BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SEJARAH PROJECTOR Projector LCD ditemukan di New York oleh Gene Dolgoff. Dia mulai bekerja di dalam kampus pada tahun 1968 dan mempunyai tujuan untuk memproduksi sebuah video projector yang dalam idenya ia akan membuat sebuah projector LCD yang lebih cerah dibandingkan dengan 3-CRT projector. Idenya adalah menggunakan elemen yang disebut sebagai “cahaya katup” untuk mengatur jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini akan memungkinkan penggunaan yang lebih ampuh untuk sumber cahaya eksternal. Setelah mencoba berbagai bahan,dia setuju dengan penggunaan kristal cair untuk mengatur cahaya pada tahun 1971. Ini membawanya sampai tahun 1984 untuk mendapatkan “addressable” dari layar kristal cair (LCD), yang ketika itulah ia membuat projector LCD pertama di dunia. Setelah membangun itu, dia melihat banyak masalah yang harus dikoreksi termasuk cahaya utama yang hilang dan piksel yang sangat terlihat. Dia kemudian menggunakan metode baru untuk menciptakan efisiensi yang tinggi untuk menghilangkan tampilan pada piksel. Dengan hak paten di seluruh dunia ia memulai di Projectavision Inc pada tahun 1988, perusahaan projector LCD pertama di dunia. Dia melisensi teknologi untuk perusahaan lain seperti Panasonic dan Samsung. Teknologi dan perusahaan ini memulai industri proyeksi digital. Pada tahun 1989 ia dianugerahi kontrak Darpa pertama ($ 1 juta) untuk mengusulkan bahwa standar HDTV AS harus menggunakan pengolahan digital dan proyeksi. Sebagai anggota National 5 Association of Manufacturers Fotografi (NAPM) Standar Sub-komite, IT7-3, ia bersama dengan Leon Shapiro, co-mengembangkan standar ANSI seluruh dunia untuk pengukuran kecerahan, kontras, dan resolusi projector elektronik. Awalnya LCD digunakan dengan sistem ada pada overhead projector. Tapi, LCD sistem tidak memiliki sumber cahaya sendiri. Dengan susah payah dan beribu kegagalan tanpa patah semangat akhirnya mereka bisa sukses dan popular sampai sekarang ini. Mereka memulainya dengan teknologi yang digunakan dalam beberapa ukuran dari belakang proyeksi konsol televisi, dimana LCD ini menggunakan sistem proyeksi di televisi set besar adalah untuk memungkinkan kualitas gambar yang lebih baik sebagai sanggahan satu televisi 60 inci walaupun saat ini sebagai saingan utama dari projector LCD adalah LG 100 inch LCD TV. Pada tahun 2004 dan 2005, projector LCD telah kembali datang dengan fitur yang lebih lengkap karena penambahan yang dinamis dan warna yang dianggap kontras yang telah meningkat hingga tingkat DLP. Sekarang ini manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan LCD khususnya projector LCD hanya tersisa perusahaan gambar Jepang yaitu Epson dan Sony. Epson memiliki sendiri teknologinya dan membuat merk “3LCD”. Untuk memasarkan teknologi projector “3LCD”, Epson mengatur perkongsian yang disebut “Grup 3LCD” pada tahun 2005 dengan manufaktur projector lainnya memegang lisensi dari teknologi 3LCD yang digunakan dalam model projector mereka. 2.2 JENIS-JENIS PROJECTOR Projector memiliki beberapa jenis.Dari beberapa jenis tersebut memiliki perbedaan prinsip kerja dan memiliki keunggulan dan kekurangan masingmasing. Jenis projector tersebut yaitu : LCD, DLP, dan LCOS. 6 2.3 LCD (Liquid Cristal Display) LC atau Liquid Cristal, liquid merupakan substansi atau zat yang berwujud cairan. Cristal adalah zat yang berwujud padat, liquid cristal merupakan zat yang memiliki sifat cair dan padat namun kecenderungan memiliki sifat seperti liquid. Liquid cristal sangat peka terhadap temperatur udara dan medan listrik. Secara normal, arah atau posisi dari liquid Cristal tidak beraturan dan membentuk arah yang tidak bersesuaian. Gambar dibawah ini menunjukan bentuk molekul atau sel dari liquid cristal Gambar 2.1 Molekul Liquid cristal LCD banyak juga terdapat di sekitar kita misalnya di komputer laptop, jam digital, jam tangan, oven microwave, CD player dan banyak perangkat elektronik lainnya. LCD menawarkan beberapa keuntungan nyata dari teknologi tampilan yang lain. Lebih tipis dan ringan dan menarik listrik jauh lebih hemat daripada tabung sinar katoda (CRT). Ternyata kristal cair lebih dekat dengan keadaan cair daripada padat. Dibutuhkan cukup panas untuk mengubah zat yang cocok dari padat menjadi kristal cair, dan hanya membutuhkan waktu sedikit lebih panas untuk mengubah 7 kristal cair ke cairan nyata. Hal ini menjelaskan mengapa kristal cair yang sangat sensitif terhadap suhu. Ini juga menjelaskan mengapa layar LCD dapat berubah ketika dalam cuaca dingin atau selama hari yang panas di pantai. Pengertian LCD projector adalah perangkat yang digunakan untuk membuat proyeksi, projector sering dipakai didalam presentasi. Projector yang banyak digunakan sekarang ini adalah jenis LCD projector, LCD Projector dapat bekerja dengan bantuan peralatan tambahan yaitu kabel data, yang digunakan untuk menghubungkan antara projector dengan komputer. Yang kedua yaitu power supply, berupa adaptor yang digunakan untuk menyalakan projector. Gambar 2.2 LCD panel untuk menampilkan gambar 2.3.1 Prinsip kerja LCD LCD projector bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang di hasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini di buat terpisah berdasarkan warna – warna dasar yaitu merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah projector. Warna gambar yang di keluarkan oleh projector 8 merupakan hasil pembiasan dari panel – panel LCD tersebut yang telah di satukan oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah di satukan tersebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan dijatuhkan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh. Gambar 2.3 Prinsip kerja LCD projector 1 Gambar 2.4 Prinsip kerja LCD projector 2 9 2.3.2 Blok diagram LCD projector Dibawah ini adalah blok diagram LCD projector secara umum : Gambar 2.5 Blok diagram LCD projector Terdapat 7 bagian utama atara lain : Power supply, Main Board, Lamp Balast, Piranti InputLCD, Optical Lampu dan Lensa. 2.3.3 Fungsi masing-masing blok diagram Dari 7 bagian utama dalam LCD projector,masing-masing memiliki fungsi dan tugas yang berbeda,yaitu : a.Power Supply Power supply berfungsi memberikan satuan daya Memberikan satuan daya kepada semua bagian yang terdapat pada LCD Projector. Tegangan yang diperoleh power supply unit dari sumber adalah 220 Volt AC, kemudian oleh unit modul power supply melalui proses switching di ubah menjadi beragam tegangan DC antara lain: 15 Volt dan 5 Volt. 10 Gambar 2.6 Power supply 11 Gambar 2.7 Skema blok power supply b.Lamp Ballast Berfungsi sebagai pintu gerbang catuan lampu (memberikan tegangan mula memberikan tegangan running dan juga memberikan informasi kepada main board). Gambar 2.8 Lamp Ballast 12 Gambar 2.9 Skema blok Lamp ballast c.Main Board Mainboard Berfungsi melakukan proses pengaturan dan mengontrol pada sistem multimedia LCD Projector. 13 Gambar 2.10 Mainboard d.Optical Engine Optical Engine Berfungsi untuk mengatur dan mendistribusikan cahaya ( untuk type DLP) dan berfungsi memecah warna ( RGB ) untuk type LCD. Gambar 2.11 Optical Engine e.Lensa Lensa Berfungsi melakukan pembesaran dan pengecilan citra projeksi dan berfungsi juga melakukan focus pada citra projeksi. 14 Gambar 2.12 lensa fokus dan zoom f.Fan (Kipas pendigin) Fan (Kipas pendingin) Berfungsi mendinginkan pada sistem multimedia projector, sehingga panas yang ada di dalam unit langsung di keluarkan oleh fan tersebut. Gambar 2.13 Fan (kipas pendingin) 15 g.Sensor Atau Pengaman Sensor atau pengaman Berfungsi melakukan perabaan baik temperature maupun keadaan abnormal lainnya. Gambar 2.14 Sensor atau pengaman h.LCD Panel LCD Panel sebagai penampil gambar sebelum di proyeksikan ke prisma. Gambar 2.15 LCD Panel i.Lampu Lampu Berfungsi sebagai sumber cahaya bagi sistem multimedia projector. 16 Gambar 2.16 Lampu j.Polarize Polarize Berfungsi menyaring warna dasar dari optical engine polrize terbagi 2 yaitu polarize in dan out. Polarize in terdapat dalam engine dan polarize out terdapat dalam LCD Panel. Polarize Out Polrize In Gambar 2.17 Polarize In dan Out k.Prisma Prisma Berfungsi menggabungkan gambar dari masing-masing LCD Red, Green, Blue (RGB) dan di proyeksikan ke lensa. Gambar 2.18 Prisma 17 2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan LCD Projector jenis LCD memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari LCD Projector. Kelebihan LCD Projector : Jenis projector LCD adalah jenis projector yang paling kuat (awet). Dengan projector 3LCD, Anda mendapatkan warna yang indah dalam gambar yang jelas didefinisikan - bahkan dalam ruangan yang terang, dan Anda mendapatkan lebih dari dua kali lipat brightness pada pencahayaan warna, dibandingkan non-3LCD projector. Terlebih lagi, projector 3LCD dapat memproyeksikan terang,gambar hidup dengan lampu output yang rendah. LCD cenderung mengeluarkan gambar yang lebih tajam lebih tepatnya focus. Kekurangan LCD Projector : Harga unit dan sparepart yang cukup mahal. Less 'chicken wire' (or 'screen door') effect gambar untuk terlihat lebih pixellated.Meskipun dengan kemajuan terbaru dalam teknologi 3LCD ini sekarang hampir tak terlihat.Umumnya lebih besar,karena ada komponen lebih internal. 18 'Pixel Mati' - Pixel dapat menjadi permanen atau permanen off,sementara hal ini hampir tidak terlihat dengan satu dead pixel, jika projector mengembangkan beberapa pixel mati bisa iritasi. Gambar 2.19 Projector berjenis LCD 2.4 DLP (Digital Light Processing) Digital Light Processing (DLP) adalah teknologi yang di kembangkan oleh Texas Instruments. Sistem kerjanya sama sekali berbeda dengan LCD. Teknologinya bukan lagi menggunakan sistem panel yang dilewati cahaya, namun menggunakan sistem pantul cermin.DLP menggunakan Chip DMD (Digital Micromirror Device) yang didalamnya memiliki jutaan cermin mikro. Setiap cermin mikro tesebut mempresentasikan satu pixel. Pada projector DLP, berkas cahaya akan diarahkan ke permukaan keping DMD. Cermin mikro akan bergerak mengarahkan cahaya ke lensa atau menjauhkan cahaya dari lensa. Bila cahaya diarahkan ke lensa,berarti pixel dalam kondisi “hidup”, bila dijauhkan dari lensa,maka pixel dalam keadaan “mati”. DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari tiga lapis cermin-cermin micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga udara yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat. Kemiringan setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang ada pada DMD. 19 Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu set optic saja. Kesederhanaan ini membuat projector DLP lebih ringkas dan ringan. Beratnya dapat mencapai kurang dari 250 gram. Contrast Ratio dan struktur pixel DLP juga lebih baik. Hal ini disebabkan oleh sistem transmisive yang dimiliki oleh DLP.Meskipun pada beberapa sisi DLP lebih baik dari LCD, DLP juga memiliki kekurangan.Penggunaan colorwheel pada DLP mengurangi nilai brightness projector.Dari segi harga, projector DLP juga lebih mahal, sebab ongkos produksi yang dibutuhkannya memang tinggi. 2.4.1 Prinsip kerja DLP (Digital Light Processing) Projector DLP bekerja berdasarkan prinsip pantulan cahaya yang dihasilkan oleh DMD (Digital Micromirror Device). Proses kerja DLP yaitu cahaya putih yang di hasilkan oleh lampu lalu di biaskan oleh colour wheel, lalu hasil biasan dari colour wheel tersebut berupa warna RGB dan cahaya yang sudah berwarna tersebut masuk melalui lorong kotak yang di sebut light tunnel, setelah masuk melalui light tunnel maka di teruskan ke DMD, dan DMD memantukan gambar berikut cahaya yang berwarna tersebut ke lensa, dan lensa memperbesar tampilan. 20 Gambar 2.20 Prinsip kerja DLP projector 2.4.2 Blok diagram DLP projector Dibawah ini adalah blok diagram DLP projector secara umum : Gambar 2.21 Blok diagram DLP projector Terdapat 8 piranti utama dalam DLP projector yaitu : power supply, lamp ballast, mainboard, lensa, optical engine, DMD, colour wheel, lampu. 21 2.4.3 Fungsi masing-masing blok diagram Seperti yang di jelaskan pada projector berjenis LCD, projector DLP memiliki fungsi yang sama pada projector LCD pada bagian : Power supply Lamp ballast Mainboard Lampu Lensa Sedangkan untuk optical engine, DMD,dan colour wheel memiliki fungsi khusus di projector DLP dimana piranti tersebut tidak ada dalam projector LCD. Berikut adalah fungsi dari masing-masing piranti tersebut. a.Optical Engine Optical engine pada DLP projector berbeda dengan LCD projector, dimana LCD projector memiliki tiga lorong untuk pembagi cahaya dalam optical enginenya, sedangkan dalam optical engine DLP projector hanya memiliki satu lorong dalam optical enginenya, fungsinya optical engine tersebut untuk mendistribusikan cahaya dari lampu dan mengarah ke DMD lalu di patulkan ke lensa. 22 Gambar 2.22 Optical engine DLP projector b.Colour wheel Colour wheel berfungsi sebagai pembuat warna dengan cara pembiasan cahaya. Colour wheel bekerja secara berputar untuk mendapatkan warna yang di inginkan itu terjadi karena colour wheel menggunakan motor sebagai penggerak. Colour wheel sendiri berbahan kaca berwarna Red, Green, Blue, dan White.Untuk mengatur kecepatan colour wheel, terdapat sensor pada sisi atas colour wheel yang di kendalikan oleh mainboard. Gambar 2.23 Colour wheel 23 c.DMD (Digital Micromirror Device) DMD berfungsi sebagai penampil gambar. Gambar yang dihasilkan DMD berwarna hitam putih. Dalam DMD terdapat jutaan micromirror yang berfungsi sebagai pantulan cahaya,dimana satu micromirror tersebut berbentuk satu dot pixel pada gambar. Gambar 2.24 Susunan micromirror pada DMD Gambar 2.25 DMD (Digital Micromirror Device) 24 2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan DLP projector Projector jenis DLP memiliki kelebihan dan kekurangan,berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari DLP Projector. Kelebihan Less 'chicken wire' (or 'screen door') effect karena piksel yang lebih dekat bersama-sama. Hal ini tidak membuat banyak perbedaan dengan data, tetapi menghasilkan gambar lebih halus untuk video. Kontras yang lebih tinggi Karena menggunakan optical engine satu lorong. Kuat terhadap lingkungan berdebu. Piranti yang sederhana yang membuat berat DLP projector ringan. Kekurangan Efek 'pelangi', muncul sebagai kilatan sesaat pelangi seperti striping biasanya membuntuti objek terang terlihat dari satu sisi layar untuk yang lain, atau ketika mencari jauh dari citra yang diproyeksikan ke objek offscreen. The 'halo' efek (atau 'kebocoran cahaya'). Ini mungkin mengganggu beberapa orang menggunakan projector mereka untuk bioskop rumah. Pada dasarnya itu sebuah band abu-abu di sekitar bagian luar gambar, 25 yang disebabkan oleh cahaya liar yang memantul dari tepi cermin kecil pada chip DLP. Mudah dead pixel (pixel mati) akibat dari micromirror yang rusak. Lampu mudah pecah karena menggunakan sedikit fan (kipas pendingin) didalam unit. Gambar 2.26 DLP projector 2.5 LCOS (Liquid Crystal On Silicon) Kristal cair pada silikon (LCoS atau LCOS) adalah "mikro-proyeksi" atau "mikro-display" teknologi biasanya diterapkan pada televisi proyeksi Ini adalah teknologi reflektif yang mirip dengan projector DLP, namun menggunakan kristal cair bukan cermin individu. Dengan cara perbandingan, LCD projector menggunakan chip transmissive LCD, memungkinkan cahaya untuk melewati kristal cair. Dalam LCoS, kristal cair diaplikasikan langsung ke permukaan chip silikon dilapisi dengan lapisan aluminized, dengan beberapa jenis lapisan passivasi yang sangat reflektif. 