HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

advertisement
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN
NASABAH PADA PT BANK BRI SYARIAH KCP RAWAMANGUN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh:
APRILLIA FITRIANI
NIM : 109046100074
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
i
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1.
Skripsi ini adalah hasil karya Saya sendiri untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Univeristas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, termasuk pencabutan gelar akademik.
Jakarta, Januari 2014
Penulis
Aprillia Fitriani
109046100074
iii
ABSTRAKSI
Aprillia Fitriani, NIM : 109046100074, Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Nasabah Pada PT Bank BRISYariah KCP Rawamangun. Skripsi, Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1434 H /
2013 M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan yang
mencakup Frontliner serta fasilitas yang diberikan terhadap kepuasan yang diterima
oleh nasabah PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun. Diharapkan dari informasi
yang diperoleh, perusahaan dapat meningkatkan mutu dan standar fasilitas serta
kualitas pelayanan khususnya pada bagian frontliner. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan
menggunakan data primer dan data sekunder.
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh nasabah PT Bank BRISyariah
KCP Rawamangun. Sampel penelitian ini adalah nasabah aktif yang sedang
melaksanakan transaksi di PT Bank BRISyariah, kuota sample sebanyak 357
responden. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah Spearman melalui
program SPSS 16.0 dengan signifikansi 5%.
Kesimpulan dari analisis Spearman menunjukkan bahwa (1) variabel
Reliability berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan nilai
korelasi 0,239. Variabel Responsiveness berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah dengan nilai korelasi sebesar 0,254. Variabel Assurance
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan nilai korelasi
sebesar 0,307. Variabel Empathy berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah dengan nilai korelasi sebesar 0,353. Variabel Tangible berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan nilai korelasi terbesar yaitu
0,424. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan spearman < 0,05 (lebih kecil)
sehingga hipotesis H0 ditolak
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya meskipun
terdapat banyak kekurangan. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
junjungan baginda Rasulullah SAW, yang telah memberi petunjuk kepada umatnya
menuju kehidupan yang bahagia dan terang benderang.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak tangan yang terulur
memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat yang setinggi-tinggiya dan terima kasih
yang setulus-tulusnya atas segala kepedulian mereka yang telah memberikan berbagai
bentuk bantuan baik berupa sapaan moril, kritik, saran, dorongan semangat,
dukungan finnsial, maupun sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM., selaku Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN)
Jakarta.
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag dan Bapak Mu’min Rauf, M.Ag, selaku ketua dan
sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
3. Ibu Dwi Nur’aini Ihasan, SE. MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan waktu luang, motivasi, serta bimbingan untuk memberikan ilmu
v
kepda penulis selama penyusunan skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikkan
ibu.
4. Seluruh dosen serta segenap Civitas Akademika Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmunya
kepada penulis, yang telah memberikan pemikirannya kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Segenap Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Syarif dan Hukum, Perpustakaan
Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga Besar BRISyariah KCP Rawamangun yang telah memberikan
kesempatann kepada penulis untuk melakukan penelitian terhadap kualitas
pelayanan yang mereka berikan. Terutama untuk Bpk. Sandy.
7. Kedua orang tua Saya, Ayahanda H. Moelyanto Mohammad Sihabudin yang tiada
hentinya mendoakan dalam setiap ibadahnya serta dukungan yang tiada habisnya
dan almarhumah Ibunda Hj. Pardjini yang telah memotivasi dalam setiap langkah
kehidupan. Tak lupa juga Mas-masku ku Tersayang Mochamad Isneini
Januar,SH, M.Kn dan Jualiady Catur Nugroho, SH serta iparku Puti Rangkiang
Sari, SE.
8. Teman-teman seperjuangan di UIN khususnya mahasiswa Perbankan Syariah
kelas B angkatan 2009 yang telah membantu dalam skripsi ini. Ter-khusus Ubek,
Rina, Faristin, Rila, Wilda, dan Intan mereka yang selalu memberikan semangat.
Serta kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas semua
vi
bantuan dan masukkannya kepada penulis. Terimakasih atas semua bantuan yang
tak akan penulis lupakan, semoga silaturahmi kita dapat terus terjalin.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua
pihak atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Selain itu khusus ucapan terima kasih Kepada yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah SWT. Semoga senantiasa memberikan sinar
terang kepada seluruh hamba-Nya, dan semoga aktivitas penulis selalu diberkahi-Nya
dan diberikan hidayah oleh-Nya. Aamiin.
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan Pembimbing
i
Halaman Pengesahan Panitia Ujian
ii
Halaman Pernyataan
iii
Abstrak
iv
Kata pengantar
vi
Daftar Isi
viii
Daftar Tabel
xi
Daftar Gambar
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
8
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
9
D. Rumusan Masalah .......................................................................
10
E. Tujuan Penelitian .........................................................................
10
F. Manfaat Penelitian .......................................................................
10
G. Review Penelitian Terdahuu........................................................
11
H. Kerangka Penelitian.....................................................................
16
I.
19
Sistematika Penulisan ..................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan .....................................................................................
21
1.
Definisi Pelayanan. ...............................................................
21
2.
Manfaat Pelayanan............... ................................................
22
3.
Dasar-dasar Pelayanan Nasabah ...........................................
23
viii
4.
Ciri-ciri Pelayanan yang Baik ..............................................
24
5.
Etiket ....................................................................................
25
a.
Sikap dan Perilaku .........................................................
26
b.
Penampilan ....................................................................
27
c.
Cara Berpakaian ............................................................
28
d.
Cara Berbicara ...............................................................
28
e.
Gerak gerik ....................................................................
28
f.
Cara Bertanya ................................................................
29
Tujuan dan Manfaat Etiket ...................................................
29
a.
Persahabatan dan Pergaulan ..........................................
30
b.
Menyenangkan Orang lain ............................................
30
c.
Membujuk Nasabah .......................................................
30
d.
Mempertahankan Nasabah ............................................
30
e.
Membina dan Menjaga Hubungan ................................
30
f.
Bahasa Menarik Nasabah ..............................................
31
B. Kepuasan .....................................................................................
31
6.
1.
Definisi Kepuasan ................................................................
31
2.
Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ...............
34
a.
Mutu Produk ..................................................................
34
b.
Harga Barang.................................................................
34
c.
Service Quality ..............................................................
34
d.
Emotional Factor ..........................................................
34
e.
Kemudahan ....................................................................
35
3.
Faktor yang Mengevaluasi Kepuasan Terhadap Perusahaan
Jasa .......................................................................................
35
a.
Tanfible..........................................................................
35
b.
Reliability ......................................................................
35
c.
Responsiveness ..............................................................
35
d.
Assurance ......................................................................
35
ix
e.
Empathy .........................................................................
36
Teori dan Metode kepuasan Pelanggan ................................
36
a.
Teori Ekonomi Mikro....................................................
36
b.
Perspektif Psikologi dan Kepuasan Pelanggan .............
37
1) Model Kognitif .........................................................
37
2) Model Afektif ...........................................................
39
Strategi Kepuasan Pelanggan ...............................................
41
C. Tinjauan Hukum Islam dalam Memasarkan Produk ...................
42
4.
5.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................
46
B. Pendekatan Penelitian ..................................................................
46
C. Data Penelitian ............................................................................
47
D. Objek Penelitian ..........................................................................
48
E. Definisi Operasional ....................................................................
49
1.
Pelayanan..............................................................................
49
a. Reliability.........................................................................
49
b. Responsiveness ................................................................
49
c. Assurance.........................................................................
49
d. Empathy ...........................................................................
49
e. Tangible ...........................................................................
50
Kepuasan Nasabah ...............................................................
50
F. Instrumen Penelitian ....................................................................
50
2.
1.
Instrumen penelitian Reliability ...........................................
51
2.
Instrumen penelitian Responsiveness ...................................
51
3.
Instrumen penelitian Assurance ...........................................
51
4.
Instrumen Penelitian Empathy..............................................
52
5.
Instrumen Penelitian Tangible..............................................
52
6.
Instrumen Penelitian Kepuasan ............................................
52
x
G. Metode Pengambilan Sampel ......................................................
53
1.
Populasi ................................................................................
53
2.
Sampel ..................................................................................
53
H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ...............................
54
I.
1.
Uji Validitas .........................................................................
54
2.
Uji Reliabilitas ......................................................................
56
Teknik Analisa Data ....................................................................
57
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil PT BRISyariah .................................................................
59
1.
Sejarah ..................................................................................
59
2.
Visi dan Misi ........................................................................
60
3.
Struktur Organisasi ...............................................................
61
B. Gambaran Umum Responden......................................................
62
1.
Identitas Responden berdasarkan jenis kelamin ...................
62
2.
Identitas Responden berdasarkan umur ................................
63
3.
Identitas Responden berdasarkan Pendidikan terakhir .........
63
4.
Identitas Responden berdasarkan Pekerjaan ........................
64
5.
Identitas Responden berdasarkan Lama menjadi nasabah ...
65
6.
Identitas Responden berdasarkan Produk yang paling sering
digunakan ..............................................................................
7.
Identitas Responden berdasarkan Instensitas menggunakan
produk dalam 1 minggu terakhir ...........................................
8.
66
Identitas Responden berdasarkan Sumber mengetahui
BRISyariah ............................................................................
9.
65
67
Identitas Responden berdasarkan pertimbangan
menggunakan jasa .................................................................
67
C. Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................
68
1.
Uji Validitas .........................................................................
68
2.
Uji Reliabilitas ......................................................................
73
xi
BAB V
D. Analisa Data ................................................................................
77
E. Interpretasi Data ..........................................................................
85
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................
91
B. Saran ............................................................................................
92
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Identitas Responden berdasarkan jenis kelamin ............................
62
Tabel 4.2
Identitas Responden berdasarkan umur .........................................
63
Tabel 4.3
Identitas Responden berdasarkan pendidikan terakhir ..................
63
Tabel 4.4
Identitas Responden berdasarkan pekerjaan ..................................
64
Tabel 4.5
Identitas Responden berdasarkan lama menjadi nasabah ..............
65
Tabel 4.6
Identitas Responden berdasarkan produk yang paling sering
digunakan .......................................................................................
Tabel 4.7
65
Identitas Responden berdasarkan Intensitas menggunakan produk
dalam 1 minggu terakhir ................................................................
66
Tabel 4.8
Identitas Responden berdasarkan sumber mengetahui BRISyariah
67
Tabel 4.9
Identitas Responden berdasarkan pertimbangan menggunakan
jasa dan produk BRISyariah ..........................................................
67
Tabel 4.10
Validitas Reliability .......................................................................
69
Tabel 4.11
Validitas Responsiveness ...............................................................
70
Tabel 4.12
Validitas Assurance .......................................................................
70
Tabel 4.13
Validitas Empathy ..........................................................................
71
Tabel 4.14
Validitas Tangible ..........................................................................
72
Tabel 4.15
Validitas Kepuasan ........................................................................
73
Tabel 4.16
Relibilitas Reliability .....................................................................
74
Tabel 4.17
Relibilitas Responsive ....................................................................
74
Tabel 4.18
Relibilitas Assurance .....................................................................
75
Tabel 4.19
Relibilitas Empathy ........................................................................
75
Tabel 4.20
Relibilitas Tangible ........................................................................
76
Tabel 4.21
Relibilitas Kepuasan ......................................................................
76
Tabel 4.22
Analisa Reliabiity ...........................................................................
78
Tabel 4.23
Analisa Responsive ........................................................................
79
xiii
Tabel 4.24
Analisa Assurance..........................................................................
81
Tabel 4.25
Analisa Empathy ............................................................................
82
Tabel 4.26
Analisa Tangible ............................................................................
84
Tabel 4.27
Ranking Korelasi ...........................................................................
85
Tabel 4.28
Tangible .........................................................................................
86
Tabel 4.29
Empathy .........................................................................................
88
Tabel 4.30
Assurance .......................................................................................
88
Tabel 4.31
Responsive .....................................................................................
89
Tabel 4.32
Reliability .......................................................................................
89
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1
Kerangka Pemikiran ...................................................................
18
Bagan 2.1
Konsep Kepuasan Pelanggan ......................................................
33
Bagan 2.2
Strategi Bisnis Perusahaan ..........................................................
42
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Kantor Pusat PT Bank BRISyariah .............
xvi
61
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin modern dan perubahan lingkungan
yang terjadi begitu cepat secara terus menerus menyebabkan peningkatan
konsumsi kebutuhan lain selain kebutuhan dasar sandang, pangan, dan papan.
Masyarakat mulai mengkonsumsi produk-produk jasa yang muncul dari
kebutuhan untuk menunjang dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Konsumsi
jasa seperti travel, penginapan, restoran, hiburan, komunikasi, keuangan, dan
pendidikan memiliki pengaruh besar atas perkembangan perekonomian.
Meningkatnya ekonomi Indonesia menciptakan kebutuhan yang tinggi
terhadap jasa perbankan untuk mempermudah dan mendukung kegiatan
perekonomian. Pada dasarnya, setiap perusahaan dalam memasarkan produknya
memiliki tujuan. Secara umum tujuan perusahaan ialah mencapai dan
meningkatkan keuntungan melalui volume penjualan yang menguntungkan,
artinya laba itu dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Kepuasan
konsumen berasal dari pelayanan yang memuaskan.
Layanan yang prima kepada konsumen merupakan suatu keharusan bila
perusahaan perbankan tidak ingin tergeser dari persaingan bisnis. Kini pelayanan
pelanggan bukan suatu keunggulan kompetitif
namun sudah menjadi sebuah
keharusan karena pada industri perbankan yang menjual jasa, pelayanan
pelanggan merupakan ujung tombak yang membuat perusahan perbankan dapat
1
2
bertahan dalam persaingan yang cukup ketat. Semakin tingginya tingkat
persaingan, akan menyebabkan pelanggan menghadapi lebih banyak alternatif
produk, harga, dan kualitas yang bervariasi, sehingga konsumen akan selalu
mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk.1 Menurut
William Band (Partner Strategic Management Practice) layanan merupakan standar
baru dan pelanggan menilai kinerja suatu perusahaan dari layanannya.2 Perilaku
nasabah yang sudah semakin cerdas menempatkan kualitas layanan sebagai
pertimbangan utama.
Sistem pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang
memadai dan etika atau tata krama. Pelayanan pelanggan menurut Kotler ialah
setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan
kepemilikan apapun.3 Sehingga pelayanan perbankan dapat diartikan kegiatan
bank dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah sehingga pada
akhirnya diharapkan dapat menciptakan kepuasan bagi nasabah itu sendiri.
Pelayanan nasabah yang berkualitas akan berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah. Tujuan memberikan pelayanan adalah untuk memberikan kepuasan
1
Dwi Aryani dan Febrina Rosinta, “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan
Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan”, Bisnis dan Birokrasi, Jurnal Administrasi dan
organisasi, no. 2 (Mei-Agustus 2010): h. 115.
2
Ibnu Dahwan, “Pentingnya Pelayanan Pelanggan Dalam Bisnis”, artikel diakses pada 12
Februari
2008
dari
http://ibnudblog.blogspot.com/2008/02/pentingnya-pelayanan-pelanggandalam.html
3
Philip Kotler dan Kevin Lane Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid 1. Penerjemah Drs. Jaka
Wasana,MSM (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 83.
3
kepada konsumen/pelanggan, sehingga berakibat dengan dihasilkannya nilai
tambah bagi perusahaan. Kepuasan ialah perasaan senang atau kecewa yang
muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja atau
hasil suatu produk dan harapan-harapannya.4 Dapat diartikan bahwa kepuasan
merupakan fungsi dari persepsi/kesan atas kinerja/harapan. Jika kinerja berada
dibawah harapan, nasabah tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, nasabah
puas. Jika kinerja melebihi harapan, nasabah amat puas atau senang. Harapan
didasarkan pada informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut, kebutuhan
priadi, pengalaman di masa lampau, dan komunikasi eksternal (iklan dan berbagai
bentuk promosi perusahaan lainnya).5
Faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan
menurut John Svikola salah satunya adalah kemampuan perusahaan dalam
memberikan layanan yang bermutu kepada konsumennya, pencapaian pangsa
pasar yang tinggi, serta peningkatan profit perusahaan.6
Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan
adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh
Parasuraman, Zeithamal, dan Berry. Terdapat lima dimensi SERVQUAL yang
digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan berdasarkan perbandingan antara
persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka terima (perceived service)
4
Ibid.,h. 42.
