analisis model pembelajaran

advertisement
ANALISIS MODEL UNTUK
PEMBELAJARAN PAI
Disusun oleh:
SAIFUL AMIEN
JOICE & WEIL:
KELOMPOK
MODEL
PEMROSESAN
INFORMASI:
TEORI-TEORI PSIKOLOGI
KOGNITIF:
Menekankan pada
bagaimana seseorang
berpikir, mengingat dan
mengetahui
Aplikasi cabang psikologi ini
membantu seseorang dalam
memahami, mengingat dan
membuat koneksi antargagasan dan antarpemikiran.
•
•
Kecakapan
memproses informasi
cara meningkatkan
penguasaan thd
informasi
Cara orang memperkuat dorongan
internal untuk memahami dunia
dengan menggali dan mengorganisasi data, merasakan adanya
masalah dan mengupayakan jalan
pemecahannya serta
menggembangkan bahasa
(verbal/nonverbal) untuk
mengungkapkannya
« Sebagian dari model ini fokus
pada kemampuan pebelajar dalam
menyelesaikan masalah (berpikir
produktif), dan sebagian lagi fokus
pada kemampuan intelektual secara
umum »
NO
MODEL
TEORITISI
UTAMA
1.
MODEL BERPIKIR
INDUKTIF
(INDUCTIVE
THINKING MODEL)
HILDA TABA
2.
MODEL LATIHAN
PENELITIAN
(INQUIRY TRAINING
MODEL)
RICHARD SUCHMAN
3.
MODEL PENELITIAN
ILMIAH
(SCIENTIFIC
INQUIRY)
JOSEPH J. SCHWAB
(SEBAGIAN BESAR
GERAKAN
REFORMASI
KURIKULUM TAHUN
1960AN)
MISI/TUJUAN
dirancang terutama untuk
pengembangan proses mental
induktif dan penalaran
akademis atau bangunan
teori, tetapi pelbagai kapasitas
ini berguna untuk tujuan
pribadi juga sosial.
dirancang untuk mengajarkan
sistem penelitian disiplin, tapi
juga diharapkan memiliki efek
dalam domain lainnya
(metode sosiologis bisa
diajarkan dalam rangka
meningkatkan pemahaman
sosial dan memecahkan
masalah sosial)
NO
MODEL
TEORITISI UTAMA
MISI/TUJUAN
3.
MODEL
PEMEROLEHAN/
PENCAPAIAN
KONSEP (CONCEPT
ATTAINMENT)
JEROME BRUNER
Dirancang terutama untuk
mengembangkan penalaran
induktif, tetapi juga untuk
mengembangkan konsep dan
analisis.
4.
MODEL
PERTUMBUHAN
KOGNITIF
(COGNITIVE
GROWTH)
JEAN PIAGET
IRVING SIGEL
EDMUND SULLIVAN
LAWRENCE
KOHLBERG
dirancang untuk meningkat-kan
perkembangan intelektual
umum, terutama penalaran
logis, tetapi dapat diterapkan
untuk penguatan aspek sosial
dan moral.
5.
MODEL PEMANDU
AWAL (ADVANCE
ORGANIZER)
DAVID AUSUBEL
Dirancang untuk meningkat-kan
efisiensi kapasitas pemrosesan
informasi untuk menyerap dan
berhubungan badan
pengetahuan.
6.
MODEL
MEMORISASI
(MEMORIZATION)
HARRY LORAYNE
JERRY LUCAS
Dirancang untuk meningkatkan
kapasitas ingatan
KELOMPOK
MODEL
PERSONAL:
TEORI-TEORI PSIKOLOGI
HUMANISTIK:
konsen pada penguasaan
kecakapan hidup tiap orang
untuk menemukan dan
mengekspresikan potensi
maksimalnya
ia menekankan pada
kesadaran, martabat
kemanusiaan dan kapasitas
untuk mengatur takdir (nasib)
diri.
• Individu
• Pengembangan
diri
Proses di mana seseorang mampu
mengkonstruk dan mengorganisir
realitas keunikannya.
Kebanyakan model ini memberikan
perhatian berlebih pada kehidupan
emosional.
Fokusnya pada pemberian
bantuan bagi seseorang
agar mampu mengembangkan hubungan yang
produktif dengan
lingkungannya; dan…
memandang diri sebagai orang
yang kapabel juga diharapkan
dapat menghasilkan hubungan
interpersonal yg lebih kaya dan
kemampuan pemrosesan
informasi yang lebih efektif.
NO.
MODEL
TEORITISI
UTAMA
MISI/TUJUAN
1.
MODEL PENGAJARAN
TANPA-ARAHAN
(NONDIRECTIVE
TEACHING)
CARL ROGERS
Menekankan pada upaya
membangun kapasitas
pengembangan personal dalam
terma: kesadaran diri,
pemahaman, kemandirian, dan
konsep diri.
2.
