BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Melihat zaman yang semakin modern dan berkembang banyak sekali perubahan yang dialami mulai dari berbagai segi kehidupan sosial hingga prilaku. Salah satunya pergaulan bebas yang berujung hal negative terutama seperti sex bebas yang setiap tahunya mengalami kenaikan. Maka dari situlah banyak sekali anak muda yang memilih untuk menikah pada usia muda namun tanpa mengerti arti dari pernikahan Seperti kehidupan di metropolitan. dari hal itulah menimbulkan banyak permasalahan yang mengakibatkan ketidak harmonisan rumah tangga hingga perceraian. Tidak hanya perceraian saja akan tetapi permasalahan rumah tangga juga bisa menyebabkan kematian tak wajar seperti bunuh diri. Seperti halnya di daerah gampong suka ramai, kecamatan baiturahman seorang ibu berusia 29 tahun Yulia Karnof yang meninggal bunuh diri pada 1 september 2016 akibat permasalahan rumah tangga dan meninggalkan ketiga anaknya. 1 1 Diakses http://habadaily.com/polhukam/7992/diduga-masalah-keluarga-suami-temukan-istribunuh-diri.html 1 march pukul 14.00 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 Pada tanggal 3januari 2017 di desa banjar tegalalang seorang ibu berusia 24 tahun ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi karena terlilit hutang. 2 Hal ini bukan terjadi di Indonesia saja, namun terjadi juga di beberapa negara besar lainnya yang menerjang pernikahan diusia muda. Efek dari hal tersebut akan menimbulkan penyebab depresi dari faktor fisik maupun faktor biologis. terlihat Banyak moral yang di belakangkan demi mendapati kehidupan yang sesuai dengan pergaulan. Kasus perceraian atau hubungan tidak harmonis dalam keluarga dapat menimbulkan effect negative bagi buah hati atau individu yang mengalaminya. dimana anak akan merasa kurang kasih sayang serta trauma yang tinggi dalam kehidupannya. Hal tersebut akan selalu teringat di setiap perkembangan anak contoh yang ditimbulkan seperti perubahan prilaku menjadi kasar, sulit fokus, kehilangan rasa hormat, memilih jalan yang salah, depresi. Hal yang tersulit ialah dampak ini akan berpengaruh pada kehidupan dewasa. Menurut analisis oleh litbamg TIMES INDONESIA mengapa banyak pria yang tak ingin terburu-buru menikah sedangakan sudah menjalin hubungan bertahun-tahun dengan sang kekasih. Salah satu dari hasil riset tersebut menunjukan bahwa pria itu memiliki trauma akibat kegagalan pernikahan orang tuanya Atau berada dari keluarga “broken home” dari 2 Di akses http://www.tribunnews.com/regional/2017/01/04/seorang-ibu-muda-mengakhirihidupnya-sendiri-karena-terlilit-utang 1 march pukul 14.00 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 situ akibat kegagalan pernikahan orang tuanya maka menjadikan pribadi lelaki yang takut bahkan tidak akan percaya pada komitmen pernikahan. 3 Permasalahan ini sering terjadi dan dialami oleh beberapa pasangan yang sudah menjalin hubungan lama. Salah satunya perancang pernah bertemu dengan seseorang yang memiliki pengalaman percintaan takut menikah. Wanita bernama vey ini bercerita ia sudah menjalin hubungan dengan kekasih selama 4th akan tetapi sang kekasih tidak mau untuk menjalin hubungan kearah yang lebih serius. Kekasihnya beranggapan bahwa kebahagiaan bukan hanya menikah. Dan kekasihnya beranggapan bahwa ketika menikah hidup tidak bebas dan akan ada banyaknya tekanan dan hubungan mereka berakhir putus. Phobia ialah ketakutan atau kecemasan yang abnormal, tidak rasional, dan tidak bisa di kontrol terhadap suatu situasi atau objek tertentu. phobia merupakan ketakutan atau kecemasan khas neurotis. Dan merupakan simbol dari konflik-konflik neurotis, yang menimbulkan macam-macam bentuk kecemasan dan ketakutan.4 Dari situlah ketika seseorang mengalami ketakutan hebat yang disertai rasa malu dan bersalah. Semua itu di tekan dalam ketidaksadaran Dan sewaktu orang yang bersangkutan mengalami perangsang yang sama timbul kemudian respon ketakutan yang bersyarat kembali, sungguhpun peristiwa atau pengalaman yang asli sudah dilupakan. Respon-respon 3 Diakses http://www.timesindonesia.co.id/read/142900/2/20170222/031148/ingin-tahumengapa-pria-tak-mau-nikah-ini-rahasianya/ 1 march pukul 14.00 4 DR. Kartini kartono. Patologi sosial 3 : gangguan-gangguan kejiwaan. 