah dari
logam timah.
PT Timah (Persero) Tbk,
through its subsidiary
PT Tambang Timah,
expanded to the tin
downstream industry,
namely the solder industry
to enhance the value added
of tin metal.
54.841 meter atau 91,40% dari RKAP dan
pemboran pemantapan tercapai 1.615 meter
atau 53,83% dari RKAP. Kegiatan Survei dan
Pemboran di Laut dengan menggunakan
kapal milik PT Timah Eksplomin, yaitu 1 unit
Kapal Survei, Bor Geotin dan kapal bor mitra
sebanyak 5 unit.
consolidation drilling covered 1,615 meters
or 53.83% of the RKAP. The offshore surveys
and drillings were conducted using PT
Timah Eksplomin’s 1 unit Survey Ship, Bor
Geotin and 5 units of drilling ship owned by
business partners.
3. Industri Hilir
3. Downstream Industry
PT Timah (Persero) Tbk melalui anak
perusahaannya PT Tambang Timah
melakukan diversifikasi usaha ke industri
hilir timah yaitu industri solder untuk
peningkatan nilai tambah dari logam timah.
PT Timah (Persero) Tbk through its
subsidiary PT Tambang Timah, expanded
to the tin downstream industry, namely the
solder industry to enhance the value added
of tin metal.
Alasan Perusahaan mendorong industri
solder ini karena solder adalah produk yang
sangat penting dan dibutuhkan oleh pabrikpabrik perakitan komponen elektronik dan
industri otomotif. Bahan ini digunakan untuk
menggabungkan
berbagai
komponen
sehingga bisa terkoneksi satu sama lain dan
dapat difungsikan dengan baik. Demikian
pentingnya solder ini karena tidak ada substitusi
yang dapat menggantikan fungsinya.
The Company promotes the solder industry
because it is an important industry and is
needed by assembling plants of electronic
components and the automotive industry.
Solder is used to blend a variety of
components to allow for well-connected and
well-functioned components. Up to now,
no substitution with similar effectiveness is
known to replace this highly important role
played by solder.
Selama tahun 2009, PT Timah baru
mengawali produksi dan penjualan
timah solder. Pada paruh pertama 2009,
Perusahaan telah menyelesaikan instalasi
peralatan dan fasilitas pendukung di pulau
Kundur dan uji coba produksi yang dilakukan
di paruh pertama tahun 2009. Pabrik solder
wire ini memiliki dua lini produksi yaitu lini
produksi Lead Free Solder dan lini produksi
Lead Tin Solder dengan total kapasitasnya
2.100 Mton/tahun.
During 2009, PT Timah has just started the
production and sales of tin solder. On the
first half of 2009, the Company has finished
installing the equipments and supporting
facilities in Kundur Island. The production
prototype is done in the first half year of
2009. The solder wire plan has two line
productions, which are Lead Free Solder
and Lead Tin Solder productions with total
capacity of 2,100 Mton/year.
Sebelum proses produksi telah dilakukan
pengetesan terhadap komposisi alloy
dan kandungan RoHS di laboratorium
independen SGS untuk mendapatkan
kualitas produk yang memuaskan. Selain itu,
PT Timah telah mendapatkan ijin Lead Free
Solder dari Iowa State University, sehingga
dapat menjual solder dengan komposisi
SnAgCu dengan leluasa.
Before the production process, testing
towards alloy and RoHS compositions is
done in SGS independent laboratory to
achieve the satisfaction on the quality of
products. In addition, PT Timah has also
have the license of Lead Free Solder from
Iowa State University, hence can sell solders
with SnAgCu composition legally.
Dengan menggunakan brand Timah Solder,
produk perdana dengan tujuan pelabuhan
Hongkong diekspor pada bulan Juli 2009
dengan membawa 2 kontainer solder wire
sebanyak 24 Mton. Hingga 31 Desember
2009, Perusahaan telah melakukan 4 kali
ekspor dengan total produk sebanyak
By using Timah Solder brand, the initial
product, which is 2 containers of solder
wire of 24 Mton, with destination to
Hongkong was exported on July 2009. Up to
31 December 2009, the Company has
exported 4 times with total products
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
71
72 Mton. Lini produk yang dibawa adalah solder wire
dengan komposisi yakni SnCu 99.3/0.7, SnAgCu 96.5/3/0.5,
SnAgCu 99/0.3/0.7 dan SnPb 63/37 yang seluruhnya
diarahkan untuk pasar Cina.
exported of 72 Mton. Product lines brought are solder wire
with composition of SnCu 99.3/0.7, SnAgCu 96.5/3/0.5,
SnAgCu 99/0.3/0.7 and SnPb 63/3 with all markets
go to China.
Pasar yang dituju selain ke Hongkong, Perusahaan juga
telah memperkenalkan produknya ke Vietnam dan pasar
domestik seperti Batam dan Jakarta. Selain itu, potensi
market juga datang dari Malaysia, Pakistan, Taiwan dan
Jepang yang saat ini sedang dalam proses penjajakan
untuk penetrasi pasarnya.
Besides Hongkong, the Company has also introduced its
products to Vietnam and domestic markets such as Batam
and Jakarta. Moreover, market potential has also come
from Malaysia, Pakistan, Taiwan, and Japan, which are in
the process of market penetration.
Selain Tin Solder, PT Timah juga memperkuat sektor
industri hilir melalui pembangunan pabrik Tin Chemical di
Cilegon pada saat ini masih dalam proses pembangunan
pabrik beserta fasiliats pendukungnya. Usaha Tin Chemical
bertujuan menghasilkan produk timah yang lebih
customized dan dapat digunakan untuk kebutuhan seharihari seperti industri plastik, PVC dan produk turunannya
seperti LCD (super konduktor) dan untuk industri kimia
antara lain sebagai flame retardant.
Besides Tin Solder, PT Timah also strengthen downstream
industry through the development of Tin Chemical plan
in Cilegon, in which at this moment is still on progress,
including the supporting facilities. Tin Chemical business
aims to generate more customized tin products and can
be used for daily needs, such as plastic industry, PVC and
derivatives products such as LCD (super conductor) and
for chemical industry i.e. for flame retardant.
Strategi pengembangan industri hilir dengan produk yang
lebih customized juga merupakan strategi Perusahaan
untuk menjaga tingkat pertumbuhan pendapatan
Perusahaan agar dapat tetap stabil dalam menghadapi
fluktuasi harga logam timah dunia. Karena pada umumnya
harga produk industri hilir relatif lebih stabil dan hanya
bergerak pada range harga tertentu.
Downstream development strategy with more customized
product has become the Company’s strategy to stabilize
the growth of Company’s revenue therefore the Company
is able to tackle problems related to world tin price
fluctuation. This is due to the price of downstream products
that is relatively stable and move to certain price range.
Sementara itu, untuk mewujudkan diversifikasi horisontal,
Perusahaan melakukan pengembangan usaha berbasis
kompetensi yakni pertambangan mineral lainnya. Adapun
upaya untuk meningkatkan sektor ini dengan melakukan
pengembangan usaha di bidang pertambangan batubara,
pengolahan aspal buton bekerjasama dengan PT Sarana Karya
(SAKA) serta usaha jasa pengedokan dan galangan kapal.
Meanwhile, to achieve the horizontal diversification, the
Company has expand business line based on competency,
which is other mineral mining. One way to boost this
sector is by developing coal mine business, Buton asphalt
processing in conjunction with PT Sarana Karya (SAKA),
also docking service and dockyard business.
Proyek kerjasama aspal buton masih dalam tahap
pengembangan teknologi pengolahan untuk dapat
menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan pasar dan
industri. Ke depan, Perusahaan akan memantapkan lini
bisnis pengolahan aspal buton agar lebih berkontribusi
bagi perusahaan induk.
The cooperation project of Buton asphalt is still in
technology development stage in order to produce
products according to market and industry’s needs.
Towards the future, the Company will stabilize Buton
asphalt business line so it contributes to the holding
company.
Di sisi lain, industri galangan kapal milik Perusahaan telah
melaksanakan langkah progresif dengan melakukan
akuisisi galangan kapal di wilayah Selindung, Bangka
milik PT Dwi Jasa Mitra. Perluasan galangan kapal tersebut
dalam rangka upaya peningkatan kontribusi anak usaha
bagi Perusahaan dan dalam rangka mendukung strategi
Perusahaan untuk peningkatan kapasitas produksi dengan
membangun kapal dan tongkang dengan kapasitas yang
lebih besar serta membangun Kapal Isap Produksi milik
perusahaan.
On the other side, the dockyard industry owned by
the Company has the progressive steps by acquiring
dockyards in Selindung area, Bangka, owned by PT Dwi
Jasa Mitra. Expansion of dockyards is aimed to increase
the contribution of subsidiaries for the Company and in
order to support the Company’s strategy to boost the
production capacity by building ships and barges with
larger capacity as well as developing Company’s Cutter
Suction Dredge.
72
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Anak Perusahaan
Subsidiaries
Untuk
mewujudkan pertumbuhan perusahaan,
Perusahaan memiliki empat segmen bisnis meliputi
penambangan timah, pemasaran, jasa keteknikan,
usaha jasa dan penambangan di luar timah. Dari
masing-masing segmen tersebut, Perusahaan membawahi
anak perusahaan yang mengoperasionalkan keempat lini
usaha tersebut.
In order to maintain growth, the Company is supported
by four business segments, i.e. tin mining, marketing,
technical service, non-tin mining activities. Each business
segment is operated by a subsidiary of the Company.
Anak perusahaan adalah suatu badan hukum yang
dibentuk untuk mendukung kegiatan Perusahaan yang
dikelola secara mandiri namun kegiatan operasionalnya
masih dalam pengawasan Perusahaan. Adapun anak
perusahaan PT Timah (Persero) Tbk terdiri dari PT Tambang
Timah, Indometal London (Limited), PT Timah Industri,
PT Dok & Perkapalan Air Kantung, PT Timah Investasi
Mineral, dan PT Timah Eksplomin.
The subsidiaries are legal entities, established to support
the Company’s business. They are managed independently
however their operations are still under the auspices of
the Company. The subsidiaries of PT Timah (Persero) Tbk
are consisted of PT Tambang Timah, Indometal London
(Limited), PT Timah Industri, PT Dok & Perkapalan Air
Kantung, PT Timah Investasi Mineral, and PT Timah
Eksplomin.
Komitmen PT Timah untuk memberi nilai tambah
pada bisnis yang dijalankan adalah melalui anak-anak
perusahaan yang secara berkelanjutan memberikan
kontribusi positif bagi pertumbuhan Perusahaan. Melalui
anak perusahaan ini diharapkan Perusahaan mampu
menawarkan “pelayanan satu atap” dengan kualitas hasil
yang terjaga dan berstandar internasional.
It is the commitment of PT Timah to provide value-added
business, developed by subsidiaries, which provides
positive contribution to the Company’s growth in a
sustainable way. Through these subsidiaries, the Company
hopes to offer “one stop service” with guaranteed quality
and international standard.
PT TAMBANG TIMAH
PT TAMBANG TIMAH
1. Tinjauan Umum
1. Overview
PT Tambang Timah (PT TT) adalah salah satu anak usaha
PT Timah (Persero) Tbk yang berdiri sejak 1998.
Dalam kegiatan operasionalnya, PT TT menggunakan
hak penambangan timah yang biasa disebut Kuasa
Pertambangan (KP) yang dimiliki untuk melakukan
kegiatan penambangan timah dan mineral lainnya baik
di darat maupun lepas pantai (laut). Menunjang aktivitas
utama tersebut, PT TT juga mengoperasikan pengolahan
bijih timah dari peleburan hingga pemurnian logam timah.
PT Tambang Timah (PT TT) is one of subsidiaries of
PT Timah (Persero) Tbk, established in 1998. In carrying
out its operation, PT TT utilizes its right called Mining
Concession (KP) to carry out tin exploration and other
mineral resources both on land and offshore. In supporting
its main activities, PT TT also operates tin ore processing
plant, from smelting to purification of tin.
Adapun produk yang dihasilkan berupa logam timah
dalam bentuk balok timah maupun dalam bentuk sesuai
permintaan pelanggan. Logam timah produk PT Tambang
Timah sudah dipatenkan dengan merek dagang yang
terdaftar di London Metal Exchange (LME) maupun di
Kuala Lumpur Tin Market (KLTM).
Products that it produces are tin metal, tin bar as well as
other forms in line with the demand of clients. Tin metal
product of PT Tambang Timah has been patented with a
trademark, and registered on the London Metal Exchange
(LME) as well as on the Kuala Lumpur Tin Market (KLTM).
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
73
Proyek Tin Solder
Tin Solder Project
Untuk memperkuat industri hilir, PT Timah (Persero) Tbk
memperluas usahanya melalui industri solder dengan
mendirikan pabrik Tin Solder. Mengingat kegunaan solder
sebagai produk yang sangat diperlukan oleh pabrik-pabrik
perakitan komponen elektronik dan industri otomotif.
Mulai tahun 2009, Perusahaan mulai memproduksi dan
melakukan penjualan produk timah solder. Pada paruh
pertama tahun 2009, perusahaan telah menyelesaikan
instalasi peralatan dan fasilitas pendukung di pulau
Kundur, Riau serta uji coba produksi.
In order to strengthen downstream industry,
PT Timah (Persero) Tbk expanded its business through
solder industry by establishing Tin Solder plant. Solder is an
important product needed by electronic and automotive
component assemblers. The Company began producing
and selling tin solder products since 2009. In the first half
of 2009, the company has completed the installation of
equipments and supporting facilities in Kundur Island,
Riau as well as undertaking trial production.
Pabrik solder wire ini memiliki dua lini produksi yaitu
lini produksi Lead Free Solder dan lini produksi Lead Tin
Solder dengan total kapasitasnya 2.100 Mton per tahun.
Perusahaan telah memasarkan produk ini ke Hongkong,
Vietnam dan market domestik, yaitu Batam dan Jakarta.
Potensi pasar juga datang dari Malaysia, Pakistan, Taiwan
dan Jepang yang saat ini sedang dalam proses penjajakan
untuk penetrasi pasarnya. Pada tahun 2009, usaha tin
solder telah memberikan kontribusi pendapatan sebesar
Rp 9,14 miliar kepada PT TT.
Solder wire plant has two production lines, i.e. Lead Free
Solder production line and Lead Tin Solder production
line with total capacity of 2,100 Mton per year. The
company has marketed this product to Hongkong,
Vietnam and domestic market, i.e. Batam and Jakarta.
There are also other potential markets such as Malaysia,
Pakistan, Taiwan and Japan. The company is now
studying the possibility to penetrate those new markets.
In 2009, the tin solder business contributed income of
Rp 9.14 billion to PT TT.
2. Kinerja Operasional
2. Operational Performance
Penjualan selama tahun 2009 sebesar Rp 6.878 miliar
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya
Rp 8.285 miliar. Sementara itu, perolehan laba bersih juga
turun dari Rp 1.687 miliar pada 2008 menjadi Rp 516 miliar
tahun ini. Hal ini disebabkan turunnya harga timah dunia
karena dampak krisis ekonomi tahun sebelumnya.
Sales in 2009 reached Rp 6,878 billion, declined from
previous year’s sales of Rp 8,285 billion. Meanwhile, net
income also declined from Rp 1,687 billion in 2008 to
Rp 516 billion in 2009. The decline was attributable to
falling world tin prices as an impact of economic crisis in
previous year.
Sedangkan produksi logam timah tahun 2009 adalah
45.086 Mton lebih rendah 8% dibandingkan dengan
produksi tahun 2008 sebesar 49.029 Mton. Total produksi
bijih tahun 2009 sebesar 37.701 ton Sn turun 20% dari
produk bijih tahun 2008 sebesar 47.074 ton Sn.
Meanwhile, the production of tin metal in 2009 reached
45,086 metric tons, 8% lower compared to production in
2008 at 49,029 metric tons. Total production of tin ore in
2009 reached 37,701 tons Sn, declined 20% from tin ore in
2008 at 47,074 tons Sn.
Persediaan bijih yang dimiliki Perusahaan berkurang
sebesar 50% yang pada tahun 2008 berjumlah 4.822 ton
Sn menjadi tinggal 2.425 ton Sn pada tahun 2008.
The supply of tin ore by the Company declined 50% from
4,822 tons Sn in 2008 to 2,425 tons Sn in 2009.
Manajemen PT Tambang Timah 2009
The management of PT Tambang Timah 2009
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Wachid Usman
Setyo Sardjono
M. Krishna Syarif
Sutisna Prawira Suryadi Saman
Soemarno Witoro Soelarno
74
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Direksi The Board of Directors
I Gede Adi Putra
Direktur Utama
President Director
Sutrisno S Tatet Dagat
Direktur Tehnik & Operasi
Director of Technic and Operation
Dwi Agus Setiawan
Direktur Administrasi & Keuangan
Director of Administration & Finance WHAT
WE
DID
IN 2009
INDOMETAL LONDON (LIMITED)
INDOMETAL LONDON (LIMITED)
1. Tinjauan Umum
1. Overview
Perusahaan berupaya mendukung sinergi pemasaran
produk inti perusahaan dan anak perusahaan demi
tumbuhnya pangsa pasar timah di luar negeri. Strategi
yang diterapkan untuk mewujudkan hal itu melalui
kegiatan pemasaran bersama dalam suatu trading house.
The Company is trying to support marketing synergy
of core products of the Company and subsidiaries in
order to grow tin market overseas. The strategy being
implemented is through joint marketing efforts through
a trading house.
Indometal London (Limited) adalah perusahaan yang
didirikan khusus untuk menjadi agen penjualan timah
Indonesia untuk kawasan Eropa. Perusahaan ini didirikan
tahun 1988 dan saat ini kantornya berkedudukan di
London, Inggris. Tujuan didirikannya Indometal London
juga untuk menunjang strategi korporat untuk lebih dekat
dengan pasar bursa komoditi logam yaitu London Metal
Exchange (LME).
Indometal London (Limited) is a subsidiary of the Company,
which was specifically established to become agent to
serve tin sales from Indonesia to European market. The
Company was established in 1988. Its office is located in
London, United Kingdom. The purpose of establishing
Indometal London is also a strategy of the Company to
stay closer to metal commodity exchange, i.e. the London
Metal Exchange (LME).
Sedangkan kegiatan pemasaran dan pendistribusian
timah untuk wilayah penjualan Asia Pasifik dan domestik
dilaksanakan secara langsung di bawah kendali korporat
di kantor pusat Indonesia.
Meanwhile, the marketing and distribution of tin products
in Asia Pacific and domestic markets is done directly under
the control of head office in Indonesia.
2. Kinerja Operasional
2. Operational Performance
Selama 2009, Indometal London Ltd mencatat volume
penjualan untuk wilayah Eropa sebesar 12.318 Mton yang
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar
16.595 Mton. Sedangkan untuk pasar Amerika, besaran
penjualan justru menunjukkan kenaikan dari 610 Mton
pada 2008 menjadi 3.055 Mton pada tahun ini.
In 2009, Indometal London Ltd recorded sales volume
for European zone amounting to 12,318 Mton,
declined from previous sales volume in the region at
16,595 Mton. Meanwhile, as for American market, the
sales volume recorded a rise from 610 Mton in 2008 to
3,055 Mton in 2009.
Adapun berdasarkan produk yang dijual, pasaran Eropa
masih memilih brand Banka dibanding produk lain dengan
nilai penjualan 5.385 Mton. Disusul dengan produk jenis
Banka Low Lead sebesar 4.503 Mton, Mentok 2.415 Mton
dan Banka/Mentok Strip 15 Mton. Produk Banka juga
masih digemari di pasaran Amerika dengan mencatatkan
nilai penjualan 2.015 Mton dan Banka Low Lead sebesar
1.040 Mton.
Based on products that were sold, the European market
still prefers product brand, Banka, compared to other
products, with total sales volume of 5,385 metric tons.
This is followed by Banka Low Lead brand amounting to
4,503 Mton, Mentok 2,415 Mton and Banka/Mentok Strip
15 Mton. The Banka product was also favoured by the
American market, with sales volume reaching 2,015 Mton
and Banka Low Lead amounting to 1,040 Mton.
Adapun total jumlah pelanggan tetap juga mengalami
kenaikan di pasaran Eropa dari 23 perusahaan tahun lalu
menjadi 44 perusahaan tahun 2009.
The number of total fixed costumers in European market
also showed an increase from 23 companies in 2008 to
44 companies in 2009.
Manajemen Indometal London (Limited) 2009
The management of Indometal London (Limited) 2009
Nama Name
Wachid Usman Agung Nugroho
Jabatan Title
Direktur
Director
Manajer
Manager
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
75
PT TIMAH INDUSTRI
PT TIMAH INDUSTRI
1. Tinjauan Umum
1. Overview
PT Timah Industri sebagai anak perusahaan
PT Timah (Persero) Tbk memiliki bisnis inti di bidang
perdagangan dan jasa rekayasa dan industri. Perusahaan
yang berdiri sejak 1998 ini meluaskan bidang usahanya
ke jasa konstruksi dan fabrikasi suku cadang alat-alat
pertambangan.
PT Timah Industri, a subsidiary of PT Timah (Persero) Tbk,
engages in trading, engineering service and industry as its
core businesses. The company, which was established in
1998, expanded its business to construction services and
manufacturing of mining equipment spareparts.
Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, perusahaan
ini memiliki sejumlah balai karya yang berlokasi di kawasan
industri Air Kantung, Sungai Liat, Bangka. Adapun balai
karya tersebut meliputi Balai Karya Mesin, Balai Karya
Las dan Konstruksi, Balai Karya Listrik, dan Balai Karya
Pengecoran.
To support its operations, the Company has a number
of workshops (Balai Karya) located in industrial areas of
Air Kantung, Sungai Liat and Bangka. The workshops are
comprised of Machinery Workshop, Solder/Construction
Workshop, Electricity Workshop and Metal Smelting
Workshop.
Hingga saat ini, Perusahaan melayani PT Tambang
Timah sebagai klien utama tetapi seiring bertambahnya
pengalaman, sudah ada beberapa klien dari eksternal
yang ditangani. Di antaranya perusahaan berhasil
memenangkan tender dan menyelesaikan pembangunan
lima pabrik kelapa sawit milik perusahaan swasta.
The Company mainly serves PT PT Tambang Timah as main
client. However as the company gains more experiences
there are also a number of external customers, served by
the company. This is evident in the company’s successful in
winning a tender and completing the construction of five
palm oil processing plants owned by private companies.
2. Kinerja Operasional
2. Operational Performance
Proyek Pabrik Tin Chemical
Tin Chemical Plant Project
Penguatan
industri
hilir
juga
diupayakan
PT Timah (Persero) Tbk melalui pembangunan pabrik
Tin Based Tin Chemical di Cilegon, Jawa Barat. Pabrik ini
akan menghasilkan beberapa jenis produk seperti Reverse
Ester dan Trioglycolate Acid Stabilizer (RE dan TGA Stab).
Saat ini masih dilakukan proses pembangunan pabrik
melewati dua tahap yang akan dilakukan secara paralel
dan ditargetkan selesai pada 2010.
The strengthening of downstream industry is being pushed
by PT Timah (Persero) Tbk through the development of
Tin-Based Tin Chemical plant in Cilegon, West Java. The
plant will produce a number of product types such as
Reverse Ester and Trioglycolate Acid Stabilizer (RE and
TGA Stab). At present, the project is under construction
process, and is done in two stages and is targeted to be
completed in 2010.
Produk TGA Stab digunakan untuk industri plastik atau
kemasan sedangkan penggunaan RE-Stab digunakan
untuk industri PVC. Kedua produk ini sebagai langkah
awal dan ke depannya akan dikembangkan produkproduk turunan Tin Chemical seperti Stannic Oxide
untuk bahan LCD (super conductor), Sodium Stannate
untuk industri kimia antara lain sebagai flame retardant
dan pengembangan yang lain. Pabrik ini menargetkan
The TGA Stab product is used by plastic or packaging
industry, while RE-Stab is used in PVC industry. The
two products are initial steps and going forward more
derivative products of Tin Chemical will be developed
such as Stannic Oxide for LCD (super conductor), Sodium
Stannate for chemical industry, such as flame retardant
and development of other products. The plant is targeted
Pabrik Tin Chemical menargetkan kapasitas
produksi tahap awal 10.000 ton per tahun
yang akan dikembangkan terus sampai
kapasitas 20.000 ton per tahun.
76
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
The Chemical Tin Plant is targeted
to have initial production capacity of 10,000 tons per year
and will gradually be raised to 20,000 tons per year.
WHAT
WE
DID
IN 2009
kapasitas produksi tahap awal 10.000 ton per tahun yang
akan dikembangkan terus sampai kapasitas 20.000 ton
per tahun.
to have initial production capacity of 10,000 tons per year
and will gradually be raised to 20,000 tons per year.
Pendapatan PT Timah Industri pada tahun 2009
Rp 910 miliar lebih tinggi 54% dari tahun lalu sebesar
Rp 591 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari usaha jasa
di bidang Balai Karya Las/Konstruksi, Pabrik Pengecoran
Logam, Pabrik Oksigen, Balai Karya Mesin, Balai Karya Listrik
dan PLTD.
Revenues of PT Timah Industri in 2009 of Rp 910 billion
was 54% higher than in previous year of Rp 591 billion. The
revenues came from business line Solder/Construction
Workshop, Metal Smelting Plant, Oxygen Plant, Machinery
Workshop, Electricity Workshop and PLTD.
Manajemen PT Timah Industri 2009
The management of PT Timah Industri 2009
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Gatut Hari Prasetyo
M. Krishna Syarif
Achmad Hafid Muchtar Dasuki
Bambang Sarwono Abdurrahim
Ronald Tambunan
Zureidar
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Direksi The Board of Directors
Purwijayanto
Direktur Utama
President Director
Dadang Mulyadi
Direktur Umum
Director of General Affairs
PT DOK & PERKAPALAN AIR KANTUNG
PT DOK & PERKAPALAN AIR KANTUNG
1. Tinjuan Umum
1. Overview
PT Dok & Perkapalan Air Kantung (PT DAK) berawal dari
perusahaan 'joint venture' antara PT Timah (Persero) Tbk
dengan & Perkapalan Kodja Bahari sejak tahun 1996.
Hingga pada 1999 seluruh sahamnya dimiliki PT Timah
(Persero) Tbk. Salah satu keunggulan anak perusahaan ini
terletak di wilayah strategis jalur pelayaran Selat Malaka.
PT Dok & Perkapalan Air Kantung (PT DAK) began with
a joint venture between PT Timah (Persero) Tbk with &
Perkapalan Kodja Bahari in 1996. In 1999, all shares of the
company were owned by PT Timah (Persero) Tbk. One of
the competitive edges of the subsidiary firm is that it is
located in strategic location of Malacca Straight.
Anak perusahaan ini didirikan untuk menyediakan jasa
perbengkelan, galangan kapal, dan transportasi serta
keagenan material dan perlengkapan yang berhubungan
dengan pekerjaan galangan kapal.
The subsidiary firm was established to serve workshop
services, shipbuilding service and transportation as well
as agent for materials and equipment procurements used
in the shipbuilding service.
Perusahaan ini telah berkembang dan saat ini mampu
memberikan layanan kepada perusahaan-perusahaan
di luar lingkup PT Timah (Persero) Tbk. Perusahaan
juga menjalin kerjasama dengan PT ASDP Pusat untuk
pembuatan kapal jenis Roro RAJA ENGGANO berkapasitas
400 orang pada tahun 2001 dan kapal KM ASMAT
berkapasitas 100 GRT yang diselesaikan tahun 1994.
The Company has grown and at present it has the capability
to serve companies outside PT Timah (Persero) Tbk. The
company also ties up with central office of PT ASDP to
build ship, for Roro RAJA ENGGANO type, with a capacity
of accommodating 400 passengers in 2001 and KM ASMAT
vessel with a capacity of 100 GRT, completed in 1994.
Pendapatan PT Timah Investasi Mineral sepanjang
2009 mencapai Rp 803.922 juta yang mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya Rp 741.958 juta.
Revenues of PT Timah Investasi Mineral in 2009 reached Rp 803,922 million,
slightly higher than in previous year of Rp 741,958 million.
2. Kinerja Operasional
2. Operational Performance
Pada akhir 2009, PT DAK mencatatkan pendapatan sebesar
Rp 9.410 juta yang mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya Rp 12.638 juta. Pendapatan tersebut berasal
dari kegiatan reparasi dan pembangunan baru kapal
PT Timah dan pihak luar PT Timah serta jasa angkutan laut.
In 2009, PT DAK recorded revenues of Rp 9,410 million,
which was lower than in previous year of Rp 12,638 million.
The revenues were contributed by reparation activities
and development of new ships of PT Timah and nonPT Timah as well as sea transportation service.
Manajemen PT Dok & Perkapalan Air Kantung (PT DAK) 2009
The management of PT Dok & Perkapalan Air Kantung (PT DAK) 2009
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Direksi The Board of Directors
M. Krishna Syarif
Totok Kundarto
Rusman Purba
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Larigan
Akhmad Rosidi
Joni A Rahman Komisaris
Commissioner
Direktur Utama
President Director
Direktur Umum
Director of General Affairs
PT TIMAH INVESTASI MINERAL
PT TIMAH INVESTASI MINERAL
1. Tinjauan Umum
1. Overview
PT Timah Investasi Mineral (PT TIM) adalah sebuah usaha
PT Timah (Persero), Tbk untuk menggeluti bisnis di sektor
pertambangan non timah sejak 1996. Pada 2004, PT Timah
Investasi Mineral merealisasikan investasi pada PT Tanjung
Alam Jaya (PT TAJ), sebuah perusahaan pertambangan
batubara di Kalimantan Selatan yang mempunyai areal
Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) seluas
9.721 ha dan telah beroperasi komersial. Kualitas batubara
yang dihasilkan cukup tinggi dengan kadar kalori di atas
6500 dan kandungan sulfur rendah di bawah 1%.
PT Timah Investasi Mineral (PT TIM) is an initiative of
PT Timah (Persero), Tbk to engage in non tin mining
activities since 1996. In 2004, PT Timah Investasi
Mineral realized investment in PT Tanjung Alam Jaya
(PT TAJ), a coal mining company in South Kalimantan which
secured Work Agreement for Coal Mining Enterprises
(PKP2B) on an area of 9,721 hectares and has begun
commercial operation. The quality of coal is quite high with
calorie level of over 6500 and low sulphure below 1%.
Perusahaan ini pun kini mengoptimalkan usahanya
dengan menjadi trader di bidang bisnis batubara. Selama
ini PT Timah Investasi Mineral melakukan ekspor ke
Jepang, Korea, Eropa, Filipina, Malaysia dan India dalam
jumlah yang terus meningkat.
Currently, the Company is optimizing its business by
becoming trader for coal product. So far, PT Timah Investasi
Mineral has exported coal to Japan, Korea, Europe, the
Philippines, Malaysia and India markets in an increasing
volume.
2. Kinerja Operasional
2. Operational Performance
Adapun pendapatan perusahaan sepanjang 2009
mencapai Rp 803.922 juta yang mengalami kenaikan
dari tahun sebelumnya Rp 741.958 juta. Pendapatan
perusahaan tersebut berasal dari penjualan produksi
batubara dari PT TAJ dan PT TIM.
Revenues of the company in 2009 reached
Rp 803,922 million, slightly higher than in previous year of
Rp 741,958 million. The revenues came from the sales of
coal production of PT TAJ and PT TIM.
78
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Volume penjualan batubara mencapai 1.078.586,80 ton
pada tahun 2009 terdiri dari penjualan produksi PT TAJ
1.021.576,34 ton dan produk mitra usaha lain sebesar
57.010,46 ton. PT TAJ adalah anak perusahaan PT TIM dan
PT Tambang Timah.
Coal sales volume reached 1,078586.80 tons in 2009,
comprised of production sales of PT TAJ at 1,021,576.34
tons and products of business partners amounting to
57,010.46 tons. PT TAJ is a subsidiary of PT TIM and
PT Tambang Timah.
Manajemen PT Timah Investasi Mineral (PT TIM) 2009
The management of PT Timah Investasi Mineral (PT TIM) 2009
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Direksi The Board of Directors
M. Krishna Syarif
Surawardi
Bambang Gatot Aryono
Hendrika Nora O. Sinaga
Budiman Ranadipura
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Direktur Utama
President Director
PT TIMAH EKSPLOMIN
PT TIMAH EKSPLOMIN
1. Tinjauan Umum
1. Overview
Tahun 1998 dibentuk PT Timah Eksplomin (PT TE), yang
bergerak di bidang penelitian pertambangan, eksplorasi,
analisis laboratorium bahan mineral, pembuatan studi
kelayakan serta penelitian geologi dan geohidrologi.
PT Timah Eksplomin (PT TE) was established in 1998, with
main activities in mining research, exploration, laboratory
analysis on mineral materials, undertaking feasibility study
as well as geology and geohydrology research.
PT TE adalah Perusahaan Anak PT Timah (Persero) Tbk
yang bergerak di bidang Eksplorasi untuk melayani
PT Tambang Timah, juga mengembangkan lini bisnisnya
pada pengelolaan usaha pabrik pasir Gravel Pack Sand,
eksploitasi Bijih Besi milik PT Tambang Timah di Belitung
dan kegiatan eksplorasi non timah proyek Pengembangan
Usaha PT Timah (Persero) Tbk serta kegiatan eksplorasi
non timah dengan pihak eksternal.
PT TE is a subsidiary of PT Timah (Persero) Tbk, engaging
in exploration activities to serve PT Tambang Timah, as
well as develop its business line in managing Gravel Pack
Sand plant, exploitation of iron ore owned by PT Tambang
Timah in Belitung and exploration of non-tin mineral
development projects of PT Timah (Persero) Tbk as well
as exploration activities for non-tin minerals with external
parties.
Penelitian cadangan batu bara di Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur dan Sumatera bagian selatan, adalah
salah satu kegiatan yang masih berlanjut hingga kini.
Ke depan, kegiatan penelitian ini merupakan program
pengembangan kegiatan eksplorasi di luar timah.
Conducting research to find coal reserves in South
Kalimantan, East Kalimantan and southern part of
Sumatera are among activities that have been undertaken
by the Company. Going forward, these research activities
will be part of development program for non-tin
exploration activities.
2. Kinerja Operasional
2. Operational Performance
Pendapatan PT Timah Eksplomin tahun 2009 mencapai
sebesar Rp17,62 milyar atau 46% lebih tinggi, dibanding
dengan realisasi tahun 2008 sebesar Rp 12,09 miliar.
Revenues of PT Timah Eksplomin in 2009 reached
Rp17.62 billion or 46% higher, compared to realization of
2008 revenues of Rp 12.09 billion.
Pendapatan PT Timah Eksplomin tahun 2009 terdiri dari
pendapatan internal dan eksternal. Pendapatan internal
terdiri dari pendapatan jasa survei dan eksplorasi dari
PT Tambang Timah dan jasa eksplorasi non timah dari
Revenues of PT Timah Eksplomin in 2009 came from
internal and external revenue contributions. Revenues
coming from internal activities were including survey and
exploration service for PT Tambang Timah and exploration
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
79
pengembangan usaha PT Timah (Persero) Tbk untuk
kegiatan eksplorasi non timah. Pendapatan eksternal
terdiri dari kegiatan penjualan pasir Gravel Pack Sand, Bijih
Besi, dan Aspal dari KSO Timah Saka.
service of non-tins as part of business development of
PT Timah (Persero) Tbk. Revenues stream from external
activities came from sale of Gravel Pack Sand, iron ore, and
Asphalt from KSO Timah Saka.
Manajemen PT Timah Eksplomin
The management of PT Timah Eksplomin
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Direksi The Board of Directors
Surawardi
M. Krishna Syarif
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
M. Arsyad Muhajid
Mangantar Sabungan Marpaung
Nuah Perangin-angin
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Direktur
Director
Komitmen PT Timah untuk memberi nilai tambah
pada bisnis yang dijalankan adalah melalui anak-anak
perusahaan yang secara berkelanjutan memberikan
kontribusi positif bagi pertumbuhan Perusahaan.
It is the commitment of PT Timah to provide value-added business, developed
by subsidiaries, which provides positive contribution to the Company’s
sustainability growth.
80
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Analisa Kinerja Keuangan
Analysis of Financial Performance
Laporan Laba Rugi
Statements of Income
Tabel Kinerja Keuangan Konsolidasi Perusahaan 2009 dan 2008
Consolidated Financial Performance Table 2009 and 2008
(Dalam jutaan Rp)
2009
2008
(In million Rp)
Pendapatan Bersih
7.709.856
9.053.082
Harga Pokok Penjualan
6.556.869
6.334.452
Laba Kotor
1.152.987
2.718.630
Beban Usaha
464.443
648.426
Laba Usaha
688.544
2.070.204
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
(123.081)
30.773
Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi
(16.300)
7.952
Laba sebelum Pajak
549.163
2.108.929
Beban Pajak
235.391
766.578
Laba sebelum Hak Minoritas
313.772
1.342.351
Hak Minoritas atas (Laba) Rugi Bersih
(21)
7
Anak Perusahaan
Laba Bersih
313.751
1.342.358
Laba per Saham Dasar (satuan penuh)
62
267
Net Revenue
Cost of Revenue
Gross Profit
Operating Expenses
Income from Operations
Other Income (Charges) - Net
Equity in Net Income of Associate
Income before Tax
Tax Expenses
Income before Minority Interest
Minority Interest in (Net Income)
Loss of Subsidiary
Net Income
Basic Earning per Share (full amount)
Tabel Rincian Penjualan Konsolidasi Perusahaan Tahun 2009 dan 2008
The Breakdown of the Consolidated Sales Table of 2009 & 2008
(Dalam jutaan Rp)
2009
2008
(In million Rp)
Logam Timah
6.877.997
8.285.806
Batubara
803.992
741.958
Jasa galangan kapal
9.410
12.638
Jasa eksplorasi
17.617 12.089
Jasa konstruksi, listrik 910
591
dan perbengkelan
Tin Metal Sales
Coal
Shipping dockyard services
Exploration services
Construction, electrical,
and workshop services
Penjualan / Pendapatan Usaha
Sales / Net Operations
Pada tahun 2009, pendapatan PT Timah dan anak
perusahaan mencapai Rp 7.709 miliar, lebih rendah
14,84% dibanding dengan pendapatan Perusahaan pada
tahun 2008. Penjualan logam Timah dan Batubara masih
memberikan konstribusi terbesar terhadap pendapatan
Perusahaan, masing-masing sebesar Rp 6.878 miliar
(89,21%) dan Rp 804 miliar (10,43%).
In 2009, the revenue of PT Timah and its subsidiaries
amounted to Rp 7,709 billion, 14.84% lower than in
2008. Tin metal and coal sales have remained the biggest
contributors to revenue, at Rp 6,878 billion (89.21%) and
Rp 804 billion (10.43%).
Tabel Penjualan dan Produksi Timah
Tin Sales and Production Table
Keterangan
Harga Jual Rata-rata (USD/ Mton)
Kurs rata-rata (Rp/ USD)
Volume Produksi (Mton)
Volume Penjualan (Mton)
2009 (a)
2008 (b)
% (a:b)
13.558
10.302
45.086
49.240
18.692
9.545
49.029
46.438
73
108
92
106
Details
Average of Tin Price (USD/ Mton)
Exchanged Rate (Rp/ USD)
Production Volume of Refined Tin (Mton)
Sales Volume of Refined Tin (Mton)
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
81
Kontribusi pendapatan Perusahaan lainnya berasal dari
pendapatan atas jasa galangan kapal, jasa konstruksi,
listrik dan perbengkelan dan eksplorasi. Kontribusi dari
pendapatan ini mengalami penurunan seiring dengan
menurunnya permintaan dari konsumen eksternal yang
disebabkan oleh krisis keuangan global selama tahun
2009. Sebagai bentuk efisiensi Perusahaan atas krisis
keuangan global, jasa konstruksi, listrik dan perbengkelan
lebih banyak difokuskan untuk memenuhi kebutuhan
internal selama tahun berjalan. Dengan demikian,
kontribusi segmen bisnis tersebut adalah hanya sebesar
Rp 27,94 miliar terhadap laba konsolidasian.
Other revenue was generated from docking, construction,
electrical and workshop, and exploration services. Revenue
from these services decreased following a drop in external
demand resulting from the global financial crisis in 2009.
In response to this, the Company increased its operational
efficiency by focusing on construction, electrical and
workshop services for its internal needs. The revenue
contribution from these business segments was therefore
reduced to Rp 27.94 billion of the consolidated net profit.
1. Timah
1. Tin
Pendapatan timah mempengaruhi secara signifikan
89,21% terhadap pendapatan Perusahaan selama tahun
2009. Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun
2009 telah mengakibatkan penurunan dan selanjutnya
mengakibatkan penurunan terhadap pendapatan
konsolidasi Perusahaan.
The revenue from Tin metal sales represented 89.21% of
the Company’s revenue in 2009. However, as a result of
the global financial crisis, the Company’s revenue from
the sales of tin metal decreased significantly and affected
to the significant decrease of Company’s consolidated
revenue.
Pada awal tahun 2009, sebagai dampak dari krisis keuangan
global, harga logam timah dunia di LME mencapai harga
terendah sebesar USD 10.055/MT. Harga logam timah
tersebut baru mengalami peningkatan pada triwulan
keempat tahun 2009 dengan harga tertinggi sebesar
USD 16.745 /MT.
At the beginning of 2009, due to the global financial crisis,
the world tin metal price in LME reached the lowest price of
USD 10,055 /MT. The price increased in the fourth quarter
of 2009 that reached the highest price at USD 16,745/MT.
Harga jual rata-rata logam timah mengalami penurunan
dari USD 18.692 /MT di tahun 2008 menjadi
USD13.558 /MT di tahun 2009, atau dengan kata lain harga
rata-rata logam timah tahun 2009 hanya mencapai 73%
dari harga tahun 2008.
The average global tin metal sale price decrease from
USD 18,692/MT to USD 13,558/MT or 73% of the global tin
price in 2008.
Kurs rata-rata nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah pada
tahun 2009 dan tahun 2008 mengalami peningkatan,
yakni Rp 10.302/USD pada tahun 2009 dan Rp 9.545/USD
pada tahun 2008.
Average exchanged rate of USD to Rupiah in 2009 and
2008 increase from Rp 9,545/USD to Rp 10,302/USD.
Krisis keuangan global tidak berpengaruh terhadap
volume penjualan logam karena Perusahaan telah
memiliki komitmen atas penjualan. Volume penjualan
logam mencapai 49.240 MT mencapai 106% dari volume
penjualan tahun lalu yang mencapai 46.438 MT.
Global financial crisis did not affect the volume of metal
sales as the Company has comitment on the sale. Metal
sales volume reached 49,240 MT to reach 106% of the
sales volume last year that reached 46,438 MT.
Di samping itu, guna mencapai efisiensi produksi dan
sekaligus mengantisipasi dampak krisis global, Perusahaan
mengurangi volume produksi pada tahun 2009 menjadi
45.086 ton dari volume produksi sebesar 49.029 ton
pada tahun 2008. Kegiatan produksi hanya dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan permintaan/penjualan atas
logam timah.
To increase production efficiency and manage the impact
of the global financial crisis, the Company decreased
its production volume to 45,086 tons from 49,029 tons
in 2008. The production activity is only done to fulfill
demand/sales of tin.
82
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Kendati demikian, turunnya harga jual timah dunia
dengan signifikan dan biaya produksi logam timah yang
tetap tinggi, telah mengakibatkan turunnya potensi
Perusahaan memperoleh laba yang optimal.
However, the significant decrease of world tin metal price
and the high production cost of tin metal has caused
the decrease of Company’s capability in obtaining the
optimal profit.
Volume Penjualan Timah
Tin Sales Volume
1.324
dalam Mton
in Mton
610
3.055
1.267
12.318
16.595
32.543
27.966
Asia
Eropa Europe
2009 | Total : 49.240
2008 | Total : 46.438
Amerika USA
Lokal Local
2. Batubara
2. Coal
Harga jual rata-rata batubara selama tahun 2009
mengalami peningkatan 211% dari harga jual rata-rata
tahun 2008. Akan tetapi, sebagai akibat dari dampak
krisis keuangan global, volume penjualan mengalami
penurunan 40% yang dikarenakan dari turunnya
permintaan konsumen eksternal.
The average sales price for coal increase by 211% in 2009
from the average sales price in 2008. However, as a result
of the financial global crisis, the sales volume decreased
by 40% which were caused by the decrease of demand
from external customers.
Seperti halnya dengan segmen bisnis logam timah, untuk
mencapai efisiensi operasional dan mengantisipasi resiko
kerugian dari dampak krisis keuangan global, Perusahaan
dan anak perusahaan melakukan pengurangan volume
produksi yang disesuaikan dengan tingkat penjualan.
Akibatnya, volume produksi mengalami penurunan 46%
dari volume produksi tahun sebelumnya.
As was witnessed in the tin metal business, to achieve
operational efficiency and anticipate the risk of the loss
as the impact of financial global crisis, the Company and
its subsidiaries adjusted the production volume based on
the level of sales and demand. Therefore, the production
volume decrease 46% from the prior year production
volume.
Walaupun volume produksi dan volume penjualan
mengalami penurunan, kenaikan harga jual telah
meningkatkan kontribusi segmen bisnis batubara terhadap
pendapatan Perusahaan dari 8% (2008) menjadi 10,43%
(2009). Peningkatan kontribusi pendapatan Perusahaan
meningkatkan potensi Perusahaan memperoleh laba yang
optimal dimana kontribusi laba segmen bisnis batubara
terhadap laba Perusahaan adalah sebesar 6,82%.
Though the production and sales volumes decreased,
the increase in sales price boosted the contribution of
coal sales to the Company’s revenue from 8% (2008) to
10.43% (2009). The contribution of the revenues increases
the potential of the Company to obtain optimal profit in
which coal business segment profit contribution to profits
of the Company is amounted to 6.82%.
Tabel Penjualan dan Produksi Batubara
Coal Sales and Production Table
Keterangan
2009 (a)
2008 (b)
Harga Jual Rata-rata (USD/ Ton)
Volume Produksi (Ribuan Ton)
Volume Penjualan (Ribuan Ton)
Nilai Penjualan (Ribu Rp)
78
1.050
1.079
803.922
37
1.955
1.789
741.958
% (a:b)
211
54
60
108
Details
Average of Coal Price (USD/ Ton)
Production Volume (Thousand Ton)
Sales Volume (Thousand Ton)
Sales Value (Thousand Rp)
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
83
3. Jasa Galangan Kapal
3. Docking Services
Usaha galangan kapal Perusahaan yang dilakukan oleh
anak perusahaannya yaitu PT DAK. Di tahun 2009, usaha
galangan kapal Perusahaan lebih diutamakan untuk
memenuhi kebutuhan internal. PT DAK berkonstribusi
sebesar Rp 0,9 miliar terhadap pendapatan Perusahaan
tahun 2009.
The Company’s docking service business is run by its
subsidiary company, PT DAK. In 2009, the docking
service business is prioritizing the internal needs. PT DAK
contributed Rp 0.9 billion to the total revenue of the
Company in 2009.
PT DAK mencatat total penjualan jasa reparasi dan
pembangunan kapal baru pihak eksternal (18 unit).
PT DAK recorded total sales for repairs and construction of
new ships (18 units).
Tabel Penjualan dan Produksi Jasa Galangan Kapal
Docking Services Sales and Production Table
(Dalam jutaan Rp)
2009 (a)
2008 (b)
Jasa Galangan Kapal Eksternal
Jasa Galangan Kapal Internal
Total Penjualan
910
99.259
100.170
12.638
42.194
54.832
% (a:b)
(In million Rp)
7
135
183
External Docking Services
Internal Docking Services
Sales Total
Beban Pokok Pendapatan
Cost of Revenue
Beban pokok pendapatan naik sebesar 3,51%
dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada
tahun 2008. Kenaikan tersebut seimbang dengan kenaikan
volume penjualan pada tahun 2009.
Revenue costs increased by 3.51% in 2009 compared with
revenue cost in 2008. This rise is balance with the rise of
sales volume in 2009.
Pada triwulan keempat 2009, kondisi perekonomian
mengalami pemulihan disertai dengan peningkatan harga
jual logam, kondisi tersebut dimanfaatkan Perusahaan
dan anak perusahaan untuk meningkatkan penjualan.
In the fourth quarter of 2009, the financial condition had
recovered along with the increase of metal price in which
the Company and its subsidiary took advantage of the
condition to increase sales levels.
Di samping itu, Perusahaan berupaya melakukan efisiensi
operasional dengan menyesuaikan volume produksi
dengan tingkat penjualan dan volume persediaan.
The Company has also accentuated operational efficiency
by adjusting production volume with sales levels and
stock volume.
Dengan melakukan strategi tersebut, Perusahaan dan
anak perusahaan mampu mempertahankan beban
pokok penjualan agar tidak mengalami peningkatan
yang signifikan.
By doing the strategy, this enabled the Company and its
subsidiary to maintain the cost of good sold to prevent
a significant increase.
Tabel Beban Pokok Pendapatan
Cost of Revenue Table
(Dalam jutaan Rp)
2009 (a)
2008 (b)
% (a:b)
(In million Rp)
Beban Pokok Penjualan Timah
5.855.075
5.616.383
104,25
Cost of Sales Tin
Beban Pokok Pendapatan di Luar Timah
682.310
692.548
98,52
Cost of Sales Non Tins
Beban Langsung Pendapatan Jasa
19.484
25.521
76,34
Cost of Services
6.556.869
6.334.452
103,51
Total Cost of Revenue
Jumlah Harga Pokok Penjualan
84
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Beban Usaha
Operating Expenses
Tabel Beban Usaha
Operating
Expenses Table
(Dalam jutaan Rp)
2009 (a)
2008 (b)
% (a:b)
(In million Rp)
Penjualan
Umum dan Administrasi
Eksplorasi
Jumlah Beban Usaha
66.429
393.689
4.325
464.443
79.478
552.715
16.233
648.426
119,64
71,22
26,64
71,63
Selling
General and Administration
Exploration
Total Operating Expenses
Beban Penjualan
Selling Expenses
Biaya pengangkutan, biaya asuransi logam dan biaya
karyawan merupakan kontribusi terbesar terhadap
biaya penjualan. Selama tahun 2009, Perusahaan dan
anak perusahaan melakukan efisiensi operasional dalam
mengantisipasi resiko kerugian atas dampak krisis
keuangan global. Sebagai hasilnya, biaya penjualan
mengalami penurunan sebesar 16,42% dibandingkan
biaya penjualan pada tahun 2008.
The freight cost, metal insurance cost and employee cost
provide the biggest contribution to the selling expenses.
During 2009, the Company and its subsidiaries provide
operational efficiency in anticipating the risk of loss
for the effect of financial global crisis. As resulted, the
selling expenses decreased for 16.42% lower than selling
expenses in 2008.
Tabel Beban Penjualan
Selling Expenses Table
(Dalam jutaan Rp)
2009 (a)
2008 (b)
% (a:b)
(In million Rp)
Biaya Pengangkutan
Sewa dan Asuransi
Karyawan
Lain – lain
Jumlah Beban Penjualan
48.673
4.849
3.307
9.600
66.429
51.330
6.427
4.074
17.645
79.478
95
75
81
54
83,58
Freight Cost
Rent & Insurance
Employee
Others
Total Selling Expenses
Beban Umum dan Administrasi
General and Administration Expenses
Tabel Beban Umum dan Administrasi
General and Administration Expenses Table
(Dalam jutaan Rp)
2009 (a)
2008 (b)
% (a:b)
(In million Rp)
Gaji dan Tunjangan
159.978
240.834
66,43
Pensiun
46.774
35.553
131,56
Perjalanan dinas
50.299
52.308
96,16
Pajak dan Perijinan
19.595
64.399
30,43
Jasa Profesional
35.584
65.024
54,72
Penyusutan
15.966
12.605
126,66
Asuransi
5.044
10.031
50,28
Sosial dan Sumbangan
39.785
28.337
140,40
Iklan
3.280
2.944
111,41
Bahan Bakar dan Bahan Pembantu Lainnya
3.876
3.867
100,23
Lain-lain
13.508
36.813
36,69
Jumlah Beban Umum dan
393.689
552.715
71,22
Administrasi
Salary and Allowance
Pension
Business Travel
Taxes and Licenses
Professional fees
Depreciation
Insurance
Social and Donation
Advertising
Fuel and Other Overhead
Others
Total General and
Administration Expenses
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
85
Beban umum dan administrasi mencapai Rp 394 miliar
yang mengalami penurunan sebesar 28,78% dibandingkan
tahun sebelumnya.
General and administration expenses were amounting
to Rp 394 billion that decrease at 28.78% lower than
the prior year.
Pos biaya yang mengalami peningkatan dan penurunan
secara signifikan adalah: gaji dan tunjangan, pensiun, pajak
dan perijinan, jasa professional, sosial dan sumbangan.
The items of general and administration that were
fluctuating significantly were: salary and allowance,
pension, tax and licenses, professional services, social
assistance and donation.
Gaji dan Tunjangan
Beban gaji dan tunjangan Perusahaan menurun sebesar
33,57% seiring dengan kebijakan operasional dalam
hal biaya karyawan sehubungan dengan menurunnya
pendapatan Perusahaan.
Salary and Allowances
The cost of salary and allowances decrease by 33.57%
in line with the operational efficiency policy in terms
of employee expenses, in relation with the decrease of
Company’s revenue.
Pensiun
Peningkatan beban pensiun sebesar 31,56% disebabkan
oleh peningkatan masa kerja sejumlah karyawan dan
penurunan tingkat diskonto yang mengakibatkan
peningkatan beban dan kewajiban pembayaran pensiun
karyawan melalui perhitungan imbalan pasca kerja.
Pension
The increase of pension expenses at 31.56% higher was
caused by the increase of working period and the decrease
of discount rate that effect to the increase of expenses and
liabilities of pension payment through the calculation of
post employment benefit.
Pajak dan Perijinan
Beban pajak dan perijinan mengalami penurunan sebesar
69,57% dibandingkan beban pada tahun sebelumnya. Di
tahun 2008, Perusahaan melakukan pembayaran pajak
yang signifikan dalam rangka pemanfaatan sunset policy.
Tax and Licenses
Taxes and permit expenses decreased 69.57% from the
previous year. In addition, during 2008, the Company paid
a significant amount for taxes, in accordance with the
sunset policy
Jasa Profesional
Untuk mengeliminir dampak krisis global terhadap kinerja
perusahaan, Perusahaan lebih selektif dan efisien dalam
hal pengelolaan biaya sehingga menyebabkan beban jasa
profesional mengalami penurunan sebesar 45,28%.
Professional Services
To eliminate the impact of global crisis on the performance
of the Company, the Company is more selective and
efficient in terms of cost management. Therefore, the
professional services expenses decreased by 45.28%.
Sosial dan Sumbangan
Sesuai dengan UU No. 40/2007 mengenai Perusahaan
terbatas serta dalam rangka harmonisasi eksternal
dan bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar,
Perusahaan menyelenggarakan Program Corporate
Social Responsibility seperti pembangunan rumah layak
huni untuk masyarakat di Bangka Belitung dan wilayah
sekitar pulau Kundur, bantuan bencana alam, bantuan
peningkatan kesehatan dan pengembangan sarana dan
prasarana umum. Peran aktif Perusahaan inilah yang
menyebabkan biaya sosial dan sumbangan meningkat
40,40% menjadi Rp 39,7 miliar.
Social Cost and Contribution
Pursuant to Law No. 40/2007 concerning Liability
Company and in the framework of external harmonization
and cares to the surrounding environment, the Company
executes Corporate Social Responsibility Program, such
as: building proper house for Bangka Belitung society
and those residing in the vicinity of Kundur Island, adding
the victims of natural disasters, enhancing public health,
and developing public facilities and infrastructures. This
active participation of the Company caused the social
cost and contribution to increase 40.40%, amounting to
Rp 39.7 billion.
Biaya Eksplorasi
Biaya eksplorasi tidak berhasil yang dibebankan pada
tahun 2009 dan 2008 masing-masing senilai Rp 4,33 miliar
dan Rp 16,2 miliar.
Exploration Costs
The costs spent for unsuccessful exploration in 2009 and
2008 are Rp 4.33 billion and Rp 16.2 billion, respectively.
86
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Profit from Operation
Laba Usaha
Tabel Laba Usaha
Income
from Operations Table
(Dalam jutaan Rp)
Beban bunga dan keuangan
Pendapatan bunga
Laba (Rugi) selisih kurs, bersih
Laba Penjualan aset non operasional
Beban penyisihand dan penghapusan
Lain-lain
Penghasilan/(Beban) lain-lain
2009 (a)
2008 (b)
% (a:b)
(In million Rp)
(52.901)
10.357
(120.178)
-
(19.740)
59.381
(123.081)
(40.484)
41.896
55.205
16.382
(12.177)
(30.049)
30.773
130,67
24,72
217,69
0
162,11
197,61
399,96
Interest and finance charges
Interest income
Foreign exchange gain (loss), net
Gain on sale of non operational assets
Provisions and write-offs, net
Depreciation
Income/(Expenses) Others
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, dampak krisis
keuangan global telah menurunkan harga timah dunia.
Penurunan harga logam timah sangat mempengaruhi
kinerja Perusahaan sehingga laba usaha pada tahun 2009
mengalami penurunan sebesar 66,74% dari Rp 2,07 triliun
(2008) menjadi Rp 688 miliar.
As mentioned above, the global financial crisis had a
significant impact on the global price of tin. and the Tin
metal price declines affect performance so that in the
year 2009 operating profit decreased by 66.74% from
Rp 2.07 trillion (in 2008) to Rp 688 billion.
Penghasilan/(beban) lain-lain mengalami penurunan
signifikan
sebesar
399,96%
menjadi
beban
Rp 123 miliar dibandingkan tahun lalu menjadi
penghasilan sebesar Rp 30,7 miliar.
Other income/(expenses) decreased significantly by 399.96%,
at the amount of expenses of Rp 123 billion. Previously, the
Company and its subsidiary has obtained income of Rp 30.7
billion.
Pendapatan bunga mengalami penurunan 75,28%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebagian besar
pendapatan bunga berasal dari bunga deposito. Beban
bunga dan keuangan mengalami peningkatan 30,67%
atau mencapai Rp 52,9 miliar dibandingkan pada tahun
sebelumnya. Selama tahun 2009, tidak penjualan atas
aktiva operasional.
Income from interest decreased 75.28% compared to last
year, the majority of which came from the Company’s
time deposits. Interest and financial expenses increased
30.67% to Rp 52.9 billion. During 2009, the Company and
its subsidiaries did not conduct any sales of its operational
assets.
Pos Luar Biasa
Selama tahun 2009 dan 2008, Perusahaan tidak memiliki
kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi yang
mempengaruhi laporan keuangan secara signifikan.
Extraordinary Item
During 2009 and 2008, the Company did not have the
extra-ordinary events that significantly effect the financial
statements.
Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak yang dicapai Perusahaan adalah
sebesar Rp 549 miliar, yang menurun 73% dibandingkan
dengan laba sebelum pajak tahun sebelumnya.
Profit Before Tax
The profit before tax attained by the Company amounted
to Rp 549 billion or 73% lower than the profit before tax
in 2008.
Pajak
Pajak badan yang harus dibayar Perusahaan pada tahun
2009 mencapai Rp 235 miliar, lebih rendah dibandingkan
tahun lalu seiring dengan turunnya laba sebelum pajak
tahun 2009.
Taxes
The corporate income tax to be paid by the Company
in 2009 amounted to Rp 235 billion which was lower than
the prior year taxes. This is in line with the decrease of profit
before tax in 2009.
Laba Bersih
Perusahaan mencatat laba bersih tahun 2009 sebesar
Rp 314 miliar, atau lebih rendah dibanding laba bersih
tahun 2008 sebesar Rp 1.342,3 miliar.
Net Income
The Company recorded a net income of Rp 314 billion in
2009, or lower than the net income in 2008 which was at
the amount of Rp 1,342.3 billion.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
87
Laba per Saham
Laba bersih yang digunakan dalam menghitung laba
bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp 314 miliar. Jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan
sebagai denominator untuk menghitung laba bersih per
saham dasar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009
dan 2008 adalah sebesar 5.033.020.000 lembar. Laba bersih
per saham yang dicapai Perusahaan mencapai Rp 62.
Profit per Share
The net income is used to calculate basic earnings per
share for the year ended on December 31, 2009 is Rp 314
billion. The total weighted average number of ordinary
shares used as the denominator for the computation of
basic earnings per share for the years ended on December 31,
2009 and 2008 is 5,033,020,000 shares. The earnings per
share of the Company in 2009 and 2008 is Rp 62.
Dividen dan Kebijakan Dividen
Berdasarkan hasil RUPS tanggal 20 Mei 2009, Perusahaan
menetapkan laba Perusahaan Tahun Buku 2008 sebesar
Rp 1.342,3 miliar dengan pembagian dividen sebesar 50%
atau Rp 671,18 miliar. Nilai tersebut dibagikan kepada
pemerintah sebesar 65% atau Rp 436,27 miliar dan kepada
publik sebesar 35% atau Rp 234,91 miliar. Perusahaan
telah membayar kepada pemegang saham sejumlah
Rp 671,18 miliar dalam tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009.
Dividend and Dividend Policy
Based on the result of the General Meeting of Shareholders
dated May 20, 2009, the Company stipulated the use of its
profit for the Fiscal Year of 2008 amounting to Rp 1,342.3
billion by with dividend payment of 50% or Rp 671.18
billion. The dividend payment to the Government is 65%
of the total amount Rp 436.27 billion and 35% of the total
amount is paid to public, i.e. Rp 234.91 billion. For the
year ended on December 31, 2009, the Company paid
Rp 671.18 billion to its shareholders.
Neraca Konsolidasi
Consolidated Balance Sheet
Tabel Neraca Konsolidasi
Consolidated Balance Sheet Table
(Dalam jutaan Rp)
88
2009 (a)
% (a:b)
(In million Rp)
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas
567.749
460.588
123
Investasi Jangka Pendek
1.214
861
141
Piutang Dagang
470.402
423.338
111
Piutang Lain – lain
80.623
23.994
336
Persediaan Barang Dagang
1.534.855
2.274.061
67
Persediaan Barang Gudang
374.364
399.392
42
Uang Muka Pajak
175.089
172.102
102
Uang Muka Lain – lain
40.179
51.570
78
Jumlah Aktiva Lancar
3.244.475
4.305.906
75
Current Assets
Cash and Cash Equivalents
Temporary Investment
Trade Receivables
Other Receivables
Inventories for Trading
Warehouse Inventories
Prepaid Tax
Other Prepayment
Total Current Assets
Aktiva Tidak Lancar
Persediaan, Bersih
-
283.021
0
Piutang Hubungan Istimewa
844
2.906
29
Piutang Tidak Lancar Lainnya
21.603
14.345
151
Investasi Jangka Panjang
125.270
131.524
95
Aktiva Pajak Tangguhan
33.492
23.194
144
Aktiva Tetap
1.269.801
879.597
144
Aktiva Non Operasional
30.079
30.079
100
Biaya Ditangguhkan
10.019
14.854
67
Biaya Eksplorasi dan Evaluasi
120.129
99.577
121
yang Ditangguhkan
Total Aktiva Tidak Lancar
1.611.237
1.479.097
109
Total Aktiva
4.855.712
5.785.003
84
Non Current Assets
Non Current Inventories
Accounts Receivables from Related Parties
Others Receivables
Long Term Investment
Deferred Taxes Assets
Fixed Assets
Non Operational Assets
Deferred Costs
Deferred Exploration and
Evaluation Costs
Total Non Current Assets
Total Assets
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
2008 (b)
WHAT
WE
DID
IN 2009
Aktiva
Assets
Total aktiva Perusahaan turun 16% dari Rp 5.785 miliar
menjadi Rp 4.855 miliar. Penurunan ini terutama
disebabkan oleh turunnya total aktiva lancar 25%
dan naiknya aktiva tidak lancar 9% dibandingkan
tahun sebelumnya.
The total Company assets decreased by 16% from
Rp 5,785 billion to Rp 4,855 billion in 2009, due to a 25%
drop in current assets and 9% increase in non-current
assets compared to the previous year.
Aktiva Lancar
Aktiva lancar Perusahaan menurun 25% atau mencapai
Rp 3.244,8 miliar. Penurunan aktiva lancar ini disebabkan
oleh penurunan yang lebih besar pada persediaan dan
uang muka pembelian dibandingkan dengan kenaikan
kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang lain-lain.
Current Assets
Current assets of the Company decreased by 25% at the
amount of Rp 3,244.8 billion. The decrease of current
assets were mostly caused by the significant decrease of
inventories and advance payment of purchasing compare
to the increase of cash and cash equivalent, trade
receivables and other receivables.
Kas dan Setara Kas
Jumlah kas dan setara kas Perusahaan pada akhir tahun
2009 adalah sebesar Rp 568 miliar yang meningkat 23%
dari saldo sebelumnya.
Cash and Cash Equivalent
The outstanding cash and cash equivalent in 2009 was
amounting to Rp 568 billion that increase 23% from the
prior year balance.
Melalui laporan arus kas konsolidasi Perusahaan dan
anak perusahaan, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan
penerimaan kas dari pelanggan sebesar 19,96%.
Akan tetapi, atas kebijakan efisiensi operasional yang
diimplementasikan Perusahaan dan anak perusahaan dan
arus kas operasional Perusahaan juga berkurang dengan
menurunnya pembayaran pajak dan royalti seiring dengan
penurunan laba dan penurunan penjualan sehingga saldo
kas akhir tahun tetap dapat dipertahankan. Perusahaan
dapat meningkatkan mutasi arus kas sebesar 1.206%.
The consolidated statements of the Company and its
subsidiaries’ cash flow indicate a 19.96% decrease in
cash received from customers. However, the operational
efficiency of the implemented policies of the Company and
its subsidiaries and operating cash flows of the Company
also reduced by decreasing taxes and royalty payments in
line with falling profits and declining sales that year end
cash balance can still be maintained. The Company was
able to increase cash flow by 1,206%.
Arus kas dari kegiatan operasional – bersih digunakan 45%
untuk melakukan pembelian aktiva tetap dan peningkatan
investasi pada perusahaan asosiasi. Selebihnya, arus kas
dari kegiatan operasional digunakan untuk membayar
hutang Bank beserta bunga yang telah jatuh tempo
dan dividen kepada pemegang saham sesuai dengan
kebijakan Perusahaan.
Forty-five percent of net cash inflows from operating
activities was used to acquire fixed assets and the increase
investments in associate companies. The remainder of
net cash inflows from operating activities was used to
pay Bank loan with matured balance interest and cash
dividend to shareholders based on the Company’s policy.
Pada tahun 2009, Perusahaan memiliki kas yang
dibatasi penggunaannya dalam bentuk deposito sebesar
Rp 65 miliar sebagai jaminan tunai (cash collateral) atas
fasilitas pinjaman yang didapat dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. Fasilitas pinjaman tersebut digunakan sebagai
dana kerjasama penyelesaian pembangunan chemical tanker
di PT PAL Indonesia (Persero) melalui PT Dok dan Perkapalan
Air Kantung (anak perusahaan).
In 2009, the Company has a cash of Rp 65 billion in Time
Deposits as cash collateral for loan from PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. The loan facilities was used for
cooperation funding in the completion of chemical tanker
construction in PT PAL Indonesia (Persero) through PT Dok
and Perkapalan Air Kantung (the subsidiary).
Investasi Jangka Pendek
Jumlah investasi jangka pendek pada akhir tahun
2009 mencapai Rp 1.214 miliar yang meningkat 41%
dibandingkan saldo sebelumnya. Peningkatan ini karena
Perusahaan membukukan keuntungan dari peningkatan
nilai saham Daya Guna Samudra (DGS) pada tahun
berjalan.
Temporary Investment
Total temporary investment at the end of 2009 was
Rp 1,214 billion or an increase of 41% fom the previous
year. The increase was caused by the increase share value
of Daya Guna Samudra (DGS) in the current year as one of
the Company's investment.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
89
Piutang Dagang
Piutang dagang pihak ketiga Perusahaan terdiri dari
piutang logam timah, jasa konstruksi listrik dan bengkel,
jasa dok dan kapal, jasa eksplorasi, penjualan batubara,
aspal, jasa pengerukan, bijih besi dan pasir GPS yang pada
akhir tahun mencapai Rp 470 miliar atau meningkat 11%
dari tahun sebelumnya. Piutang atas batubara meningkat
51% dibanding tahun sebelumnya dan 64% dari total
piutang merupakan piutang atas logam timah.
Trade Receivables
The third party trade receivables of the Company consist
of the receivables of tin metal, construction services,
electricity and workshops, docking and shipping services,
and ship, exploration services, coal, asphalt, dredging
services, iron ore and GPS, which, at the end of 2009,
amounted to Rp 470 billion or increase 11% from the prior
year. Coal receivables rose 51% compared to that of 2008
and 64% of total receivables came from tin metal sales.
Berdasarkan analisa umur piutang yang dilakukan
Perusahaan, 55% piutang Perusahaan diklasifikasikan
sebagai "piutang yang belum jatuh tempo" dimana
jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 224%
dibandingkan saldo tahun lalu. Di samping itu, piutang
dagang yang telah jatuh tempo melebihi 1-30 hari
dan 30-90 hari memiliki porsi 20% dan 3% dari saldo
piutang dagang. Porsi ini mengalami penurunan 61%
(Rp 196 miliar) dari porsi piutang pada tahun sebelumnya.
Hal tersebut menunjukkan kinerja Perusahaan yang cukup
baik dalam melakukan prosedur penagihan atas piutang
dagang yang telah jatuh tempo. Piutang dagang yang
lebih dari 90 hari memiliki porsi 21% dari saldo piutang
dagang dan mengalami kenaikan 137% (Rp 62 miliar)
dibandingkan dengan saldo sebelumnya.
Based on the aging schedule provided by the Company,
55% of the receivables were classified as the “not yet due”
receivables that increased 224% from the prior year. In
addition, the past due trade receivables between 1-30
days and 30-90 days dominated 20% and 3%, respectively
for the total trade receivables. These portion decreased
61% or Rp 196 billion from the receivables portion in
prior year. This has shown the good performance of the
Company in collecting the trade receivables. The past due
receivables for more than 90 days dominated 21% portion
of the trade receivables. The portion increased 137%
(Rp 62 billion) from prior balance.
Penyisihan piutang ragu-ragu yang telah dibentuk
Perusahaan adalah sebesar Rp 47,5 miliar dimana
mengalami peningkatan 41% seiring dengan peningkatan
piutang dagang yang telah melebihi jatuh tempo.
The Company provided the provision for doubtful
receivables at the amount of Rp 47.5 billion that increase
41%, in line with the increase of the past due trade
receivables.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang
ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah
cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat
risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang
kepada pihak ketiga.
Management believes that the allowance for doubtful
receivables from third parties is adequate to cover
possible losses on uncollectible accounts. Management
also believes that there are no significant concentrations
of risks for third party receivables.
Tabel Analisis Umur Piutang Dagang
Aging Analysis of Trade Receivables Table
(Dalam jutaan Rp)
2009 (a)
2008 (b)
% (a:b)
Belum Jatuh Tempo
283.785
87.551
324
Sudah Jatuh Tempo:
• 1 – 30 hari
105.162
254.111
41
• 30 – 90 hari
20.843
69.716
30
• Lebih dari 90 hari
108.155
45.625
237
Jumlah
517.945
457.003
113
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
(47.543)
(33.665)
141
Bersih
470.402
423.338
111
90
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
(In million Rp)
Not yet due
Over due:
• 1 – 30 days
• 30 – 90 days
• More than 90 days
Total
Allowance for doubtful accounts
Net
WHAT
WE
DID
IN 2009
Persediaan
Persediaan Barang Dagang (lancar) Perusahaan yang
terdiri dari Timah, Batubara, Aspal dan Barang Gudang,
pada akhir tahun 2009 mencapai Rp 1.909 miliar, menurun
39% dibanding tahun lalu. Penurunan ini terjadi sebagai
akibat penurunan volume produksi dimana Perusahaan
menyesuaikan kapasitas produksi dengan kebutuhan
penjualan.
Inventory
The (current) finished products inventory of the
Company consist of Tin, Coal, Asphalt, and Warehouse
Stocks, at the end of 2009 was valued at Rp 1,909 billion,
decreasing 39% from 2008 caused by the decrease
in production volume, which the Company adjusted
its production capacity based on the sales needs.
Persediaan logam timah menurun 46% dari Rp 2.775 miliar
pada tahun 2008 menjadi Rp 1.508 miliar.
The tin metal inventories decreased
Rp 2, 775 billion in 2008 to Rp 1, 508 billion.
46%
from
Tabel Persediaan
Inventories Table
(Dalam jutaan Rp)
2009 (a)
2008 (b)
% (a:b)
Persediaan Timah
Persediaan Batubara
Persediaan Aspal
Persediaan Barang Gudang
Jumlah Persediaan Lancar
Barang dalam proses
Jumlah Persediaan
1.508.136
50.385
670
348.759
1.934.824
-
1.934.824
2.774.061
69.238
5.031
325.123
3.173.451
283.021
3.456.474
54
73
13
107
61
0
55
(In million Rp)
Tin Inventories
Coal Inventories
Asphalt Inventories
Warehouse Inventories
Total Current Inventories
Work in progress
Total Inventories
Piutang Lain – lain
Piutang lain-lain mengalami peningkatan yang signifikan
sebesar 236% pada tahun 2009 yang dikarenakan
dari transaksi signifikan yang dilakukan oleh anak
Perusahaan (PT Dok dan Perkapalan Air Katung). Transaksi
dilakukan dengan menandatangani perjanjian antara
anak perusahaan dengan PT PAL Indonesia (Persero)
yang berkedudukan di Surabaya guna penyelesaian
pembangunan 1 unit 24.000 DWT Chemical Tanker (Hull)
242. Nilai kontrak maksimum yang disetujui sebesar
USD 7 juta (satuan penuh). Atas transaksi tersebut,
anak Perusahaan melakukan penagihan sebesar
Rp 55 miliar yang menyebabkan peningkatan piutang
lain-lain. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu yang dibentuk sebesar Rp 19 miliar
telah memadai untuk menutup kerugian akibat piutang
tidak tertagih.
