BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

advertisement
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
Dalam melakukan penelitian ini, kami melakukan pendekatan pencarian data
sekunder dalam mendapatkan asumsi awal melalui proses preliminary interview. Kami
tidak membatasi status pekerjaan para responden pada proses ini, agar kami mendapatkan
gambaran menyeluruh mengenai semua masalah yang berkaitan dengan pengguna
potensial hukumonline.
Setelah melalui proses pengumpulan data preliminary interview, maka kami
berhasil mengidentifikasi beberapa temuan baru yang akan membentuk asumsi-asumsi
yang harus terus menerus diuji kebenarannya. Pengujian inilah yang nantinya akan
dilakukan pada proses in-depth interview.
4.1 Hasil Temuan Preliminary Interview
Berikut ini adalah hasil temuan preliminary interview yang akan menjadi dasar
dari in-depth interview.
Kalangan
Profesional di
Bidang Hukum
Kalangan
Non-Hukum
(Pengacara, legal officer,
karyawan organisasi
hukum,
praktisi hukum lainnya)
(Wartawan, profesional
non-hukum,
masyarakat awam)
Gambar 4.1 Tipe Responden Preliminary Interview
33
34
Dalam preliminary interview, responden yang dipilih pada dasarnya bervariasi
dengan tujuan untuk mendapatkan sebanyak mungkin asumsi-asumsi awal yang penting
kaitannya dengan hukumonline. Oleh karena itu, responden preliminary interview ini
sengaja dipilih dari berbagai macam pihak yang terlibat secara langsung dan tidak
langsung dengan bidang hukum, misalnya wartawan hukum, pengurus dalam organisasi
hukum, dan masyarakat non-hukum yang pernah/sedang terlibat dengan masalah hukum.
Preliminary interview yang dilakukan ini berhasil mendapatkan beberapa asumsiasumsi awal yang penting mengenai hukumonline. Pada dasarnya hukumonline adalah
situs web yang populer di kalangan masyarakat hukum. Hal ini didasari fakta bahwa
semua responden pada preliminary interview yang berasal dari profesional di bidang
hukum setidaknya sudah pernah mendengar atau bahkan mengunjungi situs web
hukumonline.
Dari hasil preliminary interview, tujuan utama penggunaan layanan hukum di
internet adalah pencarian dan peng-update-an informasi mengenai hukum dan peraturan
perundangan, memperluas wawasan di bidang hukum, serta berkonsultasi sambil mencari
data mengenai kasus hukum. Namun responden yang berasal dari kalangan masyarakat
hukum biasanya lebih fokus ke peraturan perundangan dibandingkan dengan masyarakat
non-hukum. Hal ini ditunjukkan dengan ungkapan “g nyarinya peraturan yg unik2 misal
peraturan yg dah lama punya, ato peraturan yg bisa liat kjadian waktu itu kayak gimana
shingga peraturannya bisa jadinya malah seperti itu”.
35
Kelebihan situs web hukumonline dibandingkan dengan layanan hukum lain baik
offline maupun online adalah hukumonline lebih fokus di bidang hukum dan memiliki
berita dan artikel hukum dibanding situs lain, lebih menghemat waktu dibandingkan jika
harus mencari di tempat lain/media lain (offline). Selain itu, hukumonline juga memiliki
artikel mengenai kasus hukum yang sedang populer yang tersurat dalam ungkapan “yg
menarik di HO tuh dia sll ada artikel ttg kasus hkm yg lg "in" ”. Jika dibandingkan
dengan ri.com, maka hukumonline lebih lengkap seperti pada pernyataan ” nga tau knapa
ri.com malah kurang tentang uu, keppres, malah banyakan ttg keputusan mentri dari
departemen yg bersangkutan”. Di sisi lain, hukumonline menyediakan informasi yang
lebih praktis dibandingkan dengan portalhukum.com yang terlalu akademis.
Kekurangan dari situs web hukumonline dibandingkan dengan layanan hukum
lainnya baik offline maupun online yaitu apabila dibandingkan pengacara, informasi dari
hukumonline kurang komprehensif. (“Kalo pake lawyer kita kan bisa minta opini dia ato
advice dia utk satu hal yg amat spesifik dan komprehensif. Kalo utk HO yg paling kita
cuma bisa tanya2 yg general aja (kayak yg di rubrik mereka).”) Sebagian besar
responden mengatakan biayanya terlalu mahal walaupun ada juga yang mengatakan
bahwa biaya itu wajar saja. Selain itu, pembahasan kasus hukumnya kurang mendetail
oleh para pakarnya.
Untuk masalah keterbaruan data, hukumonline kurang update,
terlihat dari ungkapan “kadang suka telat”.
Hukumonline memang sangat populer sebagai situs hukum, namun tingkat
sosialisasinya menurut para responden masih biasa saja.
Selain kalangan hukum,
masyarakat pada umumnya hanya sedikit yang mengenal hukumonline. Ada responden
yang mengatakan “mereka setahuku tidak melakukan kegiatan yang menjadi ajang
36
promosi mereka”. Menurut responden yang lain, pada awal pendiriannya hukumonline
cukup gencar melakukan promosi, namun sekarang ini ia tidak merasakan adanya
promosi yang dilakukan oleh hukumonline.
Dari sisi fitur dan layanannya, rata-rata responden mengungkapkan cukup puas
untuk kelengkapan informasinya, walaupun ada yang masih merasa kurang lengkap yang
terungkap pada kalimat “Isinya belum sempurna, masih banyak bolong2,” dan “dia
bermanfaat, tapi tidak sempurna”.
