BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SEJARAH PROJECTOR Projector

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 SEJARAH PROJECTOR
Projector LCD ditemukan di New York oleh Gene Dolgoff. Dia mulai
bekerja di dalam kampus pada tahun 1968 dan mempunyai tujuan untuk
memproduksi sebuah video projector yang dalam idenya ia akan membuat sebuah
projector LCD yang lebih cerah dibandingkan dengan 3-CRT projector. Idenya
adalah menggunakan elemen yang disebut sebagai “cahaya katup” untuk
mengatur jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini akan memungkinkan
penggunaan yang lebih ampuh untuk sumber cahaya eksternal. Setelah mencoba
berbagai bahan,dia setuju dengan penggunaan kristal cair untuk mengatur cahaya
pada tahun 1971. Ini membawanya sampai tahun 1984 untuk mendapatkan
“addressable” dari layar kristal cair (LCD), yang ketika itulah ia membuat
projector LCD pertama di dunia. Setelah membangun itu, dia melihat banyak
masalah yang harus dikoreksi termasuk cahaya utama yang hilang dan piksel yang
sangat terlihat. Dia kemudian menggunakan metode baru untuk menciptakan
efisiensi yang tinggi untuk menghilangkan tampilan pada piksel. Dengan hak
paten di seluruh dunia ia memulai di Projectavision Inc pada tahun 1988,
perusahaan projector LCD pertama di dunia. Dia melisensi teknologi untuk
perusahaan lain seperti Panasonic dan Samsung. Teknologi dan perusahaan ini
memulai industri proyeksi digital. Pada tahun 1989 ia dianugerahi kontrak Darpa
pertama ($ 1 juta) untuk mengusulkan bahwa standar HDTV AS harus
menggunakan pengolahan digital dan proyeksi. Sebagai anggota National
5
Association of Manufacturers Fotografi (NAPM) Standar Sub-komite, IT7-3, ia
bersama dengan Leon Shapiro, co-mengembangkan standar ANSI seluruh dunia
untuk pengukuran kecerahan, kontras, dan resolusi projector elektronik. Awalnya
LCD digunakan dengan sistem ada pada overhead projector. Tapi, LCD sistem
tidak memiliki sumber cahaya sendiri. Dengan susah payah dan beribu kegagalan
tanpa patah semangat akhirnya mereka bisa sukses dan popular sampai sekarang
ini. Mereka memulainya dengan teknologi yang digunakan dalam beberapa
ukuran dari belakang proyeksi konsol televisi, dimana LCD ini menggunakan
sistem proyeksi di televisi set besar adalah untuk memungkinkan kualitas gambar
yang lebih baik sebagai sanggahan satu televisi 60 inci walaupun saat ini sebagai
saingan utama dari projector LCD adalah LG 100 inch LCD TV. Pada tahun 2004
dan 2005, projector LCD telah kembali datang dengan fitur yang lebih lengkap
karena penambahan yang dinamis dan warna yang dianggap kontras yang telah
meningkat hingga tingkat DLP. Sekarang ini manufaktur yang bergerak di bidang
pembuatan LCD khususnya projector LCD hanya tersisa perusahaan gambar
Jepang yaitu Epson dan Sony. Epson memiliki sendiri teknologinya dan membuat
merk “3LCD”. Untuk memasarkan teknologi projector “3LCD”, Epson mengatur
perkongsian yang disebut “Grup 3LCD” pada tahun 2005 dengan manufaktur
projector lainnya memegang lisensi dari teknologi 3LCD yang digunakan dalam
model projector mereka.
2.2 JENIS-JENIS PROJECTOR
Projector memiliki beberapa jenis.Dari beberapa jenis tersebut memiliki
perbedaan prinsip kerja dan memiliki keunggulan dan kekurangan masingmasing. Jenis projector tersebut yaitu : LCD, DLP, dan LCOS.
6
2.3 LCD (Liquid Cristal Display)
LC atau Liquid Cristal, liquid merupakan substansi atau zat yang
berwujud cairan. Cristal adalah zat yang berwujud padat, liquid cristal merupakan
zat yang memiliki sifat cair dan padat namun kecenderungan memiliki sifat
seperti liquid. Liquid cristal sangat peka terhadap temperatur udara dan medan
listrik. Secara normal, arah atau posisi dari liquid Cristal tidak beraturan dan
membentuk arah yang tidak bersesuaian.
Gambar dibawah ini menunjukan bentuk molekul atau sel dari liquid
cristal
Gambar 2.1 Molekul Liquid cristal
LCD banyak juga terdapat di sekitar kita misalnya di komputer laptop, jam
digital, jam tangan, oven microwave, CD player dan banyak perangkat elektronik
lainnya. LCD menawarkan beberapa keuntungan nyata dari teknologi tampilan
yang lain. Lebih tipis dan ringan dan menarik listrik jauh lebih hemat daripada
tabung sinar katoda (CRT).
Ternyata kristal cair lebih dekat dengan keadaan cair daripada padat.
Dibutuhkan cukup panas untuk mengubah zat yang cocok dari padat menjadi
kristal cair, dan hanya membutuhkan waktu sedikit lebih panas untuk mengubah
7
kristal cair ke cairan nyata. Hal ini menjelaskan mengapa kristal cair yang sangat
sensitif terhadap suhu. Ini juga menjelaskan mengapa layar LCD dapat berubah
ketika dalam cuaca dingin atau selama hari yang panas di pantai.
Pengertian LCD projector adalah perangkat yang digunakan untuk
membuat proyeksi, projector sering dipakai didalam presentasi. Projector yang
banyak digunakan sekarang ini adalah jenis LCD projector, LCD Projector dapat
bekerja dengan bantuan peralatan tambahan yaitu kabel data, yang digunakan
untuk menghubungkan antara projector dengan komputer. Yang kedua yaitu
power supply, berupa adaptor yang digunakan untuk menyalakan projector.
Gambar 2.2 LCD panel untuk menampilkan gambar
2.3.1 Prinsip kerja LCD
LCD projector bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang di
hasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini di buat terpisah berdasarkan warna –
warna dasar yaitu merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel
LCD dalam sebuah projector. Warna gambar yang di keluarkan oleh projector
8
merupakan hasil pembiasan dari panel – panel LCD tersebut yang telah di satukan
oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah di satukan tersebut kemudian
dilewatkan melalui lensa dan dijatuhkan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai
gambar utuh.
Gambar 2.3 Prinsip kerja LCD projector 1
Gambar 2.4 Prinsip kerja LCD projector 2
9
2.3.2 Blok diagram LCD projector
Dibawah ini adalah blok diagram LCD projector secara umum :
Gambar 2.5 Blok diagram LCD projector
Terdapat 7 bagian utama atara lain : Power supply, Main Board, Lamp
Balast, Piranti InputLCD, Optical Lampu dan Lensa.
2.3.3 Fungsi masing-masing blok diagram
Dari 7 bagian utama dalam LCD projector,masing-masing memiliki fungsi
dan tugas yang berbeda,yaitu :
a.Power Supply
Power supply berfungsi memberikan satuan daya Memberikan satuan daya
kepada semua bagian yang terdapat pada LCD Projector. Tegangan yang
diperoleh power supply unit dari sumber adalah 220 Volt AC, kemudian oleh unit
modul power supply melalui proses switching di ubah menjadi beragam tegangan
DC antara lain: 15 Volt dan 5 Volt.
10
Gambar 2.6 Power supply
11
Gambar 2.7 Skema blok power supply
b.Lamp Ballast
Berfungsi sebagai pintu gerbang catuan lampu (memberikan tegangan
mula memberikan tegangan running dan juga memberikan informasi kepada main
board).
Gambar 2.8 Lamp Ballast
12
Gambar 2.9 Skema blok Lamp ballast
c.Main Board
Mainboard Berfungsi melakukan proses pengaturan dan mengontrol pada
sistem multimedia LCD Projector.
13
Gambar 2.10 Mainboard
d.Optical Engine
Optical Engine Berfungsi untuk mengatur dan mendistribusikan cahaya
( untuk type DLP) dan berfungsi memecah warna ( RGB ) untuk type LCD.
Gambar 2.11 Optical Engine
e.Lensa
Lensa Berfungsi melakukan pembesaran dan pengecilan citra projeksi dan
berfungsi juga melakukan focus pada citra projeksi.
14
Gambar 2.12 lensa fokus dan zoom
f.Fan (Kipas pendigin)
Fan (Kipas pendingin) Berfungsi mendinginkan pada sistem multimedia
projector, sehingga panas yang ada di dalam unit langsung di keluarkan oleh fan
tersebut.
Gambar 2.13 Fan (kipas pendingin)
15
g.Sensor Atau Pengaman
Sensor atau pengaman Berfungsi melakukan perabaan baik temperature
maupun keadaan abnormal lainnya.
Gambar 2.14 Sensor atau pengaman
h.LCD Panel
LCD Panel sebagai penampil gambar sebelum di proyeksikan ke prisma.
Gambar 2.15 LCD Panel
i.Lampu
Lampu Berfungsi sebagai sumber cahaya bagi sistem multimedia
projector.
16
Gambar 2.16 Lampu
j.Polarize
Polarize Berfungsi menyaring warna dasar dari optical engine polrize
terbagi 2 yaitu polarize in dan out. Polarize in terdapat dalam engine dan polarize
out terdapat dalam LCD Panel.
Polarize
Out
Polrize In
Gambar 2.17 Polarize In dan Out
k.Prisma
Prisma Berfungsi menggabungkan gambar dari masing-masing LCD Red,
Green, Blue (RGB) dan di proyeksikan ke lensa.
Gambar 2.18 Prisma
17
2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan LCD
Projector jenis LCD memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah
kelebihan dan kekurangan dari LCD Projector.
Kelebihan LCD Projector :

