HEART ATTACK Mengapa nyeri dada menjalar? Nyeri dada AP disalurkan melalui aferen saraf simpatis jantung. Saraf ini bergabung dengan saraf somatic cervico-thoracalis pada jalur ascending dari dalam medulla spinalis, sehingga keluhan AP yang khas adalah nyeri dada bagian kiri atau substernal yang menjalar ke bahu kiri terus ke kelingking kiri. (Karim,2000) Mengapa nyeri 30 menit? APU terjadi apabila plak arteroma pada a. coronaria tidak stabil, karena perdarahan, rupture atau fissure, sehingga terbentuk thrombus di daerah plak yang menghambat aliran darah kkoroner dan terjadi serangan angina. Serangan angina datangnya tidak tentu, saat istirahat atau beraktivitas fisik dan gejalanya tergantung dari keadaan thrombus. Hubungan dengan GDS yang tinggi ? Hipoksia dan iskemik akan merubah proses glikolisis dari aerobic menjadi anaerobic, sehingga terjadi penuruna sintesis ATP dan penimbunan asam laktat. Penurunan oksidasi akan menyebabkan terlepasnya banyak adenine nukleotida yang menghasilkan adenosine. Dengan 1 GDS tinggi, maka proses glikolisis anaerob akan meningkat dan terjadi penurunan oksidasi sehingga adenosine akan semakin banyak dan memperberat rasa nyeri. Hubungan dengan hipertensi, obesitas dan kolesterol ? Pada hipertensi dan obesitas biasanya akn menunjukkan peningkatan kadar LDL dalam darah. Kadar LDL yang tinggi meningkatkan resiko ateroskeerosis yang berhubungan dengan penyakit jantung. Ateroskelrosis berhubungan dengan proses inflamasi kronik pada dinding arteri terhadap bentuk tertentu jejas sel endotel. Penyebab jejas sel endotel meliputi hiperlipidemia, gangguan hemodinamik, merokok, hipertensi, toksin dan agen penyebab infeksi.Selanjutnya jejas endotel meningkatkan permeabilitas endotel, adhesi leukosit serta trombosit dan aktivasi koagulasi. Hal itu akan menimbulkan pelepasan dan aktivasi mediator kimia yang kemudian didikuti oleh rekruitmen dan proliferasi sel otot polos dalam tunika intima untuk menghasilkan ateroma (schoen, 2009) Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui hati. Bila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih (disebut hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama plak berasal dari LDL-Kolesterol. Sedangkan HDL membawa kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah). Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian ini disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol dan zat lemak lainnya). Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yang terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut. 2 Gambar 2b. Potongan melintang Arteri yang diperbesar Hubungan dengan makan tengkleng kambing ? Daging kambing banyak mengandung purin.Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat swl dan termasuk asam amino, unsure pembentuk protein.Purin sendiri dissintesis lewat jalur De novo, fosforibosilasi purin, fosforilasi nukleotida purin. Asm urat merupakan produk uraian dari purin. Kadar normal asam urat pria dewasa <7mg% dan wanita <6mg%. Tingginya asam urat dalam darah akan meningkatkan viskositas darah yang akan berakibat pada kerusakan endotel. (Kumar, 2009) Hubungan dengan jarang berolahraga ? Jarang berolahraga dapat menyebabkan penimbunan lemak pda tubuh. Dengan sering berolahraga akan mengurangi resiko terjadi menjadi lebih elastic. Kenaikan artheriosklerosis karena pembuluh darahnya tekanan darah arteri dalam tingkat sedang selama latihan biasanya sebesar 30%. Kenaikan tekanan menyebabkan