BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas semua obyek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Obyek-obyek tersebut berupa delapan planet berorbit elips, lima planet kerdil, satelit alami, meteor, asteroid, komet dan bintang (Admiranto, 2009). Dari seluruh obyek tersebut, terdapat satu obyek yang sering diamati oleh manusia yaitu bintang. Bintang bukan benda asing dalam kehidupan masyarakat. Di alam semesta ini terdapat banyak bintang yang hampir setiap malam dapat dilihat dari kejauhan. Tidak semua bintang dapat memancarkan sinar sendiri, ada pula bintang yang memantulkan cahaya dari bintang lain (Waskita, 2015). Jika dilihat dengan mata telanjang, karena jaraknya yang sangat jauh dari Bumi, semua bintang kecuali Matahari terlihat hanya seperti titik yang bersinar di langit malam dan berkelip akibat efek dari atmosfer Bumi. Bintang telah menjadi bagian dari setiap kebudayaan. Sejak zaman Babilonia, beberapa bintang yang cahayanya sangat terang dihubungkan hingga terbentuk konsep rasi bintang. Bintang-bintang tersebut digunakan sebagai navigasi, bercocok tanam, dan praktik keagamaan (Lippicott, 2001). Sejak ditemukannya teleskop, bintang dipelajari dalam cabang ilmu astronomi bintang. Para astronom mempelajari bintang dari jauh, mengandalkan informasi yang dikumpulkan oleh teleskop yang ada di ruang angkasa maupun teleskop yang ada di Bumi (Admiranto, 2009). Bintang juga dikaitkan dengan komet karena komet sering disebut sebagai bintang berekor. Istilah ini tidak tepat sebab komet sama sekali bukan bintang (Abdullah, 2007). Komet merupakan kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari, sedangkan bintang adalah molekul gas hidrogen, helium dan partikel debu yang kemudian mengalami tahap perkembangan tertentu hingga menjadi sebuah bintang (Jeans, 1931). Selama ini terdapat banyak pernyataan mengenai bintang dan komet yang kebenarannya belum bisa dipastikan. Berdasarkan hal tersebut, buku karangan Tsuruhiko Kiuchi yang berjudul Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru yang berarti “Langit berbintang memberi petunjuk pada hidupmu” dipilih untuk diterjemahkan sebagai tugas akhir sebab di dalam buku tersebut membahas fakta-fakta menarik tentang bintang dan seluk-beluk komet yang telah diamati dan ditemukan Tsuruhiko Kiuchi. Buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru ini terdiri dari 19 bab. Buku terbitan Sunmark tersebut berisi tentang seorang pencari komet bernama Tsuruhiko Kiuchi yang telah mengamati benda-benda langit dan telah menemukan kembali 4 buah komet yang pernah ditemukan. Selain itu, terdapat juga kisah tentang Kiuchi yang pernah mengalami peristiwa di antara hidup dan mati akibat terserang suatu penyakit. Di saat itulah ia melihat dua visi masa depan. Dalam buku ini, Kiuchi turut melampirkan beberapa informasi mengenai bintang dan berbagai benda langit yang berhasil ia lihat dengan teropong kemudian diabadikan ke dalam foto-foto. Selain itu, karena Kiuchi juga turut melampirkan scan data dan gambar komet yang ia tulis sendiri semasa mengamati komet, maka isi yang terkadung di dalam buku tersebut menjadi lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh pembaca. Dari buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru ini, hanya 2 bab saja yang diterjemahkan, yaitu: Purorogu, dan Suiseihakken no Hinto ni Natta no wa Sakanatsuri. Buku ini diterjemahkan dengan harapan dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan, khususnya bagi mahasiswa D3 Bahasa Jepang. 1.2 Pokok Bahasan Pokok bahasan dalam penerjemahan ini adalah: Terjemahan buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru bagian Purorogu dan Suisei no Hinto ni natta no wa Sakanatsuri dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran sehingga menjadi suatu karya terjemahan yang mudah dipahami oleh pembaca. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dalam penerjemahan ini adalah: Menerjemahkan buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru bagian Purorogu dan Suisei no Hinto ni natta no wa Sakanatsuri dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran sehingga menjadi suatu karya terjemahan yang mudah dipahami oleh pembaca. 1.4 Metode Penerjemahan Terjemahan yaitu suatu keahlian yang meliputi usaha mengganti pesan atau pernyataan tertulis dalam suatu bahasa dengan pesan atau pernyataan yang sama dalam bahasa lain. (Newmark, 1988:45-48) Newmark juga membagi metode penerjemahan menjadi: 1. Terjemahan Kata Demi Kata Pada metode ini susunan kata dalam kalimat tidak diubah dan diterjemahkan satu demi satu dalam makna yang umum tanpa memperhatikan segi pragmatik dari kata tersebut. 2. Terjemahan Harfiah Pada metode ini struktur kalmat bahasa sumber diubah dan dicari padanan terdekat dari bahasa sasaran. Akan tetapi, penerjemah leksikal tetap dilakukan apa adanya terlepas dari konteksnya 3. Terjemahan Setia Metode ini berusaha memproduksi makna kontekstual yang tepat dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Terjemahan ini benar-benar setia pada tujuan dan realisasi teks bahasa sumber. 4. Terjemahan Sistematis Metode ini hampir sama dengan metode terjemahan setia, akan tetapi lebih menekankan teks ke dalam bahasa sasaran sehingga menjadi lebih luwes. 5. Terjemahan Saduran Metode terjemahan ini merupakan bentuk penerjemahan yang paling bebas. Utamanya digunakan untuk menerjemahkan karya sastra (drama atau puisi). 6. Terjemahan Bebas Metode terjemahan ini mereproduksi isi pesan tanpa mengindahkan cara penyampaian isi pesan atau memproduksi isi teks tanpa mempedulikan bentuk bahasa sumbernya. 7. Terjemahan Idiomatik Pada metode terjemahan ini mereproduksi pesan bahasa sumber dengan banyak menggunakan ungkapan idiomatik yang terdapat pada bahasa sasaran yang mungkin tidak tercantum pada bahasa sumber. 8. Terjemahan Komunikatif Pada metode terjemahan ini berusaha untuk menerjemahkan makna konstektual teks asli bahasa sumber setepat mungkin, sehingga aspek isi maupun kebahasaan dapat dipahami oleh pembaca bahasa sasaran. Metode penerjemahan yang digunakan penulis dalam menerjemahkan buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru bagian Purorogu dan Suiseihakken no Hinto ni Natta no wa Sakanatsuri adalah metode penerjemahan komunikatif agar menghasilkan mengutamakan karya ketepatan terjemahan makna. yang Metode mudah ini dipahami berusaha untuk dengan tetap mempertahankan makna kontekstual dari bahasa sumber, sehingga isi maupun bahasanya dapat diterima dan dipahami oleh pembaca. 1.5 Sistematika Penulisan Tugas akhir ini memuat 3 Bab. Bab I yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang, pokok bahasan, tujuan penulisan, metode terjemahan, dan sistematika penulisan. Bab II yaitu berisi teks asli, teks terjemahan perkalimat dan hasil terjemahan. Bab III adalah kesimpulan yang berisi ringkasan hasil terjemahan buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru bagian Purorogu dan Suisei no Hinto ni natta no wa Sakanatsuri.