BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Menurut Tommy (2011 : 5-6), Komunikasi diartikan sebagai transfer informasi atau pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Beberapa definisi komunikasi dari pakar sebagai berikut: 1. Laswell = komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. 2. Theodorson dan Thedorson = komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol. Proses komunikasi yang melibatkan minimal dua orang sebagai komunikator dan sebagai komunikan, dewasa ini didukung oleh perkembangan tekonologi. Berkembangnya media cetak dan elektronik memudahkan seseorang untuk menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia yang telah terjalin erat dalam kehidupan sehari-hari manusia. Kata komunikasi berasal dari kata Latin communis yang berarti ”sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti ”membuat sama”. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, 7 yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang serupa. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut. Kata kunci dari komunikasi adalah adanya suatu makna aatau meaning yang terkandung dalam setiap pesan (ide, gagasan, informasi, perasaan dan lain-lain) yang perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Hafied Cangara (2010:20) menyatakan bahwa komunikasi hanya bisa disebut komunikasi jika memiliki unsur-unsur pendukung yang membangunnya sebgai body of knowledge, yakni: seumber, pesan, media, penerima, pengaruh, umpan balik dan lingkungan. Unsur-unsur ini juga diebut komponen atau elemen. Adapun unsur-unsur yang dimaksud tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia sumber bias terdiri dari satu orang, tetapi bias juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi, lembaga atau negara. Sumber sering disebut pengirim, komunikator. 2. Pesan Pesandalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada pemirsa.Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka melalui media komunikasi. Isinya bias berupa ilmu pengetahuna, 8 hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. 3. Media Media adalah yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Media komunikasi ada yang berbentuk saluran antar pribadi, media kelompok da nada pula dalam bentuk media massa. Istilah media banyak digunakan dengan sebutan berbeda, misalnya saluran, alat, sarana. 4. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima biasa terdiri dari satu orang atau lebih, bias dalam bentuk organisasi, instasi, departemen, partai atau negara. Penerima bias disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan, konsumen, klien, target. 5. Pengaruh Pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. 6. Tanggapan Balik Ada yang beranggapan bahwa tanggapan balik atau umpan balik sebenarnya merupakan salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. 7. Lingkungan Lingkungan adalah factor lain yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi. Factor ini dapat digolonkan atas empat macam, yakni 9 lingkungan fisik, lingkungan social budaya, lingkungan psikologi dan dimensi waktu. 2.1.2 Teori Komunikasi Massa Komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1998) dalam Nurudin (2007 : 12) menyebutkan komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang di produksi secara massal atau tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerimaan pesan yang luas, anonim, dan heterogen. Komunikasi Massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah khalayak dibanyak tempat. Komunikasi massa tidak akan terlepas dari media massa, karena objek kajian terbesar adalah peran dan pengaruh dari media massa tersebut. Seseorang membutuhkan media massa untuk mengekspresikan ide-ide mereka kepada khalayak luas serta menginformasikan informasi-informasi penting kepada orang banyak. Tanpa media massa, gagasan seseorang tidak akan menyebar luas, dan masyarakat tidak akan mendapatkan informasiinformasi terkini tentang dunia. Karakter Komunikasi massa, antara lain: 1. Diberikan pada khalayak yang luas. 2. Bersifat umum, tidak perorangan. 10 3. Penyampaian pesan bersifat cepat dan tidak terkendala oleh ruang dan waktu. 4. Penyampaian pesan cenderung satu arah. 5. Kegiatan komunikasi terencana, terjadwal dan terorganisasi. 6. Penyampaian pesan bersifat berkala. 7. Isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya,politik, gaya hidup dan lain-lain). Perkembangan media komunikasi modern telah menjadikan banyak orang di seluruh duniadapat berhubungan satu sama lain di hampir setiap sudut dunia. Kehadiran media secara di berbagai tempat telah menghadirkan tantangan baru bagi para ilmuwan dari berbagai bidang. Konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan informasi kepada publik secara luas, dan pada sisi lain merupakan proses dimana informasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh masyarakat. Bagaimana pengaruh media komunikasi massa terhadap perubahan masyarakat, lebih jauh bagaimana perubahan itu dalam kaitan dengan masyarakat Indonesia yang pluralistis, merupakan persoalan utama pembahasan ini. Media massa dipandang mempunyai kedudukan strategis untuk melakukan perubahan pikiran masyarakat. Dengan begitu media massa merupakan kunci utama teori komunikasi massa. Keberadaan media komunikasi massa dilihat sebagai fenomena yang dibentuk oleh perkembangan masyarakat. Teknologi mengubah konfigurasi masyarakat, mulai dari masyarakat agraris, industrial sampai ke masyarakat 11 informasi.Dalam perubahan tersebut teknologi komunikasi berkembang sebagai upaya manusia untuk mengisi pola-pola hubungan dalam setiap konfigurasi baru. 2.1.2.1 Fungsi Komunikasi Massa Salah satu pakar komunikasi, Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah: 1. fungsi informasi fungsi informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan dengan kepentingannya. Khalayak sebagai mahkluk sosial akan selalu merasa haus akan infomasi yang terjadi di sekitar mereka. 2. fungsi pendidikan media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah memlalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel. 3. fungsi memengaruhi fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan oleh televisi ataupun surat kabar. 12 2.1.2.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa Ciri-ciri komunikasi massa menurut Effendi (2004:18) adalah sebagai berikut : a. Komunikasi massa berlangsung satu arah Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. b. Komunikator pada komunikasi massa melembaga Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Sebagai konsekuensidari sifat komunikator yang melembaga itu, peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. Kemunculan dalam media komunikasi tidak sendirian, tetapi bersama orang lain. c. Pesan pada komunikasi bersifat umum Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak dipertunjukkan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu. d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan Ciri lain dari komunikasi massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan (simultaneity) pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal ini yang merupakan ciri hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. e. Komunikan bersifat heterogen 13 Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Dalam keberadaannya yang terpencar-pencar dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi, masingmasing berbeda dalam berbagai hal : jenis, usia, agama dan sebagainya. 2.1.2.3 Proses Komunikasi Massa Gejala umum dari suatu proses adalah bahwa proses merupakan suatu peristiwa yang berlangsung secara kontinyu, tidak diketahui kapan mulainya dan kapan berakhirnya. Hakikatnya, komunikasi membutuhkan sebuah proses. Schramm mengatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal diperlukannya tiga komponen yaitu source, message dan komunikan. Harold D. Lasswell mengungkapkan sebuah formula dalam menentukan suatu proses dari komunikasi massa yang tediri dari lima unsur, yaitu: 1. Who (siapa): komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, dapat perorangan ataupun organisasi. 2. Says What (apa yang dikatakan): pernyataan umum, dapat berupa ide, informasi, opini, pesan dan sikap. 3. In which channel (melalui saluran apa): media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi. 14 4. To whom (kepada siapa): komunikan atau audience yang menjadi sasaran komunikasi. 5. With what effect (dengan efek apa): hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. 