Jenis projector LCD adalah jenis projector yang paling kuat (awet).

Dengan projector 3LCD, Anda mendapatkan warna yang indah dalam
gambar yang jelas didefinisikan - bahkan dalam ruangan yang terang, dan
Anda mendapatkan lebih dari dua kali lipat brightness pada pencahayaan
warna, dibandingkan non-3LCD projector. Terlebih lagi, projector 3LCD
dapat memproyeksikan terang,gambar hidup dengan lampu output yang
rendah.

LCD cenderung mengeluarkan gambar yang lebih tajam lebih tepatnya
focus.
Kekurangan LCD Projector :

Harga unit dan sparepart yang cukup mahal.

Less 'chicken wire' (or 'screen door') effect gambar untuk terlihat lebih
pixellated.Meskipun dengan kemajuan terbaru dalam teknologi 3LCD ini
sekarang hampir tak terlihat.Umumnya lebih besar,karena ada komponen
lebih internal.
18

'Pixel Mati' - Pixel dapat menjadi permanen atau permanen off,sementara
hal ini hampir tidak terlihat dengan satu dead pixel, jika projector
mengembangkan beberapa pixel mati bisa iritasi.
Gambar 2.19 Projector berjenis LCD
2.4 DLP (Digital Light Processing)
Digital Light Processing (DLP) adalah teknologi yang di kembangkan oleh
Texas Instruments. Sistem kerjanya sama sekali berbeda dengan LCD.
Teknologinya bukan lagi menggunakan sistem panel yang dilewati cahaya, namun
menggunakan sistem pantul cermin.DLP menggunakan Chip DMD (Digital
Micromirror Device) yang didalamnya memiliki jutaan cermin mikro. Setiap
cermin mikro tesebut mempresentasikan satu pixel.
Pada projector DLP, berkas cahaya akan diarahkan ke permukaan keping
DMD. Cermin mikro akan bergerak mengarahkan cahaya ke lensa atau
menjauhkan cahaya dari lensa. Bila cahaya diarahkan ke lensa,berarti pixel dalam
kondisi “hidup”, bila dijauhkan dari lensa,maka pixel dalam keadaan “mati”.
DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari tiga lapis cermin-cermin
micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga udara yang
memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat. Kemiringan
setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang ada pada DMD.
19
Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu set optic saja.
Kesederhanaan ini membuat projector DLP lebih ringkas dan ringan. Beratnya
dapat mencapai kurang dari 250 gram.
Contrast Ratio dan struktur pixel DLP juga lebih baik. Hal ini disebabkan
oleh sistem transmisive yang dimiliki oleh DLP.Meskipun pada beberapa sisi
DLP lebih baik dari LCD, DLP juga memiliki kekurangan.Penggunaan
colorwheel pada DLP mengurangi nilai brightness projector.Dari segi harga,
projector DLP juga lebih mahal, sebab ongkos produksi yang dibutuhkannya
memang tinggi.
2.4.1 Prinsip kerja DLP (Digital Light Processing)
Projector DLP bekerja berdasarkan prinsip pantulan cahaya yang
dihasilkan oleh DMD (Digital Micromirror Device). Proses kerja DLP yaitu
cahaya putih yang di hasilkan oleh lampu lalu di biaskan oleh colour wheel, lalu
hasil biasan dari colour wheel tersebut berupa warna RGB dan cahaya yang sudah
berwarna tersebut masuk melalui lorong kotak yang di sebut light tunnel, setelah
masuk melalui light tunnel maka di teruskan ke DMD, dan DMD memantukan
gambar berikut cahaya yang berwarna tersebut ke lensa, dan lensa memperbesar
tampilan.
20
Gambar 2.20 Prinsip kerja DLP projector
2.4.2 Blok diagram DLP projector
Dibawah ini adalah blok diagram DLP projector secara umum :
Gambar 2.21 Blok diagram DLP projector
Terdapat 8 piranti utama dalam DLP projector yaitu : power supply, lamp ballast,
mainboard, lensa, optical engine, DMD, colour wheel, lampu.
21
2.4.3 Fungsi masing-masing blok diagram
Seperti yang di jelaskan pada projector berjenis LCD, projector DLP
memiliki fungsi yang sama pada projector LCD pada bagian :

Power supply

Lamp ballast

Mainboard

Lampu

Lensa
Sedangkan untuk optical engine, DMD,dan colour wheel memiliki fungsi khusus
di projector DLP dimana piranti tersebut tidak ada dalam projector LCD. Berikut
adalah fungsi dari masing-masing piranti tersebut.
a.Optical Engine
Optical engine pada DLP projector berbeda dengan LCD projector,
dimana LCD projector memiliki tiga lorong untuk pembagi cahaya dalam optical
enginenya, sedangkan dalam optical engine DLP projector hanya memiliki satu
lorong dalam optical enginenya, fungsinya optical engine tersebut untuk
mendistribusikan cahaya dari lampu dan mengarah ke DMD lalu di patulkan ke
lensa.
22
Gambar 2.22 Optical engine DLP projector
b.Colour wheel
Colour wheel berfungsi sebagai pembuat warna dengan cara pembiasan
cahaya. Colour wheel bekerja secara berputar untuk mendapatkan warna yang di
inginkan itu terjadi karena colour wheel menggunakan motor sebagai penggerak.
Colour wheel sendiri berbahan kaca berwarna Red, Green, Blue, dan White.Untuk
mengatur kecepatan colour wheel, terdapat sensor pada sisi atas colour wheel
yang di kendalikan oleh mainboard.
Gambar 2.23 Colour wheel
23
c.DMD (Digital Micromirror Device)
DMD berfungsi sebagai penampil gambar. Gambar yang dihasilkan DMD
berwarna hitam putih. Dalam DMD terdapat jutaan micromirror yang berfungsi
sebagai pantulan cahaya,dimana satu micromirror tersebut berbentuk satu dot
pixel pada gambar.
Gambar 2.24 Susunan micromirror pada DMD
Gambar 2.25 DMD (Digital Micromirror Device)
24
2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan DLP projector
Projector jenis DLP memiliki kelebihan dan kekurangan,berikut adalah
kelebihan dan kekurangan dari DLP Projector.
Kelebihan

Less 'chicken wire' (or 'screen door') effect karena piksel yang lebih dekat
bersama-sama. Hal ini tidak membuat banyak perbedaan dengan data,
tetapi menghasilkan gambar lebih halus untuk video.

Kontras yang lebih tinggi Karena menggunakan optical engine satu
lorong.

Kuat terhadap lingkungan berdebu.

Piranti yang sederhana yang membuat berat DLP projector ringan.
Kekurangan

Efek 'pelangi', muncul sebagai kilatan sesaat pelangi seperti striping
biasanya membuntuti objek terang terlihat dari satu sisi layar untuk yang
lain, atau ketika mencari jauh dari citra yang diproyeksikan ke objek
offscreen.

The 'halo' efek (atau 'kebocoran cahaya'). Ini mungkin mengganggu
beberapa orang menggunakan projector mereka untuk bioskop rumah.
Pada dasarnya itu sebuah band abu-abu di sekitar bagian luar gambar,
25
yang disebabkan oleh cahaya liar yang memantul dari tepi cermin kecil
pada chip DLP.

Mudah dead pixel (pixel mati) akibat dari micromirror yang rusak.

