FUNGSI MEDIA SOSIAL BANK BCA DALAM MEMBENTUK BRAND

advertisement
FUNGSI MEDIA SOSIAL BANK BCA DALAM
MEMBENTUK BRAND LOYALTY
Studi Kasus : Menara BCA Grand Indonesia
HANIFAN
Jurusan Marketing Communication, School of Communication, Bina Nusantara University
Jalan Kebon Jeruk No.27, Palmerah, Jakarta Barat, 11480.
(021) 53696969
[email protected]
Dina Sekar S.IP,M.I.Kom
ABSTRAK
Ketatnya persaingan antar bank mendorong pihak bank untuk mengungguli satu sama lain dengan berbagai
cara, salah satunya adalah dengan menggunakan iklan dan promosi untuk menarik hati para nasabah dan
calon nasabah. Media sosial menjadi salah satu alat pilihan bank BCA untuk melakukan hal tersebut.
Penelitian ini ingin menjelaskan fungsi media sosial dalam membentuk brand loyalty bank BCA. Penelitian
ini dilandasi teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura dan konsep komunikasi yang
dicetuskan Carl I. Hovland. Metode penelitian yang telah dilakukan adalah studi kasus. Analisis dilakukan
dengan mereduksi data, men- display data, lalu mem verifikasi dataBank BCA melihat akun media sosial
yang mereka punya sebagai salah satu aset yang digunakan untuk membentuk brand loyalty. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah Bank BCA menggunakan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi dengan
nasabah dan sebagai sarana riset melalui feedback yang berguna untuk membentuk brand loyalty.
Kata Kunci : media sosial, brand loyalty, metode kualitatif
ABSTRACT
Intense competition among banks to encourage the banks to outperform each other in various ways, one of
which is by using advertising and promotion to appeal to customers and prospective customers. Social media
became a tool of choice BCA bank to do so. This study would like to explain the function of social media in
the form of brand loyalty BCA. This research is based on social learning theory proposed by Albert Bandura
and communication concepts that triggered Carl I. Hovland. The research method is case study has been
conducted. The analysis is done by reducing the data, trying display the data, and then verify mem BCA
Databank see social media accounts that they have as one of the assets used to establish brand loyalty. The
conclusion of this study is the BCA using social media as a tool to communicate with clients and as a means
of research through feedback that is useful to establish brand loyalty.
Keywords : social media, Brand loyalty, qualitative method
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi seperti sekarang, komunikasi sudah semakin mudah untuk dilakukan. Jarak dan
waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi. Telepon, handphone, sampai internet merupakan
media komunikasi tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Internet merupakan media terbaru ( new
media ) yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Sekarang internet tidak lagi hanya bisa dijangkau melalui komputer, tetapi juga melalui handphone,
tablet dan laptop. Hal ini tentunya memudahkan banyak pihak. Tidak hanya untuk mencari informasi, tapi
juga sebagai sarana berkomunikasi. Internet kini dapat digunakan sebagai sarana membangun kehidupan
sosial secara online.
Pergeseran fungsi internet itulah yang kini disebut sebagai istilah social media. (Rahmayadi, 2012:1)
.Melalui internet kita bisa menggunakan sosial media untuk berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu
sosial media yang paling banyak digunakan adalah twitter.
Twitter adalah sebuah layanan jejaring sosial online, yang memperbolehkan para pengguna nya untuk
mengirim dan membaca pesan singkat sebanyak 140 karakter yang disebut “tweets”.
Social media seperti twitter memiliki potensi yang besar bagi perusahaan untuk bisa lebih dekat
dengan pelanggan. Promosi program baru perusahaan dapat menjangkau lebih banyak konsumen, calon
konsumen maupun jenis audiens lainnya. Berbagai sub bidang di perusahaan baik itu marketing, customer
service, ataupun program sosial perusahaan sudah menjadi lumrah memiliki akun khusus di Twitter untuk
seluruh pemberitahuan dan informasi yang ingin disampaikan kepada khalayak publik. (Hutomo, 2012:4-5).
Maka dari itu banyak perusahaan – perusahaan yang memanfaatkan jejaring sosial online untuk
berkomunikasi dengan para customer nya. Salah satunya adalah bank BCA yang memanfaatkan jejaring
sosial twitter untuk berkomunikasi dengan para nasabah dan calon nasabah nya. Melalui twitter, informasi informasi mengenai produk lebih mudah dan cepat tersampaikan kepada para nasabah dan calon nasabah.
Para nasabah pun bisa langsung merespon informasi yang diberikan. Dengan berkomunikasi melalui
twitter, diharapkan nasabah yang mobile dapat terus mengetahui informasi terbaru dari bank BCA tanpa harus
menghabiskan waktu dan tenaga dengan datang langsung ke kantor-kantor bank BCA.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bank adalah merupakan organisasi yang bergerak dalam
bidang jasa keuangan. Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,
dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana,
dan memberikan jasa bank lainnya.
Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan
memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa
mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito Biasanya sambil
diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat.
Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat.Sedangkan jasa-jasa
perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.bank didirikan oleh Prof.
Dr. Ali Afifuddin, SE. Inilah beberapa manfaat perbankan dalam kehidupan:
1. Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model
berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield
enhancement).
2. Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara
untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk
management.
3. Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau
memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery).
4. Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untunguntungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
5.
Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi derivatif dapat
memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu
permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.
Terlepas dari fungsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya, maka yang perlu
diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini
sangat jelas tercermin dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan,
”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak”.
Saat ini di Indonesia sendiri banyak Bank besar yang berdiri untuk membangun dan mensejahterakan
masyarakat salah satu bank tersebut adalah bank Bank Central Asia atau biasa disebut juga BCA. Seiring
berjalannya waktu BCA kini terus berkembang dan semakin matang di usianya yang sudah mencapai 57
tahun.
Ini semua karena di dukung etos kerja yang pantang menyerah dari segenap karyawan dan dukungan
penuh dari seluruh nasabah. 57 tahun BCA suatu rentang waktu yang panjang dan penuh tantangan dalam
menghadapi komitmen BCA menjaga kepercayaan dan harapan nasabah. Prioritas Bank BCA adalah tetap
menjaga dan mempertahankan posisi ban BCA sebagai salah satu institusi penyedia layanan transaksi dan
pembayaran uang terdepan di Indonesia.
