Full - STKIP Siliwangi Bandung

advertisement
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF
KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM)
Suci Lawati
09.21.0081
[email protected]
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
ABSTRAK
Lawati, Suci. 2013. Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi Pada Siswa Kelas X MAN Dengan
Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM)”. Penulis
merumuskan masalah sebagai berikut (1) Apakah dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X MAN
? (2) Apakah ada perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X MAN ?.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu (1) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis paragraf
eksposisi setelah menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada
siswa kelas X MAN (2) Untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah
menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X
MAN.
Bertitik tolak dari rumusan masalah di atas, penulis mengajukan hipotesis yakni (1) Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X
MAN. (2) Terdapat perbedaan kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas X MAN.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan model pretes dan postes.
Dalam penelitian ini diambil sampel 1 kelas yaitu kelas X dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang.
Data hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis, maka diperoleh hasil pretes dengan rata-rata nilai 53,12 sedangkan ratarata nilai pada postes adalah 74,37. Analisis data dapat menunjukan adanya kenaikan nilai dari hasil pretes dan postes dengan
rata-rata 21,25. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X MAN.
Kata kunci: Paragraf Eksposisi, Pendeketan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh
manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Bahasa
dapat dikatakan juga sebagai alat untuk
berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan
dan mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan.
Menurut Abdul Chaer (2004 : 11) bahasa adalah
sistem, artinya berupa lambang-lambang dalam
bentuk bunyi yang lazim disebut bunyi ujar atau
bunyi bahasa, setiap lambang bahasa melambangkan
sesuatu yang disebut makna atau konsep. Bahasa
dapat menjadi ciri dari suatu negara, salah satunya
Negara Indonesia yang menggunakan bahasa
Indonesia sebagai ciri negara Pancasila. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional yang harus
dikuasai oleh setiap warga negara Indonesia.
Walaupun di negara Indonesia ini banyak suku yang
mempunyai bahasa daerah yang berbeda, tetapi
bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu yang perlu
digunakan untuk berkomunikasi sebagai identitas
negara. Selain itu, bahasa Indonesia pun menjadi
salah satu mata pelajaran yang penting untuk
dikuasai oleh para siswa yang berada ditingkat
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), maupun sekolah tingkat tinggi lainnya.
Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
terdapat empat aspek keterampilan berbahasa, yakni :
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dari
keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut,
menulis merupakan salah satu aspek penting untuk
menunjang keterampilan berbahasa para siswa.
Dalam mengungkapkan perasaan atau pikiran secara
tertulis, seorang pemakai bahasa memiliki lebih
banyak kesempatan untuk mempersiapkan dan
mengatur diri, baik dalam hal apa yang akan
diungkapkan
maupun
bagaimana
cara
mengungkapkannya. Pesan yang perlu diungkapkan
dapat dipilih secara cermat dan disusun secara
sistematis agar bila diungkapkan secara tertulis,
tulisan tersebut mudah dipahami dengan tepat. Dalam
pemilihan kata dan penyusunannya pun dapat
diseleksi dengan cermat, sesuai dengan kaidahkaidah bahasa (Iskandarwassid dan Sunendar, 2009 :
249).
Untuk menuangkan gagasan ke dalam bahasa
tulis, diperlukan kemampuan dan pengetahuan.
Kemampuan dalam memilih topik, membatasi dan
mengembangkannya ke dalam sebuah paragraf.
Menurut Finoza (2009 : 189) paragraf adalah satuan
bentuk bahasa yang umumnya merupakan gabungan
beberapa kalimat. Eksposisi adalah tulisan yang
bersifat faktual dan berfungsi untuk menyalurkan
informasi mengenai fakta-fakta penting di dunia
(Tompkins dalam Alwasilah, 2011 : 67). Paragraf
eksposisi adalah paragraf yang memaparkan suatu
fakta atau kejadian tertentu (Finoza, 2009 : 201).
Berdasarkan kenyataan di lapangan, diketahui
bahwa permasalahan yang terjadi pada siswa adalah
mengenai kemampuan menulis khususnya menulis
paragraf eksposisi, siswa beranggapan bahwa
menulis merupakan suatu hal yang sulit. Hal yang
dianggap sulit oleh para siswa adalah dalam
menuangkan ide-idenya ke dalam bahasa tulis.
