Indriasari Nurul Putri | Pengaruh Paparan Gelombang Eletromagnetik Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Serum Pengaruh Paparan Gelombang Elektromagnetik Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Serum Indriasari Nurul Putri Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Abstrak Saat ini dengan kemajuan perkembangan telekomunikasi dan penyediaan jaringan listrik yang sangat pesat berdampak pada gelombang elektromagnetik yang menjadi masalah global. Kekhawatiran tentang dampak kesehatan yang mungkin terjadi akibat penggunaan ponsel tubuh sejalan dengan perkembangan yang terjadi. Teknologi ponsel menggunakan radiasi radio elektromagnetik secara drastis meningkatkan paparan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat paparan gelombang elektromagnetik adalah perubahan kadar profil lipid serum khususnya pada kadar kolesterol total dan trigliserid.Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu stres baik stres fisik maupun psikis akibat paparan gelombang elektromagnetik atau terjadinya perubahan keseimbangan kadar radikal bebas yang akan menimbulkan stres oksidatif dan mengakibatkan kerusakan hepar. Kata kunci:paparan gelombang elektromagnetik, profil lipid, trigliserid, total kolesterol Effect of Electromagnetic Field Exposure on Total Cholesterol and Triglyceride Levels of Plasma Abstract Nowdays with ectension and progress in telecommunication, application of cellular phones and power transmitted lines, exposing to Electomagnetic Fields (EMF) is a global hazardous problem. Concerns about the possible health effects of mobile phone usage are growing as the number of users has increased tremendously over the past several years. Mobile phone technology uses radiofrequency electromagnetc radiation and has drastically increased the electromagnetic field exposure encountered in daily life. One of the effects caused by exposing to electomagnetic fields is the change in the levels of lipid profiles serum escpecially on total cholesterol and triglyceride levels. This change is caused by several factors, like stress both physical and pychological stress due to electomagnetic field exposure or changes in the balance of free radicals levels that would cause oxidative stress and damage hepar. Keywords: electromagnetic fields exposure, lipid profiles, trigyceride, total cholesterol Korespondensi: Indriasari Nurul Putri, alamat Jl. M.P. Mangkunegara Komplek Villa Kenten Blok C-17 Palembang, HP 085758579945 , e-mail [email protected] Pendahuluan Saat ini, kemajuan perkembangan telekomunikasi dan penyediaan jaringan listrik yang sangat pesat berdampak pada gelombang elektromagnetik yang menjadi masalah global.1 Kekhawatiran tentang dampak kesehatan yang mungkin terjadi akibat penggunaan ponsel tubuh sejalan dengan perkembangan yang terjadi. Teknologi ponsel menggunakan radiasi radio elektromagnetik secara drastis meningkatkan paparan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.2 Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat paparan gelombang elektromagnetik adalah perubahan kadar profil lipid serum.3Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu stres baik stres fisik maupun psikis akibat paparan gelombang elektromagnetik4 atau terjadinya perubahan keseimbangan kadar radikal bebas yang akan menimbulkan stres oksidatif dan mengakibatkan kerusakan hepar.5 Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan 20% kejadian stroke dan lebih dari serangan jantung disebabkan karena kadar kolesterol yang tinggi.6 Oleh sebab itu, tingginya kadar profil lipid perlu mendapat perhatian serius. Paparan radiasi gelombang