Layanan perbankan yang nyaman, aman dan handal merupakan faktor penting dalam membangun
hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi sebagai bank transaksi di Indonesia. BCA menjadi
salah satu bank yang besar dan memiliki jaringan yang luas di Indonesia.
Namun disamping itu selain bank BCA juga ada terdapat beberapa bank competitor lain yang besar
dan hebat yang menjadi competitor teratas BCA yaitu adalah Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat
Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri. Keempat bank itu sendiri diri telah bersaing sejak lama dan dalam banyak
hal, yang termasuk dalam hal menggaet nasabah. ini adalah merupakan salah satu contoh ketatnya persaingan
keempat bank tersebut
Tabel 1.1
Perbandingan jumlah ATM dari 4 Bank terbesar di Indonesia, 2010-2014
Bank
Tahun
2010
2011
2012
2013
BCA
7459
8578
12026
14048
Mandiri
6496
8996
11803
11514
BNI
5004
8227
11163
BRI
2307
7292
14292
14367
Sumber : infobanknews.com
Dilihat dari Tabel diatas maka dari masing masing bank terjadi peningkatan jumlah atm yang dalam
hal ini menunjukan bahwa masing masing tersebut ingin meningkatkan pelayanan bagi nasabahnya. Dari
jumlah mesin atm pada tahun 2013 terakhir terjadi persaingan ketat antara keempat bank tersebut.
Pada tahun 2010 Mandiri memiliki 6496 atm di Indonesia lalu pada tahun berikutnya terjadi
peningkatan yang cukup tajam menjadi 8996 atm melampaui BCA. dan BRI. Dengan adanya peningkatan
atm ini membuktikan bahwa jumlah aset bank tersebut meningkat yang berarti peningkatan terhadap mutu
pelayanan.
Salah satu cara meningkatkan pelayanan adalah yaitu dengan mengakuisisi masyarakat menjadi
nasabah tetap. Dalam hal ini mengakuisisi masyarakat sendiri merupakan bukan hal yang mudah dan suatu
hal yang perlu dipahami mendalam karena sebagai penjual jasa atau produk kita harus bisa memahami apa
yang dicari dan dibutuhkan calon nasabah.
Menurut Kotler (2004: 476) merumuskan jasa sebagai berikut adalah setiap tindakan atau unjuk kerja
yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak yang lain secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan
perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Sedangkan Berry, seperti dikutip oleh Ziethmal dan Bitner (2000:2) mendefinisikan jasa itu sebagai deeds
(tindakan, prosedur, aktivitas) proses-proses dan kerja untuk yang intangible.
Setelah mendapatkan nasabah hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita dapat menjadikan
konsumen atau nasabah itu sendiri menjadi nasabah yang setia terhadap produk atau jasa yang kita tawarkan.
Salah satu cara mendapatkan brand loyalty adalah membuat sebuah ad (advertising)/iklan yang menarik dan
mudah diingat di media massa baik televisi, radio, dan cetak.
Pemasangan iklan di media massa mungkin merupakan hal yang cukup, efisien tapi disamping itu
yang perlu diperhatikan dalam pemasangan ad di media massa adalah tarif pemasangannya yang cukup
mahal. Berikut adalah daftar pengeluaran biaya iklan di media yang dilakukan oleh 10 Bank teratas di
Indonesia
Tabel 1.2
Daftar Pengeluaran Biaya Iklan di Media Oleh 10 Bank Teratas Tahun 2012
Jan – Dec 2012
Grand
SOS
Total (000s)
1. Bank Mandiri
333,092,3
14%
80
2. Bank Central Asia
292,851,0
12%
84
3. Bank Negara Indonesia
289,415,4
12%
67
4. Bank Rakyat Indonesia
265,522,3
11%
76
5. Bank Danamon
113,940,3
5%
72
6. Bank Permata
75,403,73
3%
0
7. BII Maybank
71,076,64
3%
8. Bank Standard Charterered Indonesia
56,757,70
2%
1
9. Bank CIMB Niaga
50,428,47
2%
0
10. Bank Muamalat Indonesia
50,112,96
2%
3
TOTAL TOP 10
1,598,601,
66%
183
TOTAL OTHERS
821,781,0
34%
58
GRAND TOTAL
2,420,382,
100%
241
Sumber : Nielsen Advertising Information Service 2012
Tabel 1.3
Daftar Pengeluaran Biaya Iklan di Media Oleh 10 Bank Teratas Tahun 2013
Jan – Dec 2013
Grand
Total
SOS
(000s)
1. Bank Mandiri
287,363,330
12%
2. Bank Rakyat Indonesia
261,331,075
11%
3. Bank Negara Indonesia
261,307,020
11%
4. Bank Central Asia
235,538,326
10%
5. Bank Danamon
136,176,868
6%
6. Bank BJB
117,564,805
5%
7. Bank Permata
81,604,919
3%
8. Bank Tabungan Negara
68,388,581
3%
9. BII
65,469,649
3%
10. Bank CIMB Niaga
62,292,540
3%
TOTAL TOP 10
1,577,037,113
65%
TOTAL OTHERS
855,048,899
35%
GRAND TOTAL
2,432,086,012
100%
Sumber : Nielsen Advertising Information Service 2013
Tabel diatas menunjukan berapa biaya yang harus dikeluarkan bank bank di Indonesia untuk
memasang iklan di media massa. Pada bagan tersebut di tahun 2012 bank BCA berada di urutan kedua
diantara bank Mandiri dan BNI dalam jumlah pengeluaran biaya untuk iklan atau ad. Lalu tahun 2013 BCA
berada pada urutan keempat dibawah bank Mandiri, BRI, dan BNI.
Seperti yang terlihat pada bagan diatas membuktikan bahwa ketatnya persaingan antar bank di
Indonesia demi untuk mendapatkan nasabah sehingga harus rela mengeluarkan dana atau biaya yang cukup
besar hanya untuk memasang iklan di media massa. Karena ketatnya persaingan tersebut maka Bank BCA
harus memikirkan ulang bagaimana cara untuk menarik atau menggaet nasabah baru dan menjaga nasabah
yang terdahulu agar tetap setia serta meminimalisir biaya pengeluaran pemasangan iklan di media.
