Pengaruh asap rokok terhadap SOD, GSH, GPx, MMP-8 dan MMP

advertisement
JONI ANWAR
“…COPD is preventable and treatable disease with some
significant extrapulmonary effects that may contribute
to the severity in individual patients.
Its pulmonary component is characterized by airflow
limitation that is not fully reversible. The airflow
limitation is usually progressive and associated with
abnormal inflammatory response of the lungs to
noxious particles or gases.”
GOLD guidelines, 2009

COPD is a common, preventable and treatable
disease that is characterized by persisten
respiratory symptoms and airflow limitation
that is due to airway and / or alveolar
abnormalities usually caused by
significantexposure to noxious particle and
gases

Emfisema
pelebaran abnormal ruang udara distal
bronkiolus terminalis tanpa fibrosis yg nyata

Bronkitis kronik
Keadaan yang ditandai batuk > 3 bulan dalam
1 tahun selama 2 tahun berturut-turut
1990
2020
Ischemic heart disease
Cerebrovascular disease
1
2
1
2
COPD
6
3
3
10
9
7
14
4
5
6
7
8
Lower respiratory infection
Lung cancer
Road traffic accidents
Tuberculosis
Stomach cancer
WHO Global Burden of Disease study



Penyebab morbiditi dan mortaliti
Beban biaya 3x penyakit Asma
Prediksi 2020 (WHO) :
- Morbiditi dari ke-12  ke-5
- Mortaliti dari ke-6  ke-3


23.9 billion US dollar (1993)
42.6 billion US dollar (2007)



90% PPOK (std I – II)
63% tidak terdiagnosis termasuk
44% PPOK dengan FEV1 <50%
(Mannino, 2001)
Host factors
Amplifying
mechanisms
Cigarette smoke
INFLAMMATION
Biomass particles
Particulates
Small airway disease
Airway inflammation
Airway remodeling
Parenchymal destruction
Loss of alveolar attachments
Decrease of elastic recoil
AIRFLOW LIMITATION
GOLD guidelines, 2009



Inflamasi paru
Meningkatnya beban oksidan
Gangguan keseimbangan protease-antiprotease
(Rahman dkk, 1999)









Asap rokok
indoor pollution
occupational exposure
outdoor air pollution
genetik
age and gender
lung growth and development
sosial ekonomi
infeksi






sesak napas
batuk kronik
produksi sputum kronik
infeksi saluran napas bawah berulang
riwayat faktor risiko
riwayat COPD pd keluarga






Asma bronkiale
CHF
Bronkiektasis
Tuberkulosis
Bronkiolitis obliteratif
Panbronkiolitis difus
FEV1 (% predicted)
GOLD 1
GOLD 2
GOLD 3
GOLD 4
>= 80%
50 - 79 %
30 - 49%
< 30%


Modified British Medical Research Council
(mMMRC ) :1 - 4
COPD Assessment Test (CAT) Assesment
0 - 40 (batuk, mukus, dll)


0 or 1
>= 1 masuk RS or >= 2




A ( 0-1, mMRC 0-1 or CAT <10 )
B (0-1, mMRC >=2 or CAT >10 )
C ( >= 1 or 2, mMRC 0-1 or CAT < 10 )
D ( >= 1 or 2, mMRC>=2 or CAT >10 )
Asap rokok mengandung (Pryor & Stone) :

Fase gas
- 1015 RB/puff peroksil, alkil radikal
- 400-1000 ppm nitrit oksida (NO) yang cepat
bereaksi dengan O2
Fase Tar



1018/g (radikal hidroksil &hidrogen peroksidase)
semiquinon radikal,
Metal chelator

Radikal bebas
Spesies oksigen reaktif (ROS)
Spesies nitrogen reaktif (RNS)
Peroksi nitrit (ROS dengan RNS)

Dampak merugikan
Terhadap dinding sel
Terhadap intrasel
Terhadap inti sel



Permukaan sangat luas (140 m2)
Sering terpapar radikal bebas (RB)
Sangat rentan thd radikal bebas :
- Asap rokok
- Polusi udara
- Infeksi


Merusak dinding sel (peroksidasi lipid) :
pospolipid, glikolipid, kolesterol
Menghasilkan :
Malon dialdehid (MDA),
Alkana (etana, pentana)
Alkena (9-hidroksi nonenal)
F2-isoprostane

