Pengaruh Luas Penampang Aliran Gas Hidrogen dan Oksigen

advertisement
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL SAINS
DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan
dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar, 18 - 19 September 2014
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
UDAYANA UNIVERSITY PRESS
2014
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | iii
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan
dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Denpasar, 18 - 19 September 2014
Editor
Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si
Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS.
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP.
Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Si.
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.
Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D.
Prof. Dr. I Wayan Budiasa Suyasa, M.Si.
Prof. Dr. Ir. Bambang Admadi H., MP.
Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST., MT., Ph.D.
Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, MA.
Dr. Ni Nyoman Kertiyasa, SE., M.S.
Prof. Dr. I Wayan Kasa, M.Rur.Sc
Diterbitkan Oleh:
Udayana University Press
Kampus Universitas Udayana Denpasar
2014, xxviii + 1032 halaman, 21 x 29,7 cm
iv | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
KATA PENGANTAR
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek) merupakan program yang dilaksanakan setiap
tahun oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana
Denpasar Bali, untuk memfasilitasi dan menjembatani antara dosen/peneliti dan pemegang kebijakan serta
pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dalam rangka mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.
Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah tanpa harus merusak
lingkungan dan tetap mempertahankan biodiversitas. Oleh karena itu penguasaan dan penguatan sains
dan teknologi dapat dicapai dengan memposisikan aktivitas penelitian, pengembangan, dan penerapan
sains dan teknologi sebagai unsur utama dalam pembangunan Indonesia. Melalui peran para
pakar atau peneliti dan praktisi, sain dan teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan
kesejahteraan umat manusia dengan konsep-konsep berwawasan lingkungan, sehingga memungkinkan
untuk bisa mengolah dan mengelola potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien, dan
maksimal, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Melalui Senastek 2014 ini diharapkan dapat mendorong terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan,
dan pengalaman dalam penerapan sains dan teknologi untuk pemecahan permasalahan dimasyarakat,
dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil-hasil penelitian, serta dapat meningkatkan
jejaring dan kerjasama antar peneliti dikalangan Perguruan Tinggi dan Lembaga-lembaga Penelitian di
seluruh Tanah Air.
Denpasar, 17 September 2014
Panitia
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | vii
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
vii
SAMBUTAN KETUA PANITIA...................................................................................................
ix
SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA .......................................................
xi
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA ................................................................
xiii
PEMBICARA UTAMA
1.
2.
3.
4.
5.
PERANAN SAINS DAN TEKNOLOGI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN UMAT MANUSIA
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD ..........................................................................
3
PETA JALAN KEBIJAKAN NASIONAL ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
Prof. Dr. Ir. IGN Wiratmaja Puja, MSc..................................................................................
5
KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DALAM MEWUJUDKAN
PENGELOLAAN HUTAN LESTARI (PHL)
Dr. Ir. Agus Sarsito, M.For.Sc. ...............................................................................................
6
PERSPEKTIF NANO SCIENCE DALAM BIOLOGI
Prof. Sutiman Bambang Sumitro, MS., D.Sc. ......................................................................
7
PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN SEBAGAI STRATEGI DIVERSIFIKASI
DAN PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK PANGAN
Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc. ..............................................................................
8
PRESENTASI ORAL: BIDANG KETAHANAN PANGAN
1.
2.
3.
PROPAGASI SPORA ENDOMIKORIZA INDIGENUS BALI MENGGUNAKAN
TANAMAN INANG YANG BERBEDA
Meitini Wahyuni Proborini dan Ida Bagus Gede Darmayasa ................................................
21
STUDI JENIS DAN POTENSI SAMPAH KOTA
DI TPA SUWUNG SEBAGAI SUMBER PAKAN UNTUK PEMELIHARAAN SAPI BALI
N.L.P. Sriyani, T Ariana I.N, Lanang Oka Cakra, I.G ...........................................................