Salah satu caranya adalah melalui internet. Dewasa ini rata rata orang atau masyarakat luas sekiranya
menghabiskan waktu nya kebanyakan dengan dunia digital atau lebih tepatnya sosial media. Karena sesempit
apapun waktunya masyarakat kini menggengam smartphone, android atau ios yang mana artinya jarak antara
individu terasa semakin dekat dan mudah digapai. Hampir setengah dari 24 jam per hari dihabiskan untuk
mengunjungi situs sosial, membuka jaringan social dan membangun relasi melalui jaringan sosial.
Internet merupakan teknologi yang sudah berkembang pada saat ini. Hampir semua masyarakat
mengetahui cara mengoperasikan internet. Internet sendiri memberikan kemudahan dalam mengakses
informasi – informasi yang sangat bermanfaat dan berharga dengan biaya yang murah dan tidak bergantung
kepada lokasi, karena internet saat ini dapat kita gunakan dan temui dimana saja .
Dengan adanya internet, masyarakat lebih mudah untuk mengakses suatu informasi. Masyarakat bisa
dengan mudah dan cepat mendapatkna informasi yang mereka inginkan tanpa harus repot. Internet juga
membantu masayarakat untuk dapat berhubungan dengan kerabat melalui media sosial.
Media sosial memberikan suatu fasilitas yang mudah diakses agar masyarakat dapat dengan mudah
mengetahui informasi informasi mengenai kerabat tanpa mengenal jarak dan waktu. Social media adalah
sebuah media online dimana para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
sisi meliputi blog, social network atau jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Adanya internet hampir kegiatatan komunikasi semakin mudah. Kegiatan komunikasi yang semakin
mudah ini tentu saja dapat digunakan untuk memperkenalkan brand kita kepada masyarakat. Salah satu fungsi
sebagai seorang public relations adalah untuk mengkomunikasikan brand perusahaan atau produk kita agar
dikenal oleh masyarakat luas. Untuk menjalankan fun gsi public relations tersebut, kita dapat menggunakan
social media sebagai salah satu tools untuk memperkenalkan brand perusahaan kepada masyarakat luas.
Perkembangan teknologi sekarang yang kita ketahui adalah perkembangan teknologi internet Web 2.0.
perkembangan internet dengan Web 2.0 serta perkembangan mobile technology membuat perilaku
masyarakat berubah dan sekaligus membuka peluang baru.
Teknologi Web 2.0 mengubah segalanya, internet menjadi bersifat interaktif dan dinamis. Orang jadi
bisa lebih mudah mengekspresikan dirinya, melalui networking, membentuk komunitas, berkolaborasi,
berpartisipasi dalam sebuah kegiatan, dan masih banyak lagi hal - hal yang menarik yang dapat dilakukan di
internet. Ini menunjukan bahwa Web 2.0 membuat proses horisontalisasi semakin cepat. Internet bukan hanya
milik generasi muda lagi (Kartajaya, 2008: 6)
BCA sendiri memiliki beberapa aset media sosial yang dikelola oleh pihak perusahaan yaitu :
Facebook :
XpresiBCA.
Fanpage Facebook mempunyai konten mengenai referensi menarik seputar dunia remaja dan berbagi berita
- berita terbaru yang berjiwa muda dan referensi yang ditulis bersifat kreatif
GoodLifeBCA.
Fanpage Facebok mempunyai konten referensi gaya hidup saat ini dan tren apa yang terbaru saat ini.
BizGuideBCA.
Fanpage Facebook mempunyai konten yang membahas tentang panduan panduan berbisnis bagi
wirausahawan yang ingin mencari peluang bisnis saat ini.
BCAKlikPay.
Fanpage Facebook ini mempunyai konten yang membahas tentang dunia online, dan promosi yang ada di
website. Apabila ada nasabah yang memiliki hobi belanja online dapat bergabung dengan fanpage BCA ini
Kartu Kredit BCA
Isi konten akun ini berupa informasi promo-promo spesial dan terkini dari Kartu Kredit BCA dengan
bergabung di Facebook Fan Page Kartu Kredit BCA.
Twitter :
@XpresiBCA
Pada akun Twitter @XpresiBCA, Anda yang berjiwa muda bisa berbagi referensi kreatif terkini.
@GoodLifeBCA
Jika ingin mengetahui informasi terkini seputar trend gaya hidup terkini, follow akun Twitter
@GoodLifeBCA.
@BizGuideBCA
@BizGuideBCA adalah partner yang memberikan info, tips, dan insight bisnis terkini.
@HaloBCA
Akun twitter @HaloBCA adalah layanan customer service 24jam yang menfasilitasi pelayanan layanan BCA.
@BCAKlikPay
Pusat informasi terkini mengenai produk dan promo dari BCA KlikPay
@KartuKreditBCA
Pusat informasi promo-promo spesial dan terkini dari Kartu Kredit BCA.
Youtube : solusiBCA
Melalui YouTube Brand Channel, PT Bank Centra Asia Tbk tampil memberikan informasi, referensi,
hingga solusi finansial yang dikemas dengan menarik. Oleh karena itu BCA mencari solusi untuk
meningkatkan brand loyalty dan salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan melalui
social media. Media sosial itu sendiri adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Teknologi Media Sosial sendiri mengambil berbagai bentuk termasuk majalah,
forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan
bookmark sosial.”Wikipedia”.
Dalam penelitian ini BCA menggunakan sosial media sebagai alat untuk meningkatkan Brand
Loyalty terhadap masyarakat. Brand adalah hal yang paling penting untuk dapat memperkenalkan produk kita
kepada masyarakat. Menurut The American Marketing Association yang dikutip oleh Kotler dan Keller
(2006: 256) a brand is “a name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to identify
the goods or services of one seller or group of sellers and to differentiate
Definisi mengenai merek tersebut, dapat diterjemahkan sebagai berikut:”Merek adalah nama, istilah,
tanda, symbol, atau rancangan atau kombinasi dari hal tersebut. Tujuan mereka adalah untuk mengidentifikasi
produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.
Dalam kasus ini divisi Aspek Digital Marketing menggunakan media sosial sebagai alat branding,
yaitu dengan tujuan mendapatkan loyal customer atau mendapatkan brand loyalty. Loyalitas merek (brand
loyalty) “merupakan suatu ukuran keterlibatan pelanggan kepada sebuah merek”. (Durianto, dkk, 2001 : 126).
Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek
produk lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun
atribut lainya.
