PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM TERPADU BERBASIS SINYAL DTMF PADA HANDPHONE SEBAGAI PENGENDALI PERALATAN LISTRIK DAN MONITORING SUHU RUANGAN Dwi Adi Kurnia, Lila Yuwana, M.Si Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya e-mail : [email protected] ABSTRAK Telah dilakukan perancangan dan pembuatan sistem terpadu berbasis sinyal DTMF pada handphone sebagai pengendali peralatan listrik dan monitoring suhu ruangan. Pada tugas akhir ini nada DTMF yang dihasilkan oleh penekanan keypad handphone user atau admin dikirimkan melalui media jaringan seluler GSM kepada handphone yang berada pada alat. Nada DTMF tersebut digunakan untuk melakukan pengendalian peralatan listrik (lampu dan kipas) dan pengamatan data sensor suhu. Program Delphi digunakan untuk memberikan respon konfirmasi berupa suara sesuai dengan nada DTMF yang masuk ke dekoder DTMF. Sistem ini menggunakan sensor suhu LM35DZ untuk mendeteksi temperatur. Keluaran sensor suhu akan diproses oleh mikrokontroler ATMega16 yang selanjutnya temperatur akan dikirimkan ke program Delphi untuk ditampilkan. Jika temperatur lebih besar atau sama dengan set point, maka program Delphi akan memerintahkan handphone untuk melakukan autocall sebagai peringatan kepada user atau admin dan mengaktifkan kipas secara otomatis.. Kata kunci: DTMF, sensor suhu, dekoder DTMF, Delphi, handphone Pendahuluan Kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi yang sangat pesat telah memberikan banyak sekali manfaat untuk masyarakat dan dunia. Salah satunya adalah handphone yang banyak sekali digunakan manusia dalam melakukan komunikasi untuk keperluan kebutuhan sehari – hari. Hubungan komunikasi dapat dengan mudah dilakukan dengan jarak yang hampir tidak terbatas, baik menggunakan handphone, atau internet. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi yang ada saat ini dapat juga digabungkan dengan bidang lainnya seperti bidang instrumentasi. Peran telekomunikasi dalam bidang instrumentasi dapat digunakan sebagai media untuk pengiriman data dan pengendalian. Tujuannya adalah memberikan kemudahan dalam melakukan pengamatan dan pengendalian. Karena selama ini dalam melakukan hal tersebut seringkali dilakukan dengan datang langsung pada tempatnya dan terbatas jarak. Banyak sekali kemajuan teknologi yang berkembang untuk memberikan kemudahan dalam pengamatan dan pengendalian. Dalam tugas akhir ini dibuat sistem pengamatan suhu ruangan dan pengendalian peralatan listrik yang dapat diakses melalui jaringan telekomunikasi dengan memanfaatkan sinyal DTMF dengan media panggilan suara pada handphone. baik, namun dapat mentransfer kalor cukup cepat dengan konveksi. Konveksi adalah proses dimana kalor ditransfer dengan pergerakan molekul dari satu tempat ke tempat yang lain. Suhu dan Kalor Suhu adalah salah satu besaran fisis yang menyatakan derajat panas atau dingin suatu benda. Semakin tinggi suhu suatu benda maka semakin panas benda tersebut dan bila semakin rendah suhu suatu benda maka semakin dingin suhu suatu benda. Secara mikroskopis, setiap atom dalam suatu benda masing – masing bergerak, baik dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda, semakin tinggi energi getaran dari atom – atom penyusun benda maka semakin tinggi suhu benda tersebut. Alat untuk mengukur besaran suhu adalah thermometer. Ada empat macam thermometer antara lain Celcius (0C), Reamur (0R), Fahrenheit (0F), dan Kelvin (K). Dalam penerapannya, kalor dapat mengalami perpindahan dan ada tiga macam perpindahan kalor, antara lain: 1. Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara. 2. Konduksi adalah rambatan kalor yang tidak diikuti perpindahan partikel-partikel zat perantara suatu benda. 