26
EFEK TOKSISITAS EKSTRAK RUMPUT LAUT COKLAT
Turbinaria SEBAGAI FOOD ADDITIVE ALAMI
Pramono Sasongko, Endang Rusdiana ..................................................................................
31
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xv
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
PRESENTASI ORAL: BIDANG ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
KAJIAN WAKTU OPERASI DESTILASI KONTINYU
TERHADAP KARAKTERISTIK PRODUKSI ARAK BALI
I Gusti Ketut Sukadana, I Gusti Ngurah Putu Tenaya ...........................................................
405
PERANCANGAN SISTEM TURBIN DENGAN PENGGERAK ARUS LAUT
I G B Wijaya Kusuma dan Rukmi Sari Hartati......................................................................
412
PEMANFAATAN TENAGA MATAHARI SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK
DI KAMPUS BUKIT JIMBARAN
IAD Giriantari, WG. Ariastina, INS Kumara, IW Sukerayasa ..............................................
418
DESAIN SISTEM KONTROL GRID-TIED UNTUK MENINGKATKAN FRAKSI
ENERGI TERBARUKAN
Azmi Saleh.............................................................................................................................
425
PEMANFAATAN JELANTAH MINYAK KELAPA SEBAGAI
ENERGI ALTERNATIF: FATTY ACID ETHYL ESTER
Ni Made Suaniti1), I Wayan Bandem Adnyana ......................................................................
433
STUDI KONSENTRASI AMILOGLUKOSIDASE DAN Saccharomyces cereviseae
DALAM PRODUKSI BIOETANOL DARI UBI JALAR MELALUI SAKARIFIKASI
FERMENTASI SIMULTAN
Bambang Admadi Harsojuwono, I Wayan Arnata, I Wayan Gede Sedana Yoga ..................
439
PENENTUAN PERBANDINGAN BOBOT ADSORBEN
DENGAN BIOETANOL PADA PROSES DEHIDRASI BIOETANOL SECARA BACTH
I Wayan Arnata, I Putu Surya Wirawan, I Made Nada ..........................................................
446
PEMBANGKIT LITRIK TENAGA BIOGAS
Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Wayan Surata, I ketut Adi Atmika,
Dewa Ngakan Ketut Putra Negara .........................................................................................
451
PEMODELAN CFD UNTUK KARAKTERISASI FLUIDISASI
PADA GASIFIKASI FLUIDIZED BED
I Nyoman Suprapta Winaya, Rukmi Sari Hartati, Nyoman Gede Sujana .............................
458
PENGARUH LUAS PENAMPANG ALIRAN GAS HIDROGEN DAN OKSIGEN
PADA ALKALINE FUEL CELL
Made Sucipta, I Made Suardamana, I Ketut Gede Sugita, Made Suarda ..............................
464
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xxi
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
PENGARUH LUAS PENAMPANG ALIRAN GAS HIDROGEN DAN
OKSIGEN PADA ALKALINE FUEL CELL
Made Sucipta1,2), I Made Suardamana2), I Ketut Gede Sugita1,2), Made Suarda1)
1
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana,
Kampus Bukit Jimbaran, Badung, 80361
Telp/Fax : (0361) 703321, E-mail : [email protected]
2
Program Magister Teknik Mesin, Program Pascasarjana, Universitas Udayana,
Kampus Jl. PB Sudirman, Denpasar, 80221
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh konsentrasi enzim amiloglukosidase dan Sacharomyces cereviceae
terbaik pada proses sakarifikasi fermentasi simultan (SFS) dalam produksi bioetanol dari hidrolisat ubi jalar.
Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi enzim
amiloglukosidase yang terdiri dari 3 taraf yaitu 0,8 ; 1,0 dan 1,2 ml/kg substrat. Faktor kedua adalah konsentrasi
Sacharomyces cereviceae yang terdiri dari 3 taraf yaitu 5,0 ; 10 dan 15 % (v/v). Variabel yang diukur meliputi
konsentrasi etanol, rendemen, efisiensi pembentukan produk dari substrat, efisiensi fermentasi dan konsentrasi
konsumsi substrat. Data yang diperoleh dianalisis keragamannya dan dilakukan uji perbandingan berganda Duncan
untuk menentukan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi enzim amyloglukosidase 1,2
ml/kg substrat (3000 U/ml) dengan konsentrasi Sacharomyces cereviceae 10% (v/v) merupakan perlakuan terbaik
dengan konsentrasi bioetanol yang dihasilkan 7,48% (v/v), rendemen 19,89%, efisiensi pembentukan produk dari
substrat 47,37%, efisiensi fermentasi 92,88%, dan konsentrasi konsumsi substrat 12,62 g/L.
Kata kunci : ubi jalar, likuifikasi, sakarifikasi fermentasi simultan, bioetanol
Abstract
Public awareness of clean and environmentally friendly energy has directed researchers work on new and renewable
energy. One of the energy conversion devices for new and renewable energy is to use a fuel cell, and one type of the
fuel cells investigated in this study is the improvement of the design of alkaline fuel cell (AFC) for laboratory-scale
power plants. In designing this AFC, in addition to the influence of the electrolyte concentration and the type of
materials used, dimensions factors also affect performance. One of the dimension parameter that has been studied is
the effect of cross-sectional area of hydrogen and oxygen gas flow to the AFC performance. In this experiment, the
design of AFC electrodes are made from 304 series stainless steel, using KOH electrolyte with a concentration of
30-70% and the AFC container made of acrylic material. The results of the study were similar to results of previous
studies showed that with the increase in electrolyte concentration will improve the performance of the AFC. From the
results of a study of variations in cross-sectional area of the gas flow is obtained that the greater the cross-sectional
area of the flow on both sides of the gas, then the AFC performance will be slightly decreased. This happens at all
electrolyte concentrations tested.
Keywords: alkaline fuel cell, electrode, stainless steel, electrolyte, dimension, performance
1.
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan energi menjadi semakin meningkat dengan meningkatnya jumlah populasi manusia
dan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Energi menjadi hal penting dalam kehidupan
manusia dijaman modern ini karena hampir semua kegiatan manusia memerlukan energi. Meskipun saat
ini dalam usaha memenuhi kebutuhan energi tersebut masih banyak memanfaatkan energi dari minyak
bumi, akan tetapi karena ketersediaannya yang mulai menipis dan kesadaran akan energi bersih sudah
mulai meningkat, maka beberapa penelitian dan aplikasi yang berasal dari sumber-sumber energi baru dan
terbarukan tersebut sudah mulai dikembangkan (Kadir, 1995).
464 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Alkaline fuel cell (AFC) merupakan salah satu tipe fuel cell yang telah mulai dikembangkan dari
beberapa dekade yang lalu (EG & G Technical service, Inc, 2002). Pada prinsipnya fuel cell memanfaatkan
prinsip reaksi elektrokimia yang mampu mengkonversi energi kimia dari bahan bakar menjadi energi
listrik. Bahan bakar yang digunakan pada AFC ini masih menggunakan hydrogen murni yang direaksikan
dengan oxygen yang akan menghasilkan listrik, air dan panas. Reaksi hydrogen dan oxygen pada AFC
tanpa adanya proses pembakaran sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Dalam proses
reaksi elektrokimia tersebut AFC menggunakan elektrolit yang berfungsi sebagai media transfer elektron
dan elektroda yang berfungsi sebagai media untuk melepas dan menyerap electron (Larminie dan Dick,
2003; O’Hayre, 2009).
Dalam perkembangannnya sejak mulai dikembangkan, AFC menggunakan pelat platina sebagai
elektroda dan sebagai elektrolitnya menggunakan kalium hidroksida (KOH). Akan tetapi, penggunaan
pelat platina akan menjadikan alat ini sangat mahal, sehingga beberapa penelitian sudah mengarah kepada
bagaimana untuk dapat memperoleh material yang potensial dan dengan biaya murah sebagai pengganti
pelat platina.