Other Receivables
Other receivables increased significantly by 236% in
2009 which was caused by the significant transaction of
the Company's subsidiary (PT Dok dan Perkapalan Air
Katung). The transaction was done by signing a contract
between the subsidiary and PT PAL Indonesia (Persero)
located in Surabaya to construct 1 unit of 24,000 DWT
Chemical Tanker (Hull) 242. Maximum contract value is
at USD 7 million (full amount). Due to these transaction,
the subsidiary has recorded receivables at the amount of
Rp 55 billion which caused other receivables to rise as well.
Management believes that the allowance for doubtful
accounts at the amount of Rp 19 billion is adequate to
anticipate the uncollectible receivable.
Aktiva Tidak Lancar
Beberapa pos dari aktiva tidak lancar yang mengalami
peningkatan atau penurunan yang signifikan adalah
sebagai berikut:
Non-Current Assets
The items of non-current assets that increase or decrease
significantly are listed as follows:
•
•
Persediaan Tidak Lancar
Persediaan tidak lancar mengalami penurunan 100%
dari saldo tahun sebelumnya karena penurunan
volume produksi yang disesuaikan dengan
kebutuhan penjualan.
Non Current Inventories
Non current inventories decreased 100% from
the prior year balance due to the adjustment of
production volume with sales demand.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
91
•
Piutang Lain-lain Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa
adalah Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) dan
Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM). Piutang
tersebut mengalami penurunan 71%.
•
To anticipate the possibility of losses from uncollectible
receivables, the Company provided allowance for
uncollectible accounts at the amount of Rp 1,364
million.
Untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian atas
tidak tertagihnya piutang, Perusahaan membentuk
penyisihan sebesar Rp 1.364 juta.
•
Piutang Lain-lain Pihak Ketiga
Piutang ini mengalami peningkatan 50,6% yang
disebabkan dari peningkatan produksi atas Perjanjian
Kerjasama Operasi Produksi Aspal Curah Buton antara
Perusahaan dengan PT Sarana Karya (Persero).
Other Receivables – Related Parties
Receivables from related parties, Joint Venture Service
Cooperative (KJUB) and “Mitra Mandiri” Employee
Cooperative (KKMM), decreased by 71% in 2009.
•
Other Receivables – Third Parties
Receivables from third parties increased by 50.6% due
to an operational production partnership agreement
for Asphalt Curah Buton between the Company and
PT Sarana Karya (Persero), which led to an increase in
production.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap mengalami peningkatan 44% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan
dari penambahan aktiva atas mesin dan instalasi serta
peralatan untuk eksplorasi, penambangan dan produksi.
Fixed Assets
The fixed assets increased by 44% from 2008, resulting
from purchases of additional machineries and equipments
and tools for exploration, mining and production.
Aktiva tetap senilai Rp 300 miliar digunakan sebagai
jaminan atas hutang Bank yang diperoleh dari
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Pinjaman ini
dilakukan pada tahun 2009 dengan tujuan modal
kerja Perusahaan.
Property, plant and equipment with a carrying value of
Rp 300 billion were used as a collateral for a bank loan
obtained from The Bank of Tokyo Mitsibishi UFJ, Ltd. to be
used as working capital.
Biaya Tangguhan
Biaya tangguhan mengalami penurunan sebesar 33%
yang disebabkan dari beban amortisasi yang terjadi
selama tahun 2009, yakni sebesar Rp 4.835 juta.
Deferred Cost
The cost decreased by 33% from 2008 due to the
amortization of expenses in 2009 totalling Rp 4,835
million.
Biaya Eksplorasi dan Evaluasi yang Ditangguhkan
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan naik
20,64% atau menjadi Rp 120 miliar karena adanya
kenaikan biaya eksplorasi di wilayah Bangka dan wilayah
Karimun – Kundur serta Belitung.
Deferred Exploration and Evaluation Costs
Deferred exploration and evaluation costs increased to
20.64% to Rp 120 billion, because of additional exploration
costs Bangka, Karimun, Kundur and Belitung.
92
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Tabel Neraca Konsolidasi
Consolidated Balance Sheet Table
(Dalam jutaan Rp)
2009 (a)
2008 (b)
% (a:b)
(In million Rp)
Kewajiban Lancar
Hutang Bank
364.318
365.700
99
Hutang Dagang
351.200
357.281
98
Hutang Dividen
934
286
327
Biaya Ymh Dibayar
226.083
496.264
46
Hutang Royalti
16.185
59.287
27
Penyisihan Biaya Rehabilitasi Lingkungan
75.601
85.400
89
Hutang Pajak
65.607
274.679
24
Kewajiban Lain - lain
3.146
2.009
157
Jumlah Kewajiban Lancar
1.103.074
1.640.906
67
Current Liabilities
Bank Loan
Trade Payable
Dividend Payable
Accrued Liabilities
Royalty Payable
Provision for Environmental Rehabilitation – current
Taxes Payable
Others Payable
Total Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban Pajak Tangguhan
1.811
548
330
Kewajiban Pensiun Dan Imbalan 275.424
281.003
98
Pasca Masa Kerja Lainnya
45.052
41.699
108
Penyisihan Biaya Rehabilitasi Lingkungan
322.287
323.250
99
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
1.425.361
1.964.155
73
Jumlah Kewajiban
Hak Minoritas
287
266
108
Non Current Liabilities
Deferred Tax Liabilities
Post Employment Benefit Obligations
Ekuitas
251.651
251.651
100
Modal Disetor
120.792
120.792
100
Tambahan modal disetor
Selisih Kurs Karena Penjabaran
16.840
32.282
52
Laporan Keuangan
(120)
(473)
25
Rugi Belum Direalisasi Atas Efek Tersedia
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas
(1.947)
2.629
(74)
2.729.097
2.071.342
132
Laba Ditahan – Apropriasi
Laba Ditahan
313.751
1.342.358
23
3.430.064
3.820.581
89
Jumlah Ekuitas
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
4.855.712
5.785.003
84
Provision for Environmental Rehabilitation
Total Non Current Liabilities
Total Liabilities
Minority Interest
Equity
Capital Stock
Additional paid in capital
Foreign Currency Translation Adjustments
Unrealized loss on available for sale securities
Difference Due to Change in Equity
Retained Earnings - Appropriated
Retained Earning - Unappropriated
Total Equity
Total Liabilities and Equity
Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar pada tahun 2009 turun 33% menjadi
Rp 1.103 miliar.
Current Liabilities
The total current liabilities in 2009 decreased by 33% to
Rp 1,103 billion.
Hutang Bank
Selama tahun 2009, hutang Bank tidak mengalami
fluktuasi yang signifikan dimana akun tersebut hanya
mengalami penurunan 0,38% atau sejumlah Rp 1 miliar.
Bank Loan
In 2009, the Bank loans did not fluctuate
significantly, decreasing 0.38% or at the amount of
Rp 1 billion.
Hutang Dagang
Selama tahun 2009, Perusahaan membatasi kegiatan
produksi yang mengakibatkan penurunan kegiatan
pembelian. Hal ini mengakibatkan penurunan hutang
dagang dimana hutang dagang pada tahun 2009 lebih
rendah 2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Trade Payables
During 2009, the Company limited its production activities,
which lower purchasing activities. This resulted in a 2%
decrease in trade payable from the previous year.
Hutang Royalti
Hutang royalti mengalami penurunan 72,7% atau sebesar
Rp 43 miliar lebih rendah dibandingkan dengan saldo
hutang pada tahun 2008. Selama tahun 2009, Perusahaan
melakukan pembayaran di muka atas royalti yang terutang
pada setiap kegiatan penjualan timah.
Royalty Payable
Royalty payables decreased 72.7%, or Rp 43 billion
lower, from the balance outstanding in 2008. In 2009,
the Company paid almost all of its royalty payables
for tin sales.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
93
Hutang Pajak
Seiring dengan menurunnya laba bersih Perusahaan,
pajak PPh Badan yang terutang mengalami penurunan
hampir Rp 200 miliar atau sebesar 76% dibandingkan
dengan saldo tahun sebelumnya.
Taxes Payable
In line with the decrease of the Company's net income,
corporate taxes payable decrease for almost Rp 200 billion
or 76% lower than the year amount.
Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Penurunan biaya yang masih harus dibayar dipengaruhi
dengan menurunnya kegiatan pembelian Perusahaan
untuk efisiensi operasional yang menurunkan biaya
terutang kepada pemasok dan kontraktor, dan karyawan.
Hal ini mengakibatkan penurunan biaya yang masih harus
dibayar sebesar Rp 270 miliar atau sebesar 54%.
Accrued Liabilities
The decrease of accrued liabilities was affected from
the decrease of purchasing activities of the Company, in
relation with the operational efficiency that decreases the
accrued liabilities to the suppliers and contractors, and
the employees. This has decreased accrued liabilities to
Rp 270 billion or 54% lower than previous year.
Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban tidak lancar mencapai jumlah Rp 322 miliar
pada tahun 2009 yang tidak mengalami fluktuasi signifikan
dibandingkan pada tahun 2008.
Non-Current Liabilities
The non-current liabilities are currently valued at
Rp 322 billion, which does not represent a significant
difference from the previous year.
Penyisihan Biaya Rehabilitasi Lingkungan
Perusahaan melakukan penyisihan biaya rehabilitasi
lingkungan hidup sesuai dengan Undang-Undang
No.4/1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup. Penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan
mulai dibentuk tahun 1992 berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No.001 B/SK-0000192-B1 tanggal 2 Januari
1992 yang diperbarui dengan Surat Keputusan Direksi
No.167/SK-0000197-B tanggal 16 Juli 1997. Sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang diterapkan di Perusahaan,
beban yang dikeluarkan sehubungan dengan program
rehabilitasi lingkungan dan tanah yang dilakukan selama
operasi penambangan dibebankan dalam beban produksi
pada saat terjadinya.
Provision For Environmental Rehabilitation
The Company provides provision for environmental
rehabilitation based on Law No.4/1982 concerning the
responsibility of each miner to protect the environment.
The environmental rehabilitation provision was
established in 1992 based on the Decree of the Directors
No.001 B/SK-0000192-B1 dated on January 2, 1992,
which was amended by the Decree of the Directors
No. 167/SK-0000197-B dated on July 16, 1997. According
to the Accounting Policy applied by the Company, cost
associated with environmental and land rehabilitation
program undertaken during mine operations are charged
to production expense as incurred.
Penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan yang digunakan
selama tahun 2009 sebesar Rp 6,4 miliar.
The provision of environment rehabilitation that has been
used during 2009 is amounting to Rp 6.4 billion.
Ekuitas
Total ekuitas menurun 10% atau sebesar Rp 391 miliar lebih
rendah dari saldo sebelumnya. Hal tersebut dipengaruhi
oleh penurunan laba bersih sebesar 76% atau sebesar
Rp 1.028 miliar lebih rendah dibandingkan tahun
sebelumnya dan pembayaran dividen atas tahun buku
2008 di tahun 2009 sebesar Rp 671 miliar.
Equity
Total equity decreased by 10% or Rp 391 billion lower
than the prior year balance. This was mostly caused by the
decrease of net income by 76% or Rp1,028 billion lower
than the previous year profit and cash dividend paid
for 2008 which was paid in 2009 was at the amount of
Rp 671 billion.
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca
Pada tanggal 1 Februari 2010, perusahaan melakukan
reorganisasi struktur usaha untuk menyesuaikan dengan
UU No.4/2009 tentang pertambangan mineral dan
batubara dan Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2010,
tentang kegiatan usaha pertambangan.
Subsequent Events
On February 1, 2010, the Company reorganized its business
structure to conform with Law No.4/2009 regarding
Mineral and Coal Mining. Regulation of the Ministry of
Energy and Government Regulation No. 23 Tahun 2010,
regarding Mining Activity.
94
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Kebijakan Dividen
Pada dasarnya, penetapan besarnya dividen atas laba
yang dihasilkan Perusahaan merupakan hak pemegang
saham. Kebijakan dividen Perusahaan pertama kali
disampaikan pada saat penawaran umum perdana tahun
1995, dan tertulis dalam prospektus. Kebijakan tersebut
menyatakan bahwa kebijakan dividen tunai adalah
sebesar 30% dari laba bersih. Dalam tahun-tahun terakhir,
RUPS menetapkan besarnya dividen sebesar 50% dari
Laba Bersih yang dapat dibagikan. Jumlah dividen per
tahun buku dan dividen tunai per saham serta tanggal
pembayarannya tertuang dalam tabel sebagai berikut:
Dividend Policy
In principle, the amount of dividend payout for its annual
net income of the Company is shareholders’ right. The
dividend policy was first declared at the Company’s initial
public offering in 1995 and it was written in the prospectus.
The policy said that the dividend payout is 30% of the Net
Income. In the years ended, the general shareholders
meeting decided to stipulate of dividend payout that is
50% of the Net Income. The amount of dividend payout
per fiscal year and the cash dividend per share and its date
of payment are listed in the table hereunder:
Tabel Kebijakan Dividen
Dividend Policy Table
Tahun Buku
Miliar Rp
Fiscal Year
(Billion Rp)
Laba Bersih Miliar Rp Net Income
(Billion Rp)
Dividen Payout Ratio
Dividend
(Billion Rp)
Rasio Pembayaran
%
Payment Ratio
%
Dividen per saham
Rp/ saham
Tanggal RUPS
Date of GMS
Tanggal Pembayaran
Date of Payment
Dividend per Share
Rp/ share
2006
208,147
104,074
50
20,68
17 April 2007
31 Mei 2007
2007
1.784,592
892,296
50
1.773
12 Juni 2008
6 Agustus 2008
2008
1.342,358
657,755
50
133
20 Mei 2009
16 Juli 2009
Tabel Rasio Keuangan
Financial Ratio Table
(Dalam jutaan Rp)
2009 (a)
2008 (b)
(In million Rp)
Profitabilitas
Laba operasi terhadap penjualan
9
23
Laba bersih terhadap penjualan
4
15
Laba bersih terhadap aktiva
6
23
Laba bersih terhadap ekuitas
9
35
Profitability
Operating profit margin
Net profit margin
Return on Assets
Return on Equity
Likuiditas
Modal Kerja
2.141.401
2.665.000
Rasio Lancar
294
262
EBITDA terhadap Beban Bunga
16
57
Liquidity
Working Capital
Current Ratio
EBITDA to Interest Expenses
Solvabilitas
Total Kewajiban terhadap total Aktiva
29
34
Total Kewajiban terhadap total Ekuitas
42
51
Rasio Aset tetap dan persediaan 223
221
terhadap hutang
DSCR
2,14
2,15
Solvency
Total liabilities to total equities
Total liabilities to total equities
Ratio of fixed assets and inventories
to debt
DSCR
Profitabilitas
Pada rasio di atas menunjukkan penurunan dari tingkat
pengembalian modal selama tahun 2009, seiring dengan
penurunan laba bersih Perusahaan. Akan tetapi, strategi
efisiensi operasional Perusahaan yang dijalankan selama
tahun 2009 telah mampu mempertahankan tingkat
pengembalian modal pada tingkat 9% yang berada di atas
rata-rata bunga SBI selama tahun 2009.
Profitability
The ratio has shown the decrease of return on equity
during 2009 was in line with the decrease of net profit.
However, the operational efficiency strategy implemented
in 2009 has enabled the Company to maintain the return
on equity at 9% which was above the average of interest
rate of SBI during 2009.
Pinjaman Bank
Selama tahun 2009, Perusahaan melakukan pinjaman
hutang kepada Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd; PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk; dan PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
Bank Loan
During 2009, the Company received a loan from Bank of
Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd; PT Bank Mandiri (Persero)Tbk; and
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
95
Beberapa aktiva modal yang digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman tersebut adalah:
Some of the capital assets are used as the collateral of the
loan which are as follows:
1. Jaminan kas berupa rekening deposito yang
dibatasi penggunaannya dimana Perusahaan telah
menempatkan dana sebesar Rp 65 miliar pada
rekening tersebut. Jaminan ini diperuntukkan sebagai
jaminan atas pinjaman PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
2. Aktiva tetap sebesar Rp 300 miliar sebagai jaminan atas
pinjaman kepada Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
1. Cash collateral in the restricted time deposit which
the Company has placed Rp 65 billion in the account.
The cash collateral are for the loan from PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Persyaratan pinjaman yang harus diikuti Perusahaan
adalah berupa:
1. Memelihara rasio keuangan konsolidasi sebagai
berikut:
• Rasio lancar: minimal 110%
• Rasio hutang terhadap modal: maksimal 230%
• Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal
400%
• DSCR minimal: 1,2 kali
• Rasio aset tetap dan persediaan terhadap
jumlah hutang dan instrumen keuangan lainnya:
minimal 100%
2. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak
boleh mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau
menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada
pihak lain, kecuali atas persetujuan Bank Mandiri.
The other loan covenants are as follows :
Pada tabel rasio di atas, Perusahaan memiliki rasio lancara
294%, rasio hutang terhadap modal 41%, EBITDA terhadap
beban bunga sebesar 1600, DSCR sebesar 2,14 kali dan
rasio aset tetap dan persediaan terhadap jumlah hutang
sebesar 223%. Rasio di atas menunjukkan Perusahaan
mampu membayar bunga 16 kali dalam setahun, aset
lancar Perusahaan melebihi kewajiban yang beredar dan
Perusahaan dapat membayar seluruh kewajiban pada saat
ditagih.
From the ratio table above, the Company has current ratio
at 294%, debt to equity ratio at 41%, EBITDA to interest
expenses at 1600, DSCR at 2.14 times and ratio of fixed
assets and inventories to liabilities at 223%. The ratio has
shown the Company is able to pay the interest at 16 times
a year, current assets more than the outstanding liabilities,
and the Company is capable to pay all of the matured
liabilities.
Perusahaan telah mengelola secara baik likuiditas dan
solvabilitas dimana selain memenuhi persyaratan pinjaman
dari Bank Mandiri, Perusahaan memiliki kemampuan yang
sangat baik untuk membayar hutangnya.
The Company has well maintained the liquidity and
solvency that the Company is capable to fulfill the loan
covenant from Mandiri Bank and the Company has good
capability to pay all of the liabilities.
Struktur Modal dan Kebijakan Likuiditas
Perusahaan memiliki 2 jenis saham yang terdiri dari saham
seri A dan saham seri B. Modal dasar masing-masing jenis
saham adalah 1 lembar saham seri A dan 9.999.999.999
lembar saham seri B. Pemegang saham seri A adalah
Pemerintah Republik Indonesia atas 1 lembar saham.
Pemegang saham tersebut memperoleh hak istimewa
berupa hak menyetujui penunjukan dan pemberhentian
anggota Komisaris dan Direksi dan hak untuk menyetujui
perubahan anggaran dasar.
Capital Structure and Liquidity Policy
The Company has 2 type of capital stocks that consist of
A class share and B class share. The authorized capital for
each class is 1 share of A class and 9,999,999,999 shares of
B class. The holder of A class is the Government of RI, has
certain rights to approve the appointment and dismissal of
members of the Board of Commissioners and the Board of
Directors and to approve the amendments to the articles
of association.
96
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
2. Property, plant and equipment in value of
Rp 300 billion are the collateral of the loan from Bank
of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
1.
Consolidated financial ratios should be maintained as
follows:
• Current ratio: minimum 110%
• Debt to equity ratio: maximum 230%
• EBITDA ratio against interest: minimum 400%
•
•
Minimum DSCR: 1.2 times
Minimum fixed assets and inventory ratio against
debt and other financial instruments at 100%
2. Until the loans are fully settled, the Company should
not act as a loan guarantor or pledge its assets to
other parties, except as permitted by Bank Mandiri.
WHAT
WE
DID
IN 2009
Saham seri B yang beredar berjumlah 5.033.020.000
lembar, 65% dari jumlah saham yang beredar dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh
Publik. Seluruh saham seri B telah dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia.
The outstanding B class share is amounting to 5,033,020,000
shares, 65% of the shares are owned by the Government of
the Republic of Indonesia and the remaining of the shares
are owned by the public. All of B class share have been
registered in the Indonesian Stock Exchange.
Tidak ada komisaris maupun direksi Perusahaan yang
memiliki saham Perusahaan, selain yang dimiliki oleh Bapak
Wachid Usman, Direktur Utama Perusahaan dan Bapak
Gatut Hari Prasetyo, Direktur Niaga dan Pengembangan
Usaha, masing-masing 10.000 lembar saham yang
diperoleh pada saat penawaran kepada publik.
There are no shares owned by the Company’s
commissioners and directors, other than those owned by
Mr. Wachid Usman, the Company’s President Director of
Commercial and Business Development of 10,000 shares
each which were acquired during the Company’s initial
public offering.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
97
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Bagi Perusahaan, karyawan berperan penting dalam
menunjang keberlangsungan usahanya selama ini.
Karyawan merupakan aset utama bagi Perusahaan
dalam menjalankan setiap aktivitas bisnis. Oleh
karena itu, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
sangatlah penting untuk membangun kompetensi dan
profesionalitas di lingkungan Perusahaan.
For the Company, employees play an important role in
supporting the sustainability of its business over the
years. Employees are a major asset for the Company
in conducting any business activity. Therefore, the
management of Human Resources (HR) is important
to build the competence and professionalism within
the Company.
Adapun filosofi dalam mengembangkan SDM di lingkungan
Perusahaan, yaitu “membentuk manusia Timah yang
disiplin, profesional dan visioner”. Pengembangan
SDM tersebut dititikberatkan pada peningkatan skill,
knowledge, dan attitude yang implementasinya dilakukan
melalui pelaksanaan program pelatihan, on job training,
penugasan (mutasi dan rotasi), dan promosi jabatan.
The philosophy in developing human resources within the
Company, namely "forming discipline, professional and
visionary Tin people". Human Resource Development is
focused on improving the skills, knowledge, and attitude
through the implementation of training programs, onthe job training, assignment (mutation and rotation), and
position promotion.
Proses Rekrutmen yang Efektif dan Efisien
Effective and Efficient Recruitment Process
Sejak 2008 hingga sekarang, Perusahaan telah melakukan
program rekrutmen dalam skala besar. Oleh karena
itu, pada tahun 2009, Perusahaan telah merekrut
900 karyawan baru dengan tingkat pendidikan dari SMU
sampai Strata 2. Jumlah ini lebih banyak dari rekrutmen
karyawan pada tahun 2008 yang mencapai 595 orang.
Since 2008 until now, the Company has conducted a
large-scale recruitment programs. Therefore, in the year
2009, the Company has recruited 900 new employees with
educational levels from High School to Master Degree.
The total recruited employees is more than 2008 which
reached 595 people.
Kebutuhan mendesak pada Divisi SDM selama 2009 adalah
rekrutmen dan percepatan penempatan karyawan baru
untuk mengganti komposisi karyawan yang memasuki
masa pensiun.
The critical needs of the HR Division during 2009 was
the recruitment and the acceleration of new employees
placement to replace retirees.
Perusahaan memerlukan waktu yang singkat dalam
proses rekrutmen karena komposisi karyawan yang
The Company only have a very limited time in the
recruitment process because the composition of the
98
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
sebagian besar sudah memasuki usia pensiun. Oleh
karena itu, Departemen SDM merekrut karyawan dengan
proses fast track, yaitu mengambil jalur yang lebih cepat.
Dengan cara ini, proses rekrutmen lebih optimal karena
proses seleksi yang lebih singkat dan efisien dalam biaya
pelaksanaan tes. Kegiatan rekrutmen dengan metode Fast
Track dilaksanakan melalui kerjasama dengan beberapa
Career Development Centre di kampus (CDC-ITB, CDC-UI,
ECC-UGM, SAC-ITS,JPC-UNAIR, CDC UNPAD).
majority of employees who are entering retirement age.
Therefore, the HR department recruits employees with
a fast track process, which is taking a faster route. In this
way, the recruitment process is more optimal because the
selection process more concise and efficient in terms of
test execution cost. Recruitment activities with Fast Track
method implemented in collaboration with several oncampus Career Development Centre (CDC-ITB, CDC-UI,
UGM-ECC, SAC-ITS, JPC-UNAIR, UNPAD CDC).
Kebutuhan personel SDM diperlukan terutama di
bagian lapangan untuk mengoperasikan Kapal Keruk
dan Tambang Darat, Perusahaan berupaya melakukan
rekrutmen dari Sekolah Menengah Kejurusan (SMK)
Tambang.
HR personnel is needed especially in the field area to
operate Dredges and Mine Forces, the Company seeks to
recruit from Mining Secondary School (SMK) .
Selain itu, langkah fast track dilakukan tim SDM melalui
rekrutmen langsung dengan memilih kandidat karyawan
dari kampus-kampus. Dengan cara ini, Perusahaan dapat
menentukan langsung tenaga kerja yang dibutuhkan
sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Untuk saat
ini, Perusahaan banyak menerima calon tenaga kerja dari
sekolah tambang tertua di Yogyakarta, SMKN 2 Yogyakarta.
Proses rekrutmen Perusahaan melalui tes kesehatan,
proses magang dua tahun yang dinilai langsung oleh
tim SDM. Selama enam bulan pertama, para karyawan
baru harus menjalani masa percobaan dan mendapat
pendidikan awal (dikwal) dari pihak manajemen.
In addition, fast track program is conducted by HR team
through direct recruitment of employees by selecting
candidates from college campuses. In this way, the
Company can choose directly the required candidate
in accordance with his education background. For now,
the Company received a lot of potential workers from
the oldest mining school in Yogyakarta, SMKN 2. The
recruitment process is through medical tests, two-year
apprenticeship program that directly assessed by the HR
team. During the first six months, new employees must
undergo a probationary period and initial education
(dikwal) from the management.
Perbandingan Rekrutmen Karyawan Melalui Proses Fast Track dan Rekrutmen Biasa
2009
Comparison of Fast Track Recruitment and Regular Recruitment
Karyawan Employees
Rekrutmen Biasa Regular Recruitment
Rekrutmen Fast Track Fast Track Recruitment
Jumlah Total
Jenjang Pendidikan Education Level
Total
826
17
843
SLTA
648
-
648
D1
16
-
16
D3
90
-
90
S1
62
17
79
S2
10
10
S1
10
-
10
S2
0
2008
Karyawan Employees
Rekrutmen Biasa Regular Recruitment Rekrutmen Fast Track Fast Track Recruitment
Jumlah Total
Jenjang Pendidikan Education Level
Total
762
0
762
Perusahaan juga mengalami tantangan dalam kebutuhan
tenaga ahli, terutama Ahli Nautika Tingkat (ANT) pelaut
yang sulit dipenuhi dalam kurun waktu ini. Rekrutmen yang
dilakukan Perusahaan langsung melakukan pendekatan
pada sekolah-sekolah misalnya SMK Kelautan untuk
mencari calon karyawan berpotensi bagi perusahaan.
Langkah lain dengan menerima pelajar tingkat SMK
SLTA
724
-
724
D1
24
-
24
D3
4
-
4
The Company also experienced challenges in meeting
the needs for experts, especially Nautical Expert Level
(ANT) who are difficult to find currently. To overcome
the challenge, the Company directly approach vocational
schools Marine to search potential candidates. Other step
is to receive vocational school level students who are
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
99
Kelautan yang sedang mengerjakan skripsi di PT Timah
untuk direkrut bila memenuhi standar karyawan yang
dibutuhkan.
working on their theses at PT Timah and recruits them if
they are qualified.
Adapun tenaga kerja lain yang sangat dibutuhkan adalah
tingkat D3 pertambangan dan geologi. Sampai saat
ini, hanya ada satu sekolah yang memiliki program D3
tersebut, yaitu akademi geologi dan pertambangan di
Bandung. Oleh karena itu, Perusahaan merekrut beberapa
mahasiswa dari sekolah tersebut. Selain itu, upaya
rekrutmen job fair juga dilakukan di Institut Teknologi
Bandung (ITB) untuk memenuhi kebutuhan calon
karyawan yang diperlukan.
As for other highly needed employees are the level D3
in mining and geology. Until now, only one school that
provides it, namely geological and mining academy in
Bandung. Therefore, the Company recruits several students
from that school. In addition, recruitment are also conducted
via job fairs at the Institut Teknologi Bandung (ITB).
Proses rekrutmen karyawan PT Timah (Persero) Tbk diawali
dengan proses pemetaan kebutuhan karyawan baik yang
dilakukan melalui rekrutmen reguler, force major, maupun
pengembangan lini usaha. Kemudian, hasil dari pemetaan
ini akan dijabarkan ke dalam bentuk spesifikasi jabatan.
Jika Perusahaan mempunyai internal kandidat, maka
proses rekrutmen yang akan dilakukan adalah proses
rotasi atau mutasi jabatan.
The recruitment of PT Timah (Persero) Tbk employees
begins with the process of mapping the needs of
employees, whether conducted through regular
recruitment, force major, as well as developing business
lines. Then, the results of this mapping will be translated
into job specification form. If the needed employee is
available from internal, then the Company will exercise
rotation or position transfer process.
Sebaliknya, apabila tidak tersedia kandidat dari internal
perusahaan, maka Perusahaan melakukan eksternal
rekrutmen yang akan mengikuti berbagai tes seperti tes
pengetahuan akademis, bahasa Inggris, tes psikologi,
wawancara, dan tes kesehatan. Untuk mendapatkan
kandidat yang berpotensial, Perusahaan memilih calon
karyawan dengan merujuk pada hasil tes psikologi
dan kesehatan yang sebelumnya telah diikuti oleh
calon karyawan.
On the contrary, if the required employee is not available
from internal, the Company will conduct an external
recruitment which consists of varieties of tests such as
tests of academic knowledge, English, psychology tests,
interviews and health tests. To obtain potential candidates,
the Company choses candidates with reference to the
results of psychological tests and previous health which
had been followed by the prospective employees.
100 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Strategi Rekrutmen dan Seleksi
Recruitment and Selection Strategy
Pemetaan SDM PT TIMAH
PT TIMAH HR Mapping
Force Major:
• Pegawai Mengundurkan Diri
• Employee Resigns
• PHK
• Lay off
• Meninggal Dunia
• Pass away
Profil SDM PT TIMAH
Profile of PT TIMAH HR
•
•
•
•
Diversifikasi Usaha
Business Diversification
Peningkatan Kapasitas Produksi
Production Capacity Increase
Kebutuhan SDM PT TIMAH
PT TIMAH's HR Needs
Spesifikasi Pekerjaan
Job Specification
Rekrutmen Eksternal
External Recruitment
Fast Track:
• (Kerjasama Dengan
CDC Perguruan Tinggi)
• (Cooperating with CDC
College)
• Jobfair/Roadshow
MODEL KOMPETENSI TIMAH
TIMAH's Competency Model
Rekrutmen Internal (Promosi,
Mutasi, Replacement)
Internal Recruitment (Promosi,
Mutasi, Replacement)
Reguler (Publikasi Media Masa)
Regular (Mass Media Publication)
•
•
•
•
Outsourcing/Kontrak berprestasi
Outsourcing/Skilled Contract
Mahasiswa Kerja Praktek / Riset
Job Training / Research
Proses Rekrutmen (Recruitment Process)
• Seleksi Administrasi
• Administration Selection
• Tes Potensial Akademis
• Academic Potential Test
• Tes Psikologi
• Psychology Test
• Wawancara
• Interview
• Tes Kesehatan
• Health Test
Kandidat Karyawan
Employee Candidate
Pelatihan Karyawan
Employee Training
Demi meningkatkan produktivitas kerja, Perusahaan
mencanangkan kompetensi karyawan lewat pelatihan
yang diadakan sekali tiap tahun bagi seluruh karyawan.
Program pelatihan karyawan terbagi atas pelatihan teknis,
manajerial, leadership dan sertifikasi. Kebutuhan pelatihan
disusun dengan menyebar dan mengumpulkan form
training needs/ usulan pelaksanaan training ke setiap unit
kerja dan telah disetujui oleh setiap kepala satuan kerja.
Program pelatihan yang diusulkan harus sesuai dengan
bidang dari pekerjaan karyawan bersangkutan dan
rencana suksesi ke depan. Pelatihan ini dapat dilaksanakan
secara inhouse ataupun dengan mengirimkan karyawan
bersangkutan ke tempat lokasi pelatihan.
In order to increase work productivity, the company
launched the programs aimed at improving the
competence of its employees through training which
is held once a year for all employees. Employee training
program consists of technical training, managerial,
leadership and certification. Training needs have been
identified by spreading and collecting forms training needs
/ training proposal to each unit and has been approved by
the head of each work unit.
The proposed training program must be in accordance
with the relevant field of work of employees and
succession planning in the future. This training can be
carried out inhouse, or by sending the employee to the
training location.
Untuk program pelatihan teknis dan sertifikasi (pelatihan
teknis kapal keruk, kapal isap produksi, kelistrikan, POP,
POM, POU, ISO, dll) umumnya dilaksanakan secara inhouse
For technical training and certification programs (technical
training dredgers, suction vessel production, electricity,
POP, POM, POU, ISO, etc.) are generally carried out in-house
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
101
karena jumlah peserta yang relatif banyak dan bidang yang
spesifik. Setiap tahun tidak kurang dari 5.000 karyawan
yang mengikuti program pelatihan yang dijalankan oleh
Perusahaan.
because of the relatively large number of participants and
the specific field. Each year not less than 5,000 employees
participating in training programs held by the Company.
Pelatihan lain yang diselenggarakan antara lain
peningkatan motivasi dan manajemen emosi dan
spiritual di tempat kerja. Pelatihan ini biasanya dilakukan
di dalam lingkungan perusahaan. Namun, tidak menutup
kemungkinan pelatihan tersebut dapat dilakukan di luar
lingkungan perusahaan, misalnya dengan mengikuti
seminar atau workshop yang diadakan oleh lembaga lain.
Dengan pelatihan tersebut, Perusahaan mengharapkan
agar setiap karyawan dan jajaran manajerial dapat
menjadi lebih kreatif dan berinovatif dalam berkarya
untuk mencapai kemajuan bersama Perusahaan.
Training conducted among others are motivational,
emotional and spiritual management in the workplace.
This training is usually an in-house one. However, it can
be performed outside, for example by attending a seminar
or workshop that is held by other institutions. With
training, the Company expects that every employee and
managerial levels can become more creative and inovative
in accomplishing the goals.
Pelatihan Tenaga Kerja PT Timah
PT Timah’s Training Program
No.
1.
2.
3.
Jenis Pelatihan Type of Training
Teknis Fungsional Functional Technic
Manajemen Management
Umum General
Total
2009
1.101
709
1.474
3.284
2008
1.731
137
1.156
3.024
Proses Penilaian Kinerja
Performance Assessment Process
Adapun proses penilaian kinerja dilakukan oleh
Perusahaan pada tiap akhir tahun. Proses ini bertujuan
untuk memproses kenaikan berkala atau gaji tahunan
karyawan dengan mengisi Formulir Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan. Melalui formulir ini, Perusahaan dapat
memproses promosi, pengukuhan jabatan, dan kenaikan
golongan karyawan.
The process of performance appraisal is conducted by
the Company at each end of the year. This process aims
to process the increase of periodical or annual salary
of employees by completing Form Assessment of the
Implementation of Work. Through this form, the Company
can process the promotion, strengthening the position,
and escalating the employee’s levels.
Hingga akhir tahun 2009, Perusahaan memiliki jumlah
karyawan 6.723 orang, yang terbagi dalam karyawan
tetap sejumlah 4.559 orang, karyawan kontrak sebanyak
156 orang, dan sisanya karyawan outsourcing
2.008 orang.
By the end of 2009, the Company has 6,723 employess,
consist of 4,559 permanent employees, 156 contract
employees and 2,008 outsourced employees.
102 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Jumlah Karyawan PT Timah (Persero) Tbk 2008/ 2009
PT Timah (Persero) Tbk Employees in 2008/ 2009
(orang/person)
4.559 4.405
2.008
1.962
2009
156 89
Karyawan Tetap
(Aktif & MPP)
Permanent
Employees
(Active & MPP)
Karyawan Kontrak
(PKWT)
Contract Employees
(PKWT)
Karyawan Outsourcing
Outsourcing Employees
Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Umur
Total Permanent Employees Based on Age
(orang/person)
2008
Jumlah Karyawan Total Employees
2008
: 4.084 orang person
2009
: 4.559 orang person
Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Total Permanent Employees Based on Education Level
(orang/person)
2.249
2.406
1.913
2.002
1.105
788
503
540
869
702
434
388
162
<=25 25-30
265
154
208
847
640
494
164
31-35 36-40 41-45 46-50
60 13
>=51
SD
SLTP
SLTA D1-D2
296
188 220 173
D3
S1
67 76
S2
1
S3
2009
2008
Tantangan dari Sisi Pengembangan SDM
Human Resources Development Challenges
Seperti halnya di unit-unit lain, Perusahaan juga
menghadapi tantangan di bidang SDM. Perusahaan
mengalami zero growth untuk perkembangan jumlah
karyawan. Dari tahun 1997 sampai dengan 2005,
lowongan pekerjaan yang tersedia sangat sedikit.
Penerimaan karyawan baru mulai meningkat jumlahnya
pada 2005. Hal tersebut menyebabkan hampir 80% dari
As in other units, the Company also faces challenges in HR.
The Company experienced zero growth for the number
of employees. From 1997 to 2005, the availability of job
vacancy was very tight. Acceptance of new employees
started to increase in 2005. This resulted in nearly 80%
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
103
jumlah karyawan di tahun 2007 berusia di atas 50 tahun
yang mendekati usia pensiun, sedangkan kebutuhan
karyawan baru masih belum terpenuhi.
of the total employees in the year 2007 were over the
50-year-old approaching retirement age, while the new
employee's needs are still unmet.
Sehingga demi memenuhi kebutuhan tersebut,
Perusahaan harus merekrut karyawan baru dalam waktu
singkat. Hal ini menyebabkan kualitas karyawan yang
dibutuhkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Hence, in order to meet these needs, the Company had to
recruit new employees in a very brief period. This resulted
the quality of employees recruited was not as expected.
Selain masalah zero growth, Perusahaan juga menyadari
jumlah karyawan yang mayoritas adalah lulusan Sekolah
Menengah Umum (SMU) ke bawah dan hanya 5%
dari seluruh total jumlah karyawan yang mempunyai
latar belakang pendidikan sarjana. Dengan demikian,
Perusahaan membatasi untuk tidak menerima calon
karyawan dengan jenjang pendidikan di bawah SMU.
In addition to zero growth problems, the Company also
realizes that the majority of employees are graduates
of lower-senior high school (SMU) and only 5% of the
total number of employees who have the educational
background of graduate studies.
Accordingly, the
Company determines that the minimum recruitment
requirement is High School and above.
Perusahaan memprogramkan peningkatan kompetensi karyawan melalui
pelatihan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun
bagi setiap karyawan.
The Company has programs to improve competence of its employees through trainings
which is held minimum once a year for all employees.
104 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Inovasi Teknologi
Technology Innovation
Perusahaan menyadari akan pentingnya penerapan
teknologi dalam menjalankan usaha Perusahaan. Maka
dari itu, Perusahaan tidak berhenti untuk berinovasi baik
di bidang informasi maupun operasional. Seperti halnya
yang dilakukan oleh Perusahaan adalah memperbaharui
sistem yang menghubungkan antara Perusahaan Induk
dan anak Perusahaannya serta pihak-pihak yang terkait.
The Company realised on the importance of technology
implementation in running the business. Therefore,
the Company will not stop trying to innovate in both
information and operational sector. One thing done by
the Company is to renew the system that connect the
Holding Company with the subsidiaries and other parties
involved.
Sejak tahun 1995, Perusahaan telah menerapkan
sistem informasi manajemen dan fasilitas komunikasi
data dan suara (voice and data communication) melalui
kombinasi antara perangkat satelit, digital microwave dan
trunking system. Pengembangan sistem tersebut telah
meningkatkan kinerja sistem informasi manajemen dalam
bentuk laporan manajemen dan sistem pengawasan pada
seluruh daerah operasi perusahaan.
Since 1995, the Company has implemented the
management information system and voice and
data communication facility through combination of
satellite device, digital microwave and trunking system.
The development of the system has boosted up the
performance of management information system in the
form of management report and supervision system in all
operational area of the Company.
Pengembangan Teknologi Informasi
(Sistem Informasi Manajemen)
Development of Information Technology
(Management Information System)
Pada tahun 2009, banyak pengembangan yang dilakukan
oleh Perusahaan di bagian Teknologi Informasi (TI) di
dalam penerapan sistem SAP Supply Chain Management
(SCM) yang sudah direncanakan sejak semester tiga tahun
2008.
In 2009, there are many developments done by the
Company in Information Technology division, especially
in the implementation of SAP Supply Chain Management
(SCM) system which has been planned since third semester
in 2008.
Sistem SAP akhirnya bisa dicanangkan pada tanggal
17 Juni 2009. Implementasi sistem ini dilakukan oleh
SAP Consulting dalam waktu tujuh setengah bulan.
Sebagaimana yang diketahui, SAP adalah penyedia
perangkat lunak bisnis yang sudah sangat terkenal di dunia
saat ini. Perusahaan mengganti sistem di semua unit kerja
dengan tujuan untuk melanjutkan implementasi pertama
yang sudah pernah dilakukan di tahun 2005 untuk modul
PM, HR-Payrolls, ECSS, dan Material Management (MM)
untuk unit logistik.
The new SAP system has finally been launched on
17 june 2009. The implementation of this system is done
by the SAP Consulting within seven and a half months. As
known before, SAP has been recognised world wide as a
business software provider at this moment. The Company
alter all the system in every work unit in oder to continue
the first implementation that has been done before in
2005 for some modules, i.e. PM, HR Payrolls, ECSS, and
Material Management (MM) for logistic.
1. Sistem SAP
1. SAP System
Perusahaan terus mengalami pertumbuhan baik di bagian
operasional maupun produksi. Untuk itu, Perusahaan
sadar akan pentingnya untuk meningkatkan kinerja sistem
untuk dapat mendukung pertumbuhan Perusahaan di
masa depan.
The Company continues to experience growth both in
operational and production sectors. For that, the Company
realised the importance to increase the performance of the
system to be able to support the growth of the Company
in the future.
Pada tahun 2005, Perusahaan pernah menggunakan
sistem SAP yang dinamakan SAP R/3 4.7 yang bertujuan
untuk membantu mengkoordinasikan unit kerja seluruh
Perusahaan. Seperti yang kita ketahui, Perusahaan
mempunyai wilayah penambangan di darat dan laut.
Maka dari itu, koordinasi sangat diperlukan untuk menjalin
kinerja yang sistematik. Ditambah lagi dengan struktur
operasional darat dan laut Perusahaan yang beragam,
sangatlah sulit bagi manajemen Perusahaan untuk
mengolah informasi bisnisnya secara konsisten.
In 2005, the Company has used SAP system named SAP R/3
4.7 which has the purpose to coordinate all work unit of the
Company. As known before, the Company has mining area
in both on shore and offshore. Therefore, coordination is
needed to create sistematic performance. In addition, with
various on shore and offshore operational structures, it is
very difficult for the Company’s management to process
the business information consistently.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
105
Dengan sistem ini, Perusahaan melakukan migrasi langsung
ke perubahan proses bisnis atau re-engineering. Sistem
SAP R/3 4.7 ini sangat membantu dalam memberikan
visibilitas yang baik terhadap kinerja seluruh operasional
Perusahaan. Namun, untuk meningkatkan sistem informasi
operasional secara real time, Perusahaan diharuskan untuk
mengembangkan solusi SAP dan mengimplementasi
proses SAP secara lengkap (end-to-end). Perusahaan sadar
bahwa masa kinerja sistem akan selesai pada tahun 2009,
maka daripada itu, Perusahaan telah mempersiapkan jauh
sebelumnya untuk meng-upgrade sistem SAP baru, yang
telah dijalankan pada tengah tahun 2009 ini.
With this system, the Company has done some migration
to change the business process or re-engineering. The SAP
R/3 4.7 system has helped a lot in giving good visibility to
all operational performance of the Company. However, to
enhance the operational information system in real time,
the Company must elaborate SAP solutions and implement
the SAP process from end-to-end. The Company realised
that the period of system performance will end on 2009,
therefore, the Company has been prepared to upgrade
the new SAP system, which has been implemented
in mid 2009.
•
•
Penerapan Implementasi SAP untuk Perusahaan
SAP merupakan software bisnis untuk mendukung
kegiatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di PT Timah
dan merupakan proyek pengembangan perangkat
teknologi yang telah digunakan sebelumnya. Sejak
tahun 1995, Perusahaan telah menggunakan fasilitas
sistem informasi manajemen dari Mincom. Perangkat
tersebut dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
Perusahaan sebagai suatu perusahaan tambang yang
mempunyai area produksi yang luas dan tersebar
di beberapa wilayah kepulauan Bangka, Belitung,
Kundur dan Jakarta. Melalui teknologi informasi
data tersebut, kegiatan pelaporan, pengawasan dan
pengambilan keputusan di manajemen menjadi
lebih cepat dan akurat tidak terkendala faktor sumber
data yang tersebar di berbagai wilayah produksi
perusahaan.
Implementation of SAP System for the Company
SAP is a business software that supports the
management information system (MIS) activities
in PT Timah. It is also a development project of the
technology devices which has been applied before.
Since 1995, the Company has used the management
information system facilities from Mincom. The
devices are needed to support the Company’s
activities as a company that has wide production
areas across Bangka Island, Belitung, Kundur, and
Jakarta. Through the data information technology,
reporting, supervision, and decision making activities
in the management will be faster and more accurate
without any constraint from data sources that are
spread in various production locations.
Sebelum penerapan sistem SAP, selain business
software dari Mincom, Perusahaan juga menggunakan
program Microsoft Access untuk kantor pemasaran
di London.
Before the implementation of SAP system, besides
the business software from Mincom, the Company
also used Microsoft Access for the marketing office in
London.
SAP sebagai perangkat sistem informasi manajemen
memberikan kemudahan pekerjaan adminitrasi,
pengendalian dan pengawasan serta pelaporan bagi
karyawan dan manajemen di seluruh wilayah unit
produksi dan kantor pusat Perusahaan. Efisiensi dan
efektivitas tercapai melalui berkurangnya pekerjaan
yang bersifat manual dan berulang serta kemudahan
akses dan berkurangnya laporan dalam bentuk
cetakan. Keseragaman format sesuai kebutuhan
setiap unit kerja juga membantu mempermudah
karyawan dalam bekerja.
As a management information system device, SAP
gives the simplicity in administration work, control,
supervision, and also reporting for the employees
and management in all production unit and the
head office. Efficiency and effectivity can be reached
as the manual and redundant works are reduced as
well as the ease of accessing and reduction of printed
reports. Uniformity of the format according to the
needs of each work unit has also help the employees
in perfoming in their work.
SAP Supply Chain Management (SCM) adalah
bagian dari SAP Business Suite yang dapat memberi
kemampuan kepada perusahaan untuk dapat
menjalankan bisnisnya dengan software yang sudah
dirancang sedemikian rupa untuk meningkatkan
efisiensi kerja, mempercepat pengambilan keputusan,
dan juga mempercepat proses kerja dari Perusahaan
ke pelanggan.
SAP Supply Chain Management (SCM) is a part in SAP
Business Suite which gives the ability to the Company
to run the business with the software that is designed
to increase the work efficiency, speed up the decision
making, and also speed up the work process from the
Company to the customers.
106 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
•
Dengan sistem ini, Perusahaan dapat terhubung
dengan kegiatan bisnis dari operasional, produksi,
transportasi, pemasaran, keuangan dan biaya
produk ke dalam sebuah sistem yang mengubah
Linear Supply Chain tradisional menjadi sebuah
Adaptive Network. Tujuan utama Perusahaan
dalam menerapkan sistem ini adalah untuk
mengembangkan sistem modul Production, Inventory
Management, Quality Management, Sales Distribution
(SD), Sales Order Processing, Financial Control (FICO),
IS Mining Commodity Pricing, Logistic Execution,
dan ECCS Reimplementation.
With this system, the Company is connected with
the business activity from operational, production,
transportation, marketing, finance, and product cost
into a system that convert Traditional Linear Supply
Chain to an Adaptive network. The main purpose
in implementing this system is to develop systems,
such as Production module, Inventory Management,
Quality Management, Sales Distribution (SD),
Sales Order Processing, Financial Control (FICO), IS
Mining Commodity pricing, Logistic Execution, and
ECCS Reimplementation.
Selain itu, pencanangan sistem baru ini sangatlah
membantu dalam kinerja Perusahaan. Banyak manfaat
yang didapatkan Perusahaan dari sistem ini, yang
diantara lainnya adalah terkontrolnya perencanaan
dalam produksi dan transportasi. Dengan SAP,
Perusahaan dapat menyesuaikan dan merencanakan
proses produksi dan transportasi secara maksimal
sehingga keterlambatan dalam transportasi bisa
dibatasi. Sistem ini juga memungkinkan karyawan
untuk mencari informasi tentang harga pasar timah
dengan akses online.
Besides that, the launch of this new system has
helped in Company’s performance tremendeously.
There are so many benefits which can be obtained
from the new system, and one of them is to be able to
control the production and transportation plan. With
SAP, the Company can adjust and plan the production
and transportation processes maximally so that the
transportation delay can be restricted. This system
can be used for the employees to find out about tin
market price online.
Selain itu, dengan akses online, laporan – laporan juga
dapat didapat dengan cepat sehingga keputusan
– keputusan penting dapat diambil dengan cepat.
Rutinitas keseharian juga dapat dipercepat dengan
sistem ini, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
kerja maupun produksi. Yang terakhir adalah adanya
pengurangan jumlah kerja administrasi karyawan
yang sebelumnya dilakukan secara manual.
Perusahaan kini juga dapat menikmati manfaat dari
SAP NetWeaver, salah satu platform teknologi SAP
untuk mengintegrasikan aplikasi yang terbuka.
Besides that, with online access, the reports can be
received faster, therefore the important decision
making can be done immediately. Daily routine
works can be fasten with this system, so that work
and production efficiency can be increased. Last but
not least, with this system, number of administration
staff can be reduced, as the process is no longer done
manually. The Company is also benefited from the
use of SAP NetWeaver, one of the SAP technology
platform which is used to integrate open application.
Proses Implementasi SAP
Proses upgrade SAP dari versi lama ke versi yang baru
dibagi menjadi tiga tahapan penting. Pada tahap
pertama, SAP Consulting melakukan upgrade pada
sistem SAP yang sebelumnya ke versi solusi SAP
terkini, yaitu SAP ERP 6.0 yang memakan waktu selama
tiga bulan. Disusul dengan implementasi modulmodul fungsional spesifik seperti modul Financials
and Controlling (FICO), Materials Management (MM),
Payroll, Business Information Warehouse (BIW), dan
yang lainnya.
Tahap terakhir adalah pembangunan pondasi baru
yaitu SAP NetWeaver, dan memperluas jangkauan
SAP di seluruh bagian dan anak perusahaan dengan
enterprise SOA (Service Oriented Architechture), yang
merupakan sekumpulan layanan di jaringan internal
dan eksternal yang saling berkomunikasi. Pada tahun
•
SAP Implementation Process
The SAP upgrade process from old to new version
consists of three important steps. On the first step, SAP
Consulting upgrades previous version of SAP to new
version, which is SAP ERP 6.0 that took three months to
finish it is followed by the implementation of specific
functional modules, such as Financial and Controlling
(FICO), Material Management (MM), Payroll, Business
Information Warehouse (BIW) modules, and others.
Last step is building the new foundation which is the
SAP NetWeaver, and expanding SAP network to all
business segments and subsidiaries with the Service
Oriented Architechture (SOA) enterprise, that works
as a group of internal and external network service
that communicate with each other. On the same year,
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
107
yang sama, tim TI Perusahaan sudah siap dengan
Sistem Informasi Eksekutif (EIS), yang mempunyai
kemampuan untuk mengintegrasikan seluruh proses
bisnis perusahaan.
the IT team was ready with the Executive Information
System (EIS), which has the capability to integrate all
the busines process of the Company.
Setelah itu, SAP Consulting memastikan bahwa sistem
yang baru ini mudah digunakan oleh seluruh jaringan
di Perusahaan (user-friendly) sehingga seluruh
karyawan dapat mengerti akan penggunaan sistem
baru tersebut dengan cepat. Pada saat bersamaan, tim
SAP Consulting juga membantu untuk memberikan
pengarahan kepada staf TI Perusahaan dalam
penggunaan sistem baru dalam bentuk back-end
project management dan user-side education untuk
solusi-solusi sistem SAP yang baru.
Furthermore, SAP Consulting makes sure that the
new system is user friendly for all networks in the
Company so that all the employees can understand
the use of the new system quickly. At the same time,
SAP Consulting team also helps to give direction to IT
staff in the use of the new system in the form of backend project management and user-side education for
new solutions of SAP system.
2. Sistem Cisco
2. Cisco System
Selain meningkatkan sistem SAP, Perusahaan juga
menggunakan Cisco System untuk sistem suara dan
komunikasinya. Sistem Cisco diimplementasikan
Perusahaan untuk meningkatkan reliability dan security
di perusahaan. Selain itu, Cisco digunakan Perusahaan
untuk melakukan pelayanan data transportasi, suara,
dan video ke seluruh dunia. Perusahaan kini memakai
beberapa produk dari Cisco tersebut, diantaranya adalah
router, switch, network access, IP telephony, keamanan,
jaringan fiber optik, jaringan data center, jaringan via
sinyal, jaringan untuk rumah, dukungan layanan teknis,
dan pelayanan jaringan.
Besides improving the SAP system, the Company also
uses Cisco System for voice and communication system.
This Cisco system is implemented by the Company to
increase the reliability and security in the Company.
Moreover, Cisco is used by the Company to perform the
transportation, voice, and video data to all over the world.
At this moment, the Company is making use of some of
the Cisco products, such as router, switch, network access,
IP telephony, security, fiber optic connection, data center
network, signal network, home network, techic support,
and network service.
Dengan menggunakan Cisco, Perusahaan juga dapat
menurunkan biaya operasional dan meningkatkan
produktivitas. Seperti contohnya, dalam pembayaran
telepon pada tahun 2009 berdasarkan aplikasi billing
system, untuk penghitungan pembayaran normal
(Telkom), jumlah yang dikeluarkan oleh Perusahaan
adalah Rp 813 juta. Sedangkan, dalam menggunakan
Cisco, Perusahaan hanya membayar Rp 411 juta. Dengan
demikian, penggunaan Cisco sangat menguntungkan
bagi Perusahaan terutama karena sistem tersebut dapat
mengurangi biaya pengeluaran Perusahaan. Terlebih lagi,
Cisco mempermudah proses pengambilan keputusan
karena informasi yang digunakan selalu di-update dari
waktu ke waktu.
By using Cisco, the Company is able to reduce the
operational cost and increase productivity. For example,
the cost of the telephone bill by Telkom provider during
2009, that was calculated using billing system application
is amounting to Rp 813 million. Whereas, by using Cisco,
the Company only pay Rp 411 million. To conclude the
statement above, it is seen that the use of Cisco is very
advantageous for the Company especially for the ablility of
the system to reduce cost. Moreover, Cisco has simplified
the process of decision making as the information used is
always up to date from time to time.
Sistem Cisco diimplementasikan Perusahaan untuk meningkatkan reliability
dan security di perusahaan dan juga untuk menurunkan biaya operasional
serta meningkatkan produktivitas.
Cisco system is implemented by the Company to increase the reliability and security in the
Company as well as.to reduce the operational cost and increase productivity.
108 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Pengembangan Teknologi Operasional
Operational Technology Development
Perusahaan tidak hanya meningkatkan daya kerja sistem
SAP Go Live, tetapi dalam hal operasional juga. Seperti yang
kita ketahui, Perusahaan saat ini sedang mencoba untuk
mengembangkan hasil tambang yang berada di lautan.
Maka dari itu, teknologi untuk memaksimalkan hasil
tambang laut sangatlah diperlukan. Upaya penghematan
bahan bakar pun dilakukan oleh Perusahaan dengan cara
coal gasifikasi.
The Company does not only increase the performance of
SAP Go Live system, but also the operational performance.
As known before, the Company is trying to expand the
offshore mining production. Therefore, there is a need
to maximize the technology used for the mining activity.
Fuel saving measures have been taken by the Company by
doing coal gasification.
1. Teknologi Penambangan
Sejak mulai beroperasi di wilayah penambangan lepas
pantai, Perusahaan telah menggunakan Kapal Keruk
(KK) sebagai alat produksi utama untuk menambang
di wilayah lepas pantai. Faktor umur ekonomis dan
teknis telah menyebabkan biaya operasi KK menjadi
relatif sangat besar. Perkembangan teknologi operasi
penambangan telah dimanfaatkan oleh Perusahaan
dengan menggunakan kapal isap untuk meningkatkan
hasil tambang laut.
1. Mining Technology
Since starting operations in the offshore mining area,
the Company uses Dredges (KK) as a primary production
tool for mining industry in offshore. Economic life spent
and technical factors have caused operationg costs
of the dredges to be relatively very large. Technology
development of mining operations has been utilized by
the Company by using cutter suction dredges to increase
yield of offshore mining.
Kapasitas produksi KIP jauh lebih besar dibandingkan
dengan KK. Selain itu, biaya operasional KIP pun lebih
rendah. KIP juga mempunyai beberapa keunggulan
dibandingkan dengan KK yaitu antara lain dapat
melakukan penggalian timah secara selektif, mobilitasnya
lebih tinggi karena dapat bergerak sendiri, dan biaya
perawatannya lebih murah. Untuk lebih meningkatkan
kontribusi produksi dan kinerja KIP maka perusahaan
mulai mengembangkan dan membangun sendiri armada
KIP, sampai dengan akhir 2009 perusahaan telah memiliki
6 unit KIP.
Cutter suction dredges (KIP) have bigger capacity than
the dredger. Moreover, the operational cost of the cutter
suction dredges can be kept to minimal. KIP also has several
advantages compared with the dredgers such as; able to
perform the selective extraction of tin, its mobility is higher
because it can move on its own, and the treatment cost is
relatively cheaper. To further enchance the contribution of
production and performance of KIP, the Company began
to develop and build its own fleet of KIP, and up until the
end of 2009, the Company has 6 units of KIP.
Sebagai suatu perusahaan pertambangan terintegrasi
maka Perusahaan sangat fokus pada pengembangan
teknologi di bidang operasi produksi dengan membentuk
As an integrated mining company the Company is very
focused on technology development in production
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
109
suatu unit kerja khusus yang disebut Unit Kerja Penelitian
dan Pengembangan (Litbang).
operation field by forming a special unit called Research
and Development Unit (Litbang).
Perkembangan di bidang teknologi operasi secara
berkesinambungan terus dilaksanakan. Perusahaan terus
mempelajari inovasi baru untuk meningkatkan volume
produksi tambang laut yang lebih efisien dan efektif.
Saat ini Perusahaan tengah melakukan kajian untuk
membangun alat produksi yang baru, yakni kapal keruk
jenis Bucket Wheel Dredge (BWD). Alat produksi yang baru
ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan tipe KK system
bucket ladder yang sebelumnya digunakan. Dengan kapal
keruk jenis BWD ini, penambangan laut dapat dilakukan
hingga kedalaman 60 meter di bawah laut.
Development in operational technology sector has always
been continued sustainably. The Company continues to
learn new innovations to increase production volume
of offshore mining efficiently and effectively. Curently,
the Company is conducting studies to develop new
production tool, which is dredger in Bucket Wheel Dredge
(BWD) type. This new production equipment is far more
efficient than KK type bucket ladder system that was used
previously. With this type of dredger, the offshore mining
can be done to a depth of 60 meters below sea level.
Berdasarkan Strategi Perusahaan 2009, optimalisasi produksi
menjadi pendorong kestabilan landasan usaha Perusahaan.
Perusahaan menitikberatkan pada pengembangan teknologi
pertambangan untuk memantapkan langkah optimalisasi
produksi. Implementasinya adalah dengan meningkatkan
penggunaan BWD untuk melakukan kegiatan penambangan
mencapai 60 meter di wilayah lepas pantai dan menambah
infrastruktur KIP. Dengan adanya peningkatan dalam
teknologi operasional tersebut, Perusahaan berharap akan
dapat meningkatkan porsi produksi tambang laut yang
sebanding dengan tambang darat.
According to the Company’s Strategy in 2009, production
optimization as become the driving stability of the
Company’s business foundation. The Company is focusing
on the development of mining technology to establish
production optimization. It is implemented by increasing
the use of BWD to conduct mining activities in the area
that reached 60 meters offshore and adding more KIP
infrastructure. With the increase of operational technology,
the Company hopes to be able to increase proportionate
production from offshore and onshore mining.
2. Penghematan Energi
Selain melakukan pengembangan dalam teknologi operasi
produksi yang menitikberatkan pada alat pertambangan,
Perusahaan juga berupaya untuk meningkatkan
penggunaan bahan bakar yang lebih murah tetapi tetap
ramah lingkungan sebagai pengganti bahan bakar minyak
atau High Speed Diesel (HSD) yang selama ini digunakan
oleh Perusahaan di unit peleburan. Bahan bakar
batubara merupakan pilihan alternatif yang baik untuk
Perusahaan, karena harga batubara relatif lebih murah jika
dibandingkan dengan bahan bakar minyak. Dengan cara
ini, efisiensi biaya produksi dapat ditingkatkan.
2. Energy Saving
Besides developing the operational production technology
that focus on the mining equipments, the Company
also attempts to increase the use of substitute fuel that
is cheaper and environment as substitute of oil fuel or
High Speed Diesel (HSD) which is currently used by the
Company in smelting unit. Coal fuel is an alternative that
is suitable for the Company as it has cheaper price than oil
fuel. By using this method, the cost production efficiency
can be improved.
Dengan dikembangkannya teknologi batubara yang
ramah lingkungan, maka teknologi gasifikasi batubara
dapat dikatakan merupakan salah satu alternatif pilihan
untuk memberikan solusi atas permasalahan energi
tersebut. Implementasi dari tanggung jawab Perusahaan
terhadap lingkungan sekitar wilayah operasi produksi
diwujudkan melalui penggunaan teknologi gasifikasi
batubara sebagai bahan bakar pengganti adalah pilihan
yang tepat untuk Perusahaan. Gasifikasi batubara
mempunyai tingkat pencemaran yang rendah dikarenakan
telah melalui proses pemurnian. Gasifikasi batubara
juga digunakan dengan sasaran untuk penyederhanaan
peralatan pada tanur yang merupakan salah satu sarana
di unit peleburan timah.
With the development of environmentally friendly coal
technology, it can be said that coal gasification technology
is an alternative option to provide solutions for energy
problem. Implementation of corporate responsibility
towards the environment around the area of production
operation is realized through the use of coal gasification
technology as a substitute fuel is the right choice for the
Company. Coal gasification has a lower pollution level due
to the purification process that it had been through. Coal
gasification is also used with the aim of simplifying the
equipment on the furnace, which is one of the tool in the
smelting unit.
110 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
3. Peleburan
PT Timah juga telah menggunakan Electrolytic Refining
(ER) di unit peleburan, yang bertujuan selain untuk
menerapkan strategi optimalisasi produksi juga untuk
meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk yang
dihasilkan. ER digunakan untuk pemurnian logam timah
serta meningkatkan produksi logam dengan kualitas
premium.
3. Smelting
PT Timah has also been using the Electrolytic Refining (ER)
in the smelting unit, which aims not only to implement
production optimization strategy, but also to increase
value aded and quality of the products. ER is used for
purification and to increase the production of tin metal
with premium quality.
Dalam proses ER, mineral lain termasuk pengotor
(impurities) yang masih terdapat di logam timah dipisahkan
dengan cara ion attraction. Dengan demikian, logam
timah hasil proses peleburan ini adalah timah murni dan
bebas dari bahan-bahan pengotor (impurities). Brand
product yang dihasilkan dari proses ini adalah Produk
Banka Four Nine yaitu produk logam timah dengan
kandungan Sn 99,99% dan merupakan produk unggulan
PT Timah. Produk logam timah ini banyak digunakan
oleh industri berbasis lingkungan. Proses ER merupakan
proses produksi ramah lingkungan dan dianggap sebagai
sistem “loop tertutup”, karena dalam proses kerjanya tidak
hanya sisa mineral lain yang ditangkap, tetapi juga partikel
di udara.
In the ER process, other minerals including impurities that
still exist in tin metal will be separated by ion attraction.
Thus, the tin metal resulted from the smelting process is
pure and free from impurities materials. The brand of the
product produced from this process is the Banka Four Nine
Product, which is metal tin with the composition of Sn
99.99% and has become PT Timah’s superior product. The
tin metal has been used a lot in environmental industry. The
ER process is a production process that is environmentally
friendly and considered as a closed loop system, as in the
working process, not only impurities from other minerals
are caught, but also particles in the air.
Perusahaan tidak berhenti
untuk berinovasi baik di
bidang informasi maupun
operasional.
The Company will not stop trying
to innovate in both information and
operational sector.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
111
Manajemen Risiko
Risk Management
Dalam
menjalankan
kegiatan
operasionalnya,
PT Timah (Persero) Tbk tidak hanya berfokus pada
profitabilitas, tetapi keberlanjutan operasional, image dan
kinerja perusahaan menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Keberlanjutan usaha ini tentunya akan menjamin
kepentingan para stakeholders terkait. Salah satu upaya
yang dilakukan Perusahaan untuk menjamin keberlanjutan
tersebut dengan manajemen risiko yang efektif.
In running its operational activities, PT Timah (Persero) Tbk
not only focuses on profitability, but also on operational
sustainability, image and the company’s performance.
Business continuity is certainly going to guarantee
the interests of all stakeholders concerned. Hence, the
Company believes that by conducting risk management
effectively, those goals will be achieved.
Perusahaan telah menyusun manajemen risiko secara
komprehensif dengan mengacu pada Keputusan Menteri
BUMN No.117/M-MBU/2002 pada 1 Agustus 2002 tentang
Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG).
Selain itu, dalam regulasi tersebut Perusahaan juga
mengadopsi konsep Enterprise Risk Management (ERM)
dengan standar manajemen risiko, pengelolaan data,
pelaporan dan analisa perusahaan.
The Company has prepared a comprehensive risk
management with reference to the Decree of the
Minister of SOEs No.117/M-MBU/2002 on August 1, 2002
on the Implementation of Practice on Good Corporate
Governance (GCG). Moreover, in the regulation, the
Company also adopted the concept of Enterprise Risk
Management (ERM) with the standard risk management,
data management, enterprise reporting and analysis.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertambangan,
Perusahaan
menyadari
dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya tidak lepas dari
risiko-risiko yang dihadapi. Apalagi menilik operasional
bisnis pertambangan PT Timah dan anak perusahaannya
dilakukan secara simultan dari berbagai lokasi yang
tersebar di dalam dan luar negeri (dredging operations dan
kantor perwakilan pemasaran).
As a company engaged in mining, the Company realizes the
risks exposed in its daily operational acitivities. Moreover,
taking into account the operational mining business of
PT Timah and its subsidiaries conducted simultaneously
from different locations spread within and outside the
country (dredging operations and marketing offices).
Oleh karena itu, dilihat dari risiko-risiko yang dihadapi
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Therefore, based on risk faced the Company, the risks are
categorized as follows:
1. Risiko Bisnis
1. Business Risk
Perusahaan menjalankan bisnis pertambangan timah
dimana pendapatan hampir 90% dibayar dengan mata
uang asing untuk pendapatan dari sisi ekspor. Sedangkan
biaya operasional menggunakan mata uang rupiah. Risiko
yang dihadapi dari sisi bisnis, dalam hal ini, terkait dengan
fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
(USD).
The Company is doing tin mining business where almost
90% of revenues from export is paid with foreign currency.
While operational costs using the currency of rupiah. Risks
faced by the business side, in this case, is associated with
fluctuations in the value of the rupiah against foreign
currency (USD).
Faktor risiko yang bersifat eksternal tersebut tetap
diperhatikan Perusahaan dan mengupayakan upaya
penekanan risiko melalui lindung nilai (hedge) terutama
untuk peralatan operasional yang dibeli dengan mata
uang asing.
The Company keeps on paying attention to the external
risks and trying to mitigate them by hedge Risk factors
that are external to the equipment of the Company and
pursue efforts to note the emphasis of risk through hedge,
particularly for operational equipment purchased with
foreign currency.
Risiko lain yang terkait bisnis logam timah di antaranya
fluktuasi harga timah di pasaran dunia. Upaya yang
telah dilakukan antara lain melalui penjualan langsung
pada industri pengguna (end user) dengan menawarkan
customized product. Tujuan penerapan langkah ini juga
untuk mengurangi terjadinya spekulasi harga yang
dilakukan para pedagang perantara (trader).
Other risks related businesses including tin price
fluctuations in world market. To mitigate the risk,
PT Timah strives to conduct direct sales end users by
offering customized product. The reason for applying this
step is to minimize price speculation by traders.
112 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
Langkah lain untuk mengatasi risiko bisnis, Perusahaan
memperkuat kepercayaan investor maupun buyer melalui
keberlangsungan komunikasi yang intensif dalam acara
customer gathering dan public expose yang dilakukan
secara berkala. Pergerakan harga saham Timah dengan
kode TINS selama 2009 tercatat cukup baik dengan
menjadi saham unggulan di bursa cukup mendongkrak
image building Perusahaan di mata investor. Sehingga
penurunan harga yang terjadi beberapa kali masih dapat
diatasi dengan kuatnya kepercayaan para pemangku
kepentingan melihat track record Timah tersebut.
Other steps for risk mitigations, the Company strengthens
the investor and buyers’ confidence through the
sustainability of intensive communications in the event
customer gathering and public expose conducted
periodically. PT Timah’s share price movements, with code
TINS, during 2009 recorded as benign to be a leading
share in the stock. It is sufficient to boost the Company
image building in the eyes of investors. So the decline in
prices that occurred a few times still can be overcome by
the strong confidence of our stakeholders to see the track
record of Tin.
Terkait risiko bisnis internal, Perusahaan dihadapkan pada
jumlah cadangan yang semakin menurun. Langkah untuk
mengatasinya melalui diversifikasi usaha serta peningkatan
nilai produk yang dihasilkan oleh Perusahaan.
Related internal business risk, the Company faced with
a decreasing number of reserves. Steps to overcome are
through the diversification of its operations and increase
the value of products produced by the Company.
2. Risiko Keuangan
2. Financial Risk
Berkaitan dengan pendapatan yang diterima Perusahaan
hampir didominasi mata uang asing dan fluktuasi
harga timah. Perusahaan telah mengupayakan langkah
antisipasi terhadap kedua risiko yang mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan tersebut. Adapun upaya
yang ditempuh melalui peningkatan nilai tambah (added
value) timah yang diproduksi dengan langkah diversifikasi
produk tin chemical dan tin solder (tin wire dan bar).
In conjuction with the revenue received by the
Company almost dominated by foreign currency and
price fluctuations. The Company has made actions in
anticipation of both risks affecting the company's financial
performance. Action taken through increasing added
value of tin by diversification of tin chemical and tin solder
products.
Langkah lain yang diupayakan untuk menurunkan faktor
risiko eksternal tersebut yakni dengan pengembangan
standar operasi dan prosedur (SOP), lindung nilai (hedge)
serta pembentukan unit treasuri yang fokus dalam
manajemen nilai tukar.
Other measures being undertaken to reduce the
external risk factors namely the development of
standards and operating procedures (SOPs), hedging
and the establishment of treasury units that focus in the
management of exchange rates.
3. Risiko Pemasaran
3. Marketing Risks
Perusahaan menghadapi risiko eksternal terkait bidang
ini di antaranya penurunan harga logam dan persaingan
antar negara penghasil timah dunia. Untuk mengantisipasi
risiko fluktuasi harga timah dunia, Perusahaan
mengusahakan melakukan keseimbangan penjualan spot
dan long term contract (commitment). Langkah taktisnya
dengan pengaturan jadwal waktu dengan pembeli yang
disesuaikan dengan situasi dan fluktuasi harga logam
yang ada.
The Company is exposed to external risks including metal
prices decline and the competition among the world's
tin-producing countries. To anticipate the risk of price
fluctuations, the Company seeks to balance the spot
and long term sales contract (commitment). Tactical step
is by setting a timetable with the buyer, adjusted to the
situation and the existing metal price fluctuations.
Langkah lain melalui meminimalkan risikonya melalui
efisiensi operasi produksi dan melakukan penjadwalan
kembali (rescheduling) penjualan dengan pihak pembeli.
Another step is by minimizing the risk through operating
efficiencies in production and sales re-scheduling with the
buyer.
Risiko lain terkait persaingan antar negara penghasil timah
di dunia yakni Cina, Bolivia, Peru dalam hal peningkatan
market share yang ada. Perusahaan masih membuktikan
diri sebagai penghasil timah terbesar kedua setelah
Cina. Meskipun hingga saat ini, Perusahaan masih belum
menjadi pricemaker di pasaran logam timah dunia, tetapi
segenap strategi telah diupayakan ke arah tersebut.
