ISSN : 2087-0795 Vol. 8, No. 2, Desember 2016 83 ISSN : 2087-0795 PENDAHULUAN an, meskipun di dalam ajaran Al- A. Latar Belakang Ide Penciptaan Qur‟an keberadaan anjing diakui di Anjing diketahui sebagai he- dalam surah Al-Kahfi ayat 10-26. wan yang setia dan jujur yang mem Di Indonesia anjing dipan- punyai kemampuan indera pen- dang dengan sebelah mata, kebera dengaran dan penciuman yang -daan anjing di sekitar lingkungan sangat tajam. Sebagai hewan so- kadangkala sial yang hidup berdampingan de- lingkungan karena anjing dianggap ngan manusia, anjing mempunyai sebagai binatang haram, pandang- perilaku seperti halnya manusia ju- an ini tentu saja tidak benar dan ga. Kedekatan pola perilaku anjing sangat merendahkan ciptaan Tu- dengan manusia menjadikan anjing han. Tuhan menciptakan segala dapat dilatih, diajak bermain, ting- sesuatu di muka bumi ini dengan gal bersama manusia, dan diajak maksud dan manfaatnya sendiri- bersosialiasi dengan manusia atau sendiri, kemudian manusia harus anjing yang lain. Anjing memiliki po- belajar memahaminya melalui per- sisi unik dalam hubungan antar sahabatan antarspesies dianggap mengotori spesies. Kesetiaan dan pengabdian Melalui persahabatan antar yang ditunjukkan anjing sangat mi- spesies manusia dapat memahami rip dengan konsep manusia tentang tentang sifat kesetiaan seekor an- persahabatan. jing dalam melindungi tuannya Namun sebagai hewan yang dalam segala situasi, dan melalui sangat dekat dengan manusia saat hubungan ini manusia juga banyak ini kedudukan anjing sebagai saha- mendapat manfaat dari hewan cip- bat manusia hanya dapat diterima taan Tuhan ini. kalangan terbatas saja, sedangkan Penulis pada beberapa tahun sebagian masyarakat lainnya meng yang lalu pernah menjadi anggota -anggap anjing adalah binatang di IGSC (Indonesian German She- yang tidak berguna dan layak untuk pherd Club) Medan. Persahabatan dibasmi keberadaannya, misalnya di dalam kelompok ini dijalin atas dikalangan masyarakat Indonesia dasar kegemaran terhadap pemeli- yang mayoritas muslim, keberada- haraan anjing Gembala Jerman, an anjing dianggap sebagai najis selanjutnya melalui diskusi-diskusi yang harus dijauhkan dari lingkung- panjang pada saat pertemuan, ang- 84 Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 gota saling bertukar pikiran dan dan mempunyai pengalaman men- mendapatkan pencerahan tentang dalam dalam berinteraksi persahabatan manusia dengan he- anjing itu sendiri, namun bersaha- wan. Di Indonesia anjing dipandang bat dengan seekor anjing tidaklah dengan sebelah mata, keberadaan berjalan dengan mulus semulus se- anjing di sekitar lingkungan kadang seorang bersahabat dengan manu- kala dianggap mengotori lingkung- sia lainnya, banyak kendala yang an karena anjing dianggap sebagai dialami dalam persahabatan ini, mi binatang haram. Melalui kelompok -salnya, kendala fatwa haram, najis IGSC ini banyak dibahas cara pe- dan kotor yang melekat pada tubuh meliharaan, merawat dan melatih seekor anjing, juga pandangan ten anjing untuk berbagai keperluan, -tang penyakit rabies serta ke- disamping itu juga banyak dibahas buasaan seekor anjing yang dapat tentang pendapat-pendapat yang menyerang seseorang merupakan menyudutkan posisi anjing dalam hal yang tidak dapat dipandang kehidupan manusia dan cara men- sebelah mata. Namun dengan lan- cari solusi untuk mencapai pen- dasan kecintaan akan hubungan cerahan. antarspesies serta memahami ke- dengan Setelah mengadakan bebera- beradaan ciptaan Tuhan maka se- pa kali observasi tentang hubungan gala kendala dalam persahabatan antarspesies, dalam hal ini manusia ini dapat diminimalisir. Beberapa dengan anjing, manusia dapat me- pandangan tentang hubungan ma- mahami kesetiaan anjing. nusia dengan anjing dapat dilihat di Berda- sarkan pengalaman ini pula penulis merasakan bahwa sini: hubungan timbal balik ini sangat menarik untuk diangkat ke dalam sebuah a. Hubungan manusia dengan binatang dalam Islam judul penciptaan karya patung ber- Islam adalah ajaran yang me- judul: Hubungan Antarspesies: nebarkan kasih sayang dan rahmat Visualisasi Anjing Setia Dalam kepada seluruh alam semesta. Ti- Seni Patung. dak hanya membatasi kasih sayang Untuk memahami dan merasakan kesetiaan seseorang anjing, ja, namun makhluk lain juga harus bersahabat mendapatkan imbas rahmaniyah seekor haruslah hanya kepada sesama manusia sa- Vol. 8, No. 2, Desember 2016 85 ISSN : 2087-0795 dari ajaran disebabkan Islam karena ini. Hal Allah ini telah menciptakan kehidupan binatang yang hidup itu ada pahalanya.” (Baqi, 2002: 152) Jelaslah, dari surat dan hadis bersinggungan dengan kehidupan di atas dinyatakan bahwa Islam manusia, bahkan mempermudah amat memuliakan binatang. Meme- kehidupan manusia. nuhi kebutuhan binatang dihitung sebagai sebuah shadaqah, seperti Allah telah berfirman: “Dan binatang ternak telah diciptkan-Nya untuk kalian, padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, serta sebagiannya kalian makan. Dan kalian memperoleh keindahan padanya, ketika kalian membawanya kembali ke kandang dan ketika kalian melepaskannya. Dan ia mengangkut beban-beban kalian ke suatu negeri yang kalian tidak sanggup mencapainya, kecuali dengan susah payah. Sungguh, Rabb kalian benar-benar Maha Pengasih dan Penyayang. Dan (Dia telah menciptakan) kuda, baghal dan keledai untuk kalian tunggangi dan sebagai perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kalian ketahui”. (An Nahl [16]: 5-8). Dalam Hadis Abu Hurairah: “Nabi saw. Bersabda, “Suatu saat ada seseorang berjalan, ia merasa sangat haus, lalu ia turun ke sebuah sumur untuk minum daripadanya, kemudian ia keluar (dari sumur), tiba-tiba ada seekor anjing yang sedang menjilat-jilat tanah karena sangat haus, maka ia berkata, “ Binatang ini telah merasa haus sebagaimana yang saya rasakan.” Kemudian ia turun kembali ke dalam sumur dan mengisi sepatuya dengan air lalu digigitnya dengan mulutnya dan dibawanya naik ke atas sumur, lalu member minum pada anjing itu. Maka Allah memuji perbuatannya itu dan mengampuni dosanya.” Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah kami akan mendapatkan pahala dalam menolong binatang?” Beliau menjawab, “Dalam (menolong) setiap jiwa 86 juga memberi kepada man usia. Dalam sejarah peradaban Islam sendiri, hubungan harmonis antara manusia dengan binatang terjalin dengan baik, sebagai contoh adalah eratnya hubungan antara Ashabul Kahfi dengan anjing mereka. Islam menjauhkan pemeluknya dari perbuatan zalim terhadap binatang, Hadis Ibnu „Umar ra. Dari Sa‟ad bin Jubair di mana ia berkata: “Saya berada di sisi Ibnu „Umar, maka mereka melewati segolongan pemuda atau beberapa orang yang memasang seekor ayam betina untuk dijadikan sasaran memanah, maka ketika melihat Ibnu „Umar berkata “Siapa yang berbuat seperti ini? Sesungguhnya Nabi saw. Mengutuk orang yang berbuat begini.” (Baqi, 2002: 622) Dari beberapa hadis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antara manusia dengan binatang sebenarnya telah diatur Islam, keberadaan anjing sebenarnya tidak dilarang jika keberadaan- Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 nya untuk menjaga diri dari bahaya peliharaan, yang sudah berada di yang akan mengancam, misalnya de-kat kekayaan dan rumah. Namun, ha- abad yang lalu, anjing termasuk rus berhati-hati terhadap najisnya. kerabat