MODEL LATIHAN
KESADARAN
(AWARENESS
TRAINING)
FRITZ PERLS
WILLIAM SCHUTZ
Meningkatkan kapasitas
seseorang untuk eksplorasi dan
kesadaran diri. Sangat
menekankan pada
pengembangan kesadaran
interpersonal, pemahaman dan
juga kesadaran badan dan
sensory.
3.
MODEL SINEKTIK
(SYNECTICS)
WILLIAM GORDON Pengembangan kreativitas
personal dan penyelesaian
masalah yang kreatif
NO.
MODEL
4.
MODEL SISTEM
KONSEPTUAL
(CONCEPTUAL
SYSTEM)
5.
MODEL
PERTEMUAN
KELAS
(CLASSROOM
MEETING)
TEORITISI
UTAMA
DAVID HUNT
WILLIAM
GLASSER
MISI/TUJUAN
Dirancang untuk
meningkatkan
kompleksitas dan
fleksibelitas personal
Pengembangan
pemahaman diri dan
tanggungjawab
kepada seseorang
maupun kelompok
sosialnya
KELOMPOK
MODEL
INTERAKSI
SOSIAL:
Menekankan pada hubungan
individu dengan masyarakat
atau orang lain;
Fokusnya pada proses di mana
realitas merupakan negosiasi
sosial.
Memberikan prioritas pada
peningkatan kemampuan seseorang
dalam: membangun relasi dengan
yang lain; merencanakan proses
demokratik; dan bekerja secara
produktif di masyarakat.
NO.
MODEL
TEORITISI
UTAMA
MISI/TUJUAN
1.
MODEL INVESTIGASI
KELOMPOK (GROUP
INVESTIGATION)
HERBERT THELEN
JOHN DEWEY
Mengembangkan keterampilan
berpartisipasi dalam proses
sosial yang demokratis melalui
penekanan pada kombinasi
skill interpersonal
(berkelompok) dengan skill
penelitian akademik.
2.
MODEL PENELITIAN
MASYARAKAT (SOCIAL
INQUIRY)
BYRON MASSIALAS
BENJAMIN COX
Menyelesaikan permasalahan
sosial terutama melalui
penelitian akademik dan
penalaran logis.
3.
MODEL METODE
LABORATORIS
(LABORATORY
METHOD)
NATIONAL
TRAINING
LABORATORY (NTL)
BETHEL, MAINE
Mengembangkan skill
interpersonal dan
berkelompok, serta melalui ini,
kesadaran dan fleksibilitas
personal
NO.
MODEL
TEORITISI
UTAMA
MISI/TUJUAN
4.
MODEL
PENELITIAN
JURISPRUDENSI
(JURISPRUDENTI
AL INQUIRY)
DONALD
OLIVER
JAMES P.
SHAVER
Dirancang terutama untuk
mengajarkan referensi
frame jurisprudensi sebagai
cara berpikir dan
menyelesaikan isu-isu
sosial.
5.
MODEL
BERMAIN
PERAN (ROLE
PLAYING)
FANNIE
SHAFTEL
GEORGE
SHAFTEL
Dirancang untuk mendorong
siswa mau menyelidiki nilainilai pribadi dan sosial,
dengan perilaku dan nilainilai sendiri yang menjadi
sumber penyelidikan
mereka
NO.
6.
MODEL
MODEL
SIMULASI
SOSIAL (SOCIAL
SIMULATION)
TEORITISI
UTAMA
SARENE
BOOCOCK,
HAROLD
GUETZKOW
MISI/TUJUAN
Dirancang untuk
membantu siswa
mengalami beragam
proses sosial dan
realitas, serta untuk
menguji reaksi
mereka terhadap
realitas tersebut, juga
untuk membekali skill
membuat konsep dan
keputusan.
KELOMPOK
MODEL
SISTEM
PRILAKU:
Semua model dalam kelompok ini
menggunakan basis teori yang
sama, suatu bangunan
pengetahuan yang biasanya disebut
dengan teori prilaku.
Istilah lain seperti teori belajar,
teori belajar sosial, modifikasi
prilaku, dan terapi prilaku juga
seringkali digunakan..
Kepercayaan umum dari kelompok
model ini adalah penekanannya
pada pengubahan perilaku yang
tampak dari pebelajar dan bukan
pada struktur psikologis yang
mendasari, juga bukan pada perilaku
yang tidak teramati.
NO.
MODEL
TEORITISI
UTAMA
B. F. SKINNER
MISI/TUJUAN
1.
MODEL
MANAJEMEN
KONTINGENSI
(CONTINGENCY
MANAGEMENT)
Fakta, konsep, skill
2.
MODEL KONTROL
B. F. SKINNER
DIRI (SELF-CONTROL
LEARNING)
Prilaku/skill sosial
3.
MODEL RELAKSASI
(RELAXATION)
RIMM &
MASTERS
WOLPE
Tujuan personal (mengurangi
stress, kecemasan)
4.
