PENGARUH PENYULUHAN MEMANDIKAN BAYI TERHADAP

advertisement
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
PENGARUH PENYULUHAN MEMANDIKAN BAYI TERHADAP CARA IBU
DALAM MEMANDIKAN BAYI
Vera Virgia
Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto
Email : [email protected]
ABSTRAK
Semua ibu pasti menginginkan untuk merawat buah hatinya dan salah satu
hal mendasar yang perlu diketahui dalam perawatan bayi adalah tentang
memandikan bayi. Umumnya setiap orang tua sudah mengetahui tahap-tahap
perawatan yang tepat untuk bayinya, akan tetapi tidak untuk pasangan muda. oleh
sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti adakah perubahan cara ibu dalam
memandikan bayi bila diberikan penyuluhan memandikan bayi.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian one group pre post test design,
sedangkan tekhnik sampling yang digunakan adalah simple random dengan uji
data statistik Wilcoxon Match Pair Test dengan tingkat signifikan 5%. Pengambilan
data dilakukan dengan lembar observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 14 responden yang mengalami
perubahan cara dalam memandikan bayi sebanyak 12 orang (85.71%) dan 1 orang
(7.14%) tidak mengalami perubahan, serta 1 orang (7.14%) mengalami penurunan.
Dari sini didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara
pemberian penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu dalam memandikan
bayi. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan (penyuluhan) dibutuhkan
masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup sehat.
Kata kunci : memandikan bayi, penyuluhan
Halaman | 43
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
PENDAHULUAN
Salah satu hal mendasar yang perlu
diketahui dalam perawatan bayi adalah
tentang memandikan bayi. Saat memandikan
dan menggantikan popok pada bayi akan
memberikan kesempatan pada orang tua
untuk banyak memegang dan mengadakan
kontak mata dengan
bayi (Kelly,
Paula.2001:16).
Umumnya setiap orang tua sudah
mengetahui tahap-tahap perawatan yang
tepat untuk bayinya, akan tetapi tidak
demikian bagi pasangan muda. Pada tahap
awal, mereka akan kesulitan untuk melakukan
perawatan
pada
bayinya,
khususnya
memandikan bayi (Soepardan,S. 2001: 15 ).
Memandikan bayi untuk pertama kalinya
mungkin merupakan hal terindah sekaligus
hal yang mencemaskan, bagi sebagian orang
tua (www.wartamedika.com).
Bayi sering mengalami gangguan pada
kulit, diantaranya adalah biang keringat, eksim
popok, dan eksim susu. Dimana masalahmasalah ini bisa diatasi dengan mudah.
Menurut salah satu dokter spesialis anak dari
Rumahsakit
Cipto
Mangun
Kusumo
mengatakan bahwa kulit bayi lebih rentan
terhadap infeksi, iritasi, serta alergi, sehingga
perlu perawatan khusus yang ditekankan
pada aspek pemeliharaan kulit. Perawatan ini
bisa dimulai dengan memandikan bayi secara
teratur. Dilanjutkan setelah itu dengan
membersihkan rambut dan mengganti popok
bayi pada saat yang tepat dan teratur
(www.balitaanda.indoglobal.com).
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Rustini, dkk. Di beberapa wilayah
Indonesia, diperoleh data bahwa bayi yang
dimandikan oleh dukun sebesar 78.5 %,
sedangkan yang dimandikan oleh keluarga
sebesar
2.5
%
(http://www.p3skk.litbang.depkes.go.id). Hal
ini menunjukkan sedikitnya peran ibu atau
keluarga dalam perawatan bayi sehari-hari.
Menurut data SKDN bulan maret 2014
di Puskesmas Sooko wilayah desa Sooko
didapatkan jumlah ibu yang memiliki bayi
sejumlah 85 orang. Dari hasil studi
pendahuluan
yang
dilakukan
selama
pendataan di desa Sooko pada tanggal 10-14
maret 2014 didapatkan dari 8 ibu yamg
memiliki bayi, diperoleh 1 orang ibu yang
membersihkan bagian kelamin bayi sebelum
dimandikan hanya sewaktu bayi BAB, 1 orang
bayi didapatkan mengalami masalah biang
keringat serta 6 orang yang menyabuni
bayinya setelah bayi dimasukkan ke bak
mandi.
