PENGARUH DESAIN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (STUDI KASUS PADA UMKM KERAJINAN KERAMIK DINOYO MALANG) Oleh: Aan Sagita *) Muhammad Mansur **) Afi Rahmat Slamet ***) ABSTRACT The purpose of this study was to determine and analyze whether the design and quality product affected simultaneously and partially on the competitive advantage of UMKM Ceramics Dinoyo Malang. Using census sampling method. Then the data were processed using SPSS and data analysis was performed using Multiple Linear Regression, these results prove the F value of 75.737 with a significance value (0.000) is much smaller than the alpha of 0.05. It can be concluded that based on the results of the study and discussion of the design and quality of the products affected simultaneously and partially on the competitive advantage of UMKM Ceramics Dinoyo Malang. Keywords : Product Design, Product Quality, and Competitive Advantage. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dengan semakin ketatnya persaingan maka seorang pengusaha harus memahami apa dan bagaimana cara untuk mengelola berbagai sumber daya yang dimilikinya. Kunci penting untuk memenangkan persaingan terletak pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Menurut Dirgantoro (2004:159) bahwa, “keunggulan bersaing merupakan perkembangan dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan untuk pembelinya”. Keunggulan bersaing dapat berasal dari berbagai aktivitas perusahaan seperti dalam mendesain, kualitas produksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produknya. Sedangkan untuk di Kota Malang sendiri perkembangan UMKM, khususnya UMKM Kerajinan Keramik Dinoyo Malang juga dapat dijadikan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan dan dijadikan tulang punggung pembangunan dan perkembangan ekonomi masyarakat yang ada di Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Untuk mendukung eksistensi perusahaan dalam persaingan tersebut, diantaranya perusahaan dituntut untuk menghasilkan desain dan kualitas produk yang terbaik bagi konsumen yang menggunakan produknya. Untuk itu dibutuhkan suatu strategi bersaing dengan trobosan baru dalam menciptakan diversifikasi desain untuk memperbaiki dan meningkatkan daya saing (Hendri, 2002:23). Desain produk keramik yang akan diluncurkan di pasar global hendaknya memiliki keunggulan kompetitif atau menunjukkan ciri produk keramik yang khas buatan Indonesia, baik dari segi estetika ataupun kualitas produknya. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah desain dan kualitas produk berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang ? Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet 395 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desain dan kualitas produk secara simultan dan parsial terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang. KONTRIBUSI PENELITIAN 1. Dapat dijadikan sebagai masukan bagi para pengrajin keramik Dinoyo Malang untuk terus meningkatkan desain dan kualitas produknya sehingga dapat unggul dalam bersaing. 2. Dapat mengimplementasikan teori yang didapat dibangku kuliah dengan fakta pada perusahaan. 3. Dapat memberikan informasi dan referensi serta acuan bagi pembaca dan peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian yang relevan terhadap penelitian ini. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENELITIAN TERDAHULU Penelitian Beberapa tinjauan penelitian terdahulu dalam penelitian ini yaitu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Karthadinata pada 2010 yang berjudul “Studi Tentang Pengembangan Desain Kerajinan Keramik Desa Mayong Lor Jepara”, penelitian yang dilakukan oleh Setyowati pada Mei 2010 yang berjudul “Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Produk Terhadap Efisiensi Biaya Produksi Pada PT. Warnatama Cemerlang di Gresik” penelitian yang dilakukan oleh Arifin pada 2012 yang berjudul “Pengaruh Strategi Keunggulan Bersaing Terhadap Industri Kecil (Studi pada Industri Keramik Dinoyo)”, penelitian yang dilakukan oleh Taufik pada Agustus 2012 yang berjudul “Analisis Pengaruh Inovasi produk dan kinerja pemasaran Terhadap Keunggulan Bersaing”, penelitian yang dilakukan oleh Hadiati pada September 2008 yang berjudul “Perilaku Wirausaha Industri Keramik Berskala Kecil untuk Meningkatkan Daya Saing Produk di Malang” dan penelitian yang dilakukan oleh Hartini pada Maret 2012 yang berjudul “Peran Inovasi : Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja Bisnis”. PENGERTIAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah menurut Suryana (2001: 17) “UMKM adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko”. Sedangkan didalam undang-undang juga dijelaskan UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM diatur berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Berikut kutipan dari isi UU 20/2008. 