KATARAK PEDIATRIK Katarak Pediatrik Onset dan Keturunan/Inheritance Katarak pada anak bisa kongenital/bawaan atau acquired/diperoleh. Beberapa pola keturunan telah teridentifikasi. Ketika karena keturunan, biasanya autosomal dominan dan selalu bilateral tetapi kemungkinan juga dapat asimetris. X-linked dan resesif autosomal telah dilaporkan akan tapi jarang didapat. Tidak semua katarak karena keturunan adalah kongenital. Morfologi Katarak dapat mengenai seluruh lensa (katarak total atau komplit) atau hanya sebagian dari struktur lensa. Lokasi pada lensa dan morfologi katarak biasanya memberikan banyak informasi tentang onset, etiologi, dan prognosis. Setiap bagian dari anatomi lensa dapat menjadi keruh, yang mengarah ke berbagai gambaran fenotipe yang unik, seperti oil droplet cataracts terlihat di galaktosemia dan Christmas tree–like cataracts di myotonik distrophi. Morfologi klinis yang paling sering dan penting dari katarak diantaranya: Katarak polar anterior Katarak yang paling sering dan didapatkan titik putih kecil di tengah kapsul lensa anterior. Biasanya dengan diameter 1 mm tetapi bisa lebih kecil atau kadang lebih besar. Diduga sebagai sisa-sisa dari tunika vaskulosa lentis yang persisten. Kekeruhan ini biasanya tidak signifikan terlihat dan tidak diharapkan untuk membesar atau berkembang, dan karena itu jarang memerlukan operasi. Katarak ini bawaan, biasanya sporadis, dan dapat bilateral atau unilateral. Anisometropia sering didapat, sehingga indikasi untuk refraksi yang teliti dan diperlukan tindak lanjut yang periodik. Katarak nuklear Kekeruhan nuklear yang mengenai inti lensa. Katarak ini biasanya memiliki diameter sekitar 3 mm, tetapi kekeruhan atau irreguler dari serat lensa dapat melebar sampai perifer. Kekeruhan katarak nuklear bervariasi dan dapat berkembang. Katarak ini dapat unilateral atau bilateral, dan diturunkan atau sporadis. Yang penting, mata dengan katarak nuklear biasanya memiliki beberapa derajat mikrokornea. Yang paling mudah terlihat pada kasus unilateral. Dan memiliki resiko tinggi untuk terjadi afakia glaukoma setelah operasi katarak, dan anak-anak ini perlu dipantau secara hati-hati sepanjang hidupnya. Katarak Lamellar Katarak ini dapat diidentifikasi dengan ciri-ciri bulat (lentikular) yang membentuk satu atau lebih dari "cincin" untuk berkembang menjadi korteks lensa. Kekeruhannya lebih besar dari diameter katarak nuklear, biasanya 5 mm atau lebih. Katarak ini selalu bilateral, tetapi dapat asimetris dalam kepadatannya. Apakah simetris atau asimetris, mereka berpotensi amblyogenik. Kekeruhan lamellar biasanya diperoleh dan dapat diturunkan. Dengan ukuran dan diameter kornea normal. Karena onset biasanya didapatkan setelah fiksasi refleks anak telah terbentuk, prognosis visual biasanya setelah operasi sangat baik. Posterior lentikonus (lentiglobus) Posterior lentikonus disebabkan oleh penipisan dari kapsul posterior bagian sentral atau para-sentral. Hal ini menyebabkan gambaran “oil droplet” pada red reflex. Dengan bertambahnya waktu, pada perkembangan lensa didapatkan lepasnya kantung lensa, serat kortikal meregang dan secara bertahap terjadi kekeruhan. Proses ini dapat berlangsung bertahun-tahun dan perkembangannya hampir tak kentara, tetapi jika kapsul terkoyak, kekeruhan seluruh lensa dapat terjadi dalam semalam. Pada posterior lentikonus kekeruhan hampir selalu unilateral dan mata yang terkena memiliki ukuran yang sama dengan mata normal. Katarak ini biasanya tidak diturunkan dan biasanya tidak makin bertambah keruh dikemudian hari, seperti pada katarak yang didapat/acquired cataract. Prognosis visual setelah operasi (bila diindikasikan) biasanya baik. Persistent fetal vasculature (PFV) PFV, sebelumnya disebut sebagai persistent hyperplastic primary vitreous (PHPV), disebabkan oleh kegagalan kompleks vaskular janin hyaloid untuk regresi. Secara klinis didapatkan membran retrolental dari berbagai ukuran dan kepadatan yang menempel pada permukaan lensa posterior. Membran dapat kecil dan terletak di sentral atau dapat keluar memanjang serta melekat 360 °pada processus siliaris. Seperti katarak nuklear, PFV adalah bawaan, dan mata ini hampir selalu mikrophthalmia (mikrokornea) kecuali glaukoma terjadi. Seperti posterior lentikonus, PFV hampir selalu unilateral. Pada kasus yang parah, lensa dapat terdorong ke depan, mendangkalkan bilik mata depan dan menyebabkan glaukoma sekunder. Katarak Subkapsular Posterior (PSC) Katarak ini tidak umum pada anak-anak. Saat ada, mereka didapatkan bilateral, dan cenderung progresif. Penyebab sekunder untuk katarak ini harus dicari seperti steroid eksogen atau endogen, uveitis, atau degenerasi retina. PSC juga bisa dilihat dengan onset tertunda yang menyertai radiasi pada mata, orbital, atau tumor kraniofasial. Jenis katarak ini bisa dilihat pada neurofibromatosis tipe II, yang mungkin merupakan manifestasi pertama dapat diamati dari gangguan sistemik ini. Evaluasi