kadar superoxide dismutase dalam darah berkorelasi positif dengan

advertisement
TESIS
KADAR SUPEROXIDE DISMUTASE DALAM DARAH
BERKORELASI POSITIF DENGAN DERAJAT
KEPARAHAN DAN AKTIVITAS PENYAKIT
VITILIGO
PRIMA SANJIWANI SARASWATI SUDARSA
NIM 1014088205
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
KADAR SUPEROXIDE DISMUTASE DALAM DARAH
BERKORELASI POSITIF DENGAN DERAJAT
KEPARAHAN DAN AKTIVITAS PENYAKIT
VITILIGO
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik
Program Pascasarjana Universitas Udayana
PRIMA SANJIWANI SARASWATI SUDARSA
NIM 1014088205
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 7 JULI 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr.dr. IGAA Praharsini, SpKK
NIP 196308211990032001
Prof. dr. Made Swastika Adiguna, SpKK (K), FINSDV, FAADV
NIP. 195201011980031001
Mengetahui,
Ketua Program Magister Ilmu Biomedik
Program Pascasarjana
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Dr.dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, SpGK
NIP. 195805211985031002
Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Udayana
Prof. Dr. A.A. Raka Sudewi, SpS (K)
NIP. 195902151985102001
iii
Tesis Ini Telah Diuji pada
Tanggal 7 Juli 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Universitas Udayana
No. 1969/UN14.4/HK/2015, Tanggal1 Juli 2015
Ketua
: Dr. dr. IGAA Praharsini, SpKK
Sekretaris
: Prof. dr. Made Swastika Adiguna, SpKK (K), FINSDV,
FAADV
Anggota
:
1.
Dr. dr. Made Wardhana, SpKK (K), FINDV
2.
Dr.dr. AAGP. Wiraguna, SpKK (K), FINSDV, FAADV
3.
Dr. dr. Luh Mas Rusyati, SpKK
iv
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan puji
syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena atas berkat dan rahmat-Nya tesis yang berjudul “Kadar Superoxide
Dismutase dalam Darah Berkorelasi Positif dengan Derajat Keparahan dan
Aktivitas Penyakit Vitiligo” dapat diselesaikan.
Penulis menyadari tanpa bimbingan, motivasi, semangat dan bantuan
lainnya yang sangat berharga dari semua pihak, tugas akhir ini tidak akan
terlaksana dengan baik. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis
sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD dan
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr.dr. Putu Astawa,
Sp.OT, M.Kes, FICS, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada
penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan dokter
spesialis I di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada Direktur Program Pasca Sarjana Universitas
Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, SpS(K) dan Ketua Program
Magister Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana Dr.dr.
Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, SpGK serta kepada Prof. Dr. dr.
Wimpie Pangkahila, Sp.And., FAACS atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menjadi mahasiswa Program Kekhususan Kedokteran Klinik
(Combine Degree).
vi
Terima kasih kepada Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr. A.A. Sri
Saraswati, M.Kes, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk
melanjutkan pendidikan di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan
melakukan penelitian di RSUP Sanglah Denpasar. Terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Kepala Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana sekaligus pembimbing karya akhir ini, Prof. dr.
Made Swastika Adiguna, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV, serta Ketua Program
Studi Pendidikan Dokter Spesialis I (KPS PPDS-I) Bagian Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar
sekaligus sebagai penguji, Dr. dr. Made Wardhana, Sp.KK(K), FINSDV yang
telah memberikan kesempatan mengikuti Program Pendidikan Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin. Terima kasih kepada Dr. dr. I.G.A.A. Praharsini, Sp.KK,
selaku pembimbing pertama, Dr. dr. A.A.G.P. Wiraguna, Sp.KK(K), FINSDV,
FAADV dan DR. dr. Luh Mas Rusyati Sudarsa, Sp.KK selaku penguji, yang telah
banyak memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran dalam penyusunan
karya akhir ini. Terima kasih kepada Prof. DR. Ir. Ida Bagus Putra Manuaba, M.