5
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salamba Empat, 2001), h. 148.
6
Ibid.,h. 147.
4
dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan atau diinginkan (expected
service) yakni; Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy.
Tangibles (kemampuan atau bukti fisik) yaitu suatu bentuk penampilan fisik,
peralatan, media komunikasi dan hal-hal lainnya yang bersifat fisik. Reliability
(keandalan) suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan
akurat dan terpercaya. Responsiveness (daya tanggap atau kesigapan) adalah suatu
respon atau kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tanggap. Assurance (jaminan) adalah kemampuan
karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas, keramah
tamahan, kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam
memberikan informasi dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan. Empathy (empati) adalah kemudahan dalam
menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas
kebutuhan individual para pelanggan.7
Agar perusahaan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama biasanya
dipengaruhi oleh kepuasan nasabah. Karena nasabah yang memiliki kepuasan
tinggi atau kesenangan tinggi akan menciptakan kelekatan emosional terhadap
merek tertentu, bukan hanya kesukaan/preferensi rasional. Hasilnya adalah
kesetiaan nasabah yang tinggi terhadap produk jasa yang dipilihnya.8 Kepuasan
7
8
Ibid.,h. 148.
Philip Kotler dan Kevin Lane Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid 1. Penerjemah Drs. Jaka
Wasana,MSM (Jakarta: Erlangga, 1999), h.42.
5
nasabah akan sangat bergantung pada kinerja penawaran dibanding dengan
harapannya.
Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat
kepuasan pelanggan yang tinggi, selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan
tetapi juga dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi
sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran,
mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan,
meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis.9
Seiring dengan semakin majunya sistem keuangan dan perbankan juga
semakin meningkatnya kesejahteraan dan kebutuhan masyarakat, khususnya
kaum muslim, maka menyebabkan semakin besarnya kebutuhan masyarakat
terhadap layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah. Karena
dengan semakin meluasnya penggunaan produk dan instrumen syariah disamping
akan mendukung kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan mengurangi
transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif.
Kehadiran Bank Syariah di Indonesia menjadikan sebuah alternatif lain bagi
nasabah perbankan baik muslim maupun non muslim. Dikatakan demikian karena
karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi
hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi
masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi,
investasi
9
yang
beretika,
mengedepankan
nilai-nilai
kebersamaan
dan
Dwi Aryani dan Febrina Rosinta, “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan
Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan”, Bisnis dan Birokrasi, Jurnal Administrasi dan
organisasi, no. 2 (Mei-Agustus 2010): h. 114.
6
persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam
bertransaksi keuangan. Perbedaan inilah yang dapat dikatakan sebagai alternatif
lain bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan perbankan.10
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia ialah negara kepulauan yang
memiliki beragam suku bangsa, bahasa serta agama. Walaupun Indonesia bukan
negara Islam, namun Indonesia tercatat dengan penduduk Muslim terbesar di
dunia. Maka pasar Bank Syariah di Indonesia dapat dikatakan cukup besar.
Walaupun pasar bank syariah cukup besar di Indonesia, namun sampai saat
ini belum banyak kaum Muslim Indonesia yang memanfaatkan jasa bank syariah
ini, masih banyak muslim yang memanfaatkan jasa keuangan perbankan
konvensional dibandingkan syariah. Hal ini mungkin diakibatkan karena jasa
bank konvensional lebih variatif maka memudahkan nasabah mengakses jasa
tersebut untuk memenuhi kebutuhanya, tidak seperti bank syariah yang masih
terbatas.
Tidak dapat dipungkiri bahwa secara umum tujuan Bank syariah dalam
menjalankan operasinya adalah mencapai dan meningkatkan keuntungan melalui
volume penjualan yang menguntungkan, artinya laba tersebut diperoleh dari
kepuasan nasabah. Laba dapat menjadikan bank syariah tumbuh dan berkembang
serta meningkatkan pelayanan yang akan memberikan kepuasaan bagi nasabah.
Bank harus dapat memberikan kualitas pelayanan yang prima, jika tidak maka
10
Humas Bank Indonesia, “ Perbankan Syariah, Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia”,
artikel diakses pada 2013 dari http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/
7
nasabah akan segera berpaling ke bank lain yang dapat memberikan kualitas
layanan yang lebih baik.11
Semakin berkembangnya perbankan syariah di Indonesia melahirkan banyak
bank umum syariah
yang hadir untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
nasabah. Salah satunya ialah PT Bank BRISyariah, merupakan bank nasional
berbasis syariah yang sedang berkembang. Biaya administrasi yang terjangkau,
meyediakan produk dan jasa syariah yang cukup lengkap, serta kualitas pelayanan
yang prima menjadikan PT Bank BRISyariah sebagai bank syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset.12
Aset yang dimiliki oleh PT Bank BRISyariah dalam tiga tahun terakhir
terlihat perkembangan yang signifikan. Pada tahun 2010 PT Bank BRISyariah
memiliki aset hanya sebesar Rp 1,5 triliun namun terdapat kenaikan sebesar 88%
pada tahun berikutnya yakni 2011 yang tercatat sebesar Rp 11,3 triiliun.13 Dengan
angka tersebut PT Bank BRISyariah memfokuskan pada retail dan konsumer
banking diantaranya, KPR, Kredit kendaraan bermotor, dana tagihan haji, dan
gadai emas.
Pada kuartal pertama tahun 2012, PT Bank BRISyariah telah membukukan
laba sebesar Rp 80 miliar. Laba tersebut ditopang strategi bisnis yang
11
Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002), h.
225.
12
PT
Bank
BRISyariah,
http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah
13
“Sejarah”,
artikel
diakses
pada
2011
dari
Iwan Supriyatna, “2011, Aset PT Bank BRISyariah Naik 88%”, artikel diakses pada 1
Februari 2012 dari http://economy.okezone.com/read/2012/02/01/457/567718/2011-aset-bri-syariahnaik-88
8
menitikberatkan pasarnya pada individu dan bisnis wirausaha baik itu skala kecil
maupun menengah dengan prosentase pembiayaan kredit komersil sebesar 26%,
mikro 15%, konsumer 34%, dan retail 36%.14
Kelebihan lain yang dimiliki oleh PT Bank BRISyariah ialah gratis biaya
administrasi bulanan tabungan serta dari sisi pemanfaatan kartu ATM yaitu gratis
biaya bulanan kartu ATM, gratis biaya tarik tunai, transfer dan cek saldo di semua
jaringan ATM di Indonesia, jelas ini merupakan manfaat yang menguntungkan
bagi nasabah.
Peneliti melihat hal menarik pada PT Bank BRISyariah yaitu PT Bank
BRISyariah tidak membebankan biaya-biaya tersebut kepada nasabah sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan apakah hal
tersebut memiliki korelasi terhadap kepuasan yang diterima oleh nasbah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti bermaksud melakukan
penelitian tentang “HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN
NASABAH
PADA
PT
BANK
BRISYARIAH
KCP
RAWAMANGUN”.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah penelian, maka yang akan menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas
14
Lila Intana, “Per Juli 2012, Laba PT Bank BRISyariah Rp 80 Miliar”, artikel diakses pada 9
Agustus 2012 dari http://swa.co.id/corporate/financial-report/per-juli-2012-laba-bri-syariah-rp-80miliar
9
perusahaan ialah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan.
2. Kepuasan nasabah akan sangat bergantung pada kinerja penawaran dibanding
dengan harapannya.
3. Pelayanan perbankan dalam hal ini yang diberikan oleh bagian frontliner yaitu
Customer Service dan Teller.
4. Terdapat
lima
dimensi
SERVQUAL
yaitu;
Tangibles,
Reliability,
Responsiveness, Assurance, dan Empathy untuk mengukur tingkat kualitas
pelayanan.
5. PT Bank BRISyariah menggratiskan biaya administrasi kepada nasabah
sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah.
6. Laba PT Bank BRISyariah akan menurun bila kualiatas pelayanan yang
diberikan tidak memuaskan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian yang tertulis pada latar belakang masalah, kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun. Untuk itu peneliti menjadikan bagian frontliner yaitu Customer
Service dan Teller sebagai bagian penilaian kualitas pelayanan dengan
menggunakan metode SERVQUAL dengan lima dimensi yaitu; Tangibles,
Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, serta tentang kepuasan nasabah
10
PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun.
D. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara kualitas pelayanan yang meliputi; tangible,
reliability, responsiveness, assurance, dan empathy terhadap kepuasan nasabah?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai hubungan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabah pada PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun.
2. Untuk menganalisis apa faktor yang paling berhubungan terhadap kepuasan
nasabah pada PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun.
F. Manfaat Penelitan
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun, sebagai bahan penilaian dan
informasi dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan
kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah.
2. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk
menerapkan teori-teori yang diperoleh ke dalam praktik yang sesungguhnya,
khususnya bagi lembaga keuangan yang diteliti.
3. Bagi program studi muamalat, sekiranya hasil penelitian ini adalah merupakan
informasi yang berharga sebagai kontribusi pemikiran.
11
4. Bagi dunia pustaka, hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu tambahan
koleksi dalam ruang lingkup karya ilmiah.
G. Review Penelitian Terdahulu
No
1
Nama
Penulis/Judul/Tahun
ANALISIS TINGKAT
KEPUASAN
NASABAH
BMT
BERBASIS
PELAYANAN,
Oleh
Hiliyati Min Ummaya,
Mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta
tahun 2009
Isi/hasil
Pembeda
Hiliyati Min Ummaya
menggunakan dimensi
SERVQUAL
untuk
mengetahui
kualitas
pelayanan. berdasarkan
hasil survey kuisioner
terhadap 30 responden
pada KS-BMT Masjid Al
azhar diketahui bahwa
respon nasabah dari
aspek tangibels memiliki
rata-rata 4,33, dari aspek
realibility memiliki ratarata 4,04, dari aspek
responsiveness memiliki
rata-rata 4,10, dari aspek
assurance memiiki ratarata 4,10 maka ini berarti
pelayanan
yang
diberikan oleh KS-BMT
Masjid Al Azhar kepada
sangat baik. Tingkat
pelayanan
yang
diberikan oleh KS-BMT
Masjid Al Azhar dilihat
dari respon nasabah
terhadap
harapan
kepuasan
nasabah
memiliki rata-rata 4,11,
berarti pelayanan yang
diberikan oleh KS-BMT
Penelitian
sebelumnya
membahas
pada
BMT yang sifatnya
non
komersial,
sedangkan penelitian
ini
membahas
tentang bank yang
secara modal dan
jumlah nasabahnya
relatif lebih banyak
serta
produknya
lebih variatif dan
bersifat komersial.
12
2.
TINGKAT
KEPUASAN
MUZAKKI
TERHADAP
PELAYANAN JASA
LEMBAGA
AMIL
ZAKAT, oleh Nurulita
Fitria, Mahasiswi UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta tahun 2009
Masjid Al Azhar saat ini
sudah sangat sesuai
dengan harapan nasabah.
Maka
kesimpulannya
terdapat hubungan yang
positif antara kualitas
pelayanan
dengan
kepuasa nasabah di KSBMT masjid Al Azhar
Nurulita Fitria mengukur
tingkat pelayanan secara
umum maka dari hasil
kuisioner
yang
disebarkan kepada 30
responden
muzakki
didapatkan
bahwa
sebesar 4 persen muzakki
tidak
merasa
puas
dengan pelayanan LAZ
Al Azhar Peduli Umat
alasan yang paling sering
muncul ialah penataan
interior dan eksterior
ruangan yang kurang
dinamis
sehingga
menggamggu
kenyamanan pelanggan.
Kemudian
sisanya
sebesar
76
persen
menyatakan merasa puas
dengan
pelayanan
pegawai LAZ dengan
alasan,
lokasi
yang
strategis, fasilitas yang
lengkap, dan pegawai
LAZ
yang
dapat
memberikan informasi
yang jelas dan mudah
dimengerti. Maka dapat
Pada
penelitian
sebelumnya kualitas
pelayanan
dititik
beratkan hanya pada
kinerja
pegawai
dalam
memenuhi
harapan
muzakki
sedangkan
dalam
penelitian
ini
kualitas pelayanan
dilihat secara terinci
menggunakan
pendekatan
SERVQUAL.
13
3.
ANALISIS
KEPUASAN
PELANGGAN
TERHADAP
KUALITAS
JASA
LEMBAGA
PENDIDIKAN “XYZ”,
oleh Aisyah Tiar Arsyad,
mahasiswi
Institut
Pertanian Bogor tahun
2008
dikatakan LAZ sebuah
lembaga yang memenuhi
syarat dalam kualitas
pelayanan
karena
membuat
muzakki
merasa puas dengan
memperoleh pelayanan
yang baik dan sesuai
dengan
harapan.
Terdapat hubungan yang
positif antara kinerja
karyawan
dengan
harapan
muzakki
terhadap
pelayanan
pegawai LAZ Al Azhar
Peduli Umat.
Aisyah Tiar Arsyad
mengukur
tingkat
kepuasan
pelanggan
Lembaga
Pendidikan
“XYZ”
dengan
menggunakan
metode
SERVQUAL
sebagai
faktor
penunjang
kepuasan pelanggannya.
Dari data yang diperoleh
dari tahun 2006-2008
pelanggan
Lembaga
Pendidikan
“XYZ”
mengalami
kenaikan.
Maka menurut kuisioner
yang disebar dari MeiJuli 2008 dengan jumlah
responden sebanyak 93
orang yang diperoleh
dari pelanggan yang
telah melaksanakan masa
belajarnya selama lebih
dari satu tahun dan
Pada
penelitian
sebelumnya
menggunakan
alternatif
startegi
bauran
dalam
pemasaran
jasa
yaitu;
bauran
produk,
bauran
harga,
bauran
tempat,
bauran
promosi,
bauran
orang, bauran bukti
fisik, dan bauran
proses.
14
4.
ANALISIS
PENGARUH
KUALITAS
PELAYANAN
TERHADAP
KEPUASAN
NASABAH
BMT
KAFFAH
YOGYAKARTA, oleh
Prasetyo Adi, mahasiswa
STAIN Surakarta tahun
2008.
5.
PENGARUH
KUALITAS
LAYANAN
TERHADAP
KEPUASAN
PELANGGAN
dikurangi lima yang
sedang cuti dapat diambil
kesimpulan bahwa secara
umum pelanggan sudah
cukup
puas
dengan
pelayanan
Lembaga
Pendidikan “XYZ”.
Prasetyo Adi mengukur
tingkat kepuasan nasabah
BMT Kaffah Yogyakarta
dengan
menggunakan
metode
SERVQUAL
sebagai faktor penunjang
kepuasan
nasabahnya.
BMT Kaffah Yogyakarta
merupakan lembaga jasa
keuangan yang sedang
berkembang
di
Yogyakarta. Dari jumlah
nasabah yang dimiliki
sebesar 758 pada tahun
2008,
peneliti
menggunakan
97
reseponden maka dari
penelitian
dapat
disimpulkan
bahwa
faktor
tangibles
merupakan faktor yang
paling
dominan
berpengaruh
terhadap
kepuasan dengan nilai
signifikansi 0.