yang bersifat Agama mengajarkan kebaikan dan Carnivora. Berbagai teori sejarah kelembutan pada hati umatnya, ba- anjing digali dan dikembangkan ik pada sesama manusia, maupun para peneliti untuk mengungkap pada hewan, dengan demikian ma- asal usulnya. (Budiana, 2002: 4) manusia Canidae sejak berabad- nusia sebagai makhluk yang sem- Pada masa lalu anjing dikenal purna wajib faham dan mengerti ta- sebagai bahan makanan manusia. tacara mencurahkan rasa kasih Anjing diburu dan kemudian di- sayang antarsesama makhluk cip- ternakkan, namun lama kelamaan taaNya. manusia belajar dari sifat baik dari peliharaannya ini. Selanjutnya an- b. Tinjauan tentang anjing Banyak binatang jing tidak lagi dijadikan sebagai ba- peliharaan han pangan, tetapi diajak sebagai yang hidup di sekitar manusia, di teman berburu dan sebagai penja- antaranya burung, ayam, anjing, ga lingkungan mereka dari se- kambing, dan sapi. Binatang ini ada rangan binatang buas pada saat ini yang jinak dan ada yang liar. Anjing manusia sudah mulai memahami adalah salah satunya. Anjing ada- bahwa anjing merupakan binatang kalanya bersifat baik dan bersaha- yang setia. bat, namun ada juga yang galak dan bertubuh besar sehingga me- c. Dog Art nakutkan orang yang melihatnya. Seni menggambarkan bina- Anjing yang jinak sangat disukai, tang dalam kehidupan manusia su- karena dapat bersahabat dengan dah dimulai sejak jaman purba, tuannya dan lingkungan, anjing temuan lukisan di dinding-dinding yang manis dan perangai penurut gua menunjukkan adanya hasrat membuat orang senang melihat manusia purba untuk merasakan se keindahannya. suatu kekuatan yang melebihi ke- Hal ini tergantung pada tingkat kuatan dirinya. Lukisan-lukisan di- kemampuan tuannya dalam melatih buat dalam bentuk cerita upacara peliharaannya. Sebagai binatang penghormatan nenek moyang, upa- Vol. 8, No. 2, Desember 2016 87 ISSN : 2087-0795 cara perkawinan, kesuburan, me- Tradisi menggambarkan he- minta hujan, berburu dan sebagai- wan seperti ini secara tidak disadari nya. Selanjutnya pada masa orang menjadi akar kreativitas manusia purba sudah mulai bercocok tanam, modern, karena pada dasarnya mereka muali tinggal di huma-huma kreativitas itu telah dimulai sejak di tepian hutan, setelah hutannya jaman purba. mulai tidak subur mereka mulai Dewasa ini penggambaran he berpindah dalam kelompok kecil -wan oleh manusia pada umumnya mencari penghidupan baru di hutan untuk sebuah alasan eksotisme lain. Pada masa bercocok tanam binatang, hal ini mungkin karena dan beternak ini manusia purba karena Si Seniman adalah salah mulai bersosialisasi dengan hewan, seorang pecinta binatang. Dari be- ada kalanya hewan digunakan se- berapa bagai sarana untuk berburu. Lu- sebenarnya tujuan utama manusia kisan-lukisan pada gua-gua yang modern menciptakan karya berso- menggambarkan binatang buruan sok binatang masih tetap seperti merupakan sebuah ritual keperca- yang dialami manusia purba, yaitu yaan untuk menambah kekuatan untuk dalam keberhasilan berburu bahan kekuatan dari jenis binatang yang pangan, sebagai contoh adalah ha- disayanginya dalam bentuk yang sil penelitian Dr Josep Roder dalam lebih modern, salah satu contoh Claire Holt: adalah Dog Art alasan yang membangun ditemui, spirit atau Dog Art adalah seni yang me“Bahkan saat ini ada beberapa situs di mana sesaji, termasuk tulang-tulang ikan dibawa ke patung-patung matutua dari kayu untuk memperkuat agar “binatang tidak berkurang” Nenek moyang yang jauh dari penduduk sekarang, pasti tergantung pada penangkapan ikan untuk hidupnya. Dengan demikian ikan dan perahu serta elemen-elemen matahari, bulan, laut, serta anginadalah sangat penting dalam kesadaran manusia, yaitu sumber dari kehidupan serta kesuburan”. (Holt, 2000: 5-6) lulu menggambarkan tentang anjing. Seorang seniman yang berkarya pada „warna‟ Dog Art umumnya adalah pecinta anjing. Untuk menggambarkan subjek anjing ini, seseorang haruslah mengenali anjing secara mendalam, sehingga ia dapat memahami, anatomi, proporsi, kebiasaan, jenis, postur dan sebagainya tentang anjing yang menjadi objek gambarnya. 88 Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 Berbicara tentang eksotisme B. Rumusan Masalah Penciptaan binatang, manusia selalu terpukau Manusia di dalam kehidup- pada pengabdian dan kesetiaan bi- annya akan selalu berhubungan natang yang dipikirkannya, selanjut dengan hewan, baik hewan pe- -nya manusia mengabadikannya da liharaan yang berfungsi sebagai -lam bentuk karya seni, hal ini juga hewan kesayangan, atau hewan terjadi pada seniman Dog Art. yang dikaryakan dalam kehidupan- Dalam lukisan atau patung, nya sehari hari. Hubungan ini me- anjing biasanya berperan sebagai warnai kehidupan manusia dan he- aksesori, atau simbol status, na- wan dengan rasa persahabatan mun dari semua itu, anjing adalah dan penuh kasih. simbol kesetiaan dan pengabdian sepanjang masa. Dalam rencana penciptaan ini dirumuskan masalah penciptaan se Seniman yang selalu meng- bagai berikut: gambarkan anjing dalam berkarya, mereka biasanya dikelompokkan dalam seniman Dog Art. Karya mereka dapat dilihat dalam bentuk patung, lukisan, kriya, fotografi, film dan sebagainya. Kaitan dog art dengan proyek penciptaan ini adalah untuk mereali -sasikan sebuah ide dalam mengenalkan dan mengakrabkan hubungan manusia dengan anjing. Penciptaan ini bukan hanya untuk mengagumi eksotisme anjing saja, akan tetapi juga untuk dapat mengambil pelajaran yang dapat disimak dari 1. Bagaimana merealisasikan bentuk anjing setia dalam bentuk patung tiga dimensi 2. Bagaimana mengejawantahkan keprihatinan penulis tentang stereotipe anjing dan kecintaan penulis pada anjing sebagai makhluk yang setia melalui karya patung. 3. Bagaimana mengolah material, alat dan teknik secara kreatif dan tepat untuk mewujudkan karya patung yang unik dan berkarakteristik, bersumber dari hubungan tim bal balik manusia dan anjing sehingga dapat tampil menarik. kehidupan seekor anjing, misalnya, ketajaman insting, kesabaran, keikhlasan, dan kesetiaan. C. METODE PENCIPTAAN Metode penciptaan karya dimulai dari mempelajari sejarah hubungan manusia dengan anjing da- Vol. 8, No. 2, Desember 2016 89 ISSN : 2087-0795 lam kehidupan sehari-hari. Sejarah hubungan ini kemudian akan berpengauh pada rasa estetik pencipta dalam membangun karya yang diinginkan. Beberapa data hubungan Malinowski, seorang antropo- manusia dengan anjing adalah: Persahabatan manusia dengan hewan yang telah terjalin sejak jaman purba dapat dilihat dari bentuk-bentuk totem yang diciptakan manusia purba. Adapun totem ini dibuat sebagai bentuk penggambaran dari suatu persahabatan, partisipasi, dan saling menjadi bagian antara manusia dan binatang. Dalam persahabatan itu manusia primitif percaya bahwa ia akan memperoleh kekuatan yang luar biasa. Dalam hal ini Van Baal menyatakan dalam Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya menyatakan: “Sementara itu suatu bentuk baru religi primitif, di samping animisme adalah totemisme, yaitu kepercayaan akan adanya hubungan gaib antara sekelompok orang, terkadang dengan seseorang dan segolongan binatang atau tanaman atau benda materi. Definisi tersebut tidak jauh beda dengan definisi totemisme. Menurut J.G. Frazer (1887), yaitu segolongan obyek materi, sangat sering binatang atau tanaman, yang oleh orang liar karena takhayul