In increasing the existing market share, the Company faces
competition from other tin producer’s countries such as
China, Bolivia and Peru. The Company is still proven as
the second biggest tin producer after China. Although
the Company until now has not yet the pricemaker
in tin world market, however all strategies have been
directed into it.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
113
Dari sisi faktor internal, fungsi pemasaran dalam
pemenuhan komitmen penjualan produk dari rantai
ketersediaan bahan baku sampai produksi memiliki risiko
yang bersifat kumulatif. Pengelolaan sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) yang dikelola dengan baik dapat
menurunkan risiko pemasaran dari sisi internal sehingga
terjalin koordinasi internal yang lebih reliabel.
In terms of internal factors, the marketing function in
fulfilling the commitment of the availability of product
sales from the chain of raw material until the production
has a cumulative risk. Management of Enterprise Resource
Planning system (ERP) that is well managed can reduce
the risk of marketing from the internal side so that internal
coordination is more reliable.
4. Risiko Pengembangan Usaha
4. Risk of Business Development
Pengembangan usaha sebagai bagian dari strategi
Perusahaan menjadi pencapaian sepanjang 2009 melalui
dibangunnya Pabrik Tin Chemical di Cilegon, Jawa Barat;
tin solder di Pulau Kundur, Riau; aspal ekstraksi di Pulau
Buton, Sulawesi Tenggara; dan upaya pengembangan
usaha pertambangan non timah (batubara, besi, nikel).
Business development as part of the Company’s strategy
has become an achievement in 2009 through the
construction of Chemical Tin Factory in Cilegon, West
Java; tin solder on Kundur Island, Riau; asphalt extraction
on the island of Buton, Southeast Sulawesi, and business
development of non tin mining (coal, iron , nickel).
Perusahaan juga dihadapkan pada risiko dalam upaya
diversifikasi usaha tersebut, di antaranya ketersediaan
sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan
profesional di bidangnya. Perekrutan dan pelatihan
intensif karyawan serta bantuan konsultan profesional
terkait pemanfaatan teknologi di bidang industri hilir tin
chemical adalah upaya-upaya yang dilakukan Perusahaan
untuk menurunkan risiko tersebut.
In diversifying the products, the Company is also
exposed with the risk of the availability of competent and
professional human resources (HR). Intensive recruitment
and training of employees as well as related professional
consulting assistance in the field of technology utilization
tin chemical downstream industries are the attemps made
by the Company to mitigate those risks.
Pengembangan usaha ini juga menghadapi tantangan
risiko eksternal terkait ketersediaan bahan baku impor
terutama untuk industri tin chemical dan bahan baku
khusus aspal ekstraksi. Upaya untuk mengantisipasi telah
disiapkan Perusahaan di tahun berikutnya melalui rencana
investasi pembangunan pabrik bahan baku tin chemical
di dalam negeri dan pencadangan anggaran investasi
untuk proyek aspal ekstrasi lanjutan untuk optimalisasi
nilai produk yang dihasilkan.
The business development is also facing challenges related
to external risk, especially the availability of imported
raw materials for chemical tin industry and special raw
materials bitumen extraction. The Company anticipates
the obstacles through the development of investment
plans tin chemical raw material plant in Indonesia next year
and the investment budget provision for the continued
asphalt extraction project to maximize the value of
the products.
5. Risiko Manajemen Sumber Daya Manusia
5. Human Resources Risk Management
Bidang sumber daya manusia, Perusahaan menghadapi
persoalan kesenjangan kompetensi karyawan baru untuk
mengganti karyawan yang telah pensiun sepanjang 2009
sebanyak 517 orang. Fungsi pengelolaan SDM memegang
peranan penting untuk menurunkan risiko tersebut.
Terutama dalam menyiapkan SDM yang berkompeten
melalui pelatihan berjenjang bidang teknis, manajerial
dan kepemimpinan.
The Company is exposed with the issue of competency
gaps of new employees to replace retired employees
during 2009 as many as 517 people. Human resource
management function plays an important role to mitigate
those risks. Particularly in preparing a competent human
resources through a tiered technical, managerial and
leadership training.
Proses pembimbingan, mentoring, dan pendelegasian
wewenang dan percepatan penempatan jabatan tanpa
mengurangi bobot persyaratan jabatan yang harus
dipenuhi juga signifikan meningkatkan kompetensi SDM.
The process of coaching, mentoring, delegation of
authority and accelerating the placement position without
reducing the weight of job requirements that must be
met also increase the competence of human resources
significantly.
114 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
DID
IN 2009
6. Risiko Produksi
6. Production Risk
Penurunan produksi bijih timah terjadi pada 2009 dan
beberapa upaya telah dilakukan untuk meminimalisir
faktor risiko ini. Pada sisi produksi, Perusahaan dihadapkan
pada risiko minimnya ketersediaan cadangan bijih
timah, keamanan wilayah tambang, dan kelayakan
peralatan produksi.
Ore production decline occurred in 2009 and several
attempts have been made to minimize this risk factor. On
the production side, the Company faced with the risk of
lack of availability of ore reserves, mining areas of security,
and feasibility of production equipment.
Risiko minimnya ketersediaan cadangan bijih timah
dilakukan melalui evaluasi cadangan, melakukan check
drilling di wilayah bekas tambang (tailing) dan melakukan
eksplorasi rinci di laut dalam.
In anticipating it, the Company conducts evaluation of
reserves, drilling checks in mined areas (tailings) and
perform detailed deep-sea exploration.
Sedangkan risiko berkaitan dengan keamanan wilayah
tambang, Perusahaan melakukan pengamanan wilayah
dengan penambahan pos pengamanan dan pembuatan
block system.
While the security risks associated with mining areas, the
Company conducted a security area with the additional of
security post and block system.
Terkait risiko kelayakan peralatan produksi yakni kapal
keruk yang kondisinya sudah tua mengalami penurunan
produktivitas untuk aktivitas tambang laut. Upaya
untuk mengatasi masalah tersebut melalui pembuatan
kapal isap produksi (KIP) maupun bekerjasama dengan
mitra, penjajakan menggunakan humprey spiral untuk
meningkatkan perolehan biji timah dan mineral ikutan
(zircon, ilmenite dan monazite) dalam proses pencucian
dan modifikasi Kapal Keruk (KK) tipe ladder menjadi Kapal
keruk tipe bucket wheel dredge (BWD).
Risk related production equipment, the feasibility of old
dredgers whose condition has decreased the productivity
of marine mining activities. The Company strives to resolve
the issue through Production Suction Dredges (KIP)
manufacture and in collaboration with partners, using a
Humphrey Spiral assessment to improve the acquisition
of tin ore and associated minerals (zircon, Ilmenite and
monazite) in the washing process and modification of
ladder type dredges (KK) becomes bucket wheel dredge
type (BWD).
7. Risiko Regulasi
7. Regulation of Risk
Bergerak dalam bisnis pertambangan, Perusahaan
dipengaruhi oleh regulasi pertambangan, termasuk
diberlakukannya peraturan perundangan yang baru yakni
UU Minerba No.4 tahun 2009 dan peraturan tambahannya.
Meski UU tersebut sudah dimulai implementasinya,
tetapi pelaksanaannya masih menunggu Peraturan
Pemerintah (PP) yang sampai saat ini belum ada.
Keterlambatan terbitnya PP tersebut telah menimbulkan
ketidakjelasan implementasi UU dan berdampak
pada ketidakpastian hukum yang berpengaruh
pada operasional Perusahaan.
Engaged in the mining business, the Company is affected
by the mining regulations, including the enactment
of new Minerba Law No. 4 year 2009 and the other
regulations. Although the enactment of regulations have
already started, but its implementation is still waiting
for government regulation (PP), which until now has
not yet been released. The delay in publication of the PP
has caused law uncertainty and it affects the Company’s
operations.
Selain itu, regulasi kehutanan terkait masalah tumpang
tindih lahan pertambangan di kawasan hutan terus
didorong untuk diselesaikan. Ketidakpastian regulasi dan
perbedaan interpetasi UU tersebut akan menimbulkan
risiko hukum. Adapun Perusahaan mengatasi masalah
tersebut dengan melakukan koordinasi dengan pihak
terkait yakni kepolisian, kejaksaan, pemerintah daerah
dan mitra perusahaan; melakukan kajian regulasi secara
komprehensif; penyempurnaan SOP serta sosialisasi
internal Perusahaan tentang risiko hukum.
In addition, regulation of forestry related issues
overlapping land mines in forest areas is still in process.
Regulatory uncertainty and differences of interpretation
of this law will cause legal risk. The Company solves the
problem by coordinating with relevant parties namely
the police, judiciary, local government and corporate
partners; perform a comprehensive regulatory review,
completion and dissemination of the Company’s internal
SOP concerning the legal risk.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
115
8. Risiko Lingkungan dan CSR (Corporate Social Responsibility)
8. Environmental Risk and CSR (Corporate Social Responsibility)
Risiko yang harus dihadapai perusahaan yang bergerak
di bidang pertambangan adalah persoalan lingkungan di
kawasan bekas pertambangan. Perusahaan menghadapi
masalah terkait lingkungan pada area penambangan
terutama pada area bekas tambang (tailing) yang masih
dapat ditambang kembali dengan Tambang Skala
Kecil (TSK). Padahal lahan bekas tambang seharusnya
diistirahatkan untuk jangka waktu tertentu atau dilakukan
reklamasi dan rehabilitasi.
Risks that must be faced by companies engaged in mining
is the environmental issue in the former mining area.
Company is facing problems related to the environment
in mining areas, especially in former mining areas (tailings)
that can still be mined with small-scale mining (TSK).
Whereas the area should actually be rejuvenated for a
specific period of time or rehabilitated.
Langkah Perusahaan untuk mengupayakan kerjasama
dengan pihak terkait untuk mendukung program
Green Babel, membuat Hutan Wisata dan melakukan
percepatan reklamasi lahan bekas tambang yang sudah
tidak produktif.
The Company seeks cooperation with relevant parties to
support the Green Babel program, create Forest Tourism and
accelerate the reclamation of unproductive mined lands.
Sedangkan program tanggung jawab sosial Perusahaan
(CSR) tidak hanya menjadi kewajiban tetapi bentuk
kepedulian terutama kepada masyarakat yang secara
langsung terkena dampak dari kegiatan pertambangan.
Kegiatan CSR yang diselenggarakan antara lain bekerja
sama dengan pemerintah daerah setempat dengan
memberikan bantuan beasiswa, pendirian fasilitas
pendidikan, kesehatan, tempat ibadah dan perbaikan
infrastruktur.
While corporate social responsibility program (CSR) is
not only an obligation but a form of particular concern
to the community that are directly affected by mining
activities. CSR activities are held, such as, working with
local governments by providing scholarship assistance,
establishment of educational facilities, healthcare, places
of worship and infrastructure improvements.
Perusahaan semakin memantapkan langkah pengelolaan
risiko melalui pembentukan Komite Manajemen Resiko
dan Investasi (KMRI). Komite ini bertanggung jawab
langsung kepada Direksi Perusahaan. Komite ini disahkan
dengan Surat Keputusan Direksi No. 457/TBK/SK0000/2009-BI dan mulai beroperasi bekerja sejak Agustus
2007.
The Company has established risk management measures
through the establishment of the Risk Management
Committee and Investment (KMRI). This Committee
is directly responsible to the Board of Directors of the
Company. The full report KMRI activities during 2009 can
be viewed on the Corporate Governance section of this
report book.
Adapun komite ini membantu Direksi terkait tugasnya
dalam setiap proses pengambilan keputusan atas
kegiatan dan rencana investasi yang menimbulkan risiko
bagi perusahaan serta melakukan analisis investasi yang
akan dilakukan.
This committee helps the Board of Directors relating their
tasks in every decision making process that resulted some
risks for the Company as well as carrying out investment
analysis that will be done.
KMRI telah menyelesaikan buku analisis risiko per satuan
kerja di lingkungan Perusahaan pada Maret hingga
Agustus 2008. Analisis tersebut akan ditingkatkan menjadi
pemantauan risiko secara online pada pertengahan tahun
2010 melalui penyusunan database risiko pada setiap unit
usaha Perusahaan. Kajian risiko oleh KMRI dilakukan secara
berkala dengan memprioritaskan pada kebutuhan analisis
dari unit yang telah berjalan (existing), pengembangan
terencana (planning) maupun pengembangan melalui
akuisisi (acquiring). Laporan lengkap kegiatan KMRI selama
2009 dapat dilihat pada bagian Tata Kelola Perusahaan
buku Laporan ini.
KMRI has finished the risk analysis book per work unit in the
Company's environment during March until August 2008.
The analysis will be improved to be online risk supervisory
during mid 2010 through risk database arrangement in
every Company's business unit. Studies on risks is done
from time to time by KMRI, prioritizing on the analysis
needs from the existing units, planning for development as
well as acquiring development. Complete report on KMRI
activities during 2009 can be found on Good Corporate
Governance segment of this annual report.
116 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
PLAN
Prospek dan Strategi
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
117
Prospek Usaha Timah
Timah's Business Prospects
Perusahaan memperkirakan adanya kenaikan konsumsi
logam timah dunia pada tahun 2010 sebesar 10%
dibanding tingkat konsumsi pada tahun 2009 yang hanya
sebesar 300.000 ton.
The Company estimates a 10% increase in the global
consumption of tin price in 2010 compared to 300,000
tons consumed level in 2009.
Hal ini dilatarbelakangi oleh mulai pulihnya kondisi
ekonomi dunia yang pada akhirnya akan meningkatkan
daya beli konsumen terutama terhadap produk-produk
consumer good dan elektronik yang merupakan end user
utama hasil tambang timah.
This is motivated by the start of the recovery in the worlld
of economy which will increase the purchasing power
of the consumers, especially for consumer goods and
electronic products that are considered the main end
users of tin produce.
Berdasarkan prediksi kenaikan sebesar 10% tersebut,
maka diperkirakan produksi logam timah pada 2010
akan sama dengan jumlah permintaan tahun 2010, yaitu
sebesar 330.000 ton.
Based on the predicted increase of 10%, it is estimated that
tin production in 2010 will equal demand in 2010, which is
around 330,000 tons.
Sedangkan bila melihat dari sisi harga timah batangan, di
awal tahun 2010 diperkirakan harga akan terus meningkat
sejalan dengan kenaikan permintaan. Berdasarkan data
dari London Metal Exchange (LME), di bulan Januari 2010
harga timah batangan telah mencapai sekitar USD 17.000
per ton, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga
tahun lalu yang sempat turun menjadi USD 11.221.
Examination of the price of tin ingots indicates that the
price of tin will continue to increase with rising demand
in the beginning of 2010. According to data from London
Metal Exchange (LME), in January 2010, the price of tin
ingots reached USD 17,000 per ton, much higher than last
year which had decreased to USD 11,221.
Dengan demikiran prediksi harga rata-rata logam timah
tahun 2010 yang diterima oleh Perusahaan adalah sekitar
USD 14.800 per ton.
Prediction for the average price of tin metal in 2010
received by the Company are about USD 14,800 per tons.
Harga Rata-Rata Timah Batangan (2009-2010)
Average Price of Tin Ingot (2009-2010)
USD/Ton
2009 - April
12.350
2009 - Mei 14.300
2009 - Juni 14.150
2009 - Juli
13.500
2009 - Agustus 14.050
2009 - September 14.900
2009 -Oktober 14.700
2009 -November
14.900
2009 -Desember 15.200
2010 - Januari
16.950
Strategi Perusahaan 2010
Company Strategy 2010
Dengan didukung oleh prediksi peningkatan konsumsi
yang positif di tahun 2010, Perusahaan tetap fokus pada
rencana jangka panjang 2008-2012 dimana tahun 2010
merupakan tahun “Peningkatan Kualitas”.
Supported by a positive prediction that production
increase in 2010, the Company remains focused on the
long-term plan for 2008-2012, whilst 2010 has the annual
strategy of “Quality Improvement”.
118 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
PLAN
Tema “Peningkatan Kualitas” merupakan kelanjutan dari
strategi "Peningkatan Kapasitas" yang telah dijalankan
sejak tahun 2008 hingga mencapai kondisi optimal yang
seusai dengan daya serap pasar.
The theme of “Quality Improvement” is a continuation
of the strategy “Capacity Improvement” which has been
running since 2008, to reach the optimal conditions
according to the market absorption.
Adapun rencana kerja strategi "Peningkatan Kualitas"
mencakup beberapa bidang utama, antara lain:
The "Quality Improvement" strategic plan includes several
key areas:
•
•
•
•
•
•
Peningkatan pengawasan dan pengamanan serta
pengelolaan lingkungan tambang darat sesuai
dengan pedoman pertambangan yang baik dan
benar (good mining practices).
Meningkatkan jumlah armada Kapal Isap Produksi
(KIP) yang rencananya berjumlah 15 unit di akhir
tahun 2010 untuk digunakan pada tambang laut.
Membangun/ memodifikasi kapal keruk dengan
teknologi baru yang disebut Bucket Wheel Dredge
(BWD) dengan kemampuan menggali hingga
kedalaman 60 meter di bawah permukaan air laut.
Meningkatkan pendapatan dari produk dengan nilai
tambah tinggi seperti produk premium timah dengan
kadar Sn yang lebih tinggi dari standar LME. Hingga
akhir 2009 kontribusi penjualan produk premium
timah dengan kadar Sn di atas 99,9% telah mencapai
75% dari total seluruh penjualan.
Mengembangkan produk hilir timah yang memiliki
margin lebih besar seperti yang berasal dari pabrik
timah solder di pulau Kundur (Riau) dan pabrik
timah chemical yang berlokasi di Cilegon, Banten.
Pabrik solder telah selesai dibangun di tahun 2009
sedangkan pabrik timah chemical masih dalam tahap
pembangunan sampai dengan akhir tahun 2009.
Dengan demikian masih besar potensi penetrasi pasar
serta peningkatan kapasitas yang bisa dihasilkan dari
kedua pabrik tersebut.
•
•
•
•
Increase surveillance and security as well as
environmental management of land mining in area
in accordance with the guidelines for good mining
practices.
Increase the amount of Cutter Suction Dredges (KIP)
which is planned to reach 15 units by the end of 2010
to be used for offshore mines.
Utilize technology to improve the development of a
new type of dredger, Bucket Wheel Dredges (BWD)
which can be used up to 60 meters below sea level.
Increase revenue from products with high added
value such as premium tin products with a higher
level of lead (Sn) than the LME standard. By the end
of 2009, the contribution of premium products with
a concentration of lead (Sn) above 99,9% to sales
reached 75% of total sales.
Expand downstream products that have higher
margin such as products from tin solder plant on
Kundur Island (Riau) and the tin chemical plant in
Cilegon, Banten. The solder plant was completed
in 2009 while the tin chemical plant is still in
development and scheduled to be complete at the
end of 2009. Thus, there is still a significant potential
to expand market penetration and improve capacity
from both plants.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
119
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Pada tahun 2010, peningkatan kualitas sumber daya
manusia juga merupakan perhatian manajemen guna
mempersiapkan tenaga kerja terampil untuk kebutuhan
operasional maupun pengembangan usaha.
In 2010, improving the quality of human resources
was a major concern for management to prepare
skilled manpower for fulfilling operational and business
development needs.
Pada dasarnya pelatihan karyawan untuk peningkatan
keterampilan, pengetahuan, dan perilaku dilaksanakan
melalui program-program pelatihan teknis, manajerial,
dan kepemimpinan. Pelatihan teknis lebih dititikberatkan
pada internalisasi Standard Operating Procedures (SOP)
pada masing-masing satuan kerja. Sedangkan pelatihan
manajerial dan kepemimpinan diimplementasikan
dengan metoda Allen Management System (AMS).
Employee trainings for increasing skills, knowledge, and
attitude are carried out through technical, managerial,
and leadership training programs. Technical trainings
more focus on the internalization Standard Operating
Procedures (SOP) in each working unit. Managerial and
leadership trainings are implemented through the Allen
Management System (AMS).
Melalui program-program pelatihan tersebut diharapkan
seluruh karyawan mampu menetapkan tujuan, sasaran,
proses kegiatan dan tolak ukur unjuk kerjanya masingmasing. Sehingga menghasilkan kualitas pekerjaan yang
lebih efisien, efektif dan produktif.
Through these training programs, employees are expected
to establish their own goals, objectives, process activities
and set performance benchmarks. Therefore, it is expected
that the quality of work will become more efficient,
effective and productive.
Selain program-program pelatihan, motivasi kerja perlu
dibangkitkan dengan senantiasa memberikan semangat,
menggalang kebersamaan, dan menumbuhkan kreatifitas
serta menerapkan sistem reward and punishment.
In addition to training programs, motivation also needs to
be raised by providing constant encouragement, building
togetherness, and nurturing creativity as well as applying
rewards and punishments.
120 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
PLAN
Inovasi Teknologi
Technology Innovation
Sistem SAP memberikan kemudahan kepada Direksi untuk mengakses
data dan informasi yang lebih akurat dari waktu ke waktu sehingga
proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat.
This SAP system has facilitated the Board of Directors' access to accurate data and
information, expediting decision making (dashboard management).
Sistem Informasi Manajemen
Management Information System
Pada tahun 2009, tim TI Perusahaan berhasil
mengimplementasikan sistem SAP. Sistem ini membantu
proses pengolahan data dan pelaporan secara cepat dan
akurat dari mulai kegiatan di unit kerja penambangan
sampai dengan pemasaran secara terintegrasi. Sistem SAP
memberikan kemudahan kepada Direksi untuk mengakses
data dan informasi yang lebih akurat dari waktu ke waktu
sehingga proses pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan cepat.
In 2009, the Company’s IT team implemented the SAP
system. This system has helped with data processing and
fast and accurate reporting of the activities carried out
by the mining working unit to the integrated marketing
process. This SAP system has facilitated the Board of
Directors access to accurate data and information,
expediting decision making (dashboard management).
Sejak diimplementasikan pada pertengahan tahun
2009, sistem SAP dalam kondisi perkembangan yang
berkelanjutan sesuai dengan kemajuan teknologi
informasi terkini. Perusahaan menargetkan peningkatan
pelayanan, termasuk meng-upgrade sistemnya sehingga
dapat diakses melalui media telepon selular yang lebih
dinamis serta mobile.
Since implemented in mid-2009, the SAP system is
still being improved along with the latest information
technology developments. The Company is still targeting
service improvements, including upgrading the system
so that it can be accessed by cellular phone making it
dynamic and mobile.
Rencana implementasi solusi Data Warehouse (DW)
sebagai bagian dari pengembangan business intelligence
Perusahaan bermanfaat untuk mempermudah proses
pengambilan keputusan pada tingkat manajemen.
The implementation of the Data Warehouse (DW)
Solution is part of the Company's business intelligence
development which will support management in making
necessary decisions.
Aplikasi DW direncanakan dalam bentuk yang sederhana
dan akurat serta kompatibel dengan aplikasi pada
media telepon selular. Secara berkelanjutan sistem ini
akan diterapkan pada unit-unit usaha lainnya. Dengan
perencanaan Perusahaan dalam mengembangkan
operasional bisnis batubara, Perusahaan berharap SAP
NetWeaver dapat membantu integrasi antara Perusahaan
Induk dan Anak Perusahaan.
This simple and accurate application is also available for
mobile phones. The system will be applied sustainably to
all the business units. With the Company's plan to expand
its operational coal business, the SAP NetWeaver can help
integrate the Holding Company and Subsidiaries.
Perusahaan berencana untuk memfokuskan sistem SAP
Supplier Relationship Management (SAP SRM) untuk
meningkatkan efektivitas hubungan dengan pemasok
serta mengurangi biaya pengadaan di PT Timah. Melalui
peningkatan fungsi dan peran SIM, Perusahaan akan
membangun sistem yang terbaru dengan menggunakan
Program e-Library Lontar. Program tersebut dapat
memproses data menjadi informasi, melancarkan jalannya
komunikasi dengan pihak lain yang berkepentingan,
mengakuisisi data, dan menghapus data dengan cepat
dan tepat. Tujuan dari implementasi program tersebut
adalah agar Perusahaan dapat tetap kompetitif dengan
perusahaan lain.
The
Company plans to focus on the SAP Supplier
Relationship Management (SAP SRM) system and establish
a more effective relationship with the distributor to reduce
procurement costs for PT Timah. Through improving the
function and role of SIM, the Company will build a new
system by using an e-Library Lontar Program. This program
can process data to information, ease communication
with other parties, acquire, and remove data faster
and more accurately. The purpose of the implementation of
the program is to be competitive with other companies.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
121
Langkah-langkah implementasi pada sektor teknologi
sistem manajemen yang salah satunya adalah sistem
SAP NetWeaver adalah merupakan salah satu strategi
keberlanjutan usaha yang dipersiapkan oleh Perusahaan
dalam menghadapi dinamika usaha di bidang pertimahan
yang semakin dinamis.
Implementation management information system sector,
mainly through the implementation of SAP NetWeaver
system, is one of the Company's business sustainability
strategies to deal with the dynamics of the business in the
increasingly dynamic tin field of tin.
Teknologi Operasional
Operational Technology
1. Bucket Wheel Dredge
1. Bucket Wheel Dredge
Untuk peningkatan kinerja operasional, Perusahaan secara
berkesinambungan melakukan pengembangan teknologi
penambangan melalui pembangunan alat produksi baru
demi tercapainya volume hasil tambang yang maksimal
dengan biaya yang lebih efisien. Pada tahun 2010,
Perusahaan akan mulai membangun kapal keruk jenis
Bucket Wheel Dredges (BWD) yang bekerja lebih optimal
dibandingkan dengan cara beroperasi kapal keruk yang
lama dengan sistem bucket ladder.
To improve operational performance, the Company
is developing the mining technology by improving
new production devices to achieve maximum volume
production more efficiently cost. In 2010, the Company
is constructing new type of dredger, called the Bucket
Wheel Dredges (BWD) which provides better performance
compared to the previous dredger that used bucket ladder
system.
Perusahaan menerapkan teknologi Humphrey Spiral (HS). Teknologi
ini dapat dijadikan sebagai contoh pola penambangan yang bersih
dan mengikuti aspek keberlanjutan lingkungannya.
The Company is implementing the technology of Humphrey Spiral (HS). The technology can be
set as an example of a clean mining pattern and follow environmental sustainability aspect.
2. Humphrey Spiral
2. Humphrey Spiral
Langkah krusial dilakukan oleh Perusahaan untuk
mengantisipasi masa depan pertambangan yang masih
tidak menentu. Perusahaan menerapkan teknologi
Humphrey Spiral (HS) atau Tambang Spiral yang diyakini
dapat memberikan kontribusi lebih bagi Perusahaan.
Teknologi ini dapat dijadikan sebagai contoh pola
penambangan yang bersih dan mengikuti aspek
keberlanjutan lingkungannya.
The Company has taken one crucial step to anticipate the
unknown future of the mining industry. The Company is
implementing Humphrey Spiral (HS) technology, which is
believed to be able to provide additional contributions for
the Company. The technology can be set as an example
of a mining patterns and comply with environmental
sustainability.
Teknologi yang digunakan adalah teknologi yang
sederhana tetapi mutakhir. HS ini sebenarnya adalah alat
konsentrasi pemisahaan mineral berat dan mineral ringan
yang menggunakan gaya sentrifugal dan air sebagai
media konsentrasi. Alat yang digunakan merupakan
lounder yang melingkar dan berbentuk spiral.
The technology used is a simple but intelligent. HS is a tool
that separates light minerals from heavy minerals using a
centrifugal method and water as its concentrated medium.
The tool used is a circled lounder in a spiral shape.
Proses penambangan dengan metode Tambang Spiral
HS ini hanya dapat dilakukan di lokasi eks tambang yang
berada di KP Perusahaan yang belum direklamasi. Lahan
yang sudah direklamasi tidak akan digunakan untuk
aktivitas penambangan lagi karena lahan sudah tidak
produktif.
The spiral method used in the mining process can only be
performed in the Company's old mining areas that have
not yet been reclaimed. Land that has been reclaimed
cannot be used for mining activities anymore as the land
is no longer productive.
Pola penambangan ini sangat menguntungkan bagi
Perusahaan, karena pola penambangannya bersifat
total mining dan memberikan kepastian bahwa kandungan
This mining method is very advantageous for the Company,
as it represent total mining and ensure that mined land no
longer contains any minerals. By doing this, mined land
122 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
WHAT
WE
PLAN
mineral di lahan tambang tersebut sudah tidak ada lagi.
Dengan sistem pola penambangan ini, lahan eks tambang
yang sudah direklamasi tidak akan ditambang lagi oleh
pihak-pihak lainnya.
that has been reclaimed will not be mined again by other
parties.
3. Coal Gasification
3. Coal Gasification
Program efisiensi biaya operasi, terutama pada biaya
bahan bakar kapal keruk adalah melalui penggantian
jenis bahan bakar solar menjadi bahan bakar fuel oil
dengan harga 40% lebih murah dari bahan bakar solar.
Penggunaan fuel oil tersebut telah juga diimplementasikan
pada pabrik peleburan timah, sebagai bahan bakar
tanur. Implementasi strategi efisiensi biaya produksi
juga dilakukan melalui penggunaan coal gasification (dari
batubara) yang dapat menurunkan biaya operasional
sampai dengan 30%. Penggunaan bahan bakar jenis
coal gasification yang ramah lingkungan tersebut juga
merupakan bentuk kepedulian Perusahaan terhadap
lingkungan sekitar wilayah produksi Perusahaan dan
perwujudan atas isu pemanasan global.
Operating cost efficiency programs, especially the cost of
fuel for dredgers, have been implemented by replacing
diesel fuel with fuel oil, which is 40% cheaper. The use of
fuel oil has also been implemented at the tin smelter as
furnace fuel. The strategy for increasing production cost
efficiency prioritizes the use of coal gasification, which
can reduce operational costs by up to 30%. The use
of coal gasification, which is environmentally friendly,
addresses concerns for the environment in the Company's
production areas and global warming issues.
Implementasi strategi efisiensi biaya produksi juga dilakukan
melalui penggunaan coal gasification (dari batubara) yang
dapat menurunkan biaya operasional sampai dengan 30%.
Implementation of production cost efficiency strategy is also done through the use
of coal gasification that can reduce the operational cost up to 30%.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
123
HOW
WE
BUILD
TRUST
Tata Kelola Perusahaan
HOW
WE
BUILD
TRUST
Visi, Misi, dan Nilai
Vision, Mission, and Value
Sesuai dengan ketentuan pelaksanaan prinsip tata
kelola perusahaan yang tercantum dalam Pedoman
Umum Good Corporate Governance (GCG) Indonesia,
PT Timah (Persero) Tbk sebagai Perusahaan Publik
menyadari pentingnya menerapkan prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan seiring dengan aktivitas bisnis
yang dijalankan.
In accordance with the provisions for the implementation
of the Good Corporate Governance principles outlined in
the Indonesian General Guidelines for Good Corporate
Governance (GCG) PT Timah (Persero) Tbk, as a Public
Company, realizes the importance of applying the
principles of corporate governance in its existing
business activities.
Demi mewujudkan visi Perusahaan untuk menjadi
perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin
pasar timah global, PT Timah telah berkomitmen untuk
menerapkan standar tertinggi penerapan prinsip GCG
dalam seluruh lingkungan Perusahaan tanpa terkecuali.
To realize its vision of becoming a world class mining
company and global tin market leader, PT Timah is
committed to implementing the highest standards in the
implementation of GCG principles within the Company,
without exception.
Dengan pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
secara konsisten, Perusahaan berharap bahwa manfaat
dan nilai bagi kemajuan bisnis yang berkelanjutan dapat
dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan.
The Company hopes to increase the benefits and value
of sustainable business growth for all stakeholders by
consistently implementing the principles of corporate
governance.
Adapun Visi, Misi dan Nilai Perusahaan dapat dilihat pada
bagan berikut ini :
The Vision, Mission and Values of the Company are
illustrated below:
Visi Vision
Menjadi perusahaan
pertambangan kelas dunia
dan pemimpin pasar
timah global
To become world class
mining company and the
global tin market leader
Misi Mission
Misi Mission
Membangun nilai Perusahaan,
kontribusi terhadap pemegang
saham dan tanggung jawab sosial
Mewujudkan hubungan yang
harmonis dengan pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholder)
Building the value of Company,
contributing to the shareholders
and social responsibility.
Creating a harmonious relationship with
the relevant parties (stakeholders)
Misi Mission
Membangun sumber daya
manusia yang berkompeten
dan memiliki integritas,
kreativitas dan nilai-nilai
positif
Forming the competent human resources
who respect integrity, creativity and
positive values
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
125
Nilai Value
Budaya Kerja
Sikap Kerja
Etos Kerja
• Kebersamaan Togetherness
• Keterbukaan Openness
• Kebersihan Cleanliness
• Percaya Faithful
• Terbuka Extrovert
• Positif Positive
• Rasional Rational
• Sadar Biaya Cost Conscious
• Kerja Keras Hard working
• Kerja Jujur Work Honestly
• Kerjasama Cooperation
Corporate Culture
Work Attitude
Work Ethos
Penerapan prinsip GCG di dalam tubuh Perusahaan
menunjukkan peningkatan nilai dalam hal kepemimpinan
yang baik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, CEO
PT Timah (Persero) Tbk termasuk dalam sepuluh besar
CEO (Top Ten Best CEO) 2009 versi majalah SWA dengan
indeks angka fungsi kepemimpinan dan Indeks Komitmen
Karyawan yang mencapai 92,15. Ini merupakan pertanda
baik bagi PT Timah karena mendapatkan penilaian dan
penghargaan dalam penerapan prinsip GCG.
The internal implementation of GCG principles showed
an increase in the value of good leadership from year
to year. In 2009, the CEO of PT Timah (Persero) Tbk was
recognizes as one of the top ten CEOs (Top Ten Best CEOs)
by SWA Magazine, and awarded a 92.15 for leadership and
employee commitment. This assessment is a good sign for
PT Timah, and a wonderful recognition of its application
of GCG principles.
Selain itu, PT Timah juga memperoleh penghargaan
peringkat ketiga dan peringkat kelima masing-masing
untuk kategori keuangan dan pemasaran dari Anugerah
Business Review. Hal ini menunjukkan komitmen
Perusahaan yang tinggi dalam tanggung jawabnya
melakukan transparansi dan keterbukaan informasi.
PT Timah also awarded third place for the category of
finance and fifth place for Marketing from the Anugerah
Business Review. This shows a high commitment of
the Company in its responsibility to transparency and
information disclosure.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Good Corporate Governance
Landasan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
The Foundation for Implementing
Good Corporate Governance
Dalam menjalankan komitmen terhadap praktik-praktik
tata kelola perusahaan, Perusahaan mengacu pada
peraturan Kementerian Negara BUMN, Bapepam-LK,
Bursa Efek Indonesia dan Organisasi untuk Kerjasama dan
Pengembangan Ekonomi dan Komite Nasional GCG dan
peraturan perundangan yang lain.
In carrying out its commitment to good corporate
governance practices, the Company refers to the regulations
issued by the Ministry of State Owned Enterprises, BapepamLK, Indonesia Stock Exchange, Organization for Economic
Cooperation and Development, National Committee on
Corporate Governance, and other laws and regulations.
Kesadaran
akan
pentingnya
GCG
mendorong
PT Timah (Persero) Tbk untuk menerapkan prinsipprinsip GCG yakni transparansi, independensi,
kewajaran, akuntabilitas dan pertanggungjawaban.
Adapun prinsip-prinsip GCG tersebut terdapat dalam
The Company is aware of the importance of applying
the principles of GCG, which drives its commitment
to uphold the GCG principles of transparency,
independence,
fairness,
accountability
and
responsibility. The GCG principles are contained in
126 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk
yang saat ini menjadi panduan praktik GCG dalam
lingkup Perusahaan.
PT Timah (Persero) Tbk’s Corporate Governance
Guidelines, which serve as a guide for the GCG practices
within the Company.
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Perusahaan tersebut
disusun atas rekomendasi Kementerian Negara BUMN
berdasarkan Surat Kementerian BUMN No. 117M-MBU/2002
pada 1 Agustus 2002. Atas rekomendasi tersebut,
Perusahaan menetapkan komitmen pelaksanaan GCG
dan melaksanakan perbaikan berkelanjutan melalui
dikeluarkannya Pernyataan Komitmen Pelaksanaan
GCG PT Timah yang ditandatangani oleh Direktur
Utama dan Komisaris Utama Perusahaan pada
10 November 2008. Pernyataan komitmen tersebut
tertuang dalam Buku Pedoman Tata Kelola PT Timah yang
dikeluarkan pada November 2008 dan implementasinya
dilakukan pada 2009 hingga tahun berikutnya.
The Corporate Governance Guidelines were developed
based on recommendations from the Ministry of State
Owned Enterprises outlined in SOE Ministerial Letter
No.117M-MBU/2002 on August 1, 2002. Based on
these recommendations, the Company has defined its
commitment to upholding the principles of GCG and
implemented sustainable improvements through the
issuance of the PT Timah’s Statement of Commitment
to the Implementation of GCG, signed by the President
Director and the President Commissioner on 10 November
2008. The statement is reffered to the PT Timah’s Corporate
Governance Guidebook, which were issued in November
2008, and have been carried out in 2009 and continuing in
the following year.
Buku pedoman tersebut diharapkan dapat menjadi
pedoman yang baku dalam implementasi GCG secara
lebih detil dan terperinci kepada seluruh karyawan.
Di dalam buku pedoman GCG tersebut diatur hubungan
antara Dewan Komisaris, Direksi, termasuk hubungan
antara Direksi dengan komite-komite di bawahnya seperti
Komite Audit, Komite Remunerasi, Komite Manajemen
Risiko, dan Sekretaris Perusahaan.
These guidebook will become a standard guideline for all
employees in implementing more detailed and thorough
GCG practices. The GCG manual governs relations between
the Board of Commissioners and the Board of Directors,
including the relationships between the Board of Directors
and the committees under its responsibility such as
the Audit Committee, Remuneration Committee, Risk
Management Committee, and the Corporate Secretary.
Tujuan Penerapan GCG
The Goals of Implementing GCG
Penerapan praktik GCG tidak hanya untuk memenuhi
regulasi pemerintah, tetapi bagi Perusahaan, menerapkan
prinsip-prinsip dasar GCG dapat menjadi sarana
pembentukan nilai yang lebih baik. Pembentukan nilai
tersebut hendaknya dapat dilaksanakan dalam setiap
lini usaha sehingga telah mengakar sebagai budaya
kerja Perusahaan.
The implementation of good corporate governance
practices is not only conducted to meet government
regulations, but for the Company, applying basic GCG
principles means delivering better value. The establishment
of these values should be implemented in every business
line to ensure they become the cornerstone for the
Company’s culture.
Adapun penerapan GCG PT Timah bertujuan untuk:
The objectives of PT Timah's GCG implementation are as follows:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang
saham dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholder lainnya.
2. Meningkatkan daya saing Perusahaaan secara
nasional maupun internasional dan mendorong
tercapainya kesinambungan Perusahaan melalui
pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi,
kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta
kesetaraan dan kewajaran.
3. Mendorong organ Perusahaan agar dalam membuat
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai
moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Mendorong timbulnya kesadaran akan adanya
tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholder
maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan.
1. Maximize corporate value for shareholders while
considering the interests of other stakeholders.
2. Improving the competitiveness of the Company
nationally and internationally and encouraging the
achievement of sustainability through management
based on the principles of transparency, independence,
accountability, responsibility and fairness.
3. Encouraging the Company's organs to make decisions
and act based on high moral values and in adherence
to laws and regulations.
4. Stimulating the awareness of corporate social
responsibility towards stakeholders, as well as
preserving of the environment in the area where the
Company operates.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
127
5. Meningkatkan kepercayaan pasar untuk mendorong
arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional
yang berkesinambungan.
5. Improving market confidence to encourage the flow
of investment and sustainable national economic
growth.
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Good Corporate Governance (GCG)
Penerapan GCG memerlukan komitmen, pemahaman
dan keseriusan yang berlangsung kontinyu dengan
melibatkan seluruh jajaran Perusahaan. Memahami
pentingnya pelaksanaan GCG, maka Dewan Komisaris
dan Direksi Perusahaan telah menjadikan GCG sebagai
bagian dari pengelolaan perusahaan melalui penerapan
suatu sistem yang mencerminkan prinsip-prinsip
transparansi, independensi, kewajaran, akuntabilitas
dan pertanggungjawaban. Berikut implementasi GCG
yang telah dilakukan Perusahaan berpegang pada
prinsip-prinsip GCG :
The implementation of GCG requires continuous
commitment,
understanding
and
seriousness
at all levels of the Company. Understanding the
importance of implementing GCG, the Board of
Commissioners and the Board of Directors has established
GCG as part of its corporate management through the
implementation of a system that reflects the principles
of transparency, independence, fairness, accountability
and responsibility. The following is an overview of the
implementation of GCG adherence with the principles
of Good Corporate Governance:
• Transparansi
Mengacu pada prinsip keterbukaan, Perusahaan
memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada
publik dan pemegang saham. Laporan Perusahaan
diterbitkan secara berkala dan tepat waktu, antara
lain mencakup Laporan Keuangan Triwulan, Laporan
Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang
telah diaudit, Laporan Tahunan, serta informasi lain yang
diberikan melalui paparan publik, media cetak, media
elektronik, dan forum hubungan investor.
• Transparency
The Company offers as much information as possible to
the public and its shareholders. The Corporate Report is
published periodically and in timely manner, and includes
the Company's Quarterly Financial Statements, Semester
Financial Report, Audited Annual Financial Statements,
Annual Report, and other information available through
press releases, print media, electronic media, and investor
relations forums.
• Independensi
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan memiliki
pendapat yang independen dalam setiap pengambilan
keputusan, namun selain itu juga dimungkinkan untuk
mendapatkan saran dari konsultan independen, atau dari
komite-komite lainnya yang telah dibentuk.
• Independency
The Board of Commissioners and the Board of Directors
are afforded independent opinions on any decisions, and
are able to obtain advice from independent consultants,
or other committees that have been formed.
• Kewajaran
Perusahaan menerapkan perlakuan yang setara baik
kepada publik, otoritas pasar modal komunitas pasar
modal maupun para pemangku kepentingan. Hubungan
dengan karyawan dijaga dengan memperhatikan hak dan
kewajibannya secara adil dan wajar.
• Fairness
The Company provides equal treatment to the public,
capital market authorities, capital market community
and its stakeholders. Employee relations are maintained
in compliance with all rights and obligations in a fair and
reasonable manner.
• Akuntabilitas
Perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk
menjalankan sistem pengelolaan perusahaan yang
mendukung kejelasan fungsi, pelaksanaan maupun
pertanggungjawaban unit-unit kerja perusahaan. Langkahlangkah yang dilakukan untuk menegakkan prinsip
akuntabilitas perusahaan antara lain pelaporan Direksi
kepada Dewan Komisaris mengenai Rencana Anggaran
Tahunan dan evaluasi bersama atas kinerja keuangan
Perusahaan, penyampaian laporan keuangan pada RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham) tahunan, pembentukan
Audit Internal serta penunjukan Audit Eksternal.
• Accountability
The Company strives to uphold a corporate management
system that supports clarity in the function,
implementation and accountability of the Company's
working units. Steps taken to reinforce the principles of
corporate accountability include, reports from the Board
of Directors to the Board of Commissioners concerning
the annual budget and evaluation plan of the Company's
financial performance, financial reports at the General
Meeting Shareholders (GMS), the formation of Internal
Audit and the appointment of External Audit.
128 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
• Pertanggungjawaban
Perusahaan senantiasa mengutamakan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip korporasi yang sehat. Sebagai perusahaan
yang bergerak di bidang pertambangan, Perusahaan
senantiasa berpegang pada tata kelola pertambangan
yang baik (good mining practice) dan menjamin kepatuhan
terhadap peraturan yang berlaku. Perusahaan sebagai
warga korporat yang baik juga peduli terhadap lingkungan
dan melaksanakan tanggung jawab sosial secara wajar.
• Responsibility
The Company always emphasizes compliance with laws
and regulations and healthy corporate principles. As a
company engaged in mining, the Company continues
to adhere to good mining practices and ensure -the
compliance with all regulations. The Company, as a good
corporate citizen, is also concerned about fairly upholding
its environmental and social responsibilities.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Structure of Good Corporate Governance
Struktur tata kelola perusahaan PT Timah meliputi Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi
sebagai organ perusahaan. Organ perusahaan tersebut
yang didukung oleh Komite-komite di bawah Komisaris
antara lain Komite Audit, Komite Nominasi, Remunerasi
dan Pengembangan SDM (NRPSDM), sedangkan Komite
di bawah Direksi yakni Komite Manajemen Risiko
dan Investasi.
The good corporate governance structure in PT Timah
includes the General Meeting of Shareholders (GMS), the
Board of Commissioners, and the Board of Directors, as
organ of the Company. The organ Company is supported by
committees under the Commissioners, among others, the
Audit Committee, Nomination Committee, Remuneration
and Human Resources Development (NRPSDM), while the
Committee under the Board of Directors is supported by
the Investment Risk Management Committee.
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
1. General Meeting Shareholders (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi di dalam struktur organisasi
Perusahaan. Organ Perusahaan ini menjadi wadah para
pemegang saham untuk menggunakan hak suaranya
di dalam pengambilan keputusan penting Perusahaan
yang kemudian dapat disetujui menjadi kebijakan
resmi Perusahaan.
The General Meeting of Shareholders (GMS) has the
highest authority within the organizational structure of the
Company. This organ of the Company is the forum which
shareholders can exercise their voting rights on important
decisions, which can subsequently be approved by the
Company as the Corporate Legal Policy.
RUPS terbagi dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPS-T) diselenggarakan setahun sekali dan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang
dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan
Dewan Komisaris, Direksi, maupun pemegang saham.
Melalui RUPS ini pula para pemegang saham memiliki
wewenang dan dapat memutuskan jumlah kompensasi
bagi Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja
Perusahaan dalam tahun fiskal melalui beberapa evaluasi
dan untuk menentukan penggunaan dividen.
GMS include the Annual General Meeting of Shareholders
(AGMS), which is held once a year, and the Extraordinary
General Meeting of Shareholders (EGMS), which may be
held at any time as required by the Board of Commissioners,
the Board of Directors, or shareholders. Through the
GMS, shareholders have the authority to determine
the compensation for the Board of Commissioners
and the Board of Directors, evaluate the performance
of the Company in the fiscal year and determine the
use of dividends.
Untuk menjaga kesetaraan perlakuan kepada seluruh
pemegang saham, Perusahaan selalu berupaya untuk
membuka seluas-luasnya akses informasi mengenai
perusahaan setiap saat melalui situs internet dan rilis
berita resmi. PT Timah (Persero) Tbk menjamin kepada
seluruh pemegang saham untuk menghadiri dan
memberikan suaranya dalam RUPS dan hak untuk
mendapatkan dividen.
To maintain equal treatment of all shareholders, the
Company always tries to provide the widest access
to information about the Company at any time
through internet sites and the official media releases.
PT Timah (Persero) Tbk guarantees all shareholders the
right to attend and vote at the GMS, and the right to
receive dividends.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
129
Perusahaan mengadakan satu kali RUPS Tahunan (RUPST)
dan RUPS Luar Biasa (RUPS-LB) di hari yang sama yaitu 20
Mei 2009. Hasil keputusan RUPS Perusahaan tercantum
pada bagian Informasi Pemegang Saham buku Laporan
Tahunan ini.
The Company held one Annual General Meeting
Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting
Shareholders (EGMS) both on May 20, 2009. The results
and decisions of the AGM can be found in the Shareholder
Information section of this Annual Report.
2. Dewan Komisaris
2. Board of Commissioners
Dalam struktur tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris
bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada
Direksi terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan.
Dewan Komisaris berkomitmen untuk bertindak
profesional dengan penuh integritas untuk menjalankan
fungsi pengawasan dan memberi masukan kepada
Direksi meliputi tindakan pencegahan, perbaikan hingga
pemberhentian sementara.
In the structure of corporate governance, the Board
of Commissioners is collectively responsible for
overseeing and providing advice to the Board of
Directors on the implementation of good corporate
governance. The Board of Commissioners is committed
to acting professionally and with integrity to supervise
and advise the Board of Directors on matters
including preventive measures, improvements and
suspensions.
a. Komposisi dan Independensi
a. Composition and Independence
Dewan Komisaris terdiri dari enam orang yang mewakili
pemegang saham pemerintah maupun publik. Komposisi
Dewan Komisaris tersebut telah mewakili seluruh
kepentingan dan dapat bertindak secara independen
dalam hubungannya dengan Direksi. Dewan Komisaris
tidak memiliki benturan kepentingan yang dapat
menghambat tugas secara mandiri dan kritis serta
dimungkinkan untuk pengambilan putusan yang efektif,
tepat dan cepat.
The Board of Commissioners consists of six persons
representing government and public shareholders.
This composition represents all interests and can act
independently from the Board of Directors. The Board
of Commissioners does not have any conflict of interest
which could hamper its ability to make effective and
precise decisions independently and critically.
Susunan Dewan Komisaris pada 31Desember2009 terdiri dari
enam anggota dengan tiga di antaranya sebagai Komisaris
Independen. Adapun komposisi Dewan Komisaris hingga
31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners on
December 31, 2009 consists of six members, three
of whom are
Independent Commissioners.
The
composition of the Board of Commissioners as of
December 31, 2009 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2009
The Composition of the Board of Commissioners until December 31, 2009
Nama
Name
Usia per 31/12/ 2009
Age per 31/12/2009
Insmerda Lebang
60
Wimpy S. Tjetjep
56
Fachry Ali MA
55
Boni Siahaan ME
61
Marwansyah Lobo Balia
56
Bingrosalto L. Tobing
56
130 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Jabatan
Position
Komisaris Utama (Independen)
President Commissioner (Independent)
Komisaris
Commissioner
Komisaris (Independen)
Commissioner (Independent)
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris (Independen)
Commissioner (Independent)
Tanggal pengangkatan
Date of Appointment
Tanggal Lahir
Date of Birth
12/06/2008
27/12/1949
12/06/2008
27/01/1953
17/04/2007
23/11/1954
12/06/2008
02/03/1948
20/05/2009
07/04/1953
20/05/2009
10/09/1953
HOW
WE
BUILD
TRUST
Profil Dewan Komisaris
Profile of the Board of Commissioners
Insmerda Lebang
Komisaris Utama (Independen)
President Commissioner (Independent)
Wimpy S. Tjetjep
Komisaris
Commissioner
Fachry Ali
Komisaris (Independen)
Commissioner (Independent)
Boni Siahaan
Komisaris
Commissioner
M. Lobo Balia
Komisaris
Commissioner
Bingrosalto L.Tobing
Komisaris (Independen)
Commissioner (Independent)
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
131
Insmerda Lebang
Insmerda Lebang
Sejak 12 Juni 2008, Insmerda Lebang telah menjabat
sebagai Komisaris Utama dan Independen Perusahaan
serta Ketua Komite Audit. Sebelum bergabung dengan
PT Timah, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Badan
Pembinaan Keamanan POLRI.
Since June 12, 2008, Insmerda Lebang has served as the
Chairman of the Board of Commissioners, an Independent
Commissioners and Chairman of the Audit Committee.
Prior to joining PT Timah, he served as Head of Security
Guidance Bureau with the Indonesian National Police
(POLRI).
Wimpy S. Tjetjep
Wimpy S. Tjetjep
Wimpy S. Tjejep bergabung sebagai Komisaris Perusahaan
mulai 12 Juni 2008 hingga sekarang. Saat ini beliau juga
menjabat sebagai Deputi III Bidang Koordinasi Energi,
Sumber Daya Mineral dan Kehutanan pada Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian RI.
Wimpy S. Tjejep joined the Company as Commissioner on
June 12, 2008 until now. Currently, he serves as Deputy
III for the Coordination of Energy, Mineral Resources and
Forestry at the Coordinating Ministry for Economic Affairs.
Fachry Ali
Fachry Ali
Sejak 17 April 2007, Fachry Ali ditunjuk sebagai Komisaris
Independen Perusahaan. Hingga saat ini beliau juga
menjabat sebagai Direktur pada Lembaga Studi dan
Pengembangan Etika Usaha (LSPEU Indonesia) dan
anggota Komite Nasional untuk Tata Kelola Perusahaan.
Fachry Ali was appointed Independent Commissioner on
April 17, 2007. He has also served as Director of the Institute
of Development Studies and Business Ethics (LSPEU
Indonesia) and a member of the National Committee for
Corporate Governance.
Boni Siahaan
Boni Siahaan
Boni Siahaan diangkat menjadi Komisaris Perusahaan sejak
12 Juni 2008. Sebelumnya beliau memegang jabatan
penting di pemerintahan, seperti Asisten Deputi
Urusan Pertambangan Kementerian Badan Usaha Milik
Negara, Kasubdit Investasi dan Logistik, Direktorat
Pengusahaan Mineral dan Batubara, Ditjen Geologi dan
Sumber Daya Mineral.
Boni Siahaan was appointed Commissioner on June 12,
2008. Previously, he has held important government
positions such as Assistant Deputy Minister of Mining
with the Ministry State Owned Enterprises, Head of Sub
Investments and Logistics, Director of Mineral and Coal
Entreprises, and Director General of Geology and Mineral
Resources.
M. Lobo Balia
M. Lobo Balia
Pada 20 Mei 2009, M. Lobo Balia bergabung dengan Perusahaan
sebagai Komisaris. Sebelum bergabung dengan Perusahaan,
beliau pernah menjabat berbagai posisi di Departemen Energi
Sumber Daya Mineral di antaranya sebagai Direktur tekMIRA
– R&D Pusat Mineral dan Teknologi Batubara. Hingga saat ini,
beliau masih menjabat sebagai Staf Ahli Menteri ESDM Bidang
Kewilayahan dan Lingkungan.
M. Lobo Balia joined the Company as Commissioner on
May 20, 2009. Prior to joining the Company, he held various
positions in the Ministry of Energy and Mineral Resources,
including Director tekMIRA - R & D Center for Mineral and
Coal Technology. He continues to serve as Senior Advisor to
the Minister of Energy and Mineral Resources for Regions
and Environment.
Bingrosalto L.Tobing
Bingrosalto L.Tobing
Bergabung dengan Perusahaan sejak 20 Mei 2009,
Bingrosalto L. Tobing menjabat sebagai Komisaris
Independen. Sebelumnya, beliau pernah menjabat posisi
sebagai Presiden & CEO PT INCO.
Bingrosalto L. Tobing joined the Company on May 20, 2009,
as an Independent Commissioner. Previously, he held
positions as President & CEO of PT INCO.
Komisaris Utama (Independen)
Komisaris
Komisaris (Independen)
Komisaris
Komisaris
Komisaris (Independen)
132 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
President Commissioner (Independent)
Commissioner
Commissioner (Independent)
Commissioner
Commissioner
Commissioner (Independent)
HOW
WE
BUILD
TRUST
b. Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban
b. Duties, Responsibilities and Liabilities
Adapun tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
dapat diperjelas sebagai berikut:
• Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi
dalam melaksanakan pengelolaan serta menilai
kerja Direksi dalam pengelolaan Perusahaan dengan
kriteria yang jelas;
• Memberikan nasihat kepada Direksi termasuk
pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan,
Kontrak
Manajemen,
ketentuan-ketentuan
Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
• Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan, Dewan
Komisaris mewakili kepentingan Pemegang Saham
dan bertanggung jawab kepada RUPS;
• Menyusun pembagian tugas di antara anggota Dewan
Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman
masing-masing anggota Dewan Komisaris;
The duties and responsibilities of the Board of
Commissioners are as follows:
• Supervise the implementation of the Board of
Directors’ management policies and assess the
performance of the Board of Directors with clear
criteria;
• Provide advice to the Board of Directors, including the
implementation of the Long-Term Plan of the Company,
Management Contract, provisions of the Articles of
Association, and decisions concerning the GMS and
prevailing legislation;
• In carrying out its surveillance activities, the Board of
Commissioners represent the interests of shareholders
and be responsible to the GMS;
• Prepare the allotment of duties among the members
of the Board of Commissioners in accordance with
the expertise and experience of each member of the
Board of Commissioners;
• Follow the development of the Company’s activities,
provide advice and suggestions to the shareholders
regarding any issues considered important for the
management of the Company;
• Propose an the External Auditor to the GMS and
monitor the implementation of the assignment of the
External Auditor;
• Ensure that the Company has complied with all laws
and regulations;
•
•
•
•
•
•
•
Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan,
memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang
Saham mengenai setiap masalah yang dianggap
penting bagi kepengurusan Perusahaan;
Mengusulkan Eksternal Auditor kepada RUPS dan
memantau pelaksanaan penugasan Eksternal
Auditor;
Memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi
segala peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
Melaporkan hasil penilaian atas kinerja Direksi kepada
Pemegang Saham;
Mengajukan calon-calon anggota Direksi yang baru
kepada Pemegang Saham;
Memantau efektivitas praktik tata kelola perusahaan
yang baik yang diterapkan Perusahaan dan
melaporkannya kepada RUPS;
Melaporkan hasil pengawasan dan penilaian kinerja
Perusahaan serta tugas dan tanggung jawabnya
kepada RUPS minimal setahun sekali.
•
•
•
•
Report the results of its performance appraisal of the
Board of Directors to the Shareholders;
Propose candidates for the Board of Directors to the
Shareholders;
Monitor the effectiveness of the good corporate
governance applied by the Company and report to
the GMS;
Report the monitoring and evaluation result of the
corporate performance, duties and responsibilities to
the GMS at least once a year.
c. Rangkap Jabatan Komisaris
c. Concurrent Position of Commissioner
Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan
sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat
Eksekutif pada BUMN lain, BUMD dan Badan Usaha Milik
Swasta dan jabatan lain yang menimbulkan benturan
kepentingan. Selain itu, Dewan Komisaris juga tidak
merangkap menjadi anggota dan pengurus partai politik
dan atau calon anggota legislatif.
No member of the Board of Commissioners is currently
carrying a double position as a member of the Board
of Commissioners, the Board of Directors or Executive
Officer of State Owned Enterprises, Regional Owned
Enterprises, private owned enterprises and other
positions that create conflict of interest. In addition,
no member of the Board of Commissioners is acting
concurrently as a member or board member candidate
or legislators of any political party.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
133
d.
Rapat Komisaris dan Frekuensi Kehadiran
d. Commissioner Meetings and Attendance Frequency
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris
Frequency of Meetings and Attendance of Board of Commissioners
Nama
Name
Jumlah Rapat
Total Number of Meeting
Rapat Intern
Internal Meeting
)A(
Rapat Gabungan
Joint Meeting
(B)
Insmerda Lebang
13 x
Wimpy S. Tjetjep
Frekuensi Kehadiran
Frequency of Attendance
Persentase Kehadiran
Attendant Percentage
)A(
(B)
)A(
(B)
20 x
13 x
20 x
100%
100%
13 x
20 x
13 x
18 x
100%
90%
Fachry Ali
13 x
20 x
10 x
16 x
77%
80%
Boni Siahaan
13 x
20 x
10 x
18 x
77%
90%
M. Lobo Balia
9x
8x
6x
7x
67%
88%
Bingrosalto L. Tobing
9x
8x
8x
7x
89%
88%
R. Sukhyar
4x
12 x
4x
9x
100%
75%
e. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
e. Supervision and Recommendations of the Board of
Commissioners
Sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab, Dewan
Komisaris PT Timah (Persero) Tbk terus proaktif melakukan
pengawasan terhadap kinerja Direksi dan memberikan
masukan kepada Direksi. Bentuk pengawasan yang
dilakukan Dewan Komisaris tentunya mengacu pada
implementasi atas rekomendasi yang telah diberikan
Dewan Komisaris terhadap Direksi maupun melalui
komite-komite yang dibentuk.
In carrying out its duties and responsibilities, PT Timah's
Board of Commissioners continues to proactively monitor
and advise the Board of Directors on its performance.
The Board of Commissioners supervises the ongoing
implementation of recommendations provided by the
Board of Commissioners to the Board of Directors or
through the committees.
Adapun pengawasan yang telah dilakukan oleh Dewan
Komisaris PT Timah (Persero) Tbk selama 2009 meliputi
kinerja keuangan, implementasi strategi bisnis di
segenap lini, tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit
internal dan eksternal. Laporan Pengawasan Komisaris
atas kinerja tahun 2009 baru akan disampaikan pada
saat RUPS tahun buku 2009 yang dilakukan tentatif
pada 3 Juni 2010.
In 2009, the Board of Commissioners was responsible
for monitoring the financial performance, business
strategy implementation in all business lines, and
follow-up on the results of internal and external
audits. The Commissioners' Supervisory Report on the
Company's performance in 2009 will be presented
at the GMS for fiscal year 2009, which has tentatively
been scheduled for June 3, 2010.
Berikut rekomendasi yang telah diberikan Dewan Komisaris
PT Timah (Persero) Tbk untuk ditindaklanjuti:
The following recommendations have been provided by
the Board of Commissioners to be followed-up:
Pada RUPS tahun buku 2008, dalam Laporan Komisaris
disebutkan bahwa sebagai hasil kajian, diskusi, evaluasi
dan penilaian, Dewan Komisaris memberikan beberapa
catatan yang perlu menjadi perhatian Direksi dalam
pengelolaan Perusahaan pada tahun 2009, meliputi
bidang-bidang sebagai berikut:
At the 2008 GMS, some recommendations were set out in
Report of Commissioners based on the results of studies,
discussions, evaluations and assessments. Pertaining to
the following areas:
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Manajemen
Keuangan
Sumber Daya Manusia
Cadangan
134 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Management
Finance
Human Resources
Reserves
HOW
WE
BUILD
TRUST
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Operasi - Produksi
Pengembangan Usaha
Pemasaran
Pengamanan Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Lingkungan Hidup
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Operations - Production
Business Development
Marketing
Security Companies
Corporate Social Responsibility (CSR)
Environment
f.
Komisaris Independen
f.
Independent Commissioner
Merujuk pada peraturan Pasar Modal, jumlah Komisaris
Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh
Anggota Dewan Komisaris. Dalam menjalankan tugasnya,
Komisaris Independen berusaha untuk memperjuangkan
suara pemegang saham minoritas.
In accordance with Capital Market regulations, the number
of Independent Commissioner makes up at least 30%
of the total Members of the Board of Commissioners. In
performing their duties, the Independent Commissioner
tries to stand for the votes of minority shareholders.
Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk
dapat mendorong terciptanya iklim dan lingkungan
kerja yang lebih obyektif dan menempatkan kewajaran
(fairness) dan kesetaraan di antara berbagai kepentingan
termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan
stakeholders lainnya.
Independent Commissioners are appointed to encourage
heightened objectivity, fairness and equality in the
working environment and the interests of minority
shareholders and other stakeholders.
Selaku Komisaris Independen dan Pihak Independen
harus dapat terlepas dari benturan kepentingan (conflict
of interest). Dalam rangka mendukung pelaksanaan
GCG Perusahaan, pemegang saham dalam RUPS
menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan
persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan
guna
menjalankan
tugas
pengawasan terhadap kinerja Perusahaan.
Independent Commissioner should be free from conflict
of interest. In order to support the implementation of
GCG of the Company, shareholders in the GMS establish
an Independent Commissioner with the number and
requirements as stipulated in laws and regulations
to carry out supervisory tasks to the performance of
the Company.
Saat ini 3 orang dari 6 anggota Komisaris
PT Timah (Persero) Tbk yang merupakan Komisaris
Independen, yaitu Insmerda Lebang sekaligus sebagai
Komisaris Utama dan Ketua Komite Audit, Fachry Ali MA
dan Bingrosalto L. Tobing.
Currently, 3 of 6 members of the Commissioners are
Independent Commissioners: Insmerda Lebang (also
President Commissioner and Chairman of the Audit
Committee), Fachry Ali MA and Bingrosalto L. Tobing.
3. Direksi
3. Directors
Sebagai salah satu organ perusahaan, Direksi memiliki
tugas dan tanggung jawab secara kolegial dalam
pengelolaan Perusahaan. Maksud kolegial tersebut yakni
dalam menjalankan tugasnya masing-masing anggota
Direksi melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan
sesuai pembagian kewenangan. Tetapi dalam pelaksanaan
tugas dan pertanggungjawaban tetap merupakan
pertanggungan jawab bersama di dalam RUPS.
As one of the organs of the Company, the Board of
Directors has collegial duties and responsibilities in the
management of the Company. Collegial means that in
performing duty, each member of the Board of Directors
make decisions based on their allotment of authority. But
in execution of these duties and accountability remains a
joint responsibility at the GMS.
a. Komposisi dan Independensi Direksi
a. Composition and Independence of Directors
Menurut pedoman GCG Perusahaan, komposisi Direksi
telah disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan
proses pengambilan keputusan yang efektif, cepat
dan independen. Berdasar aturan tersebut, maka
ditetapkan paling sedikit 20% dari jumlah anggota
In accordance with to the GCG guidelines, the composition
of the Board of Directors is structured to facilitate effective
decision-making processes, quickly and independently.
Based on these rules, at least 20% of the members
of the Board of Directors must be from outside the
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
135
Direksi harus berasal dari kalangan di luar BUMN yang
bersangkutan dan bebas dari pengaruh anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham
pengendali Perusahaan.
related SOE and free from the influence of the Board of
Commissioners, the Board of Directors and controlling
shareholders of the Company.
Susunan Direksi per 31 Desember 2009
The Composition of the Board of Directors per December 31, 2009
Nama
Name
Usia per 31/12/ 2009
Age per 31/12/2009
56
Wachid Usman
49
Setyo Sardjono
42
M. Krishna Syarif
Surawardi
55
Gatut Hari Prasetyo
55
136 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Jabatan
Position
Tanggal pengangkatan
Date of Appointment
Direktur Utama
17 April 2007
President Director
Direktur Operasi
17 April 2007
Director of Operation
Direktur Keuangan
17 April 2007
Director of Finance
Direktur Sumber Daya
17 April 2007
Manusia & Umum
Director of HR and General Affairs
Direktur Niaga
17 April 2007
dan Pengembangan Usaha
Director of Commerce and Business
Development Tanggal Lahir
Date of Birth
30/04/1953
12/10/1960
28/10/1967
22/01/1954
19/04/1954
HOW
WE
BUILD
TRUST
Profil Direksi
Profile of the Board of Directors
M. Krishna Syarif
Setyo Sardjono
Direktur Keuangan
Director of Finance
Direktur Operasi
Director of Operation
Wachid Usman
Direktur Utama
President Director
Surawardi
Direktur Umum & Sumber Daya Manusia
Director of HR & General Affairs
Gatut Hari Prasetyo
Direktur Niaga & Pengembangan Usaha
Director of Commerce & Bussiness Development
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
137
Wachid Usman
Wachid Usman
Sejak 17 April 2007, beliau telah menjabat sebagai
Direktur Utama Perusahaan. Beliau telah bergabung
dan berkarya pada Perusahaan maupun anak
usaha sejak 1982 dengan berbagai jabatan.
Di antaranya Kepala Operasi Produksi, Kepala Perencanaan
dan Pengendalian Produksi, hingga Direktur Operasi
PT Tambang Timah merangkap sebagai Direktur Utama
PT Tambang Timah pada tahun 2002 – 2003.
Sebelumnya, beliau meraih gelar Sarjana Teknik
Tambang dan gelar Magister Manajemen Teknologi dari
Institut Teknologi Bandung.
He has served as President Director since April 17, 2007.
He has held various positions in the Company and its
subsidiaries since 1982, including Head of Production
Operations, Head of Production Planning and Control,
Director of Operations and President Director of PT
Tambang Timah concurrently in 2002-2003. He obtained
his Bachelor in Mining Engineering and Masters in
Technology Management from the Bandung Institute of
Technology.
Setyo Sardjono
Setyo Sardjono
Sejak 17 April 2007, beliau menjabat sebagai Direktur
Operasi. Beliau mulai bergabung dengan Perusahaan sejak
1988 dan pernah mengepalai beberapa jabatan penting di
antaranya sebagai Kepala Kapal Keruk Rambat dan Kapal
Keruk Kebiang dan Kepala Produksi Darat serta Kepala
Pusat Metalurgi. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik
Tambang dari Univesitas Pembangunan Nasional, beliau
juga telah menyelesaikan gelar Magister Manajemen dari
Universitas Gajah Mada.
Since 17 April 2007, he served as Director of Operations.
He joined since 1988 and has been leading several key
positions including as Head of Rambat Dredge, Head of
Kebiang Dredge, Head of Land Production and Head of
Metallurgy. He holds a Bachelor of Mining Engineering
from the University of Pembangunan Nasional, he also
has completed a Master degree in Management from the
University of Gajah Mada.
M. Krishna Syarif
M. Krishna Syarif
Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan Perusahaan
sejak 17 April 2007. Sebelum bergabung dengan
Perusahaan Beliau pernah menduduki dan menjabat
berbagai peranan penting di bidang perbankan dan
keuangan. Antara lain Direktur di salah satu anak
Perusahaan Bakrie & Brothers dan di Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia. Sebelumnya beliau telah meraih gelar
Sarjana Ekonomi dari University of Iowa, Amerika.
He has served as Director of Finance since April 17, 2007.
Prior to joining the Company, he held various important
roles in the banking and finance industries, including
Director at a subsidiary company of Bakrie & Brothers
and Bahana Indonesia Business Development. He has
earned a Bachelors in Economics from the University
of Iowa, USA.
Direktur Utama
Direktur Operasi
Direktur Keuangan
Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
138 Laporan
President Director
Director of Operations
Director of Finance
HOW
WE
BUILD
TRUST
Surawardi
Surawardi
Surawardi diangkat sebagai Direktur Umum & Sumber
Daya Manusia sejak tahun 2002. Beliau telah bergabung
selama 32 tahun dengan Perusahaan, dedikasinya dimulai
dengan berbagai jabatan di bidang geologi dan eksplorasi.
Sebelumnya, beliau mendapat gelar Sarjana Muda Geologi
dari Akademi Geologi dan Pertambangan, Bandung, gelar
Pasca Sarjana dari Le Diplome de Formation Speciliasee
en Geosfatisfique de L’ecole Nasionale Superieure des
Mines de Paris, dan gelar Magister Manajemen dari Institut
Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI).
Surawardi was appointed Director of Human Resources
& General Affairs in 2002. He has been with the Company
for over 32 years, his dedication began with a variety of
positions in the fields of geology and exploration. He
received a Bachelors in Geology from the Academy of
Geology and Mining, Bandung, and a Post-Graduate
degree from Le Diplome de Formation en Speciliasee
Geosfatisfique de L'Ecole Superieure des Mines de Nasionale
Paris, and a Masters in Management from the Indonesian
Institute for Management Development (IPMI) .
Gatut Hari Prasetyo
Gatut Hari Prasetyo
Gatut Hari Prasetyo menjabat sebagai Direktur Niaga dan
Pengembangan Usaha sejak 17 April 2007. Sejak awal
bergabung dengan Perusahaan pada 1982, beliau pernah
menduduki beberapa peran penting sebagai Kepala
Operasi Kapal Keruk Sungailiat hingga Direktur Utama
PT Tambang Timah dan Direktur PT Timah Eksplomin.
Selain itu, beliau pernah meraih gelar Sarjana Teknik
Pertambangan dan gelar Magister Manajemen dari
Institut Teknologi Bandung.
Gatut Hari Prasetyo has served as Director of Commerce
and Business Development since April 17, 2007. Since
joining the Company in 1982, he has served in several
important roles including Chief Operating Sungailiat
Dredge and President Director of PT Tambang Timah and
Director of PT Timah Eksplomin. He obtained his Bachelors
and Masters degrees in Mining Engineering from Bandung
Institute of Technology.
Direktur Umum & Sumber Daya Manusia
Direktur Niaga & Pengembangan Usaha
Director of Human Resources & General Affairs
Director of Commerce & Business Development
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
139
b.
Tugas dan Tanggung jawab Direksi
b. Duties and Responsibilities of Directors
Berdasarkan pedoman pelaksanaan GCG Perusahaan,
Direksi memiliki tugas-tugas pokok antara lain:
Based on the guidelines for Good Corporate Governance,
the main tasks of the Board of Directors include:
•
•
•
•
•
Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai
dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan;
Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan
perusahaan;
Menyiapkan Rancangan Jangka Panjang (RJP) yang
merupakan Rencana Strategis yang memuat sasaran
dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai dalam
jangka waktu 5 tahun;
Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) yang memuat penjabaran tahunan dan Rencana
Jangka Panjang (RJP), menandatanganinya bersama
dengan Dewan Komisaris selambat-lambatnya 60 hari
sebelum tahun anggaran baru dimulai.
•
•
•
Leading and managing the Company with the
Company objectives and continuously improving
efficiency and effectiveness
Governing, maintaining and administering assets of
companies;
Preparing a Long-Term Plan (RJP), which is a strategic
plan including the goals and objectives to be achieved
within a period of 5 years;
Preparing a Work Plan and Budget (RKAP), which
contains the description of the annual and LongTerm Plan (RJP), and signing it along with the Board of
Commissioners no later than 60 days before the new
budget year begins.
c. Rapat Direksi dan Frekuensi Kehadiran
c. The Board of Directors Meetings and Attendance
Frequency
Rapat Direksi dapat dilakukan secara rutin sesuai agenda
maupun tidak. Rapat ini bertujuan untuk merencanakan
dan memantau penerapan strategi dan kebijakan
Perusahaan dan sejauh mana pelaksanaannya.
