LK 31 Desember 2006 _IN_ 090307 06.00 am

advertisement
Laporan Keuangan
Konsolidasian beserta
Laporan Auditor Independen
Tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2006
dan 2005
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dan Anak Perusahaan
lembarr pengesahan
169
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
Jakarta Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190, Indonesia
Phone: (62-21) 5289 5000
Fax:
(62-21) 5289 4100
www.ey.com
Laporan Auditor Independen
Laporan No. RPC-6569
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri“) dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2006, serta laporan laba rugi
konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian adalah
tanggung jawab manajemen Bank Mandiri. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Laporan keuangan
konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005, telah diaudit oleh Prasetio, Sarwoko & Sandjaja yang laporannya tertanggal
9 Maret 2006 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan tersebut dan membuat acuan pada laporan keuangan anak perusahaan tertentu yang telah diaudit oleh
auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang laporannya telah diserahkan kepada mereka. Kami tidak mengaudit laporan keuangan anak perusahaan tertentu
Bank Mandiri pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, yang laporannya menyajikan jumlah aktiva sebesar 4,57% dari jumlah aktiva konsolidasian
pada tanggal 31 Desember 2006 dan jumlah pendapatan operasional sebesar 3,10% dari jumlah pendapatan operasional konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami,
sepanjang berkaitan dengan jumlah untuk anak perusahaan tersebut, didasarkan semata-mata atas laporan auditor independen lain tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan konsolidasian bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang
dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain
memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank Mandiri dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Seperti dijelaskan pada Catatan 59 atas laporan keuangan konsolidasian, prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam beberapa hal berbeda dengan Standar Pelaporan
Keuangan Internasional. Penerapan prinsip akuntansi berdasarkan Standar Pelaporan Keuangan Internasional dan Peraturan Bank Indonesia mengenai tingkat penyisihan minimum
untuk kredit yang tidak mengalami penurunan nilai akan berpengaruh pada ekuitas konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan hasil usaha
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sebagaimana yang disajikan pada Catatan 60 atas laporan keuangan konsolidasian.
Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan pokok konsolidasian secara keseluruhan. Laporan keuangan Bank dan anak perusahaan tertentu
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 masing-masing telah diaudit oleh Prasetio, Sarwoko & Sandjaja dan auditor independen lain. Informasi tambahan disajikan
untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok konsolidasian yang diharuskan menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Informasi tersebut, kecuali untuk yang berhubungan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005, dimana Prasetio, Sarwoko & Sandjaja dan auditor independen lain
telah menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, telah menjadi obyek prosedur audit yang diterapkan dalam audit atas laporan keuangan pokok konsolidasian dan, menurut
pendapat kami, berdasarkan audit kami serta laporan dari auditor independen lain, telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan
pokok konsolidasian secara keseluruhan.
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
Drs. Soemarso S. Rahardjo, ME
Izin Akuntan Publik No. 98.1.0064
2 Maret 2007
Registered Public Accountans No. KEP-122/KM.5/2006
A Member of Ernst & Young Global
148
FA_mandir pendek_corpcenter_1506148 148
6/22/07 11:35:11 AM
149
FA_mandir pendek_corpcenter_1506149 149
6/22/07 11:35:14 AM
Laporan Keuangan Konsolidasian
Beserta Laporan Auditor Independen
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
DAN ANAK PERUSAHAAN
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2005
Daftar Isi
Halaman
Laporan Auditor Independen
Neraca Konsolidasian ..............................................................................................................
1-4
Laporan Laba Rugi Konsolidasian ...........................................................................................
5-6
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian.............................................................................
7-8
Laporan Arus Kas Konsolidasian.............................................................................................
9 - 10
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ..................................................................... 11 - 138
Daftar Informasi Tambahan ....................................................................................................
******************
139
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2006
2005
2e
3.965.717
2.522.764
2e, 3
21.579.158
20.304.705
537.234
697.603
9.435.541
23.617.054
873.264
18.627.219
600.200
11.238.532
19.500.483
11.838.732
(1.139.525)
(1.334.463)
AKTIVA
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan masing-masing
sebesar Rp11.149 dan Rp7.725 per
31 Desember 2006 dan 2005
2d, 2e, 2o, 4, 36, 47
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp97.981 dan
Rp154.871 per 31 Desember 2006 dan 2005
2f, 2o, 5, 36
Surat-surat Berharga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2g, 2o, 6, 36, 47
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/
(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/
(penurunan) nilai surat-surat berharga dan
penyisihan penghapusan
18.360.958
10.504.269
2d, 2h, 2o, 7, 47
90.648.024
92.055.964
2d, 2i, 2o, 8, 36, 47
1.958.039
2.724.729
2j, 2o, 9, 36
833.388
317.043
2k, 2o, 10, 36
410.727
315.243
750.672
117.006.650
1.245.740
105.607.206
Jumlah Kredit yang Diberikan
Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan
117.757.322
(86.380)
106.852.946
(159.858)
Jumlah Kredit yang Diberikan setelah pendapatan
yang ditangguhkan
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
117.670.942
(14.388.695)
106.693.088
(11.823.614)
Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih
103.282.247
94.869.474
3.453.170
3.890.010
84.870
68.066
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp812.247 dan
Rp1.101.415 per 31 Desember 2006 dan 2005
Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp8.600 dan RpNihil
per 31 Desember 2006 dan 2005
Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp4.260
dan Rp3.443 per 31 Desember 2006 dan 2005
Kredit yang Diberikan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2l, 2o, 11, 36, 47, 54
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp155.223
dan Rp429.092 per 31 Desember 2006 dan 2005
2d, 2m, 2o, 12, 36, 47
Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp73.625
dan Rp73.298 per 31 Desember 2006 dan 2005
2n, 2o, 13, 36
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2006
2005
AKTIVA (lanjutan)
Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.392.670
dan Rp2.836.857 per 31 Desember 2006 dan 2005
2p, 14
4.709.243
5.305.413
Aktiva Pajak Tangguhan - bersih
2v, 27e
3.295.451
2.231.402
2d, 2q, 2r, 15
4.963.425
3.959.609
267.517.192
263.383.348
Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp994.703
dan Rp427.225 per 31 Desember 2006 dan 2005
JUMLAH AKTIVA
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2006
2005
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera
Simpanan
Giro
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
671.339
675.285
333.512
48.479.241
314.961
46.095.309
48.812.753
46.410.270
46.355
60.257.206
23.276
47.129.902
60.303.561
47.153.178
877.911
95.713.323
1.080.031
111.646.173
96.591.234
112.726.204
205.707.548
206.289.652
1.286.609
1.899.681
5.003.010
415.841
838.019
5.545.129
8.189.300
6.798.989
1.859.780
2.046.420
2d, 2s, 16, 47
Tabungan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2s, 17, 47
Deposito berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2s, 18, 47
Jumlah Simpanan
Simpanan dari Bank Lain
Giro dan Tabungan
Inter-bank call money
Deposito berjangka
2d, 2t, 19, 47
2t, 20
2t, 21
Jumlah Simpanan dari Bank Lain
Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan
Janji Dibeli Kembali
2j, 22
Kewajiban Derivatif
2k, 10
Kewajiban Akseptasi
2m, 23, 47
Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi
diskonto yang belum diamortisasi masing-masing
sebesar Rp3.660 dan Rp2.754 per 31 Desember
2006 dan 2005
100.823
189.546
3.608.393
4.319.102
2u, 24
3.793.883
3.983.469
Pinjaman yang Diterima
2d, 25, 47
3.424.892
4.279.631
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
2o, 26, 45
514.399
594.084
590.533
693.956
Beban yang Masih Harus Dibayar
Hutang Pajak
2v, 27a
1.582.800
272.101
Kewajiban Lain-lain
2y, 28
6.970.296
5.619.744
29
4.157.360
4.402.266
241.171.346
240.164.245
Pinjaman Subordinasi
JUMLAH KEWAJIBAN
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2006
2005
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)
Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak
Perusahaan yang Dikonsolidasi
30
5.176
4.705
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar
Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan
31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham
Dwiwarna Seri A dan 20.631.217.467 lembar Saham Biasa
Seri B per 31 Desember 2006 (1 lembar Saham Dwiwarna
Seri A dan 20.255.717.364 lembar Saham Biasa Seri B
per 31 Desember 2005)
31a
10.315.609
10.127.859
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
31b
6.433.948
6.006.255
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
dalam Mata Uang Asing
2c
86.867
108.923
2g, 2h
229.572
(241.961)
Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat
Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang
Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Selisih Revaluasi Aktiva Tetap
2p, 14, 31c
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Opsi Saham
Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah
dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham
pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003)
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
3.046.936
9.318
2z, 32
105.330
175.012
2.575.369
3.537.721
2.560.285
1.445.152
6.113.090
4.005.437
26.340.670
23.214.398
267.517.192
263.383.348
31d
31d
Jumlah Saldo Laba
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
4
3.046.936
2n, 31e
(14.063)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2006
2005
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga
Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan
2l, 2w, 2ad, 33
2x, 33
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Beban bunga
Beban pendanaan lainnya
2w, 34
Jumlah Beban Bunga
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi lainnya
Laba selisih kurs - bersih
Lain-lain
2x
2c
35
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
Pembentukan Penyisihan Penghapusan
atas Aktiva Produktif
2o, 36
Pembalikan/(Pembentukan) Penyisihan Estimasi Kerugian
atas Komitmen dan Kontinjensi
25.657.397
603.709
20.366.450
632.775
26.261.106
20.999.225
(15.776.751)
(139.119)
(11.747.360)
(296.821)
(15.915.870)
(12.044.181)
10.345.236
8.955.044
1.755.027
379.727
351.345
1.577.330
74.079
671.462
2.486.099
2.322.871
(3.671.788)
(4.445.226)
2o, 26c
37.670
Pembalikan Penyisihan Lainnya
15, 28, 37
128.945
Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai
Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah
2g, 2h, 38
109.381
(89.144)
2g, 2h, 2ad, 39
137.542
255.458
Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Beban Operasional Lainnya
Beban umum dan administrasi
Beban gaji dan tunjangan
Lain-lain - bersih
2p, 40
2d, 2y, 2z, 32, 41, 42, 47
43
Jumlah Beban Operasional Lainnya
LABA OPERASIONAL
Pendapatan Bukan Operasional - Bersih
44
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK DAN HAK MINORITAS
Manfaat/(Beban) Pajak
Tahun Berjalan
Tangguhan
2v, 27b, 27c
2v, 27b, 27d
Jumlah Beban Pajak
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
(3.250.893)
(3.017.502)
(593.580)
(3.080.079)
(3.187.255)
(600.661)
(6.861.975)
(6.867.995)
2.711.110
1.187.573
120.086
45.304
2.831.196
1.232.877
(1.675.010)
1.266.286
(500.501)
(127.845)
(408.724)
(628.346)
2.422.472
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
(1.067)
LABA BERSIH
2.421.405
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
5
(80)
1.056.645
604.531
(1.162)
603.369
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
LABA PER SAHAM
2006
2005
2aa
Dasar (dalam Rupiah penuh)
Dilusian (dalam Rupiah penuh)
119,08
117,83
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
6
29,90
29,68
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2004
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
2z, 31a,31b, 32
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Keuntungan/
(Kerugian) Bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Rekapitalisasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
dalam Mata
Setelah Dikurangi
Uang Asing
Pajak Tangguhan
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
10.066.427
5.967.897
72.554
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
Selisih
Revaluasi
Aktiva Tetap
(404.001)
3.046.936
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
9.788
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
13.831
Jumlah Ekuitas
5.414.275
6.161.275
24.934.707
-
-
91.225
61.432
38.358
-
-
-
-
31d
-
-
-
-
-
-
-
1.813.285
(1.813.285)
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2004
31d
-
-
-
-
-
-
-
-
(2.627.816)
(2.627.816)
(2.627.816)
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
dari laba bersih tahun 2004
-
-
-
-
-
-
-
-
(105.113)
(105.113)
(105.113)
Tantiem Komisaris dan Direksi dari laba bersih
tahun 2004
-
-
-
-
-
-
-
-
(26.278)
(26.278)
(26.278)
-
-
-
-
36.369
2b
-
-
36.369
-
-
-
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual-setelah dikurangi pajak tangguhan
2g, 2h
-
Jumlah
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih
tahun 2004
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
(8.565)
747.000
Belum Ditentukan
Penggunaannya
-
-
-
-
-
162.040
-
-
-
-
-
-
162.040
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
169.746
-
-
-
169.746
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
per tanggal 31 Desember 2005
-
-
-
-
-
-
-
603.369
603.369
603.369
10.127.859
6.006.255
108.923
175.012
2.560.285
1.445.152
4.005.437
23.214.398
Saldo per 31 Desember 2005
(241.961)
3.046.936
(23.851)
(14.063)
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
7
(23.851)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2005
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Keuntungan/
(Kerugian) Bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Rekapitalisasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
dalam Mata
Setelah Dikurangi
Uang Asing
Pajak Tangguhan
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
Selisih
Revaluasi
Aktiva Tetap
1.445.152
Jumlah
Jumlah Ekuitas
10.127.859
6.006.255
108.923
175.012
2.560.285
-
-
-
-
-
-
-
15.084
(15.084)
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005
31d
-
-
-
-
-
-
-
-
(301.685)
(301.685)
-
-
(12.067)
(12.067)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
2b
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
2g, 2h
(14.063)
Belum Ditentukan
Penggunaannya
31d
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
2z, 31a, 31b, 32
3.046.936
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih
tahun 2005
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
dari laba bersih tahun 2005
(241.961)
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
-
-
-
-
-
-
187.750
427.693
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(22.056)
(200.352)
-
4.005.437
-
23.214.398
(301.685)
(12.067)
-
-
-
415.091
-
-
-
(22.056)
471.533
-
-
-
471.533
-
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
23.381
-
-
-
-
23.381
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
130.670
-
-
-
130.670
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
per tanggal 31 Desember 2006
-
-
-
-
-
-
-
-
2.421.405
2.421.405
2.421.405
10.315.609
6.433.948
86.867
229.572
3.046.936
9.318
105.330
2.575.369
3.537.721
6.113.090
26.340.670
Saldo per 31 Desember 2006
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
8
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Penerimaan pendapatan bunga
Penerimaan pendapatan komisi dan provisi
Pembayaran beban bunga
Pembayaran beban pendanaan lainnya
Penerimaan dari Penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Pembelian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Pendapatan operasional lainnya
Beban operasional lainnya
Beban gaji dan tunjangan
Beban umum dan administrasi
Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya
Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Inter-bank call money
Kewajiban segera
Hutang pajak
Kewajiban lain-lain
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
25.759.601
2.358.736
(15.880.174)
(139.119)
19.534.754
2.210.104
(11.783.158)
(296.821)
2g, 2h, 2ad
3.253.360
7.999.998
(1.845.117)
599.902
587.127
(593.578)
(2.845.005)
(2.642.535)
246.292
(8.173.726)
(928.517)
692.840
(600.662)
(2.652.702)
(2.522.373)
(109.659)
8.859.490
3.370.078
2f, 2o
14.238.403
(9.500.609)
2g, 2o
2i, 2o
2l, 2o
(292.604)
1.055.858
(15.874.043)
1.086.061
(873.007)
(156.366)
(1.035.092)
(12.120.897)
830.539
4.646.124
4.493.436
13.150.383
(15.496.976)
1.061.662
(3.946)
(364.311)
1.202.403
(2.419)
3.967.854
(6.380.224)
27.221.611
(1.126.341)
129.008
(724.524)
432.339
288
12.240.390
9.553.788
(6.678.117)
1.927.795
2c, 2h
2y, 2z
2p
2q, 2r
2s
2s
2s
2t
2v
2n, 2y
2o
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan/(kenaikan) surat-surat berharga - tersedia untuk dijual
dan dimiliki hingga jatuh tempo
(Kenaikan)/penurunan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Penebusan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang jatuh tempo
Penambahan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Penerimaan dari penjualan aktiva tetap
Pembelian aktiva tetap
(Kenaikan)/penurunan penyertaan saham
(Kenaikan)/Penurunan surat berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali
2g
2n
(242.160)
65.017
(263.847)
6.250
2j
(524.945)
391.091
(7.637.802)
3.890.617
2h
2h
2p
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) diperoleh dari
aktivitas investasi
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
9
2005
2l, 2w, 2ad
2x
2w
Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional
(Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
Kredit yang diberikan
Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan
Aktiva lain-lain
2006
1.935.476
2.865.356
(2.865.356)
48.797
(411.507)
(1.035)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penurunan atas surat-surat berharga yang diterbitkan
Penurunan atas pinjaman yang diterima
Penurunan atas pinjaman subordinasi
Penurunan surat-surat berharga
yang dijual dengan janji dibeli kembali
Pembayaran dividen
Eksekusi hak opsi saham
2006
2005
2g
(189.586)
(1.522.333)
(244.906)
(10.511)
(3.035.246)
(2.413.940)
2j
31d
2z
(186.640)
(313.752)
415.090
(867.212)
(2.759.207)
91.225
(2.042.127)
(8.994.891)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2.560.461
4.449.514
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
23.532.797
19.083.283
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
26.093.258
23.532.797
3.965.717
21.579.158
548.383
2.522.764
20.304.705
705.328
26.093.258
23.532.797
471.533
162.040
109.381
(89.144)
(130.670)
(169.746)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2e
2e, 3
2e, 4
Jumlah kas dan setara kas
Informasi Tambahan Arus Kas
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
yang tersedia untuk dijual
(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dan obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang
diperdagangkan
Pengakuan opsi saham berasal dari program kompensasi
manajemen berbasis saham
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM
a. Pendirian Usaha
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan di
Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris
Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta
diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal
4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya
(Persero) (BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank Ekspor Impor Indonesia
(Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) (selanjutnya
secara bersama-sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah
melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran
Dasar terakhir dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock
Option Plan (MSOP) berdasarkan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi.
Selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2006 dan 2005 jumlah opsi saham yang
telah dieksekusi masing-masing sebanyak 375.500.103 lembar saham dan 122.862.492 lembar
saham (Catatan 32). Eksekusi saham selama tahun 2006 dan 2005 mengakibatkan peningkatan
modal ditempatkan dan disetor penuh masing-masing sebesar Rp187.750 dan Rp61.431 serta
penambahan agio saham masing-masing sebesar Rp427.693 dan Rp38.359 yang berasal dari
selisih harga eksekusi dan nilai pasar opsi saham, dengan harga nominal Rp500 per lembar
saham. Perubahan Anggaran Dasar berkaitan dengan perubahan struktur permodalan tersebut
sampai saat ini masih dalam proses pengurusan.
b. Penggabungan Usaha
Pada akhir bulan Pebruari 1998, Pemerintah mengumumkan rencana untuk merestrukturisasi
Bank Peserta Penggabungan.
Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada
bulan Oktober 1998 dengan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah Republik
Indonesia pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b). Selisih antara harga transfer
dan nilai buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh kerugian
yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program Rekapitalisasi.
Rencana restrukturisasi di atas dirancang untuk penggabungan usaha Bank Peserta
Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri.
Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup:
·
·
·
·
Restrukturisasi kredit yang diberikan.
Restrukturisasi aktiva non-kredit yang diberikan.
Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri.
Rasionalisasi sumber daya manusia.
11
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
b. Penggabungan Usaha (lanjutan)
Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha No. 100 tanggal 24 Juli 1999 yang dibuat di hadapan
Notaris Sutjipto, S.H., Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan
usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri
Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan
disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal
29 Juli 1999. Penggabungan ini dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal
31 Juli 1999.
Pada tanggal efektif penggabungan usaha:
· Semua aktiva dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai
Bank Hasil Penggabungan.
· Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan
oleh Bank Mandiri.
· Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (nilai penuh) atau setara
dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh Pemerintah pada
masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b).
Pada tanggal efektif yang sama, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa
proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima hak dan
kewajiban dari Bank Peserta Penggabungan.
c. Rekapitalisasi
Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan,
pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84
Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan
permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (CAR) minimum sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan. Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi
didasarkan pada persyaratan dan prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama
Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI
tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah, antara lain,
harus melakukan Program Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank
Pembangunan Daerah dan Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” (BTO) oleh Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999
(PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada
Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan
dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan
No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999.
12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
c. Rekapitalisasi (lanjutan)
Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank Mandiri mengakui
adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan penegasan
Komitmen Pemerintah dari Menteri Keuangan melalui Surat No. S-360/MK.017/1999 tanggal
29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui Surat
No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999.
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal
penerbitan obligasi/surat utang pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah Republik
Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di atas
termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal (CAR)
pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa selambatlambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah telah diterima oleh Bank
Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang
penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri dalam rangka
Program Rekapitalisasi, Pemerintah Republik Indonesia menambah penyertaan modal sampai
sejumlah maksimum Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggitingginya sebesar Rp180.000.000.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas,
maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri serta
perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua)
tahap, yaitu Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada tanggal
28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999, jumlah keseluruhan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi sebesar
Rp178.000.000.
Berdasarkan Kontrak Manajemen tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah
ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri sebesar Rp173.931.000, atau lebih kecil
dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar Rp1.412.000
ditahan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisa sebesar Rp2.657.000 dikembalikan
kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit.
Sesuai surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal 24 April 2003
tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang sebelumnya ditahan
sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 (Catatan 31b).
Menteri
Keuangan Republik
Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (KMK - RI)
No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK No. 420/KMK-02/2003 tanggal
30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modal
Pemerintah sebesar Rp173.801.315 (Catatan 31b).
13
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
d. Penawaran Umum Perdana Saham
Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran
Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No.
S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003.
Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada
masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar
saham yang dijual dengan harga Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada
masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham tersebut merupakan divestasi atas 20% saham Bank
Mandiri milik Pemerintah Negara Republik Indonesia (Catatan 31a).
Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Bank Mandiri telah dicatatkan
di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek
Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek Surabaya
No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.
Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh
Menteri
Kehakiman
dan
Hak
Asasi
Manusia
berdasarkan
Surat
Keputusan
No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Tambahan
No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.
e. Kuasi-Reorganisasi
Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri
melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 29 Mei 2003.
Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi
sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan
tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi melalui Akta No. 130 yang dibuat
dihadapan Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25309.HT.01.04.TH.2003
tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Tambahan No. 93 dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003.
Pada tanggal 30 Oktober 2003, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah
menyetujui kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003. Risalah rapat dari RUPSLB tersebut
telah diaktakan oleh Notaris Sutjipto, S.H. dengan Akta No. 165 tanggal 30 Oktober 2003.
f. Divestasi Kepemilikan Saham oleh Pemerintah
Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan divestasi lanjutan
atas 10% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar saham melalui private
placement (Catatan 31a).
14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
g. Struktur dan Manajemen
Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta,
Indonesia. Per 31 Desember 2006 dan 2005 struktur kantor dalam dan luar negeri Bank Mandiri
adalah sebagai berikut:
2006
Kantor wilayah dalam negeri
Cabang dalam negeri:
Kantor Hub
Kantor Community
Kantor Spoke
Cash Outlet
Cabang luar negeri
Kantor Perwakilan
2005
10
10
57
98
336
433
924
4
1
54
98
334
423
909
4
1
Per 31 Desember 2006 dan 2005, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar negeri yang
berlokasi di Grand Cayman, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta kantor perwakilan
(Representative Office) di Shanghai, Cina.
Pada tanggal 5 Juni 2006, melalui SK Direksi No. Kep.Dir/069/2006 struktur organisasi perseroan
mengalami perubahan. Perubahan organisasi dimaksud termasuk pembagian tugas dan
wewenang Direksi Perseroan juga telah disetujui oleh Komisaris Perseroan melalui suratnya
No. COM/063/2006 tanggal 1 Juni 2006. Pada tanggal 12 Desember 2006, vide surat
No. CMO/577/2006 Manajemen Bank Mandiri mengajukan Rencana Perubahan Struktur
Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units kepada Komisaris Bank Mandiri.
Komisaris vide surat No. COM/170/2006 tanggal 22 Desember 2006 telah menyetujui Perubahan
Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units. Struktur Organisasi Bank
Mandiri berbasis Strategic Business Units tersebut berlaku efektif terhitung mulai tanggal 9 Januari
2007 vide Surat Keputusan Direksi No. Kep.Dir/06A/2007 tanggal 9 Januari 2007.
Jika dibandingkan dengan struktur organisasi sebelumnya, struktur organisasi Bank Mandiri yang
baru hanya mengalami beberapa perubahan, secara garis besar terbagi menjadi tiga kelompok,
yaitu:
1.
2.
3.
Business Unit (BU) yang berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang
terdiri dari 6 Direktorat yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Consumer Finance,
Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking, dan Special Asset Management.
Corporate Center yang berfungsi untuk menangani hal-hal yang bersifat lebih ke strategi
korporasi serta dukungan kebijakan perseroan, terdiri dari 4 Direktorat yaitu Risk
Management, Compliance & Human Capital, Finance & Strategy dan Change Management
Office, ditambah 2 group yaitu Internal Audit dan Corporate Secretary.
Shared Service berupa support unit yang mendukung operasional Bank secara keseluruhan
yang ditangani oleh Direktorat Technology & Operations.
Perubahan struktur organisasi dan implementasi Strategic Business Unit (SBU) ini bertujuan untuk
mendukung pencapaian aspirasi Bank menjadi Dominant Multi-Specialist Bank.
15
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
g. Struktur dan Manajemen (lanjutan)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri per 31 Desember 2006 sesuai perubahan
organisasi di atas dan per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:
2006
2005
Komisaris
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
:
:
:
:
:
:
:
Edwin Gerungan*)
Muchayat
Soedarjono
Richard Claproth
Pradjoto
Gunarni Soeworo
Yap Tjay Soen
Edwin Gerungan
Muchayat
Soedarjono
Richard Claproth
Pradjoto
Gunarni Soeworo
Yap Tjay Soen
Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Agus Martowardojo
Wayan Agus Mertayasa
Omar Sjawaldy Anwar
Zulkifli Zaini
Abdul Rachman
Sasmita
Sentot A. Sentausa
Bambang Setiawan**)
Riswinandi
Thomas Arifin
Budi Gunadi Sadikin
Agus Martowardojo
Wayan Agus Mertayasa
Omar Sjawaldy Anwar
Johanes Bambang Kendarto
Zulkifli Zaini
Abdul Rachman
Sasmita***)
-
*)
Merangkap sebagai Komisaris Independen
**)
Merangkap sebagai Direktur Kepatuhan
***) Merangkap sebagai Direktur Kepatuhan sementara (menunggu persetujuan dari BI)
Per 31 Desember 2006 dan 2005, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari:
2006 dan 2005
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
:
:
:
:
:
Gunarni Soeworo
Soedarjono
Yap Tjay Soen
Zulkifli Djaelani
Imam Sukarno
Jumlah karyawan Bank Mandiri per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah 21.062
orang dan 21.192 orang (tidak diaudit).
16
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah disajikan sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai
“Akuntansi Perbankan“ dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi
perbankan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Badan Pengawas Pasar
Modal.
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual,
kecuali untuk surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan
dan tersedia untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar,
obligasi lindung nilai yang dicatat berdasarkan nilai indeks, penyertaan saham tertentu yang
dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta peralatan tertentu yang
telah direvaluasi.
Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Untuk
keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk setara kas adalah kas, giro pada Bank
Indonesia dan giro pada bank lain.
Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun
sesuai dengan PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI).
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatu pengendalian atas
suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandiri menguasai lebih dari lima
puluh persen (50%) hak suara pada Anak Perusahaan, atau Bank Mandiri dapat menentukan
kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk
memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi di Anak Perusahaan. Pada laporan
keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan antar
perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
Anak Perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian per tanggal
31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan
Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara
PT Mandiri Sekuritas
PT Bumi Daya Plaza
Jenis Usaha
Perbankan
Perbankan Syariah
Pengelolaan Properti
Sekuritas
Pengelolaan Properti
Kedudukan
London
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Persentase Pemilikan
100,00
99,99
99,00
95,69
93,33
BMEL didirikan tanggal 22 Juni 1999 berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United
Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi dari Bank Exim cabang London menjadi Anak
Perusahaan, efektif sejak 31 Juli 1999. BMEL bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili
kepentingan Bank Mandiri. Kantor BMEL berlokasi di London, Inggris.
17
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1973
dengan nama PT Bank Susila Bhakti, Anak Perusahaan dari ex-legacy BDN, berdasarkan akta
notaris No.146 dari R. Soeratman, S.H. Nama perusahaan mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir berdasarkan akta notaris No. 23 dari Sutjipto, S.H. tanggal 8 September 1999, berganti
nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Perusahaan menyelenggarakan usaha Bank dengan
prinsip perbankan Syariah.
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara didirikan di Republik Indonesia pada tanggal
29 Oktober 1971 berdasarkan akta notaris No. 104 dari Abdul Latief, S.H. tanggal
29 Oktober 1971. Perusahaan menyelenggarakan usaha pengelolaan properti dan penyewaan
kantor, termasuk kantor perusahaan sendiri dan Anak Perusahaan serta kantor pihak lainnya.
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara memiliki 25% modal saham PT Pengelola Investama
Mandiri (PIM), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan saham
milik Bank Mandiri.
PT Mandiri Sekuritas didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris No. 116 dari
Ny. Vita Buena, S.H. menggantikan Notaris Sutjipto, S.H. dan didirikan melalui penggabungan
usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabungan
usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia pada
tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000.
PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,9% modal saham PT Mandiri Manajemen Investasi, Anak
Perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 yang bergerak di bidang manajemen dan
penasehat investasi.
PT Bumi Daya Plaza didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris No. 33 dari Ny. Subagyo
Reksodipuro, S.H. tanggal 22 Desember 1978. Perusahaan menyelenggarakan usaha
pengelolaan dan penyewaan properti. PT Bumi Daya Plaza memiliki 75% modal saham PIM.
Jumlah aktiva Anak Perusahaan tersebut per 31 Desember 2006 dan 2005 (sebelum eliminasi)
berjumlah Rp14.189.586 dan Rp11.667.363 atau 5,30% dan 4,43% dari jumlah aktiva
konsolidasian.
Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak
Perusahaan luar negeri Bank Mandiri dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan dasar
sebagai berikut:
(1) Aktiva dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs tengah yang
diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca.
(2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku di
bulan yang bersangkutan pada periode pelaporan keuangan.
(3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis.
(4) Laporan arus kas menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal neraca, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsurunsur ekuitas menggunakan kurs historis.
Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih
Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas
dalam neraca konsolidasian.
18
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi yang melibatkan
mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca,
semua aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang
Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal
31 Desember 2006 dan 2005. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi
tahun berjalan.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai
berikut (nilai penuh):
31 Desember 2006
____ ____
1 Pound Sterling Inggris
1 Euro
1 Dolar Amerika Serikat
100 Yen Jepang
d.
__
31 Desember 2005
17.616
11.846
9.003
7.563
16.982
11.643
9.830
8.383
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan
atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak
mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 47. Transaksi antara Bank
Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan yang
dimiliki/dikendalikan negara, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Unit
Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) (institusi yang menggantikan BPPN) dan Lembaga
Penjamin Simpanan (institusi baru yang menggantikan UP3) tidak diperlakukan sebagai transaksi
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
e.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call
money, penempatan “fixed term”, deposito berjangka, dan lain-lain.
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga
diterima dimuka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldonya dikurangi dengan
penyisihan penghapusan.
g.
Surat-surat Berharga
Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar
uang seperti Sertifikat Bank Indonesia, medium term notes, floating rate notes, promissory notes,
wesel ekspor, surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana,
serta surat-surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi.
19
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g.
Surat-surat Berharga (lanjutan)
Termasuk di dalam surat berharga adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia yang tidak terkait dengan program rekapitalisasi seperti treasury bonds dan obligasi
valuta asing. Obligasi atau surat hutang ini diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam
rangka pengelolaan portofolio surat hutang negara dan diperoleh melalui pasar perdana dan juga
pasar sekunder.
Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aktiva bersih dari
reksadana pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan pada
tanggal neraca dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Penilaian surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut:
(1) Surat berharga untuk diperdagangkan disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang
belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi tahun berjalan.
Pada saat surat berharga untuk diperdagangkan dijual, selisih antara harga penjualan
dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir tahun diakui sebagai keuntungan atau kerugian
dari penjualan yang direalisasi.
(2) Surat berharga yang tersedia untuk dijual disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian
yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi tahun
berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian
diakui sebagai laba atau rugi pada saat realisasi.
(3) Surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai perolehan yang
disesuaikan dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.
Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai
wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi
di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan
biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tersebut. Untuk surat-surat berharga
yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga
ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau
dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aktiva bersih surat berharga tersebut.
Penurunan nilai wajar permanen atas surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan
tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek.
Surat-surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan
dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus.
Surat-surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer
semua risiko signifikan dan imbalan dari surat berharga tersebut.
20
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia sehubungan dengan program rekapitalisasi bank-bank komersial. Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah dicatat berdasarkan klasifikasi dari obligasi tersebut, dimana perlakuan
akuntansinya adalah sama dengan perlakuan akuntansi untuk surat-surat berharga seperti
dijelaskan pada Catatan 2g di atas, kecuali untuk obligasi lindung nilai yang dicatat pada nilai
yang dihitung berdasarkan nilai tukar Rupiah dengan Dolar Amerika Serikat, sebagaimana
diterbitkan oleh Reuters pada tanggal pelaporan. Laba atau rugi selisih kurs dari indeksasi
obligasi lindung nilai diakui sebagai laba dan rugi tahun berjalan.
Untuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan di pasar keuangan yang
terorganisasi, nilai wajar umumnya dihitung dengan referensi ke nilai pasar penawaran
Bloomberg, atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) pada tanggal pelaporan neraca.
Untuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tidak memiliki nilai penawaran, estimasi yang
wajar atas nilai wajar ditentukan dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity.
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah
mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari obligasi tersebut.
i.
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian
pemberian fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo,
dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
j.
Surat-surat Berharga yang Dibeli/Dijual dengan Janji Dijual/Dibeli Kembali
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aktiva dalam
neraca konsolidasian sebesar jumlah penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum
diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali
diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dan diakui
sebagai pendapatan selama periode sejak surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual
kembali.
Surat-surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban
dalam neraca konsolidasian sebesar jumlah pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayar
dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan
sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu sejak surat-surat
berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
k.
Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan
perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar
tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar, kurs Reuters pada tanggal laporan, pricing models
atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki
keserupaan karakteristik. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan
tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus
kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen
perdagangan, sebagai berikut:
21
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k.
Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif (lanjutan)
1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai
instrumen lindung nilai atas nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai
wajar aktiva dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling
hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya
ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi tahun
berjalan.
2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai
lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada bagian
ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba
atau rugi tahun berjalan.
3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas
investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan
komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian penjabaran kumulatif dalam ekuitas,
sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai.
4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen
lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen
lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi pada tahun berjalan.
l.
Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan
debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu dan tagihan yang
berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu
15 hari.
Saldo kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai pokok dikurangi penyisihan penghapusannya.
Kredit sindikasi (kredit dalam rangka pembiayaan bersama) dan penerusan dinyatakan sebesar
saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dan Anak Perusahaan.
Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan syariah yang terutama terdiri dari piutang
syariah dan pembiayaan musyarakah.
Piutang syariah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad-akad
murabahah, istishna, ijarah, hiwalah, rahn dan qardh.
Pembiayaan musyarakah adalah akad di antara para pemilik modal (mitra musyarakah) yang
menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan
pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara
proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo
pembiayaan dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Kredit yang dibeli dari BPPN
Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal
27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank
dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002.
22
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
l.
Kredit yang Diberikan (lanjutan)
Kredit yang dibeli dari BPPN (lanjutan)
Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan
jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan penghapusan
jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang
ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima
pembayaran sebesar harga beli.
Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat perjanjian
kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok
kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam perjanjian kredit
baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran
dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan
pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dari
BPPN dalam kategori lancar selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelah itu,
kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan normal Bank Indonesia mengenai
klasifikasi kredit.
Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar harga
beli dalam waktu maksimum 5 (lima) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yang
belum dilunasi setelah 5 (lima) tahun harus dihapusbukukan oleh Bank.
Restrukturisasi Kredit yang Diberikan
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya dan atau kombinasi dari keduanya.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan
kredit hanya diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah
ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan
sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat
sebelum restrukturisasi.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar
penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk
menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan.
