Read Chapter 1 - Nulisbuku.com

advertisement
Judul
Author
Tahun
Penerbit
Tebal
Ukuran
: Decoding of The Quranic Canon
: Syamsul Idul Adha
: 2011
: Mizan Publisher
: 250 halaman
: 16,5 cm, 29,6 cm
Abstrak
Merupakan sebuah fenomena dalam dunia literatur keagamaan dunia, apabila setiap
bentuk daripada kitab suci diarahkan kepada pertanyaan menganai proses dari
pembentukan sumber-sumber pedana, penyusunan hingga proses yang menuntun pada
upaya legitimasi secara skriptural. Pertanyaan yang muncul daripada sumber-sumber
skriptural ini dihadapkan pada berbagai macam implikasi. Bahwa terkadang kitab suci
sekalipun dalam kalangan keagamaan dianggap merupakan suatu yang sakral, taqdis dan
sebagainya akan tetapi untuk para penganut humanisme & sekulerisme dianggap hanya
merupakan atau sebatas teks literatur biasa. Salah satunya Freiderich Scheimacher yang
menyerukan bahwa setiap literatur dan kitab suci keagamaan dunia tidak perlu dan tidak
diperkenankan untuk diperlekukan selain hanya sebagai literatur biasa. Pandangan ini
akhirnya mempengaruhi para sarjana di barat untuk mengekseminasi skriptural (kitab
suci dunia). Pandangan ini menghasilkan bentuk pendekatan-pendekatan yang bersifat
pengujian abstraktif terhadap dunia timur.
Tentu saja pendekatan ini merupakan bagian Hegemoni barat yang Liberal untuk
menyerang kesakralan literatur bangsa di Timur. Sehingga tidak mengherankan mereka
mengarahkan berbagai macam riset terhadap sejumlah kitab suci dunia. Sehingga
tidaklah mengherankan apabila kitab suci dari dunia Islam yaitu Quran, sebuah literatur
untuk sebagian muslim dan para muwahidin merupakan sebuah kanon suci dan dianggap
merupakan teks wahyu yang menjadi pedoman dalam berbagai prektek keagamaan ritual
dan profen. Tetapi untuk beberapa orang seperti Hasan Hanafi kitab suci kaum muslimin
perlu untuk diuji dalam tatanan keilmuan terhadap teks-teks kitab suci.
Sehingga dalam dunia Islam muncul para tokoh Liberal yang mengkaji teks kitab
suci kaum muslimin dengan didasari asumsi-asumsi spekulatif. Mereka mempergunakan
metode konversi terutama yang berasal dari Mazhab Orientalis Yahudi semisal Mingana
Alphonse & Ignaz Goldhizer yang mengekseminasi (mencari) sumber doktrinal dalam
lingkungan Yudaisme. Sebagian lainnya semisal Noldech, Arthur Jeffry dan Michael
Cook mengambil posisi uji tekstual terhadap Quran dengan menyelidiki keakuratan
mushaf dan kanon Utsmani dengan berbagai sumber-sumber tekstual lainnya yang lebih
rendah mengenai mushaf-mushaf tandingan dan sebagainya. Selain itu terdapat pula
sebagian yang mengekseminasi kitab suci kaum muslimin dengan mengedepankan
pendekatan-pendekatan argumentasi dialetikal semisal yang sering dipergunakan para
misionaris dan evangelis dengan dialektika yang tidak akademis untuk menyerang
tekstualitas kesuciannya, tidak mengherankan pula berbagai kegiatan ini digiatkan di
berbagai bidang kajian tekstual dalam berbagai kemunitas pengkajian di barat terutama
dengan apa yang mereka sebut Oriental Riset, usaha mereka ini hingga menghasilkan
berbagai macam konfirmasi gagasan secara tekstual yang dirancang dengan berbagai
macam bentuk dan jenis epistema keberagaman.
Tidak mengherankan pula sebagian cendikiawan di kalangan kaum muslimin
melirik pendekatan mereka, antara lain Nashar Hamid Abu Zaid yang terkenal dengan
pendekatan linguistiknya untuk membedah teks kitab suci kalangan kaum muslimin
sebagai sebuah teks scriptural bangsa Arab biasa, sehingga dengan penuh kelancangan
dia dengan berani memakai epistemlogi semnatik untuk menyusuri kesakralan teks-teks
yang disucikan. Pendekatannya diikui oleh Fouda seorang cendikiawan Liberal yang
menggugat sakralitas dan penggunaan kitab suci di kalangan kaum muslimin sebagai
sebuah proses epistematis tekstual. Kajian para ‘orientalis semi-oksidentalis’ ini
menghasilkan perdebatan dan pertikaian dalam dunia pemikiran Islam yang begitu
banyak menghasilkan pergulatan secara keilmuan. Pertanyaan mengenai otensitas kitab
suci dipertanyakan untuk kalangan Liberal menghadapi para cendikiawan umat Islam
yang menjawab dan memberikan respon atas tantangan yang datang berasal dari timur
dan barat tersebut.
