BLOCK BOOK HUKUM HINDU. I. Identitas Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Hukum Hindu. Kode Mata Kuliah / SKS : WBI 5247 / 2 SKS. Status Mata Kuliah : Wajib Progran Kekhususan Hukum dan Masyarakat Semester : V (lima). II. Planning Group: 1. I Wayan Koti Cantika,SH. 2. I Nyoman Wita,SH.MH. 3. Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. III. Deskripsi Perkuliahan. Mata kuliah hukum Hindu merupakan mata kuliah wajib dari Progran Kekhususan Hukum dan Masyarakat, yang merupakan mata kuliah berdiri sendiri.Artinya tidak harus menempuh dan lulus mata kuliah tertentu, untuk mengikuti matakuliah ini. Mata kuliah hukum Hindu membahas tentang hukum yang berlaku bagi komunitas masyarakat yang beragama Hindu. Disadari bahwa masyarakat bangsa di Indonesia yang berbhineka baik dilihat dari suku, bahasa, agama maupun keaneka ragaman budayanya, sedangkan dilain sisi masyarakat yang beragama Hindu di Indonesia adalah masyarakat yang berkebangsaan Indonesia pula. Selain masyarakat Hindu ini tunduk kepada hukum agamanya tetapi tunduk pula kepada hukum nasional sebagai warganegara dari Negara Republik Indonesia. Dalam Mata Kuliah Hukum Hindu ini akan dibahas mengenai bidang-bidang hukum yang menata kehidupakan komunitas Masyarakat Hindu. Perkuliahan mata kuliah ini dibahas dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan Seperti : Pengertian, Sumber Hukumnya, Wujud hukum, Lingkup hukum, Hukum Hindu dalam Kaitan Hukum Adat dan Hukum Nasional, Hukum Acara menurut Hindu dan Eksistendinya Dalam Tatanan Hukum Nasional, hal inipun tidak luput pula dari dinamikanya disesuaikan dengan perkembangan jaman (era globalisasi). Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 1 IV. Tujuan Mata Kuliah. Dengan diberikannya mata kuliah hukum Hindu ini diharapkan mahasiswa mampu mengetahui, mengerti, memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip hukum Hindu serta mampu menganalisis, permasalahan hukum yang timbul dan berkembang dalam masyarakat komunitas Hindu dalam kaitannya dengan perkembangan iptek diera globalisasi ini serta mampu mengaplikasikan hukum Hindu sebagai hukum agama bagi masyarakat Hindu pada khususnya. V. Persyaratan Mengikuti Mata Kuliah Untuk menempuh mata kuliah hukum Hindu mahasiswa tidak harus telah menempuh dan lulus mata kuliah hukum tertentu terlebih dahulu. VI. Metoda dan Strategi Proses Pembelajaran. Metoda perkuliahan adalah Problem Based Learning (PBL) yang pusat pembelajarannya ada pada mahasiswa. Metoda ini diterapkan dengan cara belajar (learning) dan bukan mengajar (teaching). Strategi Pembelajaran. Strategi pembelajaran ini adalah dengan cara mengkombinasikan antara perkuliahan, diskusi dan tutorial dengan prosentase 50 % (6 kali pertemuan atau perkuliahan) dan 50 % (6 kali pertemuan dengan tutorial dan diskusi), 1 (satu) kali untuk Test Tengah Semester (UTS) dan 1(satu) kali untuk Ujian Akhir Semester (UAS), sehingga total pertemuan untuk bobot 2 SKS adalah 14 (empat belas) kali termasuk UTS dan TAS. Pelaksanaan Perkuliahan dan Tutorial. Untuk pelaksanaan perkuliahan dari mata kuliah hukum ini direncanakan berlangsung 6 (enam) kali pertemuan untuk kuliah yaitu pertemuan ke : 1,3,5,7,9 dan 11. Sedangkan untuk pertemuan tutorial dan diskusi juga 6 (enam) kali yaitu pada pertemuan ke : 2,4,6,8,10 dan 12. Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 2 Strategi Perkuliahan. Dalam perkuliahan hukum Hindu ini akan dibahas pokok-pokok materi bahasan yang akan disajikan dengan menggunakan alat bantu seperti :white board, OHP, atau power point serta menyiapkan bahan-bahan bacaan tertentu dan apabila dipandang sulit untuk menemukan bahan-bahan bacaan tersebut maka perlu disiapkan seperti : Buku Ajar dan Block Book dari materi mata kuliah yang bersangkutan. Sebelum perkuliahan dimulai mahasiswa wajib mempersiapkan diri (self study) dengan cara mencari bahan (materi) serta memahami materi dari masing-masing pokok bahasan yang akan dikuliahkan ataupun yang akan didiskusikan sesuai dengan apa yang telah diarahkan (guidance) dalam block book. Teknik Perkuliahan Tehnik perkuliahan yang digunakan yaitu dalam bentuk : Pemaparan materi, tanya jawab dan diskusi (model proses pembelajaran dua arah). Strategi Tutorial. Strategi tutorial meliputi : 1. Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas (PR) berupa Discussion Task, Study Task dan Problem Task sebagai bagian dari self study, kemudian berdiskusi di kelas dengan cara presentasi dengan menggunakan pawer point. 