01 Cover.qxd

advertisement
A20
18 DESEMBER 2011
FOTO-FOTO: PRIMA MULIA (TEMPO)
Pemesan artwork tak hanya dari
Bandung dan kota-kota yang mempunyai band metal di Indonesia.
Dalam kurun 5 tahun, jangkauannya sudah meluas ke kawasan Asia
Tenggara, Amerika, dan Eropa.
Salah satunya untuk sampul album A Tribute to Metallica, Disforia, Damagged, dan Mortal Decay.
“Transaksinya bisa jual putus
atau royalti,” kata Dinan. Harganya Rp 450 ribu hingga jutaan rupiah. Hubungan dengan band terbuka lewat pemampangan karya
di blog pribadi atau jejaring sosial
di Internet.
Pasar dan peminat karya artwork terbuka lebar di dunia maya.
Lagi pula, kata Dinan, biasanya
band jarang memakai artwork dari seorang ilustrator secara terusmenerus. Alasanya, supaya ada kesegaran dan pembaruan.
Beberapa kali, kata Dinan, ia melimpahkan pesanan ke ilustrator
lain.Ini dilakukan agar ia tak kewalahan menerima pesanan. Illumina-
yang sengaja diciptakan. Di sisi
lain, artwork bermakna protes
dan kritik sosial.
“Bagi saya, artwork juga untuk
mengingatkan hidup kita di dunia
dan di alam selanjutnya,”kata anggota Illuminator,Yusep Sutrisna.
Di Bandung sendiri ada fenomena menarik. Sejak tragedi konser musik band Beside di gedung
Asia Africa Culture Center di Jalan Braga pada 2008 yang menewaskan belasan penonton, banyak
band metal yang tiarap.
Mereka belum bubar, tapi sulit
pentas lantaran terganjal izin dari
kepolisian, hingga seret menggarap
album baru.Walau begitu, kata Dinan, merchandise kaus band metal
lokal bergambar artwork seharga
Rp 120-150 ribu sampai hari ini selalu ludes diburu. “Sekitar 10 distribution outlet (distro) juga ikut
memajang karena barang tersebut
selalu habis,”kata vokalis band Necromansy dan Sonic Torment itu.
Kaus metal itu biasanya dibuat
terbatas, 100 potong. Keuntungan
penjualan dari penggemar itu dipakai untuk menghidupi band lokal untuk berpentas di dalam atau
di luar negeri, juga menggarap album baru. Bentuk lain dukungan
tor merasa perlu menyiapkan desainer artwork baru yang tidak langsung jadi dan harus melalui proses
dari dasar.“Syarat pertama, dia harus menyukai musik metal,”ujarnya.
Gambar terbentuk dari deru musik, tema lagu, atau rangkaian lirik
yang gelap, beraroma kematian,
kemarahan atau teriakan ketidakpuasan disertai makian. Alhasil,
gambar artwork menjadi tak lazim
hingga berlawanan dengan sosok
sempurna. Sosok fantasi dengan
aneka wajah dan tubuh rusak serta
bengis, seperti zombie, malaikat
maut, atau penghuni neraka, kerap
menjadi tokoh, misalnya pada peristiwa pembantaian manusia. Di
kalangan pecandu musik metal,
gambar yang seram dan sadistis itu
sudah terlihat lumrah.
Sejak 2-3 dekade silam, artwork
seperti itu telah diusung band metal dunia, seperti Manowar dan
Iron Maiden.
Bagi Addy Gembel, vokalis band
Forgotten, sadisme dan ketelanjangan adalah sesuatu yang puitis.
Sebab, ada sebuah metafora yang
coba dieksplorasi secara detail
melalui tubuh dan aneka makhluk
komunitas bawah tanah Bandung
agar musik metal tak mati adalah
membanjiri konser yang sudah terhitung jarang setiap tahun.“Paling
sedikit 40 ribu penonton ada,” katanya.
