Ringkasan Khotbah - 06 Mei 2012 Nehemia dalam melakukan pekerjaan Tuhan Neh.4:1-6 Pdt. Andi Halim, M.Th Nehemia adalah orang yang punya prestasi dalam pekerjaannya. Dengan kata lain ia adalah orang yang top. Juru minuman raja adalah pekerjaan yang sangat penting, berbahaya dan spesial. Tidak semua orang boleh menjadi juru minuman raja. Status raja saat itu merupakan status luar biasa melampaui kuasa kedudukan apapun. Apapun yang mau dilakukan oleh raja tidak ada yang dapat menghalangi. Saat itu Nehemia adalah orang yang pekerjaannya paling top, paling berprestasi tetapi hatinya begitu melekat pada Yerusalem. Ini sesuatu yang jarang. Yerusalem adalah simbol kehadiran Allah. Orang yang hatinya melekat pada Yerusalem adalah orang yang hatinya melekat pada Tuhan. Orang yang top tetapi hatinya tidak melekat pada Tuhan adalah sesuatu yang sia-sia. Pekerjaan top tanpa Tuhan tidak bernilai apa-apa. Yesus berkata, “apa gunanya seseorang memiliki seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” Apa arti keberhasilan di mata manusia? Apa arti keberhasilan di mata Allah? Apa yang di mata Allah merupakan keberhasilan, adalah kegagalan di mata dunia. Sebaliknya, apa yang di mata Allah merupakan kegagalan justru merupakan keberhasilan di mata dunia. Contoh: Yohanes Pembaptis menegur Herodes sehingga akhirnya ia mati dipenggal. Menurut dunia, apa yang dilakukan Yohanes Pembaptis adalah sesuatu yang bodoh. Kematian Yohanes Pembaptis merupakan hal yang sial bagi dunia. Bagaimana dengan Stefanus? Hal ini pasti bertentangan dengan teologia sukses. Kematian Stefanus dianggap karena kekonyolannya sendiri dan tidak memiliki hikmat hingga ia mati dirajam batu. Semua ini tafsiran-tafsiran yang begitu ngawur. Padahal Yesus sendiri justru mengatakan bahwa di antara semua yang pernah lahir tidak ada yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Alkitab juga mencatat bahwa Stefanus adalah seorang yang penuh Roh Kudus. Ini membuktikan bahwa keberhasilan di mata Allah dan keberhasilan di mata manusia sangat berbeda. Stefanus melihat kemuliaan Allah sebelum kematiannya. Tidak semua orang mendapat kesempatan seperti ini. Stefanus pun sebelum kematiannya masih sempat berdoa kepada Bapa memohon ampun bagi mereka yang menganiayanya. Luar biasa. Seorang pengkotbah mengatakan bahwa sebagai anak Tuhan kita bukan hanya harus cinta Tuhan tetapi juga harus pintar dalam hal keuangan. Jangan bodoh dalam hal keuangan. Orang Kristen harus mengerti kunci kesuksesan rohani dan harus mengerti kunci kesuksesan keuangan. Prinsip ini merupakan kesimpulan yang sangat berbahaya. 1/4 Ringkasan Khotbah - 06 Mei 2012 Firman Tuhan mengajarkan bahwa apapun kondisi kita yang diberikan Tuhan adalah jalan Tuhan bagi setiap kita. Ada pemeliharaan Tuhan bagi setiap orang percaya. Jalan Tuhan berbeda bagi setiap anak-Nya. Namun Tuhan berjanji bahwa Ia pasti memelihara kita. Ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar kebutuhan jasmani manusia, yaitu relasi dengan Allah. Orang yang punya relasi dengan Allah bukan berarti menjadi seorang yang bodoh. Seorang yang sesudah mengenal Allah menjadi tambah bodoh pasti ada sesuatu yang salah terjadi. Saat kita mengenal Allah dan memiliki relasi yang benar dengan Allah justru kita akan bertambah cerdas. Banyak orang lebih mengutamakan keberhasilan di mata manusia tetapi sesungguhnya di mata Allah semua ini tidak ada nilainya. Apa yang kita cari waktu kita melayani, waktu memberitakan firman? Apakah kita mencari pujian dari manusia? Jangan sampai kita lupa diri bahwa kita hanyalah manusia yang lemah dan sangat bergantung pada Tuhan. Nehemia bukan hanya seorang yang top dalam pekerjaannya, melekat hatinya dengan Allah, tetapi ia juga seorang yang mau sungguh-sungguh berdoa. Bukan sembarang doa tetapi ia mau melekatkan hatinya dengan kehendak Allah. Seringkali kita berdoa menurut kemauan kita sendiri supaya Tuhan menuruti keinginan kita. Ini pola doa orang yang menyembah berhala. Orang yang menyembah berhala akan berdoa untuk kesuksesan diri, kesehatan diri dan semua yang berkaitan dengan diri, diri dan diri. Bagaimana pola doa yang benar? Doa yang benar adalah doa yang mengikatkan diri dengan kehendak Allah, memikirkan pikiran Tuhan dan memikirkan kerajaan Allah yang sedang berlangsung di muka bumi ini. Seorang Kristen seharusnya berpola pikir menghargai sejarah yang