C-71 PENGARUH UKURAN KAPASITOR TERHADAP

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014
Yogyakarta, 15 November 2014
ISSN: 1979-911X
PENGARUH UKURAN KAPASITOR TERHADAP KARAKTERISTIK
KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE
Agus Supardi1, Dedi Ary Prasetya2, Joko Susilo3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
e-mail :[email protected], [email protected]
1,2,3
ABSTRACT
Most electrical equipment used by the public usually require 1 phase source. One type of
generator that can be used to generate electricity is induction generator. Single phase induction
generator can be operated in stand-alone conditions. In order to generate electricity, the induction
generator must be connected to the capacitor with a certain size. This research investigated the effect
of the size of the capacitor on the output characteristics of single phase induction generator.This
research was started by assembling prime mover and induction generator. Induction generator under
no-load is then rotated until 1500 rpm. After that the capacitor 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, and 72 μF
connected to the induction generator terminals gradually. Measurement of voltage and frequency of
induction generator are carried for each variation of capacitor. Testing continued with the induction
generator test under resistive, inductive and resistive inductive load condition. Incandescent lamps are
used as resistive loads while fluorescent lampsare used as inductive load. The generator load is varied
from 40-440 watts to simulate residential load.The results showed that the size of the capacitor will
influence the magnitude of voltage generated by the induction generator. The larger the capacitor, the
greater the voltage generated. The size of the capacitor does not significantly affect to the frequency of
induction generator. Types of loads connected to the induction generator will influence to voltage
drop. For the same load, inductive load will result greater voltage drop than resistive load.
Keywords:1-phase induction generator, capacitor, voltage and frequency
PENDAHULUAN
Salah satu komponen utama yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan sistem
pembangkit adalah jenis generator yang digunakan untuk mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik.Generator induksi merupakan salah satu alternatif di antara beberapa jenis generator
lainnya.Generator induksi mempunyai konstruksi yang kokoh, tidak memerlukan sikat
arang/komutator, harganya murah, mudah perawatannya, mudah pengoperasiannya, dan mampu
membangkitkan tenaga listrik pada berbagai kecepatan.Karakteristik inilah yang menyebabkan
generator induksi menjadi salah satu alternatif pilihan untuk aplikasi pembangkit listrik berdaya kecil
pada daerah yang terpencil lokasinya.
Apabila generator induksi hendak diterapkan pada suatu sistem pembangkit di lokasi
terpencil, maka akan dijumpai kenyataan bahwa potensi tenaga penggerak mula yang digunakan untuk
memutar generator tersebut adalah tidak konstan. Pada pembangkit tenaga mikrohidro sering dijumpai
debit air yang berbeda-beda akibat pengaruh musim. Di sisi lain, beban harian yang harus dipikul oleh
sistem pembangkit tersebut juga tidak konstan. Kondisi ini akan berdampak besar terhadap tegangan
dan frekuensi pembangkit tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk membuat
suatu prototipe generator induksi yang dapat menghasilkan tegangan dan frekuensi dalam batas-batas
kualitas yang baik walaupun untuk implementasi di daerah terpencil.
Bansal (2005) mengungkapkan bahwa motor induksi 3 fase dapat diioperasikan sebagai
generator induksi. Hal ini ditunjukkan dari diagram lingkaran mesin pada daerah slip negatif. Ini
berarti bahwa agar mesin induksi 3 fase dapat beroperasi sebagai generator maka rotornya harus
berputar lebih cepat daripada kecepatan medan magnet di statornya sehingga dihasilkan slip negatif.
Pada kondisi ini daya aktif mengalir dari mesin, namun mesin membutuhkan daya reaktif.Agar
terminal generator menghasilkan tegangan, maka eksitasi harus disediakan.Daya eksitasi ini bisa
berasal dari jaringan (mesin menjadi semacam beban) atau bila sistem terisolasi (stand-alone) harus
terhubung dengan suatu bank kapasitor yang cukup.
