Bisa dikombinasikan dengan pagar permanen untuk kawasan yang

advertisement
B10
gayahidup
RABU, 12 JANUARI 2011
Bisa dikombinasikan
dengan pagar
permanen untuk
kawasan yang
kurang aman.
FAHMI ALI (TEMPO)
ampir setiap rumah di
tepi jalan di Makassar
dibatasi pagar kayu,
besi, atau material bangunan lain. Namun
bagi Syaifullah Amin, warga
kompleks Baruga Antang, pagar
permanen semacam itu kurang
menarik. Apalagi kompleks tempat tinggalnya itu sudah aman,
karena dijaga oleh sepuluh petugas keamanan setiap hari.“Karena itu, tak perlu lagi pagar material. Cukup dengan pagar dari
tanaman saja,”kata Syaifullah di
rumahnya kemarin.
Penggunaan tanaman pada
rumah bertipe 37 miliknya bisa
mengganti lahan buat taman
yang hanya berukuran 4 x 3 meter. Kebetulan di tempat itu pengembang tak memperbolehkan
pemasangan pagar permanen.
Agar tampak lega, indah, dan
mudah dirawat, Syaifullah memilih pagar yang terbuat dari
pohon beringin dollar. “Paling
hanya disiram dan digunting,
kalau daunnya sudah semakin
lebar,”kata dia.
Hanya sedikit pemilik rumah
di Makassar yang menggunakan
pohon sebagai pagar. Warga Kota Makassar, terutama yang berada di tepi jalan, lebih banyak
menggunakan pagar besi yang
tinggi atau tembok untuk pembatas rumahnya. Kebanyakan
warga lebih mempertimbangkan
faktor keamanan rumah. Padahal konsep pagar hidup sangat
cocok dengan konsep green architecture, seni rumah di kawasan ruang terbuka hijau. “Dulu
namanya konsep ekologi arsitektur,” kata arsitek Sudjar Adityajaja.
Penggunaan tanaman sebagai
pagar sangat bermanfaat untuk
fungsi ekologi, seperti menyerap
air saat turun hujan dan menyerap karbondioksida serta polusi
udara. Tak hanya kesan indah,
ruang terbuka, dan hijau yang
diperlihatkan. Pagar tanaman
juga dapat membuat hawa halaman menjadi segar. Hanya, kebanyakan konsep pagar hijau diterapkan di sejumlah kompleks
perumahan yang berada di kawasan aman.“Misalnya, di kompleks Baruga dan kompleks Pe-
H
HAWA SEHAT
DENGAN
PAGAR HIDUP
rumahan Beverly Hills Antang,”
kata Sudjar.
Secara estetika, penggunaan
tumbuhan sebagai pagar bisa
membuat rumah terlihat asri.
Warga di dua perumahan tersebut memilih berbagai jenis bunga sebagai pembatas rumah sekaligus hiasan. Warga Makassar
di kompleks perumahan itu tampak aman menggunakan tana-
man pagar, karena tak perlu berpikir lagi tentang keamanan.
Junardin, landscaper dari pengembang Perumahan Citraland, Makassar, mengatakan
konsep permukiman yang memanfaatkan pagar hidup umumnya berada di kawasan permukiman. Setiap pengembang memiliki ketentuan mengenai pagar
hidup, terutama soal ketinggian
tanaman.“Misalnya, tinggi pagar
tanaman tidak boleh menutupi
area pandangan sekian meter,”
kata Junardin.
Untuk pagar hidup, Anda bisa memakai tanaman perdu jenis soka. Tanaman perdu tegak
ini bisa tumbuh setinggi 2-4
meter. Pertumbuhan tanaman
jenis soka relatif lambat. Tanaman jenis soka mampu bertahan lama tanpa perlu diganti
dan dipangkas terlalu sering. Di
Indonesia, kebanyakan warga
menggunakan tanaman soka jenis Ixora paludosa yang berbunga putih. Tanaman soka mudah ditanam, yakni bisa dengan
cara stek, pencangkokan, atau
peremajaan.
Soka termasuk tanaman yang
mudah dirawat dan sederhana.
Meskipun jenisnya beragam, secara umum, tanaman berbunga
kecil dengan empat petal mahkota dalam satu tangkai ini mirip payung terbuka. “Cocok untuk segala iklim dan siklus hidupnya juga lama,”kata dia. Berbagai jenis tanaman lain yang
umum dipakai sebagai tanaman
pagar, antara lain, beluntas, kemuning, dan melati. Selain itu,
tanaman lain, seperti puring, cemara, kembang sepatu, bambu
air, dan ekor tupai bisa juga dipilih.
Penggunaan tumbuhan sebagai pagar bisa dikombinasi dengan maksud menjamin keamanan. Seperti memadukan
pagar besi atau kayu dengan tanaman. Pagar yang ditutup dengan tumbuhan bisa menghilangkan kesan kaku, seperti pagar BRC yang dikombinasi atau
ditutup dengan tanaman tehtehan (Duranta SP).
Hanya, dalam hal perawatan,
tanaman ini mempunyai kelemahan. Pemilik tanaman harus
ekstra merawatnya, seperti rutin
memangkas, disirami, atau dipupuk. Jika tak dilakukan, kesan
indah dan rapi pada tanaman
menjadi sirna. Jadi, kalau suka
berkebun dan memperhatikan
kenyamanan rumah, tak salah
memilih pagar dari tanaman.
● ICHSAN AMIN
Download