MODUL PERKULIAHAN 3 TEORI KOMUNIKASI Pokok Bahasan: Elemen Komunikasi Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Periklanan & Marcomm Kuliah Teori Komunikasi Kode MK Disusun Oleh 85004 Morissan, M.A Abstrak Kompetensi Sudah sejak lama orang tertarik mempelajari bagaimana manusia berinteraksi satu sama lainnya, atau dengan kata lain, bagaimana manusia berkomunikasi. Hasil pengamatan terhadap komunikasi antar manusia menghasilkan berbagai teori komunikasi yang pada intinya adalah upaya para ahli menjelaskan bagaimana manusia berkomunikasi dan apa yang terjadi selama komunikasi itu berlangsung. Setelah membaca dan mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami dan mampu menjelaskan mengenai pengertian teori komunikasi 2. Memahami dan mampu menjelaskan mengenai perbedaan berbagai teori komunikasi 3. Memahami dan mampu menerapkannya dalam penelitian komunikasi Pembahasan Enkoding Enkoding dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan sumber untuk menerjemahkan pikiran dan ide-idenya kedalam suatu bentuk yang dapat diterima oleh indra pihak penerima.1 Jika anda akan mengatakan sesuatu maka otak dan lidah akan bekerja bersama untuk menyusun kata-kata dan membentuk kalimat. Ketika anda menulis surat, otak dan jari tangan akan bekerjasama untuk menghasilkan pola-pola atau bentuk yang terlihat di atas kertas. Jika anda seorang sutradara film maka mungkin anda akan meminta juru kamera untuk mengambil gambar objek-objek tertentu yang dapat mewujudkan imajinasi yang ada di pikiran anda. Enkoding dalam proses komunikasi dapat berlangsung satu kali namun dapat terjadi berkali-kali. Dalam percakapan tatap muka, pembicara melakukan enkoding terhadap pikiran atau idenya ke dalam kata-kata. Dalam percakapan melalui telepon, proses enkoding terjadi dua kali. Pembicara melakukan enkoding terhadap pikirannya dan pesawat telepon melakukan enkoding terhadap gelombang suara yang dikeluarkan pembicara. Kemampuan untuk melakukan enkoding ini berbeda-beda untuk setiap orang. Ada orang yang sangat mahir memilih kata-kata sehingga menghasilkan kalimat yang bagus dan mengesankan. Para orator ulung memiliki kemampuan enkoding yang sangat baik. Namun lebih banyak lagi orang yang tidak memiliki kemampuan enkoding ini. Kemampuan enkoding juga berbeda-beda untuk setiap teknologi. Radio FM memiliki kemampuan enkoding yang lebih baik sehingga menghasilkan suara yang lebih jernih dibandingkan dengan radio AM. Pesan Ketika kita berbicara maka kata-kata yang kita ucapkan adalah pesan (messages). Ketika anda menulis surat maka apa yang anda tuliskan di atas kertas adalah pesan. Jika anda tengah menonton televisi maka program yang tengah anda saksikan atau dengar adalah pesan. Pesan memiliki wujud (physical) yang dapat dirasakan atau diterima oleh indra. Dominick mendefinisikan pesan sebagai: the actual physical product that the source encodes. (produk fisik aktual yang telah di-enkoding sumber).2 Harap diperhatikan Dominick, Ibid hal 4. "Encoding refers to the activities that a source goes through to translate thoughts and ideas into a form that may be perceived by the senses" 2 Dominick, Ibid 1 2012 2 Teori Komunikasi Morissan, SH, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id perbedaan antara enkoding dengan pesan karena keduanya tampak serupa. Enkoding adalah proses yang terjadi di otak untuk menghasilkan pesan, sedangkan pesan adalah hasil dari proses enkoding yang dapat dirasakan atau diterima oleh indra. Pesan yang disampaikan manusia dapat berbentuk sederhana namun bisa memberikan pengaruh yang cukup efektif misalnya ucapan "Tidak!" Pesan dapat pula bersifat rumit dan kompleks seperti teori relativitas Einstein. Pesan dapat ditujukan kepada satu individu saja atau kepada jutaan individu. Pesan dapat dihasilkan dengan biaya murah bahkan gratis (misalnya kata-kata yang diucapkan) namun pesan dapat pula dihasilkan dengan biaya cukup mahal (misalnya buku ini). Penerima pesan memiliki kontrol yang berbeda-beda terhadap berbagai bentuk pesan yang diterimanya. Ada pesan yang mudah sekali diabaikan atau ditolak oleh penerima, dalam hal ini penerima memiliki kontrol yang besar terhadap pesan yang diterimanya namun ada pula pesan yang sulit untuk dikontrol atau dihentikan. Anda dapat memikirkan tingkat kesulitan yang ditemui untuk menghentikan berbagai kegiatan komunikasi. Misalnya bagaimana cara menghentikan percakapan tatap muka dengan orang tua anda atau menghentikan percakapan melalui telepon dengan teman dibandingkan dengan ketika anda tengah menonton televisi. Saluran Saluran atau channel adalah jalan yang dilalui pesan untuk sampai kepada penerima. Gelombang radio membawa kata-kata yang diucapkan penyiar di studio atau memuat pesan visual yang ditampilkan di layar kaca televisi. Aliran udara dapat juga berfungsi sebagai saluran. Ketika anda mencium bau aroma makanan maka udara bertindak sebagai saluran yang menyampaikan pesan ke hidung anda. Pesan apa yang anda terima ketika anda mencium wangi parfum mahal dari tubuh seorang wanita yang berdiri di dekat Anda. Bagaimana jika orang yang berada di dekat Anda berbau aroma bawang. Orang buta menggunakan sentuhan ketika membaca huruf braile. Sentuhan juga merupakan saluran. Pesan terkadang membutuhkan lebih dari satu saluran untuk dapat mencapai penerimanya. Suara penyiar di stasiun radio menggunakan saluran gelombang elektromagnetik untuk mencapai pesawat radio penerima yang kemudian mengubahnya menjadi gelombang suara yang merambat melalui udara sebelum mencapai telinga pendengarnya. Para ahli komunikasi pada mulanya berpendapat bahwa komunikasi tatap muka (faceto-face communication) atau disebut juga dengan komunikasi interpersonal sebagai bentuk 2012 3 Teori Komunikasi Morissan, SH, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id komunikasi yang memiliki efek atau pengaruh yang paling kuat -jika dibandingkan dengan komunikasi massa- karena komunikasi interpersonal terjadi secara langsung, melibatkan sejumlah kecil orang atau mungkin hanya dua orang yang sedang berbicara, serta adanya umpan balik yang bersifat segera. Sedangkan komunikasi massa tidak dapat dilakukan secara langsung atau bersifat satu arah (linear), melibatkan sejumlah besar orang serta umpan balik yang tidak bersifat segera. Namun perkembangan komunikasi massa menunjukkan bahwa pengaruh atau efek komunikasi massa saat ini sudah sangat sulit dibedakan dengan komunikasi interpersonal. Perkembangan dewasa ini menunjukkan bahwa umpan balik pada komunikasi massa bisa bersifat langsung dan segera. Kecepatan umpan balik yang diterima media penyiaran dari audiennya, misalnya dalam program interaktif, memiliki kecepatan yang sama sebagaimana komunikasi tatap muka (interpersonal). Sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya. Dekoding Kegiatan penerimaan pesan diawali dengan proses dekoding yang merupakan kegiatan yang berlawanan dengan proses enkoding. Dekoding adalah kegiatan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan pesan-pesan fisik kedalam suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima.3 Ketika Anda membaca kalimat pada buku ini maka anda melakukan dekoding terhadap pesan yang ada di buku ini. Jika