Besarnya kapasitor eksitasi yang diperlukan dapat diprediksi dengan melakukan pemodelan
matematis.Boora (2010) memaparkan bahwa karakteristik generator induksi 3 fase tereksitasi diri
C-71
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014
Yogyakarta, 15 November 2014
ISSN: 1979-911X
yang dimodelkan pada kondisi seimbang dan tak seimbang sangat ditentukan oleh nilai kapasitor
eksitasi. Karena generator induksi yang dianalisis dalam kondisi stand alone maka frekuensi medan
putar di belitan statornya akan berubah seiring dengan perubahan kecepatan rotor dan menghasilkan
slipnya yang nilainya tetap kecil. Hasil lainnya menunjukkan efisiensi generator induksi mempunyai
nilai yang tinggi.
Generator induksi mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan generator sinkron
antara lain harga unitnya murah, konstruksinya kuat dan sederhana, mudah dalam pengoperasiannya,
memerlukan sedikit perawatan, dan mempunyai keandalan yang tinggi (Ouhrouche, 1995). Menurut
Bansal (2005) keunggulan generator induksi lainnya adalah reduksi unit cost dan ukuran, tanpa sikat,
ketiadaan sumber DC terpisah, kemampuan proteksi diri terhadap beberapa kondisi beban lebih dan
hubung singkat.
Generator induksi dapat diterapkan pada sistem pembangkit tenaga angin dimana mesin atau
kincir angin yang memutar generator tidak mengharuskan pada kecepatan sinkronnya agar dihasilkan
tegangan.Dengan demikian, jika daya yang dibangkitkan tidak mensyaratkan frekuensi dan tegangan
tetap maka generator dapat dioperasikan stand alone atau terisolasi, terlepas dari saluran publik
(Irianto, 2004).Fukami et al (1999) melaporkan bahwa mesin induksi 3 fase dapat digunakan sebagai
generator induksi 1 fase pada suatu sistem yang tidak terhubung dengan jala-jala listrik (stand alone).
Ada beberapa permasalahan yang perlu dipecahkan terkait dengan pemanfaatan generator
induksi sebagai pembangkit.Supardi (2009) memaparkan bahwa generator induksi 3 fase tereksitasi
diri bisa menghasilkan harmonik. Tegangan generator induksi yang diteliti pada saat tanpa beban
mengalami distorsi sebesar 16,7–20,7% dari komponen fundamentalnya. Harmonisa orde ke-3 adalah
yang paling dominan dibanding dengan yang lainnya. Pemasangan beban lampu LHE dan lampu TL
dengan ballast lilitan mengakibatkan keluaran generator menjadi lebih terdistorsi. Sumbangan lampu
LHE terhadap distorsi harmonik lebih besar dari lampu TL dengan ballast lilitan. Dengan
menggunakan filter harmonik orde ke-3 (terhubung seri) dan orde 5 (terhubung pararel) maka distorsi
harmoniknya dapat diselesaikan karena nilainya sudah memenuhi standar IEEE 519 (THD-V < 5%
dan THD-I < 15%).Ouhrouche and Chaine (1995) memaparkan bahwa generator induksi yang
terhubung dengan kapasitor menjadi self excited jika dilepaskan dari jala-jala listrik.Nilai
reaktansmagnetisasinya turun sehingga bisa menyebabkan ferroresonance.Gelombangnya menjadi
sangat terdistorsi sehingga peralatan proteksi dapat salah merespon.Permasalahan lainnya yang
muncul terkait dengan aplikasi generator induksi adalah tegangan dan frekuensi output generator
induksi pada pengoperasian pembangkit stand-alone sangat sensitif terhadap perubahan beban. Hal ini
akan menyebabkan generator induksi beroperasi pada tegangan dan frekuensi output yang
berfluktuatif pada perubahan beban.