Kerusakan pada protein gugus sulfidril
Membentuk ikatan disulfida (-S-S-)
Membentuk ikatan intra dan antar molekul

  inaktivasi fungsi protein (enzim)






Hidroksilasi thd basa timin, sitosin dan
guanosin
Pembukaan inti purin
Terputusnya rantai fosfodiester
Mutasi menyebabkan kanker

Dampak Menguntungkan :
Mengatur tonus vaskular
Meningkatkan hantaran sinyal
Angiogenesis
Mekanisme pertahanan
Imunomodulasi

Oksidan  perlu untuk kehidupan

Antioksidan  menetralisir radikal bebas

Peningkatan oksidan  penurunan antioksidan

   stres oksidatif
 Antioksidan intrasel
 Antioksidan membran sel
 Antioksidan ekstrasel
 Antioksidan intrasel
 Antioksidan membran sel
 Antioksidan ekstrasel



Katalase
Superoksid dismutase
Glutation peroksidase



Vitamin E
Beta karoten
Ko-enzim Q



Protein
Bilirubin, vit C, as. urat
Sistem glutation



Superoksid dismutase (SOD)
Glutation peroksidase (GPx)
Glutation (GSH)




Jumlah kurang dari 1%
Survival dipengaruhi GM-CSF & G-CSF
Berperan dlm destruksi sal. napas
Sekresi :
- Netrofil elastase
- Catepsin
- Proteinase-3
- MMP-8 & MMP-9



Penting dlm patofisiologi PPOK
Meningkat 2 – 5 kali perokok
Emfisema 25 kali perokok normal
Sekresi enzim elastolitik
MMP-2
MMP-9  elastolitik dominan
MMP-12
Cathepsin




Integritas jaringan
protein & polisakarida
Mengandung serat protein
Makromolekul





Kolagen
Proteoglikan
Elastin
Fibronektin
laminin





Protein polimerik
Elastisitas paru
Serat-serat monomer tropoelastin
salingberikatan silang
Dapat meregang & mengkerut
Patensi & kelenturan dinding alveolus

Pemeriksaan rutin




faal paru
darah rutin
pemeriksaan radiologi rutin
Pemeriksaan khusus
uji latih, provokasi bronkus, uji
kortikosteroid, AGD, CT Scan toraks, EKG,
Ekhokardiografi, Bakteriologi, kadar AAT
Sputum induksi.





hiperinflasi
hiperlusensi
pelebaran ruang retrosternal
diafragma mendatar
jantung seperti menggantung (tear drop)



1980
deteksi & diagnosis Emfisema
perubahan densitas paru
inspirasi Maksimal
densitas paru -750 s/d -850 HU
Emfisema
densitas paru > -850 HU (Amin, 1982)
densitas paru > -869 HU (Anwar, 2012)
CT-scan
Perokok dengan
PPOK (emfisema)
Perokok tanpa
PPOK
Rerata
-906.83
-805.58
Std. deviasi
22.96
29.73
Total
18
19
p
0.000

Perbedaan bermakna densitas jaringan paru
pada perokok dengan emfisema
dibandingkan perokok tanpa emfisema.
1. Elastase - Antielastase
2. Oksidan - Antioksidan
3. Protease - antiprotease
4. inflamasi

Oksidan merusak anti-elastase
AAT
SLPI
TIMP



Oksidan
 perlu utk kehidupan
Antioksidan  menetralisir oksidan
Oksidan meningkat  penurunan
antioksidan
   stres
oksidatif



Superoksid dismutase (SOD)
Katalase
Glutation
GSH
GPx



Superoksid dismutase (SOD)
Katalase
Glutation
Reduced gluthation (GSH)
Gluthation Peroksida (GPx)
Dinyatakan dgn indeks Brinkman (IB)
yaitu perkalian Σ rerata batang rokok setiap
hari
dengan lama merokok dalam tahun
- Perokok ringan : IB < 200
- Perokok sedang : IB 200 -600
- Perokok berat
: IB > 600




Menetralisir O2.Bukan antioksidan sesungguhnya
Menghasilkan H2O2  RB (lebih kuat)
H2O2 dinetralisir  H2O


Detoksifikasi : Hidrogen peroksida (H2O2)
lipid peroksida
peroksida lain
2 GSH---------------------------------GSSG
NADP