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini. 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 396 Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Tabel 1 Kriteria UMKM KRITERIA ASSET OMZET 1 USAHA MIKRO Maksimal Rp. 50 Juta Maksimal Rp. 300 Juta 2 USAHA KECIL Rp. > 50 Juta – 500 Juta Rp. > 300 Juta – 2,5 Miliar 3 USAHA MENENGAH Rp. > 500 Juta – 10 Miliar Rp. > 2,5 Miliar – 50 Milia Sumber : http:// Definisi UKM, Indonesia, Keragaman, UMKM. Blogspot.Com. diakses tanggal 8 pebruari 2013. No. URAIAN KERAJINAN KERAMIK Kata keramik berasal dari bahasa Yunani “keramos” yang berarti barang pecah belah atau barang dari bahan tanah liat anorganis bukan logam yang prosesnya melalui pembakaran. Keramik merupakan suatu karya tanah liat yang dibakar, baik yang berglasir maupun tidak (Mulyadi, 2007: 50). Pada mulanya keramik ini dibentuk untuk memenuhi kebutuhan alat - alat rumah tangga. Namun setelah kebutuhan itu terpenuhi, akhirnya banyak keramik yang dikembangkan menjadi barang - barang yang bernilai seni atau keramik hias yang bernilai jual lebih tinggi. Keramik merupakan suatu karya tanah liat yang dibakar, baik yang berglasir maupun tidak. Pada mulanya keramik ini dibentuk untuk memenuhi kebutuhan alat - alat rumah tangga. Hal tersebut telah dibuktikan dalam sejarah penemuan barang - barang peninggalan masa lalu. Pembuatan produk keramik pada awalnya berfungsi sebagai “wadah”, seperti penemuan berupa : mangkuk, priuk, kendi dan sebagainya (Mulyadi, 2007: 56). Penciptaan produk keramik tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan sendiri, namun di produksi secara masal dan di jadikan sebagai barang komoditi yang memiliki nilai finansial. Seperti keramik cendera mata terletak pada warna dan desain natural. Bentuk dan fungsinya pun bervariasi, seperti vas bunga, tempat garam dan merica, tempat kartu nama, aneka suvenir, wadah aromaterapi, tempat lilin, dan produk lainnya. PENGERTIAN DESAIN Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, dalam mempertahankan usahanya seorang pengusaha dituntut untuk menciptakan produk dengan berbagai variasi bentuk dan kualitas yang baik sesuai dengan keinginan yang di harapkan konsumen. Untuk itu dibutuhkan kemampuan menciptakan desain produk yang baik dan berkualitas tinggi agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Adapun definisi dari desain adalah organisai atau susunan bagian - bagian yang saling berkaitan dan membentuk suatu keseluruhan yang terkordinasi. Menurut Kotler dan Keller (2008: 10) desain (design) adalah totalitas fitur yang mempengarui tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet 397 Sedangkan menurut Pramono (2012: 44) beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur desain produk adalah : a. Warna yaitu berkaitan dengan bagai mana menentukan perpaduan warna yang tepat dalam sebuah produk. b. Modifikasi yaitu bagai mana memberiakan nilai tambah pada sebuah produk agar produk tersebut bisa menjadi lebih menrik. c. Model yaitu bagai mana menentuakan sebuah pola yang khas sesuai dengan keinginan konsumen. KUALITAS PRODUK Untuk mempertahankan keberadaannya di pasar dalam jangka panjang, maka perusahaan yang bergerak di sektor barang maupun jasa harus berorientasi pada kualitas. Karena kualitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu produk baik barang maupun jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Adapun beberapa definisi kualitas produk adalah karaktristik sebuah produk atau jasa yang memberikan kemampuan untuk mencukupi kebutuhan pelanggan Kotler dan Amstrong (2010: 229). Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001: 158) menyatakan bahwa kualitas produk yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Berdasarkan uraian diatas, dapat di tuliskan beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas produk adalah sebagai berikut: 1) Hasil (Performance), yaitu berkaitan dengan aspek fungsional dari barang itu dan merupakan karakteristik utama yang di pertimbangkan konsumen ketika membeli suatu barang. 2) Tampilan (Features), yaitu ciri - ciri keistimewaan karakteristik sekunder (tambahan) atau pelengkap dari hasil agar menjadikan produk lebih menarik. 3) Kehandalan (Reliability), yaitu ketahanan produk tersebut selama digunakan atau tidak mudah rusak. 