SEMINAR AKUNTANSI pengungkapan (Disclosure) PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TERHADAP KEPUTUSAN OLEH INVESTOR ISU ATAUFENOMENA MASALAH Profesi akuntansi sebagai penyedia informasi tidak dapat terlepas diri, dari situasi perkembangan perekonomian semakin besar suatu usaha bisnis semakin dirasakan perlunya informasi akuntansi, baik untuk pertanggung jawaban maupun untuk dasar pengambilan keputusan. TEORI UTAMA Menurut (subiyantoro:1996) pengungkapan disajikan harus memenuhi kriteria relevan sesuai dengan tujuan kualitatif pelaporan keuangan. INTI KESIMPULAN MENCAKUP KESELURUHAN • Laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia dan secara rutin keuangan (sampel) dan jumlah laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur • Sedangkan karakteristik perusahaan diukur dengan nilai-nilai dari debt to equity ratio,current ratio,operating profit margin,ROA,Net profil margin,PUB,GPM,dan OWNSP. • Pengukuran asumsi klasik : Modal regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal PENGARUH TINGKAT DISCLOSURE TERHADAP BIAYA EKUITAS Isu atau fenomena masalah Apakah terdapat perbedaan signifikansi pengaruh tingkat disclosure terhadap biaya ekuitas (cost of equity) untuk perusahaan yang sahamnya termasuk dalam kategori bluechip dengan perusahaan yang sahamnya termasuk dalam kategori non bluechip. Teori utama (Grand Theory) Menurut Stanko (2002 : 21) dalam Business and Economic Review (BER) bahwa peranan pelaporan keuangan dan disclosure adalah untuk mengkomunikasikan informasi yang mendukung pengambilan keputusan bisnis termasuk keputusan investasi oleh investor. pembahasan Kebijakan disclosure atas laporan keuangan relative konstan setiap tahun. Untuk variable tingkat disclosure, dilakukan perhitungan dengan metode scoring pada daftar kriteria tingkat discosure. Daftar kriteria tingkat disclosure mencakup unsur-unsur yang umum diungkapkan dan merupakan suatu ketentuan, maka tidak di uji validitas dan reabilitas yang biasanya diterapkan pada kuisioner. Validasi tingkat disclosure berdasarkan ukuran perusahaan, validasi tingkat disclosure berdasarkan Debt to Equity Ratio dan nilai pasar ekuitas adalah metode validasi lain untuk meyakinkan daftar kriteria tingkat disclosure. kesimpulan o Daftar kriteria disclosure yang digunakan disesuiakan dengan perusahaan yang bergerak dibidang perusahaan industri dasar dan kimia sesuai dengan krakteristik sampel yang diteliti. Sehingga variasi tingkat disclosure setiap jenis perusahaan tidak terakomodasi dalam penelitian ini. Pada disclosure yang berbeda-beda kemungkinan akan memberikan hasil yang beda. CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP VOLUNTARY DISCLOSURE DAN BIAYA HUTANG Isu/fenomena masalah Hubungan corporate governance terhadap biaya hutang dengan voluntary disclosure Menurut Singgih (2008, dalam Juniarti dan Sentosa 2009). Pada kondisi perusahaan yang memiliki biaya hutang yang tinggi maka perusahaan berusaha menutupi keadaan perusahaan yang sebenarnya agar tidak terjadi penurunan harga saham. Inti kesimpulan mencakup keseluruan • Kepemilikan manajerial memiliki hubungan yang signifikan terhadap cost of debt dan voluntary disclosure. • Proporsi kepemilikan institusional signifikan terhadap cost of debt. • Kualitas audit memiliki hubungan yang signifikan terhadap cost of debt Isu / Fenomena masalah Perusahaan multifinance adalah 78,35% pada tahun 2004. Ada peningkatan sekitar 1,21% dibandingkan dengan tingkat pengungkapan pada tahun 2003. Ada perbedaan yang signifikan tingkat disclosure antara status perusahaan dan ukuran perusahaan tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara ukuran auditor. Hasil