NADPH
Kadar pada cairan epitelial 100 X plasma



Detoksifikasi
Kadar dalam cairan epitelial 100 x lebih
tinggi dibandingkan plasma
Mengandung (γglu-cys-gly)


Antioksidan pencegah
mencegah terbentuknya radikal hidroksil
yang sangat berbahaya
Antioksidan pemutus rantai
Vit E, vit C, Glutation & Sistein

Gangguan keseimbangan
protease - antiprotease




Memecahkan ikatan I-kB dgn NF-kB
NF-kB  nukleus faktor inflamasi
Rekruitmen netrofil & makrofag 
produksi MMP (MMP-8, MMP-9)
MMP-8, MMP-9 merusak MES
LAMA MEROKOK
(thn)
15 - 20
> 20
TOTAL KASUS
PEROKOK
DENGAN PPOK
(%)
PEROKOK
TANPA PPOK
(%)
1(5.6)
1(5.3)
2(5.4)
17(94.4
18(94.7)
35(95.0)
18(100)
19(100)
37(100)
TOTAL
SOD
PEROKOK
DENGAN PPOK
PEROKOK
TANPA PPOK
p
RERATA
0.084
0.018
ST. DEVIASI
0.151
0.032
18
19
TOTAL
0.148

TERDAPAT PENINGKATAN RERATA
AKTIVITAS SOD PADA PEROKOK DGN
PPOK DIBANDINGKAN TANPA PPOK
DENGAN NILAI SIGNIFIKANSI 0.148.
DITEMUKAN PERBEDAAN TIDAK
BERMAKNA (p>0.05)
KADAR GSH
RERATA
ST. DEVIASI
TOTAL KASUS
PEROKOK
DENGAN PPOK
PEROKOK
TANPA PPOK
p
12.37
16.28
4.10
9.47
18
19
0.680

Terdapat penurunan aktivitas GSH pada
perokok denganPPOK dibandingkan
perokok tanpa PPOK dengan nilai
signifikansi 0.680 Ditemukan perbedaan
tidak bermakna (p>0.05)


Peningkatan permeabilitas
segera setelah merokok
Meningkatnya akses protease
ke interstitial paru
AKTIVITAS GPx PEROKOK
DENGAN PPOK
PEROKOK
TANPA PPOK
p
RERATA
16.50
19.79
ST. DEVIASI
12.87
23.16
18
19
TOTAL KASUS
0.715

Didapatkan penurunan rerata aktivitas
GPx pada perokok dengan Emfisema
dibandingkan pada perokok tanpa
Emfisema dengan nilai signifikansi
0.715
Ditemukan perbedaan tidak bermakna
(p>0.05)

Diproduksi oleh
Sel epitelial
 Makrofag alveolar

MMP-8
RERATA
ST. DEVIASI
TOTAL
PEROKOK
DENGAN PPOK
PEROKOK
TANPA PPOK
1058.08
481.28
481.28
283.85
18
19
p
0.000

Didapatkan peningkatan rerata aktivitas
MMP-8 pada perokok dengan PPOK
dibandingkan perokok tanpa PPOK
dengan nilai signifikansi 0.000
Ditemukan perbedaan bermakna
(p<0.05) pada kedua kelompok
MMP-9
PEROKOK
DENGAN PPOK
PEROKOK
TANPA PPOK
p
RERATA
2080.47
749.42
ST. DEVIASI
1712.94
331.64
18
19
TOTAL KASUS
0.002

Didapatkan peningkatan rerata aktivitas
MMP-9 pada perokok dengan PPOK
dibandingkan pada perokok tanpa PPOK
dengan nilai signifikansi 0.002
Ditemukan perbedaan bermakna
(p<0.05)




Sangat tergantung pada teknik manuver
(the most effort dependent activities)
VEP1 menentukan derajat PPOK
Perokok dengan PPOK penurunan VEP1 lebih
cepat dibandingkan perokok tanpa PPOK
Penggunaan VEP1/KVP pada PPOK ringan
penderita yg lebih tua (overdiagnosis)

Peningkatan aktivitas SOD
(0.084 ± 0.151 vs 0.018 ± 0.032) U/ml
(p>0.05)
Kluchova dkk, 2007
PPOK sedang vs PPOK berat
(997.45 ±34.6 vs 1039 ±20.8) u/gr Hb