2. Dalam 6 (enam) kali pertemuan tutorial di kelas, mahasiswa diwajibkan : a. Menyerahkan karya tulis berupa paper atau tugas lainnya sesuai dengan topik yang akan di bahas. b. Mempresentasikan paper atau tugas yang telah diberikan dengan menggunakan fasilitas yang tersedia. c. Memposisikan diri dalam peran masing-masing dalam diskusi apakah sebagai pemandu, notulis atau anggota atau peserta. VII. Ujian dan Penilaian. Ujian akan dilaksanakan 2(dua) kali dalam satu semester dalam bentuk tertulis baik pada Ujian Tengah Semester (UTS) maupun pada Ujian Akhir Semester (UAS). Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 3 Penilaian akhir (Nilai Akhir = NA) akan disesuaikan dengan rumus yang telah tercantum dalam Buku Pedoman Fakultas Hukum Universitas Udayana. (TT +TTS) + 2 X UAS 2 = NA 3 Nilai Range A 80 – 100 B+ 70 – 79 B 65 – 69 C+ 60 – 64 C 55 – 59 D+ 50 – 59 D 40 – 49 Komponen Penunjang Penilaian : Absensi, Kedisiplinan ,Kepribadian (sikap dan prilaku). VIII. Materi Perkuliahan (Organisasi Perkuliahan). Pertemuan I. “ Pendahuluan Pengertian Hukum Hindu, Peristilahan Hukum, UnsurUnsur Hukum dan Wujud Hukum Hindu”(C2) 1. Kontrak Perkuliahan. 2. Pengertian Hukum Hindu 3. Peristilahan Hukum ( baik dalam kitab Weda maupun diluar kitan Weda) 4. Unsur-unsur Hukum Hindu. 5. Wujud Hukum Hindu Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 4 Pertemuan II. Hukum Hindu, tentang : ”Sumber Hukum Hindu”(C3) 1. Tinjauan sumber Hukum : a.Dalam arti historis b.Dalam arti sosiologis c.Dalan arti filsafat dan d.Dalam arti formil. 2. Pengaturan Sumber Hukum Hindu 3. Kedudukan Sumber Hukum Hindu. Pertemuan III. Hukum Hindu,Tentang : Lingkup Hukum Hindu(C3). 1. Wyawaharapada Dalam kitab Dharmasutra 2. Asta dasa Wyawaharapada Manawadharmasastra. Pertemuan IV. Hukum Hindu, tentang : ”Hukum Hindu Dalam Kaitannya Dengan Hukum Adat dan Hukum Nasional” (C3). 1. Teori pembuktian pengaruh hukum agama terhadap hukum adat 2. Perkawinan : a. Dasar-dasar perkawinan b.Syarat Perkawinan Menurut Hindu c.Hak dan Kewajiban Suami Istri d.Kedudukan Anak 3. Hukum Waris : a.Prinsip-prinsip pewarisan. b.Sistem dan syarat-syarat sebagai ahli waris. c.Proses pewarisan. Pertemuan V. Hukum Hindu, tentang : “Pembuktian Dalam Hukum Hindu” (C3) a. Pengemban Kekuasaan Yudikatif menurut Manawadharmasastra. b.Pembuktian Menurut Sastra. Pertemuan VI. Hukum Hindu, tentang : ”Bukti Dalam Hukum Hindu” (C4). 1. Bukti 2. Saksi Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 5 IX. Bahan Bacaan. Abdurrahman, 1985, Himpunan Peraturan Perkawinan,Akademika Pressindo, Jakarta. Perundang-undangan tentang Bosch,F.D.K.,1983, Masalah Penyebaran Kebudayaan Hindu Di Kepulauan Indonesia, Bhratara, Jkt. Bushar Muhammad, 1983, Pokok-Pokok Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta. Buku Pelajaran Agama HinduUntuk Perguruan Tinggi, Anuman sakti, Jakarta. Chandra,R, 1980, The Question and answer series Hindu law, Allahab, Law Agency. Derana,Tjok Raka,1994, Pengenalan Hukum Adat Bali Dalam Menunjang Pembinaan Hukum Nasional, dikutip dari Hukum Dalam Teori dan Praktek, Kumpulan Karangan Dosen FH, KertaPatrika. Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika, 1987, Azas-Azas Hukum Perkawinan di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta Hazairin, 1987, Hukum Kekeluargaan Nasional, Pradnya Paramita, Jakarta. Hilman Hadikusuma, 1979, Hukum Perkawinan Adat , Alumni, Bandung. _______, 1979, Hukum Waris Adat, Alumni, Bandung. _______, 1979, Hukum Pidana Adat, Alumni, Bandung. Kajeng, dkk, Sarassamuscaya (terjemahan). Koesnoe Moch.1979, Catatan-Catatan Terhadap Hukum Adat Dewasa ini, Airlangga Universitas Press, Surabaya Mantara, I.B. , 2006, Bhagawadgita ( alih bahasa dan penjelasannya), Pemerintah Provinsi Bali. Moh. Yamin, Tata Negara Majapahit. Nala, Igst. Ngr. Dan IG K Adia Wiratmadja, 1995, Murddha Agama Hindu, Upada Sastra,Denpasar. Pudja,I Gde, 1975, Pengantar Agama Hindu Suatu Studi Tentang Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Hindu,Mayasari, Jakarta. _______.1977, Apakah Hukum Hindu itu Hindu), Mayasari, Jkt. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 6 _______, 1977, Hukum Kewarisan Hindu Yang Diresipir Kedalam Hukum Adat Di Bali Dan Lombok, Yunisco,Jkt. _______, 1977, Pengantar Perkawinan Menurut Hujkum Hindu, Mayasari,Jkt. _______, dan Tjok Rai Sudarma, 1973, Manawadharmasastra . Soerjono Soekanto, dan Soleman B Taneko, 1981, Hukum Adat Indonesia, CVRajawali,Jakarta. Soepomo R. 1976, Bab-Bab Tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta. Soerojo Wignyodipuro, 1973, Pengantar dan asas-asas Hukum Adat, Alumni, Bandung. Widnyana, I Md.1993, Kapita Slekta Hukum Pidana Adat,Erescu,Bandung. Wantjik Saleh,K, 1976, Hukum Perkawinan Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Wiranata I Gede,AB.,2005, Hukum Adat Indonesia, Perkembangannya dari Nusa ke Nusa, Citra Aditya Bakti, Bandung. Wiryono Prodjodikoro, 1981, Hukum Waris di Indonesia, Sumur, Bandung. _______, 1981, Hukum Perkawinan di Indonesia, Sumur, Bandung. . Indonesia,Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Indonesia, Undang-Undang Tentang Perkawinan,UUNo.1 Tahun 1974 Indonesia,UU Tentang Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman, UU No. 14 Th.1970 yo UU No.33 Tahun 1999 yo UU.No. 4 Tahun 2004, yo UU No.4 2009 tentang Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman. X. Persiapan Proses Perkuliahan. Mahasiswa diwajibkan mempunyai Block Book mata kuliah Hukum Hindu sebelum perkuliahan dimulai dan sudah mempersiapkan materi sebelumnya sehingga proses perkuliahan dan tutorial dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 7 PERTEMUAN I. Perkuliahan 1 (lecture). PENDAHULUAN : 1. Kontrak Perkuliahan. 2. Pengertian Hukum Hindu 3. Peristilahan Hukum ( baik dalam kitab Weda maupun di luar kitab Weda) 4. Unsur-unsur Hukum Hindu 5. Wujud Hukum Hindu Bahan Bacaan : Kajeng, dkk, Sarassamuscaya (terjemahan). Mantara, I.B. , 2006, Bhagawadgita ( alih bahasa dan penjelasannya), Pemerintah Provinsi Bali. Nala, Igst. Ngr. Dan IG K Adia Wiratmadja, 1995, Murddha Agama Hindu, Upada Sastra,Denpasar. Pudja,I Gde, 1975, Pengantar Agama Hindu Suatu Studi Tentang Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Hindu,Mayasari, Jakarta. _______.1977, Apakah Hukum Hindu itu Hindu), Mayasari, Jkt. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra . Sadya, Wayan, 1990, Panggilan Weda, (alih bahasa),Yayasan Dharma Sarathi,Jkt. Surpha, I Wayan, 1986, Pengantar Hukum Hindu, TP. PERTEMUAN II. Tutorial 1. Hukum Hindu Tentang : a. Pengertian Hukum Hindu, b. Peristilahan Hukum ( baik dalam kitab Weda maupun diluar kitan Weda) c. Unsur-unsur Hukum Hindu d. Wujud Hukum Hindu Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 8 PROBLEM TASK : Untuk mengenal sesuatu, maka dimulai dengan identitas, sama halnya untuk dapat mengenal dan memahami hukum Hindu itu. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang pluralistis dalam banyak hal seperti : Suku, wilayah, agama, bahasa yang dipergunakan, tradisi, nilai budaya (norma hukumnya), juga akan ditunjukkan dengan aneka istilah serta karakteristik yang berbeda pula; baik dalam bentuk ataupun warna. Karena karakteristik yang berbeda sudah tentu cara memposisikan sesuatu itupun berbeda – beda hal itu tergantung dari situasi dan kondisi yang dimiliki suatu daerah dengan komunitas masyarakatnya. Demikian pula halnya untuk mengenal hukum sebagai suatu norma, dalam suatu wilayah dari suatu masyarakat tertentu. Dalam hal ini pembahasannya difokuskan untuk mengenal dan mendalami hukum Hindu pada khususnya. Pertanyaan : 1. Apakah yang dimaksud dengan masyarakat ? 2. Untuk menata masyarakat itu diperlukan aturan, khususnya menata kehidupan masyarakat Hindu pada khususnya juga diperlukan aturan (hukum Hindu). Apa hukum Hindu itu ? 3. Masyarakat berbeda , inilah pluralisme dengan tradisi yang berbeda pula, pemberian namapun akan berbeda pula. Untuk mengenal tatanan dari suatu masyarakat itupun beraneka istilah. Apa istilah tatanan yang dipergunakan dikalangan masyarakat Hindu itu, dimana peristilahan tentang hukum itu dijumpai pengaturannya ? 4. Unsur-unsur apakah yang didapat dari tatanan masyarakat itu sehingga memenuhi unsur hukum pada umumnya ? 5. Wujudud atau bentuk dari tatanan itu berbeda-beda, bagaimana bentuk tatanan masyarakat Hindu itu ? 6. Apa yang dimaksudkan bahwa tatanan itu dalam bentuk kompilasi ? 7. Mengapa dikatakan dalam bentuk atau wujud seperti itu ? 8. Dari sekian tatanan atau aturan masyarakat Hindu itu ada yang dikenal dengan kompedium, yang mana aturan itu yang dikenal dengan kompedium ? 9. Mengapa tatanan itu dikatakan kompedium? 10. Kitab yang mana tergolong Weda Sruti, Weda Smrti dan Nibandha ? Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 9 Bahan Bacaan : Kajeng, dkk, Sarassamuscaya (terjemahan). Nala, Igst. Ngr. Dan IG K Adia Wiratmadja, 1995, Murddha Agama Hindu, Upada Sastra,Denpasar. Mantara, I.B., 2006, Bhagawadgita ( alih bahasa dan penjelasannya), Pemerintah Provinsi Bali. Pudja,I Gde, 1975, Pengantar Agama Hindu Suatu Studi Tentang Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Hindu,Mayasari, Jakarta. _______.1977, Apakah Hukum Hindu itu Hindu), Mayasari, Jkt. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra . Sadya, Wayan, 1990, Panggilan Weda, (alih bahasa),Yayasan Dharma Sarathi,Jkt. Surpha, I Wayan, 1986, Pengantar Hukum Hindu, TP. PERTEMUAN III. PERKULIAHAN 2 (lecture). Hukum Hindu tentang : ”Sumber Hukum Hindu”(C3) 1.Tinjauan sumber Hukum : a.Dalam arti historis b.Dalam arti sosiologis c.Dalan arti filsafat dan d.Dalam arti formil. 2. Pengaturan Sumber Hukum Hindu 3. Kedudukan Sumber Hukum Hindu. Bahan Bacaan : Bosch, F.D.K.,1983, Masalah Penyebaran Kebudayaan Hindu Di Kepulauan Indonesia, Bhratara, Jkt.. Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 10 Buku Pelajaran Agama HinduUntuk Perguruan Tinggi, Anuman sakti, Jakarta. Mantara, I.B., 2006, Bhagawadgita ( alih bahasa dan penjelasannya), Pemerintah Provinsi Bali. Kajeng, dkk, Sarassamuscaya (terjemahan) Nala, Igst. Ngr. Dan IG K Adia Wiratmadja, 1995, Murddha Agama Hindu, Upada Sastra,Denpasar. Pudja,I Gde, 1975, Pengantar Agama Hindu Suatu Studi Tentang Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Hindu,Mayasari, Jakarta. _______.1977, Apakah Hukum Hindu itu Hindu), Mayasari, Jkt. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum _______, 1984, Pengantar Agama Hindu II Sraddha, Mayasari Jakarta _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra. Titib, I Made, 1996, Pengantar Weda, Hanuman Sakti,Jkt. Wiyana,Ketut,1994, Bagaimana Umat Hindu Menghayati Tuhan,Penebar Swadaya,Jkt. PERTEMUAN IV. TUTORIAL 2 Hukum Hindu tentang : Sumber Hukum Hindu”(C3) 1. Tinjauan sumber Hukum : a.Dalam arti historis b.Dalam arti sosiologis c.Dalan arti filsafat dan d.Dalam arti formil. 2. Pengaturan Sumber Hukum Hindu 3. Kedudukan Sumber Hukum Hindu. PROBLEM TASK : Dipahami bahwa perjalanan waktu, hari, tahun sangat menentukan sesuatu untuk berdinamika ( mengalami perkembangan ) misalnya salah satu contoh waktu pemerintahan Presiden RI yang pertama Ir.Soekarno dan pemerintahan presiden Soeharto, dimasing masing Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 11 periode pemerintahannya dikenal dengan orde lama dan orde baru. Ini adalah sejarah. Demikian pula tentang perkembangan hukum, khususnya terhadap hukum Hindu sehingga dapat diketahui pertumbuhan hukum serta dari data yang ditemukan. Keadaan yang demikian ini akan menjadi tonggak oleh para peneliti hukum pada khususnya. Dari data yang ditemukanpun akan selalu mengalami perubahan dalam pertumbuhannya atau perkembangannya. Manusia sebagai unsur pembentuk masyarakat yang teratur, tentu ada aturannya. Karenanya masyarakat adalah kelompok manusia pada suatu daerah tertentu yang memiliki hubungan, baik hubungan dibidang budaya, agama, bahasa dan lain sebagainya. Dari hubungan itu tertata sedemikian rupa melalui tradisi yang telah melembaga maupun atas dasar pengaruh yang berkembang berikutnya, tentu pula atas dasar perenungan dari suatu masyarakat yang pada akhirnya”mengakar rumput”. Disisi lain pertumbuhan hukum tidak lepas pula dari tinjauan ilmu pikir atau filsafat, terutama dari salah satu cabang dari ilmu filsafat ini adalah etika. Etika ini adalah membahas berbagai konsep pandangan tentang nilai. Hukum berkembang di dalam masyarakat atas dasar konsep nilai. Dapat juga hukum itu ditelusuri dari hasil cipta oleh suatu badan tertentu dengan sistimatika tertentu selanjutnya diajengkan menjadi aturan positip. Hukum Hindu sebagai hukum agama adalah bersumber dari kitab suci yaitu Weda (Sruti), aturan inipun mengalai pertumbuhan atau berkembang sesuai dengan jamannya atau lebih keren dengan kata situasi dan kondisi ( desa, kala dan patra), maka jaman berikutnya lahirlah aturan yang dikenel dengan Smrti, demikian pula Nibandha, dengan sistimatika tertentu atau dengan hiarkhi dan kedudukan sedemikian rupa. Pertanyaan : 1. Dari paparan di atas akan dapat diketahui bahwa penelusuran hukum itu dapat ditelusuri dari beberapa aspek, dari aspek apa saja penelusuran hukum itu dilakukan ? 