dipandang dengan rasa hormat, sebab percaya antara dirinya dengan segolongan bendabenda tersebut ada hubungan intim dan sangat khusus. Hubungan 90 antara suatu klan dengan suatu jenis tanaman atau binatang disebut totemistis, karena anggota-anggota klan menyadari adanya relasi khusus dengan totem tersebut dan menamakan diri menurut totemnya”. (Baal, 1987: 102) log dari aliran fungsional menyatakan dalam tulisannya: “Totemisme memberikan kesaksian “man’s selective interest in nature”. Memang demikianlah, demikianlah, bahwa jenis-jenis binatang tertentu (dan juga termasuk jenis-jenis tanaman) lebih menarik perhatian manusia daripada yang lain, misalnya karena binatang itu mempunyai nilai istimewa bagi pemeliharaan hidup manusia atau karena binatang itu membawa kepada kepercayaan, bahwa beberapa orang tertentu mempunyai kekuasaan kekuasaan khusus atas jenis-jenis itu. Pada gilirannya kepercayaan ini menimbulkan perbuatan tertentu, “the most obvious being a prohibition to kill and to eat; on the other hand it endows man with the supernatural faculty of contributing ritually to the abundance of the species”. Suatu contoh mengenai hal ini ialah totemisme Australia, di mana klan mempunyai kekuasaan gaib khusus terhadap totem dan penyelenggaraan ritual yang berkaitan dengan itu”. (Baal, 1988: 71) Sementara itu antropolog saingan Malinowski, yaitu RadcliffeBrown memiliki pandangan yang lebih luas tentang totemisme, ia melihat hal ini sebagai bagian dari kelompok fenomena yang luas tentang hubungan manusia dengan spesies alam dalam mitos dan ritual. (Baal, 1988: 97) Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 Berdasarkan beberapa pen- dupan sehari-hari masyarakat mo- dapat di atas dapat disimpulkan dern saat ini dapat ditemui contoh bahwa hubungan manusia dengan persahabatan binatang sudah dimulai pada kehi- binatang kesayangan tertentu, se- dupan masyarakat primitif, contoh lanjutnya di antara mereka terben- yang lainnya adalah, di Polinesia, tuk komunitas pecinta binatang Afrika, dan Indonesia binatang- yang menyatukan mereka dalam binatang tertentu secara tersendiri sebuah perkumpulan cerdas penuh (kadal di Selandia Baru, buaya suci persahabatan. manusia dengan di Afrika, ikan belut atau harimau di Salah satu hubungan manu- Indonesia) menjadi objek pujaan sia dan binatang adalah persaha- dari suatu kelompok lokal, contoh- batannya nya adalah tempat ibadah Parma- masyarakat primitif, anjing atau se- lim yang berbentuk gereja di Tanah rigala ditokohkan sebagai simbol Batak; pada atap bangunan ini ter- kekuatan, kesetiaan dalam keluar- dapat lambang tiga ekor ayam. ga, dan kekerabatan dalam masya- Lambang tiga ayam ini mempunyai rakat. Banyak kisah dalam bentuk li warna yang berbeda, yaitu hitam san maupun tulisan yang diciptakan sebagai lambang keberanian, putih manusia untuk mengisahkan per- lambang kesucian dan, merah se- sahabatannya dengan anjing. An- bagai jing lambang kekuatan atau pada dengan anjing. mulanya Pada merupakan kekuasaan. Contoh lainnya lagi di serigala yang hidup berkelompok di Tanah Toraja, kerbau atau dalam dalam hutan. Sifat hidupnya yang bahasa setempat disebut Tedong berkelompok ini menjadikan anjing atau Karembau, tidak dapat dipi- sebagai hewan yang mudah dilatih sahkan dari kehidupan sehari-hari. dibandingkan hewan lain. Sebagai Selain sebagai hewan untuk meme- anggota kelompok, anjing mempu- nuhi kebutuhan hidup sosial, ritual nyai naluri untuk patuh. Sebagian maupun kepercayaan tradisional, besar anjing memang sering tidak kerbau juga menjadi alat takaran perlu berurusan dengan tugas yang status sosial. rumit-rumit, sehingga tidak perlu Perilaku bersahabat dengan belajar hal-hal yang sulit seperti binatang ini terus berkembang hi- membuka pintu tanpa bantuan ma- ngga sekarang dan, dalam kehi- nusia. Anjing yang sudah dilatih Vol. 8, No. 2, Desember 2016 91 ISSN : 2087-0795 sebagai anjing penuntun bagi tuna- dapat dilihat dari beberapa literatur netra dapat mengenali berbagai yang macam keadaan bahaya dan cara perjalanan persahabatan anjing de- menghindar dari keadaan tersebut. ngan manusia pada masa silam. Dalam hal ini Sarjono menjelaskan: Beberapa diantaranya adalah: “Tuhan menciptakan semua mahluk berbeda, ada yang berakal dan tidak berakal ada yang sempurna dan tidak sempurna. Anjing mungkin tidak diciptakan sempurna, itulah mungkin kekurangannya, se dangkan manusia adalah mahkluk yang diciptakan oleh Tuhan se sempurna mungkin dan sebaik mu ngkin. Manusia tidak hanya memiliki akal budi, manusia juga memiliki akal-pikiran yang serba rasional. Dan dengan akal pikiran inilah ma nusia menanggapi naluri yang hidup dalam dirinya”. (Sarjono, 1999: 108) Anjing sebagai hewan yang berada di bawah tatanan ciptaan Tuhan, tentu tidak memiliki kesempurnaan seperti kesempurnaan manusia, namun kekurangannya itu diimbangi dengan indera penciuman yang sangat tajam. Indera pencium -an yang tajam ini dapat dimanfa- Para untuk kepentingan lain. Ada beberapa sumber tertulis yang dapat menggambarkan hubungan manusia dengan anjing. Namun kondisi persahabatan manusia dengan anjing tidaklah selamanya berjalan dengan mulus, kadang kala dalam persahabatan ini juga terjadi hubu- peneliti tentang mencatat menunjukkan hubungan anjing dan kucing dengan manusia sejak 14.000 tahun yang lalu, hal ini sejalan dengan periode pertama pemukiman manusia secara permanen. Pada saat itu hubungan manusia dengan anjing diperkirakan telah akrab, karena anjing dapat dipekerjakan dalam menggiring ternak, pengendalian tikus atau hama lainnya, serta perlindungan kelompok dari serangan manusia lainnya, mereka berpikir bahwa ciri-ciri perilaku anjing dapat diandalkan untuk tugas-tugas terpilih ini (Virues-Orte ga et al, 2012) Hubungan manusia dengan anjing dapat dilihat pada beberapa data berikut: 1. Dawn E. Bastian dan Judy K. Mitchell di dalam bukunya Han book of Native American Mytho logy menuliskan bahwa di Greenland pada masa silam ada sebuah kisah yang berjudul Dog Husband, kisah ini meng- ngan yang kurang harmonis, hal ini 92 kisah bahwa bukti arkeologis dan genetik atkan untuk melindungi manusia dalam menangkal kejahatan atau menuliskan Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 gambarkan keadaan seorang keluarga, maka mereka sudah gadis yang dinikahkan orang- termasuk di dalam salah satu tuanya dengan seekor anjing, sistem atau aturan dalam kisahnya begini: luarga tersebut, dengan demi- “Ada seorang gadis yang menolak untuk menikah walaupun telah banyak yang melamarnya; karena, menurutnya tidak ada yang pantas untuk menjadi suaminya. Akhirnya sang ayah marah dan berkata, "Kamu akan memiliki suami seekor anjing”. Akhirnya pada malam itu, datanglah seekor anjing dalam bentuk seorang pria dan tidur dengan gadis tersebut. Ketika gadis itu hamil, ayahnya mengantarkannya dengan sebuah perahu ke sebuah pulau di sekitar kediaman mereka, tanpa diketahui sang anjing ikut berenang di belakang mereka, dan ia tinggal bersama gadis itu sampai akhirnya mati karena dibunuh oleh ayah gadis itu”. (Bastian dan Mitchell, 2004: 88) kian hewan pendamping Tentu saja manusia tidak ada bersuamikan anjing, namun untuk membaca dan memahami kisah di atas seseorang harus mempunyai nalar dan akal yang sehat dalam memahami kisah di atas, menikah dengan anjing bukanlah menikah dalam arti yang