BAB V PENUTUP Peralatan menutup I ini dibuat sedemikan kemungkinan untuk dikembangkan atau sempurna Optimasi dimanfaatkan peralatan perangkat lunak, kompatibel ini tidak menjadi lebih aplikasi dalam mengaraH sehingga pada lain. penyempurnaan misalnya dengan membuat program yang yang ada terhadap software aplikasi khususnya untuk keperluan administrasi. VI.1. KESIMPULAN 1. Teknik interfacing pada IBM PC dapat dilakukan dengan membuat pengalamatan yang lebih fleksibel dengan sistem pendekoderan. 2. Photo interrupter tipe transmitter c,lapat digantikan dengan jenis reflektor guna mendapatkan pembacaan data berupa ( hitam dan putih ). 40 warna gelap dan terang 3. Perangkat lunak data base pendukung yang menggunakan struktur dengan control menggwnakan sistem digabungkan peralatan input/output PPI 8255. 4. Plimyaj ian dengan menu menu pulldown mempermudah pengoperasian oleh operator. VI.2 SARAN-SARAN 1. Pengembangan pada sistem pembacaan data dapat dilakukan secara magnetik. 2. Software dapat dikembangkan dengan membuat program residen dan memberikan fasilitas interrupt untuk pembacaan data dari sensor. 3. Penggunaan pLtla komputer absensi ini dapat untuk mahasiswa, dilaksanakan secara jujur. ooooOOOooo 41 dengan dit~rapkan konsekwensi KENDALA DAN PENGEMBANSAN KENDALA A. HAMBATAN PADA INTERFACE CARD Hambatan-hambatan yang dihadapi bagi pemula membuat interface card dekoder. Agar tidak pengalamatan adalah pembuatan terjadi IC dekoder menghindari kesalahan Ini ). karena peralatan setiap tambahan pasti Kompatibelitas pengalamatan peripheral ataupun pengalamatan. melibatkan Suatu komputer standart yang kompatibel dengan IBM XT tentunya akan memiliki pemetaan memori bagi peralatan-peralatan yang terpasang, pula yang memberikan perubahan IC untuk dimaksudkan pengalamatan. pemasangan dalam menggunakan komputer sangatlah mempengaruhi kesalahan ini, rangkaian kesalahan tersebut hendaknya tidak 74LS138 untuk khususnya yang tetapi PCsama ada komputer- komputer Built-up. Maka disarankan untuk membuat dekoder menggunakan gate-gate dasar. 42 yang fleksible B. HAMBATAN PADA SENSOR Kendala untuk pembuatan rangkaian suplai keseinfbangan sensornya kalau itu Untuk bisa arus untuk diinginkan lebih diatasi dengan sensor adalah bag ian tiap-tiap dari satu sensor. komponen mencari khususnya komponen aktifnya memiliki karakteristik yang mirip, seperti suplai dari menggunakan komputer hfe, komputer resistor Is min dan hendaknya 1/2 Watt, resistor-resistornya • dari karena arus Pengiriman cukup besar yaitu sekitar 30 mA. data paralel ke 1/0 port sangatlah diharapkan secara bersama-sama, untuk itu output sensor dipasang IC Untuk sepagainya. D-Latch sesuai kebutuhan ( terkirim hendaknya jumlahnya D-Latch ini akan menahan sementara output dari masing bagian sensor sebelum d~kirimkan ) . masing- ke pQrt secara bersama-sama. C. HAMBATAN PADA SOFTWARE Software sangat memegang peranan penting dalam mengendalikan sistem ini, kesulitan-kesulitan yang terjadi adalah pada pembuatan rutin berg una untuk mendefinisikan input interrupt port yang sebagai Hambatannya interrupt. adalah menentukan sulitnya Langkah alamat vektor interrupt untuk input port ini. dasar dalam mencari pembuatan vektor memodifikasi rutin interrupt interrupt telah yang alamat vektornya sehingga adalah ini kemudian ada berlaku untuk peralatan masukan ( input port ). Bag ian lain adala~ yang dirasa sulit membentuk Hal ini sangat bertujuan agar program residen ( TSR ). komputer dapat bekerja untuk aktivitas lain. PENGEMBANGAN 1. Pengembangan lebih lanjut absensi mesin ini adalah dengan memperbesar kombinasi data tdentitas sistem serta karyawan data Transmisi praktis secara datanya. pengiriman paralel dan akan menurunkan level tegangan