Komunitas Illuminator kini tengah menggalang dana untuk
pendirian Saung Metal di Cicukang, Ujung Berung. Sedangkan
untuk jangka panjang hingga dua
tahun, dana tersebut untuk membeli tanah seluas 1,5 hektare.“Kami ingin mendirikan tempat diskusi tentang musik metal, belajar
gambar artwork dan kesenian tradisional, juga galeri untuk komunitas metal,”ujarnya.
Dana yang dibutuhkan sekitar
Rp 2 miliar. Sejak tiga pekan lalu,
setiap Ahad di Jalan Dago mereka
membuka kotak donasi yang boleh diisi dengan selembar uang Rp
2.000 dari tiap penyumbang. Kotak itu juga bakal diedarkan di setiap konser musik metal. Ia berharap komunitas metal di Bandung
yang tercatat sebagai kelompok
terbesar di Asia Tenggara bisa mewujudkan mimpi lama para musisi underground itu. ● ANWAR SISWADI
ra penggemarnya, tapi juga
dipakai untuk ilustrasi buku,
gambar pakaian, dan tas.
***
KOMUNITAS ILLUMINATOR
PENGGAMBAR ARTWORK
MUSIK METAL
ejak SMP, Syamsul Bahri,
33 tahun, tergila-gila oleh
musik metal. Sampai sekarang penggemar band
Jasad, Forgotten, dan
Burger Kill, itu masih suka datang
ke konser musik underground di
Bandung. Karyawan di sebuah
perusahaan konsultan itu pun tertarik oleh elemen yang melekat di
tubuh anggota band metal, yaitu
artwork. “Saya masih belajar
menggambar anatomi tubuh yang
bagus,”katanya.
Di atas kertas gambar A3, ia
membuat sketsa sosok “zombie”
atau mayat hidup bertubuh kurus.
Aksi makhluk itu seseram wajahnya. Tangan kanannya kokoh
menggenggam gergaji listrik, sedangkan tangan kirinya menenteng kepala orang. Gambar serupa
juga muncul dari sketsa 20-an peserta workshop desain dan produksi merchandise band metal.
S
Mereka menggarap tema berjudul
Teologi atau Ketuhanan.
Pelatihan yang dilaksanakan
pada 10 Desember 2011 itu diberikan komunitas The Illuminator di
pendopo Common Room di Jalan
Kyai Gede Utama, bersama dua
dinas Pemerintah Kota Bandung.
Materi yang diberikan adalah riset
artwork band metal, sketsa, menggambar, mewarnai gambar dengan
pen table di komputer, dan sablon
gambar ke kaus. Pelatihan itu menyambung program Art School
yang pernah dirintis Illuminator
pada Juli 2011.
Pendirian sekolah tersebut bertujuan menampung minat para
pengunjung pameran yang ingin
memiliki kemampuan menggambar artwork karya komunitas Illuminator di Galeri Padi pada pertengahan 2010. Kelas menggambar
di daerah Cicukang, Ujung Berung,
itu sempat berjalan 3 bulan dengan
20 murid, dari kalangan pelajar
hingga pekerja. Namun kelas itu
berhenti di tengah jalan lantaran
kurikulum materi belum siap dan
kontrakan rumah keburu habis.
“Padahal peminatnya banyak,
dari luar Kota Bandung juga tertarik ikut,” kata Dinan, salah satu
pembentuk komunitas di sarang
musisi underground Ujung Berung, Bandung, itu.
Illuminator berasal dari gabungan kata illustrator dan terminator. Artinya, desainer yang ingin
menghancurkan batasan dalam
berkarya. Kelompok seniman artwork itu dibentuk oleh Didin
Krisnaendy Purwanda Supartawidjaya alias Dinan, Ivan Nugraha atau Ken Terror, dan Gencuy,
yang bernama asli Cucu Somantri,
pada 2009. Kini karya para anggota komunitas itu tak hanya dipesan untuk pembuatan sampul album band metal dan kaus bagi pa-
Download