BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tanda dan Makna

advertisement
!
!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Tanda dan Makna
Ketika seseorang sedang berkomunikasi dengan orang lain, mereka harus
membuat sebuah pesan dalam bentuk tanda (sign). Pesan-pesan tersebut yang
kemudian mendorong orang untuk menciptakan sebuah makna bagi dirinya
sendiri, yang terkait dalam beberapa hal dengan makna yang kita buat dalam
pesan. Makin banyak berbagi “kode” yang sama, dan makin banyak penggunaan
sistem tanda yang sama, maka makin dekat pula “makna” pesan yang datang
kepada masing-masing individu.6
Berbicara mengenai komunikasi dan hubungannya dengan tanda dan
makna, maka kita bicara mengenai “mazhab semiotika”. Sebagaimana dikatakan
oleh John Fiske, bahwa terdapat dua mazhab utama dalam studi komunikasi:
pertama disebut sebagai “mazhab proses” yang melihat komunikasi sebagai
transmisi pesan. Pendekatan ini, menurut Fiske, sangat tertarik dengan bagaimana
pengirim dan penerima mengkonstruksi pesan (encode) dan menerjemahkannya
(decode), dan dengan pada bagaimana transmitter menggunakan media
komunikasi.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
"
Fiske, John. Cultural and Communication Studies; Sebuah Pengantar Paling Komprehensif.
Yogyakarta : Jalasutra. 2011 hal 44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 8
!
Mazhab proses tertarik dengan hal-hal seperti efisiensi dan akurasi, dan
melihat komunikasi sebagai suatu proses yang dengannya seorang pribadi
mempengaruhi perilaku atau state of mind pribadi yang lain. Jika efek tersebut
berbeda dari atau lebih kecil daripada yang diharapkan, mazhab ini cenderung
berbicara tentang kegagalan komunikasi, dan melihat ke tahap-tahap dalam proses
tersebut guna mengetahui di mana kegagalan tersebut terjadi. Mazhab ini
cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial terutama psikologi dan sosiologi dan
cenderung memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi. Sementara itu yang
kedua adalah “mazhab semiotik” yang melihat komunikasi sebagai produksi dan
pertukaran makna. Pendekatan ini berkaitan dengan bagaimana pesan atau teks
berinteraksi dengan orang-orang dalam rangka menghasilkan makna; yakni yang
berkenaan dengan bagaimana peran teks dalam kebudayaan kita.
Mazhab semiotik banyak menggunakan istilah-istilah seperti pertandaan
(signification) dan tidak memandang kesalahpahaman sebagai bukti yang penting
dari kegagalan komunikasi – hal ini mungkin akibat dari perbedaan budaya antara
pengirim dan penerima. Mazhab semiotika cenderung mempergunakan linguistik
dan dan subjek seni, dan cenderung memusatkan dirinya pada karya komunikasi.
Bagi mazhab ini, studi komunikasi adalah studi tentang teks dan kebudayaan.
Metode studinya yang utama adalah semiotika, yaitu ilmu tentang tanda dan
makna.7 Semiologi merupakan ilmu tentang tanda.8 ”Semiologi” berasal dari dua
kata Yunani, yaitu semeion dan logos.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
7
8
Ibid 6
Arthur Asa Berger, Pengantar Semiotika. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2000!
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 9
!
Semeion berati ”tanda” dan logos berarti ”kisah”.9 Jadi dapat disimpulkan
bahwa ”semiologi” adalah ilmu atau catatan tentang tanda. Awalnya, semiologi
adalah ilmu yang dikembangkan dalam bidang bahasa. Namun dalam
perkembangannya semiologi akhirnya masuk dalam semua segi kehidupan
manusia dan digunakan untuk meneliti fenomena komunikasi. Ferdinand de
Saussure (1857-1913) merupakan seorang ilmuwan yang menemukan tidak hanya
ilmu bahasa (linguistics), tetapi juga apa yang disebut sebagai “semiologi”.
Menurutnya semiologi berkaitan dengan apa yang memunculkan tanda dan
hukum-hukum yang mengatur bekerjanya sebuah tanda.10
Selain Saussure tokoh penting yang ada dibalik pengembangan ilmu ini
adalah Charles Sanders Pierce (1839-1914) dan juga Charles William Morris
(1901-1979), yang mengembangkan semiotika behavioris. Sementara itu teoriteori semiologi modern banyak dikembangkan oleh Roland Barthes (1915-1980),
Algirdas Greimas (1917-1922), Yuri Lotman (1922-1993), Christian Metz (19311993), (Umberto Eco 1932- ) serta Julia Kristeva (1941- ) Dalam literatur,
berkaitan dengan ilmu tentang tanda terdapat dua istilah yang akhirnya diterima
sebagai sinonim, yaitu kata semiotics dan semiologi. Kedua kata ini kemudian
digunakan untuk mengidentifikasi adanya dua tradisi semiotika. Istilah semiotika
adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh seorang filosof Amerika, Charles
Sanders Pierce (1839-1914) istilah ini kemudian menjadi istilah yang dominan
dalam kajian tentang tanda.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
9
Malcolm Barnard. Fashion sebagai Komunikasi. Bandung: Jalasutra. 1996: 115
Saussure. Semiotics for Beginners. 1983, 15-16!
