perancangan dan pembuatan sistem terpadu berbasis

advertisement
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
SISTEM TERPADU BERBASIS SINYAL DTMF PADA HANDPHONE
SEBAGAI PENGENDALI PERALATAN LISTRIK
DAN MONITORING SUHU RUANGAN
Dwi Adi Kurnia, Lila Yuwana, M.Si
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
e-mail : [email protected]
ABSTRAK
Telah dilakukan perancangan dan pembuatan sistem terpadu berbasis sinyal DTMF
pada handphone sebagai pengendali peralatan listrik dan monitoring suhu ruangan. Pada tugas
akhir ini nada DTMF yang dihasilkan oleh penekanan keypad handphone user atau admin
dikirimkan melalui media jaringan seluler GSM kepada handphone yang berada pada alat.
Nada DTMF tersebut digunakan untuk melakukan pengendalian peralatan listrik (lampu dan
kipas) dan pengamatan data sensor suhu. Program Delphi digunakan untuk memberikan respon
konfirmasi berupa suara sesuai dengan nada DTMF yang masuk ke dekoder DTMF. Sistem ini
menggunakan sensor suhu LM35DZ untuk mendeteksi temperatur. Keluaran sensor suhu akan
diproses oleh mikrokontroler ATMega16 yang selanjutnya temperatur akan dikirimkan ke
program Delphi untuk ditampilkan. Jika temperatur lebih besar atau sama dengan set point,
maka program Delphi akan memerintahkan handphone untuk melakukan autocall sebagai
peringatan kepada user atau admin dan mengaktifkan kipas secara otomatis..
Kata kunci: DTMF, sensor suhu, dekoder DTMF, Delphi, handphone
Pendahuluan
Kemajuan teknologi di bidang
telekomunikasi yang sangat pesat telah
memberikan banyak sekali manfaat untuk
masyarakat dan dunia. Salah satunya adalah
handphone yang banyak sekali digunakan
manusia dalam melakukan komunikasi
untuk keperluan kebutuhan sehari – hari.
Hubungan komunikasi dapat dengan mudah
dilakukan dengan jarak yang hampir tidak
terbatas, baik menggunakan handphone,
atau internet.
Dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi di bidang telekomunikasi yang ada
saat ini dapat juga digabungkan dengan
bidang lainnya seperti bidang instrumentasi.
Peran telekomunikasi dalam bidang
instrumentasi dapat digunakan sebagai
media untuk pengiriman data dan
pengendalian.
Tujuannya
adalah
memberikan kemudahan dalam melakukan
pengamatan
dan pengendalian. Karena
selama ini dalam melakukan hal tersebut
seringkali
dilakukan
dengan
datang
langsung pada tempatnya dan terbatas jarak.
Banyak sekali kemajuan teknologi
yang berkembang untuk memberikan
kemudahan
dalam
pengamatan
dan
pengendalian. Dalam tugas akhir ini dibuat
sistem pengamatan suhu ruangan dan
pengendalian peralatan listrik yang dapat
diakses melalui jaringan telekomunikasi
dengan memanfaatkan sinyal DTMF dengan
media panggilan suara pada handphone.
baik, namun dapat mentransfer kalor cukup
cepat dengan konveksi. Konveksi adalah
proses dimana kalor ditransfer dengan
pergerakan molekul dari satu tempat ke
tempat yang lain.
Suhu dan Kalor
Suhu adalah salah satu besaran fisis
yang menyatakan derajat panas atau dingin
suatu benda. Semakin tinggi suhu suatu
benda maka semakin panas benda tersebut
dan bila semakin rendah suhu suatu benda
maka semakin dingin suhu suatu benda.
Secara mikroskopis, setiap atom dalam suatu
benda masing – masing bergerak, baik
dalam bentuk perpindahan maupun gerakan
di
tempat
berupa
getaran.
Suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh
suatu benda, semakin tinggi energi getaran
dari atom – atom penyusun benda maka
semakin tinggi suhu benda tersebut. Alat
untuk mengukur besaran suhu adalah
thermometer.
