PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) Suci Lawati 09.21.0081 [email protected] Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Lawati, Suci. 2013. Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi Pada Siswa Kelas X MAN Dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM)”. Penulis merumuskan masalah sebagai berikut (1) Apakah dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X MAN ? (2) Apakah ada perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X MAN ?. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu (1) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis paragraf eksposisi setelah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X MAN (2) Untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X MAN. Bertitik tolak dari rumusan masalah di atas, penulis mengajukan hipotesis yakni (1) Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X MAN. (2) Terdapat perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X MAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan model pretes dan postes. Dalam penelitian ini diambil sampel 1 kelas yaitu kelas X dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Data hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis, maka diperoleh hasil pretes dengan rata-rata nilai 53,12 sedangkan ratarata nilai pada postes adalah 74,37. Analisis data dapat menunjukan adanya kenaikan nilai dari hasil pretes dan postes dengan rata-rata 21,25. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X MAN. Kata kunci: Paragraf Eksposisi, Pendeketan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Bahasa dapat dikatakan juga sebagai alat untuk berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan dan mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan. Menurut Abdul Chaer (2004 : 11) bahasa adalah sistem, artinya berupa lambang-lambang dalam bentuk bunyi yang lazim disebut bunyi ujar atau bunyi bahasa, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Bahasa dapat menjadi ciri dari suatu negara, salah satunya Negara Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai ciri negara Pancasila. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang harus dikuasai oleh setiap warga negara Indonesia. Walaupun di negara Indonesia ini banyak suku yang mempunyai bahasa daerah yang berbeda, tetapi bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu yang perlu digunakan untuk berkomunikasi sebagai identitas negara. Selain itu, bahasa Indonesia pun menjadi salah satu mata pelajaran yang penting untuk dikuasai oleh para siswa yang berada ditingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun sekolah tingkat tinggi lainnya. Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat empat aspek keterampilan berbahasa, yakni : menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut, menulis merupakan salah satu aspek penting untuk menunjang keterampilan berbahasa para siswa. Dalam mengungkapkan perasaan atau pikiran secara tertulis, seorang pemakai bahasa memiliki lebih banyak kesempatan untuk mempersiapkan dan mengatur diri, baik dalam hal apa yang akan diungkapkan maupun bagaimana cara mengungkapkannya. Pesan yang perlu diungkapkan dapat dipilih secara cermat dan disusun secara sistematis agar bila diungkapkan secara tertulis, tulisan tersebut mudah dipahami dengan tepat. Dalam pemilihan kata dan penyusunannya pun dapat diseleksi dengan cermat, sesuai dengan kaidahkaidah bahasa (Iskandarwassid dan Sunendar, 2009 : 249). Untuk menuangkan gagasan ke dalam bahasa tulis, diperlukan kemampuan dan pengetahuan. Kemampuan dalam memilih topik, membatasi dan mengembangkannya ke dalam sebuah paragraf. Menurut Finoza (2009 : 189) paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang umumnya merupakan gabungan beberapa kalimat. Eksposisi adalah tulisan yang bersifat faktual dan berfungsi untuk menyalurkan informasi mengenai fakta-fakta penting di dunia (Tompkins dalam Alwasilah, 2011 : 67). Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu (Finoza, 2009 : 201). Berdasarkan kenyataan di lapangan, diketahui bahwa permasalahan yang terjadi pada siswa adalah mengenai kemampuan menulis khususnya menulis paragraf eksposisi, siswa beranggapan bahwa menulis merupakan suatu hal yang sulit. Hal yang dianggap sulit oleh para siswa adalah dalam menuangkan ide-idenya ke dalam bahasa tulis. Seperti yang dikatakan oleh Iskandarwassid dan Sunendar (2009 : 248) kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini menyebabkan siswa belum mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran. Maka dari itu, peran seorang guru sangat penting dalam menumbuhkan kreatifitas dan motivasi belajar siswa serta membimbing dan mengembangkan keterampilan menulis siswanya. Selain itu, bukan hanya peran guru saja yang dianggap penting tetapi pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran pun sama pentingnya. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat memberikan pencerahan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) ini lebih menekankan guru dan siswa berbuat kreatif bersama. Guru mengupayakan segala cara secara kreatif untuk melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, dalam pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) ini siswa didorong agar kreatif dalam berinteraksi dengan sesama teman, guru, materi pelajaran dan segala alat bantu belajar (Jauhar, 2011 : 152). Menurut Jauhar (2011 : 156) pendekatan PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Pembelajaran yang aktif berarti guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri. Pembelajaran inovatif dapat menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan apabila dilakukan dengan cara mengintegrasikan media/alat bantu terutama yang berbasis teknologi baru/maju ke dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat membangun rasa percaya diri siswa. Pembelajaran kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa dan tipe serta gaya belajar siswa. Pembelajaran efektif dilakukan agar banyaknya pengalaman dan hal baru yang “didapat” siswa. Guru pun diharapkan memperoleh “pengalamam baru” sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanya. Untuk mengetahui keefektifan sebuah proses pembelajaran, maka pada setiap akhir pembelajaran perlu dilakukan evaluasi. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat dinikmati oleh siswa. Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik. Perasaan mengasyikan mengandung unsur inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu sesuatu. Setelah membaca pernyataan di atas, kiranya perlu disusun suatu rencana pembelajaran yang dibentuk berdasarkan permasalahan yang dihadapi siswa, maka penulis memberikan pendapat untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan mengadakan penelitian dengan judul “Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi Dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1). Apakah dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X MAN ? 2). Apakah ada perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X MAN ? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1). Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis paragraf eksposisi setelah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X MAN. 2). Untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X MAN. KAJIAN TEORI DAN METODE Hamruni (2011 : 43) berpendapat bahwa pembelajaran diartikan sebagai proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. Pembelajaran merupakan suatu sistem intruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Sebagai sebuah sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar itu tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antarsesama komponen terjadi kerjasama. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan (Hamruni, 2011 : 11). Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru (Sanjaya, 2009 : 296). Menurut pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu upaya atau sistem intruksional yang mengacu pada seperangkat komponen antara lain tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan untuk membelajarkan siswa yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 2008 : 22). Menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis memiliki tujuan atau maksud tertentu yang hendak dicapai dan adanya gagasan atau sesuatu dikomunikasikan (Semi, 2007 : 14). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia dalam menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang dan memiliki tujuan atau maksud tertentu yang hendak dicapai serta adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan. Finoza (2009 : 189) berpendapat bahwa alinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang umumnya merupakan gabungan beberapa kalimat. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimatkalimat yang ada di dalam paragraf memiliki kesatuan keterkaitan dalam membentuk topik tersebut (Semi, 2007 : 86). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat simpulkan bahwa paragraf adalah satuan paling mendasar dalam sebuah tulisan yang membicarakan suatu gagasan atau topik dan umumnya merupakan gabungan dari beberapa kalimat serta berfungsi untuk menyampaikan satu ide pokok, dengan sejumlah ide pendukung kepada pembaca. Eksposisi adalah tulisan yang digunakan untuk menginformasikan sesuatu kepada pembaca mengenai mengapa dan bagaimana, sesuatu terjadi atau menginstruksikan kepada pembaca bagaimana melakukan sesuatu sehingga pembaca memiliki pemahaman mengenai sesuatu itu. Sesuatu itu, bisa benda, atau merupakan sebuah konsep, teori, asumsi, dan sebagainya (Alwasilah, 2011 : 68). Menurut Semi (2007 : 61) berpendapat bahwa eksposisi adalah tulisan yang bertujuan memberikan informasi, menjelaskan, dan menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana.. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa paragraf eksposisi adalah tulisan yang bersifat faktual dan berfungsi untuk menginformasikan, menjelaskan, dan menjawab sesuatu kepada pembaca mengenai mengapa dan bagaimana, sesuatu terjadi atau menginstruksikan kepada pembaca bagaimana melakukan sesuatu. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) merupakan pendekatan yang memungkinkan peserta didik dan guru sama-sama aktif terlibat dalam pembelajaran serta memungkinkan guru dan siswa berbuat kreatif bersama. Guru mengupayakan segala cara secara kreatif untuk melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran. Sementara itu, peserta didik akan merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan serta didorong agar kreatif dalam berinteraksi dengan sesama teman, guru, materi pelajaran, dan segala alat bantu belajar sehingga hasil pembelajaran dapat meningkat. Pembelajaran aktif berarti guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri. Pembelajaran inovatif dapat menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan apabila dilakukan dengan cara mengintegrasikan media/alat bantu terutama yang berbasis teknologi baru/maju ke dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa dan tipe serta gaya belajar siswa. Pembelajaran efektif dilakukan agar banyaknya pengalaman dan hal baru yang “didapat” oleh siswa dan guru Untuk mengetahui keefektifan sebuah proses pembelajaran, maka pada setiap akhir pembelajaran perlu dilakukan evaluasi. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat dinikmati oleh siswa. Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik. Perasaan mengasyikan mengandung unsur inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu sesuatu (Jauhar, 2011 : 156). Adapun penggunaan metode yang tepat untuk membantu memecahkan masalah dalam penelitian. Maka metode penelitian yang digunakan pada pembelajaran menulis paragraf eksposisi adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar masalah yang diteliti. Selain itu, metode dekriptif pun digunakan untuk mengumpulkan data sebanyakbanyaknya mengenai faktor-faktor yang merupakan pendukung terhadap kualitas belajar mengajar diantaranya : guru, alat-alat pelajaran, kurikulum, metode mengajar dan siswa sendiri, kemudian menganalisis faktor-faktor tersebut untuk dicari peranannya (Arikunto, 2010 : 151). Teknik penelitian dalam penelitian ini, memiliki dua teknik yaitu teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data yang diharapkan, adapun teknik pengumpulan data yakni, sebagai berikut. a. Studi Pustaka Sebelum melakukan penelitian, penulis mengumpulkan buku-buku referensi terlebih dahulu untuk mendapatkan bahan-bahan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. b. Angket Angket dalam penelitian ini, dilakukan untuk mengetahui respon siswa mengenai pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan pendeketan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). c. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010 : 193). Teknik tes dalam penelitian ini merupakan teknik yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data dengan cara memberikan pretes dan postes. Pretes digunakan untuk mengukur kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa sebelum menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM), sedangkan postes digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis paragraf eksposisi setelah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Adapun teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan evaluasi berupa tes, yaitu pretes dan postes. Hasil dari pretes dan postes yang telah dilakukan akan menjadi pembanding untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf eksposisi. HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian yang paling tepat untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar adalah dengan mengadakan evaluasi berupa pretes dan postes. Hasil pretes dan postes yang telah dilakukan lalu dianalisis untuk mengetahui data hasil pretes dan postes. Sehubungan dengan kegiatan tersebut, data yang diperlukan berupa hasil karya menulis paragraf eksposisi siswa sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dengan sampel penelitian sebanyak satu kelas yang berjumlah 32 orang siswa. Setelah hasil pretes dan postes terkumpul, penulis melakukan pemeriksaan terhadap hasil menulis paragraf eksposisi siswa yang bertemakan berdasarkan “Sosial” dan penulis menganalisis hasil siswa sesuai dengan aspek yang akan dijadikan penilaian. Selanjutnya penulis akan memasukan nilai siswa pada tabel mengenai aspek yang dijadikan penilaian sesuai dengan skor yang didapat oleh siswa. Sampel yang penulis ambil untuk dianalisis hanya berjumlah 9 (Sembilan) orang siswa diantaranya, 3 orang siswa yang tulisannya dianggap kurang, 3 orang siswa yang tulisannya dianggap cukup, dan 3 orang siswa yang tulisannya dianggap baik. Untuk mengetahui hasil nilai pretes dan postes, maka haslinya dapat dihitung sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 6. 