Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet 395

advertisement
PENGARUH DESAIN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING
(STUDI KASUS PADA UMKM KERAJINAN KERAMIK DINOYO MALANG)
Oleh:
Aan Sagita *)
Muhammad Mansur **)
Afi Rahmat Slamet ***)
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine and analyze whether the design and
quality product affected simultaneously and partially on the competitive advantage of UMKM
Ceramics Dinoyo Malang. Using census sampling method. Then the data were processed using
SPSS and data analysis was performed using Multiple Linear Regression, these results prove the
F value of 75.737 with a significance value (0.000) is much smaller than the alpha of 0.05.
It can be concluded that based on the results of the study and discussion of the design
and quality of the products affected simultaneously and partially on the competitive advantage
of UMKM Ceramics Dinoyo Malang.
Keywords : Product Design, Product Quality, and Competitive Advantage.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dengan semakin ketatnya persaingan maka seorang pengusaha harus memahami apa
dan bagaimana cara untuk mengelola berbagai sumber daya yang dimilikinya. Kunci penting
untuk memenangkan persaingan terletak pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan
keunggulan bersaing. Menurut Dirgantoro (2004:159) bahwa, “keunggulan bersaing
merupakan perkembangan dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan untuk pembelinya”.
Keunggulan bersaing dapat berasal dari berbagai aktivitas perusahaan seperti dalam
mendesain, kualitas produksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produknya.
Sedangkan untuk di Kota Malang sendiri perkembangan UMKM, khususnya UMKM
Kerajinan Keramik Dinoyo Malang juga dapat dijadikan langkah strategis untuk meningkatkan
kesejahteraan dan dijadikan tulang punggung pembangunan dan perkembangan ekonomi
masyarakat yang ada di Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Untuk mendukung eksistensi
perusahaan dalam persaingan tersebut, diantaranya perusahaan dituntut untuk menghasilkan
desain dan kualitas produk yang terbaik bagi konsumen yang menggunakan produknya.
Untuk itu dibutuhkan suatu strategi bersaing
dengan trobosan baru dalam
menciptakan diversifikasi desain untuk memperbaiki dan meningkatkan daya saing (Hendri,
2002:23). Desain produk keramik yang akan diluncurkan di pasar global hendaknya memiliki
keunggulan kompetitif atau menunjukkan ciri produk keramik yang khas buatan Indonesia,
baik dari segi estetika ataupun kualitas produknya.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah : Apakah desain dan kualitas produk berpengaruh secara simultan
dan parsial terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang ?
Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet
395
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desain dan kualitas produk
secara simultan dan parsial terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo
Malang.
KONTRIBUSI PENELITIAN
1. Dapat dijadikan sebagai masukan bagi para pengrajin keramik Dinoyo Malang untuk terus
meningkatkan desain dan kualitas produknya sehingga dapat unggul dalam bersaing.
2. Dapat mengimplementasikan teori yang didapat dibangku kuliah dengan fakta pada
perusahaan.
3. Dapat memberikan informasi dan referensi serta acuan bagi pembaca dan peneliti
selanjutnya untuk mengembangkan penelitian yang relevan terhadap penelitian ini.
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian Beberapa tinjauan penelitian terdahulu dalam penelitian ini yaitu Penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Karthadinata pada 2010 yang berjudul “Studi Tentang
Pengembangan Desain Kerajinan Keramik Desa Mayong Lor Jepara”, penelitian yang
dilakukan oleh Setyowati pada Mei 2010 yang berjudul “Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan
Kualitas Produk Terhadap Efisiensi Biaya Produksi Pada PT. Warnatama Cemerlang di Gresik”
penelitian yang dilakukan oleh Arifin pada 2012 yang berjudul “Pengaruh Strategi Keunggulan
Bersaing Terhadap Industri Kecil (Studi pada Industri Keramik Dinoyo)”, penelitian yang
dilakukan oleh Taufik pada Agustus 2012 yang berjudul “Analisis Pengaruh Inovasi produk dan
kinerja pemasaran Terhadap Keunggulan Bersaing”, penelitian yang dilakukan oleh Hadiati
pada September 2008 yang berjudul “Perilaku Wirausaha Industri Keramik Berskala Kecil
untuk Meningkatkan Daya Saing Produk di Malang” dan penelitian yang dilakukan oleh Hartini
pada Maret 2012 yang berjudul “Peran Inovasi : Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja
Bisnis”.
PENGERTIAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah menurut Suryana (2001: 17) “UMKM adalah
suatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar,
daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan
dengan keberanian untuk menghadapi risiko”.
Sedangkan didalam undang-undang juga dijelaskan UMKM adalah singkatan dari Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM diatur berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Berikut kutipan dari isi UU 20/2008.
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
396
Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Tabel 1 Kriteria UMKM
KRITERIA
ASSET
OMZET
1
USAHA MIKRO
Maksimal Rp. 50 Juta
Maksimal Rp. 300 Juta
2
USAHA KECIL
Rp. > 50 Juta – 500 Juta
Rp. > 300 Juta – 2,5 Miliar
3
USAHA MENENGAH
Rp. > 500 Juta – 10 Miliar
Rp. > 2,5 Miliar – 50 Milia
Sumber : http:// Definisi UKM, Indonesia, Keragaman, UMKM. Blogspot.Com. diakses tanggal
8 pebruari 2013.
No.
URAIAN
KERAJINAN KERAMIK
Kata keramik berasal dari bahasa Yunani “keramos” yang berarti barang pecah belah
atau barang dari bahan tanah liat anorganis bukan logam yang prosesnya melalui
pembakaran. Keramik merupakan suatu karya tanah liat yang dibakar, baik yang berglasir
maupun tidak (Mulyadi, 2007: 50). Pada mulanya keramik ini dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan alat - alat rumah tangga. Namun setelah kebutuhan itu terpenuhi, akhirnya banyak
keramik yang dikembangkan menjadi barang - barang yang bernilai seni atau keramik hias
yang bernilai jual lebih tinggi.
Keramik merupakan suatu karya tanah liat yang dibakar, baik yang berglasir maupun
tidak. Pada mulanya keramik ini dibentuk untuk memenuhi kebutuhan alat - alat rumah
tangga. Hal tersebut telah dibuktikan dalam sejarah penemuan barang - barang
peninggalan masa lalu. Pembuatan produk keramik pada awalnya berfungsi sebagai
“wadah”, seperti penemuan berupa : mangkuk, priuk, kendi dan sebagainya (Mulyadi, 2007:
56).
Penciptaan produk keramik tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan sendiri, namun
di produksi secara masal dan di jadikan sebagai barang komoditi yang memiliki nilai finansial.
Seperti keramik cendera mata terletak pada warna dan desain natural. Bentuk dan fungsinya
pun bervariasi, seperti vas bunga, tempat garam dan merica, tempat kartu nama, aneka
suvenir, wadah aromaterapi, tempat lilin, dan produk lainnya.
PENGERTIAN DESAIN
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, dalam mempertahankan usahanya
seorang pengusaha dituntut untuk menciptakan produk dengan berbagai variasi bentuk dan
kualitas yang baik sesuai dengan keinginan yang di harapkan konsumen. Untuk itu dibutuhkan
kemampuan menciptakan desain produk yang baik dan berkualitas tinggi agar dapat bertahan
dalam menghadapi persaingan.
Adapun definisi dari desain adalah organisai atau susunan bagian - bagian yang saling
berkaitan dan membentuk suatu keseluruhan yang terkordinasi. Menurut Kotler dan Keller
(2008: 10) desain (design) adalah totalitas fitur yang mempengarui tampilan, rasa, dan fungsi
produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet
397
Sedangkan menurut Pramono (2012: 44) beberapa indikator yang digunakan untuk
mengukur desain produk adalah :
a. Warna yaitu berkaitan dengan bagai mana menentukan perpaduan warna yang tepat
dalam sebuah produk.
b. Modifikasi yaitu bagai mana memberiakan nilai tambah pada sebuah produk agar produk
tersebut bisa menjadi lebih menrik.
c. Model yaitu bagai mana menentuakan sebuah pola yang khas sesuai dengan keinginan
konsumen.