10
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 10
!
Menurut John Fiske, semiologi memiliki tiga bidang studi utama yaitu;
Tanda itu sendiri – Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda,
cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tandatanda itu terkait dengan manusia yang menggunakanya. Tanda adalah konstruksi
manusia dan hanya bisa dipahami dalam artian menausia yang menggunakannya;
Kode atau sistem yang mengorganisasikannya tanda – Studi ini mencakup
cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat
atau budaya atau untuk mengeksploitas saluran komunikasi yang tersedia untuk
mentransmisikannya; Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja – pada
gilirannya komunikasi bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda
itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri. Karena itu, menurut Fiske, semiologi
memfokuskan perhatiannya terutama teks. Berbeda dengan model-model proses
linier yang tidak ban yak memeberi perhatian pada teks.11
Disamping itu semiologi, penerima atau pembaca, dipandang memainkan
peran yang lebih aktif, karena itu pembacaan sebuah tanda dalam semiologi
sangat ditentukan oleh pengalaman kultural pembacanya. Pembaca (penonton)
membantu menciptakan makna teks dengan membawa pengalaman, sikap dan
emosinya terhadap teks tersebut. Semiologi biasanya bekerja dalam analisis teks,
meskipun semiologi memiliki jangakauan yang lebih luas daripada sekedar
analisis teks. Sebuah ‘teks’ hanya dapat eksis melalui sebuah media, verbal dan
non-verbal, atau gabungan dari keduanya, meskipun terjadi bias logosentik dalam
pembedaan ini.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
11
Fiske, John. Cultural and Communication Studies; Sebuah Pengantar Paling Komprehensif.
2011 hal 44
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 11
!
Istilah ‘teks’ biasanya merujuk kepada sebuah pesan yang terekam melalui
berbagai cara (seperti tulisan, rekaman audio ataupun video) yang secara fisik
tergantung pada pengirim atau penerimanya. Sebuah teks adalah sekumpulan
tanda (seperti kata, citra, suara ataupun gestur) yang dikonstruksi (atau
dinterpretasi) melalui konvensi yang dihubungkan dengan sebuah genre dan
dalam sebuah media komunikasi tertentu. Analisis semiologi biasanya diterapkan
pada citra atau teks visual. Metode ini melibatkan pernyataan dalam kata-kata
tentang bagaimana citra bekerja, dengan mengaitkan mereka pada struktur
ideologis yang mengorganisasi makna. Semiologi telah diaplikasikan pada kajian
fotografi, iklan, video klip (music video), perbelanjaan maupun fashion
fashion.12
2.2
Komunikasi Massa
Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin
“communicatio“.
communicatio“. Istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berarti
sama. Sama yang dimaksud berarti sama makna dan arti. Jadi komunikasi terjadi
apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan
Def
komunikasi massa yang
komunikator dan diterima oleh komunikan.13 Definisi
paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yakni “komunikasi massa adalah
pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang besar”.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
12
Jone Stokes, 2003: 78
Uchjana Onong Effendy,.Ilmu Komunikasi Teori dan Prkatek. 2004 hal 30
13
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 12
!
Sedangkan definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh
ahli komunikasi yakni Gerbner, menurutnya“komunikasi massa adalah produksi
dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry".14 Berbagai
metafora telah diciptakan untuk mengartikan aspek-aspek media. Sebagai contoh,
Denis McQuail mengacu pada delapan metafora: media merupakan jendela
windows) yang memungkinkan kita untuk melihat lingkungan kita lebih jauh,
(windows)
penafsir (interpreters) yang membantu kita memahami pengalaman, landasan
platforms) atau pembawa yang menyampaikan informasi, komunikasi interaktif
(platforms)
interactive communication) yang meliputi opini audiens, penanda ((signposts)
(interactive
yang memberi kita instruksi dan petunjuk, penyaring (filters) yang membagi
pengalaman dan fokus pada orang lain, cermin (mirrors) yang merefleksikan diri
kita, dan penghalang (barriers) yang menutupi kebenaran.15
2.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang
menggunakan media massa dalam penyampaian informasi yang ditujukan kepada
orang banyak (publik) dan diterima secara serentak. Komunikasi memiliki
berbagai karakteristik, adapun karakteristik yang dimiliki oleh komunikasi massa
antara lain adalah:16
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
14
Elvinaro Ardianto,.Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.2004 hal 4
15
Stehen W. Littlejohn dan Karen A. Foss. Theories of Human Communication, 9th edition.
Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. 2009 hal 407
16
Ibid 9, hal 7-8
!
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 13
!