Lampu mudah pecah karena menggunakan sedikit fan (kipas pendingin)
didalam unit.
Gambar 2.26 DLP projector
2.5 LCOS (Liquid Crystal On Silicon)
Kristal cair pada silikon (LCoS atau LCOS) adalah "mikro-proyeksi" atau
"mikro-display" teknologi biasanya diterapkan pada televisi proyeksi Ini adalah
teknologi reflektif yang mirip dengan projector DLP, namun menggunakan kristal
cair bukan cermin individu. Dengan cara perbandingan, LCD projector
menggunakan chip transmissive LCD, memungkinkan cahaya untuk melewati
kristal cair. Dalam LCoS, kristal cair diaplikasikan langsung ke permukaan chip
silikon dilapisi dengan lapisan aluminized, dengan beberapa jenis lapisan
passivasi yang sangat reflektif.
2.5.1 Prinsip kerja LCOS (Liquid Crystal On Silicon)
Konstruksi LCoS dibuat dari layer kristal cair yang dijepit chip IC dan
lembaran kaca. Prinsip kerjanya,cahaya akan memasuki perangkat LCoS dan
26
memantul pada elektroda cermin. Sebuah lensa proyeksi kemudian akan
menguatkan cahaya yang terpantul dan memfokuskan gambar kelayar.
LCoS dapat dibedakan menjadi: Sistem 3-LCoS untuk ketiga warna primer dan
sistem single-panel yang menggunakan parangkat LCoS dan sebuah color wheel.
Panel LCoS memiliki rasio aperture yang lebih besar daripada panel LCD HTPS.
Sehingga panel ini dapat menghasilkan layar yang lebih terang dan lebih mudah
dikembangkan sebagai panel high definition.
Gambar 2.27 Prinsip kerja LCOS projector
2.5.2 Kelebihan dan kekurangan LCOS
Projector jenis LCOS memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah
kelebihan dan kekurangan dari LCOS Projector.
Kelebihan

Warna yang di hasilkan sangat baik.
27

Resolusi yang tinggi hingga QXGA (2048 x 1536 Pixel).

Screen door hampir nyaris tidak terlihat.
Kekurangan

Ukuran projector yang besar

Harga yang sangat mahal.

Contras ratio rendah.
Gambar 2.28 LCOS projector
2.6 Istilah-istilah pada projector
Dalam projector terdapat istilah-istilah untuk menentukan spesifikasi
projector, istilah-istilah tersebut antara lain yaitu :
 ANSI Lumens
 Resolution
 Aspect Ratio
 Contras Ratio
28
 Lens shift
 Keystone
 Zoom Ratio
 Focus
2.6.1 ANSI Lumens
ANSI lumens adalah sebuah pengukuran cahaya yang telah dibakukan
oleh ANSI (American National Standards Institute). Hal ini umumnya digunakan
untuk menilai kecerahan sebuah projector. ANSI lumen rating rata-rata
menggunakan beberapa pengukuran yang diambil di seluruh muka sumber
cahaya. Sebuah ruangan kecil biasanya memerlukan 200-300 ANSI lumens,
sedangkan ruangan besar mungkin memerlukan 400-600. Sebuah auditorium
besar mungkin perlu 2000 atau lebih.
Lumen (satuan) dari Wikipedia Lumen (simbol: lm) adalah satuan turunan
SI fluks cahaya, ukuran dari "jumlah" total cahaya tampak yang dipancarkan oleh
sebuah sumber. Fluks cahaya berbeda dengan fluks radiasi dalam pengukuran
fluks bercahaya mencerminkan sensitivitas beragam mata manusia untuk panjang
gelombang cahaya yang berbeda, sedangkan pengukuran fluks radiasi
menunjukkan daya total dari semua cahaya yang dipancarkan, independen dari
kemampuan mata untuk melihat itu. Lumen didefinisikan dalam kaitannya dengan
candela sebagai 1 lm = 1 cd · sr.Sebuah bola penuh memiliki sudut solid 4 ·
steradians π, sehingga sumber cahaya yang seragam satu candela memancar ke
segala arah memiliki flux cahaya total 1 cd · 4π sr = 4π ≈ 12,57 lumen .
29
Semakin tinggi ANSI Lumens semakin terang LCD Projector output
cahayanya. Projector dengan Lumens dibawah 1000 lumens akan terasa kurang
pencahayaannya. Sebuah Projector dengan 1000-2000 lumens akan dapat
mencukupi pencahayaannya untuk sebuah presentasi bisnis atau situasi dalam
sebuah kelas.Sementara Projector dengan Lumens 2000-3000 menghasilkan
cahaya yang cukup untuk menerangi sebuah gambar tanpa cacat dalam sebuah
ruangan yang besar/luas ataupun situasi sebuah kelas.Tanpa brightness yang
cukup maka gambar yang dihasilkan akan terlihat keruh dan halus meski pada
ruangan yang gelap. Ukuran ruangan,ukuran screen dan jarak antara projector
dengan screen akan memberi pengaruh pada kebutuhan anda dalam menentukan
lebih atau kurangnya lumens.
Output cahaya dari projector (termasuk video projector) biasanya diukur
dalam lumen. Sebuah prosedur standar untuk pengujian projector telah ditetapkan
oleh American National Standards Institute, yang melibatkan beberapa
pengukuran rata-rata diambil bersama-sama pada posisi yang berbeda untuk
tujuan pemasaran. Fluks bercahaya projector yang telah di uji sesuai dengan
prosedur ini dapat dikutip dalam "ANSI lumens",untuk membedakan mereka dari
orang diuji oleh metode lain.ANSI lumen pengukuran pada umumnya lebih akurat
dibandingkan dengan teknik pengukuran lain yang digunakan dalam industri
projector. Hal ini memungkinkan projector untuk lebih mudah dibandingkan
berdasarkan spesifikasi kecerahan mereka.
Metode untuk mengukur ANSI lumens didefinisikan dalam dokumen
IT7.215 yang diciptakan pada tahun 1992. Pertama projector diatur untuk
menampilkan gambar di sebuah ruangan pada suhu 25 derajat Celcius. Kecerahan
30
dan kontras projector disesuaikan sehingga pada bidang putih penuh, adalah
mungkin untuk membedakan antara blok area layar 5% dari putih puncak 95%,
dan dua identik berukuran 100% dan 90% puncak kotak putih di pusat bidang
putih. Output cahaya kemudian diukur pada bidang putih penuh di sembilan lokasi
tertentu di sekitar layar dan rata-rata. Rata-rata ini kemudian dikalikan dengan
area layar untuk memberikan kecerahan projector dalam "ANSI lumen".
2.6.2 Resolution
Parameter lain yang juga perlu diperhatikan adalah resolusi. Semakin baik
resolusi memang akan menghasilkan gambar yang semakin baik juga. Namun
berkaitan dengan resolusi, tidak semua aplikasi membutuhkan resolusi yang
tinggi. Ada baiknya jika pemilihan resolusi disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab
biar bagaimanapun, semakin tinggi resolusi sebuah projector, harga projector
tersebut pun akan semakin mahal.
Biasanya,resolusi pada projector diwakilkan dengan sebutan-sebutan seperti
SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA.