Di bagian pembahasan kasusnya, ada komentar
seperti “kbnykan artikel kasusnya tuh kaya berita ....coba ada "ahlinya" yg bs comment
sesuai dgn ilmu hukum pst lbh menarik”.
Sedangkan dari keterbaruan informasinya, rata-rata responden sudah puas, seperti
pada ungkapan “Puas sekali dengan karena updatenya pas waktunya, tidak terlambat
dan substansinya cukup dalam dan bahasanya bagus.” Untuk kemudahan navigasi,
biasanya responden tidak mengalami kesulitan.
Bagi yang mengalaminya, mereka
mengatakan “Susah navigasi, waktu melakukan pencarian mengenai UU tahun 40..Yang
keluar dari tahun 50an sampai terbaru dengan urutan ascending.”
Dari sisi tampilan, sebagian besar responden tidak menyukainya, karena selain
desainnya terlalu simpel, juga terlalu melelahkan. Hal ini tercermin dalam ungkapan
“posisi fiture juga 'semrawut'”, “Dari tampilan terlalu tekstual, dan kurang gambar.
Interaktivitasnya kurang.”, dan “tampilannya tlalu simple, krg menarik di mata”.
37
4.2 Hasil Temuan In-Depth Interview
Berdasarkan asumsi-asumsi yang telah diambil dari hasil jawaban responden
preliminary interview, kami merancang pertanyaan untuk proses in-depth interview untuk
menegaskan keabsahan dari asumsi-asumsi tersebut.
R1
R2
R4
R3
Gambar 4.2 Tipe Responden In-depth Interview
Hasil preliminary interview menunjukkan bahwa tipe responden yang lebih sesuai
dengan segmen pasar yang ditargetkan oleh hukumonline adalah para profesional yang
berusia minimum 23 tahun, sedang bekerja di bidang hukum dan sering menggunakan
internet dalam kegiatannya sehari-hari. Keempat tipe tersebut adalah:
1. R1 : responden yang belum pernah mengunjungi situs web hukumonline
2. R2 : responden yang belum mendaftar situs web hukumonline
3. R3 : responden yang sudah mendaftar situs web hukumonline
4. R4 : responden yang akan/pernah beriklan di situs web hukumonline
38
4.2.1 Hasil Temuan Responden Konsumen Hukumonline
Dari keempat tipe responden yang telah kami rencanakan, pada saat pemilihan
calon responden kami tidak berhasil menemukan responden bertipe R1.
Hal ini
membuktikan salah satu asumsi kami yang menyatakan bahwa “pada dasarnya
hukumonline adalah situs web yang populer di kalangan masyarakat hukum” karena tidak
ada seorangpun responden kami yang belum pernah mengunjungi situs web
hukumonline.
Berikut ini adalah beberapa temuan yang muncul dari jawaban responden pada
proses in-depth interview:
1. Prioritas Pemilihan Media/Channel Sumber Informasi
Walaupun hukumonline adalah situs web populer di kalangan masyarakat hukum,
bukan berarti para responden kami langsung terpikir untuk menggunakan situs
hukumonline sebagai solusi mereka dalam mencari informasi yang mereka butuhkan.
Sebagian besar responden, baik yang belum maupun sudah mendaftar situs
hukumonline memilih cara yang lebih konvensional, seperti menghubungi pengacara
ataupun mencari informasi melalui perpustakaan, hal ini dilakukan dengan alasan data
atau informasi yang dibutuhkan lebih akurat, namun memang akan memakan waktu
dan biaya. Untuk mendapatkan jawaban ini, kami menggunakan skenario untuk
memposisikan responden pada kondisi dimana mereka harus segera mendapatkan
informasi mengenai hukum dan peraturan perundangan dengan cepat, lengkap dan
akurat.
39
Responden R2:
Saat dihadapkan pada situasi tersebut, rata-rata responden memilih channel yang lebih
konvensional yaitu melalui kunjungan langsung atau lewat telepon ke sumber
informasinya. Walaupun menghabiskan waktu dan tidak praktis, namun informasinya
dapat lebih akurat dan pasti. Biasanya, para responden ini sudah memiliki kenalan
atau kolega yang dapat langsung dihubungi untuk memberikan keterangan yang
lengkap. Selain itu, mereka dapat juga menghubungi pengacara yang berpengalaman
dengan kasus tersebut untuk sekedar berkonsultasi singkat. Menurut responden ini,
berkonsultasi dengan pengacara lebih personal sifatnya, dan dari sisi pengalaman,
lebih dapat diandalkan. Kekurangan dari media internet adalah kelengkapan dan
keterbaruan informasinya.
Responden R3:
Bahkan bagi para responden yang telah menjadi anggota situs hukumonline, mereka
tidak memilih media internet sebagai solusi pertama mereka dalam mencari informasi
hukum yang mereka butuhkan. Seperti responden R2 di atas, ada yang
memprioritaskan pengacara sebagai pilihan pertama mereka sebagai dengan alasan “
lebih spesifik dan komprehensif “, selain itu “ free service sebagai awal “. Namun,
dari pilihan ini, terdapat kekurangan yang diungkapkan oleh responden kami, dimana
melalui pengacara terkadang keterbaruan data diniliai agak terlambat. Ada pula yang
mencari informasi melalui perpustakaan yang terdapat di kantor tempat responden
bekerja namun mereka mengeluh terhadap kekurangan dari media ini dimana jika
melalui perpustakaan akan menghabiskan waktu lebih lama.
40
2. Penggunaan Situs Web Sebagai Sumber Informasi
Walaupun responden tidak banyak yang menempatkan media Internet sebagai pilihan
pertama untuk mencari solusi, namun seluruh responden setidaknya menempatkan
media internet sebagai salah satu alternatif solusi mereka dalam mencari informasi
hukum yang mereka butuhkan, dikarenakan tidak dapat disangkal bahwa internet
merupakan salah satu alternatif solusi untuk mencari informasi dengan cepat
meskipun terkadang tidak selengkap jika responden mencari informasi melalui
sumbernya secara langsung.