Dalam penelitian ini, kami mengusulkan pemakaian motor induksi 1 fasesebagai generator
induksi. Hal ini dilatarbelakangi kenyataan bahwa motor ini mempunyai kapasitas daya yang kecil,
jumlahnya fasenya hanya satu, sangat mudah dijumpai di pasaran, dan harganya sangat terjangkau
sehingga sangat cocok untuk aplikasi pada pembangkit skala kecil di daerah terpencil. Untuk tujuan
ini maka akan diteliti karakteristik dari generator induksi 1 fase dalam kondisi tereksitasi diri dengan
memanfaatkan bank kapasitor. Pengujian karakteristik generator induksi dilakukan pada saat tanpa
beban dan pada saat berbeban. Beban yang dipakai terdiri dari beban resistif, beban induktif dan
beban resistif induktif. Beban resistif yang dipakai berupa lampu pijar sedangkan beban induktifnya
berupa lampu TL.
METODE
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mesin induksi 1 fase yang difungsikan sebagai generator.
2. Penggerak mula untuk memutar generator induksi sampai suatu kecepatan tertentu.
3. Streng (v belt)dan pullyuntuk mengkopelgenerator induksi dengan penggerak mulanya.
4. Dudukan besi sebagai tempat untuk memasang generator induksi dan penggerak mulanya.
5. Tachometer untuk mengukur kecepatan putar generator induksi.
6. Power quality analyzeruntuk mengukur tegangan dan frekuensi generator induksi.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji generator induksi adalah sebagai berikut :
C-72
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014
Yogyakarta, 15 November 2014
ISSN: 1979-911X
Pertama, generator induksi dikopel dengan penggerak mulanya. Kedua, generator induksi diputar
hingga mencapai kecepatan 1500 rpm dengan jalan mengatur tegangan masukan pada penggerak
mulanya. Ketiga, kapasitor eksitasi berukuran 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, dan 72 µF dihubungkan
secara bertahap pada terminal generator induksi. Keempat, power quality analyzer dihubungkan pada
terminal keluaran generator induksi untuk mengukur tegangan dan frekuensi generator induksi.
Kelima, pengukuran tegangan dan frekuensi generator induksi dilakukan pada saat tanpa beban dan
pada saat berbeban. Dan yang keenam, beban yang dipakai adalah beban resistif, beban induktif, dan
beban resistif induktif dengan daya yang divariasi mulai dari 40 – 440 W untuk menirukan beban
rumah tangga.
Diagram alir penelitian ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
PEMBAHASAN
Pengujian Generator Induksi Tanpa Beban, pengujian rangkaian ini ditujukan untuk
mengetahui hubungan antara ukuran kapasitor terhadap tegangan dan frekuensi generator induksi pada
saat generator induksi tanpa beban. Hasil pengujian generator induksi pada saat tanpa beban
ditunjukkan pada gambar 2 dan Gambar 3.
Gambar 2 menunjukkan bahwa ukuran kapasitor akan berpengaruh terhadap tegangan
generator induksi pada saat tanpa beban. Tegangan minimal sebesar 211 volt dapat dibangkitkan oleh
generator induksi pada saat dihubungkan dengan kapasitor berukuran 8 µF. Tegangan maksimal
sebesar 252,3 volt dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada saat dihubungkan dengan kapasitor
berukuran 72 µF. PLN menetapkan standar kualitas tegangan berkisar antara 0,9 – 1,05 kali tegangan
C-73
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014
Yogyakarta, 15 November 2014
ISSN: 1979-911X
nominal. Bila mengacu pada standard kualitas tegangan ini maka range tegangan yang baik adalah
198 – 231 volt. Berdasarkan hasil pengujian maka kapasitor berukuran 8 – 48 µF adalah ukuran yang
boleh dihubungkan pada generator induksi. Bila ukuran kapasitornya lebih dari 48 µF maka tegangan
keluaran generatornya sangat tinggi sehingga bisa mengakibatkan kegagalan isolasi bahkan kerusakan
dari peralatan listrik yang dihubungkan padanya. Data menunjukkan bahwa semakin besar ukuran
kapasitornya maka tegangan generator induksinya akan semakin besar. Hal ini karena kapasitor
berfungsi sebagai eksitasi generator induksi sehingga berperan sangat penting dalam proses
pembangkitan tegangan pada belitan stator generator induksi. Semakin besar kapasitansi kapasitornya,
maka impedansinya akan semakin kecil sehingga arus yang eksitasi yang dapat dialirkan oleh
kapasitor tersebut semakin besar. Semakin besar arus eksitasinya, maka tegangan induksinya akan
semakin besar.
