1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan untuk investasi. Salah satunya yaitu tingkat pembiayaan perusahaan dengan menggunakan utang atau sering disebut dengan leverage. Menurut Syahrul dan Nizar (2000) leverage adalah istilah yang lazim digunakan dalam akuntansi dan keuangan untuk menunjukkan kemampuan dari biaya-biaya tetap dalam meningkatkan pengembalian hasil bagi pemilik suatu perusahaan. Leverage digambarkan untuk melihat sejauh mana asset perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri. Leverage yang semakin besar menunjukkan risiko investasi yang semakin besar pula. Perusahaan dengan leverage yang rendah memiliki resiko leverage yang rendah pula (Rahayu dkk, 2014). Perusahaan yang memiliki hutang besar memiliki kecenderungan melanggar perjanjian hutang jika dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki hutang yang lebih kecil. Perusahaan yang melanggar hutang secara potensial menghadapi berbagai kemungkinan seperti, kemungkinan percepatan jatuh tempo, peningkatan tingkat bunga, dan negosiasi ulang masa hutang. Leverage dikatakan menguntungkan bila perusahaan dapat menghasilkan laba yang melebihi biaya pembelanjaan tetapnya (Dewi dan 2 Suryanawa, 2014). Apabila kondisi leverage perusahaan bagus maka akan berpengaruh terhadap harga sahamnya. Setiap perusahaan tentunya menginginkan nilai perusahaan yang tinggi sebab hal tersebut juga secara tidak langsung menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Rice, 2013). Harga saham mencerminkan suatu perusahaan dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham (Sugiarto, 2011). Selain leverage yang mempengaruhi nilai perusahaan, pengungkapan laporan keuangan juga dapat menjadi pertimbangan investor untuk berinvestasi. Pengungkapan laporan keuangan yang memadai bisa dilakukan melalui penerapan informasi yang baik. Laporan keuangan pada dasarnya adalah sumber informasi bagi investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dalam pasar modal 3 juga sebagai sarana pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya (Kartika, 2009). Proses pembuatan laporan keuangan tidak lepas dari penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena akan memberikan gambaran kondisi perusahaan, serta mampu menunjukkan sifat perbedaan kelengkapan pengungkapan antar perusahaan. Perusahaan akan menggunakan laporan keuangannya yang terdiri dari laporan wajib dan laporan sukarela untuk pemegang saham dan investor potensial maupun pemerintah. Laporan keuangan perusahaan dapat memberikan gambaran kinerja perusahaan, dan dapat menjelaskan masa depan perusahaan tersebut (Kartika, 2009). Ada 3 (tiga) konsep mengenai luas pengungkapan laporan keuangan yaitu adequate, fair, full disclosure. Konsep yang paling sering digunakan adalah adequate disclosure (pengungkapan cukup), yaitu pengungkapan minim yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku dimana pada tingkat ini investor dapat menginterpretasikan angka-angka dalam laporan keuangan. Konsep fair disclosure (pengungkapan wajar) mengandung sasaran etis dengan menyediakan informasi yang layak terhadap investor potensial. Sedangkan full disclosure (pengungkapan penuh) memiliki kesan penyajian laporan keuangan yang berlebihan sehingga banyak pihak berpendapat bahwa full disclosure merupakan konsep yang dapat merugikan perusahaan (Kartika, 2009). 4 Banyak penelitian yang meneliti pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan, diantaranya yang dilakukan oleh Prasetyo (2013), Yuyetta (2009), Dewi (2012) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan, serta Sambora,dkk (2014), Ginting dan Akhmad (2010) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan ada faktor lain yang turut mempengaruhi hubungan leverage terhadap nilai perusahaan. Adapun penelitian yang meneliti pengaruh pengungkapan laporan keuangan terhadap nilai perusahaan, diantaranya yang dilakukan oleh Dewi (2008) dan Sari (2013) menyatakan bahwa pengungkapan keuangan berpengaruh laporan secara parsial dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini memasukkan pengungkapan laporan keuangan sebagai variabel moderating yang diduga ikut memperkuat atau memperlemah pengaruh antara leverage terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul : PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014). 5 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan ? 2. Apakah pengungkapan laporan keuangan memperkuat hubungan leverage dengan nilai perusahaan ? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk mengetahui apakah pengungkapan laporan keuangan memperkuat hubungan leverage dengan nilai perusahaan. 1.3.2. Manfaaat Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Dapat memberikan gambaran tentang manfaat pengungkapan laporan keuangan dan pentingnya pengungkapan laporan keuangan perusahaan. 2. Bagi Investor Sebagai bahan untuk mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi. 6 3. Bagi Penulis Dapat memerikan wawasan dan pengetahuan mengenai masalah yang diteliti terutama mengenai keputusan pendanaan perusahaan menggunakan utang dibanding modal sendiri. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai referensi yang berguna bagi penelitian berikutnya yang sejenis.