STUDI PENCIPTAAN

advertisement
ISSN : 2087-0795
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
83
ISSN : 2087-0795
PENDAHULUAN
an, meskipun di dalam ajaran Al-
A. Latar Belakang Ide Penciptaan
Qur‟an keberadaan anjing diakui di
Anjing diketahui sebagai he-
dalam surah Al-Kahfi ayat 10-26.
wan yang setia dan jujur yang mem
Di Indonesia anjing dipan-
punyai kemampuan indera pen-
dang dengan sebelah mata, kebera
dengaran dan penciuman yang
-daan anjing di sekitar lingkungan
sangat tajam. Sebagai hewan so-
kadangkala
sial yang hidup berdampingan de-
lingkungan karena anjing dianggap
ngan manusia, anjing mempunyai
sebagai binatang haram, pandang-
perilaku seperti halnya manusia ju-
an ini tentu saja tidak benar dan
ga. Kedekatan pola perilaku anjing
sangat merendahkan ciptaan Tu-
dengan manusia menjadikan anjing
han. Tuhan menciptakan segala
dapat dilatih, diajak bermain, ting-
sesuatu di muka bumi ini dengan
gal bersama manusia, dan diajak
maksud dan manfaatnya sendiri-
bersosialiasi dengan manusia atau
sendiri, kemudian manusia harus
anjing yang lain. Anjing memiliki po-
belajar memahaminya melalui per-
sisi unik dalam hubungan antar
sahabatan antarspesies
dianggap
mengotori
spesies. Kesetiaan dan pengabdian
Melalui persahabatan antar
yang ditunjukkan anjing sangat mi-
spesies manusia dapat memahami
rip dengan konsep manusia tentang
tentang sifat kesetiaan seekor an-
persahabatan.
jing
dalam
melindungi
tuannya
Namun sebagai hewan yang
dalam segala situasi, dan melalui
sangat dekat dengan manusia saat
hubungan ini manusia juga banyak
ini kedudukan anjing sebagai saha-
mendapat manfaat dari hewan cip-
bat manusia hanya dapat diterima
taan Tuhan ini.
kalangan terbatas saja, sedangkan
Penulis pada beberapa tahun
sebagian masyarakat lainnya meng
yang lalu pernah menjadi anggota
-anggap anjing adalah binatang
di IGSC (Indonesian German She-
yang tidak berguna dan layak untuk
pherd Club) Medan. Persahabatan
dibasmi keberadaannya, misalnya
di dalam kelompok ini dijalin atas
dikalangan masyarakat Indonesia
dasar kegemaran terhadap pemeli-
yang mayoritas muslim, keberada-
haraan anjing Gembala Jerman,
an anjing dianggap sebagai najis
selanjutnya melalui diskusi-diskusi
yang harus dijauhkan dari lingkung-
panjang pada saat pertemuan, ang-
84
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
gota saling bertukar pikiran dan
dan mempunyai pengalaman men-
mendapatkan pencerahan tentang
dalam dalam berinteraksi
persahabatan manusia dengan he-
anjing itu sendiri, namun bersaha-
wan. Di Indonesia anjing dipandang
bat dengan seekor anjing tidaklah
dengan sebelah mata, keberadaan
berjalan dengan mulus semulus se-
anjing di sekitar lingkungan kadang
seorang bersahabat dengan manu-
kala dianggap mengotori lingkung-
sia lainnya, banyak kendala yang
an karena anjing dianggap sebagai
dialami dalam persahabatan ini, mi
binatang haram. Melalui kelompok
-salnya, kendala fatwa haram, najis
IGSC ini banyak dibahas cara pe-
dan kotor yang melekat pada tubuh
meliharaan, merawat dan melatih
seekor anjing, juga pandangan ten
anjing untuk berbagai keperluan,
-tang penyakit rabies serta ke-
disamping itu juga banyak dibahas
buasaan seekor anjing yang dapat
tentang pendapat-pendapat yang
menyerang seseorang merupakan
menyudutkan posisi anjing dalam
hal yang tidak dapat dipandang
kehidupan manusia dan cara men-
sebelah mata. Namun dengan lan-
cari solusi untuk mencapai pen-
dasan kecintaan akan hubungan
cerahan.
antarspesies serta memahami ke-
dengan
Setelah mengadakan bebera-
beradaan ciptaan Tuhan maka se-
pa kali observasi tentang hubungan
gala kendala dalam persahabatan
antarspesies, dalam hal ini manusia
ini dapat diminimalisir. Beberapa
dengan anjing, manusia dapat me-
pandangan tentang hubungan ma-
mahami kesetiaan anjing.
nusia dengan anjing dapat dilihat di
Berda-
sarkan pengalaman ini pula penulis merasakan bahwa
sini:
hubungan
timbal balik ini sangat menarik
untuk diangkat ke dalam sebuah
a. Hubungan manusia dengan
binatang dalam Islam
judul penciptaan karya patung ber-
Islam adalah ajaran yang me-
judul: Hubungan Antarspesies:
nebarkan kasih sayang dan rahmat
Visualisasi Anjing Setia Dalam
kepada seluruh alam semesta. Ti-
Seni Patung.
dak hanya membatasi kasih sayang
Untuk memahami dan merasakan kesetiaan
seseorang
anjing,
ja, namun makhluk lain juga harus
bersahabat
mendapatkan imbas rahmaniyah
seekor
haruslah
hanya kepada sesama manusia sa-
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
85
ISSN : 2087-0795
dari
ajaran
disebabkan
Islam
karena
ini.
Hal
Allah
ini
telah
menciptakan kehidupan binatang
yang hidup itu ada pahalanya.”
(Baqi, 2002: 152)
Jelaslah, dari surat dan hadis
bersinggungan dengan kehidupan
di atas dinyatakan bahwa
Islam
manusia, bahkan mempermudah
amat memuliakan binatang. Meme-
kehidupan manusia.
nuhi kebutuhan binatang dihitung
sebagai sebuah shadaqah, seperti
Allah telah berfirman:
“Dan binatang ternak telah diciptkan-Nya untuk kalian, padanya ada
(bulu) yang menghangatkan dan
berbagai manfaat, serta sebagiannya kalian makan. Dan kalian
memperoleh keindahan padanya,
ketika kalian membawanya kembali
ke kandang dan ketika kalian
melepaskannya. Dan ia mengangkut beban-beban kalian ke suatu
negeri yang kalian tidak sanggup
mencapainya, kecuali dengan susah payah. Sungguh, Rabb kalian
benar-benar Maha Pengasih dan
Penyayang. Dan (Dia telah menciptakan) kuda, baghal dan keledai
untuk kalian tunggangi dan sebagai
perhiasan. Allah menciptakan apa
yang tidak kalian ketahui”. (An Nahl
[16]: 5-8).
Dalam Hadis Abu Hurairah:
“Nabi saw. Bersabda, “Suatu saat
ada seseorang berjalan, ia merasa
sangat haus, lalu ia turun ke sebuah
sumur untuk minum daripadanya,
kemudian ia keluar (dari sumur),
tiba-tiba ada seekor anjing yang
sedang menjilat-jilat tanah karena
sangat haus, maka ia berkata, “
Binatang ini telah merasa haus
sebagaimana yang saya rasakan.”
Kemudian ia turun kembali ke
dalam sumur dan mengisi sepatuya
dengan air lalu digigitnya dengan
mulutnya dan dibawanya naik ke
atas sumur, lalu member minum
pada anjing itu. Maka Allah memuji
perbuatannya itu dan mengampuni
dosanya.” Para sahabat bertanya,
Wahai Rasulullah, apakah kami
akan mendapatkan pahala dalam
menolong binatang?” Beliau menjawab, “Dalam (menolong) setiap jiwa
86
juga memberi kepada man usia.
Dalam sejarah peradaban Islam sendiri, hubungan harmonis
antara manusia dengan binatang
terjalin dengan baik, sebagai contoh adalah eratnya hubungan antara Ashabul Kahfi dengan anjing mereka.
Islam menjauhkan pemeluknya dari perbuatan zalim terhadap
binatang, Hadis Ibnu „Umar ra. Dari
Sa‟ad
bin
Jubair
di
mana
ia
berkata:
“Saya berada di sisi Ibnu „Umar,
maka mereka melewati segolongan
pemuda atau beberapa orang yang
memasang seekor ayam betina
untuk dijadikan sasaran memanah,
maka ketika melihat Ibnu „Umar
berkata “Siapa yang berbuat seperti
ini? Sesungguhnya Nabi saw.