Brand loyalty sangatlah penting bagi suatu perusahaan karena Brand loyalty tidak lepas dari manfaat
loyalitas. Karena tingginya kesetiaan pelanggan amat penting bagi sebuah merk. Salah satu manfaat adalah
efektivitas dan efisiensi program pemasaran. Artinya, pemasar tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak
daripada merek lain karena merek yang dipasarkannya sudah berada di hati konsumen. Philips, contohnya,
sedikit beriklan tetapi menjadi raja di kategori lampu listrik.
Setelah mengetahui apa itu brand loyalty kini kembali lagi kepada permasalahan awal adalah yaitu
bagaimana meningkatkan brand loyalty. Seperti yang dijelaskan diatas mahalnya cost atau biaya yang
dikeluarkan perusahaan menyebabkan BCA harus mencari jalan keluar lain agar dapat meningkatkan brand
loyalty dan mengakuisisi nasabah atau keep in touch dengan para customer.
Oleh karena itu pada tahun 2014 BCA membangun sebuah sub divisi yang bernama ADM “Aspek
Digital Marketing”yang bergerak dalam bidang pengembangan sosial media BCA. Karena dengan sosial
media BCA dapat menjadi lebih dekat dengan nasabah maupun masyrakat dan mampu mengetahui apa yang
diinginkan atau dibutuhkan masyarakat.
Landasan Teori dalam penelitian ini adalah pembahasan teori mengenai Teori Komunikasi, Social
Media, Twitter, Brand dan Brand Loyalty
2.2.1
Teori Komunikasi
Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory)
Dikemukakan oleh Albert Bandura menyatakan umumnya orang belajar untuk bersikap dan bertingkah
laku mealui atau dengan mengamati tingkah laku orang lain yang dikenal sebagai model ( Bandura, 1977;
Kail E Nelsen) teori belajar sosial sering disebut juga dengan belajar melalui observasi ( Observasional
Learning ) yang dikenal sebagai imitasi atau modeling, proses pembelajaran yang terjadi ketika seseorang
mengobservasi dan meniru tingkah laku orang lain ( Bandura 1977; Santrhock, 2011). Proses Pembelajaran
ini dimulai pada awal kehidupan bahkan mungkin terjadi beberapa hari setelah lahir. Pada penelitian ini
diharapkan nasabah dapat menjangkau pihak BCA dengan mudah sehingga dapat membangun hubungan baik
antar keduanya. Setelah hal tersebut
Tentang Komunikasi Carl I Hovland sebagaimana dikutip oleh Onong Uchjana Effendy adalah:
“The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to
modify the behavior of other individuals (the comunicatees), (Suatu proses dimana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimuli (biasanya simbol-simbol verbal) bertujuan untuk mengubah tingkah laku individu lain
(komunikate/komunikan)”. (Effendy, 1994:4)
Sejalan dengan pengertian diatas, Harold Lasswell sebagaimana dikutip oleh Onong Uchjana Effendy
mengungkapkan komunikasi dengan lebih sederhana, menurut Lasswel cara yang baik untuk menjelaskan
komunikasi adalah dengan cara menjawab pertanyaan berikut: “who say what in which channel to whom with
what effect?” (siapa mengatakan apa dengan menggunakan media apa kepada siapa dengan efek seperti
apa?) (Effendy, 1994:10).
2.2.2
Social Media
Social media adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.Blog, jejaring sosial
dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Pendapat lain mengatakan bahwa social mediaadalah media online yang mendukung interaksi sosial dan
media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan social media sebagai “sebuah kelompok
aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein
(2010, 59-68)
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian
terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara
lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast,
maka media sosial menggunakan internet. Social media mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi
dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka social media pun ikut tumbuh dengan
pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya
dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses social media
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi
juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa
konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan social media kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media
sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau korandibutuhkan modal yang besar
dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna social media bisa
mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun,
tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.Kita sebagai pengguna social media
dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model konten lainnya.
2.2.2.1
Karakteristik Social Media
Social media ini suatu objek, suatu produk yang dibentuk dan bertujuan, pastinya memiliki
karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan media sosial tradisional lain meskipun semuanya tetap
saja menyerukan pemikiran dan gagasan. Menurut Juju dan Sulianta (2010:7) karakteristik pada social media
modern adalah sebagai berikut :
1. Tranparansi ( Transparancy)
Segalanya tampak keterbukaan karena elemen dan materinya memang ditujukan untuk konsumsi
public atau sekelompok orang.
2. Dialog dan komunikasi (Dialogue & Communication)
Didalamnya akan terjalin suatu hubungan yang sepenuhnya berupa komunikasi, misalnya antara brand
dengan para “fans” nya.
3. Jejaring Relasi ( Networking Relationship)
Hubungan antara elemen – elemen penyusun akan terjalin dan juga relasi ini akan terbentuk pula
antara individu atau kumpulan individu atau suatu perwakilan yang dimotori oleh individu.
4. Multi Opini (Multi Opinion)
Setiap orang akan berargumen dan setiap orang memiliki pandangan yang relative, entah itu benar,
salah atau berada dalam grey area, ini tertuang dalam wujud komunikasi sebagai medianya.
2.2.2.2
Jenis Sosial Media
Menurut Evans dalam Aditya, et al, (2013:51-53), jenis – jenis social media antara lain :
1. Social News Sites
Jenis media sosial ini memungkinkan pengguna untuk mengirimkan berita, informasi, artikel, video,
dan foto, yang kemudian akan diberikan penilaian (vote like atau dislike) atas informasi tersebut. Seperti
Digg.com atau Reddit.com yang merupakan platform berita sosial yang mendunia.
2. Social Networking
Jenis ini merupakan yang paling populer di Indonesia, dimulai dari era Friendster, dilanjutkan oleh
Myspace.com dan sampai sekarang yang paling mendunia adalah Facebook. Pengguna Facebok di Indonesia
masih terbanyak dibandingkan jejaring sosial yang lain.
3. Social Sharing
Beberapa paltform media sosial memfokuskan diri pada fitur berbagi konten, yang populer antara lain
YouTube dan Flickr.Dengan fungsi yang ditonjolkan, pengguna bisa dengan cepat dikenal di dunia maya
selama mereka memiliki konten yang unik dan disukai.