2.5.1 Prinsip kerja LCOS (Liquid Crystal On Silicon) Konstruksi LCoS dibuat dari layer kristal cair yang dijepit chip IC dan lembaran kaca. Prinsip kerjanya,cahaya akan memasuki perangkat LCoS dan 26 memantul pada elektroda cermin. Sebuah lensa proyeksi kemudian akan menguatkan cahaya yang terpantul dan memfokuskan gambar kelayar. LCoS dapat dibedakan menjadi: Sistem 3-LCoS untuk ketiga warna primer dan sistem single-panel yang menggunakan parangkat LCoS dan sebuah color wheel. Panel LCoS memiliki rasio aperture yang lebih besar daripada panel LCD HTPS. Sehingga panel ini dapat menghasilkan layar yang lebih terang dan lebih mudah dikembangkan sebagai panel high definition. Gambar 2.27 Prinsip kerja LCOS projector 2.5.2 Kelebihan dan kekurangan LCOS Projector jenis LCOS memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari LCOS Projector. Kelebihan Warna yang di hasilkan sangat baik. 27 Resolusi yang tinggi hingga QXGA (2048 x 1536 Pixel). Screen door hampir nyaris tidak terlihat. Kekurangan Ukuran projector yang besar Harga yang sangat mahal. Contras ratio rendah. Gambar 2.28 LCOS projector 2.6 Istilah-istilah pada projector Dalam projector terdapat istilah-istilah untuk menentukan spesifikasi projector, istilah-istilah tersebut antara lain yaitu : ANSI Lumens Resolution Aspect Ratio Contras Ratio 28 Lens shift Keystone Zoom Ratio Focus 2.6.1 ANSI Lumens ANSI lumens adalah sebuah pengukuran cahaya yang telah dibakukan oleh ANSI (American National Standards Institute). Hal ini umumnya digunakan untuk menilai kecerahan sebuah projector. ANSI lumen rating rata-rata menggunakan beberapa pengukuran yang diambil di seluruh muka sumber cahaya. Sebuah ruangan kecil biasanya memerlukan 200-300 ANSI lumens, sedangkan ruangan besar mungkin memerlukan 400-600. Sebuah auditorium besar mungkin perlu 2000 atau lebih. Lumen (satuan) dari Wikipedia Lumen (simbol: lm) adalah satuan turunan SI fluks cahaya, ukuran dari "jumlah" total cahaya tampak yang dipancarkan oleh sebuah sumber. Fluks cahaya berbeda dengan fluks radiasi dalam pengukuran fluks bercahaya mencerminkan sensitivitas beragam mata manusia untuk panjang gelombang cahaya yang berbeda, sedangkan pengukuran fluks radiasi menunjukkan daya total dari semua cahaya yang dipancarkan, independen dari kemampuan mata untuk melihat itu. Lumen didefinisikan dalam kaitannya dengan candela sebagai 1 lm = 1 cd · sr.Sebuah bola penuh memiliki sudut solid 4 · steradians π, sehingga sumber cahaya yang seragam satu candela memancar ke segala arah memiliki flux cahaya total 1 cd · 4π sr = 4π ≈ 12,57 lumen . 29 Semakin tinggi ANSI Lumens semakin terang LCD Projector output cahayanya. Projector dengan Lumens dibawah 1000 lumens akan terasa kurang pencahayaannya. Sebuah Projector dengan 1000-2000 lumens akan dapat mencukupi pencahayaannya untuk sebuah presentasi bisnis atau situasi dalam sebuah kelas.Sementara Projector dengan Lumens 2000-3000 menghasilkan cahaya yang cukup untuk menerangi sebuah gambar tanpa cacat dalam sebuah ruangan yang besar/luas ataupun situasi sebuah kelas.Tanpa brightness yang cukup maka gambar yang dihasilkan akan terlihat keruh dan halus meski pada ruangan yang gelap. Ukuran ruangan,ukuran screen dan jarak antara projector dengan screen akan memberi pengaruh pada kebutuhan anda dalam menentukan lebih atau kurangnya lumens. Output cahaya dari projector (termasuk video projector) biasanya diukur dalam lumen. Sebuah prosedur standar untuk pengujian projector telah ditetapkan oleh American National Standards Institute, yang melibatkan beberapa pengukuran rata-rata diambil bersama-sama pada posisi yang berbeda untuk tujuan pemasaran. Fluks bercahaya projector yang telah di uji sesuai dengan prosedur ini dapat dikutip dalam "ANSI lumens",untuk membedakan mereka dari orang diuji oleh metode lain.ANSI lumen pengukuran pada umumnya lebih akurat dibandingkan dengan teknik pengukuran lain yang digunakan dalam industri projector. Hal ini memungkinkan projector untuk lebih mudah dibandingkan berdasarkan spesifikasi kecerahan mereka. Metode untuk mengukur ANSI lumens didefinisikan dalam dokumen IT7.215 yang diciptakan pada tahun 1992. Pertama projector diatur untuk menampilkan gambar di sebuah ruangan pada suhu 25 derajat Celcius. Kecerahan 30 dan kontras projector disesuaikan sehingga pada bidang putih penuh, adalah mungkin untuk membedakan antara blok area layar 5% dari putih puncak 95%, dan dua identik berukuran 100% dan 90% puncak kotak putih di pusat bidang putih. Output cahaya kemudian diukur pada bidang putih penuh di sembilan lokasi tertentu di sekitar layar dan rata-rata. Rata-rata ini kemudian dikalikan dengan area layar untuk memberikan kecerahan projector dalam "ANSI lumen". 