! ! BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tanda dan Makna Ketika seseorang sedang berkomunikasi dengan orang lain, mereka harus membuat sebuah pesan dalam bentuk tanda (sign). Pesan-pesan tersebut yang kemudian mendorong orang untuk menciptakan sebuah makna bagi dirinya sendiri, yang terkait dalam beberapa hal dengan makna yang kita buat dalam pesan. Makin banyak berbagi “kode” yang sama, dan makin banyak penggunaan sistem tanda yang sama, maka makin dekat pula “makna” pesan yang datang kepada masing-masing individu.6 Berbicara mengenai komunikasi dan hubungannya dengan tanda dan makna, maka kita bicara mengenai “mazhab semiotika”. Sebagaimana dikatakan oleh John Fiske, bahwa terdapat dua mazhab utama dalam studi komunikasi: pertama disebut sebagai “mazhab proses” yang melihat komunikasi sebagai transmisi pesan. Pendekatan ini, menurut Fiske, sangat tertarik dengan bagaimana pengirim dan penerima mengkonstruksi pesan (encode) dan menerjemahkannya (decode), dan dengan pada bagaimana transmitter menggunakan media komunikasi. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! " Fiske, John. Cultural and Communication Studies; Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Yogyakarta : Jalasutra. 2011 hal 44 http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 8 ! Mazhab proses tertarik dengan hal-hal seperti efisiensi dan akurasi, dan melihat komunikasi sebagai suatu proses yang dengannya seorang pribadi mempengaruhi perilaku atau state of mind pribadi yang lain. Jika efek tersebut berbeda dari atau lebih kecil daripada yang diharapkan, mazhab ini cenderung berbicara tentang kegagalan komunikasi, dan melihat ke tahap-tahap dalam proses tersebut guna mengetahui di mana kegagalan tersebut terjadi. Mazhab ini cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial terutama psikologi dan sosiologi dan cenderung memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi. Sementara itu yang kedua adalah “mazhab semiotik” yang melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna. Pendekatan ini berkaitan dengan bagaimana pesan atau teks berinteraksi dengan orang-orang dalam rangka menghasilkan makna; yakni yang berkenaan dengan bagaimana peran teks dalam kebudayaan kita. Mazhab semiotik banyak menggunakan istilah-istilah seperti pertandaan (signification) dan tidak memandang kesalahpahaman sebagai bukti yang penting dari kegagalan komunikasi – hal ini mungkin akibat dari perbedaan budaya antara pengirim dan penerima. Mazhab semiotika cenderung mempergunakan linguistik dan dan subjek seni, dan cenderung memusatkan dirinya pada karya komunikasi. Bagi mazhab ini, studi komunikasi adalah studi tentang teks dan kebudayaan. Metode studinya yang utama adalah semiotika, yaitu ilmu tentang tanda dan makna.7 Semiologi merupakan ilmu tentang tanda.8 ”Semiologi” berasal dari dua kata Yunani, yaitu semeion dan logos. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 7 8 Ibid 6 Arthur Asa Berger, Pengantar Semiotika. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2000! ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 9 ! Semeion berati ”tanda” dan logos berarti ”kisah”.9 Jadi dapat disimpulkan bahwa ”semiologi” adalah ilmu atau catatan tentang tanda. Awalnya, semiologi adalah ilmu yang dikembangkan dalam bidang bahasa. Namun dalam perkembangannya semiologi akhirnya masuk dalam semua segi kehidupan manusia dan digunakan untuk meneliti fenomena komunikasi. Ferdinand de Saussure (1857-1913) merupakan seorang ilmuwan yang menemukan tidak hanya ilmu bahasa (linguistics), tetapi juga apa yang disebut sebagai “semiologi”. Menurutnya semiologi berkaitan dengan apa yang memunculkan tanda dan hukum-hukum yang mengatur bekerjanya sebuah tanda.10 Selain Saussure tokoh penting yang ada dibalik pengembangan ilmu ini adalah Charles Sanders Pierce (1839-1914) dan juga Charles William Morris (1901-1979), yang mengembangkan semiotika behavioris. Sementara itu teoriteori semiologi modern banyak dikembangkan oleh Roland Barthes (1915-1980), Algirdas Greimas (1917-1922), Yuri Lotman (1922-1993), Christian Metz (19311993), (Umberto Eco 1932- ) serta Julia Kristeva (1941- ) Dalam literatur, berkaitan dengan ilmu tentang tanda terdapat dua istilah yang akhirnya diterima sebagai sinonim, yaitu kata semiotics dan semiologi. Kedua kata ini kemudian digunakan untuk mengidentifikasi adanya dua tradisi semiotika. Istilah semiotika adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh seorang filosof Amerika, Charles Sanders Pierce (1839-1914) istilah ini kemudian menjadi istilah yang dominan dalam kajian tentang tanda. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 9 Malcolm Barnard. Fashion sebagai Komunikasi. Bandung: Jalasutra. 1996: 115 Saussure. Semiotics for Beginners. 1983, 15-16! 