sebenarnya, namun menikah di sini adalah berdampingan atau mempunyai teman dalam mendampingi dan menjaga sang gadis dengan penuh kesetiaan, dalam hal ini Risley (2010: 39) mengulas bahwa mengingat hewan pendamping sudah dianggap sebagai anggota ke- dan keluarga akan saling mempenga -ruhi satu sama lain di dalam tatanan keluarga tersebut. Ke- luarga yang berinteraksi interaksi dengan hewan pendamping dapat saja tidur dengan hewan pendamping, dan hewan pen- damping dapat berbagi makanan dengan keluarga yang didampinginya, bahkan keluarga dapat saja merayakan hari ulang tahun hewan pendamping dengan penuh suka cita. 2. Di Indonesia, kisah anjing yang menikah dengan manusia dijumpai pada dongeng rakyat dari Jawa Barat yaitu kisah Sangkuriang, seperti diceritakan kembali oleh Emha Yudhistira: “Bagaimanapun Dayang Sumbi merasa berat hati harus bersuamikan seekor anjing walaupun anjing itu jelmaan dewa. Hari-hari berlalu, Dayang Sumbi dikaruniai seorang bayi laki-laki yang tampan, Bayi itu diasuhnya dengan penuh kasih sayang. Ia diberi nama Sangkuriang. Tak terasa tujuh tahun berlalu. Sangkuriang sudah pandai berburu binatang bersama si Tumang. Sangkuriang tak pernah tahu kalau si Tumang adalah ayahnya. Sebab Dayang Sumbi Vol. 8, No. 2, Desember 2016 93 ISSN : 2087-0795 tidak pernah bercerita siapa sesungguhnya si Tumang itu”. (Yudhistira, 2008: 14) Kisah di atas adalah kisah yang menggambarkan kedekatan hubungan manusia dengan hewan kesayangannya, namun sekali lagi manusia harus dapat jernih karena membahas kisah tentang tersebut kesetiaan seekor anjing dengan manusia yang didampinginya, bukan men -ceritakan manusia menikahi se- 3. Pada cerita dongeng anak-anak Grimms‟ bersaudara menuliskan tentang persahabatan yang saling setia antara seekor anjing pada sahabatnya yang berwujud burung gereja, kisah persahaini sebenarnya untuk membangun rasa kasih sayang anak-anak dengan sesamanya, maupun dengan hewan peliharaannya. Grimm’s Fairy Tales, menuliskan, persahabatan itu dimulai ketika sang anjing yang berjalan dengan lemah lunglai karena kelaparan bertemu dengan seekor burung gereja dalam perjalanan mencari makanan. Burung gereja merasa iba dan berusaha mencarikan makanan yang terbaik untuk anjing gembala tersebut, namun setelah 94 anjingpun itu pun tertidur di tengah jalan raya, bahkan anjing itu mati akibat terlindas kereta kuda seorang petani anggur. Burung gereja sangat sedih hatinya dan berusaha menuntut keadilan pada petani anggur tersebut, Cerita di atas mengajarkan tentang moral kesetiakawanan, (Grimm, 1993: 39). Ada kemungkinan pada saat itu Eropa sedang dalam masa masa ekor anjing. batan sang anjing kekenyangan, maka sulit. Selama periode ini para elite yang biasanya memiliki anjing bersilsilah untuk kepentingan olahraga atau sebagai hewan peliharaan. Anjing ini sebagian besar mendapat makanan yang baik. Mereka merupakan simbol status tuannya dalam memamerkan kesejahteraan dan kekayaan. Sedangkan masyarakat miskin memiliki anjing blasteran yang digunakan sebagai anjing penjaga atau anjing pekerja. Pada awal abad ke-19 ada peraturan resmi untuk mengatur popolasi anjing liar, dengan demikian jumlah anjing terlantar dapat dikendalikan, dan kejadian seperti kisah di atas tidak akan terjadi kembali. Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 Selanjutnya anjing yang me- Dalam mitologi Romawi kuno, rupakan sahabat setia manusia dikisahkan tentang proses berdiri- ini kehidupannya dapat terken- nya kota Roma, Richler menulis- dali, manfaat dan kegunaannya kan: “Menurut mitologi Romawi kuno, kota Roma didirikan oleh Romulus. Dahulu kala ada dua bersaudara kembar Remus dan Romulus. Awalnya Remus dan Romulus adalah anak dari Rhea yang diperkosa Dewa Perang Mars. Kemudian Remus dan Romulus dimasukkan ke dalam keranjang dan pasangan kembar ini diselamatkan oleh dewa sungai Tibeirus. Selanjutnya mereka diasuh oleh srigala betina. Kemudian mereka ditemukan oleh seorang penggembala dan mengangkatnya menjadi anak. Dalam perjalanan hidupnya mereka mengabdi kepada raja Numitor yang ternyata adalah kakek mereka sendiri. Mereka kemudian membantu sang kakek untuk merebut kembali tahta yang dikuasai Amulius. Saat akan mendirikan sebuah kota, Romulus dan Remus berselisih dan kemudian berkelahi. Romulus kemudian membunuh Remus beserta bapak angkatnya si Penggembala. Dan setelah kota itu berdiri Romulus menamainya dengan ROMA sesuai namanya. (Richler, 1998: 36) dapat diperoleh dengan maksimal. 4. Hubungan timbal balik persahabatan manusia dan anjing ini kadangkala begitu eratnya sehingga manusia menjadi begitu terkesan atas jasa anjing yang dipeliharanya dan adakalanya manusia berusaha dengan bersusah payah membuat monumen bagi hewan kesayangannya tersebut. Sebagai contoh ada- lah patung Romulus dan Remus yang sedang menyusu pada seekor anjing serigala di Italia: 5. Penggambaran persahabatan manusia dan anjing juga dilukis -kan seorang seniman RenaiGambar 1, Serigala menyusui Romulus dan Remus, Akhir abad 15 – awal abad 16, Bahan: Perunggu. Sumber: Richler, Martha, (1998), National Gallery of Art Washington, Scala Books, an imprint of Philip Wilson Publishers. sans dari Belanda ia melukiskan suasana pergi berburu di musim dingin, di sini kelihatan sang pemburu berangkat berburu diiringi oleh anjing-anjing- Vol. 8, No. 2, Desember 2016 95 ISSN : 2087-0795 nya dan di dalam tulisannya anak di dalam kelas, menya- Gealt mengulas: takan bahwa selama dekade belakangan ini, para peneliti "Hunters in the Snow," (1565), lukisan ini dapat dinikmati oleh berbagai tingkatan pengamat hanya dengan melihat dan menyerap totalitas dari hasil karyanya, selanjutnya membiarkan mata dan pikiran menjangkau dari objek ke objek seperti, para pemburu, anjing-anjing mereka, pohonpohon serta rumah-rumah de sa yang tersebar di salju, kolam, lembah, terlihat jauh, dan burung-burung menggambarkan perspektif dari kejauh an. Ketika kita berpikir ten tang visi dilakukan sang artis maka kita menemukan kein dahan terletak pada pola desain keseluruhannya, caha ya gelap terang yang kontras, kejelasan dari realita, penggambaran yang puitis dan penuh kedalaman menjadikan lukisan ini seperti nyata. Para pemburu dan anjing mereka berwarna gelap di latar depan kontras dengan pohon-pohon yang indah, dalam hal estetika, dengan bukit bersalju di ketinggian, rumah-rumah beratap salju berwarna putih, para pem buru berjalan menunduk meng gambarkan suasana magis, se nyap dan, dingin. (Gealt, 1989: 112) yang bekerja di lingkungan pendidikan dan terapi telah belajar tentang penyembuhan melalui hewan, menemukan bahwa merawat harga diri, me -ngurangi kecemasan dan depresi, meningkatkan keterampilan sosial, dan membina komunikasi verbal dan nonverbal. Kemudian guru, yang memiliki hewan sebagai bagian dari peliharaan mereka, melaporkan bahwa hewan membantu anak -anak dengan mengatasi rasa malu untuk menjadi percaya diri dan dapat mengeks- presikan emosi dengan tepat. Kemudian Chandler (2001) da lam Anderson (2007) menyim pulkan bahwa ada banyak man faat dari mengintegrasikan he wan ke dalam ruang kelas, khu 6. Selanjutnya beberapa peneliti- susnya melalui terapi hewan. an menjelaskan tentang manfa- Hewan dapat meningkatkan se at manusia bersahabat dengan mangat belajar siswa dengan hewan, diantaranya adalah tu- cara berikut: (a) memperoleh