menggunakan regresi linear menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan dipengaruhi oleh profitabilitas, perusahaan status, ukuran perusahaan dan ukuran auditor. Teori Utama (Grand Theory) Beberapa peneliti baik di dalam maupun di luar negeri, antara lain : 1. Buzby (1973) mengemukakan bahwa tingkat disclosure pada laporan tahunan berhubungan positif dengan ukuran perusahaan (firm size), tetapi tidak dipen-garuhi oleh status listing perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan mengam-bil sample perusahaan yang terdaftar di NYSE dan American Stock Exchange. 2. Aryati dkk. (1998) dalam Fitriany (2000), penelitiannya atas laporan keuan-gan perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 1995, tidak berhasil membuktikan adanya hubungan antara faktor-faktor keuangan (tingkat penjualan, besarnya asset, return on asset dan rasio likuiditas) dengan tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan. 3. Darmawati, dkk. (1999), Fitriany (2000), penelitiannya atas laporan keuan-gan perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 1997-1998, menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan (firm size) yang diukur dengan total aset dan total penjualan ternyata signifikan terhadap luasnya pengungknan informasi dalam laporan keuangan tahun 1997. Sedangkan variabel lain seperti leverage, rasio likuiditas, profitabilitas, jenis industri, dan timeliness, ternyata tidak signifikan terhadap luasnya pengungkapan informasi dalam laporan keuangan. Inti kesimpulan mencakup keseluruhan 1. Rata-rata tingkat pengungkapan atas informasi pada laporan keuangan perusa-haan pembiayaan adalah 78,35%. Pada tahun 2004 terjadi peningkatan rata-rata tingkat pengungkapan sebesar 1,21% dari tahun sebelumnya. 2. Terdapat perbedaan rata-rata tingkat pengungkapan laporan keuangan pada kel-ompok berdasarkan status perusahaan, total aset perusahaan dan tingkat profita-bilitas. Tidak terdapat perbedaan rata-rata tingkat pengungkapan laporan keuan-gan pada kelompok berdasarkan ukuran KAP. 3. Faktor status perusahaan, ukuran KAP, ukuran perusahaan dan tingkat profitabili-tas secara bfersama-sama mempengaruhi secara signifikan tingkat pengungkapanpada laporan keuangan. Pengaruh keempat faktor tersebut cukup dominan den-gan R-square sebesar 38%. Hal ini dikarenakan faktor status perusahaan dan total aset memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan Disclosure checklist hanya membahas informasi umum perusahaan, informasi aktifitas pembiayaan dan pendanaan perusahaan. Informasi mengenai akun-akun lain seperti kas, surat berharga yang dimiliki, aktiva tetap, dan pajak tidak dimasukkan dalam checklist ini. Sebaiknya, penelitian selanjutnya menambahkan unsur informasi mengenai akunakun tersebut sehingga disclosure checklist akan menjadi lebih komprehensif. selanjutnya (Pengembangan) 1. 2. 3. Laporan keuangan yang telah diaudit dapat dijadikan salah satu sumber informasi mengenai keadaan keuangan dan kondisi perusahaan. Oleh karena itu Departe-men Keuangan sebagai supervisor dan regulator Perusahaan Pembiayaan perlu meningkatkan pemantauan kewajiban perusahaan dalam pengungkapan laporan keuangan audited. Mengingat ukuran perusahaan dan status perusahaan merupakan faktor penentu tingkat pengungkapan maka kebijakan pemerintah untuk memberikan insentif bagi perusahaan untuk go public atau melakukan merger sehingga terbentuk pe-rusahaan yang lebih besar dapat meningkatkan transparansi perusahaan dalam pengungkapan laporan keuangan. Perusahaan pembiayaan perlu meningkatkan pengungkapan informasi mengenai aktifitas pembiayaannya karena aktivitas tersebut merupakan aktivitas utama pe-rusahaan.