Responden R2 :
Dari responden R2 yang telah kami wawancarai, rata – rata dari mereka mengakses
situs hukumonline sebagai alternatif solusi dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Meskipun belum mendaftar sebagai anggota, namun ada responden yang
menggunakan situs hukumonline sebagai pilihan utama mereka saat mencari
informasi dengan alasan informasi yang disediakan cukup lengkap akan tetapi
mempunyai kekurangan yaitu harus membayar biaya keanggotaan. Dari responden
yang lain mengungkapkan bahwa mereka mengakses situs hukum lain sebagai pilihan
utama mereka untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, seperti situs
Dephumkam. Namun responden ini mengatakan “ saat mengakses situs tersebut
ditemukan kendala dimana untuk pemeliharaan situs biasanya tidak rapih sehingga
data tidak up date, bahkan terkadang tidak dapat diakses “. Selain itu, ada juga
responden yang mengakses situs www.ri.go.id dan www.indonesia.go.id, serta
www.dgip.go.id sebagai pilihan utama mereka dan situs www.bphn.go.id dan
www.csis.go.id, lalu situs www.legalitas.org, www.konsultasihukumonline.com, serta
41
www.asiamaya.com sebagai alternatif situs hukum yang mereka akses untuk mencari
informasi hukum yang mereka perlukan.
Meskipun situs hukumonline bukan merupakan pilihan utama mereka, tetap saja situs
hukumonline digunakan sebagai alternatif solusi dalam mencari informasi hukum.
Hal tersebut didukung oleh pernyataan responden yang mengatakan “komposisi
antara peraturan perundangan dan berita hukum berimbang”, selain itu ada juga
yang mengatakan “artikel, yurisprudensi dan peraturan perundangan jaman dahulu”,
tetapi ada kekurangan yang harus dicermati, ialah “Situs tidak user friendly (susah
dibuka) dan banyak peraturan yang digembok, serta untuk data dan sumber hukum
masih kurang lengkap”, serta harus “bayar”. Ada juga yang mengatakan bahwa
“informasi yang disediakan lengkap namun sulit untuk mendapatkan data jika tidak
member”, dan juga “sulit mendapatkan data jika bukan member”.
Responden R3 :
Dari responden yang sudah mendaftar situs hukumonline, rata-rata dari mereka
menempatkan situs hukumonline sebagai pilihan utama untuk situs yang diakses
dalam mencari informasi hukum yang dibutuhkan, alasannya adalah “database yang
lengkap dan bisa diakses kapan saja dan dimana saja”, ada juga yang mengatakan
“untuk
fitur berita bagus, dan informasi cukup lengkap”. Responden juga
mengatakan “servis HO lebih lengkap dan mau menerima masukan dari konsumen”.
Dari para responden ini juga diungkapkan kekurangan – kekurangan situs
hukumonline, diantaranya ada yang mengatakan bahwa pembahasan hanya yang
umum saja, selain itu ada yang mengatakan “ layoutnya ribet, loadingnya lama, fitur
semrawut, serta kurang update “. Untuk responden yang sudah mendaftar situs
42
hukumonline, ada yang tidak menempatkan situs hukumonline sebagai pilihan utama
dalam mencari informasi hukum. Responden tersebut mengatakan kelebihan situs
hukumonline adalah “penyedia jasa informasi hukum, pertama yang serius di
Indonesia, sistem engine searchnya bagus, dan koleksi data lumayan”. Selain itu
diungkapkan juga kekurangannya, seperti “update beberapa kali agak telat” dan
“Peraturan Pemerintah keluar harusnya ada alert ke klien hari itu juga, atau
setidaknya keesokan harinya”.
3. Persepsi Terhadap Situs Hukumonline
Untuk mengetahui apa yang ada di dalam benak konsumen saat mendengar kata
hukumonline, kami menanyakan kepada responden yang belum maupun sudah
mendaftar menjadi anggota situs hukumonline. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui persepsi mereka sebagai konsumen terhadap situs hukumonline. Rata –
rata dari kedua kategori responden yang kami wawancarai, mempunyai persepsi yang
sama terhadap situs hukumonline, yaitu situs yang berisi informasi tentang hukum.
Selanjutnya, untuk mengetahui kedekatan situs hukumonline dengan para responden
kami juga meminta responden untuk mengkategorikan teman seperti apakah
hukumonline itu. Berikut adalah hasil wawancara kami dengan para responden.
Responden R2 :
Untuk responden yang belum mendaftar situs hukumonline, mereka mempunyai
persepsi seperti berikut ini, yaitu “sebuah media yang contentnya seputar berita dan
data dunia hukum”, “situs hukum”, “situs yang OK mengenai hukum”, serta ada juga
yang mengatakan “situs kesukaan anak – anak hukum”. Hal ini membuktikan bahwa
43
memang benar situs hukumonline dikenal sebagai situs yang berisikan informasi
seputar hukum. Selain itu, saat kami menanyakan seperti apakah situs hukumonline
itu jika dikategorikan sebagai teman, jawaban yang kami dapatkan dari para
responden cukup beragam. Ada yang mengatakan “teman yang sudah jarang
ketemu”, responden lain mengatakan “pintar, tapi agak pelit, tidak memberikan full
information”, namun ada juga beberapa responden yang memberikan komentar positif
seperti “teman di kala susah, karena informasinya tersedia online saat dibutuhkan”,
selain itu ada yang mengungkapkan “teman yang supporting karena beritanya
update”. Bagi responden yang jarang mengunjungi mengatakan “teman main, karena
tidak terlalu sering interaksi”.