lisan Huddart dan Naherniak pengetahuan tentang hewan, (1996) dalam tulisan Anderson (b) belajar perawatan hewan, (2007) yang berjudul Who let (c) pelatihan hewan, (d) berla the dog in? yang dikhususkan tih disiplin, (e) menggabungkan untuk pembelajaran bagi anak- sikap kebaikan dan kasih sa 96 Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 yang, (f) belajar tentang peng agar dapat dilaksanakan dengan asuhan, (g) berlatih loyalitas sistem metodologis. dan tanggung jawab, dan (h) Setiap seniman dapat meng- mengalami ikatan manusia-he gunakan metode yang dianggap wan. (Anderson, 2007: 4) cocok dengan dirinya dalam proses penciptaan karya seninya. Metode Setelah mengumpulkan ba- tersebut adalah tahapan-tahapan nyak data tentang manfaat hu- yang dipilih untuk dilalui dalam bungan manusia dengan hewan, menyatukan pandangan dan nilai- maka manusia dapat memandang nilai yang harus dihadirkan di da- positif pada persahabatan manusia lam karya ciptaannya. dengan anjing, karena melalui per Graham Wallas dalam buku sahabatan inilah manusia dapat me The Art of Thought (dalam Dje- rasakan manfaat dan kesetiaan se- lantik, 2001: 64) menyatakan bah- ekor anjing yang selanjutnya men- wa proses penciptaan karya seni jadi konsep dalam penciptaan kar- terdiri dari: persiapan (preparation), ya dalam tulisan ini. inkubasi (incubation), inspirasi/ ilham (inspiration), elaborasi/ per- PROSES PERWUJUDAN luasan/ pemantapan (elaboration). Proses perwujudan karya se- Tahap-tahap ini terjadi tetapi tidak ni selalu dihubungkan dengan pro- teratur urutan waktunya seperti ses kerja yang bersifat intuitif dan halnya dalam pemikiran masalah personal, kadangkala proses yang ilmiah. Kadang kala tidak ada tahap dilalui tidak runut dan tidak masuk pertama, atau tahap kedua meng- akal, karena tahapan yang dilaku- ambil kan tidak dapat ditentukan dengan karena belum mendapat inspirasi waktu yang tepat. Secara keselu- (ilham). Ilham bisa datang kapan ruhan proses penciptaan seni itu saja, bisa saja kesalahan mencoret memiliki kemiripan dengan proses kemudian mendapatkan ilham baru. penciptaan untuk memperoleh ke- Pada penjabaran di bagian benaran, yang terdiri dari tahapan Bab ini, kerangka pembicaraan di- merumuskan masalah, menganali- arahkan untuk lebih meyakinkan sis, memverifikasi data dan men- bahwa sebuah proses kerja intuitif simpulkan semua tahapan tersebut yang selama ini dianggap tidak me- waktu Vol. 8, No. 2, Desember 2016 yang lama sekali 97 ISSN : 2087-0795 terencana. Saat tersebut adalah ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru. (5). Verifikasi/Produksi (Ve rification/Production), menghadapi dan memecahkan masalah-masalah praktis sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru, seperti menghubungi, meyakinkan dan mengajak orang, menyusun rencana kerja, dan melaksanakannya”. (Campbell, 19 86: 18) tahapan pemilihan metode dalam Selanjutnya proses pencipta- todis sebenarnya juga merupakan kerja ilmiah. Secara garis besar, proses kreatif intuitif itu berbeda dengan dengan sebuah proses kerja metodis jika dan hanya jika dalam tahapan metode. Seorang seniman dihadapkan pada pilihan metode spontan (serta merta) atau rangka visualisasi ide. Kedua me- an dimulai dari tahap: tode tersebut telah berada di dalam wilayah operasional. Kedua ti- A. Eksplorasi pe tersebut dapat bergerak atau di- Tahap eksplorasi merupakan operasionalkan karena menyesuai- langkah awal dari proses pencipta kan instruksi dari perangkat yang an. Tahap ini memerlukan proses lebih abstrak yaitu paradigma, pen- yang panjang karena tidak terjadi dekatan, dan teori dalam keselu- dalam waktu yang singkat, namun ruhan proses penciptaan yang ter- sangat menentukan karena berkait alur logis. -an dengan langkah-langkah yang Menurut David Campbell: “Se orang seniman yang masuk dalam kategori seniman kreatif, biasanya mencapai ide, gagas an, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, melalui beberapa tahap dengan urutan sebagai berikut: (1). Persiapan (Prepara tion) meletakkan dasar, mem pelajari latar belakang perkara, seluk-beluk dan problematikanya. (2). Konsentrasi (Concentra tion), sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap dalam perkara yang dihadapi. (3). Inkubasi (Incubation), mengam bil waktu santai, mencari ke giatan-kegiatan yang bisa me lepaskan diri dari kesibukan pikiran mengenai perkara yang sedang dihadapi. (4). Illuminasi (Illumination), pada tahap ini biasanya seniman mendapatkan 98 akan dilalui. Dalam proses mengkaji sumber penciptaan yang berhubungan dengan subjek anjing, maka perlu diadakan penggalian dan pencarian sumber referensi yang berupa sumber tertulis maupun yang visual. Pada tahap pertama ini, persiapan dimulai dengan meletakkan dasar pemikiran, tentang alasan pentingnya mengangkat subjek anjing dalam penciptaan karya seni rupa yang akan digarap, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan mempelajari latar belakang Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 masalah dan problematikanya, me- lanjut, maka diperlukan identifikasi lakukan aktivitas penjelajahan me- data visual dan kemungkinan-ke- nggali sumber ide, mengadakan mungkinan penerapannya dalam pengamatan dan pencermatan pa- penciptaan. Identifikasi dalam pen- da sumber penciptaan, yang nanti- ciptaan ini meliputi: nya menjadi sumber ide, dengan langkah identifikasi dan perumusan masalah. Setelah dilakukan peng- 1. Penelusuran Sumber Penciptaan amatan terhadap materi objek, lang Penelusuran yang berkaitan -kah berikutnya adalah pendataan dengan problematika anjing dalam terhadap objek yang dianggap pen- bentuk tema, asal usul, latar be- ting dan berhubungan topik pencip- lakang sejarah, visualisasi, serta taan. Dengan melakukan konsen- kisah-kisah yang berkaitan dengan trasi penuh, menyatu dengan objek sifat kesetiaannya pada manusia. penciptaan, menghadapi permasa- Penelusuran ini mencakup bentuk lahan, serta mencari solusi peme- fisik dan kisah persahabatan anjing cahan maka dilakukanlah berbagai dengan manusia yang telah di- tindakan dan pendekatan ilmiah. tuliskan dalam data kesejarahan Penciptaan karya seni patung dan perkembangannya pada masa yang mengangkat topik Anjing se- kini, transformasi bentuk teks ke bagai Subjek Penciptaan Karya dalam bentuk visual, penerapan ce- Seni Patung, adalah suatu bentuk rita dengan beragam media, serta rasa prihatin pada sosok anjing esensi kisah kesetiaan anjing da- yang pada dasarnya adalah hewan lam persahabatannya dengan ma- ciptaan Tuhan, namun keberada- nusia. annya dipandang negatif bagi se- Penelusuran dilakukan me- bagian orang. Cara pandang yang lalui data-data tertulis, baik koleksi salah ini tentu saja karena ku- pribadi dan perpustakaan, internet, rangnya pengetahuan dasar ten- maupun mengunjungi monumen- tang anjing. Perlakuan yang tidak monumen yang menggambarkan adil manusia terhadap anjing ini ka- persahabatan manusia dengan an- dangkala harus dibayarnya dengan jing. Langkah ini dimulai dengan nyawa. Untuk dapat menentukan mempelajari sumber tertulis (pusta- langkah proses penciptaan lebih ka) dan sumber visual yang ber- Vol. 8, No. 2, Desember 2016 99 ISSN : 2087-0795 kaitan dengan kisah anjing. Data ini menimbulkan keinginan untuk ber- terdapat pada perpustakaan pri- interaksi dengan binatang. Pada badi, Perpustakaan