Interfacing device to PLC Handy Wicaksono Teknik Elektro – UK Petra Tujuan Mahasiswa memahami prinsip interfacing peralatan input – output dengan PLC Mahasiswa dapat menerapkan prinsip interfacing secara sederhana Sebelum melakukan interface… 1. Cek buku manual PLC (hardware) untuk melihat info level tegangan, konfigurasi wiring, jenis I/O module 2. Jika level tegangan berbeda dengan I/O device, rancang rangkaian signal conditioning (SC) 3. Terakhir, rangkaikan : I/O device – SC – I/O Module PLC Prinsip Interfacing Signal Conditioning INPUT DEVICE SC Switch, photosensor, Sensor suhu, … INPUT MODULE CPU OUTPUT MODULE Level tegangan PLC Signal Conditioning SC OUTPUT DEVICE Lampu, relay, Motor DC, motor stepper Input Device PLC Input device : (berbagai macam) sensor dan switch. Apakah level tegangan dan arus sama? Contoh : Switch Sensor cahaya, sensor suhu,dll Switch – PLC Jika level tegangan cocok, tidak perlu signal conditioning Photosensor – PLC (1) Photosensor • Photosensor terdiri dari 2 bagian, transmitter dan receiver Vcc R1 R3 Vout LDR R2 LED Photosensor • Transmitter berupa :LED, lnfra Red, laser, dll. • Receiver dapat berupa : LDR (light dependent resistance), photodiode, phototransistor, dll • Rangkaian pembagi tegangan digunakan untuk mengatur level tegangan Photosensor – PLC (2) SC - Comparator • Comparator ialah konfigurasi komponen Op-Amp paling sederhana +24 VDC • Jika V+ > V- , maka Vo = Vsaturasi VV+ + LM 324 Comparator VO Jika V- > V+ , maka Vo = - Vsaturasi • Vsaturasi besarnya mendekati tegangan supply dari Op-Amp • Tegangan supply harus diberikan supaya Op-Amp dapat bekerja • LM 324 ialah jenis Op-Amp dengan single supply (supply hanya tegangan + 24 VDC saja) Photosensor – PLC (3) Rangkaian Lengkap Sensor suhu – PLC (1) Sensor suhu • LM 35 adalah sensor suhu dalam bentuk IC yang murah • Setiap kenaikan 1O C, LM 35 menghasilkan tegangan 10 mV • Tegangan yang kecil cukup sulit untuk dimanipulasi, sehingga harus diperbesar terlebih dulu Sensor suhu – PLC (2) SC – Non Inverting Amplifier • Non Inverting Amplifier berfungsi untuk memperkuat tegangan Rf +24 V + Vi VO LM 324 Ri Non inverting Amplifier • VO = (Rf/Ri + 1).Vi dimana (Rf/Ri + 1) adalah besar penguatan yang diberikan • Rf dan Ri yang digunakan sebaiknya dalam skala kOhm Sensor suhu – PLC (3) Rangkaian Lengkap Output Device PLC Apakah level tegangan dan arus sama? Jika tidak, gunakan rangkaian pengkondisi sinyal. Contoh : Lampu Relay (seringkali sebagai perantara) Motor DC, Motor AC, Motor Stepper Pneumatic & hydraulic actuators, dll PLC – lampu 24 V DC Jika level tegangan cocok, tidak perlu signal conditioning PLC – Relay – Lampu AC Motor DC – Prinsip Kerja (1) Prinsip kerja Motor DC – Prinsip Kerja (2) Untuk membalik arah putaran motor DC, cukup dengan membalik polaritas sumber tegangannya Motor DC – Start-stop & pengaturan arah (1) PLC – Coil relay Motor DC – Start-stop & pengaturan arah (2) Contact relay – motor DC Jika arus kurang besar untuk aktifkan coil relay… Motor Stepper – Tipe Variable Reluctance Stator Rotor Cara kerja motor stepper Motor Stepper – bentuk logika yang lain Project Timothy Kabel Full Step CW Half Step CW Full Step CCW Half Step CCW Biru Putih Hijau Hijau Kuning Merah 1 0 com com 0 0 0 0 com com 1 0 1 0 com com 0 0 0 1 com com 0 0 0 0 com com 1 0 0 0 com com 0 1 0 1 com com 0 0 0 0 com com 0 1 0 0 com com 0 1 0 0 com com 1 0 0 1 com com 0 0 1 0 com com 0 0 Project Timothy Motor Stepper - Wiring di PLC Motor AC – Pengaturan Arah (1) Motor AC dikendalikan oleh inverter Inverter FUJI FVR0.1~2.2E9S – 7JE Motor AC – Pengaturan Arah (2) Motor AC – Pengaturan Kecepatan (1) Tegangan DC Modul Output Diskrit PLC DAC Tegangan AC Inverter Motor AC Motor AC – Pengaturan Kecepatan (2) DAC PLC INV. MOTOR AC Others output Pneumatic – hydrolic actuator ……….