MODEL
PENGURANGAN
TEKANAN (STRESS
REDUCTION)
RIMM &
MASTERS
WOLPE
Pengganti relaksasi dari
kecemasan terhadap situasi
sosial
NO.
MODEL
TEORITISI
UTAMA
MISI/TUJUAN
5.
MODEL LATIHAN
B. F. SKINNER
ASERTIF (ASSERTIVE
TRAINING)
Fakta, konsep, skill
2.
MODEL KONTROL
B. F. SKINNER
DIRI (SELF-CONTROL
LEARNING)
Prilaku/skill sosial
3.
MODEL RELAKSASI
(DESENT)
RIMM &
MASTERS
WOLPE
Tujuan personal (mengurangi
stress, kecemasan)
4.
MODEL
PENGURANGAN
TEKANAN (STRESS
REDUCTION)
RIMM &
MASTERS
WOLPE
Pengganti relaksasi dari
kecemasan terhadap situasi
sosial
UNSUR-UNSUR
MODEL:
1. Sintakmatik
tahap-tahap kegiatan dari model itu
2. Sistem Sosial:
situasi atau suasana dan norma
yang berlaku dalam model tersebut
3. Prinsip reaksi:
pola kegiatan yang menggambarkan
bagaimana seharusnya pengajar
melihat dan memperlakukan peserta
didik, termasuk bagaimana
seharusnya pengajar memberi respon
terhadap mereka.
4. Sistem pendukung:
segala sarana, bahan dan alat yang
diperlukan untuk melaksanakan
model tersebut.
5. Dampak instruksional & pengiring:
Dampak Instruksional: hasil belajar
yang dicapai langsung dengan cara
mengarahkan peserta didik pada
tujuan yang diharapkan
Dampak pengiring: hasil belajar
lainnya yang dihasilkan oleh suatu
proses pembelajaran
CONTOH MODEL
PEMBELAJARAN:
Model Pencapaian Konsep
1. Sintakmatik (ada tiga tahap kegiatan)
• Penyajian data dan Identifikasi konsep
• Mengetes pencapaian konsep
• Menganalisis strategi berfikir
2. Sistem Sosial, memiliki struktur yang
moderat, pengajar melakukan pengendalian
terhadap aktivitas tetapi dapat
dikembangkan menjadi dialog bebas.
3. Prinsip reaksi/pengelolaan
• Berikan dukungan dengan
menitikberatkan sifat hipotesis
• Berikan bantuan pada peserta didik
dalam mempertimbangkan hipotesis
• Pusatkan perhatian peserta didik
terhadap contoh yang spesifik
• Beri bantuan peserta didik dalam
mendiskusikan dan menilai strategi
berfikir yang dipakai.
4. Sistem pendukung, berupa bahanbahan dan data yang terpilih dan
terorganisasi untuk memberikan
contoh-contoh.
5. Dampak Instruksional dan Pengiring
Hakekat Konsep
Strategi Pembentukan Konsep
Konsep-konsep
Yang spesifik
Kesadaran akan
Pilihan pandangan
Kepekaan terhadap Toleransi terhadap
Ketidaktentuan
penalaran logis
dengan apresiasi
dalam komunikasi
Terhadap logika
Penalaran induktif
Bagaimana dgn
pembelajaran
PAI?
Model apakah
yang tepat?
Analisislah..
1. Tujuan Pembelajaran
2. Karakteristik Materi ajar
3. Karakteristik Pebelajar
(siswa)nya
4. Kendala Pembelajaran
Ingat!
1. (Tujuan) PAI mencakup
pelbagai domain:
kognitif, Afektif dan
Psikomotorik
Ingat!
2. Materi PAI, tipenya amat
bervariasi: fakta, konsep,
prinsip, nilai, prosedural,
skill dll.
Ingat!
3. Pebelajar PAI,
karakteristiknya juga
perlu dipertimbangkan:
umur, psikologi
perkembangan kognitif,
keterampilan prasyarat
dll.
Ingat!
4. Kendala Pembelajaran
PAI: sarana, waktu (jam
belajar: pagi/siang/
malam), dana dll.
Syukran!
SEE
YOU…
SUMBER:
Joyce, Bruce & Marsha Weil. 1980. Models of Teaching. PrenticeHall. New Jersey
Degeng, Nyoman Sudana, 1998. Teori Pembelajaran 2: Terapan
(Draft). Program Magister Manajemen-Pendidikan Universitas
Terbuka.
Hiryanto, Model-model Pembelajaran (Slide Power Point)
“Instructional Approaches A Framework for Professional Practice”
dalam The Final Report. Saskatchewan Education, February 1984
(p. 5)
Britt Tatman Ferguson, Conceptual Framework and Models of
Teaching: Understanding Origins of Teaching Methods and
Approaches. Minnosota State University Moorhead, “Reaching
Out to Learners Project” 2005-2006 (Slide Powerpoint)
Download