SVGA
Yang dimaksud dengan SVGA adalah projector memiliki resolusi
800x600 pixel. Resolusi ini sangat cocok untuk digunakan keperluan
presentasi sederhana. Yang dimaksud dengan presentasi sederhana adalah
presentasi-presentasi yang tidak menampakkan gambar-gambar yang
kompleks hanya seputar teks, grafik,dan diagram biasa saja.

XGA
Nilai resolusi pada projector XGA adalah 1024x768 pixel. Gambar yang
31
dihasilkan oleh projector XGA lebih jernih dibandingkan projector dengan
resolusi SVGA, sehingga penggunaannya dapat lebih luas. Projector XGA
dapat digunakan untuk melakukan presentasi yang lebih banyak
menggunakan warna dibanding presentasi dengan SVGA.

SXGA
Bila ada presentasi yang sangat kompleks, banyak menampilkan tidak
hanya grafik dan diagram saja,melainkan gambar-gambar desain seperti
gambar teknik atau iklan, maka sebaiknya presenter menggunakan
projector dengan resolusi SXGA. Projector dikatakan memiliki resolusi
SXGA berarti projector tersebut memiliki resolusi sebesar 1280x1024
pixel. Projector dengan resolusi tinggi ini juga cocok untuk digunakan
sebagai layar pada home entertainment anda. Karena untuk menonton
sebuah film memang dibutuhkan resolusi yang tinggi

UXGA
Proyektor dengan resolusi UXGA sampai saat ini masih sangat mahal dan
jarang. Projector beresolusi 1600x1200 pixel ini lebih cocok digunakan
oleh para profesional yang bergerak di bidang imaging untuk melakukan
presentasi. Atau bagi Anda yang memang memiliki dana berlebih untuk
home entertaiment.