lebih banyak darah pada aliran dan meregangkan dinding arteriol serta menurunkan tahanan vaskuler. Curah kerja, konsumsi oksigen dan curah jantung selama latian berhubungan linear. Curah kerja otot akan meningkatkan konsumsi oksigen dan selanjutnya akan melebarkan pembukuh darah otot, sehingga meningkatkan aliran balik vena dan curah jantung. Jadi, orang normal yang tidak terlatih dapat meningkatkan curah jantung 4x lipat, sedangkan atlet dapat meningkatkan curah jantung 6x lipat. Manifestasi sistemik mual, muntah, keringat dingin, pusing Angina Pectoris Definisi 3 Nyeri dada intermitten yang disebabkan oleh iskemia miokardium yang reversibel dan sementara. Robbins, Kumar, Cotran. Buku Ajar PATOLOGI. ED.7. Vol.2. EGC. Klasifikasi - Angina Pektoris tipikal atau stabil Mengacu pada nyeri dada episodik saat pasien berolahraga atau mengalami bentuk stres lainnya. Nyeri biasanya dilaporkan sebagai sensasi substernum, seperti diremas atau tertekan, yang mungkin menyebar ke lengan kiri. Etiologi: penyempitan aterosklerotik tetap satu/ lebih arteria koronaria(75%). Nyeri biasanya merereda dengan istirahat (penurunan kebutuhan) atau pem Nyeri biasanya merereda dengan istirahat (penurunan kebutuhan) atau pemberian nitrogliserin. - Angina Prinzmetal atau varian Mengacu pada angina yang terjadi pada saat istirahat.\ Etiologi: spasme arteri koronaria - Angina Pektoris tak stabil (angina Cressendo) Ditandai dengan: nyeri angina yang frekuensinya meningkat. Serangn cenderung dipicu oleh olahraga yang semakin ringan , dan serangan menjadi lebih intens dan berlangsung lebih lama daripada episode angina pektoris stabil. Robbins, Kumar, Cotran. Buku Ajar PATOLOGI. ED.7. Vol.2. EGC. Angina stabil : Dgn diagnosis klinis nyeri dada dan gejala lainnya yg dicetuskan oleh sebuah stimulus, angina stabil hilang dg istirahat atau penghentian stimulus. Gejala dicetuskan oleh iskemia miokard, biasanya muncul sbg akibat gangguan pasokan darah miokard sbg konsekuensi dr stenosis. Gejala bersifat reversible dan progresif. Angina tak stabil : Riwayat penyakit biasanya pendek (beberapa minggu) dan prognosis buruk, dg kemungkinan bermakna utk berkembang mnjd infark miokard akut atau kematian mendadak. Gejala berhenti dg cepat spt infark miokard akut. Angina varian Prinzmetal : Gejala angina saat istirahat dan elevasi segmen S-T pg EKG yg menandakan iskemia transmural. Keadaan yg tdk biasa 4 ini tampaknya berhubungan dg adanya tonus arterikoroner yg bertambah, yg dg cpt hilang dg pemberian nitrogliserin dan dpt diprovokasi oleh asetilkolin. (Lecture Notes Kardilogi Edisi Keempat) Etiologi 1. 2. Angina stabil : karena iskemia miokaradium. Angina Pectoris tak stabil : Ruptur plak Trombosis dan agregasi trombosit Vasospasme Erosi pd plak tanpa rupture (IPD FKUI Jilid III) Manifestasi klinis Angina Stabil : Mpy karakteristik : 1. Lokasinya biasanya dada, substernal / sdkt kirinya dg penjalaran ke leher, rahang,bahu kiri smp lengan dan jari2 bag. Ulnar, punggung/ pundak kiri 2. Kualitas nyeri biasanya mrpkn nyeri yg tumpul sprt rasa tertindih/ berat di dada, rasa desakan yg kuat dr dlm atau dr bawah diafragma, sprit diremas2 atau dada mau pecah dan biasanya pd keadaan yg berat disertai keringat dingin danm sesak napas sprit perasaan takut mati. Nyeri berhubungan dg aktivitas hilang dg istirahat tp tdk ada hub.nya dg gerakan pernapasan /gerakan dada ke kanan dan ke kiri. Nyeri 3. jg dpt dipresipitasi oleh stress fisik atau