10 ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 10 ! Menurut John Fiske, semiologi memiliki tiga bidang studi utama yaitu; Tanda itu sendiri – Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tandatanda itu terkait dengan manusia yang menggunakanya. Tanda adalah konstruksi manusia dan hanya bisa dipahami dalam artian menausia yang menggunakannya; Kode atau sistem yang mengorganisasikannya tanda – Studi ini mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau untuk mengeksploitas saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya; Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja – pada gilirannya komunikasi bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri. Karena itu, menurut Fiske, semiologi memfokuskan perhatiannya terutama teks. Berbeda dengan model-model proses linier yang tidak ban yak memeberi perhatian pada teks.11 Disamping itu semiologi, penerima atau pembaca, dipandang memainkan peran yang lebih aktif, karena itu pembacaan sebuah tanda dalam semiologi sangat ditentukan oleh pengalaman kultural pembacanya. Pembaca (penonton) membantu menciptakan makna teks dengan membawa pengalaman, sikap dan emosinya terhadap teks tersebut. Semiologi biasanya bekerja dalam analisis teks, meskipun semiologi memiliki jangakauan yang lebih luas daripada sekedar analisis teks. Sebuah ‘teks’ hanya dapat eksis melalui sebuah media, verbal dan non-verbal, atau gabungan dari keduanya, meskipun terjadi bias logosentik dalam pembedaan ini. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 11 Fiske, John. Cultural and Communication Studies; Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. 2011 hal 44 ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 11 ! Istilah ‘teks’ biasanya merujuk kepada sebuah pesan yang terekam melalui berbagai cara (seperti tulisan, rekaman audio ataupun video) yang secara fisik tergantung pada pengirim atau penerimanya. Sebuah teks adalah sekumpulan tanda (seperti kata, citra, suara ataupun gestur) yang dikonstruksi (atau dinterpretasi) melalui konvensi yang dihubungkan dengan sebuah genre dan dalam sebuah media komunikasi tertentu. Analisis semiologi biasanya diterapkan pada citra atau teks visual. Metode ini melibatkan pernyataan dalam kata-kata tentang bagaimana citra bekerja, dengan mengaitkan mereka pada struktur ideologis yang mengorganisasi makna. Semiologi telah diaplikasikan pada kajian fotografi, iklan, video klip (music video), perbelanjaan maupun fashion fashion.12 2.2 Komunikasi Massa Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicatio“. communicatio“. Istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berarti sama. Sama yang dimaksud berarti sama makna dan arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan Def komunikasi massa yang komunikator dan diterima oleh komunikan.13 Definisi paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yakni “komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang besar”. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 12 Jone Stokes, 2003: 78 Uchjana Onong Effendy,.Ilmu Komunikasi Teori dan Prkatek. 2004 hal 30 13 ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 12 ! Sedangkan definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yakni Gerbner, menurutnya“komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry".14 Berbagai metafora telah diciptakan untuk mengartikan aspek-aspek media. Sebagai contoh, Denis McQuail mengacu pada delapan metafora: media merupakan jendela windows) yang memungkinkan kita untuk melihat lingkungan kita lebih jauh, (windows) penafsir (interpreters) yang membantu kita memahami pengalaman, landasan platforms) atau pembawa yang menyampaikan informasi, komunikasi interaktif (platforms) interactive communication) yang meliputi opini audiens, penanda ((signposts) (interactive yang memberi kita instruksi dan petunjuk, penyaring (filters) yang membagi pengalaman dan fokus pada orang lain, cermin (mirrors) yang merefleksikan diri kita, dan penghalang (barriers) yang menutupi kebenaran.15 2.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa dalam penyampaian informasi yang ditujukan kepada orang banyak (publik) dan diterima secara serentak. Komunikasi memiliki berbagai karakteristik, adapun karakteristik yang dimiliki oleh komunikasi massa antara lain adalah:16 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 14 Elvinaro Ardianto,.Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.2004 hal 4 15 Stehen W. Littlejohn dan Karen A. Foss. Theories of Human Communication, 9th edition. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. 2009 hal 407 16 Ibid 9, hal 7-8 ! ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 13 ! Komunikator Terlembagakan; Sesuai dengan pendapat Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi kompleks, maka proses pemberian pesan yang diberikan oleh komunikator harus bersifat sistematis dan terperinci. Pesan Bersifat Umum; Pesan dapat berupa fakta, peristiwa ataupun opini. Namun tidak semua fakta atau peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik. Komunikannya yang Anonim dan Heterogen; Komunikan yangdimiliki komunikasi massa adalah anonim (tidak dikenal) dan heterogen (terdiri dari berbagai unsur). Media Massa Menimbulkan Keserempakan; Keserempakan media massa itu adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. Komunikasi Mengutamakan Isi Daripada Hubungan; Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan karakteristik media massa yang digunakan.Di dalam komunikasi antarpersonal, yang menentukan efektivitas komunikasi bukanlah struktur, tetapi aspek hubungan manusia, bukan pada “apanya“ tetapi “bagaimana“. Sedangkan pada komunikasi massa menekankan pada “apanya”. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah; Komunikator dan komunikan tidak dapat terlibat secara langsung, karena proses pada komunikasi massa yang menggunakan media massa. ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 14 ! Stimulasi Alat Indra “Terbatas”; Stimulasi alat indra tergantung pada media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat, pada media radio khalayak hanya mendengarkan, sedangkan pada media televisi dan film kita menggunakan indra pengelihatan dan pendengaran.Umpan Balik Tertunda (Delayed); Hal ini dikarenakan oleh jarak komunikator dengan komunikan yang berjauhan dan katakter komunikan yang anonim dan heterogen. 2.2.2. Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki beberapa fungsi yang menonjol, antara lain fungsi penafsiran, pertalian, penyebaran nilai-nilai, hiburan, dan lain sebagainya. Fungsi penafsiran (interpretation) ini adalah bentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita atau tanyangan yang disajikan. Sedangkan funsgi Pertalian(Linkage) Pertalian(Linkage), dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Penyebaran Nilai – nilai ( Transmission Of Values ), adalah fungsicara media massa itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa itu memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan oleh mereka. Salah satu fungsi yang paling dicari saat ini adalah Hiburan ( Entertainement ). Media massa berfungsi sebagai penghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak. Fungsi Informasi; media massa berfungsi sebagai penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 15 ! Fungsi Pendidikan; salah satu cara media massa dalam memberikan pendidikan adalah dengan melalui pengajaran etika, nilai, serta aturan-aturan yang berlaku bagi pembaca atau pemirsa.Fungsi Mempengaruhi; secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Fungsi Proses Pengembangan Mental; media massa erat kaitannya dengan prilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Sementara media massa masih memiliki beberapa fungsu lain yang berhubungan dengan lingkungan, antara lain; Fungsi Adaptasi Lingkungan, yakni penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana khalayak dapat beradaptasi dengan lingkungannya dengan dibantu oleh media massa, masyarakat bisa lebih mengenal bagaimana keadaan lingkungannya alui media massa; dan Fungsi Memanipulasi Lingkungan, yaituerusaha melalui untuk mempengaruhi, komunikasi yang digunakan sebagai alat kontrol utama dan pengaturan lingkungan. Satu lagi fungsi yang banyak digunakan oleh media advetorial adalah Fungsi Meyakinkan ( To Persuade ), yaitu mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang. Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, dan menggerakannya untuk melakukan sesuatu.17 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 17 Onong Uchjana Effendy,.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2003 hal 29 ! ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 16 ! 2.2.3 Unsur-unsur Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan proses yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah; Komunikator. Merupakan pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi informasi modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi, maka informasi tersebut dengan cepat ditangkap oleh public. Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagai informasi, pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar tanpa diketahui jelas keberadaan mereka.Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili institusi formal yang bersifat mencari keuntungan dari penyebaran informasi tersebut; Media Massa, merupakan media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama medi media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi; sebagai media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat; danterakhir media massa sebagai media hiburan;18 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 18 Burhan Bungin,.Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus.Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006 hal 85 ! ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 17 ! Informasi Massa, merupakan informasi yang diperuntukan kepada masyarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian, maka informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan kepada individu masing-masing; Gatekeeper, merupakan penyeleksi informasi informasi. Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi informasi yang akan disiarkan atau tidak disiarkan disiarkan; Khalayak, merupakan massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa massa; Umpan Balik, dalam komunikasi massa umumnya mempunyai sifat tertunda sedangkan dalam komunikasi tatap muka bersifat langsung. Akan tetapi, konsep umpan balik tertunda dalam komunikasi massa ini telah dikoreksi karena semakin majunya teknologi, maka proses penundaan umpan balik menjadi sangat tradisional.19 2.3 Media Massa Media massa adalah singkatan yang berasal dari Media Komunikasi Massa, atau dalam bahasa inggris disebut Mass Communication Media, yang berarti media massa yaitu sarana penyampaian pesan-pesan, aspirasi masyarakat, sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita ataupun pesan kepada masyarakat langsung secara luas. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! #$ Ibid 13 ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 18 ! Media massa adalah sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar.20 Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Media adalah medium yang berarti tengah atau perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain. Media Massa adalah sarana komunikasi massa dimana proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.21 2.3.1 Karakteristik Media Massa Sebuah media bisa disebut media massa jika memiliki karakteristik tertentu, antara lain; Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi; Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda; !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 20 21 Assegaf, Djafar H. 1991. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta : Ghalia Indonesia. Cangara, H. Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo. hal 19! ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 19 ! Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang sama; Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya; Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. 22 2.3.2 Ciri Media Massa Selain memiliki karakter, media massa juga memeliki beberapa cirri, yaitu; Komunikasi yang terjadi dalam media massa bersifat searah di mana komunikan tidak dapat memberikan tanggapan secara langsung kepada komunikatornya yang biasa disebut dengan tanggapan yang tertunda (delay feedback Media massa menyajikan rangkaian atau aneka pilihan materi feedback; yang luas, bervariasi. Ini menunjukka bahwa pesan yang ada dalam media massa berisi rangkaian dan aneka pilihan materi yang luas bagi khalayak atau para khalayak. komunikannya; Media massa dapat menjangkau sejumlah besar khalayak Komunikan dalam media massa berjumlah besar dan menyebar di mana-mana, serta tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal; Media massa menyajikan materi yang dapat mencapai tingkat intelek rata-rata. Pesan yang disajikan dengan bahasa yang umum sehingga dapat dipahami oleh seluruh lapisan intelektual baik komunikan dari kalangan bawah sampai kalangan atas; !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !Romli, Asep Syamsul M. 2009. Kamus Jurnalistik. Bandung: Simbiosa. 22 ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 20 ! Media massa diselenggrakan oleh lembaga masyarakat atau organisasi yang terstruktur. Penyelenggara atau pengelola media massa adalah lembaga masyarakat/organisasi yang teratur dan peka terhadap permasalahan kemasyarakatan. 23 2.3.3. Jenis-Jenis Media Massa Media massa adalah penyampaian mengenai informasi-informasi, pikiran, gagasan maupun komunikasi melalui perantara (media) kepada masyarakat umum. Media massa dapat diklasifikasikan kepada dua kategori yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari sumber bertulis seperti koran, majalah, majalah, buku, newsletter, iklan, memo, formulir bisnis, dll, sedangkan media elektronik terdiri daripada televisi, radio dan juga internet. Media cetak merupakan salah satu jenis media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Media cetak juga dapat di didefinisikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan proses produksi teks menggunakan tinta, huruf dan kertas, atau bahan cetak lainnya. Media cetak ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yakni surat kabar, majalah berita, majalah khusus, newsletter, dan lain sebagainya. Masing-masing jenis tersebut berbeda satu sama lain dalam penyajian tulisan dan rubriknya. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 23 Ibid 17, hal 15 ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 21 ! Media cetak memiliki karakteristik, di antaranya media cetak biasanya lebih bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana bisa disimpan (dikliping), bisa dibaca kapan saja, tidak terikat waktu. Dalam hal penyajian iklan, walaupun media cetak dalam banyak hal kalah menarik dan atraktif dibanding media elektronik namun di segi lain bisa disampaikan secara lebih informatif, lengkap dan spesifik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Selain itu dalam hal penyampaian kritik sosial melalui media cetak akan lebih berbobot atau lebih efektif karena diulas secara lebih mendalam dan bisa menampung sebanyak mungkin opini pengamat serta aspirasi masyarakat pada umumnya. Sedangkan media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Isi dari jenis media massa ini umumnya disebarluaskan melalui suara (audio) atau gambar dan suara (audio-visual) dengan menggunakan teknologi elektro. Satu hal menjadi kekuatan dari media elektronik tidak hanya terletak pada tata tulis berita, tapi juga pada tata suara penyiar yang harus enak didengar. Media elektronik memiliki beberapa karakteristik, yaitu cepat dalam menyampaikan informasi, dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, dapat menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa yang disertai pelaporan langsung dari tempat kejadian dan lebih menarik karena dikemas dengan memadukan audio dan visual. Walau dalam penyajian informasi media elektronik tidak melakukan pengulasan masalah secara mendalam karena terkendala proses produksi yang tinggi, namun melalui media elektronik ini akses akan informasi bisa di dapatkan masyarakat lebih cepat. ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 22 ! Di luar perbedaan yang terdapat dari kedua jenis media massa ini, baik cetak maupun elektronik, keduanya tetaplah merupakan suatu wadah yang memiliki fungsi sebagai penyampai informasi bagi masyarakat yang tentunya juga tidak melupakan fungsi hiburannya. Kini semakin murahnya akses media massa sedikit banyak juga memperbaiki pola pikir masyarakat menjadi lebih cerdas, kritis dan kreatif. 2.4 Video Klip Secara umum, video klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk musiknya. Video klip adalah suatu media komunikasi yang ditayangkan untuk mempertunjukan suatu permainan seni musik. Adapun pengertian lainya adalah kumpulan guntingan gambar hidup untuk ditayangkan lewat pesawat televisi garapannya kuat pada tema dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama, lagu, nada, lirik, instrumen, dan penampilan. Acara video klip dipopulerkan pertama kali di MTV (Music Television) pada tahun 1981. Di Indonesia sendiri, video klip ini berkembang dengan bisnis yang menggiurkan seiring dengan penambahan stasiun swasta.24 Namun kini video klip sudah mudah diakses melalui portal Video On Demand atau VOD seperti Youtube. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! %& !'()*!+,(-./0!%11%0!'23!#%! ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 23 ! Definisi video klip pun diperjelas dalam sebuah buku elektronik yaitu “Music video is a form of audio-visual communication in which the meaning is created via carriers of information such as; the music, the lyrics and the moving images”.25 Kalimat tersebut memiliki arti bahwa video klip adalah bentuk komunikasi audio visual yang maknanya diciptakan dengan membawa informasi seperti musik, lirik dan gambar yang bergerak. Video klip terdapat beberapa macam jenis genre dan terbagi atas 3 jenis, yaitu; Performance Clip. Jika video klip banyak menampilkan performa maka dapat disebut Performance Clip. Performance Clip melainkan adalah video klip yang menampilkan vokalis satu atau lebih dalam satu lokasi atau lebih; Narative Clip. Jika video klip lebih mengarah seperti film pendek dengan latar belakang musik maka bisa disebut sebagai Narrative Clip. Narrative Clip mengandung sebuah cerita yang gampang dicerna; Art Clip. Jika video klip tidak mengandung narasi visual secara jelas dan tidak ada unsur sinkronasi bibir maka disebut Art Clip murni. Perbedaan utama antara video klip Art Clip dan sebuah video artistik kontemporer adalah musiknya.26 Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan vi27deo klip yaitu simbol dan verbal; Simbol. Tidak perlu adanya keselarasan antara gambar dan lirik, bahkan seringkali tidak ada hubungan antar keduanya; Verbal. Gaya desain penggambaran akan disesuaikan dengan isi lirik, sehingga gambar dan lirik saling menyatu. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! %4 !Galeri, F. (2011, Mei). Finus Galeri. Dipetik November 2015, dari Video Klip: http://finusgaleri.blogspot.com/2011/05/video-klip.html.! %" !!Carlsson, S. E. (1999). Audiovisual poetry or Commercial Salad of Images? Perspective on Music Video Analysis. Swedia.! ! ! ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 24 ! 2.5 Unsur-unsur Video Klip Dalam video klip musik, terdapat beberpa unsur yang dapat kita perhatikan, antara lain bahasa ritme, bahasa musikalisasi, bahasa nada, bahasa lirik, dan bahasa penampilan (performance). Bahasa Ritme atau irama adalah unsur yang paling utama. Unsur ini yang menentukan apakah pendengar tertarik atau tidak dengan musik dalam vudeo klip tersebut. Para pembuat video klip harus mempelajari irama terlebih dulu, apakah slow beat, fast beat, atau middle beat. Irama ini harus dirasakan terlebih dahulu dengan ketukan-ketukan kaki untuk memperoleh tempo yang pas. Nantinya irama inilah yang akan disesuaikan dengan gambar yang ingin ditonjolkan dalam sebuah video klip. Bahasa musikalisasi atau instrument music juga tidak kalah pentingnya. Bahasa nada adalah unsur yang memperhatikan aransemen nada. Sebuah karya video klip biasnya diskusikan terlebih dahulu dengan arranger tentang aransemen yang akan dibuat. Selanjutnya mereka menggunakan intuisi musisi untuk mendapatkan feel dari musik tersebut.28 Satu unsur yang lebih mudah diingat oleh penikmat musik adalah bahasa lirik. Bahasa lirik disini bukan hanya sebuah kata-kata yang diucapkan oleh sang musisi. Seorang Video Maker dituntut mempunyai sebuah imajinasi visual terhadap lirik dan lagu walaupun tidaklah harus secara verbal. Jika ada lirik yang mengungkapkan kata ‘CINTA’ maka sebagai simbolisasi tidak harus dengan bunga, warna pink, atau hati. Bisa saja berupa kertas atau surat, dan benda-benda lainnya, atau bahkan bisa juga digambarkan dengan tarian kontemporer. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 28 Galeri, F. (2011, Mei). Finus Galeri. Dipetik November 2015, dari Video Klip: http://finusgaleri.blogspot.com/2011/05/video-klip.html. ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 25 ! Lain halnya dengan bahasa lirik, penampilan atau performance adalah unsur yang paling kuat melalui vidual. Sebelum membuat video klip, para pembuat video akan menyelami terlebih dahulu karakter darui musisi, mulai dari latar belakangbermusiknya, hingga ke profil fisiknya (hidung, mata, style, fashion dan gerak tubuh).29 2.6. Feminin Secara harfiah, feminin atau feminitas berasal dari bahasa Perancis, yaitu feminine, yang berarti “kewanitaan” atau menunjukkan sifat perempuan. Sifatsifat yang dimaksudkan ke dalam kategori feminin adalah kelembutan, kesabaran, dan kebaikan. Sifat-sifat seperti inilah yang dipandang masyarakat harus ada dalam sosok seorang perempuan. Feminin, menurut Hoyenge & Hoyenga, adalah ciri-ciri atau trait yang lebih sering atau umum terdapat pada perempuan daripada laki-laki. Ketika dikombinasikan dengan “stereotipikal”, maka ia mengacu ada trait yang diyakini lebih berkaitan pada perempuan daripada laki-laki secara kulturi pada budaya atau subkultur tertentu. Berarti, feminin merupakan ciri-ciri atau trait yang dipercaya dan dibentuk oleh budaya sebagai ideal bagi perempuan.30 Kata ‘feminin’, selama bertahun-tahun identik dengan rambut panjang, gaun menjuntai, sepatu hak tinggi, tubuh langsing, pintar bersolek, dan lain sebagainya, selalu mendampingi elemen sosok kaum wanita yang lembut dan ayu. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 29 30 Adi Nugraha, 1996, Hal 9 Meutia Nauly. Fear Of Success Wanita Bekerja. 2003 ! ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 26 ! Namun seiring dengan perkembangan zaman, kepraktisan, dan kenyamananlah yang mengisi pertimbangan kaum Hawa untuk menggeser konsep feminitas seperti itu.31 Kecantikan merupakan sesuatu yang sangat melekat bagi kaum wanita. Cantik itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang indah dan menarik. Kriteria cantik seorang wanita menurut masyarakat kebanyakan, adalah mereka yang bertubuh ideal; berkulit putih; dan berambut lurus, hitam, serta panjang. Dengan hadirnya globalisasi, makna kecantikan kemudian menjadi seragam pada setiap daerah dan negara. Seluruh masyarakat mengakui wanita cantik adalah yang memiliki kriteria dengan simbol-simbol yang telah disebutkan tadi.32 Media memiliki andil yang besar dalam menyebarkan makna cantik ini. Dari banyaknya iklan visual dan penggambaran wanita di berbagai media massa, baik cetak maupun siar, definisi mengenai kecantikan inilah yang kemudian membuat kaum wanita berlomba-lomba untuk menjadi cantik yang sempurna. Dorothy E. Smith melihat femininitas dalam dua sudut pandang yang berbeda. Pertama, femininitas adalah serangkaian teks umum yang tidak diatur atau diproduksi oleh perempuan (“a set of public texts which women do not organize or produce”). Kedua, femininitas sebagai suatu kondisi perempuan yang masuk secara aktif dalam relasi tekstual, yang memungkinkan terjadinya dialektika antara representasi dan pemaknaan oleh perempuan terhadap femininitas tersebut.33 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 31 http://gaya.tempo.co/read/news/2009/02/09/110159094/kekuatan-feminitas Rosita Wulaning T. Makna Cantik Bagi Wanita. 