Jurnal ini membahas
mengenai
hubungan
kualitas layanan terhadap
loyalitas
pelanggan
secara langsung maupun
tidak langsung melalui
Peneltian
sebelumnya
memfokuskan pada
pengaruh
kualitas
pelayanan terhadap
kepuasan sehingga
peneliti
menggunakan
analisis
regresi
berganda
dalam
menghitung
hasil
yang didapat untuk
memperoleh
kesimpulan,
sedangkan penelitian
ini
memfokuskan
pada
hubungan
maka menggunakan
analisis
spearman
dalam menghitung
datanya.
Pada
jurnal
membahas tentang
kualitas
layanan
pada
industri
restoran sedangkan
pada penelitian ini
15
DALAM
MEMBENTUK
LOYALITAS
PELANGGAN,
oleh
Dwi Aryani dan Febrina
Rosinta, PT Human
Resource Development
Institute Program Studi
Ilmu
Administrasi
Departemen
FISIP,
Universitas
Indonesia
tahun 2010
6.
ANALISIS
PENGARUH
KUALITAS
PELAYANAN
TERHADAP
KEPUASAN
NASABAH (Studi Pada
Nasabah BRI Cabang
Semarang Pattimura),
oleh Husnul Khatimah
dan Drs. H. Mudji
Rahardjo
,
SU,
kepuasan
pelanggan
yang dilakukan oleh
restoran cepat saji KFC,
penelitian di khususkan
pada maksimal 130
mahasiswa sarjana dan
diploma FISIP UI yang
telah makan di KFC
minimal 3 kali pada
tahun 2009. Terdapat
tiga
variabel
dalam
penelitian
ini
yaitu
kualitas
pelayanan
dengan
metode
SERVQUAL, kepuasan
pelanggan, dan loyalitas
pelanggan hasilnya ialah
kelima dimensi dalam
kualitas layanan terbukti
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kepuasan
pelanggan
namun tidak terdapat
pengaruh antara kualitas
layanan
terhadap
loyalitas pelanggan pada
mahasiswa FISIP UI.
Jurnal ini membahas
mengenai
pengaruh
kualitas
pelayanan
terhadap
kepuasan
nasabah
pada
BRI
cabang
Semarang
Pattimura,
yang
melatarbelakangi
penulisan jurnal ini ialah
ketidakstabilan jumlah
nasabah yang mengalami
peningkatan
bahkan
membahas mengenai
kualitas
layanan
pada
lembaga
keuangan
perbankan.
Karena jurnal ini
membahas mengenai
analisis
pengaruh
maka
cara
perhitungan
yang
digunakan
ialah
regresi
linier
berganda sedangkan
pada penelitian ini
yang
membahas
mengenai hubungan
maka menggunakan
16
Universitas Diponegoro, penurunan pada tahun perhitungan
2011
2008-2010.
Dengan spearman rank.
kuisioner yang berisi
tentang
kualitas
pelayanan yang meliputi
SERVQUAL,
disebar
kepada 100 nasabah
hasilnya bahwa variabel
tangible, reliability, dan
responsiveness
tidak
memiliki pengaruh yang
disignifikan
terhadap
kepuasan
nasabah
sedangkan
variabel
assurance dan empathy
memiliki pengaruh yang
signifikan
terhadap
kepuasan nasabah.
H. Kerangka Penelitian
PT Bank BRISyariah harus memiliki strategi khusus dalam menghadapi
ketatnya persaingan dalam jasa perbankan, khususnya perbankan syariah yang
sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Mengetahui karakteristik
nasabah, memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta memberikan layanan
yang prima salah satu caranya dengan menggratiskan biaya administrasi adalah
beberapa cara yang dapat dilakukan PT Bank BRISyariah agar mampu bersaing
secara positif dalam menarik perhatian nasabah maupun mempertahankannya.
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan
apakah sudah sesuai dengan harapan nasabah ialah SERVQUAL.
Penelitian ini menggunakan pendekatan SERVQUAL untuk mengukur
17
kualitas pelayanan PT Bank BRISyariah apakah sudah sesuai dengan harapan
nasabah. SERVQUAL tersebut terdiri dari lima dimensi, yaitu tangible (wujud),
reliability (keandalan), responsiveness (keandalan), assurance (jaminan), dan
empathy (empati).
Dalam pengolahannya, tahap pertama yang dilakukan adalah uji validitas dan
uji reliabilitas kuisioner. Pengujian ini dilakukan agar kuisioner yang digunakan
akurat dan layak untuk disebarkan kepada responden. Selanjutnya, dilakukan uji
Chi-squre untuk mengetahui hubungan antara karakteristik nasabah dengan
kualitas pelayanan PT Bank BRISyariah signifikan atau tidak secara statistik.
Setelah itu dilakukan pengukuran data dengan alat pengukuran kepuasan
nasabah yaitu Importance Performance Analysis agar dapat diketahui tingkat
harapan nasabah dengan kualitas pelayanan, bila kualitas pelayanan dibawah
tingkat harapan nasabah maka nasabah tidak puas, namun bila kualitas pelayanan
sesuai dengan tingkat harapan nasabah maka nasabah puas dan jika kualitas
pelayanan diatas tingkat harapan nasabah maka nasabah sangat puas. Importance
Performance Analysis diukur dengan menggunakan skala likert 1-5. Data skala
likert diberi skor kuantitatif untuk dipakai dalam perhitungan.
Selanjutnya dilakukan pengukuran Customer Satisfication Index, untuk
mengetahui kepuasan nasabah secara menyeluruh. Dari proses ini dapat diperoleh
suatu hubungan mengenai tingkat kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan
PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun.. Rumusan kerangka penelitian dapat
dilihat pada bagan berikut:
18
KERANGKANGKA PENELITIAN
Bagan 1.1
Perkembangan Perbankan
Visi dan Misi PT Bank BRISyariah
Karakteristik Nasabah
Uji Chi-Square:
Hubungan karakteristik nasabah
dengan kualitas pelayanan
SERVQUAL
IPA (Importance Performance
Analysis) dengan CSI (Customer
Satisfication Index):
Tingkat harapan dan kualitas
pelayanan serta tingkat kepuasan
nasabah secara keluruhan
Hubungan Kepuasan Nasabah terhadap
Kualitas pelayanan PT Bank BRISyariah
KCP Rawamangun
Peningkatan Kualitas pelayanan PT
Bank BRISyariah KCP Rawamangun
19
I. Sistematika Penuliasan
Perumusan sistematika penulisan skripsi ini untuk memberikan gambaran
yang jelas mengenai materi pembahasan dalam penelitian, sehingga dapat
memudahkan pembaca untuk mengetahui maksud dilakukannya penelitian
skripsi. Penulis mengurutkan penelitian menjadi lima bab, yakni:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatsan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi
terdahulu, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini memuat tentang landasan teori yang berisi tentang pengertian
pelayanan dan penjelasan lebih rinci mengenai lima dimensi
SERVQUAL serta pengaruh pelayanan terhadap kepuasan nasabah dan
langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Pada bab ini
dibahas lebih rinci guna memperjelas permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan,
pendekatan penelitian, jenis data penelitian, objek dan instrumen
penelitian, metode pengambilan sampel, serta teknis analisis data yang
dipakai dalam penelitian.
20
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan gambaran umum tentang BRISyariah dan
pembahasan mengenai hasil dari penelitian yaitu menguraikan tentang
pengaruh kualitas pelayanan serta langkah apa saja yng dilakukan oleh
PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun untuk meningkatkan kualitas
pelyanan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menyajikan kesimpulan serta saran-saran dari hasil penelitian
yang ditujukan bagi para pihak yang berkepentingan dengan penelitian
ini.
BAB II
TINJUAN TEORITIS
A. Pelayanan
1. Definisi Pelayanan
Kemajuan teknologi mengakibatkan persaingan yang sangat ketat untuk
memperoleh dan mempertahankan pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi
suatu keharusan yang dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan dan tetap
mendapat kepercayaan dari pelanggan. Pola konsumsi dan gaya hidup
pelanggan menuntut perusahaan mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas dapat ditentukan dengan service quality.1
Pelayanan menurut OP. Simorangkir ialah suatu tindakan kerja yang
dilakukan seseorang atau orang lain berkesediaan untuk bekerja dan bertindak,
penggunaan, bantuan, dan pemberitahuan atau publikasi.2
Pelayanan pelanggan menurut Kotler ialah setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun.3
1
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salemba Empat,2001), h.144.
2
Nurulita Fitria, “Tingkat Kepuasan Muzakki Terhadap Pelayanan Jasa Lembaga Amil Zakat
(Studi Lembaga Amil Zakat Al Azhar Peduli Umat Jakarta),” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dah
Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h.37.
3
Philip Kotler dan Kevin Lane Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid 1. Penerjemah Drs. Jaka
Wasana,MSM (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 83.
21
22
Menurut Wyckof, pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan.4 Maka pelayanan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan. Terdapat dua faktor utama yang
mempengaruhi pelayanan, yakni jasa yang diharapkan (expected service) dan
jasa yang dipersepsikan (perceived service). Maka pelayanan berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Sehingga pelayanan perbankan dapat diartikan kegiatan bank dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah sehingga pada akhirnya
diharapkan dapat menciptakan kepuasan bagi nasabah itu sendiri.
2. Manfaat Pelayanan
Pelayanan selain memiliki tujuan yakni memberikan kepuasan kepada
pelanggan juga memiliki manfaat, antara lain:
a. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat menghemat
waktu.
b. Meningkatkan produktivitas, baik barang maupun jasa.
c. Mendapatkan kualitas produk atau jasa yang lebih baik dan terjamin.
d. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
e. Menimbulkan perasaan puas pada orang-orang yang berkepentingan
sehingga dapat mengurangi sifat emosional mereka.5
4
5
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa (Malang: BayuMedia,2005),h.260.
Nurulita Fitria, “Tingkat Kepuasan Muzakki Terhadap Pelayanan Jasa Lembaga Amil Zakat
(Studi Lembaga Amil Zakat Al Azhar Peduli Umat Jakarta),”, h.39.
23
3. Dasar-dasar Pelayanan Nasabah
Dasar-dasar playanan yang perlu dikuasai oleh seorang petugas sebelum
melakukan tugasnya, mengingat karakter masing-masing nasabah beragam.
Dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami dan dimengerti, ialah:
a. Berpakaian dan berpenampilan bersih dan rapih.
b. Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan senyum.
c. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika sudah
kenal.
d. Tenang, sopan, hormat, serta tekun mendengarkan setiap pembicaraan.
e. Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar.
f. Bergairah dalam melayani nasabah dan tunjukkan kemampuannya.
g. Tidak menyela dan memotong pembicaraan.
h. Mampu meyakinkan nasabah serta mampu memberikan kepuasan.
i. Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, minta bantuan.
j. Bila belum dapat melayani, beritahu kapan akan dilayani6.
Semua dasar-dasar pelayanan tersebut harus dikuasai dan dilaksanakan
oleh seluruh karyawan, terutama bagi karyawan yang berhubungan langsung
dengan nasabah. Karyawan dapat mengetahui dan mempelajari lebih
mendalam mengenai dasar-dasar ini melalui pendidikan dan pelatihan khusus.
Dengan memahami dasar-dasar pelayanan nasabah ini diharapkan pelayanan
yang diberikan benar-benar dapat optimal dan prima.
6
Hiliyati min Ummaya, “Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah BMT Berbasis Pelayanan
(Studi Kasus padaKS-BMT Masjid Al-Azhar Jakarta),” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dah Hukum,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 15.
24
4. Ciri-ciri Pelayanan yang Baik
Menurut Gronroos, terdapat enam kriteria atau ciri-ciri pelayanan yang
baik, yakni7:
a. Professionalism and Skills. Pelanggan mendapati bahwa penyedia jasa,
karyawan, sistem operasional, dan sumber daya fisik, memiiki
kemampuan dan sumber daya fisik, memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah secara
profesional (outcame-related criteria).
b. Attitudes and Behavior. Pelanggan merasa bahwa karyawan jasa
(customer contact personnel) menaruh perhatian besar pada mereka dan
berusaha membantu memecahkan permasalahan mereka secara spontan
dan ramah (process-related criteria).
c. Accessibility and Flexibility. Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa,
lokasi, jam operasional, karyawan, dan sistem operasionalnya dirancang
dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat mengakses
jasa tersebut dengan mudah. Selain itu dirancang dengan maksud agar
dapat menyesuaikan permintaan dan keinginan pelanggan secara mudah
(process- related criteria).
d. Reliability and Trustworthiness. Pelanggan memahami bahwa apapun
yang terjadi atau telah disepakati, mereka dapat mengandalkan penyedia
jasa beserta karyawan dan sistemnya dalam memenuhi janji dan
7
Nurulita Fitria, “Tingkat Kepuasan Muzakki Terhadap Pelayanan Jasa Lembaga Amil Zakat
(Studi Lembaga Amil Zakat Al Azhar Peduli Umat Jakarta),”, h. 261.
25
melakukan segala sesuatu dengan mengutamakan kepentingan pelanggan
(process-related criteria).
e. Recovery. Pelanggan menyadari bahwa bila terjadi kesalahan atau sesuatu
yang tidak diharapkan dan tidak dapat diprediksi, maka penyedia jasa akan
segera mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi dan mencari
solusi yang tepat (process-related criteria).
f. Reputation and Credibility. Pelanggan menyadari bahwa operasi dari
penyedia jasa dapat dipercaya dan memberikan nilai/imbalan yang
sepadan dengan biaya yang dikeluarkan (impage-related criteria).
5. Etiket
Dalam arti sempit etiket sering disebut dengan etika yang artinya tata
cara berhubungan dengan manusia lainnya8. Tata cara masing-masing
masyarakat tidaklah sama. Hal ini disebabkan beragamnya budaya kehidupan
masyarakat yang berasal dari berbagai wilayah. Tata cara ini diperlukan dalam
berbagai sendi kehidupan manusia agar tercipta hubungan yang harmonis dan
saling menghargai satu dengan yang lainnya.
Etiket berasal dari bahasa Perancis, etiquette, yang berarti kartu
undangan. Pada saat itu raja-raja Perancis sering mengundang para tamu
dengan menggunakan kartu undangan. Dalam kartu undangan tercantum
persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri undangan.
8
Kasmir,SE.,MM, Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana, 2008), h.167
26
Dalam arti luas, etiket sering diebut merupakan tndakan mengatur
tingkah laku atau perilaku manusia dengan masyarakat. Tingkah laku ini perlu
diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasan yang berlaku di
masyarakat. Hal ini disebabkan norma-norma atau kebiasaan masyarakat
berbeda sesuai dengn masing-masing daerah atau negara. Adapun ketentuan
yang diatur dalam etiket antara lain:
a. Sikap dan perilaku
Sikap dan perilaku merupakan bagian penting dalam etiket perbankan.
Oleh karena itu dalam prakteknya sikap dan perilaku yang harus
ditunjukkan seluruh pegawai bank terutama karyawan di terutama
customer service. Sikap dan tingkah laku menunjukkan kepribadian
pegawai bank itu sendiri. Sikap dan perilaku ini harus diberikan sama
mutunya kepada seluruh nasabah tanpa pandang bulu. Adapun sikap dan
perilaku yang harus dijalankan oleh setiap pegawai bank adalah sebagai
berikut:
1) Jujur dalam bertindak dan bersikap
2) Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas
3) Selalu murah senyum
4) Lemah lembut dan ramah tamah
5) Sopan santun tutur kata dan hormat
6) Periang, selalu ceria, dan pandai bergaul
7) Simpatik
27
8) Fleksibel
9) Serius
10) Bertanggung jawab
11) Memiliki rasa persahabatan yang tinggi
12) Suka menolong nasabah
b. Penampilan
Dalam melayani nasabah karyawan bank dituntut untuk berpenampilan
semenarik mungkin. Hal ini disebabkan merupakan hal yang pertama yang
dilihat oleh nasabah. Dengan penapilan awal yang baik akan memberikan
kesan yang baik terhadap nasabah, sehingga timbul rasa kagum, simpatik,
dan hormat terhadap nasabah.