Responden R3 :
Ternyata muncul juga berbagai macam persepsi dari responden yang telah mendaftar
situs hukumonline. Mereka mengungkapkan persepsi mereka terhadap situs
hukumonline adalah “database untuk peraturan-peraturan”, selain itu ada juga yang
mempunyai persepsi terhadap situs hukumonline sebagai “informasi hukum yang
komprehensif” dan juga “situs berita tentang hukum”. Kami juga menanyakan para
responden mengenai seperti apakah situs hukumonlie jika dikategorikan sebagai
teman. Ada yang mengatakan situs hukumonline sebagai “teman biasa”, namun bagi
responden yang sering mengakses situs hukumonline mengatakan “Teman dekat yang
selalu ada saat butuh” dan juga “sahabat”.
44
4. Tujuan Utama Pengaksesan Situs hukumonline
Secara umum, tujuan utama responden mengakses situs web hukumonline adalah
mencari segala bentuk informasi seperti berita aktual, peraturan perundangan, dan
kasus-kasus hukum yang relevan.
Responden R2 :
Bagi tipe responden R2, tujuan mereka mengakses hukumonline adalah untuk
mencari berita dan meng-update berita dan pengetahuan mengenai hukum dan
perundangan seperti pada pernyataan “terus terang bekerja sebagai seorang HR saya
mesti mengupdate pengetahuan saya mengenai perkembangan hukum... terutama
Hukum perburuhan”.
Ada pula responden yang mengakses hukumonline untuk
mencari artikel mengenai liputan acara seminar untuk bukti press coverage.
Responden R3 :
Hampir semua responden hukumonline bertipe R3 biasanya mengakses situs web
hukumonline untuk mencari peraturan tertentu mendapatkan peraturan terbaru. Hal
ini menunjukkan bahwa bagi responden yang telah menjadi anggota, tujuan
mengaksesnya sudah jauh lebih spesifik, yaitu mencari data yang berhubungan
dengan peraturan perundangan.
5. Kelengkapan dan Keterbaruan Informasi
Informasi dalam situs web hukumonline sangat beragam dari peraturan perundangan,
berita aktual, artikel/kolom, surat pembaca, tanya jawab seputar masalah hukum.
Untuk kelengkapan informasinya, peraturan perundangan dinilai memiliki informasi
yang paling lengkap.
45
Walaupun lengkap, namun proses peng-update-an informasinya masih dirasa kurang,
tidak secepat beberapa situs lainnya.
Responden R2:
Semua responden setuju bahwa informasi peraturan perundangannya lengkap. Di
antara peraturan tersebut, ada yang berkomentar bahwa data mengenai hak kekayaan
intelektual masih sedikit. Mengenai keterbaruan informasinya, ada ungkapan bahwa
“biasanya perlu brapa hari baru beritanya ada di situs”. Hal inilah yang perlu juga
mendapat perhatian karena pengguna sering dengan mudah mendapatkan berita dari
situs lainnya seperti situs web pemerintah untuk peraturan perundangan dan detik.com
atau asiamaya untuk berita terkini seputar hukum.
Responden R3:
Secara umum, berita dan peraturan dalam situs web hukumonline sudah lengkap, hal
ini diperkuat dengan jawaban semua responden yang sudah menjadi anggota.
Bertentangan dengan repsonden tipe R2, responden di tipe ini menyatakan update
situs web hukumonline sudah baik.
6. Kemudahan Navigasi Situs
Bagi para responden R2 yang lebih sering mengakses informasi umum seperti berita
dan artikel, situs web hukumonline tidak sulit untuk dijelajahi.
Namun bagi responden yang sering mengakses peraturan perundangan seperti
responden R3, mereka menemukan bahwa situs web tersebut cukup rumit untuk
digunakan.
46
Responden R2:
Para responden menyatakan bahwa situs web hukumonline ini mudah dalam navigasi
situsnya.
Responden R3:
Ada responden yang merasa bahwa kesulitan navigasi situs disebabkan oleh layoutnya yang buruk. Ada juga yang merasakan kesulitan dalam mekanisme pencarian
peraturan seperti yang terkesan dalam kalimat “Susah navigasi, waktu melakukan
pencarian mengenai UU tahun 40.. Yang keluar dari tahun 50an sampai terbaru
dengan urutan ascending.”
7. Tampilan dan Kepribadian Situs
Dalam menganalisis citra (image) yang ditangkap para responden terhadap situs, kami
mengambil aspek fisik yaitu tampilan situs dibandingkan dengan aspek psikologis
yaitu kepribadian situs. Hampir semua responden mengatakan bahwa kepribadian
situs web hukumonline adalah berpengaruh dan kompeten (accomplished, influential
and competent). Seperti yang telah kami perkirakan, sebagian responden menganggap
desain tampilan situs terlalu simpel, kurang atraktif dan penempatannya kurang baik.
Responden R2:
Jawaban responden menonjolkan 2 macam sifat/kepribadian situs, yang pertama
adalah kompeten (accomplished, influential and competence); ada juga yang
menonjolkan sifat yang konvensional dan tulus (old-fashioned, down-to-earth,
sincerity). Buat mereka, tampilan situs ini cukup menarik, walaupun ada juga yang
mengatakan “biasa saja, mungkin perlu diubah biar lebih fresh”.