Stainless steel merupakan salah satu material yang potensial yang dapat digunakan sebagai elektroda
pada AFC. Dari hasil penelitian sebelumnya diperoleh bahwa stainlees steel yang digunakan sebagai
elektroda tersebut telah mampu menghasilkan tegangan listrik yang baik dan materialnya tidak mengalami
reaksi yang signifikan dengan elektrolitnya (Bagas, 2010; Suardamana, 2014; Sucipta, 2013). Meskipun
demikian penelitian-penelitian terhadap penggunaan stainless steel ini masih terus dikembangkan, dan
salah satu permasalahan yang masih muncul adalah bagaimana desain yang optimal dari AFC ini diilhat
dari sisi pergerakan fluida, dalam hal ini aliran gas hydrogen dan oxygen pada luas penampang saluran
yang berbeda.
Merujuk kepada distribusi kecepatan dan konsentrasi dari aliran gas ini akan sangat dipengaruhi
oleh luas penampang saluran yang dilalui dengan laju aliran massa yang sama (Munson, 2002). Maka
berdasarkan hipotesa tersebut telah diteliti pengaruh variasi luas penampang saluran untuk aliran gas
hydrogen dan oxygen terhadap performa AFC.
2.
BAHAN DAN METODE
AFC yang diteliti menggunakan pelat stainless steel seri 304 tersusun secara seri sebanyak 3
pasang sebagai elektrodanya dengan ketebalan pelat 1 mm. Rancangan AFC ini masih tergolong skala
laboratorium dengan luas efektif masing-masing elektrodanya adalah 90mm x 200 mm. Wadah AFC yang
digunakan menggunakan bahan acrylic yang dirancang dengan system buka-pasang untuk memudahkan
melakukan penelitian variasi luas penampang saluran gas hydrogen dan oxygen. Luas penampang saluran
tersebut berbentuk persegi, dan karena panjang saluran mengikuti bentuk elektroda sehingga variasi luas
penampang saluran secara langsung dapat dilakukan dengan merubah lebar saluran, seperti diilustrasikan
pada Gambar 1.
Pada penelitian ini susunan seri untuk tiga pasang elektroda tersebut disusun sedemikian rupa
sehingga pada saluran aliran oxygen, maka dinding saluran elektrodanya adalah katodanya dan sebaliknya
pada saluran aliran hydrogen, maka dinding saluran elektrodanya adalah anodanya, kecuali yang berada
dekat dengan dinding wadah AFC maka disisi satunya adalah anoda/katoda dan disisi satunya adalah
wadah AFC yang terbuat dari acrylic.
Selama pengujian jarak anoda dan katoda yang menunjukkan volume elektrolit yang dialirkan ke
AFC dijaga sama yaitu sebesar 10 mm, seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Dari Gambar 1 pula, secara
sederhana prinsip kerja AFC ini dapat dijelaskan bahwa disatu sisi elektrolit dialirkan diantara katoda dan
anoda yang terpasang sedangkan aliran gas hydrogen dan oxgen disisi lainnya. Aliran gas hydrogen dan
oxygen tersebut dijaga dengan menggunakan regulator masing-masing pada tekanan 1 kg/cm2 dan 0,5 kg/
cm2 secara berturut-turut. Secara teoritis, rekasi yang terjadi pada anoda dan katoda dapat diuraikan seperti
pada Pers. 1 dan 2 berikut.
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 465
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Anoda : H2 + 2OH-
2H2O + 2e-
(1)
Katoda : ½ O2 + 2e- + 2H2O
2OH-
(2)
Gambar 1. Skema AFC dengan variasi lebar penampang saluran gas hydrogen dan oxygen:
(a) 10 mm, (b) 20 mm, dan (c) 30 mm.
Elektrolit yang digunakan pada penelitian ini adalah KOH dengan variasi konsentrasi 30%, 50%
dan 70% berbasis massa. Pengambilan data dilakukan dengan selang waktu sekitar 2 menit dan dihentikan
bila sudah diperoleh kecenderungan tegangan listrik yang dihasilkan mendekati suatu nilai kestabilan.
