Pengantar Manajemen Bab VI Fungsi Perencanaan

advertisement
Oleh
Devita Aryasari, S.E., M.SM
Konsep Dasar Perencanaan dalam
Manajemen
 Pengertian Perencanaan (Planning)
Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan Planning is a
process that involves defining the organization’s goals,
establishing an overall strategy for achieving those goals and
developing a comprehensive set of plans to integrate and
coordinate organizational work.
Perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan
organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan
system perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan
dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi.
 Dari sisi proses , fungsi perencanaan adalah proses dasar yang
digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan
tersebut akan dicapai.
 Dari sisi fungsi manajemen,perencanaan adalah fungsi dimana
pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya
menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi.
 Dari
untuk
sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan
pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang
akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana
melakukannya, bialamana dan siapa yang melakukannya, dimana
keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi
perencanaan tersebut dibuktikan di kemudian hari.
 Perencanaan yang baik adalah ketika apa yang
dirumuskan ternyata dapat direalisasikan dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Terkait dengan hal
tersebut di atas, George R. Terry menyatakan bahwa
untuk mengetahui apakah perencanaan itu baik atau
tidak dapat dijawab mlalui pertanyaan – pertanyaan
dasar mengenai perencanaan, yaitu WHAT, WHY,
WHERE, WHEN, WHO, HOW.
Fungsi dari Perencanaan
Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling
tidak ada empat fungsi dari perencanaan, yaitu :
 Perencanaan sebagai pengarah
 Perencanaan
sebagai
minimalisasi
ketidakpastian
 Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan
sumber daya
 Perencanaan sebagai penetapan standar dalam
pengawasan kualitas
Persyaratan perencanaan
(Planning Requirements)
 Faktual atau realistis
 Logis dan rasional
 Fleksibel
 Komitmen
 Komprehensif
Melakukan perencanaan
(Planning Process)
Proses perencanaan melibatkan dua elemen penting, yaitu
tujuan (goals) dan rencana (plan)
 Tujuan (goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang
diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu,
kelompok atau seluruh organisasi. Objectives sebagai
tujuan dan goals sebagai target
 Rencana (plans) adalah segala bentuk konsep dan
dokumentasi yang menggambarkan bagaimana tujuan
akan dicapai dan bagaimana sumber daya perusahaan akan
dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan
hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan.
Beberapa jenis tujuan
(Types of Goals)
 Sisi jumlah tujuan yang ingin dicapai
a. Tujuan Tunggal (Single goals)
b. Tujuan yang banyak (Multiple goals)
 Sisi kejelasan
a. Tujuan yang dinyatakan (stated goals)
b. Tujuan yang aktual dan nyata (real goals)
 Segi keluasan dan waktu pencapaian
a. Tujuan strategis (strategic goals)
b. Tujuan taktis (tactical goals)
c. Tujuan operasional (operational goals)
Beberapa jenis Rencana
(Types of Plans)
 Segi keluasan dan waktu (breadth and time frame)
a. Rencana strategis atau jangka panjang (strategic plans or long-term plans)
b.Rencana taktis atau jangka menengah (tactical plans or mid-term plans)
c. Rencana operasional atau jangka pendek (operational plans or short-term
plans)
 Segi kejelasan (specificity)
a. Rencana spesifik (specific plans)
b. Rencana direktif (directional plans)
 Frekuensi penggunaan (frequency of use)
a. Rencana sekali pakai (single use plans)
b. Rencana yang penggunaannya secara terus menerus (standing plans)
Beberapa pendekatan dalam
penetapan tujuan
 Pendekatan tradisional
Pendekatan Tradisional dalam penetapan tujuan menjelaskan bahwa
perumusan dan penetapan tujuan dilakukan oleh manajer tingkat
puncak (top level management) untuk kemudian tujuan itu diturunkan
lagi menjadi tujuan bagi manajer di tingkat bawahnya secara spesifik
 Pendekatan yang menggunakan Management by Objectives
(MBO)
Management by Objectives sering kali diterjemahkan sebagai
manajemen berdasarkan sasaran atau manajemen berdasarkan tujuan
– dilakukan berdasarkan asumsi mendasar bahwa apa yang terjadi di
lapangan belum tentu sesuai dengan apa yang dipahami oleh
pimpinan.
Download