Karena itu penampilan tidak dapat dibohongi. Penampilan selalu tampak
utama yang dilihat oleh nasabah. Oleh karena itu, setiap pegawai bank
dituntut untuk memiliki penampilan yang prima sepanjang hari.
Seacara umum penampilan yang prima yang ditampilkan oleh setiap
pegawai bank adalah sebagai berikut:
1) Wajar
2) Rapi, serasi, dan bersih dalam berpakaian dan tidak berlebihan dalam
menggunakan make up.
3) Mengucapkan salam dalam bertemu dan berpisah dengan nasabah atau
tamu.
28
c. Cara berpakaian
Cara berpakaian merupakan salah satu bagian dari penampilan. Pakaian
menunjukkan kepribadian seseorang. Karena itu, cara berpakaian pun
harus memperoleh perhatian yang cukup serius dalam memberikan
layanan, seperti menggunakan warna-warna yang lembut, rapi, dan tidak
menggunakan aksesoris yang berlebihan.
d. Cara berbicara
Disamping cara berpakaian yang baik, karyawan bank dituntut mampu
berkomunikasi dengan nasabah. Komunikasi yang dilakukan diharapkan
dapat membuat nasabah tertarik dan terkesan terhadap bank.
e. Gerak gerik
Gerak gerik yang diperlihatkan oleh karyawan bank dalam melayani
nasabah perlu diperhatikan. Gerak gerik yang salah akan menyebabkan
salah paham antara nasabah dengan karyawan serta dapat membuat
kondisi nasabah tidak nyaman. Gerak gerik yang ditunjukkan adalah raut
muka, gerak gerik angota tubuh seperti tangan, badan, mulut, hidung, cara
duduk, cara bertanya, atau cara berjalan.
Kesalahan dalam melakukan gerak gerik, entah disengaja ataupun tidak,
akan membuat nasabah tersinggung atau memehami secara lain, sehingga
menyebabkan ketidaknyamanan diantara keduanya. Bahkan bukan tidak
mungkin akan mengakibatkan nasabah menjadi tidak tertarik dengan apa
yang ditawarkan.
29
f. Cara bertanya
Terkadang, keinginan dan kebutuhan nasabah yang dijelaskan lewat
pembicaraan langsung tidak atau kurang jelas. Hal ini sangat berbahaya
karena dapat memberikan jawaban yang salah, tidak seperti yang
diinginkan nasabah. Oleh karena itu untuk setiap penjelasan yang kurang
jelas perlu ditayakan kembali ke nasabah. Namun, cara bertanya pun harus
diatur sehingga nasabah tidak merasa tersinggung atau malah tidak
senang.
Khusus untuk dunia perbankan, masalah etiket ini sangat mutlak untuk
diketahui dan dijalankan. Nasabah yang datang ke bank sekalipun tanpa
diundang merupakan tamu penting, tamu kehormatan yang harus diberikan
pelayanan yang maksimal. Agar nasabah merasa dihargai, dihormati, dan
diselesaikan masalahnya. Setiap pegawai bank harus memahami etiket
perbankan. Tanpa etiket perbankan yang benar, maka jangan harap akan
mendapatkan nasabah yang sesuai dengan keinginan bank, bahkan tidak
menutup kemungkinan akan kehilangan nasabah.
6. Tujuan dan Manfaat Etiket
Etiket yng diberlakukan oleh bank terhadap seluruh karyawannya tentu
memiliki tujuan-tujuan tertentu. Yang jelas tujuan ini sejalan dengan tujuan
perbankan dan justru sangat menguntungkan bank sebagai lembaga
kepercayaan. Disamping memiliki tujuan, etiket juga memberikan manfaat
yang cukup banyak bagi bank.
30
Berikut beberapa tujuan etiket yang selalu ingin dicapai oleh perbankan
khususnya,9 yaitu:
a.
Untuk persahabatan dan pergaulan
Artinya, etiket dapat meningkatkan keakraban dengan nasabah atau tamu.
Jika nasabah menjadi akrab segala urusan antara bank dengan nasabah
akan menjadi lebih mudah.
b.
Menyenangkan orang lain
Menyenangkan orang lain maksudnya ialah dengan salah satu cara
melalui memuaskan orang lain. Nasabah akan merasa senang dan merasa
puas dengan pelayanan yang diterima.
c. Membujuk nasabah
Setiap nasabah memiliki karakter tersendiri. Terkadang seorang nasabah
perlu dibujuk agar mampu menjadi nasabah bank karena mereka
tersanjung akibat etiket yang diberikan oleh pegawai bank.
d. Mempertahankan nasabah
Khusus untuk nasabah yang lama tidak akan pindah kepada bank lain
karena sudah merasa puas atas layanan yang diberikan bank.
e. Membina dan menjaga hubungan
Dalam etiket juga menimbulkan rasa ketertarikan, sehingga terbina
hubungan yang lebih baik dan akrab.
9
Ibid.,h.169.
31
f. Bahasa menarik nasabah
Etiket juga berusaha menarik untuk menarik minat nasabah, sehingga
bukan tidak mungkin dengan etiket akan menambah jumlah nasabah.
B. Kepuasan
1. Definisi Kepuasan
Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena
puas atau tidaknya pelanggan sangat mempengaruhi maju atau mundurnya
suatu perusahaan yang berorientasi pelanggan. Kepuasan pelanggan
berkontribusi pada sejumlah aspek penting, seperti terciptanya loyalitas
pelanggan, meningkatnya reputasi perusahaan, berkurangnya elastisitas harga,
berkurangnya biaya transaksi masa depan, meningkatnya efisiensi dan
produktivitas karyawan, serta salah satu indikator terbaik untuk laba masa
depan.10
Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang
terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan
setiap perusahaan harus menempatkan kepuasan pelanggan sebagai tujuan
utama. Pada dasarnya tujuan utama dari suatu bisnis adalah untuk
menciptakan pelanggan yang merasa puas11.
Kata kepuasan atau satisfacation berasal dari bahasa Latin “satis” yang
10
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, h. 348
11
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Andi,2002), h.24.
32
artinya cukup baik atau memadai dan ”facio” yang artinya melakukan atau
membuat. Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya
pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai.12
Westbrook dan Reilly berpendapat bahwa kepuasan pelanggan
merupakan respon emosional terhadap pengalaman-pengalaman yang
berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan
pola perilaku (seperti perilaku belanja dan perilaku pembeli), serta pasar
secara keseluruhan. Respon emosional dipicu oleh proses evaluasi kognitif
yang membandingkan persepsi (keyakinan) terhadap objek, tindakan atau
kondisi tertentu dengan nilai-nilai (kebutuhan, hasrat, dan keinginan)
individual.13
Kepuasan ialah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja suatu
produk dan harapan-harapannya.14 Harapan pelanggan dipengaruhi oleh
pengalaman pembelian sebelumnya, nasihat teman dan kolega, dan informasi
pasar.
Menurut Day, kepuasan pelanggan ialah respon pelanggan terhadap
evaluasi ketidak sesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan
kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.15
12
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa,h. 349
13
Ibid.,h. 349.
14
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran 1 Edisi Milenium. Penerjemah Drs. Benjamin Molan
(Jakarta: Prenhalindo,2002), h.42.
15
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran., h. 24.
33
Wilkie mendefiniskan kepuasan pelanggan yaitu tanggapan emosional
pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produ atau jasa.16
Dari definisi-definisi sebelumya dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaaan antara
harapan dan kinerja kerja atau hasil yang dirasakan. Konsep kepuasan
pelanggan dapat dilihat pada gambar:
Bagan 2.1
Konsep Kepuasan Pelanggan
Tujuan
Perusahaan
Kebutuhan dan
Keinginan Pelanggan
Produk
Harapan Pelanggan
Terhadap Produk
Nilai Produk Bagi
Pelanggan
Tingkat Kepuasan
Nasabah
Sumber : Fandy Tjiptono, “Strategi Pemasaran”17
16
Ibid.,h. 24.
17
Ibid.,h.25.
34
Terciptanya
kepuasan
pelanggan
dapat
memberikan
manfaat,
diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis,
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, dan terciptanya loyalitas
pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut18.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Terdapat lima pendorong utama kepuasan pelanggan, yaitu:
a. Mutu Produk
Pelanggan akan puas jika setelah membeli dan menggunakan produk
tersebut, mendapatkan mutu yang baik.
b. Harga
Bagi pelanggan yang sensitif, harga yang murah adalah sumber kepuasan
yang penting karena mereka akan mendapatkan value for money yang
tinggi.
c. Service Quality (SERVQUAL)
Karena mutu produk dan harga seringkali tidak menciptakan keunggulan
bersaing dalam hal kepuasan dan keduanya relatif mudah ditiru,
perusahaan cenderung menggunakan faktor ini.
d. Emotional Factor
Faktor ini biasanya berhubungan dengan gaya hidup seperti mobil,
pakaian, kosmetik, dan sebagainya.
18
Ibid.,h. 24.
35
e. Kemudahan
Kemudahan yang didukung dengan kenyamanan dan efisiensi dalam
mendapatkan produk fisik atau jasa akan mendorong kepuasan pelanggan.
3. Faktor-faktor untuk mengevaluasi kepuasan terhadap perusahaan jasa,
antara lain:
a. Tangibles (wujud), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikasi. Nasabah akan merasa puas apabila ia menabung pada
sebuah lembaga keuangan yang memiliki bukti fisik yang menarik. Oleh
karena itu, bentuk fisik sebuah lembaga keuangan hendaknya menarik dan
modern.
b. Reliability (keandalan), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Nasabah akan merasa
puas apabila karyawan lembaga keuangan dapat memberikan pelayanan
yang telah dijanjikan dengan cepat, akurat serta susuai dengan apa yang
diinginkan nasabah. Maka untuk mendukung hal tersebut, karyawan
mengikuti pelatihan dan pendidikan,
c. Responsiveness (ketanggapan), yaitu keinginan para staf dan karyawan
untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
tanggap. Nasabah akan merasa puas apabila karyawan lembaga keuangan
memberikan pelayanan tanpa membeda-bedakan nasabah.
d. Assurance ( jaminan), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya,
36
resiko, dan keragu-raguan. Nasabah akan merasa puas apabila karyawan
lembaga keuangan yang melayaninya memiliki pengetahuan dan memiliki
sifat serta perilaku yang dapat dipercaya agar nasabah merasa yakin saat
melakukan transaksi.
e. Empathy (empati), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan
pelanggan. Nasabah merasa puas apabila karyawan lembaga keuangan
mampu memberikan kemudahan serta dapat menjalin hubungan dengan
nasabah secara efektif.
4. Teori dan Model Kepuasan Pelanggan
Teori dan model kepuasan pelanggan sangat beraneka ragam, berikut ini
dikemukakan beberapa konsep atau model yang bnyak digunakan yaitu
berdasarkan teori ekonomi mikro, perspektif psikologi, dan kepuasan
pelanggan.
a. Teori Ekonomi Mikro
Dalam pasar yang tidak terdeferensiasi, semua konsumen akan
membayar harga yang sama, dan individu yang sebenarnya bersedia
membayar harga lebih tinggi akan meraih manfaat subyektif yang disebut
sebagai surplus konsumen. Surplus konsumen ialah perbedaan antara
kepuasan yang diperoleh dalam mengkonsumsi sejumlah barang dengan
37
pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut.19 Jadi
menurut teori ini surplus konsumen mencerminkan kepuasan pelanggan,
dimana semakin besar surplus konsumen, maka semakin besar pula
kepuasan pelanggan dan sebaliknya.
Meskipun demikian terdapat perbedaan yang mendasar antara konsep
surplus konsumen dengan konsep kepuasan pelanggan. Surplus konsumen
hanya mempertimbangkan faktor harga dan kuantitas tanpa memperhatikan
kualitas, pelayanan, kemasan, dan lain-lain dari jasa yang dikonsumsi
pelanggan.
b. Perspektif Psikologi dari Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan perspektif psikologi, terdapat dua model kepuasan
pelanggan, yaitu model kognitif dan model afektif.
1) Model Kognitif
Pada model ini, penilaian pelanggan berdasarkan antara yang ideal
dengan yang aktual. Apabila yang ideal sama dengan sebenarnya
(persepsi yang dirasakan), maka pelanggan akan sangat puas terhadap
produk/jasa tersebut dan sebaliknya. Jika perbedaan tersebut semakin
kecil maka besar kemungkinan pelanggan akan mencapai kepuasan.
Hal ini tergantung pada pengalaman pelanggan, harapan serta
kebutuhannya. Berdasarkan moel ini, maka kepuasan pelanggan dapat
dicapai dengan dua cara. Pertama, mengubah penawaran perusahaan
19
Ibid. h.30.
38
sehingga sesuai dengan yang ideal. Kedua, meyakinkan pelanggan
bahwa yang ideal tidak sesuai dengan kenyataan. Beberapa model
kognitif yang sering dijumpai, yaitu:
a) The Expectancy Disconfirmation Model
Berdasarkan model yang dikemukakan oleh Oliver ini, kepuasan
pelanggan ditentukan oleh dua variabel kognitif, yakni harapan
prapembelian yaitu keyakinan kinerja yang diantisipasi dari suatu
produk atau jasa dan disconfirmation yaitu perbedaan antara
harapan prapembelian dan persepsi purnabeli. Terdapat tiga
penilaian berdasarkan model ini, yakni: positive disconfirmation
(bila kinerja melebihi yang diharapkan), simple disconfirmation
(bila keduanya sama), dan negative disconfirmation (bila kinerja
lebih buruk daripada yang diharapkan).
b) Equity Theory
Menurut teori ini sesorang akan puas bila rasio hasil (outcame)
yang diperolehnya dibandingkan dengan input yang digunakan
dirasakan adil. Kepuasan terjadi bila konsumen merasakan bahwa
rasio hasil terhadap inputnya proposional terhadap rasio yang sama
yang diperoleh orang lain.20
c) Attribution Theory
Teori
20
Ibid.,h.31.
ini
menyatakan
bahwa
terdapat
tiga
faktor
yang
39
menyebabkan keberhasilan atau kegagalan suatu hasil, sehingga
dapat ditentukan apakah suatu pembelian memuaskan atau tidak,
ketiga faktor tersebut ialah:
1) Stabilitas
dan
variabilitas,
apakah
faktor
penyebabnya
sementara atau permanen?
2) Locus of causality, apakah penyebabnya berhubungan dengan
konsumen (external attribution) atau dengan pemasar (internal
attribution)? Internal attribution seringkali dikaitkan dengan
kemampuan dan usaha yang dilakukan pemasar. Sedangkan
external attribution dihubungkan dengan berbagai faktor.
3) Controllability, apakah penyebab tersebut berada dalam
kendali kemauannya sendiri atau dihambat oleh faktor luar
yang tidak dapat dipengaruhi?
2) Model Afektif
Model afektif menyatakan bahwa penilaian pelanggan individual
terhadap suatu produk atau jasa tidak semata-mata perhitungan
rasional, namun juga berdasarkan kebutuhan subyektif, aspirasi, dan
pengalaman. Fokus model afektif lebih dititikberatkan pada tingkat
aspirasi, perilaku belajar, emosi, perasaan spesifik (apresiasi,
kepuasan, keengganan, dan lain-lain), dan suasana hati. Maksud dari
fokus ini agar dapat dijelaskan dan diukur tingkat kepuasan dalam
suatu ukuran waktu.
40
c. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan setiap perusahaan untuk
mengukur
dan
memantau
kepuasan
pelanggannya.
Kottler
mengidentifikasi empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan,21
yaitu:
1) Sistem Keluhan dan Saran
Setiap organisasi atau perusahaan yang berorientasi pada pelanggan
perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman
bagi para pelanggannya guna menyampaika saran, kritik, pendapat, dan
keluhan mereka. Media yang digunakan dapat berupa kotak saran yang
ditempatkan di lokasi-lokasi yang strategis, kartu komentar, salurn
telepon khusus bebas pulsa, website, dan sebagainya. Informasi yang
diperoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan
masukan yang berharga kepada perusahaan, sehingga perusahaan dapat
bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah yang
timbul.
2) Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan
dengan metode survei, baik melalui telepon, pos, email, website,
maupun wawancara langsung. Melalui survei, perusahaan akan
memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari
pelanggan
serta
memberkan
kesan
positif
memberikan perhatian kepada pelanggannya.
21
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran 1 Edisi Milenium, h. 44.
bahwa
perusahaan
41
3) Belanja Siluman (ghost shopping)
Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan
adalah dengan mempekerjakan beberapa ghost shoppers untuk berpurapura atau berperan sebagai pelanggan potensial produk perusahaan.
Mereka diminta berinteraksi dengan staf penyedia jasa dan
menggunakan produk atau jasa perusahaan kemudian mereka
melaporkan penemuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk
atau jasa berdasarkan pengalamannya.
4) Analisis Pelanggan yang Hilang
Sedapat mungkin perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami
mengapa hal itu terjadi dan sedapat mungkin mengambil kebijakan
perbaikan atau penyempurnaan seanjutnya.
5. Strategi Kepuasan Pelanggan
Pada umumnya suatu perusahaan menerapkan strategi bisnis kombinasi
antara strategi ofensif dan defensif.22 Dengan menerapkan strategi ini,
perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar, penjualan, dan
jumlah pelanggannya. Perhatian perusahaan umumnya lebih banyak
dicurahkan pada strategi ofensif. Apabia perusahaan hanya memperhatikan
strategi ofensif dan mengabaikan strategi defensif, maka kelangsungan hidup
perusahaan akan terancam.
Sementara
22
itu,
strategi
defensif
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, h. 38.
meliputi
usaha
mengurangi
42
kemungkinan customer exit dan beralihnya pelanggan ke perusahaan lain.
Tujuan strategi defensif ini adalah untuk meminimalisasi customer turnover
atau memaksimalkan cutomer retention dengan melindungi produk dan
pasarnya dari serangan pesaing. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini
adalah dengan meningkatkan kepuasan pelanggan yang sekarang.
Bagan 2.2
Strategi Bisnis Perusahaan
Business Strategy
Increase
Market
Offense
Defence
(New Customers)
(Present Customerss)
Capture Market
Share
Build
Switching
Barriers
Increase
Customer
Satisfication
Sumber : Fandy Tjiptono, “Strategi Pemasaran”23
C. Tinjauan Hukum Islam dalam Memasarkan Produk
Pergaulan hidup tempat setiap orang melakukan perbuatan dalam
hubungannya dengan orang lain disebut muamalat.24 Dalam pergaulan hidup,
23
Ibid.,h.38.
KH. Ahmad Azhar Basyir, MA, Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam)
(Yogyakarta: UII Press, 2000), h. 11.
24
43
tiap-tiap orang memiliki kepentingan terhadap orang lain. Timbullah dalam
pergaulan hidup ini hubungan hak dan kewajiban. Setiap orang mempunyai hak
yang wajib selalu diperhatikan orang lain dan dalam waktu yang bersamaan juga
memiliki kewajiban yang harus ditunaikan terhadap orang lain.
Hukum Islam memberikan aturan-aturan dalam bidang muamalat yang
bersifat longgar untuk memberi kesempatan perkembangan-perkembangan hidup
manusia dikemudian hari. Hukum Islam memberi ketentuan bahwa pada dasarnya
pintu perkembangan muamalat senantiasa terbuka, tetapi perlu diperhatikan agar
perkembangan itu jangan sampai menimbulkan kesempitan-kesempitan hidup
pada suatu pihak. Walaupun muamalat menyangkut aktivitas yang berhubungan
dengan duniawi, nilai-nilai agama tidak dapat dipisahkan. Nilai agama dalam
bidang muamalat itu dicerminkan oleh adanya hukum halal dan haram yang harus
diperhatikan.
Dalam ibadah, kaidah hukum yang berlaku adalah bahwa semua hal
dilarang, kecuali yang memiliki ketentuan berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits.
Sedangkan dalam urusan muamalat, semua dibolehkan kecuali terdapat dalil yang
melarangnya. Ini berarti ketika suatu transaksi baru muncul dimana belum dikenal
sebelumnya dalam hukum Islam, maka transaksi tersebut dapat diterima kecuali
terdapat implikasi dan dalil Al-Quran dan Al-Hadits yang melarangnya secara
implisit. Jadi, dalam bidang muamalat semua transaksi dibolehkan kecuali yang
diharamkan. Meskipun dalam kosa kata fiqh Islam tidak mengenal lembaga
keuangan, namun sesungguhnya bukti-bukti sejarah menyatakan bahwa fungsi-
44
fungsi lembaga keuangan modern telah dipraktekkan oleh umat muslim, bahkan
sejak zaman Rasulullah.25
Lembaga keuangan seperti perbankan setiap berhubungan dengan para
nasabahnya haruslah memperhatikan hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan
akad. Adapun yang harus diperhatikan dalam memasarkan produk yang sesuai
dengan syariat Islam adalah:
1. Kerelaan
Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara
kedua pihak (sama-sama ridho), jadi dalam memasarkaan produknya tidak
boleh ada unsur memaksa nasabah atau calon nasabah. Dengan kata lain tetap
memperhatikan kebebasan kehendak pihak yang bersangkutan.
2. Kejelasan
Setiap berhubungan dengan nasabah atau calon nasabah, harus menjelaskan
tentang produk-produk yang ditawarkan secara detil tanpa menutup-nutupi hal
yang sebenarnya dengan cara kejujuran komunikasi, aspek kejujuran
didasarkan pada data dan fakta. Karena nabi melarang jual beli yang
mengandung unsur kesamaran atau ketidak-jelasan.
3. Keadilan
Berbuat adil dengan cara tidak bertindak melampaui batas atau mengambil
keuntungan yang tidak pantas dari keseluruhan atau dari kemalangan orang.
25
Hiliyati min Ummaya, “Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah BMT Berbasis Pelayanan
(Studi Kasus padaKS-BMT Masjid Al-Azhar Jakarta),” h. 28.
45
Keadilan tidak hanya terwujud ketika memperoleh keuntungan, namun dalam
kondisi rugi pun demikian.
4. Memiliki Nilai Manfaat
Pemasaran dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan
menghindari mudharat dalam hidup masyarakat.
5. Menghormati
Pemasaran yang dilakukan tidak mengandung unsur penindasan.
6. Kebersihan
Kebersihan adalah dasar pokok dalam Islam. Islam dan kebersihan tidak dapat
dipisahkan. Kebersihan meliputi segala sesuatu baik ucapan maupun
perbuatan dan sebagainya.
7. Berpakaian dan Tingkah Laku
Cara berpakaian dan tingkah laku dari para karyawan adalah cermin bahwa
mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama besar
Islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku yang kasar.
Demikian pula dalam menghadapi nasabah, akhlaq harus senantiasa terjaga.
Permodelan model dan bentuk pakaian, Islam tidak pernah membatasinya.
Syariat Islam memberikan kesempatan berkreasi untuk merancang mode yang
disukai sepanjang pakaian yang dipakai itu menutupi aurat, sopan, dan tidak
merangsang bagi yang melihatnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini ialah deskriptif kuantitatif. Deskriptif1 yakni penelitian
yang mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor yang
mendukung terhadap kualitas pelayanan pada PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan
Empathy, kemudian menganalisis faktor-faktor tersebut untuk dicari perannya
dalam mengukur tingkat kepuasan nasabah.
Sedangkan kuantitatif2 ialah penelitian yang dituntut menggunakan angka,
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian disertai
dengan tabel grafik, bagan atau tampilan lainnya. Selain data yang berupa angka
terdapat pula data berupa informasi kualitatif, dimana data-data tersebut
digunakan untuk mencari ada tidaknya pengaruh antar variabel dan ditemukan
seberapa besar pengaruhnya.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah jenis penelitian
korelasi,3 yaitu penelitian yang mencari atau menguji hubungan antara dua
variabel. Peneliti menjelaskan suatu hubungan antara kualitas pelayanan PT Bank
1
Prof. Dr Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:
Rineka Cipta, 2002), h.89.
2
Ibid, h.10.
3
Ibid, h.239.
46
47
BRISyariah dengan kepuasan yang direasakan oleh nasabah berdasarkan teori
yang sudah ada, tujuannya ialah menemukan tingkat hubungan antara suatu
variabel dengan variabel lainnya.
C. Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut: data
primer diperoleh oleh peneliti secara langsung dari subyek penelitian berupa
quisioner dan wawancara, serta menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
studi kepustakaan dan dokumen lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.
1. Data primer, yaitu bahan yang terdiri dari:
a. Quisioner, peneliti akan menyebarkan kuisioner kepada nasabah PT Bank
BRISyariah KCP Rawamangun yang dipilih secara acak, terkait dengan
pelayanan PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun yang diterima oleh
nasabah sehingga responden dapat memberikan jawaban atas pertanyaan
yang diajukan.
Quisioner yang diajukan berupa pertanyaan mengenai dimensi pelayanan
yaitu; Keandalan Pelayanan, Jamininan pelayanan, Kecepatan Tanggap
dari frontliner, Empati, dan Wujud selain itu mengenai kepuasan nasabah
dari hasil pelayanan yang dibeikan oleh frontliner. Selanjutnya responden
menjawab pertanyaan tersebut dengan skala likert 1-5 dimana skala 1
berarti tidak puas, 2 berarti kurang puas, 3 cukup puas, 4 puas, dan 5
sangat puas.
b. Wawancara, peneliti akan melakukan tanya jawab langsung dengan
48
supervisior dan karyawan PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun karena
mereka
memiliki kapasitas dan pengetahuan tentang pelayanan yang
diberikan oleh PT Bank BRISyariah selain itu peneliti juga akan
melakukan tanya jawab dengan nasabah PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan yang
diberikan
oleh
BRISyariah
dan
menanyakan
tanggapan
serta
pengalamannya selama menjadi nasabah PT Bank BRISyariah.
2. Data sekunder didapat dengan cara peneliti mengggunakan bahan-bahan yang
memberikan penjelasan mengenai data primer seperti; jurnal mengenai
pelayanan serta kepuasan nasabah, buku mengenai manajemen pemasaran
secara umum ataupun manajemen bank dan pelayanan konsumen, dan skripsi
sebelumnya yang membahas mengenai pelayanan konsumen pada umumnya
dan pelayanan nasabah bank khususnya serta skripsi yang berkaitan dengan
manajemen pemasaran.
D. Objek Penelitian
Objek penelitian ialah permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam
menyusun suatu laporan penelitian. Penelitian berjudul “Hubungan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun”, sehingga objek penelitian dalam penelitian ini ialah instrumen
kualitas pelayanan dengan instrumen kepuasan nasabah.
49
E. Definisi Operasional
Definisi operasional masing-masing variable penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Variabel Pelayanan
a. Reliability ( keandalan)
Reliability (keandalan) suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang
dijanjikan dengan akurat dan terpercaya.
b. Responsiveness (ketanggapan)
Responsiveness (daya tanggap atau kesigapan) adalah suatu respon atau
kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tanggap.
c. Assurance ( jaminan)
Assurance (jaminan) adalah kemampuan karyawan atas pengetahuan
terhadap produk secara tepat, kualitas, keramah tamahan, kesopanan
dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi
dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan.
d. Empathy (empati)
Empathy (empati) adalah kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi
yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual
50
para pelanggan.
e. Tangibles (wujud)
Tangibles (kemampuan atau bukti fisik) yaitu suatu bentuk penampilan
fisik, peralatan, media komunikasi dan hal-hal lainnya yang bersifat fisik.
2. Variabel Kepuasan Nasabah
Kepuasan ialah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja suatu
produk dan harapan-harapannya.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ialah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam megumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga akan lebih mudah
untuk diolah.4
Masing-masing metode dan instrumen memiliki kebaikan dan keburukan,
maka dalam melaksanakan penelitian biasanya digunakan lebih dari satu metode
atau instrumen, agar kelemahan yang satu dapat ditutup dengan kebaikan yang
lain.
Instrumen dalam penelitian ini yaitu berupa kuisioner yang berisi sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya, sehingga
4
Prof. Dr Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 136.
51
responden tinggal memberi tanda centang (√) pada salah satu alternatif
jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan responden. Angket ini
disusun dengan model Likert yang menggunakan empat alternatif pilihan
jawaban. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah : sangat setuju
(SS) diberi skor 4, setuju (S) diberi skor 3, tidak setuju (TS) diberi skor 2 dan
sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1.
1. Instrumen penelitian Reliability
Indikator yang digunakan untuk menyusun instrumen penelitian Reliability
adalah sebagai berikut :
a. Ketepatan karyawan dalam pencatatan transaksi.
b. Karyawan memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan.
c. Karyawan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh nasabah.
d. Karyawan memiliki keandalan dalam menangani masalah nasabah.
2. Instrumen penelitian Responsiveness
Indikator
yang
digunakan
untuk
menyusun
instrumen
Responsiveness adalah sebagai berikut :
a. Karyawan bersedia membantu nasabah.
b. Karyawan siap merespon permintaan nasabah.
c. Karyawan mampu berkomunikasi dengan baik kepada nasabah.
3. Instrumen penelitian Assurance
Indikator Assurance adalah sebagai berikut :
a. Keamanan dalam bertansaksi.
penelitian
52
b. Kesopanan karyawan
4. Instrumen Penelitian Empathy
Indikator yang digunakan untuk menyusun instrumen penelitian Empathy
adalah sebagai berikut:
a. Karyawan menghadapi nasabah dengan penuh perhatian
b. Karyawan mengutamakan kepentingan terbaik bagi nasabah
c. Kemampuan berkomunikasi kepada nasabah.
d. Karyawan memahami kebutuhan nasabah.
5. Instrumen penelitian Tangibles
Indikator yang dipergunakan untuk menyusun instrumen penelitian Tangibles
adalah:
a. Peralatan yang digunakan oleh PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun
modern.
b. Peralatan PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun memadai.
c. Karyawan berpenampilan rapi dan sopan.
d. Ketersediaan kantor cabang di sekitar nasabah.
e. Kebersihan dan kenyamanan fasilitas
6. Instrumen Penelitian Kepuasan
Indikator yang digunakan untuk menyusun instrumen penelitian Kepuasan
adalah sebagai berikut :
a. Loyalitas pelanggan.
53
b. Pembelian ulang oleh pelanggan.
c. Kesetiaan pelanggan.
Instrumen berikutnya yang digunakan dalam penelitian ini ialah
interview atau wawancara, dimana peneliti akan melakukan wewawancara
untuk memperoleh informasi dari nasabah ataupun seseorang yang
berkompeten. Tujuannya untuk menilai keadaan secara lebih mendalam.
G. Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti.5 Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh nasabah PT Bank
BRISyariah KCP Rawamangun yang berjumlah kurang lebih 3.300 orang
nasabah.6
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.7 Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode simple random sampling, dalam
metode ini pengambilan sampel dari populasi diambil secara acak tanpa
memperhatikan strata. Maka peneliti mengambil sampel nasabah secara acak
tanpa memperhatikan strata dari nasabah tersebut.
5
Ibid., h.108.
6
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Zaki. Jakarta, 30 September 2013.
7
Ibid., h. 108.
54
Peneliti menggunakan metode Slovin untuk pengambilan sampel,
rumus slovin yaitu:
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah Populasi
e : Batas toleransi kesalahan
Karena sampel yang dipilih bersifat homogen maka tingkat kesalahan
pun semakin sedikit maka peneliti menggunakan batas toleransi kesalahan
sebesar 5% dengan demikian peneliti membutuhkan sebanyak 357 orang
nasabah sebagai sampel.