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru
dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred
interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara
proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat
pembayaran kredit diterima.
m.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebesar nilai atas letters of credit atau sebesar nilai
realisasi letters of credit yang telah diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan
bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
23
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n.
Penyertaan Saham
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta
penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang
diberikan.
Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50%, kecuali untuk
penyertaan hasil konversi kredit yang diberikan menjadi saham, dicatat dengan metode ekuitas
yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas
perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan,
dikurangi penyisihan penghapusan.
Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikan menjadi
saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan persentase kepemilikan, dikurangi
penyisihan penghapusan.
Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi
dengan penyisihan penghapusan.
Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai
ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak
Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas
Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Induk
Perusahaan pada saat pelepasan investasi tersebut (Catatan 31e).
o.
Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
Aktiva produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain,
surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, tagihan lainnya - transaksi
perdagangan, surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang
diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai
risiko kredit.
Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidak
dapat dibatalkan yang masih berjalan, letters of credit yang diterbitkan dengan program
penjaminan Bank Indonesia, garansi yang diterbitkan dalam bentuk standby letters of credit, bank
garansi, risk sharing dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.
Aktiva non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk
agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank mengklasifikasikan aktiva produktif kedalam
satu dari lima kategori dan aktiva non produktif kedalam satu dari empat kategori. Aktiva produktif
tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”,
sedangkan aktiva produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori
yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aktiva non produktif terdiri dari
“Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”.
24
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o.
Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)
Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.
7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (PBI 7)
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal
30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7. Dalam penerapan PBI 7 tersebut, Bank Mandiri
melakukan klasifikasi aktiva produktif berdasarkan evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha
dan kemampuan membayar kepada Bank.
Kecuali untuk penerapan kualitas untuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening
antar kantor dan suspense account dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
(transaksi rekening administratif), PBI No. 7/2/PBI/2005 mulai berlaku pada tanggal
ditetapkannya dan diterapkannya oleh Bank secara prospektif.
Untuk Bank Syariah, pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penjelasan dan Kualitas Aktiva
Produktif Bagi Bank Syariah.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki
risiko kredit dihitung dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal
20 Januari 2005 (PBI 7) tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang telah diubah dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI
7, yang mengatur tingkat penyisihan minimum dari penyisihan penghapusan aktiva serta estimasi
kerugian komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit.
Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Penyisihan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif yang digolongkan
lancar, dikecualikan untuk aktiva produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat
Hutang Pemerintah (Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dan Obligasi Pemerintah lainnya) dan
bagian aktiva produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan,
setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan
Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standby
letter of credit dari prime bank, yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice
for Documentary Credit (UCP) atau International Standard Practices (ISP) yang berlaku.
2) Penyisihan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:
a. 5% dari aktiva dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi nilai agunan.
b. 15% dari aktiva dengan kualitas Kurang Lancar setelah dikurangi nilai agunan.
c. 50% dari aktiva dengan kualitas Diragukan setelah dikurangi nilai agunan.
d. 100% dari aktiva dengan kualitas Macet setelah dikurangi nilai agunan.
Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan
penghapusan aktiva diatas hanya dapat dilakukan untuk Aktiva Produktif.
25
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o.
Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)
Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan
penghapusan aktiva produktif adalah apabila penilaian agunan dilakukan tidak melampaui jangka
waktu 24 bulan dan untuk penilaian diatas 5 (lima) milyar dilakukan oleh penilai independen.
Bank dalam melakukan perhitungan penyisihan penghapusan belum memperhitungkan seluruh
agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah
melampaui jangka waktu 24 bulan.
Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikan di sisi
kewajiban pada neraca konsolidasian.
Saldo aktiva produktif yang memiliki kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen Bank
Mandiri dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut tidak dapat tertagih.
Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan
penyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaan pokok,
kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.
p.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk beberapa aktiva tetap yang
digunakan dalam operasi yang telah direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkan
peraturan pemerintah, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi. Kenaikan nilai
aktiva tetap sebagai hasil revaluasi dicatat dalam akun “Selisih Revaluasi Aktiva Tetap” dalam
kelompok ekuitas di neraca.
Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Perlengkapan, peralatan kantor dan perangkat lunak/komputer
Kendaraan bermotor
20
5
5
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aktiva tetap. Ketika aktiva dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya
perolehan direklasifikasikan ke akun aktiva tetap yang sebenarnya.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya,
sementara itu pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang material dikapitalisasi. Pada saat
aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan atau
amortisasi dari aktiva tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan
dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aktiva tetap
dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aktiva tetap tersebut nilai tercatatnya
lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tetap
tersebut. Jika nilai tercatat aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari
aktiva tetap tersebut, nilai tercatat aktiva tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut.
26
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
q.
Agunan yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih
sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada “Aktiva Lain-lain“.
Agunan yang diambil alih disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable
value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi
dengan estimasi biaya untuk menjual agunan yang diambil alih tersebut. Kelebihan saldo kredit
yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari agunan yang diambil alih,
dibebankan terhadap penyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Selisih antara nilai bersih
yang dapat direalisasi dengan hasil penjualan agunan yang diambil alih diakui sebagai
keuntungan/kerugian tahun berjalan pada saat dijual.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke
laporan laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat
permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya
dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
r.
Aktiva Lain-lain
Aktiva lain-lain termasuk pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan diterima,
tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai,
rekening antar kantor dan lain-lain.
s.
Simpanan
Giro merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di
bidang perbankan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara
pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan
sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak
di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan
Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking
dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat
dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Tabungan dinyatakan
sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang perbankan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai
dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan.
Sertifikat deposito merupakan deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan. Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga
yang belum diamortisasi. Diskon atau perbedaan antara nilai yang diterima sekarang dan nilai
nominal dicatat sebagai bunga yang dibayar dimuka dan diamortisasi selama periode waktu
sertifikat deposito.
27
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
s.
Simpanan (lanjutan)
Termasuk di dalam simpanan adalah simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri
dari:
a. Giro wadiah merupakan giro wadiah yad-dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana
pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.
b. Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah yang merupakan simpanan dana
pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank Syariah
Mandiri (BSM) atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya.
c. Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah yang merupakan
simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan
BSM atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya.
t.
Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri,
dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya
dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.
Di dalam simpanan dari Bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan
investasi tidak terikat yang terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito berjangka
mudharabah.
u.
Surat-surat Berharga yang Diterbitkan
Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh Bank termasuk floating rate notes, medium term notes
dan travelers’ cheques dicatat sebesar nilai nominal. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia,
simpanan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 90 hari juga disajikan sebagai surat
berharga yang diterbitkan. Premi atau diskonto yang timbul dari penerbitan floating rate notes dan
medium term notes diakui sebagai pendapatan/beban yang ditangguhkan dan diamortisasi
selama periode surat berharga.
v.
Taksiran Pajak Penghasilan
Bank dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan
beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban, aktiva dan hutang pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer antara nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat di neraca
dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal
pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang
seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat
tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.
Aktiva dan hutang pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
akan diterapkan pada periode aktiva atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan,
berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi telah
berlaku pada tanggal neraca.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila
diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan
dan atau banding tersebut diterima.
28
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
v.
Taksiran Pajak Penghasilan (lanjutan)
Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing
perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aktiva pajak kini (current tax assets) dan kewajiban
pajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam
laporan keuangan konsolidasian. Aktiva pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi
dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian.
w.
Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga
yang berasal dari aktiva produktif bermasalah (non-performing) tidak diakui, kecuali pada saat
pembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai nonperforming, pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima harus dibatalkan sebagai
pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan
kontinjensi.
Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan kredit yang diberikan dengan
kolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadap
pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok kredit yang diberikan
harus diakui sebagai pendapatan bunga.
Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima
secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam Peraturan
Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank
Umum.
Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aktiva non-performing Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan diperlakukan sebagai akun-akun di luar neraca (off-balance sheet) dan dilaporkan
pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip
syariah. Pendapatan syariah terdiri dari pendapatan dari transaksi murabahah, istishna, ijarah dan
pendapatan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Pendapatan dari
transaksi murabahah dan ijarah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari
transaksi istishna dan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat
angsuran diterima secara tunai. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil
mudharabah dan beban bonus wadiah.
x.
Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan
kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan
diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang
diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang
belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan
komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu
tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
29
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
y.
Manfaat yang Diberikan Kepada Karyawan
Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan Revisi atas PSAK No. 24
mengenai “Imbalan Kerja” menggantikan PSAK No. 24. Revisi PSAK ini adalah mengenai
pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan atas imbalan kerja. Jumlah estimasi kewajiban
didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen sesuai dengan Undangundang No. 13 Tahun 2003.
Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai
aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang
berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan.
Bank Mandiri mengakui penyisihan uang penghargaan terhadap pegawai berdasarkan Undangundang Tenaga Kerja No. 13/2003 (UU No. 13/2003) tanggal 25 Maret 2003 terutama ketentuan
yang mengatur mengenai penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang
Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi di perusahaan.
Penyisihan tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan
dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima
berdasarkan UU No. 13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil
investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003,
maka Bank harus membayar kekurangan tersebut. Penyisihan yang telah dibentuk berdasarkan
hasil penilaian dari aktuaria independen. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai
penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum
diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10%
dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut (sebelum dikurangi aktiva program)
dan 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan
kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam
program tersebut. Biaya jasa lalu terjadi ketika Bank memperkenalkan program imbalan pasti
atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada. Biaya jasa lalu diakui
selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested.
z.
Opsi Saham
Bank telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan Manajemen Senior untuk posisi dan
kriteria tertentu dalam Program Management Stock Option Plan (MSOP). Jumlah biaya
kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan menggunakan nilai
wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “Biaya Gaji dan Tunjangan
Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat (graded vesting).
Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akun Ekuitas.
Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaian aktuaria
independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes.
aa. Laba per Saham
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun berjalan.
30
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
aa. Laba per Saham (lanjutan)
Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sejumlah Rp2.421.405 dan
Rp603.369. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi
dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, masingmasing adalah 20.334.565.065 lembar saham dan 20.182.096.657 lembar saham. Jumlah ratarata tertimbang lembar saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar per
31 Desember 2006 telah disesuaikan dengan perubahan jumlah saham yang beredar akibat
konversi opsi saham (Catatan 32).
Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi saham
dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 31a dan 32).
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per
saham dilusian per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah 20.550.301.606 lembar
saham dan 20.326.735.892 lembar saham.
2006
2005
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham – Dasar
Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa:
MSOP tahap I
MSOP tahap II
MSOP tahap III
20.334.565.065
20.182.096.657
43.162.893
110.511.469
62.062.179
105.107.347
39.531.888
-
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham – Dilusian
20.550.301.606
20.326.735.892
ab. Informasi Segmen
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan jenis usaha
(segmen primer) dan daerah geografis (segmen sekunder). Segmen primer dibagi ke dalam
segmen-segmen usaha berikut: perbankan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi dan lainnya,
sedangkan segmen sekunder dibagi ke dalam Indonesia, Asia, Eropa Barat dan Pasific (Cayman)
dan atau lainnya.
ac. Penggunaan Estimasi
Dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Adanya unsur ketidakpastian yang
melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan
pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.
ad. Reklasifikasi akun
Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2005 telah direklasifikasi
agar sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan konsolidasian per
31 Desember 2006 sebagai berikut:
31 Desember 2005
Deskripsi Akun
Keuntungan dari Penjualan
Surat-surat Berharga dan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Pendapatan bunga
Selisih revaluasi aktiva tetap
Selisih transaksi perubahan ekuitas
anak perusahaan
Hak minoritas atas aktiva bersih anak
perusahaan yang dikonsolidasi
Dilaporkan
sebelumnya
456.494
20.165.414
3.056.724
31
Reklasifikasi
(201.036)
201.036
(9.788)
(23.527)
9.464
4.381
324
Dilaporkan
saat ini
255.458
20.366.450
3.046.936
(14.063)
4.705
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
3.
GIRO PADA BANK INDONESIA
2006
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2005
20.457.558
1.121.600
18.896.163
1.408.542
21.579.158
20.304.705
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari
Bank Indonesia per 31 Desember 2006 sebesar 11,73% dan 3,01% (2005: 11% dan 3%), masingmasing untuk giro Rupiah dan Dolar Amerika Serikat.
Realisasi giro wajib minimum untuk rekening Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (Bank Mandiri saja)
per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah:
2006
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
4.
11,73%
3,01%
2005
11,30%
3,01%
GIRO PADA BANK LAIN
a. Berdasarkan Mata Uang:
2006
2005
Rupiah
Mata uang asing
12.816
535.567
3.654
701.674
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
548.383
(11.149)
705.328
(7.725)
537.234
697.603
b. Berdasarkan Kolektibilitas:
Per 31 Desember 2006 dan 2005, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar.
c. Berdasarkan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
Per 31 Desember 2006 dan 2005, giro pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masingmasing sebesar Rp70 dan Rp53 (Catatan 47).
d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
0,83%
1,92%
2005
0,53%
1,32%
e. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2006
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
7.725
4.101
(677)
Saldo akhir tahun
11.149
2005
6.557
1.278
(110)
7.725
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yang
dibentuk telah memadai.
32
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas:
2006
Jatuh
Tempo
Lancar
Rupiah:
Call Money
< 1 bln
1 – 3 bln
3.300.000
5.000
Penempatan “Fixed-Term”
> 3 bln < 6 bln
> 6 bln < 12 bln
212.057
180.053
Deposito Berjangka
< 1 bln
1 – 3 bln
> 3 bln < 6 bln
31.502
7.600
2.600
Jumlah Rupiah
3.738.812
Mata uang asing:
Call Money
< 1 bln
1 – 3 bln
3.493.497
418
Penempatan “Fixed-Term”
< 1 bln
2.278.245
Deposito Berjangka
< 1 bln
22.550
Jumlah Mata Uang Asing
5.794.710
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
9.533.522
(97.981)
9.435.541
2005
Jatuh
Tempo
Lancar
Rupiah:
Bank Indonesia
Call Money
Penempatan “Fixed-Term”
Deposito Berjangka
< 1 bln
8.260.930
< 1 bln
4.044.907
> 1 < 3 bln
> 3 < 6 bln
> 6 bln < 12 bln
137.864
39.062
46.925
< 1 bln
> 1 < 3 bln
35.000
15.200
Jumlah Rupiah
12.579.888
Mata uang asing:
Call Money
< 1 bln
> 1 bln < 3 bln
9.069.659
25.202
Penempatan “Fixed-Term”
< 1 bln
2.057.856
Deposito Berjangka
< 1 bln
39.320
Jumlah Mata Uang Asing
11.192.037
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
23.771.925
(154.871)
23.617.054
33
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)
b. Bank Mandiri tidak memiliki penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa.
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun (tidak diaudit):
2006
Rupiah
Mata uang asing
12,09%
4,33%
2005
8,37%
3,36%
d. Per 31 Desember 2006 dan 2005, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan
sebagai jaminan.
e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2006
Saldo awal tahun
Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 36)
Penerimaan kembali
Lain-lain *)
Saldo akhir tahun
154.871
(51.542)
(5.348)
97.981
2005
91.258
63.043
1.451
(881)
154.871
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain yang
dibentuk telah memadai.
6.
SURAT-SURAT BERHARGA
a. Berdasarkan Tujuan dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2006
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47):
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pihak ketiga:
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
Kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga
Penyisihan penghapusan
34
2005
467.683
296.832
108.749
101.329
232.026
266.845
873.264
600.200
13.013.736
2.271.071
3.342.412
4.100.101
4.500.342
2.638.089
18.627.219
11.238.532
19.500.483
11.838.732
(7.056)
(8.982)
13.369
(1.145.838)
(116.446)
(1.209.035)
18.360.958
10.504.269
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas:
2006
Nilai
Perolehan/
Nilai
Nominal *)
Rupiah:
Diperdagangkan
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi
Saham
Medium Term Notes
Investasi pada unit-unit reksa dana
Tersedia untuk dijual
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
Obligasi
Obligasi Mudharabah sesuai Syariah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi wajib konversi
Sertifikat Bank Indonesia
Wesel ekspor
Investasi pada unit-unit reksa dana
Obligasi
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Diperdagangkan
Obligasi
Tersedia untuk dijual
Floating rate notes
Wesel ekspor
Obligasi
Promissory notes
Dimiliki hingga jatuh tempo
Wesel ekspor
Obligasi
Treasury bills
Floating rate notes
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Premi/
Keuntungan/
(Diskonto)
(Kerugian)
yang Belum yang Belum
Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
Kurang
Lancar
Macet
Jumlah
12.622.441
635.976
61.068
54.900
21.247
-
28.703
1.622
2.735
3.144
12.651.144
637.292
63.803
54.900
24.391
-
306
-
12.651.144
637.598
63.803
54.900
24.391
13.395.632
-
36.204
13.431.530
-
306
13.431.836
780.000
758.056
499.500
-
(19.103)
(11.230)
780.000
728.953
488.270
-
10.000
-
780.000
738.953
488.270
2.037.556
-
(30.333)
1.997.223
-
10.000
2.007.223
1.018.809
900.000
96.455
5.000
2.000
(764)
-
-
899.236
96.455
5.000
2.000
-
1.018.809
-
1.018.809
899.236
96.455
5.000
2.000
2.022.264
17.455.452
(764)
(764)
5.871
1.002.691
16.431.444
-
1.018.809
1.029.115
2.021.500
17.460.559
85.261
-
-
85.261
85.787
-
(526)
241.455
137.519
114.092
37.281
-
4.896
3.128
241.455
137.519
118.988
40.409
-
-
241.455
137.519
118.988
40.409
530.347
-
8.024
538.371
-
-
538.371
-
985.424
191.566
111.766
99.026
-
34.823
-
1.020.247
191.566
111.766
99.026
1.422.605
1.020.247
189.074
120.543
99.033
2.492
(8.777)
(7)
1.428.897
(6.292)
-
1.387.782
-
34.823
2.045.031
(6.292)
7.498
2.011.414
-
34.823
19.500.483
(7.056)
13.369
18.442.858
(41.900)
-
1.063.938
(1.103.938)
18.400.958
-
(40.000)
*) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.
**) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
35
2.046.237
19.506.796
(1.145.838)
18.360.958
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan):
2005
Nilai
Perolehan/
Nilai
Nominal *)
Rupiah:
Diperdagangkan
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi
Medium Term Notes
Investasi pada unit-unit reksa dana
Saham
Premi/
Keuntungan/
(Diskonto)
(Kerugian)
yang Belum yang Belum
Diamortisasi Direalisasi
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
Kurang
Lancar
Lancar
Macet
Jumlah
3.618.984
381.187
113.573
18.800
16.610
-
(16.387)
327
(1.915)
(475)
3.618.984
364.800
113.900
16.885
16.135
-
-
3.618.984
364.800
113.900
16.885
16.135
4.149.154
-
(18.450)
4.130.704
-
-
4.130.704
1.485.271
1.373.000
931.574
365.425
90.000
1.000
-
(99.806)
-
1.485.271
1.373.000
821.768
365.425
90.000
1.000
-
10.000
-
1.485.271
1.373.000
831.768
365.425
90.000
1.000
4.246.270
-
(99.806)
4.136.464
-
10.000
4.146.464
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi wajib konversi
Obligasi
Wesel ekspor
Investasi pada unit-unit reksa dana
1.018.809
38.000
26.399
10.000
-
38.000
26.399
10.000
-
1.018.809
-
1.018.809
38.000
26.399
10.000
1.093.208
-
74.399
-
1.018.809
1.093.208
Jumlah Rupiah
9.488.632
-
(118.256)
8.341.567
-
1.028.809
9.370.376
39.615
12.661
-
(93)
(1.141)
39.522
11.520
-
-
39.522
11.520
52.276
-
(1.234)
51.042
-
-
51.042
181.213
157.280
88.685
58.920
-
159
(556)
3.441
181.213
157.439
88.129
62.361
-
-
181.213
157.439
88.129
62.361
486.098
-
3.044
489.142
-
-
489.142
Tersedia untuk dijual
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
Obligasi
Obligasi Mudharabah sesuai Syariah
Medium Term Notes
Investasi pada unit-unit reksa dana
Mata uang asing:
Diperdagangkan
Obligasi
Investasi pada unit-unit reksa dana
Tersedia untuk dijual
Wesel ekspor
Floating rate notes
Obligasi
Promissory notes
-
Dimiliki hingga jatuh tempo
Wesel ekspor
Obligasi
Treasury bills
Floating rate notes
Medium Term Notes
1.185.289
378.558
129.069
68.810
50.000
2.017
(10.979)
(20)
-
-
919.080
380.575
118.090
68.790
50.000
205.272
-
60.937
-
1.185.289
380.575
118.090
68.790
50.000
Jumlah mata uang asing
1.811.726
2.350.100
(8.982)
(8.982)
1.810
1.536.535
2.076.719
205.272
205.272
60.937
60.937
1.802.744
2.342.928
11.838.732
(8.982)
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(116.446)
10.418.286
(88.498)
205.272 1.089.746 11.713.304
(30.791) (1.089.746) (1.209.035)
10.329.788
174.481
*) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.
**) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
36
- 10.504.269
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo:
2006
2005
Rupiah:
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
> 10 tahun
92.315
14.628.446
2.215.227
167.089
352.375
46.410
7.837.563
1.461.900
115.303
27.456
Jumlah Rupiah
17.455.452
9.488.632
Mata uang asing:
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
> 10 tahun
1.317.261
484.287
169.388
74.095
12.661
1.672.019
370.010
295.410
-
Jumlah mata uang asing
2.045.031
2.350.100
19.500.483
11.838.732
Jumlah
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga
Penyisihan penghapusan
(7.056)
(8.982)
13.369
(1.145.838)
(116.446)
(1.209.035)
18.360.958
10.504.269
d. Berdasarkan Golongan Penerbit:
2006
2005
Bank
Perusahaan lain
Pemerintah
15.921.158
2.711.460
867.865
8.194.980
3.063.115
580.637
Jumlah
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga
Penyisihan penghapusan
19.500.483
11.838.732
37
(7.056)
(8.982)
13.369
(1.145.838)
(116.446)
(1.209.035)
18.360.958
10.504.269
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat:
Peringkat *)
Lembaga
Pemeringkat
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
2006
2005
2006
2005
Beragam
Beragam
Beragam
637.598
364.800
Pefindo
Pefindo
Pefindo
Beragam
idAAidBBB
Beragam
idAAidBBB
idBBB
Beragam
156.563
123.750
458.640
136.875
117.500
131.600
445.793
Beragam
Beragam
Beragam
Rupiah
Diperdagangkan
Obligasi
Tersedia untuk dijual
Obligasi
PT Medco Energi
International Tbk.
PT Tunas Baru Lampung Tbk.
PT Ciliandra Perkasa
Lain-lain
Obligasi Mudharabah
sesuai Syariah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi wajib konversi
PT Garuda Indonesia
Obligasi
Beragam
Beragam
Beragam
Jumlah Rupiah
488.270
365.425
1.227.223
1.197.193
1.018.809
2.000
1.018.809
38.000
1.020.809
1.056.809
2.885.630
2.618.802
Mata uang asing
Diperdagangkan
Obligasi
Beragam
Beragam
Beragam
85.261
39.522
Tersedia untuk dijual
Obligasi
Beragam
Beragam
Beragam
118.988
88.129
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi
Republik Indonesia
Lain-Lain
S&P
Beragam
BBBeragam
B+
Beragam
17.984
173.582
166.336
214.239
191.566
380.575
395.815
508.226
Jumlah mata uang asing
*)
Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat yang diakui
Bank Indonesia seperti Pemeringkat Efek Indonesia, Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
f. Tingkat Suku Bunga Rata-Rata per Tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
10,15%
8,40%
38
2005
8,18%
7,83%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
g. Mutasi Penyisihan Penghapusan Surat-surat Berharga:
2006
2005
Saldo awal tahun
(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Penerimaan kembali setelah dihapusbukukan
Lain-lain *)
1.209.035
(30.839)
(32.358)
1.144.501
59.310
3.919
1.305
Saldo akhir tahun
1.145.838
1.209.035
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan surat-surat berharga yang dibentuk
telah memadai.
7.
OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH
Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah sehubungan dengan Program
Rekapitalisasi Bank Umum yang diperoleh Bank Mandiri dari pasar primer dan sekunder dengan
rincian sebagai berikut:
2006
Diperdagangkan, nilai wajar
Tersedia untuk dijual, nilai wajar
Dimiliki hingga jatuh tempo, nilai perolehan
2005
834.273
28.719.153
61.094.598
2.143.723
28.817.643
61.094.598
90.648.024
92.055.964
Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah sebagai berikut:
2006
Diperdagangkan:
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
Tersedia untuk dijual:
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
Dimiliki hingga jatuh tempo:
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
39
2005
109.807
724.466
1.370.217
164.377
609.129
834.273
2.143.723
1.190.795
14.911.591
12.616.767
19.953
1.496.628
11.111.957
16.189.105
28.719.153
28.817.643
1.350.000
12.388.900
47.355.698
1.350.000
1.505.329
58.239.269
61.094.598
61.094.598
90.648.024
92.055.964
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan)
Rincian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah sebagai berikut:
2006
Diperdagangkan
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tingkat
suku bunga
per tahun
Nilai wajar
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
643.606
13,15%15,58%
784.274
15/06/200915/12/2013
6 bulan
50.000
SBI 3 bulan
49.999
25/06/2011
3 bulan
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
693.606
834.273
Tersedia untuk dijual
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tingkat
suku bunga
per tahun
Nilai wajar
1.654.272
14,25%15,58%
2.015.920
15/11/201015/12/2013
6 bulan
26.727.428
SBI 3 bulan
26.703.233
25/01/200825/07/2020
3 bulan
28.381.700
28.719.153
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tingkat suku
bunga per tahun
Nominal
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
Obligasi suku bunga
tetap
1.350.000
13,15%
15/03/2010
6 bulan
Obligasi suku bunga
mengambang
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/201425/07/2020
3 bulan
61.094.598
2005
Diperdagangkan
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
572.306
1.562.361
Tingkat
suku bunga
per tahun
12,13%14,28%
SBI 3 bulan
2.134.667
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
593.198
15/02/200615/12/2013
6 bulan
1.550.525
25/03/200625/06/2011
3 bulan
Nilai wajar
2.143.723
40
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan)
2005 (lanjutan)
Tersedia untuk dijual
Tingkat
suku bunga
per tahun
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tanggal
jatuh tempo
Nilai wajar
Frekuensi
pembayaran bunga
1.829.634
14,00%15,58%
1.875.674
15/06/200915/12/2013
6 bulan
27.267.428
SBI 3 bulan
26.941.969
25/03/200625/07/2020
3 bulan
29.097.062
28.817.643
Dimiliki hingga jatuh tempo
Nominal
Obligasi suku bunga
tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tingkat suku
bunga per tahun
_______________
Tanggal
Frekuensi
jatuh tempo
pembayaran bunga
_______________
1.350.000
13,15%
15/03/2010
6 bulan
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/201425/07/2020
3 bulan
61.094.598
Berikut adalah informasi penting mengenai Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah:
2006
Per 31 Desember 2006, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar
Rp1.605.954 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22).
Kepemilikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar Rp1.926.843 secara
legal telah dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksi Callable Parallel Deposits
(Catatan 21) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secara substansi risiko signifikan dan
manfaat kepemilikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum dialihkan kepada bank
counterpart, Bank masih mengakui Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut dalam neraca.
Bank melakukan dua transaksi Callable Zero Coupon Deposits dengan bank counterpart yang
berkaitan dengan kontrak pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Kontrak dimulai pada saat
Bank melakukan pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah kepada bank counterpart dan
menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut
sejumlah Rp974.666 ditempatkan kembali ke bank counterpart dalam bentuk Callable Zero Coupon
Deposits.
Ringkasan dari kontrak callable zero coupon deposits adalah sebagai berikut:
Deposito
Rupiah
Rupiah
Tanggal
Efektif
29 Juli 2004
8 April 2005
Tanggal Jatuh
Tempo
20 Juni 2013
20 Desember 2013
41
Nilai Deposito
Awal
359.666
615.000
Nilai Deposito
Akhir
1.000.000
1.514.470
Suku Bunga
Efektif
12,18%
10,90%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan)
2006 (lanjutan)
Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari
pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke bank counterpart.
Bunga deposito tersebut diatas sama dengan yield dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah pada saat
dialihkan ke bank counterpart.
Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian
dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya.
Apabila terjadi trigger events, yaitu gagal bayar (default) atau restrukturisasi Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah oleh Pemerintah Indonesia sehubungan dengan pembayaran pokok atau bunga, bank
counterpart dapat mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut yang telah dialihkan
kepada Bank sebagai penyelesaian (settlement) atas transaksi callable zero coupon deposits.
Dalam neraca Bank Mandiri per 31 Desember 2006, Bank belum mengalihkan dan masih
menanggung risiko signifikan dan manfaat Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut, Bank masih
mengakui penempatan deposito tersebut di neraca sebagai Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah.
2005
Per 31 Desember 2005, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar
Rp2.084.796 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22).
Obligasi lindung nilai yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2005 telah dilunasi oleh
Pemerintah Republik Indonesia dengan menerbitkan obligasi pengganti, yaitu obligasi No. Seri
VR0031 dengan jumlah nilai keseluruhan sebesar Rp2.865.356.
8.
TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN
a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2006
2005
Rupiah:
Pihak ketiga
Usance L/C Payable at Sight
Lain-lain
754.275
223.273
520.682
236.832
Jumlah Rupiah
977.548
757.514
56.878
54.531
1.072.611
663.249
2.197.345
816.754
1.735.860
3.014.099
Jumlah Mata Uang Asing
1.792.738
3.068.630
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.770.286
(812.247)
3.826.144
(1.101.415)
1.958.039
2.724.729
Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47)
Lain-lain
Pihak ketiga
Usance L/C Payable at Sight
Lain-lain
42
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
8.
TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan)
b. Berdasarkan Kolektibilitas:
2006
2005
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
1.546.468
458.152
1.010
764.656
1.794.447
401.903
553.073
192.237
884.484
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.770.286
(812.247)
3.826.144
(1.101.415)
1.958.039
2.724.729
2006
2005
c. Berdasarkan Jatuh Tempo:
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
381.031
431.971
164.546
333.433
120.593
303.488
Jumlah Rupiah
977.548
757.514
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
923.331
392.561
476.846
-
1.443.834
838.437
761.596
24.763
Jumlah mata uang asing
1.792.738
3.068.630
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.770.286
(812.247)
3.826.144
(1.101.415)
1.958.039
2.724.729
d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan:
2006
Saldo awal tahun
(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
Saldo akhir tahun
1.101.415
(215.583)
(73.585)
812.247
2005
883.405
192.897
25.113
1.101.415
*)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi perdagangan, berdasarkan
peraturan Bank Indonesia per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp803.399
dan Rp1.101.415.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi
perdagangan telah memadai.
43
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
9.
SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
a. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
2006
Tanggal
Jatuh Tempo
Tanggal
Dimulai
Jenis Efek
Pendapatan
Bunga Belum
Direalisasi
Nilai Jual
Kembali
Nilai
Bersih
Rupiah
Obligasi VR0017
Obligasi VR0017
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Obligasi FR0026
Obligasi FR0025
Obligasi FR0024
Saham
Obligasi FR0025
26/12/06
27/12/06
20/10/06
20/10/06
10/10/06
16/11/06
23/08/06
21/12/06
24/08/06
03/10/06
25/09/06
25/09/06
22/12/06
03/10/06
22/12/06
26/01/07
26/01/07
18/04/07
18/04/07
10/04/07
15/05/07
19/02/07
21/03/07
20/02/07
03/01/07
14/03/07
14/03/07
22/01/07
03/01/07
22/12/07
226.711
226.648
163.875
54.625
46.141
38.410
30.555
28.283
27.281
12.555
2.756
2.739
2.067
598
474
863.718
1.623
1.623
8.320
2.773
2.275
2.559
710
1.140
646
9
12
16
20
4
21.730
Penyisihan penghapusan
Jumlah
225.088
225.025
155.555
51.852
43.866
35.851
29.845
27.143
26.635
12.555
2.747
2.727
2.051
578
470
841.988
(8.600)
833.388
2005
Jenis Efek
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh Tempo
Pendapatan
Bunga Belum
Direalisasi
Nilai Jual
Kembali
Nilai
Bersih
Rupiah
Saham
Saham
Saham
Saham
Obligasi FR25
20/10/2005
28/10/2005
02/12/2005
02/12/2005
13/12/2005
18/01/2006
26/01/2006
02/03/2006
02/03/2006
13/01/2006
Jumlah
104.750
104.750
52.375
52.375
8.387
322.637
950
1.372
1.610
1.610
52
5.594
103.800
103.378
50.765
50.765
8.335
317.043
b. Mutasi penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali:
2006
2005
Saldo awal tahun
(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
8.600
4.800
(4.800)
Saldo akhir tahun
8.600
-
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF
Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Transaksi
Nilai wajar
(Catatan 2k)
Nilai kontrak
Tagihan
derivatif
Kewajiban
derivatif
Pihak ketiga
Terkait Nilai Tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
314.493
398.874
308.027
389.757
17
4.028
6.483
13.145
75.158
90.661
74.350
91.551
819
248
11
1.138
44
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
2006 (lanjutan)
Transaksi
Terkait Nilai Tukar (lanjutan)
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
5. Option Buy
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
6. Option Sell
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Terkait Suku Bunga
1. Swap - suku bunga
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Forward Rate Agreement
Dolar Amerika Serikat
Nilai wajar
(Catatan 2k)
Nilai kontrak
Tagihan
derivatif
Kewajiban
derivatif
1.179.910
1.069.095
1.173.632
1.080.094
95
13.319
6.373
2.320
3.446.550
49.967
3.054.153
49.697
392.467
296
70
26
-
406
1.218
406
1.218
-
-
408
930
-
408
930
-
62.095
7.411
-
62.095
7.411
-
2.487
2.074
413
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
414.987
(4.260)
100.823
-
410.727
100.823
Swap Suku Bunga
Pada tanggal 17 April 2003, Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan bank
- bank counterpart dengan nilai nominal masing-masing sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) dan
US$175.000.000 (nilai penuh). Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah penerbitan Medium
Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) pada bulan April 2003
(Catatan 24). Berdasarkan transaksi ini, Bank menerima pembayaran dengan bunga tetap enam
bulanan sebesar 7,00% per tahun dan membayar kepada masing-masing counterparty dengan suku
bunga mengambang sebesar LIBOR 6 bulan + 3,37% per tahun hingga tanggal jatuh tempo kedua
transaksi pada tanggal 22 April 2008. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhir
periode bunga (in arrears). Kedua transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk
tujuan akuntansi.
Latar belakang dan tujuan dari penerbitan instrumen lindung nilai ini adalah untuk pengelolaan risiko
suku bunga, dimana posisi positif interest rate gap dalam mata uang asing Bank Mandiri berisiko
terhadap tren penurunan tingkat suku bunga yang diprediksikan pada waktu itu tetap berlangsung
dalam rentang waktu 5 (lima) tahun kedepan. Bank memutuskan untuk mengkonversi biaya bunga
tetap dari MTN menjadi biaya bunga mengambang agar risiko penurunan pendapatan bunga bersih
dapat diminimalkan. Per 31 Desember 2006 dan 2005 kerugian perhitungan nilai wajar yang diperoleh
dari instrumen lindung nilai sebesar masing-masing (Rp51.512) dan (Rp86.039) telah di-off-set
dengan keuntungan akibat penurunan nilai wajar dari MTN yang dilindungi nilai (Catatan 24).
Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan nilai nominal sebesar
US$125.000.000 (nilai penuh) dengan bank counterpart di bulan Agustus 2002. Transaksi yang
mendasari perjanjian ini adalah surat hutang subordinasi bersuku bunga tetap sebesar
US$125.000.000 (nilai penuh) yang diterbitkan pada tahun 2002 (Catatan 29). Berdasarkan transaksi
swap suku bunga ini, Bank menerima pembayaran dengan suku bunga tetap enam bulanan sebesar
10,625% per tahun dan membayar dengan suku bunga mengambang enam bulanan sebesar LIBOR
6 bulan + 6,19% per tahun selama jangka waktu lima tahun. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut
ditentukan pada akhir periode bunga (in arrears). Walaupun transaksi ini bertujuan untuk melindungi
nilai dari pembayaran kupon bersuku bunga tetap atas pinjaman subordinasi dengan pembayaran
kupon mengambang, namun transaksi ini tidak dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan
akuntansi.