2. Mengapa hukum Hindu itu dikatakan sebagai hukum agama ? 3. Telusuri dalam kitab apa pengaturan hukum Hindu itu dan bagaimana sistimatika sumber hukum Hindu itu ? 4.Diamati dari jaman tumbuhnya aturan atau Dharma itu maka dapat diklasifikasikan jenis aturan, aturan yang mana itu ? 5. Bagaimana kedudukan dan eksistensi dari aturan yang tumbuh dari suatu jaman yang berbeda ? Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 12 Bahan Bacaan : Bosch, F.D.K.,1983, Masalah Penyebaran Kebudayaan Hindu Di Kepulauan Indonesia, Bhratara, Jkt.. Buku Pelajaran Agama HinduUntuk Perguruan Tinggi, Anuman sakti, Jakarta. Kajeng, dkk, Sarassamuscaya (terjemahan). Nala, Igst. Ngr. Dan IG K Adia Wiratmadja, 1995, Murddha Agama Hindu, Upada Sastra,Denpasar. Pudja,I Gde, 1975, Pengantar Agama Hindu Suatu Studi Tentang Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Hindu,Mayasari, Jakarta. _______.1977, Apakah Hukum Hindu itu Hindu), Mayasari, Jkt. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum _______, 1984, Pengantar Agama Hindu II Sraddha, Mayasari Jakarta _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra . Wiyana,Ketut,1994, Bagaimana Umat Hindu Menghayati Tuhan,Penebar Swadaya,Jkt. PERTEMUAN V. PERKULIAHAN 3 (lecture). Hukum Hindu tentang : ” Lingkup Hukum Hindu”(C3). a. Wyawaharapada Dalam kitab Dharmasutra b. Asta dasa Wyawaharapada Manawadharmasastra. Bahan Bacaan. Abdurrahman, 1985, Himpunan Peraturan Perundang-undangan tentang Perkawinan, Akademika Pressindo, Jakarta. Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika, 1987, Azas-Azas Hukum Perkawinan di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta. Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 13 Hilman Hadikusuma, 1979, Hukum Waris Adat, Alumni, Bandung. Hilman Hadikusuma, 1995, Hukum Perkawinan Adat, Alumni, Bandung Moh. Yamin, Tata Negara Majapahit. Nala, Igst. Ngr. Dan IG K Adia Wiratmadja, 1995, Murddha Agama Hindu, Upada Sastra,Denpasar. Pudja,I Gde, 1975, Pengantar Agama Hindu Suatu Studi Tentang Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Hindu,Mayasari, Jakarta. _______.1977, Apakah Hukum Hindu itu Hindu), Mayasari, Jkt. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum _______, 1977, Hukum Kewarisan Hindu Yang Diresipir Kedalam Hukum Adat Di Bali Dan Lombok, Yunisco,Jkt. _______, 1977, Pengantar Perkawinan Menurut Hujkum Hindu, Mayasari,Jkt. _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra . Slamet Mulyana,1967, Perundang-Undangan Majapahit,Bhatara,Jkt. ________, 1979,Negarakertagama, dan Tafsir sejarahnya,Bhatara,Jkt. Wantjik Saleh,K., 1976, Hukum Perkawinan Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Widnyana, I Md.1993, Kapita Slekta Hukum Pidana Adat,Erescu,Bandung. Adigama,1909, Terjemahan I Goesti Oka,Landsdrukkerij,Batavia. Poetoe Djelantik dan Ida Bagoes Agama, 1918, Terjemahan I Goesti Poetoe Djelantik, Landsdrukkerij,Batavia Indonesia,UU tentang Perkawinan, UU No.1 Tahun 1974 PERTEMUAN VI. TUTORIAL 3 Tentang Lingkup Hukum Hindu”(C3). a. Wyawaharapada Dalam kitab Dharmasutra b. Asta dasa Wyawaharapada Manawadharmasastra. Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 14 PROBLEM TASK : Dari beberapa kitab sastra Hindu yang memuat pokok-pokok pikiran hukum Hindu, diantara penulis Dharmasutra itu terdapat banyak pemikiran yang merupakan topik pokok mengenai wyawaharapada, yang dijumpai dalam berbagai kitab; tidak sama jumlahnya, ini menunjukkan semacam proses perkembangan hukum Hindu. Misalnya dalam kitab Dharmasutra yang ditulis oleh Gautama, Apastamba atau oleh Baudayana. Demikian pula karya sastranya satu sama lain adalah berbeda. Wasista karya sastranya (salah satu tokoh Dharmasutra) mendekati apa yang ditulis dalam kitab Dharmasastra. Kitab yang lebih muda dari Dharmasutra perkembangan sastra. adalah Dharmasastra(Smrti). Ini hanya menunjukkan proses Kitab sastra karya Manu merupakan Dharmasastra yang cukup terkenal. Dari paparan di atas, maka dapat disampaikan permasalahannya untuk dikaji dan didiskusikan : 1. Bagaimana kreteria yang dipergunakan sehingga karya sastra itu disebut Dharmasutra atau Dharma sastra ? 2. Wyawahara pada yang bagaimana didapat dari masing-masing penulis Dharmasutra sehing menunjukkan suatu dinamika hukum dalam hukum Hindu ? 3. Kalau dibandingkan antara hukum Hindu baik Dharmasutra atau Dharnasastra dengan hukum dewasa ini, bagaimana tentang pengaturan materi hukumnya ? 