4. Blog
Jenis media sosial ini memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan dirinya dalam bentuk artikel
ide, pemikiran dan informasi. Banyak sekali blogger – blogger muda Indonesia yang menjadi terkenal karena
tulisan mereka yang menjadi penggagas utama atau panduan bagi orang lain dalam bekerja atau berkarya.
5. Microblogging
Twitter ialah contoh microblogging yang paling mewabah di dunia saat ini termasuk Indonesia.
Keterbatasannya dalam menuliskan pesan / informasi yang hanya 140 karakter membuatnya disebut sebagai
microblogging.
6. Forum
Merupakan cikal bakal media sosial saat ini.Forum menjadi tempat berdiskusi tentang segala hal
mulai dari topik sehari – hari seperti tempat makan, buku, gadget, game, otomotif, sampai hal – hal aneh yang
mungkin tidak terpikir untuk didiskusikan.Kaskus saat ini merupakan forum di Indonesia dengan jumlah
anggota komunitas terbesar.
Dari definisi di atas peneliti menarik kesimpulan bahwa social media mempunyai jenis-jenis yang
beraneka ragam dan mempunyai fungsi serta cara penggunaan yang berbeda-beda. Tetapi masih dengan
tujuan yang sama untuk bertukar informasi dan mudah untuk diakses. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan twitter sebagai bahan penelitian.
2.2.2.3
Fungsi Sosial Media
Fungsi dari social media dan jejaring sosial menurut Juju dan Sulianta (2011:14-15) adalah sebagai
berikut :
1. Menciptakan identitas ( berupa brand atau produk baru ).
2. Sarana promosi bentuk baru.
3. Sarana riset : ini mencakup riset kualitatif dan kuantitatif. Riset kuantitatif biasanya berupa
pooling sedangkan riset kualitatif berupa pernyataan.
4. Mengikat customer dengan tuntutan loyalitas customer.
5. Sarana komunikasi audiensi mencakup internet dan eksternal.
6. Manajerial reputasi ( semakin banyak parameter positif maka reputasi akan meningkat ).
7. Solusi praktis bagi problematika komunikasi dan manajemen.
Fungsi ini akan menciptakan tunnel yang bisa menerobos batas 0 batas yang sebelumnya acak, absurd,
dan bias, karena apa yang dulunya tidak terjangkau, sekarang terjangkau. Produsen dengan mudahnya menilai
customer, mendapatkan feed back customer, mengikat customer dengan ‘loyalitas’, dsb.
2.2.2.4
Kelebihan Sosial Media
1. Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan
marketing yang unggul.Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI
pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.
2. Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan
membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola
layanan pelanggan dengan cepat.Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut,
media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
3. Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan
memakan waktu.Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas
dari lokasi geografis.Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen
pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.
2.2.3
Twitter
Twitter adalah situs micro bloggingyang dioperasikan oleh Twitter, Inc. Disebut micro blogging
karena situs ini memungkinkan penggunanya mengirim dan membaca pesan seperti blog pada umumnya.
Pesan tersebut disebut tweets, yaitu teks tulisan sebanyak 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil
pengguna.
Twitter adalah layanan online paling cepat saat ini. Karena twitter hanya mengizinkan para
penggunanya menampilkan pesan singkat, maka twitterpun kerap disebut sebagai sms internet. Twitter bias
mengirimkan pesan singkat kepada orang – orang dengan jumlah nyaris tak terbatas. (Fauzi, 2009:4)
Dalam sehari – hari, twitter akhirnya tidak hanya digunakan untuk menyampaikan pesan – pesan yang
hanya berisikan kegiatan rutin sehari hari.Ia juga menjadi media penyebaran berbagai pesan, laporan, dan
pengalaman yang luar biasa cepatnya. Berbeda daripada facebook yang hanya dibuka dengan orang yang
memiliki akun facebook, twitter dapat dibuka siapapun di internet, termasuk orang – orang yang tidak
mempunyai akun twitter.
Di Indonesia sendiri, twitter digunakan untuk melakukan sosialisasi kebijakan. Perusahaan dapt pula
memanfaatkan twitter untuk pemasaran dan promosi penjualan. “Evolusi twitter sangat menarik untuk terus
dipantau karena momentum twitter terua meningkat. Dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil twitter
berpotensi sebagai bagian penting dalam strategi pemasaran” papar The Nielsen co. (Fauzi, 2009:18)
.
2.2.4
Brand
Brand adalah hal yang paling penting untuk dapat memperkenalkan produk kita kepada masyarakat.
Menurut The American Marketing Association yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2006: 256) a brand is “a
name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to identify the goods or services of
one seller or group of sellers and to differentiate
Definisi mengenai merek tersebut, dapat diterjemahkan sebagai berikut:”Merek adalah nama, istilah,
tanda, symbol, atau rancangan atau kombinasi dari hal tersebut. Tujuan mereka adalah untuk mengidentifikasi
produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.
2.2.5
Brand Loyalty
Menurut Aaker (1997:56) mendefinisikan loyalitas merek (brand loyalty) sebagai suatu ukuran
keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin
tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek lain yang ditawarkan oleh kompetitor, terutama jika pada merek
tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. Seorang pelanggan yang
sangat loyal kepada suatu merek tidak akan dengan mudah memindahkan pembeliannya ke merek lain, apa
pun yang terjadi dengan merek tersebut.
Bila loyalitas pelanggan terhadap suatu merek meningkat, kerentanan kelompok pelanggan tersebut
dari ancaman dan serangan merek produk pesaing dapat dikurangi.Dengan demikian, brand loyalty
merupakan salah satu indikator inti dari brand equity yang jelas terkait dengan peluang penjualan, yang
berarti pula jaminan perolehan laba perusahaan di masa mendatang.
Menurut Mowen, (1995:531) ”Brand loyalty is defined as the degree to which a customer holds a
positive attitude toward a brantl, has a commitment to it, and intends to continue purchasing it in the future
As such, brand loyalty ls directly influenced by the cuslomer satisfaction dissatisfaction with the brand”.
Yang berarti Bahwa loyalitas merek didefinisikan sebagai tingkatan dimana pelanggan memiliki sikap positif
terhadap suatu merek, memiliki komitmen dan cenderung untuk terus melanjutkan membeli produk dengan
suatu merek tertentu dimasa yang akan datang. Dengan demikian, loyalitas merek secara langsung
dipengaruhi oleh kepuasan / ketidakpuasan pelanggan terhadap merek tertentu.