2.1.3 Media Massa Media massa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada penerima, dan membantu proses komunikasi.menurut JB. Wahyudi, media massa adalah sarana untuk menyampaikan isi atau pesan atau pernyataan informmasi yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya relative besar, tinggalnya tersebar, heterogen dan anonim, tidak terlembagakan, perhatiannya berpusat pada isi pesan yang sama, yaitu pesan dari media massa yang sama, dan tidak memberikan arus balik secara langgung pada saat itu. (Wiryanto, 2004:3) Media massa menurut Pool dalam Wiryanto, (2004 : 3) adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan komunikasi disampaikan kepada penerima melalui perantara media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi Menurut Denis McQuail (2000) dalam Denis, (2000 : 4), media massa adalah media yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas (university of reach), bersifat publik dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa. 15 2.1.3.1 Efek Media Massa Ada tiga efek pesan media massa yaitu efek kognitif, efek afektif, dan efek behavioral. (Universitas terbuka, 2005:9.21-9.24) 1. Efek kognitif : Komunikasi massa tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. Citra inilah yang mempengaruhi cara kita berperilaku. 2. Efek afektif : perubahan sikap yang berarti akibat pesan media massa masih menjadi perdebatan di kalangan ahli komunikasi. Charles K. Atikin menyimpulkan bahwa media massa dapat mempengaruhi orientasi aktif, tetapi dampaknya tidak sebesar pada orientasi kognitif. 3. Efek behavioral : efek behavioral mengacu kepada perilaku khalayak, pada tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku. Disini kita akan melihat efek pesan media massa pada perilaku agresfik dan perilaku prososial. Perilaku agresif adalah setiap bentuk perilaku yang diarahkan untuk merusak atau melukai orang lain yang menghindari perlakuan seperti itu. Perilaku prososial adalah memiliki 16 ketereampilan yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Media televisi, radio atau film di berbagai negara digunakan sebagai media pendidikan. 2.1.3.2 Jenis – jenis Media Massa Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua katagori, yakni media massa cetak dan media elektronik. Media cetak dapat berupa Koran atau majalah, sedangkan media elektronik dapat berupa radio, televisi, film dan media internet. Media cetak adalah suatu media yang statis yang mengutamakan fungsinya sebagai media penyampaian informasi.Maka media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata - kata, gambar, foto dan sebagainya (Ardianto, et al 2009:99). Menururt Deddy Iskandar (2005 : 4), Media elektronik merupakan media komunikasi menggunakan alat - alat elektronik (mekanis), media elektronik terdiri dari : 1. Radio Radio adalah media massa elektronik tertua dan paling fleksibel. Keunggulan dari radio siaran ini adalah berada dimana saja. 2. Televisi Televisi adalah media massa yang memancarkan suara dan gambar atau 17 secara mudah dapat disebut dengan radio with picture. 3. Film Film atau motion pictures adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya. (Warren K. Agee., Phillip H Ault & Edwin Emery, 2001: 364) 4. Internet Secara harifiah, internet (interconnected networking) adalah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. 2.1.3.3 Karakteristik Media Massa Karakteristik dari sebuah media massa: 1. bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media tersebut terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi. 2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. 3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak. 4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti media cetak ataupun media elektronik 5. Bersifat terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja. 18 Pada sekarang ini peran dari media massa sangat signifikan dalam proses komunikasi massa. Berikut adalah hal-hal yang menjadikan media sangat penting menurut John Vivian (2002): 1. Melalui media massa kita dapat mempelajari hampir segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia ini. 2. Masyarakat yang berpengetahuan dan maju baru akan tercapai di masa demokrasi ini jika media massanya bekerja dengan baik. 3. Masyarakat membutuhkan media massa sebagai penyalur ide, wawasan dan aspirasi secara lebih luas dan menyebar. 