untuk apa manusia hidup?

advertisement
FALSAFAH EKONOMI ISLAM
Oleh
Muhammad Ismail Yusanto
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bagianmu
dari (kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berbuat kerusakan”
(al-Qashash 77)
Falsafah Ekonomi Islam
1. Kegiatan ekonomi diorientasikan bagi
pencapaian kebahagiaan hidup di akhirat
2. Ekonomi diarahkan bagi tercapainya
kesejahteraan, kemajuan material dan
kebahagiaan hidup manusia di dunia
3. Kegiatan ekonomi harus dilakukan dalam
pola interaksi sesama manusia secara baik
4. Harus dihindari kegiatan ekonomi yang
merusak fisik maupun tatanan kehidupan
manusia
Hidup di Dunia
Mati
Lahir
Dari Mana?
Kehidupan
sebelum dunia
Ke Mana?
Untuk Apa?
Kehidupan dunia
Kehidupan
setelah Dunia
Hubungan antar tiga simpul
AL-’UQDATU AL-KUBRA
(SIMPUL BESAR)
- Simpul semua pertanyaan
- Bila terurai maka terurai pula
pertanyaan cabang
TIGA PERTANYAAN MENDASAR
MANUSIA
DARI MANA MANUSIA BERASAL?
UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
KEMANA SETELAH MATI ?
Harus dijawab
Jawaban dari simpul besar,
sebagai ……..
 Aqidah
 Fikrah kulliyah
 Qaidah fikriyah
 Al-Nadzratu fi al-hayati al-
dunya
– Mempengaruhi gaya hidup
– Menentukan kualitas hidup
ADA DUA MACAM JAWABAN
JAWABAN ISLAM
JAWABAN SEKULER
 Manusia diciptakan Allah  Manusia diciptakan Tuhan
 Hidup untuk beribadah
 Hidup untuk mencari
kepada-Nya
kepuasan jasmani
 Setelah mati akan hidup
 Setelah mati, akan ada hidup
abadi di alam akherat: di
yang abadi di alam lain (?),
sorga atau neraka
atau pasti di sorga karena
sudah diampuni
 Tergantung hidupnya di
dunia: beriman atau tidak;  Alam nanti tidak ada
bila beriman, taat atau
hubungan dengan sekarang
tidak
(?)
(Sumber: wahyu Allah)
(Sumber: pemikiran spekulatif)
MANA JAWABAN YANG BENAR?
 Yang benar adalah yang bersumber dari al-
Qur’an
 Pemikiran spekulatif tidak berdasar.
Nilainya bisa benar bisa salah
 Tapi bila terdapat sumber yang pasti benar,
maka pemikiran spekulatif tentang hakekat
hidup di dunia pasti salah adanya.
MAKA……
DARI MANA
Manusia,
alam semesta dan
kehidupan berasal?
DICIPTAKAN ALLAH
UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
 BERIBADAH KEPADA ALLAH
 Makna ibadah adalah tha’atullah wa khudlu’u lahu wa
iltizamu ma syara’a minaddini (taat kepada Allah tunduk
padanya dan berpegang teguh pada apa yang telah
disyariatkan di dalam agama Islam)
 Jadi, kehidupan dunia dengan sebelumnya terikat dengan
hubungan penciptaan, perintah dan larangan (shilatu alkhalq dan shillatul awamir wan nawahi )
 Kehidupan dunia dengan sesudahnya terikat dengan
kebangkitan dan perhitungan (shilatul ba’tsi wan nushur
dan shillatul muhasabah)
MACAM IBADAH
Makna Khusus
Aktivitas hubungan dengan Allah
(Shalat, puasa, Zakat, do’a, dll)
Makna Umum
Segala aktivitas manusia
AMAL BERNILAI IBADAH
Amal Terbaik
Ikhlas hanya untuk
Allah SWT
Benar sesuai tuntunan
syariat Islam
KE MANA SETELAH MATI
Dibangkitkan kembali (Al Mukminun:15-16)
Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di dunia
Tiga prototipe manusia dan balasannya
Keyakinan
Perbuatan
Balasan
1. Muslim
Taat
Kekal di Surga
2. Muslim
Ingkar
Neraka lalu Surga
3. Kafir
Kekal di Neraka
Dalil ….
Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8)
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu
adalah sebaik-baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang
mengalir sungai-sungai di bawah. Mereka kekal di dalamnya
selamanya”
Tipologi 2
“… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu
orang-orang yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik.
Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat
diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada bekas sujud…..
(HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)
Tipologi 3 (Al Bayyinah:6)
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang
musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di
dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq”.
KEADAAN DI AKHIRAT
TIPOLOGI 1
Bahagia
TIPOLOGI 2
Menyesal kurang banyak beramal
(al-fajr:24)
TIPOLOGI 3
Menyesal lebih baik jadi tanah
(An naba’:40)
KESIMPULAN
Shillatul khalqi Shillatul ba’tsi wa nushur
Kehidupan
Sebelum
Dunia
Allah
Kehidupan
Dunia
Ibadah
Kehidupan
setelah
Dunia
Akherat
Shillatul awamir wa nawahi
Shillatul muhasabah
Hubungan 3 fase
kehidupan
Hubungan dengan
kehidupan dunia
Sebelum dunia
Sesudah dunia
Penciptaan
Kebangkitan
Perintah dan
Larangan
Perhitungan
DUA GAYA HIDUP
GAYA HIDUP ISLAMY
GAYA HIDUP SEKULER
 Hidup untuk beribadah
 Hidup untuk mencari
 Landasan iman
 Tolok ukur perbuatan aturan
Islam (halal dan haram)
 Orientasi hidup akherat dan
dunia
 Untuk untuk kemuliaan diri,
keluarga, umat dan perjuangan
agama (dakwah)
 Makna kebahagiaan: ridha
Allah




kesenangan jasmani
Landasan hawa nafsu
Tolok ukur perbuatan: manfaat
Orientasi hidup dunia semata
Hidup untuk kepentingan diri
dan keluarga sendiri
 Makna kebahagiaan:
tercapainya kepuasan jasmani
AKTUALISASI IBADAH TERUJUD PADA
KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN ISLAM
 Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau
tidak syirik)
 Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)
 Dalam urusan akhlaq (mulia)
 Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan
thayib selalu)
 Dalam urusan pakaian (menutup aurat)
 Dalam urusan keluarga (sakinah)
 Dalam urusan pekerjaan (profesional)
 Dalam urusan masyarakat (peduli)
 Dalam urusan dakwah (aktif terlibat)
Pemikiran dan Hukum tentang
- Kepemilikan
- Pemanfaatan kepemilikan
- Distribusi kekayaan
- Politik Ekonomi
- Ekonomi privat (fiqh muamalah
iqtishadiyah)
- Moneter
- Kelembagaan ekonomi Islam
- Manajemen
- Sumberdaya manusia
Muamalah iqtishadiyah diselenggarakan
secara suka rela
Dilakukan dengan akhlaq karimah
Tidak boleh ada yang mendzalimi dan
didzalimi
Hukuman buat yang melakukan pelanggaran
dalam bermuamalah secara benar
Pembelaan terhadap yang didzalimi
Amar ma’ruf nahi mungkar di tengah kegiatan
ekonomi masyarakat
Muamalah iqtishadiyah secara Islami
dilakukan demi kebaikan bersama
Tegaknya selalu sistem ekonomi Islam dan
ketaatan para pelaku ekonomi mutlak
diperlukan
Individu yang melanggar syariah dalam
ekonomi pasti akan menimbulkan kerusakan
Apalagi bila sistem ekonomi Islam diabaikan
Pasti akan timbul kerusakan di dunia dan
siksaan pedih di akhirat
WALLAHU’ALAM
BI AL-SHAWAB
Download