2.2.5.1
Tingkat Loyalitas Merek
Dalam kaitannya dengan loyalitas merek terdapat beberapa tingkat loyalitas.Masing-masing
tingkatannya menunjukkan tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus aset yang dapat dimanfaatkan.
Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut (Aaker, 1997, p.58):
Gambar 2.1
Piramida Tingkatan Brand Loyalty
Gambar diatas merupakan piramida tingkatan Brand Loyalty yang menunjukan semakin keatas yang
berarti semakin setia terhadap suatu brand. BCA berharap dengan didirikannya divisi Unit Aspek Digital
Marketing, akun media sosial bank BCA mampu meningkatkan dan mempertahankan brand loyalty para
nasabah.
A. Berpindah – pindah (Switcher)
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan yang berada pada
tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek
ke merek-merek yang lain mengindikasikan mereka sebagai pembeli yang sama sekali tidak loyal atau tidak
tertarik pada merek tersebut. Pada tingkatan ini merek apapun mereka anggap memadai serta memegang
peranan yang sangat kecil dalam keputusan pembelian.Ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini
adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.
B. Pembeli yang bersifat kebiasaan (Habitual Buyer)
Pembeli yang berada dalam tingkat loyalitas ini dapat dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan
merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam
mengkonsumsi produk tersebut.
Pada tingkatan ini pada dasarnya tidak didapati alasan yang cukup untuk menciptakan keinginan untuk
membeli merek produk yang lain atau berpindah merek terutama jika peralihan tersebut memerlukan usaha,
biaya, maupun berbagai bentuk pengorbanan lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli
suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.
C. Pembeli yang puas dengan biaya peralihan (Satisfied buyer)
Pada tingkat ini pembeli merek masuk dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut,
meskipun demikian mungkin saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung
biaya peralihan (switching cost) yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko kinerja yang melekat dengan
tindakan mereka beralih merek.
Untuk dapat menarik minat para pembeli yang masuk dalam tingkat loyalitas ini maka para pesaing
perlu mengatasi biaya peralihan yang harus ditanggung oleh pembeli yang masuk dalam kategori ini dengan
menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagai kompensasinya (switching cost loyal).
D. Menyukai merek (Likes the brand)
Pembeli yang masuk dalam kategori loyalitas ini merupakan pembeli yang sungguh-sungguh
menyukai merek tersebut.Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek.Rasa suka
pembeli bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan
sebelumnya baik yang dialami pribadi maupun oleh kerabatnya ataupun disebabkan oleh kesan kualitas yang
tinggi.Meskipun demikian seringkali rasa suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit diidentifikasi dan
ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam sesuatu yang spesifik.
E. Pembeli yang komit (Committed buyer)
Pada tahap ini pembeli merupakan pelanggan yang setia.Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai
pengguna suatu merek dan bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi
fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu
aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek
tersebut kepada orang lain.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Pendekatan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor
(Moleong,2007: 4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan
ini diarahkan pada latar dari individu tersebut secara holistik (utuh).Jadi dalam hal ini tidak boleh
mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tapi perlu memandangnya sebagai
bagian dari suatu keutuhan.
Metode penelitian melalui studi kasus banyak menggunakan berbagai sumber data yang dapat
diteliti, mmenjelaskan secara langsung dari berbagai aspek individu, kelompok, program dan organisasi yang
mengalami peristiwa tertentu.Sumber data berasal dari pengumpulan data, fakta, dan informasi melalui
wawancara mendalam, observasi persiapan, dokumentasi, survey, bentuk rekaman dan bukti bukti nyata
lainnya.
Menururt Lincoln dan Guba (Dedy Mulyana, 2004: 201) penggunaan studi kasus sebagai suatu
metode penelitian kualitatif memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
1. Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti.
2.
3.
4.
Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca
kehidupan sehari-hari.
Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden.
Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukanbagi penilaian atau
transferabilitas. Pada dasarnya penelitian dengan jenis studi kasus bertujuan untuk mengetahui
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu, melalui (a) data primer; dengan
mengumpulkan data, wawancara, dokumentasi dan melakukan penelitian dengan observasi untuk
mendapatkan informasi yang bersifat teoritis yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang
kuat sebagai suatu hasil ilmiah, dan (b) data sekunder, dengan , mempelajari buku – buku, jurnal, web resmi
Bank Cedntral Asia. annual report Bank Central Asia pada periode Februari - Juni 2014 dengan maksud
Membentuk Brand Loyalty melalui media sosial
Teknik analisis yang digunakan alam penelitian ini adalah, (a) Pengumpulan data, data yang ada
dicari dan dikumpulkan semua. Pada tahap ini, peneliti juga bisa memulai proses klasifikasi awal (secara
umum). Pada proses ini idealnya seorang peneliti juga melakukan pelacakan, pencatatan, pengorganisasian
data yang relevan untuk memfokuskan pada masalah yang diteliti. (b) Tahap reduksi data, yaitu seleksi
data, pemfokusan dan penyerderhanaan data, dari semua data yang sudah didapat, (c) Melaksanakan
kegiatan display atan penyajian data. Yaitu data yang diperoleh tersebut bisa disajikan dalam bentuk matrik
maupun tabel-tabel yang bisa mewakili karakter yang diperlukan. (d) Membuat simpulan sementara dan
menguji kembali dengan metode triangulasi, baik menggunakan triangulasi peneliti, teori, data, maupun
metode dan (e) yaitu yang terakhir membuat pernyataan atau simpulan mengenai apa yang dimengertinya
secara bulat tentang suatu masalah yang diteliti dalam bahasa kualitatif yang diskriptif dan bersifat
interpretatif.
Tekmik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep metode triangulasi sumber
data yang mana dikarenakan sesuai dengan penelitian ini. Triangulasi metode itu sendiri adalah menggali
kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui
wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen
tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Tentu
masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan
pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan
melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pembahasan
Bank Central Asia menggunakan media sosial sebagai alat untuk memperkenalkan produk – produk
terbarunya, baik berbentuk tulisan, video, ataupun gambar. Melalui media sosial Bank Central Asia juga
memberikan info – info mengenai promosi yang sedang berlangsung. Komunikasi dengan para nasabah juga
menjadi lebih mudah dengan adanya media sosial. Kegiatan memperkenalkan produk seperti tulisan, gambar
dan video melalui sosial media dianggap sangat efektif oleh piha BCA. Selain memperkenalkan produknya
Bank BCA juga menggunakan meda sosial sebagai salah satu alat untuk mempromosikan produk yang sudah
ada. BCA melakukan kegiatan tersebut melalui ads di media sosial seperti beli 1 gratis 1 menggunakan
produk tertentu atau dengan potongan harga yang didapat apabila memiliki produk BCA tertentu.