Dan untuk memperoleh arus listrik yang dihasilkan dilakukan dengan memberi beban listrik pada saat
kestabilan tegangan listrik tersebut telah tercapai.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap persiapan penelitian telah dibuat larutan KOH yang digunakan sebagai elektrolit dengan
konsentrasi 30-70% seperti yang diuraikan pada bagian sebelumnya. Serupa dengan hasil penelitian
sebelumnya, bahwa pada penelitian ini juga menunjukkan hasil bahwa suhu elektrolit semakin meningkat
dengan meningkatnya konsentrasi KOH pada elektrolit tersebut. Sebagai contoh, pada lebar celah saluran
gas hydrogen dan oxygen sebesar 10 mm, perubahan tegangan listrik yang dihasilkan untuk masing-masing
variasi konsentrasi KOH pada elektrolit ditunjukkan pada Gambar 2. Tampak jelas dari Gambar 2 tersebut
bahwa pada menit-menit awal penelitian terjadi perubahan tegangan listrik yang cukup drastis, bergerak
secara linier untuk ketiga variasi konsentrasi elektrolit tersebut. Akan tetapi, sekitar mulai memasuki menit
ke 20 perubahan tegangan yang terjadi mulai menurun dan cenderung mencapai kestabilan sekitar menit ke
30. Tegangan listrik terbesar diperoleh pada konsentrasi KOH sebesar 70% yaitu dengan tegangan listrik
sebesar 161,1 mV, dan yang terkecil tegangan listrik yang diperoleh sebesar 98,2 mV pada konsentrasi
KOH sebesar 30%. Untuk konsentrasi KOH sebesar 50% diperoleh tegangan listrik sebesar 146,2 mV.
Pengaruh suhu elektrolit menjadi faktor yang dominan yang menyebabkan perbedaan hasil yang diperoleh
tersebut.
Kecenderungan pengaruh konsentrasi KOH pada elektrolit tersebut pada dasarnya tidak hanya terjadi
pada lebar celah saluran gas hydrogen dan oxygen 10 mm saja. Kecenderungan tersebut juga terjadi pada
lebar celah saluran gas yang lain yaitu 20 mm dan 30 mm. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3. Menarik
untuk diamati bahwa besarnya peningkatan tegangan listrik yang dihasilkan tersebut mulai berkurang
dengan peningkatan konsentrasi elektrolit. Tegangan listrik yang dihasilkan dapat meningkat sekitar 49%
dengan peningkatan konsentrasi KOH pada elektrolit dari 30% menjadi 50%, akan tetapi hanya sekitar
466 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
8% peningkatan tegangan listrik yang dihasilkan bila konsentrasi KOH pada elektrolit dinaikkan dari 50%
menjadi 70%.
Dari ketiga variasi luas penampang saluran untuk aliran gas hydrogen dan oxygen tersebut diperoleh
bahwa semakin besar luas penampang aliran yang dibuat, dalam hal ini ditunjukkan oleh semakin lebar
celah saluran aliran gas dari 10 mm menjadi 30 mm, maka hanya akan terjadi sedikit penurunan tegangan
listrik yang dihasilkan. Hal ini dapat terjadi karena kecepatan aliran gas cukup kecil sehingga interaksi
selama melewati elektroda tidak begitu berbeda jauh. Pada akhirnya akan menghasilkan pengaruh yang
kecil pula terhadap AFC yang diteliti. Hasil tersebut tampak jelas pada Gambar 4, dimana hanya terjadi
sedikit perbedaan hasil tegangan listrik yang diperoleh.
