Monsanto oleh The MW Kellog Company menandai digunakannya kompresor sentrifugal yang terintegrasi penuh dengan sistem utilitas. Inovasi ini adalah batu loncatan ke arah pembangunan pabrik-pabrik amonia terintegrasi berskala besar (berkapasitas 907 – 1500 ton per hari) yang dibangun pada tahun 1970. Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia [17]. Gambar 3 Struktur NH3. C. Sensor Gas Amonia (NH3) Sensor adalah suatu piranti yang mengubah besaran (isyarat/energi) fisik menjadi besaran fisik lain, dalam hal ini pengubahan ke dalam bentuk besaran elektrik. Sensor gas amonia dapat digunakan dalam bermacam-macam aplikasi seperti teknologi pangan, tanaman-tanaman, diagnosa medis dan untuk perlindungan terhadap kesehatan lingkungan. Sensor gas amonia bermacammacam, diantaranya sensor gas amonia dengan menggunakan bahan tembaga phtalocyanine (CuPc) dengan teknik pengendapan LB (Langmuir-Blodgett) di atas mikroelektrode sehingga berbentuk suatu piranti sensor: jika permukaan endapan film dari piranti sensor ini dikenai gas amoniak maka akan terjadi perubahan kekonduksian listrik terhadap perubahan waktu pengamatan [18], sensor gas amonia jenis AF, sensor gas amonia dengan menggunakan endapan MoO3: jika permukaan endapan film dari piranti sensor ini dikenai gas amonia maka akan terjadi perubahan karakteristik kristal dari MoO3 tersebut. Dalam penelitian ini sensor gas amonia yang digunakan ialah berbasis polianilin. Sensor gas sebagian besar bekerja dengan semakin tinggi konsentrasi gas maka resistansinya semakin rendah. D. Sensor Gas Amonia berbasis Polianilin Sistem sensor polianilin termasuk dalam bagian sensor semikonduktor, dimana resistansi semikonduktor dipengaruhi oleh adanya gas seperti NH3. Dari keempat bentuk isolatif polianilin yaitu leucomeraldine base (LB), emeraldine base (EB), nigranilin base (NB) dan pernigranilin base (PB), yang dapat dibuat menjadi konduktif ialah hanya bentuk EB saja. Bentuk EB dapat dibuat konduktif dengan proses doping asam protonik seperti HCl. Bentuk EB yang konduktif ini yang akan digunakan sebagai material sensor yang akan dideposisikan pada substrat PCB. Sehingga ketika permukaan pasta polianilin dari piranti sensor ini dikenai gas amonia maka akan terjadi perubahan resistansi yaitu semakin tinggi konsentrasi gas amonia yang mengenai pasta polianilin tersebut maka resistansinya akan semakin rendah. Pada sebuah sensor terdapat beberapa parameter seperti sensitivitas, range, resolusi, linieritas, dan response time. Sensitivitas dapat didefinisikan sebagai perbandingan perubahan output sensor terhadap perubahan input, range ialah nilai maksimum dan minimum dari parameter yang digunakan yang dapat diukur, resolusi ialah kemampuan mendeteksi perubahan kenaikan terkecil dari parameter input yang dapat dideteksi pada signal output, linieritas ialah perubahan input yang menyebabkan perubahan output secara proporsional (linier), dan response time: sebuah sensor tidak mengalami perubahan keadaan output dengan segera ketika sebuah perubahan parameter input terjadi. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2009 hingga Juli 2009 bertempat di laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanan Bogor. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensor tegangan, sensor tekanan, tabung reaksi, multimeter, baterai 9 volt, syringe dan kamar gas. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah micro tape, monomer anilin, HCl, ammonium peroksidisulfat, aquabides, PCB, FeCl3, NH3. Metode Penelitian Pembuatan interdigit Interdigit digambar pada PCB dengan menggunakan spidol permanen. Setelah itu, FeCl3 dilarutkan dalam air panas. Selanjutnya, PCB tersebut direndam dengan larutan FeCl3 sehingga hanya bagian yang akan menjadi rangkaian yang tetap mengandung tembaga pada permukaannya. Sintesis dan karakterisasi polianilin Pada penelitian ini pembuatan polianilin dilakukan dengan membuat dua larutan. Larutan pertama dilakukan dengan menambahkan 1ml monomer anilin ke dalam 200 ml aquabides sambil diaduk pada suhu ruang. Larutan kedua dengan menambahkan 1 gram ammoniumperoksidisulfat ke dalam larutan HCl 4 M. Kemudian kedua larutan dicampur sambil diaduk. Reaksi dibiarkan selama 24 jam. Endapan disaring dengan kertas saring, kemudian dicuci dengan aquabides beberapa kali. Dengan cara yang sama seperti pembuatan polianilin di atas, polianilin dibuat lagi dengan menggunakan konsentrasi HCl yang berbeda. Pembuatan dan pengujian sensor Pasta polianilin tersebut dideposisikan pada substrat PCB dengan menggunakan micro tape pada empat sisi PCB. Setelah itu lapisan tipis polianilin yang terbentuk pada substrat PCB dilakukan uji sifat listriknya dengan memasukkan ke dalam test chamber kemudian diberikan tegangan dengan menggunakan baterai 9 volt dan dimasukkan gas amonia kedalamnya dengan menggunakan syringe dan mengubah tekanan gas amonia dengan menggunakan alat ukur berupa sensor tekanan. Diperoleh respon dinamik sensor dengan menggunakan sensor tegangan yang dihubungkan pada sensor PANI. Keluaran berupa kurva respon dinamik sensor tersebut dapat dilihat pada sebuah Personal Computer (PC) yang dihubungkan dari sensor tegangan dengan menggunakan sebuah interface yaitu PASCO Science Workshop 750. Berdasarkan kurva respon dinamik tersebut, dapat diperoleh kurva tegangan stasioner dengan tahapan variasi tekanan gas amonia yang diberikan. Kemudian diperoleh kurva resistansi stasioner dengan tahapan variasi tekanan gas amonia yang diberikan berdasarkan hukum Ohm bahwa V=IR. Dan setelah itu dapat ditentukan sensitivitas, linieritas dan response time serta recovery time dari sensor tersebut. PCB Lapisan tipis PANI PCB yang dilapisi tembaga Gambar 4 PCB yang berpola lapisan tembaga sebagai rangkaian yang dilapisi polianilin. Gas NH3 Test chamber Sensor tegangan Lapisan tipis polianilin Gambar 5 Pengujian sifat listrik PANI dalam kamar gas yang dimasukkan gas NH3. PC Interface V RSensor RL Baterai 9 volt Gambar 6 Rangkaian pengujian sifat listrik PANI