EBM Overview: Beberapa Konsep Penting Evidence-Based Medicine Prof. Bhisma Murti Department of Public Health, Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret Pretest Probability dan Pengambilan Keputusan Klinis Pretest probability <0.30 Anamnesis Pemeriksaan fisik Pengalaman klinis Prevalensi pada populasi Diagnosis Pretest probability ≥0.30 - <0.80 Pretest probability ≥0.80 Jangan lakukan tes maupun terapi Lakukan tes dan berikan terapi sesuai hasil tes Jangan lakukan tes Beri TERAPI Probabilitas Kebenaran Diagnosis, Interpretasinya, dan Pengambilan Keputusan Tabel 1 Probabilitas kebenaran diagnosis dan interpretasinya Probabilitas Interpretasi 0 Diagnosis pasti tidak benar 0.05 Diagnosis hampir pasti tidak benar 0.20 Kemungkinan diagnosis benar sangat kecil 0.30 Kemungkinan diagnosis benar kecil 0.50 Ambigu, kemunginan diagnosis benar atau salah sama 0.70 Kebenaran diagnosis belum meyakinkan 0.80 Kebenaran diagnosis cukup meyakinkan 0.95 Kebenaran diagnosis sangat meyakinkan 1.0 Diagnosis pasti benar Jangan lakukan tes maupun terapi Lakukan tes, lakukan terapi sesuai hasil tes Jangan lakukan tes Beri TERAPI Hubungan Antara Cut-Off, Sensitivitas, dan Spesisifitas Fewer false positive More false negative Higher specificity Lower sensitivity More conservative Fewer false negative More false positive Higher sensitivity Lower specificity More agressivity Hubungan Antara Sensitivitas, Spesifisitas, LR, dan ROC Semuanya menunjukkan akurasi (validitas, kebenaran) tes diagnostik dalam mendiagnosis ROC (grafik sensitivitas vs 1-spesifisitas Sensitivitas Gambar 1 Empat kurva ROC A, B, C, dan D, dengan luas area di bawah kurva (AUC) yang berbeda Spesifisitas Likelihood Ratio (+) = (sensitivitas/ (1-spesifisitas)) (Informasi yang diberikan oleh tes diagnostik yang digunakan untuk mengubah pretest probability menjadi posttest probability) Importance: Melakukan/ Tidak Melakukan Tes Diagnostik Tabel 5 Menilai manfaat tes diagnostik dengan menggunakan Likelihood Ratio Positif dan Negatif LR Positif LR Negatif Manfaat tes ≥10 ≤0.1 Banyak mengubah pretest probability, mengakhiri keraguan diagnosis, tes bermanfaat 5 - ˂10 <0.1 – 0.2 Tes cukup bermanfaat 2 - ˂5 1 - <2 <0.2 - 0.5 <0.5 - 1 Tes mungkin bermanfaat Tidak/ sedikit sekali mengubah pretest probability, tes tidak bermanfaat Pretest probability ≥0.30 - <0.80 Jangan lakukan tes Tes diagnostik Tes diagnostik tidak bermanfaat LR(+) <5.0 Lakukan tes Tes diagnostik cukup bermanfaat LR(+) ≥ 5.0 Posttest probability ≥0.80 Kegunaan Terapi (Good dan Bad Outcome), dan Akibat Terapi (Harm) Terapi Papapran dengan kausa (etiologi) Harm, adverse outcome Meningkatkan Akibat penyakit (Disease outcome) Penyakit Klinis (Clinical disease) Terapi Good outcome: ─ Kesembuhan ─ Remisi Mencegah Bad outcome: ─ Komplikasi ─ Disfungsi ─ Cacat ─ Rekurensi ─ Kematian DOE (Disease-Oriented Evidence) versus POEM (Patient-Oriented Outcome that Matters) Tabel 6 Bukti tentang penyakit („DOE‟) versus bukti tentang pasien („POEM‟) Contoh Disease-Oriented Patient-Oriented Catatan Evidence (DOE) Evidence that Matters (POEM) Terapi Obat X menurunkan Obat X Riset DOE Antiaritmia PVC pada meningkatkan bertentangan pembacaan EKG kematian dengan riset POEM Terapi Terapi antihipertensi