Gembira - Universitas Terbuka

advertisement
 daftar isi 
 berita komunika 
Penulis: Rucitra Deasy Fadila | Qusyaini Hasan | Aris Darmawan | Foto: Rendra
Belajar Eksakta
Gembira
dengan
Bermain mengubah
paradigma belajar,
bila semula sebagai
beban lambat laum
menjadi sebuah
kenikmatan. Anak
belajar karena
penasaran, bukan
terpaksa.
“B
elajar
fisika
Kampus UI Depok beberapa waktu
lalu.
tidak
boleh
Pelajaran eksasta atau ilmu
tegang,
mari
pasti seperti fisika, matematika,
dan kimia, selama ini menjadi
pelajaran
ini kita bawa bawa ke dalam
momok baik di kalangan pelajar
maupun mahasiswa. Pelajaran itu
darah, dan masih banyak lagi yang
lainnya. “Melalui berbagai pendekatan
kehidupan sehari-hari supaya mudah
dimengerti,” ujar Terry Mart, berusaha
dianggap sangat memberatkan
dan selalu membuat tegang
tersebut, kimia diharapkan tidak lagi
menjadi momok yang menakutkan,
mencairkan suasana kaku ketika
menyampaikan kuliah umum berjudul
“Pengenalan Fisika Kuantum dan
kala menghadapinya. Kiat untuk
mengubah persepsi yang keliru ini juga
dilakukan Budi Arifin, Dosen Kimia
tetapi justru berbalik menyenangkan,”
katanya.
Aplikasinya Dalam Bidang Kriptografi”
di Bogor beberapa waktu lalu. Di depan
Organik Departemen Kimia FMIPA
Institut Pertanian Bogor. Menurutnya,
Pendekatan lain yang juga pada
dasarnya sama diusulkan oleh Iwan
seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi
Sandi Negara di Ciseeng tersebut, Guru
di awal perkuliahan, mahasiswa
perlu diperkenalkan kepada unsur
Pranoto, Guru Besar Matematika
Insitut Teknologi Bandung. Menurut
Besar Fisika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
dan senyawa kimia di sekitar mereka.
“Mereka harus disadarkan bahwa
dia, orang keliru jika menganggap
matematika sebagai kegiatan
Indonesia itu memberi tips.
Kiat itu terus ia ungkapkan di
unsur atau senyawa kimia ada pada
setiap benda di sekitar mereka—dari
yang mereka pakai, mereka makan,
berhitung belaka dan menomorduakan
nalar. “Padahal, jauh lebih relevan jika
menggambarkan matematika lewat
bebagai kesempatan. Terry, 49 tahun,
berharap belajar fisika dengan cara
mereka hirup, dan bahkan menyusun
tubuh mereka,” ujarnya.
pemecahan masalah yang tidak rutin,”
katanya.
menyenangkan, memudahkan bagi
mereka yang semula menganggap
Begitu pula selama perkuliahan, Budi
Iwan dapat memahami pola pikir
bidang studi itu sulit. Menurut
Terry, yang telah mengajar fisika
menilai, mahasiswa secara bertahap
perlu diajak untuk dapat menjelaskan
banyak orang Indonesia yang
keliru tersebut. Sebab, selama ini
di UI selama 14 tahun ini, untuk
menjadikan pelajaran fisika menarik
adalah dengan cara membuat orang
berbagai fenomena kimia di sekitar
mereka. Seperti mengapa gula
larut dalam air tetapi bensin tidak?
pengajaran matematika di Indonesia
terlalu formal, kaku, dan mematuhi
prosedur. “Ini yang harus didobrak.
mengerti kegunaannya.
Mengapa besi berkarat? Mengapa
minum teh dapat menangkal radikal
Buatlah pelajaran matematika sebagai
permainan yang diajarkan mulai dari
Dia lantas memberikan contoh
sederhana soal cangkul. Secara
bebas berbahaya? Mengapa adonan
roti dapat mengembang? Mengapa
TK sampai kelas 12. Buat lebih luwes,
gembira, dan seperti teka-teki atau
akademis dan saintifik, cangkul dapat
dipelajari dan dianalisis. Misalnya
rambut keriting bisa diluruskan, dan
sebaliknya rambut lurus dapat dibuat
puzzle,” ujarnya memberi saran.
keriting? Dan mengapa daun kering
menguning?
Dengan cara tersebut, Iwan
mengatakan, belajar sebagai kegiatan
bermain akan mengubah paradigma
Pada akhirnya, menurut Budi,
belajar sebagai beban menjadi
contoh-contoh aplikasi ilmu kimia
dalam kehidupan perlu disampaikan.
Misalnya, cara menganalisis komposisi
sebuah kenikmatan. “Anak belajar
karena penasaran, bukan terpaksa
atau diancam,” kata Iwan yang kini
diajari mencangkul, mereka akan
mengerti tujuan mencangkul sehingga
batuan, menguji pencemaran
lingkungan, menapis senyawa baru
bertugas sebagai Atase Pendidikan
dan Kebudayaan di Kedutaan Besar
lebih termotivasi untuk kuliah,”ujar
Terry saat ditemui Komunika di
yang berpotensi obat dari bahan
alam, mengembangkan bahan
Republik Indonesia Indonesia di New
Delhi, India.
bagaimana menyusun formula
komposisi metal cangkul yang
paling baik, berapa derajat
sudut antara gagang dan
cangkul, dan sebagainya.