Mengutuk orang yang berbuat
begini.” (Baqi, 2002: 622)
Dari beberapa hadis di atas
dapat diambil kesimpulan bahwa
hubungan antara manusia dengan
binatang sebenarnya telah diatur
Islam, keberadaan anjing sebenarnya tidak dilarang jika keberadaan-
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
nya untuk menjaga diri dari bahaya
peliharaan,
yang sudah berada di
yang akan mengancam, misalnya
de-kat
kekayaan dan rumah. Namun, ha-
abad yang lalu, anjing termasuk
rus berhati-hati terhadap najisnya.
kerabat
yang
bersifat
Agama mengajarkan kebaikan dan
Carnivora. Berbagai teori
sejarah
kelembutan pada hati umatnya, ba-
anjing digali dan dikembangkan
ik pada sesama manusia, maupun
para peneliti untuk mengungkap
pada hewan, dengan demikian ma-
asal usulnya. (Budiana, 2002: 4)
manusia
Canidae
sejak berabad-
nusia sebagai makhluk yang sem-
Pada masa lalu anjing dikenal
purna wajib faham dan mengerti ta-
sebagai bahan makanan manusia.
tacara mencurahkan rasa kasih
Anjing diburu dan kemudian di-
sayang antarsesama makhluk cip-
ternakkan, namun lama kelamaan
taaNya.
manusia belajar dari sifat baik dari
peliharaannya ini. Selanjutnya an-
b. Tinjauan tentang anjing
Banyak
binatang
jing tidak lagi dijadikan sebagai ba-
peliharaan
han pangan, tetapi diajak sebagai
yang hidup di sekitar manusia, di
teman berburu dan sebagai penja-
antaranya burung, ayam, anjing,
ga lingkungan mereka dari se-
kambing, dan sapi. Binatang ini ada
rangan binatang buas pada saat ini
yang jinak dan ada yang liar. Anjing
manusia sudah mulai memahami
adalah salah satunya. Anjing ada-
bahwa anjing merupakan binatang
kalanya bersifat baik dan bersaha-
yang setia.
bat, namun ada juga yang galak
dan bertubuh besar sehingga me-
c. Dog Art
nakutkan orang yang melihatnya.
Seni menggambarkan bina-
Anjing yang jinak sangat disukai,
tang dalam kehidupan manusia su-
karena dapat bersahabat dengan
dah dimulai sejak jaman purba,
tuannya dan lingkungan, anjing
temuan lukisan di dinding-dinding
yang manis dan perangai penurut
gua menunjukkan adanya hasrat
membuat orang senang melihat
manusia purba untuk merasakan se
keindahannya.
suatu kekuatan yang melebihi ke-
Hal ini tergantung pada tingkat
kuatan dirinya. Lukisan-lukisan di-
kemampuan tuannya dalam melatih
buat dalam bentuk cerita upacara
peliharaannya. Sebagai binatang
penghormatan nenek moyang, upa-
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
87
ISSN : 2087-0795
cara perkawinan, kesuburan, me-
Tradisi menggambarkan he-
minta hujan, berburu dan sebagai-
wan seperti ini secara tidak disadari
nya. Selanjutnya pada masa orang
menjadi akar kreativitas manusia
purba sudah mulai bercocok tanam,
modern, karena pada dasarnya
mereka muali tinggal di huma-huma
kreativitas itu telah dimulai sejak
di tepian hutan, setelah hutannya
jaman purba.
mulai tidak subur mereka mulai
Dewasa ini penggambaran he
berpindah dalam kelompok kecil
-wan oleh manusia pada umumnya
mencari penghidupan baru di hutan
untuk sebuah alasan eksotisme
lain. Pada masa bercocok tanam
binatang, hal ini mungkin karena
dan beternak ini manusia purba
karena Si Seniman adalah salah
mulai bersosialisasi dengan hewan,
seorang pecinta binatang. Dari be-
ada kalanya hewan digunakan se-
berapa
bagai sarana untuk berburu. Lu-
sebenarnya tujuan utama manusia
kisan-lukisan pada gua-gua yang
modern menciptakan karya berso-
menggambarkan binatang buruan
sok binatang masih tetap seperti
merupakan sebuah ritual keperca-
yang dialami manusia purba, yaitu
yaan untuk menambah kekuatan
untuk
dalam keberhasilan berburu bahan
kekuatan dari jenis binatang yang
pangan, sebagai contoh adalah ha-
disayanginya dalam bentuk yang
sil penelitian Dr Josep Roder dalam
lebih modern, salah satu contoh
Claire Holt:
adalah Dog Art
alasan
yang
membangun
ditemui,
spirit
atau
Dog Art adalah seni yang me“Bahkan saat ini ada beberapa
situs di mana sesaji, termasuk
tulang-tulang ikan dibawa ke
patung-patung matutua dari kayu
untuk memperkuat agar “binatang
tidak berkurang” Nenek moyang
yang
jauh
dari
penduduk
sekarang, pasti tergantung pada
penangkapan ikan untuk hidupnya. Dengan demikian ikan dan
perahu serta elemen-elemen matahari, bulan, laut, serta anginadalah sangat penting dalam
kesadaran manusia, yaitu sumber
dari kehidupan serta kesuburan”.
(Holt, 2000: 5-6)
lulu menggambarkan tentang anjing. Seorang seniman yang berkarya pada „warna‟ Dog Art umumnya adalah pecinta anjing. Untuk
menggambarkan subjek anjing ini,
seseorang haruslah mengenali anjing secara mendalam, sehingga ia
dapat memahami, anatomi, proporsi, kebiasaan, jenis, postur dan
sebagainya tentang anjing yang
menjadi objek gambarnya.
88
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
Berbicara tentang eksotisme
B. Rumusan Masalah Penciptaan
binatang, manusia selalu terpukau
Manusia di dalam kehidup-
pada pengabdian dan kesetiaan bi-
annya akan selalu berhubungan
natang yang dipikirkannya, selanjut
dengan hewan, baik hewan pe-
-nya manusia mengabadikannya da
liharaan yang berfungsi sebagai
-lam bentuk karya seni, hal ini juga
hewan kesayangan, atau hewan
terjadi pada seniman Dog Art.
yang dikaryakan dalam kehidupan-
Dalam lukisan atau patung,
nya sehari hari. Hubungan ini me-
anjing biasanya berperan sebagai
warnai kehidupan manusia dan he-
aksesori, atau simbol status, na-
wan dengan rasa persahabatan
mun dari semua itu, anjing adalah
dan penuh kasih.
simbol kesetiaan dan pengabdian
sepanjang masa.
Dalam rencana penciptaan ini
dirumuskan masalah penciptaan se
Seniman yang selalu meng-
bagai berikut:
gambarkan anjing dalam berkarya,
mereka biasanya dikelompokkan
dalam seniman Dog Art. Karya mereka dapat dilihat dalam bentuk
patung, lukisan, kriya, fotografi, film
dan sebagainya.
Kaitan dog art dengan proyek
penciptaan ini adalah untuk mereali
-sasikan sebuah ide dalam mengenalkan dan mengakrabkan hubungan manusia dengan anjing. Penciptaan ini bukan hanya untuk mengagumi eksotisme anjing saja, akan
tetapi juga untuk dapat mengambil
pelajaran yang dapat disimak dari
1. Bagaimana
merealisasikan
bentuk anjing setia dalam
bentuk patung tiga dimensi
2. Bagaimana
mengejawantahkan
keprihatinan penulis tentang
stereotipe anjing dan kecintaan penulis pada anjing sebagai makhluk yang setia
melalui karya patung.
3. Bagaimana mengolah material, alat dan teknik secara
kreatif dan tepat untuk mewujudkan karya patung yang
unik dan berkarakteristik,
bersumber dari hubungan tim
bal balik manusia dan anjing
sehingga dapat tampil menarik.
kehidupan seekor anjing, misalnya,
ketajaman insting, kesabaran, keikhlasan, dan kesetiaan.
C. METODE PENCIPTAAN
Metode penciptaan karya dimulai dari mempelajari sejarah hubungan manusia dengan anjing da-
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
89
ISSN : 2087-0795
lam kehidupan sehari-hari. Sejarah
hubungan ini kemudian akan berpengauh pada rasa estetik pencipta
dalam membangun karya yang diinginkan. Beberapa data hubungan
Malinowski, seorang antropo-
manusia dengan anjing adalah:
Persahabatan manusia dengan hewan yang telah terjalin sejak
jaman purba dapat dilihat dari
bentuk-bentuk totem yang diciptakan manusia purba. Adapun totem
ini dibuat sebagai bentuk penggambaran dari suatu persahabatan,
partisipasi, dan saling menjadi bagian antara manusia dan binatang.
Dalam persahabatan itu manusia
primitif percaya bahwa ia akan
memperoleh kekuatan yang luar
biasa.
Dalam hal ini Van Baal menyatakan dalam Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya menyatakan:
“Sementara itu suatu bentuk baru
religi primitif, di samping animisme
adalah totemisme, yaitu kepercayaan akan adanya hubungan gaib
antara sekelompok orang, terkadang dengan seseorang dan
segolongan binatang atau tanaman
atau benda materi. Definisi tersebut
tidak jauh beda dengan definisi
totemisme. Menurut J.G. Frazer
(1887), yaitu segolongan obyek
materi, sangat sering binatang atau
tanaman, yang oleh orang liar
karena takhayul dipandang dengan
rasa hormat, sebab percaya antara
dirinya dengan segolongan bendabenda tersebut ada hubungan intim
dan sangat khusus. Hubungan
90
antara suatu klan dengan suatu
jenis tanaman atau binatang disebut
totemistis, karena anggota-anggota
klan menyadari adanya relasi
khusus dengan totem tersebut dan
menamakan diri menurut totemnya”.
