pengaruh brand image dan harga terhadap keputusan pembelian

advertisement
PENGARUH BRAND IMAGE DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO M3 CW PADA
PT. HASJRAT ABADI Outlet PUUWATU
Ahyan Septiyani Ningsi
Arifin Utha
Suryani BB
Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu
Adminstrasi
Universitas Halu Oleo
[email protected]
ABSTRAK
Ahyan Septiyani Ningsi (C1A1 12 097) Pengaruh Brand Image Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio M3 Cw (Studi Pada Pt. Hasjrat Abadi Outlet
Puuwatu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh Citra Merek dan Harga
terhadap produk agar perusahaan dapat mengetahui konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
Variabel independent terdiri Brand Image (X1) dan Harga (X2). Variabel dependent adalah
Keputusan Pembelian (Y) Motor Yamaha Mio M3 Cw pada PT. Hasjrat Abadi Outlet Puuwatu.
Sampel berjumlah 56 responden yang diambil dengan menggunakan teknik Total Sampling. Analisis
yang digunakan adalah analisis regresi berganda hasilnya yaitu, Y= 0,383X1 + 0,601X2 Variabel
independen yang paling besar berpengaruh terhadap variabel dependen adalah variabel brand image
(0,383) dan diikuti oleh variabel harga (0,601). Koefisien deteminasinya (adjusted R2) sebesar 0,867
atau 86,7 persen artinya model koefisien determinasi bagus. Penelitian ini dilakukan dengan
menyebar kuesioner terhadap beberapa konsumen motor Yamaha Mio M3 Cw secara total sampling
dan di analisis dengan regresi linear berganda. Model ini menekankan pada pengaruh Brand Image
dan Harga terhadap Keputusan Pembelian yang hasil analisisnya di olah dengan menggunakan SPSS
16.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa terdapat dua hipotesis yang telah di uji dalam penelitian
ini yaitu Brand Image dan Harga. Dimana kedua hipotesis tersebut berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio M3 Cw khususnya di Kota Kendari. Hasil
penelitian menunjukan bahwa model penelitian dapat diterima.
Kata Kunci :Brand Image, Harga dan Keputusan Pembelian
PENDAHULUAN
Tingkat persaingan dalam usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap
perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih
konsumen baru. Dalam proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk
mencapai tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk kepada pelanggan produk
yang optimal, maka kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan.
Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa
yang dibutuhkan oleh konsumen. Untuk itu sudah sewajarnya jika segala kegiatan
perusahaan harus selalu dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan kemudian
konsumen akan memutuskan membeli produk tersebut, yang pada akhirnya tujuan
perusahaan yaitu memperoleh laba akan tercapai, Stanton, 1996 : 45
(enprints.walisongo.ac.id).
PT. Hasjrat Abadi Outlet Puuwatu merupakan dealer resmi motor Yamaha yang
dalam menjual produknya juga memperhatikan harga dengan kualitas produknya.
Munculnya pesaing baru walaupun lokasinya berjauhan dengan PT. Hasjrat Abadi Outlet
Puuwatu juga akan menghambat tingkat penjualan sepeda motor. Hal ini menyebabkan
konsumen dapat membandingkan produk sebelum memilih dan membeli produk yang
sesuai dengan keinginan dan harapannya. Hal ini berdampak langsung pada tingkat
penjualan sepeda motor di PT. Hasjrat Abadi Outlet Puuwatu. Berikut ini adalah laporan
penjualan sepeda motor Yamaha untuk tipe Mio M3 Cw di PT. Hasjrat Abadi Outlet
Puuwatu pada tahun 2015 dari bulan Januari - Maret dapat dilihat pada table 1 di bawah
ini.
Table 1
Penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio M3 CW Pada PT. Hasjrat Abadi Outlet
Puuwatu Bulan September-November 2015
% Penurunan Tiap
No
Bulan
Jumlah
Presentase (%)
Bulan
1
September
15
26,8
19.8
2
Oktober
18
32,1
28,03
3
November
23
41,1
Total
56
100
47,23
Penurunan Rata-Rata Per Bulan
59%
Sumber: PT. HAsjrat Abadi Outlet Puuwatu
Tabel 1 menunjunkan peningkatan penjualan sepeda motor Yamaha rata-rata
sebesar 59% setiap bulannya dari bulan September – November tahun 2015 pada Dealer
Yamaha Cabang Kendari Outlet Puuwatu. Penignkatan tersebut terjadi karena banyak
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan akhir yaitu membeli
suatu produk, antara lain kualitas, harga, intensitas promosi, merek, lokasi, dan lain-lain.