4. Pihak yang lebih berkuasa dapat memanfaatkan media massa secara lebih fungsional untuk memengaruhi audience. 2.1.4 Media Televisi Kata televisi berasal dari bahasa yunani dan latin, yakni “tele” yang berarti jauh dan “visio” yang berarti penglihatan. Televisi adalah media massa yang memancarkan suara dan gambar atau secara mudah dapat disebut dengan radio with picture. Televisi merupakan transmisi dari gambar visual yang disertai suara atau bunyi yang dikirimkan oleh gelombang elektromagnetik dari sebuah stasiun televisi.Televisi juga merupakan paduan dari radio (broadcast) dan film (moving picture) (Effendy, 2000:174).Menurut skormis, televisi merupakan gabungan dari media dengar yang bisa bersifat politis, informative, hiburan dan pendidikan.Informasi yang disampaikan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual (Kuswandi, 1996:8). 19 Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat informatif, pendidikan, dan hiburan bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut.Televisi yaitu perpaduan antara radio (broadcast) dan film (moving picture). Para penonton di rumah tidak mungkin menangkap siaran televisi, jika tidak terdapat unsur radio dan tidak dapat melihat gambar yang bergerak pada layar pesawat televisi jika tidak ada unsur film. 2.1.4.1 Karakteristik Televisi Karakteristik televisi adalah sebagai berikut: 1. Audiovisual Televisi dapat didengar sekaligus dilihat (audiovisual), karena televisi dilengkapi dengan gambar dan suara, sehingga keduanya harus ada kesesuaian yang harmonis. 2. Berpikir dalam gambar Pengarah acara adalah pihak yang bertanggung jawab untuk membuat naskah acara atau membaca naskah acara.Pihak ini sebaiknya daoat berpikir dalam gambar, agar dapat merangkai gambar-gambar menjadi sedemikian rupa yang mengandung makna. 3. Pengoperasian lebih kompleks Pengoperasian siaran televisi lebih kompleks dan banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan juga lebih banyak 20 dan harus dioperasikan oleh orang-orang yang terampil shingga media televisi lebih mahal dibandingkan surat kabar dan radio. 2.1.4.2 Fungsi Televisi Menurut Reudi Hoffman, terdapat lima fungsi televisi yaitu sebagai Mulyana (2005:166) berikut: 1. Pengawasan Situasi Masyarakat Dan Dunia Fungsi ini disebut informasi.Fungsi yang sebenarnya adalah mengamati kejadian di dalam masyarakat kemusian melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ditemukan. 2. Menghubungkan Satu Dengan Yang Lain Televisi yang menyerupai mozaik dapat saja menghilangkan hasil pengawasan satu dengan hasil pengawasan yang lain secara jauh lebih gampang daripada sebuah dokumen tertulis. 3. Penyalur Kebudayaan Menyalurkan kebudayaan televisi tidak hanya dicari, tetapi juga ikut mengembangkan kebudayaan.Kebudayaan yang diperkembangan oleh televisi merupakan tujuan pesan khusus di dalamnya. 4. Hiburan Hiburan merupakan rekreasi, artinya berkat hubungan manusia menjadi segar untuk kegiatan-kegiatan lain. 5.Pergerakan Masyarakat Yang Bertindak Dalam Keadaan Darurat. Fungsi ini sering digunakan menjadi bahan diskusi, karena mudah disalahgunakan oleh penguasa. 21 Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, media televisi merupakan suatu gambaran penting bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi maupun hiburan untuk pengetahuan dan sebagai proses pembentukan diri. 2.1.4.3 Kelebihan dan Kelemahan Televisi Televisi juga memiliki kelebihan dan kelemahan : Keunggulan televisi : Sebagai media komunikasi Pesan yang disampaikan melalui perpaduan gambar dan suara Mampu menarik perhatian khalayak Televisi mampu menjangkau banyak orang Kemampuan mempengaruhi audiens dengan audio dan visual secara serentak dalam waktu bersamaan di tempat berbeda. Televisi juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya : Biaya produksi yang besar Audiens yang tidak sekektif, tidak setajam radio Kesulitan teknis Programnya tidak dapat diulang sesuai kebutuhan Gangguan teknis berupa distorsi gambar dan warna 22 Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan. 2.1.5 Program Televisi Kata program berasal dari bahasa inggris programme atauprogramyang berarti acara atau rencana. Undang-undang Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi lebih sering menggunakan istilah ‘siaran’ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya (Morrisana,2008:199-200). Ada beberapa jenis program siaran, antara lain : 1.Drama (Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang di produksi dan di cipta melalui proses imaginasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang di rekayasa ulang. 