QXGA
Sampai saat ini,projector yang memiliki resolusi QXGA masih sangat
jarang. Salah satunya adalah projector yang diproduksi oleh JVC.
Projector tersebut menggunakan sistem LCOS dengan sebuah chip yang
dinamakan D-ILA. Yang dimaksud dengan resolusi QXGA adalah
32
projector beresolusi 2048x1536 pixel. Hampir tujuh kali lebih besar dari
SVGA.
2.6.3 Aspect Ratio
Rasio aspek dari suatu gambar adalah rasio dari lebar gambar untuk
tingginya, dinyatakan sebagai dua angka yang dipisahkan oleh titik dua.
Artinya,untuk x suatu: y aspek rasio, tidak peduli seberapa besar atau kecil
gambar, jika lebar dibagi ke dalam unit x dari panjang yang sama dan tinggi yang
diukur menggunakan satuan panjang yang sama, ketinggian akan diukur untuk y
unit.
Aspek rasio secara matematis dinyatakan sebagai x: y (diucapkan "x-key") dan x × y (diucapkan "x-by-y"), dengan yang terakhir terutama digunakan
untuk dimensi pixel, seperti 640×480. Rasio aspek sinematografi biasanya
dilambangkan sebagai kelipatan (dibulatkan) desimal tinggi lebar vs unit,
sementara rasio aspek fotografi dan videographic biasanya didefinisikan dan
dilambangkan dengan rasio jumlah seluruh lebar untuk tinggi. Dalam gambar
digital ada perbedaan halus antara Rasio Aspek Display (gambar seperti yang
ditampilkan) dan Rasio Aspek Penyimpanan (rasio dimensi piksel); utuk lebih
jelasnya ada pada gambar berikut.
Gambar 2.29 Perbandingan ukuran Aspect ratio
33
Aspek rasio yang paling umum digunakan saat ini dalam penyajian film di
bioskop adalah 1,85:1 dan 2.39:1.Dua rasio aspek umum videographic adalah 4:3
(1.3:1), format video universal dari abad ke-20 dan 16:09 (1.7:1), universal untuk
televisi definisi tinggi dan televisi digital Eropa, bioskop dan video rasio aspek
ada, tapi jarang digunakan.Pada tahun 2010,21:09 nominal (2.3) TV aspek telah
diperkenalkan oleh Philips dan Vizio (yang terakhir menggunakan LCD dari AU
Optronics) sebagai menampilkan "bioskop" meskipun resolusi lebih tepatnya
2560/1080 = 2,37 (persis) dan aspek rasio tidak standar di HDTV. Dalam
fotografi kamera rasio aspek yang paling umum adalah 4:3, dan lebih baru-baru
yang ditemukan di kamera konsumen 16:09 rasio aspek lain, seperti 5:4, 6:7, dan
1:1 (format persegi), digunakan dalam fotografi juga, terutama dalam format
medium dan format besar.
Untuk televisi, DVD dan Blu-ray, format mengkonversi rasio setara
dicapai dengan baik dan memperbesar gambar asli (oleh faktor yang sama di
kedua arah) untuk mengisi daerah menampilkan format penerima dan memotong
apapun informasi foto berlebih (zoom dan tanam), dengan menambahkan Mate
horisontal (letterboxing) atau vertikal Mate(pillarboxing) untuk mempertahankan
rasio aspek format asli, atau (untuk TV dan DVD) dengan peregangan sehingga
mendistorsi gambar untuk mengisi rasio format penerima, dengan skala oleh
faktor-faktor yang berbeda di kedua arah, mungkin scaling dengan faktor yang
berbeda di tengah dan di tepi seperti dalam modus Zoom Wide.
2.6.4 Contras Ratio
Rasio kontras adalah properti dari sistem tampilan,yang didefinisikan
sebagai rasio dari luminansi warna terang (putih) dengan yang warna gelap
34
(hitam) bahwa sistem ini mampu menghasilkan. Sebuah rasio kontras yang tinggi
merupakan aspek yang diinginkan menampilkan setiap.
Belum ada cara standar resmi untuk mengukur rasio kontras untuk sistem
atau bagian-bagiannya, juga tidak ada standar untuk mendefinisikan "Rasio
Kontras" yang diterima oleh organisasi standar sehingga penilaian yang diberikan
oleh produsen yang berbeda dari tampilan perangkat tidak selalu sebanding
dengan sama lain karena perbedaan dalam metode pengukuran, operasi, dan
variabel tak tertulis. Produsen secara tradisional lebih menyukai metode
pengukuran yang mengisolasi perangkat dari sistem,sedangkan desainer lainnya
lebih sering mengambil efek dari ruangan ke rekening. Sebuah ruang yang ideal
akan menyerap semua cahaya mencerminkan dari layar proyeksi atau dipancarkan
oleh CRT, dan lampu hanya terlihat di dalam ruangan akan datang dari perangkat
layar. Dengan ruangan yang rasio kontras gambar akan sama dengan rasio kontras
perangkat. Kamar nyata mencerminkan beberapa lampu belakang gambar
bergerak statis untuk sebuah sistem yang menampilkan gambar dinamis
mengubah sedikit menyulitkan definisi rasio kontras, karena kebutuhan untuk
mempertimbangkan dimensi temporal ekstra untuk proses pengukuran. Dengan
demikian rasio luminositas dari sistem terang dan warna gelap ini mampu
memproduksi secara bersamaan pada setiap instan waktu disebut rasio kontras
statis, sedangkan rasio luminositas terang dan warna gelap sistem ini mampu
menghasilkan dari waktu ke waktu disebut rasio kontras dinamis.
Langkah lainnya adalah kontras ANSI,di mana pengukuran dilakukan
dengan gambar papan tes checker bermotif dimana nilai luminositas hitam dan
putih diukur secara simultan. Ini adalah ukuran yang lebih realistis dari
35
kemampuan sistem, tetapi juga meliputi potensi termasuk efek ruang menjadi
pengukuran, jika tes ini tidak dilakukan di ruangan yang dekat dengan ideal. Hal
ini berguna untuk dicatat bahwa pada metode off penuh /full efektif mengukur
rasio kontras dinamis menampilkan, sementara kontras ANSI mengukur rasio
kontras statis.
Dynamic Contrast (DC), Sebuah perkembangan baru-baru ini penting
dalam teknologi LCD adalah yang disebut "kontras dinamis" (DC), juga disebut
"kontras rasio maju" dan sebutan lainnya. Ketika ada kebutuhan untuk
menampilkan
gambar
gelap,
layar
akan
underpower
lampu
backlight
(menurunkan aperture dari lensa proyektor menggunakan iris), namun secara