Meetings of the Board of Directors may be conducted
regularly, according to the agenda or as required. These
meetings aims to plan and monitor the implementation of
strategies and policies of the Company and the extension
of implementation.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Rapat Direksi
Frequency of BOD Meetings and Attendance Level
Nama
Name
Jumlah Rapat
Total Number of Meeting
Rapat Intern
Internal Meeting
)A(
Rapat Gabungan
Joint Meeting
(B)
Wachid Usman
13 x
Setyo Sardjono
Frekuensi Kehadiran
Frequency of Attendance
Persentase Kehadiran
Attendance Percentage
)A(
(B)
)A(
(B)
20 x
13 x
20 x
100%
100%
13 x
20 x
13 x
20 x
100%
100%
M. Krishna Syarif
13 x
20 x
13 x
20 x
100%
100%
Surawardi
13 x
20 x
13 x
20 x
100%
100%
Gatut Hari Prasetyo
13 x
20 x
13 x
19 x
100%
95%
140 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
Tanggal
Date
Rapat Direksi dengan Instansi Lain
BOD Meeting with other Agency
Nama Rapat
Title
1/19/2009
Rapat Direksi dgn Pengurus YKKPT
BOD Meeting with YKKPT Administrator
2/3/2009
Rapat Dirut dengan Komisi VII DPR RI
Meeting between President Director with Committee VII DPR RI
2/23/2009
Rapat Pembahasan UU Minerba dengan Kementerian BUMN
Discussion Meeting of Minerba Law with the Ministry of SOE
3/3/2009
Rapat Dirut dengan DPRD Prop.Babel
Meeting between President Director with DPRD of Babel Province
4/28/2009
Rapat Dirut dengan Asdep Meneg BUMN Bidang Pertambangan
Meeting between President Director with Mining Ministry of SOE
8/21/2009
Rapat Dirut, Dir NPU dengan PT Saka
Meeting between President Director, Director of Commerce
and Business Development, and PT Saka
8/31/2009
Rapat Direksi dengan KSO Timah SAKA
BOD Meeting with KSO Timah SAKA
9/30/2009
Rapat Direksi dengan KSO Timah SAKA
BOD Meeting with KSO Timah SAKA
10/15/2009
Rapat Kerja Sektor ESDM tahun 2009
Official meeting in ESDM Sector 2009
12/7/2009
Rapat dengan Bupati & Pemda Belitung Induk
Meeting with Regent & Local Government
3/17/2009
Rapat Dirkeu dengan Komite Audit
Meeting between Finance Director with Audit Committee
4/15/2009
Rapat Direksi dengan KMRI
BOD Meeting with KMRI
8/20/2009
Rapat Dirkeu dengan Komite Audit dan KAP Deloitte
Meeting between Finance Director with Audit Committee and
Deloitte Public Accountant Firm
d. Progam Pengembangan dan Peningkatan
Kemampuan Direksi
d. Development and Improvement of Directors’
Capabilities Program
Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi Direksi,
Perusahaan memfasilitasi seluruh anggota Direksi untuk
mengikuti pelatihan atau workshop, studi banding dan
seminar, baik yang diselenggarakan di wilayah Perusahaan
maupun di luar Perusahaan.
In improving the competence of the Board of Directors,
the Company facilitates both in-house or external trainings
or workshops, study visits and seminars, for all members of
the Directors.
Wachid Usman (Direktur Utama President Director)
No. Tanggal Date
Uraian Description
Penyelenggara Organizer
1
3/27/2009
High Performance Leadership
University of Chicago 2 04-05/05/2009 Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke 42
Departemen Keuangan RI
42nd Annual Session of the Board of Governors of ADB
8/24/2009
Allen Management System Training
Louis Allen
3
11/11/2009 From state owned Enterprises to World Class Competitors :
AIM Conference
4
Creating Innovative & Entrepreneurial State owned Enterprises Firms
11/25/2009 Seminar Nasional & Indonesian Quality Award
5
Tempat Place
Amerika Serikat
United States
Bali, Indonesia
Bangka, Indonesia
Makati, Filipina
Jakarta, Indonesia
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
141
Setyo Sardjono (Direktur Operasi Director of Operation)
No Tanggal Date
1
1/23/2009
2
3/24/2009
3
30/04/2009 -
02/05/2009 4 04-05/05/2009
5
6/10/2010
6 19-20/08/2009
7 24-26/08/2009
8
9/29/2009
9
7-8/10/2009
10 10-20/10/2009
Uraian Description
Penyelenggara Organizer
Sebagai Pembicara pada Seminar Nasional Logistic and
UGM
Supply Chain Management : Learning From the Practitioners
As a Speaker of Seminar Nasional Logistic and
Supply Chain Management : Learning From the Practitioners
Seminar "Menyelamatkan Industri Nasional"
“To save National Industry” Seminar
Sebagai Pemateri Pada Seminar High Performance Leadership As a distinguished speaker of High Performance Leadership Seminar
Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke 42
Departemen Keuangan RI
42nd Annual Session of the Board of Governors of ADB
Pelatihan Leadership Decision Making
P2SDM PT Timah (Persero) Tbk
Leadership Decision Making Training
2 Days Commissioner & Directorship Program - Ke 8
CLDI
Allen Management System Training Louis Allen
Allen Management System Training
Louis Allen
Sebagai Pembicara Seminar "Peluang dan Tantangan Industri
PERHAPI
dalam Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan
Batubara Indonesia" (PERHAPI)
As a speaker of "Opportunities and Challenges in Improving
Value Added Industrial Minerals” Seminar
London Metal Exchange (LME) Metals Seminar
Brokers members LME Tempat Place
Yogyakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Bandung, Indonesia
Bali, Indonesia
Bangka, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Bangka, Indonesia
Bogor, Indonesia
Jakarta, Indonesia
London
M.Krishna Syarif ( Direktur Keuangan Director of Finance)
No Tanggal Date
Uraian Description
Penyelenggara Organizer
1
3/24/2009
Seminar "Regional Capital Market Integration" Dept.Keuangan dan
Asian Development Bank
2
4/7/2009
Modernisator Speaker Forum
Bank Mandiri
Tema : "Perubahan Ekonomi di abad-21 setelah KTT G-20
Theme: "Economic Challenge in 21st century after KTT G-20
3 01-02/05/2009 Pelatihan Senior Manajer "The High Performance Leadership"
Senior Manager Training "The High Performance Leadership"
4 04-05/05/2009 Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke-42
Asian Development Bank
42nd Annual Session of the Board of Governors of ADB
5
5/12/2009
Seminar "Corruption is Authority plus Deloitte
Monopoly Minus Transparency"
6
6/18/2009
CFO Breakfast Seminar "Mining and Commodities : Deutche Bank
Risks and Opportunities "
7
6/24/2009
Roundtable Discussion " 2009 Presidential Election and
The Executive Network
its Implication-Journalist Perspective" 8 28-30/07/2009 Pelatihan Assessment Penerapan GCG pada BUMN
Assessment Training of GCG Application on SOE
98/11/2009
Investor Gathering : Arah Kebijakan Ekonomi & Peta
Bank Mandiri
Politik di Era Pemerintahan Baru : Dampaknya terhadap
Perkembangan Pasar Modal
Economic Policy Direction & Maps Politics in the Era of
New Government : Its Impact on Capital Market Development
CLDI
10 19-20/08/2009 2 Days Commisioner & Directorship Program, ke-8 oleh CLDI
Louis Allen
11 24-26/08/2009 AMS Training 9/29/2009
AMS Training
Louis Allen
12
10/5/200
Workshop CFO BUMN "Konvergensi International Financial
BUMN
13
Reporting Standards (IFRS) dan Dampaknya Terhadap
Industri
"Convergence of International Financial Reporting
Standards (IFRS) and Its Impact on Industry
14
10/7/200
Rapat "Teknologi Informasi sebagai Penggerak untuk BUMN
Meningkatkan Kemampuan Bisnis dan Daya Saing BUMN
15 16-17/12/2009 Seminar Holding Company Management
142 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Tempat Place
Jakarta,
Indonesia
Jakarta, Indonesia
Bandung, Indonesia
Bali, Indonesia
Jakarta,
Indonesia
Jakarta,
Indonesia
Jakarta,
Indonesia
Bali, Indonesia
Jakarta,
Indonesia
Jakarta, Indonesia
Bangka, Indonesia
Bogor, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
HOW
WE
BUILD
TRUST
Gatut Hari Prasetyo ( Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha Director of Commerce & Business Development)
No Tanggal Date
1 02-03/03/2009
3/14/2009
2
3 01-02/05/2009
4 04-05/05/2009
5 24-26/08/2009
6
9/29/2009
7 16-17/12/2009
Uraian Description
Penyelenggara Organizer
5th World Islamic Economic Forum
Seminar Nasional Aspal Buton
Acara Pelatihan Senior Manajer
"The High Performance Leadership"
Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke-42
Asian Development Bank
42nd Annual Session of the Board of Governors of ADB
Allen Management System Training
Louis Allen
Allen Management System Training
Louis Allen
Seminar Holding Company Management
Tempat Place
Jakarta, Indonesia
Sulawesi, Indonesia
Bandung, Indonesia
Bali, Indonesia
Bangka, Indonesia
Bogor, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Surawardi ( Direktur SDM dan Umum Director of HR & General Affairs)
No Tanggal Date
1 04-05/05/2009
10-Jun-09
2
8/7/2009
3
4 24-26/08/2009
9/29/2009
5
11/19/2009
6
Uraian Description
Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke-42
42nd Annual Session of the Board of Governors of ADB
Pelatihan Leadership Decision Making
Pelatihan Leadership Decision Making
Allen Management System Training
Allen Management System Training
Seminar Hasil Studi Lapangan Diklat Terpadu PIM Tk.II Deplu Penyelenggara Organizer
Tempat Place
Asian Development Bank
Bali, Indonesia
P2SDM PT Timah ( Persero) Tbk
P2SDM PT Timah ( Persero) Tbk
Louis Allen
Louis Allen
Departemen Luar Negeri
Bangka, Indonesia
Bangka, Indonesia
Bangka, Indonesia
Bogor, Indonesia
Pangkalpinang
e. Rangkap Jabatan Direksi
e. Concurrent Position of Directors
Sesuai pedoman penerapan GCG Perusahaan, anggota
Direksi PT Timah (Persero) Tbk tidak dapat merangkap
jabatan sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris
pada BUMN lain, BUMD, Badan Usaha Milik Swasta
dan jabatan lain yang berkaitan dengan pengurusan
perusahaan lain. Selain itu, rangkap jabatan struktural dan
fungsional pada instansi pemerintah pusat dan daerah
maupun anggota dan pengurus parpol dan calon atau
anggota legislatif juga tidak diperbolehkan. Pada dasarnya,
peraturan rangkap jabatan berlaku untuk semua jabatan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
According to the guidelines
for Good Corporate
Governance, no member of PT Timah's Board of Directors
may be concurrently appointed as a member of the Board
of Directors or the Board of Commissioners of in other
SOE, Region Owned Enterprises, Private Owned Enterprise
or any other position relating to the management of other
companies. In addition, acting in multiple structural or
functional positions with central or local government
agencies or as members, staff, and candidates or political
party legislators is also not allowed. The concurrent
regulation applies to all positions in accordance with
legislation and which may cause a conflict of interest.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
143
f.
Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan
Komisaris dan Direksi
f.
Types of Remuneration and Other Facilities for BoC
and BoD
Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2009
Types of Remuneration and Other Facilities for BoC and BoD
Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun
Total amount received for 1 Year
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
BoC
Orang
Juta Rupiah
Number of
Million Rupiah
People
1.Remunerasi (gaji, bonus,
tunjangan rutin, tantiem
dan fasilitas lainnya dalam
bentuk non-natura) *
6
BoD
Orang Juta Rupiah
Number of
Million Rupiah
People
6.068
5
18.772
2.Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya yang :
- Dapat dimiliki
- Tidak dapat dimiliki
TOTAL
Remuneration
and Other Facilities
1.Remuneration (salary, bonus, routine benefits,
tantiem and other
intangible facilities)
2.Other tangible
facilities (housing,
transportation, health
insurance and so on which):
- May be owned
- May not be owned
6
6.068
5
18.772
Data Remunerasi dalam 1 Tahun Dikelompokkan dalam Kisaran Tingkat Penghasilan
Remuneration Data in 1 Year Category by the Average of Salary Level
No
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun
Total Remuneration per Person for 1 Year
Jumlah Direksi
Number of Directors
Jumlah Dewan Komisaris
Number of Commissioners
1
2
3
4
Di atas Rp 2 miliar
In excess of Rp 2 billion
Di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar
In excess of Rp 1 billion and up to Rp 2 billion
Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar
In excess of Rp 500 million and up to Rp 1 billion
Rp 500 juta ke bawah -
Rp 500 million and below
5
-
-
6
-
-
-
-
g. Hubungan Keuangan dan Keluarga Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dan atau Pemegang Saham
Pengendali
g. Financial and Family Relationships of Members of the
Board of Commissioners and the Board of Directors
and or Controlling Shareholders'
Tidak ada hubungan keuangan dan hubungan keluarga
anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota
Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan atau
Pemegang Saham Pengendali.
There are neither financial nor familia relations between
the Board of Commissioners and the Board of Directors
with other the Board of Commissioners, other Directors
and/ or Controlling Shareholders.
144 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
Hubungan Keuangan dengan
Financial Relation with
Nama
Name
Komisaris
Commisioner
Ya
Yes
Tidak
No
Direksi
Director
Ya
Yes
Tidak
No
Hubungan Keluarga dengan
Family Relations with
Pemegang
Saham
Komisaris
Pengendali
( Pejabat BUMN) Commisioner
Controlling
Shareholders
(SOE official staff)
Ya
Yes
Tidak
No
Ya
Yes
Tidak
No
Direksi
Director
Ya
Yes
Tidak
No
Pemegang
Saham
Pengendali
( Pejabat BUMN)
Controlling
Shareholders
(SOE official staff)
Ya
Yes
Tidak
No
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Insmerda Lebang
Wimpy S. Tjetjep
Fachry Ali MA
Boni Siahaan ME
Marwansyah Lobo Balia
Bingrosalto L. Tobing
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
DIREKSI Board of Directors
Wachid Usman
Setyo Sardjono
Krishna Syarif
Surawardi
Gatut Hari Prasetyo
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
145
h. Kepemilikan saham dan opsi saham PT Timah oleh
Komisaris, Direksi & Anggota Komite selain Komisaris
per 31 Desember 2009 :
No
Nama
Name
I. DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
1 Insmerda Lebang
2 Wimpy S. Tjetjep
3 Fachry Ali MA
4 Boni Siahaan ME
5 Marwansyah Lobo Balia
6 Bingrosalto L. Tobing
II. DIREKSI Board of Directors
1 Wachid Usman
2 Setyo Sardjono
3 M. Krishna Syarif
4 Surawardi
5 Gatut Hari Prasetyo
III.ANGGOTA KOMITE SELAIN KOMISARIS
Committee Member non Commissioner
KOMITE AUDIT Audit Committee
1 Insmerda Lebang
2 Suryadi Andi
3 Andre Alis
4 Meindy Mursal
KOMITE NOMINASI, REMUNERASI, PENGEMBANGAN SDM
HRD, Remuneration, Nomination Committee
1 Boni Siahaan 2 Bingrosalto L.Tobing
3 Budhi Kasirohadi
4 Dirman Tado Sianturi
IV.ANGGOTA KOMITE SELAIN DIREKSI
Committee Member Non Directors
KOMITE MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI
Management of Risk and Investment Committee
1 Adi Djoko Guritno
2 Abdurrohman M.S
3 Unang Rusnandi 146 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
h. Share Ownership and Share Options PT Timah by
the Board of Commissioners, the Board of Directors
& non Commissioner Committee Members as
per 31 December 2009 :
Jumlah Saham
Number of Shares
Bonus
Bonus
Diskon
Discount
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10.000
0
0
0
10.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
HOW
WE
BUILD
TRUST
Komite-Komite di Bawah Komisaris
Committees Under Board of Commissioners
Untuk membantu pelaksanaan tugas-tugasnya Dewan
Komisaris membentuk komite-komite sebagai berikut:
The committees are set up to assist the Board of
Commissioners in carrying out its duties. They are as
follows:
1. Komite Audit
1. Audit Committee
Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk
membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya. Tugas utama
komite ini memastikan efektivitas sistem pengendalian
internal dan efektivitas sistem audit, menjalankan
pengawasan pelaporan keuangan, manajemen risiko dan
implementasi GCG di semua lini.
This committee is established by the Board of
Commissioners to assist in the implementation of tasks
and functions. The main task of this committee is to ensure
the effectiveness of internal controls and audit systems,
exercise oversight of financial reporting, risk management
and GCG implementation in each line.
a. Komposisi dan Independensi Komite Audit
a. Composition and Audit Committee Independency
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2009
The Composition of the Board of Directors per December 31, 2009
Nama
Name
Insmerda Lebang
Suryadi Andi
Andre Alis
Meindy Mursal
Usia per 31/12/ 2009
Age per 31/12/2009
Jabatan
Position
Tanggal pengangkatan
Date of Appointment
Tanggal Lahir
Date of Birth
60
60
46
47
Ketua Chairman
Anggota Member
Anggota Member
Anggota Member
21 Mei 2007
21 Mei 2007
21 Mei 2007
21 Mei 2007
27/12/1949
10/11/1949
17/08/1963
31/07/1962
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
147
Profil Komite Audit
Profile of the Audit Committee
Ketua Komite Audit (Chairman of Audit Committee)
Insmerda Lebang
Selain menjabat sebagai Komisaris Utama dan Independen Perusahaan, beliau juga
menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perusahaan sejak 21 Mei 2007. Sebelumnya beliau
pernah memegang berbagai jabatan penting di Kepolisian Negara RI seperti Kepala Badan
Pembinaan Keamanan Polri dan Gubernur Akademi Kepolisian. Beliau adalah lulusan Akabri
Kepolisian Tahun 1972 dan Sesko ABRI/Gabungan Tahun 1993.
In addition to serving as President Commissioner and Independent Commissioner, he has
also served as Chairman of the Audit Committee since May 21, 2007. Previously he has held
various important positions with the Indonesia National Police as Head of Security Police and
the Governor Development Police Academy. He graduated from the Police Academy of the
Armed Forces in 1972 and Allied Commanders Education in 1993.
Anggota Komite Audit (Member of Audit Committee)
Suryadi Andi
Telah menjabat sebagai Komite Audit Perusahaan sejak tanggal 21 Mei 2007. Merupakan alumni
AKABRI Kepolisian tahun 1972 dan pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Industrial Security
Mabes Polri. Beliau aktif berperan sebagai anggota Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
He has joined the Audit Committee in May 21, 2007. An alumni of the Police Academy AKABRI
in 1972, he has served as Head of Industrial Security Police Headquarters. He actively serves
as a member of Audit Committee Association of Indonesia (IKAI).
Anggota Komite Audit (Member of Audit Committee)
Andre Alis
Beliau bergabung dengan anggota Komite Audit Perusahaan sejak tanggal 21 Mei 2007.
Sebagai Lulusan Jurusan Teknik Pertambangan ITB, beliau pernah menjabat sebagai Direktur
Operasi & Pemasaran PT Timah Teknik Rekayasa -anak perusahaan PT Timah (Persero) Tbk
tahun 1998. Aktif di dunia pertambangan nasional sebagai konsultan pertambangan dan
manajemen juga anggota Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) sejak tahun 2007.
He joined member of the Audit Committee on May 21, 2007. As a graduate of Mining
Engineering Department of ITB, he served as Director of Operations & Marketing of PT Timah
Teknik Rekayasa - a subsidiary of PT Timah (Persero) Tbk, since 1998. He has been active in the
national mining industry as a mining and management consultant and has been a member
of the Audit Committee Association of Indonesia (IKAI) since 2007.
Anggota Komite Audit (Member of Audit Committee)
Meindy Mursal
Dia telah menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak tanggal 21 Mei 2007. Saat
ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen di sebuah Bank Perkreditan Rakyat dan
aktif menjadi anggota Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI). Meraih gelar Akuntan dari Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di tahun 1991, dan gelar Magister Ilmu Sosial Program Studi
Administrasi & Kebijakan Bisnis dari Universitas Katolik Parahyangan di tahun 2007.
He has served as a member of the Audit Committee since May 21, 2007. Currently he serves
as an Independent Commissioner for Bank Perkreditan Rakyat and member of the Audit
Committee Association of Indonesia (IKAI). He graduated from the State Accounting College
(STAN) in 1991, and has Masters in Social Science Program Administration & Business Policy
from Katolik Parahyangan University in 2007.
148 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
• Melaksanakan penelaahan terhadap kualitas
informasi keuangan perusahaan dan pemenuhan
syarat-syarat GCG sebelum dipublikasikan;
• Melaksanakan penelaahan terhadap risiko
perusahaan,
memastikan
adanya
strategi
dalam pengelolaan risiko, memastikan bahwa
implementasi pengelolaan risiko telah sesuai
dengan pedoman manajemen risiko, mendorong
tumbuh kembangnya budaya perusahaan yang
berorientasi pada risiko;
• Melaksanakan penelaahan terhadap independensi
dan kualitas pekerjaan Auditor Internal dan Auditor
Eksternal, mendorong penerbitan laporan audit yang
berkualitas dan tepat waktu, mendorong terciptanya
budaya pengawasan di dalam Perusahaan;
• Memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG telah
dijalankan oleh perusahaan.
b. Duties and Responsibilities of the Audit
Committee
• Overviewing of the quality of corporate financial
information and compliants within the terms of the
GCG prior to publication;
• Overseeing the corporate risk, ensuring risk
management strategies, ensuring that the
implementation of risk management is in accordance
with the guidelines of risk management, and
encouraging risk oriented corporate culture growth;
•
•
Overseeing on the independence and quality
of Internal and External Auditors' performance,
encouraging the issuance of qualified audit reports
in a timely manner, encouraging the creation of
surveillance culture in the Company;
Ensuring that the principles of GCG are carried out by
the Company.
c. Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite
Audit
c. Brief Report of the Audit Committee Activities
•
•
•
•
•
Secara menerus mengupayakan peningkatan kualitas
kemitraan Komite Audit dengan Auditor Eksternal,
dalam rangka memastikan praktik-praktik yang baik
dan benar dalam penyusunan dan publikasi laporan
keuangan, peningkatan kualitas pengendalian
internal dan pengelolaan risiko usaha;
Melakukan peninjauan kembali terhadap tindak
lanjut manajemen atas risiko utama yang ditunjukkan
oleh Auditor Eksternal baik terhadap temuan audit
atas Laporan Keuangan Tahun 2008 yang belum
terselesaikan, maupun temuan audit atas Laporan
Keuangan per 30 Juni 2009;
Menginisiasi dan mensupervisi proses pemilihan
Auditor Eksternal untuk Audit Laporan Keuangan
Tahun 2009, yang dimulai dengan prosedur pemilihan
Auditor Eksternal dan dilanjutkan dengan supervisi
atas proses pelaksanaan pemilihan;
Mengawasi penyusunan Laporan Keuangan Tahun
2009, yang terdiri dari rangkaian kegiatan antara lain:
• Peninjauan kembali atas langkah-langkah
persiapan penyusunan Laporan Keuangan
Tahun 2009 yang dilakukan oleh manajemen,
berdasarkan umpan balik dari hasil review atas
proses penyusunan Laporan Keuangan Tahun
sebelumnya;
• Pembahasan rencana audit tahun buku 2009
dengan Auditor Eksternal dan Auditor Internal;
• Memutakhirkan pemahaman atas kemajuan
penyusunan secara audit atas laporan keuangan
tersebut;
• Melakukan review atas proses penyelesaian
sistem pengelolaan risiko serta kemajuan
implementasi sistem tersebut;
•
•
•
Strive continuously to improve the quality of
Audit Committee’s partnership with the External
Auditor, to ensure proper practices in the
preparation and publication of financial statements,
improvements to the quality of internal controls and
risk management;
Conducting a review of the management’s followup of significant risks indicated by the External
Auditor on the audit findings of the Consolidated
Financial Year 2008 that have not been resolved,
and audit findings in the Financial Statements as of
June 30, 2009;
Initiate and supervise the process of selecting the
External Auditor for Financial Year 2009 Audit Report,
which started with the selection procedures for the
External Auditor, and was followed by supervision of
the implementation of the election process;
Administer the preparation of the Consolidated
Financial Year 2009, which consists of a series of activities
including:
• Review of the preparatory steps for the
compilation of the 2009 Financial Statements
carried out by management, based on feedback
from the previous year’s preparation process;
•
•
•
Discuss fiscal year 2009 audit plan with the
External Auditor and Internal Auditor;
Update an understanding of audit preparation
progress of financial statements;
Review the process of settlement systems and the
progress of implementation of risk management
systems;
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
149
•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Meninjau kembali hal-hal yang lebih
spesifik, terutama yang menyangkut strategi
manajemen dalam mengantisipasi peluang
dan tantangan usaha pertimahan yang makin
dinamis dan fluktuatif sebagai berikut :
Implementasi GCG;
Status sumber daya dan cadangan timah, serta
upaya Manajemen dalam melakukan peningkatan
sumberdaya dan cadangan serta pengamanannya;
terobosan
Manajemen
dalam
Upaya
menyelesaikan krisis Sumber Daya Manusia
(SDM), termasuk upaya penegakan hukum dan
disiplin internal Perusahaan;
Perencanaan, implementasi dan pengendalian
serta pemutakhiran atas rengkaian produksi
logam timah serta produk diversifikasinya,
dalam upaya memenuhi sasaran produksi yang
telah ditetapkan;
Pengelolaan pemasaran dan pengembangan
usaha, termasuk pengelolaan anak perusahaan
serta unit-unit pengembangan usaha;
Pengelolaan usaha yang mengimplementasikan
instrumen finansial modern seperti hedging;
Pengelolaan program-program yang terkait
dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
•
Conduct more specific reviews, especially with
regard to management strategies in anticipation
of business opportunities and challenges in an
increasingly dynamic and fluctuating tin world.
Things to be reviewed are as follows:
1. Implementation of GCG;
2. The status of its resources and reserves, and
Management’s efforts to improve natural resources,
reserves and security;
3. Breakthrough efforts of Management resolving
the crisis of Human Resources (HR), including law
enforcement and internal discipline;
4. Planning, implementation and control as well
as updates on tin production chain and product
diversification, in striving to meet production targets;
5. The management of marketing and business
development, including the managements of
subsidiaries and business development units;
6. Business management that makes use of modern
financial instruments such as hedging;
7. Management of programs related to corporate social
responsibility (CSR).
d. Audit Committee Meetings
d. Rapat Komite Audit
Rapat dan Frekuensi Kehadiran Komite Audit
Audit Commitee Meetings and Frequency Attendance
ama Name
N
Frekuensi Pertemuan Frequency Attendance
Insmerda Lebang
Suryadi Andi
Andre Alis
Meindy Mursal
Tingkat Kehadiran Attendance
Jumlah Total
%
29 X
29 X
29 X
29 X
11 X
26 X
29 X
29 X
38%
90%
100%
100%
2. Komite Nominasi, Remunerasi,
Pengembangan Sumber Daya Manusia
(NRPSDM)
2. Nomination, Remuneration and Human
Resource Development Committee
(NRPSDM)
Komite NRPSDM dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk
memberikan dukungan dalam memenuhi tugas dan
tanggung jawab terkait dengan proses nominasi, remunerasi
dan pengembangan sumber daya manusia Perusahaan.
The NRPSDM Committee was established by the Board of
Commissioners to provide support in fulfilling its duties and
responsibilities in conjuction with the process of nomination,
remuneration and human resources development.
Susunan Komite NRPSDM per 31 Desember 2009
The Composition of NRPSDM Committee per December 31, 2009
Nama
Name
Usia per 31/12/ 2009
Age per 31/12/2009
Jabatan
Position
Tanggal pengangkatan
Date of Appointment
Tanggal Lahir
Date of Birth
61
56
54
64
Ketua Chairman
Anggota Member
Anggota Member
Anggota Member
18/06/2009
18/06/2009
31/05/2007
31/05/2007
02/03/1948
10/09/1953
11/08/1956
11/11/1945
Boni Siahaan Bingrosalto L.Tobing
Budhi Kasirohadi
Dirman Tado Sianturi
150 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
Independensi Komite NRPSDM
Independence of NRPSDM Committee
1. Anggota Komite NRPSDM yang kedudukannya
sebagai anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai
hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga,
baik menurut garis lurus ke samping ataupun
hubungan yang timbul karena perkawinan dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya ataupun dengan
anggota Direksi.
2. Anggota Komite NRPSDM yang bukan anggota
Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan
keluarga sedarah sampai derajat ke-3, baik menurut
garis lurus maupun garis ke samping ataupun
hubungan yang timbul karena perkawinan dengan
anggota Komite lain di lingkungan Dewan Komisaris
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
3. Bersedia melaporkan kepemilikan sahamnya di
PT Timah (Persero) Tbk dan Perusahaan lain termasuk
keluarganya secara berkala.
4. Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus
partai politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/
atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan
jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang dapat menimbulkan
benturan kepentingan.
5. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan
usaha PT Timah (Persero) Tbk.
6. Bukan merupakan karyawan kunci PT Timah (Persero) Tbk
dalam satu tahun terakhir.
7. Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau
tidak langsung dengan informasi material Perusahaan.
8. Tidak keberatan/ bersedia membuat dan
menandatangani pernyataan tertulis berkaitan
dengan persyaratan independensi sebagaimana
yang tercantum di atas.
1. Members of the NRPSDM Committee who as
members of the Board of Commissioners, do not have
any family ties to the third degree, either directly or
through marital relationships with other members of
the Board of Commissioners or by members of the
Board of Directors.
2. NRPSDM Committee members who are not members
of the Board of Commissioners do not have any
third degree family ties, either directly or through
marriage, with the other Committee members of
the Board of Commissioners, which may cause
conflict of interest.
3. Willing to report their share ownership in
PT Timah (Persero) Tbk and other companies, including
through family, on a regular basis.
4. Not be in any concurrent position on the board
of a political party and/ or candidate/ legislative
member and/ or potential regional head/
vice head of region, or any other position in
accordance with legislation that could cause
conflict of interest.
5. Has no business relationship, either directly or
indirectly related to the business activities of
PT Timah (Persero) Tbk.
6. Was not a key employee of PT Timah (Persero) Tbk in
the previous year.
7. Has no personal interest, direct or indirect, in the
material information of the Company.
8. Has no objection/ is willing to write and sign a
statement relating to the independence requirements
as listed above.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
151
Profil Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM)
Profile Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee (NRPSDM)
Ketua NRPSDM (Chairman of the NRPSDM Committee)
Boni Siahaan
Boni Siahaan diangkat menjadi Komisaris Perusahaan sejak 12 Juni 2008. Sebelumnya
Beliau memegang jabatan penting di pemerintahan, seperti Asisten Deputi
Urusan Pertambangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kasubdit Investasi
dan Logistik, Direktorat Pengusahaan Mineral dan Batubara, Ditjen Geologi dan
Sumber Daya Mineral.
Boni Siahaan was appointed Commissioner since June 12, 2008. Previously he has held
important government position such as Assistant Deputy Minister of Mining State Owned
Enterprises, Head of Sub Investment and Logistic, Director of Mineral and Coal Entreprises,
Director General of Geology and Mineral Resources.
Wakil Ketua Komite NRPSDM (Vice Chairman of the NRPSDM Committee)
Bingrosalto L.Tobing
Menjabat sebagai Wakil Ketua Komite NRPSDM Perusahaan sejak tanggal 18 Juni 2009
juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak 20 Mei 2009. Memperoleh
gelar Sarjana Teknik Tambang dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau pernah
menjabat sebagai Presiden & CEO PT INCO dan juga berpengalaman sebagai jasa konsultan
di bidang pertambangan.
Appointed as Vice Chairman of the NRPSDM Committee since June 18, 2009 and also served
as Independent Commissioner since May 20, 2009. Getting a degree in Mining Engineering
from Institut Teknologi Bandung (ITB). He had served as President & CEO of PT INCO and also
have experience as a consultant to the mining industry.
Wakil Ketua Komite NRPSDM (Vice Chairman of the NRPSDM Committee)
Budhi Kasirohadi
Menjadi anggota Komite Remunerasi Perusahaan sejak tanggal 31 Mei 2007 dan diangkat
kembali menjadi anggota Komite NRPSDM Perusahaan sejak tanggal 18 Juni 2009. Pernah
menjabat sebagai Kepala Bagian Umum dan Keuangan di Direktorat Jenderal Geologi dan
Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM), dan sampai
saat ini berkarir di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN). Memperoleh gelar
Pasca Sarjana Magister Manajemen (MM) dengan konsentrasi Manajemen Keuangan dari
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Jakarta.
Become a member of the Remuneration Committee since May 31, 2007 and reelected
as a member of the NRPSDM Committee since June 18, 2009. He also served as Head of
Commercial and Finance Section at the Directorate General of Geology and Mineral Resources
Ministry of Energy and Mineral Resources, and until now works at the Secretariat General of
the National Energy Board (DEN). He earned his Masters Degree in Management (MM) with a
concentration in Financial Management from Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Jakarta.
152 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
Wakil Ketua Komite NRPSDM (Vice Chairman of the NRPSDM Committee )
Dirman Tado Sianturi
Menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi Perusahaan sejak 31 Mei 2007 dan
diangkat kembali menjadi anggota Komite NRPSDM Perusahaan sejak tanggal 18 Juni
2009. Memperoleh gelar Pasca Sarjana Magister Keuangan (MM) dari STIE IPWI, Jakarta.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris PT Tambang Timah dan sebagai Komite
Audit PT Timah (Persero) Tbk. Beliau memiliki pengalaman luas di bidang Keuangan, SDM,
dan Auditor di Inspektorat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Saat ini
beliau juga beraktivitas sebagai pengajar pada Fakultas Ekonomi – UPDM.
Served as member of the Remuneration Committee of the Company since May 31, 2007 and
reelected as a member of the NRPSDM Committee since June 18, 2009. Earned Post Graduate
Master of Finance (MM) from STIE IPWI, Jakarta. Previously he served as Commissioner of
PT Tambang Timah and the Audit Committee of PT Timah (Persero) Tbk. He has extensive
experience in finance, human resources, and Auditor at the Inspectorate General of Ministry
of Energy and Mineral Resources. Currently he is also active as a lecturer at the Faculty of
Economics - UPDM.
Laporan Komite NRPSDM
Report of the NRPSDM Committee
Menyadari pentingnya SDM selaku pemikir dan
pelaksana tugas-tugas perseroan, maka Dewan
Komisaris menugaskan Komite NRPSDM untuk
memberikan rekomendasi mengenai pengelolaan SDM di
PT Timah (Persero) Tbk. Agar rekomendasi yang diberikan
tepat sasaran, sebagai langkah pertama komite NRPSDM
merencanakan untuk melakukan Survei Opini Karyawan.
In realizing the importance of Human Resources as
endorser and executor of the Company’s tasks, the Board
of Commissioners has assigned NRPSDM Committee to
give recommendations in regards to the Human Resources
Management at PT Timah (Persero) Tbk. To provide accurate
recommendations, NRPSDM Committee has started its work
of actions by planning to hold Employee’s Opinion Survey.
Survei tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan
gambaran menyeluruh terhadap berbagai hal yang dapat
mempengaruhi kontribusi dan komitmen karyawan
terhadap perusahaan. Hasil survei akan memberikan
gambaran mengenai:
1. Tingkat komitmen karyawan untuk bekerja demi
keberhasilan perusahaan yang ditunjukkan oleh
Employee Engagement Index. Komitmen karyawan
merupakan modal utama bagi perseroan dalam
menghadapi persaingan, sehingga perlu dijaga dan
ditingkatkan.
2. Pembenahan terhadap sistem pengelolaan SDM
(HR Management System) yang akan mencakup antara lain:
a. Recruitment and Selection
b. Training and Development
c. Performance Management
d. Compensation and Benefit
e. Career and Succession Planning
The objective of the survey is to provide comprehensive
view on various things that can impact the employees’
contribution and commitment towards the Company. The
result of the survey will provide views on the following
matters:
1. Employee Commitment Level in working towards the
success of the Company as shown by the Employee
Engagement Index. Employees’ commitment is
the main capital for the Company in facing the
competition, therefore it needs to be maintained and
improved.
2. Reforming the HR Management System which will
covers such matters:
a. Recruitment and Selection
b. Training and Development
c. Performance Management
d. Compensation and Benefit
e. Career and Succession Planning
Berdasarkan temuan survei, komite NRPSDM akan
menyusun action plan yang diperlukan agar praktek
pengelolaan SDM ke depan menjadi lebih baik dalam
mendukung pencapaian sasaran strategis perseroan,
yaitu mendekati kondisi World Class Company.
Based on the survey’s findings, NRPSDM Committee will
formulate an action plan to improve the HR management
practices in the future in order to support the achievement
of the Company’s strategic objectives in becoming the
World Class Company.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
153
b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite NRPSDM
b. Duties and Responsibilities of the NRPSDM
Committee
Komite NRPSDM bertugas dan bertanggung jawab untuk
membantu Dewan Komisaris dengan cara memberikan
pendapat profesional dan independensi agar dapat
dipastikan terlaksananya proses Nominasi dan Remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi serta Pengelolaan Sumber
Daya Manusia yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip
GCG pada Perusahaan sebagaimana tertuang dalam
Piagam Komite NRPSDM, antara lain memuat :
The NRPSDM Committee is responsible for assisting
the Board of Commissioners by providing professional
opinions and independence to ensure the implementation
of the Nomination and Remuneration of the Board of
Commissioners, the Board of Directors and Human
Resource Management, in accordance with the principles
of Corporate Governance as set forth in the NRPSDM
Committee Charter including:
1.
2.
3.
4.
5.
Tugas yang terkait dengan nominasi
Tugas yang terkait dengan remunerasi
Tugas yang terkait dengan pengembangan SDM
Tugas yang terkait dengan penilaian kinerja
Pelaksanaan tugas khusus
1.
2.
3.
4.
5.
Tasks related with the nomination
Tasks related with remuneration
Tasks related with human resources development
Tasks related with performance appraisal
Implementation of specific tasks
c.
Laporan Kegiatan Komite NRPSDM
c.
Activity Report of the NRPSDM Committee
1. Membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan
kepada RUPS pada tanggal 20 Mei 2009 hal-hal
sebagai berikut :
• Sistem dan prosedur nominasi Dewan Komisaris
dan Direksi
• Sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris dan
Direksi
• Sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.
1. Assist the Board of Commissioners in proposing to
the GMS on May 20, 2009 the following subjects:
dan
memberikan
rekomendasi
2. Menyusun
tentang hasil pengkajian dan perhitungan Komite
NRPSDM berdasarkan Peraturan Negara BUMN-RI
No.Per-02/MBU/2009, Tanggal 27 April 2009 untuk
menetapkan besarnya remunerasi bagi Pengurus
BUMN (Dewan Komisaris dan Direksi) adalah
sebagai berikut :
• Gaji Direktur Utama menurut formula tersebut
merupakan penghasilan yang bersifat tetap,
dilakukan dengan mempertimbangkan faktor
pendapatan, aktiva,kondisi dan kemampuan
keuangan Perusahaan, tingkat inflasi dan
faktor-faktor lain yang relevan.
• Atas dasar kajian dan perhitungan tersebut, Komite
NRPSDM melaporkan kepada Dewan Komisari
untuk merekomendasikan
penyesuaian Gaji
Direktur Utama dan Tantiem.
2. Formulate and provide recommendations on the
results of NRPSDM Committee’s assessment and
calculation based on State Regulation of SOE-RI
No. Per-02/MBU/2009, dated April 27, 2009 for
determining the amount of remuneration for the
Board of SOEs (the Board of Commissioners and the
Board of Directors). The results were as follows:
• Salary of the President Director is fixed according
to formula. It is determined by considering the
factors of income, assets, financial condition,
ability of the Company, inflation and other
relevant factors.
3. Hasil Pengkajian dan Perhitungan Penyesuaian
Remunerasi tersebut di sampaikan Dewan Komisaris
pada RUPS tanggal 20 Mei 2009.
3. The result of the assessment and adjustment
calculations of the remuneration was reported to
Board of Commissioners during the GMS on May 20,
2009.
4. To follow up on the GMS results held on May 20,
2009, and materials required by Ministry of SOE, the
NRPSDM Committee proposed recommendations to
the Board of Commissioners as follows:
4. Menindaklanjuti hasil Keputusan dan Ketetapan RUPS
tanggal 20 Mei 2009, dan untuk bahan penetapan
Menteri BUMN, Komite NRPSDM merekomendasikan
ke Dewan Komisaris hal-hal sebagai berikut :
154 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
• Systems and procedures for nomination of the Board
of Commissioners and the Board of Directors
• Performance appraisal system for the Board of
Commissioners and the Board of Directors
• Remuneration system for the Board of
Commissioners and the Board of Directors.
• Based on studies and calculations, NRPSDM
Committee reported to the Board of Commissioners
to recommend President Director’s salary
adjustments.
HOW
WE
BUILD
TRUST
•
•
Usulan Penetapan
Remunerasi
Dewan
Komisaris dan Direksi secara Proporsional
untuk besaran Gaji/Honorarium tahun 2009 dan
untuk besaran Tantiem Tahun Buku 2008.
Ditetapkannya Tunjangan dan Fasilitas Direksi serta
Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk Tahun
2009 oleh Bapak Menteri Negara BUMN RI tanggal
27 Juli 2009 No. S-529/MBU/2009 atas usul Dewan
Komisaris dengan memperhatikan Rekomendasi
Komite NRPSDM.
5. Mengevaluasi
besaran Remunerasi
Direksi
Perusahaan Anak dan Komisaris Eksternal, selanjutnya
melakukan Pengkajian dan Perhitungan Penyesuaian
Remunerasi lalu merekomendasikan ke Dewan
Komisaris pada tanggal 18 Agustus 2009 dengan
surat Nomor : 06. Tbk/KNRPSDM-DK/2009.
•
•
That the Board of Commissioners and Board of
Directors’ remuneration be proportional to the salary/
honorarium for 2009 and tantiem for Fiscal Year
2008.
That the allowances and facilities for Board of Directors
and Board of Commissioners of PT Timah in 2009 be
determined by the Minister of SOE’s letter dated July 27,
2009 No. S-529/MBU/2009 upon the recommendation
of the Board of Commissioners and taking into account
NRPSDM Committee’s recommendation.
6. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi
Organisasi Perusahaan Anak, Direksi dan Dewan
Komisaris sepakat melakukan Restrukturisasi
Organisasi, sesuai penugasan Komite NRPSDM
melakukan penilaian kepada pegawai yang masuk
Nominasi calon Direksi Perusahaan Anak, sehingga
memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang
handal, mempunyai loyalitas, budaya kerja dan daya
inovasi yang tinggi sesuai kompetensinya.
5. That the remuneration for Board of Directors’
subsidiaries and the External Board of Commissioners
be evaluated, and subsequently conduct an
Assessment and Calculation of Remuneration
Adjustment, which was recommended to the Board
of Commissioners on August 18, 2009 in letter
No. 06. Tbk/KNRPSDM-DK/2009.
6. To improve effectiveness and efficiency of the
Organization of Subsidiaries, Board of Directors and
Board of Commissioners agreed to an Organization
al Restructuring, according to the determination
the NRPSDM Committee assign to prospective
enominees for Directors of Subsidiaries. It is expected
that by doing so, the Company will obtain reliable
human resources with loyalty, work culture and high
innovation according to their competencies.
7. Sesuai penugasan dari Dewan Komisaris, Komite
NRPSDM telah melakukan Pembahasan Blueprint
SDM PT Timah (Persero) Tbk, dengan kesimpulan
sebagai berikut :
7. Upon assignment by the Board of Commissioners, the
NRPSDM Committee conducted a PT Timah (Persero)
Tbk HR Blueprint Discussion with the following
conclusions:
Dalam rangka pembenahan manajemen SDM
perlu dibuat Blueprint terstruktur yang menyangkut
elemen-elemen SDM yaitu business requirement, job
requirement, organization structure, job description,
standard qualifications-competency profile, job
evaluations, job level, man power plan/work force plan,
remuneration package, recruitment, job interview,
candidate selection, job orientation, job expectation,
job training, job placement, coaching, mentoring,
performance review, salary review, talent pool
development program/succession plan, promotion or,
remove from the role, dan pension/retirement program.
In order to reform human resources management,
the Company needs a structured Blueprint regarding
HR elements such as job requirements, organization
structure, job description, standards qualifications,
competency profiles, job evaluations, job level, the manpower plan / work-force plan, remuneration packages,
recruitment, job interviews, candidate selection,
job orientation, job expectations, job training, job
placement, coaching, mentoring, performance reviews,
salary reviews, talent pool development programs and
succession plans, promotions or terminations, and
pensions/ retirement programs.
d. NRPSDM Committee Meetings
d. Rapat Komite NRPSDM
Rapat Komite NRPSDM dan Tingkat Kehadiran
NRPSDM Committee Meetings and Attendance Level
Nama Name
Boni Siahaan Bingrosalto L.Tobing
Budhi Kasirohadi
Dirman Tado Sianturi
Frekuensi Pertemuan
Frequency Attendance
12
12
12
12
Tingkat Kehadiran Attendance
Jumlah Total
%
9
5
12
12
75
42
100
100
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
155
Komite di Bawah Direksi
Committee Under The Board of Directors
1. Komite Manajemen Risiko dan Investasi
1. Risk Management and Investment
Committee
Komite ini bertanggung jawab kepada Direksi yang
berperan dalam pengawasan manajemen risiko dan
aktivitas investasi yang akan dilakukan Perusahaan.
This Committee is responsible to the Board of Directors
and involved in the supervision of risk management and
investment activities conducted by the Company.
a. Komposisi dan Independensi Komite Manajemen
Risiko dan Investasi
a. Composition and Independency of Risk Management
and Investment Committee
Susunan Komite Manajemen Risiko dan Investasi per 31 Desember 2009
The Composition of Risk Management and Investment Committee as of December 31, 2009
Nama
Name
Usia per 31/12/ 2009
Age per 31/12/2009
Adi Djoko Guritno
Abdurrohman M.S
Totok Kundarto
156 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
46
65
56
Jabatan
Position
Ketua Chairman
Anggota Member
Anggota Member
Tanggal pengangkatan
Date of Appointment
12/07/2007
01/08/2007
06/04/2009
Tanggal Lahir
Date of Birth
12/11/1963
03/04/1944
25/11/1953
HOW
WE
BUILD
TRUST
Profil Komite Manajemen Risiko dan Investasi
Profile of the Risk Management and Investment Committee
Ketua dan anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi
Chairman and member of the Risk Management and Investment Committee
Adi Djoko Guritno
Menjabat sebagai Ketua dan anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Perusahaan
sejak Juli 2007. Saat ini beliau juga berprofesi sebagai pengajar pada Program Pasca Sarjana
Universitas Gadjah Mada dan pembantu Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Selain
aktif di UGM, beliau menjadi anggota PRIMA (Professional Risk Managemen International
Association – USA), BCMIA (Bussiness Continuity Management International Association) dan
beliau pernah mengikuti CPRM (Certified Professional Risk Management). Beliau merupakan
sarjana teknologi pangan dari Universitas Gadjah Mada, dan melanjutkan masternya di
bidang Manajemen Industri di ITB bandung, dan gelar Ph.D dalam bidang yang sama dari
United Graduate School of Agricultural Sciences Ehime University, Jepang.
He has served as Chairman and member of the Risk Management and Investment Committee
since July 2007. Currently he also works as a lecturer at the Graduate Program of Gadjah
Mada University and assistant Dean of Faculty of Agricultural Technology, Gadjah Mada
University. Besides being active at UGM, he became a member of PRIMA (Professional Risk
Management Association International - USA), BCMIA (Bussines Continuity Management
International Association) and has followed the CPRM (Certified Professional Risk
Management) program. He is a graduate of food technology from the University of Gadjah
Mada University, and continued with his Masters in Industrial Management at ITB Bandung,
and a Ph.D in the same field from the United Graduate School of Agricultural Sciences,
Ehime University, Japan.
Anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi
Member of Risk Management and Investment Committee
Abdurrohman
Menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Perusahaan sejak bulan
Agustus 2007, sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai komisaris PT Tambang Timah
dan Komisaris PT Timah Eksplomin. Selain itu, beliau juga pernah mengikuti CPRM (Certified
Professional Risk Management) dan saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama
pada PT Muturi Geospek (Konsultan bidang Geologi dan Tambang). Bergelar Bachelor
of Enginering (BE) dari Akademi Geologi dan Pertambangan Bandung (1968). Kemudian
meraih Graduated Diploma di bidang Mineral dan Teknologi Penambangan dan Master of
Engineering di bidang Teknik Penambangan dari University of New South Wales, Australia.
Terakhir beliau menyelesaikan SPAMEN, LAN-RI di Jakarta (1999).
He has served as a member of the Risk Management and Investment Committee since
August 2007. He haspreviously served as Commissioner of PT Tambang Timah and PT Timah
Eksplomin. In addition, he has followed the CPRM (Certified Professional Risk Management)
program and currently serves as President Director of PT Muturi Geospek (Geological and
Mining Consultant). He holds a Bachelor of Enginering (BE) from the Academy of Geology
and Mining, Bandung (1968) and a Graduated Diploma in Mineral and Mining Technology
and Master of Engineering in Mining Engineering from the University of New South Wales,
Australia. Finally he completed SPAMEN, LAN-RI in Jakarta (1999).
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
157
Anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi
Member of Risk Management and Investment Committee
Totok Kundarto
Menjadi anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Perusahaan sejak
bulan April 2009 dan sejak tahun 2009 beliau menjabat sebagai Komisaris
PT Dok & Perkapalan Air Kantung. Sebelumnya beliau Kepala Administrasi Umum pada
Direktorat Sumber Daya Manusia PT Timah (Persero) Tbk (1993), Kepala Administrasi
Personal pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Timah (Persero) Tbk (1994), Staf Direksi
PT Timah diperbantukan pada PT Indometal Asia (2003), menjabat sebagai Kepala Sumber
Daya Manusia PT Timah (Persero) Tbk (2005). Meraih gelar Sarjana Hukum Perdata dari
Universitas Airlangga di tahun 1981 dan kemudian melanjutkan studinya di University of
Lindenwood, St. Charles Missoury di Bidang Manajemen pada tahun 1998.
He became a member of the Risk Management and Investment Committee in April
2009, and has served as Commissioner for PT Dok & Perkapalan Air Kantung since 2009.
Previously he was Head of Public Administration at the Directorate of Human Resources
of PT Timah (Persero) Tbk (1993), Head of Personal Administration in the Directorate
of Human Resources of PT Timah (Persero) Tbk (1994), Staff Director of PT Timah
seconded to PT Indometal Asia (2003), and Head of Resources Human PT Timah (Persero)
Tbk (2005). He earned a degree in Civil Law from University of Airlangga in 1981, and
continued his studies at Lindenwood University in St. Louis. Charles Missouri Management
in 1998.
b. Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Manajemen
Risiko dan Investasi :
b. Duties and Responsibilities of the Risk Management and Investment Committee :
1. Melakukan telaah dan penilaian atas kemungkinan
timbulnya risiko dari strategi Perusahaan, peraturan
perusahaan, kegiatan operasional, pemasaran
dan rencana investasi serta pendanaan yang akan
dilaksanakan oleh manajemen Perusahaan.
2. Memberikan informasi, saran, dan pertimbangan
kepada Direksi atas tingkat risiko yang mungkin
terjadi berikut metode penanganan maupun
pengendaliannya.
3. Menyusun laporan hasil telaah dan penilaian risiko
rsaha atas kegiatan investasi yang akan dilaksanakan
oleh manajemen dalam hubungannya dengan
kepentingan pengendalian internal maupun
penanganan risiko eksternal Perusahaan.
4. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan
prosedur dalam menghadapi risiko, pengawasan
dan pengendalian risiko, serta kepatuhan terhadap
pelaksanaan peraturan dan hukum yang berlaku.
5. Mempertanggungjawabkan seluruh data dan informasi
dari lingkungan internal maupun eksternal Perusahaan
yang berkaitan dengan tugas-tugas Komite.
6. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diminta oleh
Direksi dalam hubungannya dengan hal-hal khusus
yang memerlukan persetujuan Komisaris.
1. Reviewing and assessing the potential risks of
the strategy, Company regulations, operations,
marketing, investment plans and funding that will be
implemented by Company management.
158 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
2. Providing information, advice, and considerations to
the Board of Directors on the level of risk that may
occur and the methods of handling and controlling
the risk.
3. Prepare a report on the business risk assessment
of investment activities to be undertaken by
management in conjunction with interests of internal
and external risk control management.
4. Evaluate the implementation of policies and
procedures in dealing with risk, oversight,
risk management, and compliance with the
implementation of applicable laws and regulations.
5. Be accountable for all data and information from
internal and external environments of the Company
relating to the duties of the Committee.
6. Carry out special assignments as requested by the
Board of Directors in relation to specific matters that
require the approval of the Board of Commissioners.
HOW
WE
BUILD
TRUST
c.
Laporan Kegiatan Komite
dan Investasi (KMRI) :
Manajemen
Risiko
c.
Activity Report of the Risk Management and
Investment Committee (KMRI):
Komite ini disahkan dengan SK Direksi No. 457/TBK/SK0000/2009-BI dan mulai beroperasi sejak Agustus 2007.
Adapun komite ini membantu Direksi terkait tugasnya
dalam setiap proses pengambilan keputusan terhadap
kegiatan dan rencana investasi yang menimbulkan risiko
bagi perusahaan serta melakukan analisis investasi yang
akan dilakukan.
This Committee was approved by the Board of Directors
Decree No. 457/TBK/SK-0000/2009-BI and commenced
operations in August 2007. The committee helps the Board
of Directors in any decision-making to plan activities and
investments that might create risks for companies and
investment analysis to be performed.
KMRI telah menyelesaikan buku analisis risiko per satuan
kerja di lingkungan Perusahaan pada Maret hingga
Agustus 2008. Analisis tersebut akan ditingkatkan menjadi
pemantauan risiko secara online pada pertengahan tahun
2010 melalui penyusunan database risiko pada setiap unit
usaha Perusahaan. Kajian risiko oleh KMRI dilakukan secara
berkala dengan memprioritaskan pada kebutuhan analisis
dari unit yang telah berjalan (existing), pengembangan
terencana (planning) maupun pengembangan melalui
akuisisi (acquiring). Adapun beberapa risiko yang dihadapi
oleh PT Timah adalah :
1. Risiko Bisnis
2. Risiko Keuangan
3. Risiko Pemasaran
4. Risiko Pengembangan Usaha
5. Risiko Manajemen Sumber Daya Manusia
6. Risiko Produksi
7. Risiko Regulasi
8. Risiko Lingkungan dan Corporate Social Responsibility
(CSR)
KMRI has completed a book on risk per working unit from
March to August 2008. The analysis will be upgraded to
an online risk monitoring in mid-2010 by compiling a
database of risk in each business unit. Risk assessments
are regularly undertaken by KMRI by prioritize the analysis
needs of existing units, and the development of planning
and acquisition. The risks faced by PT Timah is:
Pengelolaan risiko telah dijelaskan pada bab tersendiri
pada Manajemen Risiko pada buku Laporan Tahunan ini.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Business Risks
Financial Risks
Market Risks
Business Development Risks
Human Resource Management Risks
Production Risks
Regulation Risks
Environmental Risks and Corporate
Responsibility (CSR)
Social
Risk management has been described in a separate
chapter on Risk Management in this Annual Report.
Rapat Komite Manajemen Risiko & Investasi dan Tingkat Kehadiran
Risk Management & Investment Committee Meeting and Attendance Frequency
Nama Name
Adi Djoko Guritno
Abdurrohman M.S
Totok Kundarto
Frekuensi Pertemuan
Frequency Attendance
52
52
52
Tingkat Kehadiran Attendance
Jumlah Total
%
49
49
20
94.2
94.2
38.5
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
159
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap hukum, peraturan
dalam Pasar Modal, sekaligus sebagai jaminan akan
implementasi Tata Kelola Perusahaan, Perusahaan
sebagai perusahaan publik perlu untuk membentuk
Sekretaris Korporat (Corporate Secretary). Sekretaris
Korporat merupakan salah satu posisi struktural di bawah
Direksi dan bertanggungjawab langsung kepada Direksi.
Sekretaris Korporat tidak hanya bertanggungjawab dalam
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan Pasar modal
namun juga sekaligus menjaga alur komunikasi yang baik
antara Perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan,
juga menjamin adanya keterbukaan dan akses informasi
oleh pemegang kepentingan. Sejak 1 Februari 2008,
Abrun Abubakar menjabat sebagai Sekretaris Korporat
hingga saat ini yang ditetapkan dengan peraturan Direksi
No. 075/Tbk/SK-0000/2008-S8 tanggal 17 Januari 2008.
To ensure compliance with current laws, regulations
in the Capital Market, as well as collateral in the
implementation of Corporate Governance, as a public
company the Company needs to establish a Corporate
Secretary. A Corporate Secretary is a structural position
under the Board of Directors and is responsible directly
to the Board of Directors. The Corporate Secretary is
not only responsible for compliance with laws and
regulations in capital markets, but also maintaining
good communication between the Company and all
stakeholders, and guaranteeing disclosure and access
to information for stakeholders. Since February 1, 2008,
Abrun Abubakar has served as Corporate Secretary
as defined by Directors Regulation No. 075/Tbk/SK0000/2008-S8 dated January 17, 2008.
Profil Sekretaris Korporat
Profile of Corporate Secretary
Abrun Abubakar
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk sejak tanggal 1 Februari
tahun 2008, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Hubungan Masyarakat
PT Timah (Persero) Tbk sejak tahun 2002. Beliau merupakan lulusan Sarjana Hubungan
Internasional tahun 1988 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran
Bandung, dan selanjutnya menyelesaikan program Magister Manajemen (MM) pada
tahun 2001 dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta. Aktif
mengikuti berbagai pelatihan dan seminar yang relevan di dalam maupun di luar
negeri untuk menunjang tugas sebagai Sekretaris Perusahaan.
He has served as Corporate Secretary of PT Timah (Persero) Tbk, since February 1, 2008,
after serving as Head of Public Relations of PT Timah (Persero) Tbk since 2002. He earned
Bachelor of International Relations in 1988 from the Faculty of Social and Political
Science, University of Padjadjaran in Bandung, and a Masters in Management (MM) in
2001 from Institut Pengembangan manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta. He has actively
participated in various trainings and seminars that are relevant both within and outside
the country to support the duties as Company's Secretary.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Korporat
a. Duties and Responsibilities of Corporate Secretary
1. Menyiapkan penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
2. Memberikan informasi yang diperlukan oleh para
pemangku kepentingan Perusahaan.
3. Membina hubungan dengan investor lembaga dan
perorangan, analis, pedangan perantara efek, bank
investasi, profesional, dan lembaga penunjang pasal
modal serta media massa.
4. Melaksanakan kepatuhan terhadap kewajiban
berlanjut di pasar modal.
5. Mematuhi kewajiban pelaporan dan keterbukaan.
6. Mengadministrasikan tindakan Perusahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan di bidang
Perusahaan dan Pasar Modal dan Anggaran Dasar.
1. Preparing the General Meeting of Shareholders
(GMS).
2. Providing the information required by the
stakeholders.
3. Maintaining relationships with institutional and
individual investors, analysts, brokerage, investment
banks, professionals, institutions supporting the
capital market and media.
4. Ensuring with sustainable obligations in the capital
market.
5. Complying with reporting and disclosure obligations.
6. Administering the Company's action in accordance
with laws and regulations in the field of Corporate,
Capital Market and Articles of Association.
160 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
7. Mengelola dan memutahirkan informasi tentang
Perusahaan yang disampaikan kepada para pemangku
kepentingan, baik dalam situs web Perusahaan,
buletin, atau media informasi lainnya.
8. Mengatur dan menyimpan dokumen Perusahaan,
termasuk dokumen RUPS, Daftar Pemegang Saham
dan daftar khusus yang berkaitan dengan Direksi,
Dewan Komisaris, dan keluarga mereka, baik dalam
Perusahaan maupun dalam anak perusahaan yang
berkenaan dengan kepemilikan saham, hubungan
bisnis, dan peranan lainnya yang bisa menimbulkan
benturan kepentingan dengan perusahaan.
9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi
tentang hal-hal yang berkenaan dengan peraturan
perundang-undangan mengenai usaha perusahaan
dan pasar modal.
10. Memberikan informasi yang berkaitan dengan
tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada
Dewan Komisaris apabila diminta.
7. Managing and updating the information concerning
the Company submitted to the stakeholders,
both in the Company’s web site, bulletins or other
information media.
8. Organizing and keeping Company's documentation,
including GMS documents, list of shareholders and a
specific list relating to the Board of Directors, Board
of Commissioners, and their families, both within the
Company and in its subsidiaries with respect to stock
ownership, business relationships, and other roles that
may create conflict of interest with the Company.
Sepanjang 2009, unit Sekretaris Korporat telah melakukan
kegiatan yang berkaitan dengan pengeluaran siaran pers
dan surat keterbukaan informasi sebagai berikut:
Throughout 2009, the Corporate Secretary unit was
engaged in disseminating the following press releases
and disclosure letters:
9. Providing advice to the Board of Directors on
subjects pertaining to legislation and capital markets
businesses.
10. Providing information relating to its duties to the
Board of Directors on a regular basis and to the Board
of Commissioners upon request
Daftar Siaran Pers 2009 dan Keterbukaan Informasi (ke Bapepam dan BEI)
List of Press Release 2009 and Information Disclosure (to Bapepam and IDX)
Pelaporan Reporting
Periode Period
a)Hard Copy 1 Rilis Kinerja Usaha Perusahaan Company's Performance Release
Tahun Year 2008
Triwulan 1 1st Quarter - 2009
Semester 1 1st Semester - 2009
Triwulan 3 3rd Quarter - 2009
31 Maret 2009
30 April 2009
31 Agustus 2009
30 Oktober 2009
2 Laporan Keuangan Company's Performance Release
Tahun Year 2008
Triwulan 1 1st Quarter - 2009
Semester 1 1st Semester - 2009
Triwulan 3 3rd Quarter - 2009
31 Maret 2009
30 April 2009
31 Agustus 2009
30 Oktober 2009
Per bulan
Monthly
Sebelum tanggal 10 setiap bulan
By the 10th of the month
Per tahun
Annually
30 April 2009
3 Laporan Aktivitas Eksplorasi
Exploration Activity Report
4 Laporan Tahunan 2008
Annual Report 2008
5 Rencana Pelaksanaan RUPS
AGM Execution Plan
6 Laporan Pemasangan Iklan RUPS
Iklan Pemberitahuan / Iklan Panggilan
dan Iklan Hasil RUPS
Notice Placement Report
AGM Announcement/Invitation and Minutes of AGM
Mei 2009
(hari kedua setelah
tanggal pemasangan iklan)
(second day after date of
Notice Placement)
7 Laporan hasil pelaksanaan Public Expose
Result of Public Expose Implementation Report
24 Nopember 2009
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
161
Pelaporan Reporting
Periode Period
b) Soft Copy
Laporan Keuangan
Financial Statement
Rilis Kinerja
Company's Performance Release
Laporan Tahunan 2008
Annual Report 2008
Rencana Pelaksanaan RUPS
Semua laporan yang diterbitkan oleh Perusahaan di upload juga GMS Execution Plan
melalui portal Bursa Efek Indonesia atau IDX e-reporting yaitu
Laporan Aktivitas Eksplorasi
Exploration Activity Report
https://www.jsxnet.co.id/EReporting
Laporan Pemasangan Iklan RUPS
Iklan Pemberitahuan / Iklan Panggilan
All reports released by the Company can be uploaded via
dan Iklan Hasil RUPS
Indonesia Stock Exchange Portal or IDX e-reporting
Notice Placement Report
https://www.jsxnet.co.id/EReporting
GMS Announcement/Invitation and Minutes of GMS
a) Periode sama dengan pelaporan dalam bentuk hard copy atau cetakan
Same period with reporting in hardcopy or print
b) Laporan dalam bentuk CD melalui email ke : [email protected] dan
[email protected]
Report in CD via email to [email protected] and
[email protected]
Pelaporan Reporting
Periode Period
Iklan di Media Notice Placement in Media
8
Iklan Laporan Keuangan
Financial Statement
Tahun Buku Year Book - 2008
Semester 1 1st Semester - 2009
31 Maret 2009
Agustus 2009
9
10
Iklan Pemberitahuan RUPS
GMS Announcement
20 April 2009
Iklan Panggilan RUPS
GMS Invitation
05 Mei 2009
11 Iklan Hasil Keputusan RUPS
GMS Resolution
25 Mei 2009
Aksi Korporasi Corporate Actions
12 RUPS Tahunan dan Luar Biasa
AGMS and EGMS
20 Mei 2009
13 Paparan Publik Public Expose (PE)
19 Nopember 2009
162 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
Satuan Pengawasan Internal
Internal Control System
Satuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan Unit
Audit Internal yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk. Satuan
Pengawasan Intern mempunyai fungsi utama menjalankan
kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang
bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk
meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional
perusahaan dan anak, melalui pendekatan yang
sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses
tata kelola perusahaan.
Internal Audit Unit (IAU) is directly responsible to
the President Director of PT Timah (Persero) Tbk. The
Internal Audit Unit has the primary function of providing
confidence to run independent and objective activities
and consultations with the aim of enhancing value and
improving the Company and subsidiary’s operations,
through a systematic approach by evaluating and
improving the effectiveness of risk management, control
and GCG implemention.
Sejalan dengan Keputusan Ketua Bapepam LK
No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Satuan Pengawasan Internal telah
melakukan penyesuaian dan penyempurnaan Piagam Unit
Audit Internal yang merupakan pedoman dan panduan
pelaksanaan tugas-tugas Satuan Pengawasan Internal.
In line with the Decision of the Chairman of Bapepam LK
No. Kep-496/BL/2008 dated 28 November 2008 on the
Establishment and Guidance Unit of the Internal Audit
Charter, Internal Audit Unit has made an adjustment
and refinement of the Internal Audit Charter which is a
guideline of Internal Audit Unit tasks execution.
Profil Kepala Unit Audit Internal Perusahaan
Head of Internal Audit Unit of the Company Profile
Dodi Setiabudi
Menjabat sebagai Pj. Kepala Satuan Pengawasan Internal sejak tanggal 1 Maret 2009.
Beliau telah bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 1993, dimana beliau pernah
menjabat sebagai Kepala Akuntansi Utang/Pajak pada Akuntansi Keuangan sampai tahun
2002, kemudian beliau menjabat sebagai Asisten Akuntansi Manajemen pada Akuntansi
Manajemen. Pengalamannya sebagai Auditor pada Satuan Pengawasan Internal, dimulai
sejak tahun 2003. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari UNSRI tahun 1993, dan
gelar Master Manajemen dari IPMI di tahun 2001.
He was appointed Head of Internal Audit Unit in March 1, 2009. He joined the
Company in 1993 as Head of Debt Accounting / Tax on Financial Accounting, which
he held until 2002. He served as Accounting Management Assistant. His experience
as an Auditor in the Internal Audit Unit, started in 2003. He has Economics degree
in Accounting from UNSRI year 1993, and a Masters degree in Management from
IPMI in 2001.
Beberapa pelatihan yang pernah diikuti beliau adalah
Manajemen Risiko & Lokakarya Swa Asesmen Risiko,
Executive Briefing & Pendalaman Materi IQA Malcom
Baldrige, dan Audit Komersial & Hukum Terhadap Bisnis
Pertambangan di Indonesia.
He has followed several trainings followed were Risk
Management and Risk Assessment Workshop Swa,
Executive Briefing Materials & Material Comprehension
IQA Malcolm Baldrige, and Commercial Audit & Law for
Mining in Indonesia.
Sedangkan pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan
Internal, didasarkan pada Piagam Satuan Pengawasan
Internal yang disahkan oleh Komisaris Utama dan Direktur
Utama pada tahun 2007, yang mencakup pelaksanaan
audit berbagai jenis kegiatan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan keuangan/umum
2. Pemeriksaan operasional
The responsibilities of the Internal Audit Unit are based
on the Internal Audit Unit Charter which is approved by
the President Commissioner and President Director in
2007, and includes various types of auditing activities as
follows:
1. Financial/ general audits
2. Operational audits
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
163
3. Pemeriksaan khusus (investigasi, kinerja/performance,
IT Audit, Conformity Assessment Audit – ISO)
4. Review/evaluasi penyajian Laporan Keuangan
5. Review/evaluasi implementasi GCG
6. Review/evaluasi implementasi Risk Management
7. Konsultansi dalam bentuk fasililitasi/asistensi;
implementasi GCG, implementasi Risk Management,
pengembangan SOP, Control Self Assessment, dan
observasi kegiatan operasional tertentu.
3. Special audits (investigation, performance, IT Audit,
Conformity Assessment Audit - ISO)
4. Review/ evaluation on the presentation of Financial Statements
5. Review/ evaluation on the implementation of GCG
6. Review/ evaluation on implementation of Risk Management
7. Consultancy in the form of facilitating / assisting, GCG
implementation, Risk Management implementation,
SOP development, Self Control Assessment, and the
observation of certain operational activities.
Personel SPI memberikan penilaian secara independen
dengan produk akhir berupa rekomendasi/saran-saran
perbaikan kepada Direktur Utama berdasarkan hasil-hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan.
SPI personnel provide an independent assessment in the
form of recommendations / suggestions for improvement
to the President Director based on the results of
activities performed.
Selain itu, manajemen Perusahaan secara berkelanjutan
membangun dan mengembangkan semua aspek Sistem
Pengendalian Internal yang meliputi:
In addition, the Company's management works on an
ongoing basis to build and develop all aspects of the
Internal Control System which includes:
1. Lingkungan pengendalian
Aspek ini secara signifikan menetapkan corak
organisasi Perusahaan dan mempengaruhi kesadaran
pengendalian orang-orang dalam organisasi
Perusahaan, untuk itu Manajemen akan selalu
mengembangkan dan meningkatkan integritas,
nilai, etika dan kompetensi karyawan; filosofi dan
gaya manajemen; struktur organisasi; pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab; partisipasi
Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit dalam
pengawasan; serta kebijakan dan praktik alokasi
sumber daya manusia.
2. Pengelolaan risiko
Aspek ini mencakup identifikasi dan analisis terhadap
risiko yang relevan dalam upaya pencapaian tujuan
Perusahaan, dan membentuk suatu dasar dalam
melaksanakan pengelolaan risiko.
3. Informasi dan komunikasi
Aspek ini menyangkut identifikasi, perolehan dan
pertukaran informasi, dalam suatu bentuk dan waktu
yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung
jawab mereka.
4. Aktivitas pengendalian
Aspek ini mencakup kebijakan dan prosedur yang
menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
5. Pemantauan
Aspek ini mencakup proses yang menentukan
kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu
termasuk didalamnya pelaksanaan fungsi Satuan
Pengawasan Intern.
1. Environment control
This defines the style of the organization and affects
the consciousness of the people management to
continue developing and enhancing the integrity,
values, ethics and competence of employees;
philosophy and management style, organizational
structure, delegation of authority and responsibility;
participation of the Board of Commissioners and / or
the Audit Committee in monitoring, as well as policies
and practices concerning the allocation of human
resource.
Aktivitas pengendalian yang telah dijalankan mencakup
tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses
pengendalian aktivitas operasional perusahaan pada
setiap tingkatan dalam struktur organisasi. Perusahaan
diatur dan akan selalu dikembangkan ketentuan dan
pelaksanaannya, mengenai kewenangan, otorisasi,
164 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
2. Risk management
This aspect includes the identification and analysis of
the risks affecting the Company's ability to achieve its
objectives, and establish a base for implementing risk
management.
3. Information and communication
This aspect involves the identification, reception and
exchange of information in a manner, that allows
people to carry out their responsibilities.
4. Control activities
This aspect includes policies and procedures that
ensure management direction is implemented.
5. Monitoring
This aspect includes the process determining
the quality of internal control performance
including the implementation of an Internal
Audit.
The control activities that have been implemented include
the process of controlling the operational activities of the
company at every level in the organizational structure.
The Company is set up and will always develop it's
implementation of regulations, concerning the authority,
authorization, verification, reconciliation, performance
HOW
WE
BUILD
TRUST
verifikasi, rekonsiliasi, penilaian prestasi kerja, pembagian
tugas serta upaya pengamanan aset perusahaan.
assessment, division of tasks and efforts to protect
Company assets.
Jumlah personil SPI disesuaikan dengan kebutuhan unit
kerja yang diaudit. SPI dikepalai oleh seorang Kepala
Satuan Pengawasan Internal. Kepala SPI ini diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan
Dewan Komisaris (Keputusan Bapepam 496/BL/2008
Peraturan No.IX.1.7). Sejak 21 Agustus 2008, Kepala
Satuan Pengawasan Internal dijabat oleh Dodi Setiabudi
SE, AK, MM, QIA hingga sekarang. Sebelumnya beliau
pernah menjabat sebagai Asisten Akuntansi Manajemen
sebelum masuk dalam Satuan Pengawasan Internal
sebagai Auditor Senior dan menjabat sebagai Kepala
Satuan Pengawasan Internal.
The number of SPI personnel is tailored to the needs of
work units being audited. SPI is led by the Head of the
Internal Audit Unit, who is appointed and dismissed by
the President Director with the approval of the Board
of Commissioners (Bapepam Regulation 496/BL/2008
No.IX.1.7). Since August 21, 2008, the Head of the Internal
Audit Unit has been Dodi Setiabudi SE, AK, MM, QIA.
