kelompok (doble rowing) dan panjatan di tembok. Di Kabupaten Sumba Timur 1. Buah Naga termasuk salah satu tanaman yang masih langka di Kabupaten Sumba Timur, sehingga mayoritas masyarakat belum mengenalnya. 2. Merupakan salah satu tanaman buah eksotik yang memiliki daya tarik tersendiri atau disebut pula sebagai tananaman estetika serta sering juga dijuluki king of the fruit (rajanya buah). SYARAT TUMBUH Daerah yang beriklim suhu panas, curah hujan yang ideal sekitar 600 mm/ bulan atau 720 mm/thn. Intensitas sinar matahari 70-80 %. Suhu udara 26-36º C, dengan kelembaban 70-90%. Ketinggian tempat antara 0–350 m dari permukaan laut (dpl), Sedangkan derajat keasaman (pH) antara 6,5 – 7, serta tidak terlindung dari daun pepohonan yang terlalu rimbun agar tidak terhalang oleh sirkulasi udara dan matahari. PENGADAAN BIBIT Melalui stek batang/cabang. PENYIAPAN PANJATAN Tempat merambatnya berupa tiang panjatan yang bentuk tunggal, panjatan bentuk PERSIAPAN MEDIA TANAM Tanaman buah naga akan tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur dan kaya akan bahan organic, tapi pada tanah berkapur, berbatu dapat ditimbun tanah humus/subur berupa bedengan setinggi 25-30 cm sebagai media tanam. Ataupun tanaman naga dapat ditanam dalam pot/drum. PEMELIHARAAN Beberapa tindakan pemeliharaan yaitu penyulaman, pengikatan/pengaturan letak tumbuh anakan, pengairan, pemupukan dan pembumbunan, pemangkasan, penyeleksian bunga dan calon buah. PENYULAMAN Penyulaman merupakan tindakan mengganti tanaman yang mati, rusak, patah, kurang sehat yang dilakukan seminggu setelah tanam dan paling lama 2 minggu setelah tanam. PENANAMAN Walaupun ada tiga macam sistim budidaya buah naga yaitu sistim tiang tunggal, sistim kelompok dan panjatan di tembok cara tanamnya sama saja. Pembedanya, pada sistim tunggal ditanamam bibit buah naga sebanyak 4 (empat) bibit. Sistim kelompok ditanam saling bersebelahan 2 buah bibit dan pada sistim tembok hanya ditanam bagian sebelah atau satu baris saja. Urutan tanam: buat lubang kedua dengan ukuran 15 x 15 cm x 25 cm. Selanjutnya potong melingkar bagian dasar polibag dengan pisau tajam. Letakkan kokoren dalam lubang yang telah digali, iris plastik dengan pisau tajam secara vertical. Lepaskan plastic secara hati-hati agar tanah yang ada dalam polibag tetap utuh sehingga akar stek naga tidak terganggu dalam pertumbuhannya. Timbum dengan tanah bekas galian secara hati-hati. Padatkan tanah secukupnya lalu siram air secukupnya. Sirami air setiap 3-5 hari sekali atau tergantung situasi cuaca setempat dan hindari penyiraman yang berlebihan agar tanah disekitar buah naga tidak tergenang air karena tanaman buah naga tidak menyukai air yang berlebihan. Ikat bibit buah naga dengan tali yang mudah busuk/rusak seperti pelepah batang pisang pada tiang panjatan. Pengikatan dan pengaturan letak batang Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengarahkan tunas yang semakin bertumbuh pada tiang rambatan. Idealnya setiap pertambahan pertumbuhan 20-25 cm atau sekitar 3-5 hari dilakukan pengontolan dan pengikatan ulang cabang/tunas. Pekerjaan ini dilakukan hingga tanaman mencapai setinggi tiang. Pengairan Walaupun tanaman buah naga termasuk tanaman yang tahan kekeringan dan tidak menyukai lahan yang becek, namun tetap membutuhkan air untuk membantu proses penyerapan unsusr hara dalam tanah. Frekwensi penyiraman pada masa vegetative dialukan setiap 7 hari sekali atau tergantung keadaan tanah dan pada masa pertumbuhan generative penyiraman dialkukan setiap 10-14 hari sekali siram. Pemberian air yang berlebihan dapat menyebabkan pembusukan pangkal batang yang ditandai dengan mulai menguningnya cabang kearah permukaan tanah. Pemupukan dan Pembumbunan Gambaran dosis pemberian pupuk anorganiak sesuai masa pertumbuhan buah naga, adalah 