Beberapa penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
antara lain kualitas produk, harga dan iklan. Menurut Esi Susanti (2003) dalam penelitian
tentang persepsi konsumen terhadap kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Sedangkan Lilik Wahyudi (2004) dalam penelitian tentang peran harga
sebagai indicator kuallitas dan pengaruh terhadap kemungkinan membeli konsumen
menyatakan bahwa, variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembellian. Dan
peneliti lain, Nurul Rizki Fachira (2012) dalam penelitian pengaruh brand image terhadap
keputusan pembelian. Hasilnya menyatakan bahwa brand image berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
TINJAUAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan peneltitian ini yang dapat
diambil sebagai bahan acuan utama dan pembanding sebagai berikut:
1. Nurul Rizki Fachira tahun 2012 yang berjudul “Pengaruh Brand Image Terhadap
Keputusan Pembellian Mobil Merek Pajero Sport Pada PT. Bosowa Berlian Motor”.
Menyimpulkan bahwa Brand Image merupakan faktor dominan dan signifikan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil merek Pajero Sport pada PT.
Bosowa Berlian Motor Makassar.
2. Selain itu Rizki Nufafdal Mustikarrilah (2011) dengan tujuan penelitian untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Brand Image terhadap pengambilan keputusan
pembelian mobil Toyota Rush yang mendapatkan hasil bahwa pengaruh dari Brand
Image terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Rush tergolong kuat
dilihat dari nilai r = 0,560. Selain itu berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi
menunjukan rsquare = 0,608 menunjukkan bahwa sebesar 60,8% pengambilan
keputusan pembelian mobil Toyota Rush dipengaruhi oleh brand image, sedangkan
sisanya 39,2% dipengaruh oleh faktor lain yang tidak diteliti.
B. Konsep Brand Image
1. Pengertian Brand
Brand adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk yang penggunaannya
pada saat ini sudah sangat meluas. Keahlian paling unik dari para pemasar adalah
kemampuannya menciptakan, memelihara, melindungi dan meningkatkan Brand.
Para pemasar mengatakan bahwa pemberian Brand adalah seni dan bagian penting
dalam pemasaran. Brand juga dapat membantu perusahaan memperluas lini produk
serta mengembangkan posisi pasar yang spesifik bagi suatu produk.
2. Pengertian Image
Image merupakan suatu komponen pendukung bagi sebuah brand, dimana ia
mewakili “wajah” dan juga mutu suatu produk. Jika brand ibarat mengenal manusia
dari namanya, maka Image bagaikan kesan yang kita lihat dari manusianya.
Image merupakan suatu hal yang paling bagi produsen, sebab Image adalah salah
satu criteria yang digunakan konsumen dalam membuat keputusan membeli. Untuk
itu, produsen perlu membangun Image yang baik di mata konsumen dengan usaha
yang keras, karena belum tentu apa yang diproyeksikan sama dengan apa yang
dipersepsikan oleh konsumen.
Pengertian image menurut Kotler (2000:338) adalah persepsi masyarakat terhadap
perusahaan atau produknya. Pengertian image ssecara umum, merupakan sekumpulan
keyakinan ide, kesan, dan persepsi dari seseorang, suatu komunitas, atau masyarakat
terhadapt suatu produk, merek, figure, organisasi, perusahaan bahkan Negara yang
dibentuk melalui suatu proes informasi yang diperoleh melalui berbagai sumber.
3. Pengertian Brand Image
Brand image (citra merek) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi
terhadap merek dan bentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek
itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan
preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap
suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003:
180). Brand image tidak terdapat dalam fitur, teknologi atau jenis produk itu sendiri,
citra timbul karena iklan, promosi atau penggunaannya. Melalui citra merek,
konsumen dapat mengenali produk, mengevaluasi kualitas, mengurangi risiko
pembelian, dan memperoleh pengalaman tertentu serta mendapatkan kepuasan
tertentu dari suatu produk (Kotler, 1993: 3) dalam Lin (2007: 2).