Seperti yang dikatakan oleh Iskandarwassid dan
Sunendar (2009 : 248) kemampuan menulis lebih
sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang
bersangkutan sekalipun. Hal ini menyebabkan siswa
belum mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Maka dari itu, peran seorang
guru sangat penting dalam menumbuhkan kreatifitas
dan motivasi belajar siswa serta membimbing dan
mengembangkan keterampilan menulis siswanya.
Selain itu, bukan hanya peran guru saja yang
dianggap penting tetapi pendekatan yang diterapkan
dalam pembelajaran pun sama pentingnya.
Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) merupakan
salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat
memberikan
pencerahan
untuk
mencapai
keberhasilan pembelajaran. Pendekatan Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM) ini lebih menekankan guru dan siswa
berbuat kreatif bersama. Guru mengupayakan segala
cara secara kreatif untuk melibatkan semua siswa
dalam proses pembelajaran. Selain itu, dalam
pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) ini siswa
didorong agar kreatif dalam berinteraksi dengan
sesama teman, guru, materi pelajaran dan segala alat
bantu belajar (Jauhar, 2011 : 152).
Menurut Jauhar (2011 : 156) pendekatan
PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran yang
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Pembelajaran yang aktif berarti guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga
siswa aktif bertanya, membangun gagasan dan
melakukan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan
proses
aktif
siswa
dalam
membangun
pengetahuannya sendiri. Pembelajaran inovatif dapat
menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan apabila
dilakukan dengan cara mengintegrasikan media/alat
bantu terutama yang berbasis teknologi baru/maju ke
dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat
membangun rasa percaya diri siswa. Pembelajaran
kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan
belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai
tingkat kemampuan siswa dan tipe serta gaya belajar
siswa. Pembelajaran efektif dilakukan agar
banyaknya pengalaman dan hal baru yang “didapat”
siswa.
Guru
pun
diharapkan
memperoleh
“pengalamam baru” sebagai hasil interaksi dua arah
dengan siswanya. Untuk mengetahui keefektifan
sebuah proses pembelajaran, maka pada setiap akhir
pembelajaran perlu dilakukan evaluasi. Pembelajaran
yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat
dinikmati oleh siswa. Siswa merasa nyaman, aman,
dan asyik. Perasaan mengasyikan mengandung unsur
inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang
disertai upaya mencari tahu sesuatu.
Setelah membaca pernyataan di atas, kiranya
perlu disusun suatu rencana pembelajaran yang
dibentuk berdasarkan permasalahan yang dihadapi
siswa, maka penulis memberikan pendapat untuk
mengatasi permasalahan yang ada dengan
mengadakan penelitian dengan judul “Pembelajaran
Menulis Paragraf Eksposisi Dengan Menggunakan
Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1). Apakah dengan menggunakan pendekatan
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan
kemampuan menulis paragraf eksposisi pada siswa
kelas X MAN ?
2). Apakah ada perbedaan kemampuan menulis
paragraf
eksposisi
sebelum
dan
sesudah
menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM) pada siswa kelas X MAN ?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1). Untuk mengetahui peningkatan kemampuan
menulis paragraf eksposisi setelah menggunakan
pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa
kelas X MAN.
2). Untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan
menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah
menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM) pada siswa kelas X MAN.
KAJIAN TEORI DAN METODE
Hamruni (2011 : 43) berpendapat bahwa
pembelajaran diartikan sebagai proses pengaturan
lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku
siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai
dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa.
Pembelajaran merupakan suatu sistem intruksional
yang mengacu pada seperangkat komponen yang
saling bergantung satu sama lain untuk mencapai
tujuan. Sebagai sebuah sistem, pembelajaran meliputi
suatu komponen, antara lain tujuan, bahan, peserta
didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar itu
tercapai, semua komponen yang ada harus
diorganisasikan sehingga antarsesama komponen
terjadi kerjasama. Oleh karena itu, guru tidak boleh
hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu
misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja, tetapi ia
harus mempertimbangkan
komponen
secara
keseluruhan (Hamruni, 2011 : 11). Pembelajaran
pada dasarnya adalah proses penambahan informasi
dan kemampuan baru (Sanjaya, 2009 : 296). Menurut
pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran
adalah suatu upaya atau sistem
intruksional yang mengacu pada seperangkat
komponen antara lain tujuan, bahan, peserta didik,
guru, metode, situasi, dan evaluasi. Guru tidak boleh
hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu
misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja, tetapi ia
harus
mempertimbangkan
komponen
secara
keseluruhan untuk membelajarkan siswa yang
diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah
yang positif dan lebih baik.