Terapi antihipertensi Bukti tentang Antihipertensi menurunkan menurunkan penyakit sesuai tekanan darah kematian dengan bukti tentang pasien Skrining Skrining PSA Manfaat skrining Ada bukti tentang prostat mendeteksi dini PSA untuk penyakit, belum ada kanker menurunkan bukti tentang pasien kematian belum jelas PVC= premature ventricle contraction, disebut juga denyut jantung ektopik, extrasystole. Tes PSA= tes Prostate Specific Antigen Importance: Lihat Ukuran Efek dan CI95% Mencegah Bad Outcome 1. RR 2. OR 3. ARR 4. RRR 5. NNT Meningkatkan Good Outcome 1. RR 2. OR 3. ABI 4. RBI 5. NNT Meningkatkan Harm/ Adverse Outcome 1. RR 2. OR 3. ARI 4. RRI 5. NNH Importance: “Rule of Thumb” Besarnya Efek/ Kekuatan Hubungan Tabel 11 Besarnya RR (atau OR) dan interpetasi tentang kekuatan hubungan antara intervensi (paparan) dan outcome (penyakit) RR (atau OR) Interpretasi Meningkatk Menurunka an risiko n risiko 1.0 1.0 >1.0 - <1.5 >0.67 <1.0 >0.33 ≤0.67 >0.10 ≤0.33 ≤0.10 ≥1.5 - <3 ≥3.0 <10.0 ≥10.0 Tidak terdapat hubungan/ tidak ada efek Hubungan lemah Hubungan sedang Hubungan kuat Hubungan sangat kuat Tabel 3 “Rule of Thumb” untuk menginterpretasikan NNT tentang keefektifan klinis terapi kuratif dan preventif NNT Interpretasi Terapi kuratif 1-4 Efektif ≥4 Kurang/ tidak efektif Terapi preventif < 60 Efektif ≥ 60 Kurang/ tidak efektif Validity: Efek Sesungguhnya atau Efek Palsu? Validitity: Kesalahan Sistematis dan Cara Mengendalikannya Validitas Kesalahan sistematis (systematic error): 1. Bias seleksi 2. Bias informasi 3. Faktor perancu (confounding factor) 1. Randomisasi 2. Spektrum sampel 1. Blinding 2. Concealment 1. Randomisasi 2. Restriksi (Kriteria inklusi dan eksklusi) 3. Matching 4. Stratified analysis 5. Analisis multivariat Validity dan Precision: Kesalahan Sistematis (Tidak Valid, Bias) dan Kesalahan Random (Kurang Presisi) Applicability: Populasi Riset, Pasien Anda, dan Penerapan Bukti Bukti bisa diterapkan Populasi riset Bukti tidak bisa diterapkan Populasi sasaran Populasi eksternal Populasi sumber Validitas internal Inferensi statistik Validitas eksternal (populasi terjangkau) (generalizability, applicability) Sampel (populasi studi) Kelompok studi Kelompok studi Pasien Anda di tempat praktik Randomisasi versus Random Sampling Populasi sumber (terjangkau) Random sampling Sampel Randomisasi (randomization, random allocation, random assignment) Kelompok eksperimen Kelompok kontrol Randomisasi versus Restriksi (Kriteria Inklusi/ Eksklusi) Randomisasi: ─ Mendistribusikan semua faktor perancu, baik yang diketahui maupun tidak diketahui peneliti, baik yang bisa atau tidak bisa diukur oleh peneliti, termasuk faktor genetik, secara seimbang ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Restriksi (Kriteria Inklusi/ Eksklusi): ─ Membatasi sampel penelitian menurut kriteria tertentu, sehingga kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serupa Hindari metode ini (Kontraproduktif!): 1. Memangkas sampel potensial (ukuran sampel kecil p besar, CI95% lebar 2. Sampel penelitian menjadi sangat spesifik Applicability rendah! Validity dan Precision: Efek Ukuran Sampel terhadap Kesalahan Sistematis dan Kesalahan Random Kesalahan Kesalahan random Kesalahan sistematis Ukuran sampel (sample size)