KUALITAS PRODUK
Untuk mempertahankan keberadaannya di pasar dalam jangka panjang, maka
perusahaan yang bergerak di sektor barang maupun jasa harus berorientasi pada kualitas.
Karena kualitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu produk baik barang maupun jasa
dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Adapun beberapa definisi kualitas produk adalah karaktristik sebuah produk atau jasa
yang memberikan kemampuan untuk mencukupi kebutuhan pelanggan Kotler dan Amstrong
(2010: 229). Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001: 158) menyatakan bahwa kualitas produk
yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk
yang mereka gunakan berkualitas.
Berdasarkan uraian diatas, dapat di tuliskan beberapa indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur kualitas produk adalah sebagai berikut:
1) Hasil (Performance), yaitu berkaitan dengan aspek fungsional dari barang itu dan
merupakan karakteristik utama yang di pertimbangkan konsumen ketika membeli suatu
barang.
2) Tampilan (Features), yaitu ciri - ciri keistimewaan karakteristik sekunder (tambahan) atau
pelengkap dari hasil agar menjadikan produk lebih menarik.
3) Kehandalan (Reliability), yaitu ketahanan produk tersebut selama digunakan atau tidak
mudah rusak.
4) Kesesuaian (Conformance), yaitu berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan konsumen. Konfirmasi
merefleksikan derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi
memenuhi standar yang telah ditetapkan.
KEUNGGULAN BERSAING
Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri mempunyai strategi bersaingnya
masing - masing. Pada dasarnya pengembangan strategi bersaing adalah mengembangkan
formula umum mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa sebenarnya yang menjadi
tujuannya, dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan - tujuan tersebut.
Strategi bersaing adalah kombinasi antara tujuan akhir yang di perjuangkan perusahaan
dengan alat (kebijakan) dimana perusahaan berusaha sampai kesana.
Menurut Kottler dan Amstrong (2005: 322) keunggulan bersaing adalah suatu
keunggulan diatas pesaing yang di peroleh dengan menawarkan nilai lebih kepada
konsumen, baik melalui harga yang lebih rendah atau dengan menyediakan lebih banyak
manfaat yang mendukung penetapan harga lebih mahal.
Sedangkan dalam Kotler (2000:262), disebutkan bahwa ada beberapa macam strategi
bersaing antara lain :
398
Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet
Strategi pimpinan pasar
Strategi yang harus dimiliki oleh perusahaan yang telah diakui sebagai pimpinan pasar.
2. Strategi penantang pasar
Strategi yang dimiliki atau dilaksanakan oleh perusahaan kedua yang secara konstan
mencoba memperbesar pangsa pasar mereka dengan berhadapan secara langsung
dengan pimpinan pasar.
3. Strategi pengikut pasar
Strategi yang dimiliki oleh perusahaan yang tidak mengusik pimpinan pasar dan hanya
menyesuaikan dengan kondisi-kondisi pasar.
4. Strategi pengisi celah
Strategi yang dimiliki oleh perusahaan yang mengkhususkan diri melayani sebagian pasar
yang diabaikan oleh pimpinan pasar.
Hal ini menunjukan bahwa keunggulan bersaing merupakan kemampuan suatu badan
usaha (perusahaan) untuk memberikan nilai lebih terhadap produknya dibandingkan para
pesaingnya karena nilai tersebut memang mendatangkan manfaat bagi pelanggan dan
perusahaan itu sendiri. Adapun keunggulan bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk
menciptakan nilai unggul dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimilikinya
Groge dan Vickery, dalam Dewi (2006: 27).
Adapun beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing
adalah:
1. Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan sehingga membedakannya dari
produk pesaing atau produk umum di pasaran.
2. Biaya Rendah (low cost) yaitu bagai mana menciptakan produk dengan biaya yang
serendah mungkin, namun kualitas tetap terjaga.
3. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan
harga yang mampu bersaing di pasaran.
1.
HUBUNGAN DESAIN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING
Dalam menghadapi sebuah persaingan, ada berbagai cara yang dapat dilakukan agar
sebuah usaha yang kita tekuni mampu menghadapi persaingan tersebut anatara lain dengan
desain dan kualitas produk yang handal agar dapat unggul dalam persaingan.
Menurut Porter (2007:33) mengemukakan contoh dari mana sumber keunggulan itu
berasal, yaitu “Keunggulan biaya mungkin berasal dari sumber yang berlainan, seperti sistem
distribusi fisik berbiaya rendah. Proses perakitan yang sangat efisien, atau pemanfatan tenaga
penjualan yang unggul. Diferensiasi dapat berasal dari beragam faktor yang serupa, termasuk
pembelian bahan baku bermutu tinggi sehingga menghasilkan kualitas produk yang bermutu
tinggi pula, sistem pemasukan pesanan yang responsif, atau desain produk yang unggul”. Nelly
dkk (2001:23) berpendapat bahwa Desain Produk menunjukkan pada pengembangan dan
pengenalan produk baru atau dikembangkan yang berhasil di pemasaran. Desain Produk dapat
berupa perubahan desain, komponen dan arsitektur produk.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Raharjo (2008:13) bahwa diera pasar global,
produk keramik Indonesia sebenarnya memiliki peluang yang cukup besar, mengingat
Indonesia memiliki banyak suku dengan beranekaragam warisan budaya dan hasil seninya
yang dapat dipakai sebagai sumber inspirasi dalam mendesain produk keramik di masa yang
akan datang.
Selain itu, hal lain yang juga penting dalam keunggulan bersaing adalah kualitas, setiap
Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet
399
organisasi mendefinisikan kualitas berdasarkan tujuan, harapan, budaya, dan pelanggannya
masing-masing. Dalam mendefinisikan produk yang berkualitas, terdapat beberapa
karateristik yang harus di perhitungkan. Berdasarkan Zhang (2000: 45) terdapat dua variasi
pendekatan terhadap konsep kualitas, yaitu pendekatan kualitas yang obyektif dan
pendekatan kualitas yang subyektif. Pendekatan obyektif menekankan pada pandangan
terhadap kualitas secara internal, melalui pendekatan produksi dan penawaran. Adapun
pendekatan subyektif menekankan pada pandangan terhadap kualitas secara eksternal yaitu
kesesuaian produk atau jasa yang dihasilkan dengan standar eksternal yaitu keinginan atau
harapan pelanggan.
Jadi tidak dapat dipungkiri, Bahwa dalam suatu lembaga (perusahaan) peranaan desain
dan kualitas produk menjadi hal yang muatlak harus dilakukan agar perusahaan tersebut
mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin hari semakin ketat.
Hipotesis
H0 : Desain dan kualitas produk tidak berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap
keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang.
H1 : Desain dan kualitas produk berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keunggulan
bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang.
METODE PENELITIAN
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah 37 anggota yang tergabung dalam Paguyuban
Pengrajin dan Pedagang Keramik Dinoyo Malang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini
adalah semua populasi yaitu 37 anggota yang tergabung dalam Paguyuban Pengrajin dan
Pedagang Keramik Dinoyo Malang.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Adapun Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keunggulan bersaing. Dengan
indikator yaitu keunikan Produk, biaya rendah, dan harga bersaing.
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi sebagai berikut :
1. Desain produk, Dengan indikator yaitu warna, modifikasi, dan model.
2. Kualitas produk, Dengan indikator yaitu Hasil (Performance), Tampilan (Features),
Kehandalan (Reliability), dan Kesesuaian (Coformance).
Model Penelitian
Desain produk
Keunggulan bersaing
Kualitas produk
Gambar 1 Model Penelitian
400
Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet
METODE ANALISIS
Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan maka dalam penelitian digunakan
Discriminan Analysis Model, dimana model pengolahan datanya menggunakan bantuan SPSS
14.0 for windows dan dilakukan analisis Regresi Linier Berganda.