Ada
empat
macam
thermometer antara lain Celcius (0C),
Reamur (0R), Fahrenheit (0F), dan Kelvin
(K).
Dalam penerapannya, kalor dapat
mengalami perpindahan dan ada tiga macam
perpindahan kalor, antara lain:
1. Radiasi adalah perpindahan kalor
yang
tidak
memerlukan
zat
perantara.
2. Konduksi adalah rambatan kalor
yang tidak diikuti perpindahan
partikel-partikel zat perantara suatu
benda.
3. Konveksi adalah rambatan kalor
yang diikuti perpindahan partikelpartikel zat perantara pada fluida.
Walaupun zat cair dan gas umumnya
bukan merupakan penghantar kalor yang
Gambar 2.1 Peristiwa Konveksi
Ketika sepanci air dipanaskan (Gambar 2.1),
arus konveksi terjadi sementara air yang
dipanaskan di bagian bawah panci naik
karena massa jenisnya berkurang dan
digantikan oleh air yang lebih dingin
diatasnya. Prinsip ini banyak digunakan
pada sistem pemanas, seperti sistem radiator
air panas. Perpindahan panas secara
konveksi dipengaruhi oleh faktor-faktor
antara lain : aliran laminer atau turbulen,
permukaan rata atau melengkung, jenis
fluida (zat cair atau gas).
Sistem Kontrol Loop Tertutup
Sistem
kendali
umpan
balik
seringkali disebut sebagai Sistem kendali
loop tertutup. Pada Sistem kendali loop
tertutup, sinyal umpan balik (yang mungkin
sinyal keluarannya sendiri atau fungsi dari
sinyal keluaran dan turunannya), disajikan
ke Pengendali sedemikian rupa untuk
mengurangi kesalahan dan membawa
keluaran sistem ke nilai yang dikehendaki.
(Ogata,1997). Pada sistem kendali loop
tertutup, sinyal kesalahan yang bekerja,
yaitu perbedaan antara sinyal input dan
sinyal umpan balik diinputkan ke kontroller
sedemikian
rupa
untuk
mengurangi
kesalahan.
Gambar 2.2 Diagram Blok Sistem kendali Loop
Tertutup
digunakan adalah LM35DZ yang memiliki
karakteristik :
1. Memiliki perubahan yang linier 10
mV/0C,
2. Tegangan supply 4 sampai 30 Volt,
3. Range kerja antara 0 0C – 1000C
4. Akurasi 0.50C pada suhu ruang
5. Current Drain < 60µA
(National Data Acquitition Datasheet,
National Semiconductor,November 2000).
Sistem Kontrol Loop Terbuka
Sistem Kendali loop terbuka,
keluaranya tidak mempengaruhi input (
tidak ada umpan balik ) Atau dengan kata
lain sistem kendali loop terbuka keluarannya
(output) tidak dapat digunakan sebagai
perbandingan umpan balik dengan inputnya.
Akibatnya ketetapan dari sistem tergantung
dari kalibrasi. Pada umumnya, sistem
kendali loop terbuka tidak tahan terhadap
gangguan luar. Suatu sistem yang
keluarannya tidak mempunyai pengaruh
terhadap aksi kendali disebut Sistem kendali
loop terbuka. (Ogata,1997).
Gambar 2.3 Diagram Blok Sistem Loop Terbuka
Sensor Suhu
Sensor suhu merupakan komponen
elektronika yang berfungsi untuk mengubah
besaran fisis berupa suhu menjadi besaran
listrik dalam bentuk tegangan sebagai
outputnya. Sensor suhu ini akan merubah
besaran panas menjadi besaran listrik
sehingga dapat dengan mudah dianalisis
besarannya. Tegangan ini kemudian dapat
digunakan untuk pengukuran temperatur
dengan memanfaatkan perubahan tegangan
terhadap
temperatur.