47
Responden R3:
Sebagai pengguna yang sudah lebih rutin menggunakan hukumonline, para responden
mengakui sifat kompeten hukumonline, seperti jawaban “accomplished, competent”,
walaupun ada juga yang mengatakan bahwa hukumonline “Spirited, young, up-todate”. Namun perlu dicatat bahwa menurut para responden ini, desain tampilan
hukumonline cukup sederhana, tetapi ada juga yang mengatakan “layoutnya buruk”
dan “interfacenya terlalu simpel”.
8. Tingkat Inovasi, Kredibilitas dan Preferensi Situs
Dari jawaban – jawaban yang diperoleh berdasarkan wawancara kami dengan para
responden, kami mendapatkan berbagai macam jawaban yang berbeda – beda. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan pengalaman yang dirasakan masing – masing responden
yang berbeda-beda terhadap situs sehingga mereka memiliki pandangan yang berbeda
pula. Untuk kategori ini, para responden rata-rata memberikan masukan sebagai
bahan pemikiran bagi pihak situs hukumonline dalam hal inovasi serta kredibilitas
dari situs. Dari seluruh jawaban yang kami peroleh, terdapat persamaan masukan dari
kedua tipe responden yang kami wawancarai, dimana kedua tipe responden tersebut
mengungkapkan bahwa untuk peng-up date-an data sebaiknya dilakukan lebih cepat,
hal ini bisa terjadi karena berdasarkan pengalaman dari para responden, situs
hukumonline memiliki informasi tentang hukum yang cukup lengkap, namun
terkadang terlambat untuk memberikan informasi terbaru. Hal ini yang dapat
membuat responden beralih ke situs hukum lainnya. Untuk memperoleh persamaan
48
dan perbedaan masukan tersebut, kami ingin menampilkan hasil wawancara kami
dengan kedua tipe responden.
Responden R2:
Ada beberapa masukan yang kami peroleh dari jawaban-jawaban hasil wawancara
kami dengan responden yang belum mendaftar situs hukum online, seperti : “ perlu
ditambah media seperti forum diskusi “, lalu ada juga yang mengatakan “ kurang
cepat up date-nya, kurang inovatif dan pernah mengirimkan user feedback yang lama
dibalasnya “ namun ada responden yang telah mengakui kredibilitas situs
hukumonline, dengan mengatakan “ reputasi lumayan beken, kompeten “. Ada pula
responden yang mengatakan bahwa situs hukumonline “ bisa diandalkan “.
Responden R3:
Setelah mereka mendaftar dan menjadi pengguna situs hukumonline, sudah tentu
mereka mempunyai masukan-masukan yang cukup berarti untuk tingkat inovasi,
kredibilitas dan preferensi situs. Ada responden yang mengungkapkan “ Search
facility yang kurang user friendly “, selain itu ada juga responden yang masih merasa
bahwa situs hukumonline memerlukan berbagai macam inovasi jika ingin
memperoleh banyak pelanggan. Responden tersebut memberi beberapa masukan,
seperti : ” perlu link international regulation dan ulasan update hukum bisnis
internasional.serta bisa menyediakan layanan peraturan hingga tingkat bupati “.
Namun bagi responden yang sudah merasa puas terhadap situs hukumonline
mengomentari “ sudah memenuhi kebutuhan krn hanya satu2nya situs di ind khusus
ttg hukum “. Akan tetapi hal ini tidak bisa dijadikan alat untuk berpuas diri, karena
masih terdapat masukan mengenai peng-update-an data, dimana dikatakan oleh
49
responden yang berbeda “ peng-up date-an data harus lebih jelas time line-nya dan
kalau bisa secara on line “.
9. Tingkat Keunikan Situs
Untuk keunikan situs hukumonline, kami hanya menanyakan kepada responden yang
telah mendaftar situs hukumonline (R3) dengan alasan bahwa responden yang telah
mendaftar tersebut seharusnya telah mengetahui lebih dalam tentang situs
hukumonline, sehingga akan lebih mudah untuk mengungkapkan keunikan dari situs
tersebut.
Responden R3 :
Dari hasil wawancara dengan responden yang telah mendaftar, ada yang mengatakan
“ Satu-satunya database peraturan yang online “, selain itu ada juga responden yang
mengatakan situs hukumonline merupakan “ situs hukum pertama di Indonesia “.
Kedua keunikan tersebut yang sekiranya harus dipertahankan sebagai kekuatan dari
situs hukumonline.
10. Keengganan Mendaftar Situs
Semua responden yang kami dapatkan setidaknya sudah pernah mengunjungi situs
web hukumonline. Namun hal ini tidak berarti bahwa para responden ini berniat
untuk mendaftar sebagai anggota situs web hukumonline (baik yang gratis maupun
bayar).
50
Responden R2:
Hampir setiap responden tidak tertarik untuk menjadi anggota hukumonline. Alasan
mereka enggan untuk menjadi anggota biasanya berkaitan dengan tingkat biaya yang
dikeluarkan sebagai anggota, seperti pada ungkapan “Karena harus bayar per bulan
untuk mendapat informasi yang lengkap”. Walaupun mereka masih dapat mengakses
peraturan dasar jika menjadi anggota biasa, namun faktanya mereka justru lebih
banyak membutuhkan peraturan yang hanya dapat diakses jika menjadi pelanggan
bayar. Padahal saat ini mudah saja untuk mendapatkan peraturan yang gratis dari
internet melalui situs-situs lainnya.
11. Keinginan Untuk Merekomendasikan Situs
Untuk menguji tingkat penyebaran situs melalui word-of-mouth responden, kami
menanyakan keinginan para responden untuk merekomendasikan situs web kepada
orang lain.
Responden R2:
Semua responden memiliki keinginan untuk merekomendasikan situs kepada orang
lain, dengan catatan dari salah satu responden mengatakan “disertai situasi dan
kondisi yang sebenarnya serta situs hukum lainnya”.