Phill dan seluruh staf Laboratorium Kimia Analitik Fakultas MIPA Universitas
Udayana yang telah membantu dan memberikan sarana serta prasarana
pemeriksaan demi kelancaran tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua Kepala Divisi dan Staf Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar serta
seluruh tenaga paramedis dan nonmedis di Unit Rawat Jalan dan Unit Rawat Inap
vii
yang telah membimbing, membantu dan memberikan dukungan sehingga
memungkinkan penulis menyelesaikan pendidikan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada semua
pasien vitiligo beserta subjek kontrol yang telah bersedia berpartisipasi dalam
penelitian ini.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua teman-teman residen,
terutama teman seangkatan: dr. I Made Budiani, dr. IDG Agung Manik, dr. Ni
Kadek Tuty Armini, dr. Luciana, dan dr. Sayu Widiawati, SpKK, atas dorongan,
dukungan semangat, motivasi, dan kerjasamanya dalam senang dan sedih selama
menempuh pendidikan.
Rasa hormat dan terimakasih yang mendalam juga penulis sampaikan
kepada ayahanda Dr. dr. I Wayan Sudarsa, Sp.B(K) ONK dan Ibunda Dr. dr. Luh
Mas Rusyati Sudarsa, Sp.KK, sebagai orang tua yang telah mengasuh,
membesarkan, dan mendidik tanpa pamrih. Rasa hormat juga saya sampaikan
kepada kedua mertua saya Drs. I Ketut Alit dan Ni Ketut Sunarti, SE yang
memberi dukungan selama menempuh pendidikan. Kepada suami tercinta, dr. I
Putu Ari Gunawan dan adik-adik tersayang, dr. Shita Diwyani Sudarsa, S.ked.,
Dentria Cahya Sudarsa dan Daraka Dhamoo Sudarsa, tanpa dukungan, rasa cinta
kasih, dan pengorbanan kalian selama ini, akan sulit bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan pendidikan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis akhir ini jauh dari
sempurna, maka oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis tetap
viii
mohon petunjuk dan saran perbaikan sehingga hasil yang tertuang dalam karya
akhir ini dapat bermanfaat bagi ilmu kedokteran dan pelayanan kesehatan.
Denpasar, Juni 2015
Prima Sanjiwani Saraswati Sudarsa
ix
ABSTRAK
KADAR SUPEROXIDE DISMUTASE DALAM DARAH BERKORELASI
POSITIF DENGAN DERAJAT KEPARAHAN DAN AKTIVITAS
PENYAKIT VITILIGO
Vitiligo merupakan kelainan depigmentasi yang umum ditemukan dan
dapat terjadi pada semua umur. Superoxide dismutase (SOD) adalah salah satu
antioksidan enzimatik, tetapi peningkatan aktivitas SOD ini diduga dapat
menyebabkan kerusakan melanosit akibat terjadinya akumulasi H2O2. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar SOD dengan derajat keparahan dan
aktivitas penyakit vitiligo.
Penelitian ini adalah penelitian cross sectional yang melibatkan 49 orang
penderita vitiligo dan 20 kontrol normal. Kadar SOD darah diukur untuk menilai
aktivitas enzimatik SOD, sedangkan derajat keparahan dan aktivitas penyakit
dinilai secara klinis menggunakan sistem skor vitiligo area severity index (VASI)
dan vitiligo disease activity (VIDA).
Pada penelitian ini didapatkan rerata kadar SOD darah subjek vitiligo
secara bermakna lebih rendah dibandingkan dengan subjek bukan vitiligo (p <
0,05). Didapatkan korelasi positif sedang (r = 0,473; p < 0,005) antara kadar SOD
dengan derajat keparahan yang dihitung berdasarkan skor VASI dan korelasi
positif sedang (r = 0,494; p < 0,005) antara kadar SOD dengan derajat aktivitas
yang dihitung berdasarkan skor VIDA. Superoxide dismutase adalah antioksidan
enzimatik yang bekerja dengan mengubah anion superoksida menjadi H2O2 dan
oksigen, selanjutnya H2O2 akan diubah menjadi air dan oksigen oleh enzim
katalase. Peningkatan aktivitas SOD yang tidak disertai dengan peningkatan
aktivitas katalase dapat menyebabkan akumulasi H2O2 yang bersifat toksik
terhadap melanosit. Peningkatan aktivitas SOD ini diduga berkaitan dengan
adanya polimorfisme genetik dan dihubungkan dengan progresivitas dan aktivitas
penyakit vitiligo.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif
antara kadar SOD darah dengan derajat keparahan dan aktivitas penyakit vitiligo.