4. Khussus terhadap Manusmrti bagaimana lingkup pengaturan hukumnya ? 5. Perbandingan antara materi hukum Dharmasutra dengan Dharmasastra nampak perkembangan materi yang sangat meluas, meliputi apa saja perkembangan materi hukum itu ? 6. Dalam compedium Hindu, pada buku keberapa dan pasal berapa saudara temukan pengaturan tentang : a.Hukum Perdata, b. Hukum Pidana, Hukum Pemerintahan dan Hukum Acara. Bahan Bacaan : Abdurrahman, 1985, Himpunan Peraturan Perundang-undangan tentang Perkawinan, Akademika Pressindo, Jakarta. Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika, 1987, Azas-Azas Hukum Perkawinan di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta. Hilman Hadikusuma, 1979, Hukum Waris Adat, Alumni, Bandung. Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 15 Hilman Hadikusuma, 1995, Hukum Perkawinan Adat, Alumni, Bandung Moh. Yamin, Tata Negara Majapahit. Nala, Igst. Ngr. Dan IG K Adia Wiratmadja, 1995, Murddha Agama Hindu, Upada Sastra,Denpasar. Pudja,I Gde, 1975, Pengantar Agama Hindu Suatu Studi Tentang Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Hindu,Mayasari, Jakarta. _______.1977, Apakah Hukum Hindu itu Hindu), Mayasari, Jkt. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum _______, 1977, Hukum Kewarisan Hindu Yang Diresipir Kedalam Hukum Adat Di Bali Dan Lombok, Yunisco,Jkt. _______, 1977, Pengantar Perkawinan Menurut Hujkum Hindu, Mayasari,Jkt. _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra . Slamet Mulyana,1967, Perundang-Undangan Majapahit,Bhatara,Jkt. ________, 1979,Negarakertagama, dan Tafsir sejarahnya,Bhatara,Jkt. Wantjik Saleh,K., 1976, Hukum Perkawinan Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Widnyana, I Md.1993, Kapita Slekta Hukum Pidana Adat,Erescu,Bandung. Adigama,1909, Terjemahan I Goesti Oka,Landsdrukkerij,Batavia. Poetoe Djelantik dan Ida Bagoes Agama, 1918, Terjemahan I Goesti Poetoe Djelantik, Landsdrukkerij,Batavia Indonesia,UU tentang Perkawinan, UU No.1 Tahun 1974 PERTEMUAN VII. PERKULIAHAN 4 (lecture). Hukum Hindu tentang : Tentang Hukum Hindu Dalam Kaitannya Dengan Hukum Adat dan Hukum Nasional” (C3). 1.Teori pembuktian pengaruh hukum agama terhadap hukum adat 2.Perkawinan : a. Dasar-dasar perkawinan b.Syarat Perkawinan Menurut Hindu c.Hak dan Kewajiban Suami Istri Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 16 d.Kedudukan Anak 2. Hukum Waris : a.Prinsip-prinsip pewarisan. b.Sistem dan syarat-syarat sebagai ahli waris. c.Proses pewarisan. Bahan Bacaan : Bushar Muhammad, 1983, Pokok-Pokok Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta. Dharmayuda, I Made, 1990, Hubungan Adat Dengan Agama dan Kebudayaan, Kayumas,Denpasar. Hilman Hadikusuma, 1979, Hukum Waris Adat, Alumni, Bandung. Kaleran, AA.Ngurah dan IGA.Oka, 1986, Hukum Perkawinan Secara Adat dan Agama Hindu di Bali,Tp.,Denpasar. Oka, IGA.,1996, Hukum Perkawinan Adat Bali,Tp., Denpasar. Pudja,I Gde,1977, Apakah Hukum Hindu itu Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum Hindu), Mayasari, Jkt. _______, 1977, Hukum Kewarisan Hindu Yang Diresipir Kedalam Hukum Adat Di Bali Dan Lombok, Yunisco,Jkt. _______, 1977, Pengantar Perkawinan Menurut Hukum Hindu, Mayasari,Jkt. _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra Soepomo, 1976, Bab-Bab Tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta. Soerojo Wignyodipuro, 1973, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat, Alumni, Bandung. Soerjono Soekanto dan Soleman B. Taneko, 1981, Hukum Adat Indonesia, CV Rajawali Jakarta. Wirjono ProdjodikoSoro, 1981, Hukum Warisan di Indonesia, Sumur, Bandung. Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 17 PERTEMUAN VIII. TUTORIAL 4 PROBLEM TASK : 1.Bagaimana pandangan saudara tentang pengaruh hukum agama terhadap hukum adat ? 2.Perkawinan ( grahasta asrama) sebagai suatu perbuatan hukum, tentu melahirhan hak dan kewajiban. Kewajiban inilah swadharma. Pertanyaan : a. Apa menjadi tujuan perkawinan itu ? b. Apakah dibenarkan perkawinan tanpa wiwaha samskara dalam Hindu ? c. Bagaimana kewajiban seorang istri terhadap suami dan keluarga dalam keluarga Hindu ( Dharmaning stri ) dan d. Bagaimana pula kewajiban seorang suami terhadap istri dan keluarganya ? e. Dalam MDs. yang perlu mendapat perhatian khusus bagi sistem dalam berlakunya bentuk pelaksanaan perkawinan. Dari hal ini dikenal sistem yang merupakan azas umum bagi berlakunya bentuk perkawinan. Apa azas umum yang dimaksud ? 