1 setiap bulan dengan dosis NPK 50 gram dan ZK 30 gram atau sesuai tingkat kesuburan tanah dan pada saat pemupukan sekaligus dlalkukan pembumbunan. Pemangkasan Pemangkasan buah naga terdiri atas 3 macam yaitu pemangkasan batang, pemangkasan produksi dan pemangkasan produktif. Seleksi Kuntum dan Buah - Lakukan penyemprotan dengan menggunakan pupuk daun berkadar P tinggi, seperti gandasil B, Hartigo P44, Surplus P45, yang disemprotkan setiap minggu selama 8 minggu berturut-turut. - Untuk mencegah rontoknya bunga lakukan penyiraman secukupnya - Untuk tahap awal tinggalkan 1 atau 2 kuntum bunga pada setiap sulur, dengan jarak antar kuntum sekitar 30 cm dan pilihlah kuntum bunga yang menghadap matahari. - Untuk mengatur ukuran buah yang ideal, dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan komposisi K Power (Hartigi P44) 2 gram/liter air, calboron 1cc/lt air, dan magnisal 2 gram/lt air. Cara lain gunakan Gibberelic Acid (GA3 ) yang disemprotkan pada saat kuntum bunga sedang tumbuh dan pada waktu menjadi pentil bunga. - Untuk memperoleh penampilan dan rasa buah dapat diberi perlakuan dengan menggunakan campuran Monokalium Phospat 1cc/liter air. Campuan tersebut disemprotkan pada saat buah berwarna hijau menjelang merah. - Selain itu jika ditemukan buah yang ukurannya lebih kecil/kerdil, segeralah dibuang. 2 F.6. Pengendalian Hama da Penyakit Beberapa jenis hama/penyakit yang menyerang tanaman buah naga adalah : Tungau (Tetranycus sp.), Hama Kutu putih, Kutu batok (Aspidiotus sp), Kutu siisik (Pseudococcus sp), semut, Busuk pangkal batang, Busuk Bakteri dan fusarium. Buah naga dapat dipanen saat buah naga berumur 36-40 hari setelah mekar yang puncak mekarnya pada tengah malam hingga jam 8 pagi waktu setempat. Cara panen buah naga dilakukan dengan tangan atau menggunakan gunting pangkas yang tajam. Agar buah naga lebih lesat maka setelah dipetik sebaiknya disimpan selama 2-3 hari baru dikonsumsi. Selanjutanya dapat bertahan disimpan selama 2-3 minggu setelah panen sekalipun bukan dalam pendidngin/kulkas. Sampai saat ini di Kabupaten Sumba Timur belum terjawab secara kwantitas penjualan buah naga, karena memang belum banyak diusahakan. Harga pasaran buah naga Rp50.000/kg, tapi belum semuanya terlayani karena persediaan belum mencukupi. Dengan keadaan iklim yang cocok, lahan tersedia, sistim budidayanya gampang, belum ada persaingan usaha, harganya mahal, produknya tahan disimpan lama, berguna bagi kesehatan maka dimasa mendatang dipastikan peluang usaha buah naga memiliki prospek yang cerah. 1) Belum semua masyarakat mengenal buah naga baik cara budidaya maupun manfaatnya 2) Adanya keraguan tentang kecocokan iklim dan sistim budidaya buah naga 3) Keraguan sasaran pemasaran produk 4) Pada skala Usaha luas butuh modal besar 5) Kurangnya minat masyarakat untuk berorientasi bisnis dibidang pertanian 6) Usaha Buah naga belum masuk dalam program pemerintah 7) Gangguan ternak 1) Melakukan penyuluhan/penyebaran informasi tentang prospek usaha buah naga 2) Menanam/ membuat Demplot di lahan BP3K Kota Waingapu dan di BP3K lain di Kabupaten Sumba Timur 3) Melakukan uji coba tanam pada beberapa lahan milik warga 4) Melakukan kemitraan dengan pihak luar tentang pemasaran 5) Membuat analisa usaha 6) Melibatkan pemerintah (Bupati, insstansi terkait, tokoh masyarakat, kelompok tani, penyuluh pertanian) untuk tanam simbolis pada tanggal 27 Nopember 2012 di lahan BP3K Kota Waingapu 7) Pada tanggal 27 Januari 2015 Bupati Sumba Timur (Drs. Gidion Mbiyora, M.Si panen perdana buah naga dengan produksi 74 kg 8) Untuk semua kalangan, yang hendak menanam buah naga, dilakukan bimbingan langsung pada lahannya. 9) Melakukan siaran radio. 10) Pemagaran lahan Usaha buah naga yang berorientasi agribisnis di Kabupaten sumba Timur memiliki prospek cerah 3