Semua bayi yang baru lahir layak dilakukan skrining mata, yang harus mencakup evaluasi red refleks dengan oftalmoskop direk. Tes ini, yang dikenal sebagai tes pencahayaan, uji red reflex, atau Bruckner test, dapat digunakan untuk rutin skrining mata oleh perawat, dokter anak, dan dokter keluarga. Kemampuan untuk retinoskop melalui pupil tanpa dilatasi dapat membantu dokter mata untuk memperkirakan visual secara signifikan pada kekeruhan lensa di anak preverbal. Riwayat Dokter mata harus menggali riwayat dengan rinci pertumbuhan anak, tumbuh kembang, makan dan perilaku pencernaan, kelainan perkembangan lainnya, lesi kulit, dan riwayat keluarga. Pemeriksaan slit lamp dari anggota keluarga dekat dapat sedikit mengungkapkan, kekeruhan lensa yang tak terdiagnosis sebelumnya dan secara visual tidak signifikan tetapi dapat mengungkapkan penyebab yang mewarisi untuk katarak anak. Fungsi Visual Adanya katarak tidak berarti bahwa indikasi untuk operasi. Keputusan operasi dilakukan untuk menilai visual secara signifikan dari kekeruhan lensa. Pada bayi kurang dari usia 2 bulan, refleks fiksasi yang normal belum berkembang. Oleh karena kurangnya fiksasi yang kuat pada bayi usia ini dengan katarak belum tentu abnormal. Secara umum, kekeruhan kapsul anterior tidak signifikan secara visual kecuali mereka menutupi seluruh pupil, menghalangi red refleks. Kekeruhan lensa sentral atau posterior dengan kepadatan yang cukup besar lebih dari 3 mm biasanya mempengaruhi visual secara signifikan. Kekeruhan yang memiliki daerah yang signifikan dari red refleks di sekitar pupil yang tidak dilatasi atau kekeruhan dengan area yang lebih jernih disekitarnya akan memungkinkan untuk pengembangan visual yang baik pada masa bayi dan dapat diobservasi pada kasus ini. Strabismus pada katarak unilateral dan nystagmus pada katarak bilateral keduanya merupakan tanda-tanda akhir bahwa kekeruhan telah mempengaruhi visual secara signifikan dan waktu untuk penanganan yang optimal telah berlalu, meskipun operasi masih dapat menghasilkan perbaikan yang signifikan. Pada anak-anak preverbal lebih dari usia 3 bulan, penilaian standar klinis perilaku fiksasi, preferensi fiksasi, dan kekuatan oklusi dapat membuktikan signifikansi visual dari katarak. Tes khusus seperti preferensial mencari kartu / preferential looking cards dan visual evoked potentials dapat memberikan informasi kuantitatif tambahan, tetapi umumnya tidak untuk menentukan signifikansi visual katarak. Pada usia sekolah dan anak-anak yang lebih besar, operasi katarak bilateral harus disarankan saat tingkat fungsi visual mengganggu kebutuhan visualnya. Misalnya, seorang anak di taman kanak-kanak dapat melihat dengan baik pada jangkaun 20/70 ke 20/100, sementara untuk sekolah dasar dan siswa SMA memiliki tuntutan visual yang lebih tinggi yang memerlukan intervensi pada tahap awal. Untuk katarak unilateral, visual yang tidak dapat diperbaiki lebih dari jangkauan 20/50 ke 20/70 dengan pemberian kacamata dan terapi amblyopia saja, dan disarankan untuk dilakukan operasi katarak. Pemeriksaan mata Pemeriksaan slit lamp harus dilakukan untuk mengklasifikasikan morfologi katarak dan untuk mengidentifikasi adanya kelainan terkait kornea, iris, lensa, dan bilik mata depan. Bayi dapat dilakukan pemeriksaan di slit lamp konvensional, atau dengan menggunakan portable hand-held slit lamp juga sangat membantu. Jika memungkinkan lakukan pemeriksaan segmen posterior, dengan pengamatan yang cermat dari diskus optik, retina, dan fovea seharusnya dapat dinilai. Jika segmen posterior tidak dapat dinilai, B-scan ultrasonografi dapat membantu menyingkirkan kemungkinan patologi retina dan vitreal. Penatalaksanaan Katarak unilateral biasanya tidak berhubungan dengan penyakit sistemik atau metabolik, dan tes laboratorium mahal tidak disarankan. Untuk katarak bilateral, jika didapatkan riwayat keluarga yang positif katarak infantil atau masa kanak-kanak atau pemeriksaan lensa orang tua menunjukkan katarak kongenital, evaluasi sistemik dan laboratorium dapat dilewati. Evaluasi laboratorium dasar untuk katarak bilateral dengan etiologi yang tidak diketahui pada anak yang sehat mencakup: Urine untuk menilai zat dan asam amino TORCH titer (toxoplasmosis, rubella, cytomegalic inclusion disease, Herpes simplex) dan skrining VDRL (jika belum dilakukan pada saat skrining bayi baru lahir) Darah untuk kalsium, fosfor, glukosa, dan mungkin tingkat galaktokinase sel darah merah Penatalaksanaan lebih jauh harus diarahkan pada kelainan lain dalam pertumbuhan dan perkembangannya dan masukan harus dicari dari seorang ahli genetika pediatrik atau dokter anak ahli tumbuh kembang. sumber: www.aao.org/preferred-practice-pattern American Academy of Ophthalmology Results 1 - 48 of 48 - Preferred Practice Pattern Guideline. Oct 2014 from AAO Pediatric Ophthalmology/Strabismus PPP Panel, Hoskins Center for Quality Eye Care .Cataract in the Adult Eye Summary Benchmark - 2014