4) Kesesuaian (Conformance), yaitu berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan konsumen. Konfirmasi merefleksikan derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan. KEUNGGULAN BERSAING Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri mempunyai strategi bersaingnya masing - masing. Pada dasarnya pengembangan strategi bersaing adalah mengembangkan formula umum mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa sebenarnya yang menjadi tujuannya, dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan - tujuan tersebut. Strategi bersaing adalah kombinasi antara tujuan akhir yang di perjuangkan perusahaan dengan alat (kebijakan) dimana perusahaan berusaha sampai kesana. Menurut Kottler dan Amstrong (2005: 322) keunggulan bersaing adalah suatu keunggulan diatas pesaing yang di peroleh dengan menawarkan nilai lebih kepada konsumen, baik melalui harga yang lebih rendah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang mendukung penetapan harga lebih mahal. Sedangkan dalam Kotler (2000:262), disebutkan bahwa ada beberapa macam strategi bersaing antara lain : 398 Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet Strategi pimpinan pasar Strategi yang harus dimiliki oleh perusahaan yang telah diakui sebagai pimpinan pasar. 2. Strategi penantang pasar Strategi yang dimiliki atau dilaksanakan oleh perusahaan kedua yang secara konstan mencoba memperbesar pangsa pasar mereka dengan berhadapan secara langsung dengan pimpinan pasar. 3. Strategi pengikut pasar Strategi yang dimiliki oleh perusahaan yang tidak mengusik pimpinan pasar dan hanya menyesuaikan dengan kondisi-kondisi pasar. 4. Strategi pengisi celah Strategi yang dimiliki oleh perusahaan yang mengkhususkan diri melayani sebagian pasar yang diabaikan oleh pimpinan pasar. Hal ini menunjukan bahwa keunggulan bersaing merupakan kemampuan suatu badan usaha (perusahaan) untuk memberikan nilai lebih terhadap produknya dibandingkan para pesaingnya karena nilai tersebut memang mendatangkan manfaat bagi pelanggan dan perusahaan itu sendiri. Adapun keunggulan bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai unggul dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimilikinya Groge dan Vickery, dalam Dewi (2006: 27). Adapun beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah: 1. Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan sehingga membedakannya dari produk pesaing atau produk umum di pasaran. 2. Biaya Rendah (low cost) yaitu bagai mana menciptakan produk dengan biaya yang serendah mungkin, namun kualitas tetap terjaga. 3. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan harga yang mampu bersaing di pasaran. 1. HUBUNGAN DESAIN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING Dalam menghadapi sebuah persaingan, ada berbagai cara yang dapat dilakukan agar sebuah usaha yang kita tekuni mampu menghadapi persaingan tersebut anatara lain dengan desain dan kualitas produk yang handal agar dapat unggul dalam persaingan. Menurut Porter (2007:33) mengemukakan contoh dari mana sumber keunggulan itu berasal, yaitu “Keunggulan biaya mungkin berasal dari sumber yang berlainan, seperti sistem distribusi fisik berbiaya rendah. Proses perakitan yang sangat efisien, atau pemanfatan tenaga penjualan yang unggul. Diferensiasi dapat berasal dari beragam faktor yang serupa, termasuk pembelian bahan baku bermutu tinggi sehingga menghasilkan kualitas produk yang bermutu tinggi pula, sistem pemasukan pesanan yang responsif, atau desain produk yang unggul”. Nelly dkk (2001:23) berpendapat bahwa Desain Produk menunjukkan pada pengembangan dan pengenalan produk baru atau dikembangkan yang berhasil di pemasaran. Desain Produk dapat berupa perubahan desain, komponen dan arsitektur produk. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Raharjo (2008:13) bahwa diera pasar global, produk keramik Indonesia sebenarnya memiliki peluang yang cukup besar, mengingat Indonesia memiliki banyak suku dengan beranekaragam warisan budaya dan hasil seninya yang dapat dipakai sebagai sumber inspirasi dalam mendesain produk keramik di masa yang akan datang. Selain itu, hal lain yang juga penting dalam keunggulan bersaing adalah kualitas, setiap Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet 399 organisasi mendefinisikan kualitas berdasarkan tujuan, harapan, budaya, dan pelanggannya masing-masing. Dalam mendefinisikan produk yang berkualitas, terdapat beberapa karateristik yang harus di perhitungkan. Berdasarkan Zhang (2000: 45) terdapat dua variasi pendekatan terhadap konsep kualitas, yaitu pendekatan kualitas yang obyektif dan pendekatan kualitas yang subyektif. Pendekatan obyektif menekankan pada pandangan terhadap kualitas secara internal, melalui pendekatan produksi dan penawaran. Adapun pendekatan subyektif menekankan pada pandangan terhadap kualitas secara eksternal yaitu kesesuaian produk atau jasa yang dihasilkan dengan standar eksternal yaitu keinginan atau harapan pelanggan. Jadi tidak dapat dipungkiri, Bahwa