Large airway
Alveolar septa
Modulating inflamatory respons to large
number of inhaled particle
Maintain an antiinflamatory environment this
region
(Fattman dkk, 2000)




PENINGKATAN AKTIVITAS (p >0.05)
TIDAK ADA PENELITIAN PEMBANDING
PENINGKATAN PRODUKSI H2O2 (OKSIDAN LEBIH
KUAT)
H2O2 AKAN DINETRALISIR
 KATALASE
 SISTEM GLUTATION (GPx DAN GSH)


Mayor enzyme in arteriol
Abandont in the lung



Matrix of vessel
Airways
Septa alveolar


Penggunaan oksigen menghasilkan 4-5%
RB (Hermawan, 2011)
Peningkatan H2O2 dapat merusak
Dinding sel
 Sitosol
 DNA
Peningkatan penggunaan GPx dan GSH


Pada penelitian ini penurunan kadar GSH
Perokok dengan PPOK (emfisema) vs tanpa
PPOK
( 12.37 ± 4.10 vs 16.28 ± 9.47 ) µM
(p>0.05)

Perokok kronik vs PPOK
(0.3 ± 0.02 vs 0.39 ± 0.04) µM
rahman dkk, 1999

PENURUNAN KADAR GSH (p>0.05)
AKIBAT PEMAKAIAN BERLEBIHAN
 MENINGKATNYA H2O2
 PENINGKATAN KERUSAKAN OKSIDATIF
 MENINGKATNYA MAKROFAG DAN NETROFIL
 MENINGKATNYA MMP-8 DAN MMP-9
 KEMATIAN SEL




Menurun pada perokok akut
Kadar GSH perokok kronik hampir sama
dengan perokok dengan PPOK
Meningkat pada perokok kronik
perubahan ekspresi gen γ–GCS pada paru
Rahman dkk, 1999

Perokok akut terjadi penurunan GSH
(19.44 ± 3.53 vs 17.38 ± 2.61) µM
Cavarra dkk, 2001

Penurunan aktivitas GPx
(16.50 ± 12.57 vs 19.80 ± 23,16) U/L
(p>0.05)
Kluchova dkk, 2007
aktivitas GPx PPOK sedang vs PPOK berat
( 47.7 ±2.9 vs 43.1 ± 01) (P<0.05)
H2O2 tidak bisa diubah menjadi H2O
penumpukan H2O2

PENURUNAN AKTIVITAS GPx (p<0.05)
 AKIBAT PEMAKAIAN BERLEBIHAN
 PENINGKATAN JUMLAH RB (H2O2 )
 MENINGKATNYA KERUSAKAN OKSIDATIF
 MENINGKATNYA MAKROFAG DAN NETROFIL
 PENINGKATAN AKTIVITAS MMP-8 DAN MMP-9

↓ bermakna GPx pada PPOK eksaserbasi akut
Trachova dkk, 2007


Matrix metalloproteinase 8 (MMP-8)
/Kolagenase Netrofil diproduksi oleh :
kondrosit, sel endotel, fibroblast pada
sinovial, berbagai sel kanker
Matrix metalloproteinase 9 (MMP-9)
/Gelatinase B. diproduksi oleh :
makrofag, sel netrofil dan eosinofil
Perokok dengan emfisema vs perokok tanpa
emfisema
 (1024.86 ± 489.35 vs 481.28 ± 283.85) ng/ml
(p<0.05)
Anwar,2012
PENINGKATAN BERMAKNA MMP-8
 VERNOOY DKK. 2004 -> PENINGKATAN
BERMAKNA MMP-8
 MERUSAK
ELASTIN
KOLAGEN



Proteolitik
Peran penting pada PPOK
Berperan pada emfisema - manusia
- hewan
Itoi dkk, 2005

DIPRODUKSI OLEH :
SEL KHONDROSIT
SEL ENDOTEL
FIBROBLAST
SEL KANKER
Terdapat
penurunan densitas paru pada
emfisema ( > -850 HU )
Penurunan kadar antioksidan GSH dan GPx
dan peningkatan kadar SOD
Peningkatan aktivitas MMP-8 dan MMP-9
menyebabkan kerusakan elastin dan kolagen
Kerusakan elastin menyebabkan paru
kehilangan elastisitasnya ( loss of elasticity )
Download