Komunikator Terlembagakan; Sesuai dengan pendapat Wright, bahwa
komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam
organisasi kompleks, maka proses pemberian pesan yang diberikan oleh
komunikator harus bersifat sistematis dan terperinci. Pesan Bersifat Umum;
Pesan dapat berupa fakta, peristiwa ataupun opini. Namun tidak semua fakta atau
peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan
komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria
penting atau menarik. Komunikannya yang Anonim dan Heterogen;
Komunikan yangdimiliki komunikasi massa adalah anonim (tidak dikenal) dan
heterogen
(terdiri
dari
berbagai
unsur).
Media
Massa
Menimbulkan
Keserempakan; Keserempakan media massa itu adalah keserempakan kontak
dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan
penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.
Komunikasi
Mengutamakan
Isi
Daripada
Hubungan;
Dalam
komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem
tertentu dan disesuaikan karakteristik media massa yang digunakan.Di dalam
komunikasi antarpersonal, yang menentukan efektivitas komunikasi bukanlah
struktur, tetapi aspek hubungan manusia, bukan pada “apanya“ tetapi
“bagaimana“. Sedangkan pada komunikasi massa menekankan pada “apanya”.
Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah; Komunikator dan komunikan tidak
dapat terlibat secara langsung, karena proses pada komunikasi massa yang
menggunakan media massa.
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 14
!
Stimulasi Alat Indra “Terbatas”; Stimulasi alat indra tergantung pada
media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat, pada media
radio khalayak hanya mendengarkan, sedangkan pada media televisi dan film kita
menggunakan indra pengelihatan dan pendengaran.Umpan Balik Tertunda
(Delayed); Hal ini dikarenakan oleh jarak komunikator dengan komunikan yang
berjauhan dan katakter komunikan yang anonim dan heterogen.
2.2.2. Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki beberapa fungsi yang menonjol, antara lain
fungsi penafsiran, pertalian, penyebaran nilai-nilai, hiburan, dan lain sebagainya.
Fungsi penafsiran (interpretation) ini adalah bentuk komentar dan opini yang
ditujukan kepada khalayak, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap
berita atau tanyangan yang disajikan. Sedangkan funsgi Pertalian(Linkage)
Pertalian(Linkage),
dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk
pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
Penyebaran Nilai – nilai ( Transmission Of Values ), adalah fungsicara media
massa itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa itu memperlihatkan kepada
kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan oleh mereka. Salah
satu fungsi yang paling dicari saat ini adalah Hiburan ( Entertainement ). Media
massa berfungsi sebagai penghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi
ketegangan pikiran khalayak. Fungsi Informasi; media massa berfungsi sebagai
penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa.
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 15
!
Fungsi Pendidikan; salah satu cara media massa dalam memberikan
pendidikan adalah dengan melalui pengajaran etika, nilai, serta aturan-aturan yang
berlaku bagi pembaca atau pemirsa.Fungsi Mempengaruhi; secara implisit
terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Fungsi
Proses Pengembangan Mental; media massa erat kaitannya dengan prilaku dan
pengalaman kesadaran manusia. Sementara media massa masih memiliki
beberapa fungsu lain yang berhubungan dengan lingkungan, antara lain; Fungsi
Adaptasi Lingkungan, yakni penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana
khalayak dapat beradaptasi dengan lingkungannya dengan dibantu oleh media
massa, masyarakat bisa lebih mengenal bagaimana keadaan lingkungannya
alui media massa; dan Fungsi Memanipulasi Lingkungan, yaituerusaha
melalui
untuk mempengaruhi, komunikasi yang digunakan sebagai alat kontrol utama dan
pengaturan lingkungan. Satu lagi fungsi yang banyak digunakan oleh media
advetorial adalah Fungsi Meyakinkan ( To Persuade ), yaitu mengukuhkan atau
memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang. Mengubah sikap,
kepercayaan, atau nilai seseorang, dan menggerakannya untuk melakukan
sesuatu.17
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
17
Onong Uchjana Effendy,.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2003 hal 29
!
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 16
!
2.2.3
Unsur-unsur Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan proses yang dilakukan melalui media
massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi
kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam
komunikasi massa adalah; Komunikator. Merupakan pihak yang mengandalkan
media massa dengan teknologi informasi modern sehingga dalam menyebarkan
suatu informasi, maka informasi tersebut dengan cepat ditangkap oleh public.
Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagai informasi,
pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar tanpa
diketahui jelas keberadaan mereka.Komunikator juga berperan sebagai sumber
pemberitaan yang mewakili institusi formal yang bersifat mencari keuntungan dari
penyebaran informasi tersebut;
Media Massa, merupakan media komunikasi dan informasi yang
melakukan penyebaran secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara
massal pula. Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change,
yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama medi
media
massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan sebagai institusi
pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi; sebagai media
informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada
masyarakat; danterakhir media massa sebagai media hiburan;18
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
18
Burhan Bungin,.Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus.Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2006 hal 85
!
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 17
!