elektromagnetik dalam jangka panjang berhubungan dengan peningkatan resiko kardiovaskuler. Hal ini terjadi akibat peningkatan yang signifikan dari kolesterol total dan kadar LDL-C C (Low Density Lipoprotein-Cholesterol).7 Mengingat begitu besarnya penggunaan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berasal dari penggunaan ponsel yang sangat erat hubungannya dengan aktivitas, penting untuk membahas, memahami dan memantau Majority |Volume 4 | Nomor 7 |Juni 2015|135 Indriasari Nurul Putri | Pengaruh Paparan Gelombang Eletromagnetik Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Serum dampak paparan gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan masyarakat khususnya pada perubahan kadar profil lipid serum. Sehingga diharapkan setelah penulisan riview ini bisa meningkatkan kewaspadaan dan dapat meminimalisir paparan gelombang elektromagnetik terhadap diri sendiri maupun orang sekitar. Isi Lipid adalah suatu zat yang kaya akan energi dan merupakan penyumbang energi terbesar dibandingkan dengan zat gizi makro lainnya, yang ditandai dengan sifat tak larut dalam air dan bisa di ekstrak dengan larutan nonpolar.8 Lemak yang beredar dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati yang biasa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.9 Fungsi lemak dalam tubuh adalah : (1) bahan bakar metabolisme seluler, (2) merupakan bagian pokok dari membran sel, (3) sebagai mediator atau second messenger aktivitas biologis antar sel, (4) sebagai isolasi dalam menjaga keseimbangan temperatur tubuh dan melindungi organ-organ tubuh, (5) pelarut vitamin A, D, E, dan K agar dapat diseraptubuh.10 Secara ilmu gizi, lemak diklasifikasikan sebagai, (1) lipid sederhana, yang terdiri atas lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida) dan ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi, (2) lipid majemuk, yang terdiri dari fosfolipid dan lipoprotein, dan (3) lipid turunan, terdiri dari asam lemak dan sterol, yaitu kolesterol, ergosterol.Secara klinis, lemak yang penting dan merupakan lipid utama dalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas.8,9 Kolesterol merupakan lipid amfipatik yang menjadi komponen struktural esensial yang membentuk membran sel dan lapisan luar lipoprotein plasma. Kolesterol sering ditemukan dalam bentuk kombinasi dengan asam lemak seperti ester kolesterol.11 Sekitar 70% kolesterol dalam lipoprotein plasma berbentuk ester kolesterol.4 Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk membran sel dan lapisan eksterna lipoprotein plasma.12,13 Kolesterol juga merupakan senyawa induk bagi semua steroid lainnya yang disintesis dalam tubuh seperti Majority |Volume 4 | Nomor 7 |Juni 2015|136 hormon korteks adrenal serta hormon seks, vitamin D dan asam empedu.10 Dalam proses pengangkutan balik kolesterol, kolesterol bebas yang sudah dikeluarkan dari jaringan oleh HDL akan diangkut menuju hati untuk dikonversi menjadi asam empedu.10,12 Asam empedu berfungsi meningkatkan pencernaan dan absorbsi lemak. Selain itu, kolesterol juga membuat kulit lebih resisten terhadap absorbsi zat yang larut-air dan berbagai zat kimia, serta membantu mencegah evaporasi air dari kulit. Kolesterol, bersama dengan fosfolipid berfungsi di sel otak untuk proses mengingat.10 Kolesterol dalam tubuh berasal dari dua sumber utama, yaitu dari dalam tubuh sendiri dan dari makanan. Semua jaringan yang mengandung sel berinti sanggup menyintesis kolesterol, khususnya hati, korteks adrenal, kulit, usus, testis dan aorta. Kolesterol eksogen adalah kolesterol yang diabsorbsi dari saluran pencernaan berupa melalui makanan, dengan produk-produk hewani