Gambar 2. Perubahan tegangan listrik yang dihasilkan selama pengujian untuk masing-masing konsentrasi KOH
pada elektrolit dengan lebar celah saluran gas sebesar 10 mm
Gambar 3. Tegangan listrik yang dihasilkan untuk masing-masing variasi konsentrasi KOH pada elektrolit
dan lebar celah saluran gas
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 467
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
Gambar 4. Tegangan listrik yang dihasilkan untuk masing-masing variasi lebar celah saluran gas dan konsentrasi KOH
pada elektrolit
Seperti diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa ketika tegangan listrik yang dihasilkan mencapai
kestabilan nilai maka selanjutnya diberikan beban untuk memperoleh arus listrik yang mengalir. Dari
pengujian diperoleh bahwa dengan lebar celah saluran gas sebesar 10 mm dan konsentrasi elektrolit sebesar
70% diperoleh bahwa besarnya arus listrik yang mengalir adalah sebesar 0,87 mA dan secara bersamaan
tegangan listriknya akan turun menjadi sekitar 85,3 mV. Sedangkan untuk konsentrasi elektrolit 30%
diperoleh arus listrik yang mengalir yang terkecil yaitu sebesar 0,63 mA dan kondisi ini juga menjadikan
tegangan listrik yang dihasilkan turun menjadi 60,1 mV. Hasil untuk seluruh konsentrasi elektrolit dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan untuk masing-masing konsentrasi KOH pada elektrolit
dengan lebar celah saluran gas sebesar 10 mm
4.
KESIMPULAN
Melihat dari hasil penelitian yang telah dibahas tersebut dapat disimpulkan bahwa konsentrasi KOH
yang digunakan sebagai elektrolit sangat berpengaruh secara signifikan terhadap performa AFC, meskipun
ada batas tertentu persentase peningkatan konsentrasi KOH pada elektrolit mulai menurun pada konsentrasi
yang tinggi. Akan tetapi pengaruh variasi luas penampang saluran untuk aliran hydrogen dan oxygen belum
kelihatan secara sginifikan akan mempengaruh performa AFC pada rancangan penelitian ini. Mungkin
468 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014
“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”
dengan peningkatan laju aliran massa hydrogen dan oxygen yang lebih besar akan menunjukkan pengaruh
yang signifikan, tetapi hal ini tentu perlu penelitian lebih lanjut.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada LPPM Universitas Udayana yang telah mendanai penelitian
lanjutan hibah desentralisasi ini melalui skema Penelitian Hibah Bersaing, dengan nomor kontrak: 104.45/
UN14.2/PNL.01.03.00/2014 untuk tahun anggaran 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Bagas, S. A. (2010) Rancang Bangun Alkaline Fuel Cell (AFC) Dengan Elektroda Stainless Steel,
Alumunium, Besi, Dan Seng. Tugas Akhir ITS, Surabaya.
Brady, G. S., dkk. (2002) Materials Hand Book. Fifteenth Edition. Mc Graw-Hill, New York
Munson, B. R., dkk. (2002) Fundamentals of Fluid Mechanics. Fourth Edition. John Woliey & Sons, Inc.,
New York.
EG&G Technical Services, Inc. (2002) Fuel Cell Handbook. Sixth Edition. U.S. Department of Energy
Office of Fossil Energy National Energy Technology Laboratory, West Virginia.
Kadir, A. (1995) Energi Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensi Ekonomi. Universitas Indonesia
(UI-Press), Jakarta.
Larminie, J., dan Dick, A. (2003) Fuel Cell Systems Explained. Second Edition. John wiley & Sons, Inc.,
New York.
O’Hayre, R., dkk. (2009) Fuel Cell Fundamentals. Second Edition. John Wiley & Sons, Inc., New York.
Suardamana, I. M., dkk. (2014) Rancangan Alkaline Fuel Cell Sederhana Dengan Menggunakan Stainless
Steel Sebagai Elektrodanya. Jurnal Energi dan Manufaktur, 6 (1).
Sucipta, M., dkk., (2013) Pengaruh Konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) Pada Elektrolit Terhadap
Performa Alkaline Fuel Cell. Seminar Nasional Mesin dan Industri 8 (SNMI 8), Jakarta, 14
Nopember.
Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 469
Download