2014 hal 135 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 ketakutan dan kecemasan hebat itu selalu timbul kembali walaupun ada usaha-usaha untuk menekan melenyapkan respon-respon tersebut. 5 Memillki rasa takut akan menikah juga termasuk kedalam gangguan kejiwaan seseorang yaitu Gamophobia. Gamaphobia adalah rasa takut untuk menikah. berada dalam hubungan asmara, atau komitmen lawan dari “gamophobia” yaitu ‘anupthophobia’ (takut menjadi jomblo atau hidup menjomblo). Seseorang yang memiliki ghamophobia tetap bisa menyukai atau mencintai sesorang, namun ketika mereka mengetahui bahwa orang yang mereka sukai juga menyukai dan mencoba menjalin hubungan dengan mereka, justru muncul ketakutan pada diri mereka dan ada kemungkinan rasa suka yang dimiliki berubah menjadi rasa benci, menariknya Penderita gamophobia ini sebenarnya ingin menikah, namun perasaan tersebut tertutup oleh rasa takut yang mencegah keinginan untuk menikah. Penyebab dari gemophobia Salah satu sumber dari rasa takut akan pernikahan adalah pengamatan pribadi, misalnya saja pengamatan dari pernikahan orang tua individu. Konflik yang terjadi pada orang tua yang terjadi dari pertengkaran biasa hingga menjadi caci maki akan menjadi pengamatan buruk bagi penderita gamophobia. Penderita ini akan mulai merasa takut untuk menjalani sebuah hubungan, komitmen, dan pernikahan karena takut akan berakhir seperti pengamatanya. Rasa takut ini akan muncul dan menjadi suatu obsesi pemikiran negative mengenai 5 Ibid, hal 136 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 buruknya pernikahan serta rasa takut yang berlebihan menjadi pemicu penderita hingga menjadi phobia. Pemicu dari rasa takut akan pernikahan juga bisa terjadi karena ketakutan akan lawan jenis. Meskipun perasaan penderita gamophobia mengatakan ingin menikah, namun rasa takut menguasai pikiran mereka hingga membuat mereka berfikir bahwa pernikahan adalah sesuatu yang harus dihindari bagaimanapun caranya.6 Seperti halnya Riza yang takut untuk menikahkan hana. dan memilih pacaran 10 th. Menurut kamus bahasa indonesia yang diterbitkan oleh pusat bahasa pada tahnun 2008, film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret). Sedangkan menurut UU No. 23 tahun 2009 tentang perfilman, pasal 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan. 7 Dimana jika dilihat mayoritas dari film yang disukai audiens yaitu fiktif. Alias cerita karangan: fiksi, semua cerita dimulai dari sebuah ide. Sang pengarang mempunyai ide membuat cerita tentang cinta yang terlarang maka mulailah shakespeare membuat cerita romeo dan juliet. Berawal dari keinginan membuat sebuah cerita tentang dunia remaja maka lahirlah ada apa dengan cinta ? dari tangan mira lesmana dan riri riza. Ketertarikan akan dunia science-fiction membuat seorang steven spielberg 6 Ibid, hal 138 7 Teguh trianton, film sebagai media belajar. Edisi ke-1. yogyakarta. Graha ilmu. 2013 hlm 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 menyutradarai close encounter of the third kind, E.T, dan A.I. tanpa sebuah ide maka yang ingin diutarakan sehingga mempunyai ide tentang sesuatu adalah hal pertama yang harus ada. 8 Sutradara adalah seorang pemimpin yang harus mengontrol aspek dramatis dan artistik selama proses produksi berlangsung. Ia juga harus mengarahkan seluruh kru dan artis untuk bisa mewujudkan film. Kemampuan memimpin, komunikasi, visi, sikap, dan pemahaman soal hidup sangat juga diperlukan.9 Maka dari situlah film dijadikan sebagai wadah penyampaian pesan dan informasi kepada