Responden R3:
Kecenderungan merekomendasikan situs yang terdapat pada responden R2 ternyata
tidak begitu nampak pada responden bertipe R3. Ada yang merasa bahwa “hampir
semua teman seprofesi sudah tahu”, ada pula yang mengatakan “mungkin saja jika
51
memang membutuhkan”. Bagi yang ingin merekomendasikannya, alasannya adalah
“Ya, terutama bagi orang-orang non Legal yang umumnya belum tahu”.
12. Tingkat Loyalitas Terhadap Situs
Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai tingkat loyalitas, maka kami
menampilkan skenario bahwa situs hukumonline hukumonline dinon-aktifkan karena
satu atau lain hal. Jawaban yang diberikan akan menunjukkan tingkat loyalitas para
responden terhadap situs hukumonline.
Responden R2:
Tingkat loyalitas dari pengguna yang belum mendaftar pada situs web hukumonline
sangat rendah.
Hal ini ditunjukkan dari setiap jawaban responden yang sepakat
mengatakan “cari dari situs lainnya”.
Responden R3:
Dari jawaban yang diberikan, terlihat bahwa tingkat loyalitas para pelanggan rendah,
terutama bagi pelanggan gratis. Mereka cenderung memanfaatkan alternatif lainnya
seperti perpustakaan dan berbagai sumber lainnya.
Bagi pelanggan bayar,
ketersediaan layanan situs web hukumonline dianggap vital, sehingga jika situs
hukumonline dinon-aktifkan, maka ia akan “menelepon customer servicenya”.
4.2.2 Hasil Temuan Responden Pengiklan Hukumonline
Selain analisis yang dilakukan terhadap konsumen hukumonline, kami juga
melakukan analisis terhadap temuan yang diperoleh dari pengiklan atau calon pengiklan
52
hukumonline. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai
persepsi semua pihak yang berkepentingan terhadap situs web hukumonline.
Dari sini kami akan menyelidiki persepsi, motivasi dan keinginan responden untuk
beriklan di situs web hukumonline. Beberapa temuan yang kami dapatkan antara lain :
1. Situs Tempat Beriklan
Dari responden yang berhasil kami wawancarai, ternyata ada yang penah beriklan di
situs web hukumonline. Jawaban tersebut kami peroleh dari responden kami yang
merupakan perwakilan dari PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) dan
perwakilan dari PMN (Pusat Mediasi Nasional) di mana perusahaan tersebut bergerak
di bidang jasa penyediaan kursus pelatihan dan penyelesaian permasalahan atau
sarana dan prasarana alternatif penyelesaian sengketa. Dari responden yang belum
beriklan di situs web hukumonline kami mendapati bahwa mereka saat ini hanya
beriklan di situs web perusahaannya sendiri ataupun dari situs yang memiliki bisnis
utama sejenis, misalnya situs yang melakukan transaksi jual beli mobil.
2. Alasan Memilih Beriklan di Situs hukumonline
Untuk
para responden yang telah beriklan di situs web hukumonline,
mengungkapkan bahwa alasan mereka untuk beriklan di situs adalah efektif dan tepat
sasaran, karena konsumen dari hukumonline kebanyakan adalah para pengacara/
advokat dan profesional di bidang hukum lainnya sehingga sesuai dengan sasaran dari
produk atau pun jasa yang mereka sediakan. Hal tersebut didukung dari pernyataan
responden: “Karena konsumen dari hukumonline kebanyakan adalah para
pengacara/advokat dan profesional di bidang hukum lainnya sementara itu salah
53
satu target / sasaran untuk sosialisasi mengenai mediasi dan target pelatihan mediasi
adalah pengacara dan professional di bidang hukum“. Hal ini membuktikan bahwa
responden sadar komunitas para pelanggan atau pengakses situs hukumonline
merupakan pasar potensial mereka. Bagi responden yang memilih beriklan di situs
web perusahaannya sendiri, alasannya adalah “mampu mencuri perhatian konsumen
dan calon konsumen”. Bagi yang beriklan di situs dengan bisnis utama sejenis,
alasannya adalah untuk mengembangkan jangkauan pasar yang lebih luas.
3. Manfaat Beriklan di Situs hukumonline
Manfaat yang akan diperoleh dari responden yang beriklan di situs HO, diantaranya
adalah agar lebih banyak lagi orang yang mengetahui mengenai produk atau jasa yang
mereka tawarkan sehingga dapat membuka peluang pasar yang lebih besar. Hal ini
diungkapkan oleh salah seorang rerponden kami yang mengatakan “ Lebih banyak
lagi orang yang mengetahui mengenai apa itu mediasi dan lebih banyak lagi orang
yang bergabung/ikut dalam pelatihan mediasi dan terdaftar menjadi mediator di
Pusat Mediasi Nasional ”. Bagi responden yang memilih beriklan di situs web
perusahaannya sendiri, manfaatnya adalah “jangkauan yang luas dengan cost per
person yang efektif, cukup menarik dan dapat menjangkau kaum yang lebih muda”.
Bagi yang beriklan di situs dengan bisnis utama sejenis, manfaatnya adalah untuk
mengembangkan jangkauan pasar yang lebih luas dengan biaya seefektif mungkin.