EKF. Eger, masa ini penulis belajar tentang Hungary, Universitas Gajah Mada beberapa perbedaan dan persama dan ISI Yogyakarta. Langkah eks- -an binatang dengan plorasi ini, selain mendapatkan da- kesehatan dan kesetiaannya. waktu tidur, ta tertulis, juga data visual yang Hal ini berhubungan erat de- direkam dengan kamera maupun ngan prilaku seseorang, karena se- dengan membuat sketsa subjek makin dekat hubungan seseorang anjing dengan dalam berbagai gerakan binatang peliharaannya, yang kemudian akan diseleksi dan maka semakin tinggi pula kemam- disesuaikan dengan topic pencip- puan kognitifnya, yang selanjutnya taan. berdampak pula pada intelijensianya. Selanjutnya pelajaran empati juga dimulai dengan cara memper- 2. Penelusuran Pengalaman Pribadi lakukan hewan peliharaannya de- Sejak masa kanak-kanak, ke- ngan baik. Karakter orang yang be- dekatan dengan dunia binatang sar empatinya cenderung baik dan sudah menjadi hal yang lumrah ba- tidak kasar, hal ini dapat terjadi gi penulis. Hal ini menjadi sebuah karena seseorang bisa mengukur dorongan kreatif bagi penulis dalam seberapa berolah seni. Dunia binatang juga sehingga tidak membuat orang lain kerap menjadi media yang ampuh terluka. Ia akan melakukan sesuatu bagi orangtua penulis dalam ber- dengan sangat hati-hati dan penuh komunikasi dengan anak-anaknya, perhitungan. besar kemampuannya cara ini ditempuh untuk melatih Pengalaman utama yang di- kepekaan dan tanggungjawab bagi peroleh dalam memelihara anjing anggota keluarga. adalah terjalinnya persahabatan Pada masa balita anak-anak dengan penuh kesetiaan. Persaha- mengembangkan kemampuan kog- batan mungkin berarti memiliki te- nitifnya, di sini anak akan belajar man bekerja atau tugas tertentu, focus pada karakter binatang dalam dalam hal ini anjing merupakan te- kehidupan dunia nyata. Selanjutnya man yang dapat dipercaya. Aspek ketertarikan pada dunia binatang luas dari persahabatan dengan an- 100 Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 jing bagi penulis adalah kedekatan Pengumpulan data tertulis yang menimbulkan rasa nyaman dan data visual selanjutnya dise- dalam penjagaan. laraskan dengan konsep bentuk subjek anjing dalam penciptaan. 3. Pengumpulan dan Identifikasi Data Data tertulis yang diperoleh secara empirik, kepustakaan, inter- Tokoh dan karakter anjing dan elemen pendukung disesuaikan dengan judul karya yang akan diciptakan. net, maupun hasil olah pikir yang ada hubungannya dengan kesetiaan anjing dikumpulkan Anjing I dan Anjing II sebagai bank data. Pengumpulan data visual anjing dilakukan dengan bantuan kamera, mengunduh data anjing yang menjadi inspirasi tulisan ini. Data yang telah dikumpulkan Anjing III dan Anjing IV selanjutnya akan dipilih sebagai penunjang proses penciptaan. Gambar 2, Gambar gerakan anjing dalam perwujudan karya Gambar 3, Hasil sketsa berdasarkan gambar gerakan anjing yang selanjutnya diwujudkan dalam bentuk tiga dimensi Vol. 8, No. 2, Desember 2016 101 ISSN : 2087-0795 Pada tahap akhir gerakan proses melatih kesabaran dan ke- dan karakter anjing yang terpilih di tekunan juga terjadi pada tahap ini, pindahkan ke atas kertas dalam bubur kertas yang basah misalnya, bentuk sketsa. Kegiatan terakhir bahan ini memerlukan waktu pe- meneruskannya selanjutnya dalam ngeringan selama sebulan agar da- bentuk bentuk tiga dimensi dalam pat sampai pada proses finishing, ukuran yang sebenarnya. tekstur permukaan patung yang Pada tahap proses pemben- kasar juga memerlukan perhatian tukan penggunaan material menjadi tersendiri dalam penanganannya. suatu hal yang penting dalam Manfaat lain- yang diperoleh adalah penyelesaian patung. Material yang pengalaman mengenal bahan baku digunakan dalam perwujudan ini dan pengalaman pemanfaatannya adalah Paper Clay yang berupa pada perwujudan karya seni. Di campuran bubur kertas, tanah liat samping itu bahan bubur kertas dan lem putih yang diolah sede- tersedia di mana saja, hal ini sa- mikian rupa sehingga menjadi ba- ngat menguntungkan karena tidak han yang solid dan mudah di- di setiap daerah tersedia bahan ba- bentuk. ku untuk menciptakan karya, na- Teknik pengerjaan dengan mun bahan bubur kertas dapat bahan bubur kertas ini mempunyai ditemukan di mana saja sehingga keunikan tersendiri, yaitu bahan sangat membantu bagi seniman yang ringan dan dapat diolah sen- yang ingin dalam mengekspesikan diri dengan formula yang disesuai- pengalaman pribadinya di mana sa- kan dengan penggunaannya, mi- ja dan kapan saja. salnya, bahan untuk dasar patung Proses perancangan selain berlainan formulanya dengan ba- berkaitan dengan tema, bentuk, han finishing yang memerlukan dan teknik, perwujudannya perlu ju- tekstur halus. ga diperhatikan agar rancangan Eksperimen media ini menjadi yang dikehendaki sesuai dengan sebuah pengalaman berharga bagi kenyamanan saat dilihat, keaman- seorang seniman. Pada eksperi- an saat dipajang, dan unsur estetik men ini ditemukan formulasi dan yang menunjang nilai penyajian teknik dalam mewujudkan karya karya. Pada umumnya karya pa- sesuai dengan keinginan seniman, tung disajikan dengan mengguna- 102 Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 kan penumpu sebagai alas patung kungan di sekitarnya. Segala ma- agar letaknya lebih tinggi dari lantai salah yang terjadi terkadang ada- dengan demikian pemirsa dapat me lah karena ulah manusia, dan se- -nikmati penampilan karya dengan benarnya permasalahan itu dapat leluasa. diselesaikan oleh manusia itu sendiri. Namun masih banyak manusia WUJUD KARYA yang tidak ingin memperbaikinya, A. Analisis namun justru memperburuk keada- Karya seni sebagai hasil dari kemampuan berolah rasa seorang seniman akan dianalisa dengan mengupas ide penciptaan, ide ben- an. Di sinilah sebagai mediator yang tujuannya adalah ni bukan saja memikirkan tentang wujud akhir karya sebagai konsep teksnya, tetapi juga konsep konteks sebagai bentuk kesadaran terciptanya karya. Selanjutnya seniman sebagai pencipta karya juga dituntut untuk memiliki kemampuan sebagai seorang pengkaji, karena dasar seseorang dalam melahirkan karyanya adalah menciptakan karya yang baru dan bertolak dari sesuatu yang telah ada dalam wacana yang sedang berkembang. Dengan demikian manusia diposisikan sebagai penerus budaya dalam perjalanan peradaban manu- terpinggirkan atau bahkan terlupakan Dalam hal penciptaan karya tuk, proses dan perwujudan karyanya, karena konsep penciptaan se- seniman berperan Hubungan Antarspesies: Hubungan antarspesies: Visualisasi Anjing Setia Dalam Seni Patung, penulis ingin mengajak masyarakat untuk menoleh ke belakang atau mengingat sejarah masa lalu yang sudah terlupakan. Ada kemungkinan bahwa kemajuan teknologi menjadikan manusia merasa asyik dengan dirinya sendiri, sehingga tidak lagi memandang pada lingkungan maupun kearifan budaya adiluhung yang mengajarkan kearifan budaya dalam hubungan antarspesies, tentu saja hal ini berdampak pada alam dan lingkungan, karena alam tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri, kecuali karena ada campur- sia. Selanjutnya dalam berkomunikasi lewat karya ini, seniman akan dipengaruhi oleh faktor ling- tangan manusia. Karya-karya yang diciptakan ini mengajak manusia berpikir dan Vol. 8, No. 2, Desember 2016 103 ISSN : 2087-0795 merenungkan tentang apa yang su- Deskripsi Karya: dah diingkari tentang