Pertemuan 2.

advertisement
Konstruksi Alat Ukur
Tes Prestasi
(Pertemuan 2)
Berdasarkan atribut yang diungkap, tes dibagi sesuai dengan
gambar diagram di bawah ini :
Abilitas potensial
umum
(intelegensi)
Abilitas potensial
Abilitas potensial
khusus (bakat)
Kognitif
TES
Abilitas aktual
Non-kognitif
Tes Prestasi
Klasifikasi Tes
Menurut Cronbach (1970), tes terbagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu :
• Tes yang Mengukur Performansi Maksimal
• Dirancang untuk mengungkap apa yang dapat dilakukan dan
seberapa baik individu melakukan suatu tugas.
• Stimulus yang disajikan harus jelas struktur dan tujuannya.
• Jawaban individu atas stimulus tersebut dapat bernilai benar/salah.
• Prosedur pengerjaan harus jelas dan sederhana.
• Individu mengetahui cara pemberian skor dan batas waktu
pengerjaannya.
• Hanya pendekatan dan strategi pengerjaan soalnya saja yang tidak
dapat diketahui oleh individu.
• Tes ini mendorong individu untuk berusaha sebaik-baiknya agar
mampu memperoleh skor setinggi mungkin.
• Contoh : tes potensi akademik, tes bakat, tes prestasi belajar.
• Tes yang Mengukur Performansi Tipikal
• Dirancang untuk mengungkap kecenderungan reaksi atau
perilaku individu dalam situasi tertentu.
• Jawaban individu atas stimulus tidak dapat bernilai salah/benar,
melainkan didiagnosis menurut norma-norma tertentu.
• Stimulus dalam tes ini umumnya dibuat dengan struktur
ambiguous, sehingga memungkinkan individu untuk
menginterpretasikan secara subjektif.
• Contoh : tes sikap, tes skala kepribadian.
Tes Prestasi dalam Sistem
Pendidikan
Benyamin S. Bloom dkk membagi kawasan belajar yang
menjadi tujuan pendidikan menjadi tiga kawasan, yaitu :
• Kawasan kognitif
Tes prestasi belajar dalam bentuk
tertulis
• Kawasan afektif
• Kawasan psikomotor
Tujuan tes prestasi belajar : mengungkap keberhasilan individu
dalam belajar serta sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan.
Tes prestasi digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan,
diantaranya :
• Keputusan didaktik
memenuhi kebutuhan pengajaran seperti ketepatan kurikulum
yang berlaku
• Keputusan administratif
memenuhi kebutuhan administrasi seperti keputusan
mengenai nilai/kelulusan
• Keputusan bimbingan penyuluhan
memberikan bimbingan dalam penjurusan/penentuan karir
Fungsi Tes Prestasi (1)
•
•
•
•
Berbagai macam keputusan pendidikan tersebut,
menempatkan tes prestasi belajar dalam beberapa fungsi,
diantaranya :
Fungsi penempatan
mengklasifikasikan individu ke dalam bidang yang sesuai
dengan kemampuan individu
Fungsi formatif
nelihat kemajuan belajar yang telah dicapai oleh individu
Fungsi diagnostik
mendeteksi kesukaran dan kelemahan individu
Fungsi sumatif
informasi mengenai penguasaan pelajaran (contoh : UAS)
Fungsi Tes Prestasi (2)
• Tes sebagai pengukur prestasi
Robert L. Ebel (1979) mengatakan bahwa fungsi utama tes
prestasi adalah mengukur prestasi belajar siswa, tidak
semata-mata memberikan angka-angka saja.
• Tes sebagai motivator dalam belajar
Thorndike dkk (1991) mengatakan bahwa pentingnya nilai,
yang merupakan umpan balik pembelajaran, guna
meningkatkan belajar individu sehingga tes dapat merupakan
salah satu faktor yang memotivasi dan mengarahkan individu
dalam belajar.
Keterbatasan Tes Prestasi
• Pengukuran aspek psikologis tidak pernah mencapai keakuratan yang
tinggi
• Hasil yang didapat berupa estimasi mengenai posisi relatif (relative
standing) individu menurut tingkat kemampuannya pada suatu tugas
• Tidak terdapat nilai 0 mutlak
• Tes prestasi belum tentu dapat digunakan sebagai indikator
penguasaan materi yang sesungguhnya yang telah dicapai oleh
individu yang bersangkutan, dikarenakan :
• Konsep yang menjadi objek ukur tes belum dirumuskan secara baik dan
operasional
• Isi materi belum dibatasi secara spesifik
• Item-item yang disajikan belum cukup komprehensif dan representatif
terhadap domain yang ingin diukur
• Item-item yang disajikan hanya sampai pada tingkat penguasaan yang
rendah (tidak terdapat tingkatan kompetensi yang tinggi seperti
analisis/problem solving)
Adanya keterbatasan yang dimiliki oleh tes prestasi,
diharapkan agar :
• Penyusunan tes didasarkan pada perencanaan yang teliti
• Penulisan item-item yang mengikuti kaidah standar
• Evaluasi yang kontinyu
Prinsip Pengukuran Prestasi
Belajar
• Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi
secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional
• Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif
dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program
instruksional pengajaran
• Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling
cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan
• Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai
dengan tujuan penggunaan hasilnya
• Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan
hasil ukurnya harus ditafsirkan dengan hati-hati
• Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan
belajar para anak didik
Download