Dari penelitian ini diharapkan dapat dipertimbangkan pemberian terapi SOD tidak
sebagai terapi tunggal melainkan dikombinasikan dengan katalase/pseudokatalase.
Kata kunci: superoxide dismutase, vitiligo, VASI, VIDA
x
ABSTRACT
POSITIVE CORRELATIONS BETWEEN SUPEROXIDE DISMUTASE IN
BLOOD WITH SEVERITY AND ACTIVITY OF DISEASE IN VITILIGO
PATIENTS
Vitiligo is a common depigmentation disorders of the skin that can affecting all
age and genders. Superoxide dismutase (SOD) is one of enzymatic antioxidant,
but its increased activity were thought to play a role in melanocyte damage by
accumulation of hydrogen peroxide (H2O2). The aim of this study is to assess the
correlation between SOD and degree of severity and disease activity in vitiligo
patients.
This is a cross-sectional study involving 49 patients with vitiligo and 20
healthy control. Superoxide dismutase level were examined in blood to assess its
activity whereas degree of severity and disease activity were determined clinically
using scoring system of vitiligo area severity index (VASI) and vitiligo disease
activity (VIDA).
This study found that the mean of SOD in blood of vitiligo patients was
significantly lower from healthy control (p < 0,05). There was a moderate
positive correlation (r = 0,473; p < 0,005) between SOD level with degree of
severity based on VASI score and a moderate positive correlation (r = 0,494; p <
0,005) between SOD level with disease activity based on VIDA score.
This study found a positive correlation between SOD activity shown by
SOD level in blood with disease severity and activity in vitiligo patients.
Superoxide dismutase catalyzes superoxide anion into oxygen and H2O2, in which
H2O2 subsequently breaks into oxygen and water by the action of catalase.
Increased activity of SOD without increased activity of catalase would lead to
accumulation of hydrogen peroxide that could cause melanocyte death. This
increase in SOD activity were thought to be influenced by gene polymorphism
and this increase were associated with progresivity and activity of the disease.
This study concluded that there were positive correlations between SOD
level in blood with severity and disease activity in vitiligo patients. This result
suggests to considerate therapy of SOD in vitiligo patients not as a monotherapy
but rather a combination of therapy with catalase/pseudocatalase.
Keywords: superoxide dismutase, vitiligo, VASI, VIDA
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM…………………………………………………
i
PRASYARAT GELAR …………………………………………….
ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………..
iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT……………………..
v
UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………….
vi
ABSTRAK………………………………………………………….
x
DAFTAR ISI………………………………………. ……..............
xii
DAFTAR GAMBAR……………………………… ……………..
xvi
DAFTAR TABEL…………………………………………………
xvii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………. ……..
xviii
DAFTAR SINGKATAN………………………….. ……………..
xix
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………
1
1.1
Latar Belakang…………………………………….
1
1.2
Rumusan Masalah…………………………………
6
1.3
Tujuan Penelitian…………………………………..
7
1.3.1 Tujuan Umum…………………………………..
7
1.3.2 Tujuan Khusus………………………………….
7
Manfaat Penelitian………………………………….
7
1.4.1 Manfaat Teoritis………………………………..
7
1.4.2 Manfaat Praktis…………………………………
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………….