H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan analisa data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen
yang bersangkutan mampu mengukur apa yang diukur.8 Suatu instrumen
yang valid memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas yang rendah
8
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 219.
55
Dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment yang
digunakan untuk mengetahui kevalidan instrument. Uji ini dilakukan
dengan melihat korelasi atau skor masing-masing pertanyaan. Rumus
korelasi product moment ini adalah sebagai berikut :
Keterangan :
rxy
= Koefisien korelasi
n
= Jumlah subyek penelitian
X
= Skor tes pertama (instrumen A)
Y
= Skor tes kedua (instrumen B)
XY
= Hasil skor X dengan Y untuk setiap responden
X²
= Kuadrat skor instrumen A
Y²
= Kuadrat skor instrumen B
Kriteria pengujian :
Jika nilai rxy > r tabel maka item valid dan jika rxy ≤ r tabel maka dikatakan
item tidak valid atau gugur.
56
2. Uji Reliabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya maka dapat diandalkan. Uji reliabilitas
adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
dapat digunakan
sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen
yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang
dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataanya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas
menunjuk tingkat keterandalan sesuatu.9
Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan
rumus alpha sebagai berikut.
Keterangan :
r11
= reabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan
= jumlah varians butir
= varians total
Hasil dari perhitungan yang diperoleh kemudian dikonsultasikan
dengan tabel interprestasi nilai r, jika r hitung > r tabel maka angket
dinyatakan reliabel.
9
Prof. Dr Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 154.
57
I. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
deskriptif dengan menggunakan analisis spearman. Analisis spearman digunakan
untuk mengukur hubungan antara dua variabel berdasarkan peringkat-peringkat
atau biasa disebut dengan data ordinal.
Teknik analisa korelasi spearman dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui karaktetistik responden penelitian dan jawaban responden tentang
variabel penelitian, dengan kata lain untuk melihat pengaruh atau hubungan
antara kualitas pelayanan dengan kepuasan nasabah di PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun.
Pada penelitian ini, sampel yang digunakan sebanyak 357 responden, itu
berarti dicari terlebih dahulu nilai z hitungnya. Rumus z hitung pada uji korelasi
dengan menggunakan anlisis spearman adalah:
Setelah
z
hitung
diperoleh,
maka
langkah
selanjutnya
dengan
58
membandingkan z hitung dengan z tabel, keputusan diambil dari perbandingan
tersebut.10 Jika z hitung > z tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya
terdapat hubungan anatara dua variabel namun jika yang diperoleh sebaliknya
yaitu z hitung > z tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Koefisien
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
10
Kekuatan Hubungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Hariscom Analisisdata, “Uji Korelasai Spearman dengan SPSS dan Rumus”, artikel
diakses pada 19 Maret 2013 dari http://hariscompwt.blogspot.com/2013/03/uji-korelasi-spearmandengan-spss-dan.html
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil PT Bank PT Bank BRISyariah
1. Sejarah Singkat PT Bank PT Bank BRISyariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan
izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya
No.10/67/KEP.GBI./DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT
Bank PT Bank BRISyariah secara resmi beropersi. Kemudian PT Bank PT
Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara
konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan
prinsip syariah Islam.
Aktivitas PT Bank PT Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19
Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, untuk melebur ke dalam PT Bank PT Bank
BRISyariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 januari
2009. Penandatangan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, dan Bapak Ventje Rahardjo
selaku Direktur Utama PT Bank PT Bank BRISyariah.
Saat ini PT Bank PT Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga
terbesar berasarkan aset. PT Bank PT Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat
59
60
baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga.
Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT Bank PT Bank
BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan
berbagai ragam produk dan layanan perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT Bank PT Bank BRISyariah merintis
sinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk memanfaatkan
jaringan kerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, sebagi Kantor
Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus pada kegiatan
penghimpunan dana masyrakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip
syariah.
Kepemilikan saham dari PT Bank PT Bank BRISyariah sebesar 99,5%
dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dan sebesar 0,5
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI.
2. Visi dan Misi PT Bank PT Bank BRISyariah
a. Visi PT Bank BRISyariah:
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial
sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan
lebih bermakna.
b. Misi PT Bank BRISyariah:
1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi
beragam
kebutuhan finansial nasabah.
2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
61
3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan
dimanapun.
4) Memugkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketentraman pikiran.
3. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Sumber : Website PT Bank BRISyariah
62
B. Gambaran Umum Responden
Sampel penelitian mengukur tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan
jasa perbankan yaitu sebanyak 357 orang nasabah PT Bank PT Bank BRISyariah
Rawamangun.
Kinerja ialah persepsi nasabah terhadap sesuatu yang diterimanya saat
mulai memasuki ruangan hingga keluar dari bank. Harapan merupakan perkiraan
atau keyakinan nasabah terhadap sesuatu yang akan diterimanya.
Bagian ini menyajikan informasi mengenai gambaran secara umum
responden berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, lama
menjadi nasabah, Jenis produk yang paling sering digunakan, produk yang paling
sering digunakan, dan pertimbangan menjadi nasabah.
Berikut penjelasan masing-masing karakteristik responden, yaitu:
1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin
No.
1.
2.
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki
130
Perempuan
270
Jumlah
357
Sumber : diolah dari data kuisioner.
Persentase
48,5%
51,5%
100%
Tabel 4.2 menyajikan data tentang jenis kelamin responden. Jumlah
reponden wanita lebh besar dibandingkan dengan laki-laki dikarenakan wanita
mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan jika menyimpan uang
di bank ketimbang harus membawa uang tunai atau menaruh uang di rumah.
63
2. Identitas Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.2
Identitas responden berdasarkan umur
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Umur
< 20 tahun
20-30 tahun
31-40 tahun
41-58 tahun
> 50 tahun
Jumlah
Sumber : diolah dari kuisioner
Jumlah
27
104
166
40
20
357
Persentase
7,5%
29,2%
46,5%
11,2%
5,6%
100%
Tabel 4.3 menyajikan data tentang umur responden. Mayoritas
responden berumur 31-40 tahun karena pada umur tersebut ialah masa
produktif dalam karier dan sudah mapan untuk mengatur keuangan. Maka
mereka memerlukan fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh bank untuk
menunjang kebutuhan mereka.
3. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3
Identitas responden berdasarkan Pendidikan terakhir
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Pendidikan Terakhir
SMA/sederajat
Diploma
S1
S2
S3
Jumlah
Sumber : diolah dari kuisioner
Jumlah
45
73
170
47
22
357
Persentase
12,6%
20,4%
47,6%
13,2%
6,2%
100%
64
Tabel 4.3 menyajikan data tentang pendidikan terakhir responden,
mayoritas responden berpendidikan akhir S1, ini menunjukkan bahwa
pendidikan mempengaruhi kesadaran akan manfaat dari fasilitas dan
pelayanan yang diberikan oleh bank. Disekitar PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun terdapat perkantoran, maka market nya ialah karyawan
perkantoran tersebut yang rata-rata pendidikan akhirnya S1.
4. Identitas responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.4
Identitas responden berdasarkan pekerjaan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pekerjaan
Jumlah
Pelajar/Mahasiswa
20
Guru/dosen
40
PNS
12
Pegawai Swasta
192
Wirausaha
58
Lain-lain
35
Jumlah
357
Sumber : diolah dari kuisioner
Persentase
5,6%
11,2%
3,4%
53,8%
16,2%
9,8%
100%
Tabel 4.4 menyajikan data tentang pekerjaan responden. Mayoritas
pekerjaan pada responden ialah pegawai swasta yakni sebesar 53,8%,
dikarenakan PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun berada di tengah
perkantoran swasta dimana karyawannya banyak yang menjadi nasabah PT
Bank BRISyariah KCP Rawamangun selain itu, pegawai swasta untuk
menunjang pekerjaanya membutuhkan mobilitas yang dapat ditunjang dengan
fasilitas dan layanan yang diberikan oleh bank.
65
5. Identitas responden berdasarkan lama menjadi nasabah
Tabel 4.5
Identitas responden berdasarkan lama menjadi nasabah
No.
Pekerjaan
Jumlah
Persentase
1.
< 1 tahun
78
21,8%
2.
1-2 tahun
242
67,8%
3.
3-4 tahun
37
10,4%
Jumlah
357
100%
Sumber : diolah dari kuisioner
Tabel 4.5 menyajikan data tentang lama responden menjadi nasabah
BRISy. Mayoritas responden yaitu sebesar 67,8% sudah menjadi nasabah PT
Bank BRISyariah selama 1-2 tahun belakangan, karena 1-2 tahun belakangan
PT Bank BRISyariah sedang berkembang menjadi bank syariah yang unggul.
Melihat
perkembangan
yang
cukup
pesat
tersebut
maka
mereka
mempercayakan PT Bank BRISyariah sebagai pilihan untuk menabung dan
transaksi lainnya.
6. Identitas responden berdasarkan produk yang paling sering digunakan
Tabel 4.6
Identitas responden berdasarkan produk yang paling sering digunakan
No.
Produk
Jumlah
Persentase
1.
Tabungan
71
19,9%
2.
Pembiayaan
1
0,3%
3.
Gadai
5
1,4%
4.
ATM
177
49,6%
5.
SMS/mobile BRISy
103
28,8%
Jumlah
357
100%
Sumber : diolah dari kuisioner
66
Dari tabel 4.6 yang menyajikan data tentang produk PT Bank
BRISyariah yang paling sering digunakan terlihat bahwa atm ialah produk
atau layanan yang paling sering digunakan karena atm PT Bank BRISyariah
memberikan begitu banyak beragam kemudahan dan fasilitas gratis yang tidak
dapat didiapatkan pada bank lain.
7. Identitas responden berdasarkan intensitas menggunakan produk dalam 1
minggu terakhir.
Tabel 4.7
Identitas responden berdasarkan intensitas menggunakan produk
dalam 1 minggu terakhir
No.
Frekuensi
Jumlah
Persentase
1.
1 kali
108
30,2%
2.
2 kali
143
40%
3.
3 kali
56
15,7%
4.
4-5 kali
35
9,9%
5.
lainnya
15
4,2%
Jumlah
357
100%
Sumber : diolah dari kuisioner
Dari 357 responden, mayoritas responden menggunakan produk dan
layanan dalam seminggu terakhir hanya 2 kali dikarenakan PT Bank
BRISyariah bukanlah bank utama yang mereka gunakan maka dalam
keseharian bertransaksi responden masih sering menggunakan fasilitas dan
layanan bank utama mereka.
67
8. Identitas responden berdasarkan sumber mengetahui PT Bank BRISyariah
Tabel 4.8
Identitas responden berdasarkan sumber mengetahui PT Bank BRISyariah
No.
Sumber
Jumlah
Persentase
1.
Keluarga
27
7,5%
2.
Teman/relasi
58
16,3%
3.
Media Cetak
62
17,4%
4.
Media Elektronik
197
55,2%
5.
Lainnya
13
3,6%
357
100%
Jumlah
Sumber : diolah dari kuisioner
Dari 357 responden, sumber mayoritas mereka mengetahui PT Bank
BRISyariah melalui media eletronik karena kemasan penyampaian mengenai
fasilitas dan layanan PT Bank BRISyariah menarik dan jelas.
9. Identitas responden berdasarkan pertimbangan menggunakan jasa dan produk
PT Bank BRISyariah
Tabel 4.9
Identitas responden berdasarkan pertimbangan menggunakan jasa
dan produk PT Bank BRISyariah
No.
Sumber
Jumlah
Persentase
1.
Syariah
153
42,9%
2.
Kemudahan
20
5,6%
3.
Fasilitas dan layanan
23
6,4%
4.
Produk
67
18,8%
5.
Nama Baik
94
26,3%
Jumlah
98
100%
Sumber : diolah dari kuisioner
68
Dari 357 responden, dapat dilihat sebagian besar responden memilih
PT Bank BRISyariah karena faktor syariah yang digunakan sebagai landasan
perbankannya, ini berarti masyarakat sudah mulai sadar pentingnya
bertansaksi secara syariah.
C. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk lebih meyakinkan skala yang digunakan adalah skala yang tepat,
maka peneliti menggunakan uji validitas dan uji realibilitas pengukuran data. Uji
ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan
dari pengggunaan instrumen.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat sebuah
variabel atau indikator dalam mengukur apa yang diukur1. Item kuisioner
yang tidak valid berarti tidak dapat mengukur apa yang ingin diukur sehingga
hasil yang didapat tidak dapat dipercaya, sehingga indikator yang tidak valid
harus dibuang atau diperbaiki. Dari hasil perhitungan dengan memperhatikan
nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2 dan
signifikansi 5% maka pada pengujian validitas diperoleh r tabel = 0,113
dengan hasil sebagai berikut:
1
Dwi Priyanto, Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS,
(Yogyakarta:Gava Media,2012),h.95.
69
Tabel 4.10
Validitas Reliability
Correlations
reliability1 reliability2
Spearman's reliability1
rho
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
reliability3
reliability4
totalandal
.350
**
.560
totalandal
**
.790
**
.000
.000
.000
.000
357
357
357
357
357
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
.000
.000
.000
N
357
357
357
357
357
**
1.000
Correlation Coefficient
Correlation Coefficient
.676
.350
**
.437
.437
**
.466
.337
**
**
.757
.681
**
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.
.000
.000
N
357
357
357
357
357
**
1.000
Correlation Coefficient
.560
**
.466
**
.337
.725
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.
.000
N
357
357
357
357
357
**
1.000
Correlation Coefficient
.790
**
.757
**
.681
**
.725
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.
N
357
357
357
357
357
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
No. Soal
1
2
3
4
5
**
reliability4
.
N
reliability2
.676
reliability3
r Hitung
0,790
0,757
0,681
0,725
1,000
r Tabel
> 0,113
> 0,113
> 0,113
> 0,113
> 0,113
Keterangan
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
70
Tabel 4.11
Validitas Responsive
Correlations
tanggapt1
Spearman's rho
tanggapt1
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
tanggap3
tanggaptotal
tanggap3
**
.327
.000
tanggaptotal
**
.739
.000
.000
357
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
.000
.000
N
357
357
357
357
**
**
1.000
.545
Correlation Coefficient
.327
.380
357
.380
357
**
.763
.739
**
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.
.000
N
357
357
357
357
**
**
**
1.000
Correlation Coefficient
.739
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
r Hitung
0,739
0,763
0,739
1,000
r Tabel
> 0,113
> 0,113
> 0,113
> 0,113
.763
.739
.000
.000
.000
.
357
357
357
357
Keterangan
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
Tabel
4.12 Validitas Assurance
Correlations
assurance1 assurance2 assurancetotal
Spearman's rho
**
357
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
No. Soal
1
2
3
4
.545
.
N
tnggap2
tnggap2
1.000
assurance1
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
**
.882
**
.
.000
.000
357
357
357
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
.000
N
357
357
357
**
**
1.000
.000
.000
.
357
357
357
N
assurance2
.401
Correlation Coefficient
assurancetotal Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.401
.882
.735
.735
**
71
No. Soal
1
2
3
r Hitung
0,882
0,735
1,000
r Tabel
> 0,113
> 0,113
> 0,113
Keterangan
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
Tabel 4.13
Validitas Empathy
Correlations
empathy1
Spearman's rho
empathy1 Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
N
empathy2 Correlation Coefficient
empathy2
.511
**
.170
empathy4 empathytotal
**
.258
**
.700
**
.
.000
.001
.000
.000
357
357
357
357
357
1.000
**
**
.511
**
.335
.187
.707
**
Sig. (2-tailed)
.000
.
.000
.000
.000
N
357
357
357
357
357
**
**
1.000
**
empathy3 Correlation Coefficient
.170
.335
.153
.538
**
Sig. (2-tailed)
.001
.000
.
.004
.000
N
357
357
357
357
357
**
**
**
1.000
empathy4 Correlation Coefficient
.258
.187
.153
.589
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.004
.