3. Konveksi adalah rambatan kalor yang diikuti perpindahan partikelpartikel zat perantara pada fluida. Walaupun zat cair dan gas umumnya bukan merupakan penghantar kalor yang Gambar 2.1 Peristiwa Konveksi Ketika sepanci air dipanaskan (Gambar 2.1), arus konveksi terjadi sementara air yang dipanaskan di bagian bawah panci naik karena massa jenisnya berkurang dan digantikan oleh air yang lebih dingin diatasnya. Prinsip ini banyak digunakan pada sistem pemanas, seperti sistem radiator air panas. Perpindahan panas secara konveksi dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain : aliran laminer atau turbulen, permukaan rata atau melengkung, jenis fluida (zat cair atau gas). Sistem Kontrol Loop Tertutup Sistem kendali umpan balik seringkali disebut sebagai Sistem kendali loop tertutup. Pada Sistem kendali loop tertutup, sinyal umpan balik (yang mungkin sinyal keluarannya sendiri atau fungsi dari sinyal keluaran dan turunannya), disajikan ke Pengendali sedemikian rupa untuk mengurangi kesalahan dan membawa keluaran sistem ke nilai yang dikehendaki. (Ogata,1997). Pada sistem kendali loop tertutup, sinyal kesalahan yang bekerja, yaitu perbedaan antara sinyal input dan sinyal umpan balik diinputkan ke kontroller sedemikian rupa untuk mengurangi kesalahan. Gambar 2.2 Diagram Blok Sistem kendali Loop Tertutup digunakan adalah LM35DZ yang memiliki karakteristik : 1. Memiliki perubahan yang linier 10 mV/0C, 2. Tegangan supply 4 sampai 30 Volt, 3. Range kerja antara 0 0C – 1000C 4. Akurasi 0.50C pada suhu ruang 5. Current Drain < 60µA (National Data Acquitition Datasheet, National Semiconductor,November 2000). Sistem Kontrol Loop Terbuka Sistem Kendali loop terbuka, keluaranya tidak mempengaruhi input ( tidak ada umpan balik ) Atau dengan kata lain sistem kendali loop terbuka keluarannya (output) tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan inputnya. Akibatnya ketetapan dari sistem tergantung dari kalibrasi. Pada umumnya, sistem kendali loop terbuka tidak tahan terhadap gangguan luar. Suatu sistem yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kendali disebut Sistem kendali loop terbuka. (Ogata,1997). Gambar 2.3 Diagram Blok Sistem Loop Terbuka Sensor Suhu Sensor suhu merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis berupa suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan sebagai outputnya. Sensor suhu ini akan merubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat dengan mudah dianalisis besarannya. Tegangan ini kemudian dapat digunakan untuk pengukuran temperatur dengan memanfaatkan perubahan tegangan terhadap temperatur. Dalam sistem pengendalian ini, sensor suhu yang Gambar 2.4 Sensor Suhu LM35DZ Gambar 2.2 menunjukan bentuk fisik dari LM35DZ tampak depan dan tampak bawah. 3 pin LM35DZ menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35DZ, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35DZ yang dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 Volt. Pin 3 sebagai Ground. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajat celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut : .................1 Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35DZ dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35DZ sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35DZ berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya. Mikrokontroler ATmega 16 Mikrokontroller AVR merupakan salah satu jenis microcontroller buatan Atmel yang didesain dengan teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer) dan menggunakan arsitektur harvard ( dengan memori dan bus yang terpisah untuk program dan data). Instruksi