9
1.4
xii
2.1 Vitiligo…………………………………………………
9
2.1.1 Definisi Vitiligo……………..…………………..
9
2.1.2 Epidemiologi…………………………………….
10
2.1.3 Etiologi dan Patogenesis…………………………
11
2.1.3.1 Peranan Genetik pada Vitiligo…………..
12
2.1.3.2 Hipotesis Autoimun…………………….
12
2.1.3.3 Hipotesis Biokimia……………………
13
2.1.4 Manifestasi Klinis……………........................
14
2.1.5 Diagnosis………………………………………
15
2.1.6 Penilaian Derajat Keparahan dan Aktivitas
Penyakit Vitiligo………………………………
17
2.1.7 Penatalaksanaan……………………………….
20
2.1.8 Perjalanan Penyakit dan Prognosis……………
24
2.2 Stres Oksidatif………………………………………..
25
2.2.1 Reactive Oxygen Species (ROS)………………
27
2.3 Antioksidan…………………………………………
28
2.3.1 Superoxide Dismutase…………………………
2.4 Peranan Superoxide Dismutase dalam Vitiligo…….
31
33
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN
HIPOTESIS PENELITIAN.......................................
39
3.1 Kerangka Berpikir……………….............................
39
3.2 Kerangka Konsep……………………………………
41
3.3 Hipotesis Penelitian……………………. …………….
42
xiii
BAB IV METODE PENELITIAN…………………………….
43
4.1 Rancangan Penelitian………………… .. ………….
43
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………….....................
43
4.3 Penentuan Sumber Data……………………………..
44
4.3.1 Populasi………………………………………..
44
4.3.2 Sampel Penelitian………………………………
44
4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian………
44
4.3.3.1 Kriteria Inklusi…………………………
44
4.3.3.2 Kriteria Eksklusi……………………….
45
4.3.4 Besar Sampel……………………………………
45
4.4 Variabel Penelitian……………………………………
46
4.4.1 Klasifikasi dan Identifikasi Variabel…………..
46
4.4.2 Definisi Operasional Variabel……………….. ..
47
4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian………………….... ..
51
4.5.1 Bahan Sampel…………………………………..
51
4.5.2 Reagen………………………………………….
51
4.5.3 Instrumen Penelitian…………………………...
51
4.6 Prosedur Penelitian…………………….....................
51
4.7 Alur Penelitian………………………………………..
54
4.8 Analisis Data………………………………………….
55
4.9 Etika Penelitian………………………… ……………..
56
BAB V HASIL PENELITIAN…………………………………..
57
5.1 Karakteristik Subjek Penelitian………………………..
57
xiv
5.2 Uji Normalitas Data…………………………………..
60
5.3 Komparasi Kadar SOD Darah pada Subjek Vitiligo
dan Bukan Vitiligo……………………………………..
61
5.4 Korelasi Kadar SOD Darah pada Subjek Vitiligo
dengan Derajat Keparahan Berdasarkan
Skor VASI………………………………………………
64
5.5 Korelasi Kadar SOD Darah pada Subjek Vitiligo
dengan Derajat Aktivitas Penyakit Berdasarkan
Skor VIDA……………………………………………...
65
BAB VI PEMBAHASAN………………………………………….
67
6.1 Karakteristik Subjek Penelitian………………………..
67
6.2 Komparasi Kadar SOD Darah pada Subjek Vitiligo
dan Bukan Vitiligo……………………………………..
70
6.3 Korelasi Kadar SOD Darah pada Subjek Vitiligo
dengan Derajat Keparahan Berdasarkan
Skor VASI……………………………………………
72
6.4 Korelasi Kadar SOD Darah pada Subjek Vitiligo
dengan Derajat Aktivitas Penyakit Berdasarkan
Skor VIDA……………………………………………...
75
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN……………………………
78
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………
79
LAMPIRAN.................................................................................
85
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Panduan Derajat Pigmentasi Vitiligo……………………… ..
19
2.2
Mekanisme Stres Oksidatif………………………………..
..
26
2.3
Mekanisme Pertahanan Antioksidan………………….......
..
30
2.4
Pembentukan ROS dalam Sintesis Melanin………………… …
34
2.5
Induksi ROS dan Pembelaan Antioksidan dalam Melanosit…
35
2.6
Peranan SOD dalam Kerusakan Melanosit pada Vitiligo…….
37
3.1
Kerangka Konsep……………………………………………...