proporsional akan memperkuat transmisi melalui panel LCD. Hal ini memberikan
manfaat untuk mewujudkan rasio kontras potensial statis dari panel LCD ketika
menyaksikan gambar di ruangan gelap. Kekurangannya adalah bahwa jika adegan
gelap memang mengandung daerah kecil cahaya superbright, kualitas gambar
mungkin lebih terbuka.
Kecerahan yang paling sering digunakan dalam literatur pemasaran,
mengacu pada intensitas cahaya yang dipancarkan pada layar diukur dalam
candela per meter persegi (cd/m2). Semakin tinggi angkanya,semakin terang
layar. Hal ini juga umum untuk pasar hanya rasio kontras dinamis kemampuan
menampilkan (ketika itu lebih baik daripada rasio kontras statis), yang tidak harus
langsung dibandingkan dengan rasio kontras statis.Sebuah layar plasma dengan
rasio kontras 5000:1 statis akan menunjukkan kontras yang superior ke LCD
dengan rasio kontras 5000:1 1000:1 dinamis dan statis ketika sinyal input berisi
serangkaian penuh brightness dari 0 sampai 100% secara bersamaan.
36
Dalam literatur pemasaran,kontras rasio untuk memancarkan dan
menampilkan selalu diukur di bawah kondisi optimal dari sebuah kamar di
kegelapan total. Dalam situasi khas melihat rasio kontras secara signifikan lebih
rendah karena pantulan cahaya dari permukaan layar, sehingga sulit untuk
membedakan antara perangkat yang berbeda dengan rasio kontras sangat tinggi.
Berapa banyak cahaya ruangan mengurangi rasio kontras tergantung pada
pencahayaan layar, serta jumlah cahaya terpantul di layar.
Sebuah cetak bersih di bioskop khas mungkin memiliki rasio kontras
500:1 rasio kontras dinamis biasanya diukur di pabrik dengan dua panel dari
model yang sama sebagai panel masing-masing akan memiliki gelap melekat dan
cahaya panas. Statis biasanya diukur dengan layar yang sama menunjukkan
setengah vs setengah layar penuh layar gelap dan terang penuh. Hal ini biasanya
menghasilkan rasio yang lebih rendah sebagai kecerahan akan merayap ke daerah
gelap dari layar sehingga memberikan pencahayaan yang lebih tinggi.
2.6.5 Lens shift
Lensa geser vertikal memungkinkan projector untuk optik bergerak atau
pergeseran gambar atas dan bawah sehingga projector akan selalu ditempatkan
dengan benar bahkan dalam berbagai skenario instalasi.
Tidak seperti koreksi keystone digital, pergeseran lensa tidak menurunkan
kualitas gambar dan dapat digunakan di akan.Pergeseran lensa dapat
memungkinkan projector untuk ditempatkan pada rak yang tinggi up di kamar
tanpa pembalik projector.
37
Lensa geser horizontal bekerja dengan cara menggeser posisi lensa ke kiri
dan kekanan. Memungkinkan projector untuk memindahkan gambar dari sisi ke
sisi, sehingga projector tidak harus ditempatkan langsung di depan layar.
Gambar 2.30 Perbedaan posisi shift lens
2.6.6 Keystone
Keystone adalah bentuk tampilan projeksi cahaya sewaktu di display pada
screen atau tembok. Apakah rata sisi kanan maupun kiri, agar tidak trapesium atau
lengkung bantal( Pincussion), maka di perlukan keystone agar tampilan bisa
diatur dan di sesuaikan dengan sreennya (layar).
3.6.7 Zoom Ratio
Zoom Ratio adalah rasio antara gambar terkecil dan terbesar yang dapat
diproyeksikan dari jarak tetap. Sebagai contoh,rasio 1.4:1 berarti gambar dengan
diagonal 10 meter tanpa zoom akan menjadi gambar dengan diagonal 14 meter
dengan zoom penuh dalam jarak yang sama.
38
3.6.8 Focus
Focus adalah fitur yang di pergunakan untuk memfokuskan tampilan dan
menghilangkan efek blur sehingga tercipta tampilan yang benar – benar jelas. Ada
2 jenis focus. Manual Focus dan Auto Focus. Semua projector memiliki fitur
Focus.
3.7 SCREEN PROJECTOR (Layar Projector)
Sebuah layar projector adalah instalasi yang terdiri dari permukaan dan
struktur pendukung yang digunakan untuk menampilkan gambar diproyeksikan
untuk pandangan penonton. Layar proyeksi dapat diinstal secara permanen seperti
di gedung bioskop, dilukis di dinding,semi-permanen, seperti dalam sebuah ruang
konferensi atau non-dedicated melihat ruang.
Seragam putih atau layar abu-abu digunakan hampir secara eksklusif
untuk menghindari perubahan warna pada gambar, sementara yang paling
diinginkan kecerahan layar tergantung pada sejumlah variabel, seperti tingkat
cahaya ambient dan kekuatan terang sumber gambar. Layar datar atau
melengkung
dapat
digunakan
tergantung
pada
lensa
digunakan
untuk
memproyeksikan gambar dan akurasi geometris yang dikehendaki dari gambar
produksi, layar datar menjadi lebih umum dari keduanya. Layar dapat lebih
dirancang untuk proyeksi depan atau belakang,yang lebih umum sistem proyeksi
depan memiliki sumber gambar yang terletak di sisi yang sama dari layar sebagai
penonton.
Terdapat 2 jenis screen projector (Layar projector) yaitu : motorize screen
dan manual screen. Motorize screen adalah layar projector yag menggunakan
39
motor sebagai penggerak naik dan turun screen. Pengguna hanya denga menekan
tombol atas atau bawah untuk dapat digunakan. Sedangkan untuk screen projector
manual adalah layar projector yang digunakan dengan cara menarik layar dengan
tangan untuk turun dan menarik lagi untuk menaikannya,jadi semuanya dilakukan
dengan manual.
Gambar 2.31 Screen motorize
Gambar 2.32 Screen manual
40
3.8 BRACKET PROJECTOR
Bracket projector adalah sebuah tempat untuk instalasi projector di langitlangit atau dinding ruangan. Bracket projector umumnya terbuat dari besi karena
untuk menahan beban projector yang cukup berat. Bracket ada 2 macam yaitu fix
bracket dan motorize bracket. Fix bracket yaitu bracket yang sudah fix posisinya
dan tidak biasa di ubah-ubah, biasanya fix bracket tetap kelihatan jika tidak di
gunakan. Motorize bracket adalah bracket yang menggunakan motor untuk