45
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
Swap Mata Uang (Cross Currency Swap)
Bank Mandiri telah menandatangani beberapa kontrak swap mata uang (cross currency swap) yang
berkaitan dengan kontrak penjualan surat berharga dengan perjanjian akan dibeli kembali (repo)
dengan beberapa bank. Kontrak dimulai pada saat Bank Mandiri menjual Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana dalam Rupiah. Dana tersebut kemudian
digunakan untuk menyelesaikan transaksi spot dari kontrak swap mata uang dan Bank Mandiri akan
menerima dana dalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal jatuh tempo, Bank Mandiri akan
menerima dana Rupiah dan membayar kepada bank counterpart dana dalam Dolar Amerika Serikat.
Selanjutnya, Bank Mandiri berkewajiban untuk menggunakan dana Rupiah tersebut untuk membeli
kembali Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang telah dijual sebelumnya kepada bank counterpart
(Catatan 7 dan 22).
Ringkasan dari kontrak swap mata uang tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal efektif
Tanggal
jatuh tempo
Jenis
transaksi
Pembelian
(nilai penuh)
Penjualan
(nilai penuh)
3 November 2004
3 November 2009
Spot
Forward
US$25 juta
Rp285.060 juta
Rp285.060 juta
US$25 juta
4 November 2004
4 November 2009
Spot
Forward
US$25 juta
Rp284.062 juta
Rp284.062 juta
US$25 juta
18 Mei 2005
18 Mei 2010
Spot
Forward
US$25 juta
Rp316.356 juta
Rp316.356 juta
US$25 juta
7 Juni 2005
7 Januari 2008
Spot
Forward
US$50 juta
Rp617.500 juta
Rp617.500 juta
US$50 juta
Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:
Transaksi
Nilai wajar
(Catatan 2k)
Nilai kontrak
Tagihan
derivatif
Kewajiban
derivatif
Pihak ketiga
Terkait Nilai Tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Terkait Suku Bunga
1. Swap - suku bunga
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Forward Rate Agreement
Dolar Amerika Serikat
622.074
77.300
605.772
76.054
1.655
-
17.957
1.246
426.077
59.919
425.276
59.401
835
594
34
76
2.666.750
2.644.010
1.239
23.979
4.869.156
150.000
4.601.502
149.620
312.921
-
45.267
380
-
97.533
4.182
1.442
97.533
2.740
-
334
-
334
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
46
318.686
(3.443)
189.546
-
315.243
189.546
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
Swap Mata Uang (Cross Currency Swap) (lanjutan)
Per 31 Desember 2006 dan 2005, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2006
2005
Lancar
414.987
318.686
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan penghapusan
414.987
(4.260)
318.686
(3.443)
Saldo akhir periode
410.727
315.243
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan derivatif telah memadai.
Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2006
2005
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Lain-lain*)
3.443
874
(57)
2.881
559
3
Saldo akhir tahun
4.260
3.443
*)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
11. KREDIT YANG DIBERIKAN
A. Kredit yang diberikan terdiri atas:
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak
Ketiga:
2006
2005
Rupiah:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
121.625
82.131.648
568.970
73.718.795
Jumlah Rupiah
82.253.273
74.287.765
Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
629.047
34.875.002
676.770
31.888.411
Jumlah Mata uang asing
35.504.049
32.565.181
Jumlah
Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
117.757.322
(86.380)
106.852.946
(159.858)
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
117.670.942
(14.388.695)
106.693.088
(11.823.614)
103.282.247
94.869.474
47
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas:
b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas:
2006
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah:
Modal kerja
Investasi
Konsumen
Ekspor
Program Pemerintah
Sindikasi
Karyawan
36.414.687
11.425.360
9.348.868
2.506.320
1.633.767
236.229
1.429.933
2.477.373
3.572.387
1.979.874
44.754
316.219
235.839
4.564
1.227.418
302.143
87.491
5.370
2.682
307
428.609
99.809
113.629
3.015
31.608
267
3.499.137
3.015.571
339.381
260.747
208.857
997.274
3.784
44.047.224
18.415.270
11.869.243
2.820.206
2.193.133
1.469.342
1.438.855
Jumlah Rupiah
62.995.164
8.631.010
1.625.411
676.937
8.324.751
82.253.273
7.831.167
7.147.037
591.430
1.316.526
100.219
29.977
456
938.458
3.774.276
2.240.750
2.479.035
407.941
11.949
-
182.609
229.506
47
81.822
-
22.577
-
3.250.873
3.736.865
51.716
1.036.533
5.422
36.858
15.061.502
13.354.158
3.122.228
2.842.822
100.219
47.348
456
975.316
Jumlah Mata uang asing
17.955.270
8.913.951
493.984
22.577
8.118.267
35.504.049
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
80.950.434
17.544.961
2.119.395
699.514
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
80.940.683
Mata uang asing:
Modal kerja
Investasi
Sindikasi
Ekspor
Program Pemerintah
Konsumen
Karyawan
Lain-lain
(9.751)
(836.988)
80.103.695
(43.722)
17.501.239
(1.292.353)
16.208.886
(1.150)
-
2.118.245
(509.604)
1.608.641
16.443.018 117.757.322
(31.757)
(86.380)
699.514
16.411.261 117.670.942
(255.696)
(11.494.054) (14.388.695)
443.818
4.917.207 103.282.247
2005
Lancar
Rupiah:
Modal kerja
Investasi
Konsumen
Ekspor
Program Pemerintah
Sindikasi
Karyawan
Lain-lain
Mata uang asing:
Investasi
Modal kerja
Sindikasi
Ekspor
Konsumen
Program Pemerintah
Karyawan
Lain-lain
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
29.430.891
9.529.950
9.427.534
1.913.340
1.514.859
315.149
1.469.741
203.208
3.010.573
3.152.988
2.120.579
88.530
361.198
90.240
2.735
5.566
1.093.399
1.566.939
107.404
76.169
77.271
127
1.380
604.524
393.595
123.371
84.488
55.509
1.265.454
256
754
2.948.425
2.687.282
192.450
225.998
140.594
1.002
3.720
573
37.087.812
17.330.754
11.971.338
2.388.525
2.149.431
1.671.845
1.476.579
211.481
53.804.672
8.832.409
2.922.689
2.527.951
6.200.044
74.287.765
5.898.810
4.511.508
489.065
770.517
225.719
113.280
605
563.704
2.865.175
695.392
389.956
625.173
46.884
6.319
1.137.113
1.288.343
10.860
340.316
-
1.838.462
493.546
172.936
345.279
-
2.306.825
2.832.159
3.362.862
1.177.036
57.337
14.046.385
9.820.948
4.425.679
3.258.321
272.603
113.280
605
627.360
12.573.208
4.628.899
2.776.632
2.850.223
9.736.219
32.565.181
48
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):
b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan):
2005 (lanjutan)
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
66.377.880
13.461.308
5.699.321
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
66.361.845
(16.035)
(668.795)
65.693.050
(18.921)
13.442.387
(631.273)
12.811.114
Diragukan
Macet
5.378.174
(8.932)
(23.354)
5.690.389
(748.115)
4.942.274
Jumlah
15.936.263 106.852.946
(92.616)
(159.858)
5.354.820
15.843.647 106.693.088
(1.743.536)
(8.031.895) (11.823.614)
3.611.284
7.811.752
94.869.474
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:
2006
Lancar
Rupiah:
Industri
16.320.656
Perdagangan, restoran dan
hotel
9.539.620
Pertanian
6.462.667
Konstruksi
5.601.453
Jasa-jasa dunia usaha
5.101.521
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
2.441.585
Jasa-jasa sosial/masyarakat 3.221.266
Pertambangan
293.609
Listrik, gas dan air
115.927
Lain-lain
13.896.860
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Industri
Pertambangan
Perdagangan, restoran dan
hotel
Pertanian
Listrik, gas dan air
Konstruksi
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
Jasa-jasa dunia usaha
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Lain-lain
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
2.381.695
1.096.908
290.232
3.626.984
23.716.475
1.038.261
1.000.235
912.168
347.873
134.001
24.012
133.444
32.398
91.748
4.535
70.219
84.565
1.217.297
819.809
412.015
852.474
12.020.927
8.311.258
7.129.299
6.418.831
725.700
81.336
120.296
132
2.023.314
45.775
4.126
61.082
1.350
92.315
14.832
2.517
118.289
513.792
191.628
86.860
185.264
418.628
3.741.684
3.500.873
561.847
302.673
16.549.406
62.995.164
8.631.010
1.625.411
676.937
8.324.751
82.253.273
4.351.014
5.817.732
7.561.865
145.239
256.535
175.082
17.218
-
5.836.755
495.085
18.023.387
6.633.138
1.669.829
1.915.135
925.876
1.055.302
335.304
38.918
442.327
135.878
54.424
-
1.107
-
722.832
193.085
2.080
2.783.496
2.147.138
1.368.203
1.193.260
598.483
366.653
2.056
1.253.190
172.577
5.663
76.180
607
7.336
2.385
1.867
91.270
9.168
767.992
862.330
384.476
2.056
2.106.565
8.118.267
35.504.049
Jumlah Mata uang asing
17.955.270
8.913.951
493.984
22.577
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
80.950.434
17.544.961
2.119.395
699.514
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
80.940.683
(9.751)
(836.988)
80.103.695
(43.722)
17.501.239
(1.292.353)
16.208.886
49
(1.150)
2.118.245
(509.604)
1.608.641
-
16.443.018 117.757.322
(31.757)
(86.380)
699.514
16.411.261 117.670.942
(255.696)
(11.494.054) (14.388.695)
443.818
4.917.207 103.282.247
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan):
2005
Lancar
Rupiah:
Industri
15.112.561
Perdagangan, restoran dan
hotel
9.145.331
Konstruksi
4.492.409
Pertanian
4.396.305
Jasa-jasa dunia usaha
4.122.928
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
1.538.706
Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.419.692
Pertambangan
277.777
Listrik, gas dan air
89.981
Lain-lain
13.208.982
Mata uang asing:
Industri
Perdagangan, restoran dan
hotel
Pertanian
Konstruksi
Pertambangan
Jasa-jasa dunia usaha
Listrik, gas dan air
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Lain-lain
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
2.020.058
1.054.965
1.750.235
2.654.413
22.592.232
1.235.340
711.722
1.590.320
334.893
148.563
1.076.081
184.647
63.304
244.117
98.924
82.259
81.523
731.232
602.355
606.225
245.981
11.504.583
6.981.491
6.859.756
4.848.629
647.259
179.125
155.659
52.985
1.905.048
287.580
10.204
4.421
92.924
91.351
650
63.449
115.443
597.100
291.125
97.721
115.569
258.323
3.161.996
1.900.796
599.027
258.535
15.580.720
53.804.672
8.832.409
2.922.689
2.527.951
6.200.044
74.287.765
4.670.206
2.439.139
1.237.520
1.816.862
8.136.690
18.300.417
1.562.929
1.316.863
1.052.520
1.333.128
764.189
1.089.087
534.120
469.675
332.540
146.984
30.337
308.977
565.486
450.813
119.807
104.932
111.928
-
248.414
197.791
2.878
537.150
47.128
-
210.146
269.553
519.686
109.122
459.527
-
3.121.095
2.704.695
2.027.431
2.231.316
1.413.109
1.398.064
184.094
2.173
598.019
332.933
34.194
186.146
-
30.965
530
547.992
2.173
818.889
9.736.219
32.565.181
Jumlah Mata uang asing
12.573.208
4.628.899
2.776.632
2.850.223
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
66.377.880
13.461.308
5.699.321
5.378.174
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
66.361.845
(16.035)
(668.795)
65.693.050
(18.921)
13.442.387
(631.273)
12.811.114
(8.932)
5.690.389
(748.115)
4.942.274
15.936.263 106.852.946
(23.354)
(92.616)
(159.858)
5.354.820
15.843.647 106.693.088
(1.743.536)
(8.031.895) (11.823.614)
3.611.284
7.811.752
94.869.474
d. Berdasarkan Jangka Waktu:
2006
2005
Rupiah:
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
13.237.128
7.648.357
22.146.627
39.221.161
8.176.507
5.438.367
21.883.988
38.788.903
Jumlah Rupiah
82.253.273
74.287.765
Mata uang asing:
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
8.859.082
1.350.872
5.245.373
20.048.722
4.808.827
1.486.901
6.761.123
19.508.330
Jumlah Mata uang asing
35.504.049
32.565.181
50
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):
d. Berdasarkan Jangka Waktu (lanjutan):
2006
2005
Jumlah
Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
117.757.322
(86.380)
106.852.946
(159.858)
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
117.670.942
(14.388.695)
106.693.088
(11.823.614)
103.282.247
94.869.474
Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara gross, yaitu sebelum
dikurangi penyisihan penghapusan, per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah
16,34% dan 25,20% (Bank Mandiri saja 17,08% dan 26,58%, masing-masing per 31 Desember
2006 dan 2005) sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara
neto per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah 5,92% dan 15,34% (Bank Mandiri
saja 6,06% dan 16,17% masing-masing per 31 Desember 2006 dan 2005).
Termasuk dalam kredit yang diberikan per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah kredit yang
dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp3.050.488 dan Rp4.771.405, dengan penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp379.446 dan Rp807.109 dan pendapatan
ditangguhkan masing-masing sebesar Rp86.380 dan Rp159.858.
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:
a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
sebesar Rp7.215.491 dan Rp5.790.544 per 31 Desember 2006 dan 2005, terdiri atas:
2006
2005
Piutang
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan syariah lainnya
4.291.887
1.554.196
1.369.408
4.020.059
1.206.012
564.473
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
7.215.491
(261.133)
5.790.544
(126.687)
6.954.358
5.663.857
b. Tingkat suku bunga rata-rata dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
15,30%
9,31%
2005
14,10%
8,85%
Kisaran bagi hasil per tahun:
Piutang
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan syariah lainnya
51
2006
2005
11,56%-13,46%
11,96%-16,45%
14,70%-17,48%
13,16%-14,08%
13,57%-13,95%
15,80%-16,58%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
c. Agunan kredit
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat
diterima oleh Bank Mandiri.
d. Kredit Program Pemerintah
Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kredit
modal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya.
e. Kredit Sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan
bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai agen
fasilitas dalam kredit sindikasi per 31 Desember 2006 dan 2005, adalah masing-masing
berkisar antara 4,50% sampai dengan 73,40% dan 4,50% sampai dengan 83,09% dari jumlah
keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai
anggota sindikasi per 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing berkisar antara 0,07%
sampai dengan 95,56% dan 0,07% sampai dengan 95,69% dari jumlah keseluruhan kredit
sindikasi.
f. Kredit yang direstrukturisasi
Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi per 31 Desember 2006
dan 2005:
2006
Perpanjangan jangka waktu kredit
Perpanjangan jangka waktu dan penurunan
suku bunga kredit
Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS)
Fasilitas kredit tambahan
Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema
restrukturisasi lain-lain*)
2005
12.063.859
9.738.462
4.483.994
1.518.801
319.187
2.369.978
1.568.052
511.201
2.528.410
5.239.505
20.914.251
19.427.198
*)Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadualan
kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah
31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp7.362.544 dan Rp9.419.958.
per
g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2006 dan 2005
masing-masing sebesar Rp750.672 dan Rp1.245.740 atau 0,28% dan 0,47% dari jumlah aktiva
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Perincian kredit tersebut sebagai
berikut:
52
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) (lanjutan)
2006
Republik Indonesia
PT Great River International
PT Kertas Padalarang *)
PT Staco Estika Sedaya Finance **) (dahulu PT Stacomitra Sedaya Finance)
Danareksa
PT Bayu Beringin Lestari *)
Pinjaman karyawan
2005
533.855
200.899
15.918
572.775
209.747
6.000
220.992
214.000
10.500
11.726
750.672
1.245.740
*) Berasal dari konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham.
**) Merupakan Anak Perusahaan dari dana pensiun Bank.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku
bunga sebesar 4% per tahun yang digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan rumah
dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan
gaji karyawan setiap bulan.
h. Batas Maksimum Pemberian Kredit
Per 31 Desember 2006 dan 2005, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank
Indonesia.
i.
Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan
internasional (Catatan 54).
j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan:
Penyisihan penghapusan terdiri dari:
2006
Penyisihan penghapusan kredit
Penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok
dan harga pembelian kredit dari BPPN (Catatan 11B.n)
2005
14.388.695
11.823.614
-
-
14.388.695
11.823.614
Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasal
dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut:
2006
2005
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan **)
Penghapusbukuan
Lain-lain *)
11.823.614
4.158.551
3.422.460
(4.492.871)
(523.059)
8.471.343
3.860.646
825.169
(1.503.081)
169.537
Saldo akhir tahun
14.388.695
11.823.614
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
**)Termasuk pencatatan kembali kredit yang telah dihapusbuku sebesar Rp2.336.399
53
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan (lanjutan):
Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2o, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkan
kajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing saldo
kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah minimum penyisihan penghapusan,
Bank Mandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan (termasuk untuk kredit yang dibeli dari BPPN)
sesuai ketentuan Bank Indonesia per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar
Rp13.485.834 dan Rp11.556.688. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan
penghapusan kredit telah memadai.
k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatan
ditangguhkan, dan jumlah minimum penyisihan penghapusan sesuai peraturan Bank Indonesia
adalah sebagai berikut:
2006
Kredit
bermasalah
Rupiah:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
Minimum
penyisihan
penghapusan
5.014.124
1.443.046
969.437
3.200.492
2.780.627
777.690
507.484
1.763.499
10.627.099
5.829.300
Mata uang asing:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
6.110.508
778.363
12.160
1.733.797
3.898.487
510.556
10.277
1.107.871
Jumlah Mata uang asing
8.634.828
5.527.191
19.261.927
11.356.491
Jumlah Rupiah
2005
Kredit
bermasalah
Rupiah:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
Minimum
penyisihan
penghapusan
5.459.613
1.123.912
390.808
4.676.351
2.408.678
489.404
171.631
2.052.840
Jumlah Rupiah
11.650.684
5.122.553
Mata uang asing:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
11.191.072
1.024.046
618.583
2.529.373
3.815.221
370.557
210.885
862.305
Jumlah Mata uang asing
15.363.074
5.258.968
27.013.758
10.381.521
54
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
l.
Penghapusbukuan Kredit Macet
Pada tahun 2006 dan 2005, Bank Mandiri melaksanakan penghapusbukuan kredit macet
masing-masing sebesar Rp4.475.753 dan Rp1.456.034 (Bank saja). Adapun kriteria debitur
yang dapat dihapusbukukan meliputi:
a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet
b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aktiva (PPA) sebesar 100% (seratus
perseratus) dari pokok kredit macetnya
c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil
d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar
e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari
non cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya
(partial write-off).
Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan
tetap dilakukan.
m. Bank Mandiri memiliki kredit extra-komtabel sebesar Rp24.758.452 dan Rp22.621.706 masingmasing per 31 Desember 2006 dan 2005. Kredit extra-komtabel adalah kredit yang telah
dihapusbukukan oleh Bank Mandiri, namun Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan.
Kredit extra-komtabel ini tidak disajikan dalam neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam
buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kredit extra-komtabel untuk tahun yang berakhir per
31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut (Bank saja):
2006
2005
Saldo awal tahun
Penghapusbukuan
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan **)
Lain-lain *)
22.621.706
4.475.753
(3.410.734)
1.071.727
21.527.023
1.456.034
(817.697)
456.346
Saldo akhir tahun
24.758.452
22.621.706
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
**) Termasuk pencatatan kembali kredit yang dihapusbuku sebesar Rp2.336.399.
n. Pembelian Kredit dari BPPN
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2006
Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Desember 2006 Bank
membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp379.446.
Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp3.050.488 seluruhnya telah
dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada
debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2006
adalah sebesar Rp11.498.
Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi
dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per
31 Desember 2006 adalah sebesar Rp139.010.
55
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan)
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2006 (lanjutan)
Jumlah kredit yang dibeli dari BPPN yang masih dicatat sebagai “Aktiva Lain-lain” per
31 Desember 2006 adalah Nihil (Catatan 15).
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2005
Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Desember 2005 Bank
membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp807.109.
Seluruh pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp4.771.405 telah dilakukan pengikatan
kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang
dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp12.035.
Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi
dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per
31 Desember 2005 adalah sebesar Rp209.066.
Jumlah kredit yang dibeli dari BPPN yang masih dicatat sebagai “Aktiva lain-lain” sebesar
Rp2.288 per 31 Desember 2005 (Catatan 15).
Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan atas kredit
yang dibeli dari BPPN untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 yang dicatat
dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
2006
2005
Saldo awal tahun
Pelunasan selama tahun berjalan
Penghapusbukuan selama tahun berjalan
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
4.771.405
(639.663)
(742.816)
(338.438)
5.075.309
(514.537)
(26.933)
237.566
Saldo akhir tahun
3.050.488
4.771.405
Saldo awal tahun
Koreksi PPAP karena penerimaan diatas nilai pembelian
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
-
-
Saldo akhir tahun
-
-
159.858
164.964
Kredit yang diberikan
Penyisihan penghapusan kredit
Pendapatan ditangguhkan
Saldo awal tahun
Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena
penerimaan diatas nilai pembelian
Pendapatan yang ditangguhkan digunakan untuk
penghapusbukuan
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
Saldo akhir tahun
(18.620)
(7.088)
(50.161)
(4.697)
(4.155)
6.137
86.380
56
159.858
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan)
Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah
sebagai berikut:
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
2006
2005
470.689
2.072.669
6.584
500.546
631.016
436.408
570.732
156.473
2.976.776
3.050.488
4.771.405
o. Pada tanggal 28 November 2005, Bank Mandiri menandatangani nota Kesepakatan Kerjasama
No.NKB-001/PL/2005
dengan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN) No. DIR.MOU/009/2005
tentang
Pelaksanaan Lelang Obyek Hak Tanggungan Berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Hak
Tanggungan. Tujuan pelaksanaan kesepakatan kerjasama tersebut adalah untuk mempercepat
dan mengoptimalkan pelaksanaan lelang berdasarkan pasal 6 Undang-undang No. 4 tahun
1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan
Tanah, oleh DJPLN/KP2LN atas permohonan Bank Mandiri sebagai pengurang Hak
Tanggungan Pertama.
p. Pada tanggal 22 Desember 2006, Bank Mandiri telah mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPS-LB), dengan salah satu hasil Keputusan yaitu menyetujui tindakan
Direksi untuk melakukan akselerasi penyelesaian kredit bermasalah antara lain melalui
Program Penyelesaian Kredit Macet Bank Mandiri (PPKM Mandiri), dalam upaya menjadi bank
berkinerja baik sebagaimana disyaratkan Bank Indonesia, dengan memberikan kewenangan
kepada Direksi untuk:
· Melakukan pengalihan termasuk pelepasan hak dan atau penjualan kredit bermasalah di
bawah nilai pokok kepada investor, dengan jumlah (limit) yang akan dihapus tagih yaitu
sebesar selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, sebagaimana ditetapkan RUPS
dari waktu ke waktu.
· Menggunakan jumlah (limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapusbuku
sebagaimana telah ditetapkan dalam RUPSLB Perseroan tanggal 29 September 2003 dan
RUPSLB Perseroan tanggal 21 Desember 2005 dengan jumlah keseluruhan sebesar
Rp5 triliun, dalam rangka optimalisasi asset termasuk kredit Perseroan, dengan melakukan
hapus tagih atas piutang pokok macet dan atau hapus tagih atas selisih antara nilai pokok
dan harga pengalihan, termasuk PPKM Mandiri.
· Menandatangani Performance Management Contract dengan Pemerintah sebagai
pelaksanaan Surat Keputusan Bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri
Keuangan, Menteri Negara BUMN, Gubernur Bank Indonesia tentang Paket Kebijakan
Sektor Keuangan tanggal 5 Juli 2006.
Keputusan Rapat tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat tertanggal 22 Desember
2006, di bawah Nomor : 64 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.
Salinan dari akta tersebut pada saat ini masih dalam penyelesaian oleh Notaris.
q. Bank telah melakukan penyesuaian kolektibilitas untuk beberapa debitur di bulan Desember
2006 berdasarkan transaksi setelah tanggal neraca (subsequent event) atas dasar pembayaran
tunggakan pokok dan bunga yang terjadi pada bulan Januari 2007.
57
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
12. TAGIHAN AKSEPTASI
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2006
Rupiah:
Tagihan kepada bank lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47)
Pihak ketiga
2005
769
20.708
552
12.718
290.583
175.065
312.060
188.335
38.450
38.487
3.257.883
4.092.280
Jumlah Mata uang asing
3.296.333
4.130.767
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.608.393
(155.223)
4.319.102
(429.092)
3.453.170
3.890.010
2006
2005
Tagihan kepada debitur
Pihak ketiga
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Tagihan kepada bank lain
Pihak ketiga
Tagihan kepada debitur
Pihak ketiga
b. Berdasarkan Jatuh Tempo:
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
88.066
164.020
59.974
104.444
61.374
22.517
Jumlah Rupiah
312.060
188.335
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
790.217
1.448.175
957.886
93.303
6.752
986.953
1.868.876
1.243.348
27.165
4.425
Jumlah Mata uang asing
3.296.333
4.130.767
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.608.393
(155.223)
4.319.102
(429.092)
3.453.170
3.890.010
2006
2005
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
2.968.660
599.910
247
39.576
2.563.288
1.161.873
250.612
67.987
275.342
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.608.393
(155.223)
4.319.102
(429.092)
3.453.170
3.890.010
c. Berdasarkan Kolektibilitas:
58
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
12. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan)
d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Akseptasi adalah sebagai berikut:
2006
Saldo awal tahun
(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
Saldo akhir tahun
2005
429.092
(202.701)
(71.168)
147.286
277.140
4.666
155.223
429.092
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan tagihan akseptasi sesuai peraturan Bank Indonesia per
31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah Rp99.295 dan Rp429.092.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi telah memadai.
13. PENYERTAAN SAHAM
a. Rincian Penyertaan Saham adalah sebagai berikut:
2006
Metode ekuitas
Metode biaya
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2005
79.505
78.990
62.374
78.990
158.495
(73.625)
141.364
(73.298)
84.870
68.066
Rincian dari penyertaan saham per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Nama
Perusahaan
Metode Ekuitas:
PT AXA Mandiri Financial
Services
PT Sarana Bersama
Pembiayaan Indonesia
Jenis Usaha
Persentase
Kepemilikan
Biaya
Perolehan
Akumulasi
Perubahan Ekuitas
dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat
Asuransi
49,00%
16.761
62.744
Perusahaan Induk
34,00%
2.278
(2.278)
79.505
79.505
Metode Biaya:
a)
PT Semen Kupang
a)
PT Sri Thai
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 3.889)
Manufaktur
Manufaktur
59,73%
21,60%
Beragam
45.023
23.055
45.023
23.055
10.912
10.912
78.990
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
158.495
(73.625)
84.870
59
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
13. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
Rincian dari penyertaan saham per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:
Nama
Perusahaan
Metode Ekuitas:
PT AXA Mandiri Financial
Services
PT Sarana Bersama
Pembiayaan Indonesia
Jenis Usaha
Persentase
Kepemilikan
Biaya
Perolehan
Akumulasi
Perubahan Ekuitas
dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat
Asuransi
49,00%
16.761
45.613
Perusahaan Induk
34,00%
2.278
(2.278)
62.374
62.374
Metode Biaya:
PT Semen Kupang a)
PT Sri Thai a)
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 3.889)
Manufaktur
Manufaktur
59,70%
21,60%
Beragam
45.023
23.055
45.023
23.055
10.912
10.912
78.990
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
141.364
(73.298)
68.066
a) Penyertaan ini berasal dari restrukturisasi dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham.
Penyertaan saham tersebut merupakan penyertaan sementara, untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun, sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia. Oleh karena itu, penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode
biaya tanpa memperhatikan besarnya persentase kepemilikan, berlaku mulai 1 Januari 2001.
b. Klasifikasi penyertaan saham berdasarkan kolektibilitas:
2006
Lancar
Macet
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2005
85.815
72.680
68.739
72.625
158.495
(73.625)
141.364
(73.298)
84.870
68.066
c. Mutasi penyisihan penghapusan penyertaan saham:
2006
2005
Saldo awal tahun
Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 36)
73.298
327
78.145
(4.847)
Saldo akhir tahun
73.625
73.298
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan saham telah
memadai.
60
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
14. AKTIVA TETAP
Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan/revaluasi *)
Dikurangi: Akumulasi penyusutan dan amortisasi
Nilai buku bersih
2006
2005
8.101.913
(3.392.670)
8.142.270
(2.836.857)
4.709.243
5.305.413
*) Aktiva tetap tertentu direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003.
Mutasi dari 1 Januari 2006
s.d. 31 Desember 2006
Biaya Perolehan/Revaluasi
Pemilikan langsung
Tanah *)
Bangunan *)
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
Aktiva dalam penyelesaian
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
Pemilikan langsung
Bangunan
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
Saldo
Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi **)
Saldo
Akhir
2.824.925
1.463.485
6.725
11.233
(1.226)
(227.547)
67.060
2.604.103
1.540.552
3.510.938
70.737
107.065
4.267
(29.418)
(1.617)
128.925
(209)
3.717.510
73.178
272.185
134.557
(47.322)
(192.850)
166.570
8.142.270
263.847
(79.583)
(224.621)
8.101.913
737.114
84.805
(348)
(21.328)
800.243
2.065.724
34.019
513.860
9.693
(29.110)
(1.550)
(209)
2.550.474
41.953
2.836.857
608.358
(31.008)
(21.537)
3.392.670
Nilai buku bersih
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak
Kendaraan bermotor
2.604.103
740.309
1.167.036
31.225
Aktiva dalam penyelesaian
4.542.673
166.570
4.709.243
**) Direklasifikasi ke dalam pos Properti Terbengkalai
Aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Pengembangan dan lisensi - Core Banking System
Bangunan
Lain-lain
79.562
30.851
56.157
166.570
61
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
14. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2006 untuk
perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 96,22%,
sementara dengan Silverlake Corporation adalah 100% sehingga dapat direklas menjadi aktiva
tetap.
Aktiva tetap tertentu Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, dengan nilai buku sebesar Rp24.346
per 31 Desember 2006 telah dijaminkan kepada Bank Indonesia sehubungan dengan persetujuan
Bank Indonesia atas penyelesaian Pinjaman Subordinasi dengan Bank Indonesia sebesar
Rp32.000 (Catatan 29).
Mutasi dari 1 Januari 2005
s.d. 31 Desember 2005
Biaya Perolehan/Revaluasi
Pemilikan langsung
Tanah *)
Bangunan *)
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
Aktiva dalam penyelesaian
Aktiva sewa guna usaha
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
Pemilikan langsung
Bangunan
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
Aktiva sewa guna usaha
Saldo
Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo
Akhir
Reklasifikasi
2.829.613
1.460.171
301
20.147
(4.989)
(30.623)
13.790
2.824.925
1.463.485
3.125.558
63.157
140.569
11.299
(11.506)
(3.719)
256.317
-
3.510.938
70.737
265.551
81.528
239.191
-
(43.978)
(232.557)
(37.550)
7.825.578
411.507
(94.815)
-
8.142.270
695.344
76.580
(34.810)
-
737.114
1.580.906
32.963
474.020
4.602
(9.229)
(3.546)
20.027
-
2.065.724
34.019
32.737
2.504
(15.214)
(20.027)
2.341.950
557.706
(62.799)
-
272.185
-
2.836.857
Nilai buku bersih
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak
Kendaraan bermotor
2.824.925
726.371
1.445.214
36.718
Aktiva dalam penyelesaian
5.033.228
272.185
5.305.413
*)
Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen
PT Vigers Hagai Sejahtera atas aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada
tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 14a).
Aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:
Pengembangan dan lisensi - Core Banking System
Bangunan
Lain-lain
164.554
44.229
63.402
272.185
62
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
14. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2005
untuk perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah
95,78%.
a.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
(KMK)
No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003 dan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003,
Bank Mandiri telah menugaskan PT Vigers Hagai Sejahtera, perusahaan jasa penilai terdaftar,
untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan, yaitu BBD,
BDN, Bank Exim dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999, sehubungan dengan pengalihan
kerugian fiskal dan kompensasi kerugian fiskal dari wajib pajak yang melakukan pengalihan harta
kepada Bank Mandiri.
Berdasarkan Laporan Penilaian PT Vigers Hagai Sejahtera No. Ref-020-I/VHS/V/03 tanggal
26 Mei 2003, nilai aktiva tetap berikut kenaikan nilainya per 31 Juli 1999 adalah sebagai berikut:
Aktiva Tetap
Nilai Pasar
Tanah dan bangunan
Perlengkapan dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Nilai Buku
Kenaikan Nilai
4.427.510
438.086
19.604
843.414
275.370
355
3.584.096
162.716
19.249
4.885.200
1.119.139
3.766.061
Pendapat PT Vigers Hagai Sejahtera mengenai nilai pasar didasarkan pada Standar Penilaian
Indonesia yang dikeluarkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) dan
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).
Untuk menentukan nilai pasar tersebut, PT Vigers Hagai Sejahtera telah menggunakan
metodologi penilaian pendekatan data pasar dan pendekatan biaya.
Hasil revaluasi aktiva tetap tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah melalui Surat Keputusan
No. Kep-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003.
Bank Mandiri membukukan hasil penilaian kembali (revaluasi) aktiva tetap untuk kepentingan
perpajakan tersebut pada tanggal 18 Juni 2003, yaitu pada tanggal persetujuan efektif dari
Direktorat Jendral Pajak diperoleh, dengan terlebih dahulu memperhitungkan akumulasi
penyusutan aktiva tetap terkait untuk periode 1 Agustus 1999 sampai dengan tanggal
18 Juni 2003. Kenaikan nilai bersih aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 mencakup tanah,
bangunan, kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor.
Pengakuan kenaikan nilai dari hasil revaluasi aktiva tetap tersebut tidak memberikan pengaruh
pajak karena kerugian fiskal yang digunakan untuk mengkompensasi kenaikan nilai tersebut
belum pernah diakui sebagai aktiva pajak tangguhan oleh Bank.
b.
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan aktiva tetap (tidak termasuk hak
atas tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan
bencana alam kepada PT Staco Jasapratama, PT Asuransi Raya dan PT Asuransi Dharma
Bangsa dengan nilai pertanggungan asuransi per 31 Desember 2006 sebesar Rp3.016.153 dan
US$174.357.150,76 (nilai penuh) dan per 31 Desember 2005 sebesar Rp2.481.272. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan
kerugian yang terjadi atas aktiva tetap yang dipertanggungkan.
63
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
15. AKTIVA LAIN-LAIN
Pendapatan yang masih akan diterima
Lain-lain
2006
2005
1.661.130
3.302.295
1.852.191
2.107.418
4.963.425
3.959.609
Pendapatan yang masih akan diterima
Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan,
surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, kredit yang diberikan dan provisi dan komisi
yang masih harus diterima.
Lain-lain
2006
Rupiah:
Piutang transaksi nasabah
Aktiva yang tidak digunakan – setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan
nilai realisasi bersih sebesar Rp28.762 dan Rp31.064 per Desember
2006 dan 2005
Biaya dibayar dimuka
Tagihan bunga kepada lembaga keuangan
Rekening Antar Kantor - bersih
Agunan yang diambil alih – setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan
nilai realisasi bersih sebesar Rp10.451 dan Rp10.451 per Desember
2006 dan 2005
Uang muka pajak
Lain-lain
Jumlah Rupiah
2005
713.357
107.000
416.167
303.804
254.004
201.152
238.236
361.361
43.496
265.400
188.094
7.356
1.630.052
188.703
217.292
729.753
3.713.986
2.151.241
Mata uang asing:
Biaya dibayar dimuka
Tagihan bunga kepada lembaga keuangan
Piutang transaksi nasabah
Uang muka pajak
Rekening Antar Kantor
Lain-lain
21.041
17.601
16.052
92
528.226
52.736
26.860
39.306
264.500
Jumlah Mata uang asing
583.012
383.402
4.296.998
(994.703)
2.534.643
(427.225)
3.302.295
2.107.418
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek
PT Mandiri Sekuritas (Anak Perusahaan).
Aktiva yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aktiva tetap dalam bentuk properti yang
dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha Bank yang lazim.
Biaya dibayar dimuka terdiri dari pembayaran dimuka yang sebagian besar berkaitan dengan biaya
sewa dan asuransi.
Uang muka pajak per 31 Desember 2006 dan 2005 terutama terdiri dari uang muka pajak
penghasilan badan dan lainnya.