(Baal, 1987: 102)
log dari aliran fungsional menyatakan dalam tulisannya:
“Totemisme memberikan kesaksian
“man’s selective interest in nature”.
Memang demikianlah, demikianlah,
bahwa jenis-jenis binatang tertentu
(dan juga termasuk jenis-jenis
tanaman) lebih menarik perhatian
manusia daripada yang lain, misalnya karena binatang itu mempunyai nilai istimewa bagi pemeliharaan hidup manusia atau karena
binatang itu membawa kepada kepercayaan, bahwa beberapa orang
tertentu mempunyai kekuasaan kekuasaan khusus atas jenis-jenis itu.
Pada gilirannya kepercayaan ini
menimbulkan perbuatan tertentu,
“the most obvious being a prohibition to kill and to eat; on the
other hand it endows man with the
supernatural faculty of contributing
ritually to the abundance of the
species”. Suatu contoh mengenai
hal ini ialah totemisme Australia, di
mana klan mempunyai kekuasaan
gaib khusus terhadap totem dan
penyelenggaraan ritual yang berkaitan dengan itu”. (Baal, 1988: 71)
Sementara itu antropolog saingan Malinowski, yaitu RadcliffeBrown memiliki pandangan yang
lebih luas tentang totemisme, ia
melihat hal ini sebagai bagian dari
kelompok
fenomena
yang
luas
tentang hubungan manusia dengan
spesies alam dalam mitos dan
ritual. (Baal, 1988: 97)
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
Berdasarkan beberapa pen-
dupan sehari-hari masyarakat mo-
dapat di atas dapat disimpulkan
dern saat ini dapat ditemui contoh
bahwa hubungan manusia dengan
persahabatan
binatang sudah dimulai pada kehi-
binatang kesayangan tertentu, se-
dupan masyarakat primitif, contoh
lanjutnya di antara mereka terben-
yang lainnya adalah, di Polinesia,
tuk komunitas pecinta binatang
Afrika, dan Indonesia binatang-
yang menyatukan mereka dalam
binatang tertentu secara tersendiri
sebuah perkumpulan cerdas penuh
(kadal di Selandia Baru, buaya suci
persahabatan.
manusia
dengan
di Afrika, ikan belut atau harimau di
Salah satu hubungan manu-
Indonesia) menjadi objek pujaan
sia dan binatang adalah persaha-
dari suatu kelompok lokal, contoh-
batannya
nya adalah tempat ibadah Parma-
masyarakat primitif, anjing atau se-
lim yang berbentuk gereja di Tanah
rigala ditokohkan sebagai simbol
Batak; pada atap bangunan ini ter-
kekuatan, kesetiaan dalam keluar-
dapat lambang tiga ekor ayam.
ga, dan kekerabatan dalam masya-
Lambang tiga ayam ini mempunyai
rakat. Banyak kisah dalam bentuk li
warna yang berbeda, yaitu hitam
san maupun tulisan yang diciptakan
sebagai lambang keberanian, putih
manusia untuk mengisahkan per-
lambang kesucian dan, merah se-
sahabatannya dengan anjing. An-
bagai
jing
lambang
kekuatan
atau
pada
dengan
anjing.
mulanya
Pada
merupakan
kekuasaan. Contoh lainnya lagi di
serigala yang hidup berkelompok di
Tanah Toraja, kerbau atau dalam
dalam hutan. Sifat hidupnya yang
bahasa setempat disebut Tedong
berkelompok ini menjadikan anjing
atau Karembau, tidak dapat dipi-
sebagai hewan yang mudah dilatih
sahkan dari kehidupan sehari-hari.
dibandingkan hewan lain. Sebagai
Selain sebagai hewan untuk meme-
anggota kelompok, anjing mempu-
nuhi kebutuhan hidup sosial, ritual
nyai naluri untuk patuh. Sebagian
maupun kepercayaan tradisional,
besar anjing memang sering tidak
kerbau juga menjadi alat takaran
perlu berurusan dengan tugas yang
status sosial.
rumit-rumit, sehingga tidak perlu
Perilaku bersahabat dengan
belajar hal-hal yang sulit seperti
binatang ini terus berkembang hi-
membuka pintu tanpa bantuan ma-
ngga sekarang dan, dalam kehi-
nusia. Anjing yang sudah dilatih
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
91
ISSN : 2087-0795
sebagai anjing penuntun bagi tuna-
dapat dilihat dari beberapa literatur
netra dapat mengenali berbagai
yang
macam keadaan bahaya dan cara
perjalanan persahabatan anjing de-
menghindar dari keadaan tersebut.
ngan manusia pada masa silam.
Dalam hal ini Sarjono menjelaskan:
Beberapa diantaranya adalah:
“Tuhan menciptakan semua mahluk
berbeda, ada yang berakal dan
tidak berakal ada yang sempurna
dan
tidak
sempurna.
Anjing
mungkin tidak diciptakan sempurna,
itulah mungkin kekurangannya, se
dangkan manusia adalah mahkluk
yang diciptakan oleh Tuhan se
sempurna mungkin dan sebaik mu
ngkin. Manusia tidak hanya memiliki
akal budi, manusia juga memiliki
akal-pikiran yang serba rasional.
Dan dengan akal pikiran inilah ma
nusia menanggapi naluri yang hidup
dalam dirinya”. (Sarjono, 1999: 108)
Anjing sebagai hewan yang
berada di bawah tatanan ciptaan
Tuhan, tentu tidak memiliki kesempurnaan seperti kesempurnaan manusia, namun kekurangannya itu diimbangi dengan indera penciuman
yang sangat tajam. Indera pencium
-an yang tajam ini dapat dimanfa-
Para
untuk kepentingan lain. Ada beberapa sumber tertulis yang dapat
menggambarkan hubungan manusia dengan anjing. Namun kondisi
persahabatan manusia dengan anjing tidaklah selamanya berjalan
dengan mulus, kadang kala dalam
persahabatan ini juga terjadi hubu-
peneliti
tentang
mencatat
menunjukkan hubungan anjing dan
kucing
dengan
manusia
sejak
14.000 tahun yang lalu, hal ini sejalan dengan periode pertama pemukiman manusia secara permanen. Pada saat itu hubungan manusia dengan anjing diperkirakan telah akrab, karena anjing dapat dipekerjakan dalam menggiring ternak, pengendalian tikus atau hama
lainnya, serta perlindungan kelompok dari serangan manusia lainnya,
mereka berpikir bahwa ciri-ciri perilaku anjing dapat diandalkan untuk
tugas-tugas terpilih ini (Virues-Orte
ga et al, 2012)
Hubungan manusia dengan
anjing dapat dilihat pada beberapa
data berikut:
1.
Dawn E. Bastian dan Judy K.
Mitchell di dalam bukunya Han
book of Native American Mytho
logy menuliskan bahwa di Greenland pada masa silam ada
sebuah kisah yang berjudul
Dog Husband, kisah ini meng-
ngan yang kurang harmonis, hal ini
92
kisah
bahwa bukti arkeologis dan genetik
atkan untuk melindungi manusia
dalam menangkal kejahatan atau
menuliskan
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
gambarkan keadaan seorang
keluarga, maka mereka sudah
gadis yang dinikahkan orang-
termasuk di dalam salah satu
tuanya dengan seekor anjing,
sistem atau aturan dalam
kisahnya begini:
luarga tersebut, dengan demi-
“Ada seorang gadis yang menolak
untuk menikah walaupun telah
banyak yang melamarnya; karena,
menurutnya tidak ada yang pantas
untuk menjadi suaminya. Akhirnya
sang ayah marah dan berkata,
"Kamu akan memiliki suami
seekor anjing”. Akhirnya pada
malam itu, datanglah seekor
anjing dalam bentuk seorang pria
dan tidur dengan gadis tersebut.
Ketika gadis itu hamil, ayahnya
mengantarkannya dengan sebuah
perahu ke sebuah pulau di sekitar
kediaman mereka, tanpa diketahui
sang anjing ikut berenang di
belakang mereka, dan ia tinggal
bersama
gadis
itu
sampai
akhirnya mati karena dibunuh oleh
ayah gadis itu”. (Bastian dan
Mitchell, 2004: 88)
kian hewan pendamping
Tentu saja
manusia
tidak ada
bersuamikan
anjing,
namun untuk membaca dan memahami kisah di atas seseorang
harus mempunyai nalar dan akal
yang sehat dalam memahami
kisah di atas, menikah dengan
anjing bukanlah menikah dalam
arti yang sebenarnya, namun
menikah di sini adalah berdampingan atau mempunyai teman
dalam mendampingi dan menjaga sang gadis dengan penuh
kesetiaan, dalam hal ini Risley
(2010: 39) mengulas bahwa mengingat hewan pendamping sudah dianggap sebagai anggota
ke-
dan
keluarga akan saling mempenga
-ruhi satu sama lain di dalam
tatanan keluarga tersebut.