Informasi Massa, merupakan informasi yang diperuntukan kepada
masyarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh
pribadi. Dengan demikian, maka informasi massa adalah milik publik, bukan
ditujukan kepada individu masing-masing; Gatekeeper, merupakan penyeleksi
informasi informasi. Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa dijalankan
oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, mereka inilah yang akan
menyeleksi informasi yang akan disiarkan atau tidak disiarkan
disiarkan; Khalayak,
merupakan massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media
massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa
massa;
Umpan Balik, dalam komunikasi massa umumnya mempunyai sifat tertunda
sedangkan dalam komunikasi tatap muka bersifat langsung. Akan tetapi, konsep
umpan balik tertunda dalam komunikasi massa ini telah dikoreksi karena semakin
majunya teknologi, maka proses penundaan umpan balik menjadi sangat
tradisional.19
2.3
Media Massa
Media massa adalah singkatan yang berasal dari Media Komunikasi
Massa, atau dalam bahasa inggris disebut Mass Communication Media, yang
berarti media massa yaitu sarana penyampaian pesan-pesan, aspirasi masyarakat,
sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita ataupun pesan kepada
masyarakat langsung secara luas.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
#$
Ibid 13
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 18
!
Media massa adalah sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung
dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar.20 Media adalah
alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan
dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan
alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Media adalah
medium yang berarti tengah atau perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris
yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian
media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam
hubungannya satu sama lain. Media Massa adalah sarana komunikasi massa
dimana proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak
(publik) secara serentak.21
2.3.1 Karakteristik Media Massa
Sebuah media bisa disebut media massa jika memiliki karakteristik
tertentu, antara lain; Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media
terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai
pada penyajian informasi; Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan
kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau
pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda;
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
20
21
Assegaf, Djafar H. 1991. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Cangara, H. Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo. hal 19!
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 19
!
Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan
jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana
informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang sama;
Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan
semacamnya; Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja
dan dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. 22
2.3.2
Ciri Media Massa
Selain memiliki karakter, media massa juga memeliki beberapa cirri, yaitu;
Komunikasi yang terjadi dalam media massa bersifat searah di mana
komunikan tidak dapat memberikan tanggapan secara langsung kepada
komunikatornya yang biasa disebut dengan tanggapan yang tertunda (delay
feedback Media massa menyajikan rangkaian atau aneka pilihan materi
feedback;
yang luas, bervariasi. Ini menunjukka bahwa pesan yang ada dalam media massa
berisi rangkaian dan aneka pilihan materi yang luas bagi khalayak atau para
khalayak.
komunikannya; Media massa dapat menjangkau sejumlah besar khalayak
Komunikan dalam media massa berjumlah besar dan menyebar di mana-mana,
serta tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal; Media massa
menyajikan materi yang dapat mencapai tingkat intelek rata-rata. Pesan
yang disajikan dengan bahasa yang umum sehingga dapat dipahami oleh seluruh
lapisan intelektual baik komunikan dari kalangan bawah sampai kalangan atas;
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
!Romli, Asep Syamsul M. 2009. Kamus Jurnalistik. Bandung: Simbiosa.
22
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 20
!
Media massa diselenggrakan oleh lembaga masyarakat atau
organisasi yang terstruktur. Penyelenggara atau pengelola media massa adalah
lembaga masyarakat/organisasi yang teratur dan peka terhadap permasalahan
kemasyarakatan. 23
2.3.3. Jenis-Jenis Media Massa
Media massa adalah penyampaian mengenai informasi-informasi, pikiran,
gagasan maupun komunikasi melalui perantara (media) kepada masyarakat
umum. Media massa dapat diklasifikasikan kepada dua kategori yaitu media cetak
dan media elektronik. Media cetak terdiri dari sumber bertulis seperti koran,
majalah, majalah, buku, newsletter, iklan, memo, formulir bisnis, dll, sedangkan
media elektronik terdiri daripada televisi, radio dan juga internet. Media cetak
merupakan salah satu jenis media massa yang dicetak dalam lembaran kertas.
Media cetak juga dapat di didefinisikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan
proses produksi teks menggunakan tinta, huruf dan kertas, atau bahan cetak
lainnya. Media cetak ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yakni
surat kabar, majalah berita, majalah khusus, newsletter, dan lain sebagainya.
Masing-masing jenis tersebut berbeda satu sama lain dalam penyajian tulisan dan
rubriknya.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
23
Ibid 17, hal 15
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 21
!
Media cetak memiliki karakteristik, di antaranya media cetak biasanya
lebih bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana bisa disimpan (dikliping),
bisa dibaca kapan saja, tidak terikat waktu. Dalam hal penyajian iklan, walaupun
media cetak dalam banyak hal kalah menarik dan atraktif dibanding media
elektronik namun di segi lain bisa disampaikan secara lebih informatif, lengkap
dan spesifik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Selain itu dalam
hal penyampaian kritik sosial melalui media cetak akan lebih berbobot atau lebih
efektif karena diulas secara lebih mendalam dan bisa menampung sebanyak
mungkin opini pengamat serta aspirasi masyarakat pada umumnya.