Kotler (2000: 338) menyebutkan bahwa para pembeli mungkin mempunyai
tanggapan yang berbeda terhadap citra perusahaan atau merek. Brand Image (cita
merek) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya.
4. Indikator Brand Image
Citra (Image) yang memiliki merek didalam pikiran konsumen cenderung
memberikan kontribusi yang lebih penting terhadap kesuksesan sebuah merek
dibanding karakteristik aktual yang dimiliki merek, sehingga pemasar berusaha untuk
menciptakan citra merek (brand image) atau produk yang konsisten dengan citra diri
konsumen yang kira-kira sesuai pada segmen pasar yang ditargetkan. Schiffman dan
Kanuk (dalam Farrah, 2005) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek
adalah sebagai berikut:
1) Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan
oleh produsen dengan merek tertentu.
2) Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan
yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dibeli. Kegunaan atau
manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang yang bisa
dimanfaatkan oleh konsumen.
3) Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang atau
jasa yang bias dimanfaatkan oleh konsumen.
4) Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya.
5) Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang
mungkin dialami oleh konsumen.
6) Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak
sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu
produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.
7) Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu yang berupa pandangan,
kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk
tertentu.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa citra merek merupakan
representasi dari keyakinan dan prefensi konsumen terhadap suatu merek berdasarkan
informasi dan pengalaman dimasa lalu terhadap merek.
5. Manfaat Brand Image
Pandangan konsumen terhadap suatu brand merupakan yang sangat penting dalam
strategi pemasaran. Suatu image dapat membantu perusahaan untuk mengetahui
apakah strategi pemasaran yang dijalankan sudah tepat atau belum. Menurut Sutisna
(2001:83), ada beberapa manfaat dari brand image yang positif, yaitu:
1. Konsumen dengan image yang positif terhadap suatu brand, lebih memungkinkan
untuk melakukan pembelian.
2. Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan image
positif yang telah terbentuk terhadap brand produk lama.
3. Kebijakan family branding dan laverage branding, dapat dilakukan jika brand
image produk yang telah ada positif.
C. Konsep Harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah sejumlah uang yang ditukarkan
untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai
yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan
suatu barang dan jasa.
D. Konsep Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusankeputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian
barang jasa. Perilaku konsumen juga menyangkut analisis faktor-faktor yang
memengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk (Lamb, Hair, McDaniel,
2001: 188).
Engel et al.dalam Dani (2009) menyatakan bahwa perilaku konsumen pada dasarnya
merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa termasuk didalamnya
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan
tersebut.
E. Konsep Pemasaran
Pemasaran menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001:6), pemasaran adalah suatu proses
perencanaan dan menjelaskan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang
dan jasa untuk menciptalan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan
organisasi.
Pemasaran menuurut Kotler dan Amstrong (2000:9), adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, mempertukarkkan produk yang bernilai
dengan pihak lain.
Menurut William J. Schultz dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
Jasa (2004:2), yang dikutip oleh Alma adalah :Marekting or distribustion the
performance of business activities that direct the flow of goods from the procedures to
consumer or user.
F. Konsep Keputusan Pembelian Konsumen
Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong dalam Zoeldhan
(2012) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen
benar-benar membeli.
Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk membeli produk setelah
sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli produk itu dengan
mempertimbangkan informasi-informasi yang ia ketahui dengan relitas tentang produk itu
setelah ia menyaksikannya. Hasil dari pemikiran itu dipengaruhi kekuatan kehendak
konsumen untuk membeli sebagai alternatif dan istilah keputusan pembelian
dikemukakan oleh Zeithalm (1998) dalam (Nugroho Setiadi, 2002).
1. Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
Kotler dan Armstrong dalam Dani (2009) menyatakan “keputusan pembelian
dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis
pembeli, serta strategi pemasaran”.
a. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada
perilaku konsumen. Perusahaan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh
budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling
mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan
b.
c.
d.
e.
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang
anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
Faktor Sosial, Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti
kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku
seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang
berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.
Faktor Pribadi, Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup,
serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Faktor Psikologis, Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut
dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan
serta kepercayaan.