Ke-
luarga yang berinteraksi interaksi dengan hewan
pendamping
dapat saja tidur dengan hewan
pendamping, dan
hewan pen-
damping dapat berbagi makanan
dengan keluarga yang didampinginya, bahkan keluarga dapat
saja merayakan hari ulang tahun
hewan pendamping dengan penuh suka cita.
2. Di Indonesia, kisah anjing yang
menikah dengan manusia dijumpai pada dongeng rakyat dari
Jawa Barat yaitu kisah Sangkuriang, seperti diceritakan kembali
oleh Emha Yudhistira:
“Bagaimanapun Dayang Sumbi
merasa
berat
hati
harus
bersuamikan
seekor
anjing
walaupun anjing itu jelmaan
dewa.
Hari-hari berlalu, Dayang Sumbi
dikaruniai seorang bayi laki-laki
yang tampan, Bayi itu diasuhnya
dengan penuh kasih sayang. Ia
diberi nama Sangkuriang.
Tak terasa tujuh tahun berlalu.
Sangkuriang sudah pandai berburu binatang bersama si Tumang. Sangkuriang tak pernah
tahu kalau si Tumang adalah
ayahnya. Sebab Dayang Sumbi
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
93
ISSN : 2087-0795
tidak pernah bercerita siapa sesungguhnya si Tumang itu”.
(Yudhistira, 2008: 14)
Kisah di atas adalah kisah
yang menggambarkan kedekatan hubungan manusia dengan
hewan kesayangannya, namun
sekali lagi manusia harus dapat
jernih
karena
membahas
kisah
tentang
tersebut
kesetiaan
seekor anjing dengan manusia
yang didampinginya, bukan men
-ceritakan manusia menikahi se-
3. Pada cerita dongeng anak-anak
Grimms‟ bersaudara menuliskan
tentang persahabatan yang saling setia antara seekor anjing
pada sahabatnya yang berwujud
burung gereja, kisah persahaini
sebenarnya
untuk
membangun rasa kasih sayang
anak-anak dengan sesamanya,
maupun dengan hewan peliharaannya. Grimm’s Fairy Tales, menuliskan, persahabatan itu dimulai ketika sang anjing yang berjalan dengan lemah lunglai karena kelaparan bertemu dengan
seekor burung gereja dalam perjalanan mencari makanan. Burung gereja merasa iba dan berusaha
mencarikan
makanan
yang terbaik untuk anjing gembala tersebut, namun setelah
94
anjingpun itu pun tertidur di
tengah jalan raya, bahkan anjing
itu mati akibat terlindas kereta
kuda seorang petani anggur.
Burung gereja sangat sedih hatinya dan berusaha menuntut keadilan pada petani anggur tersebut, Cerita di atas mengajarkan tentang moral kesetiakawanan, (Grimm, 1993: 39). Ada
kemungkinan pada saat itu Eropa sedang dalam masa masa
ekor anjing.
batan
sang anjing kekenyangan, maka
sulit.
Selama periode ini para
elite yang biasanya memiliki anjing bersilsilah untuk kepentingan olahraga atau sebagai hewan
peliharaan. Anjing ini sebagian
besar mendapat makanan yang
baik. Mereka merupakan simbol
status tuannya dalam memamerkan kesejahteraan dan kekayaan. Sedangkan masyarakat miskin memiliki anjing
blasteran
yang digunakan sebagai anjing
penjaga atau anjing pekerja.
Pada awal abad ke-19 ada
peraturan resmi untuk mengatur
popolasi anjing liar, dengan demikian jumlah anjing terlantar
dapat dikendalikan, dan kejadian
seperti kisah di atas tidak akan
terjadi kembali.
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
Selanjutnya anjing yang me-
Dalam mitologi Romawi kuno,
rupakan sahabat setia manusia
dikisahkan tentang proses berdiri-
ini kehidupannya dapat terken-
nya kota Roma, Richler menulis-
dali, manfaat dan kegunaannya
kan:
“Menurut mitologi Romawi kuno,
kota Roma didirikan oleh Romulus. Dahulu kala ada dua
bersaudara kembar Remus dan
Romulus.
Awalnya Remus dan Romulus
adalah anak dari Rhea yang
diperkosa Dewa Perang Mars.
Kemudian Remus dan Romulus
dimasukkan ke dalam keranjang
dan
pasangan
kembar
ini
diselamatkan oleh dewa sungai
Tibeirus.
Selanjutnya
mereka
diasuh oleh srigala betina.
Kemudian mereka ditemukan oleh
seorang penggembala dan mengangkatnya menjadi anak. Dalam
perjalanan hidupnya mereka mengabdi kepada raja Numitor yang
ternyata adalah kakek mereka
sendiri. Mereka kemudian membantu sang kakek untuk merebut
kembali tahta yang dikuasai Amulius.
Saat akan mendirikan sebuah kota, Romulus dan Remus berselisih
dan kemudian berkelahi. Romulus
kemudian membunuh Remus beserta bapak angkatnya si Penggembala.
Dan setelah kota itu berdiri Romulus menamainya dengan ROMA sesuai namanya. (Richler,
1998: 36)
dapat diperoleh dengan maksimal.
4. Hubungan timbal balik persahabatan manusia dan anjing ini
kadangkala begitu eratnya sehingga manusia menjadi begitu
terkesan atas jasa anjing yang
dipeliharanya dan adakalanya
manusia berusaha dengan bersusah payah membuat monumen bagi hewan kesayangannya
tersebut.
Sebagai contoh ada-
lah patung Romulus dan Remus
yang sedang menyusu pada
seekor anjing serigala di Italia:
5.
Penggambaran
persahabatan
manusia dan anjing juga dilukis
-kan seorang seniman RenaiGambar 1,
Serigala menyusui Romulus dan Remus,
Akhir abad 15 – awal abad 16, Bahan:
Perunggu. Sumber: Richler, Martha,
(1998), National Gallery of Art
Washington, Scala Books, an imprint of
Philip Wilson Publishers.
sans dari Belanda ia melukiskan suasana pergi berburu di
musim dingin, di sini kelihatan
sang pemburu berangkat berburu diiringi oleh anjing-anjing-
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
95
ISSN : 2087-0795
nya dan di dalam tulisannya
anak di dalam kelas, menya-
Gealt mengulas:
takan bahwa selama
dekade
belakangan ini, para peneliti
"Hunters in the Snow," (1565),
lukisan ini dapat dinikmati oleh
berbagai tingkatan pengamat
hanya dengan melihat dan
menyerap totalitas dari hasil
karyanya, selanjutnya membiarkan mata dan pikiran
menjangkau dari objek ke
objek seperti, para pemburu,
anjing-anjing mereka, pohonpohon serta rumah-rumah de
sa yang tersebar di salju,
kolam, lembah, terlihat jauh,
dan burung-burung menggambarkan perspektif dari kejauh
an. Ketika kita berpikir ten
tang visi dilakukan sang artis
maka kita menemukan kein
dahan terletak pada pola
desain keseluruhannya, caha
ya gelap terang yang kontras,
kejelasan dari realita, penggambaran yang puitis dan penuh kedalaman menjadikan lukisan ini seperti nyata. Para
pemburu dan anjing mereka
berwarna gelap di latar depan
kontras dengan pohon-pohon
yang indah, dalam hal estetika,
dengan bukit bersalju di ketinggian, rumah-rumah beratap
salju berwarna putih, para pem
buru berjalan menunduk meng
gambarkan suasana magis, se
nyap dan, dingin. (Gealt, 1989:
112)
yang bekerja di lingkungan
pendidikan dan
terapi telah
belajar tentang penyembuhan
melalui
hewan,
menemukan
bahwa merawat harga diri, me
-ngurangi kecemasan dan depresi, meningkatkan keterampilan sosial, dan membina komunikasi verbal dan nonverbal.
Kemudian guru, yang memiliki
hewan sebagai bagian dari peliharaan mereka, melaporkan
bahwa hewan membantu anak
-anak dengan mengatasi rasa
malu untuk menjadi percaya
diri
dan
dapat
mengeks-
presikan emosi dengan tepat.