menggerakan bracket naik dan turun, jadi projector dapat masuk ke dalam langitlangit ruangan sehingga tidak terlihat jika tidak dipakai.
Gambar 2.33 Fix Bracket
41
Gambar 2.34 Motorize Bracket
2.9 Komponen dasar elektronik
a.Transistor
Gambar 2.35 Transistor
Transistor adalah komponen aktif (semikonduktor) yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya,
42
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang
dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2
terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil,dan
penguat sinyal radio. Dalam rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa
sehingga berfungsi sebagai memori, dan komponen-komponen lainnya.
Transistor mempunyai tiga kaki yaitu : Basis (B), Colektor (C), Emitor (E)
Gambar 2.36 Nama kaki transistor
1. Basis (B), sebagai tempat untuk input. Terletak di tengah atau sedikit jauh
dari emitor dan colektor.
2. Emitor (E), Untuk memberikan arus yang dibutuhkan transistor.
3. Colektor (C), sebagai tempat untuk output.
Secara umumnya basis, emitor, colektor berfungsi dalam pemberian catudaya
terhadap transistor, mengaktifkan transistor, dan mengatur arus yang masuk ke
43
transistor. Nilai emitor lebih tinggi daripada colektor RBE > RBC Transistor
terbagi dua yaitu transistor NPN dan Transistor PNP.
Gambar 2.37 Simbol transistor
b.Dioda
Gambar 2.38 Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang berguna untuk merubah arus AC
menjadi DC. Dioda merupakan komponen aktif. Komponen aktif adalah sumber
tegangan atau sumber arus yang mampu mensuplai energi ke jaringan.
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda
termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai
dua elektroda aktif dimana isyarat dapat mengalir, dan kebanyakan dioda
digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap
44
(Variable Capacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator
terkendali tegangan. Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda
seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda
adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut
kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut
kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik
dari katup.
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang
sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar
mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks
yang
bergantung
pada
teknologi
yang
digunakan
dan
kondisi
penggunaan.Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan
untuk penggunaan penyearahan. Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's
Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang
paling umum dibuat dari bahan semikonduktor sepertisilikon atau germanium.
c.Resistor
Resistor adalah elemen dari jaringan listrik dan sirkuit elektronik dan di
mana-mana di sebagian besar peralatan elektronik. Praktis resistor dapat dibuat
dari berbagai senyawa dan film, serta resistensi kawat (kawat terbuat dari paduan
Resistivitas tinggi, seperti nikel / krom).
45
Gambar 2.39 Resistor
Karakteristik utama dari sebuah resistor adalah resistensi, toleransi,
tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi
koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Kurang terkenal adalah
perlawanan kritis, nilai yang disipasi daya di bawah batas maksimum yang
diijinkan arus, dan di atas batas yang diterapkan tegangan. Perlawanan kritis
tergantung pada bahan yang merupakan resistor dan juga dimensi fisik, melainkan
ditentukan oleh desain. Resistor dapat diintegrasikan ke dalam sirkuit hibrida dan
dicetak, serta sirkuit terpadu. Ukuran,dan posisi lead (atau terminal) yang relevan
dengan peralatan desainer ; resistor harus secara fisik cukup besar untuk tidak
terlalu panas ketika menghilangkan kekuasaan mereka.
46
Gambar 2.40 Kode warna resistor
Resistor komposisi karbon terdiri dari silinder padat resistif kawat elemen
dengan embedded mengarah atau logam tutup akhir yang memimpin terikat
kawat. Tubuh resistor dilindungi dengan cat atau plastik.Awal abad ke-20 resistor
komposisi karbon telah uninsulated tubuh; memimpin kabel terbungkus di sekitar
ujung batang dan elemen perlawanan disolder. Resistor selesai dicat untuk kode
warna dari nilainya. Elemen resistif terbuat dari campuran tanah halus (bubuk)
karbon dan bahan isolasi (biasanya keramik). Sebuah resin memegang campuran
bersama-sama. Resistensi ditentukan oleh rasio mengisi bahan (bubuk keramik)
ke karbon. Konsentrasi yang lebih tinggi dari karbon, konduktor yang lemah,
47
menghasilkan resistensi yang lebih rendah. Resistor komposisi karbon yang
umum digunakan pada 1960-an dan sebelumnya, tetapi tidak begitu populer untuk
penggunaan umum sekarang sebagai jenis lain memiliki spesifikasi yang lebih
baik,seperti toleransi, tegangan ketergantungan, dan stres (resistor komposisi
karbon akan berubah nilai ketika stres dengan lebih-tegangan). Selain itu,jika
kadar air internal (dari eksposur untuk beberapa jangka waktu ke lingkungan
lembab) adalah signifikan,solder panas akan menciptakan reversibel nonperubahan dalam nilai resistansi. Resistor ini Namun, jika tidak pernah mengalami
Overvoltage juga tidak terlalu panas itu sangat bisa diandalkan. Mereka masih
tersedia, namun relatif cukup mahal. Nilai berkisar dari pecahan dari suatu ohm
hingga 22 megaohm.
d.Kapasitor
Gambar 2.41 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen rangkaian yang berfungsi untuk menyimpan
energi dalam suatu medan listrik.
Kapasitor ada beberapa jenis yaitu :
1. Kapasitor Biasa
48
Kapasitor biasa berfungsi untuk :