Faktor Marketing Strategy, Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan
usahanya dalam memberi tahu dan mempengaruhi konsumen. Variabelvariabelnya adalah:
1) Barang,
2) Harga,
3) Periklanan, dan
4) Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
2. Peranan dalam Keputusan Pembelian
Adapun indikator dari keputusan pembelian menurut Engel (1995) dalam
(Meitriani, 2014) yaitu:
1) Persepsi
Para konsumen merasakan kualitas dan kehandalan terhadap suatu merek karena
adanya hubbungan yang kuat antara nilai yang dipersepsikan. Pelaku pasar harus
mengeali tanda-tanda atau sinyal persepsi konsumen sehingga dapat menimbulkan
kesan (image) bagi konsumen.
2) Gaya Hidup
Gaya hidup adalah fungsi dari karakteristik seseorang yang telah terbentuk
melalui interaksi sosial. Kotler (2000) mengemukakan bahwa gaya hidup
seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat,
dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup individu didasari oleh
konsep dirinya yaitu sikap yang dianut seseorang dalam dirinya.
3. Kepribadian Konsumen akan memilih produk bedasarkan pada apa yang paling
membutuhjannya dan memilih produk apa yang paling sesuai dengan
kepribadiannya. Pendekatan kepribadian berusaha untuk mengkuantitatifkan
karakteristik-karakteristik yang dimiliki individu.
G. Kerangka Pikir
Berdasarkan pengertian serta teori-teori yang dikemukakan pada tinjauan pustaka,
maka kerangka piker untuk menjelaskan pengaruh dari variabel Brand Image dan Harga
terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio Fino. Kerangka pikir penelitian
menggambarkan hubungan dari variabel independen, dalam hal ini adalah Brand Image
(X1) dan Harga (X2) terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
H. Hipotesis
Berdasarkan uraian tinjauan pustaka dan kerangka konsep, maka hipotesis
penelitian adalah diduga brand image dan harga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen pada pembelian produk Motor Yamaha Mio M3 CW di PT. Hasjrat
Abadi Outlet Puuwatu baik secara parsial maupun secara simultan.
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dijadikan obyek penelitian adalah PT. HASJRAT ABADI YAMAHA
Outlet PUUWATU yang berlokasi di Jl. Pattimura Kel. Watulondo, Kec. Puuwatu.
Alasan dalam memilih lokasi ini karena, PT. Hasjrat Abadi Outlet Puuwatu merupakan
dealer resmi motor Yamaha yang dalam menjual produknya juga memperhatikan harga
dengan kualitas produknya.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembeliam untuk
jenis tipe motor Yamaha Mio M3 Cw yaitu sebanyak 54 konsumen dan 2 karyawan
(manajer dan administrasi) jadi jumlah responden adalah 56 dari Yamaha PT. Hasjrat
Abadi Outlet Puuwatu sebagai sebagai informan.
2. Sampel
Teknik penarikan sampel menggunakan total sampling, yaitu semua populasi
menjadi sampel dalam penelitian ini, Sugiyono (2004) yaitu jumlah konsumen yang
melakukan pembelian motor Yamaha Mio M3 CW, serta manajer dan bagian
adminstrasi di PT. Hasjrat Abadi Kendari Outlet Puuwatu.
C. Jenis dan Sumber Data
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah Data primer dan Data sekunder sedangkan Sumber Data
dikumpulkan melalui survei dengan cara membagikan kuesioner kepada responden untuk
diisi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diolah adalah data hasil wawancara pada daftar pernyataan (kuesioner).
Data ditabulasi dan selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan teknis (editing), dan
terakhir dilakukan interpretasi data.
E. Skala Pengukuran Data
Data yang dikumpulkan akan diolah melalui cara atau tahapan-tahapan yang
dipengaruhi dalam pengolahan data yaitu:
1) Editing, yaitu mengoreksi kembali data yang diperoleh dari responden.
2) Scoring, yaitu memberikan skor atas jawaban responden dengan skala Likert,
dimana skala likert adalah skala yang dirancang untuk memungkinkan responden
menjawab berbagai tingkatan pada setiap objek yang diukur.
3) Interpretasi, yaitu menjelaskan hasil pengolahan data dari program computer.
F. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Brand Image
Berdasarkan identifikasi variabel, maka akan dijelaskan definisi operasional
variabel yang akan diteliti.
1.
Kualitas, yaitu tanggapan konsumen terhadap kualitas dari produk motor
Yamaha.
2. Keandalan, yaitu tanggapan konsumen mengenai keandalan dari produk motor
Yamaha.
3. Kegunaan, yaitu tanggapan konsumen mengenai fungsi atau manfaat yang
dirasakan konsumen dari produk motor Yamaha.
4. Harga, yaitu tanggapan konsumen mengenai banyak sedikitnya jumlah uang yang
dikeluarkan untuk mendapatkan produk motor Yamaha.
5. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa kesan atau persepsi
konsumen yang berkaitan dengan produk motor Yamaha.
2. Variabel Harga (X2)
Harga adalah salah satu atribut penting yang dievaluasi oleh konsumen
sehingga manajer perusahaan perlu benar-benar memahami peran tersebut dalam
mempengaruhi sikap konsumen. Menurut William J. Stanton (1998) ada tiga ukuran
dalam menentukan harga yaitu: keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan
kualitas produk dan daya saing harga. Indikator pengukuran harga adalah:
a. Harga murah/terjangkau, yaitu dimana harga dapat dijangkau oleh banyak
masyrakat.
b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk ialah harga yang telah ditentukan
oleh perusahaan, dimana harga telah sengan kualitas produk tersebut.
c. Daya saing harga yaitu perbandingan harga yang dilakukan oleh seorang
konsumen terhadap harga dari beberapa produk sejenis untuk memutuskan
pembelian suatu produk.
3. Variabel Keputusan pembelian (Y)
Keputusan pembelian adalah hal-hal yang dipertimbangkan konsumen
sebelum memutuskan untuk membeli produk, antara lain: merek. Kualitas produk,
dan harga sehingga dapat membentuk loyalitas terhadap produk.
Indikator keputusan pembelian antara lain:
a. Persepsi
b. Gaya Hidup
c. Kepribadian
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Uji Validasi Instrumen
Pengujian alat instrumen pada penlitian ini dengan menggunakan komputasi
pengujian validasi dan reliabilitas aplikasi program Statiscal Product and Service
Solutions (SPSS) versi 16.
0.
Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas Instrumen
Indikator
r
Keterangan
X1.1.1
X1.1.2
X1.1.3
X1.2.1
X1.2.2
X1.2.3
X1.3.1
X1.3.2
X1.3.3
X2.1.1
X2.1.2
0.896
0.898
0.904
0.897
0.897
0.898
0.903
0.902
0.900
0.890
0.902
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
X2.1.3
X2.2.1
X2.2.2
X2.2.3
X2.3.1
X2.3.2
X2.3.3
Y1.1.1
Y1.1.2
Y1.1.3
Y2.2.1
Y2.2.2
Y2.2.3
Y3.3.1
Y3.3.2
Y3.3.3
0.904
0.902
0.899
0.898
0.897
0.897
0.887
0.896
0.897
0.899
0.896
0.899
0.898
0.897
0.897
0.899
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Lampiran
Pada tabel 2, menunjukkan bahwa semua item indikator yang mengukur masingmasing variabel indikator menghasilkan angka koefisien validitas yang lebih dari 0,030 (r
>0,30). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa instrument pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah valid.
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Untuk uji reliabilitas ini digunakan teknik Alpha Cronbach, dimana suatu
instrument dukatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach sebesar ≥0,60. Rekapitulasi hasil
uji reliabelitas instrument disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil Rekapitulasi Reliabilitas Instrumen
Indikator
Alpha Cronbach
X1
X2
Y
0,716
0,700
0,769
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber: Lampiran
H. Uji Hipotesis
a. Uji Secara Parsial
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel Independent
terhadap Variabel Dependent. Apakah Variabel X (Brand Image dan Harga) secara
parsial benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian).