Adapun Menurut Supranto (2001: 189) model persamaan regresi berganda (multiple
regression) adalah sebagai beikut :
Y = α + β 1 X1 + β 2 X2 + e
Dimana : Y : Keunggulan bersaing
α : Konstanta
β : Koefisien Predikator variabel Bebas
X1 : Desain produk
X2 : kualitas produk
e : Variabel pengganggu
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL UJI INSTRUMEN
Uji Validitas
Tabel 2 Uji Validitas Instrumen/Pertanyaan
Variabel
Item
x1.1
Desain Produk (X1)
x1.2
x1.3
x2.1
x2.2
Kualitas Produk (X2)
x2.3
x2.4
y1.1
Keunggulan Bersaing (Y)
y1.2
y1.3
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013
r hitung
0,961
0,937
0,881
0,989
0,966
0,965
0,989
0,923
0,979
0,979
r tabel
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
0,325
Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan item pertanyaan
memiliki nilai rhitung > rtabel (0,325) sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah
valid.
Uji Reliabilitas
Tabel 3 Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kuesioner
Variabel
Koefisien Alpha
Desain Produk (X1)
0,916
Kualitas Produk (X2)
0,984
Keunggulan Bersaing (Y)
0,956
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet
401
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa item kuesioner memiliki nilai
koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan
yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan.
Uji Normalitas Data
Tabel 4 Pengujian Normalitas Data
Kolmogorov
Variabel
Signifikansi
Keterangan
Smirnov-Z
Desain Produk (X1)
0,938
0,343
Data menyebar normal
Kualitas Produk (X2)
0,429
0,993
Data menyebar normal
Keunggulan Bersaing (Y) 0,519
0,951
Data menyebar normal
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013
Berdasarkan hasil pengujian normalitas maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel
yang digunakan dalam penelitian yang meliputi desain produk, kualitas produk dan
keunggulan bersaing berdistribusi normal,hal ini karena masing-masing signifikansi lebih besar
daripada α (α = 0,05).
Uji Asumsi Analisis Regresi
1. Uji Asumsi Multikolinieritas
Tabel 5 Uji Asumsi Multikolinieritas
Variabel
VIF
Independen
Keterangan
Desain Produk (X1)
1,000
Non Multikolinier
Kualitas Produk (X2)
1,000
Non Multikolinier
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013
Dari hasil perhitungan yang ada di Tabel 5 masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai
VIF yang tidak lebih dari nilai 10, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas telah
terpenuhi.
2. Pengujian Heteroskedastisitas
Tabel 6 Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Coeffi ci entsa
Model
1
(Constant)
Desain
Kualitas
Unstandardized
Coef f icients
B
St d. Error
1.321
.805
-.118
.062
.042
.046
St andardized
Coef f icients
Beta
-.355
.171
t
1.642
-1.909
.921
Sig.
.110
.065
.364
a. Dependent Variable: absresid
Dari tabel 6 tersebut dapat diketahui bahwa masing-masing koefisien model regresi tidak
signifikan secara keseluruhan, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat heteroskedastisitas
pada residual model regresi yang terbentuk.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan maka dapat diketahui
persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:
Y = 1,139 + 0,235X1 + 0,509X2 + e
402
Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet
Tabel 7 Hasil Analisis Regresi
Variabel
Constant
Desain Produk (X1)
Kualitas Produk (X2)
F hitung
Signifikansi F
R
R Square
Sumber: Data diolah 2013
B
1,139
0,235
0,509
: 52,186
: 0,000a
: 0,868a
: 0,754
Uji t Statistk
T
Sig.
0,946
0,351
2,535
0,016
7,435
0,000
Berdasarkan pada tabel 7, model regresi tersebut memiliki koefisien determinasi (RSquare) sebesar 0,75,4 Hal ini berarti bahwa model regresi yang didapatkan mampu
menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel X terhadap Y sebesar 75,4% dan sisanya
sebesar 24,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdeteksi.