64
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
15. AKTIVA LAIN-LAIN (lanjutan)
Termasuk lain-lain adalah pembelian kredit dari BPPN masing-masing sebesar RpNihil dan Rp2.288
per 31 Desember 2006 dan 2005 dimana perjanjian pengalihan piutang dengan BPPN belum selesai
(Catatan 11). Per 31 Desember 2006 seluruh perjanjian pengalihan piutang dengan BPPN telah
diselesaikan.
Penyisihan penghapusan sebesar Rp994.703 dan Rp427.225 per 31 Desember 2006 dan 2005
dibentuk untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari pos-pos terbuka akun-akun antar
cabang dan kantor pusat dan aktiva lain-lain. Manajemen Bank Mandiri berpendapat bahwa jumlah
penyisihan ini telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari aktiva lain-lain.
Mutasi jumlah penyisihan penghapusan dari aktiva lain-lain adalah sebagai berikut:
2006
Saldo awal tahun
Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan
Penggunaan selama tahun berjalan (penghapusbukuan pos terbuka)
Lain-lain*)
427.225
53.663
513.815
Saldo akhir tahun
994.703
2005
1.880.346
(797.841)
(1.089.404)
434.124
427.225
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
16. SIMPANAN - GIRO
a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2006
2005
Rupiah:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47)
Pihak ketiga
83.524
35.366.597
82.377
31.145.666
Jumlah Rupiah
35.450.121
31.228.043
Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47)
Pihak ketiga
249.988
13.112.644
232.584
14.949.643
Jumlah Mata uang asing
13.362.632
15.182.227
48.812.753
46.410.270
Termasuk di dalam simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp2.058.994 dan
Rp1.261.474 per 31 Desember 2006 dan 2005.
b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
3,26%
2,59%
2005
3,52%
1,84%
Kisaran bonus giro wadiah per tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
1,09% - 1,42%
1,24% - 1,95%
65
2005
1,31% - 2,90%
0,26% - 1,98%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
16. SIMPANAN – GIRO (lanjutan)
c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran
transaksi perdagangan per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar
Rp859.951 dan Rp780.244.
17. SIMPANAN - TABUNGAN
a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:
2006
Rupiah:
Tabungan Mandiri
Tabungan Mudharabah
Tabungan Mandiri Haji
2005
57.283.153
2.662.402
358.006
44.857.580
1.988.476
307.122
60.303.561
47.153.178
b. Per 31 Desember 2006 dan 2005 tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa
masing-masing sebesar Rp46.355 dan Rp23.276 atau 0,08% dan 0,05% dari jumlah tabungan
(Catatan 47).
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dalam Rupiah selama tahun yang berakhir
per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah 4,53% dan 4,33%.
d. Bagi hasil per tahun untuk tabungan mudharabah berkisar antara 2,73% sampai dengan 7,39%
dan 5,72% sampai dengan 6,57% untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005.
18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA
a. Berdasarkan Mata Uang:
2006
Rupiah
Mata uang asing
2005
83.539.150
13.052.084
96.464.773
16.261.431
96.591.234
112.726.204
b. Berdasarkan Jangka Waktu:
2006
2005
Rupiah:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
56.945.785
12.322.070
3.569.430
7.063.403
3.638.462
66.298.569
18.495.955
4.253.505
3.782.693
3.634.051
Jumlah Rupiah
83.539.150
96.464.773
Mata uang asing:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
11.364.960
834.361
343.553
463.257
45.953
12.889.302
1.285.620
1.055.938
895.639
134.932
Jumlah Mata uang asing
13.052.084
16.261.431
96.591.234
112.726.204
66
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
c. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo:
2006
2005
Rupiah:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
62.419.959
13.293.095
2.723.278
3.226.267
1.876.551
71.644.295
15.748.165
2.262.829
3.204.628
3.604.856
Jumlah Rupiah
83.539.150
96.464.773
Mata uang asing:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
11.612.650
951.699
275.116
211.658
961
13.197.420
1.573.232
667.922
703.725
119.132
Jumlah Mata uang asing
13.052.084
16.261.431
96.591.234
112.726.204
d. Termasuk di dalam deposito berjangka adalah investasi tidak terikat mudharabah masing-masing
sebesar Rp3.510.184 dan Rp3.818.239 per 31 Desember 2006 dan 2005.
e. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
11,12%
4,03%
2005
8,27%
2,99%
Kisaran bagi hasil investasi tidak terikat mudharabah per tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
6,56% - 8,24%
2,73% - 3,55%
2005
6,42% - 8,31%
1,40% - 3,46%
f. Per 31 Desember 2006 dan 2005, deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa masing-masing sebesar Rp877.911 dan Rp1.080.031 atau 0,91% dan 0,96% dari jumlah
deposito berjangka (Catatan 47).
g. Per 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai
jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan
adalah masing-masing sebesar Rp5.645.389 dan Rp4.976.460. Deposito berjangka mudharabah
yang dijaminkan per 31 Desember 2006 dan 2005 atas piutang mudharabah yang diberikan oleh
Bank adalah masing-masing sebesar RpNihil dan Rp19.735.
67
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO DAN TABUNGAN
a. Berdasarkan Mata Uang:
2006
Rupiah
Mata uang asing
2005
1.090.454
196.155
374.078
41.763
1.286.609
415.841
Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah sebesar RpNihil dan Rp8.636
per 31 Desember 2006 dan 2005.
b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
3,26%
2,59%
2005
3,52%
1,84%
Kisaran bonus Giro wadiah per tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
1,09% - 4,26%
0,22% - 1,95%
2005
1,31% - 2,90%
-
c. Giro dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2006 dan 2005, adalah
masing-masing sebesar Rp138 dan Rp287 (Catatan 47).
d. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran
transaksi perdagangan per 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing sebesar Rp1.596 dan
Rp2.718.
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY
a. Berdasarkan Mata Uang:
2006
Rupiah
Mata uang asing
2005
1.420.000
479.681
600.000
238.019
1.899.681
838.019
b. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo:
2006
2005
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1.420.000
600.000
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
479.681
238.019
1.899.681
838.019
68
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY (lanjutan)
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
8,26%
4,25%
2005
10,86%
3,99%
d. Per 31 Desember 2006 dan 2005 Bank Mandiri tidak memiliki inter-bank call money dari bank yang
mempunyai hubungan istimewa.
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang:
2006
2005
4.203.055
799.955
4.013.928
1.531.201
5.003.010
5.545.129
2006
2005
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
4.152.853
43.708
4.269
2.225
3.993.650
13.513
5.885
880
Jumlah Rupiah
4.203.055
4.013.928
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
799.955
-
17.707
53.559
203.565
273.370
983.000
Jumlah Mata uang asing
799.955
1.531.201
5.003.010
5.545.129
Rupiah
Mata uang asing
b. Berdasarkan Jangka Waktu:
Di dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka termasuk investasi tidak terikat - deposito
berjangka mudharabah sebesar Rp5.433 dan Rp133.522 per 31 Desember 2006 dan 2005.
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
11,12%
4,03%
69
2005
8,27%
2,99%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun (lanjutan):
Kisaran bagi hasil deposito berjangka mudharabah per tahun:
2006
Rupiah
Mata uang asing
5,58% - 8,53%
1,20% - 3,55%
2005
6,42% - 8,31%
1,40% - 3,46%
d. Per 31 Desember 2006 dan 2005 Bank Mandiri tidak mempunyai deposito berjangka dari bank
yang mempunyai hubungan istimewa.
e. Per 31 Desember 2006 dan 2005 deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan
atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah
masing-masing sebesar Rp11.721 dan Rp4.893.
f. Pada kwartal kedua tahun 2005, Bank melakukan dua transaksi Callable Parallel Deposits dengan
bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Indonesia. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah Indonesia kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut
dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp1.268.000 ditempatkan
kembali ke bank counterpart dan selanjutnya Bank menerima pinjaman Dolar Amerika Serikat
sejumlah US$100 juta (nilai penuh).
Ringkasan dari kontrak Callable Parallel Deposits adalah sebagai berikut:
Tanggal
efektif
16 Mei 2005
Tanggal jatuh tempo
Dolar
Amerika
Serikat
17 Mei 2005
Rupiah
Dolar
Amerika
Serikat
Deposito
Rupiah
Nilai deposito
awal
634.000
Nilai deposito
Akhir
1.493.110 *)
Suku Bunga
11,17%
15 Juni 2013
US$50juta
(nilai penuh)
US$50juta
(nilai penuh)
LIBOR 3 bulan
+ spread
3 Juni 2005
20 Desember 2013
634.000
1.540.310 *)
8 Juni 2005
15 Desember 2013
US$50juta
(nilai penuh)
US$50juta
(nilai penuh)
20 Juni 2013
11,00%
LIBOR 3-bulan
+ spread
*) Zero Coupon Deposits
Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari
pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke bank counterpart.
70
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian
dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada setiap tanggal
redemption setiap tahunnya. Perjanjian juga mengharuskan Bank untuk menambah (top up)
penempatan deposito Rupiah ke bank counterpart selama periode perjanjian yang dihitung
berdasarkan dari pergerakan kurs spot Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
Pada tanggal 15 Juni 2006, Bank telah menggunakan haknya untuk memutuskan lebih awal atas
pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 17 Mei 2005 di atas. Selain itu, pada
tanggal 15 Desember 2006 Bank juga telah menggunakan hak untuk memutuskan lebih awal atas
pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 8 Juni 2005 di atas. Dalam hal Bank
mengeksekusi opsi ini maka penempatan dalam Callable Zero Coupon Deposit tidak secara
otomatis dihentikan.
Apabila terjadi trigger events, yaitu gagal bayar (default) atau restrukturisasi Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah oleh Pemerintah Indonesia sehubungan dengan pembayaran pokok atau bunga, bank
counterpart dapat mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut yang telah dialihkan
kepada Bank sebagai penyelesaian (settlement) atas transaksi callable zero coupon deposits.
Dalam neraca Bank Mandiri per 31 Desember 2006, Deposito Rupiah tetap disajikan sebagai
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 7), mengingat belum dipenuhinya
syarat untuk pengakuan penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah.
22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
Per 31 Desember 2006 surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut:
Jenis Efek
Nilai
Nominal
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh Tempo
Nilai
Beli Kembali
Beban
Bunga yang
Belum
Diamortisasi
Nilai Bersih
Rupiah
Obligasi VR0019
Obligasi VR0013
Obligasi FR0019
Obligasi VR0017
Obligasi VR0019
Obligasi
Obligasi
Medium Term Notes
Obligasi
Medium Term Notes
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi FR0040
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
111.915
617.500
231.028
289.859
355.652
30.000
27.000
21.000
14.000
10.000
10.000
9.000
6.500
6.000
5.000
5.000
2.000
2.000
1.900
28/12/06
07/06/05
03/11/04
04/11/04
18/05/05
29/09/06
29/09/06
22/12/06
29/09/06
29/09/06
29/09/06
22/12/06
22/12/06
22/12/06
29/09/06
29/09/06
22/12/06
22/12/06
22/12/06
25/01/07
07/01/08
03/11/09
04/11/09
18/05/10
28/09/07
28/09/07
20/06/07
28/09/07
28/09/07
28/09/07
20/06/07
20/06/07
20/06/07
28/09/07
28/09/07
20/06/07
20/06/07
20/06/07
100.700
617.500
285.060
284.062
316.356
31.994
26.426
22.097
14.087
10.057
9.915
9.550
7.028
6.545
5.304
5.001
2.125
2.111
2.004
625
3.194
2.396
1.097
1.347
822
915
550
398
314
504
476
112
104
123
100.075
617.500
285.060
284.062
316.356
28.800
24.030
21.000
12.740
9.235
9.000
9.000
6.630
6.231
4.800
4.525
2.013
2.007
1.881
47.725
11/12/06
27/01/07
48.054
182
47.872
50.588
15/12/06
15/01/07
50.828
116
50.712
16.226
1.869.893
21/12/06
22/01/07
16.305
1.873.109
54
13.329
16.251
1.859.780
Mata uang asing
Obligasi FR0038 dan
FR0040
Obligasi FR0019,
FR0023, FR0034 dan
obligasi
Obligasi FR0034 dan
FR0040
Jumlah
71
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
(lanjutan)
Kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan bank-bank counterpart (No. Seri
VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrakkontrak transaksi pendanaan valuta asing melalui mekanisme pertukaran mata uang asing (cross
currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas. Tidak ada premi atau diskonto yang diakui atas
kontrak-kontrak tersebut.
Per 31 Desember 2005, surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut:
Jenis Efek
Nilai
Nominal
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh Tempo
Nilai
Beli Kembali
Beban
Bunga yang
Belum
Diamortisasi
Nilai Bersih
Rupiah
Obligasi FR0019
Obligasi VR0017
Obligasi VR0019
Obligasi VR0013
Obligasi VR0019
Obligasi VR0019
Obligasi VR0019
Obligasi VR0019
Obligasi VR0019
Obligasi FR0002
Obligasi FR0013
Obligasi FR 0020
Obligasi FR0013
Obligasi FR0002
Obligasi FR0002
231.028
289.859
355.652
617.500
63.982
57.127
114.550
114.550
114.548
30.000
20.000
1.000
25.000
20.000
30.000
03/11/2004
04/11/2004
18/05/2005
07/06/2005
05/12/2005
15/12/2005
22/12/2005
28/12/2005
29/12/2005
20/10/2005
20/10/2005
13/12/2005
14/12/2005
15/12/2005
23/12/2005
03/11/2009
04/11/2009
18/05/2010
07/01/2008
04/01/2006
16/01/2006
19/01/2006
09/01/2006
30/01/2006
20/01/2006
20/01/2006
11/01/2006
16/01/2006
16/01/2006
23/01/2006
285.060
284.062
316.356
617.500
56.595
50.578
100.994
100.398
101.134
29.108
21.202
999
25.060
20.258
30.469
79
289
673
297
1.063
114
196
2
173
129
279
285.060
284.062
316.356
617.500
56.516
50.289
100.321
100.101
100.071
28.994
21.006
997
24.887
20.129
30.190
9.830
2.094.626
28/10/2005
30/01/2006
9.992
2.049.765
51
3.345
9.941
2.046.420
Mata Uang Asing
SN BMRI
Jumlah
Kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan bank-bank counterpart (No. Seri
VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrakkontrak transaksi pertukaran mata uang (cross currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas.
Tidak ada premi atau diskon yang diakui atas kontrak-kontrak tersebut.
23. KEWAJIBAN AKSEPTASI
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2006
Rupiah:
Kewajiban kepada bank lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47)
Pihak ketiga
Kewajiban kepada debitur
Pihak ketiga
Jumlah Rupiah
72
2005
322
290.261
175.065
21.477
13.270
312.060
188.335
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
23. KEWAJIBAN AKSEPTASI (lanjutan)
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
(lanjutan)
Mata uang asing:
Kewajiban kepada bank lain
Pihak ketiga
Kewajiban kepada debitur
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47)
Pihak ketiga
Jumlah Mata uang asing
2006
2005
3.257.883
4.092.280
517
37.933
38.487
38.450
38.487
3.296.333
4.130.767
3.608.393
4.319.102
2006
2005
b. Berdasarkan Jatuh Tempo:
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
88.066
164.020
59.974
104.444
61.374
22.517
Jumlah Rupiah
312.060
188.335
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
790.217
1.448.175
957.886
93.303
6.752
986.953
1.868.876
1.243.348
27.165
4.425
Jumlah Mata uang asing
3.296.333
4.130.767
3.608.393
4.319.102
2006
2005
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:
Rupiah:
Cek perjalanan Mandiri
Obligasi Syariah
Lain-lain
948.267
200.000
564
948.451
200.000
564
Jumlah Rupiah
1.148.831
1.149.015
Mata uang asing:
Medium Term Notes (MTN)
Promissory Notes
2.558.682
90.030
2.753.515
83.693
Jumlah mata uang asing
2.648.712
2.837.208
Jumlah
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi
3.797.543
(3.660)
3.986.223
(2.754)
3.793.883
3.983.469
73
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
Rincian MTN adalah sebagai berikut:
2006
Jenis/
Nomor ISIN
Arranger
Jangka
Tanggal jatuh waktu
tempo
(bulan)
MTN
(XS0167272375)
Credit Suisse First
Boston (Europe) Ltd., London, 22 Apr 2008
UBS Hong Kong dan
PT Mandiri Sekuritas
Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
60
Tingkat
suku bunga
per tahun
7,00%
- Diskonto yang belum diamortisasi
Nilai nominal
US$
Rupiah
(nilai penuh)
Ekivalen
294.278.375
2.649.388
(10.075.134)
(90.706)
284.203.241
(406.575)
2.558.682
(3.660)
283.796.666
2.555.022
2005
Jenis/
Nomor ISIN
Arranger
Jangka
Tanggal jatuh waktu
tempo
(bulan)
MTN
(XS0167272375)
Credit Suisse First
Boston (Europe) Ltd., London, 22 Apr 2008
UBS Hong Kong dan
PT Mandiri Sekuritas
Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
- Diskonto yang belum diamortisasi
60
Tingkat
suku bunga
per tahun
7,00%
Nilai nominal
US$
Ekivalen
(nilai penuh)
Rupiah
291.247.264
2.862.961
(11.133.826)
(109.446)
280.113.438
(280.165)
2.753.515
(2.754)
279.833.273
2.750.761
Pada 31 Oktober 2003, Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, mengeluarkan Obligasi Syariah
yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan nilai Rp200.000, memiliki pendapatan bagi hasil
yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama dilakukan 30 Januari 2004
sedangkan jatuh tempo Obligasi Syariah pada 31 Oktober 2008. Pendapatan yang dibagihasilkan
diambil dari pendapatan margin Bank Syariah Mandiri yang berasal dari portofolio murabhahah yang
diperoleh selama 1 (satu) triwulan.
74
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
Bank Mandiri telah menerbitkan Senior Notes sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) dengan kupon
7,00% per tahun, pada harga 99,482% dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2008. Medium
Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) tersebut telah
dilindung nilai dengan menggunakan jenis instrumen interest rate swap. MTN disajikan menurut nilai
wajarnya sebagai akibat penyesuaian atas transaksi lindung nilai per 31 Desember 2006 dan 2005
masing-masing berkurang sebesar Rp51.512 atau ekivalen dengan US$5.721.625 (nilai penuh) dan
Rp86.039 atau ekivalen dengan US$8.752.736 (nilai penuh).
25. PINJAMAN YANG DITERIMA
2006
Rupiah:
Bank Indonesia (a)
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (b)
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (c)
Pemerintah RI (d) (Catatan 47)
Lain-lain (g)
2005
599.426
486.159
400.000
350.000
75.000
735.004
573.722
667.400
350.000
305.000
Jumlah Rupiah
1.910.585
2.631.126
Mata uang asing:
Direct Off-shore Loans (e)
Fasilitas Pendanaan Perdagangan (f)
Lain-lain (g)
1.359.453
154.854
-
1.445.010
196.600
6.895
Jumlah Mata uang asing
1.514.307
1.648.505
3.424.892
4.279.631
Per 31 Desember 2006 dan 2005 pinjaman yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa masing-masing adalah Rp350.000 dan Rp350.000 (Catatan 47).
(a) Bank Indonesia
Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) untuk
dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank Mandiri sesuai dengan Kredit Program
Pemerintah. Pengelolaan dan pengawasan fasilitas kredit ini dilakukan oleh PT Permodalan
Nasional Madani (Persero), sebuah badan usaha milik Pemerintah, berdasarkan Undang-undang
No. 23/1999 tanggal 17 Mei 1999 mengenai BI, Peraturan BI No. 2/3/PBI/2000 tanggal
1 Pebruari 2000 dan Peraturan BI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003 tentang
Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka Kredit Program. Fasilitas
kredit ini dikenai suku bunga berkisar antara 3% sampai 9% per tahun dan akan jatuh tempo
pada tanggal yang berbeda-beda yang terakhir pada tahun 2017. Rinciannya adalah sebagai
berikut:
2006
Rupiah:
Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA)
Kredit Investasi Kecil (KIK)
Kredit Investasi (KI)
75
2005
365.407
121.675
112.344
420.571
188.738
125.695
599.426
735.004
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
(b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Permodalan Nasional Madani
(Persero), yang pinjamannya disalurkan kembali oleh Bank Mandiri kepada anggota Koperasi
Primer (Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya [KKPA]). Fasilitas ini dikenai bunga 7% per
tahun. Jangka waktu kredit dan jadual pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk
masing-masing debitur.
(c) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
Akun ini merupakan fasilitas kredit modal kerja ekspor yang diperoleh dari Bank Ekspor
Indonesia berdasarkan perjanjian pemberian fasilitas No. 064/PPF/12/2000 tanggal 12 Desember
2000 antara PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perjanjian
ini berlaku sejak tanggal 20 Desember 2000 sampai dengan tanggal 19 Desember 2001 dan
diperpanjang setiap tahunnya dan perjanjian yang paling baru adalah No. 054/PPF/12/2005 yang
berlaku sampai dengan tanggal 16 Desember 2006. Perjanjian yang berlaku sampai dengan
tahun 2007 sedang dalam proses perpanjangan. Fasilitas ini hanya diberikan kepada nasabah
eksportir baik langsung maupun tidak langsung yang telah dibiayai/diberikan kredit oleh Bank
Mandiri dan dibebankan tingkat suku bunga kredit sesuai dengan tingkat bunga pasar.
(d) Pemerintah Republik Indonesia
Akun ini merupakan pinjaman yang diterima oleh Bank Mandiri dari Pemerintah Republik
Indonesia berdasarkan perjanjian No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan amandemen
perjanjian
No. AMA-7/KP-022/DP3/2004
tanggal
15 Desember 2004 dan surat
No. S-662/PB.7/2005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA-30/KP022/DP3/2006 tanggal 24 Agustus 2006 masing-masing tentang Perubahan terhadap Perjanjian
Pinjaman antara Pemerintah dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP-022/DP3/2004 tanggal
14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI
dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Pinjaman ini
digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur, tata cara dan
persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan
No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil
yang telah diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan
No. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Februari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga sebesar SBI 3
(tiga) bulanan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni,
10 September dan 10 Desember atas dasar lelang SBI terakhir sebelum tanggal penetapan.
Pembayaran pinjaman ini akan dilakukan dalam 5 (lima) kali angsuran semesteran, dengan
angsuran pertama jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2007.
(e) Direct Off-shore Loans
Rincian pinjaman direct off-shore loans adalah sebagai berikut:
2006
Deutsche Bank AG, Singapura
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura
Natexis Banques Popularies
Overseas Chinese Banking Corp.
Bank of New York, Singapura
United Overseas Bank, Singapura
76
2005
675.225
270.090
135.045
135.045
135.045
9.003
-
737.250
294.900
147.450
265.410
1.359.453
1.445.010
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
(e) Direct Off-shore Loans (lanjutan)
Pinjaman dari Deutsche Bank AG, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan
ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura dikenai
suku bunga sebesar SIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Bayerische
Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 6 (enam)
bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Natexis Banquest Popularies dan Overseas
Chinese Banking Corp., Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan
ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Bank of New York, Singapura dikenai suku bunga
sebesar SIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu dan pinjaman dari United Overseas
Bank, Singapura dikenai suku bunga sebesar SIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu.
Pinjaman ini akan dibayar penuh pada saat jatuh tempo.
(f)
Fasilitas Pendanaan Perdagangan
Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu
mulai dari 129 sampai dengan 185 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR dan SIBOR
ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan letter of credit yang diterbitkan oleh Bank
Mandiri. Rinciannya adalah sebagai berikut:
2006
Bayerische Landesbank, Munchen
Dresdner Bank, AG, Frankfurt
Natexis Banques Popularies
Commerzbank, Singapura
2005
67.523
67.523
19.808
-
196.600
154.854
196.600
(g) Lain-lain
2006
(i) Rupiah
Bank Permata, Jakarta
Bank Lippo, Jakarta
Bank Panin, Jakarta
HSBC, Jakarta
DBS Bank Ltd., Jakarta
2005
50.000
25.000
-
100.000
105.000
100.000
Jumlah Rupiah
75.000
305.000
(ii) Mata uang asing
Lain-lain
-
6.895
-
6.895
Jumlah Mata uang asing
77
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
26. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI
a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri yang mempunyai risiko
kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45)
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45)
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45)
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45)
Standby letters of credit (Catatan 45)
Jumlah Mata uang asing
2006
2005
3.746.502
892.418
3.797.255
603.455
4.638.920
4.400.710
4.535.248
3.024.142
2.866.448
4.695.898
3.236.305
3.557.056
10.425.838
11.489.259
15.064.758
15.889.969
b. Berdasarkan Kolektibilitas:
2006
2005
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
14.456.257
469.192
911
12.425
125.973
14.419.537
831.259
329.674
128.710
180.789
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
15.064.758
(514.399)
15.889.969
(594.084)
Komitmen dan kontinjensi - bersih
14.550.359
15.295.885
c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Komitmen dan Kontinjensi:
2006
2005
Saldo awal tahun
(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan
Lain-lain *)
594.084
(37.670)
(42.015)
565.898
80
28.106
Saldo akhir tahun
514.399
594.084
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi sesuai ketentuan Bank
Indonesia per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah Rp300.345 dan Rp464.765.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah
memadai.
78
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. PERPAJAKAN
a. Hutang pajak
2006
2005
Bank Mandiri
Pajak penghasilan:
Karyawan - Pasal 21
Pasal 4 (2)
Badan – Pasal 29
Lain-lain
21.824
175.985
1.345.436
13.756
42.483
201.611
7.277
Anak Perusahaan
1.557.001
25.799
251.371
20.730
1.582.800
272.101
b. Beban pajak
2006
Beban pajak - tahun berjalan:
Bank Mandiri
Anak Perusahaan
Beban/(Manfaat) pajak - tangguhan:
Bank Mandiri
Anak Perusahaan
2005
1.609.549
65.461
403.244
97.257
1.675.010
500.501
(1.266.454)
168
136.223
(8.378)
(1.266.286)
127.845
408.724
628.346
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2v, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (untuk
tujuan Surat Pemberitahuan Pajak, perhitungan pajak secara konsolidasi tidak diperkenankan).
79
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban pajak – tahun berjalan
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasian dan
perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak tahun berjalan untuk Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan adalah sebagai berikut:
2006
2005
Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas
Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak
Anak Perusahaan - setelah eliminasi
2.831.196
Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja
2.764.500
1.142.836
332.524
4.876
194.930
422.074
385.373
Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen:
Biaya yang tidak dikurangkan menurut pajak
Kerugian cabang Dili
Lain-lain
Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer:
Kelebihan/(kekurangan) penyisihan penghapusan
kredit yang diberikan menurut laporan
keuangan atas penyisihan penghapusan kredit
menurut pajak
Pencatatan kembali (write back), dan pemulihan kredit *)
Kekurangan penyusutan aktiva tetap menurut
laporan keuangan atas penyusutan
menurut pajak
Kelebihan penyisihan biaya pegawai menurut laporan
keuangan atas penyisihan menurut pajak
(Kekurangan)/kelebihan penyisihan penghapusan
aktiva produktif selain kredit yang diberikan
menurut laporan keuangan atas penyisihan
penghapusan menurut pajak
Selisih nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih menurut
laporan keuangan atas nilai aktiva menurut pajak
Selisih nilai realisasi bersih aktiva terbengkalai menurut
laporan keuangan atas nilai aktiva menurut pajak
Kelebihan/(kekurangan) estimasi komitmen dan kontinjensi
menurut laporan keuangan atas estimasi kerugian
komitmen dan kontinjensi menurut pajak
Kekurangan penyisihan kerugian
yang timbul dari kasus hukum menurut
laporan keuangan atas penyisihan menurut pajak
Kerugian/(keuntungan) dari penurunan/(kenaikan) nilai surat-surat
berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
(66.696)
1.232.877
(90.041)
5.160.826
(2.371.131)
(1.162.641)
(152.003)
(23.436)
(96.839)
264.876
364.807
(670.837)
610.993
-
10.451
(2.303)
31.064
(46.577)
(3.106)
(156.026)
(280.001)
(87.001)
71.196
Taksiran laba menurut pajak
5.365.221
1.344.204
Beban pajak – tahun berjalan
Bank Mandiri saja
Anak Perusahaan
1.609.549
65.461
403.244
97.257
Taksiran beban pajak – tahun berjalan
1.675.010
500.501
*)
Angka tahun 2006 terdiri dari pencatatan kembali kredit (write back) sebesar Rp2.336.399 dan pemulihan kredit sebesar Rp34.732 yang
pajak tangguhannya tidak diperhitungkan.
Angka tahun 2005 terdiri dari pemulihan kredit sebesar Rp152.003 yang pajak tangguhannya tidak diperhitungkan.
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment.
Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 10 tahun setelah
tanggal pajak terhutang.
80
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban pajak – tahun berjalan (lanjutan)
Surat Keputusan dan Ketetapan Pajak
Pada tanggal 29 Oktober 2003, Bank Mandiri menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) tertanggal 24 Oktober 2003 sehubungan dengan pemeriksaan PT Bank Dagang Negara
(Persero) periode 1 Januari 1999 s.d 31 Juli 1999. SKPKB tersebut menyatakan bahwa PT Bank
Dagang Negara (Persero) memiliki kurang bayar pajak sebesar Rp717.229 yang terdiri dari PPh
Pasal 21 sebesar Rp172.378, PPh Pasal 23 sebesar Rp301, Pajak Pertambahan Nilai sebesar
Rp1.501, PPh Pasal 4 (2) Final sebesar Rp542.846, dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak
Pertambahan Nilai sebesar Rp203. Bank telah mengirim Surat Keberatan kepada Kantor
Pelayanan Pajak atas SKPKB tersebut pada tanggal 13 Januari 2004 dan Direktur Jenderal Pajak
telah menyetujui sebagian permohonan keberatan Bank Mandiri dengan ketetapan sebagai
berikut:
i.
Sesuai Ketetapan Pajak tertanggal 24 Agustus 2004, PPN berubah dari semula sebesar
Rp1.501 menjadi Rp1.062. Atas ketetapan ini Bank telah mengajukan banding ke pengadilan
pajak pada tanggal 11 November 2004. Pada tanggal 28 Oktober 2005 Pengadilan Pajak
menerbitkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.06848/PP/M.VI/16/2005 yang mengabulkan
sebagian permohonan Banding dari pemohon Banding. Pada tanggal 23 Nopember 2005
Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.
KEP002/WPJ.07/KP.0103/2005 tentang Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak yang
menetapkan bahwa PPN yang kurang bayar menjadi Rp507 dari semula Rp1.062. Bank telah
menyetujui dan membayar kekurangan bayar pajak tersebut.
ii.
Sesuai Ketetapan Pajak tertanggal 31 Desember 2004, PPh Pasal 4 (2) final berubah dari
semula sebesar Rp542.846 menjadi Rp40.594. Atas Ketetapan ini Bank telah mengajukan
banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 29 Maret 2005. Pada tanggal 15 Maret 2006
Pengadilan Pajak menerbitkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.07796/PP/M.VI/25/2006
mengabulkan sebagian permohonan Banding dari pemohon banding dari semula Rp40.594
menjadi Rp39.067. Bank telah menyetujui dan membayar kekurangan bayar pajak tersebut.
iii. Sesuai Ketetapan Pajak tertanggal 31 Desember 2004, PPh Pasal 21 berubah dari semula
sebesar Rp172.378 menjadi Rp33.434. Atas Ketetapan ini Bank telah mengajukan banding ke
Pengadilan Pajak pada tanggal 29 Maret 2005. Pada tanggal 20 Februari 2006 Pengadilan
Pajak menerbitkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.07629/PP/M-VI/10/2006 yang
mengabulkan sebagian permohonan banding dari pemohon banding. Pada tanggal 21 Maret
2006 Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Keputusan Direktur Jendral Pajak No.KEP00019/WPJ.07/KP.0103/2006 tentang Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak yang
menetapkan bahwa PPh Pasal 21 yang kurang bayar berubah dari semula Rp33.434 menjadi
Rp32.926. Bank telah menyetujui dan membayar kekurangan bayar pajak tersebut.
81
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak penghasilan - tangguhan
Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari laba
komersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak pada laporan laba rugi untuk tahun
yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
Laba konsolidasian sebelum beban pajak
dan hak minoritas
Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak
Anak Perusahaan setelah eliminasi
2.831.196
(66.696)
Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja
Taksiran beban pajak berdasarkan
tarif pajak yang berlaku
Efek pajak atas perbedaan permanen:
Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak
Kerugian cabang Dili
Lain-lain
Pencatatan kembali kredit (write back) dan pemulihan kredit
Cadangan penurunan aktiva pajak tangguhan
Beban pajak - Bank Mandiri saja
Beban pajak - Anak Perusahaan
2005
1.232.877
(90.041)
2.764.500
1.142.836
829.333
342.833
99.757
1.463
58.479
(711.339)
65.402
126.622
115.612
(45.601)
-
(486.238)
196.633
343.095
65.629
539.466
88.880
Beban pajak - konsolidasian
Dikurangi beban pajak kini - konsolidasian
408.724
(1.675.010)
628.346
(500.501)
Beban pajak tangguhan - konsolidasian
(1.266.286)
127.845
e. Aktiva pajak tangguhan
Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan menurut pajak
adalah sebagai berikut:
2006
Bank Mandiri
Aktiva pajak tangguhan:
Hapus buku kredit yang diberikan
Penyisihan penghapusan untuk aktiva produktif
selain kredit yang diberikan
Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan
Penyisihan untuk beban pegawai
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
Penyisihan atas potensi kerugian yang timbul
dari kasus hukum – setelah dikurangi penyisihan atas aktiva
pajak tangguhan sebesar Rp65.402
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih aktiva terbengkalai
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih
Aktiva pajak tangguhan
Kewajiban pajak tangguhan:
Mark to market surat-surat berharga
Nilai buku aktiva tetap
Kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga
dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (tersedia untuk dijual)
2005
1.611.806
386.767
690.742
513.987
447.177
153.657
891.994
190.778
367.714
167.630
29.302
8.627
3.135
141.512
9.319
3.135
3.458.433
2.158.849
(4.346)
(75.256)
(98.387)
21.754
(68.225)
103.697
Aktiva pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja
Aktiva pajak tangguhan - Anak Perusahaan
3.280.444
15.007
2.216.075
15.327
Jumlah aktiva pajak tangguhan - bersih
3.295.451
2.231.402
82
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
28. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Rupiah:
Hutang transaksi nasabah
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 42)
Penyisihan biaya manfaat bebas tugas (Catatan 42)
Cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR
Pendapatan diterima dimuka
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56g)
Setoran jaminan
Rekening antar kantor – bersih
Lain-lain
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Setoran jaminan
Pendapatan diterima dimuka
Rekening antar kantor
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56g)
Lain-lain
Jumlah Mata uang asing
2006
2005
664.689
689.654
489.650
399.635
333.089
301.046
306.880
2.248.471
517.426
376.340
418.948
233.488
453.412
284.808
80.210
1.701.232
5.433.114
4.065.864
312.870
185.487
69.040
15.181
954.604
531.714
204.938
18.294
798.934
1.537.182
1.553.880
6.970.296
5.619.744
Mutasi penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum untuk tahun yang berakhir per
31 Desember 2006 dan 2005:
2006
Saldo awal tahun
Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 37)
Penggunaan selama tahun berjalan
Lain-lain *)
Saldo akhir tahun
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
83
2005
471.706
(154.427)
(1.052)
751.707
(297.241)
(48)
17.288
316.227
471.706
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI
a. Berdasarkan Mata Uang:
2006
2005
Rupiah:
Two-Step Loans (TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB)
(b) Export-Import Bank of Japan (EBJ)
(c) Asian Development Bank (ADB)
(d) International Bank for Reconstruction
and Development (IBRD)
(e) ASEAN Japan Development Fund-Overseas
Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF)
(f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import
Bank of Japan (AJDF-EBJ)
246.358
9.765
1.378
278.993
29.294
2.610
8.674
18.285
84.507
93.505
2.812
3.936
Bank Indonesia
353.494
2.448.859
426.623
2.473.859
Jumlah Rupiah
2.802.353
2.900.482
Mata uang asing:
(c) Two-Step Loans - Asian Development Bank (ADB)
(g) Two-Step Loans - Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW)
Lain-lain
200.797
34.192
1.120.018
224.959
54.970
1.221.855
Jumlah Mata uang asing
1.355.007
1.501.784
4.157.360
4.402.266
2006
2005
b. Berdasarkan Jenis:
Two-Step Loans (TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB)
(b) Export-Import Bank of Japan (EBJ)
(c) Asian Development Bank (ADB)
(d) International Bank for Reconstruction
and Development (IBRD)
(e) ASEAN Japan Development Fund-Overseas
Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF)
(f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import
Bank of Japan (AJDF-EBJ)
(g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW)
Bank Indonesia
Lain-lain
84
246.358
9.765
202.175
278.993
29.294
227.569
8.674
18.285
84.507
93.505
2.812
34.192
3.936
54.970
588.483
2.448.859
1.120.018
706.552
2.473.859
1.221.855
4.157.360
4.402.266
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari NIB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
Nordic Investment
Bank III
Untuk mengembangkan dan membiayai investasi prioritas
utama di Indonesia, terutama sektor swasta, atau yang
menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic.