misalnya kuning telur, daging merah dan mentega sebagai sumber utama lipid ini.4,14 Sebagian besar kolesterol tubuh merupakan kolesterol endogen yakni sebersar 1 gr perhari, sedangkan sekitar 0,3 gr perhari didapat dari kolesterol eksogen.15 Trigliserida adalah ester alkohol gliserol dan asam lemak.10 Trigliserida terdiri dari tiga molekul asam lemak teresterifikasi menjadi gliserol. Zat ini adalah lemak netral yang disintesis dari karbohidrat untuk disimpan dalam sel lemak.16 Trigliserida dipakai dalam tubuh terutama untuk menyediakan energi bagi berbagai proses metabolik; suatu fungsi yang hampir sama dengan karbohidrat.4 Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepaskannya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).17 Trigliserida ada dalam darah sebagai makromolekul yang membentuk kompleks dengan protein tertentu (apoprotein) sehingga membentuk lipoprotein. Lipoprotein itulah bentuk transportasi yang dipakai untuk mengenali dan mengukurnya.18 Trigliserida merupakan gliserol yang berikatan dengan tiga Indriasari Nurul Putri | Pengaruh Paparan Gelombang Eletromagnetik Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Serum asam lemak. Ketiga asam lemak yang berikatan dengan gliserol dapat sama maupun berbeda. Gambar 1. Struktur Kimia Trigliserida10 Lemak yang paling banyak terdapat dalam trigliserida tubuh manusia adalah (1) asam stearat, yang mempunyai rantai karbon 18 dan sangat jenuh dengan atom hidrogen; (2) asam oleat, mempunyai rantai karbon -18 tetapi mempunyai satu ikatan ganda di bagian tengah rantai; dan (3) asam palmitat, mempunyai 16 atom karbon dan sangat jenuh.4 Metabolisme trigliserida dalam tubuh terjadi pada hepar. Jalur metabolisme trigliserida dibagi menjadi 2, yaitu jalur eksogen dan jalur endogen.Pada jalur eksogen, trigliserida yang berasal dari makanan dalam usus dikemas sebagai kilomikron. Kilomikron ini akan diangkut dalam darah melalui ductus totasikus. Dalam jaringan lemak, trigliserida dan kilomikron mengalami hidrolisis oleh liporotein lipase yang terdapat pada permukaan sel endotel. Akibat hidrolisis ini maka akan terbentuk asam lemak dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus endotel dan masuk ke dalam jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali atau dioksidasi.19,20Sedangkan pada jalur endogen trigliserida yang disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL) kaya trigliserida dan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yag juga menghidrolisis kilomikron menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil yaitu Intermediate Density Lipoprotein (IDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL). Low Density Lipoprotein merupakan lipoprotein yang mengandung kolesterol paling banyak (60-70%).19 Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi 20 yaitu : 1. Kilomikron, merupakan lipoprotein dengan berat molekul yang terbesar. Kandungannya sebagian besar trigliserida untuk dibawa ke jaringan lemak dan otot rangka. Kilomikron juga mengandung kolesterol untuk dibawa ke hati. 2. Very Low Density Lipoprotein (VLDL) dibentuk dari asam bebas di hati. VLDL mengandung 60% trigliserida endogen dan 10-15% kolesterol. 3. Intermediet Density Lipoprotein (IDL) juga mengandung trigliserida dan kolesterol. IDL merupakan zat antara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. 