2.6.2 Resolution Parameter lain yang juga perlu diperhatikan adalah resolusi. Semakin baik resolusi memang akan menghasilkan gambar yang semakin baik juga. Namun berkaitan dengan resolusi, tidak semua aplikasi membutuhkan resolusi yang tinggi. Ada baiknya jika pemilihan resolusi disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab biar bagaimanapun, semakin tinggi resolusi sebuah projector, harga projector tersebut pun akan semakin mahal. Biasanya,resolusi pada projector diwakilkan dengan sebutan-sebutan seperti SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA. SVGA Yang dimaksud dengan SVGA adalah projector memiliki resolusi 800x600 pixel. Resolusi ini sangat cocok untuk digunakan keperluan presentasi sederhana. Yang dimaksud dengan presentasi sederhana adalah presentasi-presentasi yang tidak menampakkan gambar-gambar yang kompleks hanya seputar teks, grafik,dan diagram biasa saja. XGA Nilai resolusi pada projector XGA adalah 1024x768 pixel. Gambar yang 31 dihasilkan oleh projector XGA lebih jernih dibandingkan projector dengan resolusi SVGA, sehingga penggunaannya dapat lebih luas. Projector XGA dapat digunakan untuk melakukan presentasi yang lebih banyak menggunakan warna dibanding presentasi dengan SVGA. SXGA Bila ada presentasi yang sangat kompleks, banyak menampilkan tidak hanya grafik dan diagram saja,melainkan gambar-gambar desain seperti gambar teknik atau iklan, maka sebaiknya presenter menggunakan projector dengan resolusi SXGA. Projector dikatakan memiliki resolusi SXGA berarti projector tersebut memiliki resolusi sebesar 1280x1024 pixel. Projector dengan resolusi tinggi ini juga cocok untuk digunakan sebagai layar pada home entertainment anda. Karena untuk menonton sebuah film memang dibutuhkan resolusi yang tinggi UXGA Proyektor dengan resolusi UXGA sampai saat ini masih sangat mahal dan jarang. Projector beresolusi 1600x1200 pixel ini lebih cocok digunakan oleh para profesional yang bergerak di bidang imaging untuk melakukan presentasi. Atau bagi Anda yang memang memiliki dana berlebih untuk home entertaiment. QXGA Sampai saat ini,projector yang memiliki resolusi QXGA masih sangat jarang. Salah satunya adalah projector yang diproduksi oleh JVC. Projector tersebut menggunakan sistem LCOS dengan sebuah chip yang dinamakan D-ILA. Yang dimaksud dengan resolusi QXGA adalah 32 projector beresolusi 2048x1536 pixel. Hampir tujuh kali lebih besar dari SVGA. 2.6.3 Aspect Ratio Rasio aspek dari suatu gambar adalah rasio dari lebar gambar untuk tingginya, dinyatakan sebagai dua angka yang dipisahkan oleh titik dua. Artinya,untuk x suatu: y aspek rasio, tidak peduli seberapa besar atau kecil gambar, jika lebar dibagi ke dalam unit x dari panjang yang sama dan tinggi yang diukur menggunakan satuan panjang yang sama, ketinggian akan diukur untuk y unit. Aspek rasio secara matematis dinyatakan sebagai x: y (diucapkan "x-key") dan x × y (diucapkan "x-by-y"), dengan yang terakhir terutama digunakan untuk dimensi pixel, seperti 640×480. Rasio aspek sinematografi biasanya dilambangkan sebagai kelipatan (dibulatkan) desimal tinggi lebar vs unit, sementara rasio aspek fotografi dan videographic biasanya didefinisikan dan dilambangkan dengan rasio jumlah seluruh lebar untuk tinggi. Dalam gambar digital ada perbedaan halus antara Rasio Aspek Display (gambar seperti yang ditampilkan) dan Rasio Aspek Penyimpanan (rasio dimensi piksel); utuk lebih jelasnya ada pada gambar berikut. Gambar 2.29 Perbandingan ukuran Aspect ratio 33 Aspek rasio yang paling umum digunakan saat ini dalam penyajian film di bioskop adalah 1,85:1 dan 2.39:1.Dua rasio aspek umum videographic adalah 4:3 (1.3:1), format video universal dari abad ke-20 dan 16:09 (1.7:1), universal untuk televisi definisi tinggi dan televisi digital Eropa, bioskop dan video rasio aspek ada, tapi jarang digunakan.Pada tahun 2010,21:09 nominal (2.3) TV aspek telah diperkenalkan oleh Philips dan Vizio (yang terakhir menggunakan LCD dari AU Optronics) sebagai menampilkan "bioskop" meskipun resolusi lebih tepatnya 2560/1080 = 2,37 (persis) dan aspek rasio tidak standar di HDTV. Dalam fotografi kamera rasio aspek yang paling umum adalah 4:3, dan lebih baru-baru yang ditemukan di kamera konsumen 16:09 rasio aspek lain, seperti 5:4, 6:7, dan 1:1 (format persegi), digunakan dalam fotografi juga, terutama dalam format medium dan format besar. Untuk televisi, DVD dan Blu-ray, format mengkonversi rasio setara dicapai dengan baik dan memperbesar gambar asli (oleh faktor yang sama di kedua arah) untuk mengisi daerah menampilkan format penerima dan memotong apapun informasi foto berlebih (zoom dan tanam), dengan menambahkan Mate horisontal (letterboxing) atau vertikal Mate(pillarboxing) untuk mempertahankan rasio aspek format asli, atau (untuk TV dan DVD) dengan peregangan sehingga mendistorsi gambar untuk mengisi rasio format penerima, dengan skala oleh faktor-faktor yang berbeda di kedua arah, mungkin scaling dengan faktor yang berbeda di tengah dan di tepi seperti dalam modus Zoom Wide. 2.6.4 Contras Ratio Rasio kontras adalah properti dari sistem tampilan,yang didefinisikan sebagai rasio dari luminansi warna terang (putih) dengan yang warna gelap 34 (hitam) bahwa sistem ini mampu menghasilkan. Sebuah rasio kontras yang tinggi merupakan aspek yang diinginkan menampilkan setiap. Belum ada cara standar resmi untuk mengukur rasio kontras