dalam program memori dijalankan dengan single level pipelining, ketika satu instruksi dijalankan, instruksi selanjutnya telah siap diambil dari program memori. Register AVR yang dapat diakses secara cepat berisi 32x8 bit general purpose register dengan waktu akses satu siklus clock, ini memungkinkan adanya operasi single cylce Arithmatic Logic Unit (ALU). mewakili tombol 0 sampai 9, * dan # pada keypad handphone. Pada sistem penekanan ini nilai frekuensi dan tata letak dari setiap tombol telah distandarkan secara internasional. DTMF dalam aplikasinya adalah teknik pengiriman angka yang membentuk nomor telepon tujuan yang dikodekan dengan dua nada yang dipilih dari delapan buah frekuensi yang sudah ditentukan. Frekuensi tersebut adalah : 697 Hz, 770 Hz, 852 Hz, 941 Hz, 1209 Hz, 1336 Hz, 1477 Hz, dan 1633 Hz. Seperti yang terlihat pada gambar 2.1 simbol angka 1 dikodekan dengan 697 Hz dan 1209 Hz, simbol angka 9 dikodekan dengan 852 Hz dan 1477 Hz dan seterusnya. Kombinasi dari 8 frekuensi tersebut bisa dipakai untuk mengkodekan 16 tanda, tetapi pada handphone simbol „A‟, ‟B‟, „C‟, dan „D‟ tidak dipakai. Sedangkan simbol “*” biasanya disebut star atau asterisk dan simbol “#” disebut pagar. Walaupun banyak pemakai telepon tidak mempergunakan digit ini, tetapi biasanya dalam dialing nomor telepon kedua simbol tersebut digunakan untuk keperluan control seperti pada mesin penjawab telepon, control repeater, elektronik banking dan lain-lain. DTMF (Dual-Tone Multi-Frequency) Setelah beralih ke teknologi digital pada handphone maupun pesawat telepon modern, cara meminta nomor sambungan telepon tidak lagi dengan cara memutar piringan angka, tetapi dengan cara menekan tombol-tombol angka. Cara ini dikenal sebagai touchtone dialing sering juga disebut sebagai DTMF(Dual-Tone MultiFrequency). DTMF adalah kependekan dari Dual-Tone Multi-Frequency. DTMF menggunakan dua buah frekuensi yaitu frekuensi rendah dan frekuensi tinggi yang Gambar 2.5 Grup Frekuensi Rendah dan Tinggi Keypad Handphone Dekoder DTMF Dekoder DTMF merupakan penerima DTMF yang mengintegrasikan filter bandsplit dan fungsi – fungsi digital. Dekoder DTMF berfungsi untuk mengartikan sepasang nada persinyalan dan memberikan data keluaran yang sesuai dengan sinyal DTMF yang diterima. Bagian filter bandsplit digunakan untuk memisahkan nada – nada dari kelompok frekuensi rendah dan frekuensi tinggi, sedangkan dekoder digital menggunakan teknik penghitung digital untuk mendeteksi dan mengkodekan pasangan nada yang ada pada DTMF ke dalam bentuk kode biner 4 bit. MT8870 Gambar 2.6 IC DTMF Decoder MT8870 Secara fungsional, blok diagram IC MT8870 dapat dilihat pada Gambar 2.7 dibawah ini. Gambar 2.7 Blok Diagram MT8870 Sinyal masukan diambil langsung dari jalur telepon setelah melewati kapasitor coupling . Op-amp internal merupakan buffer bagi sinyal masukan, selain alasan fleksibel karena penguatan dapat diatur. Tahapan selanjutnya adalah mencegah frekuensi harmonik yang mungkin muncul dengan Low Pass Filter (LPF). Frekuensi nada panggilan 350 dan 440 Hz ditolak pada tahapan ketiga. Dua buah BPF membagi superposisi frekuensi DTMF menjadi komponen kelompok frekuensi atas dan kelompok frekuensi bawah. Schmitt trigger mengubah gelombang sinus menjadi gelombang segi empat. Gelombang segi empat ini diteruskan ke rangkaian pendeteksi digital yang akan menghitung periode rata-rata dari dua gelombang segi empat yang masuk. Sebagai clock referensi, rangkaian ini memerlukan osilator eksternal yang dapat diperoleh dengan sebuah kristal 3,579 MHz Bila dekoder mengenali adanya dua frekuensi yang sesuai, keluaran Early Steering (Est) akan menjadi keluaran aktif. Setiap hilangnya