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga
orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang
grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan
gambaran grafik itu (Tarigan, 2008 : 22). Menulis
merupakan suatu proses kreatif memindahkan
gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis
memiliki tujuan atau maksud tertentu yang hendak
dicapai dan adanya gagasan atau sesuatu
dikomunikasikan (Semi, 2007 : 14). Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang
dimiliki dan digunakan oleh manusia dalam
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang dan memiliki tujuan atau
maksud tertentu yang hendak dicapai serta adanya
gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan.
Finoza (2009 : 189) berpendapat bahwa alinea
atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang
umumnya merupakan gabungan beberapa kalimat.
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimatkalimat yang ada di dalam paragraf memiliki
kesatuan keterkaitan dalam membentuk topik
tersebut (Semi, 2007 : 86). Berdasarkan pendapat
para ahli di atas, dapat simpulkan bahwa paragraf
adalah satuan paling mendasar dalam sebuah tulisan
yang membicarakan suatu gagasan atau topik dan
umumnya merupakan gabungan dari beberapa
kalimat serta berfungsi untuk menyampaikan satu ide
pokok, dengan sejumlah ide pendukung kepada
pembaca.
Eksposisi adalah tulisan yang digunakan untuk
menginformasikan
sesuatu
kepada
pembaca
mengenai mengapa dan bagaimana, sesuatu terjadi
atau menginstruksikan kepada pembaca bagaimana
melakukan sesuatu sehingga pembaca memiliki
pemahaman mengenai sesuatu itu. Sesuatu itu, bisa
benda, atau merupakan sebuah konsep, teori, asumsi,
dan sebagainya (Alwasilah, 2011 : 68). Menurut
Semi (2007 : 61) berpendapat bahwa eksposisi adalah
tulisan yang bertujuan memberikan informasi,
menjelaskan, dan menjawab pertanyaan mengapa dan
bagaimana.. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat
disimpulkan bahwa paragraf eksposisi adalah tulisan
yang bersifat faktual dan berfungsi untuk
menginformasikan, menjelaskan, dan menjawab
sesuatu kepada pembaca mengenai mengapa dan
bagaimana, sesuatu terjadi atau menginstruksikan
kepada pembaca bagaimana melakukan sesuatu.
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan
Menyenangkan
(PAIKEM)
merupakan
pendekatan yang memungkinkan peserta didik dan
guru sama-sama aktif terlibat dalam pembelajaran
serta memungkinkan guru dan siswa berbuat kreatif
bersama. Guru mengupayakan segala cara secara
kreatif untuk melibatkan semua siswa dalam proses
pembelajaran. Sementara itu, peserta didik akan
merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan
dan keterampilan yang diajarkan serta didorong agar
kreatif dalam berinteraksi dengan sesama teman,
guru, materi pelajaran, dan segala alat bantu belajar
sehingga hasil pembelajaran dapat meningkat.
Pembelajaran aktif berarti guru harus menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif
bertanya, membangun gagasan dan melakukan
kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif
siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri.
Pembelajaran inovatif dapat menyeimbangkan otak
kiri dan otak kanan apabila dilakukan dengan cara
mengintegrasikan media/alat bantu terutama yang
berbasis teknologi baru/maju ke dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran kreatif dimaksudkan
agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa dan tipe serta gaya belajar siswa.
Pembelajaran efektif dilakukan agar banyaknya
pengalaman dan hal baru yang “didapat” oleh siswa
dan guru Untuk mengetahui keefektifan sebuah
proses pembelajaran, maka pada setiap akhir
pembelajaran perlu dilakukan evaluasi. Pembelajaran
yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat
dinikmati oleh siswa. Siswa merasa nyaman, aman,
dan asyik. Perasaan mengasyikan mengandung unsur
inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang
disertai upaya mencari tahu sesuatu (Jauhar, 2011 :
156).
Adapun penggunaan metode yang tepat untuk
membantu memecahkan masalah dalam penelitian.