Dalam
sistem
pengendalian ini, sensor suhu yang
Gambar 2.4 Sensor Suhu LM35DZ
Gambar 2.2 menunjukan bentuk fisik
dari LM35DZ tampak depan dan tampak
bawah. 3 pin LM35DZ menujukan fungsi
masing-masing pin diantaranya, pin 1
berfungsi sebagai sumber tegangan kerja
dari LM35DZ, pin 2 atau tengah digunakan
sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan
jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan
1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor
LM35DZ yang dapat digunakan antara 4
Volt sampai 30 Volt. Pin 3 sebagai Ground.
Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10
mV setiap derajat celcius sehingga diperoleh
persamaan sebagai berikut :
.................1
Secara prinsip sensor akan melakukan
penginderaan pada saat perubahan suhu
setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan
sebesar 10 mV. Pada penempatannya
LM35DZ dapat ditempelkan dengan perekat
atau dapat pula disemen pada permukaan
akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang
sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu
permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini
diharapkan selisih antara suhu udara dan
suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor
LM35DZ sama dengan suhu disekitarnya,
jika suhu udara disekitarnya jauh lebih
tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu
permukaan, maka LM35DZ berada pada
suhu
permukaan
dan
suhu
udara
disekitarnya.
Mikrokontroler ATmega 16
Mikrokontroller AVR merupakan
salah satu jenis microcontroller buatan
Atmel yang didesain dengan teknologi RISC
(Reduce Instruction Set Computer) dan
menggunakan arsitektur harvard ( dengan
memori dan bus yang terpisah untuk
program dan data). Instruksi dalam program
memori dijalankan dengan single level
pipelining, ketika satu instruksi dijalankan,
instruksi selanjutnya telah siap diambil dari
program memori. Register AVR yang dapat
diakses secara cepat berisi 32x8 bit general
purpose register dengan waktu akses satu
siklus clock, ini memungkinkan adanya
operasi single cylce Arithmatic Logic Unit
(ALU).
mewakili tombol 0 sampai 9, * dan # pada
keypad handphone. Pada sistem penekanan
ini nilai frekuensi dan tata letak dari setiap
tombol
telah
distandarkan
secara
internasional.
DTMF dalam aplikasinya adalah
teknik pengiriman angka yang membentuk
nomor telepon tujuan yang dikodekan
dengan dua nada yang dipilih dari delapan
buah frekuensi yang sudah ditentukan.
Frekuensi tersebut adalah : 697 Hz, 770
Hz, 852 Hz, 941 Hz, 1209 Hz, 1336 Hz,
1477 Hz, dan 1633 Hz. Seperti yang terlihat
pada gambar 2.1 simbol angka 1 dikodekan
dengan 697 Hz dan 1209 Hz, simbol angka
9 dikodekan dengan 852 Hz dan 1477 Hz
dan seterusnya. Kombinasi dari 8 frekuensi
tersebut bisa dipakai untuk mengkodekan 16
tanda, tetapi pada handphone simbol „A‟,
‟B‟, „C‟, dan „D‟ tidak dipakai. Sedangkan
simbol “*” biasanya disebut star atau
asterisk dan simbol “#” disebut pagar.
Walaupun banyak pemakai telepon tidak
mempergunakan digit ini, tetapi biasanya
dalam dialing nomor telepon kedua simbol
tersebut digunakan untuk keperluan control
seperti pada mesin penjawab telepon,
control repeater, elektronik banking dan
lain-lain.
DTMF (Dual-Tone Multi-Frequency)
Setelah beralih ke teknologi digital
pada handphone maupun pesawat telepon
modern, cara meminta nomor sambungan
telepon tidak lagi dengan cara memutar
piringan angka, tetapi dengan cara menekan
tombol-tombol angka. Cara ini dikenal
sebagai
touchtone dialing sering juga
disebut sebagai DTMF(Dual-Tone MultiFrequency). DTMF adalah kependekan dari
Dual-Tone
Multi-Frequency.
