PENGARUH VARIASI GRADASI AGREGAT BATU PECAH TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PERMEABILITAS PADA LAPIS PONDASI POROUS PAVEMENT Khusnul Malik , Ludfi Djakfar, Harimurti Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya J. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail : [email protected] ABSTRAK Di Indonesia, khususnya pada daerah perkotaan permasalahan yang banyak terjadi pada perkerasan jalan saat hujan deras adalah adanya genangan air yang berakibat pada kondisi fisik jalan, masalah lalu lintas dan kecelakaan. Hal ini dapat menjadi permasalahan jika jalan tersebut dilalui oleh kendaraan dengan kecepatan tinggi, daya cengkram antara ban dan jalan berkurang sehingga berisiko kecelakaan. Apalagi jika intensitas hujan tinggi, pada kawasan berpotensi banjir yang akan menimbulkan masalah yang lebih kompleks. Oleh karena itu perkerasan porous ini adalah salah satu alternatif solusi untuk meminimalisasi limpasan sehingga resiko kecelakaan saat hujan deras dapat berkurang. Berbeda dengan perkerasan konvensional, porous pavement membiarkan air meresap masuk kedalam struktur perkerasan sehingga saat terjadi hujan, tidak ada lagi genangan air maupun run off. Konsep porous pavement adalah membuat rongga udara sebesar mungkin untuk mengalirnya air. Namun peningkatan rongga udara menyebabkan berkurangnya daya dukung perkerasan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mencari kebutuhan rongga udara atau porositas yang paling optimal untuk perkerasan porous pavement dan CBR maksimum yang dapat ditahan oleh modifikasi gradasi material pondasi. Pada penelitian ini dilakukan analisa saringan untuk mendapatkan variasi gradasi agregat kasar, dari analisa saringan didapatkan 9 macam gradasi dengan standart ASTHO dan Bina Marga. Masing masing gradasi memiliki 3 benda uji. 9 macam gradasi digunakan untuk uji pemadatan, uji pemadatan dilakukan pada mold standart ASTM D 1883 – 07. Perhitungan volume udara dilakukan untuk mengetahui porositas. Dari uji porositas didapatkan nilai porositas yang bervariasi antara 15% hingga 30%. Selanjutnya benda uji digunakan kembali untuk percobaan constant head. Percobaan constant head bertujuan untuk mendapatkan kecepatan permeabilitas. Dari hasil percobaan didapatkan kecepatan permeabilitas yang bervariasi pada setiap gradasinya,mulai 0,008 hingga 0,143 cm/det. Hal tersebut berarti lebih tinggi dari koefisien permeabilitas gradasi agregat batu pecah pada umumya yaitu 0,034 cm/det Grafik hubungan antara porositas dan permeabilitas menunjukan bahwa kenaikan porositas akan diikuti dengan kenaikan permeabilitas. Selanjutnya benda uji digunakan untuk percobaan CBR. Percobaan CBR bertujuan untuk mengetahui daya dukung benda uji. Dari hasil percobaan didapatkan CBR dengan kisaran 24% hingga 74% yang termasuk pada katagori good untuk subbase/ lapisan pondasi perkerasan jalan, turun 16% dari ketentuan binamarga untuk jalan lingkungan. Grafik hubungan antara permebilitas dan CBR menunjukan bahwa hubungan antara permeabilitas dan CBR berupa kurva dengan persamaan polinomial tingkat 4, memiliki titik puncak atau titik optimal yang terletak pada permeailitas 0,110 cm/s dan CBR 72%. Jadi porositas optimal sebesar 29%. 4. Gradasi yang baik digunakan untuk lapis pondasi porous pavement adalah gradasi yang berada pada range batas variasi X1 dengan X4, dimana pada variasi tersebut memiliki nilai permeabilitas antara 0,09 – 0,13 cm/det dengan nilai CBR berkisar dari 45 -75 %. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, material yang paling sesuai untuk digunakan sebagai lapisan pondasi perkerasan porous pavement adalah variasi gradasi X4 dengan porositas berkisar ±29% dan CBR maksimum yang dapat dicapai sebesar 74%. Kata kunci : porositas, permeabilitas, CBR, analisa saringan, constant head, porous pavement, pervious pavement.