7. Tabel 1 Perhitungan Pretes (x) dan Postes (y) Nilai F (X) FX Nilai F (Y) (X) (Y) 45 8 360 65 7 50 11 550 70 8 55 4 220 75 8 60 5 300 80 3 65 2 130 85 3 70 2 140 90 3 32 1700 32 FY 455 560 600 240 255 270 2380 Mx = ∑fx = 1700 = 53,12 n 32 My = ∑fy = 2380 = 74,37 n 32 Dari tabel di atas, mengenai kategori penilaian pretes kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa dapat diketahui bahwa terdapat 8 orang yang mendapat nilai 60-79 dengan kategori cukup dan 24 orang mendapat nilai 0-59 dengan kategori kurang, maka rata-rata nilai pretes adalah 53,12. Sedangkan kategori penilaian postes kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa dapat diketahui bahwa terdapat 23 orang yang mendapat nilai 60-79 dengan kategori cukup dan 9 orang mendapat nilai 89-100 dengan kategori baik. Maka, rata-rata nilai postes yang diperoleh adalah 74,37. Ini berarti adanya peningkatan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Tabel 2 Perbandingan Hasil Pretes (x) dan Postes (y) Kategori Pretes (x) Postes (y) Baik 9 Siswa Cukup 8 Siswa 23 Siswa Kurang 24 Siswa Jumlah 32 32 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada pelaksanaan pretes tidak ada siswa yang memenuhi kategori baik, siswa yang memenuhi kategori cukup hanya 8 orang siswa dan pada kategori kurang sebanyak 24 orang siswa termasuk dalam kategori kurang. Sedangkan pada pelaksanaan postes, tidak ada siswa yang termasuk pada kategori kurang, siswa yang memenuhi kategori cukup sebanyak 23 orang siswa dan siswa yang dapat memenuhi kategori baik sebanyak 9 orang siswa. Ini berarti adanya perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Berdasarkan data dari tebl 1 dan 2, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dinyatakan berhasil. Pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut dapat diketahui melalui terbuktinya hipotesis yang diajukan oleh penulis yakni, dengan meningkatnya kemampuan menulis paragraf eksposisi pada siswa X MAN dan adanya perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X MAN sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dikatakan dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X MAN. Hal ini terbukti dari hasil pretes yang diperoleh siswa dengan rata-rata nilai 53,12 sedangkan hasil postes yang diperoleh siswa mencapai rata-rata nilai 74,37 dan ini berarti terdapat perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis akan menguraikan beberapa simpulan sebagai berikut. a. Pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenagkan (PAIKEM) berhasil dan efektif digunakan pada siswa kelas X MAN. b. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X MAN. Hal ini terbukti dari hasil pretes yang dilakukan sebelum menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa hanya 53,12. Sedangkan hasil postes yang dilakukan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dengan nilai ratarata yang diperoleh siswa sebanyak 74,37. c. Berdasarkan hasil analisis penulis, dapat diketahui bahwa adanya perbedaan hasil nilai pretes dan postes yaitu 53,12 menjadi 74,37 dengan kenaikan nilai rata-rata 21,25. Hal tersebut membuktikan adanya peningkatan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X MAN. d. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) berhasil dan efektif digunakan pada siswa kelas X MAN, selain dari hasil pretes dan postes dapat dibuktikan juga melalui hasil angket mengenai respon siswa mengenai pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM), respon yang diberikan siswa pun sangat baik. DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, Chaedar. 2011. Menulis Dari Teori Salah Satu Keterampilan Berbahasa Hingga Praktik. Bandung : Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Citra. Chaer, Abdul. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia. Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani. Iskandarwassid dan Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka. Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung : Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Bandung : Angkasa.