Koefisien regresi secara parsial (individu), digunakan uji statistic dengan α = 0,05. Jika t
hitung > t tabel maka variabel bebas (individu = X1) secara signifikan mempengaruhi
variabel terikat pada tingkat keberartian 5%.
b. Uji Secara Simultan
Uji ini delakukan edngan membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F
tabel dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai F hitung lebih besar
dari F tabel maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi
variabel dependen. Selain itu dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai
probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 5%), maka variabael
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan
jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak
berpengarh terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Uji ketepatan perkiraan (R2) silakukan untuk mendeteksi ketetapan yang paling
baik dalam analisis regresi. Uji ini dengan membandingkan besarnya koefisien
determinasi (R2), jika nilai R2 semakin besar atau mendekati 1 (satu) maka model
semakin tepat, Setiaji (2004:43).
I. Teknik Analisis Data
1) Analisis Statistik Deskriptif, Analisis deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah
yang diteliti dengan menggambarkan keadaan subyek dan obyek penelitian secara
sistematis, faktual dan akurat berdasarkan fakta-fakta yang ada, serta sifat-sifat
hubungan antara fenomena yan diteliti.
2) Analisis Statistik Inferensial, Analisis statistik yang dgunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan analisis regresi linear berganda. Regresi linear berganda
bertujan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya,
dalam hal ini meliputi variabel produk yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
1. Profil Singkat PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
PT. Hasjrat Abadi adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak
dibidang penjualan kendaraan bermotor roda dua merek Yamaha. PT Hasrat Abadi
pada mulanya hanya bergerak pada barang kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Kemudian dalam waktu singkat perusahaan ini pun telah mengalami suatu kemajuan
yang pesat dan usahanya mulai diperluas dengan memasukan barang-barang merk
Toyota dan sepeda motor merek Yamaha. Walaupun perusahaan ini masih dalam usia
yang relatif muda, namun telah menunjukkan keberhasilannya.
2. Karakteristik Responden
Penelitian menetapkan 56 responden dari 54 konsumen dan 2 karyawan yang
merupakan konsumen dan karyawan dari PT. Hasjrat Abadi Outlet Puuwatu Cabang
Kendari. Para responden diberikan daftar pernyataan yang terdiri dari 3 item
pernyataan pada setiap sub-variabel.
a. Karakteristik responden dan jenis kelamin
Responden pemilik kendaraan motor Yamaha Mio M3 Cw yang membeli
melalui PT. Hasjrat Abadi Outlet Puuwatu Cabang Kendari dalam penelitian ini
sebagain besar didominasi oleh laki-laki, yaitu sebanyak 60,71%, sedangkan
perempuan sebanyak 39,28%. Hal tersebut dikarenakan bahwa laki-laki lebih tertarik
dan lebih memahami mengenai pemilihan motor Yamaha Mio M3 Cw dibandingkan
perempuan.
b. Karakteristik Responden Usia
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
yang melakukan keputusan pembelian produk motor Yamaha Mio M3 Cw PT. Hasjrat
Abadi Kendari Outlet Puuwatu yang berumur 21-26 tahun dengan presentase 30%
dan 27-33 tahun sebesar
c. Karakteristik Responden Pendidikan
Responden Yamaha Mio M3 Cw yang membeli melalu PT. Hasjrat Abadi Kendari
Outlet Puuwatu dalam penelitian ini yang tertinggi pendidikan SLTA, yaitu sebanyak
41,07%, sedangkan yang terendah adalah sarjana strata 2 10,07%.
3. Deskriptif Variabel Penelitian
Nilai rata-rata pembobotan atau nilai skor jawaban responden yang diperoleh
di klasifikasikan ke dalam rentang skala kategori nilai disajikan pada tabel 2.
Tabel 4. Penentuan Kategori Rata-rata Skor Pernyataan dan Makna Penilaian
No. Nilai Rata-rata Skor Jawaban
Interpretasi
1.
X < 1,5
Sangat tidak baik
2.
1,5 < X < 2,5
Tidak baik
3.
2,5 < x < 3,5
Cukup baik
4.
3,5 < x < 4,5
Baik
5.