Memkopling atau memperpanjang rangkaian

Mem-bypass atau memendekkan rangkaian.
Untuk menguji kelayakan kapasitor biasa ini, caranya yaitu hubungkan
kapasitor biasa ke multimeter, bila jarum penunjuk multimeter diam berarti
kapasitor masih berfungsi dengan baik. Namun bila jarum bergerak, maka berarti
kapasitor tersebut sudah rusak.
2,Kapasitor elektrolit
Untuk menguji kelayakan kapasitor elektrolit ini, caranya yaitu
Hubungkan kapasitor elektrolit ke multimeter, bila jarum penunjuk multimeter
bergerak lalu kembali ke posisi awal (minimal 50 % dari jarak semula), berarti
kapasitor masih berfungsi dengan baik.Namun bila jarum diam,maka berarti
kapasitor tersebut sudah rusak.
Pada kapasitor arus DC tidak bisa masuk, Namun arus AC bisa. Semakin
besar nilai kapitansi, maka nilai tegangan semakin kecil.
Rumus Kapasitor:
Q=C.V
C=Q/V
Dimana :
Q = Muatan ( Coulomb )
C = Kapasitor ( Farad )
V = Tegangan ( Volt )
49
Beberapa ukuran kapasitor yaitu :
Table 2.1 Ukuran Kapasitor
Lambang
Ukuran
Keterangan
F
100
Farad
Mf
10-3
Mili Farad
µF
10-6
Mikro Farad
Nf
10-9
Nano Farad
Pf
10-12
Piko Farad
Berikut tambahan tentang ukuran kapasitor :
1n0 = 1 nano
Bila tertulis 1n2, itu sama saja dengan 1,2 nF
Bila di kapasitor tertulis 100, itu berarti nilainya 100 pF
220 = 0,22 pF
e.Sensor infrared
Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang
dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau
detektor infra merah saat ini ada yagn dibuat khusus dalam satu module dan
dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules
merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat
fotodiode dan penguat (amplifier). IR Detector Photomodules yang digunakan
50
dalam perancangan robot ini adalah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors
Optoelectronics Photomodules). TSOP ini mempunyai berbagai macam tipe
sesuai dengan frekuensi carrier-nya, yaitu antara 30 kHz sampai dengan 56 kHz.
Gambar 2.42 Sensor IR jenis TSOP
Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP
adalah :

Output (Out)

Vs (VCC +5 volt DC)

Ground (GND)
Sensor
penerima
inframerah
TSOP
(TEMIC
Semiconductors
Optoelectronics Photomodules) memiliki fitur-fitur utama, seperti berikut :

Fotodiode dan penguat dalam satu chip

Keluaran aktif rendah

Konsumsi daya rendah

Mendukung logika TTL dan CMOS
Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC
Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang
telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung
mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah
51
(TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan
berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka
keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1.
f.Relay
Relay adalah saklar mekanik yang memanfaatkan medan magnet dari
sebuah kumparan untuk membuka atau menutup kontak saklar.
Medan magnet yang dihasilkan berasal dari sumber tegangan yang
diberikan pada kumparan. Gambar 2.43 memperlihatkan sebuan relay. Prinsip
kerja dari relay adalah tegangan yang diberikan pada kumparan menyebabkan
timbulnya medan magnet pada sekeliling kumparan tersebut, sehingga
mengakibatkan besi menjadi bermagnet dan menarik kontak saklar.
Gambar 2.43 Relay
NC adalah keluaran relay yang pada keadaan normal terhubung dangan
input, sedangkan NO adalah keluaran relay yang pada keadaan normal terputus
dengan input.
52
g.Transformator
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen
pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan
kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk
memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Gambar 2.44 Transformator
53
Download