Maka metode penelitian yang digunakan pada
pembelajaran menulis paragraf eksposisi adalah
metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode
yang digunakan untuk membuat gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
masalah yang diteliti. Selain itu, metode dekriptif pun
digunakan untuk mengumpulkan data sebanyakbanyaknya mengenai faktor-faktor yang merupakan
pendukung terhadap kualitas belajar mengajar
diantaranya : guru, alat-alat pelajaran, kurikulum,
metode mengajar dan siswa sendiri, kemudian
menganalisis faktor-faktor tersebut untuk dicari
peranannya (Arikunto, 2010 : 151).
Teknik penelitian dalam penelitian ini, memiliki dua
teknik yaitu teknik pengumpulan data dan teknik
pengolahan data. Teknik pengumpulan data
merupakan cara untuk memperoleh data yang
diharapkan, adapun teknik pengumpulan data yakni,
sebagai berikut.
a. Studi Pustaka
Sebelum melakukan penelitian, penulis
mengumpulkan buku-buku referensi terlebih
dahulu untuk mendapatkan bahan-bahan yang
berkaitan dengan permasalahan yang akan
diteliti.
b. Angket
Angket dalam penelitian ini, dilakukan
untuk mengetahui respon siswa mengenai
pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan
menggunakan pendeketan Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM).
c. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan,
pengetahuan
intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok (Arikunto, 2010 : 193).
Teknik tes dalam penelitian ini merupakan teknik
yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data
dengan cara memberikan pretes dan postes.
Pretes digunakan untuk mengukur kemampuan
menulis paragraf eksposisi siswa sebelum
menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM), sedangkan postes digunakan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan menulis
paragraf
eksposisi
setelah
menggunakan
pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
Adapun teknik pengolahan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan evaluasi
berupa tes, yaitu pretes dan postes. Hasil dari pretes
dan postes yang telah dilakukan akan menjadi
pembanding
untuk
mengetahui
peningkatan
kemampuan siswa dalam menulis paragraf eksposisi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penilaian yang paling tepat untuk mengetahui
keberhasilan proses belajar mengajar adalah dengan
mengadakan evaluasi berupa pretes dan postes. Hasil
pretes dan postes yang telah dilakukan lalu dianalisis
untuk mengetahui data hasil pretes dan postes.
Sehubungan dengan kegiatan tersebut, data yang
diperlukan berupa hasil karya menulis paragraf
eksposisi siswa sebelum dan sesudah menggunakan
pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dengan
sampel penelitian sebanyak satu kelas yang
berjumlah 32 orang siswa.
Setelah hasil pretes dan postes terkumpul, penulis
melakukan pemeriksaan terhadap hasil menulis
paragraf eksposisi siswa yang bertemakan
berdasarkan “Sosial” dan penulis menganalisis hasil
siswa sesuai dengan aspek yang akan dijadikan
penilaian.
Selanjutnya penulis akan memasukan nilai siswa
pada tabel mengenai aspek yang dijadikan penilaian
sesuai dengan skor yang didapat oleh siswa. Sampel
yang penulis ambil untuk dianalisis hanya berjumlah
9 (Sembilan) orang siswa diantaranya, 3 orang siswa
yang tulisannya dianggap kurang, 3 orang siswa yang
tulisannya dianggap cukup, dan 3 orang siswa yang
tulisannya dianggap baik.
Untuk mengetahui hasil nilai pretes dan postes,
maka haslinya dapat dihitung sebagai berikut:
No
1.
2.
3.
4.
6.
7.
Tabel 1
Perhitungan Pretes (x) dan Postes (y)
Nilai F (X) FX
Nilai F (Y)
(X)
(Y)
45
8
360
65
7
50
11
550
70
8
55
4
220
75
8
60
5
300
80
3
65
2
130
85
3
70
2
140
90
3
32
1700
32
FY
455
560
600
240
255
270
2380
Mx = ∑fx = 1700 = 53,12
n
32
My = ∑fy = 2380 = 74,37
n
32
Dari tabel di atas, mengenai kategori penilaian
pretes kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa
dapat diketahui bahwa terdapat 8 orang yang
mendapat nilai 60-79 dengan kategori cukup dan 24
orang mendapat nilai 0-59 dengan kategori kurang,
maka rata-rata nilai pretes adalah 53,12. Sedangkan
kategori penilaian postes kemampuan menulis
paragraf eksposisi siswa dapat diketahui bahwa
terdapat 23 orang yang mendapat nilai 60-79 dengan
kategori cukup dan 9 orang mendapat nilai 89-100
dengan kategori baik. Maka, rata-rata nilai postes
yang diperoleh adalah 74,37. Ini berarti adanya
peningkatan kemampuan menulis paragraf eksposisi
sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM).