audience, melalui film inilah kreativitas seorang film maker diuji apakah pesan yang disampaikan dari sebuah film yang mereka buat berhasil dimengerti oleh audience (penonton) atau tidak Berjalanya suatu produksi film tak lepas dari seorang Sutradara (Director), dimana seorang director memiliki peran penting dalam suatu film, pekerjaan seorang Director ialah harus mampu membedah skenario ke dalam Director’s treatment yaitu konsep kreatif Sutradara mengenai arahan gaya pengambilan gambar, Sutradara harus mampu mengurai setiap adegan (scene) ke dalam sejumlah shot dan membuat shot list, yaitu uraian arah pengambilan gambar dari setiap adegan. Shotlist tersebut diterjemahkan ke dalam story board, yaitu rangkaian gambar ala komik yang memuat informasi tentang ruang dan tata letak pameran (Blocking) 8 Sony set dan sita sidharta, Menjadi penulis film skenario profesional. Jakarta. grasindo. 2003 hal 10 9 Etsa indra I. Dan laelasari, Sinematografi, Bandung, yrama widya. 2011 hal 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 yang nantinya akan direkam menjadi sebuah film. Berbekal director’s treatment, shot list, dan story board, script breakdown bisa di kerjakan. Sutradara kemudian memberi pengarahan tentang film apa yang akan dibuat, untuk itu, sutradara harus berkomunikasi secara intensif dengan desainer produksi, asisten sutradara, penata fotografi, penata artistik, penata suara dan editor.10 Beberapa hal yang harus diperhatikan ialah bagaimana caranya suatu film yang di produksi dapat memberikan pesan dan makna yang mendalam serta, film dapat tersampaikan dengan baik dan penonton dapat memahami isi film dalam segi visual maupun audio visual. 1.2. Permasalahan Bagaimanakah perancangan penyutradaraan dalam film “phobia” sehingga pesan dari film tersebut dapat tersampaikan kepada penonton ? 1.3. Tujuan Perancangan Meningkatkan kreativitas bagi mahasiswa universitas mercubuana dalam membuat karya film pendek dan memotivasi mahasiswa yang ingin membuat skripsi aplikatif. Selain itu Di harapkan dalam kehidupan nyata Film “Phobia” ini dapat menjadi motivasi bagi penderita Gamophobia agar mampu menemukan solusi terbaik untuk keluar dari permasalahan gamophobia tersebut. 10 Heru effendy, Mari membuat film. Edisi ke-2. jakarta. PT. Gramedia. 2014 hal 48 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 1.4. Alasan Pemilihan Judul Perancang memberikan judul pada film ini adalah “PHOBIA”. Di ambil dari sifat Riza yang memiliki ketakutan akan sebuah pernikahan akibat masa lalu kedua orang tuanya.naka ketakutan riza disebut gamophobia, gamophobia adalah akar kecemasan dari phobia maka dari situ perancang memutuskan memberikan judul Phobia. 1.5 Manfaat Perancangan 1.5.1 Manfaat Akademis Adapun manfaat akademis yang akan diperoleh adalah sebagai berikut : a. Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang ilmu broadcasting b. Dapat dijadikan pemberian bagi kemajuan ilmu komunikasi, khususnya dalam bidang penelitian perancangan konsep peyutradaraan dalam film. c. Dan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa yang ingin mengerjakan skripsi aplikatif. 1.5.2 Manfaat Praktis Pembuatan Tugas Akhir “Perancangan Penyutradaraan Dalam Film ”PHOBIA” diharapkan bisa merubah pola pikir masyarakat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 Indonesia khususnya mahasiswa/i. Selain itu manfaat praktis dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Membantu penderita gamophobia untuk dapat mengidentifikasi diri untuk mendapatkan solusi untuk keluar dari masa lalu dan tepat dalam mengambil keputusan. 2. penelitian ini juga dapat menjadi referensi dan acuan dalam memproduksi suatu film pendek, bagaimana peran director dalam film. Mulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi. Untuk mengetahui apa saja tugas dan kewajiban director bagi pembuat film dan penonton. http://digilib.mercubuana.ac.id/