dikirimkan jika langsung dihubungkan ke card. Car-a untuk menghindari kurang terasa hal yang interface ini adalah dengan car-a mengkonversikan sinyal input sensor de menjadi sinyal ac. Dibuat dua buah module yaitu sisi transmitter dan sisi rangkaian Dibuat receiver. Transmitter terdiri sensor dan rangkaian pembangkit suatu.osilator dengan 44 frekwensi dari pulsa. tertentu kemudian dihubungkan ke transistor yang switching sebagai dari output bertindak transistor diharapkan jika ada sensor yang aktif, ~ehingga akan menswitch pada posisi pulsa pulsa Maka sensor. yang akan mendefinisikan s~nsor terkirim untuk bit tersebu t ak ti f. transmitter Disisi sebelum masuk ke PPI e255 diberikan D-Latch untuk mensingkronkan sinyal yang diterima NAND untuk beberapa saat, kombinasi dan digunakan selang sehingga kombinasi data. tidak semua dikirimkan data sebagai waktu di D-Latch, kontrol latch data ditentukan oleh Jika data tersebut '1' semua maka sebagai berlogika sebagai data yang salah. data. ·o· Sedangkan maka jika didefinisikan Lihat gambar 5.1. DATA <------ transmisi CONTROL ------> Gambar 5.1. Sistem transmisi 6 bit paralel Pengembangan lain dapat qilakukan menggunakan sistem transmisi serial modem modulator-demodulator dengan menggunakan ) . Untuk pengembangan ini dibuat dua buah module yaitu sisi ····----------------------------------------------------------------------------------------------- transmitter dan receiver. Transmitter selain terdiri dari sensor juga perlu menambahkan minimum sistem, hal ini dimaksudkan agar sistem transmisi secara multiplex ini dapat diinstall pada sistemnya. Transmitter ini mempunyai minimum komponen yang bertindak sebagai modulatornya dengan data-data yang bersama-sama dikirimkan koaksial untuk diberikan menjadi kabel transmisinya. receiver demodulator sebelum data diteruskan 8255. ini. ka~el dalam Biasanya digunaka pula untuk sisi terimanya Demiki~n kembali dimodulasikan sinyal carriernya dan dikirim single line transmitter. PPI akan maksud Demodulator berguna untuk data-data yang terkirim Data-data level ini de yang dapat ke memisahkan secara selanjutnya ) modulasi dibangkitkan diterima oleh PPI 8255. DATA <------ transmlsi CONTROL ------> Gambar 5.2. Sistem transmisi menggunakan FDM 3. Pengembangan berikutnya adalah mekanisme pembacaan datanya, dengan maksud memberikan otomatisasi pada sistem pembacaan data 46 dan pengembangan Jumlah data. Jika dikembaf"'lgkan untuk maka serial secara telah data pernbacaan sist~rn yan~ tidak digunakan pada PPI untuk mengontrol stepper motor untuk menggerakkan sensor dale~ menscanning data, misalnya kanan sepanjang daerah rnelenqkapinya bisa dimanfaatkan port dari kiri ke penempatan kode identitas pada kartu absensi. Blok diagram adalah sebagai berikut : DATA <------ transmisi CONTF\OL ---'----> ...................... 40•••················ :::;::::::::;;::::::: < > PCO > PA il!IJ,mmm~!~! 8255 PB PCl Sensor Kartu t--> [Relay Contact I !stepper Motor I !sensor ID.CARoj,.______ Gambar 5.3. Otomatisasi pembacaan kode identttas Diharapkan dengan bagi karyawan untuk demikian memberikan kemudahan ~elakukan absensi. ,...., ··t :' ~~ J 4. Suatu ini pengembangan adalah lebih sensor memungkinkan untuk penempatan me$in absensi di beberapa pintu masuk. absensi, memparaler absensi peralatan kartu dengan lanjut sistem hal ini Prioritas ditentukan terdahulu. Misalnya jika dalam terdapat bersamaan yang interupsi oleh waktu bersamaan interupsi ( melakukan absensi secara maka diberikan tampilan 'error' peralatan display. Tetapi kecepatan .pembacaan data bersamaan. Pada saat komputer menerima data sensor, sensor lainnya tidak memberikan display 'wait'. LlB pada ini pad a kenyataannya tidak difungsikan mung kin dari dengan