Previously, he has served as Accounting Management
Assistant before entering the Internal Audit Unit as a
Senior Auditor and served as Head of Internal Audit.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Internal :
a. Duties and Responsibilities of the Internal Audit Unit:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Menyusun dan melaksanakan program kerja
pemeriksaan tahunan;
Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian
intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan
kebijakan perusahaan;
Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi
dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,
operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi dan kegiatan lainnya;
Memberikan saran perbaikan dan informasi yang
obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua
tingkat manajemen;
Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan
laporan tersebut kepada Direktur Utama dan
Dewan Komisaris;
Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan
tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;
Menyusun program untuk mengevaluasi mutu
kegiatan audit internal yang dilakukannya;
Terkait GCG adalah mengevaluasi dan meningkatkan
proses tata kelola perusahaan (GCG).
•
•
•
•
•
•
•
Develop and implement an annual audit
work program;
Test and evaluate the implementation of internal
controls and the risk management system in
accordance with Company policy;
Perform audits and assessments of the Company's
efficiency and effectiveness in finance, accounting,
operations, human resources, marketing, information
technology and other activities ;
Provide suggestions for the improvement of objective
information about the activities under review at all
managerial levels;
Develop the audit report and submit it to the Board of
Directors and the Board of Commissioners;
Monitor, analyze and report on the follow up
implementation of suggested corrective measures;
Develop a program to evaluate the quality of
performed internal audit activities ;
Evaluate the implementation of GCG and improve the
GCG process.
b. Laporan Kegiatan SPI Tahun 2009
b. 2009 SPI Activity Report
1. Kegiatan Pemeriksaan Operasional dan Non PKPT
Pemeriksaan operasional yang dilakukan dan
diselesaikan dalam tahun 2009 dapat dikategorikan
dalam dua kelompok berdasar PKPT (Program Kerja
Pengawasan Tahunan) yang meliputi:
• Kelompok pertama, adalah lanjutan kegiatan
pemeriksaan PKPT 2008 yang mencakup 1 kegiatan/
satuan kerja/ program obyek pemeriksaan.
• Kelompok kedua, mencakup kegiatan pemeriksaan
PKPT 2009 atas 12 obyek pemeriksaan.
1. Operational Audit Activity and Non-PKPT
Operational audits conducted and completed in 2009
and can be categorized in the following two groups
based on PKPT (Annual Audit Work Program):
Selain melaksanakan PKPT 2009, SPI juga selama tahun
2009 mengadakan pemeriksaan di luar PKPT atau
Program Non PKPT dengan 5 obyek pemeriksaan.
In addition to conducting the 2009 PKPT, SPI also
conducted audits non-PKPT during the year 2009 or
non PKPT program with 5 audit objects.
•
•
The first group, is continued audit activities PKPT
2008 that includes 1 activity / work unit / audit
object program.
The second group includes audit activities PKPT
2009 on 12 audit subjects.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
165
Selama 2009, dari 18 obyek pemeriksaan tersebut telah
diterbitkan 9 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Laporan
tersebut mencakup 1 LHP penyelesaian pemeriksaan PKPT
2008, 4 LHP penyelesaian pemeriksaan PKPT 2009, dan
4 LHP penyelesaian pemeriksaan non-PKPT 2009.
During 2009, 9 of the 18 objects of the audit have issued
Audit Result Reports (LHP). The report includes 1 LHP
Audit Completion in 2008, 4 LHP Audit Completion of
non PKPT 2009.
Sembilan LHP yang diterbitkan SPI dalam tahun 2009
berisikan 50 temuan audit dan telah disampaikan 127
rekomendasi. Rekomendasi tersebut akan ditindaklanjuti
dan dilaporkan pada laporan tahun berikutnya.
The nine LHP reports issued by SPI in 2009 contained
50 audit findings and 127 recommendations. These
recommendations will be followed up and reported in
next year's report.
2. Kegiatan Pemeriksaan ISO
2. ISO Audit Activities
Pemeriksaan ISO dilakukan SPI dengan membentuk Tim
Audit ISO yang melibatkan personel dari unit kerja lain.
Penugasan perintah diberikan oleh Kepala SPI dan Tim
Audit diketuai oleh personel SPI yang ditunjuk Kepala SPI.
An ISO Audit was performed by establishing an ISO Audit
Team, which involves personnel from other working units.
The team is assigned by the Head of SPI and the Audit
Team is chaired by the SPI personnel selected by the Head
of SPI.
From the results of the ISO Audit in 2009, there were
9 minor findings and 9 recommendations, plus 53
observations. These recommendations will be followed
up and reported in next year's report.
Dari hasil pemeriksaan ISO tahun 2009, ditemui 9 temuan
minor dan telah disampaikan 9 rekomendasi ditambah 53
observasi. Rekomendasi tersebut akan ditindaklanjuti dan
dilaporkan pada laporan tahun berikutnya.
3.
Kegiatan Lainnya
3.
Other Activities
Selain pemeriksaan operasional dan pemeriksaan ISO
dalam tahun 2009, SPI juga melaksanakan kegiatankegiatan yang direncanakan dalam PKPT maupun yang
tidak direncanakan dalam PKPT, terutama tugas tambahan
dari Direksi, dan atau permintaan dari unit kerja lain.
In addition to operational checks and inspections in the
2009 ISO, SPI also implemented activities planned in PKPT
and those that were not planned in PKPT, especially the
additional task the Board of Directors, and / or requests
from other working units.
Kegiatan lain yang dilaksanakan dalam tahun 2009
sebagaimana telah direncanakan dalam PKPT meliputi
7 obyek pemeriksaan dan telah diterbitkan laporan yang
disampaikan kepada Direksi.
Other activities planned in the PKPT for 2009 included
7 audit objects and report which was submitted to the
Board of Directors.
Sementara itu, untuk kegiatan lain yang tidak termasuk
dalam PKPT untuk tahun 2009 adalah sebagai pengamat
koordinator pengelolaan LHKPN oleh KPK, counterpart
pelaksanaan general audit oleh KAP, counterpart
pelaksanaan audit BPK, counterpart pelaksanaan audit
ISO 9001:2000 di Unmet dan Unit Kundur oleh SGS.
Other activities that were not included in PKPT for 2009
include management observer coordinator LHKPN by
KPK, the counterpart of the general audit implementation
by the KAP, the counterpart of audit implementation by
BPK, the counterpart of audit implementation of ISO
9001:2000 in Unmet and Kundur by SGS.
Satuan Pengawasan Internal juga melakukan monitoring
tindak lanjut sebagai bagian dari kegiatan pemeriksaan
lainnya. Kegiatan tersebut secara langsung berkaitan
dengan hasil pekerjaan Pemeriksaan Operasional yang
dilakukan oleh SPI. Pada 2009, kegiatan Monitoring
Tindak lanjut dilaksanakan 2 kali yaitu pada Semester I
dan Semester II.
The Internal Audit Unit also conducted follow-up
monitoring a part of its other audit activities directly
related to the Operational Audit Results undertaken by the
SPI. In 2009, Follow-up Monitoring activities were carried
out twice at the Semester I and Semester II.
166 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
Berikut resume hasil monitoring tindak lanjut tahun 2009 :
a.
Semester I
The monitoring results that were followed up on in 2009
include :
Obyek Monitoring
Monitoring Object
No
Satuan Layak Audit
Appropriate Audit Unit
Rekomendasi
Recommendations
Temuan
Findings
Pihak yang diaudit
Total
Auditee
Open
Closed
Total
Open Closed
1
Pengelolaan GPS
Kepala Proyek GPS
6
15918
GPS Management
Head of Project GPS
2Pengelolaan KIP
Direktur PT Tambang Timah
50
5
808
KIP Management
Director of PT Tambang Timah
3
Pengelolaan PT TIM
Direktur PT TIM31
2
10
28
T TIM Management
P
Director of PT TIM
4Pengelolaan PT TAJ
Direktur PT TAJ
14
5
9
20
515
PT TAJ Management
Director of PT TAJ
5Pengelolaan Tambang Besar
Kepala UTD
7
16
14
1
13
Large Mining ManagementHead of UTD
6 Proyek Pembangunan Tanur Tetap 8-9
Kepala Tim Proyek
1001012012
Development Project Tanur Tetap 8-9
Tanur Tetap 8-9
Head of Tanur
Project Tanur Tetap 8-9
7
Pengelolaan PemasaranKepala Pemasaran
404707
Marketing Management
Head of Marketing
b.
TOTAL
49
41
80
9
71
Semester II
Obyek Monitoring
Monitoring Object
No
8
Satuan Layak Audit
Appropriate Audit Unit
Pihak yang diaudit
Total
Auditee
1
Pemeriksaan Pengendalian
Dirkeu & Ka Keu
Internal Bidang PDI
Finance Director & Head of Finance
PDI Internal Control Audit
2
Pemeriksaan Proyek KSO
GM KSO Timah-Saka
Aspal Buton
GM KSO Timah-Saka
KSO Asphalt Project Audit
3
Pemeriksaan Stock Biji Timah
Ka UTD & Ka Unmet
di Proda dan UNMET
Head of UTD & Head of Unmet
Tin Stock Audit in Proda and UNMET
4Pemeriksaan Pengelolaan
Ka UTD, Ka P2P dan Ka ULB.
Tambang Kapal Isap
Head of UTD, Head of P2P, and Head of ULB
Audit of Mine Suction
Dredge Management
5Pemeriksaan Pengelolaan
Ka K3LH, Ka Logistik
Reklamasi
Head of K3LH, Head of Logistic
Audit of Reclamation Management
6
Pemeriksaan Sistem Manajemen
Kawilasi Belitung
Operasi di Wilayah
Tanur Tetap 8-9
Produksi Belitung
Audit of Operational Management
in Belitung Production Area
7
Pemeriksaan PengadaanKa Logistik, Ka Unit Kundur,
Barang dan Jasa Kapal Keruk
Ka Keteknikan
Procurement and Dredge Service Audit
Head of Logistic, Head of Kundur
Unit, Head of Technic
Rekomendasi
Recommendations
Temuan
Findings
TOTAL
Open
Closed
Total
Open Closed
5
1
4
10
1
9
13
6
7
18
0
18
5
0
5
5
0
5
5
1
4
22
10
12
4
2
2
14
6
8
3
0
3
9
0
9
5
0
5
30
1
29
40
10
30
108
18
90
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
167
Audit Eksternal
External Audit
Auditor eksternal ini ditunjuk dan ditetapkan oleh RUPS
dari calon yang sebelumnya diajukan oleh Dewan Komisaris
berdasarkan usulan Komite Audit. Tugasnya untuk menilai
laporan keuangan yang disusun manajemen dan dapat
ditunjuk pula untuk melakukan penilaian terhadap hal
yang dianggap penting.
RUPS Tahunan yang berlangsung pada tanggal
20 Mei 2009 juga telah menyetujui penunjukan Kantor
Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan yang berafiliasi
dengan Deloitte Touche Tohmatsu sebagai Kantor
Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan
Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir tanggal
31 Desember 2009. Adapun besaran biaya penggunaan
jasa auditor eksternal sebesar Rp 1,45 miliar.
Pemilihan auditor eksternal dilakukan secara transparan
dengan menyampaikan alasan pencalonan tim auditor
yang diusulkan oleh Komite Audit melalui Dewan
Komisaris kepada RUPS.
The external auditor is appointed and determined by
the GMS from candidates nominated by the Board
of Commissioners based on the Audit Committee 's
recommendations. The task of the External Auditor is to
assess the financial statements prepared by management
and conduct an assessment of what is considered
important.
The AGM that took place on May 20, 2009 approved the
appointment of Osman Bing Satrio & Partners, which
is affiliated with Deloitte & Touche Tohmatsu public
accounting firm, to audit the Financial Statements for the
year ending December 31, 2009. The amount of charges
for the services of external auditors amounted to Rp 1.45
billion.
The selection of external auditors was done transparently,
by receieving the reasoning for the nomination of the
proposed audit team by the Audit Committee through the
Board of Commissioners to the GMS.
Data Perusahaan dan Akses Informasi
Corporate Data and Access to Information
Perusahaan telah berkomitmen untuk menjalankan
keterbukaan (transparansi) kepada publik dan seluruh
pemangku kepentingan dalam hal keterbukaan informasi
melalui berbagai media dan keterbukaan menurut
Peraturan Pasar Modal. Hal ini sejalan dengan kebijakan
Perusahaan untuk menciptakan dan mendorong
keterbukaan.
The Company is committed to providing transparent
information to the public and all stakeholders by
disclosing information through various media according
to the Capital Market Regulations. This is in line with the
Company's policy to create and encourage transparency.
Semua
aktivitas
yang
berhubungan
dengan
pendistribusian informasi dikerjakan di bawah koordinasi
Sekretaris Korporat. Perusahaan secara konsisten dan
kontinyu menerbitkan press release, mailing list, majalah
internal, pameran, dan melaksanakan public expose,
analyst meeting dan konferensi baik di dalam maupun di
luar negeri.
All activities related to the distribution of information are
performed in coordination with the Corporate Secretary.
The Company has consistently and continuously
issued press releases, mailing lists, internal magazines,
exhibitions, and implemented public exposes, analyst
meetings and conferences both within and outside of the
country.
Seluruh Publikasi Perusahaan dapat diakses melalui
website korporat Perusahaan Timah yaitu www.timah.com/
www.bumn.go.id.
The entire publication can be accessed through the
Company corporate website namely www.timah.com/
www.bumn.go.id.
Informasi perusahaan dapat diperoleh di :
Kantor Sekretaris Korporat
Kantor Perwakilan Timah Jakarta
Jl. Medan Merdeka Timur No.15
Jakarta 10110
Tel. 021 344 4011
Fak. 021 344 4012
Email : [email protected]
Company information can be obtained at:
Corporate Secretary's Office
Timah's Branch Office Jakarta
Jl. Medan Merdeka Timur No.15
Jakarta 10110
Tel. 021 344 4011
Fak. 021 344 4012
Email: [email protected]
168 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
Keterbukaan informasi merupakan faktor penting untuk
memberikan gambaran seutuhnya mengenai perusahaan
serta mengungkapkan hal-hal penting untuk pengambilan
keputusan bagi pemodal (investor), pemegang saham,
perusahaan pengelola dana dan analis serta kantor berita.
Disclosure of information is a key factor to provide a
complete picture of the Company and disclose important
decision making matters for investors, shareholders, the
Company's fund managers, analysts and news agencies.
Berbagai laporan yang diterbitkan oleh perusahaan dapat
diperoleh secara langsung di kantor Sekretaris Korporat
atau melalui situs perusahaan (www.timah.com). Media
lain yang bisa mengakses informasi seputar perusahaan
yakni melalui berbagai media lain yang difasilitasi oleh
Perusahaan yaitu Portal BUMN dan Kantor Berita Antara
(www.antara.com).
The various reports published by the Company can be
obtained directly at the office of the Corporate Secretary
or via the Company's website (www.timah.com). Other
media channels that providing information about the
Company and facilitated by the Company are the SOE
Portal and Antara News Agency (www.antara.com).
Laporan kinerja atau rilis, laporan keuangan, laporan
tahunan dan laporan berkelanjutan dapat diunduh
melalui situs Perusahaan pada menu Investor Relation.
Perusahaan juga menerbitkan laporan kinerja keuangan
dalam periode lima tahun terakhir dalam bentuk buku
dan leaflet yang dapat dipergunakan sebagai bahan
analisa bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Performance reports or releases, financial statements,
annual reports and sustainability reports can be
downloaded via the Company website through the Investor
Relations link. The Company also issued statements on the
financial performance for the last five years in the form of
books and leaflets, which can be used as analysis materials
by related parties.
Keterbukaan informasi kepada berbagai pihak tersebut
juga secara konsisten setiap periode pelaporan
disampaikan secara langsung melalui fasilitas email
kepada seluruh pemegang saham, analis, pengelola dana
(fund manager dan asset management) serta media yang
tergabung dalam milis Investor Relation Perusahaan.
Information is disclosed consistently for each reporting
period directly via email to all shareholders, analysts,
fund managers, asset management and the media in the
investor relations mailing list.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
169
Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement of Goods and Services
Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN
No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha
Milik Negara menjadi pedoman pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa yang diterapkan Perusahaan.
In implementing the procurement of goods and services
the Company applies the Regulation of the Minister of
State Enterprises No. Per-05/MBU/2008 regarding the
General Rule of Goods and Services Procurement State
Owned Enterprises as the guideline.
Kebijakan umum dalam pengadaan barang dan jasa harus
ditetapkan oleh Direksi dengan berpedoman pada aturan
yang berlaku dan wajib ditinjau kembali secara berkala
mengingat perubahan lingkungan usaha.
This policy must be determined by the Board of Directors
based on the applicable rules and shall be reviewed
periodically due to changes in business environment.
Selain itu, Direksi juga menetapkan batasan nilai dan
kebijakan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan
secara swakelola, pembelian langsung, penunjukan
langsung maupun melalui lelang.
Policies on value an procurement are put forward by
the Board of Directors and carried out through self
management, direct purchase, direct appointment or
auction.
Sistem pengadaan barang sepanjang 2009 telah dilaksanakan
sesuai prosedur divisi pengadaan yang berada di Kantor Pusat
Timah di Pangkalpinang dengan mengacu pada regulasi
terkait serta best practice supply management tingkat dunia.
Hasilnya, pada 20 Mei 2009 telah dikeluarkan Surat Keputusan
Direksi No.615/TBK/SK-0000/2009-B1 Tentang Ketentuan
Pengadaan Barang/Jasa Di Lingkungan PT Timah (Persero) Tbk
dan Anak Perusahaan.
The procurement system has been implemented in 2009
according to the procedures in the procurement division
headquarters in Pangkalpinang, and in accordance with
relevant regulations and best practices for world-class
supply management. The result, on May 20, 2009 the Board
of Directors issued Decree No.615/TBK/SK-0000/2009B1 concerning the Provisions of Procurement of Goods/
Services in PT Timah (Persero) Tbk and Its Subsidiaries.
Implementasinya tercermin dengan beberapa pengadaan
barang dan jasa yang sudah melalui sistem e-auction
dimana para mitra bisnis dapat memberikan harga terbaik
atas pengadaan barang dan jasa secara fair dan terbuka.
Penerapan sistem ini bertujuan agar terjadi transparansi
dalam pengadaan barang dan jasa dengan mitra bisnis
yang bekerjasama dengan Perusahaan.
Its implementation is reflected by some of the
procurement of goods and services through an e-auction
system, through which business partners can provide the
best price for the procurement of goods and services in a
fair and transparent manner. This system aims to increase
transparency in the procurement of goods and services
with business partners who work with the Company.
Sedangkan jumlah mitra bisnis kita sampai dengan saat ini
adalah 378 yang meliputi mitra bisnis dari dalam maupun
luar negeri. Perusahaan tetap berusaha menjalin hubungan
yang baik dengan mitra bisnisnya dengan cara bersikap
adil dan memberikan perlakuan yang setara kepada para
mitra bisnis. Perusahaan selalu mencari solusi terbaik
bagi kedua belah pihak dalam setiap kondisi dan situasi.
Dengan demikian, diharapkan para mitra bisnis dapat
memberikan kontribusi yang optimal bagi Perusahaan
agar dapat terjalinnya hubungan jangka panjang di antara
kedua belah pihak.
The Company currently has 378 business partner, both
from Indonesia and abroad. The Company is still trying
to establish good relationships with its business partners
by being fair and treating all equally. The Company is
always seeking the best solutions for both parties in every
condition and situation. It is expected that the business
partners can contribute optimally to the Company and
build strong long-term relations.
170 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
Shares Option
Shares Option
Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif
memiliki opsi untuk membeli saham yang dikenal dengan
shares option. Opsi tersebut dapat dilakukan melalui
penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam
rangka pemberian kompensasi yang telah diputuskan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham dan atau Anggaran Dasar.
Members of the Board of Commissioners, Board of
Directors and Executives have the option to buy
shares, known as shares option. The options can be
purchased through initial stock offerings or stock
options to award compensation that has been decided
at the General Meeting of Shareholders and / or Articles
of Association.
Tetapi selama 2009, Perusahaan belum memiliki peraturan
atau ketentuan khusus yang mengatur mengenai
shares option.
However, as of 2009, the Company does not yet have
specific regulations to govern shares option.
Kebijakan Deviden
Dividend Policy
Pada dasarnya, penetapan besarnya dividen atas laba yang
dihasilkan Perusahaan merupakan hak pemegang saham.
Kebijakan dividen Perusahaan pertama kali disampaikan
pada saat penawaran umum perdana tahun 1995 dan
tertulis dalam Prospektus Perusahaan. Kebijakan tersebut
menyatakan bahwa kebijakan dividen tunai adalah sebesar
30% dari Laba Bersih. Dalam dua tahun terakhir berturutturut, yaitu tahun buku 2007 dan 2008, RUPS menetapkan
besarnya dividen sebesar 50% dari Laba Bersih yang
dapat dibagikan.
The determination of the amount to be allocated for
dividends from income generated is the shareholders’
right. The Company’s dividend policy was first presented
at the time of its initial public offering in 1995 and written
in the Prospectus of the Company. The policy states that
the cash dividend must amount to at least 30% of Net
Income. In the last two years, 2007 and 2008, the GMS
determined that dividends would amount to 50% of the
net profit.
Dividen Perusahaan
The Company’s Dividend
Tahun Buku
Book Year
Laba Bersih
Net Income
(Miliar Rp)
2007
2008
1.784.592
1.342.358
Dividen
Payout Ratio
Dividend
( Miliar Rp)
(%)
892.296
671.179
50%
50%
Pada tanggal 8 Agustus 2008, PT Timah melakukan stock
split dengan rasio 1 : 10 sehingga nilai nominal saham
timah menjadi Rp 50 per lembar saham (sebelumnya
Rp 500 per lembar) dengan jumlah volume saham menjadi
sebesar 5.033.020.000 saham.
Dividen per Saham Tanggal RUPS
Dividend per Shares
RUPS Date
Rp/saham Rp/share
1.773
133
12 Juni 2008
20 Mei 2009
Tanggal Pembayaran
Payment Date
6 Agustus 2008
16 Juli 2009
On August 8, 2008, PT Timah conducted a 1:10 stock split,
resulting a par value of Rp 50 per share (previously Rp 500
per share) with total shares increasing to 5,033,020,000
shares.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
171
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan
Important Cases Encountered by the Company
Dari waktu ke waktu, PT Timah terlibat dalam berbagai
tindakan hukum/tuntutan dari pihak ketiga terkait dengan
kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan.
Over time, PT Timah has been involved in various legal
proceedings/ claims from third parties relating to the
operations and business of the Company.
Selama 2009, perkara-perkara penting yang dihadapi
Perusahaan antara lain:
In 2009, important matters affecting the Company
included:
No. No Perkara
Case No.
Jenis & Jumlah
Gugatan
Type & Number
of Case
Materi Perkara
Posisi
Status Perkara
Case Material
Position
Case Status
1.
Kasus Pidana
Penuntut
Kasus Pidana pemalsuan dokumen Kapal Isap
Produksi (KIP) Penganak dengan terdakwa Ridwan
Damanik (Ka. Dinas Perhubungan Prov. Kep.
Babel) dan Opan (PT Pelayaran Nusa Airline Timur)
Terdakwa divonis hukuman percobaan 3 bulan
The defendand is
convicted 3 months
probation
Criminal
2.
Criminal case of fraudulent documents of
Production Suction Dredge (KIP) Penganak with the
defendant Ridwan Damanik (Head of Department
of Transportation Prov. Babel) and Opan
(PT Pelayaran Nusa Airline Timur)
Gugatan Perdata Pujako oleh Agus
Kasus Perdata
Agunawar selaku penggugat kepada PT
Timah dan Pemkot Pangkalpinang.
Civil
Prosecutor
Tergugat
Lawsuit civil Pujako by Agus Agunawar as
prosecutor against PT Timah and Pangkalpinang
Government
3.
DU 1579
Kasus Perdata
Gugatan Perdata “penyerobotan” KP
PT Tambang Timah oleh HGU Sawit PT
Rebinmas Jaya selaku penggugat di Kab.
Belitung
Defendant
Defendant
Civil
L awsuit civil “squatting " KP PT Tambang Timah
by HGU Sawit PT Rebinmas Jaya as a plaintiff in
Belitung district
Tergugat
Perkara Utang-Piutang PT TIM dengan Glen
4.
Kasus Perdata
Tergugat
Core maupun Noble Group dalam hal jual
perdamaian
beli batubara.
Case of Debt and Credit PT TIM with Glen Core and
Defendant
Civil
Noble Group in the coal transaction.
Perkara perdata ganti rugi oleh PT Tambang
5.
Kasus Perdata
Tergugat
Timah atas ditabraknya KK 17 oleh Tug Boat
Barito Marine dan Tongkang Virgo Sejati 177
yang terjadi di Pulau Kundur.
Gugatan ditolak
Lawsuit is rejected
Gugatan ditolak
Lawsuit is rejected
Sudah ada kesepakatan Settled
Sudah tercapai
kesepakatan dengan ganti rugi dan
pembayaran sudah Civil
Perkara perdata ganti rugi oleh PT Tambang
Timah atas ditabraknya KK 17 oleh Tug Boat
Barito Marine dan Tongkang Virgo Sejati 177
yang terjadi di Pulau Kundur.
Defendant
Tuduhan pidana kepada Kepala Pengelolaan
6.
Kasus Pidana
Tersangka
Aset karena diduga melakukan fitnah dan
perbuatan tidak menyenangkan terkait
sengketa aset berupa tanah di Kampung
Nelayan Sungailiat .
Civil
Criminal allegations to the Head of Asset
Management for allegedly doing unpleasant
act of slander related assets such as land
disputes in the village of Nelayan Sungailiat.
172 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Suspected
Settlement by payment
Tuntutan dicabut dan kasus sudah ditutup (SP3)
Case is dimissed and
closed (SP3)
HOW
WE
BUILD
TRUST
Dari perkara-perkara yang dihadapi oleh PT Timah tersebut
di atas, tidak ada perkara yang apabila diputus dengan
mengalahkan Perusahaan akan berdampak negatif bagi
kegiatan usaha dan keuangan Perusahaan.
Of all cases faced by PT Timah mentioned above,
in case declared defeated by the Court, none will
have a negative impact on the Company’s business
and financial activities.
Peraturan-peraturan yang berpengaruh kepada Perusahaan :
• Diberlakukannya Undang-Undang No. 4/2009
Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara pada
tanggal 12 Januari 2009.
• Diterbitkannya Peraturan Menteri Energi Sumber
Daya Mineral No. 28/2009 Tentang Penyelenggaraaan
Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara
pada tanggal 30 September 2009.
• Diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 22/2010
Tentang Wilayah Pertambangan pada tanggal
1 Februari 2010.
• Diterbitkannya
Peraturan Pemerintah No.
23/2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara pada tanggal
1 Februari 2010.
Regulations affecting the Company:
• Issuance of Government Regulation No. 4/2009 on
Mineral and Coal Mining dated January 12, 2009.
•
Issuance of the Minister of Energy and Mineral Resources
Regulation No. 28/2009 Concerning Operating Mineral
and Coal Service Enterprises on September 30, 2009.
•
Issuance of Government Regulation no. 22/2010
about the Implementation of Mining Areas on
February 1, 2010.
Issuance of Government Regulation no. 23/2010
About the Implementation of Mineral and Coal
Mining Activities on February 1, 2010.
•
Pedoman Perilaku
Code of Conduct
Pedoman perilaku PT Timah (Persero) Tbk mulai
diterapkan sejak November 2008 yang tertuang dalam
buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan. Pedoman perilaku
PT Timah (Persero) Tbk merupakan kumpulan norma,
tata nilai serta tindakan yang diyakini sebagai standar
perilaku yang ideal bagi Dewan Komisaris, Direksi dan
karyawan yang sesuai dengan Budaya Perusahaan. Tujuan
penerbitan kode etik ini untuk mempercepat pencapaian
visi Perusahaan dan mempertahankan kepercayaan
masyarakat.
The Code of Conduct of PT Timah (Persero) Tbk has been
applied since November 2008, as stated in the guidebook
of Corporate Governance Guidelines. PT Timah (Persero)
Tbk. The Code of Conduct is a set of norms, values and
actions believed to be the ideal standards for behavior for
the Board of Commissioners, the Board of Directors and
employees in accordance with the Company Culture. The
purpose of Code of Ethics is to accelerate the achievement
of the Company's vision and maintain public confidence.
Pedoman perilaku ini yang menjadi dasar penerapan
perilaku yang mengatur hubungan antara karyawan
dengan perusahaan, sesama karyawan, konsumen,
pemasok, kreditur, pemegang saham, pemerintah dan
masyarakat. Selain itu, kode perilaku ini juga mengatur
keterlibatan politik seluruh jajaran manajemen dan
karyawan, pemberian dan penerimaan donasi maupun
hadiah, kepatuhan terhadap peraturan, kerahasiaan
informasi dan pelaporan atas pelanggaran dan
perlindungan bagi pelapor.
The behavior guidelines provide the basis for regulating
relations between employees and the Company, fellow
employees, customers, suppliers, creditors, shareholders,
the government and society. The code of conduct also
regulates the political involvement of the management
and employees, granting and acceptance of donations or
gifts, regulatory compliance, confidentiality of information
and reporting on violations and protection for reporters.
Beberapa hal lain yang diatur dalam pedoman perilaku ini
mencakup :
Some other things that are set out in the guidelines
include:
Hubungan Karyawan dengan Perusahaan
Mengatur mengenai pengangkatan, pemberhentian,
Employee Relations with the Company
Rules the appointment, dismissal, status, rights and
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
173
kedudukan, hak dan kewajiban karyawan ditetapkan
berdasarkan ketentuan atau peraturan perusahaan.
Perusahaan mendukung terbentuknya Serikat Pekerja
Karyawan Timah dengan nama IKT (Ikatan Karyawan
Timah) dan memfasilitasi perolehan hak-hak karyawan.
obligations stipulated under the provisions of the
employee or company regulations. The Company supports
the formation by employees of a Trade Unions, under
the name of IKT Timah (Tin Employees Association) and
facilitates the acquisition of employee rights.
Hubungan Sesama Karyawan
Mengatur perlakuan dan pengambilan keputusan yang
adil, lingkungan kerja yang kondusif dan kerjasama
antar karyawan.
Relationships between Employees
Regulating the fair treatment and decision making of
employees, a conducive working environment and
cooperation among employees.
Hubungan dengan Pihak Ketiga
Mengatur penggunaan jasa pihak ketiga atau agen,
perlakuan terhadap pemasok dan larangan penerimaan
kompensasi (suap), serta kepatuhan pemasok terhadap
Kode Perilaku.
Relationships with Third Parties
Regulating the use of third party services or agents, the
treatment of suppliers and the ban on receiving any
gifts (bribes), and supplier’s compliance with the Code
of Conduct.
Hubungan dengan Pemegang Saham
Mengatur perlindungan dan penggunaan yang tepat atas
aset Perusahaan, pembukuan dan laporan Perusahaan.
Relationship with Shareholders
Regulating the protection and appropriate use of corporate
assets, bookkeeping and the Company’s reports.
Hubungan dengan Pemerintah
Mengatur kepatuhan terhadap peraturan atau ketentuan
terkait, serta pembayaran pajak dan retribusi.
Relationship with the Government
Managing compliance with relevant regulations, and
payment of taxes and levies.
Hubungan dengan Masyarakat
Mengatur hubungan dengan masyarakat dalam hal
kegiatan sosial kemanusiaan, pemberian donasi dan
kegiatan CSR lainnya.
Relationships with Society
Manage
relationship
through social activities,
CSR activities.
with
communities
donations and other
Nilai-Nilai dan Budaya Kerja Perusahaan
Company’s Culture and Values
Perusahaan memiliki budaya perusahaan yang dikenal
dengan 3K (Kebersamaan, Keterbukaan, dan Kebersihan).
Budaya perusahaan tersebut merupakan tata nilai, falsafah,
kebijakan dan pola perilaku yang menjiwai sikap kerja
segenap karyawan dan seluruh jajaran Perusahaan. Budaya
kerja ini menjadi pijakan dalam menempuh perjalanan
usaha dengan menghadapi tantangan perubahan dan
ketatnya persaingan usaha timah.
The Company has a corporate culture known as 3K
(Togetherness, Transparency, and Cleanliness). The
corporate culture represent the values, philosophy,
policies and behavior exhibited by all employees and the
entire Company. The work culture has become a foothold
in the business journey with the challenges of change and
tight competition.
Kebersamaan :
Kebersamaan mengandung makna bahwa seluruh karyawan
dan manajemen mempunyai komitmen untuk melakukan
pekerjaan secara bersama-sama sesuai fungsi dan peran
masing-masing untuk mencapai tujuan perusahaan.
Togetherness:
Togetherness implies that all employees and management
have a commitment to work together according to the
respective functions and roles to achieve the Company's
goals.
Keterbukaan :
Keterbukaan mengandung makna bahwa seluruh
karyawan dan manajemen mempunyai kesiapan diri
dalam membuka peluang komunikasi terhadap gagasan,
saran dan perubahan guna meningkatkan daya saing
perusahaan.
Transparency:
Transparency implies that all employees and management
have prepared themselves in opening the communication
opportunities to ideas, suggestions and changes to
enhance the Company’s competitive advantage.
174 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
BUILD
TRUST
Kebersihan :
Kebersihan mengandung makna bahwa seluruh karyawan
dan manajemen mempunyai semangat dan kesadaran
untuk memelihara lingkungan kerja yang bersih dan suasana
kerja yang harmonis di perusahaan maupun masyarakat.
Cleanliness:
Cleanliness implies that all employees and management
have the spirit and awareness to maintain a clean working
environment and harmonious working atmosphere at the
Company and in the community.
Sikap Kerja:
Landasan Budaya Kerja Perusahaan 3K yang diterapkan
secara menyeluruh oleh karyawan dan manajemen akan
membentuk sikap kerja PTPRS yaitu: Percaya, Terbuka,
Positif, Rasional dan Sadar Biaya.
Work Attitudes:
The fundamental 3K that drives our work culture are
applied comprehensively by employees and management
to form PTPRS working attitude namely: Trusting, Open,
Positive, Rational and Cost Consciousness.
Percaya:
Sikap saling menumbuhkan sinergi dan meningkatkan
kerjasama dalam memelihara kelangsungan hidup dan
pertumbuhan perusahaan.
Trust:
Foster mutual synergies and improve cooperation
in maintaining the sustainability and growth of the
Company.
Terbuka:
Sikap saling terbuka membuka peluang untuk secara
aktif memberikan informasi dalam batas kewenangannya,
saling mengingatkan agar tidak melakukan tindakan yang
merugikan perusahaan dan sanggup menanggung risiko
atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya.
Open:
Being open to one antoher will create the opportunity
to actively provide information within the limits of its
authority, reminding each other not to do actions that may
violate the Company and bear the risk of the performance
of duties and obligations.
Positif:
Sikap berpikir positif membiasakan seseorang melihat
orang lain dari sisi kebaikan dan keunggulannya (bukan
sisi keburukan dan kelemahannya), menilai pekerjaan
dari sisi manfaat dan kegunaannya (bukan dari sisi berat
dan kesulitannya).
Positive:
The attitude of positive thinking will focus our employees
on the positive aspects and strengths (not weakness),
of others, and assess the work from the benefits and
usefulness (rather than the complexity).
Rasional:
Sikap rasional dalam melakukan perencanaan, keputusan,
tindakan dan pengendalian selalu berdasarkan logika atau
nalar, faktual, lugas, obyektif, tidak emosional dan adil.
Rational:
Rational attitude in planning, decision making, actions and
controls are always based on logic or reasoning, factual,
straightforward, objective, not emotional and fair.
Sadar Biaya:
Sikap sadar biaya dalam melakukan pekerjaan akan
menghemat penggunaan sumber daya, meningkatkan
efisiensi dan keuntungan perusahaan.
Cost Conscious:
The attitude of being cost conscious in doing the job
will save the use of resources, improve efficiency and
profitability of the Company.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
175
Self-Assessment terhadap Penerapan GCG
Self-Assessment of GCG Implementation
Selama
2009,
Perusahaan
belum
melakukan
self-assessment terhadap implementasi GCG di lingkungan
internal perusahaan, tetapi ke depan direncanakan untuk
penerapan self-assessment tersebut.
During 2009, the Company has not performed
self-assessment on the implementation of GCG, but plan
to conduct the self-assessment in future.
Rencana Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Plan
Upaya penerapan GCG yang akan dilakukan pada tahun
2010 selain melanjutkan langkah-langkah yang telah
diterapkan tahun ini, Perusahaan perlu melakukan
langkah-langkah penyempurnaan antara lain melalui self
assesment pada tahun mendatang. Langkah lain melalui
pelatihan internal yang akan dijadikan salah satu materi
mengenai penerapan GCG di lingkungan Perusahaan,
sosialisasi dan internalisasi ke daerah-daerah operasi
dilakukan secara berkelanjutan serta melaksanakan
evaluasi efektivitas tata kelola Perusahaan dan mendorong
terciptanya Good Corporate Governance. Perusahaan
meyakini pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik
akan mendorong tumbuhnya iklim usaha yang sehat di
lingkungan internal dan berdampak pada makin besarnya
kepercayaan investor ke depan.
176 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Besides continuing applying GCG implementation, the
Company needs to make other improvements including
conducting a self-assesment in 2010, holding internal
trainings on the implementation of GCG, ongoing
socialization and internalization at its operational sites,
evaluation of the effectiveness of corporate governance
and promote Good Corporate Governance. The Company
believes that the implementation of good corporate
governance will encourage the growth of a healthy
business by strengtening the internal environment and
the confidence of investors in the future.
HOW
WE
CONTRIBUTE
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
177
Komitmen Perusahaan terhadap CSR
Company's Commitment for CSR
Komitmen sebagai warga korporat yang baik (Good
Citizenship) senantiasa diimplementasikan secara
konsisten melalui berbagai program tanggung jawab
sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) sepanjang
tahun 2009 guna mewujudkan visi perusahaan sebagai
perusahaan pertambangan kelas dunia.
The commitment as a good corporate citizen has
consistently upheld through corporate social responsibility
program along 2009 to achieve the Company’s vision as to
be a world class mining company.
Perusahaan berusaha untuk mewujudkan kepentingan
para pemangku kepentingan, pemegang saham, dan
juga masyarakat sekitar melalui program CSR yang
berlandaskan atas dasar hukum Undang-Undang
No. 40/2007 pasal 74 tentang Perusahaan Terbatas. Dalam
undang-undang itu tertulis, bahwa tanggung jawab
sosial Perusahaan terhadap masyarakat menjadi beban
operasional perusahaan.
The Company works to fulfill the interests of its stakeholders,
shareholders and also surrounding communities through
its CSR program based on article 74 of Law No.40/2007
Limited Liability Companies. According to this law,
corporate social responsibility programs are include under
the Company’s operational expenses.
Sebagaimana dicantumkan pada Rencana Anggaran
Biaya CSR tahun 2009, Perusahaan berupaya mewujudkan
hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan
demi kesinambungan kegiatan Perusahaan. Kegiatan
yang melibatkan masyarakat dan Pemerintah Daerah
setempat dapat dilakukan dengan adanya program CSR
yang dapat berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat di sekitar daerah operasi Perusahaan.
Perusahaan juga berusaha untuk membantu Pemerintah
dalam mengatasi permasalahan sosial yang timbul di
sekitar daerah operasi Perusahaan.
As stated on the CSR Budget Plan for 2009, the Company
is trying to achieve a harmonious relationship with its
stakeholders to increase the sustainability its activities.
Activities that involved the community and Local
Government can be done by the CSR program, and it
supports the increase of the economic growth of the
Company. The Company is also helping the Government
in anticipating the social problems arise around the
operational area of the Company.
Kegiatan–kegiatan tersebut diwujudkan melalui kinerja
Perusahaan yang selalu memperhatikan keseimbangan
tiga aspek saling terkait, yakni ekonomi, lingkungan
dan sosial (triple bottom line) sebagai prasyarat menuju
bisnis berkelanjutan sesuai harapan para pemangku
kepentingan.
The activities are done through the Company’s
performance that always balance the three aspects, which
are economic, environment, and social (triple bottom line),
as prerequisite towards sustainable business according to
the expectation of stakeholders.
Ekonomi/ Economy:
•
Pinjaman modal kerja/ Working capital loans
•
Pembekalan pelatihan/ Debriefing training
•
Bantuan promosi dan pemasaran/ Promotion and
marketing assistance
•
Penyediaan sarana dan fasilitas kerja/ Provision of
facilities & work fasilities
•
Monitoring kelanjutan usaha/Monitoring sustainable
business
Ekonomi
Economy
Lingkungan/ Environment:
•
Reklamasi lahan paska tambang/ Post-mine land
reclamation
•
Penanaman 500.000 pohon BUMN/ Planting 500.000
trees BUMN
•
Program One Man One Three/ One Man One Three
Program
•
Program Green Babel/ Green Babel Program
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILTY
Sosial
Social
178 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Lingkungan
Environment
Sosial/ Social:
•
Bantuan sarana ibadah/ The help of religious facilities
•
Bantuan sarana Pendidikan/ The help of educational facilities
•
Bantuan sarana kesehatan/ Health assistance
Program Kemitraan
HOW
WE
CONTRIBUTE
Partnership Program
Program Kemitraan merupakan wujud komitmen Timah
dalam memberdayakan ekonomi masyarakat, terutama
bagi mereka yang tinggal di sekitar lokasi perusahaan
beroperasi. Sesuai Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) No.Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003
tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
dengan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) dan Program
Bina Lingkungan (BL) Perusahaan telah merealisasikan
program PUKK dan BL selama ini di berbagai wilayah
sekitar perusahaan beroperasi.
The partnership program supports the Company's
commitment to empowering community economies,
especially in areas where the Company operates. According
to Minister of State-Owned Enterprises Decision (BUMN)
No. Kep-236/MBU/2003 dated 17 June 2003 regarding
Partnership Program with Small Business Enterprises and
Cooperatives (PUKK) and Environmental Development
Program (BL), the Company has implemented both
programs in various operational areas.
Dalam memberikan bantuan dana Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan, Perusahaan berpedoman pada kriteria
penyaluran dana dengan prinsip kehati-hatian. Program
ini tidak hanya menyediakan pelatihan dan peluang kerja
bagi masyarakat, namun juga memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada masyarakat yang memiliki usaha
dan berpotensi untuk berkembang. Hal itu diwujudkan
dengan pemberian pinjaman modal melalui bank atau
sumber dana lainnya. Tujuannya untuk mendorong
kegiatan usaha dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
serta terciptanya pemerataan pembangunan, melalui
perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
The Company has used spesific criteria for fund
disbursement and the precautionary principle in providing
funds for Partnership and Environmental Development
Programs. These programs not only provide trainings and
job opportunities for communities, but also gives a large
opprtunity for communities that own businesses and has
the potential to grow by giving capital loans from banks or
other financial institutions to push the business activities
and economic growth in the communityies. In doing so,
equitable development through increased expansion and
employment opportunities can be achieved.
Dana yang disalurkan melalui PUKK ini berasal dari
beberapa sumber antara lain dari penyisihan laba
Perusahaan setelah pajak sebesar 1% sampai dengan 2%,
pengembalian pinjaman dari Mitra Binaan, hasil bunga
pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dana PUKK
setelah dikurangi beban operasional, dan sisanya dari
dana yang belum disalurkan.
Funds transferred through small business and cooperatives
originate from various sources, such as a net profit
allowance of 1% to 2% loan repayments from partners,
interest yields, deposit interest or current account
services for small business and cooperative funds, minus
operational expenses, and from other funds that have not
been transferred.
Seiring meningkatnya kinerja perusahaan, dana yang
disalurkan PT Timah kepada mitra usaha kecil dan koperasi
juga bertambah setiap tahunnya. Sebagai perbandingan
pada tahun 2008 dana untuk program kemitraan berjumlah
Rp 5.963.500.000. Sedang pada tahun 2009 jumlahnya
meningkat menjadi Rp 13.766.500.000. Dengan bantuan
ini diharapkan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) termasuk
koperasi yang sudah berjalan dapat terus berkembang
dan mandiri.
With the Company’s growing performance, the funds
transferred to small businesses and cooperatives has
increased every year. In 2008, these funds amounted
to Rp 5,963,500,000, while in 2009, the funds totaled
Rp 13,766,500,000. This program aims to encourage
independent and continued growth in cooperatives small
and medium enterprises (SME).
Di tahun mendatang, dengan prospek industri timah yang
cerah maka penyaluran dana pinjaman modal diharapkan
akan terus bertambah. Dengan dana yang cukup,
PT Timah bisa merangkul dan menciptakan kesempatan
berusaha yang semakin luas.
In the coming year, given the bright industry prospects,
fund and capital loan disbursements are likely to continue
to grow. With sufficient funds, PT Timah can create wider
business opportunities.
Berdasarkan data yang diperoleh Perusahaan, pada tahun
2009 jumlah mitra binaan yang memperoleh pinjaman
sebanyak 933 mitra. Jumlah ini meningkat 55,52% dari
tahun 2008 yang hanya 415 mitra.
According to the data received by the Company, in 2009,
the total number of partners that are able to obtain loan
are 933 partners. There is an increase of 55.52% from 2008,
which was 415 partners.
Lebih dari setengah mitra binaan yang memperoleh
pinjaman, bergerak di bidang perdagangan dan industri
kerajinan tangan. Sektor lainnya adalah jasa, koperasi,
More than half of the partners that obtained loans
are engaged in the trade and handicraft industries,
with other operating in the service, cooperative,
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
179
peternakan dan pertanian. Beberapa industri kerajinan
tangan yang dijalankan mitra binaan, diyakini memiliki
prospek untuk berkembang menjadi komoditas yang
mampu bersaing di pasaran. Di antaranya industri
kerajinan pewter (timah), renda, kain cual, akar bahar,
keramik dan perabot rumah tangga.
animal husbandry, and agriculture sectors. Some of the
handicraft businesses run by our partners are believed to
have good prospects to grow and compete in the market.
Some examples include the pewter, lace, cual fabric, bahar
roots, ceramic, and home furnishing industries.
Adapun kendala yang dihadapi oleh Perusahaan dalam
program kemitraan ini, antara lainnya adalah tingkat
pengembalian pinjaman mitra binaan Program Kemitraan
yang sangat rendah. Akibat krisis global yang terjadi
pada awal tahun 2009 yang lalu sangat berpengaruh
terhadap aktivitas perekonomian masyarakat khususnya
UKM mitra binaan PT Timah. Selain itu, kendala yang
dihadapi Perusahaan adalah masih adanya Mitra Binaan
dari tahun 2000-2003 yang belum melunasi pinjaman
karena beberapa hal seperti, orang yang bersangkutan
meninggal dunia, pindah alamat, ataupun usaha yang
sudah tutup. Wilayah operasional Perusahaan yang
cukup luas juga dapat menghambat jalannya pembinaan
mitra binaan dan juga kegiatan monitoring untuk
pembinaan tersebut.
One of the constraints faced by the Company in this
partnership program, is low loan repayment rate from
our partners. This is resulted from the global economic
crisis that happened at the beginning of 2009. The global
crisis has given a huge impact to economic activity of
the community, specially the SME partners of PT Timah.
Besides that, one constraint faced by the Company is that
there are some partners from year 2000-2003 that have
not repaid the loan because of certain reasons such as,
the person concerned has passed away, moved out from
previous address, or went bankrupt. Large operational
areas can also slow development and monitoring activities
for the program.
Dalam mengatasi kendala-kendala tersebut, Perusahaan
mencoba untuk meningkatkan monitoring dan melakukan
pendampingan usaha bagi mitra binaan yang dapat
dilakukan secara langsung oleh PT Timah atau melalui
kerja sama dengan pihak ketiga. Pendataan ulang juga
dapat dilakukan untuk memastikan mitra binaan dapat
menyelesaikan kewajibannya atau dengan rescheduling
pinjaman mitra binaan.
To overcome these obstacles, the Company has tried
to improve its monitoring and facilitate business for its
partners directly or by cooperating with third parties.
Repetition of data collection or rescheduling of payments
can also be done to make sure that partners settle their
obligations.
Sedangkan evaluasi terhadap mitra binaan melibatkan
Tim Kelompok Kerja wilayah operasional masing-masing
masih terus dilakukan. Sampai saat ini perkembangan
usaha mitra binaan masih menemui berbagai kesulitan di
antaranya kesulitan untuk mencari akses pasar. Sebagai
solusi Perusahaan memfasilitasi dan memberikan bantuan
promosi mitra binaan dengan mengikuti beberapa ajang
pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Di
antaranya adalah Pameran Produksi Indonesia 2009 yang
dilaksanakan di Jakarta International Expo Kemayoran,
Pameran International Handicraft Trade Fair 2009 di
Jakarta Convention Center, dan Ina Craft Lifestyle di
Kuala Lumpur, Malaysia.
Continuous evaluation of our partners in each operational
area is carried out by a working team. At present, the
expansion of our partners’ businesses continues to
face obstacle, including difficulties in market access. To
respond to this, the Company is facilitating promotional
assistance by taking part in domestic and international
exhibitions, including Indonesian Production Exhibition
2009, held in Jakarta; International Expo Kemayoran;
International Handicraft Trade Fair Exhibition 2009 at the
Jakarta Convention Center; and Ina Craft Lifestyle in Kuala
Lumpur, Malaysia.
Perusahaan berkomitmen penuh dan menerapkan
standar tertinggi dalam menjalankan usaha
pertambangan yang berwawasan lingkungan dengan
menjalankan tata kelola pertambangan yang baik
(good mining practices) secara konsisten.
The Company is committed to apply the
highest standards in the mining industry by
applying good mining practices consistently.
180 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
CONTRIBUTE
Program Bina Lingkungan
Environmental Development Program
Pelestarian Lingkungan
Environmental Preservation
Perusahaan berkomitmen penuh dan menerapkan standar
tertinggi dalam menjalankan usaha pertambangan yang
berwawasan lingkungan dengan menjalankan tata kelola
pertambangan yang baik (good mining practices) secara
konsisten. Hal ini ditunjukkan melalui Piagam Pernyataan
Kesungguhan yang ditandatangani oleh Direktur Utama
PT Timah (Persero) Tbk dengan disaksikan dan didukung
oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Babel dan Menteri
Kehutanan Indonesia pada tanggal 10 Februari 2010.
Pernyataan kesungguhan tersebut menyatakan komitmen
PT Timah dan Anak Perusahaan untuk senantiasa
melakukan kegiatan penambangan yang baik dan sesuai
pedoman “Good Mining Practice” serta melaksanakan
reklamasi lahan pasca tambang dengan sebaik-baiknya
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
The Company is committed to apply the highest
standards in the mining industry by consistently
applying good mining practices. This is demonstrated
through the Charter of Sincerity statement signed by
the President Director of PT Timah, and witnessed
and supported by the Governor of Babel Island and
the Indonesian Minister of Forestry on 10 February 2010.
The statement indicates Pt Timah's commitment to carry
out Good Mining Practice and land reclamation according
to applicable laws and regulation.
Sejak tahun 1992, Perusahaan telah menyusun dokumen
pengelolaan lingkungan berupa AMDAL. Sesuai
perkembangan global dan tuntutan jaman, dokumen
AMDAL tersebut telah diperbaharui dan telah selesai
pada tahun 2009. Revisi dokumen AMDAL menyangkut
dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Since 1992, the Company has formulated environmental
management documents, such as AMDAL. According to
global developments and the demands of the new era,
AMDAL has been updated and was completed in 2009. The
revisions to the Company's AMDAL document are related
to the Environmental Management document (RKL) and
Environmental Supervision document (RPL).
Aspek RPL meliputi kegiatan penanganan lapisan tanah
atas pengawasan penanaman tumbuhan pemantauan
pertumbuhan dan tingkat kelangsungan tumbuhnya,
pemantauan kualitas air, dan pemantauan kualitas udara di
tempat kerja. Sedangkan aspek RKL meliputi keseluruhan
kegiatan penambangan dan teknik penambangan, seleksi
spesies dan teknik penanaman, kebijakan rehabilitasi dan
tekniknya, serta pengontrolan polusi lepas pantai.
The Environmental Supervision document records the
way in which soil layers are managed and monitors plant
growth, survival rate of growth, water quality monitor,
and air quality monitor in the workplace. Meanwhile, The
Environmental Management document regulates overall
mining activities and mining techniques, species selection
and planting techniques, rehabilitation and technical
policies, and control of offshore pollution.
Dengan adanya reklamasi, PT Timah bertujuan untuk
memperbaiki atau menata kembali lahan yang telah
terganggu akibat kegiatan pertambangan. Keseriusan
PT Timah untuk melakukan reklamasi lahan bekas
penambangan sudah dimulai sejak tahun 1992. Kegiatan
reklamasi ini sempat terhenti akibat maraknya tambang
inkonvensional (TI) yang menyebabkan 35% dari
8.731 ha atau seluas 3.133 ha lahan reklamasi mengalami
kerusakan. Kegiatan yang kurang bertanggung jawab
Through reclamation activities, PT Timah aims to repair
or rebuild the land that has been disrupted by mining
activities. PT Timah began to take a serious role in the
reclamation of land used for mining in 1992. These
reclamation activities were halted due to rampant
unconventional mining (TI), which damages 35% of 8,731
hectares or an area of 3,133 ha of damaged reclaimed land.
The irresponsible activities were lasted from 2002 to 2004.
From 2005-2006, the reclamation is re-enforced by the
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
181
ini berlangsung dari tahun 2002 hingga 2004. Tahun
2005-2006 upaya reklamasi kembali digalakkan. Selama
kurun waktu tersebut, lebih dari 209 ha lahan eks tambang
di Bangka Belitung berhasil dihijaukan kembali.
Company. During that time, more than 209 ha of old mining
land in Bangka Belitung was successfully reclaimed.
Upaya reklamasi terus dilanjutkan pada tahun 2007. Pada
tahun yang sama, PT Timah mendukung adanya Program
Green Babel yang diupayakan oleh Pemerintah Provinsi
Bangka Belitung yang terdiri dari Rehabilitasi Lahan Kritis,
Reklamasi Lahan Bekas Tambang, dan Pemberdayaan
Lahan Tidur. Hingga tahun 2007 luas lahan yang telah
direklamasi telah mencapai 1.520 ha di Bangka dengan
biaya Rp 18,5 miliar. Tahun 2008 dilakukan reklamasi
seluas 2000 ha dengan biaya Rp 30,6 miliar.
Reclamation effort were continued throughout 2007.
In the same year, PT Timah supported the Bangka
Belitung Government's Green Babel Program, which
consists of Critical Land Rehabilitation, Former Mine
Land Reclamation, and Empowerment of Unused Land.
By 2007, the amount of land reclaimed in Bangka reached
1,520 ha, for a total of Rp 18.5 billion. In 2008, 2,000 ha
were reclaimed, costing Rp 30.6 billion.
Pada tahun 2009, PT Timah melakukan penanaman pohon
BUMN sebanyak 500.000 pohon di sekitar Pulau Bangka,
Belitung, dan Kundur melalui Program Penghijauan
(One Man One Tree). Di tahun yang sama, Perusahaan
juga melakukan program reklamasi lahan yang seluas
1.600 ha di Bangka dan Belitung dengan alokasi biaya
sampai dengan Rp 24,5 miliar.
In 2009, PT Timah planted 500,000 trees around Bangka,
Belitung and Kundur Islands through the Reforestation
Program (One Man One Tree). In the same year, the
Company reclaimed 1,600 ha of land in Bangka and
Belitung for Rp 24.5 billion.
PT Timah juga mengalami beberapa permasalahan dalam
mencanangkan program reklamasi tersebut. Penegakan
hukum yang lemah terhadap pertambangan ilegal telah
membuat rusaknya lahan reklamasi sebelum lahan
tersebut dikembalikan ke Pemerintah. Adanya tumpang
tindih atas penggunaan lahan dalam wilayah Kuasa
Pertambangan yang diterbitkan oleh Pemda setempat
juga merupakan salah satu kendala yang dihadapi
PT Timah. Masalah lain yang dihadapi PT Timah adalah
adanya kesulitan untuk mendapatkan ijin pinjam pakai
kawasan hutan produksi. Pada saat yang bersamaan,
kegiatan tambang ilegal terus dilakukan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab dengan tidak adanya kejelasan
atas siapa yang bertanggung jawab terhadap reklamasi
lahan tersebut.
PT Timah has experienced some problems in its reclamation
program. Weak law enforcement concerning illegal
mining has resulted in some damages to the reclaimed
land before it was returned to the Government. One of the
constraints faced by PT Timah is the overlapping use of
land in the Company’s mining regions issued by the Local
Government. Another problem faced by the Company is
the difficulty to obtain licenses to use production forests.
At the same time, illegal mining activities have been
continuously undertaken by irresponsible third parties
without any clarity of who is responsible for reclaiming
the land.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, PT Timah
mengusulkan beberapa rancangan sesuai dengan RPP UU
No. 4/2009. Usulan pertama adalah dengan adanya kontrak
atau perjanjian antara Pemegang Ijin dan Pemberi Ijin dalam
pelaksanaan Reklamasi dan Penutupan Tambang. Dengan
ini, pemegang ijin berkewajiban untuk melaksanakan
reklamasi, dan pemberi ijin berkewajiban untuk melindungi
kegiatan reklamasi.
To anticipate these problems, PT Timah suggested few
arrangements in accordance with RPP UU No. 4/2009.
The first is the existence of a contract or agreement
between the permits and the Giver of Permit Holders in
the implementation of Reclamation and Mine Closures.
With this, the permit holder is obliged to carry out
reclamation, and the licensor has the obligation to protect
the reclamation activities.
Reklamasi lahan bekas tambang juga harus disesuaikan
kegunaannya untuk ke depannya. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara penghijauan ataupun dalam bentuk lain.
Pemegang ijin wajib menempatkan jaminan reklamasi
yang disesuaikan dengan rencana penambangan yang
tertuang dalam studi kelayakan. Usulan yang terakhir
adalah adanya kewajiban bagi pemegang ijin untuk
menempatkan tenaga ahli yang bersertifikat dan disetujui
oleh lembaga yang ditunjuk Pemerintah.
The use of reclaimed land must also be adjusted for
future needs, which can be done through deforestation
or in other ways. The permit holders shall adjust
reclamation plan according to
the mining plan
resulting from feasibility studies. The last proposal is
the requirement for permit holders to employ highly
skilled personnel certified and approved by the
Government-appointed institution.
182 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
CONTRIBUTE
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap
keselamatan lingkungan sekitarnya, PT Timah juga
berkomitmen untuk mengikuti Program REACH. REACH
adalah peraturan dari European Union yang baru
dicanangkan pada 1 Juni 2007 dan menyangkut registrasi,
evaluasi, otorisasi, dan pembatasan tentang bahan
kimia. Tujuan dari REACH adalah untuk memberikan
perlindungan yang maksimal terhadap kesehatan
masyarakat dan lingkungan sekitar dari pemakaian bahan
kimia. Selain itu, REACH juga berperan penting dalam
perdagangan mineral ke negara-negara di Eropa. Untuk
menjadi bagian dari REACH, Perusahaan diharuskan untuk
mendaftarkan nama perusahaan dan jumlah produksi
yang akan diekspor ke negara-negara Eropa kepada
European Chemical Agency.
As a company that is responsibles for theenvironment
in the areas where it operates, PT Timah is committed to
participating in the REACH Program. REACH is a European
Union regulation passed on 1 June 2007, concerning the
registration, evaluation, authorization, and restriction
of chemical substances. The purpose of REACH is to give
maximum protection for the health of the community
as well as the environment in areas where chemical
substances are used. REACH plays an important role in
the trading of minerals to European countries. To be part
of REACH, the Company needs to register its name and
the number of products planned for export to European
countries with the European Chemical Agency.
Program Pemberdayaan Masyarakat
Community Empowerment Program
Program Sosial digunakan untuk pembangunan sarana
dan prasarana publik seperti rumah ibadah, fasilitas
umum dan fasilitas pendidikan untuk masyarakat di
daerah tempat Perusahaan beroperasi. Selain melakukan
perbaikan sarana publik, Perusahaan dengan koordinasi
dengan Pemda setempat juga berpartisipasi dalam
penyediaan air bersih untuk masyarakat sekitar. Dari
segi pendidikan, Perusahaan juga membantu jalannya
pendidikan dengan adanya Sekolah Menengah Umum
(SMU) Kelas Unggulan bagi siswa-siswi yang berprestasi,
memberikan pelatihan keterampilan bahasa Inggris serta
bantuan alat komputer dan laptop bagi siswa-siswi yang
berprestasi untuk mendukung semangat belajar. Selain
itu Perusahaan juga secara periodik memberikan bantuan
sosial ekonomi kepada berbagai pihak sebagai rangkaian
kegiatan dalam bulan bakti PT Timah dalam rangka
menyambut hari ulang tahun Perusahaan setiap tahun.
Social programs are used to build public infrastructure,
such as religious, public and educational facilities for the
community in the areas where the Company operates.
In addition to improving public facilities, the Company
in coordination with Local Governments also assists in
providing clean water to surrounding communities. The
Company provides commodity classes for high school
students who excel, conducts trainings in English and
distributes computer devices and laptops to students
who excel to foster a learning spiritand support education.
The Company also regularly provides socio-economic
assistance to various parties for activities to celebrate the
Company’s birthday every year.
Perusahaan mengerti bahwa pendidikan sangatlah penting
bagi penerus bangsa ini, dan menyadari banyaknya anakanak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya.
Dengan itu, Perusahaan menyediakan pelatihan kerja bagi
pemuda putus sekolah, seperti pelatihan mekanik/teknik,
di balai karya dan pusat pelatihan milik Perusahaan.
Dengan cara ini, para pemuda putus sekolah akan
mendapatkan ketrampilan yang bisa digunakan untuk
menunjang karir mereka ke depan.
The Company is aware of the importance of education for
our nation’s future generations, and realises that a lot of
children are unable to continue their studies for financial
reason. To address this, the Company provides employment
trainings for school dropouts, such as mechanical training/
techniques in the Company’s professional building and
training centers. Through this method, dropouts gain
valuable skills that can be used to support their future
careers.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
183
Aktivitas Sosial Lainnya
Other Social Activities
Program Sosial adalah program pemberian donasi
atau bantuan kepada masyarakat sekitar, namun
penerima bantuan tidak mempunyai kewajiban untuk
mengembalikan bantuan itu kepada Perusahaan. Program
Sosial mengacu pada asas manfaat dan transparansi,
sehingga berapapun dana yang dianggarkan diharapkan
dapat digunakan dengan bijaksana dan bertanggung jawab
dan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Social Program is a program of the donation or aid to the
surrounding community, however the recipient has no
obligation to restore aid to the Company. Social Program
refers to the principle of benefit and transparency, so
that regardless of the budgeted funds can be used wisely
and responsibly and to be able to provide broad benefits
to society.
Perusahaan juga memberikan sumbangan dan bantuan
kemanusiaan kepada masyarakat di sekitar wilayah
operasi yang mengalami musibah dan bencana
alam. Bantuan tersebut meliputi pengumpulan dan
penyaluran dana, dan juga bantuan tenaga medis. Selain
itu Perusahaan terlibat aktif dalam penanggulangan
bencana alam yang terjadi di berbagai tempat
di wilayah Indonesia.
The Company provides donations and humanitarian aid
to the communities around its operation areas that were
hit by natural disaster. This assistance can include the
collection and disbursement of funds, medical assistance
and activities. In additional, the Company is actively
involved in preventing natural disaster that occurred in
various places in the Indonesian region.
Program Sosial yang diselenggarakan secara periodik
meliputi berbagai kegiatan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat luas. Program-program tersebut antara lain
donor darah, khitanan masal, pemberian beasiswa, serta
pengobatan gratis untuk umum. Kegiatan sosial yang
juga dilaksanakan oleh Perusahaan adalah kegiatan
pengobatan dan operasi gratis untuk masyarakat kurang
mampu yang menderita hipospadia, katarak, bibir
sumbing, hernia, serta berbagai gangguan kesehatan
lainnya.
Regular social programs are developed with the public
view. The programs include blood donor clinic, mass
circumcisions, scholarships, and free medical treatment
s for the public. Other social activities carried out by
the Company include medical services, operations, and
free treatments for the patients from lower-income
communities suffering from hypospadias, cataracts, cleft
lips, hernias, and various other health disorders.
Perusahaan juga melakukan program bantuan sosial
untuk memperbaiki rumah tidak layak huni yang terdapat
di lingkungan sekitar wilayah operasi Perusahaan dengan
berkoordinasi bersama Pemda setempat. Bantuan
keterampilan juga disediakan oleh Perusahaan sebagai
salah satu wujud bantuan sosial kepada masyarakat.
Bantuan ini dilakukan dengan cara memberikan peralatan
dan pelatihan bagi masyarakat di daerah tertinggal.
The Company also carries out a social aid program to
repair homes that are unfit for human habitation in the
areas where the Company operates in coordination with the
local government. Skills training have also been developed
by the Company to assist local community. This is done by
giving equipment and trainings for rural communities.
Untuk memastikan program yang merupakan investasi
sosial ini berjalan secara efektif dan sesuai kebutuhan
masyarakat, Perusahaan melakukan survei kebutuhan
masyarakat secara periodik dan selalu berkoordinasi
dengan jajaran Pemerintah Daerah setempat dalam
melaksanakan pembangunan infrastruktur.
To ensure that this social investment program is run
effectively and according to community needs, the
Company regularly surveys the community needs and
always coordinates with the Local Governments when
carrying out programs to develop infrastructure.
184 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
CONTRIBUTE
Aktivitas Sosial PT Timah (Persero) Tbk 2009
Social Activity PT Timah (Persero) Tbk in 2009
Tanggal Date
Bidang Sector
Kegiatan Activity
Sumber Source
Juli – Agustus 2009 Kesehatan Masyarakat Community's Health
Sumbangan mobil ambulance dan unit kesehatan keliling
kepada Pemprov Bangka Belitung dan PMI Pangkal Pinang.
Donation of ambulance and mobile health unit to Local
Government of Bangka Belitung and Pangkal Pinang Red Cross.
Stannia
13 Oktober 2009
Serahkan 25 ribu bibit karet Unggul kepada yayasan Green
Wakaf Riduan yang akan dibagikan kepada 50 orang
petani karet dan akan ditanam di lahan seluas 50 hektar.
Stannia
Pelestarian Lingkungan
Environmental Development
Giving out 25 thousand Karet Unggul seeds to Green Wakaf.
Riduan foundation which will be distributed to 50 farmers and
will be planted in a land area of 50 Ha.
8 Oktober 2009
Kemitraan
Partnership
Serahkan dana pinjaman bergulir tahap pertama sebesar
Rp 2.251 miliar untuk 102 mitra binaan.
Submit the first phase of revolving loan fund amounting to
Rp 2,251 billion to 102 partners.
Aktivitas Sosial Lain
Juni 2009
Other Social Activities
Serahkan bantuan uang pembinaan kepada Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia (PASI) wilayah Bangka Belitung
sebesar Rp 35 juta.
Submit the fund to help All Indonesian Athletic Association (PASI)
for Bangka Belitung area amounting to Rp 35 million.
Stannia Juni
Kemitraan
Juni 2009
Partnership
Serahkan dana pinjaman bergulir sebesar Rp 470 juta
kepada 25 pelaku UKM.
Submit the revolving loan fund amounting to Rp 470 million
to 25 small and medium enterprises.
Stannia Juni
Aktivitas Sosial Lain
September 2009
Other Social Activities
Serahkan bantuan dana kemanusiaan Rp 170 juta
dan bentuk tim relawan untuk korban gempa Padang dan Cianjur.
Submit a humanitarian aid fund of Rp 170 million and form volunteer
team for earthquake victims in Padang and Cianjur.
Stannia Oktober
Stannia september
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
185
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Work Safety and Health Program
Perusahaan sangat menyadari pentingnya kesehatan
lingkungan kerja dan kesehatan bagi para karyawan.
Bagi Perusahaan menjamin kesehatan karyawan berarti
pula menjamin produktivitas
Perusahaan dalam
jangka panjang. Selama tahun 2009 Perusahaan telah
melaksanakan Program Kesehatan Berkala (PKB) dan
Keselamatan Kerja yang disusun oleh Bidang Kesehatan,
Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Program
tersebut terdiri dari empat tahap besar yaitu :
I. Penyusunan Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
dan
Pelatihan
Kesehatan
dan
II. Penyuluhan
Keselamatan Kerja
III. Perbaikan Kesehatan Lingkungan Kerja
IV. Pemantauan dan Evaluasi
The Company is very aware of the importance of a healthy
working environment and the health of its employees.
For the Company, ensuring its employees stay healthy
supports long-term productivity for the Company. In 2009,
the Company implemented the Periodic Health Program
and Work Safety program developed by the Health, Safety
and Environment department. The program consists of
four main stages:
Tahap pertama adalah penyusunan standar kesehatan
dan keselamatan kerja. Standar ini disusun ulang dari
standar yang telah ada, disesuaikan dengan kondisi
terkini, termasuk mempertimbangkan langkah antisipatif
yang diperlukan. Dalam periode penyusunan ini telah
dimasukkan standar-standar kesehatan lingkungan seperti
pengukuran “hazard factor” yang dilakukan di seluruh unit
kerja Perusahaan baik di kapal keruk, unit penunjang,
perkantoran maupun tambang darat.
The first stage is the preparation of health and safety
standards. These are rearranged from the existing
standards, adapted to the current condition, including
any necessary anticipatory steps. In the preparation
period, health standards have been included to measure
environmental health “hazard factors” in all units of the
Company, including dredgers, supporting units, offices,
and mines.
Pengukuran Faktor Hazard di Lokasi Kerja meliputi wilayah
operasi: Unit KK Bangka, Unit Timah Kundur, 4 Kapal Isap
Produksi ( KI Makasar, KI Semujur, KIP Penganak, KIP Permis
), Unit Metalurgi ( Peleburan, Balai Karya, PLTD, Pengolahan
Mineral ), Wilayah Produksi Bangka Selatan, Wilayah
Produksi Bangka Barat, Wilayah Produksi Bangka Induk,
Wilayah Produksi Belitung, PLTD Baturusa dan Kawasan
Balai Karya Sungailiat. Pengukuran telah dilakukan secara
rutin minimal setahun 2 kali dengan parameter yang
diukur adalah tingkat kebisingan, pencahayaan, getaran,
iklim/cuaca kerja, dan radiasi panas. Pengukuran ini
dimaksudkan untuk mengurangi ataupun menghilangkan
faktor hazard yang dapat mempengaruhi produktifitas
karyawan karena lingkungan yang tidak ergonomis.
Perbaikan lingkungan kerja telah mencapai 70 % dari
temuan yang ada.
Hazard factor measurement in working locations includes
the Dredger Unit in Bangka, Timah Kundur Unit, 4 cutter
suction dredges (in Makasar, Semujur, Penganak and
Permis), Metallurgy Unit (Smelting, Institute of Work,
PLTD, Mineral Processing), Production Areas in South
Bangka, Production Region of West Bangka, Production
Area Central Bangka, Production Area in Belitung, PLTD
Baturusa, and Balai Karya Sungailiat. Measurement is done
at least twice a year with the following parameters: level
of noise, lighting, vibration, climate/ working weather and
heat radiation. This measurement is intended to reduce
or eliminate hazard factors that could affect employee
productivity due to a non-ergonomic environment.
Work environment repairs have reached 70% of existing
findings.
Tahap kedua adalah penyuluhan atas pentingnya
menjaga kesehatan lingkungan dan menerapkan standar
keselamatan kerja. Penyuluhan dilakukan di seluruh unitunit kerja Perusahaan secara periodik. Penyuluhan selain
diberikan kepada karyawan juga pekerja dari pihak ketiga
yang bekerja dalam lingkungan pertambangan.
The second step is entrenching the importance of
maintaining environmental health and safety standards.
Counseling is carried out regularly in all working units of
the Companyfor the Company’s employees and employees
from third parties who work in mining.
Selain penyuluhan, Perusahaan memberikan pembekalan
atau pelatihan kepada karyawan Unit Metalurgi dan
juga karyawan dari pihak ketiga, yang ikut bekerja
di dalam wilayah pertambangan, yang dimaksudkan
untuk memberikan bekal secara teknis dan Keselamatan
Kesehatan Kerja. Materi yang diberikan antara lain
mengenai Keselematan Kerja dan Kesehatan Kerja.
Besides counseling, the Company provides debriefings
and trainings for employees, as well as employees from
the metallurgy units from third parties working in mining,
to provide technical materials on health and safety in the
workplace.
186 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
I.
II.
III.
IV.