Dari kenyataan tersebut didapatkan
bahwa masih banyak ibu yang belum bisa
memandikan bayinya secara benar, sehingga
kebutuhan
pendidikan
kesehatan
(penyuluhan) sangat dibutuhan untuk dapat
memberikan perawatan bayi sehari-hari,
dimana salah satu perawatan bayi sehari-hari
khususnya memandikan bayi.
Dari data tersebut peneliti tertarik untuk
mengetahui adakah perubahan cara ibu
memandikan
bayi
setelah
dilakukan
penyuluhan tentang cara memandikan bayi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penyuluhan terhadap cara ibu
dalam memandikan bayinya
METODE PENELITIAN
Desain penelitian adalah sesuatu yang
sangat penting dalam penelitian,
yang
memungkinkan
pemaksimalan
kontrol
beberapa faktor yang bisa mempengaruhi
akurasi suatu hasil. Desain penelitian sebagai
petunjuk
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu
tujuan atau menjawab suatu pertanyaan
penelitian. (Nursalam. 2003)
Dalam penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian pra experiment. Jenis
rancangan pra- experiment yang digunakan
adalah One Group Pre test-Post Test
Desaign. Yaitu mengungkapkan hubungan
sebab akibat dengan cara melibatkan satu
kelompok subjek (Nursalam, 2003). Sehingga
dalam rancangan penelitian ini hanya
melibatkan kelompok perlakuan tanpa ada
kelompok kontrol
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
yang memilki bayi yang ada di Wilayah kerja
Polindes desa Sooko, Kecamatan Sooko,
Kabupaten Mojokerto sejumlah 91 orang.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
ibu yang memiliki bayi selama penelitian
berlangsung, dengan jumlah sampel sebesar
14 orang. Penelitian ini menggunakan tekhnik
Probability. Jenis tekhnik sampling yang
digunakan adalah, simple random sampling
yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan
cara memilih sampel diantara populasi
dengan cara random (acak). (Nursalam.
2003). Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebesar 15% dari jumlah populasi. Penelitian
ini terdiri dari dua variabel yaitu : Variabel
independent
(penyuluhan
tentang
memandikan bayi) dan Variabel dependen
(cara ibu dalam memandikan bayinya)
Halaman | 44
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
Pada
penelitian
ini
peneliti
menggunakan alat pengumpulan data berupa
cek lyst atau lembar observasi yang dibuat
oleh peneliti yang akan digunakan untuk
mengukur pelaksanaan peragaan cara ibu
memandikan bayi. Data hasil observasi
pelaksanaan peragaan cara ibu memandikan
bayi sebelum dan setelah dilakukan
penyuluhan memandikan bayi diolah dengan
cara ditabulasikan dan disajikan dalam bentuk
tabel. Untuk mengetahui dan menganalisa
hasil eksperimen pre-test dan pos test
terhadap ada dan tidaknya pengaruh
penyuluhan terhadap cara ibu dalam
memandikan bayinya dilakukan dengan uji
Wilcoxon Match Pairs Test
HASIL PENELITIAN
1. Cara Ibu Memandikan Bayi Sebelum
Penyuluhan
Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa cara ibu memandikan bayi sebelum
penyuluhan adalah 1 orang ( 7.14%) dalam
kategori baik dan 13 orang ( 92.86 % )
dalam kategori cukup, serta tidak ada
responden yang berada dalam kategori
kurang
2. Cara Ibu Memandikan Bayi Sesudah
Penyuluhan
Setelah
dilakukan
penyuluhan
memandikan bayi maka masing-masing
responden dilakukan observasi ulang untuk
mengetahui adanya perbedaan cara ibu
memandikan bayi. Pada diagram di bawah
ini dijelaskan bahwa cara ibu memandikan
bayi setelah dilakukan penyuluhan adalah
12 orang ( 85.71% ) dalam kategori baik
dan 2 orang ( 14.29% ) orang dalam
kategori cukup, serta tidak ada yang
berada dalam kategori kurang
3. Pengaruh Penyuluhan Memandikan Bayi
Terhadap Cara Ibu Dalam Memandikan
Bayi
Dari data yang diperoleh, selanjutnya
dilakukan uji statistik untuk mengetahui
pengaruh penyuluhan yang diberikan
terhadap cara ibu dalam memandikan
bayinya. Uji statistik yang digunakan yaitu
Wilcoxon Match Pairs Test. Hasil dari
analisa terdapat pada lampiran. Dari
tabulasi data yang terlampir dapat dilihat
bahwa distribusi cara ibu memandikan bayi
setelah adalah sebagai berikut :
Meningkat : 12 orang (85.71%)
Menurun : 1 orang (7.14%)
Tetap : 1 orang (7.14%)
Dari hasil penelitian diatas dapat
diketahui bahwa sebelum dilakukan
penyuluhan, jumlah responden yang
memiliki kategori baik dalam memandikan
bayi sebanyak 1 orang dengan nilai 75 dan
13 orang dalam kategori cukup dengan
rentang nilai 64-75.