anda juga mendengarkan radio sambil membaca buku ini maka anda melakukan dua dekoding secara serentak, satu audio dan satu visual. Baik manusia ataupun teknologi (misalnya radio dan televisi) merupakan dekoder yaitu elemen komunikasi yang melakukan dekoding. Suatu peristiwa komunikasi dapat melibatkan beberapa tahapan dekoding. Seorang wartawan yang sedang meliput suatu peristiwa dan mencatat berbagai kejadian penting maka ia tengah melakukan dekoding. Wartawan itu kemudian menelepon kantornya untuk melaporkan peristiwa tersebut. Asisten redaktur kemudian mengetik laporan yang dibacakan wartawan di komputernya (dekoding). Berita itu kemudian dibaca oleh editor (dekoding). Berita kemudian dicetak dan dibaca audien (dekoding). Apa saja yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai enkoding berlaku pula untuk dekoding. Sebagian orang memiliki kemampuan yang sangat bagus dalam melakukan dekoding ini. Ada orang yang dapat membaca 500 kata dalam satu menit sementara ada yang harus bersusah payah untuk membaca 200 kata dalam waktu yang sama. Ada pesan yang tidak dapat di-dekoding Dominick. Ibid Hal 5. "Decoding consists of activities that translate or interpret physical massages into a form that has eventual meaning for a receiver" 3 2012 4 Teori Komunikasi Morissan, SH, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id karena pihak yang melakukan enkoding (enkoder) meletakkan pesan di saluran yang salah. Panggilan telepon tidak akan pernah bisa di-dekoding oleh seseorang yang tuli. Pesan melalui e-mail tidak akan pernah bisa diterima oleh orang yang tidak memiliki komputer. Penerima (Komunikan) Penerima atau receiver atau disebut juga audien adalah sasaran atau target dari pesan. Penerima sering pula disebut dengan ‘komunikan’. Penerima dapat berupa satu individu, satu kelompok, lembaga atau bahkan suatu kumpulan besar manusia yang tidak saling mengenal. Siapa yang akan menerima pesan (penerima pesan) dapat ditentukan oleh sumber, misalnya dalam komunikasi melalui telepon. Namun ada kalanya penerima pesan tidak dapat ditentukan oleh sumber misalnya dalam program siaran televisi. Perlu diperjelas disini bahwa dalam situasi tertentu, sumber dan penerima pesan dapat langsung berhubungan namun dalam kesempatan lain sumber dan penerima pesan dipisah oleh ruang dan waktu. Pada awal studi komunikasi massa terdapat pandangan bahwa khalayak atau audien adalah pihak yang lemah (vulnerable) yang gampang sekali dipengaruhi oleh informasi atau pesan yang disampaikan. Teori mengenai jarum hipodermik atau teori stimulus-respons (SR Teori) membuktikan hal ini. Menurut teori ini media massa amat perkasa dalam mempengaruhi penerima pesan. Teori S-R menggambarkan proses komunikasi secara sederhana yang hanya melibatkan dua komponen yaitu media massa dan penerima pesan yaitu khalayak. Media massa mengeluarkan stimulus dan penerima menanggapinya dengan menunjukkan respon sehingga dinamakan teori stimulus-respon. Teori jarum hipodermik atau teori S-R menyakini bahwa kegiatan mengirimkan pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikan obat yang bisa langsung masuk ke dalam jiwa penerima pesan. Sebagaimana peluru yang ditembakkan dan langsung masuk ke dalam tubuh. Misalnya, efek tayangan kekerasan di televisi terhadap anak-anak yang dapat mendorong anak-anak melakukan tindakan kekerasan pula. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa pandangan yang menempatkan audien sebagai pihak yang lemah ternyata tidak selalu benar. Audien tidak selalu memiliki respon yang sama terhadap setiap pesan. Tidak semua anak-anak, misalnya, mudah terpengaruh dengan tayangan kekerasan di televisi atau cerita di buku komik. Dengan kata lain, pengaruh atau efek pesan yang disampaikan media massa tergantung pada jenis atau tipe dari audien yang dituju. Penelitian yang dilakukan Universitas Yale menujukkan bahwa audien tidak terpengaruh secara sama oleh pesan yang bertujuan merubah sikap. Misalnya, 2012 5 Teori Komunikasi Morissan, SH, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id orang-orang yang memiliki apresiasi tinggi terhadap ikatan kelompok (group membership) hampir-hampir tidak terpengaruh dengan pesan yang menolak ikatan kelompok. Mereka yang menunjukkan sikap agresif kepada pihak lainnya juga cenderung tidak terpengaruh dengan pesan yang menentang sikap agresif tersebut. Sebaliknya, audien yang memiliki penghargaan diri yang rendah (low self-esteem) serta kurang melakukan hubungan sosial akan lebih mudah terpengaruh dengan pesan yang bersifat persuasif dibandingkan dengan mereka yang memiliki penghargaan diri yang tinggi serta memiliki sikap 'cuek' terhadap orang lain.4 Umpan Balik Umpan balik atau feedback adalah tanggapan atau respon dari penerima pesan yang membentuk dan mengubah pesan berikut yang akan disampaikan sumber. Umpan balik menjadi tempat perputaran arah dari arus komunikasi. Artinya sumber pertama kemudian menjadi penerima, sementara penerima pertama menjadi sumber baru (lihat gambar). Umpan balik berguna bagi sumber karena umpan balik memungkinkan sumber untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang muncul. Umpan balik juga penting bagi penerima karena memungkinkan penerima berusaha untuk mengubah elemen-elemen dalam proses komunikasi. Umpan balik terdiri atas dua jenis yaitu umpan balik positif dan umpan balik negatif. Umpan balik positif dari penerima akan mendorong lebih jauh proses komunikasi sementara umpan balik negatif akan mengubah proses komunikasi atau bahkan mengakhiri komunikasi itu sendiri. Perhatikan percakapan telepon berikut ini:5 "Rini?" "Ya." "Aku Rudi yang duduk di dekat kamu kemarin di kuliah teori komunikasi." "Ooh kamu yang suka garuk-garuk kepala dengan pensil itu ya?" "…Oh ya. Sori ya, aku tidak memperhatikan. Aku mungkin tidak sadar waktu itu. Sebenarnya aku ingin mengajak kamu jalan." Shearon A. Lowery dan Melvin L. DeFleur, Milestones in Mass Communication Research: Media Effect, 2nd Edition, Longman, New York, 1988. 5 Diadaptasi dari Dominick. 4 2012 6 Teori Komunikasi Morissan, SH, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id "Kamu bercanda ya?" Klik (telepon ditutup). Percakapan di atas menunjukkan terjadinya umpan balik negatif. Penerima pesan mengakhiri komunikasi. Sekarang kita ikuti percakapan telepon berikut ini: "Halo Rini, ini aku Rudi." "Hai Rudi. Katanya kamu sakit, apa sudah sembuh?" "Sudah." "Bagaimana dengan kuliahmu?" "Aku kurang paham teori komunikasi." "Bagaimana kalau aku bantu menjelaskan? Bagimana kalau aku ke tempatmu". "OK." Klik. Umpan balik positif. Penerima mendorong proses komunikasi. Umpan balik dapat timbul seketika ataupun tertunda. Umpan balik seketika terjadi bila reaksi dari penerima pesan dapat langsung diterima oleh sumber. Seseorang yang tengah berpidato dapat mengetahui apakah pidatonya disukai oleh mereka yang hadir ataukah justru membosankan dari reaksi yang muncul seketika misalnya hadirin berteriak ''huuu…" atau banyak orang yang tidak memerhatikan pidatonya. Sebaliknya, umpan balik bisa bersifat tertunda, misalnya anda baru saja mendengarkan album baru suatu kelompok musik, dan menurut anda album itu sangat jelek. Untuk dapat menyampaikan