Preparation of Occupational Health and Safety
Standards
Extension and Health Trainings and Work Safety
Health Improvements in the Work Environment
Observation and Evaluation
HOW
WE
CONTRIBUTE
Jumlah Karyawan dan Pelatihan Keselamatan & Kesehatan Kerja 2009
PT Timah's Employees' Work Safety & Health Training Program 2009
Jenis Pelatihan Type of Training
Jumlah Karyawan Total Employees
Operasional Pabrik dan K3 pada Karyawan Peleburan & Pemurnian
Operational Plant & K3 for Smelting & Purifying Employees
109 Instruksi Kerja Konstruksi & Relining Tanur Work Construction Instruction & Furnace Reling
9
Instruksi Kerja PLTD PLTD Work Instruction
31
Instruksi Kerja Balai Karya Balai Karya Work Instruction
33
Instruksi Kerja Perawatan
Nursing Instruction
64
Instruksi Kerja Pengolahan Mineral
Mineral Production Work Instruction
29
Pelatihan Insidentil kepada Karyawan Baru dan Karyawan/Mandor yang
Dimutasikan ke Lokasi Kerja Lain tentang Instruksi Kerja dan K3
Incidentil Training about Work Instruction & K3 To New and Current
Employees that are Transferred to Other Work Place
Tahap ketiga dilaksanakan upaya memperbaiki kesehatan
lingkungan kerja melalui upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular (P2M) seperti upaya
penyemprotan/fogging,
penyuntikan,
pemantauan
morbiditas dan sebagainya, diikuti dengan penyediaan
fasilitas pemeriksaan kesehatan secara periodik dan
perbaikan kondisi poliklinik darurat medis. Upaya
penyemprotan telah dilakukan secara rutin satu kali
setiap tahun di seluruh Unit Kerja kecuali di unit Metalurgi
dilakukan dua kali setahun dan Asrama Kapal Keruk (KK)/
Kapal Isap Produksi (KIP) di Permis dilakukan tiga (3) kali
setahun.
The third phase is carried out to improve health in the
working environment through prevention and eradication
of infectious diseases, such as fogging/ spraying,
vaccinations, and monitoring of morbidity, followed
by the provision of periodic medical examinations and
improvements to the emergency clinic. Spraying is done
once a year in all units except the metallurgy unit, which
is sprayed twice a year, and the boarding dredger/ cutter
suction dredger units in Permis, which are sprayed three
times a year.
Penyemprotan / Fogging pada tahun 2009 dilaksanakan di
sekitar wilayah operasi, yang meliputi:
As part of our CSR program, spraying/fogging is
conducted at:
•
•
•
•
Selan River District of 40 Ha;
Pangkalpinang (Housing Complex, Offices);
•
Sungailiat (Housing Complex, Offices, Warehousing,
Workshop);
Belinyu (Housing Complex, Offices, KK Dorm);
Metallurgy Unit (Housing Complex, Work Hall, Mineral
Processing);
Permis (KK/KI Dorm);
Mapur Land Mines (Camp and Mining Area);
Nudur Land Mines (Camp and Mining Area);
Mawas Land Mines (Camp and Mining Area);
•
•
•
•
•
•
•
Kecamatan Sungai Selan seluas 40 Ha;
Pangkalpinang (Komplek Perumahan Dinas,
Perkantoran);
Sungailiat (Komplek Perumahan Dinas, Perkantoran,
Pergudangan, Perbengkelan);
Belinyu ( Komplek Perumahan Dinas, Perkantoran, Asrama KK );
Unit Metalurgi (Komplek Perumahan Dinas, Balai
Karya, Pengolahan Mineral );
Permis ( Asrama KK/KI );
Tambang Darat Mapur ( Camp dan Lingkungan tambang );
Tambang Darat Nudur ( Camp dan Lingkungan tambang );
Tambang Darat Mawas ( Camp dan Lingkungan tambang );
•
•
•
•
•
•
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
187
•
Unit Timah Kundur seluas 187 Ha.
•
Kundur Tin Unit area of 187 Ha.
Tahap keempat adalah pemantauan atas pelaksanaan
ketentuan penerapan standar kesehatan secara periodik,
maupun dengan cara pelaksanaan inspeksi mendadak.
Untuk mendukung terlaksananya seluruh program secara
menyeluruh, maka dikembangkan Sistem Informasi
dan Komunikasi Kesehatan Kerja (SIMKERJA) yang
berkaitan dengan kesehatan secara terintegrasi yang
terjamin keandalannya.
The fourth phase involves regular monitoring of the
implementation of health standards, through scheduled
evaluations or unannounced visits. To support the
overall implementation of all programs, the Work Health
Information and Communication System, related with
integrated health, guarantees reliability.
Selain kesehatan lingkungan kerja, Perusahaan secara
konsisten memperkenalkan prosedur-prosedur kerja
demi tercapainya keselamatan kerja karyawan dalam
menjalankan kegiatan operasional. Seluruh fasilitas
pendukung keselamatan kerja pada unit-unit produksi
dengan risiko tingkat kecelakaan tinggi, seperti unit
kapal keruk, kapal isap maupun unit peleburan dipantau
secara ketat. Prosedur kerja pada unit-unit tersebut lebih
ditekankan pada pencapaian kinerja dengan risiko terkecil
demi menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
Besides health in the work environment, the Company
consistently introduces working procedures to achieve
employee safety in operational activities. All of the safety
facilities at the production units with high accident rates,
such as dredges, cutter suction dredges, and smelting
units, are closely monitored. Working procedures in those
units emphasize performance achievements with the
smallest risk to avoid accidents.
Peralatan pemantau operasional pada unit kapal kerja
maupun fasilitas produksi dikalibrasi ulang menggunakan
jasa pihak ketiga. Upaya pemeliharaan fasilitas produksi
maupun perbaikan unit kapal dilakukan secara periodik,
guna memastikan keandalannya dalam berproduksi
sekaligus meminimalisasi terjadinya kecelakaan yang fatal.
Operational monitoring equipment on the ships or
production facilities are recalibrated by third parties.
Efforts to maintain production facilities and ship repair
units are conducted periodically to ensure production
reliability and minimize the occurrence of fatal accidents.
Seluruh karyawan yang bertugas dan bersinggungan
langsung dengan fasilitas dimaksud diberikan penyuluhan
secara periodik perihal keamanan bekerja dan risikonya.
Seluruh langkah tersebut dilakukan untuk memastikan
kejadian yang tidak diinginkan seperti pada musibah
tenggelamnya Kapal Keruk Dendang terulang kembali.
Dengan demikian, sasaran jangka panjang Perusahaan
yang berupa peningkatan kinerja dapat dicapai secara
optima. Ini diikuti dengan peningkatan citra Perusahaan
All employees responsible for and involved directly in
the facility are given regular counseling regarding work
safety and risks. All measures are taken to ensure that
unexpected events, like the sinking of the Dendang Dredge
will not recur, and increase the likelihood of achieving
the Company’s long-term goals. By implementing these
health and safety mactivities, the Company hopes to
enhance its image as a mining company that cares about
Selain kesehatan lingkungan
kerja, Perusahaan secara konsisten
memperkenalkan prosedur-prosedur
kerja demi tercapainya keselamatan kerja
karyawan dalam menjalankan kegiatan
operasional.
Besides health in work environment, the Company
consistently introduces work procedures in order to
achieve the employees’ safety in carrying out operational
activities.
188 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
CONTRIBUTE
sebagai perusahaan pertambangan yang peduli akan
lingkungan, kesehatan karyawan dan keselamatan kerja
selama beroperasi.
the environment, as well as its employees’ health and
safety at work.
Realisasi Pelaksanaan Program Kesehatan Kerja pada K3LH 2009
Realization of Work Health Program Implementation on K3LH 2009 K3LH 2009
Kegiatan Program Kerja Work Program Activites
Pemeriksaan Gizi Kerja Nutrition Examination
Inspeksi Kesehatan Kerja di Tempat Kerja Health Work Inspection in Workplace
Frekuensi Kegiatan Frequency
2 kali sebulan
2 times a month
2 kali setahun
2 times a year
Pemeliharaan Kebugaran dan Kesehatan Karyawan Maintaining Fitness and Health of the Employees
1 kali seminggu
1 time a week
Monitoring Lingkungan Kerja dan Pemukiman
Monitoring Work Environment and Housing
1 kali sebulan
1 time a month
Pengukuran Faktor Hazard di Seluruh Obyek Kerja
Hazard Factor Measurement in all Work Object
2 kali setahun
2 times a year
Pencegahan Penyakit Menular
Prevention of Infectious Diseases
2 kali setahun
2 times a year
Penyuluhan
Safety Health Talk
2 kali seminggu
2 times a week
Pemantauan Absentisme, Morbiditas Penyakit, Kecelakaan Kerja
Monitoring Absentism, Morbidity Illness, Workplace Accidents
1 kali sebulan
1 time a month
Pencatatan, Pelaporan, dan Dokumentasi
Recording, Reporting, and Documenting
1 kali sebulan
1 time a month
Pelatihan & Training bagi Tenaga medis
Trainings for Paramedics
1 kali setahun
1 time a year
Pelatihan Teknis P3K untuk Petugas P3K di Lokasi Kerja
Technical Training P3K for P3K Officers at Work Sites
1 kali setahun
1 time a year
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
189
Peningkatan Pelayanan kepada Pelanggan
Customer Service Improvement
PT Timah terus membangun
komitmen untuk
memberikan layanan yang
terbaik sebagai bentuk
perhatian untuk
pelanggan-pelanggannya.
PT Timah has the commitment to deliver
the best service as the focus attention to
all the customers.
Keluhan Pelanggan
Customers’ Complaint
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, Perusahaan
terus membangun komitmen untuk memberikan
layanan yang terbaik sebagai bentuk perhatian untuk
pelanggan-pelanggannya. Cara ini dilakukan sebagai
bentuk penghargaan kepada para pelanggan dan
dalam rangka mempertahankan pelanggan-pelangan
yang telah menjalin hubungan bisnis dengan PT Timah.
Dengan citra Perusahaan yang bertanggung jawab serta
selalu memberikan apresiasi terhadap pelanggannya,
maka diharapkan Perusahaan akan dapat meningkatkan
jumlah calon-calon pelanggan yang potensial dan
mempertahankan pelanggan yang loyal.
As a responsible company, PT Timah is committed to
delivering the best to all of its customers to retain those
customers that already have business relationships with
PT Timah. By maintaining a strong reputation with its
customers, it is expected that the Company will be able to
increase the number of potential customers and keep its
loyal customers.
PT Timah sebagai perusahaan yang telah mengadopsi
sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dari UKAS,
SFS United Kingdom Ltd, mempunyai pedoman baku
dan standar dalam penanganan keluhan (complaint)
dari pelanggan. Sistem Operating Procedure (SOP) dan
Work Instruction Procedure yang menjadi pedoman kerja
Perusahaan telah menjadi suatu alur kerja yang sistematis
terutama untuk mendukung kegiatan pengiriman barang
ke pelanggan. Sehingga apabila terjadi perselisihan atau
permasalahan antara perusahaan dengan pelanggan
akan cepat terselesaikan.
As a company that has adopted the ISO 9001:2000 Quality
Management Certification from UKAS, United Kingdom
SFS Ltd, PT Timah has standard guidelines and standards
in handling complaints from customers. System operating
procedures (SOPs) and Work Instruction Procedures guide
the Company by establishing a systematic work flow to
support the delivery of goods to our customers. Therefore,
any dispute or issue between the Company and customers
will be resolved quickly.
Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada
pelanggan maka Perusahaan secara teratur melakukan
survei kepuasan pelanggan yang hasilnya akan dijadikan
bahan masukan untuk perbaikan kualitas pelayanan
kepada pelanggan. Masukan dari pelanggan melalui
Customer Feedback Survey, membantu Perusahaan
mendapatkan informasi tentang produk yang digunakan,
servis yang diberikan, dan juga akurasi informasi dan
To further improve the quality of service to customers,
the Company regularly conducts customer satisfaction
survey, and the results will be used as an input for
improvement of quality service to the customers. Input
from the customer feedback survey could help the
Company to get some feedback about the products
used, service given, and also information accuracy and
190 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
CONTRIBUTE
layanan pengiriman barang ke tempat tujuan. Dengan
Customer Feedback Survey Perusahaan mendapatkan
masukan yang berguna untuk perbaikan sistem kerja
di masa depannya. Berdasarkan hasil survei yang
dilaksanakan pada tahun 2008, diperoleh masukan dari
pelanggan tentang kepuasan dalam berbisnis dengan
PT Timah. Hal ini dapat dilihat dari bagan di bawah ini.
delivery service. From this customer feedback survey,
the Company also gets input that is useful for the future.
According to the survey in 2008, it can be seen that the
customers are satisfied doing business with PT Timah. This
can be seen from the chart below.
Survei Kepuasaan Pelanggan
Customer Satistisfaction Survey
Bagaimana Tingkat Kepuasan Konsumen
terhadap Perusahaan?
What Specifically are You Satisfied or
Dissatisfied With Our Company?
Hubungan PT Timah dengan Konsumen
The Quality of Relationship with PT Timah
13%
13%
37%
50%
12%
50%
25%
37% Tidak Menjawab (No Answer)
12% Sangat Puas (Very Satisfied)
25% Puas (Satisfied)
50% Baik (Excellent)
50% Sangat Baik (Very Good)
13% Tidak ada komentar (Nothing)
13% Hubungan Jangka Panjang dan Penyuplai yang dapat diandalkan
(Long Term Relationship and Reliable Supplier)
Berdasarkan hasil survei, diperoleh data keluhan yang
diterima oleh Perusahaan selama setahun terakhir
berjumlah 7 komplain. Jenis keluhan yang disampaikan
meliputi antara lain spesifikasi kandungan timah,
ketidaksesuaian nomor marking produk dengan nomor
yang tercantum pada dokumen pendukung, dan juga
ketidaksesuaian kemasan dengan yang diharapkan
oleh pelanggan.
The Company faced 7 main complaints during the past
year, including specification of tin content, incompatibility
of marking product numbers with the number stated on
the supporting documents, and packaging discrepancies.
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di unit
kerja produksi dan pemasaran, memberikan kemudahan
bagi Perusahaan untuk menyelesaikan masalah perselisihan
atau komplain dari pelanggan. Sebagai tindak lanjut dari
hasil survei maka Perusahaan selalu melakukan koordinasi
di antara unit kerja terkait dan bagian pemasaran produk
sehingga perbaikan-perbaikan dapat segera dilakukan.
Implementation of the ISO 9001:2000 on Quality
Management in Production and Marketing Business Units
provides a convenient guideline for the Company to resolve
disputes and complaints from customers. As a follow-up of
the survey results, the Company always coordinates with
the working units involved in product marketing to ensure
improvements can be done immediately.
Permasalahan perselisihan berupa perbedaan pengakuan
spesifikasi barang atau kualitas produk serta perselisian
berat barang yang tidak dapat diselesaikan oleh kedua
belah pihak antara pelanggan dan Perusahaan secara
langsung, maka diselesaikan melalui pihak luar yang
independen.
Karena produk yang dijual terutama
dibeli oleh pembeli dari luar negeri atau diekspor maka
Problems concerning differences in specifications of
goods or the recognition of product quality and weight
of goods that cannot be settled by the Company and
the customers directly, will be resolved by independent
external parties. Because the products sold are primarily
purchased by buyers from abroad or exported, the
independent party that can be used as a mediator and
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
191
pihak independen yang biasa digunakan dan disepakati
sebagai pihak mediator oleh pelanggan dan Perusahaan
adalah Alfred H Knight (Worldwide independent commodity
analysts, inspectors and consultants) yang mempunyai
kompetensi menyelesaikan perselisihan terutama di
sektor industri dan pertambangan.
agreed to by the customer and the Company is Alfred H
Knight (worldwide independent commodity analysts,
inspectors and consultants), as this firm has a high level
of competency in resolving disputes, especially in industry
and mining sectors.
Berikut adalah flow chart cara penanganan komplain
PT Timah :
The following is a flow chart of PT Timah Complaint
Handling :
PROSEDUR PENANGANAN KOMPLAIN
KONSUMEN
CUSTOMER
Melakukan keluhan
(Berat / Kualitas / Pengemasan)
Making complaint
(weight/ quality/ packing)
Memberikan detail data
produk (No. Marking &
Shipment Schedule)
Getting details of the
product's data (No. Marking &
Shipment Schedule)
CUSTOMER COMPLAINT FLOW CHART
PUSMET PT Timah
PUSMET PT Timah
MARKETING PT Timah
MARKETING PT Timah
PIHAK KETIGA
THIRD PARTY
Menerima keluhan dan permintaan
detail data produk (No. Marking &
Shipment Schedule)
Receiving complaint and taking
detalis of the products (No Marking &
Shipment Schedule) Meneliti data dari daftar berat, berat &
sertifikasi analisis, menandai nomer seri
dan detail penggapaian.
Do the research based on the weight list,
weight & analysis certificate, marking the
serian number and achievement details
Menginformasikan keluhan
secara detail
Informed the complaint
in details
Corrective Action Letter
Corrective Action Letter
Corrective Action Letter
Corrective Action Letter
Menganalisa keluhan
Analyzing the complaints
Corrective Action Letter
Corrective Action Letter
Mengisi dan
mendokumentasikan keluhan
Filling and documenting the
complaints
Menerima Hasil Penjelasan
Receiving the explainations
Melakukan analisa ulang melalui
pihak ketiga
Re-analysing from the third party
End
Sebagai perusahaan publik berskala internasional dengan
produk yang memiliki kualitas yang telah diakui sebagai
komoditas dunia, maka peningkatan pelayanan kepada
pelanggan yang loyal menjadi prioritas Perusahaan.
Penyelesaian perselisihan selalu diupayakan dengan
menjalankan etika bisnis yang baik dan berlaku umum
dalam dunia perdagangan.
192 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Melakukan analisa ulang
Re-analysing
A
As a public company with international standards and
quality products recognized as a global commodity,
service improvements for loyal customers has become a
priority for the Company. The settlement of disputes has
always been targeted, through good business ethics and
generally accepted standards in commerce.
Tanggung Jawab Sosial yang Berkelanjutan
HOW
WE
CONTRIBUTE
Sustainability of CSR
Demi kesejahteraan dan keselarasan hidup dengan
pemangku kepentingan, Perusahaan berusaha untuk
melindungi nilai-nilai ekonomi, lingkungan dan sosialnya
dari tahun ke tahun. Program yang masih dijalankan
Perusahaan adalah Program Reklamasi hutan dan Green
Babel yang sangat berguna bagi keberlangsungan hidup
masyarakat sekitar dan juga flora dan fauna sehabis masa
pertambangan. Informasi tentang tanggung jawab sosial
perusahaan yang lebih lengkap telah disajikan di Laporan
Keberlanjutan PT Timah 2009.
To maintain the welfare and harmonious relationships
with our stakeholders, the Company seeks to protect
economic, environmental and social development
values. The programs that are still implemented in the
Company are Reclamation and Green Babel Program,
which have economic and social value and are useful for
the sustainability of the community, as well as flora and
fauna once mining activities are complete. Information on
corporate social responsibility is presented more fully in
PT Timah’s Sustainability Report for 2009.
Anggaran CSR 2009
CSR Budget 2009
Untuk
mengupayakan
kegiatan
CSR
yang
berkesinambungan, Perusahaan telah mengalokasikan
sebagian dananya khusus untuk aktivitas-aktivitas sosial
tersebut. Perusahaan menyiapkan anggaran pada tahun
2009 sekitar Rp 26,6 miliar untuk pelaksanaan program
CSR yang merupakan dana yang wajib dicadangkan
bagi Perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam
(SDA). Dari segi pemberdayaan lingkungan dan bentuk
pertanggungjawaban Perusahaan untuk memulihkan
fungsi lahan yang telah digunakan untuk pertambangan
sebelumnya. Maka Perusahaan juga telah melakukan
pencadangan biaya rehabilitasi lingkungan hidup
sesuai dengan Undang-undang No.4/1982 tentang
Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
diimplementasikan dalam Surat Keputusan Direksi
Perusahaan No.001/B/SK-0000192-B1 tanggal 02 Januari
1992 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi
No.167/SK-0000197-B tanggal 16 Juli 1997. Besarnya saldo
dana biaya rehabilitasi yang dicadangkan oleh Perusahaan
pada akhir tahun 2009 adalah sebesar Rp 120,65 miliar.
To carry out the CSR activities continuously, the Company
has allocated part of the funds especially for the social
activities. The Company has allocated Rp 26.6 billion
in 2009 to fund the CSR Program that is considered as a
fund which shall be reserved for the Company that utilizes
natural resources. From the environmental empowerment
and responsibility, the Company restores the land function
that has been used for mining activities before. With
this, the Company has also reserve a rehabilitation fund
for living environment according to the law No. 4/1982
regarding to the term of Environmental Management
Multifinance Principal and implemented in the Directors’
Decree No.001/B/SK-0000192-B1 on 2 January 1992 and
renewed with the Decree of the Directors No.167/SK0000197-B on 16 July 1997. Amount of rehabilitation fund
reserved by the Company at the end of 2009 is Rp 120.65
billion.
Pembiayaan dari segi Program kemitraan yang ditujukan
pada pengembangan sektor pembangunan ekonomi
masyarakat dicadangkan melalui Program PKBL yang
dananya merupakan alokasi pembagian laba perusahaan.
Dana program kemitraan tersebut disalurkan kepada
mitra binaan Perusahaan dan koperasi. Pada tahun
2009 jumlah dana yang telah dialokasikan dan bergulir
untuk Program Kemitraan adalah sebesar Rp 16,41 miliar
dan yang terealisasi atau tersalurkan adalah sebesar
Rp 13,76 miliar untuk 933 mitra binaan.
Financing for the partnership programs is allocated from
the Company’s profits, and aimed at developing the
economic capacity of communities through the Business
Partnership Program. Partnership program funds are
distributed to partners and cooperative companies. In
2009, total funds allocated for the Partnership Program
amounted to Rp 16.41 billion, with a total of Rp 13.76
billion channeled to 933 partners.
Pencadangan dana untuk Program Bina Lingkungan
pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 5,94 miliar, dan
yang tersalurkan adalah sebesar Rp 2,38 miliar. Dana
tersebut disalurkan oleh Perusahaan untuk kepentingan
sosial masyarakat di sekitar lingkungan wilayah operasi
pertambangan dalam hal pendidikan, kesehatan,
pelatihan dan sebagainya
Fund reserve for Environmental Development Program
in 2009 is Rp 5.94 billion, and the one that has been
transferred is Rp 2.38 billion. The funds are distributed by
the Company for the social benefit of the communities
around the mining operation areas in term of education,
health, and training etc.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
193
Rencana ke Depan
Future Outlook
Rencana kerja untuk Program
Kemitraan pada tahun 2010 mencakup
alokasi penyaluran dana pinjaman
sebesar Rp 11,2 miliar yang akan
disalurkan dalam 2 semester.
A work plan for the Partnership Program in 2010 includes
the allocation of loan funds amounting to Rp 11.2 billion
which will be disbursed in 2 semesters.
PT Timah telah melakukan kegiatan sosial dari tahun ke
tahun dan akan terus dilakukan untuk tahun ke depan.
Rencana kerja untuk Program Kemitraan pada tahun 2010
mencakup alokasi penyaluran dana pinjaman sebesar
Rp 11,2 miliar yang akan disalurkan dalam 2 semester.
Perusahaan juga merencanakan untuk melakukan
pemantauan yang bertugas untuk mengevaluasi
perkembangan usaha Mitra Binaan dalam kelancaran
memenuhi kewajibannya. Perusahaan juga melakukan
penyaluran dana pinjaman, pelatihan kewirausahaan,
promosi mitra binaan, korespondensi Mitra Binaan, dan juga
rescheduling piutang.
PT Timah has been carrying out social activities for years,
and will continue to do it next year. A working plan for
the partnership program in 2010 includes the allocation
of Rp 11.2 billion for loans, which will be disbursed over 2
semesters. The Company also plans to monitor the capacity
of small partners to meet their obligations, and provides
loans, professional trainings, promotions for partners,
correspondence for partners and loan rescheduling.
Dalam segi Bina Lingkungan, Perusahaan merencanakan
alokasi sebagian dananya yang akan digunakan untuk
program pendidikan, pelatihan, kesehatan, sarana
dan prasarana umum, pembinaan masyarakat, dan
juga bantuan bencana alam bagi masyarakat yang
memerlukan. Untuk bantuan pendidikan, Perusahaan
menargetkan untuk menyelenggarakan pendidikan
Polman, SMA unggulan, dan juga pelatihan ketrampilan
yang minimal akan diikuti 400 orang. Rencana tersebut
akan dilaksanakan sepanjang tahun 2010.
The Company has allocated funds for environmental
development programs, such as education, trainings,
health, public facilities, community development
and disaster relief for people in need. The Company
supports educational development through assistance in
manufacturing polytechnic education, for students who
excel academically in high school, as well as skill trainings
for at least 400 people in 2010.
Bantuan sarana dan prasarana umum yang telah
direncanakan oleh Perusahaan untuk tahun 2010 adalah
membangun 150 unit rumah layak huni di daerah yang
memerlukan. Perusahaan menargetkan untuk membangun
30 unit per dua bulannya. Pembangunan aliran listrik di desadesa dengan menggunakan solar cell juga telah direncanakan
untuk dijalankan pada tahun mendatang. Selain itu,
Perusahaan juga merencanakan atas pembangunan pos
kesehatan di kabupaten dan desa sekitar.
Aid for public facilities and infrastructure planned for 2010
includes construction of 150 houses in areas of need, at a
rate of 30 houses per two months. Provision of electricity
in villages using solar cells has also been planned for the
coming year, as well as construction of health posts in
surrounding villages.
Untuk mencanangkan kegiatan penghijauan, Perusahaan
juga telah mengambil langkah yang sekiranya
tepat untuk menjaga kelestarian lingkungan pasca
pertambangan. Sepanjang tahun 2010 – 2012, Perusahaan
merencanakan reklamasi seluas 2.000 ha per tahun selama
2 tahun mendatang.
To execute green activities, the Company has taken the
right steps to preserve the environment in areas where
mining has completed. From 2010-2012, the Company
plans to reclaim 2000 ha per year.
194 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
HOW
WE
CONTRIBUTE
Pelaksanaan reklamasi tersebut akan melibatkan sub
kontraktor dan masyarakat setempat sebagai penyedia
bibit. Kegiatan ini dilakukan demi kelangsungan hidup
masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan adanya
keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan sosial ini,
Perusahaan dapat menjalin kebersamaan hubungan
antara perusahaan dan masyarakat demi kesejahteraan
bersama dan seluruh pemangku kepentingan.
The reclamation will involve sub-contractors and local
communities, such as seed providers. Reclamation is
done to improve the survival of local people and the
environment. With the participation of the community
in this social program, the Company can establish a
relationship between the Company and community to
improve the welfare of society and all stakeholders.
Adapun
peran
Perusahaan
dalam
membantu
keberdayaan lingkungan hidup sekitar dengan
cara menanamkan 500.000 pohon setiap tahunnya
di lahan bekas tambang. Dengan ini, Perusahaan
berharap bahwa lahan bekas tambang dapat berfungsi
sebagaimana mestinya kembali, dan berguna bagi
masyarakat sekitar.
The Company has also assisted in empowering the
surrounding environment by planting 500,000 trees each
year in ex-mined areas, whichthe Company hopes will
help these areas regain their function and increase their
usefulness for surrounding communities.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
195
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Responsibility for Annual Reporting
Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi keuangan lain yang terkait merupakan tanggung jawab
Manajemen PT Timah (Persero) Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
Annual
Report and
the accompanying financial statements and related financial information, are
the responsibility of the Management of PT Timah (Persero) Tbk and have been approved by
members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below.
Dewan Komisaris / the Board of Commissioners
Insmerda Lebang
Komisaris Utama (Independen)
President Commissioner/ Independent
Wimpy S. Tjetjep
Komisaris
Commissioner
Boni Siahaan
Komisaris
Commissioner
Marwansyah Lobo Balia
Komisaris
Commissioner
Fachry Ali
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Bingrosalto L. Tobing
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direksi / the Board of Directors
Wachid Usman
Direktur Utama
President Director
M. Krishna Syarif
Direktur Keuangan
Director of Finance
Setyo Sardjono
Direktur Operasi
Director of Operation
196 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Gatut Hari Prasetyo
Direktur Niaga dan
Pengembangan Usaha
Director of Commerce and
Business Development
Surawardi
Direktur Umum dan
Sumber Daya Manusia
Director of General
Affairs and HR
Referensi Isi Annual Report dengan Peraturan BAPEPAM-LK mengenai Format Laporan AR
Annual Report Reference with Regulation from BAPPEPAM-LK regarding Annual Report Format
Hal yang Dipersyaratkan dalam
Peraturan Bapepam-LK No. X.k.6
1. Ikhtisar Keuangan Penting
selama lima tahun buku).
Halaman
Page
Required Item in Bapepam-LK Rule No.X.K.6
(perbandingan
6
1. Key Financial
comparison)
Highlights
(five-fiscal
2. Informasi harga saham tertinggi, terendah,
dan penutupan, serta jumlah saham yang
diperdagangkan untuk setiap masa triwulan
dalam dua tahun buku terakhir.
9
2. The highest, lowest and closing share prices
and the share volumes traded for each quarter
during the last two fiscal years.
3. Harga saham sebelum perubahan permodalan
terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi
antara lain karena pemecahan saham, dividen
saham, dan saham bonus
9
3. Share prices prior to the change in equity and
adjustment as a result of stock splits, share
dividends and bonus shares.
4. Laporan Dewan Komisaris
17-21
4. Board of Commissioners’ Report
5. Laporan Direksi
23-31
5. Board of Directors’ Report
6. Profil Perusahaan
a. Nama dan alamat perusahaan
b. Riwayat singkat perusahaan
c. Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi
jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan
d. Struktur organisasi dalam bentuk bagan
e. Visi dan misi perusahaan
f. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat
anggota Dewan Komisaris
g. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat
anggota Direksi
h. Jumlah
dan
deskripsi
karyawan
pengembangan kompetensinya
202
33
55-72
34
125
131-132
137-139
103-104
year
6. Company Profile
a. Name and address of the Company
b. Brief History of the Company
c. Description of the Company’s business
activities including products and services
d. Organizational Structure in chart
e. Company’s Vision and Mission
f. Name, title and biography of the members
of the Board of Commissioners.
g. Name, title and biography of the members
of the Board of Directors.
h. Number of employees and competence
development description
7. Uraian tentang nama pemegang saham dan
persentase kepemilikannya
a. Pemegang saham emiten yang memiliki
5% atau lebih
b. Direktur dan Komisaris yang memiliki
saham
c. Kelompok pemegang saham masyarakat,
yaitu kelompok pemegang saham yang
masing-masing memiliki kurang dari 5%
15
8. Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan asosiasi,
persentase kepemilikan saham, bidang usaha,
dan status operasi perusahaan tersebut
73-80
8. Percentage of ownership, line of business and
operational status of the Company’s subsidiaries
and associated companies.
9. Kronologis pencatatan saham dan perubahan
jumlah saham dari awal pencatatan hingga
akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana
saham Perusahaan dicatatkan
10
9. Chronology of the Company’s shares and
changes to the number of shares starting from
the date of listing until the end of the fiscal
period including the name of the Exchange
where the Company’s shares are listed.
10. Kronologis pencatatan
peringkat efek
10
10. Chronology of the Company’s other securities
listing and rating.
efek
lainnya
dan
14
-
7. Shareholder description and percentage of
ownerships
a. Shareholder owning 5% or more of the
Company’s share
b. Directors and Commissioners owning the
Company’s shares
c. Public or shareholders owning less than 5%
of the Company’s shares
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
197
Hal yang Dipersyaratkan dalam
Peraturan Bapepam-LK No. X.k.6
Halaman
Page
Required Item in Bapepam-LK Rule No.X.K.6
11. Nama dan alamat Perusahaan pemeringkat efek
203
11. Name and Address of the Company’s rating agency
12. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi
penunjang pasar modal
203
12. Name and address of the Company’s Capital
market supporting institutions
13. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima
Perusahaan baik yang berskala nasional
maupun internasional
41
13. Domestic and international awards
certificates obtained by the Company
14. Nama dan alamat anak Perusahaan dan atau
kantor cabang atau kantor perwakilan
202
14. Name and address of the Subsidiary Companies,
Company’s branches and representative offices
15. Analisis dan Pembahasan Manajemen
81-97
and
15. Management Discussion & Analysis
16. Tata kelola perusahaan
a. Dewan Komisaris
• Uraian pelaksanaan tugas Dewan
Komisaris
• Pengungkapan prosedur penetapan
dan besarnya remunerasi
• Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran Dewan Komisaris
130-135
b. Direksi
• Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung
jawab masing-masing anggota Direksi
• Pengungkapan prosedur penetapan dan
besarnya remunerasi anggota Direksi
• Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran anggota direksi
• Program pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi Direksi
135-146
Komite Audit
• Nama, jabatan, dan riwayat hidup
singkat anggota Komite Audit
• Uraian tugas dan tanggung jawab
• Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran setiap anggota Komite Audit
• Laporan singkat pelaksanaan kegiatan
Komite Audit
147-150
d. Komite-komite lain yang dimiliki oleh
Perusahaan
e. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris
Perusahaan
150-159
d. Other Company's Committees
160-162
e. Description of duties and responsibilities of
Corporate Secretary
f.
163-167
f.
c.
Uraian mengenai sistem pengendalian
internal yang diterapkan oleh perusahaan
dan uraian mengenai pelaksanaan
pengawasan internal
198 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
16. Corporate Governance
a. Board of Commissioners
• Description of the duties of the Board of
Commissioners
• Details of the procedures of endorsement
of the Board of Commissioners Remuneration
• The Board of Commissioners Meeting
and number of attendance of the Board
of Commissioners
b. Board of Directors
• Description of the duties and
responsibilities of the Board of Directors
• Details of the procedures of endorsement
of the Board of Directors’ Remuneration
• Meeting frequency and number of
attendance by the members of the Board
of Directors
• Directors’ Training to improve the
Directors' competence
c. Audit Committee
• Name, title and brief biography of
members of the Audit Committee
• Description of the duties and
responsibilities of the Audit Committee
• Meeting frequency and number of
attendance by the members of the Audit
Committee
• Details of activities of the Audit Committee
Details of the Company’s Internal Control
and the implementation of the Company’s
Internal Control
Hal yang Dipersyaratkan dalam
Peraturan Bapepam-LK No. X.k.6
Halaman
Page
Required Item in Bapepam-LK Rule No.X.K.6
g. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang
dihadapi perusahaan serta upaya-upaya
yang telah dilakukan untuk mengelola
risiko tersebut
112-116
g. Details on the Company’s Risks as well as
efforts to solve the risks
h. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang
dikeluarkan berkaitan dengan tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungan
193
h. Details on the Company’s Corporate Social
Responsibility Program's activities and
expenses for community and environment
i.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh
Perusahaan
172
i.
Legal Proceeding faced by the Company
j.
Penjelasan tentang tempat/alamat
yang dapat dihubungi pemegang
saham atau masyarakat untuk memperoleh
informasi mengenai Perusahaan
168
j.
The Company’s address and contact details
that can be accessed by the public or
shareholders
17. Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan
208
18. Laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit
204-269
19. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris
196
17. Board of Directors’ Responsibility to the
Company’s Financial Statement
18. Audited consolidated financial statements
19. Signatures of Board of Directors’ and Board of
Commissioners
Glosarium
Glossary
BAPEPAM
Badan Pengawas Pasar Modal
The
Indonesian
Supervisory
Holder
Pemegang dari Golden Depositary Receipt
(GDR)
Holder of Golden Depositary Receipt
(GDR)
Probable Reserve
Bagian dari sumber daya mineral
terindikasi atau sumber daya terukur
yang dapat ditambang secara ekonomis.
Estimasi cadangan terindikasi ini juga
memperhitungkan jumlah sumber daya
mineral yang mungkin berkurang akibat
kegiatan penambangan.
Measured and/or indicated resources
which are not yet “Proven” but for which
detailed technical and economic studies
have demonstrated that extraction can be
justified at the time of the determination
and under specified economic conditions.
Proven Reserve
Bagian dari sumber daya terukur yang
dapat ditambang secara ekonomis.
Estimasi cadangan terbukti ini juga
memperhitungkan jumlah sumber daya
mineral yang mungkin berkurang akibat
kegiatan penambangan.
Measured resources of which detailed
technical and economic studies have
demonstrated that extraction can be
justified at the time of the determination
and under specified economic condition.
Capital
Market
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
199
Refinery
Pabrik metalurgi untuk pemurnian metal
seperti timah
A plant for the final metallurgical
purification of metal such as tin
Smelter (peleburan)
Tempat peleburan timah dimana metal di
lebur dan dipisahkan dari campurannya di
tahap peleburan
A plant for carrying out smelting, in which
a metal is separated from impurities on a
molten state.
Ingot
Logam batangan yang dibentuk sesuai
dengan keperluan yang digunakan untuk
dileburkan kembali
A mass of metal cast in a mould in a
shape and size suitable for handling and
remelting
Measured Resource
Bagian dari sumber daya mineral dengan
tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik
fisik, kadar dan kandungan mineral dapat
diestimasikan dengan tingkat kepercayaan
yang tinggi.
That proportion of Mineral Resource for
which volume and grade of contained tin
can be calculated or estimated from data
from drillholes or other sample sites.
Ore
Batuan yang mengandung mineral yang
dinilai berharga untuk ditambang. Ore
atau bijih adalah entitas ekonomis, bukan
entitas fisik. Fluktuasi harga komoditas,
biaya penambangan, kadar mineral
dalam bijih dan lain sebagainya akan
menentukan apakah batuan tertentu
adalah bernilai dan dengan demikian
disebut bijih atau tidak bernilai dan
dengan demikian adalah batuan biasa
A volume of rock containing minerals that
is rendered to be valuable to be mined.
Ore is an economic entity, not a physical
entity. Fluctuations in commodity prices,
the costs of extraction, the grade of the
mineral within the ore, etc., will determine
what rock is considered valuable and
hence ore, and what rock is not valuable
and is considered waste
Electrolytic Refinery
Usaha penyulingan dengan menggunakan
arus listrik yang cukup besar untuk
memisahkan dan menyimpan metal dari
larutan.
A refinery employing electric currents for
separating and depositing metals from
solution.
Indicated Resource
Bagian dari sumber daya mineral dengan
tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik
fisik, kadar, dan kandungan mineral dapat
diestimasikan dengan tingkat kepercayaan
yang memadai. Estimasi ini didasarkan
pada eksplorasi, pengambilan sampel,
dan pengujian pada lokasi tersebut
yang dilakukan menurut teknik tertentu
untuk keperluan konfirmasi geologis dan
kemenerusan kadar, dengan jarak tersebut
cukup dekat untuk memperkirakan
potensi sumber daya yang ada.
That portion of mineral resource for which
quantity and quality can only be estimated
with a lower degree of certainty than for a
Measured Resource because the sites used
for inspection, sampling and measurement
are too widely or inappropriately spaced
to enable the definition throughout of the
continuity or the grade of the tin bearing
gravel.
Alluvial
Endapan yang dihasilkan dari aliran air
dan mineral.
Adjective to describe deposits formed by
flowing water and or the minerals forming
those deposits.
Sn
Simbol kimia untuk timah
The chemical symbol for tin
200 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
KP
Kuasa Pertambangan. KP dikeluarkan oleh
pemerintah kepada sebuah perusahaan
yang didirikan berdasarkan skema
penanaman modal dalam negeri (PMDN)
untuk mejalankan usaha pertambangan.
Sejak tahun 2001, seiring dengan proses
desentralisasi, KP dikeluarkan oleh
Pemerintah Daerah. Pemerintah pusat
hanya mengeluarkan KP bila suatu wilyah
pertambangan terletak dilebih dari dua
atau lebih propinsi
Literally means “Mining Authority”, KP is
basically the mining license issued by the
government to corporations established
under domestic investment scheme to
conduct mining activities. Since 2001,
inline with the country’s decentralization
drive, KPs are issued by the Regional
Governments. The central government
only issues KP for mining areas that overlap
two or more provinces.
London Metal Exchange
(LME)
Pasar utama dunia untuk perdagangan
logam non-ferrous (bukan besi). Pasar
tersebut menyediakan kontrak-kontrak
futures dan options untuk aluminium,
tembaga, nikel, timah, zinc (seng) and
lead (timah hitam) serta dua jenis logam
campuran aluminium. Walaupun terletak
di London, LME adalah pasar dunia
dengan keanggotaan di seluruh dunia
dan lebih dari 95% bisnisnya diperoleh
dari luar negeri.
London Metal Exchange is the world’s
premier non-ferrous metals market. It
mainly offers futures and option contracts
for aluminium, copper, nickel, tin, zinc and
lead plus two regional aluminium alloy
contracts. Although located in London,
LME is a global market with international
membership and with more than 95% of
its business coming form overseas.
ISO,
International
Organization
for
Standardization
Organisasi penentu standar tingkat
internasional yang terdiri dari perwakilan
dari berbagai organisasi penentu
standar ditingkat nasional. Dididirikan
di tahun 1947 dan berkantor pusat di
Jenewa, Switzerland, organisasi tersebut
menetapkan standar-standar internasional
bagi dunia industri dan komersial.
(Organisation
internationale
de
normalisation), is an international
standard-setting body composed of
representatives from various national
standard organizations. Founded in 1947
and headquartered in Geneva, Switzerland,
the organization promulgates world-wide
industrial and commercial standards.
Tailing
Disebut juga sebagai slimes, tailings pile,
tails, leach residue, atau slickens, adalah
material sisa setelah proses pemisahan
komponen yang berharga dari komponen
yang tidak berharga dari bijih mineral.
Tailing merupakan biaya eksternal dari
industri pertambangan. Dengan adanya
penyempurnaan teknik pertambangan
dan meningkatnya harga komoditas,
semakin banyak tailings yang dapat diolah
ulang dengan menggunakan metode
baru atau dengan metode lama tetapi
secara lebih teliti, untuk mendapatkan
mineral-mineral tambahan.
Also known as slimes, tailings pile, tails,
leach residue, or slickens, are the materials
left over after the process of separating the
valuable components from the worthless
components of an ore. Tailings represent
external costs of mining. As mining
techniques and the price of minerals
improve, it is not unusual for tailings to be
reprocessed using new methods, or more
thoroughly with old methods, to recover
additional minerals.
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
201
Informasi Perusahaan
Company's Information
Alamat Kantor
Address Company
Kantor Pusat
Jl.Jenderal Sudirman No.51
Pangkalpinang, Bangka 33121 - Indonesia
Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 4258080
Head Office
Jl.Jenderal Sudirman No.51
Pangkalpinang, Bangka 33121 - Indonesia
Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 4258080
Kantor Perwakilan Jakarta
Jl.Medan Merdeka Timur No.15
Jakarta Pusat 10110 - Indonesia
Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 23528080
Representative Office Jakarta
Jl.Medan Merdeka Timur No.15
Jakarta Pusat 10110 - Indonesia
Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 23528080
Alamat Untuk Memperoleh Informasi Perusahaan
Sekretaris Perusahaan
Kantor Perwakilan Jakarta
Jl.Medan Merdeka Timur No.15
Jakarta Pusat 10110 - Indonesia
Tel. +62 21 23528000
Direct. +62 21 3444011
Fax. +62 21 3444012
Email. [email protected]
Address to get Company’s Information
Corporate Secretary
Jakarta Representative Office
Jl.Medan Merdeka Timur No.15
Jakarta Pusat 10110 - Indonesia
Tel. +62 21 23528000
Direct. +62 21 3444011
Fax. +62 21 3444012
Email. [email protected]
Anak Perusahaan
Subsidiaries
PT Tambang Timah
Jl.Jenderal Sudirman No.51
Pangkalpinang, Bangka 33121 - Indonesia
Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 4258080
PT Tambang Timah
Jl.Jenderal Sudirman No.51
Pangkalpinang, Bangka 33121 - Indonesia
Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 4258080
PT Timah Industri / Balai Karya
Kawasan Industri Air Kantung
Sungailiat, Bangka 33211 - Indonesia
Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 94498
PT Timah Industri / Balai Karya
Kawasan Industri Air Kantung
Sungailiat, Bangka 33211 - Indonesia
Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 94498
PT Timah Eksplomin
Jl.Teuku Cik Ditiro No.56A
Menteng , Jakarta Pusat –Indonesia
Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 2352 8080
PT Timah Eksplomin
Jl.Teuku Cik Ditiro No.56A
Menteng , Jakarta Pusat –Indonesia
Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 2352 8080
PT Timah Investasi Mineral
Jl.Teuku Cik Ditiro No.56A
Menteng , Jakarta Pusat –Indonesia
Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 2352 8080
PT Timah Investasi Mineral
Jl.Teuku Cik Ditiro No.56A
Menteng , Jakarta Pusat –Indonesia
Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 2352 8080
PT Dok dan Perkapalan Air Kantung
Jl.Timah Raya, Dok.Air Kantung
Sungailiat, Bangka 33211 – Indonesia
Tel. +62 717 92021/92721 Fax. +62 717 97500
PT Dok dan Perkapalan Air Kantung
Jl.Timah Raya, Dok.Air Kantung
Sungailiat, Bangka 33211 – Indonesia
Tel. +62 717 92021/92721 Fax. +62 717 97500
Indometal London Limited (LTD)
326 City Road, Angel Road
London EC1V-2PT – United Kingdom
Tel. +44 20 78375344 Fax. +44 20 78370743
Indometal London Limited (LTD)
326 City Road, Angel Road
London EC1V-2PT – United Kingdom
Tel. +44 20 78375344 Fax. +44 20 78370743
Fasilitas Pendukung
Supporting Facilities
Balai Karya
Air Kantung Industrial Estate
Balai Karya
Air Kantung Industrial Estate
202 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Sungailiat, Bangka 33121 – Indonesia
Unit Metalurgi Mentok
Jl. Raya Timah No. 1
Kelurahan Sungai Baru, Kec.Muntok
Bangka Barat
Sungailiat, Bangka 33121 – Indonesia
Unit Metalurgi Mentok
Jl. Raya Timah No. 1
Kelurahan Sungai Baru, Kec.Muntok
Bangka Barat
Unit Metalurgi Kundur
Jl.Hangtuah No.4
Perayun- Kundur
Tanjung Balai Karimun
Unit Metalurgi Kundur
Jl.Hangtuah No.4
Perayun- Kundur
Tanjung Balai Karimun
PLTD Baturusa
Jl.Depati Amir, Baturusa
Bangka 33172
PLTD Baturusa
Jl.Depati Amir, Baturusa
Bangka 33172
Balai Pembibitan K3LH
1. Jl.Raya Sungailiat, Merawang
2. Kebun Percontohan Reklamasi Air Nyatoh, Belinyu
3. Kantor K3LH Pangkalpinang
Jl. Jend. Sudirman No. 51, Pangkalpinang.
Balai Pembibitan K3LH
1. Jl.Raya Sungailiat, Merawang
2. Kebun Percontohan Reklamasi Air Nyatoh, Belinyu
3. Kantor K3LH Pangkalpinang
Jl. Jend. Sudirman No. 51, Pangkalpinang.
Nama dan Alamat Lembaga Penunjang Pasar Modal
Biro Administrasi Efek
PT EDI Indonesia
Wisma SMR Lt.10 – Jl.Yos Sudarso Kav.89
Jakarta 14350
Tel. +62 21 6515130 Fax. +62 21 6515131
Name and Address of Capital Market Supporting
Institution
Stock Administration Bureau
PT EDI Indonesia
Wisma SMR Lt.10 – Jl.Yos Sudarso Kav.89
Jakarta 14350
Tel. +62 21 6515130 Fax. +62 21 6515131
Kantor Akuntan Publik
Deloitte Touche Tohmatsu
Wisma Antara Lt.12 – Jl.Medan Merdeka Selatan No.17
Gambir, Jakarta Pusat 10110
Tel. +62 21 2312879 Fax. +62 21 2313325
Public Accountant Office
Deloitte Touche Tohmatsu
Wisma Antara Lt.12 – Jl.Medan Merdeka Selatan No.17
Gambir, Jakarta Pusat 10110
Tel. +62 21 2312879 Fax. +62 21 2313325
Notaris
Imas Fatimah S.H
Graha MIK Lt.5 – Taman Perkantoran Kuningan
Jl.Setiabudi Selatan Kav.16-17
Jakarta 12920
Tel. + 62 21 57941450 Fax. +62 21 57941451
Notary
Imas Fatimah S.H
Graha MIK Lt.5 – Taman Perkantoran Kuningan
Jl.Setiabudi Selatan Kav.16-17
Jakarta 12920
Tel. + 62 21 57941450 Fax. +62 21 57941451
Konsultan Hukum
Law Consultant
SN & P LAW OFFICES
Kindo Building Jl. Raya Durentiga No.
101 Jakarta-12760
Tel. + 62 21 79184301
M. SIDIQ LATUCONSINA & PARTNERS
Ruko Golden Boulevard Blok Q No. 8
Jl. Pahlawan Seribu, BSD City-Serpong
Tel. +62 21 53161406 Fax. +62 21 53161407
SN & P LAW OFFICES
Kindo Building Jl. Raya Durentiga No.
101 Jakarta-12760
Tel. + 62 21 79184301
M. SIDIQ LATUCONSINA & PARTNERS
Ruko Golden Boulevard Blok Q No. 8
Jl. Pahlawan Seribu, BSD City-Serpong
Tel. +62 21 53161406 Fax. +62 21 53161407
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
203
LAPORAN
KEUANGAN
AUDIT
Audited Financial Report
204 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009
209
210 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2009
2008
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Kas yang dibatasi penggunaannya
Investasi sementara
Piutang usaha - pihak ketiga setelah
dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 47.543 tahun 2009 dan
Rp 33.665 tahun 2008
Piutang lain-lain pihak ketiga
Persediaan lancar - bersih
Pajak dibayar di muka
Aset lancar lain-lain
501,949
65,800
1,214
3f,4
4,17
3g,5
460,588
861
470,402
80,623
1,909,219
175,089
40,179
3h,6
3h,7
3i,8
3t,9
3j,10
423,338
23,994
3,173,453
172,102
51,570
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Restricted cash
Temporary investments
Trade accounts receivables from third
parties - net of allowance for
doubtful accounts of Rp 47,543 in 2009 and
Rp 33,665 in 2008
Other accounts receivable from third parties
Current inventories - net
Prepaid taxes
Other current assets
Jumlah Aset Lancar
3,244,475
4,305,906
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR
Persediaan - setelah dikurangi bagian lancar
Piutang lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah
dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 1.364 tahun 2009 dan 2008
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar Rp 19.501
tahun 2009 dan 2008
Investasi saham
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
dan penurunan nilai sebesar Rp 1.766.943
tahun 2009 dan Rp 1.526.123 tahun 2008
Properti investasi - bersih
Beban tangguhan - setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar Rp 35.904 tahun 2009 dan
Rp 31.069 tahun 2008
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar
Rp 79.262 tahun 2009 dan Rp 77.744 tahun 2008
-
844
3i,8
3h,11,38
283,021
2,906
21,603
125,270
33,492
3h,7
3g,12
3t,34
14,345
131,524
23,194
1,269,801
30,079
3l,13
3k,14
879,597
30,079
10,019
3o,15
14,854
120,129
3p,16
99,577
NONCURRENT ASSETS
Inventories - net of current portion
Other accounts receivable
Related parties - net of allowance
for doubtful accounts of
Rp 1,364 in 2009 and 2008
Third parties - net of allowance for
doubtful accounts of Rp 19,501
in 2009 and 2008
Investments in shares of stock
Deferred tax assets
Property, plant and equipment - net of
accumulated depreciation and impairment of
Rp 1,766,943 in 2009 and Rp 1,526,123 in 2008
Investment properties - net
Deferred costs - net of accumulated
amortisation of Rp 35,904 in 2009 and
Rp 31,069 in 2008
Deferred exploration and evaluation costs net of accumulated amortisation of Rp 79,262
in 2009 and Rp 77,744 in 2008
Jumlah Aset Tidak Lancar
1,611,237
1,479,097
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
4,855,712
5,785,003
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial
statements which are an integral part
of the consolidated financial statements.
-3-
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2009
Catatan/
Notes
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Hutang royalti
Hutang pajak
Hutang dividen
Biaya masih harus dibayar
Penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan yang akan
digunakan dalam waktu satu tahun
Kewajiban lain-lain
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban imbalan pasca kerja
Penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan jangka panjang
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH
ANAK PERUSAHAAN
LIABILITIES AND EQUITY
364,318
17
18
38
365,700
5,041
346,159
16,185
65,607
934
226,083
19
3t,20
36
21,38
253
357,028
59,287
274,679
286
496,264
75,601
3,146
3q,22
23
85,400
2,009
1,103,074
1,640,906
1,811
275,424
3t,34
3s,37
548
281,003
45,052
3q,22
41,699
322,287
287
323,250
24
266
CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Related parties
Third parties
Royalty payable
Taxes payable
Dividends payable
Accrued liabilities
Provision for environmental rehabilitation current
Other payables
Total Current Liabilities
NONCURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities
Post-employment benefit obligation
Provision for environmental rehabilitation noncurrent
Total Noncurrent Liabilities
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS
OF A SUBSIDIARY
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal per saham Rp 50
(satuan penuh) untuk saham Seri A dan Seri B
Modal dasar - sebesar 1 saham Seri A dan
9.999.999.999 saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor - sebesar 1 saham
Seri A dan 5.033.019.999 saham Seri B
Tambahan modal disetor
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan
Rugi belum direalisasi atas efek tersedia
untuk dijual
Selisih transaksi perubahan ekuitas
perusahaan asosiasi
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
2,729,097
313,751
2,071,342
1,342,358
EQUITY
Capital stock - par value per share of Rp 50
(full amount) for A Class and B Class shares
Authorized - 1 A Class and
9,999,999,999 B Class shares
Subscribed and paid-up - 1 A Class share
and 5,033,019,999 B Class shares
Additional paid in capital
Foreign currency translation adjustments
Unrealized loss on available-for-sale
securities
Difference due to change in equity of
associate
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
Jumlah Ekuitas
3,430,064
3,820,581
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4,855,712
5,785,003
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
251,651
120,792
16,840
25
26
3c,27
251,651
120,792
32,282
(120)
3g,5
(473)
(1,947)
3g
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
2,629
See accompanying notes to consolidated financial
statements which are an integral part
of the consolidated financial statements.
-4-
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2009
2008
PENDAPATAN BERSIH
7,709,856
3r,28
9,053,082
NET REVENUE
BEBAN POKOK PENDAPATAN
6,556,869
3r,29
6,334,452
COST OF SALES
LABA KOTOR
1,152,987
2,718,630
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Eksplorasi
66,429
393,689
4,325
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
79,478
552,715
16,233
OPERATING EXPENSES
Selling
General and administration
Exploration
464,443
648,426
Total Operating Expenses
688,544
2,070,204
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan bunga
(Rugi) laba selisih kurs mata uang asing - bersih
Beban bunga dan keuangan
Lain-lain - bersih
10,357
(120,178)
(52,901)
39,641
(Beban) Penghasilan Lain-lain - Bersih
(123,081)
3r
BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN
ASOSIASI
(16,300)
LABA SEBELUM PAJAK
549,163
BEBAN PAJAK
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
HAK MINORITAS ATAS (LABA) RUGI BERSIH
ANAK PERUSAHAAN
LABA BERSIH
LABA PER SAHAM DASAR
(SATUAN PENUH)
3r
30
31
16
(235,391)
3c
32
33
30,773
12
3t,34
3b,24
313,751
62
7,952
2,108,929
313,772
(21)
41,896
55,205
(40,484)
(25,844)
(766,578)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
OTHER INCOME (CHARGES)
Interest income
(Loss) gain on foreign exchange - net
Interest and finance charges
Others - net
Other (Charges) Income - net
EQUITY IN NET (LOSS) INCOME OF AN
ASSOCIATE
INCOME BEFORE TAX
TAX EXPENSE
1,342,351
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST
7
MINORITY INTEREST IN (NET INCOME)
LOSS OF A SUBSIDIARY
1,342,358
3u,35
INCOME FROM OPERATIONS
267
NET INCOME
BASIC EARNINGS PER SHARE
(FULL AMOUNT)
See accompanying notes to consolidated financial
statements which are an integral part
of the consolidated financial statements.
-5-
36
Cadangan Umum
120,792
-
-
-
-
-
-
-
120,792
-
-
-
-
-
-
120,792
Paid-in capital
16,840
-
-
-
-
-
-
(15,442)
32,282
-
-
-
-
-
21,137
11,145
adjustments
securities
(120)
-
-
-
-
-
353
-
(473)
-
-
-
-
162
-
(635)
on available - for-sale
Unrealized loss
keuangan/Foreign
currency translation
tersedia untuk dijual/
penjabaran laporan
Tambahan
Modal disetor/
Additional
direalisasi dan efek
Laba (rugi) belum
Selisih kurs atas
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
251,651
-
Saldo per 31 Desember 2009
Cadangan umum
-
-
-
-
-
36
36
12
5
-
251,651
-
-
-
-
-
-
Laba bersih tahun berjalan
dan Koperasi
Pembinaan Usaha Kecil
Dividen
ekuitas perusahaan asosiasi
Selisih transaksi perubahan
efek tersedia untuk dijual
Perubahan nilai wajar atas
laporan keuangan
Selisih kurs atas penjabaran
27
36
Tantiem Direksi dan Komisaris
Saldo per 31 Desember 2008
36
12
5
27
Capital stock
Notes
251,651
Modal saham/
Catatan/
Dividen tunai
Laba bersih
ekuitas perusahaan asosiasi
Selisih transaksi perubahan
efek tersedia untuk dijual
Laba belum direalisasi atas
laporan keuangan
Selisih kurs atas penjabaran
Saldo tanggal 1 Januari 2008
kecuali dinyatakan lain)
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
- 6 -
(1,947)
-
-
-
-
(4,576)
-
-
2,629
-
-
-
3,354
-
-
2,729,097
657,755
-
-
-
-
-
-
2,071,342
879,116
-
-
-
-
-
1,192,226
earnings
of associate
(725)
retained
Appropriated
penggunaannya/
ditentukan
Saldo laba
changes in equity
Difference due to
perusahaan asosiasi/
perubahan ekuitas
Selisih transaksi
3,430,064
-
313,751
(13,424)
(671,179)
(4,576)
353
(15,442)
3,820,581
-
(13,180)
(892,296)
1,342,358
3,354
162
21,137
Balance As of December 31, 2009
General reserve
Net income for the year
and Cooperation
Development of Small Entrepreneur
Dividends
in equity in an associate
Difference arising from changes
for-sale securities
Change in fair value of available-
adjustments
Foreign currency translation
Balance As of December 31, 2008
General Reserve
Directors and Commisioners bonuses
Dividends
Net income for the year
in equity in an associate
Difference arising from changes
for-sale securities
Unrealized gain on available-
adjustments
Foreign currency translation
Balance at January 1, 2008
unless otherwise stated)
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
3,359,046
Total Equity
Jumlah Ekuitas/
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an
integral part of the consolidated financial statements.
313,751
(657,755)
313,751
(13,424)
(671,179)
-
-
-
1,342,358
(879,116)
(13,180)
(892,296)
1,342,358
-
-
-
1,784,592
earnings
retained
Unappropriated
penggunaannya/
ditentukan
belum
Saldo laba
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
PT TIMAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT TIMAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada:
Pemasok
Karyawan
2008
7,584,987
9,476,801
(4,403,542)
(797,030)
(6,778,248)
(704,841)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Cash receipts from customers
Cash paid to:
Suppliers
Employees
Kas dihasilkan dari operasi
Penerimaan bunga
Restitusi pajak
Pembayaran iuran pensiun
Pembayaran pajak dan royalti
2,384,415
9,695
79,572
(88,946)
(911,916)
1,993,712
35,802
26,369
(53,171)
(2,135,858)
Cash generated from operations
Interest received
Tax refund
Pension contribution paid
Taxes and royalties paid
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
1,472,820
(133,146)
Net Cash Provided by (Used in)
Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aset tetap
Penambahan investasi pada perusahaan asosiasi
Penjualan properti investasi
(631,024)
(30,000)
-
(575,676)
(60,000)
24,622
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Acquisition of property, plant and equipment
Additional investment in an associate
Proceeds from sale of investment properties
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(661,024)
(611,054)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan hutang bank
Pembayaran hutang bank
Pembayaran bunga
Pembayaran dividen
264,390
(265,772)
(55,799)
(670,531)
1,277,807
(912,107)
(49,989)
(892,220)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(727,712)
(576,509)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
84,084
(1,320,709)
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
460,588
1,734,159
Pengaruh perubahan kurs mata uang
asing atas kas dan setara kas
(42,723)
47,138
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
501,949
460,588
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from bank loans
Payment of bank loan
Interest paid
Dividends paid
Net Cash Used in Financing Activities
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
Effect of foreign exchange rate fluctuation
on cash and cash equivalents
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR
See accompanying notes to consolidated financia
statements which are an integral part
of the consolidated financial statements.
-7-
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM
a.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL
a.
Establishment and General Information
PT Timah (Persero) Tbk. (Perusahaan)
didirikan pada tahun 1976 berdasarkan akta
notaris Imas Fatimah, SH, No. 1 tanggal 2
Agustus 1976. Anggaran Dasar Perusahaan
telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta notaris No. 34 tanggal 16
Juni 2008 dari Amrul Partomuan Pohan, SH,
Lex Legibus Magister, notaris di Jakarta, dalam
rangka
penyesuaian
dengan
ketentuan
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai
Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia dengan Surat
Keputusannya No. AHU-41654.AH.01.02.Th
2008 tanggal 16 Juli 2008.
PT Timah (Persero) Tbk. (the Company) was
established in 1976 by notarial deed No. 1
dated August 2, 1976 of lmas Fatimah, SH.
The Company’s Article of Association have
been emended several times, most recently
by Notarial Deed No. 34 dated June 16, 2008
of Amrul Partomuan Pohan, SH, Lex Legibus
Magister, public notary in Jakarta, to conform
with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability
Companies. This change was approved by
the Minister of Justice and Human Rights in
its Decision Letter No. AHU-41654.AH.01.02.
Th 2008 dated July 16, 2008.
Perusahaan dan anak perusahaan tergabung
dalam kelompok usaha Timah dengan lingkup
usaha
meliputi
bidang
pertambangan,
perindustrian, perdagangan, pengangkutan,
dan jasa. Kegiatan utama Perusahaan adalah
berfungsi sebagai perusahaan induk yang
melakukan kegiatan investasi dan melakukan
jasa pemasaran kepada kelompok usaha.
The Company and its subsidiaries are
members of Timah group which are engaged
in the business of mining, industry, trading,
transportation, and services. The Company's
principal activity is to act as an investment
holding company and to provide marketing
services to the Group.
Perusahaan berdomisili di Pangkalpinang,
Bangka, Propinsi Bangka Belitung.
The
Company
is
domiciled
in
Pangkalpinang, Bangka, Bangka Belitung
Province.
Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan
Komite Audit Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s Board of Commissioners,
Board of Directors and Audit Committee at
December 31, 2009 consisted of the following:
Komisaris Utama
Komisaris
:
:
Insmerda Lebang
Wimpy S. Tjetjep
Boni Siahaan
Fachry Ali
Marwansyah Lobo Balia
Bingrosalto.L. Tobing
: President Commissioner
: Commissioners
Direktur Utama
Direktur
:
:
Wachid Usman
Setyo Sarjono
M. Krishna Syarif
Surawardi
Gatut Hari Prasetyo
: President Director
: Directors
Ketua Komite Audit
Anggota Komite Audit
:
:
Insmerda Lebang
Meindy Mursal
Andre Alis
Suryadi Andi
: Audit Committee Chairman
: Audit Committee Members
Total remunerations paid to commissioners
and directors in 2009 and 2008 were as
follows:
Jumlah kompensasi komisaris dan direktur
yang telah dibayarkan selama tahun 2009 dan
2008 adalah sebagai berikut:
Komisaris/
Commissioners
2009
2008
Direktur/
Directors
2009
2008
Jumlah/
Total
2009
2008
Gaji
Tantiem
2.702
3.366
2.160
4.329
4.811
7.893
4.416
8.851
7.513
11.259
6.576
13.180
Salaries
Bonuses
Jumlah
6.068
6.489
12.704
13.267
18.772
19.756
Total
-8-
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Perusahaan mempekerjakan masing-masing
541 dan 473 karyawan pada tahun 2009 dan
2008. Total karyawan Perusahaan dan anak
perusahaan adalah 4.559 dan 4.084 orang
pada tahun 2009 dan 2008.
b.
The Company had average total number of
541 and 473 employees in 2009 and 2008,
respectively. The Company and its subsidiaries
had average total number of 4,559 and 4,084
employees in 2009 and 2008, respectively.
b.
Anak perusahaan
Perusahaan memiliki baik langsung maupun
tidak langsung, lebih dari 50% saham anakanak perusahaan berikut ini:
Anak Perusahaan/Subsidiaries
The Company has ownership interest of
more than 50% directly or indirectly, in the
following subsidiaries:
Jenis usaha/
Nature of
business
Domisili/
Domicile
Subsidiaries
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of Ownership
Tahun Operasi
Komersial/Start of
Commercial
Operations
Jumlah aset
31 Desember 2009/
Total Assets as of
December 31, 2009
Kepemilikan langsung/
Direct ownership
Indometal Corporation (IC)
USA
Agen pemasaran untuk wilayah
Amerika/Marketing agent for
America regions.
(Kegiatan usaha telah dihentikan/
ceased operations)
100,00%
1968
3.258
Indometal (London) Limited (IL)
United
Kingdom
Agen pemasaran untuk wilayah
Eropa/Marketing agent for Europe
regions.
100,00%
1988
1.041
PT Dok dan Perkapalan
Air Kantung (DAK)
Indonesia
Jasa perbengkelan, galangan kapal
dan transportasi/ Workshop
services, shipping dockyard, and
transportation
90,00%
1996
224.203
PT Tambang Timah (TT)
Indonesia
Pertambangan timah dan mineral
lainnya/ Tin and other minerals
mining.
99,99%
1998
6.131.997
PT Timah Industri (TI)
Indonesia
Jasa rekayasa teknik dan fabrikasi/
Mechanical engineering and
fabrication
99,99%
1998
292.751
PT Timah Eksplomin (TE)
Indonesia
Jasa konsultasi dan penelitian
pertambangan/Mining consulting
and research services
99,98%
1998
122.161
PT Timah Investasi Mineral (TIM)
Indonesia
Pertambangan mineral diluar timah
dan pemasaran batubara/
Exploration and mining of non-tin
minerals and coal marketing
99,90%
1996
322.941
Kepemilikan tidak langsung melalui anak perusahaan/
Indirect ownership through subsidiaries
PT Tanjung Alam Jaya (TAJ) melalui/through TIM dan/and TT
Indonesia
Pertambangan batubara/ Coal
mining
99,95%
1998
278.474
PT Kutaraja Tembaga Raya
(KTR) - melalui/through TIM
Indonesia
Eksplorasi mineral/ Mineral
exploration
(Kegiatan usaha telah dihentikan/
ceased operations)
100,00%
1997
3
DAK - melalui/through TI
Indonesia
Jasa perbengkelan, galangan kapal
dan transportasi/ Workshop
services, shipping dockyard, and
transportation
10,00%
1996
224.203
TT - melalui/through TIM
Indonesia
Pertambangan timah dan mineral
lainnya/ Tin and other mineral
mining.
0,01%
1998
6.131.997
TI - melalui/through TIM
Indonesia
Jasa rekayasa teknik dan fabrikasi/
Mechanical engineering and
fabrication
0,01%
1998
292.751
TE - melalui/through TIM
Indonesia
Jasa konsultasi dan penelitian
pertambangan/Mining consulting
and research services
0,02%
1998
122.161
-9-
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Penyertaan Perusahaan pada Indometal
Corporation, perusahaan yang berkedudukan
di Amerika Serikat, dilakukan pada tanggal 1
Pebruari 1968. IC berfungsi sebagai agen
penjualan timah di wilayah Amerika Serikat dan
Kanada. IC telah memulai kegiatan usaha
komersial sejak tanggal 1 Pebruari 1968.
Sejak tanggal 31 Desember 2000, kegiatan
usaha IC telah dihentikan. Sejak saat itu fungsi
penjualan telah dialihkan kepada Perusahaan
dan Indometal (London) Limited.
c.
d.
The Company’s investment in Indometal
Corporation, a company incorporated in the
United States, was made on February 1,
1968. IC was responsible for marketing and
selling tin throughout the United States and
Canada. IC commenced its commercial
operations on February 1, 1968. Since
December 31, 2000, IC ceased its
operations. The marketing function has now
been transferred to the Company and
Indometal (London) Limited.
Penawaran Umum Saham Perusahaan
c.
Public Offering of Shares of the Company
Pada tanggal 27 September 1995, Perusahaan
memperoleh
persetujuan
dari
Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam - LK)
melalui suratnya No. S-1246/PM/1995 untuk
melakukan
penawaran
umum
atas
176.155.000 saham Seri B dan Global
Depositary Receipts (GDR) milik Perusahaan.
On September 27, 1995, the Company
obtained approval from the Capital Market
Supervisory Board (Bapepam - LK) through
its letter No. S-1246/PM/1995 to conduct a
public
offering
of
the
Company's
176,155,000 B Class shares and Global
Depositary Receipts (GDR).
Terhitung mulai tanggal 12 Oktober 2006,
Perusahaan melakukan penghentian pencatatan
atas GDR milik Perusahaan di Bursa Saham
London. Penghentian pencatatan tersebut
dilakukan mengingat jumlah GDR yang beredar
semakin kecil dan tidak likuid.
Effective on October 12, 2006, the Company
delisted its GDR on the London Stock
Exchange. The listing cancellation was due to
lack of outstanding GDRs and GDRs
becoming not liquid.
Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh
saham
Perusahaan
atau
sejumlah
5.033.020.000 lembar saham telah dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2009, all of the
Company’s shares totaling of 5,033,020,000
shares have been listed on the Indonesia
Stock Exhange
Kuasa Pertambangan
d.
Mining Rights
Timah
Tin
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan
dan
anak
perusahaan
memiliki
hak
penambangan timah yang disebut Kuasa
Pertambangan (KP) seluas 519.325 untuk
tahun 2009 dan 522.460 ha untuk tahun 2008
dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2009, the Company and
its subsidiaries own concession right of tins
(Kuasa Pertambangan/KP). The concession
area includes 519,325 ha in 2009 and 522,460
ha in 2008 with the following details:
Luas Wilayah (ha)/Area (ha)
Lokasi/Location
Jumlah KP/
Number of KPs
Bangka
Belitung
Karimun/Kundur/Singkep
Darat/
Onshore
Laut/
Offshore
Jumlah/
Total
82
20
8
273.124
57.540
200
113.061
30.075
45.325
386.185
87.615
45.525
110
330.864
188.461
519.325
KP akan jatuh tempo antara tahun 2010 dan
2027.
KPs are valid until 2010 to 2027.
Berdasarkan
analisis
geologis
internal
Perusahaan dan laporan validasi cadangan yang
dilakukan oleh konsultan independen pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, cadangan
terbukti dan tereka masing-masing mencapai
347.502 ton dan 276.147 ton.
Based on an analysis made by the Company’s
internal geologists and reserve validation report
by an independent consultant, the proved and
probable tin reserves at December 31, 2009
and 2008 were 347,502 tonnes and 276,147
tonnes, respectively.
- 10 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
e.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Selain Penambangan timah, perusahaan juga
bergerak dalam penambangan batubara dan
eksplorasi aspal seperti yang dijelaskan di
bawah ini :
In addition to tin mining, the Company and
its subsidiaries are engaged in coal mining
and asphalt exploration activities as
explained below:
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B)
Coal Contract of Work (PKP2B)
PT Tanjung Alam Jaya, anak perusahaan
memiliki PKP2B seluas 9.721 ha di Kabupaten
Banjar, Kalimantan Selatan. Perjanjian ini
berlaku sampai dengan 2011.
PT Tanjung Alam Jaya, a subsidiary
obtained PKP2B covering 9,721 ha in Banjar
Regency, South Kalimantan. The contract is
valid through 2011.
Aspal
Asphalt
Pada tanggal 12 Desember 2005, Perusahaan
memperoleh KP eksploitasi aspal seluas 50 ha
di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. KP
ini berlaku sampai tahun 2015.
On December 12, 2005, the Company
obtained asphalt exploitation Mining Rights
covering 50 ha in Buton Regency, South
East Sulawesi. This right is valid through
2015.
Nikel
Nickel
Pada tanggal 24 Nopember 2007, Perusahaan
memperoleh KP eksplorasi nikel seluas 300 ha
di daerah Kabanea, Sulawesi Tenggara. KP ini
berlaku sampai dengan tahun 2012.
On November 24, 2007, the Company
obtained nickel exploration Mining Rights
covering 300 ha in Kabanea, South East
Sulawesi. This right is valid through 2012.
Kewajiban Kuasa Pertambangan dan PKP2B
e.
Kewajiban keuangan berikut di bawah ini harus
dibayarkan ke Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral berlaku untuk pemegang KP dan
PKP2B sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi No.
1165K/844/ M/PE/1992 dan No. 1166K/
844/M/PE/1992 dan berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 45 tanggal 31 Juli 2003:
Obligations Under Mining Rights and Coal
Contract of Work
The following financial obligations are
payable to the Department of Energy and
Mineral Resources, applicable to the holders
of mining rights and contract of work as
stipulated in decrees of the Minister of Mines
and Energy No. 1165K/844/M/PE/1992 and
No. 1166K/ 844/M/PE/1992 and Government
Regulation No. 45 dated July 31, 2003:
Timah
Tin
•
Membayar iuran royalti sebesar 3% atas
penjualan logam timah.
•
Pay a royalty of 3% of tin metal sales.
•
Sebagai
pemegang
KP
eksplorasi
membayar sumbangan wajib sebesar
Rp 200 (satuan penuh)/ha per tahun.
•
As the holder of the exploration mining
rights, pay a fixed contribution of Rp 200
(full amount)/ha per year.
•
Sebagai pemegang perpanjangan pertama
dan kedua KP eksplorasi diharuskan
membayar iuran tetap sebesar Rp 5.000
dan Rp 7.000 (satuan penuh)/ha per tahun.