untuk sistem atau bagian-bagiannya, juga tidak ada standar untuk mendefinisikan "Rasio Kontras" yang diterima oleh organisasi standar sehingga penilaian yang diberikan oleh produsen yang berbeda dari tampilan perangkat tidak selalu sebanding dengan sama lain karena perbedaan dalam metode pengukuran, operasi, dan variabel tak tertulis. Produsen secara tradisional lebih menyukai metode pengukuran yang mengisolasi perangkat dari sistem,sedangkan desainer lainnya lebih sering mengambil efek dari ruangan ke rekening. Sebuah ruang yang ideal akan menyerap semua cahaya mencerminkan dari layar proyeksi atau dipancarkan oleh CRT, dan lampu hanya terlihat di dalam ruangan akan datang dari perangkat layar. Dengan ruangan yang rasio kontras gambar akan sama dengan rasio kontras perangkat. Kamar nyata mencerminkan beberapa lampu belakang gambar bergerak statis untuk sebuah sistem yang menampilkan gambar dinamis mengubah sedikit menyulitkan definisi rasio kontras, karena kebutuhan untuk mempertimbangkan dimensi temporal ekstra untuk proses pengukuran. Dengan demikian rasio luminositas dari sistem terang dan warna gelap ini mampu memproduksi secara bersamaan pada setiap instan waktu disebut rasio kontras statis, sedangkan rasio luminositas terang dan warna gelap sistem ini mampu menghasilkan dari waktu ke waktu disebut rasio kontras dinamis. Langkah lainnya adalah kontras ANSI,di mana pengukuran dilakukan dengan gambar papan tes checker bermotif dimana nilai luminositas hitam dan putih diukur secara simultan. Ini adalah ukuran yang lebih realistis dari 35 kemampuan sistem, tetapi juga meliputi potensi termasuk efek ruang menjadi pengukuran, jika tes ini tidak dilakukan di ruangan yang dekat dengan ideal. Hal ini berguna untuk dicatat bahwa pada metode off penuh /full efektif mengukur rasio kontras dinamis menampilkan, sementara kontras ANSI mengukur rasio kontras statis. Dynamic Contrast (DC), Sebuah perkembangan baru-baru ini penting dalam teknologi LCD adalah yang disebut "kontras dinamis" (DC), juga disebut "kontras rasio maju" dan sebutan lainnya. Ketika ada kebutuhan untuk menampilkan gambar gelap, layar akan underpower lampu backlight (menurunkan aperture dari lensa proyektor menggunakan iris), namun secara proporsional akan memperkuat transmisi melalui panel LCD. Hal ini memberikan manfaat untuk mewujudkan rasio kontras potensial statis dari panel LCD ketika menyaksikan gambar di ruangan gelap. Kekurangannya adalah bahwa jika adegan gelap memang mengandung daerah kecil cahaya superbright, kualitas gambar mungkin lebih terbuka. Kecerahan yang paling sering digunakan dalam literatur pemasaran, mengacu pada intensitas cahaya yang dipancarkan pada layar diukur dalam candela per meter persegi (cd/m2). Semakin tinggi angkanya,semakin terang layar. Hal ini juga umum untuk pasar hanya rasio kontras dinamis kemampuan menampilkan (ketika itu lebih baik daripada rasio kontras statis), yang tidak harus langsung dibandingkan dengan rasio kontras statis.Sebuah layar plasma dengan rasio kontras 5000:1 statis akan menunjukkan kontras yang superior ke LCD dengan rasio kontras 5000:1 1000:1 dinamis dan statis ketika sinyal input berisi serangkaian penuh brightness dari 0 sampai 100% secara bersamaan. 36 Dalam literatur pemasaran,kontras rasio untuk memancarkan dan menampilkan selalu diukur di bawah kondisi optimal dari sebuah kamar di kegelapan total. Dalam situasi khas melihat rasio kontras secara signifikan lebih rendah karena pantulan cahaya dari permukaan layar, sehingga sulit untuk membedakan antara perangkat yang berbeda dengan rasio kontras sangat tinggi. Berapa banyak cahaya ruangan mengurangi rasio kontras tergantung pada pencahayaan layar, serta jumlah cahaya terpantul di layar. Sebuah cetak bersih di bioskop khas mungkin memiliki rasio kontras 500:1 rasio kontras dinamis biasanya diukur di pabrik dengan dua panel dari model yang sama sebagai panel masing-masing akan memiliki gelap melekat dan cahaya panas. Statis biasanya diukur dengan layar yang sama menunjukkan setengah vs setengah layar penuh layar gelap dan terang penuh. Hal ini biasanya menghasilkan rasio yang lebih rendah sebagai kecerahan akan merayap ke daerah gelap dari layar sehingga memberikan pencahayaan yang lebih tinggi. 2.6.5 Lens shift Lensa geser vertikal memungkinkan projector untuk optik bergerak atau pergeseran gambar atas dan bawah sehingga projector akan selalu ditempatkan dengan benar bahkan dalam berbagai skenario instalasi. Tidak seperti koreksi keystone digital, pergeseran lensa tidak menurunkan kualitas gambar dan dapat digunakan di akan.Pergeseran lensa dapat memungkinkan projector untuk ditempatkan pada rak yang tinggi up di kamar tanpa pembalik projector. 37 Lensa geser horizontal bekerja dengan cara menggeser posisi lensa ke kiri dan kekanan. Memungkinkan projector untuk memindahkan gambar dari sisi ke sisi, sehingga projector tidak harus ditempatkan langsung di depan layar. Gambar 2.30 Perbedaan posisi shift lens 2.6.6 Keystone Keystone adalah bentuk tampilan projeksi cahaya sewaktu di display pada screen atau tembok. Apakah rata sisi kanan maupun kiri, agar tidak trapesium atau lengkung bantal( Pincussion), maka di perlukan keystone agar tampilan bisa diatur dan di sesuaikan dengan sreennya (layar). 