kritikan anda kepada sumber maka anda harus mengetahui alamat atau nomer telepon perusahaan rekaman yang mengeluarkan album itu. Setelah itu baru anda dapat mengirimkan pesan. Perusahaan rekaman kemudian meneruskan pesan itu kepada kelompok musik bersangkutan. Proses penyampaian umpan balik dalam hal ini membutuhkan waktu beberapa hari atau bahkan lebih lama lagi. Gangguan Elemen terakhir dalam komunikasi adalah gangguan atau noise. Gangguan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengintervensi proses pengiriman pesan. Gangguan 2012 7 Teori Komunikasi Morissan, SH, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang sangat kecil mungkin dapat diabaikan, namun terlalu banyak gangguan dapat menghambat pesan untuk mencapai tujuannya. Setidaknya terdapat tiga jenis gangguan yaitu: gangguan semantik, gangguan mekanik dan gangguan lingkungan. Gangguan semantik terjadi bilamana orang memiliki arti yang berbeda atas kata-kata atau ungkapan yang sama. "Susu ini bagus untuk tulang." kata seorang anak pada sebuah iklan susu di televisi. Temannnya mengira 'tulang' adalah tulang pada tubuh manusia. Namun yang dimaksud disini adalah 'tulang' yang berarti paman. (dalam bahasa Batak tulang berarti paman). Ganguan mekanik terjadi jika muncul masalah dengan alat yang digunakan untuk membantu terjadinya komunikasi. Pesawat televisi tidak dapat menerima gambar dengan jelas karena tiang antenanya patah. Pena tidak dapat digunakan karena kehabisan tinta, internet tidak dapat digunakan karena modem-nya tidak berfungsi. Gangguan ketiga dinamakan dengan gangguan lingkungan. Gangguan lingkungan terjadi jika sumber gangguan berasal dari luar elemen-elemen komunikasi yang sudah disebutkan di atas. Gangguan ini biasanya berada diluar kontrol sumber atau penerima, misalnya dua orang yang bercakap-cakap di klub malam yang memutar musik keras-keras. Namun gangguan lingkungan juga dapat berasal dari sumber atau penerima pesan. Misalnya, Anda mencoba berbicara kepada seseorang yang sedang memainkan instrumen musik atau berbicara kepada orang sedang mengetuk-ngetukan jarinya di meja. Semakin besar gangguan maka pesan yang diterima menjadi semakin tidak jelas. Umpan balik penting untuk mengurangi efek gangguan. Semakin cepat umpan balik diterima semakin cepat pula gangguan dapat diatasi. ________________ 2012 8 Teori Komunikasi Morissan, SH, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communication, Sixth Edition, Wadsworth Publishing Company, Albuquerque, New Mexico, 1999. W. Barnet Pearce, Communication and the Human Condition, Carbondale, Southern Illinois University Press, 1989 D. Lawrence Kincaid (1987), Communication Theory: Eastern and Western Perspective, San Diego, Academic, dalam LittleJohn, Theories of Human Communication. Ibid hal 5 John Waite Bowers dan James J Bradac, Issues in Communication Theory: A Metatheoretical Analysis dalam Communication Yearbook 5, ed M Burgoon, New Brunswick, 1982 Theodore Clevenger, Jr (1991) Can One Not Communicate? A Conflict of Model, Communication Studies dalam Littlejohn. Frank E.X Dance, The Concept of Communication, Journal of Communication, dalam Littlejohn hal 6. Jurgen Ruesch, 'Technology and Social Communication' dalam 'Communication Theory and Research' ed. L. Thayer (1957 The American College Dictionary (1964), Random House, New York, hal 244 dalam Littlejohn, Ibid hal 6. Gerald R Miller (1966), On defining Communication: Another Stab, Jornal of Communication 16, hal 92, Ibid Littlejohn, hal 6-7 2012 9 Teori Komunikasi Morissan, SH, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id