•
As the holder of the first and second
extension of exploration mining rights,
pay a deadrent of Rp 5,000 and
Rp 7,000 (full amount)/ha per year.
•
Sebagai
pemegang
KP
eksploitasi
membayar iuran tetap sebesar Rp 25.000
(satuan penuh)/ ha per tahun.
•
As the holder of the exploitation mining
rights, pay a deadrent of Rp 25,000 (full
amount)/ha per year.
- 11 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
2.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Batubara dan aspal
Coal and asphalt
•
Sebagai pemegang PKP2B membayar
bagian kepada pemerintah sebesar 13,5%
dari hasil produksi secara tunai atas harga
FOB (Free On Board) atau pada harga saat
loading terakhir kontraktor di wilayah
perjanjian (“at sale point”).
•
As the holder of PKP2B, pay a
contribution at 13.5% of the coal
produced, in cash amount at FOB (Free
On Board) or at the price of the
Contractor’s final load out at the
Agreement Area (“at sale point”).
•
Sebagai pemegang PKP2B membayar
iuran tetap sebesar US$ 3 (dalam satuan
penuh)/ha per tahun.
•
As the holder of PKP2B, pay a deadrent
of US$ 3 (in full amount)/ha per year.
•
Sebagai pemegang KP eksploitasi aspal
membayar iuran tetap sebesar Rp 25.000
(dalam satuan penuh)/ha per tahun.
•
As the holder of asphalt exploitation
mining rights, pay a deadrent of
Rp 25,000 (in full amount)/ha per year.
Nikel
Nickel
•
•
Sebagai
pemegang
KP
eksploitasi
membayar iuran tetap sebesar Rp 25.000
(satuan penuh)/ha per tahun.
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI
STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK DAN
ISAK) REVISI
a.
b.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
2.
As the holder of the exploitation mining
rights, pay a deadrent of Rp 25,000 (full
amount)/ha per year.
ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND
INTERPRETATIONS
OF
FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK)
a. Standard effective in the current period
Pada tahun 2009, Perusahaan menerapkan
standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang
menggantikan PSAK 14, Persediaan.
In 2009, the Company adopted the revised
accounting standard for inventories, which
supersedes PSAK 14, Inventories.
Perubahan mendasar pada standar ini antara
lain mengenai persyaratan untuk menggunakan
formula biaya yang sama terhadap semua
persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan
yang sama, dan untuk pembelian persediaan
dengan persyaratan penyelesaian tangguhan
(deferred settlement terms), perbedaan antara
harga beli untuk persyaratan kredit normal
dengan jumlah yang dibayarkan, diakui sebagai
beban bunga selama periode pembiayaan.
The principal changes to the standard include
among other things the requirement to use the
same cost formula for all inventories having
similar nature and use to the entity, and for
purchase of inventories with deferred
settlement terms, the difference between the
purchase price for normal credit terms and the
amount paid is recognized over the period of
financing.
Manajemen
telah
menentukan
bahwa
penerapan standar ini tidak memiliki dampak
yang signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasi
Perusahaan
tapi
mungkin
mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau
perjanjian yang akan datang.
Management has determined that the adoption
of this standard has no significant impact to the
Company’s consolidated financial statements
but may affect the accounting for future
transactions or arrangements.
Standar ini telah diterbitkan
diterapkan pada periode berjalan
i.
tetapi
belum
current period
Standar ini berlaku efektif untuk laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2010:
•
•
b. Standards in issue not yet adopted in the
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen
Keuangan:
Penyajian
dan
Pengungkapan
- 12 -
i. Standards effective for financial statements
beginning on or after January 1, 2010:
•
•
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing
Costs
PSAK 50 (revised 2006), Financial
Instruments:
Presentation
and
Disclosures
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
•
ii.
•
PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Standar ini berlaku efektif untuk laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2011:
•
•
1 (revisi 2009), Penyajian
Laporan Keuangan
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
•
PSAK 4 (revisi 2009), Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri
PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
•
PSAK 12 (revisi 2009), Bagian
Partisipasi dalam Ventura Bersama
PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada
Entitas Asosiasi
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan
Akuntansi,
Perubahan
Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan
PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai
Aset
PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
•
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan
•
•
•
•
•
•
•
•
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
berikut ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan
PSAK 55 (revised 2006), Financial
Instruments:
Recognition
and
Measurement
ii. Standards effective for financial statements
beginning on or after January 1, 2011:
• PSAK
•
c.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
•
•
•
•
•
c.
PSAK 1 (revised 2009), Presentation
of Financial Statements
PSAK 2 (revised 2009), Statements of
Cash Flows
PSAK 4 (revised 2009), Consolidated
and Separate Financial Statements
PSAK 5 (revised 2009), Operating
Segments
PSAK 12 (revised 2009), Financial
Reporting of Interest in Joint Ventures
PSAK 15 (revised 2009), Accounting
for Investments in Associates
PSAK 25 (revised 2009), Accounting
Policies, Changes in Accounting
Estimates and Errors
PSAK 48 (revised 2009), Impairment of
Assets
PSAK 57 (revised 2009), Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent
Assets
PSAK 58 (revised 2009), Non-current
Assets Held for Sale and Discontinued
Operations
Interpretations
of
Financial
Accounting
Standards (ISAK) in issue not yet adopted
ISAK berikut ini telah berlaku efektif untuk
laporan keuangan yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2011:
The following ISAKs are effective for financial
statements beginning on or after January 1,
2011:
•
•
•
•
•
•
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas
Bertujuan Khusus
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna
Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas
Serupa
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada
Pemilik
ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas:
Kontribusi Non-Moneter oleh Venturer
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari
standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.
- 13 -
•
•
•
•
ISAK 7 (revised 2009), Consolidation:
Special Purpose Entities
ISAK
9,
Changes
in
Existing
Decommissioning, Restoration and Similar
Liabilities
ISAK 10, Customer Loyalty Programmes
ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets
to Owners
ISAK 12, Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturers
Management is evaluating the effects of these
standards on the consolidated financial statements.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
3.
3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
b.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a.
Consolidated Financial Statements Presentation
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan
menggunakan prinsip dan praktek akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
The consolidated financial statements have
been prepared using accounting principles
and reporting practices generally accepted in
Indonesia. Such financial statements are not
intended to present the financial position,
results of operations and cash flows in
accordance with accounting principles and
reporting practices generally accepted in
other countries and jurisdictions.
Dasar
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas,
adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang
digunakan untuk penyusunan laporan keuangan
konsolidasi adalah mata uang Rupiah. Laporan
keuangan
konsolidasi
tersebut
disusun
berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa
akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran
lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except
for the statements of cash flows, are
prepared under the accrual basis of
accounting. The reporting currency used in
the preparation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah, while
the measurement basis used is the historical
cost, except for certain accounts which are
measured on the bases described in the
related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan
menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows
are prepared using the direct method with
classifications of cash flows into operating,
investing and financing activities.
b.
Prinsip Konsolidasi
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan
laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang
dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak
perusahaan). Pengendalian dianggap ada
apabila Perusahaan mempunyai hak untuk
mengatur dan menentukan kebijakan finansial
dan
operasional
dari
investee
untuk
memperoleh
manfaat
dari
aktivitasnya.
Pengendalian juga dianggap ada apabila induk
perusahaan memiliki baik secara langsung atau
tidak langsung melalui anak perusahaan lebih
dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements
incorporate the financial statements of the
Company and entities controlled by the
Company (its subsidiaries). Control is
achieved where the Company has the power
to govern the financial and operating policies
of the investee entity so as to obtain benefits
from its activities. Control is presumed to
exist when the Company owns directly or
indirectly through subsidiaries, more than
50% of the voting rights.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak
perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada
tanggal akuisisi.
On acquisition, the assets and liabilities of a
subsidiary are measured at their fair values at
the date of acquisition.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan
sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan
historis aset bersih. Hak minoritas akan
disesuaikan untuk bagian minoritas dari
perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi
bagian minoritas melebihi hak minoritas
dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The interest of the minority shareholders is
stated at the minority’s proportion of the
historical cost of the net assets. The minority
interest is subsequently adjusted for the
minority's share of movements in equity. Any
losses applicable to the minority interest in
excess of the minority interest are allocated
against the interests of the parent.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo,
penghasilan dan beban dieliminasi pada saat
konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income
and
expenses
are
eliminated
on
consolidation.
- 14 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
c.
d.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Transaksi, Saldo dan Penjabaran Laporan
Keuangan Dalam Mata Uang Asing
c.
Foreign Currency Transactions, Balances and
Translation
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan,
kecuali Indometal Corporation (IC) dan
Indometal
(London)
Limited
(IL),
diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dengan kurs
yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing disesuaikan
untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada
tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian
kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan
dalam laporan laba rugi tahun yang
bersangkutan.
The books of accounts of the Company and
its subsidiaries, except Indometal Corporation
(IC) and Indometal (London) Limited (IL), are
maintained
in
Indonesian
Rupiah.
Transactions during the year involving foreign
currencies are recorded at the rates of
exchange prevailing at the time the
transactions are made. At balance sheet
date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are
adjusted to reflect the rate of exchange
prevailing at that date. The resulting gains or
losses are credited or charged to current
operations.
Pembukuan IC dan IL diselenggarakan masingmasing dalam Dollar Amerika Serikat dan
Poundsterling. Untuk tujuan penyajian laporan
keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban IC
dan IL pada tanggal neraca dijabarkan dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut, sedangkan pendapatan dan beban
dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata.
Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai
bagian dari ekuitas pada akun ”Selisih kurs atas
penjabaran laporan keuangan”.
The books of accounts of IC and IL are
maintained in US Dollar and Poundsterling,
respectively. For consolidation purposes,
assets and liabilities of IC and IL at balance
sheet date are translated into Rupiah using
the exchange rates at balance sheet date,
while revenues and expenses are translated
at the average rates of exchange for the year.
Resulting translation adjustments are shown
as part of equity in account “Foreign currency
translation adjustments”.
Transaksi dengan Pihak-pihak Yang Memiliki
Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang
istimewa adalah :
mempunyai
hubungan
d.
Transactions with Related Parties
Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun
melalui satu atau lebih perantara,
mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada di bawah pengendalian
bersama, dengan Perusahaan (termasuk
holding companies, subsidiaries dan fellow
subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly
through one or more intermediaries,
control, or are controlled by, or are
under common control with, the
Company (including holding companies,
subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara
langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di Perusahaan
yang berpengaruh secara signifikan, dan
anggota keluarga dekat dari perorangan
tersebut (yang dimaksudkan dengan
anggota keluarga dekat adalah mereka
yang dapat diharapkan mempengaruhi
atau dipengaruhi perorangan tersebut
dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly,
an interest in the voting power of the
Company that gives them significant
influence over the Company, and close
members of the family of any such
individuals (close members of the family
are those who can influence or can be
influenced by such individuals in their
transactions with the Company);
- 15 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang
mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin
dan mengendalikan kegiatan Perusahaan,
yang meliputi anggota dewan komisaris,
direksi dan manajer dari Perusahaan serta
anggota keluarga dekat orang-orang
tersebut; dan
4)
key management personnel who have
the authority and responsibility for
planning, directing and controlling the
Company’s
activities,
including
commissioners, directors and managers
of the Company and close members of
their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan
substansial dalam hak suara dimiliki baik
secara langsung maupun tidak langsung
oleh setiap orang yang diuraikan dalam
butir (3) atau (4), atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan
atas perusahaan tersebut. Ini mencakup
perusahaan-perusahaan yang dimiliki
anggota dewan komisaris, direksi atau
pemegang saham utama dari Perusahaan
dan
perusahaan-perusahaan
yang
mempunyai anggota manajemen kunci
yang sama dengan Perusahaan.
5)
companies in which a substantial
interest in the voting power is owned,
directly or indirectly, by any person
described in (3) or (4) or over which
such a person is able to exercise
significant influence. This includes
companies owned by commissioners,
directors or major stockholders of the
Company and companies which have a
common key member of management
as the Company.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat
bunga atau harga, persyaratan dan kondisi
yang sama sebagaimana dilakukan dengan
pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan
keuangan.
e.
Penggunaan Estimasi
All transactions with related parties, whether
or not made at similar terms and conditions
as those done with third parties, are disclosed
in the consolidated financial statements.
e.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia mengharuskan manajemen
membuat
estimasi
dan
asumsi
yang
mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang
dilaporkan dan pengungkapan aset dan
kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan
dan beban selama periode pelaporan. Realisasi
dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
f.
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with accounting
principles generally accepted in Indonesia
requires management to make estimates and
assumptions that affect the reported amounts
of assets and liabilities and disclosure of
contingent assets and liabilities at the date of
the consolidated financial statements and the
reported amounts of revenues and expenses
during the reporting period. Actual results
could differ from those estimates.
f.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan
semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan
atau kurang dari tanggal
perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta
tidak dibatasi penggunaannya.
g.
Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash on
hand and in banks and all unrestricted
investments with maturities of three months or
less from the date of placement.
g.
Investasi
Use of Estimates
Investment
Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya
tersedia
Investments in equity securities with readily
determinable fair values
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual
dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan
dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai
wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai
pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi
penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau
kerugian kumulatif yang sebelumnya telah
diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba
rugi tahun berjalan.
Investments in available-for-sale securities
are stated at fair value. Gains and losses
arising from the changes in the fair value are
recognized directly in equity, until the security
is disposed of or is determined to be
impaired, at which time, the cumulative gain
or loss previously recognized in equity is
included in the current operations.
- 16 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
h.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki
sementara yang jatuh temponya kurang dari
satu tahun disajikan sebagai investasi
sementara.
Securities available-for-sale held temporarily
with terms of less than one year are
presented as temporary investments.
Untuk menghitung laba atau rugi yang
direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Cost of securities sold is determined using the
weighted average method.
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investments in associated companies
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan
dimana
induk
Perusahaan
mempunyai
pengaruh yang signifikan, namun tidak
mempunyai pengendalian atau pengendalian
bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan
keputusan atas kebijakan finansial dan
operasional investee.
An associate is an entity over which the
Company is in a position to exercise
significant influence, but not control or joint
control, through participation in the financial
and operating policy decisions of the
investee.
Penghasilan dan aset dan kewajiban dari
perusahaan asosiasi digabungkan dalam
laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan
mengunakan metode ekuitas. Investasi pada
perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar
biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan
untuk perubahan dalam bagian kepemilikan
Perusahaan atas aset bersih perusahaan
asosiasi yang terjadi setelah perolehan,
dikurangi dengan penurunan nilai yang
ditentukan untuk setiap investasi secara
individu. Bagian Perusahaan atas kerugian
perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat
dari investasi tidak diakui kecuali jika
Perusahaan
mempunyai
kewajiban
atau
melakukan pembayaran kewajiban perusahaan
asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian,
tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban
atau pembayaran tersebut.
The results and assets and liabilities of
associates are incorporated in these
consolidated financial statements using the
equity method of accounting. Investments in
associates are carried in the balance sheet at
cost as adjusted by post-acquisition changes
in the Company share of the net assets of the
associate, less any impairment in the value of
the individual investments. Losses of the
associates in excess of the Company interest
in those associates are not recognized except
if the Company has incurred obligations or
made payments on behalf of the associates
to satisfy obligations of the associates that
the Company has guaranteed, in which case,
additional losses are recognized to the extent
of such obligations or payments.
Perubahan ekuitas perusahaan asosiasi
Change of equity in associated companies
Perubahan nilai investasi yang disebabkan
terjadinya perubahan nilai ekuitas perusahaan
asosiasi yang bukan merupakan transaksi
antara
Perusahaan
dengan
perusahaan
asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas
dengan
akun Selisih transaksi Perubahan
Ekuitas Perusahaan Asosiasi, dan akan diakui
sebagai pendapatan atau beban pada saat
pelepasan investasi yang bersangkutan.
Changes in the value of investments due to
changes in the equity of associated companies
arising from capital transactions of such
associated companies with other parties are
recognized in equity as Difference Due to
Change in Equity of Associate, and recognized
as income or expenses in the period the
investments are disposed of.
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
h.
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan
berdasarkan penelaahan terhadap masingmasing akun piutang pada akhir tahun.
i.
Persediaan
Allowance for doubtful accounts is provided
based on a review of the status of the
individual receivable accounts at the end of
the year.
i.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang.
- 17 -
Allowance for Doubtful Accounts
Inventories
Inventories are stated at cost or net realizable
value, whichever is lower. Cost is determined
using the weighted average method.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
j.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Biaya Dibayar Dimuka
j.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa
manfaat
masing-masing
biaya
dengan
menggunakan metode garis lurus.
k.
l.
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.
k.
Properti Investasi
Investment Properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau
bangunan atau bagian dari suatu bangunan
atau kedua-duanya) untuk menghasilkan sewa
atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.
Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan
setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
setiap akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are properties (land or a
building – or part of a building – or both) held to
earn rentals or for capital appreciation or both.
Investment properties are measured at cost
less accumulated depreciation and any
accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis dari bangunan selama 20
tahun.
Depreciation is computed using the straight-line
method based on the estimated useful life of
the building for 20 years.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Aset Tetap
l.
Property, Plant and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa atau
untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan
biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan
nilai.
Property, plant and equipment held for use in
the production or supply of goods or services,
or for administrative purposes, are stated at
cost, less accumulated depreciation and any
accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode dan berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the following
methods and estimated useful lives of the
assets:
Bangunan
Mesin dan instalasi
Peralatan ekplorasi,
penambangan, dan produksi
Peralatan pengangkutan
Peralatan kantor dan perumahan
Metode
Penyusutan
Tahun/
Years
Depreciation
Method
Garis lurus
Saldo menurun ganda
20
4-8
Straight-line
Double declining
Saldo menurun ganda
Saldo menurun ganda
Saldo menurun ganda
4-8
4-8
8
Double declining
Double declining
Double declining
Buildings
Machinery and installation
Exploration, mining,
and production equipment
Transportation equipment
Office and housing equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan
metode penyusutan direview setiap akhir tahun
dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi
tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and
depreciation methods are reviewed at each year
end, with the effect of any changes in estimate
accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat
terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi
selanjutnya yang timbul untuk menambah,
mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat
sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya
jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan
aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang
sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual
dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut
akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau
kerugian dari penjualan asset tetap tersebut
dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi
pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is
charged to operations as incurred. Other
costs incurred subsequently to add to,
replace part of, or service an item of property,
plant and equipment, are recognized as asset
if, and only if it is probable that future
economic benefits associated with the item
will flow to the entity and the cost of the item
can be measured reliably. When assets are
retired or otherwise disposed of, their carrying
values and the related accumulated
depreciation and any impairment loss are
removed from the accounts and any resulting
gain or loss is reflected in the current
operations.
- 18 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan dan akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap yang bersangkutan
pada saat selesai dan siap digunakan.
m. Penurunan Nilai Aset
Construction in progress is stated at cost and
is transferred to the respective property, plant
and equipment account when completed and
ready for use.
m. Impairment of an Asset
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran
jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut
diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh
kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai
tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
n.
o.
When the carrying amount of an asset
exceeds its estimated recoverable amount,
the asset is written down to its estimated
recoverable amount, which is determined as
the higher of net selling price or value in use.
n.
Sewa
Sewa
diklasifikasikan
sebagai
sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa
lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut,
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases
whenever the terms of the lease transfer
substantially all the risks and rewards of
ownership to the lessee. All other leases are
classified as operating leases.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai
beban dengan dasar garis lurus (straight-line
basis) selama masa sewa, kecuali terdapat
dasar sistematis lain yang dapat lebih
mencerminkan pola waktu dari manfaat aset
yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui
sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as
an expense on a straight-line basis over the
lease term, except where another systematic
basis is more representative of the time
pattern in which economic benefits from the
leased asset are consumed. Contingent
rentals arising under operating leases are
recognized as an expense in the period in
which they are incurred.
o.
Beban Tangguhan
Biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang
signifikan dan yang diperkirakan memiliki masa
manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan
diamortisasi dengan menggunakan metode
tertentu sebagai berikut:
Jenis Biaya yang
Ditangguhkan
Biaya perolehan konsesi
pertambangan batubara
(PKP2B)
Aset pertambangan
p.
Leases
Tarif Amortisasi
(%)
Deferred Costs
Significant expense considered to have a
benefit of more than one year, are deferred
and amortized by applying the following
methods:
Amortization Rates
(%)
Persentase produksi
terhadap cadangan
Percentage of production
to reserve
Garis lurus selama umur
tambang
Straight- line over the life of
mine
p.
Biaya eksplorasi dan evaluasi tangguhan
Biaya yang timbul dari kegiatan eksplorasi dan
evaluasi di suatu area of interest dibebankan
pada periode berjalan, kecuali apabila biaya
tersebut dapat ditangguhkan ketika izin untuk
melaksanakan
aktivitas
eksplorasi
dan
pertambangan dalam area of interest masih
berlaku dan memenuhi salah satu dari kondisikondisi di bawah ini:
- 19 -
Type of Deferred
Costs
Acquisition costs of coal
mining rights
(PKP2B)
Mining properties
Deferred exploration and evaluation costs
Costs incurred in connection with exploration
and evaluation activities in an area of interest
are expensed in the current period, except
that such costs may be deferred when permit
to conduct exploration and mining activities in
the area of interest is still valid and provided
that one of the following conditions is met:
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
q.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
•
Izin untuk melaksanakan eksplorasi di area
of interest masih berlaku, kegiatan
eksplorasi yang signifikan atas suatu area
of interest masih berlangsung, dan
penetapan
mengenai
ditemukannya
cadangan yang dapat dieksploitasi secara
komersial belum dapat dilakukan.
•
Significant exploration activities in the
area of interest are still in progress, and a
determination cannot be made yet as to
whether the exploration will result in the
discovery of commercially exploitable
reserves.
•
Biaya tersebut diperkirakan dapat pulih
melalui produksi cadangan terbukti atau
melalui penjualan hak pertambangan.
•
Such costs are expected to be recovered
through the production of proved
reserves or through the sale of mining
rights.
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang terkait
dengan kegiatan yang berhasil, dikapitalisasi
dan diamortisasi pada saat eksploitasi dimulai
dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran umur cadangan. Sisa
umur cadangan tidak boleh melebihi periode
ekploitasi yang ditentukan dalam kontrak.
Exploration and evaluation costs relating to
successful areas of interest are capitalised
and amortised upon commencement of
exploitation applying the straight-line method
over the estimated resource life. The
remaining resource life may not exceed the
period of exploitation set by the contract.
Evaluasi atas nilai tercatat biaya eksplorasi
yang ditangguhkan dilakukan pada setiap akhir
periode akuntansi dengan cara membandingkan
saldo buku dengan nilai tunai bersih arus kas
dari perkiraan produksi selama sisa umur
cadangan. Apabila nilai perkiraan produksi lebih
rendah dari nilai tercatat biaya eksplorasi dan
evaluasi yang ditangguhkan, maka selisihnya
dibebankan pada tahun berjalan.
Evaluation of the deferred exploration cost is
conducted at the end of the accounting period
by comparing the carrying amount with the
expected net cash flow from production over
the estimated resource life. When the
estimated production value is lower than the
carrying amount, the difference is charge to
current year income.
Pada saat cadangan terbukti diketahui dan
pengembangan dimulai, biaya pengembangan
yang timbul dikapitalisasi dan diklasifikasi sebagai
bagian dari peralatan eksplorasi, pengembangan,
dan produksi pada aset tetap.
When proved reserves are determined and
development is sanctioned, development
expenditure incurred is capitalized and classified
as part of exploration, mining and production
equipment under property, plant and equipment.
q.
Penyisihan Biaya Rehabilitasi Lingkungan
Beban yang dikeluarkan sehubungan dengan
program rehabilitasi lingkungan dan tanah yang
dilakukan
selama
operasi
penambangan
dibebankan dalam beban produksi pada saat
terjadinya. Taksiran beban penutupan tambang,
termasuk rehabilitasi area penambangan dan
perawatan jangka panjang, dibebankan dalam
beban produksi selama taksiran umur tambang
dengan menggunakan metode garis lurus.
r.
Expenditures relating to environmental and land
rehabilitation programmes undertaken during
mine operations are charged to production
expenses as incurred. Estimated post mine
closure costs, including site rehabilitation and
long-term treatment costs, are charged to
production expenses over the estimated life of
the mine on a straight-line basis.
r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Provision for Environmental Rehabilitation
Costs
Revenue and Expense Recognition
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui
bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sales of goods is recognized
when all of the following conditions are satisfied:
•
Perusahaan dan anak perusahaan telah
memindahkan risiko secara signifikan dan
memindahkan manfaat kepemilikan barang
kepada pembeli;
•
The Company and subsidiaries have
transferred to the buyer the significant risks
and rewards of ownership of the goods;
•
Perusahaan dan anak perusahaan tidak lagi
mengelola atau melakukan pengendalian
efektif atas barang yang dijual;
•
The Company and subsidiaries retain
neither continuing managerial involvement
to the degree usually associated with
ownership nor effective control over the
goods sold;
- 20 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
•
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur
dengan andal;
•
The amount of revenue can be measured
reliably;
•
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan transaksi akan mengalir
kepada Perusahaan dan anak perusahaan
tersebut; dan
•
It is probable that the economic benefits
associated with the transaction will flow
to the Company and subsidiaries; and
•
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi
sehubungan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal.
•
The cost incurred or to be incurred in
respect of the transaction can be
measured reliably.
Penjualan Jasa
Rendering of Services
Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa
diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian
berdasarkan kontrak
Revenue from contract to provide services is
recognized by reference to the percentage of
completion of the contract.
Kontrak Konstruksi
Construction Contracts
Pendapatan dari kontrak konstruksi jangka
panjang diakui berdasarkan metode persentase
penyelesaian ketika hasil dari kontrak konstruksi
dapat diukur dengan handal. Persentase
penyelesaian
diestimasi
berdasarkan
perbandingan antara beban yang terjadi sampai
dengan tanggal neraca dengan taksiran jumlah
bebannya.
Revenue
from
long-term
construction
contracts is recognised by applying the
percentage of completion method of
accounting when the outcome of the
construction contracts can be estimated
reliably. Percentage of completion is
estimated based on the ratio of cost incurred
to date to total estimated cost.
Apabila hasil dari kontrak konstruksi tidak dapat
diukur dengan handal, pendapatan diakui
sebesar biaya kontrak yang timbul yang dapat
dipulihkan. Biaya kontrak diakui sebagai
expense pada periode dimana terjadinya.
When the outcome of a construction contract
cannot be measured reliably, revenue is
recognized to the extent of contract cost
incurred that is probable to be recoverable.
Contract costs are recognized as expense in
the period in with they are incurred.
Kerugian yang terjadi, jika ada, atas kontrak
dalam penyelesaian dibebankan segera setelah
kerugian tersebut ditentukan.
s.
Losses, if any, on contract work in progress
are expensed as soon as such a loss is
determined.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu
terjadinya dengan acuan jumlah pokok
terhutang dan tingkat bunga yang sesuai
Interest income is accrued on time basis, by
reference to the principal outstanding and at
the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui berdasarkan basis akrual.
Expenses are recognized based on accrual
basis.
s.
Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefits
Program Pensiun
Pension Plan
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki
berbagai program pensiun sesuai dengan
peraturan dan perundang – undangan yang
berlaku sehubungan dengan ketenagakerjaan
atau kebijakan yang dimiliki oleh Perusahaan
dan anak perusahaan. Program-program ini
pada umumnya didanai melalui pembayaran
kepada perusahaan asuransi atau pengelola
dana.
The Company and its subsidiaries have
various pension schemes in accordance with
prevailing labor-related laws and regulations
or their policies. The schemes are generally
funded through payments to insurance
companies or trustee administered funds.
- 21 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
t.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Mulai tahun 1996, Perusahaan dan anak
perusahaan
menyelenggarakan
program
pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan
tetapnya yang memenuhi persyaratan. Iuran
yang dibayarkan diakui sebagai beban pada
periode berjalan. Perusahaan dan anak
perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum
atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih
lanjut apabila dana pensiun tersebut tidak
memiliki aset yang memadai untuk membayar
seluruh imbalan karyawan yang timbul dari
pelayanan yang diberikan oleh karyawan pada
periode kini dan sebelumnya.
Starting 1996, the Company and its
subsidiaries provide defined contribution
pension plan covering all their local
permanent employees. The Company and its
subsidiaries contributions are recorded as
expenses when incurred. The Company and
its subsidiaries will have no legal or
constructive obligations to pay further
contributions if the fund does not hold
sufficient assets to pay all employees benefits
relating to employee service in the current
and prior periods.
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension Plan
Perhitungan imbalan pasca kerja imbalan pasti
menggunakan metode Projected Unit Credit.
Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial
bersih yang belum diakui yang melebihi 10%
dari nilai kini imbalan pasti Perusahaan dan
anak perusahaan diakui dengan metode garis
lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang
diprakirakan dari para pekerja dalam program
tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung
apabila imbalan tersebut menjadi hak atau
vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai
beban dengan metode garis lurus selama
periode rata-rata sampai imbalan tersebut
menjadi vested.
The cost of providing defined postemployment benefits is determined using the
Projected
Unit
Credit
Method.
The
accumulated unrecognized actuarial gains
and losses that exceed 10% of the present
value of the Company’s and its subsidiaries’
defined benefit obligations are recognized on
a straight-line basis over the expected
average remaining working lives of the
participating employees. Past service cost is
recognized immediately to the extent that the
benefits are already vested, and otherwise is
amortized on a straight-line basis over the
average period until the benefits become
vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk
imbalan pasca kerja di neraca merupakan nilai
kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan
dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang
belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum
diakui.
The benefit obligation recognized in the
balance sheet represents the present value of
the defined benefit obligation, as adjusted for
unrecognized actuarial gains and losses and
unrecognized past service cost.
Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Other Post-Employment Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan memberikan
imbalan kesehatan pascakerja untuk para
karyawan yang telah pensiun. Hak atas imbalan
ini pada umumnya diberikan apabila karyawan
bekerja hingga mencapai usia pensiun dan
memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya
imbalan ini diakru sepanjang masa kerja
karyawan, dengan menggunakan metodologi
akuntansi yang sama dengan metodologi yang
digunakan dalam perhitungan program pensiun
imbalan pasti.
The Company and its subsidiaries provides
post-retirement healthcare benefits to their
retirees. The entitlement to these benefits is
usually based on the employee remaining in
service up to retirement age and the
completion of a minimum service period. The
expected costs of these benefits are accrued
over the period of employment, using an
accounting methodology similar to defined
benefit pension plans.
t.
Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
- 22 -
Income Tax
Current tax expense is determined based on
the taxable income for the year computed
using prevailing tax rates.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
u.
v.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
kewajiban
menurut
laporan
keuangan
konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak
aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan
diakui untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
sepanjang
besar
kemungkinan
dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the
consolidated financial statement carrying
amounts of assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities
are recognized for all taxable temporary
differences and deferred tax assets are
recognized
for
deductible
temporary
differences to the extent that it is probable
that taxable income will be available in future
periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan
tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak
tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam
laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak
tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan
langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that
have been enacted or substantively enacted
by the balance sheet date. Deferred tax is
charged or credited in the consolidated
statements of income, except when it relates
to items charged or credited directly to equity,
in which case the deferred tax is also charged
or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan
di neraca konsolidasi, kecuali aset dan
kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang
berbeda,
atas dasar kompensasi sesuai
dengan penyajian aset dan kewajiban pajak
kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in
the consolidated balance sheets, except if
these are for different legal entities, in the
same manner the current tax assets and
liabilities are presented.
u.
Laba per Saham
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih konsolidasi dengan ratarata tertimbang saham yang beredar pada
tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by
dividing consolidated net income by the
weighted average number of shares
outstanding during the year.
Perusahaan dan anak perusahaan tidak
menghitung laba per saham dilusian karena
tidak terdapat efek berpotensi saham biasa
yang dilutif.
The Company and its subsidiary did not
calculate diluted earnings per share since
there are no dilutive potential ordinary shares.
v.
Instrumen Derivatif
Derivative Instruments
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
menggunakan instrumen keuangan dalam
bentuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar
mata uang untuk mengelola eksposur atas
risiko tingkat perubahan nilai tukar mata uang
asing.
The Company and subsidiaries use derivative
financial instruments in the form of foreign
exchange forward contracts to manage its
exposure to foreign exchange rate risk.
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat
kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada
nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca.
Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai
ekonomi terhadap eksposur risiko nilai tukar
mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan
dan tidak memenuhi persyaratan sebagai
akuntansi lindung nilai dan karenanya
perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam
laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair
value at the date the derivative contract is
entered into and are subsequently measured
to their fair value at each balance sheet date.
Although entered into as economic hedge of
exposure against interest rate and foreign
exchange rate risks, these derivatives are not
designated and do not qualify as accounting
hedge and therefore changes in fair values
are recognized immediately in earnings.
- 23 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Derivatif yang melekat pada instrumen
keuangan lainnya atau kontrak utama (host
contract) lainnya diperlakukan sebagai derivatif
tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak
terikat pada kontrak utama dan kontrak utama
tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan
perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba
rugi.
w.
Informasi Segmen
Derivatives embedded in other financial
instruments or other host contracts are
treated as separate derivatives when their
risks and characteristics are not closely
related to those of the host contracts and the
host contracts are not measured at fair value
with changes in fair value recognized in
earnings.
w.
Segment Information
Informasi segmen disajikan sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang diadopsi dalam
penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk
primer pelaporan segmen adalah segmen
usaha sedangkan segmen sekunder adalah
segmen geografis.
Segment information is prepared using the
accounting policies adopted for preparing and
presenting
the
consolidated
financial
statements. The primary format in reporting
segment information is based on business
segments, while secondary segment information
is based on geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan
dan anak perusahaan yang dapat dibedakan
dalam menghasilkan produk atau jasa (baik
produk atau jasa individual maupun kelompok
produk atau jasa terkait) dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable
component of an enterprise that is engaged in
producing an individual product or service or
a group of related products or services that is
subject to risks and returns that are different
from those of other segments.
Segmen
geografis
adalah
komponen
perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan
(wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan pada komponen
yang beroperasi pada lingkungan (wilayah)
ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable
component of an enterprise that is engaged in
providing products and services within a
particular economic environment and that is
subject to risks and returns that are different
from those of other economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama
dalam satu segmen atau lebih dialokasikan
kepada setiap segmen jika, dan hanya jika,
pendapatan dan beban yang terkait dengan
aset tersebut juga dialokasikan kepada segmensegmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two
or more segments are allocated to their
respective segments, if and only if, their
related revenues and expense also are
allocated to those segments.
- 24 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS
2009
Kas
Bank
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Citibank NA, Cabang Jakarta
Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Century Tbk
PT Bank DBS Indonesia
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Citibank NA, Cabang Jakarta
Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Niaga Tbk
PT Bank DBS Indonesia
Pounds Sterling
Lloyds TSB Bank
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah kas di bank
Deposito berjangka
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Bangka
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah deposito berjangka
Dikurangi kas yang dibatasi penggunaannya:
Deposito berjangka - Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (Catatan 17)
Jumlah
2008
4.640
3.410
17.474
7.357
918
201
36
5
-
1.943
28.758
270
798
54
8
4
1
1
48.020
45.473
45.348
20.085
125
49
-
137.301
20.533
9.304
206
146
60
29
402
341
-
185.834
199.416
82.800
80.000
34.875
1.000
40.500
16.424
1.000
103.400
75.200
-
54.750
145.088
377.275
257.762
65.800
-
501.949
460.588
Tingkat bunga yang berlaku adalah sebagai berikut:
Cash on hand
Cash in banks
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Citibank NA, Jakarta branch
Deutsche Bank AG, Jakarta branch
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Century Tbk
PT Bank DBS Indonesia
US Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Citibank NA, Jakarta branch
Deutsche Bank AG, Jakarta branch
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Niaga Tbk
PT Bank DBS Indonesia
Pounds Sterling
Lloyds TSB Bank
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Total cash in banks
Time deposits
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Bangka
US Dollar
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total time deposits
Less restricted cash:
Time deposit - US Dollar
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (Note 17)
Total
The applicable interest rates are as follows:
2009
Deposito berjangka
Rupiah
Dollar Amerika
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2008
6% - 7%
1% - 3,75%
Jangka waktu deposito di atas adalah 3 bulan atau
kurang.
- 25 -
7% - 14%
3,5% - 8%
Time deposits
Rupiah
U.S. Dollar
The above time deposits have terms of 3 months
or less.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
5.
5.
INVESTASI SEMENTARA
2009
2008
Efek yang tersedia untuk dijual
Penempatan pada efek
Biaya perolehan
Kerugian belum direalisasi
1.334
(120)
1.334
(473)
Nilai pasar
1.214
861
Nilai saham dinilai berdasarkan nilai pasar yang di
perdagangkan pada Bursa Efek Indonesia.
6.
TEMPORARY INVESTMENTS
a. Berdasarkan lini usaha:
Market value
The value of shares is based on price quoted from
the Indonesian Stock Exchange.
6.
PIUTANG USAHA DARI PIHAK KETIGA
Available-for-sale securities
Equity securities
Costs
Unrealized loss
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE FROM THIRD
PARTIES
a. By business line:
2009
2008
137.790
9.970
9.456
9.139
100.790
3.536
1.381
-
1.035
1.032
410
-
1.622
872
1.280
172
168.832
109.653
300.780
29.370
18.963
322.487
21.833
3.030
349.113
347.350
Jumlah piutang usaha
Penyisihan piutang ragu-ragu
517.945
(47.543)
457.003
(33.665)
Total trade accounts receivable
Allowance for doubtful accounts
Bersih
470.402
423.338
Net
Pelanggan dalam negeri
Penjualan batubara
Jasa dok dan perkapalan
Logam timah
Penjualan aspal
Jasa konstruksi, listrik, dan
perbengkelan
Penjualan pasir
Jasa eksplorasi
Penjualan bijih besi
Jumlah
Pelanggan luar negeri
Logam timah
Jasa pengerukan dan penimbunan
Penjualan batubara
Jumlah
b. Berdasarkan umur:
Local debtors
Coal sales
Docking and shipyard services
Tin metal
Asphalt sales
Construction, electrical, and
workshop services
Sand sales
Exploration services
Iron ore sales
Total
Foreign debtors
Tin metal
Dredging and reclamation
Coal sales
Total
b. By age category:
2009
2008
Belum jatuh tempo
Sudah jatuh tempo
1 - 30 hari
30 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
283.785
87.551
105.162
20.843
108.155
254.111
69.716
45.625
Not yet due
Over due
1 - 30 days
30 - 90 days
More than 90 days
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
517.945
(47.543)
457.003
(33.665)
Total
Allowance for doubtful accounts
Bersih
470.402
423.338
Net
- 26 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
c. Berdasarkan mata uang dan pelanggan:
Dollar AS
PT Kalimantan Prima Persada
Indelberg Trading & Service PTE Ltd
Sempra Metals
Toyota Tsusho Corporation
Cookson Electronic
Mitsubishi Shoji Light Metal Corporation
Traxys France SAS
Arcellormittal Sourcing SCA
Pan Light Corporation
Wilhelm Grillo
Hondelsgesellsscaft GmbH
Arcellor Espana, S.A
Daewo International Corp
Westmetal GMBH & Co. KG
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp10.000)
Jumlah
Rupiah
c. By currency and debtors:
2009
2008
126.652
50.665
36.629
35.836
25.936
23.015
20.135
18.060
17.963
17.641
58.470
47.222
24.885
16.778
105.876
33.216
11.503
32.345
3.460
2.939
-
11.924
11.503
21.267
10.626
144.577
45.928
505.867
449.184
12.078
7.819
Total
Rupiah
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
517.945
(47.543)
457.003
(33.665)
Total
Allowance for doubtful accounts
Bersih
470.402
423.338
Net
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu:
Changes in
accounts:
2009
7.
US Dollar
PT Kalimantan Prima Persada
Indelberg Trading & Service PTE Ltd
Sempra Metals
Toyota Tsusho Corporation
Cookson Electronic
Mitsubishi Shoji Light Metal Corporation
Traxys France SAS
Arcellormittal Sourcing SCA
Pan Light Corporation
Wilhelm Grillo
Hondelsgesellsscaft GmbH
Arcellor Espana, S.A
Daewo International Corp
Westmetal GMBH & Co. KG
Others (each less than
Rp 10,000)
the
allowance
for
doubtful
2008
Saldo awal
Penambahan
Pemulihan
33.665
16.991
(3.113)
19.671
14.554
(560)
Beginning balance
Additions
Reversal
Saldo akhir
47.543
33.665
Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang
ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah
cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul
dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that the allowance for
doubtful receivables from third parties is adequate
to cover possible losses on uncollectible accounts.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat
risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no
significant concentrations of credit risks in third
party receivables.
7.
PIUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA
2009
Bagian lancar:
PT PAL Indonesia (Persero) (PAL)
Karyawan
PT Konstruktor
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 4.000)
Jumlah
OTHER ACCOUNTS
THIRD PARTIES
RECEIVABLE
2008
55.535
7.957
4.708
7.493
3.013
12.423
13.488
80.623
23.994
- 27 -
Current portion:
PT PAL Indonesia (Persero) (PAL)
Employees
PT Konstruktor
Others (each less than
Rp 4,000)
Total
FROM
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
2009
Jangka panjang setelah dikurangi bagian lancar:
PT Sarana Karya (Persero)
Jig
Karyawan
Lain-lain
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Jumlah
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu
Saldo awal tahun
Penambahan - bersih
Jumlah
8.
2008
28.560
3.748
2.270
6.526
17.860
3.555
2.449
9.982
41.104
(19.501)
33.846
(19.501)
21.603
14.345
19.501
-
10.350
9.151
19.501
19.501
Long-term portion:
PT Sarana Karya (Persero)
Jig
Employees
Others
Total
Allowance for doubtful accounts
Total
Changes in allowance for doubtful accounts
Beginning of year
Additions - net
Total
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang
ragu-ragu telah memadai untuk menutup kerugian
akibat piutang tidak tertagih.
Management believes that the allowance for
doubtful accounts is adequate to anticipate
uncollectible receivable.
Piutang lain-lain dari PT PAL Indonesia (Persero)
(PAL) pada tanggal 31 Desember 2009 merupakan
piutang perjanjian kerjasama dalam rangka
membangun Chemical Tanker Hull 242 antara DAK
dan PAL.
Other accounts receivable from PT PAL Indonesia
(Persero) (PAL) as of December 31, 2009
represents receivables from a cooperation
agreement to build Chemical Tanker Hull 242
between DAK and PAL.
Piutang lain-lain dari PT Sarana Karya (Persero)
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
merupakan piutang proyek kerjasama (Catatan 40)
untuk menghasilkan aspal Buton.
Other accounts receivable from PT Sarana Karya
(Persero) as of December 31, 2009, represents
receivables from a cooperation project (Note 40)
to produce Buton asphalt.
Piutang jig dan piutang lain-lain merupakan piutang
atas penjualan alat tambang kepada kontraktor
tambang darat (mitra) dan piutang atas penjualan
produk sampingan.
Jig and other receivables represent receivables
arising from sales of mining equipment to onshore
mining contractors and receivables from sale of
by-products.
Piutang dari karyawan timbul sehubungan dengan
penyediaan dana oleh Perusahaan kepada
karyawan untuk fasilitas perumahan, kendaraan, dan
pendidikan. Karyawan akan membayar kembali
pinjaman tersebut melalui pemotongan gaji bulanan.
The receivables from employees represent
receivables arising from funds provided by the
Company to employee for housing, vehicles, and
education. The employees will repay the loans
through monthly salary deductions.
8.
PERSEDIAAN
2009
Persediaan Lancar:
Timah
Bahan baku (bijih timah)
Barang dalam proses
Barang jadi (logam timah)
Barang jadi (tin solder )
INVENTORIES
2008
241.493
849.973
390.647
26.023
674.187
1.100.222
999.652
-
1.508.136
2.774.061
670
50.385
1.269
374.364
5.031
69.238
351.273
Jumlah
Penyisihan penurunan
nilai persediaan
1.934.824
3.199.603
Bersih
1.909.219
Jumlah
Aspal
Batubara
Pasir
Barang gudang
(25.605)
- 28 -
(26.150)
3.173.453
Current Inventories:
Tin
Raw materials (tin ore)
Work in process
Finished goods (tin metal)
Finished goods (tin solder)
Total
Asphalt
Coal
Gravel Pack Sand
Warehouse inventories
Total
Allowance for decline in value
of inventories
Net
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
2009
2008
Persediaan tidak lancar:
Barang dalam proses - timah
Mutasi penyisihan penurunan
nilai persediaan:
Saldo awal tahun
Penambahan (pemulihan)
Saldo akhir tahun
283.021
26.150
(545)
26.224
(74)
25.605
26.150
Non current inventories
Work in process - tin
Changes in allowance for decline
in value:
Balance at beginning of year
Addition (reversal)
Balance at end of year
barang
barang
bahwa
adalah
Allowance for decline in value of inventories was
provided for warehouse inventories. Management
believes that the allowance for decline in value of
inventories is adequate.
Persediaan barang dalam proses yang akan dilebur
Iebih dari satu tahun ke depan, diklasifikasikan
sebagai persediaan tidak lancar.
Work in process which will be settled in more than
one year is classified as non-current inventory.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
persediaan timah, aspal dan batubara tidak
diasuransikan karena manajemen berkeyakinan
bahwa beban yang akan dikeluarkan untuk
mengasuransikan persediaan ini akan melampaui
manfaat yang akan diterima. Manajemen menyadari
adanya risiko yang terkait sehubungan dengan tidak
diasuransikannya persediaan timah, aspal dan
batubara. Persediaan barang gudang telah
diasuransikan melalui polis asuransi mining all risk
dengan nilai pertanggungan Rp 31.200 dan
Rp 15.100 pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 dan manajemen berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungan tersebut telah memadai.
At December 31, 2009 and 2008, tin, asphalt and
coal inventories were not insured as management
believes that the cost for insuring these
inventories exceeds its benefits. Management is
aware of the risks associated with not insuring tin,
asphalt and coal inventories. The warehouse
inventories have been insured under a mining all
risk policy with total sum insured of Rp 31,200 and
Rp 15,100 as of December 31, 2009 and 2008
and management believes that the insurance
coverage is adequate.
Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan melakukan
pembelian bijih timah yang signifikan dari para
penambang lokal (Mitra). Sehubungan dengan hal
tersebut, untuk memenuhi komitmen penjualan
dimasa yang akan datang, manajemen mulai
melakukan
upaya-upaya
penataan
serta
pengamanan penambangan bijih timah melalui block
system disamping upaya peningkatan kapasitas
penambangan bijih timah.
In 2009 and 2008, the Company had significant
purchases of raw materials (tin ore) from the local
miners (Mitra). Accordingly, to meet future sales
commitments, management is currently organizing
and securing tin ore mining through a block
system in addition to increase the Company’s tin
ore mining capacity.
Penyisihan
merupakan
gudang.
penyisihan
cukup.
9.
-
penurunan nilai persediaan
penyisihan keusangan untuk
Manajemen
berkeyakinan
penurunan nilai persediaan
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
9.
PREPAID TAXES
2009
2008
Pajak Penghasilan badan - Perusahaan
Pajak Penghasilan Pasal 23/26
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - bersih
7.075
2.126
165.888
10.806
12.822
148.474
Corporate income tax - the Company
Income tax Article 23/26
Value Added Tax (VAT) - net
Jumlah
175.089
172.102
Total
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 18 Mei 2009, perusahaan menerima
Surat Ketetapan Pajak lebih Bayar (SKPLB) atas
pajak penghasilan badan tahun pajak 2007 sejumlah
Rp 5.504.
On May 18, 2009, the Company received Tax
Assesment Letter confirming the overpayment of
corporate income tax for fiscal year 2007
amounting to Rp 5,504.
- 29 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
10.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
PT Tambang Timah (TT)
PT Tambang Timah (TT)
Pada tanggal 10 Pebruari 2009, TT menerima
SKPLB atas PPN untuk masa pajak Desember
2007 sejumlah Rp 6.604 dari sejumlah Rp 7.564
yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak.
On February 10, 2009, TT received Tax
Assessment Letter confirming the overpayment of
VAT for the period of December 2007 amounting
to Rp 6,604 from the total amount of Rp 7,564
which were claimed in tax return.
Pada tanggal 5 Agustus 2009, TT menerima SKPLB
atas PPN Untuk masa pajak April dan Mei 2008
sejumlah Rp 18.113 dari sejumlah Rp 20.693 yang
diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak.
On August 5, 2009, TT received several Tax
Assessment Letters confirming the overpayment
of VAT for the period of April and May 2008
amounting to Rp 18,113 from the total amount of
Rp 20,693 which were claimed in tax returns.
Pada tanggal 8 September 2009, TT menerima
SKPLB atas PPN Untuk masa pajak Juni 2008
sejumlah Rp 5.748 dari sejumlah Rp 5.928 yang
diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak.
On September 8, 2009, TT received Tax
Assessment Letter confirming the overpayment of
VAT for the period of June 2008 amounting to
Rp 5,748 from the total amount of Rp 5,928 which
were claimed in tax return.
Pada tanggal 2 Nopember 2009, TT menerima
SKPLB atas PPN untuk masa pajak Juli dan agustus
2008 sejumlah Rp 20.868 dari sejumlah Rp 21.490
yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak.
On November 2, 2009, TT received several Tax
Assessment Letters confirming the overpayment
of VAT for the period of July and August 2008
amounting to Rp 20,868 from the the total amount
of Rp 21,490 which were claimed in tax returns.
Pada tanggal 22 Desember 2009, TT menerima
SKPLB atas PPN untuk masa pajak September dan
Oktober 2008 sejumlah Rp 22.223 dari sejumlah
Rp 23.133 yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan
Pajak.
On December 22, 2009, TT received several Tax
Assessments Letter confirming the overpayment
of VAT for the period of September and October
2008 amounting to Rp 22,223 from the the total
amount of Rp 23,133 which were claimed in tax
returns.
PT Timah Eksplomin (TE)
PT Timah Eksplomin (TE)
Pada tanggal 29 Mei 2009, TE menerima SKPLB
atas PPh Badan sejumlah Rp 110 untuk tahun pajak
2007.
On May 29, 2009, TE received tax assessment
letter confirming an overpayment of corporate
income tax amounting to Rp 110 for fiscal year
2007.
Selisih antara pengembalian pajak yang diterima
dengan jumlah yang sebelumnya dicatat dibebankan
langsung ke tahun berjalan.
Differences on the tax refunds received and the
amounts initially recorded are directly charged to
operations in the current year.
10.
ASET LANCAR LAIN-LAIN
2009
OTHER CURRENT ASSETS
2008
Uang muka pembelian
Lain-lain
25.652
14.527
41.070
10.500
Advance payments
Others
Jumlah
40.179
51.570
Total
- 30 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
11.
11.
PIUTANG LAIN-LAIN PADA PIHAK
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
YANG
2009
Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM)
Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB)
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
12.
OTHER ACCOUNTS
RELATED PARTIES
RECEIVABLE
FROM
2008
1.849
359
608
3.662
2.208
(1.364)
4.270
(1.364)
844
2.906
Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM)
Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB)
Total
Allowance for doubtful accounts
Net
KKMM
KKMM
Piutang kepada KKMM merupakan tagihan
sehubungan dengan dana yang diberikan oleh
Perusahaan dan anak perusahaan kepada KKMM
untuk pembelian bijih timah dan pembayaran
dimuka untuk kegiatan operasional KKMM.
The
receivables
from
KKMM
represent
receivables arising from funds provided by the
Company and its subsidiaries to KKMM for the
procurement of tin ore and advance payments for
KKMM’s operation.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang
ragu-ragu telah memadai.
Management believes that the allowance for
doubtful accounts is adequate.
KJUB
KJUB
Piutang kepada KJUB merupakan tagihan
sehubungan dengan dana yang diberikan oleh
Perusahaan dan anak perusahaan kepada KJUB
untuk pembelian bijih timah.
The receivables from KJUB represent receivables
arising from funds provided by the Company and
its subsidiaries to KJUB for the procurement of tin
ore.
12.
INVESTASI SAHAM
Tempat
kedudukan/
Domicile
Metode ekuitas
PT Koba Tin
PT Asuransi Jiwa
Tugu Mandiri
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCKS
Persentase
kepemilikan/
Percentage of
Ownership (%)
2009
2008
2009
2008
Bangka
25,00
25,00
35.270
71.524
Jakarta
29,52
29,30
90.000
60.000
125.270
131.524
Jumlah
Equity method
PT Koba Tin
PT Asuransi Jiwa
Tugu Mandiri
Total
PT. Koba Tin
PT. Koba Tin
Mutasi investasi dengan metode ekuitas:
Changes in investment under equity method:
2009
PT Koba Tin
Saldo awal tahun
Selisih transaksi perubahan ekuitas
(Catatan 42)
Bagian (rugi) laba perusahaan asosiasi
Dividen
Penyesuaian translasi mata uang asing
Saldo akhir tahun
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Nilai Investasi Bersih
2008
(4.576)
(16.300)
(15.378)
PT Koba Tin
Balance at beginning of year
Difference due to change in equity
3.354
(Note 42)
7.952
Equity in net (loss) income of an associate
(10.466)
Dividends
21.153
Translation adjustment
112.167
(76.897)
148.421 Balance at end of year
(76.897) Allowance for decline in value
148.421
35.270
- 31 -
126.428
71.524
Net Investment
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Analisis mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai
penyertaan selama tahun berjalan adalah sebagai
berikut:
2009
Analysis of changes in the provision for losses in
diminution in value of investments in associates
during the year is as follows:
2008
Saldo awal
Penambahan
76.897
-
60.568
16.329
Beginning balance
Additional
Jumlah
76.897
76.897
Total
Penyisihan tersebut untuk penyertaan Perusahaan
di PT Koba Tin.
This provision is in relation to the Company’s
investment in PT Koba Tin.
Manajemen
berkeyakinan
bahwa
penyisihan
kerugian penurunan nilai penyertaan pada tanggal
31 Desember 2009 telah memadai.
Management believes that the provision for losses
in diminution in value of investments at
December 31, 2009 is adequate.
PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM)
PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM)
Perusahaan memiliki 20% saham AJTM, sebuah
perusahaan asuransi jiwa, dari Yayasan Pensiun
Timah pada tahun 1997.
The Company acquired 20% of the shares of
AJTM, a life insurance company, from Yayasan
Pensiun Timah in 1997.
Pada tanggal 29 Januari 2008 berdasarkan rencana
penyehatan keuangan AJTM yang telah disetujui
oleh
Departemen
Keuangan
dalam
surat
Departemen
Keuangan
No.
S-588/BL/2008,
Perusahaan bersama dengan para pemegang
saham AJTM lainnya setuju untuk melakukan
penambahan modal dengan tahapan sebagai
berikut (bagian Perusahaan saja):
On January 29, 2008, in accordance with
restructuring plans of AJTM which was approved
by the Ministry of Finance in its circular letter
No. S-588/BL/2008, the Company along with other
shareholders of AJTM, agree to provide the
following capital injection (Company’s portion):
• Modal tahap I sebesar Rp 30.000
• Modal tahap II sebesar Rp 30.000
• Modal tahap III sebesar Rp 30.000
•
•
•
Jumlah setoran tahap IV
akan ditentukan
berdasarkan penilaian aktuaris independen tanggal
31 Desember 2009.
The fourth phase of
the capital injections,
scheduled on April 30, 2010 at the latest, will be
based on independent actuarial valuations as at
December 31, 2009.
Komposisi pemilikan saham Perusahaan atas AJTM
meningkatkan menjadi 29,52% setelah setoran
tahap III dan akan menjadi 29,59% setelah
penyetoran tahap IV.
The ownership of the Company in AJTM
increased to 29.52 % after the third phase and
will increase to 29.59% after the fourth phase of
the capital injection.
- 32 -
Phase I amounting to Rp 30,000
Phase II amounting to Rp 30,000
Phase III amounting to Rp 30,000
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
13.
13.
ASET TETAP
1 Januari
2009/
January 1,
2009
Nilai perolehan:
Tanah
Bangunan
Mesin dan instalasi
Peralatan eksplorasi, penambangan,
dan produksi
Peralatan pengangkutan
Peralatan kantor dan perumahan
Aset dalam penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Mesin dan instalasi
Peralatan eksplorasi, penambangan,
dan produksi
Peralatan pengangkutan
Peralatan kantor dan perumahan
Jumlah
Jumlah tercatat
Penurunan nilai
Jumlah Tercatat - Bersih
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Mesin dan instalasi
Peralatan eksplorasi, penambangan,
dan produksi
Peralatan pengangkutan
Peralatan kantor dan perumahan
Jumlah
Jumlah tercatat
Penurunan nilai
Jumlah Tercatat - Bersih
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassification
1.657
262.252
865.625
56.754
5.899
-
-
899.938
99.821
87.900
188.527
8.415
16.004
547.814
3.862
2.405.720
634.886
3.862
-
31 Desember
2009/
December 31,
2009
30.472
275.791
58.411
298.623
1.141.416
126.631
(432.894)
1.026.569
104.374
103.904
303.447
-
3.036.744
110.852
551.591
18.048
114.418
-
-
128.900
666.009
731.172
76.523
53.407
87.723
14.284
9.758
3.411
-
-
815.484
90.807
63.165
1.523.545
244.231
3.411
-
882.175
(2.578)
At cost:
Land
Buildings
Machinery and installation
Exploration, mining, and
production equipment
Transportation equipment
Office and housing equipment
Construction in progress
Total
Accumulated depreciation:
Buildings
Machinery and installation
Exploration, mining, and
production equipment
Transportation equipment
Office and housing equipment
1.764.365
Total
1.272.379
Net book value
(2.578) Impairment
879.597
1 Januari
2008/
January 1,
2008
Nilai perolehan:
Tanah
Bangunan
Mesin dan instalasi
Peralatan eksplorasi, penambangan,
dan produksi
Peralatan pengangkutan
Peralatan kantor dan perumahan
Aset dalam penyelesaian
Penambahan/
Additions
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
1.269.801
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassification
31 Desember
2008/
December 31,
2008
1.657
216.432
649.698
13.500
-
-
32.320
215.927
1.657
262.252
865.625
777.932
79.024
56.563
48.738
20.797
31.337
510.042
-
122.006
(370.253)
899.938
99.821
87.900
188.527
1.830.044
575.676
-
-
2.405.720
96.484
485.185
14.368
66.406
-
-
110.852
551.591
659.225
67.455
44.726
71.947
9.068
8.681
-
-
731.172
76.523
53.407
1.353.075
170.470
-
-
1.523.545
476.969
882.175
(2.578)
Net Carrying Value
At cost:
Land
Buildings
Machinery and installation
Exploration, mining, and
production equipment
Transportation equipment
Office and housing equipment
Construction in progress
Total
Accumulated depreciation:
Buildings
Machinery and installation
Exploration, mining, and
production equipment
Transportation equipment
Office and housing equipment
Total
Net book value
(2.578) Impairment
474.391
879.597
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Net Carrying Value
Depreciation expense is allocated as follows:
2009
2008
Beban pokok penjualan dan biaya langsung
Beban usaha - umum dan administrasi
(Catatan 31)
228.265
157.865
15.966
12.605
Jumlah
244.231
170.470
- 33 -
Cost of sales and direct costs
Operating expenses - general and
administration (Note 31)
Total
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Perusahaan mempunyai tanah seluas 744 ha
dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang
mempunyai sisa manfaat antara 1 dan 20 tahun dan
dapat diperpanjang. Manajemen meyakini bahwa
tidak akan ada kesulitan dalam memperpanjang hak
atas tanah ini karena tanah tersebut diperoleh
secara legal dan dilengkapi dengan bukti
kepemilikan yang cukup.
The Company has 744 ha of land with Hak Guna
Bangunan (“Land Use Right”) which have
remaining useful lives between 1 and 20 years
which can be extended. Management believes
that there will be no difficulty in the extension of
the land rights as the lands were legally acquired
and are supported by evidence of ownership.
Aset tetap senilai Rp 300.000 digunakan sebagai
jaminan atas hutang bank yang diperoleh dari The
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (Catatan 17).
Property, plant and equipment with a carrying value
of Rp 300,000 were used as collateral for bank loan
obtained from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,
Ltd (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2009, sarana
pengangkutan air yang dimiliki oleh TT dan TI
diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 302.885.
At December 31, 2009, the water transportation
equipments owned by TT and TI were insured with
total coverage of Rp 302,885.
Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan
smelter yang dimiliki oleh TT diasuransikan dengan
nilai pertanggungan sebesar Rp 86.190.
At December 31, 2009, buildings and smelter
owned by TT were issued with total coverage of
Rp 86,190.
Jumlah pertanggungan asuransi pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 tidak meliputi seluruh
aset tetap Perusahaan. Manajemen memahami
adanya risiko yang terkait sehubungan dengan aset
tetap yang tidak diasuransikan.
The insurance coverage as of December 31, 2009
and 2008 does not cover all of the Company and
its subsidiaries’ property, plant and equipment.
Management is aware of the risk associated to the
uninsured property, plant and equipment.
Aset dalam Penyelesaian
Construction in Progress
Persentase
penyelesaian/
Percentage of
completion
2009
2008
Rekondisi kapal keruk
Tanur
Peralatan produksi, mesin
dan instalasi
90%
90%
90%
90%
Bervariasi/varied
Estimasi tanggal
penyelesaian/
Estimated date
of completion
2009
2008
31/12/2010
31/12/2010
160.418
12.189
141.559
13.661
31/12/2010
130.840
33.307
303.447
188.527
Jumlah
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang
akan menghambat penyelesaian aset dalam
penyelesaian tersebut.
14.
PROPERTI INVESTASI
- 34 -
Total
Management has no reason to believe that any
events may occur to delay the completion of the
construction.
14.
Termasuk dalam properti investasi adalah hak atas
tanah seluas 176 ha di Kota Legenda, Bekasi diperoleh
sebagai pelunasan atas wesel tagih kepada Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Perusahaan
berencana untuk mengembangkan tanah ini untuk
tujuan komersial melalui kerja sama dengan
perusahaan kontraktor pihak ketiga. Hak atas tanah
tersebut belum di ubah atas nama Perusahaan.
Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan
keuangan, proses kerja sama antara manajemen dan
perusahaan kontraktor tersebut sedang berjalan.
Reconditioning of dredges
Furnace
Production equipment
machinery and installation
INVESTMENT PROPERTIES
Investment properties include land rights of 176
ha in Kota Legenda, Bekasi which was acquired
as a settlement of promissory notes from Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). The
Company plans to develop the land for
commercial purposes through a joint cooperation
with a third party contractor. The titles of such
landrights have not yet been transferred under the
Company’s name. As of the date of authorization
of the consolidated financial statements, the joint
cooperation is still in progress.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
15.
15.
BEBAN TANGGUHAN
2009
Akumulasi
amortisasi/
Accumulated
amortization
Nilai
perolehan/
At Cost
Jumlah
tercatat/
Net
carrying value
Konsesi pertambangan batubara
Aset pertambangan PT Tanjung Alam
Jaya (TAJ), anak perusahaan
15.345
(12.643)
2.702
30.578
(23.261)
7.317
Jumlah
45.923
(35.904)
10.019
2008
Akumulasi
amortisasi/
Accumulated
amortization
Nilai
perolehan/
At Cost
Coal mining rights
Mining properties PT Tanjung Alam
Jaya (TAJ), subsidiary
Total
Jumlah
tercatat/
Net
carrying value
Konsesi pertambangan batubara
Aset pertambangan PT Tanjung Alam
Jaya (TAJ), anak perusahaan
15.345
(12.176)
3.169
30.578
(18.893)
11.685
Coal mining rights
Mining properties PT Tanjung Alam
Jaya (TAJ), subsidiary
Jumlah
45.923
(31.069)
14.854
Total
Beban amortisasi atas biaya yang ditangguhkan
pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp 4.835 dan Rp 6.829 dicatat dalam akun beban
lain - lain.
16.
DEFERRED COSTS
BIAYA
EKSPLORASI
DITANGGUHKAN
DAN
EVALUASI
Akun ini timbul atas biaya yang ditangguhkan dari
kegiatan eksplorasi timah yang telah menemukan
cadangan terbukti dan tereka serta kegiatan
eksplorasi atas area yang telah berproduksi.
2009
Amounts charged to expense for amortization of
deferred costs for 2009 and 2008 amounted to
Rp 4,835 and Rp 6,829, respectively, and were
recorded as other expenses.
16.
DEFERRED EXPLORATION AND EVALUATION
COSTS
This account represents deferred costs related to
tin exploration activities that have resulted in
proved and probable reserves and exploration
activities which has entered production stages.
2008
Biaya eksplorasi dan evaluasi ditangguhkan
atas kegiatan eksplorasi yang telah
menemukan cadangan terbukti dan tereka
Bangka
Karimun/Kundur
Belitung
Jumlah
Deferred exploration and evaluation costs
of succesful exploration activity that have
resulted in proved and probable reserves
10.826
88.924
19.524
26.804
64.934
7.839
119.274
99.577
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi
yang ditangguhkan atas area yang telah
berproduksi
Bangka
Karimun/Kundur
Belitung
Jumlah
Akumulasi amortisasi
Jumlah
Jumlah bersih
Bangka
Karimun/Kundur
Belitung
Total
Capitalization of deferred exploration and
evaluation costs of area of interest
which has entered production stage
61.152
10.553
8.412
58.967
10.365
8.412
80.117
(79.262)
77.744
(77.744)
855
-
120.129
99.577
Beban amortisasi yang dibebankan ke beban pokok
penjualan pada tahun 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 1.518 dan Rp 278.
- 35 -
Bangka
Karimun/Kundur
Belitung
Total
Accumulated amortization
Total
Net
Amortization charged to costs of goods sold in
2009 and 2008 amounted to Rp 1,518 and
Rp 278.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Beban eksplorasi atas kegiatan eksplorasi yang
tidak berhasil selama tahun 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 4.325 dan Rp 16.233.
17.
HUTANG BANK JANGKA PENDEK
17.
2009
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rupiah
Dollar Amerika Serikat - US$ 6.000 ribu
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dollar Amerika Serikat - US$ 6.850 ribu
Jumlah
Tingkat bunga per tahun
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Exploration cost charged to expense arising from
unsuccessful exploration activities in 2009 and
2008 amounted to Rp 4,325 and Rp 16,233,
respectively.
SHORT-TERM BANK LOANS
2008
200.000
-
99.928
-
300.000
65.700
64.390
364.318
365.700
7,5% - 13,00%
6,25%
12,75%
8,75%
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rupiah
US Dollar - US$ 6,000 thousand
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
US Dollar - US$ 6,850 thousand
Total
Interest rates per annum
Rupiah
US Dollar
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas
pinjaman dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
(BOTM) dengan fasilitas maksimum
sebesar
Rp 300 milyar (satuan penuh). Tingkat bunga yang
berlaku adalah SBI+1. Fasilitas pinjaman ini jatuh
tempo pada tanggal 31 Agustus 2010.
In 2009, the Company obtained a loan facility from
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (BOTM)
with a maximum credit of Rp 300 billion (full
amount). Applicable rate is at SBI+1. This facility
will expire on August 31, 2010.
Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap milik
Perusahaan senilai Rp 300.000 (Catatan 13).
Perjanjian
pinjaman
ini
juga
mewajibkan
Perusahaan untuk mematuhi beberapa persyaratan
penting sehubungan dengan fasilitas pinjaman ini.
The loan is secured by the Company’s property,
plant and equipment for a value of Rp 300,000
(Note 13). The loan agreement also requires the
Company to comply with certain covenants.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Fasilitas pinjaman yang diberikan oleh PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (BM) kepada Perusahaan
adalah sebagai berikut:
The details of loan facilities provided by PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (BM) to the Company are
as follows:
a.
a.
Kredit modal kerja revolving - Rupiah
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman
kredit modal kerja ekspor dari BM dengan
fasilitas maksimum pada tahun 2009 dan 2008
sebesar Rp 500 milyar (satuan penuh). Tingkat
bunga yang berlaku pada tahun 2009 dan
2008 adalah 13% dan 12,75%. Fasilitas
pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 28
Juni 2010.
- 36 -
Revolving working capital loan – Rupiah
The Company obtained an export working
capital loan from BM with a maximum credit
facility of Rp 500 billion (full amount). The
applicable interest rates in 2009 and 2008
were 13% and 12.75%. The working capital
loan is due on June 28, 2010.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
b.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Kredit modal kerja - mata uang asing
b.
Working capital loan - foreign currency
Perusahaan memperoleh pinjaman kredit
modal kerja dalam mata uang asing dari BM
dengan fasilitas maksimum pada tahun 2009
dan 2008 sebesar US$ 50 juta (satuan penuh)
dan US$ 45 juta (satuan penuh). Tingkat
bunga yang berlaku pada tahun 2009 dan
2008 adalah 6,25%dan 8,75%. Fasilitas
pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 28
Juni 2010.
c.
Fasilitas pinjaman non tunai
The Company obtained a working capital
loan in foreign currency from BM with
maximum credit facility in 2009 and 2008 of
US$ 50 million (full amount) and US$ 45
million (full amount), respectively. The
applicable interest rates in 2009 and 2008
were 6.25% and 8.75%. The facility will
expire on June 28, 2010.
c.
Non-cash loan facility
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman
non tunai dari BM sebesar Rp 27,4 milyar
(satuan penuh) untuk pembukaan letters of
credit (L/C) impor, L/C lokal (SKBDN) dan
garansi bank untuk pembelian suku cadang
dan peralatan produksi timah. Fasilitas
pinjaman ini berlaku hingga 28 Juni 2010.
d.
Fasilitas Treasury Lines
The Company has a non-cash loan facility
from BM amounting to Rp 27.4 billion (full
amount) for opening import letters of credit,
local letters of credit (SKBDN), and bank
guarantees for purchase of spare parts and
tin production facilities. This facility is valid
until June 28, 2010.
d.
Treasury Lines Facility
Perusahaan juga memperoleh fasilitas treasury
lines dari BM maksimum US$ 5 juta (satuan
penuh) dengan jumlah Potential Future
Exposure maksimum sebesar US$ 1.125 juta
(satuan penuh) untuk melakukan transaksi jual
beli US Dollar di BM, guna mengurangi risiko
kurs (lindung nilai) berkaitan dengan aktifitas
ekspor/impor. Fasilitas pinjaman berlaku
hingga 28 Juni 2010.
e.
Kredit Modal Kerja – Tetap
The Company has a treasury lines facility
from BM with maximum amount of US$ 5
million (full amount) or maximum of Potential
Future Exposure amount at US$ 1,125
million (full amount) to enter US Dollar
selling/buying transactions at BM, in order to
reduce the foreign exchange risks (hedging)
on export/import activities. This facility is
valid through June 28, 2010.
e.
Fixed Loan - Facility
Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit
modal kerja tetap dengan maksimum sebesar
Rp 400 milyar (satuan penuh). Fasilitas
pinjaman ini berlaku hingga tanggal 28 Juni
2010.
The Company also obtain a Fixed Working
Capital Loan facilty with maximum credit of
Rp 400 billion (full amount). This facility is
valid through June 28, 2010.
Beberapa persyaratan penting sehubungan dengan
fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
Some important covenants attached to the loan
facilities are as follows:
i. Memelihara rasio keuangan konsolidasi sebagai
berikut:
•
•
•
•
•
ii.
Rasio lancar : minimal 110%.
Rasio hutang terhadap modal:
maksimal 230%
Rasio EBITDA terhadap beban bunga:
minimal 400%
DSCR minimal : 1,2 kali
Rasio aset tetap dan persediaan terhadap
jumlah hutang dan instrumen keuangan
lainnya : minimal 100%
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan
tidak boleh mengikatkan diri sebagai penjamin
hutang atau menjaminkan harta kekayaan
Perusahaan kepada pihak lain, kecuali atas
persetujuan BM.
- 37 -
i. Consolidated financial
maintained as follows:
•
•
•
•
•
ratios
should
be
Current ratio: minimum 110%.
Debt to equity ratio:
maximum 230%.
EBITDA ratio against interest:
minimum 400%
Minimum DSCR : 1.2 times
Minimum fixed assets and inventory ratio
against
debt
and
other
financial
instruments at 100%
ii. Until the loans are fully settled, the Company
should not act as a loan guarantor or pledge its
assets to other parties, except as permitted by
BM.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
18.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
iii.
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan
harus memberitahu BM jika rapat umum
pemegang saham/rapat umum pemegang
saham luar biasa memutuskan untuk
melakukan pembagian dividen.
iii. Until the loans are fully settled, the Company
has to inform BM if either in an ordinary
shareholders’
meeting
or
extraordinary
shareholders’ meeting, the shareholders
approve a dividend distribution.
iv.
Perusahaan harus menggunakan rekening di
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk transaksi
keuangannya.
iv. The Company shall use an account in
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for its financial
transactions.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas
pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk (PTBNI) dengan fasilitas maksimum sebesar
US$ 7 juta (satuan penuh) yang digunakan untuk
dana kerjasama penyelesaian pembangunan
chemical tanker di PAL melalui DAK. Pinjaman ini
dijamin dengan deposito (cash collateral) (Catatan
4). Tingkat bunga yang berlaku untuk fasilitas
pinjaman ini pada tahun 2009 adalah sebesar
tingkat bunga deposito + 1%. Fasilitas pinjaman ini
berlaku hingga 31 Desember 2009.