Kemudian Chandler (2001) da
lam Anderson (2007) menyim
pulkan bahwa ada banyak man
faat dari mengintegrasikan he
wan ke dalam ruang kelas, khu
6. Selanjutnya beberapa peneliti-
susnya melalui terapi hewan.
an menjelaskan tentang manfa-
Hewan dapat meningkatkan se
at manusia bersahabat dengan
mangat belajar siswa dengan
hewan, diantaranya adalah tu-
cara berikut: (a) memperoleh
lisan Huddart dan Naherniak
pengetahuan tentang hewan,
(1996) dalam tulisan Anderson
(b) belajar perawatan hewan,
(2007) yang berjudul Who let
(c) pelatihan hewan, (d) berla
the dog in? yang dikhususkan
tih disiplin, (e) menggabungkan
untuk pembelajaran bagi anak-
sikap kebaikan dan kasih sa
96
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
yang, (f) belajar tentang peng
agar dapat dilaksanakan dengan
asuhan, (g) berlatih loyalitas
sistem metodologis.
dan tanggung jawab, dan (h)
Setiap seniman dapat meng-
mengalami ikatan manusia-he
gunakan metode yang dianggap
wan. (Anderson, 2007: 4)
cocok dengan dirinya dalam proses
penciptaan karya seninya. Metode
Setelah mengumpulkan ba-
tersebut adalah tahapan-tahapan
nyak data tentang manfaat hu-
yang dipilih untuk dilalui dalam
bungan manusia dengan hewan,
menyatukan pandangan dan nilai-
maka manusia dapat memandang
nilai yang harus dihadirkan di da-
positif pada persahabatan manusia
lam karya ciptaannya.
dengan anjing, karena melalui per
Graham Wallas dalam buku
sahabatan inilah manusia dapat me
The Art of Thought (dalam Dje-
rasakan manfaat dan kesetiaan se-
lantik, 2001: 64) menyatakan bah-
ekor anjing yang selanjutnya men-
wa proses penciptaan karya seni
jadi konsep dalam penciptaan kar-
terdiri dari: persiapan (preparation),
ya dalam tulisan ini.
inkubasi (incubation), inspirasi/ ilham (inspiration), elaborasi/ per-
PROSES PERWUJUDAN
luasan/ pemantapan (elaboration).
Proses perwujudan karya se-
Tahap-tahap ini terjadi tetapi tidak
ni selalu dihubungkan dengan pro-
teratur urutan waktunya seperti
ses kerja yang bersifat intuitif dan
halnya dalam pemikiran masalah
personal, kadangkala proses yang
ilmiah. Kadang kala tidak ada tahap
dilalui tidak runut dan tidak masuk
pertama, atau tahap kedua meng-
akal, karena tahapan yang dilaku-
ambil
kan tidak dapat ditentukan dengan
karena belum mendapat inspirasi
waktu yang tepat. Secara keselu-
(ilham). Ilham bisa datang kapan
ruhan proses penciptaan seni itu
saja, bisa saja kesalahan mencoret
memiliki kemiripan dengan proses
kemudian mendapatkan ilham baru.
penciptaan untuk memperoleh ke-
Pada penjabaran di bagian
benaran, yang terdiri dari tahapan
Bab ini, kerangka pembicaraan di-
merumuskan masalah, menganali-
arahkan untuk lebih meyakinkan
sis, memverifikasi data dan men-
bahwa sebuah proses kerja intuitif
simpulkan semua tahapan tersebut
yang selama ini dianggap tidak me-
waktu
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
yang
lama
sekali
97
ISSN : 2087-0795
terencana. Saat tersebut adalah
ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban
baru. (5). Verifikasi/Produksi (Ve
rification/Production),
menghadapi dan memecahkan
masalah-masalah praktis sehubungan dengan perwujudan ide,
gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru,
seperti menghubungi, meyakinkan dan mengajak orang, menyusun rencana kerja, dan melaksanakannya”. (Campbell, 19
86: 18)
tahapan pemilihan metode dalam
Selanjutnya proses pencipta-
todis sebenarnya juga merupakan
kerja ilmiah. Secara garis besar,
proses kreatif intuitif itu berbeda
dengan dengan sebuah proses
kerja metodis jika dan hanya jika
dalam tahapan metode. Seorang
seniman dihadapkan pada pilihan
metode spontan (serta merta) atau
rangka visualisasi ide. Kedua me-
an dimulai dari tahap:
tode tersebut telah berada di dalam wilayah operasional. Kedua ti-
A. Eksplorasi
pe tersebut dapat bergerak atau di-
Tahap eksplorasi merupakan
operasionalkan karena menyesuai-
langkah awal dari proses pencipta
kan instruksi dari perangkat yang
an. Tahap ini memerlukan proses
lebih abstrak yaitu paradigma, pen-
yang panjang karena tidak terjadi
dekatan, dan teori dalam keselu-
dalam waktu yang singkat, namun
ruhan proses penciptaan yang ter-
sangat menentukan karena berkait
alur logis.
-an dengan langkah-langkah yang
Menurut David Campbell: “Se
orang seniman yang masuk
dalam kategori seniman kreatif,
biasanya mencapai ide, gagas
an, pemecahan, penyelesaian,
cara kerja, melalui beberapa
tahap dengan urutan sebagai
berikut: (1). Persiapan (Prepara
tion) meletakkan dasar, mem
pelajari latar belakang perkara,
seluk-beluk dan problematikanya. (2). Konsentrasi (Concentra
tion), sepenuhnya memikirkan,
masuk luluh, terserap dalam
perkara yang dihadapi. (3).
Inkubasi (Incubation), mengam
bil waktu santai, mencari ke
giatan-kegiatan yang bisa me
lepaskan diri dari kesibukan
pikiran mengenai perkara yang
sedang dihadapi. (4). Illuminasi
(Illumination), pada tahap ini
biasanya seniman mendapatkan
98
akan dilalui. Dalam proses mengkaji sumber penciptaan yang berhubungan dengan subjek anjing,
maka perlu diadakan penggalian
dan pencarian sumber referensi
yang berupa sumber tertulis maupun yang visual. Pada tahap pertama ini, persiapan dimulai dengan
meletakkan dasar pemikiran, tentang alasan pentingnya mengangkat subjek anjing dalam penciptaan
karya seni rupa yang akan digarap,
selanjutnya
kegiatan
dilanjutkan
dengan mempelajari latar belakang
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
masalah dan problematikanya, me-
lanjut, maka diperlukan identifikasi
lakukan aktivitas penjelajahan me-
data visual dan kemungkinan-ke-
nggali sumber ide, mengadakan
mungkinan penerapannya dalam
pengamatan dan pencermatan pa-
penciptaan. Identifikasi dalam pen-
da sumber penciptaan, yang nanti-
ciptaan ini meliputi:
nya menjadi sumber ide, dengan
langkah identifikasi dan perumusan
masalah. Setelah dilakukan peng-
1. Penelusuran Sumber
Penciptaan
amatan terhadap materi objek, lang
Penelusuran yang berkaitan
-kah berikutnya adalah pendataan
dengan problematika anjing dalam
terhadap objek yang dianggap pen-
bentuk tema, asal usul, latar be-
ting dan berhubungan topik pencip-
lakang sejarah, visualisasi, serta
taan. Dengan melakukan konsen-
kisah-kisah yang berkaitan dengan
trasi penuh, menyatu dengan objek
sifat kesetiaannya pada manusia.
penciptaan, menghadapi permasa-
Penelusuran ini mencakup bentuk
lahan, serta mencari solusi peme-
fisik dan kisah persahabatan anjing
cahan maka dilakukanlah berbagai
dengan manusia yang telah di-
tindakan dan pendekatan ilmiah.
tuliskan dalam data kesejarahan
Penciptaan karya seni patung
dan perkembangannya pada masa
yang mengangkat topik Anjing se-
kini, transformasi bentuk teks ke
bagai Subjek Penciptaan Karya
dalam bentuk visual, penerapan ce-
Seni Patung, adalah suatu bentuk
rita dengan beragam media, serta
rasa prihatin pada sosok anjing
esensi kisah kesetiaan anjing da-
yang pada dasarnya adalah hewan
lam persahabatannya dengan ma-
ciptaan Tuhan, namun keberada-
nusia.
annya dipandang negatif bagi se-
Penelusuran dilakukan me-
bagian orang. Cara pandang yang
lalui data-data tertulis, baik koleksi
salah ini tentu saja karena ku-
pribadi dan perpustakaan, internet,
rangnya pengetahuan dasar ten-
maupun mengunjungi monumen-
tang anjing. Perlakuan yang tidak
monumen yang menggambarkan
adil manusia terhadap anjing ini ka-
persahabatan manusia dengan an-
dangkala harus dibayarnya dengan
jing. Langkah ini dimulai dengan
nyawa. Untuk dapat menentukan
mempelajari sumber tertulis (pusta-
langkah proses penciptaan lebih
ka) dan sumber visual yang ber-
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
99
ISSN : 2087-0795
kaitan dengan kisah anjing. Data ini
menimbulkan keinginan untuk ber-
terdapat pada perpustakaan pri-
interaksi dengan binatang. Pada
badi, Perpustakaan EKF. Eger,
masa ini penulis belajar tentang
Hungary, Universitas Gajah Mada
beberapa perbedaan dan persama
dan ISI Yogyakarta. Langkah eks-
-an binatang dengan
plorasi ini, selain mendapatkan da-
kesehatan dan kesetiaannya.