ciptaan Tu- Karya patung yang berjudul han. Segala hal yang telah dirusak Qithmir anjing berkalung sorban akan memberikan dampak kepada merupakan pengembangan dari kar manusia, karena sebagaimana ma- ya selanjutnya, karya ini terinspirasi nusia, hewan-hewan dan tumbuhan dari riwayat Ashabul Kahfi yang juga ingin berkomunikasi satu sama mengisahkan tentang seekor anjing lain dalam sebuah persahabatan yang mengikuti beberapa orang yang tulus ikhlas untuk tujuan har- wali tinggal di dalam sebuah goa monisasi di alam ini. selama 309 tahun. Selanjutnya karya yang di- Kisah Ashabul Kahfi adalah tampilkan di sini tidak saja meng- cerita yang kebenarannya dibukti- gambarkan rekaman kejadian yang kan di dalam Al-Quran, manusia ada, namun juga mempunyai nilai biasa tidak akan mencapai usia historik yang apabila ditinjau sudah hingga ratusan tahun, Namun bagi terjadi manusia orang yang beriman kepada Allah modern lahir. Hasil perwujudan kar- SWT dan meyakini bahwa tak ada ya yang berkaitan dengan proyek yang tak mungkin jika Allah telah penciptaan di atas dapat dilihat berkehendak, maka orang pema- pada foto karya berikut ini: haman spiritual yang seperti ini jauh sebelum akan menjadikan Ia semakin menKarya I: dekatkan dirinya pada Sang pencipta. Dalam cerita ini dikisahkan Qithmir sebagai seekor anjing yang tertidur selama 309 tahun. Di dalam riwayat Ashabul Kahfi diceritakan tentang beberapa orang pemuda yang berasal dari sebuah kota yang bernama Aphesus. Pemuda terse- Gambar 4, Judul karya: Qithmir Anjing Berkalung Sorban Nama pematung: Tetty Mirwa Ukuran: 74 x 73 cm Tahun: 2015 Bahan: Bubur kertas dan tanah liat 104 but bernama Tamlikha, Miksalmina, Mikhaslimina, Martelius, Casitius, Sidemius dan seekor anjing yang bernama Qithmir, mereka mencoba Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 untuk menyelamatkan diri dari se- Karya II: orang raja dzalim bernama Diqyanus, sehingga mereka bersembunyi di gua Kheram, di gunung Nagus. Allah menyelamatkan mereka dengan membuat mereka tertidur selama 309 tahun. Dinilai oleh para mufassir terdapat keterlibatan malaikat untuk membalikkan posisi tidur mereka, sehingga mereka masih sehat seperti sediakala ketika terbangun 309 tahun kemudian, di sini Qitmir digambarkan se- Gambar 5, Judul karya: Kontradiksi Nama pematung: Tetty Mirwa Ukuran: 51 x 94 cm Tahun: 2015 Bahan: Bubur kertas bagai anjing yang berkalung sorban. Atribut sorban yang tersampir Deskripsi karya: di leher anjing ini melambangkan tentang kesetiaannya dalam menjaga orang saleh di dalam gua. Sorban sendiri adalah kain yang dipakai di kepala pada masyarakat Arab, pemakaiannya bukanlah wajib, namun bersandar pada adat dan kebiasaan saja. Kisah Qithmir yang diduga berasal dari Yordania disesuaikan dengan pakaian masyarakat pada masa itu, yaitu memakai sorban. Sorban ini juga sebagai gambaran kesolehan Qithmir yang dijanjikan Allah SWT sebagai anjing yang diijinkan masuk ke dalam surgaNya. Kontradiksi adalah sebuah keadaan yang menggambarkan keadaan keberadaan anjing sebagai sahabat dan sebagai binatang peliharaan, namun di sisi lain anjing juga adalah binatang buas sesuai dengan keadaannya yang bertaring dan berkuku tajam, di satu sisi lagi anjing mempunyai sifat setia, kebuasannya adalah sebagai sifat ingin melindungi diri bawaan yang sudah melekat pada dirinya sejak dia dilahirkan. Bentuk anjing yang bertaring dengan gerakan yang siap melompat adalah bentuk kesiap siagaan dia untuk melindungi diri dan kelompoknya, dalam hal ini sifatnya disebut sebagai sifat alpha Vol. 8, No. 2, Desember 2016 105 ISSN : 2087-0795 atau sifat memimpin kelompoknya dan siap melindungi kelompoknya. Kelompoknya di sini bukan saja sebagai sesama anjing, tetapi juga dapat berupa spesies lain, misalnya manusia sebagai tuannya. Di sini sifat pelindung dan setia akan terlihat, dia akan siap mengorbankan jiwa dan raganya demi kelompoknya. Deskripsi karya: Anjing adalah binatang cerdas yang selalu siap membantu manusia, dalam hal ini majikannya. Anjing memiliki banyak sekali keahlian yang bisa pergunakan untuk memudahkan kegiatan manusia sehari-hari. Misalnya anjing sebagai penjaga. Anjing penjaga mampu men- Hal ini diharapkan dapat mejadi inspirasi bagi manusia di sekelilingnya agar dapat mengambil hikmah dan menghargai kesetiaan binatang ini dan selanjutnya menerapkannya pada diri sendiri untuk membangun suatu hubungan yang harmonis saling menghargai antar manusia dan antarspesies. jaga harta benda yang dititipkan kepadanya. Anjing dengan sigap dan cekatan akan mengeluarkan semua kemampuannya dalam melaksanakan perintah pemiliknya. Di beberapa tempat di Indonesia, anjing penjaga diharuskan menjaga rumah pemiliknya dari kedatangan tamu yang tidak diundang. Anjing bertipe penjaga ini memiliki suara Karya III: yang nyaring untuk mengonggong dengan keras, sehingga musuhnya pun takut. Selain itu anjing penjaga juga memiliki ukuran tubuh yang cukup besar dan kuat serta gigi geligi tajam, agar lawannya takut melihatnya. Anjing penjaga biasanya ditempatkan di depan rumah yang dijaganya. Pemilik menaruh kan- Gambar 6, Judul karya: Dengan Segenap Jiwa dan Raga Nama pematung: Tetty Mirwa Ukuran: 70 x 64 cm Tahun: 2014 Bahan: Bubur kertas dan kain lawasan 106 dang berisi anjing penjaga agar terlihat oleh tamu dan orang yang berkeliaran di depan rumah tersebut. Anjing ini sangat setia dan Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 tak segan-segan mempertaruhkan kembangan pengajaran moral. Ma- nyawanya jika ia melihat sang ma- nusia telah diberikan kelebihan oleh jikannya terancam. Tuhan berupa akal pikiran. Dengan Karya patung yang berjudul akal pikiran itulah manusia dapat „Dengan segenap jiwa dan raga‟ ini belajar terus menerus sepanjang menggambarkan penjaga hayat. Jika akal pikiran itu tidak di- yang mempunyai karakter penjaga gunakan, sama saja kita meng- yang melekat pada figur anjing ter- kufuri nikmat yang telah diberikan sebut. Anjing ini bersedia mengor- Tuhan. Belajar dari perilaku yang bankan waktu dan hidupnya pada ditunjukkan oleh anjing, merupakan pemiliknya. Posisi anjing di sini bukti bahwa kita sebagai mahluk berada pada strata pets, ia adalah ciptaan Tuhan dapat belajar dari sahabat, bagian dari keluarga dan ciptaanNya. anjing juga sebagai pelindung keluarga. Anjing mengajarkan kepada Anjing ini memakai perhiasan manusia nilai kesetiaan. Namun ka- yang merupakan simbol kesayang- dangkala anjing juga menjadi se- an dan dipercaya sebagai penjaga butan untuk menghardik orang ke- harta majikannya, tempat ia meng- tika sedang marah. Anjing tidak ber abdi dengan segenap jiwa dan -salah, anjing justru mengajari kita raganya, kain batik yang menutupi untuk memiliki kesetiaan yang ting- tubuh figure anjing adalah merupa- gi. Anjing juga sama dengan manu- kan pakaian Tuannya, karena gam- sia sama-sama mahkluk Tuhan. baran seorang pemilik anjing akan Kesetiaan adalah nilai moral tercermin pada peliharaannya, pe- yang harus dimiliki oleh setiap nggunaan kain yang baik akan me- manusia. Apalagi manusia dewasa nunjukkan tentang kebaikan. Anjing yang ini baik sebagai anjing penjaga, hidup yang syah. Kesetiaan juga karena Ia memang dididik sebagai harus kita berikan kepada bangsa penjaga oleh tuannya yang baik. dan Negara. sudah memiliki pasangan Pada akhirnya hasil akhir dari B. Sintesis