Dari hasil penelitian di atas dapat
diketahui juga bahwa jumlah responden
yang berada dalam kategori baik
mengalami peningkatan, menjadi 12 orang
dengan rentang nilai 75-89, dan 1 orang
tidak mengalami penambahan dan 1 orang
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan
terdapat penurunan nilai pada lembar
observasi pada bagian membersihkan
tubuh belakang bayi.
Dari data di atas yang berjumlah 14
responden, kemudian diuji dengan test
Wilcoxon sesuai yang terlampir dan
didapatkan jenjang terkecil t hitung sebesar
3 dengan salah satu orang bernilai tetap,
maka n=13 dengan taraf kesalahan 5%
dan T tabel=17, maka 3<17 maka Ho
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh antara pemberian
penyuluhan memandikan bayi dengan cara
ibu dalam memandikan bayi
PEMBAHASAN
1. Cara Ibu Memandikan Bayi Sebelum
Penyuluhan Memandikan Bayi
Dari data yang tercantum pada hasil
penelitian dapat dilihat bahwa dari 14
responden didapatkan 13 responden
(92.86%) dalam kategori cukup dan 1
responden (7.14%) dalam kategori baik.
Dari data tersebut diketahui bahwa
sebagian
besar
cara
responden
memandikan bayi dalam kategori cukup.
Hal ini mungkin disebabkan karena
kemampuan ibu dalam memandikan bayi
diperoleh melalui ajaran keluarga atau
turun-temurun, media cetak atau media
elektronik lainnya. Dalam suatu penelitian
yang dilakukan oleh Prof Murdijianto di
berbagai desa juga ditemukan bahwa
banyak ibu yang merawat bayinya apa
adanya
sesuai
pengetahuan
yang
diterimanya secara turun-temurun.
Menurut Heri Purwanto (1998) faktor
yang mempengaruhi perubahan perilaku
manusia adalah faktor keturunan dan
lingkungan, sedangkan menurut Solita
Sarwono
(2004)
bahwa
proses
pembentukan atau perubahan perilaku
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
Halaman | 45
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
luar dan faktor dari dalam individu, dimana
faktor dari dalam individu yang sangat
berpengaruh dalam pembentukan sikap
salah satunya adalah persepsi yaitu
pengamatan yang merupakan kombinasi
dari penglihatan, pendengaran, penciuman
serta pengalaman masa lalu. Dengan
demikian perilaku seseorang sangat
dipengaruhi oleh apa yang ditangkap oleh
panca indra dan pengalaman masa lalu.
2. Cara Ibu Memandikan Bayi Setelah
Penyuluhan Memandikan Bayi.
Dari data yang tercantum pada hasil
penelitian dapat dilihat bahwa setelah 14
responden diberikan penyuluhan berupa
cara memandikan bayi didapatkan 12
responden (85.71%) dalam kategori baik
dan 2 responden (14.29%) dalam kategori
cukup.
Menurut
Hiswani dalam artikel
“Penyuluhan Kesehatan Pada Penderita
Deabetes Mellitus” harapan yang ingin
dicapai dari suatu penyuluhan adalah
mengubah periakal (knowledge), perirasa
(attitude) dan perilaku (behaviour).