X > 4,5
Sangat baik
Sumber : Arikunto 1998
Tabel 7 di atas menunjukkan makna kategori dalam melakukan interpretasi
hasil penelitian ini berdasarkan skor jawaban responden.
a. Deskriptif Jawaban Responden Tentang Brand Image (X1)
Hasil penelitian inidapat diketahui bahwa tanggapan dan penilaian atas brand
image (citra merek) yang dirasakan yang terdiri dari indikator kualitas, keandalan, dan
citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri rata-rata skor sebesar 3,88 dan termasuk
kategori baik.
b. Deskriptif Jawaban Responden Tentang Harga (X2)
Variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian pada penelitian ini adalah
harga. Dapat diketahui bahwa dari 56 responden konsumen pengguna produk motor
Yamaha untuk jenis motor Mio M3 Cw dalam memberikan tanggapan dan penilaian
atas keputusan pembelian yang terdiri dari indikator keterjangkauan harga, kesesuaian
harga, dan daya saing harga diperoleh rata-rata skor sebesar 4,02 dan dikategorkan
baik.
c. Deskriptif Jawaban Responden Tentang Keputusan Pembelian (Y)
Diketahui bahwa dari 56 responden dari 54 konsumen atau pelanggan
pengguna produk motor Yamaha untuk jenis Mio M3 Cw dan ditambah 2 karyawan
dari perusahaan PT. Hasjrat Abadi outlet Puuwatu dalam memberikan tanggapan dan
penilaian atas keputusan pembelian yang terdiri dari indikator persepsi, gaya hidup
dan kepribadian diperoleh rata-rata sebesar 3,96 dan dikategorikan baik.
B. Analisis Regresi Linear Berganda
Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa untuk dapat menjawab
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu pengaruh variabel dependen baik
secara simultan maupun secara parsial dilakukan dengan analisis regresi linear
berganda. Hasil perhiitungan analisis linear berganda dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
No.
1
2
Variabel Bebas
Brand Image
Harga
Koefisien Regresi β
0,383
0,601
Thitung
4,790
7,506
Tsignifikan
0,000
0,000
a (constanta)
R Square (R2)
R
Fsignifikan
Fhitung
=
=
=
=
=
-18,027
0,867
0,931
0,000
172,813
Sumber: Lihat di lampiran
Setelah di analisis, maka diperoleh persamaan fungsi sebagai berikut:
Y= -18,027+0,383X1 + 0,601X2
Berdasarkan analisis diperoleh dari nilai koefisien determinan (R2) sebesar
0,867. Hal ini berarti bahwa 86,7% variabel terikat (Y) dipengaruhi oleh variabel
bebas (X) dan selebihnya 13,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk
dalam model ini. Uji R2 ditujukan untuk mengetahui seberapa besar presentase
variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat dan seberapa besar variabel terikat
dipengaruhi oleh sebab-sebab lainnya.
Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan
antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). hasil analisiis diperoleh nilai
koefisien korelasi (R) sebesar 0,931 dengan tanda positif, menunjukan bahwa
keeratan hubungan antara X1 dan X2 terhadap Y adalah kuat. Karena pengaruh nilai R
pada pengaruh brand image dan harga terhadap keputusan pembelian ini mendekati
1,000, maka dapat dikatakan bahwa variabel terikat (Y) tersebut memiliki hubungan
yang sangat kuat terhadap variabel bebas (X) yang diteliti. Sebagaimana dikemukakan
oleh (Sugiyono, 2011:184) bahwa kriteria nilai R dapat dikemukakan pada tabel
berikut:
Tabel 6. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,000 – 0,1999
0,200 – 0,3999
0,400 – 0,599
0,400 – 0,799
0,800 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
C. Pengujian Hipotesi Penelitian
1. Nilai F0,05 = 172.813 dengan nilai signifikan sebesar Fsig = 0,000 yang berarti bahwa
(Fsig < 0,005). Maka secara statistika variabel Brand Image dan Harga (X2) secara
simultan (bersama) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y).
2. Signifikan pengaruh variabel X1 (Brand Image) terhadap Y (Keputusan pembelian)
diperoleh nilai t hitung (t0,05 = 4.790) dengan nilai signifikan sebesar tsig = 0,000 yang
berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai koefisien
β1 sebesar 0,383 secara statistika berbeda nyata dengan α yang ditetapkan sebesar
0,05. Hal ini berarti variabel Brand Image secara individual berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.