In 2009, the Company obtained a loan facility from
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (PTBNI)
with maximum credit of US$ 7 million (full amount)
to fund the chemical tanker building project in
PAL through DAK. This facility is secured by a
deposit account (cash collateral) placed with the
Bank (Note 4). The applicable interest rate of this
loan facility in 2009 is equal to the interest rate of
the deposit account +1%. This facility is valid
through December 31, 2009.
Perjanjian pinjaman ini mewajibkan Perusahaan
untuk mematuhi beberapa persyaratan penting
sehubungan dengan pinjaman ini.
The loan agreement requires the Company to
comply with certain covenants.
HUTANG USAHA
a.
b.
18.
Berdasarkan pemasok:
TRADE ACCOUNTS PAYABLE
a.
By creditor:
2009
2008
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
Pihak ketiga
5.041
346.159
253
357.028
Related parties
Third parties
Jumlah
351.200
357.281
Total
Berdasarkan jatuh tempo:
b.
By age:
2009
2008
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 bulan - 1 tahun
Lebih dari 1 tahun
290.962
326.389
17.359
1.750
38.452
2.677
3.319
1.461
7.821
18.291
Jumlah
351.200
357.281
- 38 -
Not yet due
Over due
1 - 3 months
3 - 6 months
6 months - 1 year
More than 1 year
Total
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
c.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Berdasarkan mata uang:
c.
2009
2008
Rupiah
Dolar AS
Dolar Singapura
JPY
EURO
MYR
GBP
CHF
343.939
6.027
916
188
117
13
-
270.161
64.428
8.462
8.817
2.480
13
1.691
1.229
Rupiah
US Dollar
Singapore Dollar
JPY
EURO
MYR
GBP
CHF
Jumlah
351.200
357.281
Total
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian
bahan baku dan jasa, baik dari pemasok dalam
negeri maupun luar negeri berkisar 15 hari.
19.
HUTANG ROYALTI
Purchases of material and services, both from
local and foreign suppliers, have credit terms of 15
days.
19.
Hutang royalti merupakan kewajiban kepada
Pemerintah sehubungan dengan kegiatan penjualan
timah dan batubara.
2009
20.
By currency:
ROYALTY PAYABLE
The royalty payable represents amounts due to
the Government in relation to tin metal and coal
sales.
2008
Batubara
Timah
16.185
-
37.388
21.899
Coal
Tin
Jumlah
16.185
59.287
Total
20.
HUTANG PAJAK
2009
TAXES PAYABLE
2008
Pajak Penghasilan Badan - anak perusahaan
(Catatan 34)
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23/26
Pajak Pertambahan Nilai
37.139
228.287
15.699
3.677
9.092
12.505
9.349
24.538
Jumlah
65.607
274.679
Corporate income tax - subsidiaries
(Note 34)
Income tax
Article 21
Article 23/26
Value Added Tax
Total
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 13 Juni 2008, perusahaan menerima
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas
PPh 21 dan PPH 23 masing-masing sejumlah
Rp 110 dan Rp 160. Selain itu perusahaan juga
menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas
hutang pajak penghasilan pasal 26 dan pasal 4(2)
untuk tahun pajak 2006.
On June 13, 2008, the Company received tax
assessment letters confirming underpayment of
tax article 21 and article 23 amounting to Rp 110
and Rp 160, respectively. The Company also
received Tax Assessment Letters confirming nil
underpayment of income tax article 26 and article
4(2) for fiscal year 2006.
Pada tanggal 24 Desember 2008, Perusahaan telah
melaksanakan
kewajiban
perpajakan
atas
restrukturisasi usaha perusahaan di tahun 1998
sebesar Rp 29.592 dengan memanfaatkan fasilitas
sunset policy.
On December 24, 2008, the Company has utilized
the benefit of sunset policy to settle its tax liability of
Rp 29,592 resulting from the Company’s business
restructuring in 1998.
- 39 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
21.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Pada tanggal 18 Mei 2009, Perusahaan menerima
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
untuk tahun pajak 2007 atas PPh 21 sejumlah
Rp 48,5.
On May 18, 2009, the Company received tax
assessment letter confirming an underpayment of
tax article 21 for fiscal year 2007 amounting to
Rp 48.5.
Pada tanggal 12 Juni 2009, Perusahaan menerima
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
untuk tahun pajak 2007 atas PPh 21, PPh 23 dan
PPh 26 masing – masing sejumlah Rp 101, Rp 68
dan Rp 78.
On June 12, 2009, the Company received tax
assessment letter confirming underpayments of tax
articles 21, 23 and 26 for fiscal year 2007 amounting
to Rp 101, Rp 68 and Rp 78, respectively.
PT Tambang Timah (TT)
PT Tambang Timah (TT)
Pada tanggal 03 Maret 2008, TT menerima Surat
Tagihan Pajak (STP) berupa denda dan bunga atas
PPh 21 tahun pajak 2004 senilai Rp 205.
On March 3, 2008, TT received tax collection letter
of interest and penalty on income tax article 21 for
the year 2004 amounting to Rp 205.
Pada tanggal 4 Juli 2008, TT menerima STP berupa
denda dan bunga atas PPh 25/29 untuk tahun pajak
2007 sejumlah Rp 3.638.
On July 4, 2008, TT received Tax Collection Letter
of interest and penalty on income tax article 25/29
for the year 2007 amounting to Rp 3,638.
PT Timah Eksplomin (TE)
PT Timah Eksplomin (TE)
Pada tahun 2008 TE menerima berbagai SKPKB
dan STP atas PPN dan PPh 21 tahun pajak 2006
dengan jumlah keseluruhan kurang bayar Rp 32.
In 2008, TE received various tax assessment
letters and Tax Collection Letters (STP) for VAT
and Article 21 of fiscal year 2006 with total
underpayment of Rp 32.
Pada tanggal 29 Mei 2009, TE menerima SKPKB
atas PPN dan Pph 21 untuk tahun pajak 2007
masing-masing sejumlah Rp 4 dan Rp 74.
On May 28, 2009, TE received tax assessment
letter confirming underpayment on VAT and tax
article 21 amounting to Rp 4 and Rp 74,
respectively.
Pada tanggal 16 Juni 2009, TE menerima SKPKB
atas 23 untuk tahun pajak 2007 masing-masing
sejumlah Rp 20. Atas kekurangan bayar SKPKB
tersebut di atas telah dilakukan pemindahbukuan
dari kelebihan pembayaran PPh badan tahun pajak
2007.
On June 16, 2009, TE received tax assessment
letter confirming underpayment of tax article 23
amounting to Rp 20. All underpayments from tax
assessment letters have been applied against the
overpayment of corporate income tax for fiscal
year 2007.
PT Timah Industri (TI)
PT Timah Industri (TI)
Pada tanggal 16 Oktober 2009, TI menerima SKPKB
atas PPN sejumlah Rp 33.
On October 16, 2009, TI received tax assessment
letter confirming the underpayment of VAT
amounting to Rp 33.
Manajemen menerima hasil pemeriksaan pajak di
atas. Hasil pemeriksaan pajak tersebut telah dibayar
dan dibukukan pada tahun berjalan.
Management has accepted the above tax
assessments and payments made were charged to
current operations.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
21.
ACCRUED LIABILITIES
2009
2008
Pemasok dan kontraktor
Karyawan
Tantiem direksi dan
komisaris (Catatan 38)
Pajak Perijinan dan Denda
Lain-lain
143.106
78.647
222.967
216.823
4.330
-
33.363
20.786
2.325
Jumlah
226.083
496.264
- 40 -
Suppliers and contractors
Employees
Bonuses for directors and
commissioners (Note 38)
Tax, licenses and penalties
Others
Total
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
22.
22.
PENYISIHAN BIAYA REHABILITASI LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL
Kegiatan operasional Perusahaan pada masa lalu,
kini, dan dimasa yang akan datang, dari waktu ke
waktu,
dipengaruhi
oleh
perubahan
Peraturan/Undang-Undang
Lingkungan
Hidup.
Kebijaksanaan Perusahaan adalah untuk memenuhi
atau jika mungkin melampaui semua persyaratan
peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah dengan
ukuran yang secara teknis dan ekonomis dapat
dibuktikan.
The operations of the Company have been, and
may in the future, be affected from time to time in
varying degrees by changes in environmental
regulations. The Company's policy is to meet or, if
possible, surpass the requirements of all
applicable regulations issued by the Government,
by application of technically proven and
economically feasible measures.
Perusahaan melakukan penyisihan biaya rehabilitasi
lingkungan hidup sesuai dengan Undang-Undang
No. 4/1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup. Penyisihan biaya rehabilitasi
lingkungan mulai dibentuk tahun 1992 berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. 001 B/SK-0000192-B1
tanggal 2 Januari 1992 yang diperbarui dengan
Surat Keputusan Direksi No. 167/SK-0000197-B
tanggal 16 Juli 1997.
The
Company
provides
provision
for
environmental rehabilitation based on Law
No. 4/1982 concerning the responsibility of each
miner to protect the environment. The
environmental
rehabilitation
provision
was
established in 1992 based on the Decree of the
Directors No. 001 B/SK-0000192-B1 dated
January 2, 1992, which was amended by the
Decree of the Directors No. 167/SK-0000197-B
dated July 16, 1997.
Persetujuan dari Pemerintah telah diterima pada
tahun 1993 atas tiga laporan mengenai lingkungan
yaitu Studi Evaluasi Lingkungan (SEL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) yang diajukan oleh
Perusahaan pada tahun 1992. Laporan-laporan
tersebut memberikan informasi dan rencana
pendahuluan
kepada
Pemerintah
mengenai
program-program
pelestarian
lingkungan
pertambangan yang akan dilaksanakan oleh
Perusahaan saat ini.
Approvals were received from the Government in
1993 for three environmental reports entitled
Environmental Evaluation Study, Environmental
Management Plan, and Environmental Monitoring
Plan, which were submitted by the Company
in1992.These reports provided information and
preliminary plans to the Government in respect of
the Company's current environmental program.
Analisis mutasi penyisihan biaya rehabilitasi
lingkungan selama tahun-tahun yang berakhir pada
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut:
Analysis of changes in provision for environmental
rehabilitation
during
the
years
ended
December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009
2008
Saldo awal
Penambahan
Penggunaan
127.099
(6.446)
103.098
66.082
(42.081)
Beginning balance
Additions
Utilization
Saldo akhir
120.653
127.099
Ending balance
75.601
85.400
Estimated utilization
in one year
45.052
41.699
Estimated utilization in period
more than one year
120.653
127.099
Estimasi penggunaannya akan dilakukan
dalam jangka waktu satu tahun
Estimasi penggunaannya penyisihan yang akan
dilakukan dalam jangka waktu Iebih dari
satu tahun
Jumlah
23.
PROVISION
FOR
REHABILITATION
23.
KEWAJIBAN LAIN-LAIN
2009
Total
OTHER PAYABLES
2008
Uang muka pelanggan
Yayasan Pensiun Timah
Lain lain (masing-masing dibawah
Rp 500 juta - satuan penuh)
1.282
584
1.167
584
1.280
258
Jumlah
3.146
2.009
- 41 -
Advances from customers
Yayasan Pensiun Timah
Others (each below
Rp 500 million - full amount)
Total
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
24.
24.
HAK MINORITAS
Merupakan hak minoritas terhadap PT Timah
Investasi Mineral, anak perusahaan .
25.
MINORITY INTEREST
This accounts represents minority interest in
PT Timah Investasi Mineral, a subsidiary.
MODAL SAHAM
25.
Modal saham ditempatkan dan disetor pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut:
CAPITAL STOCK
The composition of subscribed and paid up capital
stock at December 31, 2009 and 2008 are as
follows:
2009 dan/and 2008
Jumlah saham/
Number of shares
(dalam satuan penuh/
in full amount)
Pemegang saham/Shareholders
26.
Nilai nominal/
Nominal value
(dalam satuan penuh/
in full amount)
Persentasi
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
%
Saham Seri A/A Class share :
Pemerintah Republik Indonesia/ The Government of
the Republic of Indonesia
1
50
Saham Seri B/B Class shares :
Pemerintah Republik Indonesia/ The Government of
the Republic of Indonesia
Masyarakat/Public
3.271.469.999
1.761.550.000
163.573.499.950
88.077.500.000
65%
35%
Jumlah/Total
5.033.020.000
251.651.000.000
100%
-
Pemegang saham Seri A memperoleh hak istimewa
tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh
pemegang saham Seri B. Hak istimewa tersebut
mencakup hak menyetujui penunjukan dan
pemberhentian anggota komisaris dan direksi dan
hak untuk menyetujui perubahan anggaran dasar.
The holder of A Class share has certain rights in
addition to the rights held by holders of B Class
shares. Those rights include the rights to approve
the appointment and dismissal of members of the
commissioners and directors and to approve the
amendments to the articles of association.
Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak ada
komisaris maupun direksi Perusahaan yang memiliki
saham Perusahaan, selain yang dimiliki oleh Bapak
Wachid Usman, Direktur Utama Perusahaan dan
Bapak Gatut Hari Prasetyo, Direktur Niaga dan
Pengembangan usaha, masing-masing 10.000
lembar saham yang diperoleh pada saat penawaran
saham perdana kepada publik.
At December 31, 2009, there were no shares
owned by the Company's commissioners and
directors, other than those owned by Mr. Wachid
Usman, the Company's President Director and
Mr. Gatut Hari Prasetyo, the Company’s Director
of Commercial and Business Development of
10,000 shares each which were acquired during
the Company's initial public offering.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak
ada kepemilikan saham Perusahaan oleh publik
sebesar 5% atau lebih.
At December 31, 2009 and 2008, there was no
public ownership holding 5% or more of the
Company's shares.
26.
TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan agio atas saham yang dijual
kepada masyarakat pada bulan Oktober 1995.
- 42 -
ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
This account represents the premium on shares
issued to the public in October 1995.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
27.
27.
SELISIH KURS ATAS PENJABARAN LAPORAN
KEUANGAN
2009
Saldo awal
Mutasi selisih kurs
Saldo akhir
28.
FOREIGN
CURRENCY
ADJUSTMENTS
TRANSLATION
2008
32.282
(15.442)
11.145
21.137
Beginning balance
Foreign exchange movement
16.840
32.282
Ending balance
28.
PENJUALAN
2009
NET REVENUE
2008
Logam timah
Batubara
Jasa eksplorasi
Jasa galangan kapal
Jasa konstruksi, listrik, dan perbengkelan
6.877.997
803.922
17.617
9.410
910
8.285.806
741.958
12.089
12.638
591
Tin metal sales
Coal
Exploration services
Shipping dockyard services
Construction, electrical, and workshop services
Jumlah
7.709.856
9.053.082
Total
Rincian atas penjualan logam timah adalah sebagai
berikut:
The details of tin metals sales are as follows:
2009
Penjualan dalam
ribuan Dollar
Amerika Serikat/
Sales in
thousand US
Dollar
Penjualan
dalam Rupiah/
Sales in
Rupiah
Jumlah penjualan
setara Rupiah/
Total sales in
Rupiah equivalent
Penjualan ekspor
Penjualan lokal
649.610
4.303
141.498
6.692.487
185.510
Export sales
Local sales
Jumlah
653.913
141.498
6.877.997
Total
2008
Penjualan dalam
ribuan Dollar
Amerika Serikat/
Sales in
thousand US
Dollar
Penjualan
dalam Rupiah/
Sales in
Rupiah
Jumlah penjualan
setara Rupiah/
Total sales in
Rupiah equivalent
Penjualan ekspor
Penjualan lokal
845.353
3.519
193.713
8.059.282
226.524
Export sales
Local sales
Jumlah
848.872
193.713
8.285.806
Total
Penjualan tahun 2009 dan 2008 diatas termasuk
penjualan kepada pelanggan berikut yang melebihi
10% dari jumlah penjualan konsolidasi pada tahun
yang bersangkutan:
2009
The above sales in 2009 and 2008 include sales
to the following customers which represent more
than 10% of the consolidated sales of the
respective years:
2008
Sempra Metals
Mitsubishi Corporation Unimetals (d/h Kinsho
Corporation)
1.208.955
466.587
1.016.272
1.580.877
Sempra Metals
Mitsubishi Corporation Unimetals (formerly
Kinsho Corporation)
Jumlah
2.225.227
2.047.464
Total
- 43 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
29.
29.
BEBAN POKOK PENDAPATAN
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai
berikut:
2009
Cost of sales and direct costs is determined as
follows:
2008
Bahan baku yang digunakan
Tenaga kerja langsung dan biaya pabrikasi
3.018.898
1.719.924
4.486.562
2.064.500
Raw materials used
Direct labor and manufacturing expense
Jumlah biaya produksi
4.738.822
6.551.062
Total manufacturing cost
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Akhir tahun
1.383.244
(849.973)
1.098.278
(1.383.244)
Beban pokok produksi
5.272.093
6.266.096
Persediaan barang jadi
Awal tahun
Akhir tahun
999.652
(416.670)
349.939
(999.652)
Cost of goods manufactured
Finished goods
At the beginning of year
At the end of year
5.855.075
682.310
19.484
5.616.383
692.548
25.521
Cost of sales tin
Cost of sales non-tin
Cost of services
Jumlah beban pokok pendapatan
6.556.869
6.334.452
Total cost of sales
BEBAN PENJUALAN
In 2009 and 2008, there were no purchases from
individual suppliers representing more than 10%
of the total purchases.
30.
2009
31.
Work in process
At the beginning of year
At the end of year
Beban pokok penjualan timah
Beban pokok penjualan diluar timah
Beban langsung pendapatan jasa
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat
pembelian dari pemasok secara individu yang
nilainya melebihi 10% atas pembelian konsolidasi.
30.
COST OF SALES AND DIRECT COSTS
SELLING EXPENSES
2008
Pengangkutan
Lain-lain
48.673
17.756
51.330
28.148
Freight
Others
Jumlah
66.429
79.478
Total
31.
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
2009
2008
G aji dan tunjanga n
Perj alanan dinas
Pensiun
Sosial dan sumban gan
Jasa pro fesional
Paj ak dan perijinan
Penyusu tan (Catatan 13)
Asuransi
Bah an bakar dan bahan pembantu Lainnya
Iklan
La in-lain
159.978
50.299
46.774
39.785
35.584
19.595
15.966
5.044
3.876
3.280
13.508
240.834
52.308
35.553
28.337
65.024
64.399
12.605
10.031
3.867
2.944
36.813
Salari es and a llowances
Business travel
Pension
Social and donati on
Professional fees
Taxes and licenses
Depr eciation (Note 1 3)
Insur ance
Fuel and other overheads
Advertising
Others
Jumlah
393.689
552.715
Total
- 44 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
32.
32.
BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
2009
33.
2008
Beban bunga dari hutang bank
Provisi bank
50.875
2.026
34.708
5.776
Interest expense on bank loans
Bank charges
Jumlah
52.901
40.484
Total
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
33.
2009
Laba penjualan properti investasi
Penyisihan dan penghapusan
Lain-lain
Jumlah
34.
INTEREST AND FINANCE CHARGES
2008
(19.740)
59.381
16.382
(12.177)
(30.049)
Gain on sale of investment properties
Provisions and write-offs, net
Others
39.641
(25.844)
Total
34.
PAJAK PENGHASILAN
Beban (manfaat) pajak Perusahaan dan anak
perusahaan terdiri dari:
Pajak kini
Anak Perusahaan
Pajak tangguhan
Perusahaan dan anak perusahaan
Penyesuaian karena perubahan tarif pajak
Jumlah
Jumlah
OTHER INCOME (CHARGES)
INCOME TAX
Tax (benefit) expense of the Company and its
subsidiaries consist of the following:
2009
2008
244.426
768.538
(9.035)
-
(3.152)
1.192
(9.035)
(1.960)
235.391
766.578
Current tax
Subsidiaries
Deferred tax
The Company and its subsidiaries
Adjustment due to change in tax rate
Subtotal
Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi fiskal
adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per
consolidated statements of income and fiscal loss
is as follows:
2009
2008
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi konsolidasi
Dikurangi laba anak perusahaan
sebelum pajak
549.163
2.108.929
Income before tax per consolidated
statements of income
(847.849)
(2.529.896)
Less subsidiaries income before tax
Rugi sebelum pajak Perusahaan
(298.686)
(420.967)
Perbedaan temporer:
Perbedaan penyusutan antara komersial
dan fiskal
Beban (pendapatan) yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal:
Bagian rugi (laba) perusahaan asosiasi
Lain-lain
Rugi fiskal tahun berjalan
(4.027)
(363)
16.300
165.694
(7.952)
167.694
(120.719)
(261.588)
(Dilanjutkan)
Loss before tax of the Company
Temporary difference:
Difference between commercial and
fiscal depreciation
Permanent differences:
Equity in net loss (income) of associate
Others
Fiscal loss for the year
(Forward)
- 45 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
2009
2008
Rugi fiskal terakumulasi:
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
(23.392)
(31.484)
(117.491)
(261.588)
(8.480)
(23.392)
(31.484)
(117.491)
-
Fiscal loss carry forward:
2004
2005
2006
2007
2008
Jumlah akumulasi rugi fiskal Perusahaan
(554.674)
(442.435)
Accumulated fiscal losess of the Company
Akumulasi rugi fiskal anak perusahaan
TE
-
Jumlah
(5.765)
(554.674)
(448.200)
Perusahaan tidak menghitung taksiran pajak kini,
karena perusahaan dalam kondisi rugi fiskal. Beban
dan hutang pajak kini merupakan beban dan hutang
pajak anak perusahaan dengan rincian sebagai
berikut:
Accumulated fiscal losses of the subsidiaries
TE
Total
The Company did not calculate estimated current
tax, as the Company was in a fiscal loss position.
Current tax expense and payable belong to
subsidiaries with detail as follows:
2009
2008
Beban pajak kini
244.426
768.538
Current tax expense
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan
di muka
Pasal 22
Pasal 25
3.592
203.695
1.685
538.566
Less prepaid Income taxes
Article 22
Article 25
207.287
540.251
37.139
228.287
Jumlah
Hutang pajak kini (Catatan 20)
Total
Current tax payable (Note 20)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian
aset
(kewajiban)
pajak
tangguhan
perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai
berikut:
The details of the Company and its subsidiaries’
deferred tax assets (liabilities) are as follows:
2009
Aset pajak tangguhan:
Anak perusahaan - bersih
1 Januari/
January 1,
2009
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
/Credited
(charged) to
income for the
year
Penyesuaian
atas
perubahan
tarif pajak/
Adjustment
due to
change in
tax rates
31 Desember/
December 31 ,
2009
23.194
10.298
-
33.492
Deferred tax assets:
Subsidiaries - net
Kewajiban pajak tangguhan:
Perusahaan
Anak perusahaan - bersih
(539)
(9)
(1.156)
(107)
-
(1.695)
(116)
Deferred tax liabilities:
The Company
Subsidiaries - net
Jumlah kewajiban pajak tangguhan
(548)
(1.263)
-
(1.811)
Total deferred tax liabilities
- 46 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
2008
1 Januari/
January 1,
2008
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
/Credited
(charged) to
income for the
year
21,154
3,261
Aset pajak tangguhan:
Anak perusahaan - bersih
Penyesuaian
atas
perubahan
tarif pajak/
Adjustment
due to
change in
tax rates
(1,221)
31 Desember/
December
31 , 2008
23,194
Deferred tax assets:
Subsidiaries - net
Kewajiban pajak tangguhan:
Perusahaan
Anak perusahaan - bersih
(459)
(10)
(108)
-
28
1
(539)
(9)
Deferred tax liabilities:
The Company
Subsidiaries - net
Jumlah kewajiban pajak tangguhan
(469)
(108)
29
(548)
Total deferred tax liabilities
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan
No.36 tahun 2008 perubahan keempat atas UU
pajak no.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar
28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan
sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan
dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika
aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan.
Based on law No. 36/2008, the fourth amendment
of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new
corporate tax rate is set at flat rate of 28%
effective January 1, 2009 and 25% effective from
January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets
and liabilities have been adjusted to the enacted
tax rates that are expected to apply to the period
when the asset is realized or liability is settled.
Realisasi aset pajak tangguhan Perusahaan tergantung
pada laba pajak dimasa yang akan datang.
Berdasarkan estimasi manajemen, aset pajak
tangguhan dari akumulasi rugi fiskal tidak dapat
direalisasi untuk masa pajak yang akan datang
sehingga perusahaan tidak mengakui aset pajak
tangguhan atas rugi fiskalnya.
Realization of the Company’s deferred tax assets is
dependent upon its future taxable profit. Based on
management estimates, deferred tax assets from
accumulated fiscal losess will not be recovered
against future taxable profit. Therefore the Company
did not recognize the related deferred tax assets.
Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan
anak perusahaan menurut laporan laba rugi dan
hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan
tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between tax expense and the
amounts computed by applying the effective tax
rates to income before tax of the Company and its
subsidiaries is as follows:
2009
2008
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi konsolidasi
Dikurangi laba anak perusahaan
sebelum pajak penghasilan
549.163
2.108.929
(847.849)
(2.529.896)
Rugi sebelum pajak Perusahaan
(298.686)
(420.967)
Loss before tax of the Company
Manfaat pajak sesuai dengan tarif
pajak yang berlaku
(74.671)
(126.290)
Tax benefits by applying effective
tax rates
Dampak pajak atas perbedaan yang
tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
45.498
47.923
Tax effect of nontaxable income
(nondeductible expense)
Aset pajak tangguhan atas rugi fiskal
yang tidak diakui
Penyesuaian pajak tangguhan
30.180
149
78.475
-
Unrecognized deferred tax assets
on fiscal losses
Deferred tax adjustments
Beban pajak penghasilan perusahaan
Beban pajak anak perusahaan
Pengaruh perubahan tarif pajak
1.156
234.235
-
108
765.278
1.192
Income tax expense - the Company
Tax expense - Subsidiaries
Adjustments due to change in tax rates
Beban pajak
235.391
766.578
Income tax expense
- 47 -
Income before tax per consolidated
statements of income
Less subsidiaries income before
income tax
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
35.
35.
LABA PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk
perhitungan laba per saham dasar:
EARNINGS PER SHARE
The computation of basic earnings per share is
based on the following data:
2009
2008
Jumlah saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba per saham
dasar (Catatan 25)
Weighted average number of ordinary
shares for the computation of basic
earnings per share (Note 25)
5.033.020.000
5.033.020.000
Earnings
Laba
Laba bersih periode berjalan
313.751
1.342.358
Perusahaan tidak menghitung laba per saham
dilusian karena tidak terdapat saham biasa yang
berdampak dilutif pada tahun yang berakhir sampai
dengan 31 Desember 2009 dan 2008.
36.
37.
The Company did not compute diluted earnings
per share since there were no dilutive potential
ordinary shares for the years ended December 31,
2009 and 2008.
36.
DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
Net income for the year
CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Sesuai dengan keputusan rapat umum pemegang
saham tahunan pada tanggal 20 Mei 2009 dan
12 Juni 2008, pemegang saham menyetujui sebagai
berikut:
Based on the resolution of the annual general
meeting of shareholders dated May 20, 2009 and
June 12, 2008, the shareholders authorized the
following:
•
Pembentukan cadangan umum pada tahun
2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar
Rp 657.755 dan Rp 879.116.
•
Establishment of general reserve amounting
to Rp 657,755 and Rp 879,116 in 2009 and
2008, respectively.
•
Pembagian dividen tunai untuk tahun buku
2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar
Rp 671.179 dan Rp 892.296.
•
Declaration of dividends to the shareholders
in 2009 and 2008 amounting to Rp 671,179
and Rp 892,296, respectively.
•
Penggunaan
laba
belum
ditentukan
penggunaannya untuk Tantiem Direksi dan
Komisaris pada tahun 2008 adalah Rp 13.180.
•
Determination of unappropriated retained
earnings for Directors and Commissioners
renumeration amounting to Rp 13,180 in
2008.
Hutang dividen pada tahun 2009 dan 2008 masingmasing adalah sebesar Rp 934 dan Rp 286.
Dividends payable in 2009 and 2008 amounted to
Rp 934 and Rp 286, respectively.
Tantiem Direksi dan Komisaris pada tahun 2009
dibebankan ke tahun berjalan.
Directors and Commissioners remuneration in
2009 was chaged to current operations.
IMBALAN PASCA- KERJA LAINNYA
37.
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui
dalam neraca konsolidasi adalah merupakan
jaminan kesehatan pasca kerja.
- 48 -
POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Post-employment benefits obligations recognised
in the consolidated balance sheets pertain to postemployment healthcare benefits.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasi:
2009
Amounts recognized in the consolidated
statements of income in respect of this postemployment benefits are as follows:
2008
Pensiun manfaat iuran pasti
Jaminan kesehatan pasca kerja
52.540
23.215
17.782
45.196
Defined pension benefits
Post-employment medical benefits
Jumlah
75.755
62.978
Total
a.
a. Program Pensiun
Pension Plan
Program Iuran Pasti
Defined Contribution Plan
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki
program pensiun iuran pasti yang mencakup
semua karyawan tetap yang memenuhi
persyaratan. Pendanaan terdiri dari kontribusi
Perusahaan dan karyawan masing-masing
sebesar 17,5% dan 2,5% dari gaji pokok bulanan
karyawan. Program tersebut dikelola oleh PT
Asuransi Jiwasraya dan PT BNI Life Insurance.
The Company and its subsidiaries have
defined contribution pension plan covering all
of their qualified permanent employees. The
pension plan is funded by the Company’s and
the employees' contribution at 17.5% and
2.5% respectively, of employees' monthly
basic salaries. The program is managed by
PT Asuransi Jiwasraya and PT BNI Life
Insurance.
Program Pensiun Manfaat Pasti
Defined Benefit Pension Plan
Perusahaan dan anak perusahaan juga
menyelenggarakan program pensiun manfaat
pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program
ini didanai dengan kontribusi yang ditanggung
Perusahaan dan anak perusahaan sepenuhnya,
yang besamya ditentukan oleh pengelola
program. Aset program pensiun ini dikelola oleh
PT Asuransi Tugu Jiwa Mandiri.
The Company and its subsidiaries also
provide defined benefit pension plan covering
all of their permanent employees. The plan is
solely funded by the Company’s and its
subsidiaries contribution as determined by the
program manager. The plan assets are
managed by PT Asuransi Tugu Jiwa Mandiri.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai
berikut:
Amounts recognised as expenses in the
consolidated statements of income are as
follows:
2009
Biaya jasa kini
Beban bunga
Hasil aset program yang diharapkan
Amortisasi biaya jasa lalu
Jumlah
Jumlah kewajiban yang diakui di
konsolidasi ditentukan sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban yang didanai
Nilai wajar aset program
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai
Kerugian aktuarial yang belum diakui
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Bersih
2008
14.496
50.777
(24.058)
11.325
15.438
47.286
(59.685)
14.743
52.540
17.782
neraca
Current service cost
Interest cost
Expected return on plan assets
Amortization of past service costs
Total
The liabilities recognized in the consolidated
balance sheets are determined as follows:
2009
2008
383.310
(293.350)
439.221
(284.513)
Present value of funded obligations
Fair value of plan assets
89.960
(52.468)
(37.492)
154.708
(106.698)
(48.010)
Present value of unfunded obligations
Unrecognised actuarial loss
Unrecognised past service cost
-
- 49 -
-
Net
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca
konsolidasi adalah sebagai berikut:
2009
Saldo awal
Biaya tahun berjalan
Iuran yang dibayarkan
Movement in the liabilities recognized in the
consolidated balance sheets are as follows:
2008
52.540
(52.540)
11.417
17.782
(29.199)
-
-
Saldo akhir
End of year
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh
aktuaris independen dengan menggunakan
asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
Beginning balance
Amount charge to income
Contributions paid
Post-employment benefits is calculated by
independent actuary using the following key
assumptions:
2009
per tahun/per annum
2008
per tahun/per annum
10,5%
4%
Table Mortality Indonesia 2 (TMI 2)
12,0%
4%
TMI 2
12% per tahun mulai usia
20 kemudian berkurang
hingga 0% pada usia 55
56
12% per annum starting at
age 20 and decreasing
linearly to 0% until age 55
56
b. Imbalan Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja
b.
Discount rate
Salary increment rate
Mortality rate
Resignation rate
Normal retirement age
Post-employment Healtcare Benefits
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
mengoperasikan sejumlah skema imbalan
berupa jaminan kesehatan pasca kerja. Metode
akuntansi dan frekuensi penilaiannya sama
dengan yang digunakan untuk skema pensiun
manfaat pasti. Di samping asumsi-asumsi yang
digunakan pada manfaat pensiun, asumsi
aktuarial yang utama adalah kenaikan jangka
panjang di biaya kesehatan sebesar
4.5 %
per tahun pada tahun 2009 dan 2008.
The Company and its subsidiaries operate a
number of post-retirement health care benefit
schemes. The method of accounting and the
frequency of valuations are similar to those
used for defined benefit pension schemes. In
addition to the assumptions used for the
pension
benefit,
the
main
actuarial
assumption is a long-term increase in health
costs of 4,5% per year in 2009 and 2008.
Jumlah yang diakui di neraca
ditentukan sebagai berikut:
The amounts recognised in the consolidated
balance sheets were determined as follows:
konsolidasi
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai
Keuntungan (kerugian) aktuarial yang
belum diakui
Kewajiban bersih
2009
2008
397.542
203.847
(122.118)
77.156
275.424
281.003
Biaya yang diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasi adalah sebagai berikut:
2009
Present value of unfunded obligation
Unrecognized actuarial gain (loss)
Net - liability
Amounts recognized in the consolidated
statements of income are as follows:
2008
Biaya jasa kini
Beban bunga
Amortisasi kerugian (keuntungan) aktuaria
3.230
24.462
(4.567)
2.340
38.891
3.965
Current service cost
Interest cost
Amortization of actuarial loss (gain)
Jumlah
23.125
45.196
Total
- 50 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca
konsolidasi adalah sebagai berikut:
38.
Movements in the net liability recognized in the
consolidated balance sheets are as follows:
2009
2008
Saldo awal
Biaya tahun berjalan
Manfaat yang dibayarkan
281.003
23.125
(28.704)
259.779
45.196
(23.972)
Beginning balance
Amount charge to income
Benefits paid
Saldo akhir
275.424
281.003
Ending balance
38.
SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
Perusahaan yang sebagian pengurus atau
manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak
perusahaan:
Related parties which have partly the same
management as the Company and its
subsidiaries:
•
•
•
•
•
•
Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM)
Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB)
PT Indometal Asia (IMA)
Perusahaan asosiasi:
•
•
Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM)
Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB)
PT Indometal Asia (IMA)
Associates:
•
•
PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM)
PT Koba Tin
PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM)
PT Koba Tin
Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak
perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Berikut adalah rincian saldo aset dan kewajiban
serta jumlah pembelian pada tanggal dan untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
In the normal course of business, the Company
and its subsidiaries entered into certain
transactions with related parties. Details of the
assets and liabilities as well as purchases as of
and for the years then ended December 31, 2009
and 2008 as as follows:
2009
Aset:
Piutang lain-lain pihak hubungan
istimewa (Catatan 11)
Persentase terhadap jumlah aset
Kewajiban:
Hutang usaha (Catatan 18)
Biaya yang masih harus dibayar
(Catatan 21)
Jumlah
Persentase terhadap jumlah kewajiban
Pembelian barang dan jasa:
KJUB – pembelian dan pengangkutan
bijih timah
KKMM - tenaga kerja dan bijih timah
IMA - pembelian bijih timah
Jumlah
Persentase terhadap total pembelian
2008
Assets:
Other accounts receivable from
related parties (Note 11)
844
2.906
0,02%
0,05%
5.041
253
4.330
33.363
Accrued liabilities (Note 21)
9.371
33.616
Total
0,66%
1,71%
Percentage to total assets
Liabilities:
Trade accounts payable (Note 18)
Percentage to total liabilities
Purchases of goods and services:
89.222
31.637
83.890
213.516
198.837
81.588
KJUB - tin ore purchase and transportation
KKMM - manpower and tin ore
IMA - tin ore purchase
204.749
493.941
Total
4,58%
- 51 -
8,00%
Percentage to total purchases
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
39.
39.
PELAPORAN SEGMEN
a.
b.
SEGMENT REPORTING
a.
Kegiatan segmen usaha
Activities of business segment
Untuk
tujuan
pelaporan
manajemen
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki
tiga segmen usaha sebagai berikut:
For management reporting purposes, the
Company and its subsidiaries have three
business segments as follows:
i.
Segmen eksplorasi dan pertambangan
batubara
terdiri
dari
dua
anak
perusahaan: TE yang bergerak di bidang
penelitian geologi dan geohidrologi,
eksplorasi, dan analisis mineral; dan TIM
yang bergerak di bidang pertambangan
dan perdagangan batubara.
i.
The exploration and coal mining
segment consists of two subsidiaries of
the Company: TE, which is involved in
geological
and
geohydrological
research, exploration, and mineral
analysis; and TIM, which is involved in
coal mining and trading.
ii.
Segmen pertambangan timah terdiri dari
anak perusahaan, TT yang bergerak di
bidang pertambangan dan peleburan
timah.
ii.
The tin mining segment consists of the
Company's subsidiary, TT which is
involved in tin mining and smelting
services.
iii.
Segmen konstruksi terdiri dari dua anak
perusahaan, TI dan DAK, yang bergerak
di bidang perbengkelan, konstruksi, dan
jasa perkapalan.
iii.
The construction segment consists of
two of the Company's subsidiaries, Tl
and DAK, which are involved in
workshop, construction, and shipping
dockyard services.
b.
Informasi keuangan segmen
Berikut
ini
adalah
informasi
berdasarkan segmen usaha:
segmen
Segment financial information
The below segment information is based on
business segment:
2009
Segmen
Eksplorasi dan
Pertambangan
Batubara/
Exploration and
Coal Mining
Segment
Segmen
Pertambangan
Timah/
Tin Mining
Segment
Segmen
Konstruksi/
Construction
Segment
Eliminasi/
Elimination
Konsolidasi/
Consolidated
PENDAPATAN
Penjualan eksternal
Penjualan antar segmen
821.538
21.677
6.877.997
-
10.321
220.686
(242.363)
7.709.856
-
REVENUE
External sales
Inter-segment sales
Jumlah pendapatan
843.215
6.877.997
231.007
(242.363)
7.709.856
Total revenues
91.819
592.136
25.130
(13.028)
696.057
-
-
-
91.819
592.136
25.130
-
-
-
-
10.357
-
-
-
-
(120.178)
-
-
-
-
(52.901)
39.641
-
-
-
-
(16.300)
(235.391)
-
-
-
-
(21)
91.819
592.136
25.130
HASIL
Hasil segmen
Beban yang tidak
dialokasikan
Laba usaha
Pendapatan bunga
Laba selisih kurs
mata uang asing bersih
Beban bunga dan
keuangan
Lain-lain - bersih
Bagian laba bersih
perusahaan asosiasi
Beban Pajak
Hak minoritas atas
laba bersih anak
perusahaan
Laba bersih
- 52 -
(13.028)
(13.028)
(7.513)
688.544
313.751
RESULTS
Segment results
Unallocated
expenses
Income from operations
Interest income
Loss on foreign exchange - net
Interest expense and finance
charges
Others - net
Equity in net loss
of associate
Tax expense
Minority Interest in net
income of a subsidiary
Net income
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
2009
Segmen
Eksplorasi dan
Pertambangan
Batubara/
Exploration and
Coal Mining
Segment
Segmen
Pertambangan
Timah/
Tin Mining
Segment
Segmen
Konstruksi/
Construction
Segment
Eliminasi/
Elimination
Jumlah/
Total
INFORMASI LAINNYA:
ASET
Aset segmen
Investasi dalam
perusahaan asosiasi
444.059
71
5.159.836
1.200
(5.035.837)
125.270
Jumlah aset
444.130
30.708.990
729.909
(26.912.076)
4.855.712
Total assets
KEWAJIBAN SEGMEN
Kewajiban yang
tidak dialokasikan
352.829
22.140.593
607.846
(22.039.938)
1.061.330
-
-
-
SEGMENT LIABILITIES
Unallocated
liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
352.829
22.140.593
607.846
PENGELUARAN MODAL
63.123
479.990
91.773
-
634.886
CAPITAL EXPENDITURES
PENYUSUTAN
12.687
225.883
5.661
-
244.231
DEPRECIATION
116.004
NON-CASH
EXPENSES OTHER
THAN DEPRECIATION
BEBAN NON KAS SELAIN
PENYUSUTAN
25.433.913
10.178
728.709
105.826
(21.876.239)
4.730.442
-
364.318
(22.039.938)
-
1.425.648
-
OTHER INFORMATION:
ASSETS
Segment assets
Investment in associates
TOTAL LIABILITIES
2008
Segmen
Eksplorasi dan
Pertambangan
Batubara/
Exploration and
Coal Mining
Segment
Segmen
Pertambangan
Timah/
Segmen
Konstruksi/
Tin Mining
Segment
Construction
Segment
Eliminasi/
Konsolidasi/
Elimination
Consolidated
PENDAPATAN
Penjualan eksternal
Penjualan antar segmen
754.129
23.337
8.285.641
-
13.312
176.194
(199.531)
9.053.082
-
REVENUE
External sales
Inter-segment sales
Jumlah pendapatan
777.466
8.285.641
189.506
(199.531)
9.053.082
Total revenues
HASIL
Hasil segmen
106.174
2.070.215
5.671
(105.280)
2.076.780
RESULTS
Segment results
-
-
-
106.174
2.070.215
5.671
-
-
-
-
55.205
41.896
-
-
-
-
(40.484)
(25.844)
-
-
-
-
7.952
(766.578)
-
-
-
-
7
106.174
2.070.215
5.671
Beban yang tidak
dialokasikan
Laba usaha
Kerugian selisih kurs mata
uang asing - bersih
Pendapatan bunga
Beban bunga
dan keuangan
Lain-lain - bersih
Bagian laba
perusahaan asosiasi
Beban pajak
Hak Minoritas atas laba bersih
anak perusahaan
Laba bersih
- 53 -
-
(105.280)
(105.280)
(6.576)
2.070.204
1.342.358
Unallocated
expenses
Income from
operations
Gain on foreign
exchange - net
Interest income
Interest expense and
finance charges
Others - net
Equity in net income
of associate
Tax expense
Minority Interest in net
income of subsidiaries
Net income
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
2008
Segmen
Eksplorasi dan
Pertambangan
Batubara/
Exploration and
Coal mining
Segment
INFORMASI LAINNYA
ASET
Aset segmen
Investasi dalam
perusahaan
assosiasi
Segmen
Konstruksi/
Construction
Segment
-
131.524
-
Jumlah aset
373.268
6.732.895
554.027
(1.875.187)
5.785.003
Total assets
KEWAJIBAN SEGMEN
Kewajiban yang
tidak dialokasikan
317.206
3.224.464
227.111
(2.170.059)
1.598.722
-
-
-
SEGMENT LIABILITIES
Unallocated
liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
317.206
3.224.464
227.111
15.818
540.950
18.908
-
575.676
5.583
159.576
5.311
-
170.470
DEPRECIATION
113.103
NON-CASH EXPENSES
OTHER THAN
DEPRECIATION
14.395
97.516
(1.875.187)
-
(2.170.059)
1.192
IKATAN
40.
Berdasarkan surat perjanjian No. 41 tanggal
20 Oktober 1994, Perusahaan dan anak
perusahaan memiliki kewajiban kepada PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (BM), untuk membayar
bunga pinjaman karyawan Perusahaan dan anak
perusahaan sehubungan dengan Program
Pemilikan Kendaraan Mandiri (PPKM) dan
Program Pemilikan Rumah Mandiri (PPRM).
Jangka waktu perjanjian antara karyawan dan
BM adalah lima tahun untuk PPKM dan sepuluh
tahun untuk PPRM. Bunga masih harus dibayar
telah dibukukan dalam laporan keuangan
konsolidasi. Perusahaan dan anak perusahaan
memberikan penjaminan atas pinjaman karyawan
kepada BM.
-
- 54 -
131.524
365.700
1.964.422
Investment in
associates
TOTAL LIABILITIES
CAPITAL EXPENDITURES
COMMITMENTS
a.
Based on agreement No. 41 dated October
20, 1994, the Company and its subsidiary
have a liability to PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk (BM) to pay interest on the employee
loans under the vehicle and housing
ownership program.
The agreement
between the employees and BM is valid for
five years for the vehicle ownership program
and for ten years for the housing ownership
program. The accrued interest has been
recorded in the consolidated financial
statements. The Company and its subsidiary
provide guarantee on their employee loans
to BM.
As of December 31, 2009 and 2008, the total
amount of the Company’s employee loans to
BM in regards of housing ownership program
amounted to Rp 1,510 and Rp 2,394,
respectively with the last maturity in 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
jumlah hutang karyawan Perusahaan kepada
BM sehubungan dengan PPRM adalah
sebesar Rp 1.510 dan Rp 2.394 yang jatuh
tempo terakhir pada tahun 2012.
Berdasarkan surat perjanjian No. 473 tanggal
4 September 2008, Perusahaan dan anak
perusahaan memiliki kewajiban kepada
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(BRI), untuk membayar bunga pinjaman
karyawan Perusahaan sehubungan dengan
Program
Pemilikan
Kendaraan
Mandiri
(PPKM). Jangka waktu perjanjian antara
karyawan dan BRI adalah lima tahun. Bunga
masih harus dibayar telah dicatat dalam
laporan keuangan konsolidasi. Perusahaan
memberikan penjaminan atas pinjaman
karyawan kepada BRI.
5.653.479
OTHER INFORMATION
ASSETS
Segment assets
554.027
PENYUSUTAN
b.
Konsolidasi/
Consolidated
6.601.371
BEBAN NON KAS
SELAIN
PENYUSUTAN
a.
Eliminasi/
Elimination
373.268
PENGELUARAN MODAL
40.
Segmen
Pertambangan
Timah/
Tin Mining
Segment
b.
Based on agreement No. 473 dated
September 4, 2008, the Company and its
subsidiary have a liability to PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk (BRI) to pay interest
on the employee loans under the vehicle
program. The agreement between the
employees and BRI is valid for five years.
Accrual of interest has been recorded in the
consolidated financial statements. The
Company and its subsidiary provide a
guarantee on their employee loans to BRI.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
jumlah hutang karyawan Perusahaan kepada
BRI sehubungan dengan PPKM masing-masing
adalah sebesar Rp 28.511 dan Rp 5.821 yang
jatuh tempo terakhir pada tahun 2012.
41.
At December 31, 2009 and 2008, the total
amount of the Company employee loans to
BRI relating to vehicle ownership program
was Rp 28,511 and Rp 5,821, respectively
with the last maturity in 2012.
c.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Perusahaan memiliki fasilitas L/C dan garansi
bank yang telah digunakan masing-masing
sebesar Rp 1.570 dan Rp 6.110 (Catatan 17).
c.
At December 31, 2009 and 2008, the
Company had outstanding L/C and bank
guarantee facilities amounting to Rp 1,570
and Rp 6,110, respectively (Note 17).
d.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan
mempunyai beberapa komitmen untuk menjual
kepada beberapa pelanggan produk-produk
tertentu dengan jumlah yang disepakati oleh
kedua belah pihak. Penyerahan produk akan
dilakukan secara berkala selama jangka waktu
tertentu yang berkisar antara satu bulan hingga
satu tahun.
d.
As at December 31, 2009, the Company has
various commitments to sell certain products
to various buyers at specified agreed
quantities. The products will be periodically
delivered for periods ranging from one month
to one year.
e.
Perusahaan
mengadakan
Perjanjian
Kerjasama Operasi Produksi Aspal Curah
Buton tanggal 10 April 2008 dengan PT Sarana
Karya (Persero) untuk melakukan kerjasama
operasi perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian penambangan, pengolahan lebih
lanjut, pengangkutan dan penjualan. Pada
tanggal 31 Desember 2009, jumlah dana yang
disediakan oleh Perusahaan untuk ikatan ini
sebesar Rp 28,6 milyar (satuan penuh).
e.
The Company has entered into a
commitment of Asphalt Curah Buton
Production Operation on April 10, 2008 with
PT Sarana Karya (Persero) on the planning,
mining
accomplishment
and
controll,
treating, conveying and trading. As of
December 31, 2009, the accumulated fund
provided by the Company for this
commitment amounted to Rp 28.6 billion (full
amount).
f.
DAK mengadakan perjanjian kerjasama
dengan PAL yang berkedudukan di Surabaya
dalam rangka menyelesaikan pembangunan 1
unit 24.000 DWT Chemical Tanker (Hull) 242.
Nilai kontrak maksimum yang disetujui sebesar
US$ 7 juta (satuan penuh).
f.
DAK has entered into an agreement with
PAL which is domiciled in Surabaya for the
completion of the building of 1 unit 24,000
DWT Chemical Tanker (Hull) 242. Maximum
contract value is to US$ 7 million.
g.
Berdasarkan Akta Perjanjian Penyerahan
Penggunaan Tanah Industri di dalam Kawasan
Industri Cilegon tanggal 23 Desember 2008
antara PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
(KIEC) dan TI, anak perusahaan, akan
dilaksanakan pembangunan pabrik, dengan
jumlah
investasi
direncanakan
sebesar
Rp 250.000. Pembangunan pabrik ini
ditargetkan selesai pada tengah tahun 2010
dan mulai beroperasi secara komersial pada
tahun 2011.
g.
Based on an agreement between TI and
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC)
dated December 23, 2008, TI has agreed to
construct tin chemical plant located in the
KIEC Industrial estate, Banten. Total of the
construction
investment
would
be
Rp 250,000. Such construction in progress is
targeted to be completed by mid of 2010 and
will start for commercial operations by 2011.
41.
INSTRUMEN DERIVATIF
Kegiatan usaha Perusahaan dipengaruhi oleh risiko
pasar, terutama perubahan dalam kurs mata uang
asing dan harga jual logam timah yang berkaitan
dengan persediaan logam timah. Karena itu,
Perusahaan menggunakan derivatif dan instrumen
lainnya sehubungan dengan kegiatan pengelolaan
risiko.
- 55 -
DERIVATIVE INSTRUMENTS
The Company is exposed to market risks,
including fluctuations in foreign currency
exchange rates and changes in tin metal selling
prices associated with tin inventories. It therefore
uses derivatives and other instruments to support
its risk management activities.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Estimasi nilai wajar instrument derivatif Perusahaan
adalah sebagai berikut:
The estimated fair values of the Company's
derivative instruments are summarized below:
2009
Jumlah
nosional/
Total
notional
US$
Kontrak forward
42.
2008
Nilai
wajar/
Fair
value
Rp
-
Jumlah
nosional/
Total
notional
US$
-
1 .500.000
Nilai
wajar/
Fair
value
Rp
2.325
Forward contracts
Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan
kontrak forward berjangka mata uang asing (forward
foreign exchange contracts) untuk melindungi
penerimaan dan pembayaran mata uang asing
tertentu. Kontrak berjangka perubahan nilai tukar
mata uang asing mengharuskan Perusahaan dan
anak perusahaan, pada tanggal tertentu di masa
mendatang, untuk membeli atau menjual mata uang
asing sebagai pertukaran terhadap Rupiah dan
mata uang lainnya. Saldo kontrak pada tanggal
31 Desember 2008 jatuh tempo pada tanggal
5 Januari 2009.
The Company and subsidiaries use forward
foreign exchange contracts to cover specific
foreign currency payments and receipts. The
forward foreign exchange contracts require the
Company and subsidiaries, at a future date, to
either buy or sell foreign currency in exchange for
Rupiah
and
other
currencies.
Contracts
outstanding as of December 31, 2008 were
settled on January 5, 2009.
Nilai wajar dari transaksi ini dihitung dengan
menggunakan harga pasar. Bila harga pasar
tersebut tidak tersedia, maka digunakan analisis
arus kas diskonto dengan menggunakan kurva hasil
(yield curve) yang berlaku selama jangka waktu
instrumen tersebut.
The fair values of the transaction were calculated
using the quoted market prices. Where such
prices are not available, the fair value were
calculated using discounted cash flow analysis
using the applicable yield curve for the duration of
the instruments.
Laba (rugi) atas instrumen keuangan derivatif
disajikan sebagai bagian dari laba (rugi) kurs mata
uang asing.
Any profit (loss) on financial derivatives is
recognized and presented as part of gain (loss)
foreign exchange.
KONTINJENSI
a.
42.
Penambangan inkonvensional di Bangka dan
Belitung berpotensi merusak lingkungan,
terutama dalam areal Kuasa Pertambangan
(KP) Perusahaan yang menjadi kewajiban
Perusahaan untuk melakukan pengelolaan
proses
rehabilitasi
lingkungan.
Selama
berlangsungnya penambangan inkonvensional
yang berada di luar pengendalian Perusahaan,
termasuk perusakan lahan bekas tambang yang
telah
direhabilitasi
sebelumnya,
proses
rehabilitasi lingkungan tidak dapat dilaksanakan
oleh Perusahaan sebagaimana ketentuan yang
berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut,
dalam
tahun
2007,
Perusahaan telah
melakukan penertiban dan pembinaan terhadap
tambang-tambang inkonvensional yang bekerja
di dalam areal KP Perusahaan menjadi
tambang-tambang skala kecil di bawah
koordinasi mitra Perusahaan yang diikat dengan
surat perjanjian oleh Perusahaan.
- 56 -
CONTINGENCIES
a.
The unconventional mining activities in
Bangka and Belitung may damage the
environment, especially within the license
areas of the Company’s mining rights (KP)
where the Company is obligated to provide
environmental remediation. The reclamation
activities could not be performed by the
Company in accordance with prevailing
environmental remediation regulation as long
as the unconventional mining activities are
not within the Company’s control, including
the damage to the Company’s mining areas
that had been remediated previously.
In relation to this efforts, in 2007, the
Company has taken efforts to guide and
develop unconventional miners working in
the Company’s area to become small scale
miners under the control of the Company’s
mining partners under an agreement with the
Company.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Perusahaan melakukan penelaahan atas
budidaya tanaman industri sebagai proses
rehabilitasi lingkungan, agar secara bertahap
dapat mengalihkan kegiatan masyarakat dari
penambangan inkonvensional ke usaha lain
yang memberikan manfaat jangka pajang.
Perusahaan telah melakukan perataan lahan
reklamasi seluas 1.351 ha untuk proses
reklamasi yang dilakukan selama tahun 2009.
b.
Pada tanggal 17 Januari 2005, PT Tanjung Alam
Jaya (TAJ), anak perusahaan menerima laporan
hasil pemeriksaan Tim Optimalisasi Penerimaan
Negara mengenai pelaksanaan pembayaran
kewajiban TAJ kepada Negara selain pajak untuk
tahun 2002 dan 2003. Dalam temuan tersebut
dinyatakan
bahwa
terdapat
kekurangan
pembayaran denda keterlambatan iuran tetap
senilai US$ 104.000 (satuan penuh) dan royalti
sebesar Rp 1.429.557.178 (satuan penuh).
The Company’s management is currently
reviewing the cultivation of industrial crops
as part of the environmental rehabilitation
process, so that the community activities
could
be
gradually
changed
from
unconventional mining to a business which
has future benefits.
The Company
performed land clearance on 1,351 ha for
reclamation activities to be performed during
2009.
b.
Manajemen TIM tidak setuju dengan hasil
temuan. Hingga tanggal laporan, manajemen
TIM sedang melengkapi data pendukung yang
dimintakan oleh tim pemeriksa. Berdasarkan
Perjanjian Jual Beli Saham, apabila hasil
pemeriksaan di atas benar adanya, maka
seluruh
kewajiban
pembayaran
atas
kekurangan pembayaran tersebut di atas akan
menjadi tanggungan pemegang saham lama
sehingga tidak berpengaruh pada posisi aset
dan kewajiban neto anak perusahaan dan
Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan
ini, keputusan mengenai hal tersebut belum
diperoleh.
c.
Pada tanggal 10 Maret 2006, Departemen
Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri
No. P.14/Menhut-II/2006 (“Peraturan 2006”)
mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan
Hutan yang mengatur penggunaan hutan untuk
aktivitas non-kehutanan. Berdasarkan Peraturan
2006 tersebut, suatu perusahaan dapat diberikan
ijin kehutanan untuk menggunakan kawasan
hutan untuk aktivitas non-kehutanan (misal
aktivitas bisnis) dengan beberapa persyaratan
yang telah ditentukan, selama jangka waktu lima
tahun (dapat diperpanjang). Sebagaimana juga
dipersyaratkan dalam persetujuan prinsip kepada
PT Tambang Timah (“TT”), salah satu syarat
penting yang telah ditentukan dalam Peraturan
2006 tersebut adalah menyediakan kawasan
non-hutan sebesar dua kali luas kawasan hutan
yang digunakan (“lahan kompensasi”). Terdapat
juga persyaratan teknis berkaitan dengan lahan
kompensasi, yaitu statusnya harus “clear and
clean”, letaknya berbatasan langsung dengan
kawasan hutan, terletak dalam sub-daerah aliran
sungai (atau daerah aliran sungai) yang sama
dengan kawasan hutan yang digunakan dan
- 57 -
On January 17, 2005, PT Tanjung Alam
Jaya (TAJ), a subsidiary received an audit
result from State Receipt Optimisation Team
(Team) in relation to TAJ’s payment to the
Government for non-tax state receipts for
year 2002 and 2003. In that audit, there is
an underpayment penalty for a late
contribution
payment
amounting
to
US$ 104,000 (full amount) and royalty
amounting to Rp 1,429,557,178 (full
amount).
Management of TIM does not agree with this
assessment. Until the date of authorization
of the consolidated financial statements,
TIM’s management is currently preparing
data for the Team. Based on the Sales
Purchase Agreement, all liabilities in relation
to this underpayment assessment is the
former shareholder’s responsibility and,
therefore, it does not affect the net assets
and liabilities of the subsidiary or the
Company. Up to the date of authorization of
consolidated financial statements, no
decision has been issued.
c.
On March 10, 2006, the Ministry of Forestry
issued
a
Ministerial
Regulation
No.
P.14/Menhut-II/2006 (the “2006 Forestry
Regulation”) regarding Guidelines for Land Use
of Forest Areas describing the permit to use
forests for non-forestry activities. Pursuant to
the 2006 Forestry Regulation, a company may
be given a forestry permit to use a forest area
for non-forestry activities (e.g. commercial
activities), subject to a number of preconditions, for a period of five years
(extendable).
As also required by
PT Tambang Timah’s (“TT”) approval inprinciple, one of the most significant preconditions under the 2006 Forestry Regulation
is to provide non-forest land to the size of two
times of the forest area to be used
(“compensation land”).
There are also
technical requirements for the compensation
land, i.e., the status should be “clear and
clean”, it should be adjacent to a forest area, it
should be in the same sub-watershed (or
watershed) with the forest area being used and
it can be reforested by conventional means.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
dapat dihutankan kembali dengan cara
konvensional.
Kemudian, lahan kompensasi
tersebut
harus
dijadikan
hutan.
Untuk
meyakinkan status “clear and clean”, lahan
kompensasi harus mempunyai suatu titel hak
atas tanah. Atau, sebagai alternatif, jika dalam
dua tahun perusahaan tidak dapat menyediakan
lahan kompensasi yang disyaratkan, perusahaan
harus membayar penerimaan negara bukan
pajak secara tahunan kepada Departemen
Kehutanan sejumlah 1% dari ‘total nilai produksi’.
Peraturan 2006 tersebut tidak mengatur
bagaimana menentukan ‘total nilai produksi’.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
TT telah menyampaikan permohonan resmi
kepada Menteri Kehutanan untuk memperoleh
izin pinjam pakai untuk area KP di dalam
hutan. Sampai dengan tanggal laporan ini TT
telah menerima surat rekomendasi dari
Gubernur Propinsi Bangka Belitung untuk
disampaikan ke Menteri Kehutanan. Karena
proses
ini
masih
terus
berlangsung,
manajemen berkeyakinan bahwa TT akan
segera memperoleh izin pinjam pakai.
TT has submitted to the Minister of Forestry
an official request for a borrow-use permit for
KP located in forestry areas. As of the date
of authorization of the consolidated financial
statements,
TT
has
received
a
recommendation letter from the Governor of
Bangka Belitung province to be forwarded to
the Minister of Forestry. As the process is
progressing, management believes that TT
will soon obtain the borrow-use permit.
Manajemen TT dan Perusahaan telah
memutuskan untuk menghentikan kegiatan
tambang di area hutan sampai dikeluarkan izin
pinjam pakai dari Menteri Kehutanan. Sampai
dengan tanggal laporan ini, manajemen TT
dan Perusahaan dalam proses menganalisa
dampak
Peraturan
2006
ini.
Namun
manajemen berkeyakinan bahwa Peraturan
2006 ini tidak akan berdampak signifikan
terhadap operasi TT.
TT and the Company’s management have
decided to cease mining operations in the
forestry area until the borrow-use permit is
issued by the Minister of Forestry. As of the
date of authorization of the consolidated
financial statements, TT and the Company’s
management were analising the impact of
the 2006 Forestry Regulation. However,
management believes that the 2006 Forestry
Regulation will have no significant impact to
TT’s operations.
TT sudah mendapatkan persetujuan prinsip
penggunaan kawasan hutan di Kabupaten
Belitung seluas 1.062,02 ha melalui surat
keputusan Menteri Kehutanan no. S.
625/Menhut-VII/2009 tanggal 12 Agustus 2009
dan Kabupaten Belitung Timur seluas 2.201,95
ha melalui surat keputusan No. S.626/MenhutVII/2009 tanggal 12 Agustus 2009.
TT has received principal approval on the
permit to use forests in Belitung for 1.062,02
ha through Ministry of Forestry decision
letter No. S.625/Menhut-VII/2009 dated
Agustus 12, 2009 and in East Belitung for
2.201,95 ha through decision letter
No.
S.626/Menhut-VII/2009
dated
Agustus 12, 2009.
Permohonan penggunaan kawasan hutan di
wilayah Kabupaten Bangka Tengah dan
Kabupaten Bangka masih dalam proses
persetujuan Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan, sedangkan di wilayah Kabupaten
Bangka Selatan dan Kabupaten Bangka Barat
masih dalam proses di Direktorat Jenderal
Bina Produksi Kehutanan.
Request for the use of Forest Areas permit in
Central Bangka and Bangka are still in the
process for approval from Directorate
General of Forestry Planology, and for South
Bangka and West Bangka are still still in the
process for approval from Directorate
General of Bina Produksi Kehutanan.
- 58 -
The compensation land must then be
reforested. To ensure that the status is “clear
and clean”, compensation land should be
covered by a land title. Or, alternatively, if within
two years TT cannot provide the required
compensation land, TT must pay on an annual
basis non-tax state revenue to the Ministry of
Forestry in the amount of 1% of ‘total
production value’. The 2006 Forestry
Regulation is silent on how to determine the
‘total production value’.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
d.
43.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Pada bulan Mei 2008, Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan
Peraturan Menteri No. 18/2008 tentang
reklamasi dan penutupan tambang. Peraturan
Menteri tersebut mensyaratkan perusahaan
untuk menyediakan jaminan atas reklamasi
dan penutupan tambang dalam bentuk deposito
berjangka pada salah satu bank milik negara
atas nama Menteri ESDM, bank garansi atau
asuransi dengan jangka waktu sesuai dengan
jadwal penutupan tambang. Untuk perusahaan
yang sahamnya tercatat di bursa atau
perusahaan dengan modal disetor lebih dari
US$ 25 Juta pada laporan keuangan yang
telah diaudit, jaminan dapat juga berupa
penyisihan akuntansi. Pada tanggal neraca,
penyisihan untuk rehabilitasi dan restorasi
tambang telah disediakan oleh Perusahaan
(Catatan 22) dan saat ini Perusahaan sedang
mengevaluasi perlu tidaknya menempatkan
dana dalam deposito berjangka untuk
reklamasi dan penutupan tambangnya.
d.
ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA
UANG ASING
43.
In May 2008, the Minister of Energy and
Mineral Resources (MEMR) issued Minister
Regulation No. 18/2008 regarding the mine
reclamation and mine closure. Such
regulation stipulates that a company is
required to provide mine reclamation and
mine closure guarantee in the form of time
deposit in a state-owned bank on behalf of
MEMR, bank guarantee or insurance with
the term in line with the reclamation and
mine closure schedule. For a listed company
or a company with paid up capital of at least
US$ 25 million in the audited financial
statements, the guarantee can also be in the
form of accounting provision. As of the
balance sheet date, the provision for mine
rehabilitation and restoration has been made
by the Company (Note 22) and management
is currently evaluating whether it is required
to place a time deposit for its mine
reclamation and mine closure provision.
MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
2009
Mata Uang Asing/
Foreign currencies
Jumlah
Mata Uang Asing/
Amount in
foreign currencies
(full amount)
Ekuivalen Rupiah/
Rupiah equivalent
Aset
Kas dan Setara Kas
Piutang usaha
Assets
US$
GBP
US$
38.061.170
49.159
53.815.638
Jumlah Aset
Kewajiban
Hutang usaha
Hutang bank
US$
SGD
Euro
JPY
MYR
US$
(7.491.157)
(136.725)
(8.681)
(1.846.949)
(5.000)
(6.850.000)
357.775
743
505.867
Cash and cash equivalents
864.385
Total Assets
(6.027)
(916)
(117)
(188)
(13)
(64.390)
71.651
Jumlah Kewajiban
792.734
Aset bersih
- 59 -
Trade accounts receivable
Liabilities
Trade accounts payable
Bank loan
Total Liabilities
Net assets
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
Kurs konversi yang digunakan pada tanggal
31 Desember 2009 dan kurs yang berlaku pada
tanggal 26 Maret 2010 adalah sebagai berikut:
The conversion rates used on December
31, 2009 and the prevailing rates on March 26,
2010 are as follows:
26 Maret 2010/
March 26,2010
Mata uang asing
US$ 1
GBP 1
Euro 1
SGD$ 1
JPY 1
MYR 1
44.
PERISTIWA
NERACA
91.369
13.584
12.176
6.497
99
2.756
PENTING
SETELAH
TANGGAL
44.
Pada tanggal 1 Pebruari 2010, perusahaan
melakukan reorganisasi struktur usaha untuk
menyesuaikan dengan UU No. 4/2009 tentang
Pertambangan Mineral dan batubara dan Peraturan
Pemerintah No. 23 Tahun 2010, tentang kegiatan
usaha pertambangan.
45.
PENGARUH
KRISIS
KEUANGAN
GLOBAL
TERHADAP
PERUSAHAAN
DAN
ANAK
PERUSAHAAN
2009
Rp
9.400
15.114
13.510
6.699
102
2.747
Foreign currencies
US$ 1
GBP 1
Euro 1
SGD$ 1
JPY 1
MYR 1
SUBSEQUENT EVENTS
On February 1, 2010, the Company reorganized
its business structure to
conform with Law
No. 4/2009 regarding Mineral and Coal Mining,
Regulation of the Ministry of Energy and
Government Regulation No. 23 Tahun 2010,
regarding Mining Activity.
45.
THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS
TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES
Pada triwulan keempat 2009, harga logam timah di
LME
cenderung meningkat, rata-rata di atas
US$ 14.000-an per ton. Selama tahun 2009 harga
rata-rata logam timah adalah US$ 13.592 per ton.
On the fourth quarter of 2009, the trend of tin price
in LME increased, with an average price of
US$ 14,000/tonne. The average tin price in 2009
was US$ 13,592/tone.
Meskipun harga timah mengalami pemulihan, untuk
mengantisipasi
fluktuasi
harga
komoditas
pertambangan di masa yang akan datang,
manajamen saat ini sedang melakukan efisiensi
biaya produksi untuk mengantisipasi kemungkinan
penurunan harga komoditas pertambangan yang
lebih jauh. Manajemen meyakini bahwa Perusahaan
tetap dapat mengelola resiko bisnisnya ditengah
kondisi perekonomian global yang tidak dapat
diprediksi secara pasti.
Despite the recovery of the tin price, to anticipate
future fluctuation in mining comodity price,
management is currently improving the production
cost efficiency to anticipate further decrease on
mining commodities prices. The management
expects that the Company and its subsidiaries are
well placed to manage their business risks
successfully despite the current uncertain
economic outlook.
Manajemen juga meyakini bahwa Perusahaan
memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan
operasinya di masa depan sehingga laporan
keuangan
tetap
dapat
disajikan
dengan
mempertahankan asumsi kelangsungan usaha.
The management believes that the Company and
its subsidiaries have adequate resources to
continue in operational existence for the
foreseeable future. Accordingly, the Company and
its subsidiaries continue to adopt the going
concern basis in preparing the consolidated
financial statements.
- 60 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
46.
46.
UNDANG-UNDANG PERTAMBANGAN MINERAL
DAN BATUBARA – UU NO. 4/2009
MINERAL AND COAL MINING LAW – LAW
NO. 4/2009
Pada tanggal 12 Januari 2009, Undang-Undang No.
4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan batubara
ditandatangani dan mulai berlaku menggantikan UU
No. 11/1967. Perubahan-perubahan yang penting
dari undang-undang pertambangan yang baru
diantaranya adalah sebagai berikut:
On January 12, 2009, Law No. 4/2009 regarding
Mineral and Coal Mining was signed and came
into effect, replacing Law No. 11/1967. The key
changes in the new mining law include the
following:
•
Sistem perizinan pertambangan berubah dari
semula berdasarkan kontrak menjadi sistem
yang berdasarkan izin. Izin pertambangan (Izin
Usaha Pertambangan – IUP) dapat diterbitkan
oleh pemerintah pusat, provinsi atau kabupaten
dan penerbitan izin tersebut dilakukan melalui
tender kecuali untuk perusahaan pertambangan
milik negara (BUMN).
•
The mining licensing is changed from a
contract-based system to a license-based
system.
Mining
licenses
(Izin
Usaha
Pertambangan - IUP) can be issued by the
central, provincial or regional government, and
the issuance of such licenses will be done
through a tender except for state owned
mining companies.
•
Undang-undang
pertambangan
baru
mengharuskan investor untuk memproses
semua produk pertambangan menjadi logam di
Indonesia, baik dengan mendirikan pabrik
peleburan sendiri atau menggunakan fasilitas
peleburan pihak lain. Untuk kontrak-kontrak
pertambangan yang telah ada diperkenankan
tetapi harus menyesuaikan dengan peraturan
yang baru dalam satu tahun dan harus
memproses produk pertambangan menjadi
logam di dalam negeri dalam lima tahun.
•
The new mining law requires investors to
process all mining products into metal within
Indonesia, either by setting up their own
smelters or by using those of others. Existing
Indonesian mining contracts would be upheld,
but contractors must bring themselves into
compliance with the new rules within one year,
and must process their mining products into
metal domestically within five years.
•
Izin Usaha Pertambangan (IUP) mencakup wilayah
yang lebih luas dengan jangka waktu yang lebih
pendek dibanding dengan sebelumnya.
•
The mining licenses (IUP) cover larger areas
but with shorter terms than before.
•
Undang-undang pertambangan yang baru
mengharuskan perusahaan pertambangan untuk
menggunakan perusahaan jasa penambangan
dalam
negeri
kecuali
perusahaan
jasa
penambangan dalam negeri tersebut tidak ada.
•
The new mining law specifically regulates
mining service activities and requires mining
companies to use domestic mining service
companies unless no local mining service
companies are available.
Pada tanggal 30 September 2009, Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 28,
tentang
Penyelenggaraan
usaha
Jasa
Pertambangan Mineral dan Batubara diterbitkan.
Peraturan penting terkait penyelenggaraan usaha
Jasa pertambangan mineral batubara diantaranya
adalah sebagai berikut:
On September 30, 2009, the Ministry of Energy
and Mineral Resources Regulation No. 28
regarding Implementation of Business Service
Mineral and Coal Mining
had been issued.
Regulations related to the implementation of
business service mineral and coal mining include
the following among others:
•
Pemegang IUP atau IUPK dalam melakukan
kegiatan usahanya dapat menggunakan jasa
pertambangan
setelah
rencana
kerja
kegiatannya mendapat persetujuan dari menteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
•
Holders of the mining licenses or exclusive
mining licenses may conduct mining activities
when mining work plan is approved by the
Minister,
Governor,
or
Regent/Mayor,
according to their respective authorities.
•
Pemegang IUP atau IUPK Operasi Produksi
wajib
melaksanakan
sendiri
kegiatan
penambangan, pengolahan dan pemurnian.
•
Holders of mining licenses or exclusive mining
licenses must perform their own mining,
processing and purifying activities.
- 61 -
PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan
•
PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Amounts expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated) - Continued
•
Perusahaan anak atau afiliasi dari pemegang
IUP atau IUPK dilarang terlibat dalam usaha
pertambangan di wilayah pertambangan, kecuali
dengan persetujuan Direktur Jenderal atas nama
Menteri.
Manajemen memonitor perkembangan peraturan
pelaksana tersebut dan mengevaluasi dampak
undang-undang pertambangan yang baru terhadap
operasi Perusahaan dan anak perusahaan.
47.
PERSETUJUAN
KONSOLIDASI
LAPORAN
KEUANGAN
Laporan keuangan konsolidasi telah disetujui dan
diotorisasi oleh Direktur Utama Perusahaan untuk
diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2010.
*******
- 62 -
Subsidiaries or affiliates of holders of mining
licenses or exclusive mining licenses are
prohibited to engage in mining activities in
mining areas, except with the approval of the
Director General on behalf of the Minister.
Management is closely monitoring the progress of
the implementing regulations to assess the impact
of the new mining laws to the Company’s and its
subsidiaries’ current operations.
47.
APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
The consolidated financial statements were
approved and authorized for issue by the
Company’s President Director on March 26, 2010.
Download