4. Low Density Lipoprotein (LDL) merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh endotel jaringan perifer dan pembuluh nadi. LDL merupakan metabolit VLDL yang disebut kolesterol jahat karena efeknya yang aterogenik, yaitu mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah. Hal ini disebabkan LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut. 5. High Density Lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein yang mengandung Apo A dan mempunyai efek antiaterogenik kuat sehingga disebut juga kolesterol baik. Fungsi utama HDL yaitu mengangkut kolesterol bebas yang terdapat dalam endotel jaringan perifer, termasuk pembuluh darah ke reseptor HDL di hati untuk dikeluarkan lewat empedu. Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer berkurang. Jumlah kadar HDL dalam tubuh diharapkan banyak, tetapi pada orang gemuk, perokok berat, penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol, pada pemakaian alat KB dan pada orang yang kurang gerak, kadar kolesterol ini jumlahnya sedikit. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar profil lipid khususnya kadar kolesterol dan trigliserida. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Faktor diet. Diet tinggi lemak jenuh dan kolesterol, yang terutama terdapat pada lemak hewani dan minyak tumbuhan tropis seperti minyak kelapa dan minyak sawit, asam-asam lemak ini merangsang sintesis kolesterol dan menghambat perubahannya menjadi garam-garam empedu. Sedangkan kadar trigliserida dapat dipengaruhi oleh diet tinggi karbohidrat.21 Majority |Volume 4 | Nomor 7 |Juni 2015|137 Indriasari Nurul Putri | Pengaruh Paparan Gelombang Eletromagnetik Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Serum 2. Faktor genetik. Misalnya pada hiperkolesterolemia familial, hipertrigliseridemia familial, dan disbetalipoproteinemia familial.22 3. Usia, semakin tua seseorang maka terjadi penurunan berbagai fungsi organ tubuh sehingga keseimbangan kadar profil lipid sulit tercapai akibatnya kadar kolesterol cenderung lebih mudah meningkat. 4. Stres mengaktifkan sistem saraf simpatis yang menyebabkan pelepasan epinefrin dan norepinefrin yang akan meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas dalam darah. 5. Penyakit hati, menimbulkan kelainan pada kolesterol darah karena hati merupakan tempat degradasi insulin, sehingga bila hati rusak, jumlah insulin akan meningkat dan mengakibatkan penurunan kolesterol darah, karena insulin akan meningkatkan pemakaian glukosa oleh sebagian besar jaringan tubuh, sehingga mengurangi pemakaian lemak. Selain itu hati juga merupakan tempat sintesis kolesterol sehingga penyakit hati dapat menurunkan kadar kolesterol. 6. Hormon-hormon dalam darah.Hormon tiroid tiroid menginduksi peningkatan jumlah reseptor LDL pada sel hati, yang akan meningkatkan kecepatan sekresi kolesterol, sehingga konsentrasi kolesterol plasma akan menurun. Peran hormon tiroid terhadap trigliderida yaitu akan menginduksi peningkatan asam lemak bebas dalam darah, namun menurunkan kadar trigliserida darah. Hormon insulin dapat menurunkan kadar trigliserida darah, karena insulin akan mencegah hidrolisis trigliserida (guyton), sedangkan pengaruh insulin pada kolesterol sudah dibahas pada poin 5. Hormon esterogen menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL)23. 7. Kolesterol plasma ditingkatkan oleh obstruksi empedu dan diabetes yang tidak diobati. 