3.6.7 Zoom Ratio Zoom Ratio adalah rasio antara gambar terkecil dan terbesar yang dapat diproyeksikan dari jarak tetap. Sebagai contoh,rasio 1.4:1 berarti gambar dengan diagonal 10 meter tanpa zoom akan menjadi gambar dengan diagonal 14 meter dengan zoom penuh dalam jarak yang sama. 38 3.6.8 Focus Focus adalah fitur yang di pergunakan untuk memfokuskan tampilan dan menghilangkan efek blur sehingga tercipta tampilan yang benar – benar jelas. Ada 2 jenis focus. Manual Focus dan Auto Focus. Semua projector memiliki fitur Focus. 3.7 SCREEN PROJECTOR (Layar Projector) Sebuah layar projector adalah instalasi yang terdiri dari permukaan dan struktur pendukung yang digunakan untuk menampilkan gambar diproyeksikan untuk pandangan penonton. Layar proyeksi dapat diinstal secara permanen seperti di gedung bioskop, dilukis di dinding,semi-permanen, seperti dalam sebuah ruang konferensi atau non-dedicated melihat ruang. Seragam putih atau layar abu-abu digunakan hampir secara eksklusif untuk menghindari perubahan warna pada gambar, sementara yang paling diinginkan kecerahan layar tergantung pada sejumlah variabel, seperti tingkat cahaya ambient dan kekuatan terang sumber gambar. Layar datar atau melengkung dapat digunakan tergantung pada lensa digunakan untuk memproyeksikan gambar dan akurasi geometris yang dikehendaki dari gambar produksi, layar datar menjadi lebih umum dari keduanya. Layar dapat lebih dirancang untuk proyeksi depan atau belakang,yang lebih umum sistem proyeksi depan memiliki sumber gambar yang terletak di sisi yang sama dari layar sebagai penonton. Terdapat 2 jenis screen projector (Layar projector) yaitu : motorize screen dan manual screen. Motorize screen adalah layar projector yag menggunakan 39 motor sebagai penggerak naik dan turun screen. Pengguna hanya denga menekan tombol atas atau bawah untuk dapat digunakan. Sedangkan untuk screen projector manual adalah layar projector yang digunakan dengan cara menarik layar dengan tangan untuk turun dan menarik lagi untuk menaikannya,jadi semuanya dilakukan dengan manual. Gambar 2.31 Screen motorize Gambar 2.32 Screen manual 40 3.8 BRACKET PROJECTOR Bracket projector adalah sebuah tempat untuk instalasi projector di langitlangit atau dinding ruangan. Bracket projector umumnya terbuat dari besi karena untuk menahan beban projector yang cukup berat. Bracket ada 2 macam yaitu fix bracket dan motorize bracket. Fix bracket yaitu bracket yang sudah fix posisinya dan tidak biasa di ubah-ubah, biasanya fix bracket tetap kelihatan jika tidak di gunakan. Motorize bracket adalah bracket yang menggunakan motor untuk menggerakan bracket naik dan turun, jadi projector dapat masuk ke dalam langitlangit ruangan sehingga tidak terlihat jika tidak dipakai. Gambar 2.33 Fix Bracket 41 Gambar 2.34 Motorize Bracket 2.9 Komponen dasar elektronik a.Transistor Gambar 2.35 Transistor Transistor adalah komponen aktif (semikonduktor) yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya, 42 memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil,dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai memori, dan komponen-komponen lainnya. Transistor mempunyai tiga kaki yaitu : Basis (B), Colektor (C), Emitor (E) Gambar 2.36 Nama kaki transistor 1. Basis (B), sebagai tempat untuk input. Terletak di tengah atau sedikit jauh dari emitor dan colektor. 2. Emitor (E), Untuk memberikan arus yang dibutuhkan transistor. 3. Colektor (C), sebagai tempat untuk output. Secara umumnya basis, emitor, colektor berfungsi dalam pemberian catudaya terhadap transistor, mengaktifkan transistor, dan mengatur arus yang masuk ke 43 transistor. Nilai emitor lebih tinggi daripada colektor RBE > RBC Transistor terbagi dua yaitu transistor NPN dan Transistor PNP. Gambar 2.37 Simbol transistor b.Dioda Gambar 2.38 Dioda Dioda adalah komponen elektronika yang berguna untuk merubah arus AC menjadi DC. Dioda merupakan komponen aktif. Komponen aktif adalah sumber tegangan atau sumber arus yang mampu mensuplai energi ke jaringan. Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda aktif dimana isyarat dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap 44 (Variable Capacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan. Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan.Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan. Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor sepertisilikon atau germanium. c.Resistor Resistor adalah elemen dari jaringan listrik dan sirkuit elektronik dan di mana-mana di sebagian besar peralatan elektronik. Praktis resistor dapat dibuat dari berbagai senyawa dan film, serta resistensi kawat (kawat terbuat dari paduan Resistivitas tinggi, seperti nikel / krom). 