Gambar 3 menunjukkan bahwa ukuran kapasitor juga akan berpengaruh terhadap frekuensi
generator induksi. Frekuensi minimal sebesar 48,8 Hz dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada
saat dihubungkan dengan kapasitor berukuran 72µF. Frekuensi maksimal sebesar 49,9 Hz dapat
dibangkitkan oleh generator induksi pada saat dihubungkan dengan kapasitor berukuran 8 dan 32 µF.
PLN menetapkan standar kualitas frekuensi berkisar antara 0,95- 1,05 kali frekuensi nominal (50 Hz).
Bila mengacu pada standar kualitas frekuensi ini maka range frekuensi yang masih dikategorikan
berkualitas adalah 47,5 – 52,5 Hz. Berdasarkan hasil pengujian maka kapasitor berukuran 8 – 72 µF
dapat dihubungkan dihubungkan pada generator induksi tanpa mengakibatkan penurunan kualitas
frekuensi. Data menunjukkan bahwa semakin besar ukuran kapasitornya maka frekuensi generator
induksinya semakin kecil walaupun tingkat penurunannya masih dalam batas – batas nilai yang
ditetapkan oleh standar yang berlaku. Berdasarkan hasil pengukuran tegangan dan frekuensi tersebut
maka kapasitor berukuran 32µF dipilih sebagai yang paling tepat diantara kapasitor lainnya.
Gambar 2.Hubungan ukuran kapasitor dengan tegangan generator induksi pada saat tanpa beban
Gambar 3.Hubungan ukuran kapasitor dengan frekuensi generator induksi pada saat tanpa beban
Pengujian Generator Induksi Berbeban Resistif, Gambar 4 menunjukkan bahwa ukuran
kapasitor akan berpengaruh terhadap tegangan generator induksi pada saat diberi beban resistif.
Tegangan minimal sebesar 87,6 volt dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada saat dihubungkan
dengan kapasitor berukuran 8 µF. Tegangan maksimal sebesar 241,1 volt dapat dibangkitkan oleh
generator induksi pada saat dihubungkan dengan kapasitor berukuran 56 µF. Pada penelitian ini,
ukuran kapasitor dibatasi sampai 56 µF agar tidak merusak beban yang dihubungkan pada generator
induksi. Bila dibandingkan dengan hasil pengujian tanpa beban, maka penambahan beban resistif
mengakibatkan penurunan tegangan generator induksi. Untuk kapasitor berukuran 8 µF penambahan
beban resistif sebesar 40 W mengakibatkan penurunan tegangan sebesar 123,4 volt (58,8%). Untuk
C-74
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014
Yogyakarta, 15 November 2014
ISSN: 1979-911X
kapasitor berukuran 56 µF, penambahan beban resistif sebesar 40 W akan menyebabkan penurunan
tegangan sebesar 4,9 volt (2%) saja. Hal ini memperlihatkan bahwa kapasitor berukuran besar dapat
menyediakan arus eksitasi yang lebih baik dibandingkan dengan kapasitor berukuran kecil.
Penambahan daya beban resistif juga berpengaruh terhadap tegangan keluaran generator induksi.
Gambar 4.Hubungan ukuran kapasitor dengan tegangan generator induksi pada saat berbeban resistif
Gambar 5 menunjukkan bahwa ukuran kapasitor juga akan berpengaruh terhadap frekuensi
generator induksi walaupun pengaruhnya tidak terlalu siginifikan. Frekuensi minimal sebesar 49,1 Hz
dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada saat dihubungkan dengan kapasitor berukuran 56 µF.