.000
N
357
357
357
357
357
**
**
**
**
1.000
empathyto Correlation Coefficient
tal
Sig. (2-tailed)
N
.700
.707
r Hitung
0,700
0,707
0,538
0,589
1,000
r Tabel
> 0,113
> 0,113
> 0,113
> 0,113
> 0,113
.538
.589
.000
.000
.000
.000
.
357
357
357
357
357
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
No. Soal
1
2
3
4
5
empathy3
Keterangan
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
72
Tabel 4.14
Validitas Tangible
Correlations
tangible1
Spear tangible1
man's
rho
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
N
tangible2
tangible3
tangible4
tangible5
tangible2
.545
tangible3
**
.338
tangible4
**
.288
tangible5
**
.381
tangibletotal
**
.708
**
.
.000
.000
.000
.000
.000
357
357
357
357
357
357
**
1.000
**
**
**
Sig. (2-tailed)
.000
.
.001
.000
.000
.000
N
357
357
357
357
357
357
**
**
1.000
**
**
Correlation Coefficient
Correlation Coefficient
.545
.338
.168
.168
.329
.185
.233
.278
.601
.645
**
**
Sig. (2-tailed)
.000
.001
.
.000
.000
.000
N
357
357
357
357
357
357
**
**
**
1.000
**
Correlation Coefficient
.288
.329
.185
.550
.639
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.
.000
.000
N
357
357
357
357
357
357
**
**
**
**
1.000
Correlation Coefficient
.381
.233
.278
.550
.600
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.
.000
N
357
357
357
357
357
357
**
**
**
**
**
1.000
tangibletot Correlation Coefficient
al
Sig. (2-tailed)
.708
.601
.645
.000
.000
.000
.000
.
357
357
357
357
357
357
N
r Hitung
0,708
0,601
0,645
0,639
0,600
1,000
.600
.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
No. Soal
1
2
3
4
5
6
.639
r Tabel
> 0,113
> 0,113
> 0,113
> 0,113
> 0,113
> 0,113
Keterangan
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
Item soal valid
73
Tabel 4.15
Validitas Kepuasan
No. Soal
r Hitung
r Tabel
Keterangan
1
0,414
> 0,113
Item soal valid
2
0,370
> 0,113
Item soal valid
3
0,344
> 0,113
Item soal valid
4
0,622
> 0,113
Item soal valid
5
0,383
> 0,113
Item soal valid
6
0,438
> 0,113
Item soal valid
7
0,417
> 0,113
Item soal valid
8
0,552
> 0,113
Item soal valid
9
0,630
> 0,113
Item soal valid
10
0,517
> 0,113
Item soal valid
11
1,000
> 0,113
Item soal valid
Dari semua output yang telah disebutkan pada tabel 4.10 hingga 4.15, maka
dapat disimpulkan semua item dinyatakan valid karena nilainya lebih besar
dibandingkan dengan r tabel (0,113).
2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas maka dilanjutkan dengan uji reliabilitas.
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah
hasilnya tetap konsisten atau tidak jika dilakukan pengukuran diulang.
Indikator kuisioner yang tidak reliabel maka tidak konsisten untuk
pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Indikator yang
dimasukkan ke uji reliabilitas adalah semua indikator yang valid, jadi
indikator yang tidak valid tidak dimasukkan. Uji reliabilitas dalam penelitian
ini menggunakan metode alpha cronbach karena metode ini cocok digunakan
74
untuk pada skor berbentuk skala (contoh 1 - 4, 1 - 5) atau skor rentangan
(contoh 0 - 20, 0 - 98).
Metode pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas dalam penelitian
ini menggunakan batasan 0,6, maka dapat diketahui apabila nilai output
reliabilitas indikator pada nilai alpha cronbach kurang dari 0,6 maka indikator
tersebut kurang baik atau tidak reliabel namun apabila nilai alpha cronbach
0,7 maka dapat diterima dan nilai 0,8 adalah baik.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0,
Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas dari kuisioner penelitian
Tabel 4.16
Reliabilitas Reliability
Item Statistics
Reliability Statistics
Mean
Cronbach's
Alpha
N of Items
.815
4
reliability1
reliability2
reliability3
reliability4
Std. Deviation
3.96
3.94
3.97
3.98
N
.612
.555
.646
.613
357
357
357
357
Dari output reliability dapat diketahui nilai reliabilitas indikator pada
nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,812. Karena nilai 0, 812 > 0,8 maka dapat
disimpulkan bahwa indikator pada variabel reliability adalah reliabel.
Tabel 4.17
Reliabilitas Responsive
Item Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.746
Mean
N of Items
3
responsive1
responsive2
responsive3
3.99
3.95
4.12
Std. Deviation
.583
.602
.569
N
357
357
357
75
Dari output responsive karyawan dapat diketahui nilai reliabilitas
indikator pada nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,746. Karena nilai 0, 746 >
0,7 maka dapat disimpulkan bahwa indikator pada variabel responsive adalah
reliabel.
Tabel 4.18
Reliabilitas Assurance
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Item Statistics
Mean
N of Items
.694
2
assurance1
assurance2
Std. Deviation
4.09
4.10
N
.605
.507
357
357
Dari output assurance dapat diketahui nilai reliabilitas indikator pada
nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,694. Karena nilai 0, 694 > 0,6 maka dapat
disimpulkan bahwa indikator pada variabel assurance pelayanan adalah
reliabel.
Tabel 4.19
Reliabilitas Empathy
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Item Statistics
Mean
N of Items
.712
4
empathy1
empathyi2
empathy3
empathy4
3.98
3.96
4.02
3.98
Std. Deviation
.609
.630
.609
.645
N
357
357
357
357
Dari output empathy karyawan dapat diketahui nilai reliabilitas
indikator pada nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,712. Karena nilai 0,712 > 0,7
maka dapat disimpulkan bahwa indikator pada variabel empathy adalah
reliabel.
76
Tabel 4.20
Reliabilitas Tangible
Item Statistics
Reliability Statistics
Mean
Cronbach's
Alpha
N of Items
.735
5
tangible1
tangible2
tangible3
tangible4
tangible5
Std. Deviation
3.71
3.78
2.68
3.92
3.95
N
.685
.663
.881
.592
.586
357
357
357
357
357
Dari output tangible yang meliputi fasilitas dan pelayanan dapat
diketahui nilai reliabilitas indikator pada nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,735. Karena nilai 0,735 > 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa indikator pada
variabel tangible yang meliputi fasilitas dan pelayanan adalah reliabel.
Tabel 4.21
Reliabilitas Kepuasan
Item Statistics
Reliability Statistics
Mean
Cronbach's
Alpha
N of Items
.727
10
kepuasan1
kepuasan2
kepuasan3
kepuasan4
kepuasan5
kepuasan6
kepuasan7
kepuasan8
kepuasan9
kepuasan10
4.17
4.16
3.94
3.25
3.97
4.01
3.88
3.25
3.79
3.97
Std. Deviation
N
.613
.665
.594
1.058
.584
.530
.673
.952
.612
.610
357
357
357
357
357
357
357
357
357
357
Dari output kepuasan dapat diketahui nilai reliabilitas indikator pada
nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,727. Karena nilai 0, 727 > 0,7 maka dapat
disimpulkan bahwa indikator pada variabel kepuasan adalah reliabel.
77
Dari tabel 4.16 hingga 4.21 output reliabilitas SPSS diatas, diketahui
bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,6
sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah reliabel.
D. Analisa Data
Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini ialah analisa korelasi spearman, dimana analisa ini
dapat mengukur data berjenis ordinal, interval, dan rasio.
Untuk pedoman analisis korelasi, jika nilai kooefisien korelasi 1 atau -1
maka hubungan semakin erat atau kuat, jika mendekati 0 maka hubungan semakin
lemah.
Rentang nilai korelasi
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Keputusan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Untuk melihat hubungan yang terjadi positif atau negatif maka dapat dilihat
pada angka koefisien korelasi, jika angka positif maka hubungannya positif
artinya jika variabel x naik maka variabel y akan meningkat, namun apabila angka
negatif maka hubunnya negatif artinya apabila variabel x naik maka variabel y
akan menurun. Sedangkan untuk pengujian hubungan, apakah hubungan
78
signifikan atau tidak maka dapat menggunakan signifikansi 0,1. Artinya jika
signifikansi < 0,05 maka terjadi hubungan yang signifikan, sedangkan jika
signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan. Maka dibawah
ini akan ditampilkan output dari pengujian penelitian ini dengan menggunakan
metode analis spearman.
Tabel 4.22
Analisa Reliability
Correlations
reliability
Spearman's rho
reliability
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
N
kepuasan
Correlation Coefficient
kepuasan
.239
**
.
.000
357
357
**
1.000
.239
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
357
357
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari output dapat diketahui bahwa korelasi antara variabel reliability dengan
kepuasan yaitu sebesar 0,293. Angka korelasi positif, menunjukkan terjadi
hubungan yang positif, artinya semakin tingginya reliability karyawan PT Bank
BRISyariah KCP Rawamangun maka kepuasan nasabah akan semakin meningkat.
Nilai 0, 293 menunjukkan besarnya koefisien korelasi, dan dapat disimpulkan
bahwa hubungan rendah karena berada pada rentang 0,20 – 0,399.
Nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara reliability karyawan PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun dengan kepuasan nasabah. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
79
1. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Ho : Tidak terdapat hubungan antara reliability karyawan PT Bank
BRISyariah KCP
Rawamangun dengan kepuasan nasabah.
Ha : Terdapat hubungan antara reliability karyawan PT Bank BRISyariah
KCP
Rawamangun dengan kepuasan nasabah.
2. Pengambilan Keputusan
Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak
3. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
reliability karyawan PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun dengan
kepuasan nasabah.
Tabel 4.23
Analisa Responsive
Correlations
responsive
Spearman's rho
responsive
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
.254
**
.
.000
357
357
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
357
357
N
kepuasan
kepuasan
Correlation Coefficient
.254
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari output dapat diketahui bahwa korelasi antara variabel responsive
dengan kepuasan yaitu sebesar 0,254. Angka korelasi positif, menunjukkan terjadi
hubungan yang positif, artinya semakin tingginya responsive karyawan PT Bank
80
BRISyariah KCP Rawamangun maka kepuasan nasabah akan semakin meningkat.
Nilai 0,254 menunjukkan besarnya koefisien korelasi, dan dapat disimpulkan
bahwa hubungan rendah karena berada pada rentang 0,20 – 0,399.
Nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara responsive karyawan PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun dengan kepuasan nasabah. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut
1. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Ho : Tidak terdapat hubungan antara responsive karyawan PT Bank
BRISyariah KCP
Rawamangun dengan kepuasan nasabah.
Ha : Terdapat hubungan antara responsive karyawan PT Bank BRISyariah
KCP
Rawamangun dengan kepuasan nasabah.
2. Pengambilan Keputusan
Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak
3. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
responsive karyawan PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun dengan
kepuasan nasabah.
81
Tabel 4.24
Analisa Assurance
Correlations
assurance
Spearman's rho
assurance
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
.307
**
.
.000
357
357
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
357
357
N
kepuasan
kepuasan
Correlation Coefficient
.307
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari output dapat diketahui bahwa korelasi antara variabel Assurance
pelayanan dengan kepuasan yaitu sebesar 0,307. Angka korelasi positif,
menunjukkan terjadi hubungan yang positif, artinya semakin tingginya assurance
pelayanan yang diberikan karyawan PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun
maka kepuasan nasabah akan semakin meningkat. Nilai 0,307 menunjukkan
besarnya koefisien korelasi, dan dapat disimpulkan bahwa hubungan rendah
karena berada pada rentang 0,20 – 0,399.
Nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara empathy karyawan PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun kepada nasabah dengan kepuasan nasabah. Maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut
1. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Ho : Tidak terdapat hubungan antara empathy karyawan PT Bank BRISyariah
KCP Rawamangun kepada nasabah dengan kepuasan nasabah.
Ha : Terdapat hubungan antara empathy karyawan PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun kepada nasabah dengan kepuasan nasabah.
82
2. Pengambilan Keputusan
Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak
3. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
assurance pelayanan yang diberikan karyawan PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun dengan kepuasan nasabah.
Tabel 4.25
Analisa Empathy
Correlations
empathy
Spearman's rho
empathy
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
N
kepuasan
Kepuasan
.
.353
**
.000
357
357
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
357
357
Correlation Coefficient
.353
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari output dapat diketahui bahwa korelasi antara variabel empathy dengan
kepuasan yaitu sebesar 0,353. Angka korelasi positif, menunjukkan terjadi
hubungan yang positif, artinya semakin tingginya empathy karyawan PT Bank
BRISyariah KCP Rawamangun kepada nasabah maka kepuasan nasabah akan
semakin meningkat. Nilai 0,353 menunjukkan besarnya koefisien korelasi, dan
dapat disimpulkan bahwa hubungan rendah karena berada pada rentang 0,20 –
0,399.
83
Nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara empathy diberikan karyawan PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun kepada nasabah dengan kepuasan nasabah. Maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut
1. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Ho : Tidak terdapat hubungan antara empathy karyawan PT Bank BRISyariah
KCP Rawamangun kepada nasabah dengan kepuasan nasabah.
Ha : Terdapat hubungan antara empathy karyawan PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun kepada nasabah dengan kepuasan nasabah.
2. Pengambilan Keputusan
Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Signifikansi ≤ 0, 05 maka Ho ditolak
3. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
empathy PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun kepada nasabah dengan
kepuasan nasabah.
84
Tabel 4.26
Analisa Tangible
Correlations
tangible
Spearman's rho
tangible
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
.424
**
.
.000
357
357
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
357
357
N
kepuasan
Kepuasan
Correlation Coefficient
.424
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari output dapat diketahui bahwa korelasi antara variabel tangible
dengan kepuasan yaitu sebesar 0,424. Angka korelasi positif, menunjukkan terjadi
hubungan yang positif, artinya semakin tingginya tangible dalam bentuk fasilitas
dan pelayanan PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun maka kepuasan nasabah
akan semakin meningkat. Nilai 0,424 menunjukkan besarnya koefisien korelasi,
dan dapat disimpulkan bahwa hubungan sedang karena berada pada rentang 0,40
– 0,599.
Nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara tangible dalam bentuk fasilitas dan pelayanan
PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun dengan kepuasan nasabah. Maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut
1. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Ho : Tidak terdapat hubungan antara tangible karyawan PT Bank BRISyariah
KCP Rawamangun kepada nasabah dengan kepuasan nasabah.
Ha : Terdapat hubungan antara tangible karyawan PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun kepada nasabah dengan kepuasan nasabah.
85
2. Pengambilan Keputusan
Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Signifikansi ≤ 0, 05 maka Ho ditolak
3. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
tangible dalam bentuk fasilitas dan pelayanan PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun dengan kepuasan nasabah.
E. Intepretasi Penelitian
Tabel 4.27
Ranking Korelasi
Ranking
Variabel Pelayanan
1.
2.
3
4.
5.
Tangible
Empathy
Assurance
Responsive
Reliability
Nilai
Korelasi
0,424
0,353
0,307
0,254
0,239
Tingkat Korelasi
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Dari 4.27 diatas dapat disimpulkan bahwa variabel tangible ialah yang
memiliki nilai korelasi tertinggi terhadap kepuasan nasabah dengan nilai korelasi
sebesar 0,424 sehingga menjadikan variabel tangible berada di tingkatan sedang
pada tingkat korelasi. Variabel tangible menjadi berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah karena fasilitas yang tampak oleh nasabah dirasa memuaskan, seperti;
peralatan yang dimiliki oleh PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun terlihat
86
modern dan lengkap, penataan ruangan yang efisien, dan penampilan karyawan
yang sesuai dengan syariah dan rapi.