emosional. Kuantitas : Nyeri yg pertama kali timbul biasanya agak nyata dr beberapa menit smp kurang dr 20 menit. Bila lbh dr 20 mnt mk hrs dipertimbangkan sbg angina tdk staapasbil. Nyeri dpt dihilangkan dg nitrogliserin sublingual dlm hitungan detik atau menit. Nyeri tdk terusmenerus, tp hilang timbul dg intensitas yg makin bertambah atau makin berkurang sampai terkontrol. Gradasi berat nyeri dada dibuat oleh Canadian Cardiovaskular Society : 1. Kls 1 : Aktivitas sehari-hari spt jalan kaki, berkebun, naik tangga 1-2 lantai, dll tdk menimbulkan nyeri dada. Nyeri dada baru timbul pd latihan yg berat, berjalan cpt, serta terburu-buru waktu kerja/bepergian 5 2. Kls 2 : Aktivitas sehari2 agak terbatas AP timbul bila mlkkn aktivitas lbh berat dr biasanya, spt jln kaki 2 blok, naik tangga lbh dr 1 lantai atau berjalan menanjak/ melawan angina 3. Kls 3 : Aktivitas sehari-hari nyata terbatas. AP timbul bila berjalan 1-2 blok, naik tangga 1 lantai dg kecepatan yg biasa. 4. Kls 4: AP bs timbul wktu istirahat sekalipun. Hampir smua akivitas dpt menimbulkan angina, termasuk mandi, menyapu, dll Agina tak stabil : Keluhan pasien umumnya berupa angina utk pertama kali/ keluhan angina yg bertambah dr biasa. Nyeri dada spt pd angina biasa tp lbh berat & lbh lama. Mungkin timbul pd wktu istirahat,atau timbul krn aktivitas minimal. Nyeri dada dpt disertai keluhan sesak napas, mual smp muntah, kadang2 disertai dg keringat dingin. (IPD FKUI Jilid III) Patogenesis Angina Pectoris Stabil : Angina Pectoris tak stabil : 1. Ruptur plak : Ruptur plak aterosklerotik dianggap penyebab terpenting dr angina pectoris tak stabil., shg tiba2 trjd oklusi subtotal atau total dr pembuluh koroner yg sblmnya mpy penyempitan yg minimal. 2. Trombosis dan Agregasi Trombosit Sbg reaksi trhdp gangguan faal endotel, trjd agregasi platelet dan platelet melepaskan isi granulasi shg memicu agregasi yg lbh luas, vasokontriksi dan pembentukan thrombus. Faktor sistemik dan inflamasi ikut berperan dlm perubahan trjdnya hemostase dan koagulasi dan berperan dlm memulai trombosis yg intermiten pd angina tak stabil. 3. Vasospasme : Trjdnya vasokontriksi jg mpy peran penting pd angina tak stabil. Diperkirakan adanya disfungsi endotel dan bahan vasoaktif yg diproduksi oleh platelet berperan dlm perubahan dlm tonus pembuluh darah yg menyebabkan spasme. Spasme yg terlokalisir sprit pd angina Printzmetal jg dpt menyebabkan angina tak stabil. Adanya spasme sering kali trjd pd plak yg tak stabil dan mpy peran dlm pembentukan thrombus 4. Erosi pd plak tanpa rupture : Terjadinya penyempitan jg dpt disebabkan krn adanya proliferasi dan migrasi dr otot polos sbg reaksi trhdp kerusakan endotel, adanya perubahan 6 bentuk dan lesi karena bertambahnya sel otot polos dpt menimbulkan penyempitan pembuluh dg cepat dan keluhan iskemia. (IPD FKUI Jilid III) Factor resiko - lipid dan diet merokok obesitas diabetes mellitus Hipertensi Sistemik Jenis Kelamin dan hormone seks Riwayat keluarga Ras - Geografi - Kelas social - Kepribadian - Aktivitas Fiisik - Pembekuan Darah - Alkohol Lecture Notes Kardiologi. Gray, Huon.H, dkk. EMS. Patofisiologi Angina pectoris terjadi sebagai konsekuensi dari iskmik miokard. Pasokan oksigen gagal memenuhi kebutuhan oksigen, selalu karena penurunan pasokan sebagai akibat gangguan aliran arteri koroner. Faktor utama yang mempengaruhi konsumsi oksigen niokard (MVO2) antara lain tegangan dinding sistolik, keadaan kontraktil, dan denyut jantung. Subendokard