Sedangkan media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik
atau energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Isi
dari jenis media massa ini umumnya disebarluaskan melalui suara (audio) atau
gambar dan suara (audio-visual) dengan menggunakan teknologi elektro. Satu hal
menjadi kekuatan dari media elektronik tidak hanya terletak pada tata tulis berita,
tapi juga pada tata suara penyiar yang harus enak didengar. Media elektronik
memiliki beberapa karakteristik, yaitu cepat dalam menyampaikan informasi,
dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, dapat menampilkan proses terjadinya
suatu peristiwa yang disertai pelaporan langsung dari tempat kejadian dan lebih
menarik karena dikemas dengan memadukan audio dan visual. Walau dalam
penyajian
informasi media elektronik tidak melakukan pengulasan masalah
secara mendalam karena terkendala proses produksi yang tinggi, namun melalui
media elektronik ini akses akan informasi bisa di dapatkan masyarakat lebih
cepat.
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 22
!
Di luar perbedaan yang terdapat dari kedua jenis media massa ini, baik
cetak maupun elektronik, keduanya tetaplah merupakan suatu wadah yang
memiliki fungsi sebagai penyampai informasi bagi masyarakat yang tentunya juga
tidak melupakan fungsi hiburannya. Kini semakin murahnya akses media massa
sedikit banyak juga memperbaiki pola pikir masyarakat menjadi lebih cerdas,
kritis dan kreatif.
2.4
Video Klip
Secara umum, video klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang
dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan
ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band,
kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk musiknya. Video
klip adalah suatu media komunikasi yang ditayangkan untuk mempertunjukan
suatu permainan seni musik. Adapun pengertian lainya adalah
kumpulan
guntingan gambar hidup untuk ditayangkan lewat pesawat televisi garapannya
kuat pada tema dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama, lagu,
nada, lirik, instrumen, dan penampilan. Acara video klip dipopulerkan pertama
kali di MTV (Music Television) pada tahun 1981. Di Indonesia sendiri, video klip
ini berkembang dengan bisnis yang menggiurkan seiring dengan penambahan
stasiun swasta.24 Namun kini video klip sudah mudah diakses melalui portal Video
On Demand atau VOD seperti Youtube.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
%&
!'()*!+,(-./0!%11%0!'23!#%!
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 23
!
Definisi video klip pun diperjelas dalam sebuah buku elektronik yaitu
“Music video is a form of audio-visual communication in which the meaning is
created via carriers of information such as; the music, the lyrics and the moving
images”.25 Kalimat tersebut memiliki arti bahwa video klip adalah bentuk
komunikasi audio visual yang maknanya diciptakan dengan membawa informasi
seperti musik, lirik dan gambar yang bergerak. Video klip terdapat beberapa
macam jenis genre dan terbagi atas 3 jenis, yaitu; Performance Clip. Jika video
klip banyak menampilkan performa maka dapat disebut Performance Clip.
Performance Clip melainkan adalah video klip yang menampilkan vokalis satu
atau lebih dalam satu lokasi atau lebih; Narative Clip. Jika video klip lebih
mengarah seperti film pendek dengan latar belakang musik maka bisa disebut
sebagai Narrative Clip. Narrative Clip mengandung sebuah cerita yang gampang
dicerna; Art Clip. Jika video klip tidak mengandung narasi visual secara jelas dan
tidak ada unsur sinkronasi bibir maka disebut Art Clip murni.
Perbedaan utama antara video klip Art Clip dan sebuah video artistik
kontemporer adalah musiknya.26 Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
vi27deo klip yaitu simbol dan verbal; Simbol. Tidak perlu adanya keselarasan
antara gambar dan lirik, bahkan seringkali tidak ada hubungan antar keduanya;
Verbal. Gaya desain penggambaran akan disesuaikan dengan isi lirik, sehingga
gambar dan lirik saling menyatu.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
%4
!Galeri, F. (2011, Mei). Finus Galeri. Dipetik November 2015, dari Video Klip:
http://finusgaleri.blogspot.com/2011/05/video-klip.html.!
%"
!!Carlsson, S. E. (1999). Audiovisual poetry or Commercial Salad of Images? Perspective on
Music Video Analysis. Swedia.!
!
!
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 24
!
2.5
Unsur-unsur Video Klip
Dalam video klip musik, terdapat beberpa unsur yang dapat kita
perhatikan, antara lain bahasa ritme, bahasa musikalisasi, bahasa nada, bahasa
lirik, dan bahasa penampilan (performance). Bahasa Ritme atau irama adalah
unsur yang paling utama. Unsur ini yang menentukan apakah pendengar tertarik
atau tidak dengan musik dalam vudeo klip tersebut. Para pembuat video klip harus
mempelajari irama terlebih dulu, apakah slow beat, fast beat, atau middle beat.
