BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai antara satu dengan lainnya. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti: kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar. Pemasaran merupakan fungsi utama bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan. Kegiatan ini menjadi fokus perhatian untuk meningkatkan nilai guna barang bagi pihak pemakai dan penjual. Cara berpikir pemasaran dimulai dengan kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan hal pokok seperti, makanan, udara, air, pakaian dan rumah untuk hidup. Disamping ada beberapa hal lagi kebutuhan diluar hal pokok tersebut seperti, rekreasi pendidikan maupun jasa lainya. Manusia punya pilihan yang jelas akan macam dan merek tertentu dari barang dan jasa pokok. Manusia pada dasarnya tidak pernah puas akan pemenuhan kebutuhan. Hingga saat ini ada banyak sekali kebutuhan manusia yang belum terpenuhi secara sempurna, baik kebutuhan akan produk jasa maupun kebutuhan lainya. Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. 1 Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, perlindungan, keamanan, hak milik, harga diri dan kebutuhan lainya. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Walaupun kebutuhan manusia sedikit tetapi keinginannya banyak. Permintaan adalah keinginan akan sesuatu produk yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila didukung oleh daya beli. Pemasar mempengaruhi permintaan dengan membuat suatu produk cocok, menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh konsumen yang dituju. Dalam konsep pemasaran perusahaan mencapai keuntungan dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seperti halnya dengan Pocari Sweat yang mencoba untuk memuaskan konsumennya dengan keunggulanya yaitu minuman isotonik yang berbeda dengan minuman ringan, minuman energi dan minuman mineral lainya. Pocari sweat berfungsi menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat olah raga atau dehidrasi. Kebanyakan para pengusaha minuman kaleng khususnya di Indonesia berlomba-lomba bersaing untuk menguasai pasar minuman energi, minuman ringan dan air mineral. Berbeda dengan Pocari Sweat yang bersaing dalam minuman isotonik yang jarang diproduksi oleh perusahaan lain. Hal tersebut yang membuat penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai Kepuasan, Rintangan Pengalihan dan Keluhan Konsumen Pocari Sweat. 2 1.2. RUMUSAN MASALAH 1.2.1. Bagaimana profil konsumen yang mengkonsumsi Pocari Sweat 1.2.1. Bagaimana Kepuasan, rintangan pengalihan dan keluhan konsumen terhadap minuman kaleng Pocari Sweat 1.3. BATASAN MASALAH 1.3.1. Penelitian dilakukan di daerah kota Yogyakarta 1.3.2. Waktu penelitian april- juni 2005 1.3.3. Jumlah responden sebanyak 50 orang 1.3.4. Produk yang akan diteliti minuman kaleng Pocari Sweat 1.3.5. Konsumen yang diteliti adalah mereka yang pernah mengkonsumsi minuman Pocari Sweat, Profil konsumen yang diteliti meliputi: a. Jenis Kelamin: 1). Pria 2). Wanita b. Usia Responden: 1). 15-25 tahun 2). 26-35 tahun 3). 36-45 tahun 4). Diatas 45tahun c. Pendidikan: 1). SLTP 2). SLTA/Setingkatnya 3 3). Perguruan Tinggi d. Pendapatan: 1). Dibawah Rp 500.000; perbulan 2). Rp 500.000-Rp 1000.000; perbulan 3). >Rp 1000.000-Rp 1500.000; perbulan 4). Diatas Rp 1500.000; perbulan e. Pekerjaan 1). Pegawai Negeri 2). Pegawai Swasta 3). Wiraswasta 4). Mahasiswa/Pelajar 5). Dll 1.3.6. Atribut yang diteliti: a. Harga b. Manfaat produk Pocari Sweat c. Rasa d. Kemasan e. Saluran distribusi f. Promosi 1.4. HIPOTESIS Hipotesis yang penulis ambil adalah konsumen Pocari Sweat puas, Rintangan Pengalihan besar dan Keluhan Konsumen kecil. 4 1.5. TUJUAN PENELITIAN 1.5.1. Untuk mengetahui profil konsumen Pocari Sweat 1.5.2. Untuk mengetahui kepuasan, rintangan pengalihan dan keluhan konsumen Pocari Sweat 1.6. MANFAAT PENELITIAN 1.6.1. Memberikan wawasan dan tambahan pengetahuan bagi peneliti maupun pembaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan kepuasan, rintangan dan keluhan konsumen 1.6.2. Hasil penelitian ini berupa laporan yang berbentuk skripsi yang dipergunakan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi dan memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Universitas Kristen Duta Wacana. 1.7. METODE PENELITIAN 1.7.1. Metode pengumpulan data a. Data primer Data yang diperoleh langsung dari sumber data atau objek penelitian. Dalam penelitian ini cara yang dipakai adalah: 1. Wawancara Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya-jawab langsung dari konsumen yang membeli dan memakai Produk Pocari Sweat. 5 2. Kuisioner Yaitu metode pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diteliti. Bentuk pertanyaan yang diajukan bertipe multiple choice artinya bahwa jenis pertanyaan ini jawabanya sudah disediakan sesuai dengan opininya. b. Data sekunder Data yang diperoleh dengan menggunakan studi pustaka yaitu dengan membaca buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. 