Berdasarkan observasi lapangan PT. Bank Central Asia telah menjalankan dengan baik komunikasi antar
masyarakat dengan pihak BCA melalui sosial media. Salah satu contohnya adalah pihak BCA bekerja sama
dengan pihak vendor stasiun tv untuk membuat sebuah program bernama “Gebyar Tahapan BCA” dan
memperkenalkannya lewat sosial media twitter. Dalam kasus ini para followers akun BCA yaitu
@GoodlifeBCA harus memilih pilihan yang diberikan dalam tayangan video dalam sosial media dan mention
akun twitter BCA disertai mencantumkan hashtag pilihan.
Selain itu fungsi lain dari sosial media adalah mengehemat biaya, jarak dan waktu. Sebelum adanya sosial
media Bank BCA memfokuskan memperkenalkan produknya melalui iklan below the line dan above the line
namun hal tersebut memakan biaya yang cukup besar. Kini muncul sosial media dan hal itu membuat pihak
BCA ingin memanfaatkan hal tersebut karena sosial media sendiri tidak mengenal batas jarak batas dan waktu
serta sedikit memakan biaya tapi sangat menjanjikan.
Fungsi lain dari sosial media adalah Manajemen Konflik dan komunikasi, yang mana dimaksud manajemaen
konflik dan komuikasi disini adalah untuk mengatasi dan meredam konflik yang ada di masyarakat. Seperti
apabila ada sebuah isi yang beredar di masyarakat dan berada pada ruang lingkup media sosial kini Bank
BCA dapat mengatasi hal tersebut karena sudah memiliki media sosial sendiri. Selain itu dalam hal ini yang
Bsnk BCA cari di sosial media adalah feedback. Feedback itu sendiri bisa berupa positif atau negatif apabila
pihak Bank mendapat feedback yang positif maka pihak Bank mengevaluasi feedback tersebut dan
meningkatkanya agar lebih bdaik, namun apabila feedback yang didapat negatif maka pihak Bank coba akan
memperbaiki hal tersebut guna meningkatkan pelayanan dan juga agar masyarakat semakin merasa dekat
aman dan nyaman dengan BCA. Pada intinya Bank BCA ingin meninjau apa yang menjadi trend masyarakat
sekarang dan apa yang diinginkan masyarakat kini melalui media sosial
.
Berdasarkan observasi lapangan peneliti mengamati PT. Bank Central Asia telah menjalankan dengan baik
apa yang menjadi tujuan awal dari teori yaitu feedback. Pihak BCA memberikan pelayanan yang baik dan
bersifat informatif kepada masyarakat sehingga feedback yang didapat dari masyarakat pun memuaskan dan
dapat membangun.
Fungsi lain dari media sosial itu sendiri adalah mengikat customer dengan tuntutan loyalitas customer,
kegiatan yang Bank BCA lakukan di sosial media bukan sepenuhnya tentang penjualan produk tapi di sini
BCA lebih sering memberikan info referensi yang bermanfaat bagi masyarakat yang menjadi teman atau
followers pada akun BCA. Konten isi tulisan tergantung dengan akun official BCA lalu yang ditulis bersifat
casual dan informatif agar masyarakat merasa dekat dengan pihak BCA serta bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan meningkatkan brand loyalty”.
PT. Bank Central Asia telah menjalankan programnya dengan baik dan sesuai dengan teori yang dipaparkan
diatas, yaitu BCA menjalankan praktek mengenai teori mengikat customer dengan melakukan activity yang
dapat meningkatkan brand loyalty.
Dapat disimpulkan bahwa :
Pihak Bank Central Asia telah menjalankan empat Fungsi Sosial Media diatas dengan baik mengenai fungsi
sosial media itu sendiri dan data yang diperoleh melalui narasumber di sesuai dengan hasil observasi peneliti
di lapangan.
Berikut adalah alasan kenapa PT. BCA memilih sosial media sebagai alat untuk meningkatkan brand loyalty :
Gambar 4.2
Waktu Yang Dihabiskan Masyarakat di Media
Source : GlobalWebindex Q4 2012
1.
Alasan pertama adalah karena seperti yang terlihat gambar diatas rata rata masyarakat sekarang
menghabiskan waktunya 5-7 jam untuk online. Bisa dikatakan saat ini adalah masa masa peralihan
dari media konvensional ke media digital dan ini merupakan salah satu alasan dibentuknya Unit
Aspek Digital Marketing BCA Grand Indonesia.
Gambar 4.3
Waktu Yang Dihabiskan Untuk Kegiatan Online
Sumber : GlobalWebindex Q4 2012
2.
Alasan kedua adalah karena dalam waktu 2 jam lebih masyarakat Indonesia menghabiskan waktu
untuk jejaring sosial. Seperti yang terlihat diatas mengapa PT. BCA menggunakan media sosial
sebagai alat untuk meningkatkan brand loyalty. Dapat dilihat dari gambar diatas rata rata masyarakat
indonesia menghabiskan 1.38 jam untuk membuka forum, 48 menit radio streaming, 45 menit tv
streaming, 1 jam blogging dan 2.21 jam untuk sosial media. Dari hal tersebut menunjukan bahwa
minat paling tinggi saat ini di Indonesia adalah membangun hubungan atau berinteraksi dengan
kerabat atau orang lain.
Gambar 4.4
Biaya Yang Dihabiskan Untuk Media
Sumber : GroupM, December 2012
3.
Alasan ketiga adalah karena penggunaan sosial media ini dapat meminimalisir pengeluaran untuk
iklan dan sosial media ini adalah hal yang menjajikan untuk beberapa tahun kedepan. Yang
dimaksud menjajikan disini adalah dimana semua dunia hampir memasuki era digital oleh karena itu
penting menguasai dunia digital saat ini sebelum pesaing menguasai dunia digital tersebut dan
menjadikan produknya top of mind di masyarakat terutama masyarakat digital.