3. Signifikan pengaruh variabel X2 (Harga), diperoleh dari nilai nilai t hitung (t0,05 =
7,506) dengan nilai signifikan sebesar tsig = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α
= 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai koefisien β1 sebesar 0,601 secara
statistika berbeda nyata dengan α yang ditetapkan sebesar 0,05. Hal ini berarti
variabel secara individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Secara Parsial
Hipotesa penelitian pada 56 orang responden yang menyatakan terdapat
pengaruh antara Brand Image dan Hargadengan Keputusan Pembelian dapat
dibuktikan. Besarnya hasil statistik uji t adalah t hit = 4,790 atau lebih besar ( ≥ ) dari
t tabel 1,674dengan derajat bebas (db) (n-2) pada taraf kepercayaan α = 5 % (Tabel
criticacal value of the product moment). Demikian pula hasil nilai signifikan pada
analisis korelasi product moment pearson melalui komputasi software SPSS versi 16
sebesar 0.00 dan lebih kecil (< ) dari taraf kepercayaan α = 0.05.
2) Uji Secara Simultan
Hipotesa penelitian pada 56 orang responden yang menyatakan terdapat
pengaruh antara Brand Image dan Hargadengan Keputusan Pembelian dapat
dibuktikan. Besarnya hasil statistik uji F adalah F hit = 172.813atau lebih besar ( ≥ )
dari t tabel 3,17 dengan derajat bebas (db) (n-2) pada taraf kepercayaan α = 5 %
(Tabel criticacal value of the product moment). Demikian pula hasil nilai signifikan
pada analisis korelasi product moment pearson melalui komputasi software SPSS
versi 16 sebesar 0.00 dan lebih kecil (< ) dari taraf kepercayaan α = 0.05.
3) Brand Image secara simultan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan dalam pembelian motor Yamaha Mio M3 pada PT. Hasjrat Abadi
Kendari Outlet Puuwatu. Hasil ini menunjukkan bahwa brand image dan harga
secara bersama-sama akan meningkatkan keputusan konsumen dalam pembelian
motor Yamaha Mio M3 Cw.
4) Harga berpengaruuh signifikan dan positif terhadap keputusan konsumen. Hasil
ini menunjukkan bahwa semakin terjangkau harga motor Yamaha Mio M3 Cw
akan diikut oleh meningkatnya keputusan konsumen dalam pembelian motor
Yamaha Mio M3 Cw padaPT. Hasjrat Abadi outlet Puuwatu.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, selanjutnya disarankan bahwa dalam usaha
menigkatkan kepuasan, disarankan sebagai berikut:
1. Pihak pemasar produk merek Yamaha perlu memperhatikan strategi meningkatkan
menjaga citra merek yang sudah berkesan pada penggunanya dengan menawarkan
produk merek Yamaha yang lebih inovatif, terbaru dan berkualitas.
2. Bagi perusahaan PT. Hasjrat Abadi Kendari outlet Puuwatu hendaknya memberikan
kemudahan-kemudahan dalam proses pembayaran sehingga tidak terlalu membeni
konsumen yang bertujuan utunk peningkatan pembelian motor Yamaha Mio M3 Cw
pada PT. Hasjrat Abadi Kendari outlet Puuwatu.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memanfaatkan dann mengembangkan hasil
penelitian ini dengan menggunaka variabel yang berbeda atau indikator yang
digunakan pada masing-masing variabel perlu dikembangkan dalam model penelitian
yang berbeda.
DAFTARA PUSTAKA
Lamb Jr, Hair Jr, McDaniel. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama, Diterjemahkan oleh David
Octaveria. Jakarta: Salemba Empat
Loisa, Meitriani. 2014. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Bedak Wardah.
Philip. Kotler. 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi 9. Terjemahan Hendra Teguh et. al.
Jakarta, PT. Prenhallindo.
Rizki Fachira, Nurul. 2012. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Mobil
Merek Pajero Sport Pada PT. Bosowa Berlian Motor. Skripsi: Iniversitas Hasanuddin
Makassar.
Susanti, Edi. (2003) dalam Penelitian Tentang Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas
Produk Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian
Sutisna dan Prawitra. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta: PT.
Remaja Rosdakarya.
Wahyudi, Lilik. (2004) Peran Harga Sebagai Indicator Kuallitas Dan Pengaruh Terhadap
Kemungkinan Membeli, Fokus Manajerial,.
Download