DTMF
menggunakan dua buah frekuensi yaitu
frekuensi rendah dan frekuensi tinggi yang
Gambar 2.5 Grup Frekuensi Rendah dan Tinggi
Keypad Handphone
Dekoder DTMF
Dekoder
DTMF
merupakan
penerima DTMF yang mengintegrasikan
filter bandsplit dan fungsi – fungsi digital.
Dekoder
DTMF
berfungsi
untuk
mengartikan sepasang nada persinyalan dan
memberikan data keluaran yang sesuai
dengan sinyal DTMF yang diterima. Bagian
filter
bandsplit
digunakan
untuk
memisahkan nada – nada dari kelompok
frekuensi rendah dan frekuensi tinggi,
sedangkan dekoder digital menggunakan
teknik penghitung digital untuk mendeteksi
dan mengkodekan pasangan nada yang ada
pada DTMF ke dalam bentuk kode biner 4
bit.
MT8870
Gambar 2.6 IC DTMF Decoder MT8870
Secara fungsional, blok diagram IC MT8870
dapat dilihat pada Gambar 2.7 dibawah ini.
Gambar 2.7 Blok Diagram MT8870
Sinyal masukan diambil langsung dari
jalur telepon setelah melewati kapasitor
coupling .
Op-amp
internal
merupakan
buffer bagi sinyal masukan, selain alasan
fleksibel karena penguatan dapat diatur.
Tahapan selanjutnya adalah mencegah frekuensi
harmonik yang mungkin muncul dengan Low
Pass Filter (LPF). Frekuensi nada panggilan
350 dan 440 Hz ditolak pada tahapan ketiga.
Dua buah BPF membagi superposisi frekuensi
DTMF menjadi komponen kelompok frekuensi
atas dan kelompok frekuensi bawah. Schmitt
trigger mengubah gelombang sinus menjadi
gelombang segi empat. Gelombang segi empat
ini diteruskan ke rangkaian pendeteksi digital
yang akan menghitung periode rata-rata dari dua
gelombang segi empat yang masuk. Sebagai
clock referensi, rangkaian ini memerlukan
osilator eksternal yang dapat diperoleh dengan
sebuah kristal 3,579 MHz Bila dekoder
mengenali adanya dua frekuensi yang
sesuai, keluaran Early Steering (Est) akan
menjadi keluaran aktif. Setiap hilangnya
kondisi nada dari salah satu dua nada yang
sesuai tersebut, akan membuat keluaran
Early Steering (Est) berada dalam kondisi
yang tidak aktif. Kehadiran dua nada atau
frekuensi yang sesuai dan dikenali tersebut,
kemudian akan dikonversikan ke dalam
kode biner 4-bit dan dimasukkan ke dalam
latch keluaran.
Software Delphi
Borland Delphi 7 merupakan bahasa
pemrograman berbasis Windows . Delphi 7
dapat membantu untuk membuat berbagai
macam aplikasi yang berjalan di sistem
operasi Windows , mulai dari sebuah
program sederhana sampai dengan program
yang berbasiskan client/server atau jaringan.
Delphi , termasuk aplikasi yang dapat
digunakan untuk mengolah teks, grafik,
angka, database dan aplikasi akuisisi data.
Untuk mempermudah programmer dalam
membuat
program
aplikasi,
Delphi
menyediakan fasilitas pemrograman yang
sangat lengkap. Fasilitas pemrograman
tersebut dibagi dalam dua kelompok, yaitu
object dan bahasa pemrograman. Secara
ringkas object adalah suatu komponen yang
mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat
dilihat ( visual ). Object biasanya dipakai
untuk melakukan tugas tertentu dan
mempunyai
batasan-batasan
tertentu.
Sedangkan bahasa pemrograman secara
singkat dapat disebut sebagai sekumpulan
teks yang mempunyai arti tertentu dan
disusun dengan aturan tertentu serta untuk
menjalankan tugas tertentu. Gabungan dari
object dan bahasa pemrograman ini sering
disebut sebagai bahasa pemrograman
berorientasi object atau Object Oriented
Programming (OOP). Bahasa pemrograman
Delphi merupakan pengembangan dari
bahasa Pascal. Beberapa kelebihan yang ada
pada Borland Delphi 7 antara lain :
1. Berbasis
Object
Oriented
Programming ( OOP ). setiap bagian
yang ada pada program dipandang
sebagai
suatu
object
yang
mempunyai sifat – sifat yang dapat
diubah dan diatur.