Menurut Nasrul Efendi (1998)
keberhasilan suatu penyuluhan dapat
dipengaruhi oleh faktor proses dalam
penyuluhan yaitu waktu, tempat, jumlah
sasaran, alat peraga, metode dan bahasa
yang digunakan.
Dari data di atas dapat diketahui
bahwa setelah dilakukan penyuluhan
terjadi peningkatan nilai. Hal ini disebabkan
responden telah diberikan penyuluhan
tentang memandikan bayi pada waktu
posyandu
dengan
mengembangkan
komunikasi dua arah antara pemberi
penyuluh
dan
sasaran,
sehingga
diharapkan meningkatkan pemahaman
sasaran
terhadap
pesan
yang
disampaikan. Metode yang di gunakan
dalam penyuluhan adalah demonstrasi
dengan alat peraga yang digunakan adalah
leaflet. Menurut Nasrul Efendi (1998)
keuntungan dari metode demonstrasi ini
adalah:
 Dapat memberikan ketrampilan tertentu
pada sasaran
 Dapat meyakinkan peserta bahwa
mereka dapat melakukannya.
 Membantu sasaran untuk memahami
dengan
jelas
jalannya
prosedur
memandikan bayi.
Sedangkan manfaat dari penggunaan
leaflet sebagai alat peraga bagi sasaran
adalah :
 Dapat melihat nyata inti materi yang
disampaikan sehingga mudah untuk
dicerna.
 Memudahkan dalam mengingat pesan
yang disampaikan oleh penyuluh,
 Mempermudah
pengertian
sasaran
dalam menangkap makna materi yang
disampaikan.
Berdasarkan hal di atas maka
penggunaan metode demonstrasi dan alat
peraga berupa leaflet adalah untuk
memudahkan sasaran dalam memahami
dan mengingat materi penyuluhan yang
diberikan.
3. Pengaruh Penyuluhan Memandikan Bayi
Terhadap Cara Ibu Dalam memandikan
Bayinya
Berdasarkan
hasil
perhitungan
dengan Wilcoxon Match Pairs Test
diperoleh t hitung sebesar 3, sedangkan t
tabel dengan tingkat kesalahan α 0.05 dan
n=13 adalah 17, sehingga t hitung < t tabel.
Dengan demikian Ho dalam penelitian ini
ditolak, dan hal ini dapat diartikan bahwa
terdapat
pengaruh
penyuluhan
memandikan bayi terhadap cara ibu dalam
memandikan bayinya.
Menurut Nasrul Efendi (1998)
keberhasilan penyuluhan dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu faktor penyuluh, faktor
proses dalam penyuluhan dan faktor
sasaran. Faktor dari sasaran yang
mempengaruhi penyuluhan adalah tingkat
pendidikan yang akan mempengaruhi cara
pandang seseorang terhadap informai baru
yang
diterimanya,
sosial
ekonomi,
kepercayaan dan adat-istiadat yang telah
tertanam
sehingga
sulit
untuk
mengubahnya, serta kondisi lingkungan.
Penyuluhan kesehatan merupakan
suatu proses yang berlangsung secara
terus-menerus, yang kemajuannya harus
diamati terutama oleh pemberi penyuluhan.
Pada
umumnya
kebutuhan
akan
penyuluhan kesehatan dideteksi oleh
petugas
kesehatan,
selanjutnya
ditumbuhkan rasa membutuhkan pada
pasien. Tujuan penyuluhan memandikan
bayi pada ibu yang memiliki bayi adalah
meningkatkan pengetahuan para ibu
mengenai
cara
memandikan
bayi.
Pengetahuan akan menjadi titik tolak
perubahan sikap dan gaya hidup mereka..
Halaman | 46
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
Peningkatan pengetahuan sasaran dapat
dilakukan perubahan dengan memberikan
penyuluhan
kesehatan
sehingga
meningkatkan
pengetahuan
sasaran.
Perubahan dapat terjadi jika terdapat
perubahan sikap ibu mengenai materi yang
disampaikan. Suatu sikap dapat terwujud
dalam perbuatan nyata memerlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan
diantaranya
adalah
fasilitas. Pada akhirnya tujuan penyuluhan
memandikan bayi dapat tercapai yaitu
perubahan perilaku memandikan bayi yang
benar dan meningkatnya kepatuhan yang
selanjutnya akan meningkatkan pola
prilaku hidup sehat
SIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian dan
akhir dari pembahasan penelitian penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut
:
1. Cara ibu dalam memandikan bayi sebelum
dilakukan penyuluhan diperoleh data
bahwa mayoritas ibu di desa Sooko
Kecamatan Sooko (92.86 %) dalam
kategori cukup.