2013. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada 33 Santoso. 2007. 1988: 39.! 32 ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 27 ! Raewyn W. Connell melihat keberagaman dalam ekspresi maskulinitas dan femininitas. Hanya saja, keberagaman ekspresi maskulinitas dan femininitas ini bersifat hierarkis: 1. Hegemonic masculinity merupakan puncak tertinggi, yang mendominasi seluruh ragam maskulinitas dan femininitas lainnya di dalam masyarakat. Tipe maskulinitas ini senantiasa terasosiasi dengan kualitas-kualitas seperti heteroseksualitas dan pernikahan, juga dengan otoritas, pekerjaan berbayar, kekuatan, dan ketangguhan fisik. 2. Complicit masculinity adalah maskulinitas yang hanya memperoleh keuntungan (patriarchal dividend) dari dominasi hegemonic masculinity di dalam masyarakat. 3. Homosexual masculinity sebagai lawan dari “the real man” (laki-laki sejati).34 Sementara ragam femininitas adalah sebagai berikut: 1. Emphasized femininity, sebagai pasangan ideal bagi hegemonic masculinity. Inilah femininitas yang masih mendominasi media massa, yang bertujuan untuk menghalangi menguatnya (culturally culturally powerful) powerful representasi ragam femininitas yang lain. Femininitas ini bertujuan untuk yang melengkapi keinginan, hasrat, dan kepentingan laki-laki. Dalam hal ini, femininitas diorganisir sebagai bentuk sifat-sifat seperti adaptasi atas kekuasaan laki-laki dan penekanan penuh terhadap sifatkerelaan, pengasuhan, dan empati sebagai “keutamaan-keutamaan perempuan” (womanly virtues),35 serta bagaimana perempuan yang keluar dari jalur yang dianggap “alamiah” baginya, yaitu tidak berperan sebagai istri atau ibu, maka ia adalah perempuan yang mengalami “kegagalan feminin” (feminine failure).36 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 5& !Giddens, 2006: 462-465! !Connell, Raewyn. Gender and Power: Society, the Person and Sexual Politics. 1987 hal 188 5" !Genz and Brabon. Postfeminism: Cultural Text and Context. 2009 hal 55! 54 ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 28 ! 2. Resistant femininity, yang mengembangkan bentuk penolakan terhadap norma-norma femininitas konvensional yang ada di dalam masyarakat dan mengadopsi gaya hidup dan identitas yang bebas (liberated). Contoh dari resistant femininity ini adalah feminisme dan lesbianisme. 3. Strategic femininity yang mengembangkan kombinasi antara penerimaan dan resistensi terhadap femininitas dominan (emphasized femininity). 2.7 Semiotika Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata dalam bahasa yunani yaitu Semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu —yang atas dasar konvesi sosial yang terbangun sebelumnya— dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain dan dalam batas-batas tertentu.37 Secara terminologis, semiotik dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, dan seluruh kebudayaan sebagai tanda. Van Zoest, mengartikan semiotik sebagai ilmu tanda dan segala yang berhubungan dengannya; cara berfungsinya, hubungan dengan kata lain, pengirimannya, dan penerimanya oleh mereka yang mempergunakannya.38 Sementara, istilah semiotika atau semiotic, yang dimunculkan pada akhir abad ke19 oleh filsuf aliran pregmatik Amerika, Charles Sanders Peirce, merujuk kepada “doktrin formal tentang tanda-tanda”. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 37 Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisisi Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. PT Remaja Rosdakarya : Bandung. 2001, Hal. 95 38 Ibid ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 29 ! Hal yang menjadi dasar dari semiotika adalah konsep tentang tanda: tak hanya bahasa dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan dunia itu sendiri, sejauh terkait dengan pikiran manusia, seluruhnya terdiri atas tanda tanda karena manusia tidak akan bisa menjalin hubungan dengan realitas. Bahasa itu sendiri merupakan sistem tanda yang paling fundamental bagi manusia, sedangkan tanda-tanda non verbal seperti gerak-gerik, bentuk pakaian, serta beraneka praktik sosial konvensional lainnya, dapat juga dipandang sebagai sejenis bahasa yang tersusun dari tanda-tanda bermakna yang dikomunikasikan berdasarkan relasi-relasi.39 Pada dasarnya, analisis