2. Dibuat
dapat
langsung
didistribusikan dan dijalankan pada
komputer dengan operating system
Windows tanpa perlu menyertakan
file DLL dari luar.
3. Mempunyai tampilan yang user
friendly.
4. Kecepatan kompilasi yang cepat.
5. Aplkasi yang dihasilkan merupakan
File Executable (*.exe).
6. Mudah membuat koneksi ke
berbagai aplikasi database(MySQL,
SQL server, Oracle, Access, dll).
Metodologi
Gambar 2.8 Diagram blok Sistem
Pada perancangan sistem ini,
handphone sistem telah terhubung pada
komputer dengan kabel data. Microphone
pada handphone sistem terhubung ke audio
out komputer untuk respon suara otomatis.
Sedangkan speaker pada handphone sistem
terhubung pada input dekoder DTMF
sebagai sinyal data DTMF. Dekoder DTMF
mempunyai output data digital 4 bit yang
akan
langsung
dihubungkan
ke
mikrokontroler ATMega16 untuk diolah.
Sebagai aktuator digunakan kipas dan lampu
serta untuk sensornya menggunakan sensor
suhu LM35DZ.
Sebagai contoh penggunaan sistem,
pada awalnya handphone user menghubungi
handphone sistem, setelah tersambung,
maka akan diangkat otomatis oleh software
Delphi. Kemudian user diberikan menu
penggunaan sistem dengan respon suara
otomatis. Misalkan jika ada input nada
DTMF tombol 1, maka mikrokontroler akan
merespon dengan menyalakan lampu dan
langsung memberitahukan ke software
Delphi pada komputer untuk memberikan
respon suara otomatis ke user bahwa lampu
telah menyala. Hal yang sama juga terjadi
pada input nada DTMF tombol 8 yang
memerintahkan untuk meminta data
temperatur sensor suhu yang kemudian
software Delphi akan
menterjemahkan
angka yang tampil menjadi suara sesuai
dengan angka yang dibaca saat itu. Untuk
tombol yang lain juga sama prosesnya,
tetapi berbeda sesuai fungsinya masingmasing.
Set point temperatur untuk warning
sistem bisa diatur sesuai kebutuhan.
Pengaturan tersebut ada di software Delphi.
Nomer handphone user atau admin juga bisa
di set sesuai kebutuhan. Jika temperatur
melebihi set point, maka software Delphi
akan memberikan respon berupa perintah
autocall ke handphone sistem untuk
melakukan panggilan pada user atau admin
sebagai peringatan bahwa terjadi kebakaran.
Analisa Data
Grafik Kalibrasi Sensor Suhu LM35DZ
Terhadap Thermometer Raksa
Sensor Suhu LM35DZ
(bit)
200
y = 2.034x + 0.529
R² = 0.999
150
100
50
0
0
20
40
60
Temperatur Thermometer Raksa
(Celcius)
80
Series1
Grafik 2.9 Grafik Kalibrasi Sensor Suhu LM35DZ
Dari grafik pada Gambar 2.9 bisa
diketahui kepresisian sensor suhu LM35DZ
mendekati temperatur thermometer raksa.
Untuk legenda segitiga biru menunjukkan
data temperatur sensor, sedangkan untuk
garis hitam lurus menunjukkan regresi linear
data sensor. Dari regresi linear yang
dilakukan diperoleh persamaan korelasi
antara sensor terhadap thermometer raksa.