Hasil Uji Simultan (Uji F)
Berdasarkan tabel 7 hasil analisis statistik uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 52,186
dengan tingkat signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini
berarti bahwa secara simultan variabel X (Desain Produk dan Kualitas Produk) berpengaruh
signifikan terhadap terhadap variabel Y (Keunggulan Bersaing).
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Hasil analisis statistik uji t yang telah dilakukan tergambar pada tabel 7 yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel Desain Produk (X1), memiliki nilai t hitung hasil pengujian sebesar 2,535 dengan
tingkat signifikansi 0,016 < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya secara parsial
variabel Desain Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keunggulan
Bersaing.
2. Variabel Kualitas Produk (X2), memiliki nilai t hitung hasil pengujian sebesar 7,435dengan
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya secara parsial
variabel Kualitas Produk berpengaruh secara positif dan signifikanterhadap Keunggulan
Bersaing.
Implikasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hartini
pada Maret 2012 yang berjudul “Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja
Bisnis”. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak inovasi terhadap kualitas produk
dan kinerja bisnis dari usaha kecil dan menengah di Jawa Timur. Hasil - hasil penelitian
menunjukkan adanya peran inovasi terhadap kualitas produk serta peran kualitas produk
terhadap kinerja bisnis. Sedangkan hasil dari penelitian ini mendukung penelitian terdahulu
tersebut bahwa dapat diambil kesimpulan bahwa Desain dan Kualitas Produk berpengaruh
secara simultan dan parsial terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo
Malang.
Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet
403
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan desain dan kualitas produk berpengaruh secara simultan dan parsial
terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang.
SARAN
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Desain dan Kualitas produk
berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo
Malang sehingga harus tetap dipertahankan serta diupayakan untuk terus ditingkatkan.
Untuk penelitian berikutnya memungkinkan dapat menambah beberapa variabel lain
yang dapat mempengaruhi kondisi UMKM Keramik Dinoyo di masa yang akan datang serta
sebagai bahan perbaikan agar bisa tetap bertahan dalam menghadapi persaingan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainul, 2012, Pengaruh Strategi Keunggulan Bersaing Terhadap Industri Kecil (Studi
pada Industri Keramik Dinoyo), jurnal ekonomi (online), diakses tanggal 5 Maret 2013.
Amirullah, Hidayat, 2002, Riset Bisnis, Yogyakarta:Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsimi, 2007, Manajemen penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.
ekonomi (online), diakses tanggal 25 Januari 2013.
Karthadinata, Dewa Made, 2010, Studi Tentang Pengembangan Desain Kerajinan Keramik
Desa Mayong Lor Jepara, jurnal ekonomi (online), diakses tanggal 3 Maret 2013.
Kotler, Philip dan Amstrong G, 2010, Perinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Ketiga Belas,
Jakarta:Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta:Salemba Empat.
Mardani, Ronny Malavia, 2003, petunjuk praktis oprasional SPSS, Malang: Desain and Priting.
Mulyadi, U, A, 2007, Wawasan & Tinjauan Seni Keramik Denpasar:Institut seni indonesia.
Nelly Dkk, 2001, penentuan desain produk, Jakarta:PT.Vika Press.
Pramono, Rian, 2012, Analisis Pengaruh Harga Kompetitif, Desain Produk, Dan Layanan Purna
Jual Terhadap Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Pada
Masyarakat Kota Semarang), skripsi dipublikasikan, Semarang, Fakultas Ekonomika Dan
Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Supranto, J. 2001. Ekonometrika. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiono, 2005, Statistik Non Parametrik, Bandung:Alfabeta.
Santoso, Singgih dan Fendy Tjiptono, 2002, Riset Pemasaran Konsep Dan Aplikasi Dengan Spss,
Jakarta:PT. ELEX Media Kompotindo.
Suryana, 2001, Kewirausahaan. Jakarta:Salemba Empat.
*) Aan Sagita adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma
**) Muhammad Mansur adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
***) Afi Rahmat Slamet adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
404
Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet
Download