semiotika merupakan sebuah ikhtiar untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang perlu dipertanyakan lebih lanjut ketika kita membaca sebuah teks atau wacana tertentu. Analisisnya berupa paradigmatic dalam arti berupaya menemukan makna, termasuk dari hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah teks. Maka orang sering mengatakan bahwa semiotika adalah upaya menemukan makna ‘berita di balik berita’.40 Secara singkat kita dapat menyatakan bahwa analisis semiotik merupakan cara atau metode untuk menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap lambanglambang yang terdapat pada suatu paket lambang-lambang pesan atau teks. Teks yang dimaksud dalam hubungan ini adalah segala bentuk serta sistem lambang, baik yang terdapat pada media massa (tayangan telivisi, karikatur media cetak, film, sandiwara radio, video klip, dan berbagai bentuk iklan), maupun yang terdapat diluar media massa. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 39 40 Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. Hal 13! Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. 1996. The Social Construction of Reality ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 30 ! Dalam kaitannya dengan semiotik, ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvesi-konvesi yang memungkinkan tanda tersebut mempunyai arti.41 Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja. Tanda-tanda tersebut merupakan alat komunikasi yang kita pakai dalam upaya memahami “makna” yang terkandung dalam suatu hal. Sedangkan simbol merupakan tanda yang sudah terkonvensi dan mewakili tanda lain, selain dirinya sendiri. Dan beberapa tanda dalam video klip All About That Bass memiliki makna feminin yang cukup kuat. 2.7.1 Semiotika Charles Sanders Peirce Teori dari Peirce seringkali disebut sebagai ‘grand theory’ dalam semiotika. Hal ini karena gagasan Peirce bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan.42 Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni sign, object object, dan interpretant. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan), Ikon (tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan Indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat), sedangkan acuan tanda disebut Objek. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 41 42 Alex Sobur. Analisis Teks Media, hal. 95-96 Ibid 40 ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 31 ! Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi. Contoh: Saat seorang gadis mengenakan rok mini, maka gadis itu sedang mengomunikasi mengenai dirinya kepada orang lain yang bisa jadi memaknainya sebagai simbol keseksian. Aart Van Zoezt menuturkan Charles Sanders Pierce adalah salah seorang tokoh filsuf yang paling orisinil dan multidimensional, begitupun komentar Paul Cobley dan Litza Jansz, Pirce adalah seorang pemikir yang argumentatif.43 Pierce terkenal dengan teori tandanya. Di dalam lingkup semiotika, Pierce, sebagaimana dipaparkan Lechte, seringkali mengulang-ulang bahwa secara umum tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Charles Sanders Pierce menjelaskan bahwasanya kita hanya dapat berfikir dengan medium tanda, manusia hanya dapat berkomunikasi lewat saran tanda.44 Tanda dalam kehidupan manusia, bisa tanda gerak atau isyarat. Lambaian tangan yang dapat diartikan memanggil, anggukan kepala dapat diartikan setju. Dan adapun gambar berbentuk atau warna, misal gambar atau warna rambu-rambu lalu lintas dan masih banyak hal lainnya.45 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! &5 !63(7!89:*);!<!"#$%&$'()*%#+,$'(-$=;!>(?2@2!>9A.2B2)/2;)C23!5$0! !D:E.! && &4 !8*?:9!FE-2):*B9;!!"#$%&$'()*%#+,$'(-$).$-+(3;!G232A*H)2;!I9J/2B2)H2;!%11K;!C0##K0! ! ! http://digilib.mercubuana.ac.id/ ! 32 ! Pierce mendefinisikan ’qulisign’ sebagai tanda yang mengarahkan perhatian, atau menonjolkan, kualitas tertentu yang ada pada yang menjadi referennya. Di dalam bahasa, sebuah ajektif adalah qualisgn karena menarik perhatian kita ke kualitas (warna, bentuk, ukuran, dan sebagainya) yang ada pada objek yang menjadi referennya. Di dalam lingkup nonverbal, yang termasuk qualisgn adalah warna-warna yang dipakai pelukis atau harmoni nada-nada yang dipakai para komponis.46 Beberapa klasifikasi tanda telah diuraikan sejak zaman Aristoteles dan Santo Agustinus. Dari semua ini, yang paling komprehensif addalah Taksonomi yang dikembangkan oleh Charles Sanders Pierce. Dari 66 jenis yang diidentifikasikannya, ada 3 (tiga) jenis, yaitu: Ikon-Indeks, dan Simbol, yang ternyata sangat berguna dalam telaah tentang berbagai gejala budaya, seperti produk-produk media. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! &" !Marcel Danesi, “Pengantar Memahami Semiotika Media”, Jalasutra, hal 36-37.! ! http://digilib.mercubuana.ac.id/