Irama ini harus dirasakan terlebih dahulu dengan ketukan-ketukan kaki untuk
memperoleh tempo yang pas. Nantinya irama inilah yang akan disesuaikan
dengan gambar yang ingin ditonjolkan dalam sebuah video klip. Bahasa
musikalisasi atau instrument music juga tidak kalah pentingnya.
Bahasa nada adalah unsur yang memperhatikan aransemen nada. Sebuah
karya video klip biasnya diskusikan terlebih dahulu dengan arranger tentang
aransemen yang akan dibuat. Selanjutnya mereka menggunakan intuisi musisi
untuk mendapatkan feel dari musik tersebut.28 Satu unsur yang lebih mudah
diingat oleh penikmat musik adalah bahasa lirik. Bahasa lirik disini bukan hanya
sebuah kata-kata yang diucapkan oleh sang musisi. Seorang Video Maker dituntut
mempunyai sebuah imajinasi visual terhadap lirik dan lagu walaupun tidaklah
harus secara verbal. Jika ada lirik yang mengungkapkan kata ‘CINTA’ maka
sebagai simbolisasi tidak harus dengan bunga, warna pink, atau hati. Bisa saja
berupa kertas atau surat, dan benda-benda lainnya, atau bahkan bisa juga
digambarkan dengan tarian kontemporer.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
28
Galeri, F. (2011, Mei). Finus Galeri. Dipetik November 2015, dari Video Klip:
http://finusgaleri.blogspot.com/2011/05/video-klip.html.
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 25
!
Lain halnya dengan bahasa lirik, penampilan atau performance adalah
unsur yang paling kuat melalui vidual. Sebelum membuat video klip, para
pembuat video akan menyelami terlebih dahulu karakter darui musisi, mulai dari
latar belakangbermusiknya, hingga ke profil fisiknya (hidung, mata, style, fashion
dan gerak tubuh).29
2.6.
Feminin
Secara harfiah, feminin atau feminitas berasal dari bahasa Perancis, yaitu
feminine, yang berarti “kewanitaan” atau menunjukkan sifat perempuan. Sifatsifat yang dimaksudkan ke dalam kategori feminin adalah kelembutan, kesabaran,
dan kebaikan. Sifat-sifat seperti inilah yang dipandang masyarakat harus ada
dalam sosok seorang perempuan. Feminin, menurut Hoyenge & Hoyenga, adalah
ciri-ciri atau trait yang lebih sering atau umum terdapat pada perempuan daripada
laki-laki. Ketika dikombinasikan dengan “stereotipikal”, maka ia mengacu ada
trait yang diyakini lebih berkaitan pada perempuan daripada laki-laki secara
kulturi pada budaya atau subkultur tertentu. Berarti, feminin merupakan ciri-ciri
atau trait yang dipercaya dan dibentuk oleh budaya sebagai ideal bagi
perempuan.30 Kata ‘feminin’, selama bertahun-tahun identik dengan rambut
panjang, gaun menjuntai, sepatu hak tinggi, tubuh langsing, pintar bersolek, dan
lain sebagainya, selalu mendampingi elemen sosok kaum wanita yang lembut dan
ayu.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
29
30
Adi Nugraha, 1996, Hal 9
Meutia Nauly. Fear Of Success Wanita Bekerja. 2003
!
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 26
!
Namun
seiring
dengan
perkembangan
zaman,
kepraktisan,
dan
kenyamananlah yang mengisi pertimbangan kaum Hawa untuk menggeser konsep
feminitas seperti itu.31 Kecantikan merupakan sesuatu yang sangat melekat bagi
kaum wanita. Cantik itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang indah dan
menarik. Kriteria cantik seorang wanita menurut masyarakat kebanyakan, adalah
mereka yang bertubuh ideal; berkulit putih; dan berambut lurus, hitam, serta
panjang. Dengan hadirnya globalisasi, makna kecantikan kemudian menjadi
seragam pada setiap daerah dan negara. Seluruh masyarakat mengakui wanita
cantik adalah yang memiliki kriteria dengan simbol-simbol yang telah disebutkan
tadi.32 Media memiliki andil yang besar dalam menyebarkan makna cantik ini.
Dari banyaknya iklan visual dan penggambaran wanita di berbagai media massa,
baik cetak maupun siar, definisi mengenai kecantikan inilah yang kemudian
membuat kaum wanita berlomba-lomba untuk menjadi cantik yang sempurna.
Dorothy E. Smith melihat femininitas dalam dua sudut pandang yang
berbeda. Pertama, femininitas adalah serangkaian teks umum yang tidak diatur
atau diproduksi oleh perempuan (“a set of public texts which women do not
organize or produce”). Kedua, femininitas sebagai suatu kondisi perempuan yang
masuk secara aktif dalam relasi tekstual, yang memungkinkan terjadinya
dialektika antara representasi dan pemaknaan oleh perempuan terhadap
femininitas tersebut.33
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
31
http://gaya.tempo.co/read/news/2009/02/09/110159094/kekuatan-feminitas
Rosita Wulaning T. Makna Cantik Bagi Wanita. 2013. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
33
Santoso. 2007. 1988: 39.!