8. Serat dari makanan, misalnya kulit gandum (oat bran) dan sekam biji-psilium diketahui menurunkan kadar kolesterol darah, terutama kolesterol LDL, yang mungkin secara fisik memengaruhi penyerapannya di usus. Pengaruh paparan gelombang elektromagnetik terhadap penurunan kadar Majority |Volume 4 | Nomor 7 |Juni 2015|138 profil lipid dapat terjadi melalui stres fisik dan psikis yang ditimbulkan oleh paparan radiasi gelombang elektromagnetik tersebut. Tubuh akan merespon dengan mengeluarkan hormon terutama dari hipotalamus. Respon tersebut terbagi dalam empat fase. Fase pertama adalah fase alarm yang terjadi enam sampai empat puluh delapan jam setelah terjadi perlukaan atau stres. Akan terjadi peningkatan kerja dari kelenjar adrenal akibat disekresikannya ACTH dari hipofisisyang menyebabkan bertambahnya sekresi produk-produknya, termasuksekresi glukokortikoid. Apabila pada fase ini rangsangan tidakdihilangkan maka tubuh akan masuk pada fase kedua, yaitu fase resistance,dimana hormon tubuh berada pada konsentrasi yang tinggi. Apabila stresberlangsung lama maka akan masuk ke fase exhaustion dimana tubuh sudah tidak bisa menahan dari stress tersebut. Secara fisiologis setiap stress fisik dan psikis dapat sangat meningkatkan sekresi ACTH dan akibatnya sekresi hormon glukokortikoid juga akan meningkat.10 Sebagian besar rangsang stres yang meningkatkan sekresi ACTH juga mengaktifkan sistem saraf simpatis, dan sebagian fungsi glukokortikoid dalam darah mungkin adalah untuk mempertahankan reaktivitas vaskular terhadap katekolamin. Glukokortikoid juga penting bagi katekolamin untuk menerapkan efek mobilisasi asam lemak bebas secara penuh.23Peningkatan kadar hormon glukokortikoid mengakibatkan terjadinya penurunan atau penghambatan kadar HMG KoA reductase dan penurunan HMG KoA akan menyebabkan penurunan laju sintesis kolesterol.10 Penurunan sintesiskolesterol juga akan mempengaruhi pengangkutan dan ekskresi kolesterol dan terjadi peningkatan jumlah reseptor LDL di hati.24Peningkatan hormon glukokortikoid juga akan meningkatkan terjadinya glukoneogenesis, yaitu proses pembentukan glukosa dari zat-zat nonkarbohidrat. Selain peningkatan hormon glukokortikoid, juga terjadi peningkatan sekresi hormon epinefrin dan norepinefrin, kedua hormon ini akan meningkatkan laju lipolisis di jaringan adiposa2, selain itu norepinefrin juga meningkatkan penggunaanlipoprotein sirkulasi, sehingga kadarnya yang terdapatdalam plasma akan menurun.10 Setiap stres fisik dan psikologis dalam waktu singkat hanya beberapa menit sudah Indriasari Nurul Putri | Pengaruh Paparan Gelombang Eletromagnetik Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Serum dapat meningkatkan sekresi ACTH dan akibatnya sekresi kortisol juga akan meningkat.25 Kortisol diproduksi lebih banyak oleh tubuh pada saat tubuh terpapar stres, baik fisik maupun psikologis. Kortisol dapat memodulasi sistem imun karena semua leukosit mempunyai reseptor untuk kortisol. Dan sekarang sudah banyak yang mengindikasikan hubungan erat antara sistem imun dengan sistem metabolik termasuk dalam metabolisme lipid.26 Mekanisme yang mungkin berperan dalam terjadinya penurunan sintesis kolesterol dan trigliserida adalah perubahan keseimbangan kadar radikal bebas yang akan menyebabkan stres oksidatif dan mengakibatkan kerusakan hepar sehingga perubahan kadar enzim di hepar juga ikut terjadi.5 Perubahan kadar enzim di hepar ini menyebabkan perubahan yang signifikan pada metabolisme lipid, karena hepar merupakan tempat metabolisme utama lipid.10Stres oksidatif terjadi karena meningkatnya reactive oxygen species (ROS) yang akan menimbulkan kerusakan membran sel dan jejas sel sehingga mengakibatkan peningkatan peroksidase 3,27 lipid. Penurunan aktifitas antioksidan dan peningkatan kadar radikal bebas menyebabkan peningkatan Tiobarbituric Acid Reactive Substance (TBARS) dalam hati. Kadar TBARS sendiri digunakan untuk mengukur terjadinya lipid peroksidase, yang merupakan marker stres oksidatif.28Terdapat korelasi positif antara profil lipid dan lipid peroksidase setelah terpapar stresor, yang mengindikasikan bahwa peningkatan lipid peroksidase diasosiasikan pada peningkatan