paling sensitif terhadap iskemia, dan redistribusi perfusi miokard pada stenosis koroner dapat berperan dalam suseptibilitas infark subendokard. Adanya hipertrofi vantrikel merupakan faktor tambahan yang mempengaruhi kemungkinan timbulnya iskemia subendokard. Lecture Notes Kardiologi. Gray, Huon.H, dkk. EMS. Tatalaksana Medis Angina Pectoris Stabil Farmakologis : 1. Aspirin 2. Penyekat beta 3. Angiotensin Connerting enzyme, terutama bila disertai hipertensi atau disfungsi LV 4. Pemakaian obat2an utk penurunan LDL pd pasien2 dgn LDL > 130 mg/dl (target <100mg/dl) 7 5. Nitrogliserin semprot / sublingual utk mengontrol angina 6. Antagonis kalsium/ nitrat jangka panjang dan kombinasinya utk tambahan beta bloker apabila ada kontra indikasi penyekat beta, atau efek samping tak dpt ditolerir atau gagal 7. Klopidogrel utk pengganti aspirin yg terkontraindikasi mutlak. 8. Antagonis Ca non hidropiridin long action sbg pengganti penyekat beta untuk terapi permulaan 9. Terapi trhdp factor resiko Non Farmakologis : 1. Perubahan life style (termasuk berhenti merokok) 2. Penurunan BB 3. Penyesuaian diet 4. Olah raga teratur Angina Pectoris tak stabil Tindakan umum : Pasien perlu perawatan di RS, sebaiknya di unit intensif koroner, pasien perlu diistirahatkan (bed rest), diberi penenang dan oksigen. Pemberian morfin atau petidin perlu pd pasien yg msh merasakan sakit dada walaupun sdh mndpt nitrogliserin Terapi medikamentosa : Obat anti iskemia : 1. Nitrat 2. Penyekat beta 3. Antagonis Kalsium Obat anti agregasi trombosit : 1. Aspirin 2. Tiklopidin 3. Klopidogrel 4. Inhibitor Glikoproten IIb/IIIa Obat anti trombin ; 1. Unfrractionated Heparin 2. Low moleculer Weight Heparin 3. Direct Trombin Inhibitor Pada umumnya penderita unstable angina harus dirawat, agar pemberian obat dapat diawasi secara ketat dan terapi lain dapat diberikan bila perlu. Penderita mendapatkan obat untuk mengurangi kecenderungan terbentuknya bekuan darah, yaitu: - Heparin (suatu antikoagulan yang mengurangi pembentukan bekuan darah) - Penghambat glikoprotein IIb/IIIa (misalnya absiksimab atau tirofiban) 8 - Aspirin. Juga diberikan beta-blocker dan nitrogliserin intravena untuk mengurangi beban kerja jantung. Jika pemberian obat tidak efektif, mungkin harus dilakukan arteriografi koroner dan angioplasti atau operasi bypass. Infark Miokard akut Definisi Menunjukkan terbentuknyasuatu daerah nekrosis miokardium akibata iskemik lokal. Robbins, Kumar, Cotran. Buku Ajar PATOLOGI. ED.7. Vol.2. EGC. Etiologi Trombus arteri koroner Buku Ajar KARDIOLOGI. FK-UI. Infark Miokard Akut dg elevasi ST : krn aliran darah koroner menurun scr mendadak setelah oklusi thrombus pd plak aterosklerotik yg sdh ada sblmnya Infark Miokard Akut tnp elevasi ST : penurunan suplai oksigen dan atau peningkatan kebutuhan oksigen miokard yg diperberat oleh obstruksi koroner. Selain itu karena trombosis akut atau proses vasokontriksi koroner. Klasifikasi Infark Miokard Akut dg elevasi ST Bag dr spectrum sinrom koroner akut yg terdiri dr angina pectoris tak stabil, IMA tnp elevasi ST dan IMA dg elevasi ST Infark Miokard Akut tanpa elevasi ST Ditandai dg nyeri dada dg lokasi yg khas substernal/ kadangkala di epigastrium dg cirri sprt diperas, perasaan sprt diikat, perasaan terbakar, nyeri tumpul, rasa penuh, berat,tertekan. (IPD FKUI Jilid III) Keluhan dan Riwayat Penyakit Keluhan utama: Sakit dada yang terutama dirasakan di daerah sternum, tetapi bisa menjalar ke dada kiri atau kanan, ke rahang, ke bahu kiri dan kanan pada satu atau kedua lengan. 