Tentu saja sebagian ‘ulama Islam semisal Muhammad A’zhami yang merupakan
pakar dalam dunia tekstual kitab suci umat Islam, menjawab dan mempertanyakan
kembali dalam berbagai risetnya mengenai aspek-aspek dalam kajian (riset) terhadap
literatur kitab suci di timur. Bukan hanya beliau saja akan tetapi juga Muhammad
Munqidh seorang pakar dalam bidang sumber skriptural juga mempertanyakan sikap para
sarjana liberal dan sebagian cendikiawan di barat yang menangani kitab suci umat Islam
dengan eistemologi yang sang sangat janggal dan tidak cocok dengan pendekatan dan
konteks kajian literatur kalangan dunia Timur, kitab suci kalangan kaum muslimin secara
jelas sangat berbeda dan bertentangan dengan teks-teks literatur dunia lainnya dan
bukanlah sebuah hal yang cerdas menggunakan pendekatan yang sebenarnya mempunyai
konteks pemikiran dan struktur yang tidak dapat diselidiki dengan pandangan-pandangan
yang konvensional dan liberalis.
Demikian pula terdapat pembehasan yang paling fundamental terutama mengenai
kajian terhadap tekstual dan proses penyusunannya. Pertanyaan yang sering diajukan di
barat yang mengangap bahwa proses penyusunan dan perangkuman teks-teks kitab suci
kaum muslimin merupakan hasil dari berbagai proses tekstual yang mengakibatkan
berbagai kesulitan dan ketidakseimbangan dalam penggunaan bahan-bahan awal. Mereka
menganggap bahwa terdapat perbedaan (sebagaimana perkataan sebagian cendikiawan
liberal) bahwa terdapat perbedaan antara teks kitab suci yang disusun pada masa
Muhammad Shallahu ‘alaihi wa salam dengan apa yang kemudian dikenal dalam korpus
kanon ‘Utsman dan dianggap sebagai tekstus receptus, sebagian kalangan mereka juga
mempertanyakan mengenai kesulitan dan produk yang dihasilkan dalam proses yang teks
‘Utsman sebagai sebuah teks hasil pergolakan dinamika ‘persaingan’ antara kelompok
komunitas dalam kalangan umat Islam. Mereka juga menyerang proses resensi
berikutnya yang dilakukan Ibn Mujahid seorang Asy’ariyah dalam melakukan pemilihan
dan justifikasi sebagian daripada qiraat (pembacaan) yang mempunyai berbagai macam
dan bentuk perbedaan. Selain itu sebagian kalangan mereka juga mempermasalahkan
adanya sumber-sumber tekstual dan kesulitan yang diperleh ketika mengkaji keakuratan
tekstual dan persoalan berbagai macam variansi bacaan yang diperoleh daripada berbagai
sumber literatur-literatur umat Islam klasik. Berbagai kajian mereka ini bahkan sampai
kepada penegasian dan serangan-serangan secara brutal dengan meragukan berbagai
sumber dan validitas teks kitab suci kalangan umat Islam sebagai hasil daripada
perkembangan tekstual yang berlangsung di bawah intimidasi oleh kalangan dan
pemimpin umat Islam. Tidak mengherankan akibat pendekatan-pendekatan ini menyulut
berbagai perseteruan dalam sejumlah aspek dalam kajian tekstual umat Islam.
Dalam kajian terhadap literatur kitab suci umat Islam, terdapat usaha-usaha untuk
menghasilkan resensi secara tekstual dengan komplit dan mengkonsolidasikan pemikiran
dan inspirasi pemikiran di Timur untuk memperoleh apa yang sebenarnya mungkin
diperdebatkan sebagai akibat dari asumsi intlektual dan penyusunan secara stigmatis
terhadap konteks – konteks pemikiran terhadap kitab suci dengan mengesampingkan
interdialektika yang membuang tenaga sebagian orang memahami penggunaan skriptural
dengan lebih mengupayakan pendekatan secara segmentatif dan literalis dan menjauhi
perseteruan dalam dinamika pemikiran kaum muslimin. Terkadang pendekatan secara
dinamika tekstual memerlukan pengkajian tekstual.
Merupakan sebuah hal yang sulit untuk mengkaji sejauh mana interdiksi
skriptural dan dialektika dikembangkan untuk kalangan pemikir dan keilmuan di barat
dan Timur dengan menggeledah adjasment yang dikembangkan untuk sebagian orang,
sekalipun dengan berbagai keterbatasan untuk mengambil asumsi yang bertentangan
antara berbagai pihak. Sangat diperlukan kajian dengan mengedepankan pendekatan
terhadap penggunaan teks secara interpetasi skriptural dalam kalangan komunitas
keagamaan dengan mempergunakan berbagai pemahaman terhadap legal scriptoris
dengan benar. Usaha-usaha ini akan menggiring kepada dinamika penggunaan dan
pemahaman struktural dan lebih interpetatif dalam berbagai dinamikan kajiannya.
Download