sedang berlangsung. Kita harus ingat bahwa kita hanya sebagian kecil dari sejarah. Kita sedang mampir dalam sejarah yang Allah buat. Mari kita berdoa sesuai dengan sejarah kerajaan Allah, bukan sejarah diri sendiri. Kita sebentar lagi mati, dikubur dan dilupakan. Diri kita tidak ada apa-apanya. Kita akan lewat dari sejarah karena itu mari berdoa hal-hal yang berkaitan dengan sejarah kerajaan Allah. Doa Nehemia tidak berpusat pada dirinya sendiri. Doa Nehemia adalah doa bagaimana hidupnya dapat dipakai dalam sejarah kerajaan Allah, berkaitan dengan perjanjian Allah di mana maksud-maksud Allah sedang digenapi dari alfa sampai omega. Sangat melecehkan Tuhan jika kita selalu hanya berdoa untuk kepentingan pribadi sendiri. Apakah kita sungguh-sungguh memikirkan kerajaan Allah? Jangan hanya memikirkan apa yang Tuhan perlu kerjakan bagi saya melainkan apa yang saya perlu kerjakan bagi kerajaan Allah. 2/4 Ringkasan Khotbah - 06 Mei 2012 Nehemia tidak hanya berdoa tetapi juga mewujudkannya dalam tindakan nyata. Ketaatan, kesetiaan, dan ketekunan tanpa berelasi dengan Allah yang benar juga tidak ada gunanya. Berdoa merupakan relasi dengan Tuhan. Banyak orang yang bisa setia, taat, tekun tetapi tidak berelasi dengan Allah. Ini sia-sia. Berelasi dengan Tuhan adalah hal yang paling mendasar dalam seluruh hidup kita. Mungkinkah orang yang berelasi benar dengan Tuhan lalu tidak punya kesetiaan, ketekunan dan ketaatan? Jawabannya adalah tidak mungkin. Orang yang berelasi benar dengan Allah pasti akan dicelikkan mata rohaninya. Roh Kudus akan memberi kita motivasi untuk mau memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Sebaliknya, jika kita tidak memiliki kemauan dan kerinduan untuk melakukan semua ini maka hubungan pribadi kita dengan Tuhan perlu dipertanyakan ulang. Orang yang punya kedekatan dengan Allah pasti akan peka pada hatinya Tuhan. Mari kita jujur apakah kita lebih mementingkan kepentingan kerajaan Allah daripada kepentingan diri? Orang yang dekat dengan Tuhan bukan hanya menikmati Tuhan untuk dirinya sendiri. Orang yang menyerahkan hidup bagi Allah adalah orang yang berdedikasi. Nehemia tidak hanya memikirkan urusan kerajaan Allah tetapi Nehemia juga menyerahkan hidupnya bagi penggenapan rencana Allah. Nehemia mau diutus dari tempatnya yang nyaman untuk pergi ke Yerusalem. Inilah komitmen. Orang yang memikirkan kepentingan kerajaan Allah juga akan memikirkan yang terbaik untuk Tuhan. Bagaimana dengan kita? Hidup yang berintegritas adalah hidup yang memberi terbaik bagi Tuhan lebih dari apapun. Hal ini tentunya juga diterjemahkan dalam aspek hidup sehari-hari. Karena itu orang yang berintegritas juga pasti akan memberi yang terbaik dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-harinya. Apa yang terpenting dalam hidup kita? Selagi Tuhan masih memberi hidup kita harus ingat bahwa ada hal yang terpenting dari yang penting, yaitu kepentingan kerajaan Allah. Mari kita bekerja bersama demi kerajaan Allah. Rasul Paulus mengatakan bahwa “Tidak ada seorang pun yang hidup bagi dirinya sendiri, tidak ada seorang pun yang mati bagi dirinya sendiri. Kalau ia hidup, ia hidup untuk Tuhan, kalau ia mati ia mati bagi Tuhan.” Hal ini menjadi peringatan bagi kita untuk kita menjalani hidup ini dengan taat dan sungguh-sungguh. Nehemia adalah orang yang mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah dan strategi yang ia lakukan. Orang yang mengandalkan Tuhan bukan orang yang tidak cerdas. Orang yang mengandalkan Tuhan adalah orang yang sudah dicelikkan dan dipimpin Tuhan sehingga memakai otaknya dengan hikmat yang berdasarkan Firman Tuhan. Orang yang dekat dengan Tuhan adalah orang yang memberikan seluruh keberadaan dan karunianya yang terbaik untuk Tuhan dan gereja-Nya. Nehemia berdoa dan berstrategi dalam melawan orang-orang yang menentangnya. Nehemia tidak bekerja sendiri. Ia tidak membangun Yerusalem dengan kekuatannya sendiri. Karena itu gereja Tuhan juga perlu kita bangun bersama-sama, antara hamba Tuhan dan jemaat, demi perluasan kerajaan Allah. Dan orang yang menentang pekerjaan Tuhan adalah orang yang menentang Allah itu sendiri. Mari kita menjadi orang-orang 3/4 Ringkasan Khotbah - 06 Mei 2012 yang bergantung kepada Allah dan melaksanakan apa yang Tuhan percayakan pada kita dengan akal sehat dan tanggung jawab. (Belum diperiksa oleh pengkhotbah. VP) 4/4