54
4. Keinginan Beriklan di Situs Lain (bagi yang belum beriklan di situs
hukumonline)
Dari responden yang belum pernah beriklan di situs hukumonline, mengatakan bahwa
tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk beriklan di situs lain selain situs
tempat mereka beriklan sebelumnya, selama situs lain tersebut memiliki potensi yang
cukup besar untuk target pasar mereka. Hal ini didukung oleh ungkapan salah satu
responden kami, “Tentu saja, karena alasan di atas, selama situs tersebut memiliki
potensi menciptakan value untuk perusahaan “. Ungkapan inilah yang membuktikan
masih adanya peluang bagi situs hukumonline sebagai tempat beriklan bagi pihak –
pihak yang ingin menawarkan produk atau jasa mereka. Selain itu ada juga responden
yang mengatakan “ Mungkin saja, asalkan situs tersebut konsumennya dari kalangan
yang sesuai / cocok dengan bidang usaha Pusat Mediasi Nasional”.
5. Peluang Beriklan di Situs hukumonline
Saat kami menanyakan apakah terdapat peluang untuk beriklan di situs hukumonline,
sebagian besar responden kami mengatakan bahwa ada kemungkinan untuk beriklan
di situs. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya perluasan pasar serta brand
recognition dan juga sosialisasi dari apa yang mereka miliki sebagai alasan peluang
beriklan. Peluang yang dikatakan salah satu responden kami adalah ” (i) sosialisasi
mengenai mediasi dan alternatif penyelesaian sengketa melalui mediasi; (ii)
memperkenalkan training/pelatihan mengenai mediasi yang kami adakan; serta (iii)
mendapatkan peserta untuk pelatihan kami ”. Namun, ada juga pernyataan dari salah
seorang responden kami yang mengatakan ”kurang cocok dengan pasar”, karena
55
responden menganggap pelanggan hukumonline bukan merupakan target pasar
mereka.
6. Ketertarikan Beriklan di Situs Hukumonline
Bagi responden yang perusahaannya bergerak di bidang pelayanan jasa hukum
merasa sangat tertarik untuk beriklan di situs hukumonline karena mereka
menganggap bahwa pelanggan situs hukumonline merupakan target potensial bagi
produk atau jasa yang mereka tawarkan. Ada yang mengatakan ” Tentu saja. Karena
sebagian besar dari mereka adalah konsumen golongan menengah ke atas, mereka
adalah konsumen potensial kami ”, ada juga yang mengatakan “Pasti. Hukumonline
menjadi tempat yang tepat karena segmentasi pasarnya yang membidik masyarakat
hukum”. Kami memperoleh jawaban yang berbeda dari responden kami yang
perusahaannya bergerak di bidang non – hukum, beliau mengatakan “Tidak tertarik
karena tidak sesuai dengan segmen ”.
7. Ketertarikan Menjadi Sponsor Event yang Diadakan oleh Situs hukumonline
Bagi responden yang pernah atau pun belum pernah beriklan di situs hukumonline,
mereka cukup tertarik untuk beriklan di situs hukumonline melalui kegiatan –
kegiatan yang diadakan oleh situs hukumonline, karena hal ini bisa dijadikan alat bagi
responden untuk mensosialisasikan produk atau jasa mereka. Yang menarik dari hasil
wawancara kami adalah bahwa terdapat responden kami yang mengatakan
“Hukumonline belum memiliki brand image maka jika kami diberikan promosi
pemasangan iklan gratis untuk 1 hingga 2 bulan, maka kami tertarik untuk
56
mencobanya ”. Bagi perusahaan responden yang bergerak di bidang hukum lebih
tertarik untuk menjadi sponsor atas kegiatan – kegiatan yang diadakan, hal ini
diungkapkan oleh PERADI dengan menyatakan ” Sangat tertarik. Kami biasanya
bekerja sama dengan hukumonline melalui pendirian venue saat hukumonline
mengadakan pameran”.
8. Value Added yang Diperoleh dari Beriklan di Situs hukumonline
Bagi para responden yang tertarik untuk beriklan ataupun yang sudah pernah beriklan
di situs hukumonline, mengatakan bahwa ada nilai tambah atau value added yang
dapat mereka peroleh dengan beriklan di situs hukumonline, yaitu “Network, jangka
waktu/periode pemasangan, extra features dan murah”, selain itu ada juga yang
mengungkapkan bahwa mereka bisa bekerjasama dengan pihak – pihak yang terkait
dengan situs hukumonline dikarenakan banyaknya orang dari berbagai kalangan yang
membuka situs hukumonline dan membaca iklan – iklan ataupun berita di situs
hukumonline seperti yang diungkapkan oleh responden kami dari pihak PMN (Pusat
Mediasi Nasional).
4.3 Analisis Customer Based Brand Equity (CBBE) Model
Dalam
kaitannya
dengan
analisis
menggunakan
CBBE
Model,
kami
mengelompokkan hasil temuan baik dari preliminary interview maupun in-depth
interview ke dalam beberapa kategori berdasarkan aspek – aspek CBBE yang telah
dijelaskan dalam Bab II.
57
Terkait dengan keutamaan merek (brand salience), kami melihat bahwa
walaupun hukumonline adalah situs web yang sudah populer di kalangan masyarakat
hukum, namun pada kenyataannya hal ini tidak sejalan dengan prioritas responden dalam
memilih media sumber informasi yang berkaitan dengan hukum. Dari observasi kami,
para responden memiliki persepsi yang sama terhadap situs hukumonline, dimana situs
hukumonline dikenal sebagai situs yang berisi informasi seputar hukum.
Hal ini
tercermin dari tujuan utama pengaksesan situs para responden yang semuanya berfokus
pada pencarian dan pengaksesan informasi yang berhubungan dengan hukum.
Dilihat dari sisi performa merek (brand performance) yang mencakup
kelengkapan dan keterbaruan informasi, kemudahan navigasi situs dan biaya yang
ditawarkan oleh situs web, maka kami mendapati bahwa informasi yang disediakan oleh
situs web sudah lengkap walaupun keterbaruan informasinya kurang cepat dibandingkan
situs lainnya. Menurut beberapa pelanggan, navigasi situs dalam pencarian informasi
dinilai cukup sulit. Dari sisi biaya yang ditawarkan, para responden merasa bahwa
biayanya masih terlalu mahal terutama bagi biaya berlangganan untuk individual.