kondisi nada dari salah satu dua nada yang sesuai tersebut, akan membuat keluaran Early Steering (Est) berada dalam kondisi yang tidak aktif. Kehadiran dua nada atau frekuensi yang sesuai dan dikenali tersebut, kemudian akan dikonversikan ke dalam kode biner 4-bit dan dimasukkan ke dalam latch keluaran. Software Delphi Borland Delphi 7 merupakan bahasa pemrograman berbasis Windows . Delphi 7 dapat membantu untuk membuat berbagai macam aplikasi yang berjalan di sistem operasi Windows , mulai dari sebuah program sederhana sampai dengan program yang berbasiskan client/server atau jaringan. Delphi , termasuk aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi akuisisi data. Untuk mempermudah programmer dalam membuat program aplikasi, Delphi menyediakan fasilitas pemrograman yang sangat lengkap. Fasilitas pemrograman tersebut dibagi dalam dua kelompok, yaitu object dan bahasa pemrograman. Secara ringkas object adalah suatu komponen yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat dilihat ( visual ). Object biasanya dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu. Sedangkan bahasa pemrograman secara singkat dapat disebut sebagai sekumpulan teks yang mempunyai arti tertentu dan disusun dengan aturan tertentu serta untuk menjalankan tugas tertentu. Gabungan dari object dan bahasa pemrograman ini sering disebut sebagai bahasa pemrograman berorientasi object atau Object Oriented Programming (OOP). Bahasa pemrograman Delphi merupakan pengembangan dari bahasa Pascal. Beberapa kelebihan yang ada pada Borland Delphi 7 antara lain : 1. Berbasis Object Oriented Programming ( OOP ). setiap bagian yang ada pada program dipandang sebagai suatu object yang mempunyai sifat – sifat yang dapat diubah dan diatur. 2. Dibuat dapat langsung didistribusikan dan dijalankan pada komputer dengan operating system Windows tanpa perlu menyertakan file DLL dari luar. 3. Mempunyai tampilan yang user friendly. 4. Kecepatan kompilasi yang cepat. 5. Aplkasi yang dihasilkan merupakan File Executable (*.exe). 6. Mudah membuat koneksi ke berbagai aplikasi database(MySQL, SQL server, Oracle, Access, dll). Metodologi Gambar 2.8 Diagram blok Sistem Pada perancangan sistem ini, handphone sistem telah terhubung pada komputer dengan kabel data. Microphone pada handphone sistem terhubung ke audio out komputer untuk respon suara otomatis. Sedangkan speaker pada handphone sistem terhubung pada input dekoder DTMF sebagai sinyal data DTMF. Dekoder DTMF mempunyai output data digital 4 bit yang akan langsung dihubungkan ke mikrokontroler ATMega16 untuk diolah. Sebagai aktuator digunakan kipas dan lampu serta untuk sensornya menggunakan sensor suhu LM35DZ. Sebagai contoh penggunaan sistem, pada awalnya handphone user menghubungi handphone sistem, setelah tersambung, maka akan diangkat otomatis oleh software Delphi. Kemudian user diberikan menu penggunaan sistem dengan respon suara otomatis. Misalkan jika ada input nada DTMF tombol 1, maka mikrokontroler akan merespon dengan menyalakan lampu dan langsung memberitahukan ke software Delphi pada komputer untuk memberikan respon suara otomatis ke user bahwa lampu telah menyala. Hal yang sama juga terjadi pada input nada DTMF tombol 8 yang memerintahkan untuk meminta data temperatur sensor suhu yang kemudian software Delphi akan menterjemahkan angka yang tampil menjadi suara sesuai dengan angka yang dibaca saat itu. Untuk tombol yang lain juga sama prosesnya, tetapi berbeda sesuai fungsinya masingmasing. Set point temperatur untuk warning sistem bisa diatur sesuai kebutuhan. Pengaturan tersebut ada di software Delphi. Nomer handphone user atau admin juga bisa di set sesuai kebutuhan. Jika temperatur