waktu tidur,
ta tertulis, juga data visual yang
Hal ini berhubungan erat de-
direkam dengan kamera maupun
ngan prilaku seseorang, karena se-
dengan membuat sketsa subjek
makin dekat hubungan seseorang
anjing
dengan
dalam
berbagai
gerakan
binatang
peliharaannya,
yang kemudian akan diseleksi dan
maka semakin tinggi pula kemam-
disesuaikan dengan topic pencip-
puan kognitifnya, yang selanjutnya
taan.
berdampak pula pada intelijensianya. Selanjutnya pelajaran empati
juga dimulai dengan cara memper-
2. Penelusuran Pengalaman
Pribadi
lakukan hewan peliharaannya de-
Sejak masa kanak-kanak, ke-
ngan baik. Karakter orang yang be-
dekatan dengan dunia binatang
sar empatinya cenderung baik dan
sudah menjadi hal yang lumrah ba-
tidak kasar, hal ini dapat terjadi
gi penulis. Hal ini menjadi sebuah
karena seseorang bisa mengukur
dorongan kreatif bagi penulis dalam
seberapa
berolah seni. Dunia binatang juga
sehingga tidak membuat orang lain
kerap menjadi media yang ampuh
terluka. Ia akan melakukan sesuatu
bagi orangtua penulis dalam ber-
dengan sangat hati-hati dan penuh
komunikasi dengan anak-anaknya,
perhitungan.
besar
kemampuannya
cara ini ditempuh untuk melatih
Pengalaman utama yang di-
kepekaan dan tanggungjawab bagi
peroleh dalam memelihara anjing
anggota keluarga.
adalah
terjalinnya
persahabatan
Pada masa balita anak-anak
dengan penuh kesetiaan. Persaha-
mengembangkan kemampuan kog-
batan mungkin berarti memiliki te-
nitifnya, di sini anak akan belajar
man bekerja atau tugas tertentu,
focus pada karakter binatang dalam
dalam hal ini anjing merupakan te-
kehidupan dunia nyata. Selanjutnya
man yang dapat dipercaya. Aspek
ketertarikan pada dunia binatang
luas dari persahabatan dengan an-
100
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
jing bagi penulis adalah kedekatan
Pengumpulan
data
tertulis
yang menimbulkan rasa nyaman
dan data visual selanjutnya dise-
dalam penjagaan.
laraskan dengan konsep bentuk
subjek anjing dalam penciptaan.
3. Pengumpulan dan Identifikasi
Data
Data tertulis yang diperoleh
secara empirik, kepustakaan, inter-
Tokoh dan karakter anjing dan elemen pendukung disesuaikan dengan judul karya yang akan diciptakan.
net, maupun hasil olah pikir yang
ada hubungannya dengan kesetiaan
anjing
dikumpulkan
Anjing I dan Anjing II
sebagai
bank data. Pengumpulan data visual anjing dilakukan dengan bantuan kamera, mengunduh data anjing yang menjadi inspirasi tulisan
ini. Data yang telah dikumpulkan
Anjing III dan Anjing IV
selanjutnya akan dipilih sebagai
penunjang proses penciptaan.
Gambar 2,
Gambar gerakan anjing dalam
perwujudan karya
Gambar 3,
Hasil sketsa berdasarkan gambar
gerakan anjing yang selanjutnya
diwujudkan dalam bentuk tiga dimensi
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
101
ISSN : 2087-0795
Pada tahap akhir gerakan
proses melatih kesabaran dan ke-
dan karakter anjing yang terpilih di
tekunan juga terjadi pada tahap ini,
pindahkan ke atas kertas dalam
bubur kertas yang basah misalnya,
bentuk sketsa. Kegiatan terakhir
bahan ini memerlukan waktu pe-
meneruskannya selanjutnya dalam
ngeringan selama sebulan agar da-
bentuk bentuk tiga dimensi dalam
pat sampai pada proses finishing,
ukuran yang sebenarnya.
tekstur permukaan patung yang
Pada tahap proses pemben-
kasar juga memerlukan perhatian
tukan penggunaan material menjadi
tersendiri dalam penanganannya.
suatu hal yang penting dalam
Manfaat lain- yang diperoleh adalah
penyelesaian patung. Material yang
pengalaman mengenal bahan baku
digunakan dalam perwujudan ini
dan pengalaman pemanfaatannya
adalah Paper Clay yang berupa
pada perwujudan karya seni. Di
campuran bubur kertas, tanah liat
samping itu bahan bubur kertas
dan lem putih yang diolah sede-
tersedia di mana saja, hal ini sa-
mikian rupa sehingga menjadi ba-
ngat menguntungkan karena tidak
han yang solid dan mudah di-
di setiap daerah tersedia bahan ba-
bentuk.
ku untuk menciptakan karya, na-
Teknik
pengerjaan
dengan
mun bahan bubur kertas dapat
bahan bubur kertas ini mempunyai
ditemukan di mana saja sehingga
keunikan tersendiri, yaitu bahan
sangat membantu bagi seniman
yang ringan dan dapat diolah sen-
yang ingin dalam mengekspesikan
diri dengan formula yang disesuai-
pengalaman pribadinya di mana sa-
kan dengan penggunaannya, mi-
ja dan kapan saja.
salnya, bahan untuk dasar patung
Proses perancangan selain
berlainan formulanya dengan ba-
berkaitan dengan tema, bentuk,
han finishing yang memerlukan
dan teknik, perwujudannya perlu ju-
tekstur halus.
ga diperhatikan agar rancangan
Eksperimen media ini menjadi
yang dikehendaki sesuai dengan
sebuah pengalaman berharga bagi
kenyamanan saat dilihat, keaman-
seorang seniman. Pada eksperi-
an saat dipajang, dan unsur estetik
men ini ditemukan formulasi dan
yang menunjang nilai penyajian
teknik dalam mewujudkan karya
karya. Pada umumnya karya pa-
sesuai dengan keinginan seniman,
tung disajikan dengan mengguna-
102
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
kan penumpu sebagai alas patung
kungan di sekitarnya. Segala ma-
agar letaknya lebih tinggi dari lantai
salah yang terjadi terkadang ada-
dengan demikian pemirsa dapat me
lah karena ulah manusia, dan se-
-nikmati penampilan karya dengan
benarnya permasalahan itu dapat
leluasa.
diselesaikan oleh manusia itu sendiri. Namun masih banyak manusia
WUJUD KARYA
yang tidak ingin memperbaikinya,
A. Analisis
namun justru memperburuk keada-
Karya seni sebagai hasil dari
kemampuan berolah rasa seorang
seniman akan dianalisa dengan
mengupas ide penciptaan, ide ben-
an. Di sinilah
sebagai mediator yang tujuannya
adalah
ni bukan saja memikirkan tentang
wujud akhir karya sebagai konsep
teksnya, tetapi juga konsep konteks
sebagai bentuk kesadaran terciptanya karya. Selanjutnya seniman
sebagai pencipta karya juga dituntut untuk memiliki kemampuan
sebagai seorang pengkaji, karena
dasar seseorang dalam melahirkan
karyanya adalah menciptakan karya yang baru dan bertolak dari
sesuatu yang telah ada dalam
wacana yang sedang berkembang.
Dengan demikian manusia diposisikan sebagai penerus budaya dalam perjalanan peradaban manu-
terpinggirkan atau bahkan
terlupakan
Dalam hal penciptaan karya
tuk, proses dan perwujudan karyanya, karena konsep penciptaan se-
seniman berperan
Hubungan Antarspesies: Hubungan
antarspesies:
Visualisasi
Anjing
Setia Dalam Seni Patung, penulis
ingin mengajak masyarakat untuk
menoleh ke belakang atau mengingat sejarah masa lalu yang sudah
terlupakan. Ada kemungkinan bahwa kemajuan teknologi menjadikan
manusia merasa asyik dengan dirinya sendiri, sehingga tidak lagi
memandang pada lingkungan maupun
kearifan
budaya
adiluhung
yang mengajarkan kearifan budaya
dalam
hubungan
antarspesies,
tentu saja hal ini berdampak pada
alam dan lingkungan, karena alam
tidak dapat memperbaiki dirinya
sendiri, kecuali karena ada campur-
sia.
Selanjutnya dalam berkomunikasi lewat karya ini, seniman
akan dipengaruhi oleh faktor ling-
tangan manusia.
Karya-karya yang diciptakan
ini mengajak manusia berpikir dan
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
103
ISSN : 2087-0795
merenungkan tentang apa yang su-
Deskripsi Karya:
dah diingkari tentang ciptaan Tu-
Karya patung yang berjudul
han. Segala hal yang telah dirusak
Qithmir anjing berkalung sorban
akan memberikan dampak kepada
merupakan pengembangan dari kar
manusia, karena sebagaimana ma-
ya selanjutnya, karya ini terinspirasi
nusia, hewan-hewan dan tumbuhan
dari riwayat Ashabul Kahfi yang
juga ingin berkomunikasi satu sama
mengisahkan tentang seekor anjing
lain dalam sebuah persahabatan
yang mengikuti beberapa orang
yang tulus ikhlas untuk tujuan har-
wali tinggal di dalam sebuah goa
monisasi di alam ini.
selama 309 tahun.