Disisi lain variabel yang memiliki tingkat korelasi kepuasan paling rendah
ialah reliability, dengan nilai korelasi hanya sebesar 0,239. Jika dianalisa variabel
reliability memiliki korelasi terendah dikarenakan sikap karyawan yang masih
dirasa ragu-ragu dalam melayani dan memberikan solusi terhadap masalah yang
dihadapi oleh nasabah, akibatnya nasabah merasa tidak yakin dan kurang puas.
Setelah melihat korelasi masing-masing variabel terhadap kepuasan, maka
dibawah ini akan disajikan tabel masing masing item dari tiap variabel untuk
mengukur item mana yang paling mempengaruhi dari nilai korelasi tersebut.
Tabel dibawah akan disajikan menurut ranking dari korelasi variabel terhadap
kepuasan.
Tabel 4.28
Tangible
No
Pertanyaan
1.
2.
Peralatan modern
Fasilitas yang tampak secara visual (atm,
mesin penghitung uang, komputer, ac, tv,
dll)
Ketersediaan layanan kantor cabang/unit
sekitar anda
Karyawan berpenampilan rapi dan
profesional
Kebersihan dan kenyamanan fasilitas
3.
4.
5.
1
0
3
Penilaian
2
3
4
17 99 211
4
95 220
5
30
35
34
112 148
62
1
3
0
59
254
41
3
2
46
264
42
87
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa variabel tangible memiliki
nilai korelasi tertinggi terhadap kepuasan. Item dengan nilai terbanyak ialah item
kebersihan dan kenyamanan yang diberikan oleh PT Bank BRISyariah KCP
Rawamangun, seperti; ruangan yang bersih, harum serta rapih, penataan ruangan
yang nyaman, sistem antri yang nyaman dimana nasabah dipersilahkan duduk
tanpa harus mengantri dengan cara berdiri seperti di bank lain, dan juga
kenyamanan fasilitas yang diberikan telah membuat nasabah merasa puas selama
menjadi nasabah di PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun.
Akan tetapi yang perlu diperhatikan ialah ketersediaan kantor cabang yang
belum tersebar menjadi salah satu hal yang tidak memuaskan bagi nasabah
sehingga membuat nasabah menjadi tertanggu apabila ingin menyetor uang atau
apabila memiliki urusan yang mengaharuskan datang ke bank. Bagi nasabah yang
menjawab puas ialah nasabah yang tinggalnya dekat dengan PT Bank BRISyariah
KCP Rawamangun saja.
Seiring dengan pertumbuhan aset PT Bank BRISyariah dan semakin
banyaknya umat yang menjadi nasabah PT Bank BRISyariah diharapkan
menambah jumlah kantor cabang sehingga akan memudahkan nasabah dalam
melakukan berbagai transaksi serta memperluas jaringan. Apabila tidak terjadi
penambahan kantor cabang, nasabah akan merasa tidak efisien dan akan beralih
ke bank lain yang memiliki kantor cabang yang sudah banyak tersebar.
88
Tabel 4.29
Empathy
No
Pertanyaan
1.
Karyawan menghadapi nasabah dengan
cara yang penuh perhatian
Mengutamakan kepentingan terbaik
nasabah
Kemampuan berkomunikasi karyawan
dengan nasabah
Karyawan memahami kebutuhan nasabah
2.
3.
4.
1
3
Penilaian
2
3
4
0
51 249
3
8
36
263
47
3
0
45
249
60
3
0
59
233
62
5
54
Tabel diatas menunjukkan bahwa item ketiga memiliki tingkat kepuasan
dengan nilai terbanyak yaitu 263. Karyawan menunjukkan sikap untuk selalu
memberikan yang terbaik bagi nasabah agar nasabah mendapatkan kepuasan,
namun disisi lain komunikasi antara karyawan dengan nasabah perlu dijalin lebih
erat agar nasabah merasa lebih dihargai sehingga menciptakan nasabah yang
loyal.
Tabel 4.30
Assurance
No
1.
2.
Pertanyaan
Karyawan membuat nasabah merasa aman
dalam bertransaksi (kejujuran)
Kesopanan karyawan
1
3
Penilaian
2
3
4
0
33
248
3
0
12
286
5
73
56
Sesuai dengan hasil tabel yang disajikan, item kedua memiliki nilai kepuasan
paling tinggi, ini berarti karyawan bertindak sesuai dengan syariah sehingga
berdampak nasabah merasa aman dalam bertransaksi karena karyawan
mengedepankan kejujuran.
89
Tabel 4.31
Responsive
No
Pertanyaan
1.
Kesediaan karyawan untuk membantu
nasabah
Kesiapan untuk merespon permintaan nasabah
Layanan yang tepat waktu
2.
3.
1
3
Penilaian
2
3
4
0
45 260
5
49
3
0
2
4
45
77
50
27
257
249
Nilai korelasi terbanyak ialah item pertama dimana nasabah merasakan
bahwa karyawan bersedia dengan cepat membantu nasabah,
hal ini perlu
dipertahankan atau bahkan ditingkatkan mengingat respon yang didapat langsung
dinilai dan dirasakan oleh nasabah.
Tabel 4.32
Reliability
No
1.
2.
3.
4.
Pertanyaan
Ketepatan karyawan dalam pencatatan
transaksi
Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan
Karyawan dapat menjawab pertanyaan
nasabah dengan cepat dan benar
Reliability dalam penanganan masalah
layanan nasabah
1
3
Penilaian
2
3
4
0
56 247
5
51
0
2
6
3
48
56
264
238
39
58
3
4
40
259
51
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa variabel reliability memiliki
korelasai yang paling rendah terhadap kepuasan. Nilai item dengan kepuasan
terbanyak ialah PT Bank BRISyariah KCP Rawamangun menyediakan jasa sesuai
dengan yang dijanjikan, seperti ; transaksi yang tepat waktu, menggratiskan
90
berbagai macam biaya yang tidak didapatkan pada bank lain, setoran awal yang
rendah, kemudahan memiliki emas, dan cicilan yang tetap telah menjadikan
nasabah puas dengan reliability yang dimiliki oleh PT Bank BRISyariah. Hal
tersebut perlu dipertahankan karena menjadi nilai lebih PT Bank BRISyariah
dibanding dengan bank-bank lain.
Namun yang masih perlu lagi diperhatikkan agar nasabah tidak merasa
kecewa ialah sikap karyawan yang masih ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan
nasabah, diharapkan dengan pengalaman, peningkatan ilmu serta pengetahuan
dan dedikasi yang baik maka dikemudian hari totalitas karyawan dalam melayani
nasabah akan semakin membaik maka akan berdampak kepuasan nasabah
terhadap pelayanan dan fasilitas PT Bank BRISyariah akan semakin meningkat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta
menurut data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan lalu di analisa, maka
dapat ditarik kesimpulan variabel reliabelity memiliki nilai korelasi terendah yaitu
sebesar 0,239 dengan signifikansi 0,000 karena BRISyariah konsisten memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan. Variabel responsive memiliki nilai korelasi
yang rendah yaitu sebesar 0,254 dengan signifikansi 0,000 karena frontliner bersedia
dengan cepat membantu keperluan dan kebutuhan nasabah. Variabel assurance
memiliki nilai korelasi yang rendah yaitu sebesar 0,239 dengan signifikansi 0,000
dikarenakan nasabah merasa nyaman dalam bertransaksi karena kejujuran dan
kesopanan yang dimiliki oleh karyawan. Variabel empathy memiliki nilai korelasi
yang rendah yaitu sebesar 0,353 dengan signifikansi 0,000 karena karyawan
memberikan perhatian yang membuat nasabah merasa diprioritaskan. Variabel
tangible memiliki nilai korelasi tertinggi yaitu sebesar 0,424 dengan signifikansi
0,000 karena bagi bank baru berdiri kurang dari 5 tahun BRISyariah sudah memiliki
peralatan yang modern dan lengkap, penataan ruangan yang nyaman serta ditunjang
oleh penampilan frontliner yang terlihat syariah dan profesional.
Semua variabel memiliki korelasi yang positif terhadap kepuasan nasabah
maka upaya PT Bank BRISyariah dalam menggartiskan bebarapa pelayanan
unggulan terbukti memberikan kupuasan kepada nasabah.
91
92
B. Saran
Jika dilihat dari data, perlu diadakannya perbaikan dan peningkatan
kualitas pelayanan, yaitu;
1. Penyedian kantor cabang, karena jumlah kantor cabang yang ada kini dinilai
masih dirasa kurang oleh nasabah padahal jumlah nasabah BRISyariah kian
hari kian bertambah dengan transaksi yang beragam. Memperbanyak kantor
cabang berarti memperluas jaringan sehingga dapat merangkul nasabah dari
berbaagai golongan.
2.
sistem layanan pada teller perlu diperbaiki agar nasabah tidak perlu lama
menunggu karena jaringan dan sistem yang cenderung lama dari pusat.
Mungkin perlu diadakan pemutakhiran sistem agar semakin cepat dan efisien.
3. Karyawan yang akan ditempatkan pada bagian frontliner diberikan pelatihan
mengenai bidangnya agar nasabah tidak merasa ragu lagi jika bertransaksi di
BRISyariah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian . Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
_______. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta,
2002.
Aryani, Dwi dan Febrina Rosinta. “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan
Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan”, Bisnis dan Birokrasi,
Jurnal Administrasi dan organisasi, no. 2 (Mei-Agustus 2010): h. 115.
Basyir, Ahmad Azhar. Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam).
Yogyakarta: UII Press, 2000.
Dahwan, Ibnu. “Pentingnya Pelayanan Pelanggan Dalam Bisnis”. Artikel diakses
pada 12 Februari 2008 dari http://ibnudblog.blogspot.com/2008/02/
pentingnya-pelayanan-pelanggan-dalam.html
Fitria, Nurulita. “Tingkat Kepuasan Muzakki Terhadap Pelayanan Jasa Lembaga
Amil Zakat (Studi Lembaga Amil Zakat Al Azhar Peduli Umat Jakarta),”
Skripsi S1 Fakultas Syariah dah Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2009.
Hariscom Analisisdata, “Uji Korelasai Spearman dengan SPSS dan Rumus”, artikel
diakses pada 19 Maret 2013 dari http://hariscompwt.blogspot.com/2013/03/
uji-korelasi-spearman-dengan-spss-dan.html
Humas Bank Indonesia, “ Perbankan Syariah, Sekilas Perbankan Syariah di
Indonesia”,
artikel
diakses
pada
2013
dari
http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/
Intana, Lila. “Per Juli 2012, Laba BRI Syariah Rp 80 Miliar”, artikel diakses pada 9
Agustus 2012 dari http://swa.co.id/corporate/financial-report/per-juli-2012laba-bri-syariah-rp-80-miliar
Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2008.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Kotler. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Penerjemah
Drs. Jaka Wasana. Jakarta: Erlangga, 1999.
Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salamba Empat, 2001.
Priyanto, Dwi. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan
SPSS. Yogyakarta:Gava Media,2012.
90
91
PT Bank BRISyariah, “Sejarah”, artikel diakses pada 2011 dari http://www.bri
syariah.co.id/?q=sejarah
Sumarni, Murti. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
2002.
Supriyatna, Iwan. “2011, Aset BRI Syariah Naik 88%”, artikel diakses pada 1
Februari 2012 dari http://economy.okezone.com/read/2012/02/01/457/
567718/2011-aset-bri-syariah-naik-88
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi,2002.
_________. Pemasaran Jasa. Malang: BayuMedia,2005.
Ummaya, Hiliyati min. “Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah BMT Berbasis
Pelayanan (Studi Kasus padaKS-BMT Masjid Al-Azhar Jakarta),” Skripsi
S1 Fakultas Syariah dah Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2009.
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Zaki. Jakarta, 30 September 2013
KUISIONER PENELITIAN
SURVEY KEPUASAN NASABAH
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH
PADA BRI SYARIAH KCP RAWAMANGUN
Terima kasih atas partisipasi anda menjadi salah satu peserta survey dan secara sukarela mengisi
kuisioner ini. Nama saya Aprilia Fitriani, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan
Perbankan Syariah, pada saat ini sedang mengadakan penelitian guna menyelesaikan skripsi tentang
kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan di BRI Syariah KCP Rawamangun. Saya sangat
menghargai kejujuran anda dalam mengisi kuisioner ini. Saya menjamin kerahasiaan anda yang
terkait dengan kuisioner. Hasil survey ini semata-mata akan digunakan untuk tujuan penelitian dan
bukan tujuan komersial.
Nama :
(bila tidak keberatan)
Petunjuk: berilah tanda √ pada pilihan jawaban di bawah ini sesuai dengan pertanyaan dan keadaan
anda.
Jenis kelamin?
a. Laki-laki
b. Perempuan
Umur:
a. <20 tahun
b. 20-30 tahun
c. 31-40 tahun
d. 41-50 tahun
e. >50 tahun
Pendidikan terakhir:
a. SMA/sederajat
b. Diploma
c. S1
d. S2
e. S3
Pekerjaan;
a. Pelajar/mahasiswa
b. Guru/dosen
c. PNS
d. Pegawai swasta
e. Wirausaha
f. Lain-lain
Sudah berapa lama menjadi nasabah BRI Syariah?
a. <1 tahun
b. 1-2 tahun
c. 3-4 tahun
Jasa atau produk apa yang paling sering anda gunakan?
a. Tabungan
b. Pembiayaan
c. Gadai
d. ATM
e. SMS/Mobile BRIS
Berapa kali anda menggunakan jasa BRI Syariah dalam 1 minggu terakhir?
a. 1x
b. 2x
c. 3x
d.4x-5x
e.lainnya..........
Darimana anda mengetahui mengenai produk dan layanan BRI Syariah?
a. Keluarga
b. Teman/relasi
c. Media cetak
d. Media elektronik
e. Lainnya...............
Apa pertimbangan anda menggunakan jasa/produk BRI Syariah?
a. Syariah
b. Kemudahan
c. Fasilitas dan layanan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15
16.
d. Produk
e. Nama baik
Daftar Pertanyaan Skala
1
Keandalan Pelayanan (Reliability)
Ketepatan karyawan dalam pencatatan transaksi
Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan
Karyawan dapat menjawab pertanyaan nasabah dengan
cepat dan benar
Keandalan dalam penanganan masalah layanan
nasabah
Kecepatan Tanggapan (Responsivity)
Kesediaan karyawan untuk membantu nasabah
Kesiapan untuk merespon permintaan nasabah
Pelayanan tepat waktu
Jaminan (assurance)
Karyawan membuat nasabah merasa aman dalam
bertransaksi (kejujuran)
Kesopanan karyawan
Empati (empathy)
Karyawan menghadapi nasabah dengan cara yang
penuh perhatian
Mengutamakan kepentingan terbaik nasabah
Kemampuan berkomunikasi karyawan dengan nasabah
Karyawan memahami kebutuhan nasabah
Wujud (Tangibles)
Peralatan modern
Fasilitas yang tampak secara visual (atm, mesin
penghitung uang, komputer, ac, tv, dll)
Ketersediaan layanan kantor cabang/unit sekitar anda
Penilaian
2
3
4
5
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Karyawan berpenampilan rapi dan profesional
Kebersihan dan kenyamanan fasilitas
Kepuasan
BRISy memiliki predikat pelayanan yang baik
BRISy memiliki citra yang terpercaya dan aman
Anda (nasabah) mendapatkan pelayanan yang prima
untuk berbagai jenis transaksi
Jumlah pegawai BRISy memadai
Pegawai BRISy bagian pelayanan bersikap ramah
Pegawai BRISy bagian pelayanan bersikap cekatan dan
profesional
Pegawai siap membantu keperluan nasabah
Anda (nasabah) menunggu antrian transaksi dengan
waktu yang cepat
Anda (nasabah) akan tetap menggunakan jasa layanan
BRISy
Jam operasioanal BRISy tepat waktu
*Keterangan: 5. Sangat setuju 4. Setuju 3. Kurang setuju 2. Cukup setuju 1. Tidak setuju
Download