4 Agustus 1993 - 15 Agustus 2008 dengan
angsuran
pertama
pada
tanggal
15 Februari 1999.
Nordic Investment
Bank IV
Untuk mengembangkan dan membiayai proyek investasi
prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta atau
yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan
Nordic.
15 April 1997 - 28 Februari 2017 dengan
angsuran
pertama
pada
tanggal
31 Agustus 2002.
Rincian fasilitas kredit Nordic Investment Bank adalah sebagai berikut:
2006
(a) Nordic Investment Bank III (NIB III)
(b) Nordic Investment Bank IV (NIB IV)
2005
22.660
223.698
33.990
245.003
246.358
278.993
Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB III dan IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tidak
tetap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu tiga bulan selama enam bulan sebelumnya.
(b) Export-Import Bank of Japan (EBJ)
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari EBJ kepada Pemerintah Republik
Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank
peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
EBJ-TSL IV
Tujuan
Jangka Waktu
Untuk membiayai proyek yang menunjang
peningkatan investasi pada sektor swasta
dan berorientasi ekspor.
28 Januari 1992 - 15 Januari 2007 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Juli 1995.
Rincian fasilitas kredit Export-Import Bank of Japan (EBJ) adalah sebagai berikut:
2006
(a) Export-Import Bank of Japan IV (EBJ-TSL IV)
9.765
85
2005
29.294
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (lanjutan)
Tingkat suku bunga atas fasilitas pinjaman dari EBJ-TSL IV ditentukan berdasarkan tingkat suku
bunga mengambang yang ditetapkan setiap 6 (enam) bulan atas dasar tingkat suku bunga ratarata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan
sebelumnya, dengan ketentuan tidak lebih tinggi dari tingkat suku bunga rata-rata deposito
berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya yang berlaku di 5 (lima) bank
pemerintah.
(c) Asian Development Bank (ADB)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
ADB Perkebunan Nusantara
XII dan Nescoco Inti
Membiayai
proyek
pemerintah
dalam
pendanaan kredit proyek industri perkebunan.
15 Februari 1989 - 15 September 2008 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1995.
ADB Fishery II
Membiayai
proyek
pemerintah
dalam
pendanaan kredit proyek industri perikanan.
19 Desember 1991 - 15 September 2006 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1995.
ADB 1327-INO (SF)
Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM).
15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 dengan angsuran
pertama pada tanggal 15 Januari 2005.
Rincian fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) adalah sebagai berikut:
2006
(a) ADB Loan 1327 – INO
(b) ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti
(c) ADB Fishery II
2005
200.797
1.378
-
224.959
2.067
543
202.175
227.569
Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui
pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327-INO (SF) dari Bank
Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah
dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal
27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal
22 April 2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004.
86
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(c) Asian Development Bank (ADB) (lanjutan)
Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing
Rights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri
dalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan
secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan
pada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB
tersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal
15 Januari dan tanggal 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman.
Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas ADB Perkebunan Nusantara XII dan ADB Nescoco Inti
masing-masing sebesar 9,50% dan 10,00% per tahun.
Tingkat suku bunga untuk fasilitas ADB Fishery II tidak boleh lebih rendah dari tingkat suku bunga
tahunan yang dibebankan oleh ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia ditambah 4% per
tahun.
Pinjaman ADB Fishery II pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak
penarikan pertama (termasuk tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam 24 (dua puluh empat)
kali angsuran 6 (enam) bulanan yang dimulai sejak tanggal 15 Maret 1995. Bank telah melunasi
pinjaman ADB Fishery II pada tanggal 15 September 2006.
(d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari IBRD kepada Pemerintah Republik
Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank
peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
Agricultural Financing Project
(AFP)
Membiayai proyek sektor produksi dan industri
produk pertanian, peternakan, perikanan dan
kehutanan.
10 Januari 1992 - 1 Desember 2006 dengan
angsuran
pertama
pada
tanggal
1 Juni 1995.
Financial Sector
Development Project (FSDP)
Membiayai Proyek
Keuangan.
1 Februari 1993 - 15 September 2007
dengan angsuran pertama pada tanggal
15 Maret 1998.
Pengembangan
Sektor
Rincian fasilitas kredit International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) adalah
sebagai berikut:
2006
(a) Financial Sector Development Project (FSDP)
(b) Agricultural Financing Project (AFP)
2005
8.674
-
17.347
938
8.674
18.285
Fasilitas FSDP tidak dikenakan bunga. Fasilitas pinjaman FSDP dibayar setiap tanggal 15 Maret
dan 15 September setiap tahunnya.
87
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (lanjutan)
Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP dihitung berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap setiap
6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga terendah antara:
· Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas Sertifikat Bank Indonesia berjangka
waktu 3 (tiga) bulan;
· Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas deposito berjangka waktu 3 (tiga)
bulan dari 5 (lima) bank pemerintah.
Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP tidak boleh lebih rendah dari tingkat suku bunga pinjaman
yang dibebankan oleh IBRD kepada Pemerintah, ditambah 2% per tahun.
Bank telah melunasi fasilitas pinjaman AFP pada tanggal 1 Desember 2006.
(e) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-OECF kepada Pemerintah Indonesia melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai
beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Pollution Abatement
Program (PAE)
Tujuan
Equipment
Small Scale Industry (SSI)
Pembelian
polusi.
peralatan
untuk
Membiayai industri skala kecil
Jangka Waktu
mencegah
19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus
1998
19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus
1998.
Rincian fasilitas kredit International ASEAN Japan Development Fund Overseas Economic
Cooperation Fund (AJDF-OECF) adalah sebagai berikut:
2006
(a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE)
(b) Small Scale Industry (SSI)
2005
81.803
2.704
90.385
3.120
84.507
93.505
Penarikan kredit dari AJDF-OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun
terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasi dalam
30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal
15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2013.
Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan
selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5% per tahun.
Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan
selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,5% per tahun.
88
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta, guna
membiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterima
adalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung
sejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam
24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal
15 Desember 1997.
Jumlah fasilitas kredit International AJDF - EBJ per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing
adalah Rp2.812 dan Rp3.936.
Fasilitas kredit AJDF-EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga)
bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya.
(g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW)
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari KfW ke Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank
Indonesia (BI) dan dilaksanakan oleh Bank Pelaksana yaitu Bank Mandiri untuk membiayai kontrak
ekspor dalam mata uang Mark Jerman (DM) dengan maksimum pinjaman sebesar
DM250.000.000 (nilai penuh) untuk penyediaan barang-barang modal, investasi dalam proyekproyek infrastruktur seperti transportasi, energi atau proyek komunikasi dan pengalihan teknologi
baru antara pembeli yang berdomisili di Indonesia dan eksportir yang berdomisili di Republik
Federal Jerman.
Sebelum mengimpor persediaan dari Jerman, pembeli harus menandatangani Perjanjian Pinjaman
Individu (ILA) dengan persetujuan dari BI, KfW dan Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah
pembiayaan tersebut dibatasi sampai 85% dari jumlah harga dalam DM dari setiap Kontrak
Ekspor. Apabila jumlah harga diturunkan selama periode pengeluaran, maka KfW juga akan
menurunkan pinjaman masing-masing secara proporsional.
Nilai pesanan minimum atas Kontrak Ekspor adalah DM353.000 (nilai penuh) sedangkan yang
menjadi elemen pinjaman adalah sebesar DM300.000 (nilai penuh).
Syarat-syarat dan kondisi pinjaman seperti yang tercantum dalam akad penerusan pinjaman
No. 31/1013/UK tanggal 21 Januari 1999 antara Bank Indonesia dan PT Bank Bumi Daya
(Persero) (ex-legacy Bank) adalah sebagai berikut:
· Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun, tidak termasuk 6 (enam) bulan masa tenggang,
sejak ditandatanganinya ILA, yang dapat diperpanjang sampai 8 (delapan) atau 10 (sepuluh)
tahun tergantung dari setiap ILA;
· Pelunasan pokok pinjaman harus dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran yang sama
besar pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember per tahun yang dimulai 6 (enam) bulan
setelah masa tenggang dari setiap ILA;
89
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan)
· Tingkat suku bunga dihitung sebesar 0,75% per tahun di atas tingkat referensi bunga komersial
(Commercial Interest Rate Reference) terhitung sejak penarikan pinjaman masing-masing ILA,
termasuk provisi kepada Bank Indonesia sebesar 0,15%, setelah pajak, yang harus dibayar
setiap enam bulan pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember;
· Biaya komitmen sebesar 0,25% per tahun dikenakan terhadap fasilitas yang belum digunakan
sejak ditandatanganinya setiap ILA; dan
· Denda sebesar 2% per tahun di atas tingkat suku bunga yang dijelaskan di butir ketiga dalam
hal keterlambatan bayar.
KfW memberikan pinjaman kepada Pemerintah RI melalui BI diteruskan ke Bank Mandiri sebesar
EUR11.777.361 (nilai penuh) yang telah ditarik Bank Mandiri sebesar EUR11.133.645 (nilai penuh)
dari KfW melalui pembayaran letter of credit (L/C) sehubungan dengan impor peralatan untuk
modernisasi Hot Strip Mill, Roughing Mill Motor, Stand F4 Rear Motor Drivers System dan
pelayanan dari Siemens AG, Erlangan, Jerman, kepada PT Krakatau Steel yang telah terikat
dalam 2 (dua) ILA dengan BI dan KfW seperti berikut ini:
2006
No. Pinjaman
Jumlah Fasilitas
(Nilai Penuh)
Fasilitas yang
Terpakai
(Nilai Penuh)
Saldo Pinjaman
Mata Uang Asal
Ekivalen
(Nilai Penuh)
Rupiah
F3137/1
EUR7.859.450
EUR7.215.734 EUR2.886.293,80
F3137/2
EUR3.917.911
EUR3.917.911
Jangka
Waktu
34.192
13 Januari 2000 – 15
Desember 2006 dengan
angsuran pertama tanggal
30
Agustus
2002,
diperpanjang sampai dengan
tanggal
31 Mei
2004.
Angsuran dibagi prorata 10
kali.
Angsuran
terakhir
sampai
dengan
15
Desember 2008.
-
3 Maret 2000 - 15 Juni 2006
dengan angsuran pertama
pada tanggal 31 Desember
2001.
Angsuran dibagi
prorata 10 kali.
-
Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/2 telah dilunasi pada tanggal 15 Juni 2006.
2005
No. Pinjaman
Jumlah Fasilitas
(Nilai Penuh)
Fasilitas yang
Terpakai
(Nilai Penuh)
Saldo Pinjaman
Mata Uang Asal
Ekivalen
(Nilai Penuh)
Rupiah
F3137/1
EUR7.859.450
EUR7.215.734 EUR4.329.440,70
F3137/2
EUR3.917.911
EUR3.917.911
90
EUR391.791,10
Jangka
Waktu
50.408
13 Januari 2000 – 15
Desember 2006 dengan
angsuran pertama tanggal
30
Agustus
2002,
diperpanjang sampai dengan
tanggal
31 Mei
2004.
Angsuran dibagi prorata 10
kali.
4.562
3 Maret 2000 - 15 Juni 2006
dengan angsuran pertama
pada tanggal 31 Desember
2001.
Angsuran
dibagi
prorata 10 kali.
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Bank Indonesia
Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yang
digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan BDN, Bapindo dan PT Bank Syariah Mandiri (Anak
Perusahaan).
Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKR tanggal 23 November 2004 tentang Restrukturisasi
Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas
pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yang sebelumnya
dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut, pinjaman
subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi Rp2.491.859,
dengan jadual pelunasan pinjaman selama 11 (sebelas) tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun
2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,2% per tahun yang dihitung dari sisa pokok
pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui akta notaris tentang
Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh Notaris Ratih
Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta.
Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/130i/DPbS tanggal 26 November 2004 tentang Penyelesaian
Pinjaman Subordinasi (SoL), dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui permohonan Bank
Syariah Mandiri (BSM) untuk melunasi sekaligus pinjaman subordinasi sebesar Rp32.000 pada
tanggal 30 November 2008. Untuk keperluan tersebut, BSM menyerahkan jaminan fisik berupa aktiva
tetap. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6% per tahun yang dibayarkan secara triwulanan.
Rincian dari fasilitas ini per 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing adalah sebagai berikut:
Bank
Jangka Waktu
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
30 November 2004 - 31 Maret
2014 dengan angsuran pertama
pada tanggal 30 November 2004
PT Bank
Syariah Mandiri (BSM)
31 Januari 1994 - 30 November
2008 dengan pembayaran pada
saat jatuh tempo
2006
Jumlah
2.416.859
2005
Jumlah
2.441.859
32.000
32.000
2.448.859
2.473.859
Tingkat suku bunga
0,2% per tahun
Diperhitungkan
secara triwulanan,
sebesar 6% per
tahun
Lain-lain
Subordinated Notes (SNs)
Rincian dari Subordinated Notes (SNs) ini adalah sebagai berikut:
Penerbit
Bank Mandiri
Jangka
Waktu
2 Agustus 2002- 2012
dengan Call Option
2 Agustus 2007
2006
Jumlah dalam
Mata Uang Asal
(Nilai Penuh)
US$125.000.000
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi
(US$595.036)
US$124.404.964
91
Ekivalen
Rupiah
1.125.375
(5.357)
1.120.018
2005
Jumlah dalam
Mata Uang Asal
(Nilai Penuh)
Ekivalen
Rupiah
US$125.000.000
1.228.750
(US$701.448)
US$124.298.552
(6.895)
1.221.855
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Lain-lain (lanjutan)
Subordinated Notes (SNs) (lanjutan)
Untuk tujuan meningkatkan modal pelengkap (Tier II Capital), Bank mencari pendanaan untuk hutang
subordinasi yang akan jatuh tempo dan menyediakan dana untuk penyaluran kredit yang diberikan
dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, pada tanggal 2 Agustus 2002, Bank menerbitkan
Subordinated Notes (SNs) senilai US$125.000.000 (nilai penuh) melalui Cabang Cayman Island. SNs
tersebut diterbitkan dengan nilai 99,148% dari nilai pokoknya dan jatuh tempo pada tanggal
12 Agustus 2012. Suku bunga atas SNs ditetapkan sebesar 10,625% per tahun sejak dan termasuk
tanggal 2 Agustus 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007, bunga akan dibayar sejak dan
termasuk tanggal 2 Februari 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007. Kecuali ditebus
sebelumnya, suku bunga yang berlaku untuk SNs sejak dan termasuk tanggal 3 Agustus 2007 tetapi
tidak termasuk tanggal 2 Agustus 2012 akan ditetapkan kembali pada U.S. Treasury Rate ditambah
11,20% per tahun dan bunga akan dibayar di belakang setiap setengah tahunan pada tanggal
2 Februari dan 2 Agustus setiap tahun, dimulai pada tanggal 2 Agustus 2008.
SNs diperdagangkan di Bursa Efek Singapura dengan minimum board lot size sebesar US$200.000
(nilai penuh). SNs ditawarkan dan dijual di luar Amerika Serikat kepada orang yang bukan warga
negara A.S. sesuai dengan yang diatur dalam Regulation S dari US Securities Act. SNs pada awalnya
ditawarkan dan dijual di Amerika Serikat kepada lembaga pembeli yang memenuhi syarat (seperti
yang ditetapkan dalam Trust Deed) dan akan diwakili dalam bentuk sertifikat wesel global tak terbatas
(“Sertifikat Wesel Global Tak Terbatas” dan, bersama dengan Sertifikat Wesel Global Tak Terbatas,
“Sertifikat Wesel Global” dan, salah satu dari kedua jenis wesel tersebut, “Sertifikat Wesel Global”)
yang akan didepositokan lain di dalam akun bersama dengan Euroclear Bank S.A./N.V. selaku pihak
yang mengoperasikan Euroclear System (“Euroclear”) dan Clearstream Banking, Societe Anonyme,
Luxembourg (“Clearstream, Luxembourg”).
Penerbitan dan klasifikasi SNs sebagai Pinjaman Subordinasi telah disetujui Bank Indonesia
berdasarkan surat No. 4/88/DPwB2/PwB23 tanggal 12 Juli 2002.
30. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi sebagai
berikut:
2006
Dana Pensiun Bank Bumi Daya
Yayasan Dana Pensiun Bank Dagang Negara
Koperasi Karyawan-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
92
2005
4.072
1.058
46
3.650
1.002
53
5.176
4.705
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh
Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh
31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Jumlah Lembar
Saham
Bank
Mandiri
2006
Nilai Nominal
Per Lembar Saham
(Jumlah Penuh)
masing-masing
Jumlah Nilai
Saham
(Nilai Penuh)
per
Persentase
Kepemilikan
Saham
Modal Dasar
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Dasar
1
31.999.999.999
32.000.000.000
500
500
500
500
15.999.999.999.500
16.000.000.000.000
0,00%
100,00%
100,00%
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Negara Republik Indonesia
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
1
13.999.999.999
500
500
500
6.999.999.999.500
0,00%
67,86%
6.631.217.467
500
3.315.608.733.500
32,14%
20.631.217.467
500
10.315.608.733.500
100,00%
Publik (masing-masing
dibawah 5%)
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Per 31 Desember 2006, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi adalah 21.063.890 lembar
saham (0,1020972%).
Jumlah Lembar
Saham
Modal Dasar
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Dasar
1
31.999.999.999
32.000.000.000
93
2005
Nilai Nominal
per Lembar Saham
(Jumlah Penuh)
500
500
500
Jumlah Nilai
Saham
(Nilai Penuh)
500
15.999.999.999.500
16.000.000.000.000
Persentase
Kepemilikan
Saham
0,00%
100,00%
100,00%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Jumlah Lembar
Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Negara Republik Indonesia
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
JP Morgan Chase Bank
US Resident (Norbax Inc)
- Saham biasa seri B
Publik (masing-masing
dibawah 5%)
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
2005
Nilai Nominal
Per Lembar Saham
(Jumlah Penuh)
Jumlah Nilai
Saham
(Nilai Penuh)
Persentase
Kepemilikan
Saham
1
13.999.999.999
500
500
500
6.999.999.999.500
0,00%
69,11%
1.954.376.586
500
977.188.293.000
9,65%
4.301.340.778
500
2.150.670.389.000
21,24%
20.255.717.364
500
10.127.858.682.000
100%
Per 31 Desember 2005, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi dan Dewan Komisaris adalah
1.747.809 lembar saham (0,0086287%).
Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, modal
dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh)
per saham.
Penetapan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah
Republik Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri telah dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004.
2. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta
Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya
Rp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap
Bank Peserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat
Umum Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian (“inbreng”) yang
telah diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal
2 Oktober 1998, Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan
saham-saham tersebut (“inbreng”) sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan
dikeluarkan oleh Bank Mandiri.
Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang
dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk
meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000
dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Peningkatan sebesar
Rp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat
dari adanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi
Pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52/1999.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal
29 Mei 2003 yang dituangkan dalam akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal
29 Mei 2003, pemegang saham Bank antara lain menyetujui:
94
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
(i) pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering).
(ii) perubahan struktur permodalan Perseroan.
(iii) perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham
ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan
stock split saham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per
lembar menjadi Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut,
jumlah lembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham
menjadi 32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan
disetor penuh meningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai
penuh) menjadi 20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri
dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia.
Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Perseroan, RUPS-LB juga menyetujui
penetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.314.557.901 (nilai penuh) sebagai
agio saham.
Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal
23 Mei 2003, dengan catatan Perseroan harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan selambat-lambatnya pada penutupan buku
tahun 2003.
Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan
tidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan kepada Negara
Republik Indonesia hak istimewa sebagai berikut:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehubungan dengan peningkatan modal harus
dihadiri dan keputusan rapat tersebut harus disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
2. RUPS untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Komisaris harus dihadiri
dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
3. RUPS sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri dan disetujui oleh
pemegang saham Seri A Dwiwarna.
4. RUPS sehubungan dengan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan harus dihadiri dan
disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
5. RUPS sehubungan dengan pembubaran dan likuidasi dari perusahaan harus dihadiri dan
disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
Perubahan struktur modal di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang dituangkan dalam Akta No. 2
yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan
No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003 (Catatan 1d).
Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi
Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut:
95
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian
dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar
Rp1.412.000 dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari cadangan,
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 26/2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang “Konversi
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri
(Persero)”, dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
selaku Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berkedudukan di Jakarta,
No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002;
2. Peningkatan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK RI) No. 227/202.02/2003
tanggal 23 Mei 2003 tentang “Besarnya nilai final dan pelaksanaan hak Pemerintah yang
timbul sebagai akibat penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia ke
dalam modal PT Bank Mandiri dalam rangka program rekapitalisasi bank umum”.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal
29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H.,
tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank juga menyetujui rencana kepemilikan saham oleh
pegawai dan Manajemen melalui Program Penjatahan Saham (Employee Stock Allocation (ESA))
dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan
(MSOP)). Program kepemilikan saham oleh pegawai (ESA) terdiri dari program pemberian saham
bonus (Bonus Share Plan) dan program penjatahan saham dengan diskon (Share Purchase at
Discount). Sedangkan program kepemilikan saham oleh Manajemen (MSOP) ditujukan untuk
Direksi dan manajemen senior pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas
program ESA tersebut menjadi tanggungan Perseroan yang bebannya bersumber dari cadangan
yang telah dibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh
Direksi, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Komisaris (Catatan 32).
Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar
sahamnya, yang mewakili 20% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui Penawaran Saham
Perdana (“IPO”).
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal
2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30% kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri dan
berdasarkan
keputusan
Tim
Kebijakan
Privatisasi
Badan
Usaha
Milik
Negara
No. Kep-05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan
divestasi lanjutan 10% kepemilikan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau sebanyak
2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement.
Pada tanggal 14 Juli 2003, tanggal pada saat pelaksanaan IPO, Bank memberikan opsi pembelian
saham kepada manajemen melalui program MSOP – Tahap 1 (Management Stock Option Plan –
Tahap 1) sebanyak 378.583.785 lembar saham dengan harga eksekusi sebesar Rp742,5 (nilai
penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian
opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar
Rp69,71 per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, opsi yang telah dieksekusi dari
MSOP – Tahap 1 adalah sebesar 327.017.703 lembar saham sehingga mengakibatkan
peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp163.509 dan peningkatan agio
saham sebesar Rp102.098, termasuk didalamnya opsi yang dieksekusi dari MSOP – Tahap 1
selama tahun 2006 sebesar 71.300.339 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp35.650 dan peningkatan Agio Saham sebesar
Rp22.262. Pada tanggal 31 Desember 2006, nilai opsi saham yang masih tercatat pada pos
ekuitas – opsi saham yang berasal dari MSOP – Tahap 1 adalah sebesar Rp3.595.
96
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Selanjutnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah
disetujui pemberian MSOP - Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi dan
nilai nominal per lembar saham adalah masing-masing sebesar Rp1.190,5 (nilai penuh) dan Rp500
(nilai penuh). Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham dengan nilai
wajar opsi saham sebesar Rp642,28 per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, opsi
yang telah dieksekusi dari MSOP tahap 2 adalah sebesar 304.199.764 lembar saham yang
seluruhnya di eksekusi pada tahun 2006, sehingga mengakibatkan peningkatan Modal
Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp152.100 dan peningkatan agio saham sebesar
Rp405.431. Pada tanggal 31 Desember 2006, nilai Opsi Saham yang masih tercatat pada pos
ekuitas – Opsi Saham yang berasal dari MSOP – Tahap 2 adalah sebesar Rp5.010.
Opsi yang dieksekusi dari MSOP tahap 1 dan MSOP tahap 2 selama tahun 2006 adalah masingmasing sebesar 71.300.339 dan 304.199.764 sehingga mengakibatkan peningkatan modal
ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp187.750.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian
opsi tahap III (MSOP – Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan
dan disetor penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. RUPS
juga memberi wewenang kepada komisaris untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan dan
pengawasan program MSOP tahap – 3 termasuk penerapan opsi dan melaporkannya pada RUPS
yang akan datang.
b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
Tambahan modal disetor/agio per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar
Rp6.433.948 dan Rp6.006.255 berkaitan dengan modal tambahan yang berasal dari Program
Rekapitalisasi (Catatan 1c) dan eksekusi opsi saham.
Opsi yang dieksekusi dari MSOP tahap 1 dan MSOP tahap 2 selama tahun 2006 adalah masingmasing sebesar 71.300.339 dan 304.199.764 sehingga mengakibatkan peningkatan agio saham
sebesar Rp427.693.
Berdasarkan hasil dari uji telaah (due diligence review) yang dilaksanakan atas nama Pemerintah
tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan
bahwa terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan
Rp2.657.000 dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000
sesuai dengan kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah
dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari
pemegang saham dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN
No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.
Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000
di atas adalah bagian dari modal disetor sebesar Rp251.000.
Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan surat
keputusan (KMK-RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003, dan kemudian diubah dengan
KMK No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas
pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah
final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri.
97
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
b.
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham (lanjutan)
Hal-hal yang diputuskan dalam KMK-RI ini adalah sebagai berikut:
a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.314.557.593 (nilai
penuh);
b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000.000.000 (nilai penuh) dikonversi dengan
5.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal
Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham;
c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.314.557.593 (nilai penuh) dibukukan
sebagai agio pada struktur modal Bank Mandiri.
Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi
per tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal
disetor/agio.
c.
Selisih Revaluasi Aktiva Tetap
Selisih revaluasi aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 per 31 Desember 2006 dan 2005 terutama
berasal dari revaluasi aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai
pasar per 31 Juli 1999. Revaluasi aktiva tetap ini didasarkan kepada Surat Keputusan Menteri
Keuangan
No. 211/KMK.03/2003
tanggal
14 Mei 2003, surat Menteri Keuangan
No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat
Jenderal Pajak sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan
Daerah No. KEP-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003.
d.
Distribusi Laba Bersih
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan tanggal 22 Mei 2006 dan 16 Mei 2005,
pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2005 dan 2004 sebagai berikut:
2005
Dividen
Tantiem *)
Dana Program Kemitraan
Dana Program Bina Lingkungan
Cadangan:
Umum
Khusus
Jumlah cadangan
Laba Ditahan
Dividen per lembar saham
*)
2004
301.685
12.067
2.627.816
26.278
78.835
26.278
313.752
2.759.207
15.084
-
1.813.285
-
15.084
274.533
1.813.285
683.139
603.369
5.255.631
Rp14,853 (nilai penuh)
Rp130,496 (nilai penuh)
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 21 Desember 2005, tantiem
diambil dari laba bersih tahun 2004, yang telah ditetapkan sebagai Laba Ditahan berdasarkan keputusan agenda
kedua Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Mei 2005.
Dividen yang berasal dari laba bersih tahun 2005 dan 2004 dibayarkan kepada pemegang saham
masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 24 Juni 2005. Sesuai keputusan RUPS Tahunan
tahun buku 2005 tanggal 22 Mei 2006 diputuskan tidak terdapat pembagian tantiem (nihil) yang
berasal dari laba bersih tahun 2005. Tantiem yang berasal dari tahun buku 2004 sebesar
Rp26.278 dibayarkan kepada direksi dan komisaris pada tanggal 30 Desember 2005. Dana
alokasi untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berasal dari laba bersih tahun 2005
dan 2004 masing-masing dibayarkan pada tanggal 16 Juni 2006 dan 21 Juni 2005.
98
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
d. Distribusi Laba Bersih (lanjutan)
Sampai dengan tahun 2003, Bank telah membebankan tantiem dari laba ditahan. Sesuai dengan
PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, Bank telah membentuk cadangan tantiem
pada laporan laba rugi tahun 2004. Dalam rapat umum pemegang saham tanggal 16 Mei 2005,
pemegang saham menyetujui pembayaran tantiem anggota Direksi dan Komisaris serta
Sekretaris Komisaris sebesar Rp26.278.
Tantiem sebesar Rp26.278 atas laba tahun 2004 yang sebelumnya telah dibebankan atas beban
cadangan biaya tantiem yang telah dibentuk dalam laporan laba rugi tahun 2004 di atas,
berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Desember 2005 ditetapkan menjadi beban laba
ditahan tahun buku 2004 dan cadangan biaya tantiem yang telah dibentuk tersebut, dijadikan
bagian dari laba operasional tahun buku 2005.
Perubahan ini dilakukan untuk memenuhi syarat hukum sebagaimana dicantumkan dalam
Penjelasan Pasal 62 (1) UU No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (“UU PT”), yang
menyatakan bahwa pemberian tantiem harus diambil dari laba bersih.
e. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Akun ini merupakan bagian Bank terhadap transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yang
bukan merupakan transaksi dengan Bank yang dihitung sesuai dengan persentase kepemilikan
Bank dan Anak Perusahaan. Pada tahun 2006 dan 2005, Bank melakukan penyesuaian terhadap
kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual modal
sumbangan, dan selisih revaluasi aktiva tetap sebagai bagian dari Selisih Transaksi Perubahan
Ekuitas Anak Perusahaan karena surat-surat berharga tersebut dimiliki oleh Anak Perusahaan.
32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei 2003
sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 Notaris Sutjipto, S.H., pemegang saham Bank menyetujui
rencana program kompensasi manajemen berbasis saham.
Tujuan dari program MSOP dimaksud adalah untuk memaksimalkan keberhasilan jangka panjang,
memastikan keseimbangan kinerja Bank saat ini maupun jangka panjang, menyelaraskan tujuan
manajemen dengan tujuan para pemegang saham, dan untuk menarik, mempertahankan,
memotivasi manajemen senior dan pegawai kunci lainnya. Bank merencanakan menerbitkan Saham
MSOP yaitu tambahan saham seri B (yang diterbitkan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu)
yang akan dilakukan sampai dengan maksimum sebesar 5% dari jumlah Saham yang ditempatkan
dan disetor penuh Bank atau sejumlah 1 (satu) milyar lembar saham (seri B) dengan nilai nominal
Rp500 (nilai penuh) per lembar saham.
Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap pertama ini adalah selama 5 (lima) tahun
sejak tanggal pemberian opsi. Jumlah maksimum opsi yang dapat dieksekuisi untuk MSOP – Tahap 1
pada akhir tahun pertama adalah 50% dari jumlah opsi yang diterima, dan sisanya dapat dieksekusi
pada akhir tahun kedua sampai dengan tahun kelima.
99
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan)
Pada tanggal 14 Juli 2003, setelah terlebih dahulu melalui persetujuan dari RUPS-LB tanggal 29 Mei
2003, Bank memberikan opsi tahap pertama (MSOP - Tahap 1) sebanyak 378.583.785 opsi saham
dengan harga eksekusi (exercise price) sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham yaitu 110%
dari harga penawaran per lembar saham dengan periode pengakuan hak kompensasi (vesting period)
2 (dua) tahun.
Nilai wajar dari opsi tahap pertama (MSOP – Tahap 1) yang diberikan per tanggal 14 Juli 2003 adalah
Rp69,71 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia
pada tanggal 4 Maret 2004.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui
pemberian MSOP - Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi dan nilai nominal
per lembar saham adalah masing-masing sebesar Rp1.190,5 (nilai penuh) untuk 2 periode
pelaksanaan tahun pertama dan Rp500 (nilai penuh).
Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap kedua (MSOP – Tahap 2) ini adalah selama
5 (lima) tahun sejak eligibility date, yaitu tanggal 21 Juni 2005. MSOP tahap 2 seluruhnya dapat di
eksekusi sebesar 100% dari jumlah opsi setelah tanggal 4 Desember 2006.
Nilai wajar dari opsi tahap kedua (MSOP – Tahap 2) yang diberikan per tanggal 16 Mei 2005 adalah
Rp642,28 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt
Indonesia pada tanggal 27 Februari 2006.
Jumlah opsi saham MSOP – Tahap 2 yang telah di-exercise pada periode pelaksanaan yang dimulai
tanggal 4 Desember 2006 adalah sebesar 304.199.764. Sisa opsi sebanyak 7.800.236 dapat
dilaksanakan pada periode berikutnya yang dimulai dari tanggal 7 Mei 2007 dengan harga eksekusi
Rp2.493 yang dihitung dari harga rata-rata harga penutupan saham yang tercatat selama kurun waktu
25 hari bursa sebelum tanggal pelaporan ke Bursa Efek Jakarta.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi
tahap III (MSOP – Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan dan disetor
penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. Harga eksekusi per
lembar saham adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh) selama periode opsi.
Penetapan alokasi opsi saham dan kebijakan program MSOP – Tahap 3 ditetapkan oleh Komisaris pada
tanggal 28 Juli 2006. Masa berlaku opsi pembelian MSOP – Tahap 3 adalah 5 (lima) tahun dengan
jangka waktu masing-masing 30 (tiga puluh) hari bursa untuk setiap pelaksanaan.
Nilai wajar dari opsi saham tahap ketiga (MSOP – tahap 3) yang diberikan per tanggal 22 Mei 2006
adalah Rp593,89 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt
Indonesia pada 22 Februari 2007.
Nilai wajar dari opsi saham tahap pertama dan tahap kedua diestimasi dengan menggunakan metode
penentuan harga opsi Black Scholes (Black Scholes option pricing model), dengan asumsi-asumsi
sebagai berikut:
Suku bunga bebas risiko
Ekspektasi periode opsi
Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham
Ekspektasi dividen yang dihasilkan
Tingkat pengunduran diri karyawan
MSOP – Tahap 1
8,46%
5 tahun
24,53%
7,63%
1%
100
MSOP – Tahap 2
9,50%
5 tahun
50%
7,63%
1%
MSOP – Tahap 3
11,65%
5 tahun
50%
7,75%
1%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan)
Ikhtisar dari program dan mutasinya sepanjang periode adalah sebagai berikut (nilai penuh):
2006
Jumlah Opsi
Rata-rata Tertimbang
Nilai Wajar
(Nilai Penuh)
Rata-rata Tertimbang
Harga Eksekusi
(Nilai Penuh)
Nilai Opsi
Saham
Opsi beredar awal tahun
434.866.421
480,51
1.063,92
175.012
Opsi yang diberikan
selama tahun berjalan
309.416.215
593,89
1.495,08
130.669
Opsi yang dieksekusi
selama tahun berjalan
(375.500.103)
533,56
1.105,43
(200.351)
368.782.533
521,62
1.383,41
105.330
Jumlah Opsi
Rata-rata Tertimbang
Nilai Wajar
(Nilai Penuh)
Rata-rata Tertimbang
Harga Eksekusi
(Nilai Penuh)
Nilai Opsi
Saham
Opsi beredar awal tahun
245.728.913
69,71
742,50
13.830
Opsi yang diberikan
selama tahun berjalan
312.000.000
642,28
1.190,50
169.746
Opsi yang dieksekusi
selama tahun berjalan
(122.862.492)
69,71
742,50
(8.564)
434.866.421
480,51
1.063,92
175.012
Opsi beredar akhir tahun
2005
Opsi beredar akhir tahun
Opsi saham adalah sebesar Rp105.330 dan Rp175.012 per 31 Desember 2006 dan 2005. Jumlah beban
kompensasi sehubungan dengan MSOP 1, MSOP 2 dan MSOP 3 yang dicatat pada beban karyawan untuk
tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp130.669 dan Rp169.746
(Catatan 41).
33. PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan bunga diperoleh dari:
2006
Kredit yang Diberikan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Surat-surat Berharga
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Provisi dan Komisi
Lain-lain
2005
11.319.184
10.840.987
1.646.826
1.067.532
603.709
782.868
10.418.826
7.797.767
1.008.765
789.287
632.775
351.805
26.261.106
20.999.225
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan pendapatan lainnya adalah pendapatan
berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 sebesar Rp 825.107
dan Rp777.812, dengan rincian sebagai berikut:
2006
Pendapatan Murabahah
Pendapatan Musyarakah
Lain-lain
101
2005
492.689
189.779
142.639
567.368
137.735
72.709
825.107
777.812
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
34. BEBAN BUNGA
Akun ini merupakan beban bunga atas:
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Pinjaman yang diterima
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman subordinasi
Modal pinjaman
Lain-lain
2006
2005
11.459.892
2.059.386
1.325.764
331.809
251.972
129.704
218.224
7.161.132
2.033.438
1.252.277
427.613
413.203
84.006
56.863
318.828
15.776.751
11.747.360
Termasuk dalam beban bunga atas deposito berjangka dan tabungan adalah beban berdasarkan
prinsip syariah untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah
Rp314.493 dan Rp357.518.
35. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN
2006
Peningkatan nilai atas jaminan dan penurunan efektif
atas pokok pinjaman SUFRN
Lain-lain
2005
351.345
337.431
334.031
351.345
671.462
36. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ATAS AKTIVA PRODUKTIF
2006
Penyisihan/(pembalikan) penyisihan penghapusan atas:
Giro pada bank lain (Catatan 4e)
Penempatan pada bank lain (Catatan 5e)
Surat-surat berharga (Catatan 6g)
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8d)
Surat berharga yang dibeli kembali dengan janji dijual kembali (Catatan 9b)
Tagihan derivatif (Catatan 10)
Kredit yang diberikan (Catatan 11B.j)
Tagihan akseptasi (Catatan 12d)
Penyertaan saham (Catatan 13c)
2005
4.101
(51.542)
(30.839)
(215.583)
8.600
874
4.158.551
(202.701)
327
1.278
63.043
59.310
192.897
(4.800)
559
3.860.646
277.140
(4.847)
3.671.788
4.445.226
2006
2005
37. PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA
Pembalikan/(pembentukan) penyisihan atas:
Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 28)
Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud
Aktiva lain-lain
Lain-lain
154.427
51.018
(53.663)
(22.837)
128.945
102
297.241
3.078
797.841
(41.515)
1.056.645
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
38. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI KENAIKAN/(PENURUNAN) NILAI SURAT-SURAT BERHARGA
DAN OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH
2006
Surat-surat berharga
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
2005
8.318
101.063
(22.812)
(66.332)
109.381
(89.144)
39. KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN SURAT-SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI REKAPITALISASI
PEMERINTAH
2006
Surat-surat berharga
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
2005
94.286
43.256
(1.832)
257.290
137.542
255.458
40. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2006
Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap
Sewa
Promosi
Komunikasi
Perbaikan dan pemeliharaan
Beban jasa profesional *)
Listrik, air dan gas
Alat tulis kantor
Transportasi
Penelitian dan pengembangan
Lainnya
2005
608.358
452.025
406.826
342.519
312.698
281.925
191.234
159.897
82.023
7.114
406.274
557.706
446.310
270.812
419.915
283.153
277.075
198.716
154.989
133.385
6.480
331.538
3.250.893
3.080.079
*) Biaya jasa profesional termasuk jasa audit sebesar Rp15.775 dan Rp23.703 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember
2006 dan 2005.
41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
2006
Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak
Tunjangan hari raya (THR), cuti dan terkait lainnya
Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai dan manfaat
bebas tugas (Catatan 42)
Kesejahteraan pegawai
Pendidikan dan pelatihan
Beban kompensasi atas opsi saham (Catatan 32)
Bonus dan lainnya
2005
1.727.159
324.168
1.547.352
356.060
303.691
213.459
133.087
130.669
185.269
456.190
163.768
127.835
169.746
366.304
3.017.502
3.187.255
Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Direksi dan Komisaris, serta Pegawai Eksekutif masingmasing adalah Rp61.242 dan Rp107.086 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005,
dengan rincian sebagai berikut:
103
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan)
2006
Jumlah
Anggota/
Pegawai
Komisaris
Direksi
Komite Audit
Senior Executive Vice President,
dan Advisor
Direksi
Gaji
Tunjangan*)
Bonus
Jumlah
7
11
2
4.733
16.552
635
2.673
12.199
177
-
7.406
28.751
812
45
15.668
4.670
3.935
24.273
65
37.588
19.719
3.935
61.242
Tunjangan
Bonus
Jumlah
*) Termasuk santunan purna jabatan
2005
Jumlah
Anggota/
Pegawai
Komisaris
Direksi
Komite Audit
Senior Executive Vice President,
Group Head dan Advisor
Direksi
Gaji
7
8
2
4.983
15.378
634
3.258
16.140
123
5.587
19.745
369
13.828
51.263
1.126
47
25.568
9.131
6.170
40.869
64
46.563
28.652
31.871
107.086
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON
Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan berupa
tunjangan hari raya (THR), gaji masa bebas tugas (MBT), fasilitas kesehatan, uang duka dan
santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk
pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja pegawai dan Bank dan manfaat untuk pegawai yang
berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku.
Dana Pensiun
Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
sebagai berikut:
a.
Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK-PPIP) atau disebut Dana
Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBM telah
disahkan
berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri Keuangan Republik
Indonesia
No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran
Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi Bank
Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005
dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.77 tanggal
27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No.068/KEP.DIR/2005 tanggal
28 Juni 2005.
104
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Dana Pensiun (lanjutan)
Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10% dan 5% dari Base
Pension Plan Employee Income.
Presiden Direktur dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri, sehingga
Bank Mandiri memiliki pengendalian atas DPBM. Oleh karena itu, transaksi antara DPBM dan
Bank Mandiri dianggap sebagai transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa. DPBM menginvestasikan beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangka
Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka tersebut per 31 Desember 2006 dan 2005 masingmasing adalah sebesar Rp30.000 dan Rp24.000. Tingkat suku bunga atas deposito tersebut
adalah sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga.
Untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005, Bank telah membayar iuran pensiun
masing-masing sebesar Rp107.566 dan Rp96.272.
b.
Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) berasal dari
masing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank Mandiri
Satu atau DPBM I (BBD), DPBM II (BDN), DPBM III (Bank Exim) dan DPBM IV (Bapindo).
Peraturan untuk masing-masing Dana Pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
masing-masing
No. KEP-394/KM.017/1999,
No. KEP-395/KM.017/1999,
No. KEP-396/KM.017/1999
dan
No. KEP-397/KM.017/1999
semuanya tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham
No. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian
manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam
Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan
dengan surat keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP DPBM I,
No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBM II, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBM III, dan
No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBM IV semuanya tertanggal 31 Maret 2003.
Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan
masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari: pegawai aktif bank,
bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana
pensiun lain) dan pensiunan.
Per 31 Desember 2006 dan 2005, kewajiban manfaat pensiun telah dibentuk berdasarkan
proyeksi kewajiban dan biaya manfaat pensiun untuk tahun 2006 dan 2005 sebagaimana
tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo masing-masing
tanggal 23 Februari 2007 dan 2 Maret 2006 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006
dan 2005, dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
DPBM I
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
Tingkat pengembalian
aktiva dana pensiun
yang diharapkan
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
Masa kerja yang
digunakan
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Tingkat diskonto
PhDP yang digunakan
105
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Dana Pensiun (lanjutan)
DPBM I
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
Tingkat kenaikan PhDP
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Tabel tingkat kematian
CSO-1958
CSO-1958
CSO-1958
CSO-1958
5% untuk pegawai
dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan
menurun secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai 0%
diusia 45 tahun dan
sesudahnya
5% untuk pegawai
dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan
menurun secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai 0%
diusia 45 tahun dan
sesudahnya
5% untuk pegawai
dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan
menurun secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai 0%
diusia 45 tahun dan
sesudahnya
5% untuk pegawai
dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan
menurun secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai 0%
diusia 45 tahun dan
sesudahnya
10% dari tingkat
kematian
10% dari tingkat
kematian
10% dari tingkat
kematian
10% dari tingkat
kematian
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
56 tahun untuk semua
strata
56 tahun untuk semua
strata
56 tahun untuk semua
strata
56 tahun untuk semua
strata
80% dari PhDP
80% dari PhDP
62,50% PhDP
75% dari PhDP
Nihil
Nihil
Nihil
4% setiap 2 tahun
15% dari manfaat
pensiun
15% dari manfaat
pensiun
15% dari manfaat
pensiun
15% dari manfaat
pensiun
Tingkat pengunduran diri
Tingkat kecacatan
Metode aktuaria
Usia pensiun normal
Jumlah maksimum
manfaat pasti
Kenaikan manfaat
pensiun
Tarif pajak rata-rata
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Desember 2006 adalah
sebagai berikut:
DPBM I
Nilai kini kewajiban
manfaat pensiun
Nilai wajar aktiva bersih
Funded Status
Biaya jasa lalu yang
belum diakui
Keuntungan aktuarial
yang belum diakui
Surplus berdasarkan
PSAK No. 24 (Revisi)
Batas Aktiva (Asset
Ceiling) *)
Aktiva Program Manfaat
Pensiun yang diakui
di neraca **)
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
900.027
849.484
519.172
294.111
1.342.620
1.456.766
707.511
450.450
442.593
607.282
188.339
156.339
-
-
-
-
(258.648)
(305.567)
183.945
301.715
13.437
101.034
-
-
-
-
-
-
-
-
*)
(174.902)
(55.305 )
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari
manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aktiva yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi) tidak terpenuhi.
106
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Dana Pensiun (lanjutan)
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Desember 2005 adalah
sebagai berikut:
DPBM I
Nilai kini kewajiban
manfaat pensiun
Nilai wajar aktiva bersih
Funded Status
Biaya jasa lalu yang
belum diakui
Keuntungan aktuarial
yang belum diakui
Surplus berdasarkan
PSAK No. 24 (Revisi)
Batas Aktiva (Asset
Ceiling) *)
Aktiva Program
Manfaat Pensiun
yang diakui
di neraca **)
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
875.883
828.720
503.472
292.743
1.283.339
1.300.799
720.997
406.869
407.456
472.079
217.525
114.126
-
-
-
-
(270.826 )
(236.254 )
(184.188 )
(26.787 )
136.630
235.825
33.337
87.339
-
-
-
-
-
-
-
-
*)
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari
manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aktiva yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi) tidak terpenuhi.
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Pada tanggal 25 Maret 2003, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah Republik Indonesia
menyetujui Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 (UU No. 13/2003) yang mengatur,
antara lain, tentang perhitungan uang penghargaan masa kerja, uang pesangon, dan ganti rugi.
Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi untuk imbalan kerja (PSAK 24 – Revisi 2004) untuk
mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Per
31 Desember 2006 dan 2005, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai
berdasarkan UU No. 13/2003 sejumlah Rp689.654 dan Rp517.426 berdasarkan perkiraan biaya uang
penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen (Catatan 28).
Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai per 31 Desember 2006 dan 2005 telah dibentuk
berdasarkan proyeksi kewajiban dan biaya tunjangan masa kerja pegawai untuk tahun 2006 dan 2005
sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo
masing-masing tanggal 14 Februari 2007 dan 2 Maret 2006 untuk tahun yang berakhir per
31 Desember 2006 dan 2005. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah sebagai berikut:
a. Tingkat diskonto 10% per tahun (31 Desember 2005: 13% per tahun).
b. Tingkat kenaikan gaji 10% (31 Desember 2005: 12% per tahun).
c. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of
Mortality.
d. Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per
tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya.
e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method.
f. Usia pensiun normal 56 tahun.
g. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian.
107
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan)
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca dan laporan laba rugi
adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):
2006
2005
Nilai kini kewajiban
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Keuntungan aktuarial yang belum diakui
636.267
31.544
10.317
413.602
31.611
63.264
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca
678.128
508.477
2006
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Amortisasi keuntungan aktuarial yang belum diakui
Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui
Koreksi atas dampak perhitungan pajak tahun lalu
Pengakuan atas biaya jasa lalu *)
26.060
61.302
(644)
(67)
67.697
25.015
Biaya Uang Penghargaan Pegawai
179.363
2005
39.565
40.487
(135)
(67)
79.850
*) Merupakan pengakuan biaya atas perubahan manfaat yang diterima oleh pegawai yang mengundurkan diri secara sukarela
sesuai dengan ketentuan di Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang baru.
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut:
2006
2005
Cadangan atau tunjangan masa kerja pegawai awal tahun
Biaya selama tahun berjalan
Pembayaran manfaat
508.477
179.363
(9.712)
446.290
79.850
(17.663)
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (Catatan 28)
678.128
508.477
Per 31 Desember 2006 dan 2005, cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai anak-anak
Perusahaan masing-masing sebesar Rp11.526 dan Rp8.949.
Masa Bebas Tugas (MBT)
MBT adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskan
pegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengan
tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan, meliputi: gaji, fasilitas kesehatan, tunjangan
hari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada periode tahun berjalan masih terdapat masa kerja
pegawai aktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MBT), uang duka
dan santunan duka.
Fasilitas MBT tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan sebagaimana tersebut di atas,
juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapan
memasuki usia pensiun jabatan.
108
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MBT adalah sebagai berikut:
No
1.
2.
Usia Pensiun Jabatan
56 tahun
46 tahun
Masa Kerja Minimal
12 tahun
9 tahun
Lama MBT
12 bulan
9 bulan
Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MBT adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Tingkat diskonto 10% per tahun (31 Desember 2005: 13% per tahun).
Tingkat kenaikan gaji 10% (31 Desember 2005: 12% per tahun).
Usia pensiun normal 56 tahun.
Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara liniar sebesar 0,25% per
tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya.
e. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Ordinary Table of Mortality.
f. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, proyeksi penyisihan atas tunjangan MBT untuk tahun 2006 dan
2005 masing-masing adalah sebesar Rp489.650 dan Rp376.340 (Catatan 28).
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa bebas tugas adalah sebagai berikut:
2006
2005
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Koreksi atas dampak perhitungan pajak tahun lalu
Pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial
67.637
52.397
30.178
(25.884)
376.340
-
Biaya pencadangan masa bebas tugas
124.328
376.340
Cadangan atas tunjangan masa bebas tugas awal tahun
Biaya selama tahun berjalan
Pembayaran manfaat
376.340
124.328
(11.018)
376.340
-
Cadangan atas masa bebas tugas
489.650
376.340
43. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH
2006
Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 58)
Lain-lain
2005
401.219
192.361
442.916
157.745
593.580
600.661
44. PENDAPATAN/(BEBAN) BUKAN OPERASIONAL - BERSIH
2006
Laba atas penjualan aktiva tetap
Denda
Lain-lain – bersih
109
2005
16.217
(16.417)
120.286
16.781
(31.489)
60.012
120.086
45.304
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
45. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2006
2005
KOMITMEN
Tagihan Komitmen:
Pembelian tunai (spot) mata uang asing yang belum diselesaikan (Catatan 46):
Pihak ketiga
1.861.522
479.336
Jumlah Tagihan Komitmen
1.861.522
479.336
20.128.250
-
19.494.865
32.008
20.128.250
19.526.873
3.916.516
44
3.827.930
11.830
3.916.560
3.839.760
1.860.475
478.878
1.860.475
478.878
Jumlah Kewajiban Komitmen
25.905.285
23.845.511
Kewajiban Komitmen - Bersih
(24.043.763)
(23.366.175)
Kewajiban Komitmen:
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan (Catatan 26):
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Penjualan tunai (spot) mata uang asing yang belum diselesaikan (Catatan 46):
Pihak ketiga
KONTINJENSI
Tagihan Kontinjensi:
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Garansi yang diterima dari bank lain
Lain-lain
6.913.744
2.479.215
32.741
4.205.991
2.542.446
32.904
Jumlah Tagihan Kontinjensi
9.425.700
6.781.341
Kewajiban Kontinjensi:
Garansi yang diberikan dalam bentuk:
Bank garansi (Catatan 26):
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
8.277.171
4.579
8.486.811
6.342
8.281.750
8.493.153
2.866.448
37.645
3.557.056
106.227
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
11.185.843
12.156.436
Kewajiban Kontinjensi - Bersih
(1.760.143)
(5.375.095)
(25.803.906)
(28.741.270)
Standby letters of credit (Catatan 26)
Lain-lain
KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH
110
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
46. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING
Transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam neraca sebagai
tagihan/kewajiban derivatif (Catatan 10).
Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Desember 2006 adalah
sebagai berikut:
Spot-Beli
Mata uang asal
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
82.950.750
Spot-Jual
Ekivalen
Rupiah
746.806
1.114.716
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
122.991.590
1.861.522
Ekivalen
Rupiah
1.107.293
753.182
1.860.475
Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Desember 2005 adalah
sebagai berikut:
Spot-Beli
Mata uang asal
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
3.009.000
-
Spot-Jual
Ekivalen
Rupiah
29.578
449.758
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
45.704.193
-
479.336
Ekivalen
Rupiah
449.272
29.606
478.878
47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
a. Kegiatan Perbankan Normal
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank Mandiri melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
· Hubungan sebagai pemegang saham:
Pemerintah Republik Indonesia
· Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan:
PT. Axa Mandiri Services, PT. Koexim Mandiri Finance, PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia,
PT. Mandiri Management Investasi, PT. Danareksa, PT. Sarana Bersama Pembiayaan
Indonesia, PT. Great River International, PT. Tuban Petrochemical Industries, PT. Asuransi
Dharma Bangsa, PT. Gelora Karya Jasatama, PT. Gelora Karya Jasatama Putera,
PT. Asuransi Staco Jasapratama, PT. Bandar Sumatera Indonesia, PT. Stacomitra Graha,
PT. Eastern Sumatera Indonesia, PT. Kerasaan Indonesia, PT. Melania Indonesia, PT. Staco
Estika Sedaya Finance, PT. Timbang Deli Indonesia, PT. Tolan Tiga Indonesia, PT. Mulia
Sasmita Bhakti, PT. Puri Asri Bhakti Karya, PT. Surya Chandra Permai, PT. Caraka Mulia,
PT. Puripariwara, PT. Griyawisata HM & C, PT. Gedung Bank Exim, PT. Wahana Optima
Permai, PT. Tatapuri Perdana, PT. Estika Daya Mandiri, PT. Krida Upaya Tunggal, PT. Aneka
Tambang (Persero) Tbk, PT. Bank Niaga Tbk, Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBP)
1912, dan PT. Bapindo Bumi Sekuritas.
111
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)
· Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri
Rincian saldo transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa per
31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
2005
Giro pada bank lain (Catatan 4c)
Surat-surat berharga (Catatan 6a)
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (Catatan 7)
Tagihan lainnya – transaksi perdagangan (Catatan 8a)
Kredit yang diberikan (Catatan 11B.g)
Tagihan akseptasi (Catatan 12a)
70
873.264
90.648.024
56.878
750.672
769
53
600.200
92.055.964
54.531
1.245.740
552
Jumlah aktiva dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
92.329.677
93.957.040
267.517.192
263.383.348
34,51%
35,67%
Jumlah aktiva konsolidasian
Persentase jumlah aktiva kepada pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa terhadap jumlah aktiva konsolidasian
Persentase surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, tagihan lainnya –
transaksi perdagangan dan kredit yang diberikan terhadap jumlah aktiva adalah sebagai
berikut:
2006
2005
Giro pada bank lain
Surat-surat berharga
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Tagihan lainnya – transaksi perdagangan
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
0,33%
33,88%
0,02%
0,28%
-
0,23%
34,95%
0,02%
0,47%
-
Jumlah
34,51%
35,67%
112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)
· Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri (lanjutan)
2006
Giro (Catatan 16a)
Tabungan (Catatan 17b)
Deposito berjangka (Catatan 18f)
Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan (Catatan 19c)
Kewajiban Akseptasi (Catatan 23)
Pinjaman yang diterima (Catatan 25)
Jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Jumlah kewajiban konsolidasian
Persentase jumlah kewajiban kepada pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban konsolidasian
2005
333.512
46.355
877.911
138
839
350.000
314.961
23.276
1.080.031
287
350.000
1.608.755
1.768.555
241.171.346
240.164.245
0,67%
0,74%
Persentase giro, tabungan, deposito berjangka, Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan,
kewajiban akseptasi dan pinjaman yang diterima dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut:
2006
2005
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan
Kewajiban Akseptasi
Pinjaman yang diterima
0,14%
0,02%
0,36%
0,15%
0,13%
0,01%
0,45%
0,15%
Jumlah
0,67%
0,74%
Gaji, tunjangan dan bonus untuk Direksi, Dewan Komisaris dan Manajemen Eksekutif (Catatan 41)
untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp61.242
dan Rp107.086.
b. Transaksi Signifikan dengan Pemerintah Republik Indonesia
· Pada bulan Mei 1999, Pemerintah melakukan program rekapitalisasi Bank Mandiri dengan
menerbitkan Obligasi Pemerintah (Catatan 1c dan 7).
· Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) dan Menteri Keuangan menyetujui dan menjamin
penerbitan Standby Letters of Credit dan pengkonversian kredit yang diberikan kepada
PT Garuda Indonesia menjadi Obligasi Wajib Konversi (MCB).
· Pengembalian tambahan modal disetor sebesar Rp1.412.000 yang merupakan kelebihan
rekapitalisasi Pemerintah di Bank Mandiri (Catatan 31a).
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 227/KMK.02/2003
tanggal 23 Mei 2003 dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku
Pemegang Saham Bank, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002 Pemerintah telah
melakukan konversi Dana Rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dengan 5.000.000 lembar saham
dengan nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham, dan terhadap sisa dana
rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 dicatat sebagai Agio.
113
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
b. Transaksi Signifikan dengan Pemerintah Republik Indonesia (lanjutan)
Berdasarkan PP No. 26 tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 Pemerintah Republik Indonesia telah
melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh pada Bank Mandiri sebesar
Rp1.000.000 yang berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan yang telah ditentukan
penggunaannya.
48. PELAPORAN JATUH TEMPO
Pelaporan jatuh tempo per 31 Desember 2006 dan 2005, didasarkan pada jangka waktu yang tersisa
sejak tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalam jumlah yang cukup
besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat keperluan likuiditas, Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah (portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) dapat dicairkan dengan
menjual atau menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar bank. Langkah yang diambil oleh
Bank sehubungan dengan maturity gap antara aktiva dan kewajiban moneter adalah dengan
menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Bank untuk memperoleh likuiditas segera.
Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut:
2006
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Tempo
< 1 bulan
1 bln - 3 bln
>3 bln < 6 bln
>6 bln < 12 bln
>12 bln
Aktiva
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain - bersih
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank
lain – bersih
Surat-surat berharga - bersih
Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah
Tagihan lainnya-transaksi
perdagangan - bersih
Surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual kembali
- bersih
Tagihan derivatif - bersih
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Penyertaan saham - bersih
Aktiva tetap - bersih
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Pendapatan yang masih akan
diterima
Lain-lain - bersih
Jumlah Aktiva
3.965.717
21.579.158
537.234
-
3.965.717
21.579.158
537.234
-
-
-
-
9.435.541
18.360.958
92.262
9.031.890
15.286.420
12.888
259.586
212.511
203.067
178.252
128.910
2.390.713
90.648.024
-
-
-
-
-
90.648.024
1.958.039
-
526.842
802.434
628.763
-
-
833.388
410.727
103.282.247
3.453.170
84.870
4.709.243
3.295.451
84.870
4.709.243
3.295.451
460.929
13.059
10.760.612
805.629
-
88.206
17.929
9.538.657
1.551.088
-
284.253
2.697
7.892.524
999.879
-
3.093
18.682.463
89.889
-
373.949
56.407.991
6.685
-
1.661.130
3.302.295
2.240.593
729.409
1.661.130
-
-
332.293
-
267.517.192
10.422.419
63.696.899
13.931.918
10.223.694
114
19.414.900 149.827.362
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan)
Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan):
2006 (lanjutan)
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Tempo
< 1 bulan
1 bln - 3 bln
>3 bln < 6 bln
>6 bln < 12 bln
>12 bln
Kewajiban
Kewajiban segera
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain
- Giro dan tabungan
- Inter-bank Call Money
- Deposito berjangka
Hutang atas surat berharga
yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi
Beban yang masih harus
dibayar
Hutang pajak
Kewajiban lain-lain
Pinjaman subordinasi
Jumlah Kewajiban
Aktiva (kewajiban) bersih
671.339
48.812.753
60.303.561
96.591.234
-
671.339
48.812.753
60.303.561
74.032.609
-
-
-
-
14.244.794
2.998.394
3.437.925
1.877.512
1.286.609
1.899.681
5.003.010
-
1.286.609
1.899.681
4.952.808
43.708
4.269
2.225
-
1.859.780
100.823
3.608.393
3.793.883
3.424.892
-
214.909
15.235
878.285
-
14.196
1.612.195
-
141.893
1.474
1.017.859
-
14.679
93.302
-
1.502.978
55.239
6.752
3.793.883
3.424.892
514.399
514.399
-
-
-
-
-
590.533
1.582.800
6.970.296
4.157.360
6.970.296
-
590.533
9.765
27.499
563
53.063
1.582.800
4.066.470
241.171.346
7.484.695
193.668.087
15.942.392
4.164.452
3.601.194
16.310.526
26.345.846
2.937.724
(129.971.188)
(2.010.474)
6.059.242
15.813.706 133.516.836
2005
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Tempo
<1 bulan
1 bln - 3 bln
>3 bln <6 bln
>6 bln <12 bln
>12 bln
Aktiva
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain - bersih
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank
lain - bersih
Surat-surat berharga - bersih
Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah
Tagihan lainnya-transaksi
perdagangan - bersih
Surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual
kembali - bersih
Tagihan derivatif - bersih
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Penyertaan saham - bersih
Aktiva tetap - bersih
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Pendapatan yang masih akan
diterima
Lain-lain - bersih
Jumlah Aktiva
2.522.764
20.304.705
697.603
-
2.522.764
20.304.705
697.603
-
-
-
-
23.617.054
10.504.269
55.530
23.355.312
7.488.147
176.616
355.044
38.671
232.059
46.455
261.000
2.112.489
92.055.964
-
-
57.568
-
1.332.602
90.665.794
2.724.729
-
834.141
867.759
999.742
23.087
-
317.043
315.243
94.869.474
3.890.010
68.066
5.305.413
2.231.402
68.066
5.305.413
2.231.402
215.513
19.545
15.469.798
906.352
-
101.530
18.795
9.987.343
1.757.492
-
5.673
6.415.058
1.194.869
-
8.718.649
26.901
-
271.230
54.278.626
4.396
-
1.852.191
2.107.418
1.852.191
238.236
107.000
-
-
631.389
1.130.793
263.383.348
9.750.838
71.920.880
13.322.147
8.886.072
11.040.083
148.463.328
115
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan)
Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan):
2005 (lanjutan)
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Tempo
< 1 bulan
1 bln - 3 bln
> 3 bln < 6 bln > 6 bln < 12 bln
> 12 bln
Kewajiban
Kewajiban segera
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain
- Giro
- Inter-bank Call Money
- Deposito berjangka
Hutang atas surat berharga
yang dijual dengan janji
untuk dibeli kembali
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi
Beban yang masih harus
dibayar
Hutang pajak
Kewajiban lain-lain
Pinjaman subordinasi
675.285
46.410.270
47.153.178
112.726.204
-
675.285
46.410.270
47.153.178
84.841.715
17.321.397
2.930.751
3.908.353
3.723.988
415.841
838.019
5.545.129
-
415.841
838.019
4.104.556
222.658
674.276
543.639
-
2.046.420
189.546
4.319.102
3.983.469
4.279.631
-
543.443
20.194
1.091.398
949.015
508.495
21.027
1.930.249
83.693
462.223
5.771
1.265.865
420.623
2.391
27.165
1.103.936
1.502.977
140.163
4.425
2.950.761
1.784.354
594.084
594.084
-
-
-
-
-
693.956
272.101
5.619.744
4.402.266
5.205.407
-
693.956
-
-
389.992
4.562
-
272.101
24.345
4.397.704
Jumlah Kewajiban
240.164.245
5.799.491
188.245.365
20.041.247
5.691.840
5.585.484
14.800.818
23.219.103
3.951.347
(116.324.485)
3.194.232
5.454.599 133.662.510
Aktiva (kewajiban) bersih
(6.719.100)
49. INFORMASI SEGMEN
Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas bisnis sebagai segmen primer, dan lokasi geografis
sebagai segmen sekunder. Aktivitas bisnis Bank dan Anak Perusahaan dan lokasi geografisnya
adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan
Jenis Usaha
Lokasi Geografis
__
· Induk Perusahaan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
· Anak Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Bank Mandiri (Europe) Limited
PT Mandiri Sekuritas
PT Bumi Daya Plaza
dan Anak Perusahaan
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara
dan Anak Perusahaan
Perbankan
Indonesia, Singapura, Hong Kong,
Grand Cayman dan Timor Leste
Bank Syariah
Perbankan
Sekuritas
Indonesia
Inggris
Indonesia
Lain-lain
Indonesia
Lain-lain
Indonesia
__
116
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006
Perbankan
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Bank
Syariah
Sekuritas
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasian
27.679.726
1.079.546
219.439
15.417
-
28.994.128
-
-
(201.370)
-
201.370
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
27.881.096
1.079.546
219.439
15.417
(201.370)
28.994.128
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
25.052.651
33.028
978.714
-
158.118
-
93.535
-
(33.028)
26.283.018
-
Beban operasional termasuk
beban operasional antar
segmen
25.085.679
978.714
158.118
93.535
(33.028)
26.283.018
Laba operasional
2.795.417
100.832
61.321
(78.118)
(168.342)
2.711.110
Laba bersih
2.479.433
65.480
42.635
20.945
(187.088)
2.421.405
258.211.155
9.554.967
2.320.022
314.660
(2.883.612)
267.517.192
95,49%
3,53%
Jumlah Aktiva
Jumlah Aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
0,86%
0,12%
Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006
Indonesia
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Asia
Eropa Barat
Pasifik
(Cayman)
Eliminasi
Konsolidasian
28.285.022
336.121
159.571
213.414
-
28.994.128
194.715
-
6.655
-
(201.370)
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
28.479.737
336.121
166.226
213.414
(201.370)
28.994.128
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
25.591.972
25.400
170.382
-
112.974
7.628
407.690
-
(33.028)
26.283.018
-
Beban operasional termasuk
beban operasional
antar segmen
25.617.372
170.382
120.602
407.690
(33.028)
26.283.018
Laba Operasional
2.862.365
165.739
45.624
(194.276)
(168.342)
2.711.110
Laba bersih
2.253.096
107.306
59.094
188.996
(187.088)
2.421.405
261.340.622
1.977.521
1.999.938
5.082.723
(2.883.612)
267.517.192
96,65%
0,73%
Jumlah Aktiva
Jumlah Aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
117
0,74%
1,88%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2005
Perbankan
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Bank
Syariah
Sekuritas
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasian
22.237.744
959.115
202.671
88.880
-
79.094
-
4.305
-
(83.399)
23.488.410
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
22.316.838
959.115
206.976
88.880
(83.399)
23.488.410
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
21.242.904
10.917
821.937
-
155.918
-
80.078
-
(10.917)
22.300.837
-
Beban operasional termasuk
beban operasional antar
segmen
21.253.821
821.937
155.918
80.078
(10.917)
22.300.837
1.063.017
137.178
51.058
8.802
(72.482)
1.187.573
549.404
83.819
16.690
25.938
(72.482)
603.369
256.152.002
8.272.965
1.233.023
298.653
(2.573.295)
263.383.348
96,31%
3,11%
0,46%
0,11%
Laba operasional
Laba bersih
Jumlah Aktiva
Jumlah Aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2005
Indonesia
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Asia
Eropa
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasian
22.812.829
357.059
123.432
195.090
-
83.399
-
-
-
(83.399)
23.488.410
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
22.896.228
357.059
123.432
195.090
(83.399)
23.488.410
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
21.257.987
10.917
231.216
-
169.481
-
642.153
-
(10.917)
22.300.837
-
Beban operasional termasuk
beban operasional
antar segmen
21.268.904
231.216
169.481
642.153
(10.917)
22.300.837
1.627.324
125.843
(46.049)
(447.063)
(72.482)
1.187.573
425.991
106.626
(46.514)
189.751
(72.485)
603.369
257.256.936
4.474.469
1.862.722
2.362.516
(2.573.295)
263.383.348
96,73%
1,68%
0,70%
0,89%
Laba Operasional
Laba Bersih
Jumlah Aktiva
Jumlah Aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
118
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
50. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO)
Rasio Kecukupan Modal (“CAR”) adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (Risk
Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri
dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan.
Dalam rangka perhitungan eksposur Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen Modal
Pelengkap Tambahan (“Tier III”) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria
tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/ ”CAR”) (Bank
Mandiri saja) per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar 25,30% dan 23,65%
untuk CAR risiko kredit dan 24,62% dan 23,21% untuk CAR risiko kredit dan risiko pasar dan dihitung
sebagai berikut:
2006
2005
Modal:
Modal inti *)
Modal pelengkap
22.011.986
8.564.284
20.858.866
8.575.390
Jumlah modal inti dan modal pelengkap
Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan
30.576.270
(2.210.393)
29.434.256
(2.046.481)
Jumlah modal untuk risiko kredit
Modal pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar
28.365.877
-
27.387.775
-
Jumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasar
28.365.877
27.387.775
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar
112.138.825
3.057.992
115.806.894
2.204.133
Jumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar
115.196.817
118.011.027
25,30%
24,62%
23,65%
23,21%
8%
8%
CAR untuk risiko kredit
CAR untuk risiko kredit dan risiko pasar
CAR Minimum
*)
Tidak termasuk pengaruh manfaat/(beban) pajak tangguhan sebesar Rp1.266.286 dan (Rp127.845) per 31 Desember 2006
dan 2005, keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang
tersedia untuk dijual sebesar Rp327.960 dan (Rp345.658) per 31 Desember 2006 dan 2005.
51. POSISI DEVISA NETO
Perhitungan Posisi Devisa Neto per tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank
disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20% dari
jumlah modal. Sesuai dengan panduan Bank Indonesia, rasio Posisi Devisa Neto secara keseluruhan
adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aktiva dan kewajiban dalam neraca untuk
setiap mata uang asing ditambah dengan selisih bersih dari tagihan dan kewajiban komitmen dan
kontinjensi, yang dicatat dalam rekening administratif, untuk setiap mata uang asing, yang dinyatakan
dalam rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca adalah selisih bersih total aktiva dan total
kewajiban dalam mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah.
119
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
51. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)
Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF)
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Euro
Dolar Singapura
Dolar Hong Kong
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Lain-lain *)
41.030.408
766.483
674.356
240.952
234.456
145.491
80.941
28.129
40.248.117
694.392
489.332
232.290
116.265
103.108
27.316
6.951
Jumlah
782.291
72.091
185.024
8.662
118.191
42.383
53.625
28.084
1.290.351
NERACA
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Euro
Dolar Hong Kong
Yen Jepang
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Lain-lain
39.795.789
231.935
218.275
200.761
191.539
70.622
40.013
23.610
36.153.929
220.868
513.025
116.265
413.525
10.623
20.198
6.951
Jumlah
3.641.860
11.067
(294.750)
84.496
(221.986)
59.999
19.815
16.659
3.317.160
Jumlah Modal Tier I dan Tier II
dikurangi penyertaan pada anak
perusahaan (Catatan 50)
28.365.877
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
11,69%
4,55%
Rasio PDN per 31 Desember 2006 jika menggunakan modal bulan November 2006 (tidak diaudit) adalah
sebagai berikut:
Modal Bulan November 2006
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
28.276.345
11,73%
4,56%
*) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aktiva dan kewajiban.
Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:
Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF)
Dolar Amerika Serikat
Dolar Hong Kong
Dolar Singapura
Poundsterling Inggris
Euro
Dolar Australia
Yen Jepang
Lain-lain
47.328.306
248.797
1.805.477
125.526
716.890
30.350
252.298
20.009
Jumlah
46.984.911
123.844
1.683.567
75.880
692.445
17.114
243.775
6.375
343.395
124.953
121.910
49.646
24.445
13.236
8.523
20.250
706.358
120
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
51. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)
Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut
(lanjutan):
Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
NERACA
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Euro
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Lain-lain
43.919.757
1.805.477
724.170
241.435
235.924
96.656
30.350
20.009
Jumlah
41.432.545
1.647.090
708.480
237.832
123.844
47.011
17.114
6.375
2.487.212
158.387
15.690
3.603
112.080
49.645
13.236
13.634
2.853.487
Jumlah Modal Tier I dan Tier II
dikurangi penyertaan pada anak
perusahaan (Catatan 50)
27.387.775
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
10,42%
2,58%
52. RASIO AKTIVA PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN
AKTIVA PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN
KREDIT
Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif per 31 Desember 2006 dan 2005
(Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 8,25% dan 12,29%. Rasio kredit bermasalah
(Bank Mandiri saja) sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan (gross basis) per
31 Desember 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar 17,08% dan 26,58% (Catatan 11A.d).
Rasio jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk oleh Bank Mandiri
terhadap jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva produktif sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia, per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar 107,83% dan 102,97%.
Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri per 31 Desember 2006
dan 2005 adalah masing-masing sebesar 4,15% dan 4,85%.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per 31 Desember 2006 dan 2005 tidak melampaui
ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia – PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 sebagaimana telah diubah dengan
PBI No. 8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Atas PBI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas maksimum
Pemberian Kredit Bank Umum.
53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT
Kegiatan Jasa Kustodian
Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang
telah diperbaharui oleh BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999
tertanggal 4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari Securities Services
Department, dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
121
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan)
Kegiatan Jasa Kustodian (lanjutan)
a. Penanganan dan penyelesaian transaksi jual-beli surat berharga dengan dan tanpa warkat
(scripless);
b. Penyimpanan dan administrasi surat-surat berharga dan aktiva berharga lainnya;
c. Pengurusan hak-hak klien atas kepemilikan surat-surat berharga yang disimpan sampai dengan
hak tersebut efektif di rekening klien (corporate action);
d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi.
e. Penyampaian laporan dan informasi yang terkait dengan surat-surat berharga milik nasabah yang
disimpan dan diadministrasikan oleh Kustodian Bank Mandiri.
Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi diberbagai instrumen surat berharga,
Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan bertindak sebagai:
a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada pasar modal di
Indonesia;
b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADRs) dan Global Depository Receipts
(GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan yang
terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing);
c. Sub-Registry untuk penyelesaian transaksi obligasi negara (SUN) dan SBI;
d. Kustodian untuk reksadana yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi;
e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi
surat-surat berharga yang terdaftar di bursa luar negeri dan tercatat di Euroclear Operations
Centre, Brussels.
f. Pinjam Meminjam Efek sebagai jasa layanan bagi nasabah yang ingin memaksimalkan hasil
investasinya dengan bersedia meminjamkan surat berharganya kepada perusahaan sekuritas
melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.
Kustodian Bank Mandiri memiliki 337 dan 329 nasabah per 31 Desember 2006 dan 2005, yang terdiri
dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksadana,
institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio yang disimpan per 31 Desember
2006 sebesar Rp73.596.884 dan US$395.383.869,08 (nilai penuh) dan per 31 Desember 2005
sebesar Rp60.690.045 dan US$260.618.596,36 (nilai penuh).
Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap kemungkinan
kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan surat-surat berharga sesuai dengan
ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Kegiatan Wali Amanat
Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983 dengan surat ijin operasi untuk
kegiatan wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke BAPEPAM berdasarkan Surat
Keputusan No.17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah
sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
Jasa Wali Amanat (Trustee) untuk obligasi & MTN
Jasa Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent)
Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent)
Jasa Penampungan Dana IPO/Initial Public Offering (Receiving Bank)
Jasa Agen Penjaminan (Security Agent)
122
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan)
Kegiatan Wali Amanat (lanjutan)
Bank Mandiri selaku Wali Amanat per 31 Desember 2006 telah mengelola 30 emisi dengan nilai emisi
(Obligasi dan MTN) sebesar Rp9.852.386 dan US$100.000.000 (nilai penuh) dan per 31 Desember
2005 sebanyak 31 emisi dengan jumlah nilai emisi (obligasi dan MTN) sebesar Rp9.381.567 dan
US$100.000.000 (nilai penuh). Sedangkan dana pengembalian obligasi (sinking fund) dan escrow
fund yang dikelola per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebesar Rp50.461 untuk 8 nasabah dan
Rp374.582 untuk 6 nasabah.
Baik Wali Amanat maupun Kustodi telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan ISO 9001:2000.
54. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS)
Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Pemerintah:
Listrik, gas dan air
Transportasi dan komunikasi
Pertanian
Industri
Pertambangan
Konstruksi
Lain-lain
2006
2005
8.349.541
4.185.230
1.307.609
769.286
36.266
14.084
102.055
9.295.177
4.973.541
1.492.249
796.800
65.995
15.558
110.375
14.764.071
16.749.695
Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah
Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral untuk
membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan PEMDA, antara lain: Overseas
Economic Cooperation Fund, Protocol Prancis, International Bank for Reconstruction Development,
Asian Development Bank, The Swiss Confederation 30.09.1985, Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Banque
Paribas, IGGI, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor
Ontwikkelingslanden NV, Pemerintah Swiss, Internatiol Bank for Reconstruction Development, Banque
Francis & Credit National, US EXPORT EMPORT BANK, RYOSIN INT'L LTD, HKG, AUSTRIA,
Konsorsium bank-bank Swiss 16.12.1994, The European Investment Bank, West Merchant Bank Ltd,
Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco, Export Finance And Insurance Corporation ( EFIC ) Australia, Japan
Bank for International Cooperation, Calyon & BNP Paribas, BNP Paribas & CAI, BELGIA, Kreditanstalt
fur Wiederaufbau, International Bank for Reconstruction Development, US EXPORT EMPORT BANK,
RYOSIN INT'L LTD, HKG, AUSTRIA, MEESPIERSON N.V. BELANDA 14.07.1994, Konsorsium bankbank Swiss 16.12.1994, Asian Development Bank, Asian Development Bank, Pemerintah Perancis, The
Swiss Confederation 30.09.1985, Banque Paribas, IGGI, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse
Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Protocol Prancis, Internatiol Bank for Reconstruction
Development, IGGI, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor
Ontwikkelingslanden NV, Export Finance And Insurance Corporation ( EFIC ) Australia, Japan Bank for
International Cooperation, Calyon & BNP Paribas, BNP Paribas & CAI, The European Investment Bank,
West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco.
Kredit Kelolaan tidak disajikan dalam neraca konsolidasian karena Bank dan Anak Perusahaan tidak
menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas Bank Mandiri bertugas
melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada Pemerintah atas pembayaran
pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasi kredit. Sebagai
gantinya Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (fee bank) yang berkisar antara 0,15% - 0,40%
dari setoran bunga nasabah dan 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selama satu tahun.
123
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55.
MANAJEMEN RISIKO
Penerapan Manajemen risiko pada Bank dilaksanakan dengan mengacu kepada Peraturan Bank
Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19
Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, yang ditujukan agar Bank dapat mengimplementasikan
Basel II Accord pada tahun 2008. Dalam hal ini Bank menerapkannya secara bertahap yaitu dimulai
dengan pendekatan yang paling sederhana (standard model) dan kemudian menuju kepada pendekatan
internal model yang senantiasa dikembangkan sesuai dengan standar terbaik (best practice), yang
secara garis besar meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, mitigasi risiko dan monitoring risiko.
Selanjutnya dalam rangka penerapan dimaksud, bank telah membentuk Basel II Compliance Committee,
dengan tugas mengintegrasikan inisiatif yang terkait dengan manajemen risiko, yaitu:
· Mengidentifikasi posisi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terhadap ketentuan Basel II (gap analysis).
· Menyiapkan strategi dan penerapan Manajemen Risiko yang terintegrasi.
· Mengintegrasikan langkah-langkah tersebut di atas dengan persiapan infrastruktur termasuk sarana
teknologi informasi melalui Enterprise Risk Management (ERM) Project (2005 – 2008).
Salah satu pemenuhan atas PBI dan SE BI di atas, Bank telah menyusun profil risiko Bank setiap triwulan
dan melaporkan ke Bank Indonesia sesuai jadual yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan
Profil Risiko Bank Mandiri menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis bank (inherent
risk) termasuk sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Selain
laporan ke BI secara triwulanan, Bank juga secara internal mengupayakan penyusunan profil risiko
dengan periode yang lebih pendek seperti bulanan, mingguan dan harian, sehingga kinerja risiko
terdeteksi lebih awal dan akurat.
Dalam rangka pengelolaan risiko yang semakin kompleks dan juga untuk memenuhi kebutuhan
pengelolaan bank yang sehat dan terpadu, Bank juga telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Bank
Mandiri (KMRBM).
Sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank
telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang dimaksudkan
untuk dapat menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali.
Komite Manajemen Risiko di Bank Mandiri yang tercakup di dalam Risk and Capital Committee (RCC)
telah dibentuk sejak tanggal 10 Oktober 2001. RCC bertanggung jawab atas penetapan kebijakan
manajemen risiko bank secara menyeluruh seperti penetapan limit internal, penetapan kebijakan suku
bunga dana dan kredit, penetapan kebijakan kredit, peluncuran produk baru serta memonitor
pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk mengidentifikasi, mengukur dan
mengelola risiko.
Dalam perkembangannya, cakupan tugas dan fungsi dari komite ini telah mengalami beberapa
perubahan. Perubahan terakhir yang mulai diterapkan pada semester I-2006 adalah memfokuskan RCC
menjadi tiga sub komite yaitu: Asset & Liability Committee, Risk Management Committee, dan Capital &
Investment Committee. Dengan adanya penyempurnaan ini maka cakupan kontrol dan tanggung jawab
terhadap setiap risiko menjadi lebih fokus dan efektif. Setiap komite ini didukung oleh group kerja
(working group) yang anggotanya terdiri dari group-group yang terkait langsung dengan permasalahan
risiko yang masuk dalam cakupan komite dimaksud.
Dalam rangka melakukan pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali,
Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah Direktorat Manajemen
Risiko (Risk Management Directorate). Direktorat Manajemen Risiko bertanggung-jawab dalam
mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko
operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan termasuk
menetapkan kebijakan dan pedoman risiko.
124
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Dewan
Direksi dan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara (voting member) pada Risk and Capital
Committee. Dalam operasionalnya Direktorat Manajemen Risiko dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar,
yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four-eye principle, 2) Independent Risk Management yang
dibagi menjadi beberapa grup berkaitan dengan risiko kredit dan portofolio, risiko operasional dan risiko
pasar.
Di samping itu, sebagai tindak lanjut terhadap peraturan Bank Indonesia nomor 7/25/PBI/2005 tentang
Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, Bank juga telah mempersiapkan
langkah-langkah awal diantaranya dengan mengirimkan pegawai dari unit kerja manajemen risiko dan
unit bisnis terkait untuk mengikuti pelatihan dan mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Risiko yang
diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) yang bekerjasama dengan Global
Association of Risk Profesionals (GARP). Melalui sertifikasi ini serta pelatihan internal yang intensif, Bank
diharapkan dapat siap dengan sumber daya manusia yang bersertifikasi manajemen risiko sesuai
ketentuan BI.
Selain untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan Basel II, Bank juga mengembangkan
Enterprise Risk Management (ERM) yang sesuai dengan kebutuhan strategis dan operasional Bank.
Melalui pengembangan ERM tersebut, diharapkan pengelolaan manajemen risiko di Bank dapat
terintegrasi dan menjadi proses yang “embedded” dalam proses bisnis Bank, khususnya untuk
menunjang rencana organisasi berbentuk Strategic Business Unit (SBU) yang dimulai pada tahun
2007, sehingga dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders Bank.
Dengan Basel II sebagai katalis, implementasi ERM ditujukan untuk melihat hasil akhir dari kinerja
bank berbasis risiko dalam besaran nilai atau value (Risk Based Performance).
Risiko Kredit
Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan ekspansi kredit yang sehat
dan mengelola kredit yang telah diberikan agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non
Performing Loan (NPL). Nilai NPL yang terkendali pada akhirnya dapat meminimalkan kerugian dan
mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.
Untuk mendukung hal tersebut, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai
pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Pedoman
Pelaksanaan Kredit (PPK) dan Surat Edaran di bidang perkreditan yang lebih rinci. Ketiga acuan kerja
dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari permohonan, proses
analisa, persetujuan, dokumentasi, pengawasan, hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa
dan perhitungan risiko. Dalam rangka mendukung proses pemberian kredit yang lebih hati-hati, Bank
juga melakukan review dan penyempurnaan terhadap kebijakan tersebut secara periodik sesuai
dengan perkembangan bisnis terkini.
Secara garis besar pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat
portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan four-eye principle yaitu setiap pemutusan kredit
melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh
keputusan yang obyektif. Mekanisme four-eye principle dilakukan melalui Credit Approval Committee
yaitu proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme rapat Komite Kredit dan
pemutusannya dilakukan oleh Pejabat Pemegang Kewenangan Memutus Kredit dari Business Unit
dan Risk Management yang memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas. Dengan demikian,
proses pemberian kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati.
125
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
Sebagai bagian dari pelaksanaan prudential banking, pemegang kewenangan dalam melakukan
pemutusan kredit selain menggunakan format Nota Analisa Kredit dan alat analisa keuangan (spread
sheet keuangan) juga mendapatkan panduan dari Tools Rating (BMRS) dan Scoring System (MBSS
& SBSS) untuk dapat melakukan pengukuran risiko kredit (credit risk assesment) yang lebih akurat
dan penetapan tingkat bunga (pricing) atas dasar risiko (risk based pricing). Bank telah memiliki
Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan
pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model credit rating dan credit scoring yang proven dan
handal dan selanjutnya model tersebut diimplementasikan ke dalam Credit Risk Tools sebagai salah
satu alat bantu dalam memutus kredit. Untuk memonitor performance model credit rating dan credit
scoring, secara berkala dilakukan review atas hasil Scoring dan hasil rating yang telah dilakukan oleh
Business Unit dan hasilnya dituangkan dalam Credit Scoring Review dan Rating Outlook yang
masing-masing diterbitkan secara triwulanan dan semesteran.
Penyempurnaan Sistem scoring pada awalnya hanya terdiri atas scoring untuk debitur UKM dan
scoring untuk debitur middle commercial. Seiring dengan perkembangan bisnis Bank, saat ini sudah
pula dikembangkan mencakup scoring model khusus untuk kredit usaha mikro (KUM) dan scoring
model khusus untuk pembiayaan kredit pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Pengembangan sistem
scoring untuk pengembangan bisnis kredit mikro akan terus dilakukan Bank, misalnya sistem scoring
untuk pengambilan keputusan dalam pembiayaan kepada agen (depo) penyalur minyak dengan
pemakai akhir adalah rumah tangga maupun industri kecil lainnya.
Sementara itu sistem rating yang digunakan untuk debitur korporasi dan large commercial saat ini
telah dikalibrasi terhadap model rating financial dan telah dilakukan penyempurnaan terhadap faktorfaktor kualitatif dari yang sebelumnya bersifat subjektif menjadi lebih obyektif, yaitu dengan
menerapkan scoring base sebagai dasar adjustment untuk menetapkan customer rating.
Penerapan scoring dan rating tools juga ditujukan untuk memberikan penilaian yang lebih obyektif
kepada nasabah sehingga nasabah-nasabah yang berisiko rendah akan mendapatkan perlakuan
(treatment) yang berbeda dibandingkan dengan yang berisiko tinggi.
Sebagai upaya menurunkan tingkat NPL kredit, Bank melakukan inisiatif antara lain penyempurnaan
format nota analisa kredit yang lebih berorientasi pada analisa risiko dan komprehensif sehingga
mendukung pemutusan kredit yang berprinsip pada asas kehati-hatian (prudential banking). Selain itu
Bank juga telah mengembangkan dan mengimplementasikan proses analisa Watch List (Early
Warning Analysis) bagi debitur-debitur performing untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang
berpotensi tinggi mengalami downgrade menjadi NPL sehingga Management dapat segera
menetapkan account strategy dan tindakan (action) yang dapat memberikan hasil paling optimal.
Kredit yang bermasalah ditangani oleh unit khusus (Credit Recovery Group) agar penyelesaiannya
dapat ditangani lebih menyeluruh dan dilain pihak Unit Bisnis tetap fokus pada pengelolaan debitur
lancar dan ekspansi kredit. Sejalan dengan kebutuhan organisasi, Credit Recovery Group telah
ditingkatkan menjadi Direktorat Special Asset Management (dipimpin oleh seorang Direktur) yang
membawahi 2 (dua) grup Credit Recovery dengan harapan bahwa proses penyelesaian kredit
bermasalah menjadi lebih cepat dan efektif.
Pada tingkat portofolio Bank memiliki Portfolio Guideline yang dapat digunakan untuk mengarahkan
ekspansi kredit sehingga tercapai komposisi portofolio yang optimal, baik atas dasar sektor ekonomi,
wilayah, segmen maupun produk dapat terjaga. Alokasi portofolio yang optimal ini memungkinkan
tidak terjadinya pengambilan risiko yang berlebihan yang melampaui risk appetite bank dan dapat
diperoleh return yang optimal. Secara periodik (bulanan dan semesteran) dilakukan analisa portofolio
sehingga adanya perubahan variabel ekonomi maupun variabel sektoral (industri) yang mempengaruhi
alokasi yang optimal dapat dipantau dan dilakukan langkah-langkah antisipasi yang taktikal maupun
strategis (portfolio rebalancing).
126
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
Sejalan dengan penerapan alat ukur risiko tersebut dan sebagai analisa pendukung dalam
pengelolaan risiko kredit, Bank juga telah menggunakan Customer Profitability Analysis yang berbasis
risiko. Dengan demikian dapat diketahui nilai tambah ekonomis kepada pemegang saham atas
aktivitas kredit yang dilakukan Bank. Bank akan terus berupaya meningkatkan alat ukur risiko kredit
guna memperoleh insentif alokasi modal ekonomi yang lebih rendah saat penerapan New Basel II
Capital Accord di masa mendatang.
Selain itu, Bank juga menerapkan perhitungan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (risk based
pricing) dan Required Yield sebagai tingkat imbal hasil minimum dalam menetapkan suku bunga
kredit. Pricing strategy bertujuan menjaga tingkat profitabilitas bank dan menetapkan suku bunga yang
kompetitif dalam rangka mendukung unit bisnis untuk melakukan ekspansi kredit.
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas
a. Manajemen Risiko Likuiditas
Bank melakukan pengelolaan risiko likuiditas agar dapat memenuhi setiap kewajiban finansial
yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dan senantiasa dapat memelihara tingkat likuiditas
yang memadai dan optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank menetapkan kebijakan
pengelolaan risiko likuiditas, yang mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang
optimal, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas, penyusunan analisa skenario dan
contingency plan, penyusunan strategi pendanaan serta memiliki akses pasar.
Tingkat likuiditas Bank diukur melalui primary reserve dan secondary reserve. Bank memelihara
primary reserve dan secondary reserve untuk memenuhi kebutuhan operasional harian dan
sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dari penarikan dana tidak terjadwal
maupun ekspansi aktiva.
Primary reserve dipelihara dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia dan kas
di cabang-cabang. Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank diwajibkan memelihara GWM Rupiah
dan Valas secara harian masing-masing sebesar minimum 11% dari dana pihak ketiga Rupiah
(untuk Bank dengan total dana pihak ketiga di atas Rp50 triliun dan Loan to Deposit Ratio antara
50-60%) dan minimum 3% dari dana pihak ketiga Valas. Per 31 Desember 2006 realisasi GWM
Rupiah sebesar 11,73% dan GWM Valas sebesar 3,01%.
Secondary reserve Bank ditempatkan dalam bentuk SBI/FASBI, penempatan antar bank, dan
surat berharga (portofolio yang diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual). Bank menetapkan
limit secondary reserve minimum 5% dari dana pihak ketiga. Per 31 Desember 2006 Bank memiliki
Rp22,80 triliun dalam secondary reserve, atau 11,23% dari dana pihak ketiga Bank sebesar
Rp203,03 triliun.
Risiko likuiditas yang mungkin dihadapi Bank di masa datang diukur dan dipantau melalui liquidity
gap analysis, yang merupakan proyeksi surplus atau defisit likuiditas berdasarkan maturity profile
dari aktiva dan pasiva Bank termasuk kebutuhan ekspansi bisnis. Berdasarkan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan tahun 2007, likuiditas Bank diproyeksikan akan berada dalam posisi surplus
sampai dengan 12 bulan ke depan.
Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui penetapan limit internal atas beberapa indikator
risiko likuiditas (disebut juga liquidity red flag), yang mencakup limit GWM, Secondary Reserve,
Loan to Deposit Ratio (LDR), Konsentrasi Dana Nasabah Besar, Maximum Cumulative Outflow
(MCO) dan limit Pinjaman Overnight.
127
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)
a. Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan)
Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bank
melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal
termasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing) yang dilengkapi dengan penyusunan rencana
kontinjensi.
Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui
pendanaan alternatif di luar pendanaan masyarakat seperti repurchase agreement, bilateral
funding, collateralized facility agreement, foreign exchange swap, dan penjualan surat berharga
seperti obligasi pemerintah. Bank juga dapat menggunakan posisi dominannya di pasar untuk
melakukan pendanaan jangka pendek tanpa meningkatkan biaya dana secara signifikan.
b. Manajemen Risiko Suku Bunga
Aktiva Bank yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh obligasi pemerintah dan kredit, dan
Pasiva yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan dan
deposito).
Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan analisa repricing gap dan duration gap.
Bank melakukan simulasi untuk mengukur sensitivitas pendapatan (NII Sensitivity) dan nilai modal
ekonomis (Economic Value of Equity, EVE) akibat pergerakan suku bunga. Pengukuran sensitivitas
NII (Net Interest Income) dan nilai ekonomis modal dilakukan dengan cara mengasumsikan kenaikan
dan penurunan suku bunga secara parallel shift sebesar 100 bps. Hasil analisa sensitivitas
menunjukkan bahwa perubahan suku bunga Rupiah dan Valas akan berdampak terhadap NII 12
bulan sebesar 1,32% dari target NII Rupiah dan 0,80% dari target NII Valas, serta EVE sebesar
2,03% dari Equity. Selain melakukan analisa sensitivitas, Bank juga menggunakan pendekatan
statistik untuk mengukur dampak volatility suku bunga terhadap pendapatan (Earning at Risk, EaR)
dan Equity (Capital at Risk, CaR). Per 31 Desember 2006 EaR dan CaR Bank masing-masing
sebesar 0,75% dan 1,81% dari Equity.
Bank juga melaksanakan analisa sensitivitas untuk kondisi ekstrim (stress testing) untuk melihat
dampak perubahan suku bunga yang signifikan terhadap NII dan modal Bank.
Untuk memberikan peringatan dini akan terjadinya risiko suku bunga, Bank memiliki alat pemantauan
yang disebut Interest Rate Risk Red Flags yang terdiri dari beberapa indikator risiko suku bunga
yaitu: Repricing Gap, NII Sensitivity dan Economic Value of Equity Sensitivity, Earning at Risk dan
Capital at Risk.
Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga, Bank menetapkan limit atas
indikator-indikator risiko suku bunga. Apabila terdapat pelampauan terhadap limit tersebut akan
ditindak lanjuti dengan mitigasi risiko melalui strategi restrukturisasi Asset dan Liabilities atau strategi
hedging. Instrumen derivative yang biasa dipakai Bank dalam memitigasi eksposur risiko suku bunga
antara lain interest rate swap dan forward rate agreement.
c. Manajemen Pricing
Pricing Management merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank
menguasai pangsa pasar pendapatan (market share revenue) dengan cara memaksimalkan Net
Interest Margin (NIM) terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit.
128
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)
c. Manajemen Pricing (lanjutan)
Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal
antara lain: biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain: likuiditas pasar,
suku bunga pasar dan suku bunga penjaminan. Dengan mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi agresive atau defensive.
Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (risk Risk
based Based pricingPricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit, terdiri dari Cost of Funds,
Overhead Cost, Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang
merupakan tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank.
d. Manajemen Risiko Pasar
Dalam rangka pengawasan aktivitas perdagangan Treasury, Bank menetapkan limit risiko
perdagangan dalam bentuk limit trading, baik limit VaR (Value at Risk), limit nominal dealer maupun
dealer loss limit. Sebagai sarana pemantauannya dibuat laporan Profil Risiko Pasar, termasuk di
dalamnya adalah laporan Value at Risk dan posisi/eksposur atas semua produk keuangan yang
diperdagangkan oleh Bank dan terekspose risiko pasar. Laporan VaR dibuat untuk mengukur potensi
risiko kerugian yang timbul akibat perubahan harga pasar yang disebabkan oleh pergerakan suku
bunga, nilai tukar mata uang asing dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi nilai pasar instrumen
keuangan. Untuk mengelola pergerakan pasar yang abnormal, Bank telah mengimplementasikan
metodologi stress testing untuk mengkuantifikasi risiko keuangan yang timbul dari pergerakan pasar
yang abnormal setiap bulan. Setiap bulan Bank Mandiri melakukan analisa Back Testing untuk
menilai akurasi metodologi dan nilai VAR yang dihasilkan.
Produk-produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank tidak lagi terbatas pada transaksi plain
vanilla, tetapi sudah berkembang pada transaksi-transaksi derivative dan structured product, seperti
FX Digital Option dan Range Accrual. Sebagai antisipasi atas perkembangan produk yang
diperdagangkan Bank, saat ini sedang dikembangkan sistem derivative sebagai salah satu inisiatif
yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2007. Sistem derivative tersebut akan
mempergunakan pendekatan Historical Simulation di dalam pengukuran Value at Risk, sementara
sistem yang ada saat ini masih mempergunakan pendekatan Variance Covariance, agar pengukuran
risiko menjadi lebih akurat .
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank telah melakukan perhitungan KPMM yang telah
memasukkan unsur risiko pasar atas dasar standard model. Besarnya kebutuhan modal minimum
yang dibutuhkan untuk meng-cover risiko pasar per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp294,16
milyar, sehingga nilai CAR setelah memasukkan unsur market risk dan credit risk adalah sebesar
24,62% (Catatan 50).
Disamping itu, Bank juga memantau perkembangan metodologi dan praktek manajemen risiko pasar
dalam industri perbankan dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan yang melekat pada instrumen
keuangan dan aktivitas Bank.
e. Manajemen Risiko Nilai Tukar
Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalam valuta US Dolar. Di sisi aktiva sebagian besar berupa
penempatan antar bank, surat berharga dan kredit, sedangkan di sisi pasiva terdiri dari dana pihak
ketiga (giro dan deposito) dan dana pinjaman. Pengelolaan operasional Posisi Devisa Neto (PDN)
dipusatkan pada Treasury Group. Pemantauan risiko nilai tukar dilakukan oleh Market Risk Group
dengan menggunakan sistem yang terintegrasi antara front office, middle office dan back office.
129
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)
e. Manajemen Risiko Nilai Tukar (lanjutan)
Pengelolaan PDN Bank berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia dan kebijakan internal yang
ditetapkan oleh RCC berdasarkan pada risk apetite Bank. Bank Indonesia mensyaratkan bahwa PDN
Neraca dan PDN Keseluruhan untuk semua mata uang asing tidak melebihi 20% dari modal. Per
31 Desember 2006, PDN Neraca adalah sebesar 11,69% dari modal bulan Desember 2006 dan PDN
Keseluruhan sebesar 4,55% dari modal bulan Desember 2006 (Catatan 50).
Risiko Operasional
Inisiatif Operational Risk Management (ORM) bertujuan untuk secara efektif menerapkan Proactive
Risk Management dimana risiko-risiko yang prioritas dari hasil assessment dikelola/dimitigasi sebelum
dapat menimbulkan kerugian. Implementasi manajemen risiko operasional yang efektif oleh unit bisnis
akan mendukung pencapaian tujuan dan target bisnis Bank. Pengelolaan risiko secara proaktif
memungkinkan Bank dapat memenuhi target usaha dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian
pada setiap kegiatan usaha Bank. Mengingat pengelolaan risiko operasional secara sistematis
merupakan suatu disiplin yang baru maka tata kelola Operational Risk Management di Bank Mandiri
terdiri dari tiga komponen utama, sebagai berikut:
-
Pemahaman tujuan Manajemen Risiko Operasional secara penuh, khususnya budaya peduli
risiko dan keterbukaan, disamping implementasi sistem informasi ORM, serta pelatihan sumber
daya manusia agar memiliki kompetensi dalam disiplin Manajemen Risiko Operasional.
Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai manajemen risiko operasional yang
telah disesuaikan dengan ketentuan Bank Indonesia dan Basel II Accord yang mutakhir.
Profil Risiko Operasional yang akurat dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang signifikan akan
didukung oleh penerapan perangkat dan sistem informasi ORM.
Sampai saat ini Bank telah mengaplikasikan proses manajemen risiko operasional pada beberapa
jenis aktivitas perbankan. Untuk mengantisipasi risiko yang inheren dalam suatu produk dan atau
aktivitas usaha yang baru, Bank menetapkan proses pengkajian Produk dan Aktivitas Baru (PAB)
sebagai suatu prosedur baku. Dalam pengembangan suatu produk atau jasa yang baru, unit
manajemen risiko operasional selalu dilibatkan untuk melengkapi proses identifikasi dan pengukuran
risiko operasional yang timbul dari pengembangan tersebut.
Upaya yang signifikan untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko operasional secara komprehensif
pun telah dilakukan. Bank sudah memiliki suatu sistem informasi dan prosedur baku untuk mencatat
kerugian dan memitigasi risiko operasional secara sistematis. Sistem informasi tersebut akan
membantu Bank dalam meminimalisir terjadinya kerugian yang sama serta meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah. Dari data kerugian tersebut bisa didapatkan profil risiko produk dan unit
kerja di masa yang lalu. Pengumpulan data kerugian tersebut juga merupakan salah satu variabel
yang penting dalam perhitungan kecukupan modal secara internal.
Untuk meningkatkan kemampuan unit kerja manajemen risiko operasional setingkat dengan
International Best Practice, pada tanggal 27 Juni 2006 Bank telah melakukan penandatanganan
addendum kerjasama dengan ABN AMRO Bank N.V. untuk ORM Extension Mandate. Dengan
kerjasama tersebut diharapkan Bank dapat meningkatkan kompetensi unit manajemen risiko
operasional serta mengimplementasikan prosedur manajemen risiko operasional yang up-to-date,
sehingga dapat meminimalisir kerugian operasional, menghitung pencadangan kebutuhan modal
untuk risiko operasional yang lebih efisien serta meningkatkan citra pelayanan Bank.
130
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING
a. Perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikama dan Silverlake
Corporation
Pada tanggal 21 Juli 2001, Bank Mandiri mengadakan perjanjian Sistem Perbankan Terpadu
dengan PT Silverlake Informatikama untuk pengadaan piranti lunak dan jasa instalasi untuk sistem
perbankan terpadu, yang disebut eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System), dengan nilai
kontrak tidak termasuk PPN 10% sebesar US$43.213.658 (nilai penuh). Perjanjian tambahan juga
diadakan pada tanggal 23 April 2002, 28 Agustus 2003, 12 April 2004 dan 4 Juli 2005 dengan nilai
kontrak masing-masing sebesar US$18.606.562 (nilai penuh), US$420.000 (nilai penuh),
US$922.131,10 (nilai penuh) dan US$40.000 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan
31 Desember 2006 sebesar US$65.537.944,45 (nilai penuh) (setelah PPN) telah dibukukan
sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian sebesar US$2.480.337,35 (nilai penuh) dan sebagai Aktiva
Tetap sebesar US$63.057.607,10 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi
31 Desember 2006 mencapai 96,22%.
Pada tanggal 18 Juni 2004, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS
dengan Silverlake Corporation dengan nilai kontrak untuk 3.315 mandays (US$975/mandays
sebelum PPN 10%). Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar
US$3.544.612,50 (nilai penuh) (setelah PPN 10%) telah dibukukan sebagai Aktiva Tetap sebesar
US$3.544.612,50 (nilai penuh). Penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2006 mencapai 100%.
Pada tanggal 1 Agustus 2006, Bank Mandiri mengadakan perjanjian untuk menambahan fitur
eMAS dengan Silverlake Corporation dengan nilai kontrak untuk 3.705 mandays
(US$720/mandays) sebelum PPN 10%. Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2006
sebesar US$930.893,04 (nilai penuh) (setelah PPN 10%) telah dibukukan sebagai Aktiva Dalam
Penyelesaian sebesar US$930.893,04 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek
posisi 31 Desember 2006 masih 31,72%.
b. Perjanjian dengan PT Sunprima Nusantara (SNP)
Pada tanggal 16 Desember 2004, Bank Mandiri menandatangani kesepakatan dengan SNP dan
telah diubah melalui 2 (dua) addendum. Berdasarkan addendum kesepakatan tersebut :
1. Bank Mandiri memiliki opsi untuk menjadi pemegang saham SNP sebesar 20 % setelah Bank
Mandiri mencairkan fasilitas pembiayaan kepada SNP dan/atau kepada konsumen SNP, baik
secara langsung maupun tidak langsung, sampai jumlah Rp1 triliun atau setelah 4 (empat) tahun
sejak ditandatanganinya Kesepakatan Bersama pada tanggal 16 Desember 2004 yaitu pada
tanggal 16 Desember 2008, yang mana yang terjadi terlebih dahulu.
2. Bank Mandiri memiliki hak opsi untuk 51% saham SNP setelah terlebih dahulu mengeksekusi
20% hak opsi kepemilikan sahamnya sampai dengan 16 Desember 2009.
Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 37 Notaris N.M. Dipo
Nusantara Pua Upa, S.H., tanggal 16 Desember 2004. Addendum 1 didaftarkan pada Notaris Harun
Kamil di jakarta Tanggal 28 Maret 2006 No. 001/WAR/N/III/06, sedangkan Addendum 2 merupakan
surat Kesepakatan SNP dan Bank Mandiri No. WADIRUT/576/2006 tanggal 12 Desember 2006.
c. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V.
Pada tanggal 25 Pebruari 2005, Bank Mandiri dan ABN AMRO Bank N.V. menandatangani
kerjasama pengembangan Operational Risk Management untuk membantu proses implementasi
manajemen risiko operasional dan telah diubah melalui addendum. Kerjasama ini digunakan sebagai
sarana transfer of knowledge untuk meningkatkan kapabilitas Bank dan pegawainya untuk
menerapkan metodologi manajemen risiko operasional, sekaligus meningkatkan kapabilitas
penghitungan alokasi modal sesuai standar Basel II. Berdasarkan kesepakatan tersebut, ABN
AMRO Bank N.V. akan mendukung pengembangan kapabilitas internal Bank Mandiri dalam hal
manajemen risiko operasional. Pengembangan kapabilitas ini akan dilakukan melalui sembilan Action
131
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
c. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V. (lanjutan)
Track dalam bentuk transfer of knowledge serta konsultasi. Kesepakatan ini bernilai US$1.200.000
(nilai penuh) dan direncanakan berakhir pada 30 Juni 2007.
d. Perjanjian Implementasi e-Learning
Dalam rangka mendukung rencana Bank Mandiri untuk memfokuskan pada Strategic Excellence dan
Operation Excellence, Bank Mandiri telah membangun prasarana pelatihan dengan metode
e-Learning. Bank Mandiri telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Mitra Integrasi
Komputindo yang merupakan perwakilan Intralearn Asia Pte. Ltd. yang berkedudukan di Singapura
selama 3 tahun dengan nilai kontrak sebesar US$7.213.200 (nilai penuh) (seperti yang diatur dalam
kontrak No. CHC.TRN/TPD.PK.0028/2003 tanggal 30 Juli 2003 dan addendum
No.CHC.LRC/PK.0044/2006 tanggal 5 September 2006).
e. Pada tanggal 25 Januari 2005, Bank Mandiri mengikat perjanjian dengan PT. SCS Astragraphia
Technologies untuk pengadaan proyek implementasi mySAP Human Resources Solutions yang
kemudian disebut sebagai proyek enterprise Human Capital Management System (eHCMS).