Selanjutnya karya yang di-
Kisah Ashabul Kahfi adalah
tampilkan di sini tidak saja meng-
cerita yang kebenarannya dibukti-
gambarkan rekaman kejadian yang
kan di dalam Al-Quran, manusia
ada, namun juga mempunyai nilai
biasa tidak akan mencapai usia
historik yang apabila ditinjau sudah
hingga ratusan tahun, Namun bagi
terjadi
manusia
orang yang beriman kepada Allah
modern lahir. Hasil perwujudan kar-
SWT dan meyakini bahwa tak ada
ya yang berkaitan dengan proyek
yang tak mungkin jika Allah telah
penciptaan di atas dapat dilihat
berkehendak, maka orang pema-
pada foto karya berikut ini:
haman spiritual yang seperti ini
jauh
sebelum
akan menjadikan Ia semakin menKarya I:
dekatkan dirinya pada Sang pencipta.
Dalam cerita ini dikisahkan
Qithmir sebagai seekor anjing yang
tertidur selama 309 tahun. Di dalam
riwayat Ashabul Kahfi diceritakan
tentang beberapa orang pemuda
yang berasal dari sebuah kota yang
bernama Aphesus. Pemuda terse-
Gambar 4, Judul karya: Qithmir Anjing
Berkalung Sorban
Nama pematung: Tetty Mirwa
Ukuran: 74 x 73 cm
Tahun: 2015
Bahan: Bubur kertas dan tanah liat
104
but bernama Tamlikha, Miksalmina,
Mikhaslimina, Martelius, Casitius,
Sidemius dan seekor anjing yang
bernama Qithmir, mereka mencoba
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
untuk menyelamatkan diri dari se-
Karya II:
orang raja dzalim bernama Diqyanus, sehingga mereka bersembunyi di gua Kheram, di gunung
Nagus. Allah menyelamatkan mereka dengan membuat mereka tertidur selama 309 tahun. Dinilai oleh
para mufassir terdapat keterlibatan
malaikat untuk membalikkan posisi
tidur mereka, sehingga mereka
masih sehat seperti sediakala ketika terbangun 309 tahun kemudian, di sini Qitmir digambarkan se-
Gambar 5, Judul karya: Kontradiksi
Nama pematung: Tetty Mirwa
Ukuran: 51 x 94 cm
Tahun: 2015
Bahan: Bubur kertas
bagai anjing yang berkalung sorban. Atribut sorban yang tersampir
Deskripsi karya:
di leher anjing ini melambangkan
tentang kesetiaannya dalam menjaga orang saleh di dalam gua. Sorban
sendiri
adalah
kain
yang
dipakai di kepala pada masyarakat
Arab, pemakaiannya bukanlah wajib, namun bersandar pada adat
dan kebiasaan saja. Kisah Qithmir
yang diduga berasal dari Yordania
disesuaikan dengan pakaian masyarakat pada masa itu, yaitu memakai sorban. Sorban ini juga sebagai gambaran kesolehan Qithmir
yang dijanjikan Allah SWT sebagai
anjing yang diijinkan masuk ke dalam surgaNya.
Kontradiksi
adalah
sebuah
keadaan yang menggambarkan keadaan keberadaan anjing sebagai
sahabat dan sebagai binatang peliharaan, namun di sisi lain anjing
juga adalah binatang buas sesuai
dengan keadaannya yang bertaring
dan berkuku tajam, di satu sisi lagi
anjing
mempunyai
sifat
setia,
kebuasannya adalah sebagai sifat
ingin melindungi diri bawaan yang
sudah melekat pada dirinya sejak
dia dilahirkan. Bentuk anjing yang
bertaring dengan gerakan yang
siap melompat adalah bentuk kesiap siagaan dia untuk melindungi
diri dan kelompoknya, dalam hal ini
sifatnya disebut sebagai sifat alpha
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
105
ISSN : 2087-0795
atau sifat memimpin kelompoknya
dan siap melindungi kelompoknya.
Kelompoknya di sini bukan saja
sebagai sesama anjing, tetapi juga
dapat berupa spesies lain, misalnya
manusia sebagai tuannya. Di sini
sifat pelindung dan setia akan terlihat, dia akan siap mengorbankan
jiwa dan raganya demi kelompoknya.
Deskripsi karya:
Anjing adalah binatang cerdas yang selalu siap membantu
manusia, dalam hal ini majikannya.
Anjing memiliki banyak sekali keahlian yang bisa pergunakan untuk
memudahkan kegiatan manusia sehari-hari. Misalnya anjing sebagai
penjaga.
Anjing penjaga mampu men-
Hal ini diharapkan dapat mejadi inspirasi bagi manusia di sekelilingnya agar dapat mengambil
hikmah dan menghargai kesetiaan
binatang ini dan selanjutnya menerapkannya pada diri sendiri untuk
membangun suatu hubungan yang
harmonis saling menghargai antar
manusia dan antarspesies.
jaga harta benda yang dititipkan
kepadanya. Anjing dengan sigap
dan cekatan akan mengeluarkan
semua kemampuannya dalam melaksanakan perintah pemiliknya. Di
beberapa tempat di Indonesia, anjing penjaga diharuskan menjaga
rumah pemiliknya dari kedatangan
tamu yang tidak diundang. Anjing
bertipe penjaga ini memiliki suara
Karya III:
yang nyaring untuk mengonggong
dengan keras, sehingga musuhnya
pun takut. Selain itu anjing penjaga
juga memiliki ukuran tubuh yang
cukup besar dan kuat serta gigi
geligi tajam, agar lawannya takut
melihatnya.
Anjing penjaga biasanya ditempatkan di depan rumah yang
dijaganya. Pemilik menaruh kan-
Gambar 6, Judul karya: Dengan Segenap
Jiwa dan Raga
Nama pematung: Tetty Mirwa
Ukuran: 70 x 64 cm
Tahun: 2014
Bahan: Bubur kertas dan kain lawasan
106
dang berisi anjing penjaga agar
terlihat oleh tamu dan orang yang
berkeliaran di depan rumah tersebut. Anjing ini sangat setia dan
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
tak segan-segan mempertaruhkan
kembangan pengajaran moral. Ma-
nyawanya jika ia melihat sang ma-
nusia telah diberikan kelebihan oleh
jikannya terancam.
Tuhan berupa akal pikiran. Dengan
Karya patung yang berjudul
akal pikiran itulah manusia dapat
„Dengan segenap jiwa dan raga‟ ini
belajar terus menerus sepanjang
menggambarkan
penjaga
hayat. Jika akal pikiran itu tidak di-
yang mempunyai karakter penjaga
gunakan, sama saja kita meng-
yang melekat pada figur anjing ter-
kufuri nikmat yang telah diberikan
sebut. Anjing ini bersedia mengor-
Tuhan. Belajar dari perilaku yang
bankan waktu dan hidupnya pada
ditunjukkan oleh anjing, merupakan
pemiliknya. Posisi anjing di sini
bukti bahwa kita sebagai mahluk
berada pada strata pets, ia adalah
ciptaan Tuhan dapat belajar dari
sahabat, bagian dari keluarga dan
ciptaanNya.
anjing
juga sebagai pelindung keluarga.
Anjing mengajarkan kepada
Anjing ini memakai perhiasan
manusia nilai kesetiaan. Namun ka-
yang merupakan simbol kesayang-
dangkala anjing juga menjadi se-
an dan dipercaya sebagai penjaga
butan untuk menghardik orang ke-
harta majikannya, tempat ia meng-
tika sedang marah. Anjing tidak ber
abdi dengan segenap jiwa dan
-salah, anjing justru mengajari kita
raganya, kain batik yang menutupi
untuk memiliki kesetiaan yang ting-
tubuh figure anjing adalah merupa-
gi. Anjing juga sama dengan manu-
kan pakaian Tuannya, karena gam-
sia sama-sama mahkluk Tuhan.
baran seorang pemilik anjing akan
Kesetiaan adalah nilai moral
tercermin pada peliharaannya, pe-
yang harus dimiliki oleh setiap
nggunaan kain yang baik akan me-
manusia. Apalagi manusia dewasa
nunjukkan tentang kebaikan. Anjing
yang
ini baik sebagai anjing penjaga,
hidup yang syah. Kesetiaan juga
karena Ia memang dididik sebagai
harus kita berikan kepada bangsa
penjaga oleh tuannya yang baik.
dan Negara.
