Rancang Gerakan Ekonomi yang Strategis demi

advertisement
Wakil Presiden Republik Indonesia - Jusuf Kalla
Jusuf Kalla, wakil presiden, indonesia, wapres, vice president
http://www.wapresri.go.id
Rancang Gerakan Ekonomi yang Strategis demi
Kesejahteraan Umat Islam di Dunia
Jakarta-wapresri.go.id. Di tengah perekonomian yang masih melambat, Wakil Presiden (Wapres)
Jusuf Kalla tetap optimis dengan potensi negara-negara Islam dalam membuat rencana strategis
dan melaksanakannya agar kondisi ekonomi umat Islam menjadi lebih baik.
“Kita harus bekerja sama untuk saling melengkapi dan membantu sesama negara berpenduduk
Islam. Kita harus melakukan perubahan dan reformasi, bekerja sama untuk menggerakkan
ekonomi kita. Manfaatkan pertemuan ini untuk merancang gerakan strategis demi kebaikan kita
bersama,” tegas Wapres Jusuf Kalla ketika membuka Pertemuan Tahunan ke-41 Islamic
Development Bank (IDB) di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Selasa malam (17/5/2016).
Lebih jauh Wapres menjelaskan kebijakan strategis yang Indonesia tempuh saat ini guna
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Diantaranya, membangun infrastruktur untuk kelancaran
distribusi logistik, memperbaiki sistem perbankan dengan menekan suku bunga, mempersingkat
proses birokrasi guna menarik investasi, serta menjalin kerja sama perdagangan dengan negara
lain.
Wapres mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi yang terjadi saat ini di mana masih
banyak negara-negara Islam yang mengalami konflik. Namun, ia tetap menekankan apapun
kondisinya, pendidikan bagi generasi muda sangatlah penting.
“Penting bagi negara-negara yang mengalami konflik, agar generasi mudanya melanjutkan
pendidikan. Jangan sampai mereka mengalami lost generation. Kita tidak bisa hanya
mengharapkan mereka ke negara-negara Barat,” imbau Wapres di hadapan para menteri ekonomi
dan keuangan dari 57 negara anggota IDB.
Wapres menyatakan bahwa Indonesia siap untuk memberikan pendidikan lanjutan bagi anak-anak
dari negara bermasalah.
Pada kesempatan itu Wapres juga menyatakan dukungan atas rencana IDB untuk mendirikan
pembangunan Islamic Infrastructure Bank. Bahkan, Wapres telah membicarakan hal ini secara
khusus dengan Presiden Turki pada momen KTT OKI yang lalu, agar Indonesia dan Turki siap
bekerja sama membantu bank tersebut demi kemajuan negara-negara di kawasan Asia dan Afrika.
Sebelumnya, Presiden IDB Group, Ahmad Mohamed Ali Al-Madani, memaparkan keputusan yang
belum lama diambil oleh kerajaan Arab Saudi terkait reformasi di bidang ekonomi dengan Visi
2030-nya. Kebiajkan ekonomi ini melahirkan komitmen utk tidak lagi bergantung pada penjualan
produksi minyak, tetapi membangun basis industri didasarkan pada kekayaan mineral yang
dimilikinya.
1/2
Wakil Presiden Republik Indonesia - Jusuf Kalla
Jusuf Kalla, wakil presiden, indonesia, wapres, vice president
http://www.wapresri.go.id
Al-Madani juga menekankan, betapa pentingnya pendidikan bagi kemajuan suatu negara.
“Negara anggota IDB tidak akan dapat bersaing dengan perekonomian negara-negara yang
bergantung pada pengetahuan apabila terus bergerak lamban dalam mengelola alam berbasis
pertanian dan membangun industri berbasis mesin,” ujarnya.
Sementara, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro selaku Chairman Islamic Development
Bank Board of Governors mengungkapkan, walaupun telah berlalu, krisis ekonomi global masih
menyisakan dampak pada perekonomian di berbagai negara di dunia.
“Kita masih merasakan tekanan harga komoditas dan dampak perubahan iklim dan bencana alam
yang memperlambat pertumbuhan ekonomi,” ujar Bambang.
Oleh karena itu, Bambang mengharapkan pentingnya kerja sama sesama negara muslim di
seluruh dunia serta sifat yang open-minded, adaptif, dan informatif dari tiap negara.
Dalam kesempatan itu, dilakukan penandatanganan Member Country Partnership Strategy/Strategi
Kerja Sama Negara Anggota untuk Indonesia oleh Menteri Perencanaan dan Pembangunan
Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan Djalil dan Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali Al-Madani.
Dengan penandatanganan ini, IDB memberikan pendanaan sebesar US$ 5,2 miliar kepada
Indonesia untuk periode 2016–2020.
Islamic Development Bank merupakan lembaga keuangan internasional yang salah satu fungsinya
adalah menyalurkan modal dan memberikan pinjaman hibah pada proyek-proyek pembangunan
sosial dan ekonomi di negara anggota. Indonesia termasuk anggota pendiri IDB karena telah
bergabung sejak 1974. IDB awalnya beranggotakan 56 negara. Kini, anggotanya bertambah satu
menjadi 57 negara, setelah Guyana menyatakan diri bergabung.
Tema pertemuan tahunan IDB Group kali ini adalah “Memperkuat Pertumbuhan dan Pengentasan
Kemiskinan Melalui Pembangunan Infrastruktur Dan Inklusi Keuangan”. Perhelatan yang akan
berlangsung selama 5 hari ini terdiri atas 29 seminar yang membahas isu-isu pembangunan dalam
rangka berbagi pengetahuan kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menampilkan
kesuksesan program IDB dan potensi ekonomi negara-negara anggota melalui 151 booth di sekitar
lokasi seminar.
Selain Menteri Keuangan dan Menteri PPN, turut hadir dalam pembukaan tersebut, Presiden ke-3
RI, BJ Habibie, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur BI Agus Martowardojo, serta
para duta besar negara sahabat. (KIP, Setwapres)
2/2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download