32
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 27
!
Raewyn W. Connell melihat keberagaman dalam ekspresi maskulinitas
dan femininitas. Hanya saja, keberagaman ekspresi maskulinitas dan femininitas
ini bersifat hierarkis: 1. Hegemonic masculinity merupakan puncak tertinggi,
yang mendominasi seluruh ragam maskulinitas dan femininitas lainnya di dalam
masyarakat. Tipe maskulinitas ini senantiasa terasosiasi dengan kualitas-kualitas
seperti heteroseksualitas dan pernikahan, juga dengan otoritas, pekerjaan
berbayar, kekuatan, dan ketangguhan fisik. 2. Complicit masculinity adalah
maskulinitas yang hanya memperoleh keuntungan (patriarchal dividend) dari
dominasi hegemonic masculinity di dalam masyarakat. 3. Homosexual
masculinity sebagai lawan dari “the real man” (laki-laki sejati).34
Sementara ragam femininitas adalah sebagai berikut: 1. Emphasized
femininity, sebagai pasangan ideal bagi hegemonic masculinity. Inilah
femininitas yang masih mendominasi media massa, yang bertujuan untuk
menghalangi menguatnya (culturally
culturally powerful)
powerful representasi ragam femininitas
yang lain. Femininitas ini bertujuan untuk yang melengkapi keinginan, hasrat,
dan kepentingan laki-laki. Dalam hal ini, femininitas diorganisir sebagai bentuk
sifat-sifat seperti
adaptasi atas kekuasaan laki-laki dan penekanan penuh terhadap sifatkerelaan, pengasuhan, dan empati sebagai “keutamaan-keutamaan perempuan”
(womanly virtues),35 serta bagaimana perempuan yang keluar dari jalur yang
dianggap “alamiah” baginya, yaitu tidak berperan sebagai istri atau ibu, maka ia
adalah perempuan yang mengalami “kegagalan feminin” (feminine failure).36
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
5&
!Giddens, 2006: 462-465!
!Connell, Raewyn. Gender and Power: Society, the Person and Sexual Politics. 1987 hal 188
5"
!Genz and Brabon. Postfeminism: Cultural Text and Context. 2009 hal 55!
54
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 28
!
2. Resistant femininity, yang mengembangkan bentuk penolakan
terhadap norma-norma femininitas konvensional yang ada di dalam masyarakat
dan mengadopsi gaya hidup dan identitas yang bebas (liberated). Contoh dari
resistant femininity ini adalah feminisme dan lesbianisme. 3. Strategic femininity
yang mengembangkan kombinasi antara penerimaan dan resistensi terhadap
femininitas dominan (emphasized femininity).
2.7
Semiotika
Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata dalam bahasa yunani
yaitu Semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai
sesuatu —yang atas dasar konvesi sosial yang terbangun sebelumnya— dapat
dianggap mewakili sesuatu yang lain dan dalam batas-batas tertentu.37 Secara
terminologis, semiotik dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari
sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, dan seluruh kebudayaan sebagai
tanda. Van Zoest, mengartikan semiotik sebagai ilmu tanda dan segala yang
berhubungan dengannya; cara berfungsinya, hubungan dengan kata lain,
pengirimannya, dan penerimanya oleh mereka yang mempergunakannya.38
Sementara, istilah semiotika atau semiotic, yang dimunculkan pada akhir abad ke19 oleh filsuf aliran pregmatik Amerika, Charles Sanders Peirce, merujuk kepada
“doktrin formal tentang tanda-tanda”.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
37
Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisisi Wacana, Analisis Semiotik,
dan Analisis Framing. PT Remaja Rosdakarya : Bandung. 2001, Hal. 95
38
Ibid
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 29
!
Hal yang menjadi dasar dari semiotika adalah konsep tentang tanda: tak
hanya bahasa dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan
dunia itu sendiri, sejauh terkait dengan pikiran manusia, seluruhnya terdiri atas
tanda tanda karena manusia tidak akan bisa menjalin hubungan dengan realitas.
Bahasa itu sendiri merupakan sistem tanda yang paling fundamental bagi manusia,
sedangkan tanda-tanda non verbal seperti gerak-gerik, bentuk pakaian, serta
beraneka praktik sosial konvensional lainnya, dapat juga dipandang sebagai
sejenis bahasa yang tersusun dari tanda-tanda bermakna yang dikomunikasikan
berdasarkan relasi-relasi.39
Pada dasarnya, analisis semiotika merupakan sebuah ikhtiar untuk
merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang perlu dipertanyakan lebih lanjut
ketika kita membaca sebuah teks atau wacana tertentu. Analisisnya berupa
paradigmatic dalam arti berupaya menemukan makna, termasuk dari hal-hal yang
tersembunyi di balik sebuah teks. Maka orang sering mengatakan bahwa
semiotika adalah upaya menemukan makna ‘berita di balik berita’.40 Secara
singkat kita dapat menyatakan bahwa analisis semiotik merupakan cara atau
metode untuk menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap lambanglambang yang terdapat pada suatu paket lambang-lambang pesan atau teks. Teks
yang dimaksud dalam hubungan ini adalah segala bentuk serta sistem lambang,
baik yang terdapat pada media massa (tayangan telivisi, karikatur media cetak,
film, sandiwara radio, video klip, dan berbagai bentuk iklan), maupun yang
terdapat diluar media massa.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
39
40
Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. Hal 13!
Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. 1996. The Social Construction of Reality
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 30
!
Dalam kaitannya dengan semiotik, ilmu ini menganggap bahwa fenomena
sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik itu
mempelajari
sistem-sistem,
aturan-aturan,
dan
konvesi-konvesi
yang
memungkinkan tanda tersebut mempunyai arti.41 Semiotika merupakan ilmu yang
mempelajari tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja. Tanda-tanda tersebut
merupakan alat komunikasi yang kita pakai dalam upaya memahami “makna”
yang terkandung dalam suatu hal. Sedangkan simbol merupakan tanda yang sudah
terkonvensi dan mewakili tanda lain, selain dirinya sendiri. Dan beberapa tanda
dalam video klip All About That Bass memiliki makna feminin yang cukup kuat.
2.7.1 Semiotika Charles Sanders Peirce
Teori dari Peirce seringkali disebut sebagai ‘grand theory’ dalam
semiotika. Hal ini karena gagasan Peirce bersifat menyeluruh, deskripsi struktural
dari semua sistem penandaan.42 Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau
triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni sign, object
object, dan
interpretant. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap
oleh
panca
indera
manusia
dan
merupakan
sesuatu
yang
merujuk
(merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri
dari Simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan), Ikon (tanda yang muncul dari
perwakilan fisik) dan Indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat),
sedangkan acuan tanda disebut Objek.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
41
42
Alex Sobur. Analisis Teks Media, hal. 95-96
Ibid 40
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 31
!
Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari
tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. Interpretant atau pengguna tanda adalah
konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke
suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek
yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah
bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat
berkomunikasi. Contoh: Saat seorang gadis mengenakan rok mini, maka gadis itu
sedang mengomunikasi mengenai dirinya kepada orang lain yang bisa jadi
memaknainya sebagai simbol keseksian.
Aart Van Zoezt menuturkan Charles Sanders Pierce adalah salah seorang
tokoh filsuf yang paling orisinil dan multidimensional, begitupun komentar Paul
Cobley dan Litza Jansz, Pirce adalah seorang pemikir yang argumentatif.43 Pierce
terkenal dengan teori tandanya. Di dalam lingkup semiotika, Pierce, sebagaimana
dipaparkan Lechte, seringkali mengulang-ulang bahwa secara umum tanda adalah
yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Charles Sanders Pierce menjelaskan
bahwasanya kita hanya dapat berfikir dengan medium tanda, manusia hanya dapat
berkomunikasi lewat saran tanda.44 Tanda dalam kehidupan manusia, bisa tanda
gerak atau isyarat. Lambaian tangan yang dapat diartikan memanggil, anggukan
kepala dapat diartikan setju. Dan adapun gambar berbentuk atau warna, misal
gambar atau warna rambu-rambu lalu lintas dan masih banyak hal lainnya.45
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
&5
!63(7!89:*);!<!"#$%&$'()*%#+,$'(-$=;!>(?2@2!>9A.2B2)/2;)C23!5$0!
!D:E.!
&&
&4
!8*?:9!FE-2):*B9;!!"#$%&$'()*%#+,$'(-$).$-+(3;!G232A*H)2;!I9J/2B2)H2;!%11K;!C0##K0!
!
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
! 32
!
Pierce mendefinisikan ’qulisign’ sebagai tanda yang mengarahkan
perhatian, atau menonjolkan, kualitas tertentu yang ada pada yang menjadi
referennya. Di dalam bahasa, sebuah ajektif adalah qualisgn karena menarik
perhatian kita ke kualitas (warna, bentuk, ukuran, dan sebagainya) yang ada pada
objek yang menjadi referennya. Di dalam lingkup nonverbal, yang termasuk
qualisgn adalah warna-warna yang dipakai pelukis atau harmoni nada-nada yang
dipakai para komponis.46
Beberapa klasifikasi tanda telah diuraikan sejak zaman Aristoteles dan
Santo Agustinus. Dari semua ini, yang paling komprehensif addalah Taksonomi
yang dikembangkan oleh Charles Sanders Pierce. Dari 66 jenis yang
diidentifikasikannya, ada 3 (tiga) jenis, yaitu: Ikon-Indeks, dan Simbol, yang
ternyata sangat berguna dalam telaah tentang berbagai gejala budaya, seperti
produk-produk media.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
&"
!Marcel Danesi, “Pengantar Memahami Semiotika Media”, Jalasutra, hal 36-37.!
!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download