9 Biasanya digambarkan rasa tertekan, terhimpit, diremas – remas, resa berat atau panas, kadang – kadang digambarkan pasien sebagai rasa tidak enak diddada. - meski ringan, bisa berlangsung lebih dari setengah jam., tidak hilang setalah istirahat maupun pemeberian nitrat. - Pada beberapa penderita: sakit tertutupi oleh gejala lain: sesak nafas / sinkop. Buku Ajar KARDIOLOGI. FK-UI. Manifestasi Klinis Infark Miokard Akut dg elevasi ST Nyeri dada, mual, muntah, sulit bernapas , keringat dingin, cemas, lemas. Infark Miokard Akut tnp elevasi ST Ditandai dg nyeri dada dg lokasi yg khas substernal/ kadangkala di epigastrium dg cirri sprt diperas, perasaan sprt diikat, perasaan terbakar, nyeri tumpul, rasa penuh, berat,tertekan (IPD FKUI Jilid III) Patofisiologi Infark Miokard Akut dg Elevasi ST Infark Miokard Akut tnp Elevasi ST NSTEMI dpt disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan atau peningkatan kebutuhan oksigen miokard yg diperberat oleh obstruksi koroner. Selain itu karena trombosis akut atau proses vasokontriksi koroner. Trombosis akut pd arteri koroner diawali dg adanya rupture plak yg tak stabil. Plak yg tdk stabil ini biasanya mpy inti lipid yg besar, densitas otot polos yg rendah, fibrous cap yg tipis dan konsentrasi factor jaringan yg tinggi. Inti lemak yg cenderung rupture mpy konsentrasi ester kolesterol dg proporsi asam lemak tak jenuh yg tinggi. Pd lokasi rupture plak dpt dijumpai sel makrofag dan limfosit T yg menunjukkan adanya proses inflamasi. Sel0sel ini akan mengeluarkan sitokin proinflamasi sprit TNF alfa,dan IL-6. Selanjutnya IL-6 akan merangsang pengeluaran hsCRP di hati. Faktor Risiko Merokok Hipertensi Buku Ajar KARDIOLOGI. FK-UI. Laki2 ( 45 – 54 tahun) (4 – 5 x > ♀) Robbins, Kumar, Cotran. Buku Ajar PATOLOGI. ED.7. Vol.2. EGC. 10 8. Infark Miokard Akut dg Elevasi ST 1. 2. 3. Usia 65-74 thn (2 poin) Usia >75 thn (3 poin) DM/ Hipertensi/angina (1poin) 4. Tek darah sistolik 5. <100mmHg (3 poin) Frekuensi jantung >100mmHg (2 poin) 6. Klasifikasi Killip II-IV (2 poin) 7. Berat <67 kg (1 poin) Elevasi ST anterior atau LBBB (1 poin) 9. Waktu ke reperfusi >4 jam( 1 poin) Infark Miokard Akut tnp elevasi ST 1. Usia >65 thn 2. > 3 faktor resiko PJK 3. Stenosis sblmnya >50% 4. Deviasi ST 5. >2 kejadian angina <24 jam 6. Aspirin dlm 7 hari terakhir 7. Peningkatan petanda jantung (IPD FKUI Jilid III) Patogenesis Gangguan plak aterosklerotik yang sudah ada → trombus. Vasospasme dan agregasi trombosit → oklusi arteri koronaria → nekrosis miokardium (20-30menit) → meluas ke arah eksternal dalam beberapa jam kemudian → sehingga mengenai daerah mid – dan sub epikardium miokardium. Infark biasanya mencapai ukuran penuh dalam waktu 3-6 jam. Robbins, Kumar, Cotran. Buku Ajar PATOLOGI. ED.7. Vol.2. EGC. Penatalaksanaan Infark Miokard Akut dg Elevasi ST Terapi farmakologis : 1. Antitrombotik 2. Penyekat Beta 3. Inhibitor ACE Infark Miokard Akut tnp Elevasi ST Terapi antiiskemia : 1. Nitrat 2. Penyekat Beta Terapi antiplatelet 1. Aspirin 2. Klopidogrel 3. Antagonis GP IIb/IIIa Terapi atikoagulan 11 1. UFH 2. Low Moleculer (Unfaractioned Weight Heparin Heparin) (LMWH) Komplikasi - gangguan irama dan konduksi Renjatan kardiogenik Gagal jantung kiri Gagal ventrikel kanan Emboli paaru dan infark paru Emboli arteri sistemik Sumbatan pembuluh darah otak Ruptur jantung Disfungsi dan ruptur muskulus papillaris 12