melebihi set point, maka software Delphi akan memberikan respon berupa perintah autocall ke handphone sistem untuk melakukan panggilan pada user atau admin sebagai peringatan bahwa terjadi kebakaran. Analisa Data Grafik Kalibrasi Sensor Suhu LM35DZ Terhadap Thermometer Raksa Sensor Suhu LM35DZ (bit) 200 y = 2.034x + 0.529 R² = 0.999 150 100 50 0 0 20 40 60 Temperatur Thermometer Raksa (Celcius) 80 Series1 Grafik 2.9 Grafik Kalibrasi Sensor Suhu LM35DZ Dari grafik pada Gambar 2.9 bisa diketahui kepresisian sensor suhu LM35DZ mendekati temperatur thermometer raksa. Untuk legenda segitiga biru menunjukkan data temperatur sensor, sedangkan untuk garis hitam lurus menunjukkan regresi linear data sensor. Dari regresi linear yang dilakukan diperoleh persamaan korelasi antara sensor terhadap thermometer raksa. Persamaan tersebut yaitu Y=2.034X+0.529, dimana Y adalah variabel dependent yang dipengaruhi oleh variabel lain (sensor suhu) dan X adalah variabel bebas(independent) atau variabel yang tidak dipengaruhi variabel lain(Thermometer Raksa). Dari persamaan tersebut diperoleh nilai temperatur yang akan ditampilkan di program Delphi dengan memasukkan data sensor pada tabel 4.2 dalam nilai bit kedalam variabel X. Perhitungan tersebut telah diprogram didalam mikrokontroler ATMega16. Keseksamaan sensor sebesar 99,9% terhadap thermometer raksa. Dari hasil kalibrasi ini sudah cukup membuktikan bahwa sensor suhu LM35DZ mempunyai nilai temperatur yang presisi. Pengujian Program Delphi Pengujian program Delphi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program menampilkan data temperatur, memberikan respon suara dan eksekusi perintah autocall jika suhu ruangan melebihi dari set point. Dari tampilan program Delphi tersebut algoritma pembacaan temperatur yang dikirimkan oleh mikrokontroler berjalan dengan baik. Begitu juga dengan set point autocall untuk alarm atau sistem peringatan kebakaran juga berjalan dengan baik. Gambar 4.2 adalah tampilan program Delphi hasil dari pengujian program untuk menampilkan data temperatur sensor suhu LM35DZ. Gambar 2.10 Tampilan program Delphi Pengujian selanjutnya adalah pengujian respon suara program yang diperlihatkan oleh tabel respon suara terhadap penekanan tombol keypad handphone user seperti pada Tabel 4.4. Pengujian warning system ini juga berhasil sesuai dengan algoritma program Delphi. Tabel 4.4 Pengujian respon suara program Delphi Pembahasan No. Tombol yang ditekan 1 1 2 2 3 4 3 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 0 11 * 12 # Respon suara program Delphi “Lampu menyala” “Kipas menyala” “Lampu mati” “Kipas mati” “Semua alat menyala” “Semua alat mati” “Kondisi alat saat ini adalah (kondisi terakhir)” “Temperatur saat ini adalah (temperatur terakhir)” -tidak ada respon karena memang tidak dipakai“Terimakasih, panggilan akan diakhiri” -Mengulang petunjuk penggunaan sistem-reset alat dan software- Aktutator Lampu ON Kipas ON Lampu OFF Kipas OFF Lampu+Kipas ON Lampu+Kipas OFF - - - - - Pengujian respon suara pada program Delphi memberikan hasil yang baik dan sesuai dengan algoritma program untuk menjalankan file suara yang telah direkam sebelumnya. Untuk pengujian autocall warning system, jika temperatur melebihi set point maka program Delphi akan memerintahkan handphone menghubungi nomer user/admin yang ada di tampilan program. Kemudian kipas akan otomatis menyala sampai ada perintah dari user untuk mematikannya. Sistem terpadu dalam tugas akhir ini memanfaatkan DTMF untuk pengendalian dan pengamatan data sensor suhu LM35DZ. Untuk menerjemahkan nada DTMF digunakan IC dekoder MT8870. Pada IC MT8870 nada DTMF yang diterima dikonversi dalam bentuk output