3.Wayan Gede seorang laki-laki Bali (Hindu) kawin seorang gadis Lombok Tukiyem yang beragama Islam. Pengesahan perkawinan dilangsungkan di Lombok secara hukum agama istrinya dan dicatatkan. Dari perkawinan lahir seorang putra (Potro Santoso) dan memeluk agama ibunya. Karena sesuatu hal ia ( Wayan Gede beserta keluarga) kembali ke Bali. Tidak berselang lama ayah si Wayan Gede meninggal dunia dengan meninggalkan harta warisan. Wayan bersaudara lima orang, tiga laki-laki termasuk Wayan dan dua perempuan. Karena upacara dan upakara pengabenan telah selesai, kemudian munculah permasalahan yang menyangkut pembagian warisan. Karena semua merasa benar dan masing-masing mempunyai pembenar sendiri-sendiri, akibatnya persoalan warisan tidak bisa diselesaikan diantara mereka. Pertanyaannya : 1. Lembaga manakah yang berhak menyelesaiakan kasus tersebut? 2. Hukum apakah yang digunakan untuk penyelesaian kasus tersebut? 3. Bagi anak laki-laki dalam keluarga di atas atau apakah anak Wayan Gede berhak sebagai ahli waris dari perkawinan yang demikian itu dalam keluarga purusanya. 4.Model perkawinan antara Wayan Gede dengan Tukiyem seperti tersebut dalam problem task 1 di atas, ternyata tidak dapat berlangsung lama karena diantara mereka sudah tidak ada kecocokan lagi untuk mempertahankan perkawinan mereka, lalu mereka sepakat untuk Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 18 membubarkan perkawinannya (cerai) walaupun mereka telah mempunyai 1 (satu) orang anak. Dalam kasus perceraian seperti itu, pengadilan manakah yang berwenang mengadili dan mengesahkan perceraiannya serta bagaimanakah kedudukan hukum (status) Putro Santoso, bagaimanakah kedudukan dari harta perkawinan mereka ? Bahan Bacaan : Abdurrahman, 1985, Himpunan Peraturan Perundang-undangan tentang Perkawinan, Akademika Pressindo, Jakarta. Bushar Muhammad, 1983, Pokok-Pokok Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta. Hilman Hadikusuma, 1979, Hukum Waris Adat, Alumni, Bandung. Kaleran, AA.Ngurah dan IGA.Oka, 1986, Hukum Perkawinan Secara Adat dan Agama Hindu di Bali,Tp.,Denpasar. Oka, IGA.,1996, Hukum Perkawinan Adat Bali,Tp., Denpasar. Pudja,I Gde,1977, Apakah Hukum Hindu itu Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum Hindu), Mayasari, Jkt. _______, 1977, Hukum Kewarisan Hindu Yang Diresipir Kedalam Hukum Adat Di Bali Dan Lombok, Yunisco,Jkt. _______, 1977, Pengantar Perkawinan Menurut Hukum Hindu, Mayasari,Jkt. _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra Soepomo, 1976, Bab-Bab Tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta. Soerojo Wignyodipuro, 1973, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat, Alumni, Bandung. Soerjono Soekanto dan Soleman B. Taneko, 1981, Hukum Adat Indonesia, CV Rajawali Jakarta. Wirjono ProdjodikoSoro, 1981, Hukum Warisan di Indonesia, Sumur, Bandung. Indonesia,Undang-Undang tentang Perkawinan, UU No.1 Tahun 1974 Undang-. Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 19 PERTEMUAN IX. - PERKULIAHAN 5 (lecture). Hukum Hindu Tentang : “ Tentang Pembuktian Dalam Hukum Hindu” (C3) a. Pengemban Kekuasaan Yudikatif menurut Manawadharmasastra. b.Pembuktian Menurut Sastra. Bahan Bacaan : Hilman Hadikusuma, 1979, Hukum Pidana Adat, Alumni, Bandung. Kajeng, dkk, Sarassamuscaya (terjemahan). Pudja,I Gde,1977, Apakah Hukum Hindu itu Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum Hindu), Mayasari, Jkt. _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra Slametmulyana, 1967, Perundang-Undangan Majapahit,Bhatara,Jkt. Widnyana, I Md.1993, Kapita Slekta Hukum Pidana Adat,Eresco,Bandung. Adigama,1909, Terjemahan I Goesti Poetoe Djelantik dan Ida Bagoes Oka, Landsdrukkerij,Batavia. Agama, 1918, Terjemahan I Goesti Poetoe Djelantik, Landsdrukkerij,Batavia PERTEMUAN X. TUTORIAL 5. PROBLEM TASK : Untuk dapat menikmati kenyamanan, keharmonisan, ketenteraman hidup masyarakat mestinya mentaati segalan aturan yang ada. Dalam halnya ada pertentangan di masyarakat, baik dibidang keperdataan maupun pidana masyarakat yang mengajukan keberatannya kepada pemerintah. Pemerintah sebagai pengayom masyarakat, wajib menyelesaikan perselisihan itu dengan seadil-adilnya. Demikian pula dalam komunitas masyarakat Hindu (dari kajian sejarah). Dalam hal adanya kasus di masyarakat menurut hukum Hindu (khususnya dijaman kerajaan) kemana