Lampiran 1. Diagram Alir Penelitian Kultur Isolat S. pneumoniae hasil seleksi pada Media BA 5% + Gentamisin Uji Mikrobiologis Ekstraksi DNA (Uji sensitivitas antibiotik) Duplex PCR Gen erm(B) Gen mef(A) & erm(B) Analisis Data Gen mef(A) Lampiran 2. Spesifikasi Alat dan Bahan No. 1. Nama Alat Erlenmeyer Merek/Tipe Duran, 100 dan 500 mL LabServ Kegunaan Tempat pembuatan media Tempat media agar 2. Cawan petri plastik 3. pH meter Thermo Orion 2 Star pH Benchtop Barnstead Thermolyne Cimarec Precisa Mengukur pH 4. Heater dan pengaduk elektrik 5. Timbangan digital 6. Esco 7. Laminar Air Flow Cabinet Mikropipet 8. Tips Thermo ; 0,5 µl1000 µl 9. Autoklaf Hirayama 10. Refrigerator Sanyo 11. Biomedical Freezer o -86 C Thermo Freezer 12. Biomedical Freezer o -30 C Sanyo 13. Disposable cotton bud Puritan 14. Vortex mixer VM-300 K 15. Alat sentrifugasi 16. Inkubator Thermo Heraeus Centrifuge Forma Scientific 17. Sarung tangan nitril 18. Mengaduk suspensi media Tempat Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Mengukur berat bahan pembuat media Tempat bekerja secara aseptis Meneteskan suatu larutan dengan akurasi tinggi Tempat meneteskan larutan pada mikropipet Tempat sterilisasi mekanik Tempat penyimpanan media Tempat penyimpanan isolat cair Tempat penyimpanan sampel DNA Mengulas suspensi antibiotik dan bakteri pada media Menghomogenkan suatu suspensi Mengsentrifugasi suatu suspensi Menginkubasi biakan murni mikoba Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Hand Seal Melindungi tangan dari kontaminan Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Tabung vial Eppendorf; 1,5 ml Menyimpan sampel DNA Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 19. Tabung cryotube NUNC; 1,8 mL Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 20. Multiblok heater Thermo Scientific Menyimpan media STGG/mikroba murni dalam bentuk cair Memanaskan sampel Eppendorf; 0,5 µl1000 µl 25 Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Washing Facility Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lembaga Eijkman Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 21. Disposable ose NUNC Menginokulasi bakteri Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 22. Mesin thermal cycler/ PCR Applied BioSystems 9700 Ruang PCR Lembaga Eijkman 23. Spektrofotometer Nano Drop ND1000 Mengamplifikasi sekuens DNA tertentu Mengukur kuantifikasi DNA 24. Apparatus elektroforesis Bio-Rad 25. Power Pac Basic Bio-Rad 26. Gel-Doc 1000 Bio-Rad 27. Jarum ose Menginokulasi isolat mikroba Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 28. Pembakar bunsen Menciptakan suasana aseptis Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 29. Tabung reaksi Duran Menyimpan suspensi cair Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 30. Water bath Barnstead Menjaga suhu media tetap hangat Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 31. Alumunium foil Klin-Pak Menutup erlenmeyer Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 32. Tissue Multi Membersihkan meja kerja Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 33. PCR Cabinet Scie-Plas Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 34. Lilin Memasukkan sampel DNA yang akan diamplifikasi Sumber panas 35. Jar (toples kaca) Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman 36. Rak tabung reaksi Menyimpan media berisi biakan kultur bakteri anaerob Menyimpan tabung reaksi 37. Biological Safety Cabinet Tempat bekerja secara aseptis Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Memisahkan molekul DNA berdasarkan ukurannya Sumber arus listrik untuk running elektroforesis Visualisasi hasil elektroforesis gel Nuaire 26 Lab. Konversi Energi (Lab 1) Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Ruang PCR Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lab. Mikrobiologi Lembaga Eijkman Lampiran 2. (lanjutan) No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1,5 mL Isolat bakteri yang tidak peka terhadap Eritromisin 2. Isolat murni Streptococcus pneumoniae tidak peka terhadap Eritromisin Darah domba 5% 3. Gentamisin 50 mg/mL 4. ddH2O 500 mL Sebagai media tumbuh S. pneumoniae Untuk menghindari kontaminasi bakteri lain terutama Staphylococcus Sebagai pelarut 5. Etanol 70% Desinfektan 6. Mueller-Hinton Broth 1 mL 7. Mueller-Hinton Agar 500 g 8. Gel agarosa 1% 9. Go-Taq Green Master Mix 2x Larutan nutrisi bakteri untuk uji sensitivitas antibiotik Media uji sensitivitas antibiotik Media untuk elektroforesis gel Buffer untuk reaksi PCR 10. McFarland Standard No. 0,5 Blangko untuk mengukur turbiditas suspensi pada uji sensitivitas antibiotik 11. 180.16 g/mol Sumber karbohidrat pada media 12. Glukosa (Glucose anhydrous Molecular Biology Grade) Gliserol 87% Sumber lemak pada media 13. Tryptone Soya Broth 500 g 14. Tryptone Soya Agar 500 g 15. Bubuk Skim-Milk 16. Forward and reverse primer mef(A) Forward and reverse primer erm(B) DNA ladder 50 µM Bahan untuk pembuatan media STGG Bahan untuk pembuatan media agar darah Bahan untuk pembuatan media agar darah dan STGG Primer untuk gen mef(A) 50 µM Primer untuk gen erm(B) 100 bp DNA Marker pada PCR 20 ng/µL 20. DNA template S. pneumoniae TE Buffer 1x DNA template yang digunakan untuk amplifikasi Buffer ekstraksi DNA 21. Eritromisin disk 15 µg Antibiotik jenis makrolida 22. TBE Buffer 1x Buffer elektroforesis gel 23. SYBR Safe 400 µl Pemberi warna yang menyisip pada fragmen basa pada proses elektroforesis gel 1. 17. 18. 19. 27 Lampiran 3. Komposisi Media Agar Darah Domba 5% + Gentamisin. Bahan Darah domba Tryptone Soya-Agar Gentamisin ddH2O 50 ml 40 g 50 µl 1000 ml 28 Komposisi Lampiran 4. Komposisi Media STGG Bahan Skim milk Tryptone Soya-Broth Glukosa Gliserol ddH2O 2g 3g 0,5 g 10 ml 100 ml 29 Komposisi Lampiran 5. Komposisi Media Agar Mueller-Hinton + Darah Domba 5% Bahan Mueller Hinton Agar Darah domba ddH2O Komposisi 38 g 50 ml 1000 ml 30 Lampiran 6. Komposisi Go Taq Green 2x dATP dTTP dGTP dCTP MgCl2 Pewarna kuning Pewarna biru Taq Polymerase Buffer Bahan Konsentrasi / Kegunaan 400 μM 400 μM 400 μM 400 μM 3mM Pewarna dengan kecepatan migrasi lebih cepat dari fragmen DNA berukuran < 50 bp Pewarna dengan kecepatan migrasi yang sama dengan DNA berukuran 3-5 kb DNA Enzim yang mengkatalisis reaksi polimerisasi Meningkatkan densitas sampel (Promega, 2012) 31 Lampiran 7. PCR Mix dan Kondisi untuk Duplex PCR PCR Mix Volume (µL) Konsentrasi Akhir Go Taq Green Mastermix (2x) erm(B) f-primer (50 µM) erm(B) r-primer (50 µM) mef(A) f-primer (50 µM) mef(A) r-primer (50 µM) DNA template ddH O 12,5 0,5 0,5 0,5 0,5 @2 8,5 1x 1 µM 1 µM 1 µM 1 µM 20 ng/µl* Total 25 µl 2 o 94 C 0.30 o 72 C 1.30 o 72 C 5.00 o 50 C 0.30 o 25 C ∞ Ko dan Song (2004) 35 Siklus 32 Lampiran 8. PCR Mix dan Kondisi Singleplex PCR mef(A) PCR Mix Volume (µL) Konsentrasi Akhir Go Taq Green Mastermix (2x) mef(A) f-primer (50 µM) mef(A) r-primer (50 µM) DNA template ddH O 10 0,5 0,5 @2 12 1x 1 µM 1 µM 20 ng/µl* Total 25 µl 2 o 93 C 3.00 o 93 C 1.00 o 72 C 5.00 o 72 C 1.00 o 52 C 1.00 o 25 C ∞ Sutcliffe et.al (1996), dengan sedikit modifikasi. 35 Siklus 33 Lampiran 9. PCR Mix dan Kondisi untuk Singleplex PCR erm(B) PCR Mix Volume (µL) Konsentrasi Akhir Go Taq Green Mastermix (2x) erm(B) f-primer (50 µM) erm(B) r-primer (50 µM) DNA template ddH O 10 0,5 0,5 @2 12 1x 1 µM 1 µM 20 ng/µl* Total 25 µl 2 o 94 C 0.30 o o 72 C 72 C 1.30 5.00 o 50 C 0.30 o 25 C ∞ Ko dan Song (2004) 35 Siklus 34