kolesterol total dan LDL.Ini merupakan resiko terbesar dari aterosklerosis dan penyakit lain yang diinduksi lipid peroksidase.29 Meningkatnya endapan asam lemak bebas di hati setelah paparan gelombang elektromagnetik dapat terjadi sebagai akibat dari produksi nitric oxide (NO).3Pada dinding pembuluh darah arteri terdapat sel endotel yang melepaskan NO dan bersifat antara lain mengatur kelenturan pembuluh darah, menjaga kompisisi otot tetap seimbang, dan mencegah pembekuan darah.30 Kemungkinan terakhir yang dapat menjelaskan mekanisme efek paparan gelombang elektromagnetik terhadap metabolisme lemak adalah karena akumulasi reversibel baik trigliserida atau prekursornya di hati.31 Ringkasan Gelombang elektromagnetik yang kita ketahui banyak memberi keuntungan dan memudahkan kita dalam melakukan kegiatan, ternyata memiliki dampak yang tidak dapat diacuhkan. Salah satu dari dampak tersebut adalah perubahan kadar profil lipid serum. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu stres baik stres fisik maupun psikis akibat paparan gelombang elektromagnetik tersebut yang akan memicu sekresi dari hormon-hormon yang dapat mempengruhi kadar profil lipid seperti ACTH,glukokortikoid, hormon epinefrin dan norepinefrin, serta kortisol.Mekanisme lainnya adalah terjadinya perubahan keseimbangan kadar radikal bebas yang akan menimbulkan stres oksidatif dan kerusakan hepar sehingga perubahan kadar enzim di hepar juga akan terjadi. Perubahan inilah yang akan menyebabkan perubahan yang signifikan pada metabolisme lipid, karena hepar merupakan tempat metabolime utama lipid. Simpulan Dapat disimpulkan bahwa terdapat dampak paparan gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan masyarakat khususnya pada perubahan kadar profil lipid serum seperti kadar kolesterol total dan trigliserida. Daftar Pustaka 1. Seyednour R, Chekaniazar V. Effects of exposure to cellular phones 950 MHz electromagnetic fields on progesterone, cotrisol and glucose level in female hamsters (Mesocricetus auratus): Asian J. Anim. Vet. Adv. 2011; 6(11):1084-88. 2. Mailankot M, Kunnath AP, Jayalekshmi H, Koduru B, Valsalan R. Radio frequency electromagnetic radiation (RF-EMR) from gsm (0,9/1,8ghz) mobile phones induces oxidative stress and reduces sperm motility in rats. Clinics. 2009; 64(6): 561-5. 3. Torres-duran P, Hermosillo AF, Oropeza MAJ, Vinas DE, Diaz LV. Effect of whole body exposure to extremely low frequency electromagnetic fields (ELFEMF) on serum and lipids levels, in the rat. Lipids in Health and Disease. 2007; 6: 31. Majority |Volume 4 | Nomor 7 |Juni 2015|139 Indriasari Nurul Putri | Pengaruh Paparan Gelombang Eletromagnetik Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Serum 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Guyton AC & Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-12. Singapore: Saunder Elsevier; 2014. Crumpton MJ. Are low-frequency electomagnetic fields a health hazard?. Phi Trans. R. Soc. B. 2005; 360: 1223-30. World Health Organization. Raised cholesterol; 2015. Israel, Michael, Vangelova K,Ivanova M. Cardiovasculer risk under electromgnetic exposure in physiotherapy. Environ. 2007; 27(4): 539-43. Price SA, Wilson, Lorraine M. Patofisiologikonsepklinis proses penyakit. Edisi 6. AlihBahasa: Peter Anugerah. Editor: Caroline Wijaya. Jakarta: EGC; 2005. Sumarno. Biokimiakedokteran II. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 1998. Murray RK, Granner DK, Mayes PA,Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: EGC; 2009. Mayes PA, Botham, Kathleen M. Pengangkutandanpenyimpanan lipid.Dalam: Biokimia Harper. Edisi 27..Jakarta: EGC; 2009. Devlin, TM. Textbook of biochemistry: with clinical correlations. Sixth Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc; 2006. Harmanto, N. Mengusir kolesterol bersama mahkota dewa. Cetakan pertama. Jakarta: Agromedia Pustaka; 2007. Sherwood, L. Fisiologimanusia: Dari selkesistem. Edisi 8.Jakarta: EGC; 2014 Pfizer. Apa itu kolesterol. 2007. http://www.pedulikolesterol.com. Dorland. Kamuskedokteran Dorland. Edisi 28. Editor Bahasa Indonesia: HuriawatiHartanto, dkk. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011 Szemerszky R, Zelena D, Barna I, Bárdos G. Stress-related endocrinological and psychopathological effects of short-and long-term 50Hz electromagnetic field exposure in rats. Brain Res Bull. 2010; 8: 92–9. Feychting M, Ahlbom A, Kheifets L. EMF and health. Annu. Rev. Public Health. 2005; 26: 165–89. Suyatna FD, Handoko SK. Farmakologi dan terapi.Edisi ke-4. Jakarta: Gaya Baru; 2005. Majority |Volume 4 | Nomor 7 |Juni 2015|140 20. Dalimartha, Setiawan. Atlas tumbuhan obat Indonesia jilid 4. Jakarta : Puspa Swara; 2007. 21. U.S. Departement of Health and Human Services. Third report of the national cholesterol education program education program (NCEP) expert panel on detection, evaluation and treatment of high blood cholesterol in adult (Adult treatment panel III). NIH Publication. 2001; 1: 3670. 22. Hori T, Harakawa S, Herbas SM, Ueta YY, Inoue N, & Suzuki H. Effect of 50 Hz electric field in diacylglycerol acytransferase mRNA expression level and plasma concentration of triacylglycerol, free fatty acid, phospholipid and total cholesterol. Lipids in Health Disease. 2012; 11: 68. 23. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Edisi22. Jakarta: EGC; 2008. 24. Shi Y, Cheng D. Beyond triglyceride synthesis: the dynamic functional roles of MGAT and DGAT enzymes in energy metabolism. Am. J. Physiol Endocrinol Metab. 2009; 297: E10-E18. 25. Sarookhani MR, Rezaei MA, Safari A, Zaroushani V, Ziaeiha M. The influence of 950 MHz magnetic fields (mobile phone radiation) on sex organ and adrenal function of male rabbits. Afri. J. Biochem Res. 2011; 5: 65-8. 26. Zecca L, Mantegazza C, Margonato V, Cerretelli P, Caniatti M, Piva F. Biological effects of prolonged exposure to ELF electromagnetic fields in rats. Bioelectromagnetics. 2006;19(1): 57-66. 27. Yudomustopo, B. Perubahan nilai peroksida lipid dan glutation peroksidase jantung akibat diet makanan tinggi garam penelitian eksperimental pada model hewancoba tikus Sparaguedawley bunting. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2006. 28. Stranges S, Dorn JM, Donahue RP, Browne RW, Freudenheim JL, Hovey KM. Oxidation, type 2 diabetes, and coronary heart disease: a complex interaction. Diabetes Care. 2008; 31: 1864-66. 29. Nayanatara AK, Nagaraja HS, Ramaswamy C, Bahagyalakshmi K, Ramesh BM, Damodara GK et al. Effect of chronic unpredictable stressors on some selected lipid parameters and biochemical Indriasari Nurul Putri | Pengaruh Paparan Gelombang Eletromagnetik Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Serum parameters in Wistar rats. Chinese J Clin Med. 2009; 4(2). 30. Mumpuni SS. Peranan SOD terhadap pencegahan aterosklerosis. Kalbe Medical Portal; 2008. 31. Lofti AR, Shahryar HA. Effect of 900 MHz electromagnetic fields emitted by cellular phone on total cholesterol & triaglyceride levels of plasma in Syrian hamsters (Mesocricetus auratus). J. Applied Biol. Sci. 2009; 3:85-88. Majority |Volume 4 | Nomor 7 |Juni 2015|141 Indriasari Nurul Putri | Pengaruh Paparan Gelombang Eletromagnetik Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Serum Majority |Volume 4 | Nomor 7 |Juni 2015|142