data biner 4bit. IC MT8870 hanya bisa menerima frekuensi suara sesuai dengan standar frekuensi nada DTMF. Jika ada frekuensi suara yang masuk di luar dengan standar frekuensi DTMF maka IC DTMF tidak akan merespon suara tersebut. Nada DTMF yang masuk akan difilter menggunakan bandpass filter high group dan bandpass filter low group. Kemudian frekuensi yang telah difilter tersebut masuk ke Schmitt Trigger untuk mengubah sinyal frekuensi menjadi sinyal gelombang kotak. Setelah itu sinyal gelombang kotak akan dimasukkan pada blok digital detect circuit untuk mengetahui nilai frekuensinya. Keluaran nilai frekuensi ini akan diubah dalam bentuk data biner 4 bit sesuai dengan inputan nada DTMF. Sensor LM35DZ akan melakukan penginderaan dengan kenaikan tegangan keluaran sebesar 10mV/ºC. Pada datasheet juga dituliskan bahwa akurasi tegangan keluaran untuk setiap kenaikan suhu 1°C adalah 10 ± 0.2 mV. Pada tugas akhir ini, tegangan kerja sensor yang digunakan adalah 5 V agar tegangan output sensor sinkron dengan Vcc alat dan Vref ADC. Tugas akhir ini menggunakan simulasi ruangan berupa miniplan yang dapat dilihat blok diagramnya pada Gambar 3.7. Miniplan ini berupa kotak dengan tutup diatasnya berukuran panjang x lebar x tinggi berturut-turut adalah 37 cm x 30 cm x 22 cm. Lampu neon kecil diletakkan di atas tutup kotak untuk simulasi peralatan listrik yang akan dikontrol. Kipas diletakkan disamping kotak untuk simulasi aktuator apabila terjadi kebakaran. Sedangkan sensor berada disisi berhadapan dengan kipas. Dibawah sensor diletakkan lampu bohlam 15 watt yang berfungsi sebagai simulasi kenaikan panas dalam ruangan yang mengindikasikan adanya bahaya berupa kebakaran. Lampu bohlam ini dikontrol manual untuk menaikkan temperatur sensor. Jika temperatur sama dengan set point maka autocall akan aktif kemudian kipas akan menyala dan disimulasikan sebagai pemadam api. Kipas akan mati sampai user melakukan pengendalian langsung. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem yang dibuat bekerja dengan baik dan bisa mengendalikan serta monitoring jarak jauh 2. Sinyal nada DTMF dapat dimanfaatkan sebagai media kontrol monitoring. 3. Program Delphi yang telah dibuat bekerja dengan baik dan bisa merubah inputan data sensor ke dalam bentuk suara sesuai algoritma program yang telah direncanakan 4. Autocall warning system berjalan dengan baik sesuai dengan set point yang telah ditentukan pada program Delphi. DAFTAR PUSTAKA Andrianto,Heri, 2008 ,”Pemrograman Mikrokontroller AVR ATMEGA 16, Bandung : INFORMATIKA. Budiharto, Widodo. 2008. “Mikrokontroler AVR ATmega16”. Jakarta : Elex Media Komputindo dan Gramedia. Iswanto.2008. “Antarmuka Port Paralel dan Port Serial”.Yogyakarta : Gava Media. Ogata, Katsuhiko (1997). “Teknik Kontrol Automatik jilid 1 edisi kedua”. Jakarta : Penerbit Erlangga. Tooley, Mike.2002.”Rangkaian Elektronik,Prinsip dan Aplikasinya”.Jakarta: Penerbit Erlangga. International Telecommunication Union.”ITUT-REC-Q.23-TECHNICAL FEATURES OF PUSH-BUTTON TELEPHONE SETS”.ITU Official Website. International Telecommunication Union.”ITUT-REC-Q.24- MULTIFREQUENCY PUSH-BUTTON SIGNAL RECEPTION”.ITU Official Website. ……….PENGENDALIAN JARAK JAUH PERANGKAT ELEKTRONIK DENGAN GELOMBANG RADIO http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/file s/hal-35-43-gatot-gabung-ok.pdf ……….LM35DZ Datasheet http://www.national.com/ds/LM/LM35.pdf ……….ATMega16 Datasheet http://www.atmel.com/dyn/resources/prod _documents/doc2466.pdf ……….IC DTMF Decoder CM8870 Datasheet http://www.atmel.com/dyn/resources/prod _documents/doc2246.pdf ……….AT Command Set For Nokia GSM Products http://www.developer.nokia.com/Com munity/Wiki/AT_Commands