Frekuensi maksimal sebesar 49,1 Hz dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada saat
dihubungkan dengan kapasitor berukuran 8 µF. Bila dibandingkan dengan dengan hasil pengujian
tanpa beban, maka penambahan beban resistif mengakibatkan penurunan frekuensi generator induksi.
Untuk kapasitor berukuran 8 µF penambahan beban resistif sebesar 40 W akan mengakibatkan
penurunan frekuensi sebesar 0,2 Hz (0,4%). Untuk kapasitor berukuran 56 µF penambahan beban
resistif akan mengakibatkan penurunan frekuensi sebesar 0,2 Hz (0,4%).Hal ini memperlihatkan
bahwa penambahan beban resistif tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap penurunan frekuensi
generator induksi. Gambar 3 juga menunjukkan bahwa semakin besar daya beban resistif yang
dihubungkan maka frekuensi generatornya induksinya menjadi lebih kecil.
Gambar 5.Hubungan ukuran kapasitor dengan frekuensi generator induksi pada saat berbeban resistif
C-75
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014
Yogyakarta, 15 November 2014
ISSN: 1979-911X
Gambar 6.Hubungan ukuran kapasitor dengan tegangan generator induksi pada saat berbeban induktif
Pengujian Generator Induksi Berbeban Induktif, Gambar 6 menunjukkan bahwa ukuran
kapasitor akan berpengaruh terhadap tegangan generator induksi pada saat diberi beban induktif.
Tegangan minimal sebesar 211 volt dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada saat dihubungkan
dengan kapasitor berukuran 16 µF. Tegangan maksimal sebesar 257,1 volt dapat dibangkitkan oleh
generator induksi pada saat dihubungkan dengan kapasitor berukuran 48 µF. Bila dibandingkan
dengan hasil pengujian tanpa beban dan pengujian berbeban resistif, maka penambahan beban induktif
mengakibatkan penurunan tegangan generator induksi yang lebih besar lagi. Untuk kapasitor
berukuran 8 µF penambahan beban induktif sebesar 40 W mengakibatkan penurunan tegangan yang
sangat besar sehingga lampu TL tidak dapat hidup. Untuk kapasitor yang lebih besar penurunan
tegangannya masih dapat menghidupkan lampu TL. Hal ini memperlihatkan bahwa penambahan
beban induktif akan sangat berpengaruh terhadap tegangan keluaran generator induksi. Hal disebabkan
karena disamping menyerap daya aktif beban induktif juga akan menyerap daya reaktif. Satu-satunya
sumber daya reaktif dari generator induksi tereksitasi diri adalah dari kapasitor. Dengan demikian
tidak semua arus reaktif dari kapasitor digunakan untuk mengeksitasi generator induksi. Dampaknya
adalah penurunan tegangan keluaran generator induksi.
Gambar 7 menunjukkan bahwa ukuran kapasitor juga akan berpengaruh terhadap frekuensi
generator induksi walaupun pengaruhnya tidak terlalu siginifikan. Frekuensi minimal sebesar 48,7 Hz
dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada saat dihubungkan dengan kapasitor berukuran 48 µF.
Frekuensi maksimal sebesar 49,6 Hz dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada saat
dihubungkan dengan kapasitor berukuran 16 µF. Bila dibandingkan dengan dengan hasil pengujian
tanpa beban dan pengujian berbeban induktif, maka penambahan beban induktif mengakibatkan
penurunan frekuensi generator induksi yang lebih besar lagi. Untuk kapasitor berukuran 48 µF
penambahan beban induktif akan mengakibatkan penurunan frekuensi sebesar 1 Hz (2%). Hal ini
memperlihatkan bahwa penambahan beban induktif juga tidak berpengaruh secara siginifikan
terhadap penurunan frekuensi generator induksi. Gambar 7 juga menunjukkan bahwa semakin besar
daya beban induktif yang dihubungkan maka frekuensi generatornya induksinya menjadi lebih kecil.