45 Gambar 2.39 Resistor Karakteristik utama dari sebuah resistor adalah resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Kurang terkenal adalah perlawanan kritis, nilai yang disipasi daya di bawah batas maksimum yang diijinkan arus, dan di atas batas yang diterapkan tegangan. Perlawanan kritis tergantung pada bahan yang merupakan resistor dan juga dimensi fisik, melainkan ditentukan oleh desain. Resistor dapat diintegrasikan ke dalam sirkuit hibrida dan dicetak, serta sirkuit terpadu. Ukuran,dan posisi lead (atau terminal) yang relevan dengan peralatan desainer ; resistor harus secara fisik cukup besar untuk tidak terlalu panas ketika menghilangkan kekuasaan mereka. 46 Gambar 2.40 Kode warna resistor Resistor komposisi karbon terdiri dari silinder padat resistif kawat elemen dengan embedded mengarah atau logam tutup akhir yang memimpin terikat kawat. Tubuh resistor dilindungi dengan cat atau plastik.Awal abad ke-20 resistor komposisi karbon telah uninsulated tubuh; memimpin kabel terbungkus di sekitar ujung batang dan elemen perlawanan disolder. Resistor selesai dicat untuk kode warna dari nilainya. Elemen resistif terbuat dari campuran tanah halus (bubuk) karbon dan bahan isolasi (biasanya keramik). Sebuah resin memegang campuran bersama-sama. Resistensi ditentukan oleh rasio mengisi bahan (bubuk keramik) ke karbon. Konsentrasi yang lebih tinggi dari karbon, konduktor yang lemah, 47 menghasilkan resistensi yang lebih rendah. Resistor komposisi karbon yang umum digunakan pada 1960-an dan sebelumnya, tetapi tidak begitu populer untuk penggunaan umum sekarang sebagai jenis lain memiliki spesifikasi yang lebih baik,seperti toleransi, tegangan ketergantungan, dan stres (resistor komposisi karbon akan berubah nilai ketika stres dengan lebih-tegangan). Selain itu,jika kadar air internal (dari eksposur untuk beberapa jangka waktu ke lingkungan lembab) adalah signifikan,solder panas akan menciptakan reversibel nonperubahan dalam nilai resistansi. Resistor ini Namun, jika tidak pernah mengalami Overvoltage juga tidak terlalu panas itu sangat bisa diandalkan. Mereka masih tersedia, namun relatif cukup mahal. Nilai berkisar dari pecahan dari suatu ohm hingga 22 megaohm. d.Kapasitor Gambar 2.41 Kapasitor Kapasitor adalah komponen rangkaian yang berfungsi untuk menyimpan energi dalam suatu medan listrik. Kapasitor ada beberapa jenis yaitu : 1. Kapasitor Biasa 48 Kapasitor biasa berfungsi untuk : Memkopling atau memperpanjang rangkaian Mem-bypass atau memendekkan rangkaian. Untuk menguji kelayakan kapasitor biasa ini, caranya yaitu hubungkan kapasitor biasa ke multimeter, bila jarum penunjuk multimeter diam berarti kapasitor masih berfungsi dengan baik. Namun bila jarum bergerak, maka berarti kapasitor tersebut sudah rusak. 2,Kapasitor elektrolit Untuk menguji kelayakan kapasitor elektrolit ini, caranya yaitu Hubungkan kapasitor elektrolit ke multimeter, bila jarum penunjuk multimeter bergerak lalu kembali ke posisi awal (minimal 50 % dari jarak semula), berarti kapasitor masih berfungsi dengan baik.Namun bila jarum diam,maka berarti kapasitor tersebut sudah rusak. Pada kapasitor arus DC tidak bisa masuk, Namun arus AC bisa. Semakin besar nilai kapitansi, maka nilai tegangan semakin kecil. Rumus Kapasitor: Q=C.V C=Q/V Dimana : Q = Muatan ( Coulomb ) C = Kapasitor ( Farad ) V = Tegangan ( Volt ) 49 Beberapa ukuran kapasitor yaitu : Table 2.1 Ukuran Kapasitor Lambang Ukuran Keterangan F 100 Farad Mf 10-3 Mili Farad µF 10-6 Mikro Farad Nf 10-9 Nano Farad Pf 10-12 Piko Farad Berikut tambahan tentang ukuran kapasitor : 1n0 = 1 nano Bila tertulis 1n2, itu sama saja dengan 1,2 nF Bila di kapasitor tertulis 100, itu berarti nilainya 100 pF 220 = 0,22 pF e.Sensor infrared Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yagn dibuat khusus dalam satu module dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier). IR Detector Photomodules yang digunakan 50 dalam perancangan robot ini adalah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules). TSOP ini mempunyai berbagai macam tipe sesuai dengan frekuensi carrier-nya, yaitu antara 30 kHz sampai dengan 56 kHz. Gambar 2.42 Sensor IR jenis TSOP Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah : Output (Out) Vs (VCC +5 volt DC) Ground (GND) Sensor penerima inframerah TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) memiliki fitur-fitur utama, seperti berikut : Fotodiode dan penguat dalam satu chip Keluaran aktif rendah Konsumsi daya rendah Mendukung logika TTL dan CMOS Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah 51 (TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1. f.Relay Relay adalah saklar mekanik yang memanfaatkan medan magnet dari sebuah kumparan untuk membuka atau menutup kontak saklar. Medan magnet yang dihasilkan berasal dari sumber tegangan yang diberikan pada kumparan. Gambar 2.43 memperlihatkan sebuan relay. Prinsip kerja dari relay adalah tegangan yang diberikan pada kumparan menyebabkan timbulnya medan magnet pada sekeliling kumparan tersebut, sehingga mengakibatkan besi menjadi bermagnet dan menarik kontak saklar. Gambar 2.43 Relay NC adalah keluaran relay yang pada keadaan normal terhubung dangan input, sedangkan NO adalah keluaran relay yang pada keadaan normal terputus dengan input. 52 g.Transformator Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan. Gambar 2.44 Transformator 53