Tabel 2
Perbandingan Hasil Pretes (x) dan Postes (y)
Kategori
Pretes (x)
Postes (y)
Baik
9 Siswa
Cukup
8 Siswa
23 Siswa
Kurang
24 Siswa
Jumlah
32
32
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada
pelaksanaan pretes tidak ada siswa yang memenuhi
kategori baik, siswa yang memenuhi kategori cukup
hanya 8 orang siswa dan pada kategori kurang
sebanyak 24 orang siswa termasuk dalam kategori
kurang. Sedangkan pada pelaksanaan postes, tidak
ada siswa yang termasuk pada kategori kurang, siswa
yang memenuhi kategori cukup sebanyak 23 orang
siswa dan siswa yang dapat memenuhi kategori baik
sebanyak 9 orang siswa. Ini berarti adanya perbedaan
kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum dan
sesudah menggunakan pendekatan Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM).
Berdasarkan data dari tebl 1 dan 2, dapat penulis
simpulkan bahwa pembelajaran menulis paragraf
eksposisi
dengan
menggunakan
pendekatan
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM) dinyatakan berhasil.
Pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan
menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM) berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Hal tersebut dapat diketahui melalui terbuktinya
hipotesis yang diajukan oleh penulis yakni, dengan
meningkatnya
kemampuan
menulis
paragraf
eksposisi pada siswa X MAN dan adanya perbedaan
kemampuan menulis paragraf eksposisi pada siswa
kelas X MAN sebelum dan sesudah menggunakan
pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM)
dikatakan dapat meningkatkan kemampuan menulis
paragraf eksposisi siswa kelas X MAN. Hal ini
terbukti dari hasil pretes yang diperoleh siswa dengan
rata-rata nilai 53,12 sedangkan hasil postes yang
diperoleh siswa mencapai rata-rata nilai 74,37 dan ini
berarti terdapat perbedaan kemampuan menulis
paragraf
eksposisi
sebelum
dan
sesudah
menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM).
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
penulis akan menguraikan beberapa simpulan sebagai
berikut.
a. Pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan
menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenagkan
(PAIKEM) berhasil dan efektif digunakan pada
siswa kelas X MAN.
b. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat
meningkatkan kemampuan menulis paragraf
eksposisi pada siswa kelas X MAN. Hal ini
terbukti dari hasil pretes yang dilakukan sebelum
menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM) dengan nilai rata-rata yang diperoleh
siswa hanya 53,12. Sedangkan hasil postes yang
dilakukan sesudah menggunakan pendekatan
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan (PAIKEM) dengan nilai ratarata yang diperoleh siswa sebanyak 74,37.
c. Berdasarkan hasil analisis penulis, dapat
diketahui bahwa adanya perbedaan hasil nilai
pretes dan postes yaitu 53,12 menjadi 74,37
dengan kenaikan nilai rata-rata 21,25. Hal
tersebut membuktikan adanya peningkatan
kemampuan menulis paragraf eksposisi sebelum
dan
sesudah
menggunakan
pendekatan
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siswa kelas
X MAN.
d. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) berhasil
dan efektif digunakan pada siswa kelas X MAN,
selain dari hasil pretes dan postes dapat
dibuktikan juga melalui hasil angket mengenai
respon siswa mengenai pembelajaran menulis
paragraf eksposisi dengan menggunakan
pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM), respon
yang diberikan siswa pun sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, Chaedar. 2011. Menulis Dari Teori
Salah Satu Keterampilan Berbahasa Hingga
Praktik. Bandung : Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT
Rineka Citra.
Chaer, Abdul. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa
Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia.
Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran.
Yogyakarta : Insan Madani.
Iskandarwassid dan Sunendar. 2009. Strategi
Pembelajaran Bahasa. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi
PAIKEM dari Behavioristik sampai
Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan
Menulis. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai
Bandung : Angkasa.
Download