Persamaan
tersebut
yaitu
Y=2.034X+0.529, dimana Y adalah variabel
dependent yang dipengaruhi oleh variabel
lain (sensor suhu) dan X adalah variabel
bebas(independent) atau variabel yang tidak
dipengaruhi variabel lain(Thermometer
Raksa). Dari persamaan tersebut diperoleh
nilai temperatur yang akan ditampilkan di
program Delphi dengan memasukkan data
sensor pada tabel 4.2 dalam nilai bit
kedalam variabel X. Perhitungan tersebut
telah diprogram didalam mikrokontroler
ATMega16. Keseksamaan sensor sebesar
99,9% terhadap thermometer raksa. Dari
hasil kalibrasi ini sudah cukup membuktikan
bahwa sensor suhu LM35DZ mempunyai
nilai temperatur yang presisi.
Pengujian Program Delphi
Pengujian program Delphi dilakukan
untuk mengetahui keberhasilan program
menampilkan data temperatur, memberikan
respon suara dan eksekusi perintah autocall
jika suhu ruangan melebihi dari set point.
Dari tampilan program Delphi tersebut
algoritma pembacaan temperatur yang
dikirimkan oleh mikrokontroler berjalan
dengan baik. Begitu juga dengan set point
autocall untuk alarm atau sistem peringatan
kebakaran juga berjalan dengan baik.
Gambar 4.2 adalah tampilan program Delphi
hasil dari pengujian program untuk
menampilkan data temperatur sensor suhu
LM35DZ.
Gambar 2.10 Tampilan program Delphi
Pengujian
selanjutnya
adalah
pengujian respon suara program yang
diperlihatkan oleh tabel respon suara
terhadap
penekanan
tombol
keypad
handphone user seperti pada Tabel 4.4.
Pengujian warning system ini juga berhasil
sesuai dengan algoritma program Delphi.
Tabel 4.4 Pengujian respon suara program Delphi
Pembahasan
No.
Tombol
yang
ditekan
1
1
2
2
3
4
3
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
0
11
*
12
#
Respon suara
program
Delphi
“Lampu
menyala”
“Kipas
menyala”
“Lampu mati”
“Kipas mati”
“Semua alat
menyala”
“Semua alat
mati”
“Kondisi alat
saat ini adalah
(kondisi
terakhir)”
“Temperatur
saat ini adalah
(temperatur
terakhir)”
-tidak ada
respon karena
memang tidak
dipakai“Terimakasih,
panggilan akan
diakhiri”
-Mengulang
petunjuk
penggunaan
sistem-reset alat dan
software-
Aktutator
Lampu ON
Kipas ON
Lampu OFF
Kipas OFF
Lampu+Kipas
ON
Lampu+Kipas
OFF
-
-
-
-
-
Pengujian respon suara pada program
Delphi memberikan hasil yang baik dan
sesuai dengan algoritma program untuk
menjalankan file suara yang telah direkam
sebelumnya.
Untuk pengujian autocall warning
system, jika temperatur melebihi set point
maka program Delphi akan memerintahkan
handphone menghubungi nomer user/admin
yang ada di tampilan program. Kemudian
kipas akan otomatis menyala sampai ada
perintah dari user untuk mematikannya.
Sistem terpadu dalam tugas akhir ini
memanfaatkan DTMF untuk pengendalian
dan pengamatan data sensor suhu LM35DZ.
Untuk menerjemahkan nada DTMF
digunakan IC dekoder MT8870. Pada IC
MT8870 nada DTMF yang diterima
dikonversi dalam bentuk output data biner
4bit. IC MT8870 hanya bisa menerima
frekuensi suara sesuai dengan standar
frekuensi nada DTMF. Jika ada frekuensi
suara yang masuk di luar dengan standar
frekuensi DTMF maka IC DTMF tidak akan
merespon suara tersebut. Nada DTMF yang
masuk akan difilter menggunakan bandpass
filter high group dan bandpass filter low
group. Kemudian frekuensi yang telah
difilter tersebut masuk ke Schmitt Trigger
untuk mengubah sinyal frekuensi menjadi
sinyal gelombang kotak. Setelah itu sinyal
gelombang kotak akan dimasukkan pada
blok digital detect circuit untuk mengetahui
nilai frekuensinya. Keluaran nilai frekuensi
ini akan diubah dalam bentuk data biner 4
bit sesuai dengan inputan nada DTMF.