“Tapi, begitu mahasiswa
diajak ke sawah kemudian
14
semikonduktor
untuk sel surya,
membuat biosensor
glukosa untuk
memeriksa kadar gula
14  komunika #34
komunika #34  15
50
profesi
Dokter Iriana
di Sekolah Kami
Irina Among Praja meninggalkan
profesinya sebagai dokter. Mendirikan
sekolah untuk anak-anak pemulung di
Bekasi.
52
peluang
Mimpi Indah tentang Lalat
30
Sukses mengurai satu ton
sampah di Pasar Sumedang.
Mengurangi sampah untuk
dijadikan pakan ternak.
Lima Kampus Top
di Jerman
54
studi
luar negeri
edutainment
Jerman memiliki tradisi keilmuan
yang kuat, antara lain untuk bidang
teknologi, filsafat, hukum, kedokteran.
Albert Einstein (1879-1955), fisikawan
yang juga peraih Nobel Fisika pada
1921 ternyata pernah kuliah di Jerman.
Berikut ini lima kampus terpopuler di
negeri itu.
Membentuk Anak
dengan Hipnosis
Hypnoparenting
berangkat dari keyakinan
bahwa apa yang
dipikirkan orang tua
tentang anaknya akan
terwujud. Maka, pantang
untuk berpikiran negatif.
34
inovasi
Melukis dengan Cahaya
Kelebihan teknik video mapping tidak
membutuhkan jenis cat yang merusak
gedung. Ada sejumlah
tahapan menyiapkan
teknik ini.
38
kompetisi
TURNAMEN TENIS MEJA
Piala UT-Tempo Ajang
Prestasi Petenis Meja Muda
06  komunika #34
44
wawancara
Wayang Daun
Bukan Sembarang
Wayang
Bermula dari kumpulkumpul sebelum buka
puasa Ramadan. Zak
mengajak anak-anak mengenali
budaya bangsa.
56
bugar
Olahraga Murah
Penderita RA
Usia Ariyani Arif masih relatif muda.
Dia masih 21 tahun. Tapi siapa sangka,
perempuan asal Makassar, Sulawesi
Selatan, itu sudah mengalami
permasalahan sendi. Lewat tanyajawab di salah satu forum jagad maya,
Ariyani mengungkapkan jika dia sering
mengalami sakit di bagian persendian
setiap kali bangun pagi.
bonus
sisipAn
l
TUToriA
Bahan Ajar
UT
Majalah Universitas Terbuka #34 / September 2014
58
Memoles
Rambut
Jambul
Tintin
Melukis
dengan
melting pot
Cahaya
Rasa Italia di Kota Depok
Wayang
Daun
Bukan
Sembarang
Wayang
Milan Pizzeria Cafe memadukan
suasana kota tua New York dan
Italia. Ada secret recipe dalam
menu-menunya.
Kimia itu
Rp 19.700
Fun
Model: Faye; Make up: Atika Sakura;
Fotografer & digital imaging: Rendra; Desain cover: R. Hakim
PEMIMPIN UMUM
Tian Belawati
PEMIMPIN REDAKSI
S. Malela Mahargasarie
68
intermezzo
Astro Boy
60
komunitas
Tiga Olahraga
dalam Sekali Lomba
Energi Perdamaian
Osamu Tezuka
REDAKTUR EKSEKUTIF
Prasidono Listiaji
76
hobi
Anggota Triathlon Buddies
bisa berlatih renang, sepeda,
dan lari selama seminggu
nonstop.
Adu Unggul Si Mobil Mini
66
Also inside
sinetek
Memoles Rambut
Jambul Tintin
Bermain dengan
pencahayaan dalam konteks
pertunjukan, itu mengubah
penekanan dramatis. Efek
pencahayaan menghasilkan
gambar yang baik.
08  komunika #34
Mobil mini yang unggul dalam
lomba bisa ditawar hingga Rp 2 juta.
• Dari Redaksi
• kolom
• ransel
• karier
• indonesia kini
• persona
• pendapat
• riset
• kabar kampus
• hiburan
• ut pedia
• ut inside
• kiat
DEWAN REDAKSI
Yuni Tri Hewindati
Dewi A. Padmo
Aminuddin Zuhairi
M. Yunus
Kristanti Ambar P.
WAKIL REDAKTUR
EKSEKUTIF
Yuli Tirtariandi El Anshori
KEPALA REPORTASE
Elik Susanto
SIDANG REDAKSI
Agus Joko Purwanto
Benny A. Pribadi
Asmara Iriani Tarigan
Dody Hidayat
Mery Noviyanti
Idha Farida
SEKRETARIS REDAKSI
Sitta Alief Farihati
penulis
Aris Darmawan
Qusyaini Hasan
FOTOGRAFI
Rendra Hernawan
Mahanizar Djohan
Lourentius EP
Muhammad Salahuddin
DESAIN
R. Hakim
BUSINESS
DEVELOPMENT
Meiky Sofyansah
Rhanty
sirkulasi
Shalfi Andri
DISTRIBUSI
Ismet Tamara
ALAMAT REDAKSI
Gedung PAU-PPI UT
Lantai 2, Jalan Cabe Raya,
Pondok Cabe
email
[email protected]
Media sosial
Universitas Terbuka
@UnivTerbuka
Download