olah rasa dan kreativitas yang telah Anjing sebagai makhluk yang dilakukan dapat berguna sebagai memiliki perilaku unik dan lucu da- terapi mental, sebagai perjalanan pat dijadikan sebagai bahan peng- spiritual untuk mencari makna ke- Vol. 8, No. 2, Desember 2016 107 ISSN : 2087-0795 hidupan menjadi manusia dewasa Teknik dan pemanfaatan bu- yang berwawasan luas dan se- bur kertas ini merupakan temuan kaligus sebagai media kritisi yang baru bagi saya. Disini pemanfaatan santun, karena hasil ciptaan ini ti- bahan kertas daur ulang untuk kar- dak untuk melawan atau dilawan ya seni tiga dimensi diletakkan pa- siapapun, namun karya seni ini da posisi bahan utama. Temuan ini diharap mempunyai makna bagi juga sangat membantu apabila di- kelangsungan keselarasan hubung- terapkan pada tempat-tempat atau an manusia dengan spesies lain. lokasi di mana bahan berkarya seni sangat minim. Kertas koran bekas PENUTUP mudah ditemukan di mana saja, keinginan untuk berkarya bisa datang A. Kesimpulan Saat hubungan persahabatan menjadi langka dan manusia menjadi semakin beringas terhadap sesamanya, kisah-kisah persahabat- di mana saja dan kapan saja, tentu saja bahan alternatif ini sangat mebantu, teknik perwujudan dapat dikerjakan dengan mudah. an antara manusia dan anjing bisa 2. Temuan Teknik menjadi refleksi yang baik. Kisah jalinan persahabatan purba antarspesies berbeda sejak ribuan tahun silam ini dapat menunjukan kepada kita bahwa ada Teknik mematung dengan cara membangun konstruksi rangka yang telah saya kerjakan ini merupakan teknik yang mudah diikuti hal yang lebih penting dari “kepen- bagi orang lain, terutama bagi me- tingan” itu sendiri, yaitu kesetiaan reka yang ingin bekerja sendiri dan hal ini mejadi dasar penciptaan karya yang selanjutnya melalui proses pencarian panjang telah sampai pada bentuk karya yang dikehendaki, yang akhirnya proses penciptaannya disimpulkan dengan beberapa temuan, antara lain yaitu: tanpa bantuan orag lain. Pekerjaan pembangunan konstruksi dapat dikerjakan oleh siapa saja, baik pemula dan pematung yang berpengalaman, melalui teknik yang sederhana ini saya berharap dapat memberikan masukan teknik mematung untuk mahasiswa di ling- 1. Temuan Material 108 kungan perguruan tinggi tempat sa- Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 ya bertugas, maupun di tempat anjing setia dalam lingkup hu- yang lain. bungan antarspesies, maka ditemukan konsep hubungan abadi antara 3. Temuan Metodik anjing dengan manusia. Selanjut- Metoda mematung yang di- nya konsep itu melahirkan bentuk mulai dari pengenalan obyek seca- estetik tentang anjing setia yang di- ra mendalam sangat membantu sa- simbolkan dalam bentuk patung. ya dalam membentuk karya seni ini. Persiapan perwujudan secara B. Saran-saran umum dan khusus yang kemudian Keanekaragaman bentuk ce- dilanjutkan dengan pembuatan sket rita tentang kesetiaan hewan pada -sa bentuk adalah sebuah langkah manusia yang bersumber dari hu- awal dalam kegiatan berkarya di bungan sini. alam belum begitu populer di Indo- dekat dengan kearifan nesia, hal ini kemungkinan besar 4. Temuan Wacana dipengaruhi oleh budaya masya- Cara pandang negatif ma- rakat yang sebagian besar masih nusia terhadap anjing selama ini memandang anjing secara negatif dianggap kurang pada tempatnya, dan dengan persepsi yang keliru selanjutnya melalui hasil akhir pro- pula, hal ini berbanding terbalik yek ini diharapkan manusia dapat dengan di negara lain yang telah belajar dari sejarah hubungan ma- banyak menuliskan kisah persaha- nusia dengan anjing dimulai dari batan manusia dengan anjing tidak jaman purba hingga jaman modern saja dalam bentuk teks namun su- ini. Kesadaran untuk memahami dah menggunakan teknologi mo- suatu kebenaran dapat membantu dern dalam bentuk animasi 3D, film manusia dalam menjaga lingkung- atau karya seni lainnya. an dan menghormati ciptaan Tuhan. Persahabatan manusia dengan anjing mengandung pembelajaran tentang nilai kesetiakawanan, 5. Temuan konsepsual persahabatan yang murni tanpa me Setelah melalui proses pen- -lihat satus sahabatnya dan per- ciptaan yang panjang untuk me- sahabatan anjing dengan manusia nemukan ide penciptaan tentang adalah persahabatan sejati yang Vol. 8, No. 2, Desember 2016 109 ISSN : 2087-0795 tingkatan ini jarang sekali diperoleh manusia. Pesan moral tentang kesetiaan, kejujuran dan kasih sayang yang disampaikan oleh karya ini perlu disimak agar masyarakat terutama generasi muda lebih mu- Baal,J. Van, (1988), Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropo logi Budaya, Jilid II, Terje mahan J. Piry, Gramedia, Jakarta. Baqi, Fu‟ad „Abdul, Muhammad, (2002), Al- Lu’ lu’ Wal Mar jan, Al-Ridha (Toha Putra Group), Semarang. dah menghargai kejujuran, kesetiaan dan kasih sayang, dengan demi- Budiana N.S, (2009), Anjing, Pene bar Swadaya, Jakarta. kian akan timbul kecerdasan spiritual maupun intelektual di lingkungan masayarakat yang saat ini sedang beranjak menjadi manusia modern dan cerdas. Semoga karya ini dapat menjadi pemicu terbentuknya karya baru yang lebih kreatif dan dapat memperkaya khasanah kesenirupaan Indonesia. *Penulis adalah mahasiswa Program Doktor (S3) Penciptaan Seni Institut Seni Indonesia Yogyakarta Campbell, David (1986), Mengem bangkan Kreatifitas, (Sadur an A.M. Mangunharjana), Kanisius, Yogyakarta Dawn E, Bastian and Judy K. Mitchell, Hand Book of Na tive American Mythology, (2004), ABC-CLIO, Santa Barbara, California. Deleuze, Gilles dan Guattari, Felix, (1995), What is Philosophy, ReinterpretasiAtas Filsafat, Sain Dan Seni, Terjemahan Muh. Indra Purnama, Jala sutra, Bandung Djelantik, A.A.M, (2001), Estetika, MSPI, Bandung. Gealt, KEPUSTAKAN DAN WEBTOGRAFI Al-Quran dan Terjemahannya, PT. Karya Toba Putra, Semarang Baal, J. Van, (1987), Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antro pologi Budaya, Jilid I, Terje mahan J. Piry, Gramedia, Jakarta. 110 Bruce Cole Adelheid, (1989),Art of The Western World, Summit Books, Wa shington. Confield, dkk , (2012) Chicken Soup for the Soul, Pelajaran dari Anjingku, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gustami, SP. (2007), Butir-butir Mu tiara Estetika Timur, Ide Da sar Penciptaan Seni Kriya Indonesia, Prasista, Yogya Vol. 8, No. 2, Desember 2016 ISSN : 2087-0795 karta. Holt, Claire, (2000), Melacak Jejak Perkembangan SENI: DI IN DONESIA,Terjemahan Prof. Dr. R.M Soedarsono, MSPI, Bandung. https://www.questia.co m/searchglobal#!/? publicationID=1091 &keywords=risley!A llWords&pageNum ber=1&mediaType= journals Richler, Martha, (1998) National Gallery of Art Washington, Scala Book, an imprint of Philip Wilson Publisher, London. Yudhistira, Emha, (2008), Legenda Sangkuriang, Serba Jaya, Surabaya. Jurnal online: Edney, AT.(1995), Journal of The Royal Society of Medicine Volume 88, diunduh 20 april 2014 dari https//www.ncbi. nih.gov/pmc/articles/PM C1295422/ Virués-Ortega J, et al, (2012), Effect of Animal-Assis ted Therapy on the Psy chological and Fun ctional Status of Elderly Populations and Pa tients with Psychiatric Disorders: A metaanalysis. Health Psycho logy Review, diunduh 03 Desember 2016, dari http://www.tandfonline.c om/doi/abs/10.1080/174 37199.2010.534965 Risley- Curtiss, Christina, (2010), Social work journal, Volume 55, No. 1, diun duh 3 Desember 2016, dari Vol. 8, No. 2, Desember 2016 111