permasalahannya diajukan , siapakah yang berhak untuk menangani kasus atau sengketa itu, bagaimana kedudukan aturan itu dalam mengadili sengketa, apa dasar Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 20 diadakannya badan yudikatif, bagaimana jika aturan itu diselewengkan oleh badan yudikatif menurut Hindu, bagaimana prosedur beracara menurut hukum Hindu, gugatan yang bagaimana dapat diproses dalam pembuktian. Diskusikan permasalahan itu ! Bagaimana penyelesaian kasus yang ada diera ini ? Bahan Bacaan : Hilman Hadikusuma, 1979, Hukum Pidana Adat, Alumni, Bandung. Kajeng, dkk, Sarassamuscaya (terjemahan). Pudja,I Gde,1977, Apakah Hukum Hindu itu Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum Hindu), Mayasari, Jkt. _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra Slametmulyana, 1967, Perundang-Undangan Majapahit,Bhatara,Jkt. Widnyana, I Md.1993, Kapita Slekta Hukum Pidana Adat,Erescu,Bandung. Adigama,1909, Terjemahan I Goesti Poetoe Djelantik dan Ida Bagoes Oka, Landsdrukkerij,Batavia. Agama, 1918, Terjemahan I Goesti Poetoe Djelantik, Landsdrukkerij,Batavi. PERTEMUAN XI. PERKULIAHAN 7 (lecture). Hukum Hindu Tentang : Tentang Bukti Dalam Hukum Hindu” (C4). 1.Bukti 2.Saksi Bahan Bacaan : Buku : Hilman Hadikusuma, 1978, Hukum Pidana Adat, Alumni, Bandung. Kajeng, dkk, Sarassamuscaya (terjemahan). Pudja,I Gde,1977, Apakah Hukum Hindu itu Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum Hindu), Mayasari, Jkt. _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra Slametmulyana, 1967, Perundang-Undangan Majapahit,Bhatara,Jkt. Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 21 Widnyana, I Md.1993, Kapita Slekta Hukum Pidana Adat,Erescu,Bandung. Peraturan Perundang-Undangan : : Adigama,1909, Terjemahan I Goesti Poetoe Djelantik dan Ida Bagoes Oka, Landsdrukkerij,Batavia. Agama, 1918, Terjemahan I Goesti Poetoe Djelantik, Landsdrukkerij,Batavia Indonesia,UU Tentang Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman, UU No. 14 Th.1970 yo UU. No. 33 Tahun 1999 yo UU.No. 4 Tahun 2009, Tentang Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman. PERTEMUAN XII. TUTORIAL 6. PROBLEM TASK : Kitab Weda Smrti ( MDs.) mengatur bagaimana tatacara beracara di pangadilan, sebagaimana tertuang dalam adyaya VIII.. Jelas dalam beracara ini adalah berdasarkan pengetahuan yang benar dan tepat tentang pemahaman terhadap apa yang layak dan yang tidak layak, pemahaman tentang kebenaran, bahwa kebenaran itu adalah berbeda atau bertolak belakang dengan ketidak benaran. Hal itulah dijadikan dasar oleh hakim (sebagai badan yudikatif) memulai pemeriksaan terhadap permasalahan yang diajukan kepadanya. Kebenaran (Dharma) haruslah ditegakkan dalam mengadili perkara. Putusan harus akurat atas bukti bilamana perlu dilengkapi dengan keterangan saksi demikian pula sumpah. Pertanyaannya : 1. Diskusikan wacana di atas, untuk mendapatkan kebenaran materiil haruslah ada bukti yang kuat, bukti yang bagaimana memenuhi syarat untuk mendapatkan kebenaran yang sempurna ? 2. Dalam pembuktian pihak siapa saja yang berhak untuk mengajukan saksi ? 3. Dalam hal pemeriksaan terhadap saksi, saksi yang bagaimana dibenarkan keterangannya, agar mendapatkan keterangan yang sejujur-jujurnya ? 4. Bagaimana tentang sumpah dalam menemukan kebenaran ? 5. Apakah sumpah ini adalah sesuatu yang multak untuk dilaksanakan dalam menegakkan dharma ? Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 22 Bahan Bacaan : Buku : Hilman Hadikusuma, 1978, Hukum Pidana Adat, Alumni, Bandung. Kajeng, dkk, Sarassamuscaya (terjemahan). Pudja,I Gde,1977, Apakah Hukum Hindu itu Pokok-Pokok Pikiran Tentang Hukum Hindu), Mayasari, Jkt. _______, dan Tjok Rai Sudarta, 1973, Manawadharmasastra Slametmulyana, 1967, Perundang-Undangan Majapahit,Bhatara,Jkt. Widnyana, I Md.1993, Kapita Slekta Hukum Pidana Adat,Erescu,Bandung. Peraturan Perundang-Undangan : Adigama,1909, Terjemahan I Goesti Poetoe Djelantik dan Ida Bagoes Oka, Landsdrukkerij,Batavia. Agama, 1918, Terjemahan I Goesti Poetoe Djelantik, Landsdrukkerij,Batavia Indonesia,UU Tentang Pokok-Pokok Kekuasaan Kehakiman, UU No. 14 Th.1970 yo UU No. 33 Tahun 1999 yo UU.No. 4 Tahun 2009, Tentang Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman. Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 23 Block Book Hukum Hindu,I Wayan Koti Cantika,SH.,I Nyoman Wita, SH.MH., Anak Agung Ketut Sukranatha,SH.MH. 2011 24