41
4.1
Rancangan Cross-Sectional……………………………………
43
4.2
Bagan Hubungan Antar Variabel………………………………
47
4.3
Alur Penelitian………………………………………………….
54
5.1
Grafik Derajat Keparahan Berdasarkan Skor VASI………… ..
59
5.2
Grafik Derajat Aktivitas Penyakit Berdasarkan Skor VIDA…
59
5.3
Grafik Boxplot Perbandingan Kadar SOD Kelompok Vitiligo
dan Bukan Vitiligo…………………………………………….
5.4
5.5
62
Grafik Scattered Plot Korelasi Kadar SOD Darah dengan
Skor VASI………………………………………………………
65
Grafik Boxplot Kadar SOD Darah dengan Skor VIDA…………
66
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1
Rangkuman Formulir Penilaian Vitiligo menurut VETF………..
15
2.2
Diagnosis Banding Vitiligo………………………………………
16
2.3
Tabel Sistem Skor Vitiligo Disease Activity (VIDA)…………….. 20
2.4
Rangkuman Pedoman Pengobatan Vitiligo……………………..
21
2.5
Antioksidan Enzimatis dan Non-enzimatis……………………..
29
5.1
Karakteristik Subjek Penelitian………………………………….
57
5.2
Uji Normalitas Data……………………………………………...
60
5.3
Beda Rerata Kadar SOD Darah pada Kelompok Vitiligo
dan Bukan Vitiligo……………………………………………….
5.4
Beda Rerata Kadar SOD Darah pada Kelompok yang Mendapat
Fototerapi dan Tidak Mendapat Fototerapi…………………….
5.5
63
Korelasi Kadar SOD dengan Derajat Keparahan Vitiligo
berdasarkan Skor VASI…………………………………………
5.6
62
64
Korelasi Kadar SOD dengan Derajat Keparahan Vitiligo
berdasarkan Skor VIDA…………………………………………
xvii
66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Ethical Clearance……………………………………………
86
2
Surat Ijin Penelitian………………………………………….
87
3
Penjelasan dan Form Persetujuan Penelitian………………..
88
4
Form Persetujuan Tertulis……………………………………
90
5
Kuesioner Penelitian…………………………………………
91
6
Data Sampel Penelitian………………………………………
96
7
Hasil Analisis Data…………………………………………..
98
xviii
DAFTAR SINGKATAN
5,6-DHI
: Dihidroxyindole
5,6-DHICA
: Dihidroxyindole Carboxylic Acid
CAPS
: 3-Cyclohexilamino-1-Propanesulfonic Acid
CAT
: Katalase
DNA
: Deoxyribonucleic Acid
EDTA
: Ethylenediaminetetra Acetic Acid
GPx
: Glutathione Peroxidase
GR
: Glutathione Reductase
H2O
: Air
H2O2
: Hidrogen Peroksida
IL-10
: Interleukin 10
INT
:2-(4-Iodophenyl)-3-(4-Nitrophenol)-5-Phenyltetrazolium Chloride
KUVA
: Khellin dan Ultraviolet A
MDA
: Malondialdehid
MHC
: Major Histocompatibility Complex
NaCl
: Natrium Klorida
NB-UVB
: Narrow Band Ultraviolet B
NO•
: Gugus Nitrit Oksida
O2•-
: Gugus Superoksida
OH•
: Gugus Hidroksil
OHdG
: 8-hydroxy-deoxyguanosine
xix
ONOO-
: Gugus Peroksinitrat
PASI
: Psoriasis Area Severity Index
PRI
: Potential Repigmentation Index
PUVA
: Psoralen dan Ultraviolet A
ROS
: Reactive Oxygen Species
TRP2
: Tyrosine Related Protein 2
UVA
: Ultraviolet A
UVB
: Ultraviolet B
VASI
: Vitiligo Area Severity Index
VETF
: Vitiligo European Task Force
VETFa
: Vitiligo European Task Force Assessment
VETI
: Vitiligo Extent Tensity Index
VIDA
: Vitiligo Disease Activity
xx
Download