2.Non Drama(Non Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. 3.Berita adalah sebuah format acara televisi yang di produksi berdasarkan informasi dan fakta atau kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari – hari. 4.Infotainment merupakan gabungan atau hasil perpaduan antara format 23 acara non drama dengan berita. Dimana infotainment adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dengan memperhatikan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independen. (Naratama, 2004:6466) (Soenarto, 2007: 62-63) juga membagi program menjadi dua jenis, yaitu Drama dan non-drama, yang pembagiannya sebagai berikut : a. Program Drama Program siaran drama berisi cerita fiksi. Istilah ini juga disebut sinetron cerita. Untuk membedakannya dengan sinetron noncerita adalah: format sinetron yang terdiri dari beberapa jenis, yaitu: sinetron drama modern, sinetron drama legenda, sinetron drama komedi, sinetron drama saduran dan sinetron yang yang dikembangkan dari cerita atau buku novel, cerita pendek dan sejarah (Soenarto, 2007: 62-63). b. Program non Drama Program non-drama merupakan bentuk acara yang tidak disertai bumbu cerita. Acara non-drama diolah seperti apa adanya. Program jenis dokumenter termasuk program nondramatik ini bisa didapatkan dari keadaan senyatanya, bisa mengenai alam, budaya manusia, ilmu pengetahuan dan kesenian (Soenarto, 2007: 62-63). Program nondrama di televisi menurut Sony Set adalah acara terbanyak yang kita 24 tonton selama hidup kita. Dari tayangan reality show, talkshow, kuis, games, features, star talentsearch, audisi para bintang, kombinasi program televisi dan sebagainya menghiasi hari-hari kita dengan wacana (Set, 2008: 20). Kombinasi berbagai macam program televisi seperti berita, talkshow, live band performance, live cooking dan sebagainya, yang digabung dalam sebuah program, biasa disebut sebagai Variety Show. 2.1.6 Variety Show Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai format lainnya, seperti talkshow, magazine show, kuis, game show, music concert, drama dan sit-kom (komedi situasi).Variasi acara tersebut di padukan dalam sebuah pertunjukkan dalam bentuk siaran langsung maupun siaran rekaman.(Naratama, 2004:109).Program variety show merupakan sebuah program acara di televisi yang memadukan antara berbagai jenis acara hiburan panggung televisi seperti lawak, lagu dan drama. 2.1.7 Stand Up Comedy Stand Up Comedy adalah bentuk dari seni komedi atau melawak yangdipertunjukkan kepada penonton secara langsung dengan seorang komedian di ataspanggung sebagai komunikatornya. Dalam sejarahnya, Stand Up Comedy sendiri telah ada si abad ke 18 di Eropa dan Amerika. Pelaku atau komedian ini biasa disebut dengan “stand up comic” atau “comic”. Para comic ini biasanya memberikan beragam cerita humor, lelucon pendek atau 25 kritik-kritik berupa sindiran terhadap sesuatu hal yang sifatnya cenderung umum dengan sajian gerakan yang penuh ekspresi dan gaya bertutur yang seringkali cepat. Beberapa komik pun bahkan menggunakan alat peraga untuk meningkatkan performa mereka di atas panggung.Stand Up Comedy biasanya dilakukan di kafe, bar, universitas dan teater. Stand Up adalah suatu seni pertunjukkan yang dimaksudkan untuk langsung memancing tawa dari penonton. Tidak seperti theatrical comedy , dimana menciptakan comedy dari sebuah drama terstruktural dengan karakter-karakter dan situasi tertentu.