sudah
memiliki
pasangan
Pada akhirnya hasil akhir dari
B. Sintesis
olah rasa dan kreativitas yang telah
Anjing sebagai makhluk yang
dilakukan dapat berguna sebagai
memiliki perilaku unik dan lucu da-
terapi mental, sebagai perjalanan
pat dijadikan sebagai bahan peng-
spiritual untuk mencari makna ke-
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
107
ISSN : 2087-0795
hidupan menjadi manusia dewasa
Teknik dan pemanfaatan bu-
yang berwawasan luas dan se-
bur kertas ini merupakan temuan
kaligus sebagai media kritisi yang
baru bagi saya. Disini pemanfaatan
santun, karena hasil ciptaan ini ti-
bahan kertas daur ulang untuk kar-
dak untuk melawan atau dilawan
ya seni tiga dimensi diletakkan pa-
siapapun, namun karya seni ini
da posisi bahan utama. Temuan ini
diharap mempunyai makna bagi
juga sangat membantu apabila di-
kelangsungan keselarasan hubung-
terapkan pada tempat-tempat atau
an manusia dengan spesies lain.
lokasi di mana bahan berkarya seni
sangat minim. Kertas koran bekas
PENUTUP
mudah ditemukan di mana saja, keinginan untuk berkarya bisa datang
A. Kesimpulan
Saat hubungan persahabatan
menjadi langka dan manusia menjadi semakin beringas terhadap sesamanya, kisah-kisah persahabat-
di mana saja dan kapan saja, tentu
saja bahan alternatif ini sangat mebantu, teknik perwujudan dapat dikerjakan dengan mudah.
an antara manusia dan anjing bisa
2. Temuan Teknik
menjadi refleksi yang baik.
Kisah jalinan persahabatan
purba antarspesies berbeda sejak
ribuan tahun silam ini dapat menunjukan kepada kita bahwa ada
Teknik mematung dengan cara membangun konstruksi rangka
yang telah saya kerjakan ini merupakan teknik yang mudah diikuti
hal yang lebih penting dari “kepen-
bagi orang lain, terutama bagi me-
tingan” itu sendiri, yaitu kesetiaan
reka yang ingin bekerja sendiri
dan hal ini mejadi dasar penciptaan karya yang selanjutnya melalui
proses pencarian panjang telah
sampai pada bentuk karya yang dikehendaki, yang akhirnya proses
penciptaannya disimpulkan dengan
beberapa temuan, antara lain yaitu:
tanpa bantuan orag lain. Pekerjaan
pembangunan konstruksi dapat dikerjakan oleh siapa saja, baik pemula dan pematung yang berpengalaman, melalui teknik yang
sederhana ini saya berharap dapat
memberikan masukan teknik mematung untuk mahasiswa di ling-
1. Temuan Material
108
kungan perguruan tinggi tempat sa-
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
ya bertugas, maupun di tempat
anjing setia dalam lingkup hu-
yang lain.
bungan antarspesies, maka ditemukan konsep hubungan abadi antara
3. Temuan Metodik
anjing dengan manusia. Selanjut-
Metoda mematung yang di-
nya konsep itu melahirkan bentuk
mulai dari pengenalan obyek seca-
estetik tentang anjing setia yang di-
ra mendalam sangat membantu sa-
simbolkan dalam bentuk patung.
ya dalam membentuk karya seni
ini. Persiapan perwujudan secara
B. Saran-saran
umum dan khusus yang kemudian
Keanekaragaman bentuk ce-
dilanjutkan dengan pembuatan sket
rita tentang kesetiaan hewan pada
-sa bentuk adalah sebuah langkah
manusia yang bersumber dari hu-
awal dalam kegiatan berkarya di
bungan
sini.
alam belum begitu populer di Indo-
dekat
dengan
kearifan
nesia, hal ini kemungkinan besar
4. Temuan Wacana
dipengaruhi oleh budaya masya-
Cara pandang negatif ma-
rakat yang sebagian besar masih
nusia terhadap anjing selama ini
memandang anjing secara negatif
dianggap kurang pada tempatnya,
dan dengan persepsi yang keliru
selanjutnya melalui hasil akhir pro-
pula, hal ini berbanding terbalik
yek ini diharapkan manusia dapat
dengan di negara lain yang telah
belajar dari sejarah hubungan ma-
banyak menuliskan kisah persaha-
nusia dengan anjing dimulai dari
batan manusia dengan anjing tidak
jaman purba hingga jaman modern
saja dalam bentuk teks namun su-
ini. Kesadaran untuk memahami
dah menggunakan teknologi mo-
suatu kebenaran dapat membantu
dern dalam bentuk animasi 3D, film
manusia dalam menjaga lingkung-
atau karya seni lainnya.
an dan menghormati ciptaan Tuhan.
Persahabatan manusia dengan anjing mengandung pembelajaran tentang nilai kesetiakawanan,
5. Temuan konsepsual
persahabatan yang murni tanpa me
Setelah melalui proses pen-
-lihat satus sahabatnya dan per-
ciptaan yang panjang untuk me-
sahabatan anjing dengan manusia
nemukan ide penciptaan tentang
adalah persahabatan sejati yang
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
109
ISSN : 2087-0795
tingkatan ini jarang sekali diperoleh
manusia.
Pesan moral tentang kesetiaan, kejujuran dan kasih sayang
yang disampaikan oleh karya ini
perlu
disimak
agar
masyarakat
terutama generasi muda lebih mu-
Baal,J. Van, (1988), Sejarah dan
Pertumbuhan Teori Antropo
logi Budaya, Jilid II, Terje
mahan J. Piry, Gramedia,
Jakarta.
Baqi, Fu‟ad „Abdul, Muhammad,
(2002), Al- Lu’ lu’ Wal Mar
jan, Al-Ridha (Toha Putra
Group), Semarang.
dah menghargai kejujuran, kesetiaan dan kasih sayang, dengan demi-
Budiana N.S, (2009), Anjing, Pene
bar Swadaya, Jakarta.
kian akan timbul kecerdasan spiritual maupun intelektual di lingkungan masayarakat yang saat ini
sedang beranjak menjadi manusia
modern dan cerdas.
Semoga karya ini dapat menjadi pemicu terbentuknya karya
baru yang lebih kreatif dan dapat
memperkaya khasanah kesenirupaan Indonesia.
*Penulis adalah mahasiswa Program
Doktor (S3) Penciptaan Seni Institut
Seni Indonesia Yogyakarta
Campbell, David (1986), Mengem
bangkan Kreatifitas, (Sadur
an A.M. Mangunharjana),
Kanisius, Yogyakarta
Dawn E, Bastian and Judy K.
Mitchell, Hand Book of Na
tive American Mythology,
(2004), ABC-CLIO, Santa
Barbara, California.
Deleuze, Gilles dan Guattari, Felix,
(1995), What is Philosophy,
ReinterpretasiAtas Filsafat,
Sain Dan Seni, Terjemahan
Muh. Indra Purnama, Jala
sutra, Bandung
Djelantik, A.A.M, (2001), Estetika,
MSPI, Bandung.
Gealt,
KEPUSTAKAN DAN
WEBTOGRAFI
Al-Quran dan Terjemahannya, PT.
Karya Toba Putra, Semarang
Baal, J. Van, (1987), Sejarah dan
Pertumbuhan Teori Antro
pologi Budaya, Jilid I, Terje
mahan J. Piry, Gramedia,
Jakarta.
110
Bruce Cole Adelheid,
(1989),Art of The Western
World, Summit Books, Wa
shington.
Confield, dkk , (2012) Chicken
Soup for the Soul, Pelajaran
dari Anjingku, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Gustami, SP. (2007), Butir-butir Mu
tiara Estetika Timur, Ide Da
sar Penciptaan Seni Kriya
Indonesia, Prasista, Yogya
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
ISSN : 2087-0795
karta.
Holt, Claire, (2000), Melacak Jejak
Perkembangan SENI: DI IN
DONESIA,Terjemahan Prof.
Dr. R.M Soedarsono, MSPI,
Bandung.
https://www.questia.co
m/searchglobal#!/?
publicationID=1091
&keywords=risley!A
llWords&pageNum
ber=1&mediaType=
journals
Richler, Martha, (1998) National
Gallery of Art Washington,
Scala Book, an imprint of
Philip Wilson Publisher,
London.
Yudhistira, Emha, (2008), Legenda
Sangkuriang, Serba Jaya,
Surabaya.
Jurnal online:
Edney, AT.(1995), Journal of The
Royal
Society
of
Medicine Volume 88,
diunduh 20 april 2014
dari
https//www.ncbi.
nih.gov/pmc/articles/PM
C1295422/
Virués-Ortega J, et al, (2012),
Effect of Animal-Assis
ted Therapy on the Psy
chological and Fun
ctional Status of Elderly
Populations and Pa
tients with Psychiatric
Disorders:
A metaanalysis. Health Psycho
logy Review, diunduh
03 Desember 2016, dari
http://www.tandfonline.c
om/doi/abs/10.1080/174
37199.2010.534965
Risley- Curtiss, Christina, (2010),
Social work journal,
Volume 55, No. 1, diun
duh 3 Desember 2016,
dari
Vol. 8, No. 2, Desember 2016
111
Download