2. Cara ibu dalam memandikan bayi setelah
dilakukan penyuluhan memandikan bayi
adalah mayoritas ibu di desa Sooko
Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto
(85.71%) dalam kategori baik.
3. Terdapat pengaruh antara pemberian
penyuluhan memandikan bayi terhadap
cara ibu dalam memandikan bayinya di
desa Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten
Mojokerto.
SARAN
Berdasarkan hasil kajian pada bab–bab
sebelumnya, peneliti memberikan sumbang
saran pada pihak-pihak yang terkait dengan
penelitian, antara lain :
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Pada penelitian ini terdapat keterbatasan
waktu
dalam
mendapatkan
sampel
penelitian. Untuk penelitian selanjutnya
diharapkan mempergunakan waktu yang
lebih banyak dan seefisien mungkin.
Pada penelitian ini tidak memberikan
perhatian terhadap usia ibu, tingkat
pendidikan dan tingkat paritas ibu, karena
hanya memberikan penyuluhan tentang
cara memandikan bayi. Harapan peneliti
untuk
penelitian
selanjutnya
dapat
mempersempit kriteria inklusi untuk
memperkuat hasil penelitian.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan di desa Sumberejo
diharapkan dapat memberikan penyuluhan
kesehatan tentang memandikan bayi untuk
meningkatkan kemampuan ibu yang
memiliki bayi dalam memandikan bayinya.
Oleh karena itu untuk memperoleh hasil
yang
optimal,
kegiatan
penyuluhan
sebaiknya dilakukan secara continue dan
berkesinambungan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai tambahan pustaka
dan acuan dalam proses pembelajaran
tentang pendidikan kesehatan baik dalam
materi ataupun metode yang digunakan
dalam penyampaian penyuluhan sehingga
mahasiswa dapat memberikan penyuluhan
atau
promosi
kesehatan
terhadap
masyarakat secara optimal, dan pada
akhirnya tujuan dari penyuluhan dapat
tercapai
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2006). Kesehatan Balita dan Anak.
Available from : http://www.balitaandaglobal.com/news.php?aksi=list&kat
eg=52. (Accessed on Sunday, April 6.
2014.01.00 pm).
Friedman,Marlyn M. (1998). Keperawatan
Keluarga: Teori dan Praktek. Jakarta:
EGC
Hiswani. (2008). Penyuluhan Kesehatan Pada
Penderita Diabetes Melitus. Available
from:
http://library.usu.ac.id/download/fkm/D01
00739.pdf.
Hery Purwanto. (1998). Pengantar Perilaku
Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta :
EGC
Sr.
Irene. (2008). Tak Usah Takut
Memandikan Bayi.
Available from:
(http://Yuwiluninetwordpress.com/2008/0
3/29/tak-usah-takut-memandikan-bayi/.
Kelly,
Paula. (2001). Bayi Anda Tahun
Pertama: Tip Bergambar Perawatan
Bayi Tahap demi Tahap. Jakarta: Arcan
Kompas. (2002). Pendidikan Ibu Pengaruhi
Tingkat Kematian Bayi. Available from:
http://www.library.ohiou/indopubs/.
Halaman | 47
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
Nasrul
Efendi.
Keperawatan
Jakarta: EGC
(1998).
Dasar-Dasar
Masyarakat Edisi 2.
Solito Sarwono. (2004). Sosiologi Kesehatan.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Nursalam.
(2003).
Konsep
Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Suharsimi
Arikunto.
(2006).
Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakrta: Rineka Cipta
Orenstein, Julian. (2005). 365 Tip Untuk Bayi
Pada Tahun Pertama. Jakarta: Arcan
Suryani
Soepardan.
(2001).
Panduan
Perawatan Bayi Sakit. Jakarta: Puspa
Swara
Soekidjo Notoatmodjo. (2005). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Halaman | 48
Download