(Papana, 2012:5) Dalam Stand Up Comedy, feedback dari penonton berlangsung instan dan penting bagi aksi seorang comedian. para penonton mengharapkan seorang Comic untuk menghadirkan tawa yang intens dan para comic ini selalu berada dibawah tekanan yang besar dalam membawakan dan menyampaikan bahan stand up mereka. Jika seorang comic tidak dapat memancing tawa penonton, biasanya penonton yang bosan dapat menganggu sang comic, dan aksi ini biasanya disebut dengan heckling. Namun sang comic dapat melakukan serangan balik atau yang disebut dengan ripping. (Papana, 2012:6). Di Indonesia sendiri, Stand Up Comedy juga sebenarnya telah ada dari zaman dulu kala. Nama-nama terkenal seperti (alm.) Taufik Savalas, Butet Kertaradjasa dan Ramon P. Tommybens telah lama berkiprah dalam Stand Up Comedy di Indonesia. Era belakangan ini, muncul nama-nama seperti Iwel, Pandji Pragiwaksono, Sammy D. Putra dan Raditya Dika. Namun mungkin di Negara ini masyarakat cenderung lebih suka akan 26 “physical comedy” ketimbang Stand Up Comedy ini. Walaupun dulu popularitasnya berkurang, kini Stand Up Comedy telah melambungkan namanya kembali di muka publik. Ketika dulu sempat timbul-tenggelam karena pertunjukannya yang kurang di ekspos, sekarang Stand Up Comedy telah sedikit demi sedikit memperlihatkan daya tariknya lagi. Terbukti, beberapa waktu yang lalu, Stand Up Comedy muncul kembali di acara stasiun televisi Indonesia. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Konsep Tahapan Proses Produksi Program Televisi Menurut Morissan (2009 : 270-271), Suatu program dihasilkan melalui proses produksi yang memerlukan banyak peralatan, dana dan tenaga dari berbagai profesi kreatif. Proses produksi itu sendiri terdiri atas tiga bagian utama, yaitu : 1. Tahap pra produksi atau perencanaan Kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreatifitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan di atas kertas. Perencanaan diatas kertas merupakan imajinasi atau ide yang dituangkan yang nantinya akan diproduksi saat di lapangan. 2. Tahap produksi Hal - hal yang termasuk dalam kegiatan pra produksi antara lain penuangan ide ke dalam outline, penulisan skrip, storyboard, program meeting, 27 peninjauan lokasi pengambilan gambar, production meeting, technical meeting, pembuatan dekor dan lainnya yang mendukung proses produksi serta pasca produksi.Namun tidak semua apa yang direncanakan akan berjalan sesuai, sering kali yang terjadi di lapangan menyimpang karena berbagai alasan. Maka dalam perencanaan sudah harus ada antisipasi atau cadangan, seperti penambahan biaya tak terduga, pemain pengganti dll.Proses pengambilan gambar (shooting) dapat dilakukan secara langsung pada saat program televisi disiarkan (live) ataupun pengambilan juga bisa dilakukan dengan tapping.Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan.Ini dilakukan apabila terjadi keslahan makan dapar diulang kembali pengambilan gambarnya. 3. Pasca produksi Kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap tayang. Kegiatan dalam pasca produksi antara lain editing, memberikan ilustrasi, musik, efek, evaluasi dan lain - lain. Sedangkan menurut Fred Wibowo 2009 : (2009 39-44), tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standard Operation Procedure (SOP), seperti berikut : Tahap pra produksi Tahap ini meliputi 3 tahap, yakni : 1. Penemuan ide Tahap ini merupakan tahap dimana ide atau gagasan ditemukan. 2. Perencanaan 28 Tahap ini meliputi pembuatan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. 3. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan kontrak, perijinan dan surat – menyurat. Tahap produksi Tahap eksekusi shooting sebuah program. Produser akan coba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar Tahap pasca produksi Tahap ini memilki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online dan mixing. 2.2.2 Konsep analisis SWOT Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi danmengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal(dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategiyang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukansebagai pemecah masalah. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan 29 demikian perencana strategi harus menganalisa perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.Hal ini disebut dengan anlisa situasi.Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT. Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT adalah (Suharyadi et al, 2007:115) 1. Melihat bagaimana kekuatan (strenght) dari sebuah stasiun televisi dalam hal ini program acara tersebut. 2. Melihat dimana letak kelemahan (weakness) agar stasiun televisi dan tim produksinya tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan. 3. Melihat peluang (opportunities) yang dapat dimanfaatkan untuk mendapat keuntungan. 4. Melihat ancaman (threats) terhadap usaha - usaha yang beresiko tinggi. 30