dalam suatu lembaga (perusahaan) peranaan desain dan kualitas produk menjadi hal yang muatlak harus dilakukan agar perusahaan tersebut mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin hari semakin ketat. Hipotesis H0 : Desain dan kualitas produk tidak berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang. H1 : Desain dan kualitas produk berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang. METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah 37 anggota yang tergabung dalam Paguyuban Pengrajin dan Pedagang Keramik Dinoyo Malang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi yaitu 37 anggota yang tergabung dalam Paguyuban Pengrajin dan Pedagang Keramik Dinoyo Malang. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Adapun Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keunggulan bersaing. Dengan indikator yaitu keunikan Produk, biaya rendah, dan harga bersaing. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi sebagai berikut : 1. Desain produk, Dengan indikator yaitu warna, modifikasi, dan model. 2. Kualitas produk, Dengan indikator yaitu Hasil (Performance), Tampilan (Features), Kehandalan (Reliability), dan Kesesuaian (Coformance). Model Penelitian Desain produk Keunggulan bersaing Kualitas produk Gambar 1 Model Penelitian 400 Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet METODE ANALISIS Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan maka dalam penelitian digunakan Discriminan Analysis Model, dimana model pengolahan datanya menggunakan bantuan SPSS 14.0 for windows dan dilakukan analisis Regresi Linier Berganda. Adapun Menurut Supranto (2001: 189) model persamaan regresi berganda (multiple regression) adalah sebagai beikut : Y = α + β 1 X1 + β 2 X2 + e Dimana : Y : Keunggulan bersaing α : Konstanta β : Koefisien Predikator variabel Bebas X1 : Desain produk X2 : kualitas produk e : Variabel pengganggu HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL UJI INSTRUMEN Uji Validitas Tabel 2 Uji Validitas Instrumen/Pertanyaan Variabel Item x1.1 Desain Produk (X1) x1.2 x1.3 x2.1 x2.2 Kualitas Produk (X2) x2.3 x2.4 y1.1 Keunggulan Bersaing (Y) y1.2 y1.3 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 r hitung 0,961 0,937 0,881 0,989 0,966 0,965 0,989 0,923 0,979 0,979 r tabel 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan item pertanyaan memiliki nilai rhitung > rtabel (0,325) sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid. Uji Reliabilitas Tabel 3 Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Koefisien Alpha Desain Produk (X1) 0,916 Kualitas Produk (X2) 0,984 Keunggulan Bersaing (Y) 0,956 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet 401 Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa item kuesioner memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan. Uji Normalitas Data Tabel 4 Pengujian Normalitas Data Kolmogorov Variabel Signifikansi Keterangan Smirnov-Z Desain Produk (X1) 0,938 0,343 Data menyebar normal Kualitas Produk (X2) 0,429 0,993 Data menyebar normal Keunggulan Bersaing (Y) 0,519 0,951 Data menyebar normal Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 Berdasarkan hasil pengujian normalitas maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian yang meliputi desain produk, kualitas produk dan keunggulan bersaing berdistribusi normal,hal ini karena masing-masing signifikansi lebih besar daripada α (α = 0,05). Uji Asumsi Analisis Regresi 1. Uji Asumsi Multikolinieritas Tabel 5 Uji Asumsi Multikolinieritas Variabel VIF Independen Keterangan Desain Produk (X1) 1,000 Non Multikolinier Kualitas Produk (X2) 1,000 Non Multikolinier Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 Dari hasil perhitungan yang ada di Tabel 5 masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 10, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas telah terpenuhi. 2. Pengujian Heteroskedastisitas Tabel 6 Uji Asumsi Heteroskedastisitas Coeffi ci entsa Model 1 (Constant) Desain Kualitas Unstandardized Coef f icients B St d. Error 1.321 .805 -.118 .062 .042 .046 St andardized Coef f icients Beta -.355 .171 t 1.642 -1.909 .921 Sig. .110 .065 .364 a. Dependent Variable: absresid Dari tabel 6 tersebut dapat diketahui bahwa masing-masing koefisien model regresi tidak signifikan secara keseluruhan, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat heteroskedastisitas pada residual model regresi yang terbentuk. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan maka dapat diketahui persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut: Y = 1,139 + 0,235X1 + 0,509X2 + e 402 Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Variabel Constant Desain Produk (X1) Kualitas Produk (X2) F hitung Signifikansi F R R Square Sumber: Data diolah 2013 B 1,139 0,235 0,509 : 52,186 : 0,000a : 0,868a : 0,754 Uji t Statistk T Sig. 0,946 0,351 2,535 0,016 7,435 0,000 Berdasarkan pada tabel 7, model regresi tersebut memiliki koefisien determinasi (RSquare) sebesar 0,75,4 Hal ini berarti bahwa model regresi yang didapatkan mampu menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel X terhadap Y sebesar 75,4% dan sisanya sebesar 24,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdeteksi. Hasil Uji Simultan (Uji F) Berdasarkan tabel 7 hasil analisis statistik uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 52,186 dengan tingkat signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel X (Desain Produk dan Kualitas Produk) berpengaruh signifikan terhadap terhadap variabel Y (Keunggulan Bersaing). Hasil Uji Parsial (Uji t) Hasil analisis statistik uji t yang telah dilakukan tergambar pada tabel 7 yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel Desain Produk (X1), memiliki nilai t hitung hasil pengujian sebesar 2,535 dengan tingkat signifikansi 0,016 < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya secara parsial variabel Desain Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. 2. Variabel Kualitas Produk (X2), memiliki nilai t hitung hasil pengujian sebesar 7,435dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya secara parsial variabel Kualitas Produk berpengaruh secara positif dan signifikanterhadap Keunggulan Bersaing. Implikasi Hasil Penelitian Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hartini pada Maret 2012 yang berjudul “Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja Bisnis”. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak inovasi terhadap kualitas produk dan kinerja bisnis dari usaha kecil dan menengah di Jawa Timur. Hasil - hasil penelitian menunjukkan adanya peran inovasi terhadap kualitas produk serta peran kualitas produk terhadap kinerja bisnis. Sedangkan hasil dari penelitian ini mendukung penelitian terdahulu tersebut bahwa dapat diambil kesimpulan bahwa Desain dan Kualitas Produk berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang. Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet 403 SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan desain dan kualitas produk berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang. SARAN Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Desain dan Kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing pada UMKM Keramik Dinoyo Malang sehingga harus tetap dipertahankan serta diupayakan untuk terus ditingkatkan. Untuk penelitian berikutnya memungkinkan dapat menambah beberapa variabel lain yang dapat mempengaruhi kondisi UMKM Keramik Dinoyo di masa yang akan datang serta sebagai bahan perbaikan agar bisa tetap bertahan dalam menghadapi persaingan. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainul, 2012, Pengaruh Strategi Keunggulan Bersaing Terhadap Industri Kecil (Studi pada Industri Keramik Dinoyo), jurnal ekonomi (online), diakses tanggal 5 Maret 2013. Amirullah, Hidayat, 2002, Riset Bisnis, Yogyakarta:Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi, 2007, Manajemen penelitian, Jakarta : Rineka Cipta. ekonomi (online), diakses tanggal 25 Januari 2013. Karthadinata, Dewa Made, 2010, Studi Tentang Pengembangan Desain Kerajinan Keramik Desa Mayong Lor Jepara, jurnal ekonomi (online), diakses tanggal 3 Maret 2013. Kotler, Philip dan Amstrong G, 2010, Perinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, Jakarta:Erlangga. Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta:Salemba Empat. Mardani, Ronny Malavia, 2003, petunjuk praktis oprasional SPSS, Malang: Desain and Priting. Mulyadi, U, A, 2007, Wawasan & Tinjauan Seni Keramik Denpasar:Institut seni indonesia. Nelly Dkk, 2001, penentuan desain produk, Jakarta:PT.Vika Press. Pramono, Rian, 2012, Analisis Pengaruh Harga Kompetitif, Desain Produk, Dan Layanan Purna Jual Terhadap Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Semarang), skripsi dipublikasikan, Semarang, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Supranto, J. 2001. Ekonometrika. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiono, 2005, Statistik Non Parametrik, Bandung:Alfabeta. Santoso, Singgih dan Fendy Tjiptono, 2002, Riset Pemasaran Konsep Dan Aplikasi Dengan Spss, Jakarta:PT. ELEX Media Kompotindo. Suryana, 2001, Kewirausahaan. Jakarta:Salemba Empat. *) Aan Sagita adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) Muhammad Mansur adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) Afi Rahmat Slamet adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma 404 Aan Sagita, Muhammad Mansur dan Afi Rahmat Slamet