Jawaban para responden menonjolkan dua macam kepribadian, yaitu kompeten
dan sifat situs web yang konvensional. Dari segi tampilan, pendapat dari sebagian
responden menyatakan bahwa desain tampilan situs terlalu sederhana, kurang atraktif dan
juga layoutnya yang semrawut. Kedua hal tersebut berkaitan erat dengan citra merek
(brand imagery).
Penilaian merek (brand judgment) dari situs hukumonline meliputi aspek
inovasi, kredibilitas, preferensi serta keunikan situs. Tingkat inovasi dari situs
hukumonline masih terasa kurang, dimana masih terdapat beberapa masukan dari para
58
responden untuk menambah fitur baru. Hukumonline memiliki kredibilitas yang baik
sebagai situs hukum di Indonesia. Begitu pula dari hasil wawancara kami dengan para
responden yang telah mendaftar menjadi anggota, situs hukumonline bisa dikatakan unik
karena merupakan satu-satunya database peraturan yang online dan situs hukum pertama
di Indonesia. Akan tetapi, dari hasil wawancara dengan para responden yang belum
mendaftar, mayoritas menjawab tidak tertarik karena berbagai alasan, seperti biaya yang
mahal dan mudah mendapatkan informasi sejenis dari situs lain.
Untuk menguji tingkat penyebaran situs melalui word-of-mouth, kami
menanyakan
kepada
para
responden
mengenai
keinginan
mereka
untuk
merekomendasikan situs hukumonline kepada pihak lain. Responden yang belum
mendaftar mengatakan bahwa mereka akan merekomendasikan situs hukumonline
kepada pihak lain, namun disertai dengan situs hukum lainnya.
Bagi sebagian responden yang sudah mendaftar, mereka tidak merekomendasikan
situs kepada pihak lain dengan alasan bahwa hampir semua teman seprofesi mereka
sudah mengetahui situs hukumonline. Bagi yang bersedia, rekomendasi akan diberikan
kepada masyarakat umum non-legal yang belum mengenal situs hukumonline. Hal ini
menunjukkan kecenderungan profesional hukum untuk tidak berbagi informasi
sepenuhnya agar menjaga competitive advantage mereka terhadap rekan seprofesi.
Selain aspek tersebut, gema merek (brand resonance) juga ditunjukkan melalui
tingkat kedekatan serta loyalitas responden terhadap merek. Tingkat kedekatan tersebut,
diukur melalui pertanyaan teman seperti apakah hukumonline di mata responden.
Responden yang belum mendaftar ada yang menanggapi secara positif. Mereka
mengatakan bahwa situs hukumonline merupakan teman yang dapat membantu mereka di
59
saat mereka sedang membutuhkan pertolongan. Bagi responden yang sudah mendaftar,
situs hukumonline merupakan sahabat atau teman dekat mereka dalam keseharian.
Tingkat loyalitas juga merupakan aspek penting yang harus dicermati dalam kaitannya
dengan gema merek. Hal ini tercermin di saat kami menanyakan tindakan yang akan
dilakukan jika suatu saat situs hukumonline di non-aktif-kan karena satu atau lain hal.
Responden yang belum mendaftar terlihat tidak loyal, karena seluruhnya
mengatakan akan beralih ke situs lain untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Begitu pula hasil yang sama kami dapatkan bagi responden yang sudah mendaftar namun
belum berlangganan bayar. Yang menarik adalah, bagi pelanggan bayar hal ini ternyata
memberikan dampak yang signifikan kepada responden karena akan menghubungi
customer service dari situs hukumonline.
RESONANCE
Keterangan:
Kedekatan
Rekomendasi
Baik
Loyalitas
JUDGMENT
Sedang
FEELING
FEELING
Buruk
Inovasi
Kredibilitas
Preferensi
Kecocokan
Terhadap Situs
Keunikan
PERFORMANCE
IMAGERY
IMAGERY
Kelengkapan & Keterbaruan
Desain Tampilan
Kemudahan navigasi
Kepribadian situs
Biaya
SALIENCE
Salience
Persepsi terhadap Merek
Tujuan Utama Penggunaan Situs
Prioritas sumber informasi hukum
Gambar 4.3 Pemetaan Hasil Analisis CBBE Model
60
Terlihat dari pemetaan hasil analisis CBBE model yang kami peroleh, masalah
utama situs web hukumonline berakar dari lemahnya brand salience, terutama ketika
responden memilih media sumber informasi offline saat dihadapkan pada situasi yang
mendesak dan diharapkan untuk mendapatkan data sesegera mungkin dan tujuan utama
penggunaan situs yang hanya sekedar “hit-and-run” saja dimana penggunaannya hanya
bersifat sementara.
Dari sekian pengguna yang memilih hukumonline, mereka berhadapan dengan
masalah utama lainnya, yaitu biaya keanggotaan yang tidak sebanding dengan
manfaatnya yang bisa diperoleh dari situs lain secara gratis. Dari sisi tampilan situs,
hukumonline memang perlu diperbaharui karena desainnya kurang sistematis. Walaupun
memiliki kredibilitas yang terpercaya dan keunikan sebagai situs yang memuat data
peraturan perundangan yang lengkap, namun tetap saja para pelanggan tidak memiliki
loyalitas terhadap situs sehingga jika situs web hukumonline bermasalah, maka sedikit
dari penggunanya yang peduli.
Download