Sensor LM35DZ akan melakukan
penginderaan dengan kenaikan tegangan
keluaran sebesar 10mV/ºC. Pada datasheet
juga dituliskan bahwa akurasi tegangan
keluaran untuk setiap kenaikan suhu 1°C
adalah 10 ± 0.2 mV. Pada tugas akhir ini,
tegangan kerja sensor yang digunakan
adalah 5 V agar tegangan output sensor
sinkron dengan Vcc alat dan Vref ADC.
Tugas akhir ini menggunakan
simulasi ruangan berupa miniplan yang
dapat dilihat blok diagramnya pada Gambar
3.7. Miniplan ini berupa kotak dengan tutup
diatasnya berukuran panjang x lebar x tinggi
berturut-turut adalah 37 cm x 30 cm x 22
cm. Lampu neon kecil diletakkan di atas
tutup kotak untuk simulasi peralatan listrik
yang akan dikontrol. Kipas diletakkan
disamping kotak untuk simulasi aktuator
apabila terjadi kebakaran. Sedangkan sensor
berada disisi berhadapan dengan kipas.
Dibawah sensor diletakkan lampu bohlam
15 watt yang berfungsi sebagai simulasi
kenaikan panas dalam ruangan yang
mengindikasikan adanya bahaya berupa
kebakaran. Lampu bohlam ini dikontrol
manual untuk menaikkan temperatur sensor.
Jika temperatur sama dengan set point maka
autocall akan aktif kemudian kipas akan
menyala
dan
disimulasikan
sebagai
pemadam api. Kipas akan mati sampai user
melakukan pengendalian langsung.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem yang dibuat bekerja dengan baik
dan bisa mengendalikan serta monitoring
jarak jauh
2. Sinyal nada DTMF dapat dimanfaatkan
sebagai media kontrol monitoring.
3. Program Delphi yang telah dibuat bekerja
dengan baik dan bisa merubah inputan
data sensor ke dalam bentuk suara sesuai
algoritma
program
yang
telah
direncanakan
4. Autocall warning system berjalan dengan
baik sesuai dengan set point yang telah
ditentukan pada program Delphi.
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto,Heri, 2008 ,”Pemrograman
Mikrokontroller AVR ATMEGA 16,
Bandung : INFORMATIKA.
Budiharto, Widodo. 2008. “Mikrokontroler
AVR ATmega16”. Jakarta : Elex Media
Komputindo dan Gramedia.
Iswanto.2008. “Antarmuka Port Paralel dan
Port Serial”.Yogyakarta : Gava Media.
Ogata, Katsuhiko (1997). “Teknik Kontrol
Automatik jilid 1 edisi kedua”. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Tooley, Mike.2002.”Rangkaian
Elektronik,Prinsip dan
Aplikasinya”.Jakarta: Penerbit Erlangga.
International Telecommunication Union.”ITUT-REC-Q.23-TECHNICAL FEATURES
OF PUSH-BUTTON TELEPHONE
SETS”.ITU Official Website.
International Telecommunication Union.”ITUT-REC-Q.24- MULTIFREQUENCY
PUSH-BUTTON SIGNAL
RECEPTION”.ITU Official Website.
……….PENGENDALIAN JARAK JAUH
PERANGKAT ELEKTRONIK DENGAN
GELOMBANG RADIO
http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/file
s/hal-35-43-gatot-gabung-ok.pdf
……….LM35DZ Datasheet
http://www.national.com/ds/LM/LM35.pdf
……….ATMega16 Datasheet
http://www.atmel.com/dyn/resources/prod
_documents/doc2466.pdf
……….IC DTMF Decoder CM8870
Datasheet
http://www.atmel.com/dyn/resources/prod
_documents/doc2246.pdf
……….AT Command Set For Nokia GSM
Products
http://www.developer.nokia.com/Com
munity/Wiki/AT_Commands
Download