1.7.2. Metode Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode “Purposive Sampling” dimana pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel tersebut representative atau mewakili populasi. Responden adalah konsumen yang pernah mengkonsumsi Pocari Sweat. 1.8. METODE ANALISIS DATA Metode yang dipakai dalam melakukan penelitian adalah: 1.8.1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat yang digunakan dalam proses pengumpulan data tidak valid atau tidak dapat dipercaya, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak 6 akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis Validitas dan Reliabilitas. 1) Analisis Validitas Pengukuran validitas ini dipakai untuk mencari data tentang atribut harga, kualitas, rasa, kemasan, saluran distribusi, dan promosi pada produk Pocari Sweat. Dengan pengujian validitas kesioner yang disusun peneliti dapat diukur valid atau tidaknya. Apabila valid berarti kuesioner tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini. Menurut Anto Dajan, validitas dapat diuji dengan menggunakan korelasi “Product Moment” dengan rumus sebagai berikut : r = n∑ xy − ∑ x ∑ y (n∑ x − (∑ x) 2 )(n∑ y 2 − (∑ y ) 2 2 Dimana : r = koefisien korelasi x = nilai skore indikator yang diuji y = total skore indikator n = jumlah sampel 2) Analisis Reliabilitas Pengujian Reliabilitas ini digunakan untuk mengukur apakah suatau pernyataan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan 7 data karena sudah dianggap baik. Menurut Cronbach yang dikutip oleh Azwar, rumus yang digunakanj adalah rumus koefisien Alpha, yaitu : α= Kr 1 + (k − 1) Keterangan : α = Koefisien Alpha Cronbach k = jumlah item sahih r = rerata korelasi antar item Kriteria besarnya r (indeks korelasi) adalah sebagai berikut : • Jika r dekat dengan 0 (misalnya : 0,1) maka kuesioner tersebut kurang reliabel. • Jika r dekat dengan 1 atau -1 (misalnya : 0,94 atau -0,89) maka kuesioner tersebut sangat reliabel. • Jika r di tengah (kurang lebih) antara -1 dan 1 (misalnya : -0,58 atau 0,62) maka kuesioner tersebut termasuk madya atau sedang. 1.8.2. Analisis Prosentase Metode ini digunakan untuk menganalisis prosentase dari masing-masing profil dimana dapat diketahui profil mana yang paling dominan dan urutannya. Rumus: Px = X × 100% N 8 Keterangan: X = Data responden dengan karakteristik tertentu N = Jumlah responden Px = Nilai prosentase dari responden dengan karakteristik tertentu 1.8.3. Analisis Index Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Penulis membuat pertanyaan mengenai ciri-ciri/atribut yang biasanya ada pada obyek penelitian. Dari hasil ini dapat diketahui kesan-kesan dan tanggapan konsumen terhadap setiap atribut. Pertanyaan-pertanyaan ini berbentuk Multiple Choice disusun dengan memberikan tingkatan-tingkatan nilai pada setiap jawaban berdasarkan tingkat pentingnya dan tingkat prestasinya. Tingkat penting tidaknya diberi nilai dengan 5 tingkatan yaitu: Sangat penting diberi nilai 5 Penting diberi nilai 4 Netral diberi nilai 3 Tidak penting diberi nilai 2 Sangat tidak penting diberi nilai 1 Begitu juga dengan penilaian prestasi pada konsumen terhadap pertanyaan yang sama dengan tingkat penting tidaknya diberi nilai 5 tingkatan, yaitu: Sangat puas diberi nilai 5 9 Puas diberi nilai 4 Netral diberi nilai 3 Tidak puas diberi nilai 2 Sangat tidak puas diberi nilai 1 Karena dalam penelitian ini yang ingin diketahui adalah seberapa loyalitas konsumen Pocari Sweat, maka perlu diketahui bahwa Loyalitas dipengaruhi oleh kepuasan konsumen. Jadi dapat dirumuskan bahwa: Loyalitas = f (kepuasan konsumen,rintangan pengalihan dan keluhan) Sehingga Rintangan Pengalihan dan Keluhan Konsumen diperlukan untuk mengetahui tingkat loyalitas. Maka kedua unsur tersebut juga diberi 5 tingkatan untuk rintangan pengalihan: Sangat setuju diberi nilai 5 Setuju diberi nilai 4 Netral diberi nilai 3 Tidak setuju diberi nilai 2 Sangat tidak setuju diberi nilai 1 Begitu juga dengan penilaian atas Keluhan Konsumen diberi 5 tingkatan, yaitu: Sangat setuju diberi nilai 1 Setuju diberi nilai 2 Netral diberi nilai 3 10 Tidak setuju diberi nilai 4 Sangat tidak setuju diberi nilai 5 Maka langkah pertama yang dicari adalah kepuasan konsumen dengan rumus IKP= ∑(IM1xPP1) + (IM2xPP2).....(IM6xPP6) Dimana: IKP : Index kepuasan konsumen PP : Percived Performance (kinerja) IM : Important (kepentingan) Untuk langkah kedua Rintangan Pengalihan diperoleh dari jumlah rata-rata masing-masing atribut, demikian juga dengan Keluhan yang juga diperoleh dari jumlah rata-rata masing-masing atribut. Dengan rumus : atribut (h arg a + manfaat + rasa + kemasan + distribusi + iklan) ∑ N 11