Gambar 7.Hubungan ukuran kapasitor dengan frekuensi generator induksi pada saat berbeban
induktif
Pengujian Generator Induksi Berbeban Resistif Induktif, Gambar 8 menunjukkan bahwa
ukuran kapasitor akan berpengaruh terhadap tegangan generator induksi pada saat diberi beban resistif
induktif. Tegangan minimal sebesar 161,6 volt dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada saat
dihubungkan dengan kapasitor berukuran 16 µF. Tegangan maksimal sebesar 241,2 volt dapat
dibangkitkan oleh generator induksi pada saat dihubungkan dengan kapasitor berukuran 48 µF. Bila
dibandingkan dengan hasil pengujian tanpa beban, pengujian berbeban resistif, dan pengujian
berbeban induktif maka penambahan beban resistif induktif mengakibatkan penurunan tegangan
generator induksi yang lebih besar lagi.
C-76
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014
Yogyakarta, 15 November 2014
ISSN: 1979-911X
Gambar 8.Hubungan ukuran kapasitor dengan tegangan generator induksi pada saat berbeban resistif
induktif
Gambar 9.Hubungan ukuran kapasitor dengan frekuensi generator induksi pada saat berbeban resistif
induktif
Gambar 9 menunjukkan bahwa ukuran kapasitor juga akan berpengaruh terhadap frekuensi
generator induksi walaupun pengaruhnya tidak terlalu siginifikan. Frekuensi minimal sebesar 49 Hz
dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada saat dihubungkan dengan kapasitor berukuran 32 µF.
Frekuensi maksimal sebesar 49,4 Hz dapat dibangkitkan oleh generator induksi pada saat
dihubungkan dengan kapasitor berukuran 16, 24, dan 32 µF. Bila dibandingkan dengan dengan hasil
pengujian tanpa beban, pengujian berbeban resistif, dan pengujian berbeban induktif maka
penambahan beban resistif induktif mengakibatkan penurunan frekuensi generator induksi yang lebih
besar lagi.
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tegangan keluaran generator induksi dipengaruhi oleh ukuran kapasitor eksitasinya. Semakin
besar ukuran kapasitor eksitasinya maka tegangan generator induksinya akan semakin besar.
2. Frekuensi generator induksi tidak terlalu dipengaruhi oleh ukuran kapasitor eksitasinya.
3. Jenis beban yang terhubung dengan generator induksi akan berpengaruh terhadap besarnya
penurunan tegangan keluaran generator induksi. Untuk daya yang sama, beban induktif akan
mengakibatkan penurunan tegangan yang lebih besar dibandingkan dengan beban resistif.
4. Jenis beban tidak terlalu berpengaruh terhadap penurunan frekuensi generator induksi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada DIKTI selaku pemberi dana hibah penelitian
bersaing sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
LPPM UMS yang telah memfasilitasi penyelenggaraan berbagai kegiatan terkait hibah penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bansal, R.C., 2005, Three-Phase Self-Excited Induction Generators: An Overview, Ieee Transactions
On Energy Conversion
C-77
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014
Yogyakarta, 15 November 2014
ISSN: 1979-911X
Fukami T, Kaburaki Y, Kawahara S, Miyamoto T., 1999, Performance analysis of a self-regulated selfexcited single phase induction generator using a three-phase machine". IEEE Trans Energy
Conver 1999;14(3):622–7.
Irianto,C.G., 2004, Suatu Studi Penggunaan Motor Induksi sebagai Generator: Penentuan Nilai
Kapasitor Untuk Penyedia Daya Reaktif, JETri, Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 116
Ouhrouche M.A. and Chaine Q.M., 1995, EMTP Based Study of Self Excitation Phenomenon in an
Induction Generator
S. Boora, 2010, Analysis of Self-Excited Induction Generator under Balanced or Unbalanced
Conditions, ACEEE Int. J. on Electrical and Power Engineering, Vol. 01, No. 03, Dec 2010
Supardi, A., 2009, Karakteristik Distorsi Harmonik Generator Induksi 3 Fase Tereksitasi Diri dan
Perancangan Filternya, Conference on Information Technology and Electrical Engineering,
Electrical Engineering Gadjah Mada University
C-78
Download