Jadi berdasarkan kesimpulan alasan diatas bisa disimpulkan PT. BCA bertujuan untuk meningkatkan Brand
loyalty melalui sosial media karena pada masa ini dan kedepannya masyarakat hampir seluruhnya
menggunakan kegiatannya untuk membangun social network dan beberapa tahun kedepan sosial media akan
menjadi salah satu channel yang paling berpengaruh bagi kesetiaan pelanggan suatu brand. Sosial media
dipilih sebagai salah satu alat untuk meningkatkan brand loyalty oleh PT. BCA juga karena memiliki
keunggulan yaitu biaya iklan yang lebih terjangkau namun jauh lebih efektif disbanding media tradisional
yang cenderung satu arah.
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan
marketing yang unggul.Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI
pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.
Gambar 4.4 Screenshot Aktivitas Twitter PT. BCA
Berdasarkan observasi peneliti dan gambar diatas pihak PT. BCA telah memanffatkan kelebihan
sosial media dalam praktek sehari hari. PT. BCA menggunakan kesederhanaan internet untuk berinteraksi
dan memperkenalkan identitas diri mereka kepada publik melalui sosial media. Dalam sosial media ini pihak
PT. BCA menyederhanakan isi konten mereka dengan kesan lebih santai dan tidak terlalu baku sehingga
publik atau masyarakat merasa berinteraksi bukan dengan suatu pihak organisasi formal .
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan
membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola
layanan pelanggan dengan cepat.Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut,
media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan, PT. BCA menggunakan sosial media untuk membangun
hubungan kepada masyarakat. PT. BCA memanfaatkan pernyataan pernyataan yang diberikan masyarakat
untuk membangun kualitas perusahaan.
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan
memakan waktu.Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas
dari lokasi geografis.Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen
pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna
Berdassarkan teori diatas PT. BCA telah memanfaatkan kelebihan sosial media itu sendiri dan
menjadikan sosial media sebagai salah satu alat komunikasi global dan universal. PT. BCA membangun
hubungan tersebut melalui sosial media memperkenalkan produk mereka kepada publik yang berada di luar
kota maupun di luar negeri melalui sosial media.
SIMPULAN
PT. BCA menggunakan sosial media sebagai alat untuk meningkatkan brand loyalty dengan cara
memperkenalkan identitas produk mereka melalui sosial media dikarenakan memiliki beberapa
keunggulan seperti waktu dan jarak yang tidak terbatas.
PT. BCA meningkatkan brand loyalty melalui sosial media dengan cara memberikan informasi mengenai
promo, hal hal yang menarik dan bersifat informatif yang terkait dengan produk untuk meningkatkan
brand loyalty masyarakat
PT. BCA menggunakan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi dengan masyarakat atau nasabah
agar lebih mudah dijangkau. Sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan bagi nasabah dan
masyarakat.
PT. BCA menggunakan feedback media sosial sebagai alat untuk mengetahui kebutuhan masyarakat dan
nasabah saat ini atau bisa dikatakan sebagai channel riset perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David. (1997). Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum.
Darmadi Durianto, dkk. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fauzi, Ahmad. (2009). All About Twitter:Bongkar Rahasia Sukses Men-Tweets. Depok:
Yureka!
Hoggson, N. F. (1926) Banking Through the Ages, New York, Dodd, Mead & Company.
Juju, Dominikus., & Sulianta, Feri. (2010). Branding Promotion Withs Social Network.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Kaplan, Andreas M., Michael Haenlein. (2010). Users of the world, unite! The challenges
and opportunities of Social Media. Business Horizons 53, 59-68.
Kaplan Andreas M., Haenlein Michael. (2010). The early bird catches the news: Nine
things you should know about micro-blogging. Business Horizons 859.
Kotler, P. & Keller, K.L. (2006). Marketing Management 12th edition. New Jersey:
Pearson Education.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong (2004), Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan,
Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Kellerm (2009), Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kedua Belas, Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Kellerm (2009), Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi
Kedua Belas, Indeks, Jakarta.
Lexy J., Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Mowen. 1995. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Jakarta. : karangan
Sutisna.
Nasution. 2003. Metode Research, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10
November 1998
Moleong, Lexy J., 2007, Motodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Riduwan, & Ahmad Kuncoro, E. (2007). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur
(Path Analysis). Bandung: Alfabeta.
Sangadji, E. M., & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian: Pendekatan Parktis dalam
Penelitian. Yogyakarta: ANDI.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Edisi pertama,
cetakan pertama. Bandung: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keenam. CV. Alfabeta. Jakarta.
Ziethmal, V.A. and Bitner, M.J. 2003. Service Marketing – Integrating Customer Focus
Across The Firm”. 3rd Edition. New York: McGrawHill.)
Rahmayadi, D. (2012). Analisis Pengaruh Komunitas Merek Berbasis Media Sosial
Terhadap Loyalitas Merek Studi Kasus Air Asia. Jurnal Manajemen , 1 - 20.
Hutomo, R. A. (2012). Pengaruh Komponen Social Customer Relationship Management
Menggunakan Media Twitter terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Penelitian , 1-10.
Bandung: Institut Manajemen Telkom
Jurnal
Pratiwi, I. (2012). Analisis Strategi Public Relations Dalam Menciptakan Brand Loyalty
Kepada Para Pengunjung Hotel Atlet Centry Park Jakarta. Jakarta: Universitas Bina
Nusantara
Kurniawan, S. A. (2011) Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Loyalitas Pelanggan (Study
pada Starbuck Coffe di Semarang). Semarang : Universitas Diponegoro
Ramadhani, G. (2013). Pengaruh Soscial Media Twitter Sebagai Alat Promosi Terhadap
Loyalitas Pelanggan ( Studi Kasus Fred Perry Plasa Indnesia Periode Februari – April
2013 ). Jakarta : Universitas Bina Nusantara
Ramona, G. L. (2013). A Study Regarding The Consumer Brand Loyalty. Cluj-Napoca :
Babe -Bolyai University.
Dubois, T. (2011). Brand loyalty creation within online brand
Communities. Copenhagen : Copenhagen Business School
Website
www.bca.co.id
www.infobanknews.com
RIWAYAT PENULIS
Hanifan lahir di kota Jakarta pada 23 Juli 1992. Penulis mengambil pendidikan S1 di Universitas Bina
Nusantara dalam bidang Komunikasi Pemasaran.
Download