Kontrak senilai US$1.441.001 ini telah diselesaikan pada tahun 2006. Sampai dengan akhir Maret
2006 telah diimplementasikan modul Personnel Management, Payroll, Compensation & Benefit,
Time Management, Recruitment, dan Organization Management. Sedangkan tahap berikutnya
yang terdiri dari modul Travel Management, Training & Event Management, Employee Self Service
serta Business Warehouse telah diimplementasikan pada akhir Desember 2006.
f. Ketentuan-ketentuan Tambahan dari Bank Indonesia berkaitan dengan Pengawasan sesuai
dengan Prinsip Kehati-hatian Bank (Prudential Supervision)
Berdasarkan hasil pertemuan antara Bank Mandiri dengan Bank Indonesia pada tanggal 23 Mei 2003
yang dilanjutkan pada tanggal 25 Agustus 2003, Bank Indonesia melalui surat :
§ No. 5/5/DGS/DPwB2 tanggal 29 Agustus 2003 perihal Pokok-pokok Hasil Pertemuan tanggal
25 Agustus 2003
§ No. 5/8/DGS/DPWB2 tanggal 17 November 2003 perihal Laporan Perkembangan Tindak Lanjut
Pokok-pokok Hasil Pertemuan tanggal 25 Agustus 2003
meminta Bank Mandiri untuk memenuhi persyaratan-persyaratan berikut sebelum melakukan
ekspansi portofolio kredit korporasi, yaitu:
i. Secondary reserve > 12% dari total asset
ii. Rasio biaya dana terhadap total asset < 7,5%
iii. Rasio core earning terhadap total asset > 1,5%
Berdasarkan surat No. 5/87/DPwB2/PwB21 tanggal 3 Desember 2003, Bank Indonesia juga meminta
Bank Mandiri untuk mencapai komposisi kredit korporasi terhadap jumlah kredit maksimum sebesar
50% di tahun 2004.
Mengingat komposisi kredit korporasi Bank Mandiri senantiasa sudah dijaga di bawah 50% dari
jumlah kredit yang disalurkan dan mempertimbangkan kondisi, permasalahan Bank Mandiri serta
upaya perbaikan yang telah dan sedang dilakukan khususnya pada aspek kebijakan kredit, business
process serta pengendalian risiko kredit maka Bank Indonesia telah mencabut persyaratan ekspansi
kredit korporasi Bank Mandiri sebagaimana ditetapkan dalam surat No. 5/5/DGS/DPwB2 tanggal
29 Agustus 2003 dan No. 5/8/DGS/DPwB2 tanggal 17 November 2003.
132
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
f. Ketentuan-ketentuan Tambahan dari Bank Indonesia berkaitan dengan Pengawasan sesuai
dengan Prinsip Kehati-hatian Bank (Prudential Supervision) (lanjutan)
Berdasarkan surat Bank Indonesia No. 8/2/DpG/DPB1 tanggal 7 September 2006, Bank Indonesia
telah menyetujui permohonan Bank Mandiri untuk mencabut persyaratan ekspansi kredit korporasi
sebagaimana telah ditetapkan dalam surat No. 5/5/DGS/DPwB2 tanggal 29 Agustus 2003 dan
No.5/8/DGS/DPwB2 tanggal 17 November 2003.
g. Perkara Hukum
· Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito dari nasabah karena
pemblokiran dan penyitaan atas giro dan deposito atas nama nasabah tersebut telah dicabut oleh
Ditjen Pajak. Permohonan tersebut, tidak dapat dipenuhi secara serta merta karena Bank Mandiri
masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN.
Selanjutnya Bank Mandiri menerima somasi dari nasabah baik yang disampaikan melalui
Pengadilan maupun dilakukan sendiri oleh nasabah untuk segera mencairkan rekening giro dan
deposito dimaksud. Dengan adanya somasi tersebut Bank Mandiri mengambil langkah dengan
mengajukan permohonan untuk menitipkan dana-dana tersebut kepada Pengadilan (konsinyasi).
Pada saat pemindahan dana nasabah ke rekening Pengadilan dilakukan, Bank Mandiri menerima
perintah dari Menteri Negara BUMN selaku Wakil Ketua Tim Pemberesan BPPN (TP-BPPN)
untuk mem-freeze pemindahan dana tersebut. Bank Mandiri juga menerima surat dari Menteri
Keuangan selaku Ketua TP-BPPN yang menegaskan agar Bank Mandiri tidak melakukan
pencairan dana nasabah tersebut.
Menteri Keuangan selaku Ketua TP-BPPN dengan surat tertanggal 15 November 2005 telah
menginstruksikan Koordinator Pelaksana TP-BPPN untuk meminta kepada Bank Mandiri agar
melakukan set off atas rekening giro dan deposito nasabah dimaksud dan menindaklanjuti surat
Menteri Keuangan tersebut, Koordinator Pelaksana TP-BPPN dengan surat tertanggal
25 November 2005 telah menginformasikan agar Bank Mandiri segera melakukan transfer atas
rekening giro dan deposito nasabah dimaksud ke rekening pemerintah di Bank Indonesia.
Surat TP-BPPN tersebut sudah dijawab Bank Mandiri tanggal 28 Desember 2005 yang pada
pokoknya menyampaikan bahwa apabila rekening giro dan deposito nasabah dimaksud akan
dicairkan, mekanisme dan persyaratannya harus sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
yaitu harus ada surat kuasa pencairan dari nasabah dan menyerahkan asli bilyet deposito yang
akan dicairkan.
Nasabah pada tanggal 7 Juni 2006 telah menggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan
Menteri Keuangan sebagai Tergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut
telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 21 November
2006 dengan mengabulkan sebagian tuntutan Nasabah. Atas putusan tersebut baik Bank
Mandiri maupun Menteri Keuangan mengajukan Banding dan saat ini sedang dalam proses
Banding oleh Pengadilan Tinggi Jakarta.
· Disamping perkara hukum di atas, Bank Mandiri juga telah menerima surat dari nasabah (giran)
tertanggal 27 Januari 2005 mengenai rencana yang bersangkutan untuk mencantumkan dalam
neraca-nya piutang pada Bank Mandiri sebesar US$10.000.000 (nilai penuh) dan permintaan
kepada Bank Mandiri untuk melakukan pengkreditan ke rekening yang bersangkutan sebesar
US$10.000.000 (nilai penuh).
133
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
g. Perkara hukum (lanjutan)
Permintaan nasabah tersebut berkaitan dengan transaksi valas oleh nasabah yang dilakukan
melalui Bank Mandiri yang kemudian diperiksa oleh penyidik dan diajukan ke persidangan di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dari proses litigasi, ditetapkan tersangka dan terdakwanya
adalah pegawai/pejabat nasabah.
Dalam hal ini Bank Mandiri berpendapat bahwa Bank tidak memiliki kewajiban memenuhi
permintaan nasabah tersebut di atas dan memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran
kepada nasabah, karena tidak seorangpun pegawai/pejabat Bank Mandiri yang menjadi
tersangka/terdakwa dan tidak ada putusan pengadilan yang mewajibkan Bank Mandiri untuk
membayar kepada nasabah.
Lebih lanjut Bank berpendapat bahwa berkaitan dengan isi surat nasabah tersebut di atas, tidak
ada penyesuaian yang harus dilakukan dalam Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2006.
Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri untuk tuntutan hukum yang belum selesai per 31 Desember
2006 dan 2005, masing-masing adalah Rp2.331.607 dan Rp2.615.232. Per 31 Desember 2006 dan
2005, Bank Mandiri telah membentuk penyisihan (disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-Lain”) untuk
sejumlah tuntutan hukum yang belum diputuskan masing-masing sebesar Rp316.227 dan Rp471.706
(Catatan 28). Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan
timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai.
57. KONDISI EKONOMI
Perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan yang semakin membaik disertai dengan
stabilitas makroekonomi dan keuangan yang terjaga pada paruh kedua 2006. Pertumbuhan ekonomi
di kwartal keempat yang menunjukkan peningkatan hingga mencapai angka 6,1% didorong oleh
masih tingginya pengeluaran pemerintah dan membaiknya kinerja ekspor. Stabilitas makro terjaga
dengan terus menurunnya nilai inflasi dan stabilnya nilai Rupiah pada kisaran Rp9.000 – Rp9.200 per
Dolar Amerika. Dengan perkembangan tersebut serta memperhatikan prospek ekonomi moneter,
Bank Indonesia kembali menurunkan tingkat BI rate sehingga pada akhir tahun berada pada level
9,75%.
Harapan akan semakin membaiknya ekonomi Indonesia didukung oleh bisnis perbankan. Di bulan
Desember 2006, penyaluran kredit menunjukkan perbaikan dengan semakin meningkatnya
pertumbuhan kredit perbankan yang dibarengi dengan menurunnya rasio non-performing loans (NPL).
Kebijakan otoritas moneter dalam menjaga kestabilan harga serta upaya pemerintah dalam
meningkatkan pembangunan infrastruktur, menggerakkan sektor riil dan memperbaiki iklim investasi
akan terus mendorong perbaikan ekonomi. Optimisme tersebut diyakini akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan mendorong kinerja perbankan Indonesia di tahun 2007.
Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak memburuknya kondisi ekonomi sepanjang
hal tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan besarnya. Pemulihan perekonomian ke kondisi yang
sehat dan stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan
oleh pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi, suatu tindakan yang berada
di luar kendali Bank dan Anak Perusahaan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan
dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan dan realisasi dari aktiva, termasuk pengaruh dari nasabah, kreditur, pemegang saham,
dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Pengaruh dari ketidakpastian yang ada pada aktiva dan
kewajiban yang dilaporkan dalam neraca pada saat ini tidak dapat diperkirakan jumlahnya. Pengaruh
tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat diketahui dan dapat
diperkirakan jumlahnya.
134
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
58. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal
28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000
tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa kewajiban bank umum meliputi
giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank,
pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank
garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya, tidak termasuk pinjaman subordinasi dan
kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 32/46/KEP/DIR
dan No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang dengan
sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya jangka
waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak bermaksud untuk memperpanjang
jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan
Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia No. 3/7/PBI/2001 dan Keputusan Ketua BPPN
No. 1035/BPPN/0401.
Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yang mengatur
petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadap kewajiban
pembayaran bank umum.
Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku (Catatan 43).
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang berakhirnya
tugas dan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal
27 Februari 2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan
Pemerintah, sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan
Program Penjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung
sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program
Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari
bank lain dalam bentuk transaksi Pasar Uang Antar Bank.
Program Penjaminan Pemerintah melalui Unit Pelaksana Penjamin Pemerintah (UP3) telah berakhir
pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan
Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum
Untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telah
membentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undangundang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam
bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006
tentang Program Penjaminan Simpanan diatur besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah
pada satu bank sebagai berikut:
a. Paling tinggi sebesar Rp5 miliar, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006
b. Paling tinggi sebesar Rp1 miliar, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007
c. Paling tinggi sebesar Rp100 juta, sejak tanggal 22 Maret 2007.
135
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
59. RINGKASAN PERBEDAAN-PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
YANG DITERAPKAN OLEH BANK (PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI
INDONESIA (“PSAK”) DAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (“IFRS”)
Laporan keuangan konsolidasian disajikan berdasarkan PSAK, yang untuk beberapa hal signifikan
tertentu berbeda dari IFRS. Perbedaan-perbedaan signifikan tersebut disajikan dalam paragrafparagraf berikut ini:
a. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
Berdasarkan PSAK, Bank mencatat penyisihan penghapusan aktiva produktif menggunakan
cadangan umum dan cadangan khusus yang dihitung berdasarkan estimasi manajemen dan
pedoman dari Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan IAS No. 39 - “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“, Bank menghitung
penyisihan penghapusan aktiva produktif berdasarkan perbedaan antara nilai tercatat aktiva
produktif yang mengalami penurunan nilai (impaired earning assets) dan nilai sekarang bersih (net
present value) dari aktiva produktif yang mengalami penurunan nilai tersebut yang didiskontokan
dengan menggunakan suku bunga efektif asal (original effective interest rate). Suatu aktiva
produktif dianggap mengalami penurunan nilai bila terdapat kemungkinan yang besar bahwa Bank
akan tidak dapat menagih semua tagihan sesuai dengan syarat-syarat kontrak. Bank juga
mengakui penyisihan penghapusan kredit yang diberikan yang tidak mengalami penurunan nilai
(unimpaired loans) berdasarkan Peraturan Bank Indonesia mengenai tingkat penyisihan minimum.
b. Penyisihan Penghapusan atas Komitmen dan Kontinjensi
Berdasarkan PSAK, Bank mencatat penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi
menggunakan cadangan umum dan cadangan khusus yang dihitung berdasarkan estimasi
manajemen dan pedoman dari BI.
Berdasarkan IFRS, Bank mengakui penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi
berdasarkan IAS No. 37 - “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi".
Sesuai dengan IAS No.37 - “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi",
penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi hanya dapat diakui bila (a) Perusahaan
memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu; (b) besar kemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan
arus keluar sumber daya; dan (c) estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat
dibuat.
c. Kredit yang dibeli dari BPPN
Sesuai dengan PSAK, selisih antara nilai pokok kredit dan harga perolehan diakui sebagai
pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan
sebagai penyisihan penghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur.
Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan
apabila Bank telah menerima pengembalian penuh harga perolehan.
Sesuai dengan IFRS, selisih antara nilai pokok kredit dan harga perolehan diakui sebagai
pendapatan yang ditangguhkan. Untuk kredit dengan kategori performing, pendapatan yang
ditangguhkan diamortisasi menjadi pendapatan selama umur kredit dengan menggunakan metode
effective interest rate sesuai dengan IAS No. 39 - “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran“. Untuk kredit dengan kategori non-performing, pendapatan yang ditangguhkan hanya
dapat diakui sebagai pendapatan apabila Bank telah menerima pengembalian penuh harga
perolehan.
136
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
59. RINGKASAN PERBEDAAN-PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
YANG DITERAPKAN OLEH BANK (PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI
INDONESIA (“PSAK”) DAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (“IFRS”)
(lanjutan)
d. Aktiva Tetap
Sesuai PSAK, aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk beberapa aktiva
tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan yang telah direvaluasi pada tahun 1979, 1987,
dan 2003 berdasarkan peraturan pemerintah, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
amortisasi.
Sesuai dengan IAS No. 16 - “Aktiva Tetap”, perusahaan dapat memilih metode biaya atau metode
revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk aktiva tetap dan harus menerapkan kebijakan
tersebut untuk seluruh aktiva tetap. Dalam metode biaya, setelah diakui sebagai aktiva, suatu
aktiva tetap dilaporkan pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai aktiva tetap, bila ada. Dalam metode revaluasi, setelah diakui
sebagai aktiva, suatu aktiva tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal dapat dilaporkan
pada jumlah terevaluasi, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan
dan akumulasi rugi penurunan nilai, bila ada. Revaluasi dibuat secara berkala (sufficient regularity)
untuk menjamin bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari yang ditentukan dengan
menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca.
Untuk IFRS, Bank telah memilih untuk menerapkan metode biaya untuk seluruh aktiva tetap, dan
oleh karenanya, menyajikan aktiva tetap pada nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan, dan tidak menerapkan nilai revaluasi, karena adanya keharusan IAS No. 16 untuk
melakukan revaluasi aktiva tetap secara berkala (sufficient regularity).
e. Hak Atas Tanah
Sesuai PSAK, biaya untuk memperoleh hak atas tanah (termasuk biaya insidental) dapat
dikapitalisasi dan biaya akuisisi utama hak atas tanah tidak diamortisasi. Namun, biaya insidental
yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah atau pembaharuan atau perpanjangan
hak legal harus ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya akuisisi utama, dan diamortisasi
sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, yang mana lebih pendek.
Sesuai IFRS, jika hak atas tanah tidak dipindahkan kepada penyewa guna usaha pada akhir
periode sewa guna, penyewa guna usaha umumnya tidak menerima seluruh risiko dan hasil dari
kepemilikan. Sehingga, sewa guna atas tanah diklasifikasikan sebagai sewa-menyewa biasa.
Pembayaran yang dilakukan ketika memperoleh sebuah aktiva sewa guna usaha yang dicatat
sebagai sewa-menyewa biasa adalah sewa guna dibayar di muka, yang diamortisasi sepanjang
periode sewa guna sesuai pola benefit yang diterima.
Pada tahun 2006, untuk IFRS, Bank memutuskan untuk merubah kebijakan akuntansi sebelumnya
untuk hak atas tanah ke metode yang sesuai dengan IAS 17 “Sewa Guna Usaha”. Laporan
keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 tidak disesuaikan kembali
dengan pertimbangan materialitas.
f. Pajak Penghasilan Tangguhan
Pengaruh dari penyesuaian IFRS atas pajak penghasilan tangguhan telah diakui sesuai dengan
IAS No. 12 - “Pajak Penghasilan”. Tingkat pajak efektif yang digunakan adalah 30%.
137
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
60. REKONSILIASI EKUITAS DAN LABA BERSIH KONSOLIDASIAN DENGAN JUMLAH-JUMLAH
YANG DITETAPKAN MENURUT IFRS
Berikut ini adalah ringkasan dari penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan terhadap ekuitas
konsolidasian per 31 Desember 2006 dan 2005 dan laba bersih konsolidasian untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, bila Bank menerapkan IFRS, bukan PSAK, dalam
mempersiapkan laporan keuangan konsolidasinya.
31 Desember 2006
Ekuitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan
konsolidasian berdasarkan PSAK
26.340.670
31 Desember 2005
23.214.398
Penyesuaian IFRS - kenaikan/(penurunan) karena:
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi
Kenaikan nilai pendapatan ditangguhkan yang berasal
dari pembelian kredit dari BPPN
De-recognition revaluasi aktiva tetap
Amortisasi hak atas tanah
Pajak penghasilan tangguhan
60.554
(2.716.844)
(136.937)
554.035
56.097
(2.747.181)
1.057.040
Penurunan bersih atas ekuitas yang dilaporkan
(1.429.684)
(2.466.428)
Ekuitas berdasarkan IFRS
24.910.986
20.747.970
427.432
382.076
Tahun yang
berakhir
31 Desember 2006
Laba bersih yang dilaporkan dalam laporan keuangan
konsolidasian berdasarkan PSAK
Penyesuaian IFRS - kenaikan/(penurunan) karena:
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi
Kenaikan nilai pendapatan ditangguhkan yang
berasal dari pembelian kredit dari BPPN
De-recognition revaluasi aktiva tetap
Amortisasi hak atas tanah
Pajak penghasilan tangguhan
(1.170.791)
338.407
Tahun yang
berakhir
31 Desember 2005
2.421.405
603.369
1.598.223
43.669
(2.680.552)
(222.875)
4.457
30.337
(136.937)
(503.006)
9.046
25.428
860.686
Kenaikan/(Penurunan) bersih atas laba bersih yang dilaporkan
1.036.743
(2.008.267)
Laba/(Rugi) bersih menurut IFRS
3.458.148
(1.404.898)
170,06
168,28
(69,61)
(69,12)
Laba/(Rugi) bersih per saham
Dasar (nilai penuh)
Dilusian (nilai penuh)
61. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah
diselesaikan pada tanggal 2 Maret 2007.
138
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN
31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
Neraca - Perusahaan Induk…………………………………………………………………………..
Lampiran 1
Laporan Laba Rugi - Perusahaan Induk ………………………………………….…………………
Lampiran 2
Laporan Perubahan Ekuitas - Perusahaan Induk .....................……………..............…………..
Lampiran 3
Laporan Arus Kas - Perusahaan Induk ………………………………………………………………
Lampiran 4
Kualitas Aktiva Produktif - Perusahaan Induk...........…………………………………..................
Lampiran 5
139
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK
31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2006
2005
AKTIVA
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan masing-masing
sebesar Rp11.146 dan Rp6.790 per
31 Desember 2006 dan 2005
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp96.559 dan
Rp154.108 per 31 Desember 2006 dan 2005
Surat-surat Berharga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/(kerugian)
yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan)
nilai surat berharga dan penyisihan penghapusan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp812.112 dan
Rp1.101.415 per 31 Desember 2006 dan 2005
3.828.154
2.428.499
21.119.659
19.988.680
478.291
626.384
9.291.949
23.365.073
718.946
16.462.590
485.983
8.385.932
17.181.536
8.871.915
(1.128.076)
(1.305.496)
16.053.460
90.636.049
7.566.419
91.884.307
1.944.675
2.724.729
Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp8.600 dan RpNihil
per 31 Desember 2006 dan 2005
441.512
-
Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp4.260
dan Rp3.443 per 31 Desember 2006 dan 2005
405.973
314.298
648.335
108.817.768
1.128.972
99.196.779
Jumlah Kredit yang Diberikan
Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan
109.466.103
(86.380)
100.325.751
(159.858)
Jumlah Kredit yang Diberikan setelah Pendapatan
yang ditangguhkan
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
109.379.723
(14.084.689)
100.165.893
(11.649.804)
Kredit yang Diberikan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
95.295.034
88.516.089
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp155.223
dan Rp429.092 per 31 Desember 2006 dan 2005
Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih
3.450.924
3.886.864
Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp73.625
dan Rp73.298 per 31 Desember 2006 dan 2005
2.209.393
2.045.808
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2006
2005
Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.116.028
dan Rp2.602.712 per 31 Desember 2006 dan 2005
4.541.005
5.129.702
Aktiva Pajak Tangguhan - bersih
3.280.444
2.216.075
Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp994.703
dan Rp427.225 per 31 Desember 2006 dan 2005
3.234.695
3.605.816
256.211.217
254.298.743
AKTIVA (lanjutan)
JUMLAH AKTIVA
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2006
2005
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera
Simpanan
Giro
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Tabungan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Deposito berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Jumlah Simpanan
Simpanan dari Bank Lain
Giro dan Tabungan
Inter-bank call money
Deposito berjangka
Jumlah Simpanan dari Bank Lain
Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan
Janji Dibeli Kembali
Kewajiban Derivatif
Kewajiban Akseptasi
571.484
548.340
376.148
46.420.248
322.613
44.693.519
46.796.396
45.016.132
44.131
57.569.471
19.504
45.145.198
57.613.602
45.164.702
1.019.937
92.008.326
1.275.705
107.580.558
93.028.263
108.856.263
197.438.261
199.037.097
1.340.674
1.899.681
4.251.380
426.513
838.019
4.900.078
7.491.735
6.164.610
1.603.053
1.910.277
100.246
188.883
3.606.147
4.315.956
Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi
diskonto yang belum diamortisasi masing-masing
sebesar Rp3.660 dan Rp2.754 per
31 Desember 2006 dan 2005
3.594.560
3.809.222
Pinjaman yang Diterima
3.361.447
3.974.631
512.189
558.766
516.201
676.241
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
Beban yang Masih Harus Dibayar
Hutang Pajak
1.557.001
251.371
Kewajiban Lain-lain
5.392.863
5.278.685
Pinjaman Subordinasi
4.125.360
4.370.266
229.870.547
231.084.345
JUMLAH KEWAJIBAN
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2006
2005
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar
Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan
31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham
Dwiwarna Seri A dan 20.631.217.467 lembar Saham Biasa
Seri B per 31 Desember 2006 (1 lembar Saham Dwiwarna
Seri A dan 20.255.717.364 lembar Saham Biasa Seri B
per 31 Desember 2005)
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
dalam Mata Uang Asing
Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat
Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang
tersedia untuk Dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
Selisih Revaluasi Aktiva Tetap
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Opsi Saham
Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901
telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio
pada saat kuasi-reorganisasi tanggal 30 April 2003)
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Saldo Laba
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
10.315.609
10.127.859
6.433.948
6.006.255
86.867
108.923
229.572
3.046.936
9.318
(241.961)
3.046.936
(14.063)
105.330
175.012
2.575.369
3.537.721
2.560.285
1.445.152
6.113.090
4.005.437
26.340.670
23.214.398
256.211.217
254.298.743
LAMPIRAN 2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2006
2005
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga
Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan
24.495.146
593.407
19.281.769
602.290
25.088.553
19.884.059
(15.214.295)
(139.119)
(11.257.166)
(296.821)
(15.353.414)
(11.553.987)
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH
9.735.139
8.330.072
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi lainnya
Laba selisih kurs – bersih
Lain-lain
1.546.280
378.147
511.661
1.441.757
61.918
628.967
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Beban bunga
Beban pendanaan lainnya
Jumlah Beban Bunga
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aktiva Produktif
Pembalikan Estimasi Kerugian atas
Komitmen dan Kontinjensi
Pembalikan Penyisihan Lainnya
Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai
Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah
Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Beban Operasional Lainnya
Beban umum dan administrasi
Beban gaji dan tunjangan
Lain-lain - bersih
Jumlah Beban Operasional Lainnya
LABA OPERASIONAL
Pendapatan Bukan Operasional - Bersih
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
2.436.088
2.132.642
(3.535.647)
(4.337.583)
20.203
30.850
128.945
1.056.645
89.995
(66.214)
105.031
242.916
(2.948.611)
(2.739.083)
(555.760)
(2.800.771)
(2.914.602)
(564.893)
(6.243.454)
(6.280.266)
2.736.300
1.109.062
28.200
33.774
2.764.500
1.142.836
(Beban)/Manfaat Pajak
Tahun Berjalan
Tangguhan
(1.609.549)
1.266.454
(403.244)
(136.223)
Jumlah Beban Pajak
(343.095)
(539.467)
LABA BERSIH
2.421.405
603.369
119,08
117,83
29,90
29,68
LABA PER SAHAM
Dasar (dalam Rupiah penuh)
Dilusian (dalam Rupiah penuh)
LAMPIRAN 3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Saldo per 31 Desember 2004
Keuntungan/
(Kerugian) bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Rekapitalisasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
dalam Mata
setelah dikurangi
Uang Asing
pajak tangguhan
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
3.046.936
9.788
-
-
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
13.831
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
747.000
5.414.275
6.161.275
24.934.707
-
-
-
91.225
Jumlah
Jumlah Ekuitas
10.066.427
5.967.897
72.554
61.432
38.358
-
-
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2004
-
-
-
-
-
-
-
1.813.285
(1.813.285)
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2004
-
-
-
-
-
-
-
-
(2.627.816)
(2.627.816)
(2.627.816)
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
(404.001)
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
Selisih
Revaluasi
Aktiva Tetap
(8.565)
-
-
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari
laba bersih tahun 2004
-
-
-
-
-
-
-
-
(105.113)
(105.113)
(105.113)
Tantiem Komisaris dan Direksi dari laba bersih tahun 2004
-
-
-
-
-
-
-
-
(26.278)
(26.278)
(26.278)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
-
-
36.369
-
-
-
-
-
-
-
36.369
Keuntungan yang belum direalisasi dari penurunan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
162.040
-
-
-
-
-
-
162.040
-
169.746
-
-
-
169.746
-
-
-
-
-
-
603.369
603.369
603.369
175.012
2.560.285
1.445.152
4.005.437
23.214.398
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
per tanggal 31 Desember 2005
-
-
-
-
-
6.006.255
108.923
Saldo per 31 Desember 2005
10.127.859
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
(241.961)
3.046.936
(23.851)
(14.063)
(23.851)
LAMPIRAN 3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Saldo per 31 Desember 2005
Keuntungan/
(Kerugian) bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Rekapitalisasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
dalam Mata
setelah dikurangi
Uang Asing
pajak tangguhan
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
10.127.859
6.006.255
108.923
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2005
-
-
-
-
-
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005
-
-
-
-
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari
laba bersih tahun 2005
-
-
-
-
187.750
427.693
-
-
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
(22.056)
(241.961)
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
Selisih
Revaluasi
Aktiva Tetap
3.046.936
(14.063)
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
2.560.285
-
-
15.084
(15.084)
-
-
-
-
(301.685)
(301.685)
(301.685)
-
-
-
-
(12.067)
(12.067)
(12.067)
-
-
-
-
-
-
(200.352)
-
1.445.152
Jumlah
175.012
4.005.437
-
23.214.398
-
-
-
-
415.091
-
-
-
(22.056)
Keuntungan yang belum direalisasi dari penurunan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
471.533
-
-
-
-
-
-
471.533
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
23.381
-
-
-
-
23.381
Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
130.670
-
-
-
130.670
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
per tanggal 31 Desember 2006
-
-
-
-
-
-
-
-
2.421.405
2.421.405
2.421.405
10.315.609
6.433.948
86.867
229.572
3.046.936
9.318
105.330
2.575.369
3.537.721
6.113.090
26.340.670
Saldo per31 Desember 2006
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
LAMPIRAN 4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2006
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Penerimaan pendapatan bunga
Penerimaan pendapatan komisi dan provisi
Pembayaran beban bunga
Pembayaran beban pendanaan lainnya
Penerimaan dari penjualan Surat Berharga dan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Pembelian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Laba/(rugi) selisih kurs - bersih
Pendapatan operasional lainnya
Beban operasional lainnya
Beban gaji dan tunjangan
Beban umum dan administrasi
Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya
Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional
2005
24.615.371
2.139.687
(15.374.335)
(139.119)
18.449.440
2.044.047
(11.262.867)
(296.821)
3.253.360
7.798.577
(1.845.117)
559.203
641.454
(555.758)
(2.566.586)
(2.384.911)
155.117
(8.173.726)
(932.967)
603.094
(564.895)
(2.380.049)
(2.284.160)
(117.879)
8.498.366
2.881.794
(Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah –
untuk diperdagangkan
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
Kredit yang diberikan
Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan
Aktiva lain-lain
14.130.673
(9.718.014)
(294.163)
1.069.357
(13.914.012)
1.074.335
483.996
22.632
(1.035.095)
(11.468.977)
823.067
4.399.773
Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Inter-bank call money
Kewajiban segera
Hutang Pajak
Kewajiban lain-lain
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
3.891.292
12.448.900
(15.322.896)
1.061.662
23.144
(303.918)
(33.971)
-
3.741.010
(6.832.423)
26.489.678
(1.126.341)
31.632
(590.029)
717.514
288
12.812.765
8.336.509
(7.325.280)
3.113.790
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
(Kenaikan)/ Penurunan nilai surat-surat berharga – tersedia untuk dijual
dan dimiliki hingga jatuh tempo
(Kenaikan)/penurunan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah – tersedia untuk dijual
dan dimiliki hingga jatuh tempo
Penebusan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang jatuh tempo
Penggantian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Penerimaan dari penjualan aktiva tetap
Pembelian aktiva tetap
Kenaikan penyertaan saham
Kenaikan/(penurunan) surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
(401.841)
64.189
(226.060)
(140.531)
(450.112)
(8.479.635)
2.107.132
2.865.356
(2.865.356)
19.492
(358.223)
480.000
5.362.191
LAMPIRAN 4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2006
2005
(214.662)
(1.280.778)
(244.906)
(6.032)
(3.103.821)
(2.413.940)
(307.224)
(313.752)
415.090
(1.001.345)
(2.759.207)
91.225
(1.946.232)
(9.193.120)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2.386.898
4.505.580
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
23.050.352
18.544.773
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
25.437.250
23.050.353
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
3.828.154
21.119.659
489.437
2.428.499
19.988.680
633.174
Jumlah kas dan setara kas
25.437.250
23.050.353
471.533
162.040
89.995
(66.214)
(130.670)
(169.746)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penurunan atas surat-surat berharga yang diterbitkan
Penurunan atas pinjaman yang diterima
Penurunan atas pinjaman subordinasi
Penurunan surat Berharga yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Pembagian dividen
Eksekusi hak opsi saham
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:
Informasi Tambahan Arus Kas
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
yang tersedia untuk dijual
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dan obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang
diperdagangkan
Pengakuan opsi saham berasal dari program kompensasi
manajemen berbasis saham
LAMPIRAN 5
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. - PERUSAHAAN INDUK
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *)
Per 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
BANK
NO
POS-POS
L
I
1
Pihak Terkait
AKTIVA PRODUKTIF
Penempatan pada Bank Lain
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **)
3
Kredit kepada pihak ketiga
a.
KUK
b.
Kredit properti
i. Direstrukturisasi
ii. Tidak direstrukturisasi
c.
Kredit lain yang direstrukturisasi
d.
Lainnya
4
Penyertaan pada pihak ketiga
a.
Pada perusahaan keuangan bank
b.
Pada perusahaan keuangan non-bank
c.
Dalam rangka restrukturisasi kredit
d.
Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
AKTIVA NON PRODUKTIF
Properti terbengkalai
A.
B.
31 Desember 2005 (Diaudit)
31 Desember 2006 (Diaudit)
DPK
KL
D
M
126.042
-
-
-
91.313.857
-
-
447.436
736
736
446.700
-
-
2.210.393
1.248.906
799.839
161.648
-
57.400
4.623
JUMLAH
L
DPK
KL
-
D
-
126.042
206.761
-
-
10.163
91.324.020
92.320.016
-
-
-
200.899
200.899
648.335
736
736
647.599
913.194
11.014
10.500
514
110.992
791.188
31
31
6.000
6.000
-
-
-
2.210.393
1.248.906
799.839
161.648
2.046.481
1.167.731
728.581
150.169
-
-
-
247
-
-
57.647
54.531
552
-
-
-
-
4.623
18.172
-
M
JUMLAH
-
-
206.761
-
-
92.320.016
-
209.747
209.747
1.128.972
11.014
10.500
514
110.992
1.006.966
-
-
2.046.481
1.167.731
728.581
150.169
-
-
-
55.083
-
-
-
18.172
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 Agunan yang diambil alih
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 Rekening antar kantor dan suspense account
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9.751.903
-
-
-
-
9.751.903
23.945.594
-
-
-
-
23.945.594
II
A.
1
Pihak Tidak Terkait
AKTIVA PRODUKTIF
Penempatan pada Bank Lain
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan
Bank Indonesia
15.452.971
-
-
-
1.053.469
16.506.440
7.040.858
-
205.272
-
1.089.746
8.335.876
3
Kredit kepada pihak ketiga
a.
KUK
b.
Kredit properti
i. Direstrukturisasi
ii. Tidak direstrukturisasi
c.
Kredit lain yang direstrukturisasi
d.
Lainnya
73.288.577
3.274.521
6.826.187
4.533
6.821.654
5.525.657
57.662.212
16.966.301
757.820
2.452.173
855.600
1.596.573
6.614.874
7.141.434
1.991.380
35.438
116.167
56.081
60.086
1.500.232
339.543
523.607
72.519
81.185
5.450
75.735
60.700
309.203
15.961.523
396.755
1.238.788
171.386
1.067.402
5.566.706
8.759.274
108.731.388
4.537.053
10.714.500
1.093.050
9.621.450
19.268.169
74.211.666
59.733.197
3.751.797
1.958.965
81.369
1.877.596
5.542.379
48.480.056
12.892.862
581.821
959.964
240.125
719.839
3.487.042
7.864.035
5.602.749
91.285
1.025.980
76.413
949.567
1.300.257
3.185.227
5.299.083
79.328
197.637
189.258
8.379
2.276.535
2.745.583
15.509.030
361.136
315.613
315.613
5.485.675
9.346.606
99.036.921
4.865.367
4.458.159
587.165
3.870.994
18.091.888
71.621.507
4
Penyertaan pada pihak ketiga
a.
Pada perusahaan keuangan bank
b.
Pada perusahaan keuangan non-bank
c.
Dalam rangka restrukturisasi kredit
d.
Lainnya
-
-
-
-
72.625
72.625
-
72.625
72.625
-
-
-
-
-
72.625
72.625
-
72.625
72.625
-
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
5.302.328
1.058.062
-
1.010
804.232
7.165.632
4.617.799
1.563.224
803.685
260.224
1.159.826
8.404.758
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
14.135.867
469.119
911
12.425
107.582
14.725.904
13.939.899
831.260
329.674
68.243
180.790
15.349.866
1
AKTIVA NON PRODUKTIF
Properti terbengkalai
416.167
-
-
-
-
416.167
-
-
-
-
-
238.236
2
Agunan yang diambil alih
158.922
-
-
-
-
158.922
-
-
-
-
-
158.922
B.
3 Rekening antar kantor dan suspense account
811.418
-
-
-
778.967
1.590.385
-
-
-
-
-
1.205.839
213.477.904
18.493.482
1.992.538
537.042
18.989.460
253.490.426
204.836.502
15.287.929
6.947.380
5.627.550
18.221.764
252.524.122
Minimum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ("PPAP")
yang Wajib Dibentuk ***)
PPA non produktif yang wajib dibentuk
Total PPA yang wajib dibentuk
1.084.717
1.341.922
500.255
208.977
12.536.244
15.672.115
986.557
718.556
953.740
1.899.210
10.185.262
14.743.325
1.084.717
1.341.922
500.255
208.977
778.967
13.315.211
778.967
16.451.082
986.557
718.556
953.740
1.899.210
10.185.262
14.743.325
PPA produktif yang telah dibentuk
PPA non produktif yang telah dibentuk
Total PPA yang telah dibentuk
1.391.988
1.391.988
1.341.922
1.341.922
500.255
500.255
208.977
208.977
13.456.212
994.703
14.450.915
16.899.354
994.703
17.894.057
1.158.188
1.158.188
718.556
718.556
953.740
953.740
1.899.210
1.899.210
10.452.189
10.452.189
15.181.883
427.225
15.609.108
JUMLAH
*)
**)
***)
Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang "Transparansi Kondisi keuangan Bank".
b) Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 mengenai perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang "Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum, serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia".
c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)"
Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah dalam rangka rekapitalisasi
Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA
Download